Studi Kasus : Gereja Katolik Santo Stephanus, Cilacap

advertisement
Abstract
St. Stephen Catholic Church Cilacap which still handles the system to inserting data
manually. The process obviously requires a lot of time and frequently cause people
queue. In addictional, its document report is not frequently updated. Based on the
drawback, an system that handle data management and items order using MVC
archistecture on windows application and MySQL database is proposed. In this
research, waterfall method is used to develop the system. The system is evauted
based on technical aspect and user perspective. The result show that the system able
to fullfil its functionally and increase the effevtiveness of the business process.
Keywords : Administration Information System, MVC
Abstrak
Gereja Katolik Santo Stephanus Cilacap yang masih menangani sistem memasukan data
secara manual. Cara yang jelas memakan waktu dan sering menimbulkan antrian para jemaat
saat data dibutuhkan. Memasukan data dan laporan data juga sering tidak diperbaharui. Dari
masalah tersebut, dirancang sistem yang akan menangani pengelolaan data secara cepat dan
mudah dengan memanfaatkan arsitektur MVC pada windows application beserta database
MySQL. Penelitian menerapkan metode waterfall dalam perancangan sistem. Sistem yang
telah dibuat telah diuji berdasarkan aspek teknik serta pandangan pengguna. Hasil dari
pengujian menunjukan bahwa sistem dapat memenuhi kebutuhan fungsionalitas dan dapat
meningkatkan efektifitas dari proses kerja yang ada
Kata Kunci : Sistem Informasi Administrasi, MVC
Pendahuluan
Pada zaman modern seperti sekarang ini, teknologi komputerisasi digunakan
hampir dalam setiap aspek kehidupan masyarakat. Hal ini menuntut masyarakat
untuk ikut serta mengikuti dan memanfaatkan teknologi – teknologi yang ada.
Diantaranya, dengan adanya teknologi informasi juga mengambil peran penting
dalam kehidupan masyarakat. Dengan adanya teknologi informasi ini pula
pekerjaan menjadi lebih cepat (instant). Diantaranya yang menjadi kebutuhan
masyarakat sekarang ini adalah teknologi aplikasi berbasis komputerisasi dimana
pada teknologi ini masyarakat bisa mempercepat pekerjaannya terutama dalam
mengolah data seperti dalam mencari data, memasukan data, mengubah data dan
menghapus data. Dimana teknologi ini sering digunakan dan dibutuhkan dalam
bidang usaha seperti sekolah, pertokoan, koperasi, perpustakaan bahkan universitas.
1.
1)
Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informatika, Universitas Kristen Satya
Wacana Salatiga.
2)
Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Dalam penelitian ini akan di bahas tentang sistem informasi gereja. Tepatnya
yaitu di Gereja Katolik Santo Stephanus Cilacap dimana proses pencarian,
memasukan, memperbaharui dan menghapus data masih manual yaitu dalam bentuk
buku besar membutuhkan waktu yang cukup lama apabila ingin mencari,
memasukan, memperbaharui dan menghapus data. Penumpukan buku-buku yang
tentunya membuat ruang sekertariat gereja menjadi semakin penuh dan terkesan
sempit. Sekertariat Gereja menginginkan agar sistem data-data di Gereja Santo
Stephanus Cilacap ini dapat bekerja secara cepat namun tetap tertata dengan baik
6
sehingga tidak membuat para jemaat menunggu terlalu lama dan juga membuat
sekertariat kesuliatan dalam mencari data-data yang dibutuhkan.
Untuk mengantisipasi hal-hal tersebut, diharapkan dengan adanya teknologi
sistem informasi gereja berbasis komputerisasi ini dapat membantu mempercepat
proses mencari, memasukan, memperbaharui dan menghapus data lebih cepat dan
praktis sehingga sekertariat gereja lebih terbantu dalam bagian data seperti data
umat, data kematian, data komuni pertama, data pastur, data perkawinan. Sistem
Informasi Gereja yang dikembangkan tidak membahas masalah administrasi
keuangan Gereja
2.
Tinjauan Pustaka
Penelitian berjudul Sistem Informasi Manajemen Kegiatan dan Keuangan
Kantor Gereja GPIB Bethania Makassar, telah membahas tentang sistem informasi
gereja berbasis windows application menggunakan bahasa pemrograman Microsoft
Visual Basic dan Microsoft Access sebagai pengolah basis datanya. Aplikasi ini
bertujuan untuk merancang sistem pengelolaan keuangan berbasis komputer pada
kantor gereja Bethania. Memberikan solusi kepada pihak kantor gereja Bethania
berupa suatu sistem baru yang dapat melengkapi dan memperbaiki sistem yang
digunakan[1]
Pada penelitian yang berjudul Sistem Informasi Administrasi pada Gereja
Bala Keselamatan Korps Jepon, telah membahas tentang sistem pada Gereja Bala
Keselamatan Korps Jepon dijabarkan melalui empat golongan, yaitu sistem
administrasi keanggotaan, sistem pelayanan kerohanian, sistem administrasi
keuangan, sistem administrasi kesekretariatan. Sistem administrasi keanggotaan
mencakup segala hal yang berhubungan dengan sistem keanggotaan yang ada dalam
Bala Keselamatan seperti adanya perpindahan jenis anggota dan pendaftaran Opsir
Setempat. Sistem pelayanan kerohanian adalah cara kerja pelayanan baik kegiatan
kerohanian seperti kebaktian maupun kegiatan sosial yang dilakukan di korps Jepon.
