Guerilla Marketing

advertisement
Ady Putra Pratama
Guerilla Marketing: Pengaruh Guerilla Advertising
terhadap Awareness dan Image Produk bagi Perusahaan
Ady Putra Pratama
Program Studi Management
Universitas Ma Chung Malang
JAM
14, 1
Diterima, Desember 2015
Direvisi, Februari 2015
Juni 2015
Desember 2015
Disetujui, Januari 2016
Abstract: Advertising is the part of the promotion. In Indonesia, many companies use promotions in order to increase sales. Advertising sends the message and brand value to the
consumers. The amount of advertising that is conventionally leading to saturation for
consumers in Indonesia. The concept of guerilla advertising is one of the advertising concepts that are creative and attractive advertising in affecting consumers’ awareness. Companies can use the concept of guerilla advertising as a new concept that is easy to implement
and use low budgets. Guerilla advertising has a positive and negatif effect for the company.
The use of guerilla advertising technique itself is deemed to be less credible due to language
and delivery using an extreme way. However, guerilla advertising is very important
because it is used by a company beside it is issued a small budget, geruilla advertising
concept is a new concept and can affect consumers’ awareness with an easy and innovative
way.
Keywords: guerilla advertising, awareness, image product
Abstrak: Iklan merupakan bagian dari promosi. Di Indonesia sendiri perusahaan banyak
mengandalkan promosi dalam meningkatkan penjualan. Iklan menyampaikan pesan dan nilai
merek bagi konsumen. Banyaknya iklan yang bersifat konvensional menimbulkan kejenuhan
bagi konsumen di Indonesia. Konsep guerilla advertising merupakan konsep periklanan yang
kreatif dan menarik untuk mempengaruhi awereness konsumen. Perusahaan dapat menggunakan
konsep guerilla advertising karena konsep baru yang mudah dilaksanakan dan menggunakan
low budget. Guerilla advertising memiliki efek positif dan ngatif bagi perusahaan. Penggunaan
teknik guerilla advertising sendiri masih dianggap masih kurang kredibel karena bahasa dan
penyampaian menggunakan cara ekstrim. Tetapi guerilla advertising sangat penting digunakan
oleh perusahaan selain karena budget yang dikeluarkan perusahaan kecil, konsep guerilla
advertising merupakan konsep baru serta dapat mempengaruhi awareness konsumen dengan
cara yang mudah dan inovatif.
Kata Kunci: guerilla advertising, awareness, image produk
Jurnal Aplikasi
Manajemen (JAM)
Vol 14 No 1, 2016
Terindeks dalam
Google Scholar
Alamat Korespondensi:
Ady Putra Pratama, Program
Studi Management Universitas Ma Chung Malang
30
Pada tahun 2013 perekonomian Indonesia diperkirakan
mampu tumbuh sebesar 5,7%
(Media Bank Indonesia, 23
September 2013). Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia
lebih rendah daripada tahun-tahun sebelumnya, masih
banyak perusahaan yang bersaing untuk merebut
pasar. Oleh karena itu persaingan di antara perusahaan
untuk mendapatkan pelanggan adalah hal yang sudah
lumrah sekarang ini. Banyak perusahaan giat
melakukan kegiatan pemasaran untuk mendapatkan
JURNAL APLIKASI
Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME30
14 | NOMOR 1 | MARET 2016
Guerilla Marketing: Pengaruh Guerilla Advertising terhadap Awareness dan Image Produk bagi Perusahaan
pelanggan. Marsden (2006) menyatakan bahwa
konsumen disuguhi kurang lebih dari 1000 buah
iklan setiap harinya. Sehingga hal itu akan diimbangi pula dengan semakin meningkatnya persaingan antar perusahaan yang ada, baik secara
lokal, nasional, maupun internasional dalam merebut
pasar.
Berdasarkan penjelasan di atas, nampak bahwa
perusahaan-perusahaan memiliki usaha yang sangat
tinggi untuk mendapatkan konsumen, mereka bersaing
dengan pesaing mereka untuk mendapatkan
konsumen. Namun begitu banyaknya jumlah iklan
yang mereka buat untuk mendapatkan konsumen
belum tentu efektif. Perusahaan dituntut untuk
mengelola semua anggaran dengan efektif dan
efesien. Salah satu faktor, yaitu faktor promosi menjadi
bagian penting dalam membantu perusahaan
u nt u k meng ena l ka n mer ekn ya kep a da
konsumen untuk dapat mengkonsumsi produk atau
jasa yang ditawarkan. Fokus terhadap kegiatan
promosi sangat diperlukan mengingat persaingan yang
akan semakin ketat yang akan dihadapi oleh
perusahaan.
