1 TINGKAT KEMANDIRIAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN TUGAS AKHIR DI PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING STKIP PGRI SUMATERA BARAT. Febi Yunika Putri1, Fifi Yasmi2, Citra Imelda Usman2 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat 1 [email protected] ABSTRACT This research is motivated by the existence of students who are less independent in completing the final task. The aim of this study was to find out toreveal: 1) the degree of emotional independence, 2) the level of intellectual independence, 3) the level of social independence, 4) the level of economic independence. This type of research is a quantitative descriptive study that attempts to describe a situation as it is. The population of this research is all of students Guidance and Counseling at STKIP PGRI Sumatera Barat who take skilled thesis courses 168 people. This research uses purposive sampling technique. The number of samples in the study 63 people. The instrumentis used a questionnaire. Data analysis used percentage technique. The results of this study are: 1) The degree of student independence seen from the emotional independence is in the independent category, 2) The degree of student independence seen from intellectual independence is in the independent category, 3) the level of student independence seen from social independence in the independent category, 4) independence of students seen from the independence of the economy is in the category of independence. Based on the results of this study on lecturers to be able to provide advice to students to further improve their independence both in the learning process and in completion of the final task. Keywords: Independence, Students, Final Project yang PENDAHULUAN bimbingan signifikan dalam kehidupan manusia. Pendidikan merupakan proses pembinaan dan sangat Menurut Ahmad (Hasbullah, yang dilakukan seseorang secara terus- 2006: menerus kepada anak didik untuk bimbingan atau pimpinan secara mencapai tujuan pendidikan. Proses sadar oleh si pendidik terhadap pendidikan merupakan perkembangan jasmani dan rohani si perjalanan 3), pendidikan sehingga adalah yang tak pernah terhenti sepanjang terdidik terbentuknya hidup manusia dan merupakan hal kepribadian yang utama dalam diri terdidik. Unsur-unsur yang terdapat 1 2 dalam pendidikan dalam hal ini yang adalah: secara individual maupun bekerja a. Usaha (kegiatan), usaha kompleks, mampu bekerja itu sama dengan kelompok, dan berani bersifat bimbingan (pertolongan) mengemukakan gagasan. Begitu pula dan dilakukan secara sadar. dengan b. Ada pendidik, pembimbing, atau penolong. mahasiswa menyelesaikan yang sedang tugas mahasiswa akhir, akan dituntut c. Ada yang di didik atau si terdidik. penyelesaian studi sesuai yang telah d. Bimbingan itu mempuyai dasar ditentukan, dimana mahasiswa harus dan tujuan. mampu Kegiatan belajar, baik itu dalam proses kemandirian perkuliahan sangatlah kata penting karena kemandirian merupakan sikap berpikir secara kritis, menciptakan ide dan gagasan baru sehingga dapat mendeskripsikan, menganalisa dan mempertanggung jawabkan hasil penelitian. pribadi yang sangat diperlukan oleh Kemandirian biasanya setiap individu. Di perguruan tinggi ditandai kemandirian merupakan hal yang menentukan nasib sendiri, kreatif, utama terdapat pada mahasiswa. inisiatif, mengatur Mahasiswa yang mandiri cenderung bertanggung jawab, mampu menahan belajar diri, membuat keputusan-keputusan lebih memantau, baik, dia mampu mengevaluasi, dan sendiri, dengan serta kemampuan tingkah mampu laku, mengatasi mengatur belajarnya secara efektif, masalah tanpa ada pengaruh dari menghemat waktu secara efisien, orang lain. akan mampu mengarahkan dan Havighurst (Desmita, mengendalikan diri sendiri dalam 2014:186) membedakan kemandirian berfikir dan bertindak, serta tidak atas merasa bergantung pada orang lain yaitu: secara emosional. Mahasiswa yang a. mempunyai kemandirian belajar mampu menganalisis