BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum Sesuai dengan judul skripsi ini, “Strategi Bauran Promosi Divisi Corporate Communication Bina Nusantara Dalam Mensosialisasikan Program Cashless Society”, maka penulis menggunakan teori-teori dasar yang dipakai untuk pembahasan skripsi ini, antara lain adalah: 2.1.1 Marketing Pemasaran merupakan program komunikasi terpadu yang penting untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa terkait dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Dari sudut pandang lama, marketing atau pemasaran adalah cara mendesain produk, mengujinya, membuatnya, memberi brand, mengemas, menentukan harga, dan mempromosikannya. Menurut American Marketing Association, pemasaran berfokus pada konsumen, yakni sebagai suatu fungsi organisasional dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai kepada konsumen, serta untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang memberikan keuntungan bagi organisasi dan stakeholder-nya (Sandra, 2009 : h36). 10 11 Menurut Kotler dan Armstrong (2008 : h6) marketing atau pemasaran adalah “Proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya”. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dijalankan oleh pribadi atau organisasi yang berfungsi menciptakan dan memberikan informasi serta nilai mengenai barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Salah satu konsep utama dalam pemasaran modern adalah merencanakan rincian bauran pemasaran atau marketing mix. Bauran pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2008 : h62) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Kemungkinan ini dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok variabel yang disebut “empat P” : Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat), dan Promotion (Promosi) Berikut penjelasan mengenai komponen bauran pemasaran, antara lain (Kotler dan Armstrong, 2008 : h62-63). a. Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran. 12 b. Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk. c. Tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran. d. Promosi berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya. 2.1.2 Promosi Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk dan jasa. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan barang atau jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya (Lupiyoadi, 2006 : h120). Hal ini dilakukan dengan menggunakan alatalat promosi. Pengertian promosi menurut Kotler dan Armstrong (2008 : h63) berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya. Menurut Merriam - Webster Collegiate Dictionary yang dikutip dalam buku The Power of Marketing (Nailatie, 2008 : p186), mendefinisikan promosi sebagai. “The act of furthering the growth or development of something; esp: the furtherance of acceptance and sale of merchandise through adversiting, publicity, or discounting”. 13 (Tindakan memajukan pertumbuhan dan perkembangan sesuatu, khususnya kemajuan penjualan barang atau jasa melalui iklan, publisitas, dan diskon). Belch (2009 : p18) dalam bukunya yang berjudul Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communication Perspective mengatakan. “Promotion has been defined as the coordination of all seller-initiated efforts to set up channels of information and persuasion in order to sell goods and services or promote an idea” (Belch, 2009 : p18) (Koordinasi dari semua upaya penjual untuk mengatur saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa maupun mempromosikan ide). Sementara di dalam buku Longman Dictionary of Contemporary English (Nelly, 2008, p186), mendefinisikan promosi sebagai: a. “A move to a more important job or rank in a company or organization: I want to get a job with good promotion prospects. b. An activity intended to help sell a product, or the product that is being promoted: a winter sales promotion. c. The activity of persuading people to support an idea or way of doing things: the promotion of equal opportunities. d. The activity of helping something develop and succeed: the promotion of technology development”. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi adalah rangkaian komunikasi yang memberikan penjelasan dan meyakinkan calon 14 konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen. 2.2 Teori Khusus yang Berhubungan Dengan Topik yang Dibahas 2.2.1 Bauran Promosi Bauran Promosi atau yang dikenal dengan promotion mix merupakan perpaduan khusus antara iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, pemasaran langsung, dan hubungan masyarakat yang digunakan perusahaan untuk meraih tujuan iklan dan pemasarannya. Konsep promotion mix mengacu pada kombinasi dan jenis dari komunikasi pribadi dan non pribadi yang digunakan organisasi selama periode waktu yang telah ditentukan. Definisi dari kelima alat promosi utama ini adalah sebagai berikut (Peter dan Donnelly, 2011 : p111) a. Periklanan (advertising) “Is a paid form of nonpersonal communications about an organization, its products, or its activities that is transmitted through a mass medium (television, radio, newspaper, internet, magazines, outdoor displays) to a target audience”. b. Promosi penjualan (sales promotion) “Is an activity or material that offers customers, sales personnel, or reseller a direct inducement for purchasing a product. This inducement, which adds value to or incentive for the product, might take the form of a coupon, sweeptakes, refund, or display”. 15 c. Hubungan masyarakat (public relations) “Is a nonpersonal form of communication that seeks to influence the attitudes, feelings, and opinions of customers, noncostumers, stockholders, suppliers, employees, and political bodies about the organization”. d. Pemasaran langsung (direct marketing) “Uses direct forms of communication with customers. It can take the form of direct mail, online marketing, catalogs, telemarketing, and direct response advertising”. e. Penjualan pribadi (personal selling) “Is face-to-face communication with potential buyers to inform them about and persuade them to buy an organization’s product”. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen bauran promosi: a. Periklanan Adalah bentuk komunikasi nonpersonal berbayar mengenai produk dan aktivitas organisasi yang disebarkan ke target audiens melalui media massa. Media massa tersebut adalah televisi, radio, koran, internet, majalah, outdoor display. b. Promosi penjualan Sebuah aktivitas atau materi yang ditawarkan kepada pelanggan, sales personnel, atau resellers sebagai bujukan langsung untuk membeli sebuah produk. 16 c. Hubungan masyarakat Bentuk komunikasi non pribadi yang berusaha untuk mempengaruhi sikap, perasaan, dan opini-opini dari pelanggan, stockholders, supplier, karyawan, dan politisi mengenai suatu organisasi. d. Pemasaran langsung Menggunakan bentuk komunikasi secara langsung kepada pelanggan dalam bentuk pesan langsung, pemasaran online, katalog, telemarketing, dan respon langsung dari iklan. e. Penjualan pribadi Komunikasi tatap muka dengan pembeli potensial untuk menginformasikan dan membujuk mereka untuk membeli produk perusahaan. Dari kelima bentuk bauran promosi di atas, masing-masing memiliki metode yang berbeda dalam mengimplementasikan bauran promosi tersebut, berikut penjabaran dari tiap-tiap metode yang digunakan dari bauran promosi yang ada. 2.2.1.1 Periklanan Menurut Shimp (2003 : h505) iklan dapat menggunakan berbagai media utama, yaitu koran, televisi, radio, majalah, periklanan luar ruang, dan internet. • Periklanan luar ruang dianggap sebagai media periklanan pelengkap, bukan yang utama. Periklanan di papan reklame merupakan bagian terbesar dari periklanan luar ruang. 