Dalam langkah mencapai kesuksesan dalam
kegiatan niaga tentunya optimalisasi bauran pemasaran
menjadi alat utama untuk dapat menjadi lebih unggul
dibanding pesaing. Salah satu faktor, yaitu faktor
promosi menjadi bagian penting dalam membantu
perusahaan untuk mengenalkan mereknya kepada
konsumen untuk dapat nantinya menstimulus
mereka untuk dapat mengkonsumsi produk atau jasa
yang ditawarkan. Fokus terhadap kegiatan promosi
sangat diperlukan mengingat persaingan yang akan
semakin ketat yang akan dihadapi oleh para pelaku
usaha baik mereka yang sudah mapan maupun yang
sedang.
Oleh sebab itu sangat penting bagi para pelaku
usaha untuk memperhatikan bagaimana mendesain
sebuah pesan dalam kegiatan advertising produk
atau jasa perusahaan sehingga pesan dan makna
dalam advertisement dapat disampaikan. Pengunaan
advertisement yang tepat akan meningkatkan
kesadaran merek konsumen yang kemudian dapat
menyebabkan konsumen menjadikan merek tersebut
produk yang akan dipilihnya. Namun begitu banyaknya
jumlah iklan yang dibuat untuk mendapatkan
konsumen belum tentu efektif untuk menyampaikan
pesan dari produk tersebut. Selain memiliki dampak
positif, advertisement juga memiliki dampak negatif
terhadap suatu merek apabila para pelaku usaha atau
para pemasar tidak mampu melakukan analisis
keadaan pasar dengan baik. Sisi negatif dari
advertisement ini akan timbul apabila para konsumen
menganggap keberadaan advertisement menganggu
mereka. Dengan adanya data bahwa Indonesia
menduduki peringkat empat dunia dalam hal
belanja iklan, tentunya akan menyebabkan
banyaknya advertisement yang harus ditangkap oleh
konsumen.
Dari beberapa penjelasan di atas, kita dapat
melihat bahwa praktek periklanan menggunakan iklan
tradisional sangat tidak efektif lagi untuk perusahaan
saat ini. Di tengah-tengah persaingan yang sangat
tinggi dan juga semakin pintarnya konsumen dalam
melakukan kritisi terhadap iklan yang dilakukan oleh
perusahaan, ada baiknya perusahaan merubah konsep
dan teknik periklanannya menjadi lebih non-tradisional.
Salah satu cara konsep dan teknik pemasaran nontradisional tersebut adalah guerilla advertising. Konsep guerilla advertising merupakan konsep periklanan
yang kreatif dan inovatif.
Tinjauan Pustaka
Marketing
Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang
peranan yang sangat penting, karena pemasaran
merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan,
melakukan perkembangan terhadap perusahaan dan
untuk pencapaian tujuan perusahaan dalam memperoleh laba. Pemasaran berusaha mengidentifikasi
kebutuhan dan keinginan konsumen pasar sasarannya
serta bagaimana memuaskan mereka melalui proses
pertukaran dengan tetap memperhatikan semua pihak
dan tujuan yang terkait dengan kepentingan perusahaan. Pengertian pemasaran (marketing) oleh para
ahli dikemukakan berbeda-beda dalam penyajian dan
penekanannya, tetapi semua itu sebenarnya
mempunyai pengertian yang hampir sama antara satu
dengan yang lainnya. Pemasaran adalah satu fungsi
organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,
TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011
ISSN: 1693-5241
31
Ady Putra Pratama
mengomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada
pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan
cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik
sahamnya (Kotler, 2007:6).
Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan tergantung dari susunan
strategi pemasaran yang ada di perusahaan tersebut.
Setiap perusahaan menggunakan sejumlah alat untuk
mendapat respon dari konsumen terhadap kegiatan
pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Salah
satu alat yang digunakan perusahaan dalam menyusun
strategi pemasaran adalah dengan menggunakan
bauran pemasaran. Bauran pemasaran sendiri meliputi price, place, promotion, dan product yang
bersama-sama dipadukan untuk membentuk suatu
program marketing perusahaan. Dengan memfokuskan terhadap komunikasi dalam proses marketing,
maka promotion (promosi) adalah aspek yang
diperlukan. Melalui Promotional mix yang terdiri dari
lima kegiatan mayornya yaitu advertising, personal
selling, sales promotion, public relations, dan direct
marketing dapat dijadikan sebagai media untuk
menyampaikan pesan.
