10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Teori-Teori Dasar/Umum
Sesuai dengan judul skripsi ini, “Strategi Bauran Promosi Divisi
Corporate Communication Bina Nusantara Dalam Mensosialisasikan Program
Cashless Society”, maka penulis menggunakan teori-teori dasar yang dipakai
untuk pembahasan skripsi ini, antara lain adalah:
2.1.1
Marketing
Pemasaran merupakan program komunikasi terpadu yang penting
untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa terkait dengan
memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Dari sudut pandang lama, marketing atau pemasaran adalah cara
mendesain
produk,
mengujinya,
membuatnya,
memberi
brand,
mengemas, menentukan harga, dan mempromosikannya. Menurut
American Marketing Association, pemasaran berfokus pada konsumen,
yakni sebagai suatu fungsi organisasional dan seperangkat proses untuk
menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan nilai kepada
konsumen, serta untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang
memberikan keuntungan bagi organisasi dan stakeholder-nya (Sandra,
2009 : h36).
10
11
Menurut Kotler dan Armstrong (2008 : h6) marketing atau
pemasaran adalah
“Proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi
pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan
dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai
imbalannya”.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah kegiatan
komunikasi yang dijalankan oleh pribadi atau organisasi yang berfungsi
menciptakan dan memberikan informasi serta nilai mengenai barang atau
jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Salah satu konsep utama dalam pemasaran modern adalah
merencanakan rincian bauran pemasaran atau marketing mix. Bauran
pemasaran menurut Kotler dan Armstrong (2008 : h62) adalah kumpulan
alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk
menghasilkan respons yang diinginkannya di pasar sasaran. Bauran
pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk
mempengaruhi
permintaan
produknya.
Kemungkinan
ini
dapat
dikelompokkan menjadi empat kelompok variabel yang disebut “empat
P” : Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat), dan Promotion
(Promosi)
Berikut penjelasan mengenai komponen bauran pemasaran, antara
lain (Kotler dan Armstrong, 2008 : h62-63).
a. Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan
perusahaan kepada pasar sasaran.
12
b. Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk
memperoleh produk.
c. Tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia
bagi pelanggan sasaran.
d. Promosi berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan
membujuk pelanggan membelinya.
2.1.2
Promosi
Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran
yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan
produk dan jasa. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat
komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai
alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau
penggunaan barang atau jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya
(Lupiyoadi, 2006 : h120). Hal ini dilakukan dengan menggunakan alatalat promosi.
Pengertian promosi menurut Kotler dan Armstrong (2008 :
h63) berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan
membujuk pelanggan membelinya.
Menurut Merriam - Webster Collegiate Dictionary yang dikutip
dalam buku The Power of Marketing (Nailatie, 2008 : p186),
mendefinisikan promosi sebagai.
“The act of furthering the growth or development of
something; esp: the furtherance of acceptance and sale of
merchandise through adversiting, publicity, or discounting”.
13
(Tindakan memajukan pertumbuhan dan perkembangan
sesuatu, khususnya kemajuan penjualan barang atau jasa
melalui iklan, publisitas, dan diskon).
Belch (2009 : p18) dalam bukunya yang berjudul Advertising
and Promotion: An Integrated Marketing Communication Perspective
mengatakan.
“Promotion has been defined as the coordination of all
seller-initiated efforts to set up channels of information and
persuasion in order to sell goods and services or promote an
idea” (Belch, 2009 : p18)
(Koordinasi dari semua upaya penjual untuk mengatur
saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa
maupun mempromosikan ide).
Sementara di dalam buku Longman Dictionary of Contemporary
English (Nelly, 2008, p186), mendefinisikan promosi sebagai:
a. “A move to a more important job or rank in a company or
organization: I want to get a job with good promotion prospects.
b. An activity intended to help sell a product, or the product that is
being promoted: a winter sales promotion.
c. The activity of persuading people to support an idea or way of doing
things: the promotion of equal opportunities.
d. The activity of helping something develop and succeed: the promotion
of technology development”.
Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi adalah rangkaian
komunikasi yang memberikan penjelasan dan meyakinkan calon
14
konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh
perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen.
