BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Subjek daam penelitian ini adalah 98 mahasiswa Psikologi UIN Sunan Ampel Surabaya semester 1, 3, 5, dan 7. Berikut ini adalah gambaran umum subjek penelitian berdasarkan data demografinya. Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Jumlah Presentase 1. Laki – laki 28 29% 2. Perempuan 70 71% Total 98 100% Tabel diatas dapat memberikan penjelasan bahwa berdasarkan jenis kelamin dari 98 responden yang menjadi subjek dalam penelitian, persentase laki-laki sebesar 29% dan responden perempuan sebesar 71%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan. Tabel 4.2. Karakteristik Subjek Berdasarkan Usia No. Usia Jumlah Presentase 1. 18 20 20% 2 19 20 2u0% 3 20 27 28% 4 21 21 22% 5 22 7 7% 6 23 1 1% 7 24 2 2% Total 98 100% digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Tabel diatas dapat memberikan penjelasan bahwa berdasarkan usia dari 98 responden yang menjadi subjek dalam penelitian, persentase subjek dengan usia 18 tahun sebesar 20%, 19 tahun sebesar 20%, 20 tahun sebesar 28%, 21 tahun sebesar 22%, 22 tahun sebesar 7%, 23 tahun sebesar 1%, dan 24 tahun sebesar 2%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 20 tahun. Tabel 4.3. Karakteristik Subjek Berdasarkan Tingkat Semester No. Semester Jumlah Presentase 1. 1 28 29% 2. 3 25 26% 3. 5 21 21% 4. 7 24 24% Total 98 100% Tabel diatas dapat memberikan penjelasan bahwa berdasarkan tingkat semester dari 98 responden yang menjadi subjek dalam penelitian, persentase subjek semester 1 tahun sebesar 29%, semester 3 sebesar 26%, semester 5 sebesar 21%, dan semester 7 sebesar 24%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah semester 1. Tabel 4.4. Karakteristik Subjek Berdasarkan Pendidikan Terakhir yang Ditempuh No. Pendidikan Terakhir Jumlah Presentase 1. MA 41 42% 2. SMA 43 44% 3. SMK 14 14% Total 98 100% digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Tabel diatas dapat memberikan penjelasan bahwa berdasarkan pendidikan terakhir yang telah ditempuh dari 98 responden yang menjadi subjek dalam penelitian, persentase subjek pendidikan terakhir MA sebesar 42%, pendidikan terakhir SMA sebesar 44%, dan pendidikan terakhir SMK sebesar 14%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pendidikan terakhir SMA. Tabel 4.5. Karakteristik Subjek Berdasarkan Asal Daerahnya No. Asal Daerah Jumlah Presentase 1. Pedesaan 48 49% 2. Pinggiran Kota 31 32% 3 Pusat Kota 19 19% Total 98 100% Tabel diatas dapat memberikan penjelasan bahwa berdasarkan asal daerahnya dari 98 responden yang menjadi subjek dalam penelitian, persentase subjek yang berasal dari daerah pedesaan sebesar 49%, daerah pinggiran kota sebesar 32% dan pusat kota sebesar 19%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden berasal dari daerah pedesaan. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Tabel 4.6. Karakteristik Subjek Berdasarkan Keikutsertaannya dalam Organisasi Ekstra Kampus, Intra Kampus dan Organisasi / Lembaga / Komunitas Sosial Masyarakat. No. Keikutsertaan Jumlah Presentase 1. Organisasi Ekstra Kampus 6 6% 2. Organisasi Intra Kampus 17 18% 3 Organisasi sosial masyarakat 15 15% 4 Organisasi Ekstra dan Intra Kampus 8 8% Organisasi Intra Kampus dan Sosial 5 16 16% Masyarakat Organisasi Ekstra Kampus dan Sosial 6 5 5% Masyarakat 7 Mengikuti Ketiganya 8 8% 8 Tidak Mengikuti Ketiganya 23 24% Total 98 100% Tabel diatas keikutsertaannya dapat dalam memberikan organisasi penjelasan ekstra, intra bahwa berdasarkan kampus maupun organisasi/komunitas/lembaga sosial dari 98 responden yang menjadi subjek dalam penelitian, persentase subjek yang mengikuti organisasi ekstra kampus sebesar 6%, mengikuti organisasi intra kampus sebesar 18%, mengikuti organisasi/komunitas/lembaga sosial sebanyak 15%, mengikuti organisasi ekstra dan intra kampus sebesar 8%, mengikuti organisasi intra kampus dan organisasi/komunitas/lembaga sosial sebesar 16%, mengikuti organisasi ekstra kampus dan organisasi/komunitas/lembaga sosial sebanyak 5%, mengikuti ketiganya sebesar 8% dan tidak mengikuti ketiganya sebesar 24% Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak mengikuti organisasi ekstra, intra kampus maupun organisasi/komunitas/lembaga sosial. