BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di masa era global

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di masa era global seperti sekarang ini pertumbuhan ekonomi di Indonesia
semakin meningkat dengan meningkatnya pula pembangunan dan tingkat
pertumbuhan yang sangat cepat. Pertumbuhan ekonomi didukung juga oleh
pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang berikut pertumbuhannya di
Indonesia pada tahun 2010-2013 menurut Badan Pusat Stastistik.
Sumber: Berita Resmi Statistik, BPS (2013)
Gambar 1.1 Pertumbuhan Industri Manufaktur
Persaingan di tingkat industri pun kian meningkat, terutama di Indonesia di
industri transportasi logistik pun kian meningkat dengan cepat. Frost & Sullivan
memprediksi industri logistik di Indonesia akan tumbuh sebesar 14,5 persen
mencapai Rp 1,634 triliun di tahun 2013 dari estimasi tahun lalu yakni sebesar
Rp 1,427 triliun, didorong oleh inisiatif dan pembangunan industri logistik oleh
pemerintah, serta pertumbuhan ekonomi yang kuat. Gopal R yang merupakan
Global Vice President Transportation & Logistics Practice, Frost & Sullivan,
mengungkapkan bahwa relokasi dan aliran modal yang kuat diharapkan dapat
mendorong kegiatan manufaktur dan meningkatkan permintaan logistik di
Indonesia.Ia menambahkan bahwa perdagangan luar negeri untuk Indonesia
diperkirakan naik secara moderat sebesar 16,7 persen mencapai US$ 446 miliar
1
2
di tahun 2013. Menurut Gopal "Kegiatan bisnis yang terkait dengan forwarding,
pengapalan dan pengangkutan barang melalui udara baik untuk ekspor maupun
impor akan memperoleh keuntungan dari aktivitas perdagangan luar negeri yang
tumbuh secara berkesinambungan". (Sumber: Frost & Sullivan)
Sektor angkutan di Indonesia merupakan sektor yang sangat penting dan terus
mengalami perkembangan. Berdasarkan artikel dari The Asia Foundation yang
berjudul “Biaya Transportasi Barang Angkutan, Regulasi, dan Pungutan Jalan di
Indonesia” Antara 2004 dan 2006, kontribusi sektor transportasi dan
perhubungan mencapai angka rata-rata sebesar 6% dari Produk Domestik Bruto
(PDB) Indonesia. Pertumbuhan sektor ini juga melebihi tingkat pertumbuhan
sektor-sektor yang lain. Rata-rata tingkat pertumbuhan tahunan selama tiga tahun
antara 2004 dan 2006 sebesar 13% merupakan angka yang melebihi dua kali lipat
tingkat pertumbuhan sector non-migas sebesar 6%. Angkutan jalan, yang
merupakan bagian dari sektor perhubungan, mengalami perkembangan yang
stabil, walaupun tingkat pertumbuhannya lebih kecil dari pertumbuhan sektor
perhubungan laut dan udara.
Di Indonesia sendiri pengiriman barang melewati jalur udara,laut dan darat
cukup banyak aktifitas pengiriman, berikut data dari Badan Pusat Statistik dari
tahun 2011-2013
3
Sumber: Berita Resmi Statistik, BPS (2013)
Gambar 1.2 Aktifitas pengiriman di Indonesia
Contoh perusahaan - perusahaan logistic ekspedisi, biarpun masih dikuasai
pihak internasional seperti DHL dan FedEx, serta perusahaan multinasional
seperti JNE, Tiki, Eka Sari Lorena Cargo, Samudra Indonesia, Tempo Logistik,
Pandu Logistik dan lain sebagainya, tetapi sekarang mulai banyak ekspedisi ekspedisi logistik yang berani mengambil peluang yang ada.
4
Industri logistik seperti ekspedisi sangat dibutuhkan oleh perusahaan perusahaan besar yang membutuhkan jasa ekspedisi cargo untuk mengirim
barang baik di dalam negri maupun sampai keluar negri. Biarpun hanya berupa
pengiriman barang tetapi ada celah peluang di bisnis ini,apalagi jasa ekspedisi di
Indonesia masih belum terlalu banyak, tetapi permintaan akan jasa ekspedisi ini
tergolong besar. Jasa ekspedisi tergolong cukup menguntungkan, karena dengan
jasa ekspedisi akan meringankan beban operasional perusahaan. Apalagi
perusahaan membutuhkan pengiriman barang dalam skala besar. Dibanding
perusahaan harus mengeluarkan biaya untuk kendaraan operasional pengiriman
barang.
PT. Inti Persada Mandiri yaitu merupakan salah satu perusahaan jasa
ekspedisi Logistic Forwarding, perusahaan ini berpusat di wilayah yang dikenal
terdapat komuditas perusahaan besar yang cukup banyak membutuhkan jasa
ekspedisi yaitu wilayah Jakarta dan Bandung.