17 Periklanan luar ruang meliputi beraneka cara periklanan lainnya, seperti: periklanan di halte bis, balon-balon raksasa, display di pusat perbelanjaan, t-shirt yang dipenuhi logo-logo merek, banner, spanduk, brosur, dan sebagainya. Dan menurut Moriarty dalam buku yang berjudul Advertising (2011 : h297), periklanan luar ruang tidak memiliki format standar dan banyak menggunakan bentuk cetak untuk menyampaikan pesan. • Televisi diakui sebagai media iklan paling berpengaruh. Iklan televisi memiliki dua kekuatan, pertama ia dapat menjadi sarana efektif yang menunjukkan secara langsung atribut-atribut produk dan menjelaskan secara persuasif manfaat-manfaat produk yang berhubungan dengan konsumen. Kedua, iklan televisi dapat menjadi sarana yang mendorong untuk secara dramatis memotret pengguna dan gambaran penggunaan, serta kepribadian merek. (Kotler dan Keller, 2008 : h247). • Majalah adalah jenis media massa yang ditujukan untuk khalayak yang memiliki perhatian dan gaya hidup khusus, seperti majalah otomotif, olahraga, busana, dan kategori majalah lainnya. Dengan adanya kategori-kategori khusus, para pengiklan mempunyai banyak pilihan ketika memilih majalah untuk mempromosikan produk dan jasa mereka. • Internet adalah jaringan komputer yang saling berhubungan yang terdapat di seluruh dunia yang memungkinkan transfer 18 informasi secara eletronik. Para pengiklan internet menggunakan dua bentuk umum periklanan: iklan spanduk (banner advertising) dan sponsor (sponsorship). Iklan spanduk merupakan iklan berukuran kecil, yang statis dipasang dalam konteks yang sering dikunjungi. Sedangkan iklan sponsor di mana seorang pengiklan merupakan sponsor parsial atau eksklusif dari suatu situs dan diuntungkan dari beberapa kunjungan ke situs tersebut. • Iklan radio dapat sangat kreatif. Radio mengandalkan pengunaan yang cerdas atas musik, suara, dan alat-alat kreatif lainnya dapat menampung imajinasi pendengar guna menciptakan gambar yang benar-benar relevan dan disukai. (Kotler dan Keller, 2008 : h250). • Koran adalah media komunikasi massa tulis yang terbit harian. Iklan pada koran dapat menjangkau khalayak yang luas. Periklanan surat kabar merupakan media yang relatif murah untuk mencapai konsumen. Selain itu, periklanan di koran berkemampuan untuk menyajikan materi pesan dengan rinci. Menurut Kotler dan Keller dalam buku Manajemen Pemasaran (2008 : h253), brosur juga termasuk ke dalam media iklan utama. Menurut medianya, iklan dibagi ke dalam dua kategori, yaitu Above the Line advertising (lini atas) dan Below the Line advertising (lini bawah). Media lini atas (Above the 19 Line), terdiri atas iklan-iklan yang dimuat dalam media cetak (surat kabar, majalah, brosur, dan sebagainya), media elektronik (radio, televisi, dan bioskop), serta media luar ruang (papan reklame dan sebagainya). Sedangkan media lini bawah (Below the Line), terdiri atas seluruh media selain media di atas, seperti pameran, point of sale display material, kalender, agenda, gantungan kunci dan sebagainya (Freddy Rangkuti, 2009 : h259260). Sedangkan menurut Indrajaya (2008 : h65-66), media yang termasuk ke dalam media lini atas adalah surat kabar, radio, spanduk, majalah, televisi, internet, poster, brosur, dan billboard. Tujuan dari penggunaan media lini atas adalah membangkitkan perhatian konsumen terhadap produk/jasa. Apabila diulangi terusmenerus, perhatian konsumen diharapkan berubah menjadi keinginan membeli produk/jasa bisnis. Media yang termasuk ke dalam media lini bawah adalah seminar, event, direct mail, public relations, dan promosi penjualan. Tujuan dari penggunaan media lini bawah adalah agar target konsumen merasakan, menyentuh, dan mengalami kebaikan dari produk/jasa. 20 2.2.1.2 Promosi Penjualan Beberapa bentuk promosi penjualan yang digunakan pada umumnya antara lain (Kotler dan Keller, 2008 : h269) • Sampel, yaitu tawaran sejumlah