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Tabel 4.7: Karakteristik Subjek Berdasarkan Intensitas Keikutsertaannya dalam Kegiatan Organisasi/ Komunitas/ Lembaga Sosial Masyarakat No. Keikutsertaan Jumlah Presentase 1. 1-5 kali 11 11% 2. 6-10 kali 5 5% 3 11-15 kali 1 2% 4 Tak Terhingga 24 27% 5 Tidak Pernah 57 55% Total 98 100% Tabel diatas dapat memberikan penjelasan bahwa berdasarkan intensitas keikutsertaan dalam kegiatan di organisasi/komunitas/lembaga sosial dari 98 responden yang menjadi subjek dalam penelitian, persentase subjek yang ikut serta dalam kegiatan 1-5 kali sebesar 11%, 6-10 kali sebesar 5%, 11-15 kali sebesar 1%, tak terhingga sebesar 24% dan yang tidak pernah mengikuti kegiatan di organisasi/komunitas/lembaga sosial sebesar 57% Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak pernah mengikuti kegiatan di organisasi/komunitas/lembaga sosial. B. Deskripsi dan Reliabilitas Data 1. Deskriptif data Tujuan dari analisis diskripstif adalah untuk mengetahui deskripsi suatu data seperti rata-rata, standard deviasi, varians, dan lain-lain. Berdasarkan hasil analisis descriptive statistic SPSS 16,00 for windows dapat diketahui skor rata-rata (mean), standar deviasi, serta skor minimum dan maksimum dari jawaban subjek terhadap skala ukur sebagai berikut: digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Tabel 4.8. Diskriptif Data Variabel Empati Perilaku Prososial N Mean 98 72,14 98 119,17 Std. Varians Min. Maks. Deviasi 72 10,81 116,907 43 100 Median 118 16,62 276,495 75 186 Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah subjek yang diteliti baik dari skala empati maupun perilaku prososial adalah 98 mahasiswa. Untuk empati nilai rata-ratanya (mean) adalah 72,14, nilai tengah atau mediannya adalah 72, nilai standar deviasinya adalah 10,81, nilai variansnya adalah 116,907, nilai terendahnya adalah 43 dan nilai tertingginya adalah 100. Untuk variabel perilaku prososial nilai rata-ratanya adalah 119,17 nilai tengahnya adalah 118,00, nilai standar deviasinya adalah 16,62, nilai variansnya adalah 276,5, nilai terendahnya adalah 75 dan nilai tertingginya adalah 186. Selanjutnya deskripsi data berdasarkan data demografinya adalah sebagai berikut: a. Berdasarkan jenis kelamin responden Tabel 4.9 Deskripsi Data Berdasarkan Jenis Kelamin Responden Variabel Jenis Kelamin N Mean Std. Deviation Empati Laki-laki 28 65.6429 11.47046 Perempuan 70 74.7429 9.42658 Perilaku Laki-laki 28 114.93 19.992 Prososial Perempuan 70 120.87 14.902 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Dari tabel di atas dapat diketahui banyaknya data dari kategori jenis kelamin yaitu 28 responden dari kategori mahasiswa laki-laki dan 70 responden dari kategori mahasiswa perempuan. Selanjutnya dapat diketahui nilai rata-rata tertinggi dari masing-masing variabel, bahwa nilai rata-rata tertinggi untuk variabel empati ada pada mahasiswa perempuan dengan nilai mean 74,7429, dan nilai rata-rata tertinggi pada variabel perilaku prososial juga ada pada mahasiswa perempuan dengan nilai mean 120,87. b. Berdasarkan usia responden Tabel 4.10 Deskripsi Data Berdasarkan Usia Responden Variabel Usia N Mean Empati 18 20 72.75 19 20 75.05 20 28 73.36 21 20 69.55 22 7 64.57 23 1 79.00 24 2 69.00 Perilaku 18 20 118.60 Prososial 19 20 120.50 20 28 121.00 21 20 115.95 22 7 113.43 23 1 132.00 24 2 132.00 Std. Deviation 13.753 11.152 7.833 11.432 8.223 . 4.243 25.065 14.979 14.634 12.833 8.162 . 