Menurut direktur PT. Inti Persada Mandiri, yaitu bapak Iskandar, “Suatu
perusahaan yang mau menggunakan jasa ekspedisi memang tidak hanya
memakai satu perusahaan ekspedisi saja, tetapi beberapa perusahaan ekpedisi ,
tergantung berapa jumlah barang yang akan dikirim serta berapa jumlah
kemampuan suatu perusahaan ekspedisi menangani permintaaan”.
Maka dari itu hambatan-hambatan yang ada dicermati dan dihindari sehingga
hambatan yang mengakibatkan kerugian dapat dihindari, sehingga konsumen
dapat tetap puas dan terus menggunakan jasa ekspedisi tersebut.
Maka perusahaan ekspedisi logistik/forwarding ini berusaha sebagaimana
mungkin untuk bertahan, mulai dari terus menambah jumlah kendaraan
operasional mereka yang berupa truk container/cargo dan mobil-mobil
pengangkut barang berat, sehingga dapat memenuhi permintaan dari customer,
dan dapat memberikan layanan pengiriman yang memuaskan serta tepat pada
waktu yang ditetapkan, dan menjamin tidak ada kerusakan dalam pengiriman dan
lain-lain, sehingga para konsumen puas dan terus menggunakan jasa ekspedisi
tersebut karena kepuasan yang diperoleh.
Yang terpenting di segi ketepatan waktu harus sungguh dicermati, karena
menurut pimpinan dari PT. Inti Persada Mandiri, “Order dari suatu pabrik atau
perusahaan besar biasanya tergolong dalam jumlah yang banyak, bisa sampai
beribu-ribu bahkan berpuluh ribu mungkin beratus ribu ton barang, tetapi
5
pengiriman harus dilakukan dalam waktu yang bisa dibilang tergolong cukup
singkat”, contohnya barang yang akan diantar untuk di ekspor, biasanya
membutuhkan maksimal pada H-2 semua barang sudah berada di pelabuhan
untuk diangkut ke kapal barang, sedangkan masa waktu pengiriman dimulai pada
H-5 karena untuk pengangkutan ke kapal untuk di ekspor butuh waktu sekitar 2
hari. Sedangkan untuk satu truk container ukuran 20 - 40 kaki saja hanya memuat
sekitar 40 ton maksimal muatannya, dan perjalanan jarak dekat
pun bisa
memakan waktu beberapa hari karena medan jalan yang beragam.
Apalagi apabila barang yang akan dikirim mempunyai lebar yang lebih dari
biasanya, maka mobil operasional otomatis tidak dapat melalui akses tol, dan
harus melewati jalan biasa yang pastinya menyebabkan waktu pengiriman makin
lama dan kecepatan rata-rata kendaraan pun tidak bisa terlalu cepat. Adapula
kendala kerusakaan truk container yang harus diperbaiki atau dipindahkan
muatannya ke truk pengganti yang memakan waktu tentunya. Apabila adanya
keterlambatan maka pihak perusahaan ekspedisi harus membayar denda dari
keterlambatan tersebut, yang mengakibatkan kerugian pada perusahaan. Maka
dari itu segi ketepatan waktu sangat berpengaruh besar terhadap perusahaan
ekspedisi ini.
Penulis tertarik untuk melakukan survey terhadap perusahaan usaha jasa
ekspedisi logistik ini, khususnya pada bagian operasional untuk mengetahui
seberapa besar resiko dan hambatan-hambatan yang terjadi di dalam perusahaan
maupun resiko di dalam perjalanan selama ekspedisi berjalan dan meneliti rute
yang digunakan dan cara menangani masalah yang terjadi di lapangan agar
operasional perusahaan ekspedisi lebih efektif dan efisien dan meminimalisasi
keterlambatan. Penulis percaya hasil dari penelitian ini dapat berguna bagi
perusahaan karena melalui penelitian ini perusahaan dapat mengurangi masalahmasalah yang merugikan perusahaan, karena sekecil apapun hambatan yang
terjadi kemungkinannya besar dapat merugikan perusahaan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis berkeinginan untuk
melakukan penelitian terhadap PT. Inti Persada Mandiri sebagai pokok bahasan
skripsi dengan judul, “Optimalisasi Penentuan Rute Dengan Pendekatan
Metode Farthest Insert Terhadap PT.Inti Persada Mandiri”
6
1.2
Ruang Lingkup
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Sistem operasional transportasi ekspedisi PT. Inti Persada Mandiri
2. Tingkat permintaan pengiriman jasa ekspedisi untuk permintaan
pengiriman container 40 feet selama periode Januari – Oktober 2013.
3. Tingkat biaya yang digunakan dalam operasional kendaraan.
4. Waktu dan jarak tempuh yang dibutuhkan dalam operasional ekspedisi.
1.3
Identifikasi Masalah
1. Bagaimana menentukan metode forecasting time series analysis yang
terbaik untuk perusahaan, dalam lingkup untuk pengiriman container 40
feet?
2. Bagaimana metode farthest insert dapat menyelesaikan masalah penentuan
rute yang ada dalam perusahaan ini agar keterlambatan dalam pengiriman
dapat diminimalisasi?
3. Berapa besar perbandingan jarak dan biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan antara sebelum dan sesudah menerapkan metode farthest
insert?