produk atau jasa gratis yang dikirimkan dari rumah ke rumah, dikirim melalui pos, diambil di toko, disertakan pada produk lain, atau ditampilkan dalam tawaran iklan. konsumen ditawarkan untuk mencoba sebuah produk baik secara gratis maupun berbentuk nominal harga. • Kupon, adalah sertifikat yang memberi hak kepada pemegangnya atas potongan harga yang telah ditetapkan untuk produk tertentu: dikirimkan lewat pos, dimasukkan dalam produk lain atau dilampirkan, atau disisipkan dalam iklan majalah dan koran. • Tawaran uang kembali (rabat), memberikan pengurangan harga setelah pembelian, bukan pada saat di toko eceran: konsumen mengirimkan “bukti pembelian” yang telah ditentukan kepada produsen yang “mengembalikan uang” sebagian dari harga beli melalui pos. • Paket harga, menawarkan kepada konsumen penghematan dari harga biasa suatu produk, yang dikurangkan pada label atau kemasan. 21 • Premium, barang yang ditawarkan dengan harga yang relatif rendah atau gratis sebagai insentif untuk membeli produk tertentu. • Hadiah (kontes, undian, permainan), hadiah adalah tawaran kesempatan untuk memenangkan uang tunai, perjalanan, atau barang karena membeli sesuatu. Undian meminta konsumen menyerahkan nama mereka ke dalam penarikan undian. 2.2.1.3 Hubungan Masyarakat Menurut Nova dalam buku Crisis Public Relations (2011 : h54-55) terdapat beberapa strategi public relations atau yang lebih dikenal dengan bauran public relations adalah sebagai berikut: • Publications (publikasi) yaitu cara PR dalam menyebarkan informasi, gagasan, atau ide kepada khalayaknya. • Event (acara) yaitu setiap bentuk kegiatan yang dilakukan oleh PR dalam proses penyebaran informasi kepada khalayak, contoh: seminar, pameran, launching, charity, dan lain-lain. • News (pesan/berita) yaitu informasi yang dikomunikasikan kepada khalayak yang dapat disampaikan secara langsung maupun tidak langsung. Informasi yang disampaikan bertujuan agar dapat diterima oleh khalayak dan mendapatkan respons yang positif. 22 • Community Involvement (hubungan dengan khayalak) yaitu sebuah relasi yang dibangun dengan khalayak (stakeholder, stockholder, media, masyarakat di sekitar perusahaan, dan lainlain). Menurut Abdullah dalam bukunya yang berjudul Press Relations Kiat Berhubungan dengan Media Massa yang dikutip oleh Nova (2011 : h208), dalam menjalankan hubungan dengan pers, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah penyebaran siaran pers, yaitu “Penyebaran siaran pers biasanya berupa lembaran siaran berita yang dibagikan kepada para wartawan atau media massa yang dituju. Kegiatan pembuatan dan penyebaran siaran pers ini merupakan kegiatan hubungan pers yang paling efisien”. Selain itu, menurut Swann (2010 : p149), public relations dapat membantu Chief Executive Officer (CEO) dan manager untuk menjadi juru bicara yang efektif untuk organisasinya. CEO dapat diundang untuk menjadi tamu untuk acara talk show atau diwawancarai mengenai berita dan cerita menarik. Upaya tersebut dapat membangun reputasi organisasi itu sendiri. Sedangkan, dalam buku yang berjudul Creating Effective Marketing Plan (Rangkuti, 2002 : h129), talk show dengan spesialisasi produk tertentu merupakan cara yang dapat dilakukan untuk membina hubungan dengan media. 23 Jadi, dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa talk show merupakan salah satu kegiatan public relations yang dapat membangun citra organisasi di mata publik. 