IKLIM DAN MEDAN SERDADU RIMBA Serdadu Rimba http://www.serdadurimba.co.cc IKLIM DAN MEDAN Mengenal kondisi iklim dan medan yang harus dihadapi merupakan salah satu hal penting untuk survive. Tidak hanya dalam kondisi survival saja, kegiatan alam bebas yang berhubungan langsung dengan alam membutuhkan pengenalan iklim dan medan. Kondisi iklim dan medan turut mengambil peranan dalam kesuksesan sebuah ekspedisi, atau kondisi survival. DAERAH TROPIS Alam tropis yang terletak pada area equator menjadikan daerah ini sangat subur dan kaya. Aneka jenis tumbuhan dan binatang hidup di dalamnya. Iklim Tropis Cahaya matahari sepanjang tahun menjadikan area tropis memiliki temperatur tinggi, curah hujan yang lebat, dan kelembaban udara yang oppressif. Perbedaan temperatur udara area tropis bervariasi antara 10° C dan diatas suhu 35° C. Suhu dalam hutan pun terkadang dingin terkadang panas. Curah hujan yang lebat biasanya di ikuti kilat dan petir. Dan hujan ini terkadang terjadi secara mendadak. Angin ribut dan angin topan terkadang terjadi saat hujan. Terdapat dua musim dalam daerah tropis, musim hujan dan musim kemarau. Pada daerah Asia Tenggara seperti Indonesia, angin dari samudra Hindia yang membawa air menjadikan musim penghujan. Dan angin dari dataran China membawa musim kemarau. Lamanya waktu siang hari sama dengan lamanya waktu malam hari. Dan pergantian malam dan siang hari terjadi secara cepat. Jenis Hutan Jenis hutan pada daerah tropis bervariasi : • Hutan hujan Iklim yang selalu basah, curah hujan tinggi dan merata. Pada siang hari temperatur udara ratarata 32° C dan 21° C pada malam hari. Hutan ini biasanya terdiri dari lima lapis. Hutan ini dapat dibedakan menjadi 3 zona. Hutan hujan bawah, berada pada ketinggian 2 sampai 1000 meter dari permukaan laut. Hutan hujan tengah, berada pada ketinggian 1000 sampai 3000 meter dari permukaan laut. Hutan hujan atas, berada pada ketinggian 3000 sampai 4000 meter dari permukaan laut. Kelebatan hutan ini terkadang membuat kita tersesat. Serdadu Rimba http://www.serdadurimba.co.cc Layer / Lapisan Hutan Hujan • Hutan sekunder Ciri hutan ini sama seperti hutan hujan. Area subur dimana cahaya matahari dapat menembus lantai hutan merupakan ciri khas hutan ini. Sebagian besar tumbuhan tumbuh disepanjang tepi sungai, pinggiran hutan dan area terbuka bekas ladang. Dalam hutan ini terkadang ditemukan tanaman pertanian diantara vegetasi yang lain. . • Hutan musim Karakter hutan ini biasanya memiliki dua layer pepohonan. Lapisan atas memiliki ketinggian 18 sampai 24 meter. Dan lapisan bawah memiliki ketinggian 7 sampai 13 meter. Diameter pohon hutan ini rata-rata 0.5 meter. Pada musim kemarau, daun pohon biasanya gugur. • Hutan gambut Hutan jenis ini selalu tergenang air dengan lapisan gambut 1 sampai 2 meter. • Hutan kerangas Merupakan jenis hutan yang selalu basah dengan lantai pasir yang miskin kandungan zat hara. • Hutan semak Ciri utama hutan ini adalah pada musim kemarau dedaunan pohon berguguran. Tanah gundul tanpa tanaman kecuali rerumputan dan semak. Hutan ini di dominasi tumbuhan berduri. Kebakaran hutan sering terjadi. • Hutan padang rumput Karakteristik umum hutan padang rumput (savana) adalah area yang luas dengan rerumputan, pohon yang jaraknya berjauhan. Tanah biasanya berwarna merah. Terkadang ditemukan pohon bercabang banyak dengan ketinggian rendah. • Hutan pantai Hutan ini tidak terpengaruh iklim dengan kondisi tanah yang kering (berpasir, berbatu, lempung), pada