2.2
Teori Khusus yang Berhubungan Dengan Topik yang Dibahas
2.2.1
Bauran Promosi
Bauran Promosi atau yang dikenal dengan promotion mix
merupakan perpaduan khusus antara iklan, penjualan pribadi, promosi
penjualan, pemasaran langsung, dan hubungan masyarakat yang
digunakan perusahaan untuk meraih tujuan iklan dan pemasarannya.
Konsep promotion mix mengacu pada kombinasi dan jenis dari
komunikasi pribadi dan non pribadi yang digunakan organisasi selama
periode waktu yang telah ditentukan. Definisi dari kelima alat promosi
utama ini adalah sebagai berikut (Peter dan Donnelly, 2011 : p111)
a. Periklanan (advertising)
“Is a paid form of nonpersonal communications about an
organization, its products, or its activities that is transmitted through
a mass medium (television, radio, newspaper, internet, magazines,
outdoor displays) to a target audience”.
b. Promosi penjualan (sales promotion)
“Is an activity or material that offers customers, sales personnel, or
reseller a direct inducement for purchasing a product. This
inducement, which adds value to or incentive for the product, might
take the form of a coupon, sweeptakes, refund, or display”.
15
c. Hubungan masyarakat (public relations)
“Is a nonpersonal form of communication that seeks to influence the
attitudes, feelings, and opinions of customers, noncostumers,
stockholders, suppliers, employees, and political bodies about the
organization”.
d. Pemasaran langsung (direct marketing)
“Uses direct forms of communication with customers. It can take the
form of direct mail, online marketing, catalogs, telemarketing, and
direct response advertising”.
e. Penjualan pribadi (personal selling)
“Is face-to-face communication with potential buyers to inform them
about and persuade them to buy an organization’s product”.
Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen bauran promosi:
a. Periklanan
Adalah bentuk komunikasi nonpersonal berbayar mengenai produk
dan aktivitas organisasi yang disebarkan ke target audiens melalui
media massa. Media massa tersebut adalah televisi, radio, koran,
internet, majalah, outdoor display.
b. Promosi penjualan
Sebuah aktivitas atau materi yang ditawarkan kepada pelanggan, sales
personnel, atau resellers sebagai bujukan langsung untuk membeli
sebuah produk.
16
c. Hubungan masyarakat
Bentuk komunikasi non pribadi yang berusaha untuk mempengaruhi
sikap, perasaan, dan opini-opini dari pelanggan, stockholders,
supplier, karyawan, dan politisi mengenai suatu organisasi.
d. Pemasaran langsung
Menggunakan bentuk komunikasi secara langsung kepada pelanggan
dalam
bentuk
pesan
langsung,
pemasaran
online,
katalog,
telemarketing, dan respon langsung dari iklan.
e. Penjualan pribadi
Komunikasi
tatap
muka
dengan
pembeli
potensial
untuk
menginformasikan dan membujuk mereka untuk membeli produk
perusahaan.
Dari kelima bentuk bauran promosi di atas, masing-masing
memiliki metode yang berbeda dalam mengimplementasikan bauran
promosi tersebut, berikut penjabaran dari tiap-tiap metode yang
digunakan dari bauran promosi yang ada.
2.2.1.1 Periklanan
Menurut Shimp (2003 : h505) iklan dapat menggunakan
berbagai media utama, yaitu koran, televisi, radio, majalah,
periklanan luar ruang, dan internet.
• Periklanan luar ruang dianggap sebagai media periklanan
pelengkap, bukan yang utama. Periklanan di papan reklame
merupakan bagian terbesar dari periklanan luar ruang.
17
Periklanan luar ruang meliputi beraneka cara periklanan lainnya,
seperti: periklanan di halte bis, balon-balon raksasa, display di
pusat perbelanjaan, t-shirt yang dipenuhi logo-logo merek,
banner, spanduk, brosur, dan sebagainya. Dan menurut Moriarty
dalam buku yang berjudul Advertising (2011 : h297), periklanan
luar ruang tidak memiliki format standar dan banyak
menggunakan bentuk cetak untuk menyampaikan pesan.