permasalahan empat bentuk Kemandirian kemandirian, emosi, yaitu kemampuan mengontrol emosi dan sendiri tidak 3 tergantungnya b. c. latihan atau tugas yang diberikan emosi pada orang lain. oleh guru dengan kemampuan yang Kemandirian ekonomi, yaitu dimilikinya, sebaliknya peserta didik kemampuan mengatur yang memiliki kemandirian belajar ekonomi sendiri dan tidak yang rendah akan tergantung pada tergantungnya orang lain, baik hal ini berlaku bagi kebutuhan ekonomi pada orang lain. siswa/ peserta didik dan juga oleh Kemandirian mahasiswa. yaitu d. kebutuhan intelektual, kemampuan untuk Mahasiswa merupakan orang mengatasi berbagai masalah yang sedang belajar atau mereka yang dihadapi. yang terdaftar di Perguruan Tinggi, Kemandirian sosial, kemampuan yaitu baik di Universitas, Institut maupun untuk Akademi. Mahasiswa adalah mengadakan interaksi dengan generasi penerus bangsa yang orang diyakini mampu bersaing dan lain dan tidak tergantung pada aksi orang mengharumkan nama bangsa, juga lain. mampu Kemandirian dalam belajar menyatukan menyampaikan pikiran serta dan hati merupakan suatu hal yang sangat nurani untuk memajukan bangsa. penting perlu Mahasiswa harus berjuang melalui ditumbuhkembangkan pada individu berbagai tantangan untuk mencapai yang diposisikan sebagai peserta gelar sarjana. Perjuangan tersebut didik. ditumbuh dimulai dari semester pertama hingga kembangkannya kemandirian pada semester akhir. Saat mahasiswa telah peserta didik, membuat peserta didik menempuh semester akhir dan telah dapat mengerjakan segala sesuatu menyelesaikan sesuai dengan kemampuan yang kuliahnya, mahasiswa dituntut atau dimilikinya. diwajibkan untuk membuat suatu dan Dengan Peserta didik yang memiliki kemandirian belajar yang tinggi akan berusaha menyelesaikan seluruh karya ilmiah yaitu skripsi. mata 4 Berdasarkan hasil observasi tanpa mengedit ulang kalimatnya, yang dilakukan pada mahasiswa masih bimbingan yang membebani atau minta tolong kepada menyusun skripsi di STKIP PGRI teman dalam pengentrian data hasil Sumatera Barat pada tanggal 3 penelitian, masih ada mahasiswa Februari 2017, yang membayar orang lain untuk dan konseling ditemukan adanya mahasiswa yang kurang mandiri dalam menyelesaikan tugas akhir, seperti adanya mahasiswa yang melakukan copy-paste dari internet, sikap malas mahasiswa mencari untuk referensi-referensi tambahan, adanya mahasiswa yang suka minta bantuan kepada teman ada mahasiswa yang pengolahan data. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang: 1. Tujuan Umum. Tingkat kemandirian mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir. 2. Tujuan Khusus. a. Tingkat kemandirian dalam mengedit skripsi, dan adanya mahasiswa mahasiswa yang bergantung kepada menyelesaikan temannya dalam pembuatan angket. dilihat dari kemandirian emosi. Berdasarkan hasil wawancara b. Tingkat mahasiswa informasi menyelesaikan salah seorang mahasiswa STKIP PGRI Sumatera dilihat Barat, intelektual. adapun kemandirian bentuk kurang mahasiswa dalam menyelesaikan seperti mahasiswa mahasiswa ada sebagian menyelesaikan yang adanya c. Tingkat akhirnya, menyerahkan penyelesaian skripsi kepada pihak ketiga, dari tugas masih mahasiswa yang menyalin file teman atau senior yang mungkin ada kesamaan pembahasan tugas akhir kemandirian tanggal 6 Februari 2017, diperoleh dari dalam dalam tugas akhir kemandirian kemandirian dalam tugas akhir dilihat dari kemandirian sosial. d. Tingkat kemandirian mahasiswa menyelesaikan dalam tugas akhir 5 dilihat dari kemandirian ekonomi. penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang bertujuan menggambarkan keadaan atau sebagaimana suatu situasi tertentu adanya secara sistematis, aktual, akurat, kemudian ditentukan hubungan antar variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian penulis berupaya mendeskripsikan, mengungkap, menafsirkan data yang berhubungan dengan Mahasiswa ini dilakukan dengan purposive sampling. Jumlah sampel METODE PENELITIAN ini Teknik pengambilan