tingkat kemandirian mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir di

advertisement
1
TINGKAT KEMANDIRIAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN
TUGAS AKHIR DI PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
STKIP PGRI SUMATERA BARAT.
Febi Yunika Putri1, Fifi Yasmi2, Citra Imelda Usman2
Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat
2
Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat
1
[email protected]
ABSTRACT
This research is motivated by the existence of students who are less
independent in completing the final task. The aim of this study was to find out
toreveal: 1) the degree of emotional independence, 2) the level of intellectual
independence, 3) the level of social independence, 4) the level of economic
independence. This type of research is a quantitative descriptive study that
attempts to describe a situation as it is. The population of this research is all of
students Guidance and Counseling at STKIP PGRI Sumatera Barat who take
skilled thesis courses 168 people. This research uses purposive sampling
technique. The number of samples in the study 63 people. The instrumentis used a
questionnaire. Data analysis used percentage technique. The results of this study
are: 1) The degree of student independence seen from the emotional independence
is in the independent category, 2) The degree of student independence seen from
intellectual independence is in the independent category, 3) the level of student
independence seen from social independence in the independent category, 4)
independence of students seen from the independence of the economy is in the
category of independence. Based on the results of this study on lecturers to be
able to provide advice to students to further improve their independence both in
the learning process and in completion of the final task.
Keywords: Independence, Students, Final Project
yang
PENDAHULUAN
bimbingan
signifikan
dalam
kehidupan manusia.
Pendidikan merupakan proses
pembinaan dan
sangat
Menurut Ahmad (Hasbullah,
yang
dilakukan seseorang secara terus-
2006:
menerus kepada anak didik untuk
bimbingan atau pimpinan secara
mencapai tujuan pendidikan. Proses
sadar oleh si pendidik terhadap
pendidikan merupakan
perkembangan jasmani dan rohani si
perjalanan
3),
pendidikan
sehingga
adalah
yang tak pernah terhenti sepanjang
terdidik
terbentuknya
hidup manusia dan merupakan hal
kepribadian yang utama dalam diri
terdidik. Unsur-unsur yang terdapat
1
2
dalam pendidikan dalam hal ini
yang
adalah:
secara individual maupun bekerja
a. Usaha
(kegiatan),
usaha
kompleks,
mampu
bekerja
itu
sama dengan kelompok, dan berani
bersifat bimbingan (pertolongan)
mengemukakan gagasan. Begitu pula
dan dilakukan secara sadar.
dengan
b. Ada pendidik, pembimbing, atau
penolong.
mahasiswa
menyelesaikan
yang
sedang
tugas
mahasiswa
akhir,
akan
dituntut
c. Ada yang di didik atau si terdidik.
penyelesaian studi sesuai yang telah
d. Bimbingan itu mempuyai dasar
ditentukan, dimana mahasiswa harus
dan tujuan.
mampu
Kegiatan belajar, baik itu
dalam
proses
kemandirian
perkuliahan
sangatlah
kata
penting
karena kemandirian merupakan sikap
berpikir
secara
kritis,
menciptakan ide dan gagasan baru
sehingga
dapat
mendeskripsikan,
menganalisa dan mempertanggung
jawabkan hasil penelitian.
pribadi yang sangat diperlukan oleh
Kemandirian
biasanya
setiap individu. Di perguruan tinggi
ditandai
kemandirian merupakan hal yang
menentukan nasib sendiri, kreatif,
utama terdapat pada mahasiswa.
inisiatif, mengatur
Mahasiswa yang mandiri cenderung
bertanggung jawab, mampu menahan
belajar
diri, membuat keputusan-keputusan
lebih
memantau,
baik,
dia
mampu
mengevaluasi,
dan
sendiri,
dengan
serta
kemampuan
tingkah
mampu
laku,
mengatasi
mengatur belajarnya secara efektif,
masalah tanpa ada pengaruh dari
menghemat waktu secara efisien,
orang lain.
