BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan perusahaan pada suatu periode akuntansi, yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan. Laporan keuangan dapat juga dijadikan sebagai pedoman bagi pemakai laporan keuangan eksternal perusahaan atau investor, sebagai dasar pengambilan keputusan dari Ghozali dan Chariri (2007). Laporan keuangan biasanya terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan disiapkan untuk melaporkan aktivitas pendanaan dan investasi pada saat berlangsung, serta untuk meringkas aktivitas operasi selama periode sebelumnya. Istilah “manipulasi” sering dijumpai dalam akuntansi dan auditing, serta dalam pemberitaan mengenai kasus dan skandal keuangan. “Manipulasi” juga resmi digunakan dalam Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntansi Publik. Dalam konteks akuntansi dan auditing kata manipulasi biasanya tertuju pada manipulasi laporan keuangan, manipulasi pengadaan, manipulasi SOP (Standard Operating Procedure), dan masih banyak lagi. Pembahasan “manipulasi” kali ini akan berfokus pada manipulasi laporan keuangan. Manipulasi laporan keuangan merupakan penyimpangan yang sengaja dilakukan dengan tidak menggunakan standar 1 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 2 akuntansi yang berlaku umum untuk menggelembungkan hasil keuangan yang dilaporkan. Manipulsasi dimaksud untuk menyembunyikan kegagalan atau kecurangan keuangan dari pihak auditor dan para pemangku kepentingan lainnya. Marita dan Daruliwanti (2011) menyatakan bahwa dalam memberikan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan baik berupa pelaporan laba maupun publikasi laporan keuangan perusahaan sangat mungkin terjadi asimetri informasi (information asymmetry) antara pihak manajemen (agent) dan pemilik perusahaan atau investor (principal). Karena manajemen lebih banyak memiliki informasi dibandingkan dengan investor, maka manajemen mendapatkan keleluasaan dan kesempatan untuk melakukan rekayasa yang disebut dengan istilah rekayasa laba atau manajemen laba (earnings management). Earnings management adalah tindakan manajemen untuk memilih kebijakan akuntansi dari suatu standar tertentu dengan tujuan memaksimalkan kesejahteraan dan / atau nilai pasar perusahaan dari Scott (2012). Healy dan Wahlen dalam Hastuti (2005) menjelaskan bahwa earnings management merupakan upaya manajemen untuk mengubah laporan keuangan yang bertujuan menyesatkan pemegang saham yang ingin mengetahui kinerja perusahaan atau untuk mempengaruhi hasil kontraktual yang mengandalkan angka-angka akuntansi yang dilaporkannya. Memprediksi keadaan dalam suatu perusahaan sebenarnya dapat dilihat dan diukur melalui laporan keuangan, salah satunya dengan cara melakukan analisis rasio terhadap laporan keuangan yang dikeluarkan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 3 perusahaan. Edward Altman memperkenalkan analisis Z-Score untuk memprediksi potensi kebangkrutan suatu perusahaan dan dapat juga digunakan sebagai ukuran dari keseluruhan kinerja keuangan dari Ulfah (2012). Financial distress dapat terjadi pada setiap perusahaan dan bisa sebagai penanda atau sinyal dari kebangkrutan yang akan dialami perusahaan. Jika perusahaan sudah masuk dalam kondisi financial distress diharapkan perusahaan mengambil tindakan untuk mengatasi masalah keuangan tersebut agar mencegah terjadinya kebangkrutan. Pustylnick (2012) menyatakan banyak skandal laporan keuangan terjadi, dari hasil pengakuan pendapatan yang tidak tepat hingga mengubah nilai pendapatan yang sudah ada. Hal tersebut demi membuktikan perusahaan telah mencapai target keuangan. Di Indonesia, ditemukan pada kasus PT Kimia Farma Tbk tahun 2001. Badan usaha milik negara tersebut melebihsajikan penjualan dan persediaan pada tiga unit usaha, dan dilakukan dengan menggelembungkan harga persediaan yang telah diotorisasi oleh Direktur Produksi untuk menentukan nilai persediaan pada unit distribusi PT Kimia Farma per 31 Desember 2001. Selain itu manajemen PT Kimia Farma melakukan pencatatan ganda atas penjualan pada dua unit usaha. Pencatatan ganda dilakukan pada unit-unit yang tidak disampling oleh auditor eksternal dari Koroy (2008). Selain itu, pada tahun 2004 PT. Pakuwon Jati Tbk ditemukan telah melakukan pelanggaran peraturan Bapepam nomor VIII.G.7 tentang penyajian laporan keuangan. Hingga akhirnya PT. Pakuwon Jati Tbk dengan akuntan Sdr. Zulfikar mendapatkan sanksi administratf berupa http://digilib.mercubuana.ac.id/ 4 peringatan tertulis oleh pihak Bapepam (2004). Sehingga kecurangan masih rentan terjadi untuk berbagai kepentingan. Dunia internasional tidak luput juga dengan kasus manipulasi laporan keuangan. Salah satunya kasus Enron yang sangat menggemparkan dunia. Pada tahun 2001, perusahaan yang merupakan penggabungan dari perusahaan InterNorth dan Houston Natural Gas diperkirakan menimbulkan kerugian bagi Enron sebesar US$ 50 miliar dan kerugian investor sebesar US$ 32 miliar, serta ribuan pegawai Enron harus kehilangan dana pensiun kerang lebih US$ 1 miliar. Bermula dari manipulasi laporan keuangan dengan cara mencatat adanya keuntungan sebesar US$ 600 juta, sedangkan pada saat itu Enron sedang mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan tersebut disebabkan karena adanya keinginan perusahaan supaya sahamnya tetap diminati oleh investor dari Spathis (2002) dalam Nabila (2013). Pustylnick (2011), menemukan bahwa ketika perusahaan diprediksi mengalami kebangkrutan maka ketika itu pula perusahaan tersebut dibebankan pernyataan melakukan manipulasi laporan keuangan. Berangkat dari fenomena perusahaan yang mengalami kondisi financial distress sehingga memungkinkan / mendesak manajemen untuk melakukan manipulasi pada laporan keuangan perusahaannya serta hanya didukung dengan data laporan keuangan pada umumnya tanpa akses data internal, maka penelitian yang diajukan berjudul “DETEKSI MANIPULASI RASIO CURRENT ASSETS, RASIO NET INCOME, RASIO CURRENT LIABILITY, DAN RASIO RETAINED EARNINGS (TAMBAHAN http://digilib.mercubuana.ac.id/ 5 BUKTI DARI BURSA EFEK INDONESIA).” Adapun harapan penelitian ini menemukan potensi manipulasi pada laporan keuangan, untuk dapat membantu investor, kreditor atau pihak lainnya yang berkepentingan dalam menentukan keputusan serta agar dapat mempersiapkan stratregi yang tepat dalam menyelesaikan masalah manipulasi laporan keuangan tersebut. B. Rumusan Masalah Penelitian Pustylnick (2011), menciptakan serangkaian indikator untuk mendeteksi manipulasi dengan menggunakan data dalam laporan keuangan, diperoleh hasil 82% kasus positif perusahaan yang terindikasi mengalami kebangkrutan juga dibebankan dengan pernyataan melakukan manipulasi pada laporan keuangan. Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, maka perumusan masalah dapat ditetapkan sebagai berikut: 1) Apakah rasio current assets berpengaruh terhadap terjadinya manipulasi laporan keuangan? 2) Apakah rasio net income berpengaruh terhadap terjadinya manipulasi laporan keuangan? 3) Apakah rasio current liability berpengaruh terhadap terjadinya manipulasi laporan keuangan? 4) Apakah rasio retained earnings berpengaruh terhadap terjadinya manipulasi laporan keuangan? http://digilib.mercubuana.ac.id/ 6 C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan penelitian Tujuan dilakukan peneliti adalah upaya untuk mengidentifikasi dan memberikan alternatif kepada stakeholders dalam mendeteksi manipulasi pada laporan keuangan. Meskipun informasi mengenai deteksi manipulasi laporan keuangan tidak dapat dipastikan sepenuhnya, namun paling tidak para pengambil keputusan ekonomi yang bergantung pada angka-angka akuntansi dapat memperoleh bukti empiris dan menemukan kejelasan fenomena - fenomena tentang cara mendeteksi manipulasi pada laporan keuangan yang ada di BEI. Tujuan penelitian dapat diuraikan lebih rinci sebagai berikut : 1) Untuk menganalisis current assets sebagai rasio terjadinya manipulasi laporan keuangan. 2) Untuk menganalisis net income sebagai rasio terjadinya manipulasi laporan keuangan. 3) Untuk menganalisis current liability sebagai rasio terjadinya manipulasi laporan keuangan. 4) Untuk menganalisis retained earnings sebagai rasio terjadinya manipulasi laporan keuangan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 7 2. Kontribusi penelitian Kontribusi dari hasil penelitian ini diantaranya sebagai berikut : 1) Bagi pengembangan ilmu, memberikan kontribusi mengenai pemahaman untuk mendeteksi manipulasi laporan keuangan dengan pendekatan pada rasio current assets, rasio net income, rasio current liability, dan rasio retained earnings. 2) Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menambahkan variable lain yang belum di analisis yang dapat mempengaruhi manipulasi pada laporan keuangan, atau periode penelitian dan sample yang diperluas. 3) Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dalam mengambil keputusan untuk membeli atau melepas saham yang dimilikinya dalam rangka memaksimalkan return dan meminimalkan risiko. http://digilib.mercubuana.ac.id/