Akidah Islamiyah 1 Oleh Muhammad Rahmat Kurnia (dengan sedikit revisi) Secara bahasa: Makna Akidah • ‘aqoda: membuat simpul, mengikat, transaksi, memperkuat, dan apa-apa yang diyakini dan menentramkan hati (Kamus al-Muhith, Fairus Abadi, akar kata ‘aqoda). Secara istilah: • Pemikiran menyeluruh tentang alam, manusia dan kehidupan; apa-apa yang ada sebelum dan sesudah kehidupan dunia; serta tentang hubungan kehidupan dunia dengan kehidupan sebelum dan sesudahnya. Jawaban terhadap 3 pertanyaan mendasar: darimana, untuk apa, dan mau kemana? DALIL AQIDAH Dapat Dalil ‘aqliy diindera Perkara yang diimani Tidak dapat Dalil naqliy/ diindera Sam’iy Dalil ‘aqliy: suatu pembenaran melalui proses berpikir Dalil naqliy: suatu pembenaran berdasarkan wahyu baik alQuran maupun hadits yang melalui proses berpikir memang terbukti benar-benar sebagai wahyu. Akidah Islamiyyah Pemikiran-pemikiran mendasar dalam akidah Islamiyah RUKUN IMAN: 1. Iman kepada Allah 2. Iman kepada Malaikat 3. Iman kepada kitab-kitab samawi 4. Iman kepada rasul-rasul 5. Iman kepada kiamat 6. Iman kepada al-Qadla dan al-Qadar AQIDAH AQLIYAH Aqidah Islam: Aqidah Aqliyah Dalam beriman (beraqidah) Selalu Berfikir Berfikir Menambah Iman No. Iman kepada: Dalil Aqliy Naqliy Allah: * Eksistensi Allah v v v * Sifat Allah Malaikat Kitab-kitab: * al-Quran dari Allah v v * Kitab-kitab lain Rasul-rasul: * Muhammad Rasulullah v v v * Rasul-rasul lain Hari kiamat Qadla - Qadar v D.a.l.i.l A.k.i.d.a.h AL-’UQDATU AL-KUBRA (SIMPUL BESAR) - Simpul semua pertanyaan - Bila terurai maka terurai pula pertanyaan cabang 3 PERTANYAAN MENDASAR MANUSIA DARI MANA MANUSIA BERASAL? UNTUK APA MANUSIA HIDUP? KEMANA SETELAH MATI? Sikap Menghadapi Simpul Besar Lari dan tak acuh Berusaha menjawab • Menemukan jawaban benar mantap • Menemukan jawaban tapi salah • Tidak menemukan jawaban Harus dijawab, Sebagai . . . Aqidah Fikrah kulliyah Qaidah fikriyah Al-Nadzratu fi al-hayati al- dunya Mempengaruhi gaya hidup Menentukan kualitas hidup Kegagalan Memahami Hakekat Hidup Kesesatan Kelalaian Keengganan Hawa Nafsu ? Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi) neraka Jahannam banyak dari jin dan manusia. Mereka mempunyai akal, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayatayat Allah), mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah) , dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah)...” (QS Al A’raaf : 179) “Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?” (QS Al Furqaan : 43) Jawaban sekuler JAWABAN KOMUNIS Manusia jadi dengan sendirinya Hidup untuk mencari kepuasan jasmani Setelah mati tidak ada kehidupan lagi JAWABAN KAPITALISME Manusia diciptakan Tuhan Hidup untuk mencari kepuasan jasmani Setelah mati, akan ada hidup yang abadi di alam lain (?), atau pasti di sorga karena sudah diampuni Alam nanti tidak ada hubungannya dengan sekarang (?) (Sumber: pemikiran spekulatif) JAWABAN ISLAM Manusia diciptakan Allah Hidup untuk beribadah kepada-Nya Setelah mati akan hidup abadi di alam akherat: di sorga atau neraka Tergantung hidupnya di dunia: beriman atau tidak; bila beriman, taat atau tidak (Sumber: wahyu Allah) SEBELUM DUNIA (tercipta Kebetulan dari materi) DI DUNIA (mencari Kepuasan / materi) SETELAH DUNIA (kembali ke tanah / materi) Jawaban komunis Diciptakan SEBELUM DUNIA (tuhan) Dibangkitkan DI DUNIA (bebas, bersenang -senang) SETELAH DUNIA (surga karena sudah ditebus) Jawaban sekulerisme kapitalisme Diciptakan Dibangkitkan DI DUNIA (alam semesta, manusia, kehidupan) SEBELUM DUNIA (Allah Swt) Aturan SETELAH DUNIA (Akhirat) Hisab Akidah Islamiyah Mana jawaban yang benar? Yang benar adalah yang bersumber dari al-Qur’an Pemikiran spekulatif tidak berdasar. Nilainya bisa benar bisa salah Bila terdapat sumber yang pasti benar, maka pemikiran spekulatif tentang hakekat hidup di dunia pasti salah adanya. Al-Quran 3 Kemungkinan Sumber Al Qur’an BUATAN ORANG ARAB AL QUR’AN BUATAN MUHAMMAD WAHYU ALLAH SWT Al-Quran Kemungkinan dari orang Arab…. TIDAK BENAR SEBAB, AL QUR’AN MENANTANG MEREKA UNTUK MEMBUAT YANG SERUPA DENGANNYA