Sistem administrasi keuangan melingkupi seluruh bentuk usaha keuangan. Bidang
kesekretariatan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pendataan, pengarsipan
atau pembuatan laporan, dan surat menyurat[2]
Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan terkait sistem informasi gereja,
maka akan dilakukan penelitian tentang aplikasi sistem informasi gereja untuk
pengolahan data administrasi menggunakan metode waterfall model pada Microsoft
Windows platform. Perbedaan dari penelitian sebelumnya aplikasi sistem informasi
gereja ini dapat melakukan pembaharuan data dan memberikan laporan berupa
informasi seperti jumlah jemaat, jumlah kematian, jumlah jemaat yang sudah
menerima komuni pertama, jumlah perkawinan.
3.
Metode dan Fokus Penulisan
Waterfall model adalah suatu model proses untuk memodelkan suatu sistem
perangkat lunak yang dibuat secara terstruktur dan berurutan dimulai dari penentuan
masalah, analisa kebutuhan, perancangan implementasi, integrasi, uji coba sistem,
serta perawatan sistem
7
Gambar 1 Metode waterfall [3]
Gambar 1 merupakan proses pemenuhan yang akan dilakukan sehingga
semua kebutuhan klien akan terpenuhi. Dimana tahapan-tahapan dapat dijelaskan
dalam gambar diatas. Kemudian proses dalam waterfall model dapat digambarkan
sebagai berikut:
1. Requirements Definition
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan dengan cara wawancara ke
bagian sekertariat gereja beradasarkan wawancara tersebut diketahui bahwa
mereka membutuhkan aplikasi berbasis desktop application untuk mempercepat
proses pekerjaan administrasi gereja
2. System and Software Design
Pada tahap ini dilakukan perancangan program sesuai dengan kebutuhan gereja.
Rancangan ini yang nantinya digunakan dalam proses pembuatan program.
Proses perancangan dilakukan dengan cara membuat UML. UML ini
menggambarkan setiap komponen dan proses kerja sistem.
3. Implementation and Unit Testing
Pada tahap ini dilakukan pembuatan program berdasarkan rancangan yang telah
dilakukan pada proses sebelumnya. Pengkodean program juga dilakukan pada
tahap ini.
4. Integration and System Testing
Setelah sistem dibangun, sistem akan diuji untuk mengetahui apakah sistem
sudah berjalan dengan baik. Jika terdapat kesalahan maka dilakukan perbaikan
sampai sistem ini berjalan dengan baik
5. Operation and Maintenance
Pada tahap ini akan dilakukan pemeliharaan sistem secara berkala. Dalam
perkembangannya dapat dilakukan penambahan atau pengurangan fungsi jika
diperlukan
MVC Pattren
Dalam penelitian MVC Pattern kerap kali digunakan dalam membangun
sebuah sistem berbasis komputerisasi, antara lain web application dan windows
application. Pada penelitian ini MVC Pattern berfokus pada sistem komputerisasi
berteknologi windows application. Dimana controller merupakan sebuah jembatan
8
agar model dan view windows application bisa berjalan dengan baik dan dapat
digunakan dengan semestinya
Gambar 2 Arsitektur MVC[4]
Dalam proses komunikasi antar level pada MVC terdapat aturan-aturan
tertentu, Model ataupun View tidak mempunyai akses input ke Controller. Model
maupun View tidak berkomunikasi secara langsung satu dengan lainnya, mereka
hanya dapat berkomunikasi dengan Controller. Akses ke database hanya dimiliki
oleh Model, baik Controller maupun View tidak perlu mengetahui segala proses
dalam database.[4].
Dengan metode MVC, bagian tampilan, logika serta query database
diletakkan secara terpisah namun tetap sinkron sehingga membuat aplikasi menjadi
lebih terstruktur dan sederhana[5]. Model digunakan dalam menuliskan script
database, semua kode yang berhubungan langsung dengan akses database akan
digolongkan dalam bagian ini. Controller untuk mengembangkan logika
pemrogramannya, semua kode program yang berhubungan dengan manipulasi nilai
dari hasil post atau get seperti validasi nilai, xss cleaning, dan lain - lain akan
tergolong pada bagian Controller ini. Sedangkan View yang berfungsi dalam
menampilkan layout dari aplikasi yang kita buat akan meliputi seluruh kode program
yang berhubungan dengan presentation layer serta penampilan data.
