St. Paul Evangelical Community Church (SPECC) Worship Address : Cerritos High School Auditorium 12500 E. 183rd St., Cerritos, CA 90703 (Enter at Bloomfield, across Heritage Park) Mailing Address : 11428 E. Artesia Blvd. # 4 ; Artesia, CA 90701 562-924-5051 Website : www.sp-ecc.org 6 Juni 2010 Teks untuk direnungkan pagi ini: Kisah Para Rasul 1:8 Tema: “Menjadi Saksi Yesus Yang Tangguh” Menurut pengajaran Alkitab, tugas yang diberikan oleh Tuhan Yesus Kristus kepada kita ialah memberitakan Injil serta menjadi saksi. Sebenarnya, tugas menjadi pemberita Injil dan menjadi saksi adalah sekeping mata uang yang bermuka dua. Keduanya saling mengisi dan saling melengkapi untuk satu tujuan. Kita dituntut untuk memberitakan Injil dengan cara verbal dan melalui prilaku kita yang telah diubah oleh kuasa Injil yang kita beritakan. Oleh sebab itu, Injil bukan sekedar kita beritakan, tapi harus kita saksikan, bahwa isi Injil ini memang berkuasa merubah prilaku manusia. Dengan demikian, apa yang kita beritakan mempunyai nilai otentik. Kita kemudian menyerahkan hasil pemberitaan ini kepada Roh Kudus. Untuk menjadi saksi yang tangguh memerlukan kualifikasi rohani, memerlukan disiplin tinggi, serta kerja sama dengan Roh Kudus untuk mewartakan berita keselamatan. Marilah kita simak pengertian ini lebih rinci. (1). Pemberita yang tangguh adalah pemberita yang mengalami perubahan hidup karena kuasa Injil. Efesus 1:13-14. Ayat tersebut menjelaskan kepada kita, bahwa umat manusia perlu “firman kebenaran, yaitu Injil Keselamatan” ay. 13. agar kita dapat percaya kepada Tuhan Yesus sebagai juru selamat yang Tuhan berikan kepada semua umat manusia. Upaya pemberitaan Injil harus kita lakukan dengan cara verbal, namun didukung oleh perbuatan / kelakuan yang baik sebagai yang kita peroleh karena kita bertobat dan percaya kepada inti Injil keselamatan yaitu Tuhan Yesus. Setiap orang yang percaya berada di dalam Tuhan Yesus dan kita dimeteraikan dengan Roh Kudus. Meterai adalah tanda kepemilikan, jadi kita adalah milik Tuhan ay. 14. Dia merubah kita. Kita yang dimeteraikan oleh Tuhan dengan Roh kudus. Itulah pola hidup baru yang dimiliki oleh para murid Tuhan Yesus setelah hari Pentakosta. Yohanes yang disebut sebagai anak halilintar menjadi rasul Kasih, Petrus yang takut-takutan menjadi pemberani dalam hal memberitakan Injil. (2). Pemberita yang tangguh adalah pemberita yang mendapat urapan Roh Kudus dalam kehidupannya. Kisah Para Rasul 1:8. Ayat ini menyebutkan kalau kita akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kita. Kata “kuasa” dikaitkan dengan kata “ kamu akan menjadi saksiKu”, dengan lain perkataan kita diperlengkapi dengan kuasa yang dalam konteks yuridis diartikan kita adalah saksi yang sangat patut dipercaya. Dalam konteks ini pula, kita adalah “kawan sekerja Allah” (1 Korintus 3:9). Kuasa yang kita peroleh adalah kuasa yang pertama-tama untuk mengalahkan keakuan yang lama, yang harus mati disalibkan bersama Kristus (garis bawahi kata bersama Kristus), sehingga yang hidup bukan aku lagi tapi Kristus Sermon notes by Rev. David Hartono Page 1 St. Paul Evangelical Community Church (SPECC) Worship Address : Cerritos High School Auditorium 12500 E. 183rd St., Cerritos, CA 90703 (Enter at Bloomfield, across Heritage Park) Mailing Address : 11428 E. Artesia Blvd. # 4 ; Artesia, CA 90701 562-924-5051 Website : www.sp-ecc.org yang hidup di dalam aku. (Galatia 2:19-20). Maka apa yang Tuhan Yesus katakan bahwa Dia akan menjadikan penjala manusia (Matius 4: 19) merupakan suatu janji yang akan terpenuhi juga, karena kita telah dimeteraikan dengan Roh Kudus; Roh Kudus juga memberi karunia kepada kita untuk melakukan pelayanan yang efektif untuk memasyhurkan Injil Tuhan Yesus Kristus. Dalam Perjanjian Lama seorang yang bernama Bezaleel dan Aholiab dipenuhi dengan Roh Allah untuk membangun bait Allah (Kitab Keluaran 31:1-3). (3). Pemberita yang tangguh adalah pemberita yang selalu peka akan keadaan rohaninya. Yohanes 16:8 Suatu hal yang mengerikan yang dapat terjadi dalam kehidupan orang Kristen/pengikut Tuhan Yesus Kristus ialah mengalami apa yang dialami oleh Simson yang hidupnya kotor. Ia menganggap kalau ia masih kuat, namun ia tak mengetahui kalau “Tuhan telah meninggalkan dia”( Hakim-hakim16:20). Bagaimana dengan kita? Kita merasa kita giat melayani Dia, secara luar orang menganggap kalau kita aktif dalam pelayanan namaun dalam kenyataan hidup “Tuhan telah meninggalkan” kita. Itulah sebabnya kita perlu senantiasa mengevaluasi diri kita sendiri dengan apa yang Tuhan Yesus ajarkan kepada kita: “Dan skalau Ia (Roh Kudus) datang Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman” (Alkitab juga mengajarkan agar kita (Yohanes 16:8). “janganlah padamkan Roh” (1 Tesalonika 5:19) yang berarti kita harus memelihara agar hati kita senantiasa sensitif terhadap suara dan karya Roh Kudus. Kita juga diajarkan agar jangan “mendukakan Roh Kudus Allah” (Efesus 4:30). Jagalah hati kita (Amzal 4:2) dan jangan membuat hati kita bebal (cf. I Timotius 4:1-2). Sermon notes by Rev. David Hartono Page 2