akan
mampu
mengarahkan
dan
Havighurst
(Desmita,
mengendalikan diri sendiri dalam
2014:186) membedakan kemandirian
berfikir dan bertindak, serta tidak
atas
merasa bergantung pada orang lain
yaitu:
secara emosional. Mahasiswa yang
a.
mempunyai
kemandirian
belajar
mampu menganalisis permasalahan
empat
bentuk
Kemandirian
kemandirian,
emosi,
yaitu
kemampuan
mengontrol
emosi
dan
sendiri
tidak
3
tergantungnya
b.
c.
latihan atau tugas yang diberikan
emosi pada orang lain.
oleh guru dengan kemampuan yang
Kemandirian ekonomi, yaitu
dimilikinya, sebaliknya peserta didik
kemampuan
mengatur
yang memiliki kemandirian belajar
ekonomi sendiri dan tidak
yang rendah akan tergantung pada
tergantungnya
orang lain, baik hal ini berlaku bagi
kebutuhan
ekonomi pada orang lain.
siswa/ peserta didik dan juga oleh
Kemandirian
mahasiswa.
yaitu
d.
kebutuhan
intelektual,
kemampuan
untuk
Mahasiswa merupakan orang
mengatasi berbagai masalah
yang sedang belajar atau mereka
yang dihadapi.
yang terdaftar di Perguruan Tinggi,
Kemandirian
sosial,
kemampuan
yaitu
baik di Universitas, Institut maupun
untuk
Akademi.
Mahasiswa
adalah
mengadakan interaksi dengan
generasi
penerus
bangsa
yang
orang
diyakini
mampu
bersaing
dan
lain
dan
tidak
tergantung pada aksi orang
mengharumkan nama bangsa, juga
lain.
mampu
Kemandirian dalam belajar
menyatukan
menyampaikan
pikiran
serta
dan
hati
merupakan suatu hal yang sangat
nurani untuk memajukan bangsa.
penting
perlu
Mahasiswa harus berjuang melalui
ditumbuhkembangkan pada individu
berbagai tantangan untuk mencapai
yang diposisikan sebagai peserta
gelar sarjana. Perjuangan tersebut
didik.
ditumbuh
dimulai dari semester pertama hingga
kembangkannya kemandirian pada
semester akhir. Saat mahasiswa telah
peserta didik, membuat peserta didik
menempuh semester akhir dan telah
dapat mengerjakan segala sesuatu
menyelesaikan
sesuai dengan kemampuan yang
kuliahnya, mahasiswa dituntut atau
dimilikinya.
diwajibkan untuk membuat suatu
dan
Dengan
Peserta
didik
yang
memiliki kemandirian belajar yang
tinggi akan berusaha menyelesaikan
seluruh
karya ilmiah yaitu skripsi.
mata
4
Berdasarkan hasil observasi
tanpa mengedit ulang kalimatnya,
yang dilakukan pada mahasiswa
masih
bimbingan
yang
membebani atau minta tolong kepada
menyusun skripsi di STKIP PGRI
teman dalam pengentrian data hasil
Sumatera Barat pada tanggal 3
penelitian, masih ada mahasiswa
Februari 2017,
yang membayar orang lain untuk
dan
konseling
ditemukan adanya
mahasiswa yang kurang mandiri
dalam menyelesaikan tugas akhir,
seperti
adanya
mahasiswa
yang
melakukan copy-paste dari internet,
sikap
malas
mahasiswa
mencari
untuk
referensi-referensi
tambahan, adanya mahasiswa yang
suka minta bantuan kepada teman
ada
mahasiswa
yang
pengolahan data.
Tujuan penelitian ini adalah
untuk mendeskripsikan tentang:
1. Tujuan Umum.
Tingkat kemandirian mahasiswa
dalam menyelesaikan tugas akhir.