Proses perancangan sistem merupakan proses dimana akan dijelaskan proses
dari awal pembuatan sistem sampai proses berakhir sehingga kita dapat mengetahui
rancangan sistem yang dibuat. Rancangan ini dimulai dari user interface sampai pada
pengkodean sistem. Setiap fungsi-fungsi dari sistem ini dijelaskan cara kerjanya. Di
dalam perancangan sistem ini dijelaskan pula proses dari input, process, dan output
dari sistem yang dibangun. Proses ini menggunakan sistem UML (Unified Modeling
Language).
Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari
sebuah sistem, yang menjelaskan keseluruhan kerja sistem secara garis besar dengan
merepresentasikan interaksi antara aktor dengan sistem yang dibuat, serta
memberikan gambaran fungsi-fungsi yang diberikan sistem kepada user
9
View
Incl ude
Include
Create
Include
Kel ol a Data Jemaat
Delete
include
Vi ew
include
Admi n
Kel ola Pegawai
include
Create
Del ete
include
Kelola Inventory
include
View
include
Kel ol a Laporan
Create
include
include
include
Delete
View
Create
Del ete
Gambar 3 Use Case Diagram untuk Admin.
Pada Gambar 3 dapat diperoleh informasi bahwa sistem memiliki aktor Admin. Aktor
admin pada sistem ini berfungsi untuk atur data jemaat/individu, atur data biarawan,
atur data pegawai, atur data komuni pertama, atur data pernikahan, atur data
kematian, dan atur data inventory. Semua fungsi tersebut dapat dilakukan oleh user
Admin. Pada setiap fungsi Admin dapat melakukan pengaturan data, yaitu meliputi :
tambah data, ubah data, hapus data dan cari data. Setiap fungsi yang mengakses
database untuk menghasilkan output yang diinginkan
Activity Diagram
Activity diagram merupakan gambaran aliran proses kerja yang terdapat
dalam sebuah sistem, mulai dari aktivitas start sampai aktivitas berakhir (end). Pada
sistem yang dibangun terdapat beberapa aktivitas yang dilakukan oleh aktor. Sebagai
contoh : aktivitas menambah data jemaat atau mengubah data pernikahan. Contoh
activity diagram yang menjelakan aktivitas menambah data jemaat dapat dilihat pada
Gambar 3.
10
Admin
Sistem
Database
Start
Tamb ah Data
Menampilkan
Form Data
Mengisi Form
Menysusun
Data
Menjalankan
Perintah SQL
Kirim Notifikasi
Berhasil
T
Melihat
Notifikasi
Kirim Notifikasi
Gagal
F
Selesai
Gambar 4 Activity Diagram untuk Menambahkan Data
Pada Gambar 4 dapat diketahui bahwa untuk menambahkan data jemaat baru admin
melakukan aktivitas sebagai berikut: admin melakukan pemilihan menu Tambah
Data pada Form Data Jemaat, Sistem akan menampilkan form data jemaat baru yang
akan diisi oleh admin. Data yang telah diisi admin akan ditampung kedalam bentuk
variable. Berdasarkan variabel tersebut akan dibentuk perintah SQL yang akan
dieksekusi oleh database. Jika eksekusi tersebut berhasil maka akan menghasilkan
notifikasi berhasil, tetapi jika gagal (data kurang lengkap atau salah format data)
maka sistem akan menampilkan notifikasi gagal. Notifikasi tersebut akan dilihat oleh
admin sebagai pemberitahuan apakah aktivitas yang dilakukan berhasil dijalakan
oleh sistem atau tidak.
Sequence Diagram
Sequence diagram merupakan interaksi obyek-obyek dalam suatu sistem dan
komunikasi dalam bentuk pesan berdasarkan waktu yang digunakan obyek-obyek
dalam melakukan suatu proses.
11
Admin
Controller
Mengirimkan Data
Jemaat Baru
Database
Menyusun Variabel & perintah SQL
berdasarkan Data
Mengirimkan Perintah SQL
Mengeksekusi Perintah SQL
Kirim hasil SQL
Kirim Notifikasi
Gambar 5 Sequenc Diagram untuk Menambahkan Data Jemaat.
Gambar 5 merupakan sequence diagram yang menjelakan proses penambahan data
jemaat baru. Pada diagram tersebut terlihat bahwa urutan yang terjadi ketika proses
penambahan data jemaat baru adalah sebagai berikut : pertama admin akan
mengirimkan data jeamat baru melalui form yang sudah diisi. Data tersebut akan
dimasukkan ke dalam variabel dan dibentuk objek. Proses ini dilanjutkan dengan
membuat perintah SQL yang nantinya akan dilakukan oleh database (perintah insert).
Setelah perintah SQL selesai disusun, maka perintah tersebut akan dijalankan oleh
database. Hasil dari perintah tersebut akan digunakan controller untuk menyusun
notifikasi berhasil atau tidaknya perintah dijalankan.