Advertising
Advertising menurut Welukar dan Harichandan
(2011) ialah bentuk presentasi non-personal dari
sebuah ide atau sebuah produk (berbeda dengan
personal selling dimanatindakan tersebutmembantu
dalam promosi personal). Advertising dapat mendukung keberhasilan personal selling, dan advertisement memiliki peran aktif dalam Integrated
Marketing Communication Mix dengan mampu
menciptakan citra yang baik, Top of Mind Brand
Awareness, Brand Awareness perlawanan terhadap
pesaing, dan sikap konsumen yang positif.
Advertising juga dapat didefinisikan sebagai pengumuman di media publik untuk mempromosikan produk,
jasa, acara, atau mempublikasikan lowongan pekerjaan (oxforddictionaries.com, 2014). Dengan adanya
advertising akan membantu menciptakan brand
awareness (kesadaran merek) dan brand image
(citra merek). Secara umum advertising cenderung
bersifat ditujukan kepada banyak orang dan rata-
32
rata berbiaya tinggi (Levy dan Gendel-Guterman,
2012).
Di dalam marketing, ada dua bentuk utama dari
advertising, yaitu advertising yang ditujukan kepada
individual (Business to Consumer) dan yang ditujukan kepada bisnis (Business to Business). B2C
(Business to Consummer) adalah ketika perusahaan
ingin menjual produk atau jasanya kepada konsumen
secara individu, B2B (Business to Business) adalah
sebaliknya, ketika perusahaan ingin menjual produk
atau jasanya ke perusahaan lainnya (Gummesson,
2008).
Menurut Tjiptono (2008),advertising memiliki
beberapa keunggulan dibanding kegiatan promosi
lainnya, keunggulan itu ialah: (1) Public Presentation,
yaitu menawarkan pesan yang sama secara massal.
(2) Pervasiveness, yaitu memungkinkan produsen
untuk mengulang-ulang pesan sehingga audiens dapat
menerima dan membandingkannya dengan pesan dari
produsen lain dengan lebih baik. (3) Amplified
Expressiveness, yaitu peluang-peluang yang dimiliki
produsen untuk menciptakan citra perusahaan, produk, dan jasa melalui pemanfaatan gambar, suara,
pencahayaan, bentuk, dan warna. (4) Impersonal,
yaitu berarti bahwa tidak ada paksaan kepada audiens
untuk memperhatikan dan merespon pesan karena
iklan bersifat monolog.
Lebih lanjut Alexander (2000) menyatakan
bahwa advertising akan semakin bertumbuh dari
waktu ke waktu dikarenakan jasa atau produk cenderung tidak mampu lagi menawarkan sesuatu yang
unik lagi sehingga tantangan bagi para perusahaan
atau pemasar berlanjut ke tahap bagaimana membangun merek melalui kegiatan advertising.
Advertisement
Advertisement menurut Welukar dan Harichan
dan (2011) ialah bentuk presentasi non-personal dari
sebuah ide atau sebuah produk (berbeda dengan
personal selling atau salesmanship di mana
tindakan tersebut membantu dalam promosi personal).
Advertisement dapat mendukung keberhasilan
personal selling, dan advertisement memiliki peran
aktif dalam Integrated Marketing Communication
Mix dengan mampu menciptakan: (1) Citra yang
JURNAL APLIKASI
Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 1 | MARET 2016
Guerilla Marketing: Pengaruh Guerilla Advertising terhadap Awareness dan Image Produk bagi Perusahaan
baik. (2) Top of Mind Brand Awareness. (3)
Perlawanan terhadap pesaing. (4) Sikap konsumen
yang positif.
Advertisement juga dapat didefinisikan sebagai
pengumuman di media publik untuk mempromosikan
produk, jasa, acara, atau mempublikasikan lowongan
pekerjaan (oxforddictionaries.com, 2014).
Guerilla Marketing
Guerilla Marketing adalah strategi marketing
yang banyak digunakan di marketing mix yaitu
aspekpromotion. Dengan banyaknya kegiatan
promosi yang ada tentunya diperlukan suatu cara
agar promosi dapat tampil beda dan menarik
perhatian konsumen, oleh sebab itu diperlukan
teknik yang inovatif, efektif serta efisien dalam hal
biaya, hal inilah yang diutamakan oleh Guerilla
Marketing dalam upaya memenangkan perang
marketing
Ada tujuh aturan dalam melakukan suatu taktik
gerilya, yang mengilustrasikan bagaimana prinsip
Guerilla Marketing akan dilakukan: (1) Pertama
ialah guerilla marketing harus berkonsentrasi
terhadap sumber daya perusahaan (waktu, tempat,
dan topik) agar mampu mencapai kehebatan temporer.