• Televisi diakui sebagai media iklan paling berpengaruh. Iklan
televisi memiliki dua kekuatan, pertama ia dapat menjadi sarana
efektif yang menunjukkan secara langsung atribut-atribut
produk dan menjelaskan secara persuasif manfaat-manfaat
produk yang berhubungan dengan konsumen. Kedua, iklan
televisi dapat menjadi sarana yang mendorong untuk secara
dramatis memotret pengguna dan gambaran penggunaan, serta
kepribadian merek. (Kotler dan Keller, 2008 : h247).
• Majalah adalah jenis media massa yang ditujukan untuk
khalayak yang memiliki perhatian dan gaya hidup khusus,
seperti majalah otomotif, olahraga, busana, dan kategori majalah
lainnya.
Dengan
adanya
kategori-kategori
khusus,
para
pengiklan mempunyai banyak pilihan ketika memilih majalah
untuk mempromosikan produk dan jasa mereka.
• Internet adalah jaringan komputer yang saling berhubungan
yang terdapat di seluruh dunia yang memungkinkan transfer
18
informasi
secara
eletronik.
Para
pengiklan
internet
menggunakan dua bentuk umum periklanan: iklan spanduk
(banner advertising) dan sponsor (sponsorship). Iklan spanduk
merupakan iklan berukuran kecil, yang statis dipasang dalam
konteks yang sering dikunjungi. Sedangkan iklan sponsor di
mana seorang pengiklan merupakan sponsor parsial atau
eksklusif dari suatu situs dan diuntungkan dari beberapa
kunjungan ke situs tersebut.
• Iklan
radio
dapat
sangat
kreatif.
Radio
mengandalkan
pengunaan yang cerdas atas musik, suara, dan alat-alat kreatif
lainnya
dapat
menampung
imajinasi
pendengar
guna
menciptakan gambar yang benar-benar relevan dan disukai.
(Kotler dan Keller, 2008 : h250).
• Koran adalah media komunikasi massa tulis yang terbit harian.
Iklan pada koran dapat menjangkau khalayak yang luas.
Periklanan surat kabar merupakan media yang relatif murah
untuk mencapai konsumen. Selain itu, periklanan di koran
berkemampuan untuk menyajikan materi pesan dengan rinci.
Menurut Kotler dan Keller dalam buku Manajemen
Pemasaran (2008 : h253), brosur juga termasuk ke dalam media
iklan utama. Menurut medianya, iklan dibagi ke dalam dua
kategori, yaitu Above the Line advertising (lini atas) dan Below
the Line advertising (lini bawah). Media lini atas (Above the
19
Line), terdiri atas iklan-iklan yang dimuat dalam media cetak
(surat kabar, majalah, brosur, dan sebagainya), media elektronik
(radio, televisi, dan bioskop), serta media luar ruang (papan
reklame dan sebagainya). Sedangkan media lini bawah (Below the
Line), terdiri atas seluruh media selain media di atas, seperti
pameran, point of sale display material, kalender, agenda,
gantungan kunci dan sebagainya (Freddy Rangkuti, 2009 : h259260).
Sedangkan menurut Indrajaya (2008 : h65-66), media
yang termasuk ke dalam media lini atas adalah surat kabar, radio,
spanduk, majalah, televisi, internet, poster, brosur, dan billboard.
Tujuan dari penggunaan media lini atas adalah membangkitkan
perhatian konsumen terhadap produk/jasa. Apabila diulangi terusmenerus, perhatian konsumen diharapkan berubah menjadi
keinginan membeli produk/jasa bisnis. Media yang termasuk ke
dalam media lini bawah adalah seminar, event, direct mail, public
relations, dan promosi penjualan. Tujuan dari penggunaan media
lini bawah adalah agar target konsumen merasakan, menyentuh,
dan mengalami kebaikan dari produk/jasa.
20
2.2.1.2 Promosi Penjualan
Beberapa bentuk promosi penjualan yang digunakan pada
umumnya antara lain (Kotler dan Keller, 2008 : h269)
• Sampel, yaitu tawaran sejumlah produk atau jasa gratis yang
dikirimkan dari rumah ke rumah, dikirim melalui pos, diambil
di toko, disertakan pada produk lain, atau ditampilkan dalam
tawaran iklan. konsumen ditawarkan untuk mencoba sebuah
produk baik secara gratis maupun berbentuk nominal harga.