12
Komuni Pertama
User
Controller
username : String
password : String
koneksi : String
ambilDaftarJemaat()
ambilDaftarBiarawan()
ambilDaftarPegawai()
ambilDaftarKomuniPertama()
ambilDaftarPernikahan()
ambilDaftarKematian()
ambilDaftarInventory()
tambahJemaat()
tambahBiarawan()
tamabahPegawai()
tambahKomuniPertama()
tambahPernikahan()
tambahKematian()
tambahInventory()
ubahJemaat()
ubahBiarawan()
ubahPegawai()
ubahKomuniPertama()
ubahPernikahan()
ubahKematian()
ubahInventorry()
hapusJemaat()
hapusBiarawan()
haspuPegawai()
hapusKomuniPertama()
hapusPernikahan()
hapusKematian()
hapusInventory()
getKoneksi()
login()
Biarawan
ID : String
nama : String
asalNegara : String
kewarganegaraan : String
tempatLahir : String
tanggalLahir : Date
jenisKelamin : String
mulaiMelayani : String
statusPelayanan : String
Jemaat
ID : String
nama : String
alamat : String
tempatLahir : String
tanggalLahir : Date
jenisKelamin : String
golonganDarah : String
pendidikan : String
pekerjaan : String
statusPernikahan : String
statusKewarganegaraan : String
keteranganBaptis : String
lingkungan : String
Inventory
Pegawai
id : String
jumlahBarang : Integer
hargaBarang : Double
masaKadaluarsa : String
jumlahBarangRusak : Integer
jumlahBarangTersedia : Integer
namaBarang : String
ID : String
nama : String
tempatLahir : String
tanggalLahir : Date
jenisKelamin : String
agama : String
alamatTinggal : String
alamatKerja : String
jenisPekerjaan : String
tanggalMulaiKerja : Date
ID : String
namaPenerima : String
tempatLahir : String
tanggalLahir : Date
jenisKelamin : String
tempatBaptis : String
tanggalBaptis : Date
namaOrtu : String
tempatKomuniPertama : String
tanggalKomuniPertama : Date
Pernikahan
ID : String
tanggal : Date
tempatGereja : String
kota : String
namaPengantinPria : String
namaOrtuPria : String
namaPengantinWanita : String
namaOrtuWanita : String
pastor : String
saksi1 : String
saksi2 : String
dispensasi : String
tanggalSalin : Date
Kematian
ID : String
tanggal : Date
nama : String
usia : Integer
jenisKelamin : String
tempatPemakaman : String
tanggalPemakaman : Date
ortu : String
suamiIstri : String
alamat : String
pelayan : String
sakramen : String
Gambar 6 Class DiagramSistem.
Pada Gambar 6 dapat diperoleh informasi bahwa sistem yang dibangun memiliki 9
class utama, yaitu class User, class Jemaat, class Biarawan, class Pegawai, class
Komuni Pertama, class Pernikahan, class Kematian, class Inventory, dan class
Controller. Class User merupakan class penampung data akun user. Class Jemaat,
biarawan, pegawai, komuni pertama, pernikahan, kematian, dan inventory
merupakan class model yang berfungsi untuk menampung data dari masing-masing
tabel, misalkan data pada tabel jemaat akan ditampung oleh objek class jemaat.
Class-class ini tidak memiliki operasi karena hanya berfungsi sebagai model.
Sedangkan class Controller merupakan class yang fungsi untuk mengatur semua
transaksi yang terjadi. Transakasi atau fungsi yang dapat dilakukan oleh admin
meliputi : penampilkan daftar data setiap tabel, menambahkan data baru, mengubah
data, menghapus data maupun menampilkan data berdasarkan kategori tertentu.
Class ini merupakan pusat dari semua perintah yang akan dilakukan oleh sistem.
Pada class ini dilakukan pula proses koneksi database. Setiap perintah terdapat
perintah SQL yang nantinya dijalakan oleh database.
4. Hasil dan Pembahasan
13
Setelah melakukan perancangan terhadap sistem dan menetapkan metode
yang akan digunakan, maka pada bagian akan dilakukan pembahasan mengenai
bagian-bagian dari sistem dan analisa terhadap hasil yang telah didapatkan dari
pembuatan aplikasi sistem informasi administrasi gereja.
MVC
MVC merupakan konsep untuk memudahkan pengelolaan pengembangan
aplikasi yang membagi pengerjaan aplikasi menjadi tiga bagian terpisah namun tetap
berhubungan satu sama lain. Tiga bagian MVC meliputi Model, View serta
Controller. Model mewakili struktur data. View merupakan bagian yang mengatur
tampilan ke user. Controller merupakan bagian yang menjebatani model dan view.
Controller berisi query – query database yang berfungsi untuk memproses suatu data
dan mengirimkannya ke halaman aplikasi.
Model
Model merupakan bagian yang bertugas mempresentasikan data yang
digunakan oleh aplikasi sebagaimana proses bisnis yang diasosiasikan terhadapnya.
