Wismanto Bimam - Bimam.id | Risk Management and Resilience

advertisement
Wismanto Bimam
Praktisi & Pembelajar yang Adaptif
Sertifikasi & Penghargaan
Profile
Purworejo, 29 Oktober 1970
[email protected]
+62878-8989-7769
+62813-8082-8909
Pendidikan
2011 – 2013 : Strata 2
Binus Business School (BBS)
Magister Manajemen
GPA: 3.50
1994 – 1997 : Strata 1
Universitas Indonesia – Fakultas Ekonomi (FE-UI)
Manajemen Keuangan
GPA: 3.30
1989 – 1992 : Diploma 3
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)
Akuntansi
GPA: 3.70
• Alumni LEMHANAS – Program Pemantapan
Nilai-Nilai Kebangsaan Angkatan 1 (REI), 2016
• Certified in Risk Governance Professional –
LSPR, 2010
• Satya Lencana Karya Satya X – Presiden RI,
2005
Keanggotaan & Profesi
2010 – Global PPP Network
2010 – The Professional Risk Managers’
International Association (PRMIA)
2009 – The Global Association of Risk
Professionals (GARP)
Kualifikasi
Manajemen risiko pembiayaan Infrastruktur
berbasis :
1. Corporate Finance
2. Project Finance
3. Municipal Finance - Pembiayaan Daerah
Penugasan – Pengalaman Kerja
MANAJERIAL
 Kepala Divisi Pembiayaan Daerah PTSMI, Oktober 2015 – 2017
 Kepala Divisi Manajemen Risiko PTSMI, Mei 2009 – Oktober 2015
 Lingkup tugas, terlampir
 Sekretaris Bidang Tim Optimalisasi Penerimaan Negara BPKP-Depkeu, 2002 – 2003
PENGAJAR
 Trainer, untuk materi pembiayaan proyek infrastruktur (Pusdiklat BRI, Bank Mandiri,
Dll): 2015 – 2016
 Instruktur untuk materi perhitungan kerugian keuangan negara (Pusdiklat Kejaksaan
Agung, KPK): 2006 – 2008
 Dosen untuk mata kuliah Akutansi Manajemen (STIE Trisakti): 2000 – 2002
EVALUATOR
 Kredit Program – KUR (BPKP): 2008
 Kebijakan investasi pemerintah – Rekening Dana Investasi dan Rekening Pembangunan
Daerah (BPKP): 2001 – 2003
 Kredit Program – KUT (BPKP): 2000
AUDITOR
 Audit Investigasi/Forensik
 Audit Keuangan Negara/Daerah dan BUMN
 Audit Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah
1
Pelatihan
2016
Leadership: Leading the speed of trust – Dunamis
2015
Innovation Management System (IMS) – TUV Rheinland & Binus
2014
Non-Bank Financial Analysis – Moody’s
Luquidity Requirement in Basel III / LCR and NSFR – Infobank
2013
Course on Public Private Partnership (PPP) for Munincipalities – CDIA
Project Finance Rating Scorecard – Evaluating Credit Risk – Standard & Poor
Viability Gap Fund (VGF), Development Funds, and Investment Strategies – IP3
Leadership Greatness Workshop – Dunamis
2010
IPP untuk Eksekutif – MKI
Credit Enhancement & Risk Mitigation Instrument – ADB
Value for Money & Public Sector Comparator for PPPP IP3 Washington
2009
Private Equity & Leveraged Transactions – Euro Money
Investment Analysis & Financial Modeling in Toll Road Project – Trans Forum
2005
Diklat Penyidikan – BPKP & Kejaksaan Agung
2004
Diklat Jabatan Fungsional Auditor Ahli – BPKP
Seminar dan Forum Profesional
2016
Global Conference: Global Spotlight Discussion on Emerging Risk – IERP
2015
The 2nd OECD Green Investment Financing Forum - OECD
2014
Measuring & Managing Risk Related to Sovereign Guarantees – World Bank
2013
International Seminar on Enterprise Risk Management - ERMA
2012
Chief Risk Officer Forum: Importance of Creating an Effective Governance Risk
Framework
2011
Asia Pacific Risk Management Conference – ERMA
Indonesia Infrastructure Power Generation - Power Stakeholders Forum
Latin American Infrastructure & Property Development Summit – Marcus Evans
2010
Asian Infrastructure and Property Development Summit – Marcus Evans
2
LAMPIRAN
Uraian lingkup tugas dalam 2 jabatan terakhir di PT SMI, diharapkan dapat memberikan
gambaran skill-set utama dalam mengelola pertumbuhan sebuah organisasi baru dari sudut
pandang risiko (set-up platform manajemen risiko pada saat pendirian PTSMI sebagai BUMN
yang khusus membiayai proyek-proyek infrastruktur di tahun 2009) dan mengelola migrasi dan
aktivasi kegiatan baru (membentuk proses bisnis pembiayaan daerah sebagai mandat baru
PTSMI di tahun 2015).