2.2.1.4 Pemasaran Langsung Menurut Kotler dan Keller (2008 : h291-300), pemasar langsung dapat menggunakan sejumlah saluran untuk menjangkau calon individu dan pelanggan. • Surat langsung, pemasaran surat langsung adalah pengiriman tawaran, pemberitahuan, alat pengingat, atau sesuatu yang lain kepada seseorang. Dengan menggunakan daftar alamat surat yang sangat efektif, pemasar langsung mengirimkan surat, selebaran, dan brosur. Beberapa pemasar langsung mengirimkan kaset audio, kaset video, CD, faksimili, e-mail, voice mail, dan bahkan disket komputer kepada calon dan pelanggan. • Pemasaran katalog, perusahaan mengirimkan barang dagangan lini lengkap, katalog konsumen untuk barang khusus, dan katalog bisnis, biasanya dalam bentuk cetakan tetapi juga dapat berbentuk CD, video, atau secara online. • Telemarketing, adalah penggunaan telepon dan pusat layanan telepon (call center) untuk menarik calon pelanggan, menjual kepada pelanggan yang sudah ada, dan menyediakan layanan dengan menerima pesanan dan menjawab pertanyaan. 24 • Pemasaran interaktif, yaitu pemasaran langsung dalam bentuk elektronik, seperti merancang situs web yang menarik. Internet memberikan pemasar dan konsumen peluang interaksi dan individualisasi yang jauh lebih besar. 2.2.1.5 Penjualan Pribadi Menurut Robert McMurry yang dikutip dalam buku Manajemen Pemasaran (Kotler dan Keller, 2008 : h304), istilah perwakilan penjualan (sales representative) dibedakan menjadi enam posisi penjualan. • Pengirim (deliverer), yaitu wiraniaga yang tugas utamanya adalah mengirimkan produk. • Penerima pesanan (order taker), yaitu wiraniaga yang terutama bertindak sebagai penerima pesanan di perusahaan atau sebagai penerima pesanan di luar perusahaan. • Misionaris (missionary), yaitu wiraniaga yang tidak diharapkan atau tidak diizinkan untuk menerima pesanan, tetapi yang tugas utamanya adalah membangun kehendak baik atau mendidik pemakai atau calon pemakai. • Teknisi (technician), yaitu wiraniaga yang mempunyai tingkat pengetahuan teknis yang tinggi (wiraniaga yang terutama bertugas sebagai konsultan untuk perusahaan klien. 25 • Pencipta permintaan (demand creator), wiraniaga yang mengandalkan metode-metode kreatif untuk menjual produk berwujud (penyedot debu, lemari es) atau produk tidak berwujud (asuransi kesehatan) • Penjual solusi (solution vendor), yaitu wiraniaga yang keahliannya ada dalam memecahkan masalah pelanggan, sering berkaitan dengan sistem produk dan jasa perusahaan tersebut. Fokus pada penelitian ini adalah bauran promosi yang digunakan divisi Corporate Communication dalam mensosialisasikan program cashless society, yaitu periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, pemasaran langsung, dan penjualan pribadi. 2.2.2 Sosialisasi Berdasarkan buku Sosiologi Suatu Pengantar yang ditulis oleh Soerjono Soekanto (2009 : h59), “sosialisasi adalah suatu proses, di mana anggota masyarakat yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di mana dia menjadi anggota”. Menurut M.J. Herskovits, “sosialisasi adalah suatu proses di mana seorang anak menyesuaikan diri dengan norma-norma dalam keluarganya” (Soerjono Soekanto, 2009 : h59). Richard T. Schaefer dalam buku Sociology a Brief Introduction memaparkan, 26 “Socialization, in which people learn the attitudes, values, and behaviours appropriate for members of a particular culture. Socialization occurs through human interactions that begin in infancy and continue through retirement”. (Sosialisasi adalah di mana orang mempelajari sikap, nilai, perilaku yang tepat bagi anggota kebudayaan tertentu. Sosialisasi terjadi melalui interaksi manusia yang dimulai pada masa bayi hingga usia lanjut). Sedangkan sosialisasi menurut Sean Macbride yang dikutip Cangara (2008, h62), “yakni menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan bagaimana orang bersikap sesuai nilai-nilai yang ada, serta bertindak sebagai anggota masyarakat secara efektif”. Jadi, berdasarkan definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa sosialisasi adalah proses belajar seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat dalam lingkungannya. Penulis menggunakan teori sosialisasi karena terkait dengan topik penelitian yang dilakukan. 