Bagian model dibangun berhubungan langsung dengan basis data dan menangani
validasi dari bagian Controller namun tidak berhubungan langsung dengan bagian
view. Dalam sistem pengolahan data yang dibangun model dikelompokan dalam
folder models yang tersimpan didalam aplikasi. Folder models ini berisi class – class
hasil pemetaan seluruh tabel yang ada pada database. Class – class tersebut antara
lain adalah sebagai berikut:
- Class Biarawan yang merupakan hasil pemetaan dari tabel t_biarawan dari
database db_gereja
- Class Inventory yang merupakan hasil pemetaan dari tabel t_inventory dari
database db_gereja
- Class Jemaat yang merupakan hasil pemetaan dari tabel t_jemaat dari
database db_gereja
- Class Kematian yang merupakan hasil pemetaan dari tabel t_kematian dari
database db_gereja
- Class Komuni yang merupakan hasil pemetaan dari tabel t_komuni dari
database db_gereja
- Class Pegawai yang merupakan hasil pemetaan dari tabel t_pegawai dari
database db_gereja
- Class Pernikahan yang merupakan hasil pemetaan dari tabel t_pernikahan
dari database db_gereja
View
View merupakan bagian yang menangani tampilan. Pada windows application
bagian ini tidak berbentuk folder atau kode – kode khusus yang di atur oleh
controller melainkan langsung tersedia dari aplikasi dibuat dalam bentuk toolbar.
View Berfungsi untuk menerima dan mempresentasikan data kepada user. Bagian ini
tidak memiliki akses langsung terhadap model. Berikut ini merupakan tampilan view
dalam bentuk Form yang bernama FormUtama
14
Gambar 8 Form Utama
Controller
Controller merupakan bagian yang mengatur hubungan antara bagian view.
Controller berfungsi untuk menerima request dari data user kemudian menentukan
apa yang akan diproses oleh aplikasi. Dalam perancangan sistem ini controller yang
dibuat adalah ApplicationController.cs serta memiliki 7 controller antara lain sebagai
berikut:
Controller Data Jemaat
Fungsi Controller data Jemaat adalah untuk mengontrol jumlah data
Biarawan yang berdomisili di Gereja Katolik Santo Stephanus Cilacap. Berikut
merupakan kode untuk controller jumlah data biarawan yang masuk dan berdomisili
di lingkungan Gereja Katolik Santo Stephanus Cilacap
Kode Program 1 Controller Data Jemaat
1public List<Jemaat> ambilSemua_DftJemaat()
2
{
3
List<Jemaat> daftarJemaat = new List<Jemaat>();
4
try
5
{
6
DataSet ds = new DataSet();
7
myConnection.Open();
8
myQuery = new MySql.Data.MySqlClient.MySqlCommand();
9
myQuery.Connection = myConnection;
10
myQuery.CommandType = CommandType.Text;
11
myQuery.CommandText = "SELECT
12id,nama,alamat,tempat_lahir,tanggal_lahir,jenis_kelamin,golongan_dar
13ah,pendidikan,pekerjaan,status_nikah,status_kewarganegaraan,keterang
14an_baptis,lingkungan FROM t_individu ORDER BY nama ASC";
15
MySql.Data.MySqlClient.MySqlDataAdapter data = new
16MySql.Data.MySqlClient.MySqlDataAdapter(myQuery);
17
data.Fill(ds, "t_individu");
18
myConnection.Close();
19
}
Controller Data Biarawan
Fungsi Controller data Biarawan adalah untuk mengontrol jumlah data
Biarawan yang berdomisili di Gereja Katolik Santo Stephanus Cilacap. Berikut
merupakan kode untuk controller jumlah data biarawan yang masuk dan berdomisili
di lingkungan Gereja Katolik Santo Stephanus Cilacap
Kode Program 2 Controller Data Biarawan
1public List<Biarawan> ambilSemua_DftBiarawan()
2
{
3
List<Biarawan> daftarBiarawan = new List<Biarawan>();
4
try
5
{
6
DataSet ds = new DataSet();
7
myConnection.Open();
8
myQuery = new MySql.Data.MySqlClient.MySqlCommand();
9
myQuery.Connection = myConnection;
10
myQuery.CommandType = CommandType.Text;
11
myQuery.CommandText = "SELECT
12id,nama,asal_negara,kewarganegaraan,tempat_lahir,tanggal_lahir,jenis
13_kelamin,mulai_melayani,status_pelayanan FROM t_biarawan ORDER BY
14nama ASC";
15
MySql.Data.MySqlClient.MySqlDataAdapter data = new
16MySql.Data.MySqlClient.MySqlDataAdapter(myQuery);
17
data.Fill(ds, "t_biarawan");
18
myConnection.Close();
19
}
Controller Data Pegawai
Perintah untuk controller data Pegawai dapat dijalankan ketika admin melakukan
kontrol atau operasi - operasi data yang ada pada tabel t_pegawai. Sistem
menjalankan perintah SQL untuk menambah data, sistem akan menampilkan dialog
bahwa data berhasil di simpan. Kode Controller data Pegawai dapat dilihat pada
Kode Program 3.
Kode Program 3 Controller Data Pegawai.