• Kupon,
adalah
sertifikat
yang
memberi
hak
kepada
pemegangnya atas potongan harga yang telah ditetapkan untuk
produk tertentu: dikirimkan lewat pos, dimasukkan dalam
produk lain atau dilampirkan, atau disisipkan dalam iklan
majalah dan koran.
• Tawaran uang kembali (rabat), memberikan pengurangan harga
setelah pembelian, bukan pada saat di toko eceran: konsumen
mengirimkan “bukti pembelian” yang telah ditentukan kepada
produsen yang “mengembalikan uang” sebagian dari harga beli
melalui pos.
• Paket harga, menawarkan kepada konsumen penghematan dari
harga biasa suatu produk, yang dikurangkan pada label atau
kemasan.
21
• Premium, barang yang ditawarkan dengan harga yang relatif
rendah atau gratis sebagai insentif untuk membeli produk
tertentu.
• Hadiah (kontes, undian, permainan), hadiah adalah tawaran
kesempatan untuk memenangkan uang tunai, perjalanan, atau
barang karena membeli sesuatu. Undian meminta konsumen
menyerahkan nama mereka ke dalam penarikan undian.
2.2.1.3 Hubungan Masyarakat
Menurut Nova dalam buku Crisis Public Relations (2011 :
h54-55) terdapat beberapa strategi public relations atau yang lebih
dikenal dengan bauran public relations adalah sebagai berikut:
• Publications (publikasi) yaitu cara PR dalam menyebarkan
informasi, gagasan, atau ide kepada khalayaknya.
• Event (acara) yaitu setiap bentuk kegiatan yang dilakukan oleh
PR dalam proses penyebaran informasi kepada khalayak,
contoh: seminar, pameran, launching, charity, dan lain-lain.
• News (pesan/berita) yaitu informasi yang dikomunikasikan
kepada khalayak yang dapat disampaikan secara langsung
maupun tidak langsung. Informasi yang disampaikan bertujuan
agar dapat diterima oleh khalayak dan mendapatkan respons
yang positif.
22
• Community Involvement (hubungan dengan khayalak) yaitu
sebuah relasi yang dibangun dengan khalayak (stakeholder,
stockholder, media, masyarakat di sekitar perusahaan, dan lainlain). Menurut Abdullah dalam bukunya yang berjudul Press
Relations Kiat Berhubungan dengan Media Massa yang dikutip
oleh Nova (2011 : h208), dalam menjalankan hubungan dengan
pers, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah penyebaran
siaran pers, yaitu
“Penyebaran siaran pers biasanya berupa lembaran
siaran berita yang dibagikan kepada para wartawan atau
media massa yang dituju. Kegiatan pembuatan dan
penyebaran siaran pers ini merupakan kegiatan
hubungan pers yang paling efisien”.
Selain itu, menurut Swann (2010 : p149), public relations
dapat membantu Chief Executive Officer (CEO) dan manager
untuk menjadi juru bicara yang efektif untuk organisasinya. CEO
dapat diundang untuk menjadi tamu untuk acara talk show atau
diwawancarai mengenai berita dan cerita menarik. Upaya tersebut
dapat membangun reputasi organisasi itu sendiri. Sedangkan,
dalam buku yang berjudul Creating Effective Marketing Plan
(Rangkuti, 2002 : h129), talk show dengan spesialisasi produk
tertentu merupakan cara yang dapat dilakukan untuk membina
hubungan dengan media.
23
Jadi, dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa talk show merupakan salah satu kegiatan public relations
yang dapat membangun citra organisasi di mata publik.
2.2.1.4 Pemasaran Langsung
Menurut Kotler dan Keller (2008 : h291-300), pemasar
langsung dapat menggunakan sejumlah saluran untuk menjangkau
calon individu dan pelanggan.
• Surat langsung, pemasaran surat langsung adalah pengiriman
tawaran, pemberitahuan, alat pengingat, atau sesuatu yang lain
kepada seseorang. Dengan menggunakan daftar alamat surat
yang sangat efektif, pemasar langsung mengirimkan surat,
selebaran, dan brosur. Beberapa pemasar langsung mengirimkan
kaset audio, kaset video, CD, faksimili, e-mail, voice mail, dan
bahkan disket komputer kepada calon dan pelanggan.