2. Tujuan Khusus.
a. Tingkat
kemandirian
dalam mengedit skripsi, dan adanya
mahasiswa
mahasiswa yang bergantung kepada
menyelesaikan
temannya dalam pembuatan angket.
dilihat dari kemandirian emosi.
Berdasarkan hasil wawancara
b. Tingkat
mahasiswa
informasi
menyelesaikan
salah
seorang
mahasiswa STKIP PGRI Sumatera
dilihat
Barat,
intelektual.
adapun
kemandirian
bentuk
kurang
mahasiswa
dalam
menyelesaikan
seperti
mahasiswa
mahasiswa
ada
sebagian
menyelesaikan
yang
adanya
c. Tingkat
akhirnya,
menyerahkan
penyelesaian skripsi kepada pihak
ketiga,
dari
tugas
masih
mahasiswa
yang
menyalin file teman atau senior yang
mungkin ada kesamaan pembahasan
tugas
akhir
kemandirian
tanggal 6 Februari 2017, diperoleh
dari
dalam
dalam
tugas
akhir
kemandirian
kemandirian
dalam
tugas
akhir
dilihat dari kemandirian sosial.
d. Tingkat
kemandirian
mahasiswa
menyelesaikan
dalam
tugas
akhir
5
dilihat
dari
kemandirian
ekonomi.
penelitian
Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kuantitatif yang
bertujuan
menggambarkan
keadaan
atau
sebagaimana
suatu
situasi
tertentu
adanya
secara
sistematis, aktual, akurat, kemudian
ditentukan hubungan antar variabel
yang akan diteliti. Dalam penelitian
penulis
berupaya
mendeskripsikan,
mengungkap,
menafsirkan data yang berhubungan
dengan
Mahasiswa
ini
dilakukan
dengan
purposive sampling. Jumlah sampel
METODE PENELITIAN
ini
Teknik pengambilan sampel pada
“Tingkat
Kemandirian
dalam
Menyelesaikan
pada penelitian ini adalah 63 orang
mahasiswa dengan ketentuan presisi
10% (Riduwan, 2010:56).
Setelah
semua
data
dari
responden terkumpul, maka data
yang terkumpul akan dianalisa untuk
melihat
bagaimana
kemandirian
tingkat
mahasiswa
dalam
menyelesaikan tugas akhir. Data
tersebut
dianalisis
dengan
menggunakan persentase Sudijono
(2010:43) sebagai berikut:
P = × 100%
Tugas Akhir di Program Studi
Bimbingan dan Konseling STKIP
PGRI Sumatera Barat”.
Populasi yang menjadi objek
penelitian
mahasiswa
ini
adalah
Bimbingan
seluruh
dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Gambaran
Tingkat
Kemandirian Mahasiswa dalam
Menyelesaikan Tugas Akhir.
Berdasarkan hasil penelitian
Konseling STKIP PGRI Sumatera
yang
telah
dilakukan
dapat
Barat yang sedang menyelesaikan
dideskripsikan
tugas akhir khususnya pada angkatan
kemandirian
2013, dimana seluruh mahasiswa
menyelesaikan tugas akhir secara
angkatan 2013 berjumlah 177 orang,
umum
sedangkan yang mengambil mata
mandiri.
kuliah skripsi berjumlah 168 orang.
penelitian yang peneliti peroleh
bahwa
tingkat
mahasiswa
dalam
berada
pada
Dilihat
dari
kategori
hasil
6
dari pengolahan data bertolak
kemampuan
belakang dengan asumsi atau
mengarahkan dirinya sendiri dan
temuan
awal
yang
tidak bergantung kepada orang
jabarkan
pada
latar
masalah
sebelumnya,
dipicu
oleh
eksternal
lain.
hal
ini
bukan berarti tidak membutuhkan
faktor
orang lain sama sekali, hanya saja
yang
kita tidak menggantungkan semua
meningkatnya
urusan kita kepada orang lain.
internal
mendukung
mahasiswa
dalam
Menjadi
untuk
belakang
adanya
dan
kemandirian
peneliti
seseorang
Kita
sendirilah
menyelesaikan tugas akhir, seperti
membuat
mahasiswa
semua
yang
memiliki
orang
yang
keputusan
urusan
harus
terhadap
kita.