Artinya perusahaan harus berkonsentrasi untuk
melakukan satu kegiatan promosi yang besar, di lokasi
yang tepat, dan berkesan eye-catching dan
menciptakan banyak perhatian ketimbang melakukan
kegiatan marketing kecil-kecilan namun banyak. (2)
Kedua ialah menjual ideologi bersamaan dengan
produk, bukan hanya produknya itu saja. Hal ini sangat
penting mengingat guerilla marketing it tidak mencoba mendominasi perhatian pelanggan hanya untuk
produk yang spesifik, namun mencoba membuat
pelanggan menjadi bagian dari merek, bukan merek
menjadi bagian dari pelanggan. (3) Ketiga ialah mengidentifikasi pola yang sudah ada, menganalisa dan
mencoba mengatasi pola tersebut, maksudnya ialah
setiap kegiatan guerilla marketing harus unik dan
tidak mengikuti pola yang ada. Unik di sini maksudnya
ialah bahwa perusahaan seharusnya tidak menggunakan dua gaya marketing yang sama untuk mempromosikan dua produk yang berbeda. (4) Keempat ialah
guerilla marketing harus mampu bersinergi, maksudnya disini ialah adanya kolaborasi antara dua atau
lebih pengaruh yang secara bersama-sama menciptakan pengaruh yang kuat. Inilah yang guerilla marketing harus lakukan yaitu menciptakan pengaruh dan
dampak yang kuat kepada pelanggan. (5) Kelima ialah
mencoba menjadi lebih pintar dari semua saringan
persepsi yang sudah ada dalam grup yang menjadi
target kegiatan pemasaran, maksudnya ialah perusahaan harus menantang hal yang sudah melekat di
benak pelanggan dengan memberinya kegiatan
marketing yang mengejutkan dan menunjukkan
kepada mereka apa yang perusahaan maksud. (6)
Keenam ialah guerilla marketing seharusnya tidak
bersifat langsung, namun harus menemukan alternatif
yang menciptakan proses terlebih dahulu sebelum
menuju ke maksud dari kegiatan marketing.
Pelanggan akan lebih tertarik kepada produk apabila
perusahaan mengambil langkah yang tidak diduga,
yang sengaja diatur berbeda dengan pesan marketing
lainnya yang telah pelanggan terima setiap harinya.
(7) Ketujuh ialah ketika menggunakan guerilla
marketing, perusahaan harus menjadi fleksibel dan
cepat daripada terkesan bertahan. Fleksibilitas
membuka pintu kesuksesan dan marketing dapat
dilihat dari sisi yang lain, hal ini akan menyebabkan
pelanggan menaruh perhatian terhadap satu kegiatan
marketing yang spesifik.
Tujuan dari kegiatan Guerilla Marketing
ialah untuk menarik perhatian orang dalam jangka
waktu yang cukup lama, dan tentunya hal itu bisa
dicapai dengan membangkitkan efek kejutan dan efek
difusi dengan tetap memperhatikan penggunaan biaya
yang relatif rendah. Berikut beberapa instrumeninstrumen yang banyak digunakan dalam Guerilla
Marketing untuk dapat mendapatkan efek-efek
tersebut:
Ambient Advertising
Ambient advertising adalah pendatang baru
dalam dunia periklanan luar ruang dan masih belum
banyak tersentuh kalangan akademis. Terlepas dari
tujuan kampanye,pengiklan perlu memikirkan kaitan
antara ambient media, produk atau jasa yang diiklankan
dan kedekatan iklan dengan lokasi penjualan.Ambient
TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011
ISSN: 1693-5241
33
Ady Putra Pratama
advertising menjadikan pesan sebagai bagian lingkungan dekat konsumen. Ambient advertising mampu memberikan dampak bila iklan berada dekat lokasi
pembelian atau lokasi masalah. Selang-selang bensin
di pom-pom bensin kerap dipasangi dengan iklan
produk-produk yang tersedia di toko pom bensin itu,
hal ini merupakan contoh penempatan iklan dekat
lokasi penjualan. Bayangkan Honda suatu saat
memanfaatkan selang-selang bensin untuk
mempromosikan mobil hemat BBM Honda Jazz,
kampanye ini akan menjadi contoh penggunaan media
yang dekat lokasi masalah.
percaya bahwa perusahaan tersebut benar merupakan
sponsor suatu acara terkait. Contohnya adalah Coca
Cola menjadi sponsor resmi Piala Dunia Sepak Bola
2002. Namun di Argentina, Pepsi membuat iklan di
TV dan media cetak dengan menggunakan pemain
terkenal dan mencantumkan istilah “Tokyo 2002”.