sampel pada “Tingkat Kemandirian dalam Menyelesaikan pada penelitian ini adalah 63 orang mahasiswa dengan ketentuan presisi 10% (Riduwan, 2010:56). Setelah semua data dari responden terkumpul, maka data yang terkumpul akan dianalisa untuk melihat bagaimana kemandirian tingkat mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan persentase Sudijono (2010:43) sebagai berikut: P = × 100% Tugas Akhir di Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat”. Populasi yang menjadi objek penelitian mahasiswa ini adalah Bimbingan seluruh dan HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Tingkat Kemandirian Mahasiswa dalam Menyelesaikan Tugas Akhir. Berdasarkan hasil penelitian Konseling STKIP PGRI Sumatera yang telah dilakukan dapat Barat yang sedang menyelesaikan dideskripsikan tugas akhir khususnya pada angkatan kemandirian 2013, dimana seluruh mahasiswa menyelesaikan tugas akhir secara angkatan 2013 berjumlah 177 orang, umum sedangkan yang mengambil mata mandiri. kuliah skripsi berjumlah 168 orang. penelitian yang peneliti peroleh bahwa tingkat mahasiswa dalam berada pada Dilihat dari kategori hasil 6 dari pengolahan data bertolak kemampuan belakang dengan asumsi atau mengarahkan dirinya sendiri dan temuan awal yang tidak bergantung kepada orang jabarkan pada latar masalah sebelumnya, dipicu oleh eksternal lain. hal ini bukan berarti tidak membutuhkan faktor orang lain sama sekali, hanya saja yang kita tidak menggantungkan semua meningkatnya urusan kita kepada orang lain. internal mendukung mahasiswa dalam Menjadi untuk belakang adanya dan kemandirian peneliti seseorang Kita sendirilah menyelesaikan tugas akhir, seperti membuat mahasiswa semua yang memiliki orang yang keputusan urusan harus terhadap kita. Menjadi motivasi yang tinggi, mahasiswa mandiri yang menyelesaikan berpisah jauh secara fisik dan sendiri tugas akhirnya, mahasiswa kehilangan orang-orang yang kita mampu menyikapi cintai karena kita tidak pernah masalah yang mampu masalah- muncul secara bukan mandiri erat emosinya dengan baik. Adapun dukungan faktor teman. seperti sikap harus berhenti membutuhkan hubungan positif serta mampu mengontol eksternal berarti dan mendalam, dari keluarga Maknanya lebih serta dan pada hangat dosen dalam membimbing perilaku, emosi, kognitif, atau mahasiswa menyelesaikan tugas pikiran. Mandiri berarti tahu garis akhir, yang batas diri kita dan orang lain. dalam Pikiran kita tidak berbaur dengan menyelesaikan tugas akhir seperti orang lain. Kita bukan hasil ruang baca yang nyaman, buku fotokopi, kita adalah diri kita yang lengkap dan adanya jaringan sendiri. fasilitas menunjang kampus mahasiswa internet. Jadi, dalam menyelesaikan Hurlock Suzy, bahwa 2006: (Rintyastini 98) dan tugas akhir kemandirian sangat menyatakan dibutuhkan pada diri mahasiswa, kemandirian adalah dimana mahasiswa yang mandiri 7 akan memiliki motivasi belajar pada kategori mandiri dengan yang tinggi, tidak mudah putus persentase 57,14%. asa, mampu menyikapi masalah- Keterangan masalah secara bergantung positif, pada tidak orang menjelaskan di mahasiswa atas yang lain dijadikan sampel teridentifikasi dimana dia mampu mengerjakan memiliki kemandirian emosional sendiri dan yang dan menyelesaikan tugas-tugasnya memanfaatkan sarana mandiri dalam tugas akhir, prasarana belajar yang baik untuk dimana bertolak belakang dengan menunjang asumsi atau temuan awal yang penyelesaian tugas akhir. peneliti 2. Tingkat Mahasiswa Menyelesaikan Dilihat dari Emosional. Kemandirian dalam Tugas Akhir Kemandirian jabarkan pada latar belakang masalah. Hal ini dipicu karena adanya faktor internal dan eksternal mahasiswa yang menunjang mandiri dalam Berdasarkan penelitian yang menyelesaikan tugas akhir, seperti telah peneliti lakukan terhadap motivasi dan semangat belajar mahasiswa dalam mahasiswa penyelesaian tugas proses akhir yang tinggi, di mahasiswa yang sabar serta tidak program studi Bimbingan dan mudah putus asa menghadapi Konseling STKIP PGRI Sumatera