pepohonan terkadang tumbuh tanaman epifit seperti paku-pakuan dan anggrek • Rawa air asin Hutan ini pun tidak terpengaruh iklim, namun bergantung pada pasang surut air laut. Lantai hutan selalu basah oleh air laut. Dan akar pohon berbentuk akar lutut atau akar jangkung. Pohon bakau mudah ditemukan pada hutan ini. • Rawa air tawar Tajuk hutan ini terdiri dari beberapa tingkatan. Ketinggian pohon dapat mencapai 50 sampai 60 meter. DAERAH SUBTROPIS Letak geografis daerah subtropis berada pada latitude 23.5°N and 23.5°S. Iklim Subtropis Temperatur udara pada daerah subtropis bervariasi. Setidaknya selama delapan bulan, daerah ini memiliki temperatur antara 10 °C (50.0 °F) atau lebih. Temperatur terdingin berada antara 6 °C (42.8 °F) - 18 °C (64.4 °F). Pada dataran tinggi seperti pegunungan, temperatur terdingin berada Serdadu Rimba http://www.serdadurimba.co.cc antara 2 °C (35.6 °F) - 13 °C (55.4 °F) di hemisphere utara dan antara 6 °C (42.8 °F) - 13 °C (55.4 °F) di hemisphere selatan. Pada musim dingin suhu relatif hangat. Salju atau embun beku jarang terjadi. Jenis Hutan Tidak jauh berbeda dengan daerah tropis, daerah subtropis pun memiliki hutan yang bervariasi. Hutan savanna atau hutan padang rumput, hutan musim, hutan lembab dan hutan hangat. DAERAH SUBARKTIK Karakter utama daerah subarktik adalah musim dingin yang lebih lama daripada musim panas. Daerah sub-arktik berada pada latitude 50° - 70°N. Iklim Subarktik Temperatur udara pada daerah ini termasuk ekstrim. Pada musim dingin suhu dapat turun mencapai minus 40 °C (−40 °F) dan pada musim panas suhu dapat melebihi 30 °C (86 °F). Namun, dalam setahun musim panas hanya berlangsung selama tiga bulan. DAERAH ARKTIK Daerah arktik terletak pada bagian utara bumi. Daerah ini berbentuk lingkaran yang disebut lingkaran arktik pada latitude 66° 33'N. Iklim Arktik Temperatur udara pada daerah ini sangat ekstrim. Terdapat dua musim pada daerah ini, musim panas yang dingin dan musim dingin yang membekukan. Temperatur udara pada musim panas rata-rata dibawah 10 °C (50 °F), dan temperatur udara rata-rata pada musim dingin dapat mencapai suhu dibawah minus 40 °C (−40 °F). Suhu terdingin tercatat mencapai minus 68 °C (−90 °F). Serdadu Rimba http://www.serdadurimba.co.cc GUNUNG Tidak ada ketetapan universal yang dapat digunakan untuk mendefinisikan gunung. Secara garis besar, gunung merupakan permukaan tanah yang merentang keatas dari area sekitar. Elevasi, volume, relief, jarak, urutan dan keterjalan telah digunakan sebagai kriteria untuk mendefinisikan sebuah gunung. Yang termasuk definisi sebuah gunung yaitu : • Permukaan tanah dengan ketinggian setidaknya 2.500 m • Permukaan tanah dengan ketinggian setidaknya 1.500 m dengan kemiringan lereng lebih dari 2 derajat • Permukaan tanah dengan ketinggian setidaknya 1.000 m dengan kemiringan lereng lebih dari 5 derajat • Permukaan tanah dengan radius 7.000 m yang memiliki elevasi lebih dari 300 m – 1.000 m Dari seluruh gunung yang ada, terdapat 64% gunung di Asia, 25% di Eropa, 22% di Amerika Selatan, 17% di Australia, dan 3% di Afrika. Dan 24% permukaan bumi terdiri dari gunung. Jenis Gunung Secara geologi gunung dibagi menjadi lima jenis. • Fold Mountains Kebanyakan gunung merupakan jenis gunung ini. Gunung ini terbentuk dari tubrukan dua lempeng yang menyebabkan lipatan pada kulit bumi. Contoh : Gunung Himalaya dan Alpin. • Fault-Block mountains Gunung ini terbentuk dari blok bebatuan yang bergeser pada permukaan kulit