• Pemasaran katalog, perusahaan mengirimkan barang dagangan
lini lengkap, katalog konsumen untuk barang khusus, dan
katalog bisnis, biasanya dalam bentuk cetakan tetapi juga dapat
berbentuk CD, video, atau secara online.
• Telemarketing, adalah penggunaan telepon dan pusat layanan
telepon (call center) untuk menarik calon pelanggan, menjual
kepada pelanggan yang sudah ada, dan menyediakan layanan
dengan menerima pesanan dan menjawab pertanyaan.
24
• Pemasaran interaktif, yaitu pemasaran langsung dalam bentuk
elektronik, seperti merancang situs web yang menarik. Internet
memberikan pemasar dan konsumen peluang interaksi dan
individualisasi yang jauh lebih besar.
2.2.1.5 Penjualan Pribadi
Menurut Robert McMurry yang dikutip dalam buku
Manajemen Pemasaran (Kotler dan Keller, 2008 : h304), istilah
perwakilan penjualan (sales representative) dibedakan menjadi
enam posisi penjualan.
• Pengirim (deliverer), yaitu wiraniaga yang tugas utamanya
adalah mengirimkan produk.
• Penerima pesanan (order taker), yaitu wiraniaga yang terutama
bertindak sebagai penerima pesanan di perusahaan atau sebagai
penerima pesanan di luar perusahaan.
• Misionaris (missionary), yaitu wiraniaga yang tidak diharapkan
atau tidak diizinkan untuk menerima pesanan, tetapi yang tugas
utamanya adalah membangun kehendak baik atau mendidik
pemakai atau calon pemakai.
• Teknisi (technician), yaitu wiraniaga yang mempunyai tingkat
pengetahuan teknis yang tinggi (wiraniaga yang terutama
bertugas sebagai konsultan untuk perusahaan klien.
25
• Pencipta
permintaan
(demand
creator),
wiraniaga
yang
mengandalkan metode-metode kreatif untuk menjual produk
berwujud
(penyedot debu, lemari es) atau produk tidak
berwujud (asuransi kesehatan)
• Penjual solusi (solution vendor), yaitu wiraniaga yang
keahliannya ada dalam memecahkan masalah pelanggan, sering
berkaitan dengan sistem produk dan jasa perusahaan tersebut.
Fokus pada penelitian ini adalah bauran promosi yang
digunakan
divisi
Corporate
Communication
dalam
mensosialisasikan program cashless society, yaitu periklanan,
promosi penjualan, hubungan masyarakat, pemasaran langsung,
dan penjualan pribadi.
2.2.2
Sosialisasi
Berdasarkan buku Sosiologi Suatu Pengantar yang ditulis oleh
Soerjono Soekanto (2009 : h59), “sosialisasi adalah suatu proses, di mana
anggota masyarakat yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai
masyarakat di mana dia menjadi anggota”.
Menurut M.J. Herskovits, “sosialisasi adalah suatu proses di mana
seorang
anak
menyesuaikan
diri
dengan
norma-norma
dalam
keluarganya” (Soerjono Soekanto, 2009 : h59).
Richard T. Schaefer dalam buku Sociology a Brief Introduction
memaparkan,
26
“Socialization, in which people learn the attitudes, values,
and behaviours appropriate for members of a particular culture.
Socialization occurs through human interactions that begin in
infancy and continue through retirement”.
(Sosialisasi adalah di mana orang mempelajari sikap, nilai,
perilaku yang tepat bagi anggota kebudayaan tertentu. Sosialisasi
terjadi melalui interaksi manusia yang dimulai pada masa bayi
hingga usia lanjut).
Sedangkan sosialisasi menurut Sean Macbride yang dikutip
Cangara (2008, h62), “yakni menyediakan dan mengajarkan ilmu
pengetahuan bagaimana orang bersikap sesuai nilai-nilai yang ada,
serta bertindak sebagai anggota masyarakat secara efektif”.
Jadi, berdasarkan definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa
sosialisasi adalah proses belajar seorang anggota masyarakat untuk
mengenal
dan
menghayati
kebudayaan
masyarakat
dalam
lingkungannya. Penulis menggunakan teori sosialisasi karena terkait
dengan topik penelitian yang dilakukan.