1public List<Pegawai> ambilSemua_DftPegawai()
2
{
3
List<Pegawai> daftarPegawai = new List<Pegawai>();
4
try
5
{
6
DataSet ds = new DataSet();
7
myConnection.Open();
8
myQuery = new MySql.Data.MySqlClient.MySqlCommand();
9
myQuery.Connection = myConnection;
10
myQuery.CommandType = CommandType.Text;
11
myQuery.CommandText = "SELECT
12id,nama,tempat_lahir,tanggal_lahir,jenis_kelamin,agama,alamat_tingga
13l,alamat_kerja,jenis_pekerjaan,tanggal_mulai_kerja FROM t_pegawai
14ORDER BY nama ASC";
15
MySql.Data.MySqlClient.MySqlDataAdapter data = new
16MySql.Data.MySqlClient.MySqlDataAdapter(myQuery);
17
data.Fill(ds, "t_pegawai");
18
myConnection.Close();
19
}
Controller Data Komuni Pertama
Fungsi Controller data komuni pertama untuk mengontrol semua operasi data jemaat
yang menerima komuni pertama dengan memasukan semua data yang ada dalam
form Tambah Data Komuni. Berikut ini penggalan perintah untuk koneksi data
penerima komuni pertama
Kode Program 4 Controller Data Komuni Pertama
16
1 public List<Komuni> ambilSemua_DftKomuni()
2
{
3
List<Komuni> daftarKomuni = new List<Komuni>();
4
try
5
{
6
DataSet ds = new DataSet();
7
myConnection.Open();
8
myQuery = new MySql.Data.MySqlClient.MySqlCommand();
9
myQuery.Connection = myConnection;
10
myQuery.CommandType = CommandType.Text;
11
myQuery.CommandText = "SELECT
12id,nama_penerima,tempat_lahir,tanggal_lahir,jenis_kelamin,tempat_bap
13tis,tanggal_baptis,nama_ortu,tempat_komuni_pertama,tanggal_komuni_pe
14rtama FROM t_komuni ORDER BY nama_penerima ASC";
15
MySql.Data.MySqlClient.MySqlDataAdapter data = new
16MySql.Data.MySqlClient.MySqlDataAdapter(myQuery);
17
data.Fill(ds, "t_komuni");
18
myConnection.Close();
22
}
Controller Data Pernikahan
Ketika admin melakukan pencarian data berdasarkan kategori tententu maka sistem
akan menajalankan eventi keyUp yang telah dipasang pada textbox pencarian data.
Nilai dari kategori pencarian yang dipilih dan nilai dari textbox pencarian akan
dikirim ke class controller untuk menjalakan perintah SQL. Berikut ini merupakan
penggalan perintah Search untuk pencarian data pernikahan berdasarkan kategori
tertentu.
Kode Program 5 Controller Data Pernikahan
1public List<Pernikahan> ambilSemua_DftPernikahan()
2
{
3
List<Pernikahan> daftarPernikahan = new
4List<Pernikahan>();
5
try
6
{
7
DataSet ds = new DataSet();
8
myConnection.Open();
9
myQuery = new MySql.Data.MySqlClient.MySqlCommand();
10
myQuery.Connection = myConnection;
11
myQuery.CommandType = CommandType.Text;
12
myQuery.CommandText = "SELECT
13id,tanggal,tempat_gereja,kota,nama_pengantin_pria,nama_ortu_pria,nam
14a_pengantin_wanita,nama_ortu_wanita,pastor,saksi1,saksi2,dispensasi,
15tanggal_salin FROM t_pernikahan ORDER BY tanggal DESC";
16
MySql.Data.MySqlClient.MySqlDataAdapter data = new
17MySql.Data.MySqlClient.MySqlDataAdapter(myQuery);
18
data.Fill(ds, "t_pernikahan");
19
myConnection.Close();
20
}
Controller Data Kematian.
Untuk menampilkan daftar data kematian yang terdapat pada database, class
Controller akan menajalankan fungsi ambilSemua_DftKematian(). Fungsi ini berisi
perintah SQL untuk menampilkan semua data daftar kematian. Berikut ini merupakan
penggalan perintah fungsi untuk menampilkan semua daftar data kematian.