15.556 Dari tabel di atas dapat diketahui banyaknya data dari kategori usia yaitu 20 responden berusia 18 tahun, 20 responden berusia 19 tahun, 28 responden berusia 20 tahun, 20 responden berusia 21 tahun , 7 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id responden berusia 22 tahun, 1 responden berusia 23 tahun dan 2 responden berusia 24 tahun. Selanjutnya dapat diketahui nilai rata-rata tertinggi variabel dari masing-masing kategori. Pada variabel empati nilai rata-rata tertinggi ada pada mahasiswa yang berusia 23 tahun dengan nilai mean 79,00. Pada variabel perilaku prososial nilai ratarata tertinggi ada pada mahasiswa berusia 23 dan 24 tahun dengan nilai mean 132,00. Sedangkan nila rata-rata terendah variabel empati dan perilaku prososial adalah pada mahasiswa berusia 22 tahun dengan nilai mean 64,57 untuk variabel empati dan 113.43 untuk variabel perilaku prososial. c. Berdasarkan semester responden Tabel 4.11 Deskripsi Data Berdasarkan Semester Responden Variabel Semester N Mean Empati 1 28 75.11 3 25 72.52 5 21 70.67 7 24 69.58 Perilaku 1 28 120.32 Prososial 3 25 118.72 5 21 120.57 7 24 117.08 Std. Deviation 13.002 8.761 8.929 11.201 21.627 17.432 12.628 12.374 Dari tabel di atas dapat diketahui banyaknya data dari kategori semester yaitu 28 responden dari semester 1, 25 responden dari semester 3, 21 responden dari semester 5, dan 24 responden dari semester 7. Selanjutnya dapat diketahui nilai rata-rata tertinggi variabel dari masing-masing kategori semster. Pada variabel empati digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id nilai rata-rata tertinggi ada pada mahasiswa semester 1 dengan niali mean 75,11. Pada variabel perilaku prososial nilai rata-rata tertinggi ada pada mahasiswa semester 5 dengan nilai mean 120,57. Sedangkan nilai rata-rata terendah variabel empati dan perilaku prososial adalah pada mahasiswa semester 7 dengan nilai mean 69,58 pada variabel empati dan 117.08 pada variabel prososial. d. Berdasarkan pendidikan terakhir responden Tabel 4.12 Deskripsi Data Berdasarkan Pendidikan Terakhir Responden Variabel Pendidikan Terakhir N Mean Std. Deviation Empati SMA 43 73.60 9.535 SMK 14 68.36 11.705 MA 41 71.90 11.668 Perilaku SMA 43 117.67 13.839 Prososial SMK 14 124.57 26.654 MA 41 118.90 15.028 Dari tabel di atas dapat diketahui banyaknya data dari kategori pendidikan terakhir yaitu 43 responden memiliki pendidikan terakhir SMA, 14 responden memiliki pendidikan terakhir SMK dan 41 responden memiliki pendidikan terakhir MA. Selanjutnya dapat diketahui nilai rata-rata tertinggi variabel dari masing-masing kategori. Pada variabel empati nilai rata-rata tertinggi ada pada mahasiswa yang memiliki pendidikan terakhir SMA dengan nilai mean 73,60. Pada variabel perilaku prososial nilai rata-rata tertinggi ada pada mahasiswa yang memiliki pendidikan terakhir SMK dengan nilai mean 124,57. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Sedangkan nilai rata-rata terendah variabel empati ada pada mahasiswa yang memiliki pendidikan terakhir SMK dengan nilai mean 68,34, dan variabel perilaku prososial pada mahasiswa yang memiliki latar belakang pendidikan SMA dengan nilai mean 117,67. e. Berdasarkan asal daerah responden Tabel 4.13 Deskripsi Data Berdasarkan Asal Daerah Responden Variabel Asal Daerah N Mean Std. Deviation Empati Pusat Kota 19 72.26 12.810 Pinggiran Kota 30 71.17 12.035 Pedesaan 49 72.69 9.290 Perilaku Pusat Kota 19 120.53 16.143 Prososial Pinggiran Kota 30 115.00 16.288 Pedesaan 49 121.20 16.879 Dari tabel di atas dapat diketahui banyaknya data dari kategori asal daerah yaitu 19 responden berasal dari pusat kota, 30 responden berasal dari pinggiran kota, 49 responden berasal dari pedesaan. Selanjutnya dapat diketahui nilai rata-rata tertinggi variabel dari masing-masing kategori. Pada variabel empati nilai rata-rata tertinggi ada pada mahasiswa yang berasal dari pedesaan dengan nilai mean 72,69. Pada variabel perilaku prososial nilai rata-rata tertinggi ada pada mahasiswa yang berasal dari pedesaan juga dengan nilai rata-rata 121,20. Sedangkan nilai rata-rata terendah variabel empati dan perilaku prososial adalah pada mahasiswa yang berasal dari peinggiran kota dengan nilai mean 71,17 pada variabel empati dan 115,00 pada variabel perilaku prososial. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id f. Berdasarkan keikutsertaan dalam organisasi Tabel 4.14 Deskripsi Data Berdasarkan Keikutsertaan Organisasi Variabel Keikutsertaan N Empati Organisasi Ekstra 6 Organisasi Intra 17 Organisasi Sosial Masyarakat 15 Organisasi Intra & Ekstra 7 Organisasi Intra & Sosial 16 Organisasi Ekstra & Sosial 5 Mengikuti Ketiganya 9 Tidak Mengikuti Ketiganya 23 Perilaku Organisasi Ekstra 6 Prososial Organisasi Intra 17 Organisasi Sosial Masyarakat 15 Organisasi Intra & Ekstra 7 Organisasi Intra & Sosial 16 Organisasi Ekstra & Sosial 5 Mengikuti Ketiganya 9 Tidak Mengikuti Ketiganya 23 Responden Mean 76.83 76.82 67.73 76.00 71.50 73.60 73.11 68.91 116.83 125.76 115.20 122.00 120.56 124.40 124.44 112.48 Dalam Std. Deviation 12.449 10.967 11.087 12.288 9.302 8.081 8.738 11.033 11.583 12.291 13.061 10.050 13.155 15.662 17.008 23.678 Dari tabel di atas dapat diketahui banyaknya data dari kategori keikutsertaan dalam organisasi yaitu 6 responden ikut dalam organisasi ekstra kampus, 17 responden ikut dalam organisasi intra kampus, 15 ikut dalam organisasi sosial masyarakat, 7 responden ikut dalam organisasi ekstra dan intra kampus, 16 responden ikut dalam organisasi intra kampus dan sosial masyarakat, 5 responden ikut dalam organisasi ekstra kampus dan sosial masyarakat, 9 responden mengikuti ketiganya dan 23 responden tidak mengikuti ketiganya. Selanjutnya dapat diketahui nilai rata-rata tertinggi variabel dari masing-masing digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id kategori. Pada variabel empati nilai rata-rata tertinggi ada pada mahasiswa yang mengikuti organisasi ekstra kampus dengan nilai mean 76,83. Pada variabel perilaku prososial nilai rata-rata tertinggi ada pada mahasiswa yang mengikuti organisasi intra kampus dengan nilai mean 125.76. Sedangkan nilai rata-rata terendah variabel empati dan perilaku prososial adalah pada mahasiswa tidak mengikuti organisasi sama sekali dengan nilai mean 68,91 untuk variabel empati dan 112.48 untuk variabel prososial. g. Berdasarkan intensitas keikutsertaan dalam organisasi / komunitas / lembaga sosial Tabel 4.15 Deskripsi Data Berdasarkan Intensitas Keikutsertaan Dalam Organisasi / Komunitas / Lembaga Sosial Variabel Intensitas Keikutsertaan N Mean Std. Deviation Empati 1-5 11 74.00 10.826 6-10 5 67.60 11.567 11-15 4 72.25 12.527 Tak Terhingga 27 71.30 8.730 Tidak Pernah 51 72.63 11.839 Perilaku 1-5 11 122.00 10.469 Prososial 6-10 5 113.00 12.104 11-15 4 117.50 23.854 Tak terhigga 27 121.89 14.716 Tidak Pernah 51 117.86 18.560 Dari tabel di atas dapat diketahui banyaknya data dari kategori intensitas keikutsertaan dalam kegiatan organisasi/komunitas/lembaga sosial masyarakat, yaitu 11 responden 1-5 kali, 5 responden 6-10 kali, 4 responden 11-15 kali, 27 responden tak terhingga dan 51 responden digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id tidak pernah mengikuti kegiatatan organisasi/komunitas/lembaga sosial masyarakat. Selanjutnya dapat diketahui nilai rata-rata tertinggi variabel dari masing-masing kategori. Pada variabel empati nilai ratarata tertinggi ada pada mahasiswa yang memiliki intensitas keikutsertaan 1-5 kali dengan nilai mean 74,00. Pada variabel perilaku prososial nilai rata-rata tertinggi ada pada mahasiswa yang memiliki intensitas keikutsertaan 1-5 kali dengan nilai mean 122,00. Sedangkan nilai rata-rata terendah variabel empati dan perilaku prososial adalah pada mahasiswa memiliki intensitas keikutsertaan dalam organisasi/komunitas/lembaga sosial masyarakat 6-10 kali dengan nilai mean 67.60 untuk variabel empati dan nilai mean 113,00 untuk variabel prososial. 