masalah dan mampu menyikapi Barat, yaitu melalui pemberian masalah secara positif. Adapun intrumen yang berisikan item-item faktor eksternal diantaranya sikap pernyataan yang dijawab langsung hangat dosen dalam membimbing oleh mahasiswa, diperoleh hasil mahasiswa. Hal ini sesuai dengan yang yang diungkapkan oleh para ahli. menggambarkan kemandirian mahasiswa tingkat emosional program Menurut Steigberg (Desmita, studi 2014:186) kemandirian emosional Bimbingan dan Konseling berada yaitu aspek kemandirian yang menyatakan perubahan kedekatan 8 hubungan emosional antar yang sangat mandiri maka dia akan menjadikan desakan orang individu, seperti hubungan emosional antara mahasiswa tua tersebut menjadi motivasi. dengan dosen dan lingkungan Dari teori di atas dapat kampus. Rintyastini dan Suzy disimpulkan bahwa mahasiswa (2006: 105-106) dalam menyelesaikan tugas akhir mandiri secara menyatakan emosi berarti harus mampu dalam mengontrol belajar untuk mengontrol emosi emosinya, karena dengan berbagai dan rintangan meninggalkan kekanak-kanakan perasaan atau yang ditemukan manja mahasiswa dituntut untuk mandiri dengan orang tua. Hal ini ditandai dalam mengatasinya, mahasiswa dengan adanya perubahan bentuk mampu hubungan antara orang tua dan sendiri dan lingkungan, ketahanan remaja, bukan dengan putusnya dalam hubungan tersebut. Remaja yang seperti sabar dalam menunggu mandiri secara bimbingan, tidak mudah putus menjaga hubungannya emosi tetap dengan asa, memotivasi menghadapi mahasiswa dirinya kegagalan, dan dosen anggota keluarga, namun disatu menjaga hubungan yang baik dan sisi memiliki erat dimana adanya kedekatan emosi. emosional antar individu, lalu dirinya tetap kemandirian Misalnya, dalam seorang mahasiswa mampu yang terus didesak oleh orang hubungan dan kedekatan tuanya emosional dengan lingkungan untuk mahasiswa cepat dalam menyelesaikan tugas akhir, jika kampus mahasiswa karena tersebut memiliki maupun hal itu menjaga masyarakat, mendukung tingkat kemandirian emosional mahasiswa dalam menyelesaikan yang kurang mandiri maka dia tugas akhir. akan panik bahkan depresi, tapi jika mahasiswa tersebut memilki tingkat kemandirian emosional 9 3. Tingkat Mahasiswa Menyelesaikan Dilihat dari Intelektual. Kemandirian dalam Tugas Akhir Kemandirian karena adanya faktor internal dan eksternal yang mahasiswa menunjang mandiri dalam menyelesaikan tugas akhir, seperti Berdasarkan penelitian yang motivasi dan semangat belajar telah peneliti lakukan terhadap mahasiswa yang tinggi sehingga mahasiswa dalam mampu menyelesaikan tugas akhir penyelesaian tugas proses akhir di sendiri serta mahasiswa yang program studi Bimbingan dan memiliki Konseling STKIP PGRI Sumatera yang mandiri Barat, yaitu melalui pemberian mampu menuangkan ide-ide dan intrumen yang berisikan item-item gagasan baru dalam pembuatan pernyataan yang dijawab langsung tugas akhir. oleh mahasiswa, diperoleh hasil yang menggambarkan kemandirian tingkat intelektual mahasiswa program keterampilan dan belajar mahasiswa Kemandirian intelektual pada proses penyelesaian tugas akhir merupakan hal yang sangat studi penting, karena penulisan karya Bimbingan dan Konseling berada ilmiah menuntut mahasiswa untuk pada kategori mandiri dengan berpikir lebih kreatif, kritis, dan persentase 49,21%. mampu Keterangan menjelaskan di gagasan baru, ide serta dan melatih yang mahasiswa berpikir logis dan dijadikan sampel teridentifikasi sistematis. Hal ini sesuai dengan memiliki kemandirian intelektual yang diungkapkan oleh para ahli. yang mahasiswa atas menciptakan mandiri menyelesaikan dalam tugas akhir, Menurut Prayitno, dkk (2002: 18) tugas akhir merupakan asumsi atau temuan awal yang harus dipenuhi mahasiswa untuk peneliti latar menyelesaikan studinya. Banyak belakang masalah. Hal ini dipicu manfaat yang dapat diperoleh pada akhir skripsi dimana bertolak belakang dengan jabarkan syarat atau yang 10 mahasiswa apabila menulis tugas f. Tidak merasa rendah diri akhir atau skripsi. Tugas