Kemudian Pepsi menggunakan figur David Beckham
dalam iklan-iklan yang ditayangkan ke seluruh dunia.
Kampanye ini ternyata cukup berhasil, karena
menurut hasil survei AC Nielsen, ada 13,2%
responden menganggap Pepsi sebagai sponsor resmi
Piala Dunia 2002.
Sensasion Marketing
Buzz Marketing
Sensation marketing ialah kegiatan marketing
yang bertujuan untuk mengejutkan pejalan kaki
dengan melakukan kegiatan tidak familiar di tempat
publik. Contohnya adalah ketika melakukan kegiatan
lari pagi ditaman akan ada sebuah kursi coklat yang
dicat menyerupai coklat kitkat. Hal tersebut akan
membentuk perspesi bagi orang yang lewat jika kursi
tersebut berbentuk seperti coklat kitkat.
Menurut Co-Founder JasaArtikel.com Agus
Siswoyo, buzz marketing adalah teknik pemasaran
suatu produk atau jasa untuk menghasilkan bisnis
melalu informasi dari mulut ke mulut. Informasi dari
mulut ke mulut ini dapat dengan mudah menyebar
jika buzz marketing dilakukan oleh orang penting,
popular, atau memiliki pengaruh. Saat ini, kita sering
menemukan pemasaran melalui twitter lewat kicauan
atau biasa disebut twit. Twit ini merupakan salah satu
contoh buzz marketing. Buzz marketing memanfaatkan kelebihan dari orang yang mempromosikan produk
yaitu kepopulerannya. Dengan adanya buzz marketing, produsen berharap konsumen bertindak
sesuai perkataan atau tindakan yang idola mereka
lakukan.
Viral Marketing
Dalam bukunya, Kotler dan Keller (2009) menjelaskan pemasaran viral sebagai kegiatan pemasaran
menggunakan internet untuk menciptakan efek berita
dari mulut ke mulut untuk mendukung usaha dan tujuan
pemasaran. Berita ini menyebar secara suka rela dari
satu orang ke lainnya dengan menggunakan teknologi.
Fenomena seperti ini sering kita temukan dalam bentuk sms ataupun privet massage di FB yang berisi
informasi pemasaran yang meminta kita untuk menyebarkan informasi itu ke orang lain. Intinya, pemasaran
viral merupakan berita mulut ke mulut dalam dunia
maya.
Ambush Marketing
Dengan kata lain perusahaan tersebut berusahan
menghindari biaya untuk menjadi sponsor, namun di
waktu yang bersamaan mereka ingin mengelabui
konsumen untuk membuat konsumen tersebut
34
Brand Awareness
Brand Awareness membutuhkan jangkauan
kontinum dari perasaan yang menyatakan bahwa merek tertentu telah diketahui sebelumnya sehingga
konsumen dapat menyatakan bahwa produk tersebut
merupakan merek yang paling dikenal dalam suatu
kelompok produk. Kontinum ini dapat terwakili dalam
4 tingkatan kesadaran merek yang berbeda (Durianto,
Sugiarto, Sitinjak, 2001; Aaker, 2010 dalam Ratnawati,
2011):
JURNAL APLIKASI
Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 1 | MARET 2016
Guerilla Marketing: Pengaruh Guerilla Advertising terhadap Awareness dan Image Produk bagi Perusahaan
Tidak menyadari merek (Brand Unaware)
Pada tingkatan ini, konsumen merasa ragu apakah sudah mengenal atau belum mengenal merek yang
disebutkan.
Pengenalan merek (Brand Recognition)
Pada tingkatan ini, konsumen mampu mengindentifikasi atau mengenali merek yang disebutkan.
Pengingatan kembali merek (Brand Recall)
Pada tingkatan ini, konsumen mampu mengingat
merek tertentu jika diberi stimulus atau petunjuk.
