PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI DEMOKRAT TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN APBN TAHUN ANGGARAN 2006 Juru Bicara Nomor : : HASANUDDIN SAID, Ak. A-114 Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua, Yang terhormat Saudara Pimpinan Rapat Paripurna, Yang terhormat Saudara Menteri Keuangan selaku Wakil Pemerintah beserta segenap jajarannya, Yang terhormat para Anggota DPR-RI serta hadirin yang kami hormati. Pada kesempatan ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kita dapat menghadiri rapat pada hari ini dalam keadaan sehat wal’afiat, untuk mengikuti pengambilan keputusan terhadap Rancangan Undang-Undang tentang pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN TA 2004 adalah merupakan mekanisme yang harus dilakukan untuk memenuhi ketentuan konstitusional sebagaimana diamanatkan dalam ketentuan Pasal 3 Ayat (2), Pasal 30 dan Pasal 32 Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang APBN TA2004 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2003. Pimpinan Sidang dan hadirin yang kami hormati, Pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Pertanggungjawaban Atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2004 oleh Panitia Anggaran DPR-RI dengan pemerintah telah dilaksanakan secara seksama sejak tanggal 11 Mei 2006 sampai dengan tanggal 4 Desember 2006. Dari pembahasan tersebut dijumpai antara lain hal-hal sebagai berikut : 1. Untuk pertama kali Pemerintah telah dapat mengajukan RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dalam bentuk Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) sebagaimana diisyaratkan dalam UndangUndang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. LKPP tersebut terdiri dari Laporan Realisasi APBN (LRA), neraca, Laporan Arus Kas (LAK), dan Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK). 2. Berdasarkan atas Hasil Pemeriksa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) TA 2004, BPK-RI memberikan pernyataan “tidak menyatakan pendapat atas LKPP tahun 2004 (disclaimer)’”, yang antara lain disebabkan karena kelemahan sistem pengendalian intern dan adanya ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. Pimpinan Sidang dan hadirin yang kami hormati, Berdasarkan penjelasan Pemerintah walaupun opini yang diperoleh LKPP TA 2004 adalah disclaimer, angka-angka yang disajikan dalam LKPP TA 2004 adalah merupakan angka-angka audited, yaitu angkaangka yang telah disesuaikan berdasarkan hasil pemeriksaan BPK dan telah dikonfirmasikan kembali ke BPK-RI sehingga berdasarkan hal tersebut Fraksi Partai Demokrat berpendapat bahwa angka-angka yang disajikan dalam LKPP TA 2004 layak digunakan dalam melakukan pengambilan keputusan terhadap RUU Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran TA 2004 yang diajukan Pemerintah. Gambaran Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN TA 2004 sebagai berikut, realisasi anggaran Pendapatan Negara dan Hibah TA 2004 adalah sebesar Rp 403,366 T dan realisasi Belanja Negara sebesar RP 427,176 T sehingga terdapat Defisit Anggaran sebesar 23,809 T. Pembiayaan defisit anggaran dalam TA 2004 tersebut hanya dapat direalisasi sebesar Rp 20,795 T sehingga terdapat Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran (SIKPA) sebesar Rp 3,014 T yang ditutup dengan menggunakan SAL sampai akhir tahun anggaran 2004 adalah sebesar Rp 21,574 T yang berasal dari SAL sampai akhir Tahun Anggaran 2003 sebesar Rp 24,588 T dikurangi dengan SIKPA tahun anggaran 2004 sebesar Rp 3,014 T Jumlah asset dan kewajiban Pemerintah Pusat per 31 Desember 2004 masing-masing sebesar Rp 851,880 T dan Rp 1. 349,032 T sehingga ekuitas dana menjadi minus Rp 497,151 T. Arus Kas TA 2004 menggambarkan jumlah arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar Rp 30,451 T, arus kas bersih dari aktivitas investasi non keuangan sebesar Rp 66,853 T, arus kas bersih dari aktivitas investasi pembiayaan sebesar Rp 33,387 T dan arus kas bersih dari aktivitas non anggaran minus sebesar 3,552 T. Pimpinan Sidang dan hadirin yang kami hormati, Berdasarkan atas hasil pemeriksaan BPK-RI yang memberikan opini Disclaimer terhadap LKPP TA 2004, perkenankanlah kami Fraksi Partai Demokrat menyampaikan beberapa catatan sebagai berikut : 1. Untuk pelaksanaan LKPP tahun 2005, Pemerintah harus secara sungguh-sungguh mengimplementasikan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah sehingga tidak terjadi kesalahan penyajian angka-angka pelaporan. 2. Oleh karena penerimaan pajak meru[akan sumber utama APBN, maka rekonsiliasi penerimaan perpajakan yang dikelola oleh Ditjen Pajak harus senantiasa dibandingkan dengan realisasi penerimaan perpajakan menurut Ditjen Pembedaharaan. 3. Menegaskan kepada setiap Kementrian/Lembaga serta Pemerintah Pusat untuk menyampaikan laporan keuangan tepat waktu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. 4. Agar pemerintah secara sungguh-sungguh menindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK-RI terhadap Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2004 agar LKPP Tahun Anggaran berikutnya tidak mendapat predikat disclaimer. Pimpinan Sidang dan Hadirin yang kami hormati Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas dan dengan memperhatikan catatan yang kami berikan, Fraksi Partai Demokrat menyatakan “Menerima dan menyetujui Rancangan Undang-Undang tentang Pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2004, menjadi Undang-Undang”. Pimpinan Sidang dan Hadirin yang kami hormati, Demikianlah pendapat Akhir Fraksi Partai Demokrat. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Pimpinan Sidang, Saudara Menteri Keuangan selaku yang mewakili Pemerintah, dan para Anggota Dewan yang terhormat, serta para hadirin yang telah mengikuti Pendapat Akhir Fraksi Partai Demokrat secara seksama. Semoga Tuhan Yang Maha esa senantiasa melimpahkan taufik an hidayah-Nya kepada kita semua. Sekian dan terima kasih. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Jakarta, 7 Desember 2006 PIMPINAN FRAKSI PARTAI DEMOKRAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Ketua, Syarief Hasan, Se, MM, MBA A-94 Sekretaris, Drs. H. Sutan Bhatoegana, MM A-85