TAPI, MEREKA TIDAK MAMPU Al Baqarah : 23 , Yunus : 38, Hud : 13, Al Isra’ 88 Al-Quran Kemungkinan dari Muhammad… TIDAK BENAR Muhammad adalah bagian dari orang arab, Gaya bahasa al-Qur’an tidak sama dengan Hadits Al-Quran Maka…. Alqur’an pasti Wahyu Allah • • • • Tidak ada manusia yang bisa meniru Keotentikannya dijamin Allah Isinya pasti benar Termasuk menyangkut jawaban atas 3 pertanyaan mendasar tadi Muhammad bukan pembuat al-Quran, tapi beliau Rasulullah (utusan Allah) Al-Quran adalah wahyu Allah Swt. Padahal, al-Quran itu dibawa oleh Muhammad. Sedangkan orang yang membawa wahyu adalah Rasul. Karenanya, pasti Muhammad adalah Rasulullah Sikap Yang Harus Diambil Mengambil jawaban yang pasti benar Meninggalkan jawaban yang pasti salah Manusia diciptakan Allah hanya untuk beribadah kepada-Nya, dan setelah mati akan kembali kepada Allah untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah dilakukan di dunia pada hari perhitungan (yaumu al-hisab), dari itu akan ditentukan sebagai penghuni surga atau neraka Manusia, alam semesta dan kehidupan Diciptakan Allah Manusia Hidup di Dunia hanya untuk Beribadah kepada Allah SWT KE MANA SETELAH MATI? Dibangkitkan kembali pada hari kiamat (Al Mukminun:15-16) Dihisab, atas keyakinan dan perbuatannya di dunia Tiga tipe manusia dan balasannya Keyakinan Perbuatan 1. Muslim Taat Kekal di Surga 2. Muslim Ingkar Neraka lalu Surga 3. Kafir Balasan Kekal di Neraka Keadaan di Akhirat • Tipologi 1 (Al Bayyinah:7-8) “Sesungguhnya orang-orang beriman dan beramal shaleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluq. Balasan mereka adalah surga adn yang mengalir sungai-sungai di bawah. Mereka kekal di dalamnya selamanya” Tipologi 2 “… Allah memerintahkan para malaikat mengentas dari neraka itu orang-orang yang tidak pernah sekalipun melakukan perbuatan syirik. Yaitu mereka yang berucap Laa ilaaha illallah. Orang-orang ini dapat diketahui melalui ciri khasnya, yakni di wajahnya ada bekas sujud….. (HR. Muslim dari Abu Hurairah RA) Tipologi 3 (Al Bayyinah:6) “Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka adalah seburuk-buruk makhluq”. Keadaan Di Akhirat TIPOLOGI 1 TIPOLOGI 2 TIPOLOGI 3 Bahagia Menyesal kurang banyak beramal (alfajr:24) Menyesal lebih baik jadi tanah (An naba’:40) Hubungan 3 fase kehidupan Sebelum dunia Penciptaan Hubungan dengan Perintah dan kehidupan dunia Larangan Sesudah dunia Kebangkitan Perhitungan Dua Gaya Hidup GAYA HIDUP ISLAMY Hidup untuk beribadah Landasan iman Tolok ukur perbuatan aturan Islam (halal dan haram) Orientasi hidup akherat dan dunia Untuk untuk kemuliaan diri, keluarga, umat dan perjuangan agama (dakwah) Makna kebahagiaan: ridha Allah GAYA HIDUP SEKULER Hidup untuk mencari kesenangan jasmani Landasan hawa nafsu Tolok ukur perbuatan: manfaat Orientasi hidup dunia semata Hidup untuk kepentingan diri dan keluarga sendiri Makna kebahagiaan: tercapainya kepuasan jasmani Iman Produktif Iman melahirkan amal shalih Banyak ayat menyatukan iman dengan amal shalih Banyak ayat menjelaskan orang beriman melakukan amal: taat pada Allah, rasul, ulil amri (4:59), shaum (2:186), shalat khusyu, meninggalkan laghwu, menunaikan zakat, dll (23:1-7), dll Iman disatukan dengan syariat Islam AKTUALISASI IBADAH TERUJUD PADA KETERIKATAN MUSLIM PADA ATURAN ISLAM Dalam urusan keimanan (mantap dan murni atau tidak syirik) Dalam urusan ibadah mahdah (taat selalu) Dalam urusan akhlaq (mulia) Dalam urusan makanan dan minuman (halal dan thayib selalu) Dalam urusan pakaian (menutup aurat) Dalam urusan keluarga (sakinah) Dalam urusan pekerjaan (profesional) Dalam urusan masyarakat (peduli) Dalam urusan dakwah (aktif terlibat) Sifat-sifat Allah, eksistensi malaikat, kitab dan rasul terdahulu serta kiamat dan kehidupan di akhirat dsb. dijelaskan atas dasar berita dalam banyak ayat dan hadits mutawatir HIDUP SEORANG MUSLIM Hidup dengan misi yang agung Hidup yang terarah dan mantap serta terhindar dari kemungkinan disorientasi Hidup yang bermutu tinggi Dengan keyakinan akan kegemilangan hidup hakiki yang abadi di akherat kelak