Menjadi
motivasi yang tinggi, mahasiswa
mandiri
yang
menyelesaikan
berpisah jauh secara fisik dan
sendiri tugas akhirnya, mahasiswa
kehilangan orang-orang yang kita
mampu
menyikapi
cintai karena kita tidak pernah
masalah
yang
mampu
masalah-
muncul
secara
bukan
mandiri
erat
emosinya dengan baik. Adapun
dukungan
faktor
teman.
seperti
sikap
harus
berhenti membutuhkan hubungan
positif serta mampu mengontol
eksternal
berarti
dan
mendalam,
dari
keluarga
Maknanya
lebih
serta
dan
pada
hangat dosen dalam membimbing
perilaku, emosi, kognitif, atau
mahasiswa menyelesaikan tugas
pikiran. Mandiri berarti tahu garis
akhir,
yang
batas diri kita dan orang lain.
dalam
Pikiran kita tidak berbaur dengan
menyelesaikan tugas akhir seperti
orang lain. Kita bukan hasil
ruang baca yang nyaman, buku
fotokopi, kita adalah diri kita
yang lengkap dan adanya jaringan
sendiri.
fasilitas
menunjang
kampus
mahasiswa
internet.
Jadi, dalam menyelesaikan
Hurlock
Suzy,
bahwa
2006:
(Rintyastini
98)
dan
tugas akhir kemandirian sangat
menyatakan
dibutuhkan pada diri mahasiswa,
kemandirian
adalah
dimana mahasiswa yang mandiri
7
akan memiliki motivasi belajar
pada kategori mandiri dengan
yang tinggi, tidak mudah putus
persentase 57,14%.
asa, mampu menyikapi masalah-
Keterangan
masalah
secara
bergantung
positif,
pada
tidak
orang
menjelaskan
di
mahasiswa
atas
yang
lain
dijadikan sampel teridentifikasi
dimana dia mampu mengerjakan
memiliki kemandirian emosional
sendiri
dan
yang
dan
menyelesaikan
tugas-tugasnya
memanfaatkan
sarana
mandiri
dalam
tugas
akhir,
prasarana belajar yang baik untuk
dimana bertolak belakang dengan
menunjang
asumsi atau temuan awal yang
penyelesaian
tugas
akhir.
peneliti
2. Tingkat
Mahasiswa
Menyelesaikan
Dilihat
dari
Emosional.
Kemandirian
dalam
Tugas Akhir
Kemandirian
jabarkan
pada
latar
belakang masalah. Hal ini dipicu
karena adanya faktor internal dan
eksternal
mahasiswa
yang
menunjang
mandiri
dalam
Berdasarkan penelitian yang
menyelesaikan tugas akhir, seperti
telah peneliti lakukan terhadap
motivasi dan semangat belajar
mahasiswa
dalam
mahasiswa
penyelesaian
tugas
proses
akhir
yang
tinggi,
di
mahasiswa yang sabar serta tidak
program studi Bimbingan dan
mudah putus asa menghadapi
Konseling STKIP PGRI Sumatera
masalah dan mampu menyikapi
Barat, yaitu melalui pemberian
masalah secara positif. Adapun
intrumen yang berisikan item-item
faktor eksternal diantaranya sikap
pernyataan yang dijawab langsung
hangat dosen dalam membimbing
oleh mahasiswa, diperoleh hasil
mahasiswa. Hal ini sesuai dengan
yang
yang diungkapkan oleh para ahli.