Berikut lingkup tugas dalam dua posisi dimaksud:
KEPALA DIVISI MANAJEMEN RISIKO
1. Alignment Risiko terhadap Strategi dan Kinerja Organisasi
Merumuskan playing field untuk dapat memberikan gambaran kepada Direksi terkait misi
yang diemban perusahaan:
a. Memetakan gap kebutuhan pembiayaan di sektor infrastruktur dengan layanan
pembiayaan saat ini yang mampu disediakan oleh perbankan dan lembaga
pembiayaan.
b. Menggambarkan tingkat risiko pembiayaan infrastruktur relatif terhadap sektorsektor lain.
c. Mengukur kapasitas risiko perusahaan saat ini, menetapkan kapasitas yang
dibutuhkan untuk melaksanakan misi sebagai katalis pembangunan infrastruktur
dari sisi pembiayaannya, serta mengelola kecukupan kapasitas risiko dari waktu ke
waktu.
d. Melakukan kajian risiko bersama unit bisnis untuk dapat merumuskan product
library yang diharapkan mampu mengisi gap pembiayaan yang terjadi.
e. Memastikan Key Performance Indicators yang ditetapkan seluruh unit kerja
senantiasa sejalan dengan Key Risk Indicators yang dihadapinya.
2. Membentuk Tata Kelola Risiko (Risk Governance)
a. Menyusun roadmap tingkat kematangan (maturity level) Divisi Manajemen Risiko
dan memastikan kesesuaiannya dengan pertumbuhan kegiatan usaha perusahaan
dari waktu ke waktu.
b. Mendefinisikan struktur organisasi manajemen risiko dalam format “Three Lines of
Defense” dan pembentukan komite-komite yang diperlukan terkait proses
pengambilan keputusan perusahaan.
c. Memetakan proses bisnis perusahaan dan menyusun Pedoman, Prosedur, dan
Manual yang diperlukan untuk mengelola risiko-risiko spesifik yang dihadapi di
setiap tahapan kegiatan.
d. Melakukan asesmen dan pelaporan berkala profil risiko perusahaan dari waktu ke
waktu dan merekomendasikan langkah tindak yang diperlukan. Profil risiko
merupakan agregasi dari risiko kredit/pembiayaan, likuiditas, operasional, reputasi,
serta risiko hukum dan kepatuhan.
e. Melakukan penilaian kecukupan pengendalian risiko yang diterapkan, termasuk
protokol mitigasi dan protokol eskalasi untuk setiap keadaan.
f. Melakukan
kajian
Compliance
dan
Irregularities
terhadap
Pedoman/Prosedur/Manual yang berlaku.
g. Memberi masukan (menyusun draft) Peraturan OJK tentang Risk Based Supervision
pada industri pembiayaan infrastruktur serta perubahan/penyesuaian yang
diperlukan dari waktu ke waktu.
3
3. Evaluasi Transaksional Pembiayaan dan Manajemen Portfolio
Menyadari bahwa pembiayaan merupakan kegiatan utama (core business), maka dilakukan
penguatan asesmen risiko:
a. Membangun perangkat pemeringkatan (rating) untuk mengukur kelayakan
pembiayaan, yaitu rating tools pembiayaan korporat (in-house), pembiayaan proyek
(S&P Methodology), dan pembiayaan kepada pemerintah daerah (Pefindo
Methodology).
b. Menentukan rating setiap usulan pembiayaan, menyatakan risiko pembiayaan yang
melekat pada proyek/perusahaan/pemda yang diusulkan, dan merumuskan mitigasi
yang diperlukan untuk dapat menurunkan risiko pada tingkat yang dapat diterima.
c. Melakukan monitoring kualitas pembiayaan yang diberikan dalam bentuk re-rating
secara periodik.
d. Melakukan inisiasi penerapan pembiayaan berbasis ketahanan lingkungan dan sosial
e. Mengelola kecukupan modal terhadap portofolio pembiayaan dari waktu ke waktu.
4. Menyusun dan mengelola Business Continuity Management dan Crisis Management
KEPALA DIVISI PEMBIAYAAN DAERAH
1. Stakeholder Management
Membentuk market pembiayaan daerah dari segenap pemangku kepentingan, khususnya
perumusan regulasi, sosialisasi kebutuhan pembiayaan daerah yang mencakup 542
Pemeritah Daerah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur di seluruh tanah air,
serta pengaktifan mitigasi dan penjaminan pemerintah.
2. Merumuskan Perencanaan Korporat - Pembiayaan Daerah
Mengusulkan penetapan target pembiayaan daerah, alokasi sumber dana, proyeksi arus
kas, produk pembiayaan yang dimungkinkan serta pedoman/prosedur/manual yang
diperlukan.
3. Melaksanakan fungsi pembiayaan daerah
Mengelola kualitas portofolio pembiayaan daerah yang telah dilakukan, serta proses
pengambilan keputusan terhadap usulan pembiayaan dalam pipeline yang dibentuk dari
tahun ke tahun.
4. Melakukan kerjasama pembiayaan multilateral
Menjajagi dan mengelola kerjasama pembiayaan daerah dengan berbagai sumber dana
internasional, seperti Regional Infrastructure Development Fund (RIDF) bersama World
Bank dan Asia Infrastructure Investment Bank, serta Program SIGAP bersama ADB dan KfW.
Warm Regards
4
Download