2.2.3
Cashless Society
Komunitas virtual mulai menggantikan gaya kehidupan komunitas yang
sudah ada sebelumnya, dengan memanfaatkan kegunaan situs-situs jaringan
sosial, orang lebih banyak melakukan transaksi di dunia online. Oleh karena itu,
sudah ada pembicaraan mengenai sebuah cashless society, yaitu sebuah dunia di
mana tidak ada lagi pemakaian uang kertas dan logam sebagai alat pembayaran
(Parihar, 2012, Cashless Society-A Financial Paradigm Shift Through Social
Networking).
27
Menurut Swartz (2004: p1) dalam jurnal The Economics of a Cashless
Society: An Analysis of the Costs and Benefits of Payment Instruments, cashless
society merupakan sebuah perubahan di mana selain menggunakan uang tunai,
masyarakat juga semakin banyak menggunakan debit atau credit card untuk
melakukan pembayaran. Masyarakat secara bertahap menjauh dari instrumen
pembayaran kertas menuju ke pembayaran elektronik, yaitu pembayaran yang
menggunakan kartu.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa cashless society adalah bagaimana
masyarakat dapat menggunakan sistem pembayaran berbasis elektronik, yang
berarti pembayarannya non-tunai, yang dapat digunakan untuk berbagai
transaksi, baik pembayaran maupun pembelanjaan.
Untuk menciptakan cashless society bagi Binusian di Universitas Bina
Nusantara khususnya mahasiswa, divisi Corporate Communication perlu gencar
untuk melakukan sosialisasi mengenai kelebihan sistem pembayaran elektronik
yang memberikan jaminan keamanan, transaksi pembayaran yang lebih efisien,
praktis, aman, modern, serta mudah.
Sistem pembayaran elektronik adalah proses pertukaran sejumlah nilai
uang yang dilakukan secara elektronik dan dengan pihak ketiga, yang biasanya
lembaga penyimpanan uang atau bank. Sistem pembayaran elektronik tidak
hanya
memastikan
proses
pembayaran
dilakukan
dengan
lebih
cepat
dibandingkan dengan sistem pembayaran tradisional dengan fisik, selain itu
sistem ini juga membantu dalam mengurangi waktu dan biaya transaksi, serta
terhindar dari kebocoran informasi diantara orang banyak (Anonym, 2012,
Aadhar to ensure timely payments and reduce leakages, says Pranab).
28
2.3
Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Divisi Corporate Communication
Program Cashless Society
Bauran Promosi
1. Periklanan di majalah, poster, banner, spanduk, dan
internet
Feedback
2. Promosi Penjualan menggunakan cashless vaganza
dan paket harga
3. Hubungan Masyarakat menggunakan press release
dan launching event
4. Pemasaran Langsung menggunakan e-mail blast dan
handbook
5. Penjualan Pribadi bertindak sebagai penjual solusi
Sosialisasi
Ada Penambahan
Jumlah Pengguna
Sumber : Pemikiran Penulis
Tidak Ada Penambahan
Jumlah Pengguna
29
Penjelasan:
Universitas Bina Nusantara menerapkan sebuah program yang diberi
nama cashless society di mana program ini merupakan substitusi penggunaan
uang tunai oleh Binusian dengan menggunakan Binusian Card Flazz untuk
melakukan transaksi di semua area kampus. Divisi Corporate Communication
mempromosikan program cashless society melalui strategi bauran promosi yaitu
periklanan (majalah, poster, banner, spanduk, dan internet), promosi penjualan
(cashless vaganza dan paket harga), hubungan masyarakat (press release dan
launching event), pemasaran langsung (e-mail blast dan handbook), dan
penjualan pribadi (bertindak sebagai penjual solusi) untuk mensosialisasikan
program cashless society kepada mahasiswa di Universitas Bina Nusantara. Dari
sosialisasi tersebut kemudian terlihat apakah ada atau tidak ada penambahan
pengguna jumlah Binusian Card Flazz. Kemudian berdasarkan hasil yang
diperoleh akan menjadi feedback yang berguna sebagai evaluasi bagi divisi
Corporate Communication ke arah yang lebih baik dalam melakukan sosialisasi
program cashless society. Keberhasilan dari strategi bauran promosi yang
diterapkan akan memberikan feedback tentang apakah ada atau tidak ada
penambahan jumlah pengguna Binusian Card Flazz.
Download