menggambarkan
kemandirian
mahasiswa
tingkat
emosional
program
Menurut Steigberg (Desmita,
studi
2014:186) kemandirian emosional
Bimbingan dan Konseling berada
yaitu aspek kemandirian yang
menyatakan perubahan kedekatan
8
hubungan
emosional
antar
yang sangat mandiri maka dia
akan menjadikan desakan orang
individu,
seperti
hubungan
emosional
antara
mahasiswa
tua tersebut menjadi motivasi.
dengan dosen dan lingkungan
Dari teori
di
atas
dapat
kampus. Rintyastini dan Suzy
disimpulkan bahwa mahasiswa
(2006:
105-106)
dalam menyelesaikan tugas akhir
mandiri
secara
menyatakan
emosi
berarti
harus mampu dalam mengontrol
belajar untuk mengontrol emosi
emosinya, karena dengan berbagai
dan
rintangan
meninggalkan
kekanak-kanakan
perasaan
atau
yang
ditemukan
manja
mahasiswa dituntut untuk mandiri
dengan orang tua. Hal ini ditandai
dalam mengatasinya, mahasiswa
dengan adanya perubahan bentuk
mampu
hubungan antara orang tua dan
sendiri dan lingkungan, ketahanan
remaja, bukan dengan putusnya
dalam
hubungan tersebut. Remaja yang
seperti sabar dalam menunggu
mandiri
secara
bimbingan, tidak mudah putus
menjaga
hubungannya
emosi
tetap
dengan
asa,
memotivasi
menghadapi
mahasiswa
dirinya
kegagalan,
dan
dosen
anggota keluarga, namun disatu
menjaga hubungan yang baik dan
sisi
memiliki
erat dimana adanya kedekatan
emosi.
emosional antar individu, lalu
dirinya
tetap
kemandirian
Misalnya,
dalam
seorang
mahasiswa
mampu
yang terus didesak oleh orang
hubungan
dan
kedekatan
tuanya
emosional
dengan
lingkungan
untuk
mahasiswa
cepat
dalam
menyelesaikan tugas akhir, jika
kampus
mahasiswa
karena
tersebut
memiliki
maupun
hal
itu
menjaga
masyarakat,
mendukung
tingkat kemandirian emosional
mahasiswa dalam menyelesaikan
yang kurang mandiri maka dia
tugas akhir.
akan panik bahkan depresi, tapi
jika mahasiswa tersebut memilki
tingkat kemandirian emosional
9
3. Tingkat
Mahasiswa
Menyelesaikan
Dilihat
dari
Intelektual.
Kemandirian
dalam
Tugas Akhir
Kemandirian
karena adanya faktor internal dan
eksternal
yang
mahasiswa
menunjang
mandiri
dalam
menyelesaikan tugas akhir, seperti
Berdasarkan penelitian yang
motivasi dan semangat belajar
telah peneliti lakukan terhadap
mahasiswa yang tinggi sehingga
mahasiswa
dalam
mampu menyelesaikan tugas akhir
penyelesaian
tugas
proses
akhir
di
sendiri serta mahasiswa yang
program studi Bimbingan dan
memiliki
Konseling STKIP PGRI Sumatera
yang mandiri
Barat, yaitu melalui pemberian
mampu menuangkan ide-ide dan
intrumen yang berisikan item-item
gagasan baru dalam pembuatan
pernyataan yang dijawab langsung
tugas akhir.
oleh mahasiswa, diperoleh hasil
yang
menggambarkan
kemandirian
tingkat
intelektual
mahasiswa
program
keterampilan
dan
belajar
mahasiswa
Kemandirian intelektual pada
proses penyelesaian tugas akhir
merupakan
hal
yang
sangat
studi
penting, karena penulisan karya
Bimbingan dan Konseling berada
ilmiah menuntut mahasiswa untuk
pada kategori mandiri dengan
berpikir lebih kreatif, kritis, dan
persentase 49,21%.