Puncak Pikiran (Top of Mind)
Puncak pikiran (Top Of Mind) merupakan tingkatan tertinggi dari kesadaran merek, yaitu ketika
sebuah merek mampu muncul pertama kali di benak
pelanggan ketika berbicara mengenai kategori dimana
merek dari produk tersebut bersaing.
KESIMPULAN
Guerilla Advertising mediadapat menjadi salah
satu bentuk komunikasi pemasaran alternatif yang
menarik di tengah semakin padatnya pesan-pesan
komunikasi pemasaran di media konvensional seperti
televisi, radio, suratkabar dan majalah, billboard, dan
lain-lain. Teknik yang digunakan guerilla advertising
masih dianggap kurang kredibel karena bahasa dan
penyampaiannya menggunakan cara ekstrim serta
kreativitas yang tinggi. Selain memiliki unsur kreativitas yang tinggi sehingga dapat meningkatkan citra
sebuah produk atau merek, keunikan yang dimiliki
Guerilla Advertising media juga berpotensi lebih
cepat menarik perhatian khalayak konsumen dibandingkan bentuk-bentuk iklan lain. Di tengah semakin
menipisnya kepercayaan konsumen terhadap pesanpesan dan janji iklan di media konvensional, maka
model guerilla advertising ini dapat menjadi solusi yang
efektif dalam meraih kepercayaan khalayak konsumen.
Kepercayaan tersebut kemudian akan berdampak
pada tindakan komunikasi berikutnya seperti komunikasi getok tular (word of mouth), publisitas, serta
tindakan yang mengacu pada tujuan atau agenda persuasif yang menyertai pesan itu sendiri, seperti pembelian produk, kecintaan terhadap merek, serta dapat
mempengaruhi konsumen.
DAFTAR RUJUKAN
Alexander, N., & Colgate, M. 2000. Retail financial
services: transaction to relationship marketing.
European Journal of Marketing , 34 (8), pp. 938–
953.
Bisnis Indonesia. 2005. 53% Pemirsa Jenuh Tonton Iklan
di TV. 7 Maret 2005.
Fandy, T. 2008. Strategi Bisnis Pemasaran. Yogyakarta:
Andi.
Gummesson, E . 2008. “Total Relationship Marketing :
Rethinking Marketing Management: From 4Ps to
30Rs”. England. Butterworth-Heinemann.
Hutter, K., and Hoffmann, S. 2011. Asian Journal of Marketing, 5: pp. 3954. “Guerrilla Marketing: The Nature of the Concept and Propositions for Further
Research”.
Kaplan, Andreas, M., Haenlein, M. 2011.Two hearts in
three-quarter time.How to waltz thesocial media/
viral marketing dance, Business Horizons, 54(3),
253–263.
Kotler, P. 2007. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Pengendalian, Prentice Hall, Edisi Bahasa
Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Kotler, P., dan Keller, Kevin, L. 2009. Manajemen
Pemasaran. Edisi Ketiga Belas Jilid 2. Terjemahan
oleh Adi Maulana dan Wibi Hardani. Jakarta:
Erlangga.
Levinson, E.M., Ohler, D.L., Caswell, S., & Kiewra, K. 2001.
“Six Approaches to the Assessment of Career
Maturity”.Journal of Counseling & Development
volume 76.
Levy, S., dan Gendel-Guterman, H. 2012.”Does advertising
matter to store brandpurchase intention? Aconceptual
framework.” Journal of Product & Brand Management , 21, 2, 89–97.
Marsden, P. 2006. “Introduction and Summary,” in Connected Marketing: The Viral, Buzz, and Word of
Mouth Revolution, Justin Kirby and Paul Marsden.
eds. Oxford: Elsevier, xv-xxxxv.
Mazodier, M., & Quester, P. 2014. “The role of sponsorship fit for changing brand affect: a latent growth
modeling approach”. International Journal of Research in Marketing, 31(1).
TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011
ISSN: 1693-5241
35
Ady Putra Pratama
Pemasaran viral (Viral Marketing).Marketing Xtra Magazine, 21 Mei 2008.(Diaksespada 11 Juni 2011).
R.Batra, J.G., Myres, and D.A. Aaker. Advertising Management, 5th ed. (Upper Saddle River, NJ : Prentice
Hall, 1996), 47.
36
Welukar, R., and Harichandan, D. 2011. Advertising.
Mumbai: University of Mumbai.
http://www.oxforddictionaries.com/words/what-s-new
JURNAL APLIKASI
Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 1 | MARET 2016
Download