Kode Program 6 Perintah Controller Data Kematian
17
1public List<Kematian> ambilSemua_DftKematian()
2
{
3
List<Kematian> daftarKematian = new List<Kematian>();
4
try
5
{
6
DataSet ds = new DataSet();
7
myConnection.Open();
8
myQuery = new MySql.Data.MySqlClient.MySqlCommand();
9
myQuery.Connection = myConnection;
10
myQuery.CommandType = CommandType.Text;
11
myQuery.CommandText = "SELECT
12id,tanggal,nama,usia,jenis_kelamin,tempat_pemakaman,tanggal_pemakama
13n,ortu,suami_istri,alamat,pelayan,sakramen FROM t_kematian ORDER BY
14tanggal DESC";
15
MySql.Data.MySqlClient.MySqlDataAdapter data = new
16 MySql.Data.MySqlClient.MySqlDataAdapter(myQuery);
17
data.Fill(ds, "t_kematian");
18
myConnection.Close();
19
}
Controller Data Inventory
Untuk menambah daftar data Inventory yang terdapat pada database, class
Controller akan menajalankan fungsi ambilSemua_DftInventory(). Fungsi ini berisi
kode perintah untuk menampilkan semua data daftar Inventory. Berikut ini
merupakan penggalan perintah fungsi untuk menampilkan semua daftar data
Inventory
Kode Program 7 Perintah Controller Data Inventory
1
2
{
3
//MessageBox.Show(nHargaBarang.Value + " " +
4nJumlahBarang.Value + " " + nJumlahRusak.Value);
5
Inventory inventory = new Inventory();
6
inventory.Id = txtId.Text;
7
inventory.Nama_barang = txtNamaBarang.Text;
8
inventory.Masa_kadaluarsa = txtMasaKadaluarsa.Text;
9
inventory.Harga_per_unit =
10Convert.ToDouble(nHargaBarang.Value);
11
inventory.Jumlah_barang =
12Convert.ToInt32(nJumlahBarang.Value);
13
inventory.Jumlah_barang_rusak =
14Convert.ToInt32(nJumlahRusak.Value);
15
inventory.Jumlah_barang_tersedia =
16Convert.ToInt32(nJumlahTersedia.Value);
17
}
Impelmentasi MVC
Secara sederhana MVC terdiri dari tiga bagian yaitu bagian Model, bagian View dan
bagian Controller. Didalam website dinamis setidaknya terdiri dari 3 hal yang paling
pokok, yaitu basis data, logika aplikasi dan cara menampilkan halaman wesite. 3 hal
tersebut direpresentasikan dengan MVC yaitu model untuk basis data, view untuk
cara menampilkan aplikasi dan controller untuk logika aplikasi.
18
Model
Berisi class yang
merupakan
permodelan dari
sistem
3. mengakses
Database
Gereja
2. memanggil
Controller
Berisi Kelas – Kelas
pengolahan data dan
logika program
4. menampilkan
View
Berisi database dalam
bentuk tampilan
program
Gambar 20 Alur Kerja MVC Pada Sistem[6]
Dari Gambar 20 merupakan gambar proses kerja arsitektur MVC pada
sistem aplikasi dibuka, sebenarnya yang diakses adalah sebuah Controller (berada
dalam folder controllers) sambil mengirimkan variabel dan nilainya. jika terdapat
nama controller, action yang dituju dan ada variabel yang dikirimkan, maka akan
dilakukan proses pengolahan data menggunakan variabel yang dikirim di dalam
action dari controller yang dituju. Pengolahan data di sini bisa saja membutuhkan
atau berhubungan dengan data dalam basis data. Oleh sebab itu controller akan
memanggil class model yang berada dalam folder models. Hal ini karena di dalam
controller tidak terdapat kode program untuk mengakses basis data, sehingga
controller melalui sebuah action akan memanggil model, karena fungsi-fungsi
khusus untuk penanganan basis data terdapat pada class model. Setelahnya controller
akan kembali memanggil view dari halaman yang dituju memanfaatkan action yang
terdapat didalamnya.
Pengujian Sistem
Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan dengan
baik atau tidak. Sistem akan diuji apakah setiap fungsinya bisa menghasilkan output
yang benar dan valid.
Pengujian Alpha
Pengujian alpha pada penelitian ini dilakukan beberapa tahapan, yaitu : pengujian
interface, pengujian database, dan pengujian report. Pengujian interface adalah
pengujian yang dilakukan pada tampilan aplikasi. Apakah tampilan sudah dapat
melakukan fungsi yang diinginkan, misalkan tombol tambah data dapat menjalankan
proses penambahan data. Contoh lainya apakah inputan pencarian data dapat
menghasilkan data yang diinginkan atau tidak. Pengujian database adalah pengujian
yang dilakukan pada sistem untuk mengetahui akan database sudah terkoneksi
dengan aplikasi. Pengujian ini juga dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah
dapat melakukan penambahan, pengubahan, pencarian dan penghapusan data pada
19
database. Pengujian Report adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui
apakah sistem dapat menghasilkan laporan report sesuai yang diinginkan. Hasil dari
pengujian alpha dapat dilihat pada Tabel 1.
No
1
Pengujian
Pengujian Interface :
Menu
Tombol
Datagrid/Tabel
Notifikasi
2
3
Tabel 1 Hasil Pengujian Alpha.
Hasil
Valid
Setiap menu dapat menampilkan form yang sesuai,
misalkan : menu Data Jemaat dapat menampilkan
form jemaat, menu Data Pegawai dapat menampilkan
form pegawai dan lain-lain.
Setiap tombol dapat melakukan perintah yang
diinginkan, misalkan : tombol simpan data dapat
melakukan penambahan data ke database, tombol
hapus dapat melakukan penghapusan data ke
database.
Datagrid dapat menampilkan data yang sesuai dengan
data yang ada pada database.