1.4
Tujuan Penelitian
1. Meramalkan permintaan pengiriman ekspedisi untuk periode mendatang.
2. Memilih rute pengiriman ekspedisi yang baru sehingga biaya dan waktu
dapat diminimalisasi sehingga tidak terjadi keterlambatan..
3. Membandingkan perbandingan biaya dan jarak saat belum menggunakan
rute baru dan sesudah menggunakan rute baru.
7
1.5
Manfaat Penelitian
Adapula manfaat dari penelitian ini adalah
1. Bagi perusahaan,yaitu memberikan ide atau solusi dan saran-saran dalam
bidang transportasi logistic dalam penetapan kebijakannya di masa
mendatang.
2. Bagi pihak lain bisa dijadikan referensi atau wawasan ilmiah untuk
penelitian selanjutnya.
1.6 State Of The Art
No
1
Nama Penulis
Mutia
Hasanah N.,
Nazaruddin
Matondang,
Aulia Ishak
Nama Jurnal
Jurnal Teknik
Industri
Judul Jurnal
Penentuan Rute
Distribusi
Barang Yang
Optimal Dengan
Menggunakan
Alogaritma
Heuristik Pada
PT.XYZ
2
Sevenpri
Chandra
Haryadi
Sarjono
Journal Of
Supply Chain
Management
Forecasting For
Inventory
Control
&
Keterangan
Jurnal ini
menjelaskan
bahwa
perusahaannya
melakukan
distribusi ke
distributor tanpa
memperhitungkan
jarak tempuh dan
utilitas kendaraan
angkut. Sehingga
digunakan metode
penentuan rute
distribusi dengan
menggunakan
algoritma
Heuristik.sehingga
dapat
meminimalisasi
biaya
Jurnal ini mencari
metode forecasting
terbaik untuk
produksi
perusahaan
springbed,
menggunakan
Linear Regression,
Moving Average,
Weighted Moving
Average,
8
3
Mir Aftab
Hussain
Talpur,
Madzlan
Napiah,
Imtiaz Ahmed
Chandio &
Shabir
Hussain
Khahro
Modern
Applied
Science
Transportation
Planning
Survey
Methodologies
for the
Proposed Study
of Physical and
Socio-economic
Development of
Deprived Rural
Regions: A
Review
4
Carlos
Maté
Kolombia
Journal of
Statistics
A Multivariate
Analysis
Approach to
Forecasts
Combination.
Application to
Foreign
Exchange
(FX) Markets
G.
Exponential
Smoothing,
Exponential
Smoothing with
Trend dan Naive
Method. Serta
menggunakan
EOQ untuk
menghitung bahan
baku serta
menggunakan
decision tree untuk
menentukan proses
pengiriman. Dan
dari jurnal ini
diketahui
diketahui bahwa
hasilnya Linear
Regression yang
memiliki MAD
dan MSE terkecil
Dalam jurnal ini
dituliskan bahwa
transportasi
merupakan suatu
hal yang paling
krusial dalam
kehidupan sehari –
hari, transportasi
sangat berguna
untuk akses antar
kota dan lain –
lain, serta
transportasi harus
diatur secara
teratur agar dapat
beroperasi secara
maksimal.
Jurnal ini
menyatakan
bahwa metode
peramalan
mempunya
banyak pilihan
untuk
menyelesaikan
masalah pada
jaman sekarang
ini, dengan
banyaknya metode
9
5
Teodora
Wongso &
Haryadi
Sarjono
Journal Of
Supply Chain
Management
Determining
The Best
Distribution
Route
6
Erlina P
Jurnal
Penelitian
Ilmu Teknik
Mengoptimalka
n Biaya
Transportasi
Untuk
Penentuan
Jalur Distribusi
Produk ‘ X ‘
Dengan Metode
yang ada dalam
peramalan dapat
membantu
perusahaan untuk
menyelesaikan
masalah yang
dihadapinya.
Jurnal ini
membahas
mengenai
peramalan
permintaan untuk
dapat menentukan
rute
pendistribusian
yang terbaik
dengan analisis
menggunakan
metode Saving
Matriks,
sementara itu
dalam jurnal ini
juga menyatakan
bahwa metode
yang terbaik untuk
analisis peramalan
adalah metode
Linear Regression
karena
menghasilkan
MAD dan MSE
yang paling
rendah, serta
menyatakan
bahwa dengan
menggunakan
Farthest Insert
dapat
menghasilkan
jarak
pendistribusian
yang optimum
Jurnal ini
menyatakan
bahwa transportasi
mempunyai
peranan yang
sangat penting
dalam
pengantaran
10
Saving Matriks
barang kepada
konsumen dengan
tepat waktu dan
menjaga agar
kondisi produk
tetap baik, riset
dalam jurnal ini
juga membuktikan
bahwa dengan
menggunakan
metode saving
matriks
pengeluaran
perusahaan hanya
sebesar 44 juta
pertahun,
sementara jika
tidak
menggunakan
metode saving
matriks
perusahaan harus
mengeluarkan
sebesar 74 juta.
Download