mampu
Keterangan
menjelaskan
di
gagasan
baru,
ide
serta
dan
melatih
yang
mahasiswa berpikir logis dan
dijadikan sampel teridentifikasi
sistematis. Hal ini sesuai dengan
memiliki kemandirian intelektual
yang diungkapkan oleh para ahli.
yang
mahasiswa
atas
menciptakan
mandiri
menyelesaikan
dalam
tugas
akhir,
Menurut Prayitno, dkk (2002:
18)
tugas
akhir
merupakan
asumsi atau temuan awal yang
harus dipenuhi mahasiswa untuk
peneliti
latar
menyelesaikan studinya. Banyak
belakang masalah. Hal ini dipicu
manfaat yang dapat diperoleh
pada
akhir
skripsi
dimana bertolak belakang dengan
jabarkan
syarat
atau
yang
10
mahasiswa apabila menulis tugas
f.
Tidak merasa rendah diri
akhir atau skripsi. Tugas akhir
apabila harus berbeda dengan
atau skripsi merupakan sarana
orang lain.
bagi
Dari teori
mahasiswa
untuk
di
atas
dapat
mengimplementasikan
disimpulkan bahwa mahasiswa
pengetahuan
dalam menyelesaikan tugas akhir
yang
dan
keterampilan
diperolehnya
semenjak
harus
mampu
semester pertama sampai semester
intelektual,
terakhir.
Dengan
dituntut
dituntut
mahasiswa
demikian
untuk
mandiri
karena
secara
mahasiswa
menyelesaikan
tugas
akhir sesuai dengan yang telah
mengeluarkan ide-ide dan gagasan
ditentukan,
yang
harus
dimana
dimilikinya
tanpa
pada
lain,
menciptakan ide dan gagasan baru
mahasiswa harus berpikir secara
sehingga dapat mendeskripsikan
kreatif dan inovatif.
dan menganalisa hasil penelitian
bergantung
orang
Terkait dengan kemandirian
intelektual,
2013:
Thoha
34)
(Syahputa,
membagi
ciri
kemandirian sebagai berikut:
a.
Mampu berpikir secara kritis,
kreatif dan inovatif.
b.
Tidak
mudah
terpengaruh
oleh pendapat orang lain.
c.
d.
e.
yang
mampu
mahasiswa
telah
berpikir
dilakukan
dan
mempertanggung jawabkan hasil
penelitian tersebut.
4. Tingkat
Mahasiswa
Menyelesaikan
Dilihat
dari
Sosial.
Kemandirian
dalam
Tugas Akhir
Kemandirian
Berdasarkan penelitian yang
Tidak lari atau menghindari
telah peneliti lakukan terhadap
masalah.
mahasiswa
dalam
Memecahkan masalah dengan
penyelesaian
tugas
berpikir yang mendalam.
program studi Bimbingan dan
Apabila menjumpai masalah
Konseling STKIP PGRI Sumatera
dipecahkan
Barat, yaitu melalui pemberian
sendiri
tanpa
meminta bantuan orang lain.
proses
akhir
di
intrumen yang berisikan item-item
11
pernyataan yang dijawab langsung
informasi dalam menyelesaikan
oleh mahasiswa, diperoleh hasil
tugas akhir.
yang
menggambarkan
kemandirian
sosial
tingkat
mahasiswa
Kemandirian
mahasiswa
Konseling berada pada kategori
hubungan
mandiri
lingkungannya
persentase
73,02%.
sangat
dituntut pada mahasiswa, dimana
program studi Bimbingan dan
dengan
sosial
harus
yang
memiliki
baik
dengan
dan
tidak
bergantung kepada orang lain
Keterangan
menjelaskan
di
mahasiswa
atas
terutama dalam menyelesaikan
yang
tugas akhir. Menurut Havighurst
dijadikan sampel teridentifikasi
(Desmita,
memiliki kemandirian sosial yang
“Kemandirian
mandiri
kemampuan untuk mengadakan
tugas
dalam
akhir,
menyelesaikan
dimana
2014:186)
sosial
yaitu
bertolak
interaksi dengan orang lain dan
belakang dengan asumsi atau
tidak bergantung pada aksi orang
temuan
awal
yang
lain”.
jabarkan
pada
latar
peneliti
belakang
Adapun
masalah. Hal ini dipicu karena
kemandirian
adanya
dan Erman (2008: 117) adalah
faktor
eksternal
mahasiswa
internal
yang
dan
menunjang
mandiri
dalam
karakteristik
menurut
sebagai berikut:
a.