Muncul nofikasi jika data berhasil ditambah, dihapus
atau diubah.
Ya
Ya
Ya
Ya
Pengujian Database :
Tambah data
Dapat menambah data pada database.
Ya
Ubah Data
Dapat mengubah data pada database.
Ya
Hapus Data
Dapat menghapus data pada database.
Ya
Cari data
Dapat mencari data pada database.
Ya
Tampilkan data
Dapat menampilkan data pada database.
Dapat menghasilkan report yang sesuai dengan data
yang ditampilkan, misalkan mencetak data jemaat,
mencetak data biarawan dan lain-lain.
Ya
Pengujian Report
Ya
Pengujian Beta
Pengujian dilakukan dengan cara pengisian kuisioner. Pengisian kuisioner ini
dilakukan oleh 30 orang yang bekerja di Gereja Katolik Santo Stephanus Cilacap.
Pengujian ini akan mengecek apakah sistem sudah memenuhi kebutuhan gereja
dalam melakukan pengaturan data atau belum. Terdapat 5 pertanyaan yang akan diisi
oleh responden. Tabel 2 adalah hasil dari pengujian kuisioner.
No
1
2
3
4
5
Tabel 2 Hasil Pengujian Alpha.
Pertanyaan
Baik
Cukup
Apakah tampilan aplikasi dapat digunakan
21
7
oleh pengguna dengan jelas dan mudah ?
Apakah pengguna dapat mengoperasikan
26
3
aplikasi dengan mudah ?
Apakah aplikasi dapat mengelola dapat gereja
25
5
dengan benar ?
Apakah aplikasi dapat menghasilkan laporan
28
1
yang membantu petugas gereja?
Apakah aplikasi bermanfaat untuk membantu
24
5
petugas gereja dalam mengolah data gereja?
Tidak
2
Total
30
1
30
0
30
1
30
1
30
Berdasarkan hasil kuisioner pada Tabel 2 dapat diperoleh data bahwa : aplikasi
dapatdigunakan oleh pengguna dengan jelas dan mudah, 70% Baik, 23% Cukup, 7%
20
Tidak; Fitur-fitur yang ada pada aplikasi dapat berjalan dengan baik dan benar, 87%
Baik, 10% Cukup, 3% Tidak; Penyajian data gereja dalam bentuk tabel-tabel pada
aplikasi ini sudah jelas, 83% Baik, 17% Cukup, 0% Tidak; Laporan data pada
aplikasi dapat memberikan informasi yang lengkap, 97% Baik, 3.5% Cukup, 3.5%
Tidak; Aplikasi bermanfaat untuk membantu petugas gereja dalam mengolah data
gereja, 80% Baik, 17% Cukup, 3% Tidak. Diagram dari hasil kuisioner dapat dilihat
pada Gambar 20.
Hasil Kuisioner
30
25
20
Baik
15
10
Cukup
5
Tidak
0
Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3 Pertanyaan 4 Pertanyaan 5
Gambar 20 Diagram Hasil Kuisioner.
Dari gambar data hasil kuisioner diatas (Gambar 18) dapat disimpulkan bahwa
Aplikasi Sistem Informasi Administrasi Gereja dapat digunakan dengan baik dan
dapat berjalan serta dapat memenuhi kebutuhan Gereja Katolik Santo Stephanus
Cilacap dalam memproses data – data di sekertariat Gereja
Simpulan
Salah satu penerapan teknologi informasi yang dapat digunakan untuk
membantu dalam pengelolahan data adalah sistem infomasi gereja. Sistem ini
membantu sekertariat Gereja Katolik Santo Stephanus Cilacap. Sistem yang
dibangun dapat membantu mempercepat proses mencari, memasukan,
memperbaharui dan menghapus data. sekertariat gereja lebih terbantu dalam bagian
data, yaitu : data umat, data kematian, data komuni pertama, data pastur, data
perkawinan, data inventory
Daftar Pustaka
[1]
Sabono, Lieman, 2013. Sistem Informasi Manajemen Kegiatan dan Keuangan
(Studi Kasus: Kantor Gereja GPIB Bethania, Makassar)
[2]
Maya, 2012. Sistem Informasi Administrasi Gereja (Studi Kasus: Bala
Keselamatan Korps Jepon)
[3]
Sommerville, Ian, 2001, "Software Engineering". Addison Wesley UserGuide
Codeigniter, http://www.codeigniter.com/user_guide/ di akses tanggal 15
desember 2013
Adi Sanjaya, David; Kristoko Dwi Hartomo dan Theophilipus Wellem. 2009.
Implementasi Model View Controller dan Object Relational Mapping pada
[4]
21
Content Management System Sistem Informasi Keuangan. Salatiga: Fakultas
Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
[5]
Hakim,
Zainal.
2012.
Mengenal
PHP
Framework.
http://www.zainalhakim.web.id/posting/mengenal-php-framework.html.
Diakses 17 desember 2013.
[6]
Freeman, Adam; Steve Sanderson. 2012. Pro ASP.Net MVC 4. Apress
22
Download