2. Reliabilitas data Penelitian ini menggunakan uji reliabilitas Cronbach’s Alpha. Rumus dari Cronbach’s Alpha adalah sebagai berikut: 𝐾 𝑠𝑟2 − ∑ 𝑠𝑖2 𝑎=( )( ) 𝐾−1 𝑠𝑥2 Keterangan: α = Koefisien reliabilitas Cronbach’s Alpha K = Jumlah aitem pertanyaan yang diuji ∑ 𝑠2𝑖 = Jumlah varians skor aitem SX2 = Varians skor-skor tes (seluruh aitem K) Kaidah untuk menentukan tingkat reliabilitasnya adalah sebagai berikut: digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 0,000 – 0,200 : Sangat Tidak Reliabel 0,210 – 0,400 : Tidak Reliabel 0,410 – 0,600 : Cukup Reliabel 0,610 – 0,800 : Reliabel 0,810 – 1,000 : Sangat Reliabel Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji reliabilitas Cronbach’s Alpha dengan bantuan SPSS 16 for windows. Tabel 4.16 Hasil Uji Estimasi Reliabilitas Variabel Cronbach’s Alpha Empati 0,846 Prososial 0,807 N of Aitem 20 33 Hasil uji reliabilitas variabel empati, diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,846 maka reliabilitas alat ukur adalah baik, sedangkan untuk variabel perilaku prososial diperoleh nilai reliabilitasnya adalah 0,807 maka reliabilitasnya adalah baik. Kedua variabel memiliki reliabilitas yang baik, artinya aitem-aitemnya sangat reliabel sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini. Kecermatan pengukuran akan lebih nampak pabila tidak hanya dilihat dari besarnya koefisien reliabilitas, tetapi juga mempertimbangkan eror standar dalam pengukuran (Standard error of meassurement) (Azwar, 2013). Semakin besar eror standar dalam pengukuran berarti hasil pengukuran semakin tidak dapat dipercaya. Rumusnya adalah sebagai berikut: digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 𝑠𝑒 = 𝑠𝑥 √(1 − 𝑟𝑥𝑥′ Dari penghitungan sebelumnya dengan menggunakan koefisien Cronbach’s Alpha untuk variabel empati telah diperoleh rxx’ = 0,846, sedangkan varians skornya adalah sx2 = 116,907, maka eror standar dalam pengukurannya adalah: Se = 10,812 √(1-0,846) Se = 4, 243 Hasil penghitungan tersebut menunjukkan bahwa standar eror dalam pengukuran empati adalah 4, 243. Selanjutnya dengan menggunakan Cronbach’s Alpha untuk variabel perilaku prososial telah diperoleh rxx’ = 0,807, sedangkan varians skornya adalah sx2 = 276,495, maka eror standar dalam pengukurannya adalah: Se = 16, 628 √(1-0,807) Se = 7, 304 Hasil penghitungan tersebut menunjukkan bahwa standar eror dalam pengukuran perilaku prososial adalah 7, 304. C. Analisis Data 1. Uji normalitas data. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data penelitian berdistribusi normal atau tidak. Hal ini perlu dilakukan sebab dalam statistik parametrik distribusi normal adalah syarat mutlak yang harus digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id dipenuhi. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah uji normalitas Kolmogorof-Smirnov dan Shapiro-Wilk dengan bantuan SPSS 16. Kaidah yang digunakan adalah: Jika signifikansi < 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal. Jika signifikansi > 0,05 maka distribusi data adalah normal. Tabel 4.17 Hasil Uji Normalitas Data Variabel Kolmogorov-Smirnov Empati 0.200 Perilaku Prososial 0.062 Shapiro-Wilk 0,719 0,018 Pada uji Kolmogorov-Smirnov dapat diperoleh harga signifikansi sebagai berikut: a. Untuk variabel empati dengan signifikansi 0,200 > 0,05, maka bisa dikatakan bahwa data berdistribusi normal. b. Untuk variabel perilaku prososial dengan signifikansi 0,062 > 0,05, maka bisa dikatakan bahwa data berdistribusi normal. Pada uji Shapiro-Wilk, dapat diperoleh harga signifikansi sebagai berikut: a. Untuk variabel empati dengan signifikansi 0,719 > 0,05, maka bisa dikatakan bahwa data berdistribusi normal. b. Untuk variabel perilaku prososial dengan signifikansi 0,018 < 0,05 maka bisa dikatakan data tidak berdistribusi normal. 