Mengenal diri sendiri dan
menyelesaikan tugas akhir, seperti
lingkungan
memiliki hubungan yang baik
adanya.
dengan
misalnya
lingkungan
sikap
baik
kampus,
b.
dengan
teman
dalam
Menerima diri sendirian dan
dinamis.
c.
menyelesaikan tugas akhir seperti
saling memberikan motivasi dan
sebagaimana
lingkungan secara positif dan
dosen, kerja sama yang baik
dengan
Prayitno
Mengambil keputusan untuk
dan oleh diri sendiri.
d.
Mengarahkan
diri
dengan keputusan itu.
sesuai
12
e.
Mewujudkan secara optimal
sosial,
mampu
mengenal
sesuai dengan potensi, minat
sendiri
dan kemampuan-kemampuan
Mahasiswa mampu berdiri sendiri
yang dimilikinya.
tanpa bergantung pada kebutuhan
Menurut Hurlock (Rintyastini
orang
serta
lain
diri
lingkungan.
serta
memiliki
dan Suzy, 2006: 98) kemandirian
hubungan yang hangat dengan
adalah
kemampuan
lingkungan kampus maupun luar
untuk
mengarahkan
sendiri
dan
tidak
seseorang
dirinya
bergantung
kampus.
Mahasiswa
yang
memiliki kemandirian sosial akan
kepada orang lain. Menjadi orang
mampu
mandiri
tidak
mudah dan memiliki hubungan
membutuhkan orang lain sama
yang baik dengan sekitarnya,
sekali, hanya saja kita tidak
dimana
menggantungkan semua urusan
mahasiswa dalam studinya.
bukan
berarti
kita kepada orang lain. Kita
sendirilah yang harus membuat
keputusan terhadap semua urusan
kita.
Menjadi
mandiri
bukan
berinteraksi
itu
5. Tingkat
Mahasiswa
Menyelesaikan
Dilihat
dari
Ekonomi.
bisa
dengan
membantu
Kemandirian
dalam
Tugas Akhir
Kemandirian
berarti harus berpisah jauh secara
Dari hasil pengolahan data
fisik dan kehilangan orang-orang
yang dilakukan pada 63 orang
yang kita cintai karena kita tidak
mahasiswa di program Bimbingan
pernah
dan
berhenti
membutuhkan
Konseling
STKIP
PGRI
hubungan erat dan mendalam,
Sumatera Barat yang dijadikan
serta dukungan dari keluarga dan
sampel, maka diperoleh hasil yang
teman.
menggambarkan
Maknanya
lebih
pada
tingkat
perilaku, emosi, kognitif, atau
kemandirian ekonomi mahasiswa
pikiran.
program studi Bimbingan dan
Jadi,
mahasiswa
menyelesaikan
tugas
dalam
Konseling dalam menyelesaikan
akhir
tugas akhir berada pada kategori
dituntut untuk mandiri secara
13
mandiri
dengan
persentase
tidak tergantungnya kebutuhan
ekonomi pada orang lain”.
46,03%.