akhir apabila harus berbeda dengan atau skripsi merupakan sarana orang lain. bagi Dari teori mahasiswa untuk di atas dapat mengimplementasikan disimpulkan bahwa mahasiswa pengetahuan dalam menyelesaikan tugas akhir yang dan keterampilan diperolehnya semenjak harus mampu semester pertama sampai semester intelektual, terakhir. Dengan dituntut dituntut mahasiswa demikian untuk mandiri karena secara mahasiswa menyelesaikan tugas akhir sesuai dengan yang telah mengeluarkan ide-ide dan gagasan ditentukan, yang harus dimana dimilikinya tanpa pada lain, menciptakan ide dan gagasan baru mahasiswa harus berpikir secara sehingga dapat mendeskripsikan kreatif dan inovatif. dan menganalisa hasil penelitian bergantung orang Terkait dengan kemandirian intelektual, 2013: Thoha 34) (Syahputa, membagi ciri kemandirian sebagai berikut: a. Mampu berpikir secara kritis, kreatif dan inovatif. b. Tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain. c. d. e. yang mampu mahasiswa telah berpikir dilakukan dan mempertanggung jawabkan hasil penelitian tersebut. 4. Tingkat Mahasiswa Menyelesaikan Dilihat dari Sosial. Kemandirian dalam Tugas Akhir Kemandirian Berdasarkan penelitian yang Tidak lari atau menghindari telah peneliti lakukan terhadap masalah. mahasiswa dalam Memecahkan masalah dengan penyelesaian tugas berpikir yang mendalam. program studi Bimbingan dan Apabila menjumpai masalah Konseling STKIP PGRI Sumatera dipecahkan Barat, yaitu melalui pemberian sendiri tanpa meminta bantuan orang lain. proses akhir di intrumen yang berisikan item-item 11 pernyataan yang dijawab langsung informasi dalam menyelesaikan oleh mahasiswa, diperoleh hasil tugas akhir. yang menggambarkan kemandirian sosial tingkat mahasiswa Kemandirian mahasiswa Konseling berada pada kategori hubungan mandiri lingkungannya persentase 73,02%. sangat dituntut pada mahasiswa, dimana program studi Bimbingan dan dengan sosial harus yang memiliki baik dengan dan tidak bergantung kepada orang lain Keterangan menjelaskan di mahasiswa atas terutama dalam menyelesaikan yang tugas akhir. Menurut Havighurst dijadikan sampel teridentifikasi (Desmita, memiliki kemandirian sosial yang “Kemandirian mandiri kemampuan untuk mengadakan tugas dalam akhir, menyelesaikan dimana 2014:186) sosial yaitu bertolak interaksi dengan orang lain dan belakang dengan asumsi atau tidak bergantung pada aksi orang temuan awal yang lain”. jabarkan pada latar peneliti belakang Adapun masalah. Hal ini dipicu karena kemandirian adanya dan Erman (2008: 117) adalah faktor eksternal mahasiswa internal yang dan menunjang mandiri dalam karakteristik menurut sebagai berikut: a. Mengenal diri sendiri dan menyelesaikan tugas akhir, seperti lingkungan memiliki hubungan yang baik adanya. dengan misalnya lingkungan sikap baik kampus, b. dengan teman dalam Menerima diri sendirian dan dinamis. c. menyelesaikan tugas akhir seperti saling memberikan motivasi dan sebagaimana lingkungan secara positif dan dosen, kerja sama yang baik dengan Prayitno Mengambil keputusan untuk dan oleh diri sendiri. d. Mengarahkan diri dengan keputusan itu. sesuai 12 e. Mewujudkan secara optimal sosial, mampu mengenal sesuai dengan potensi, minat sendiri dan kemampuan-kemampuan Mahasiswa mampu berdiri sendiri yang dimilikinya. tanpa bergantung pada kebutuhan Menurut Hurlock (Rintyastini orang serta lain diri lingkungan. serta memiliki dan Suzy, 2006: 98) kemandirian hubungan yang hangat dengan adalah kemampuan lingkungan kampus maupun luar untuk mengarahkan sendiri dan tidak seseorang dirinya bergantung kampus. Mahasiswa yang memiliki kemandirian sosial akan kepada orang lain. Menjadi orang mampu mandiri tidak mudah dan memiliki hubungan membutuhkan orang lain sama yang baik dengan sekitarnya, sekali, hanya saja kita tidak dimana menggantungkan semua urusan mahasiswa dalam studinya. bukan berarti kita kepada orang lain. Kita sendirilah yang harus membuat keputusan terhadap semua urusan kita. Menjadi mandiri bukan berinteraksi