2. Pengujian hipotesis digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik parametrik (Product Moment) karena data yang dihasilkan pada uj normalitas (Kolmogorov-Smirnov) berdistribusi normal. Pada bab terdahulu (bab II) telah disebutkan hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan dalam penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara empati dengan perilaku prososial. Selanjutnya akan dilakukan analisis data menggunakan analisis uji korelasi Product Moment. Hasil analisisnya adalah sebagai berikut: Tabel 4.18 Hasil Uji Korelasi Product Moment Empati Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Perilaku Prososial Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N 1 0.584 98 0.000 98 0.584 1 0.000 98 98 Berdasarkan data tersebut, dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan membandingkan taraf signifikansi (p-value) dengan galatnya. Kaidah signifikansi yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Jika harga signifikansi > 0,05, maka Ho diterima b. Jika harga signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak Tabel tersebut menunjukkan harga signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti terdapat hubungan antara empati dengan perilaku prososial. Apabila nilai koefisien korelasi bertanda positif (+) menunjukkan adanya arah hubungan yang searah, jika tanda negatif (-) digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id pada koefisien korelasi menunjukkan adanya arah hubungan yang berlawanan (Muhid, 2010). Jadi, hasil yang didapat pada penghitungan ini adalah 0,584 artinya ada hubungan positif yang signifikan antara empati dengan perilaku prososial. D. Pembahasan Berdasarkan kaidah correlations (Correlations Coefficient) jika signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan jika signfikansi < 0,05, maka Ho ditolak (Muhid, 2010), sehingga dapat diinterpretasikan bahwa koefisien 0,584 dengan signifikansi 0,000 kurang dari 0,05, maka Ho ditolak berarti Ha diterima artinya ada hubungan positif yang signifikan antara empati dengan perilaku prososial yang artinya hubungan kedua variabel berbanding lurus atau searah. Dari hasil yang didapat pada perhitungan ini adalah 0,584. Dengan tidak adanya tanda negatif (-) maka artinya ada hubungan positif yang signifikan antara empati dengan perilaku prososial. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi empati maka semakin tinggi juga perilaku prososial pada mahasiswa tersebut. Sebaliknya juga apabila empati rendah, perilaku prososial juga rendah. Hasil penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian-penelitian sebelumnya tentang hubungan empati dengan perilaku prososial, baik dengan adanya tambahan variabel lainnya maupun tidak. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Asih (2010), Lockwood (2014) dan Gordon (2014) juga telah digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id membuktikan adanya hubungan positif antara empati dengan perilaku prososial. Selain itu penelitian ini telah membuktikan bahwa empati merupakan faktor yang dapat mempengaruhi perilaku prososial. Sebagaimana yang disampaikan oleh Sears (1991) terdapat faktor spesifik yang mempengaruhi prososial yaitu, karakteristik situasi, karakteristik penolong, dan karakteristik orang yang membutuhkan pertolongan. Empati dalam hal ini masuk dalam karakteristik pemberi pertolongan (penolong). Staub (1978) juga menyebutkan bahwa faktor yang mempengaruhi prososial ada tiga, yaitu self gain, personal value dan norms, serta yang terakhir adalah empathy. Orang yang memiliki empati yang tinggi mampu merasakan apa yang diderita orang lain seakan-akan dialah yang mendapatkan penderitaan itu. Dari situlah kemudian muncul reaksi untuk memberikan pertolongan, dan tidak ada pilihan lain bagi orang yang memiliki empati tinggi, selain memberikan pertolongan. Berbeda pada orang dengan empati yang rendah mereka memiliki dua pilihan, yaitu mengurangi beban yang mereka miliki dengan membantu orang lain yang sedang membutuhkan atau melarikan diri dari keadaan yang membutuhkan pertolongan tersebut (Suryanto, 2012). digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id