2.2.3 Cashless Society Komunitas virtual mulai menggantikan gaya kehidupan komunitas yang sudah ada sebelumnya, dengan memanfaatkan kegunaan situs-situs jaringan sosial, orang lebih banyak melakukan transaksi di dunia online. Oleh karena itu, sudah ada pembicaraan mengenai sebuah cashless society, yaitu sebuah dunia di mana tidak ada lagi pemakaian uang kertas dan logam sebagai alat pembayaran (Parihar, 2012, Cashless Society-A Financial Paradigm Shift Through Social Networking). 27 Menurut Swartz (2004: p1) dalam jurnal The Economics of a Cashless Society: An Analysis of the Costs and Benefits of Payment Instruments, cashless society merupakan sebuah perubahan di mana selain menggunakan uang tunai, masyarakat juga semakin banyak menggunakan debit atau credit card untuk melakukan pembayaran. Masyarakat secara bertahap menjauh dari instrumen pembayaran kertas menuju ke pembayaran elektronik, yaitu pembayaran yang menggunakan kartu. Jadi, dapat disimpulkan bahwa cashless society adalah bagaimana masyarakat dapat menggunakan sistem pembayaran berbasis elektronik, yang berarti pembayarannya non-tunai, yang dapat digunakan untuk berbagai transaksi, baik pembayaran maupun pembelanjaan. Untuk menciptakan cashless society bagi Binusian di Universitas Bina Nusantara khususnya mahasiswa, divisi Corporate Communication perlu gencar untuk melakukan sosialisasi mengenai kelebihan sistem pembayaran elektronik yang memberikan jaminan keamanan, transaksi pembayaran yang lebih efisien, praktis, aman, modern, serta mudah. Sistem pembayaran elektronik adalah proses pertukaran sejumlah nilai uang yang dilakukan secara elektronik dan dengan pihak ketiga, yang biasanya lembaga penyimpanan uang atau bank. Sistem pembayaran elektronik tidak hanya memastikan proses pembayaran dilakukan dengan lebih cepat dibandingkan dengan sistem pembayaran tradisional dengan fisik, selain itu sistem ini juga membantu dalam mengurangi waktu dan biaya transaksi, serta terhindar dari kebocoran informasi diantara orang banyak (Anonym, 2012, Aadhar to ensure timely payments and reduce leakages, says Pranab). 28 2.3 Kerangka Pemikiran Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Divisi Corporate Communication Program Cashless Society Bauran Promosi 1. Periklanan di majalah, poster, banner, spanduk, dan internet Feedback 2. Promosi Penjualan menggunakan cashless vaganza dan paket harga 3. Hubungan Masyarakat menggunakan press release dan launching event 4. Pemasaran Langsung menggunakan e-mail blast dan handbook 5. Penjualan Pribadi bertindak sebagai penjual solusi Sosialisasi Ada Penambahan Jumlah Pengguna Sumber : Pemikiran Penulis Tidak Ada Penambahan Jumlah Pengguna 29 Penjelasan: Universitas Bina Nusantara menerapkan sebuah program yang diberi nama cashless society di mana program ini merupakan substitusi penggunaan uang tunai oleh Binusian dengan menggunakan Binusian Card Flazz untuk melakukan transaksi di semua area kampus. Divisi Corporate Communication mempromosikan program cashless society melalui strategi bauran promosi yaitu periklanan (majalah, poster, banner, spanduk, dan internet), promosi penjualan (cashless vaganza dan paket harga), hubungan masyarakat (press release dan launching event), pemasaran langsung (e-mail blast dan handbook), dan penjualan pribadi (bertindak sebagai penjual solusi) untuk mensosialisasikan program cashless society kepada mahasiswa di Universitas Bina Nusantara. Dari sosialisasi tersebut kemudian terlihat apakah ada atau tidak ada penambahan pengguna jumlah Binusian Card Flazz. Kemudian berdasarkan hasil yang diperoleh akan menjadi feedback yang berguna sebagai evaluasi bagi divisi Corporate Communication ke arah yang lebih baik dalam melakukan sosialisasi program cashless society. Keberhasilan dari strategi bauran promosi yang diterapkan akan memberikan feedback tentang apakah ada atau tidak ada penambahan jumlah pengguna Binusian Card Flazz.