itu 5. Tingkat Mahasiswa Menyelesaikan Dilihat dari Ekonomi. bisa dengan membantu Kemandirian dalam Tugas Akhir Kemandirian berarti harus berpisah jauh secara Dari hasil pengolahan data fisik dan kehilangan orang-orang yang dilakukan pada 63 orang yang kita cintai karena kita tidak mahasiswa di program Bimbingan pernah dan berhenti membutuhkan Konseling STKIP PGRI hubungan erat dan mendalam, Sumatera Barat yang dijadikan serta dukungan dari keluarga dan sampel, maka diperoleh hasil yang teman. menggambarkan Maknanya lebih pada tingkat perilaku, emosi, kognitif, atau kemandirian ekonomi mahasiswa pikiran. program studi Bimbingan dan Jadi, mahasiswa menyelesaikan tugas dalam Konseling dalam menyelesaikan akhir tugas akhir berada pada kategori dituntut untuk mandiri secara 13 mandiri dengan persentase tidak tergantungnya kebutuhan ekonomi pada orang lain”. 46,03%. Keterangan menjelaskan di mahasiswa atas Jadi, mahasiswa yang menyelesaikan dalam tugas akhir pada bidang dijadikan sampel teridentifikasi dituntut memiliki kemandirian ekonomi ekonomi, karena mahasiswa akan yang dalam lebih banyak mengeluarkan uang akhir, untuk mandiri menyelesaikan tugas mandiri kebutuhan tugas akhir, dimana bertolak belakang dengan seperti membeli buku. Seorang asumsi atau temuan awal yang mahasiswa yang mandiri dalam peneliti bidang jabarkan pada latar ekonomi akan belakang masalah. Hal ini dipicu memanajemen karena adanya faktor internal dan mampu mencari ide yang dapat eksternal menunjang bidang ekonominya. mahasiswa yang menunjang mandiri dalam Seperti: waktu bisa sehingga memanfaatkan menyelesaikan tugas akhir, seperti yang mahasiswa cenderung memilih memanfaatkan media sosial untuk mengerjakan sendiri tugas akhir berjualan tanpa membayar pihak lain dalam menciptakan suatu karya yang pembuatan diminati orang lain. tugas akhir dan mahasiswa memanfaatkan sarana dan prasana di kampus seperti menggunakan buku-buku yang ada di perpustakaan tanpa membeli buku di luar. Dimana Havighurst (Desmita, 2014: 186) menyatakan ekonomi “Kemandirian yaitu kemampuan mengatur ekonomi sendiri dan kosong untuk waktu bekerja, tas/baju dan KESIMPULAN Berdasarkan data dan hasil analisis pembahasan dapat disimpulkan bahwa tingkat kemandirian mahasiswa dalam menyelesaikan program studi tugas akhir Bimbingan di dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat sebagai berikut: 14 1. Kesimpulan Umum. DAFTAR PUSTAKA Tingkat kemandirian mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir berkategori mandiri. 2. Kesimpulan Khusus. a. Tingkat kemandirian mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir dilihat dari emosional kemandirian berada pada kategori mandiri. b. Tingkat kemandirian mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir dilihat dari intelektual kemandirian berada pada kategori mandiri. c. Tingkat kemandirian mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir dilihat dari kemandirian sosial berada pada kategori mandiri. d. Tingkat kemandirian mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir dilihat ekonomi dari kemandirian berada kategori mandiri. pada Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyanti. 2007. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Desmita. 2014. Psikologi Sosial Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hasbullah. 2006. Dasar-dasar Ilmu Kependidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Prayitno dan Erman Amti. 2008. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta. Riduwan. 2010. Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfbeta. Rintyastini, Yuli & Suzy Yulia Charlotte. 2006. Bimbingan dan Konseling untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga. Sudijono, Annas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Wali Press. Syahputra, Robi. 2013. “Pola Asuh Orang Tua dalam Membina Kemandirian Belajar Peserta Didik di SMP Negeri 9 Padang. Padang STKIP PGRI SUMBAR”. Skripsi tidak diterbitkan. STKIP PGRI SUMBAR.