Keterangan
menjelaskan
di
mahasiswa
atas
Jadi,
mahasiswa
yang
menyelesaikan
dalam
tugas
akhir
pada
bidang
dijadikan sampel teridentifikasi
dituntut
memiliki kemandirian ekonomi
ekonomi, karena mahasiswa akan
yang
dalam
lebih banyak mengeluarkan uang
akhir,
untuk
mandiri
menyelesaikan
tugas
mandiri
kebutuhan
tugas
akhir,
dimana bertolak belakang dengan
seperti membeli buku. Seorang
asumsi atau temuan awal yang
mahasiswa yang mandiri dalam
peneliti
bidang
jabarkan
pada
latar
ekonomi
akan
belakang masalah. Hal ini dipicu
memanajemen
karena adanya faktor internal dan
mampu mencari ide yang dapat
eksternal
menunjang bidang ekonominya.
mahasiswa
yang
menunjang
mandiri
dalam
Seperti:
waktu
bisa
sehingga
memanfaatkan
menyelesaikan tugas akhir, seperti
yang
mahasiswa cenderung memilih
memanfaatkan media sosial untuk
mengerjakan sendiri tugas akhir
berjualan
tanpa membayar pihak lain dalam
menciptakan suatu karya yang
pembuatan
diminati orang lain.
tugas
akhir
dan
mahasiswa memanfaatkan sarana
dan prasana di kampus seperti
menggunakan buku-buku yang
ada
di
perpustakaan
tanpa
membeli buku di luar. Dimana
Havighurst (Desmita, 2014: 186)
menyatakan
ekonomi
“Kemandirian
yaitu
kemampuan
mengatur ekonomi sendiri dan
kosong
untuk
waktu
bekerja,
tas/baju
dan
KESIMPULAN
Berdasarkan
data
dan
hasil
analisis
pembahasan
dapat
disimpulkan
bahwa
tingkat
kemandirian
mahasiswa
dalam
menyelesaikan
program
studi
tugas
akhir
Bimbingan
di
dan
Konseling STKIP PGRI Sumatera
Barat sebagai berikut:
14
1.
Kesimpulan Umum.
DAFTAR PUSTAKA
Tingkat kemandirian mahasiswa
dalam
menyelesaikan
tugas
akhir berkategori mandiri.
2.
Kesimpulan Khusus.
a.
Tingkat
kemandirian
mahasiswa
dalam
menyelesaikan tugas akhir
dilihat
dari
emosional
kemandirian
berada
pada
kategori mandiri.
b.
Tingkat
kemandirian
mahasiswa
dalam
menyelesaikan tugas akhir
dilihat
dari
intelektual
kemandirian
berada
pada
kategori mandiri.
c.
Tingkat
kemandirian
mahasiswa
dalam
menyelesaikan tugas akhir
dilihat
dari
kemandirian
sosial berada pada kategori
mandiri.
d.
Tingkat
kemandirian
mahasiswa
dalam
menyelesaikan tugas akhir
dilihat
ekonomi
dari
kemandirian
berada
kategori mandiri.
pada
Ahmadi, Abu dan Nur Uhbiyanti.
2007. Ilmu Pendidikan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Desmita. 2014. Psikologi Sosial
Perkembangan
Peserta
Didik. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Hasbullah. 2006. Dasar-dasar Ilmu
Kependidikan. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Prayitno dan Erman Amti. 2008.
Dasar-dasar Bimbingan dan
Konseling. Jakarta: Rineka
Cipta.
Riduwan.
2010.
Pengukuran
Variabel-variabel
Penelitian.
Bandung:
Alfbeta.
Rintyastini, Yuli & Suzy Yulia
Charlotte. 2006. Bimbingan
dan Konseling untuk SMP
Kelas
VII.
Jakarta:
Erlangga.
Sudijono, Annas. 2010. Pengantar
Statistik
Pendidikan.
Jakarta: Raja Wali Press.
Syahputra, Robi. 2013. “Pola Asuh
Orang Tua dalam Membina
Kemandirian Belajar Peserta
Didik di SMP Negeri 9
Padang. Padang STKIP
PGRI SUMBAR”. Skripsi
tidak diterbitkan. STKIP
PGRI SUMBAR.
Download