bumi. Contoh : Gunung Sierra Nevada • Volcanic mountains Gunung vulkanik terbentuk dari erupsi vulkanik dimana magma yang keluar membentuk gundukan pada permukaan bumi. Contoh : Gunung Merapi dan Krakatau • Dome mountains Gunung ini terbentuk dari aktivitas vulkanik dimana magma panas memenuhi lapisan sedimen kulit bumi membentuk kubah lava. Dalam proses aktivitas vulkanik ini, magma tidak mengalir keluar. Melainkan mendingin dan membentuk lapisan berbentuk kubah. Contoh : Gunung Navajo • Plateau mountains Gunung ini terbentuk dari erosi. Gunung ini biasanya berada tidak jauh dari fold mountain. Contoh : Gunung Adirondack Serdadu Rimba http://www.serdadurimba.co.cc HUTAN Hutan adalah suatu area yang memiliki pepohonan dengan populasi tinggi. Meskipun hutan secara utama diklasifikasikan oleh pepohonan, namun sebuah ekosistem hutan didalamnya juga termasuk spesies yang lebih kecil (seperti tanaman yang lebih kecil, binatang dan bakteria) yang terus melakukan proses fisik dan kimia seperti aliran energi dan perputaran nutrisi. Kira-kira 9,4% permukaan bumi atau 30% permukaan tanah ditutupi oleh hutan. Ciri khas sebuah hutan adalah adanya susunan lapisan kanopi dan dasar hutan. Di dalam dasar hutan juga terkadang terdapat semak belukar, tanaman yang lebih kecil dan lumut. Hutan juga berfungsi sebagai habitat beberapa mahluk hidup dan tumbuhan, modulator aliran air, penahan tanah, dan merupakan aspek utama dalam pembentukan biosphere. Penebangan dan perusakan hutan untuk keperluan ekonomi dan area pemukiman telah mengurangi jumlah hutan secara cepat. Kehilangan hutan merupakan suatu kerugian besar yang sebenarnya dapat kita hindari. SUNGAI Sungai adalah suatu aliran air alami yang mengalir menuju sungai lain, danau, lautan, atau samudra. Dalam beberapa kasus, sungai terkadang mengalir ke bawah tanah sebelum mencapai aliran air lainnya. Sungai merupakan bagian dari lingkaran hidrologi. Air yang ada di sungai biasanya terkumpul dari pengendapan sepanjang daerah aliran sungai dari beberapa mata air, atau gletser. Penebangan hutan, polusi air, dan produksi air mineral telah ikut berperan merusak dan memutus sirkulasi air. Lagi-lagi hanya demi kepentingan ekonomi per-orangan. GUA Gua merupakan celah alami di dalam tanah yang cukup besar untuk dimasuki manusia. Formasi dan perkembangan sebuah gua terbentuk dari berbagai proses geologi. Proses ini terkadang terbentuk dari beberapa gabungan proses kimia, erosi air, proses tektonik, mikro-organisme, tekanan, pengaruh atmosphere dan bahkan penggalian. • Gua Primer Gua ini terbentuk bersamaan dengan bebatuan yang ada di sekitarnya. Gua ini biasanya terbentuk akibat proses alami gunung berapi yang membentuk terowongan lava. • Gua Larutan Gua jenis ini merupakan jenis gua yang banyak ditemukan. Gua ini terbentuk dari melarutnya bebatuan dikarenakan aliran air yang mengandung unsur carbonic acid. Proses ini selanjutnya membentuk celah yang disebut karst dan aliran air bawah tanah. Pada gua batu gamping biasanya di hiasi formasi kalsium karbonat yang terbentuk dari pengendapan material secara perlahan. Formasi ini biasanya berbentuk stalaktit, stalagmit, heliktit, flowstone, soda straw dan kolom. • Gua Erosi Gua ini terbentuk dari erosi dikarenakan aliran air yang membawa bebatuan dan sedimen lain. Terdapat juga beberapa gua yang terbentuk karena aliran angin. • Gua Patahan Gua ini terbentuk dari lapisan mineral yang patah membentuk celah pada blok bebatuan. • Gua Gletser Gua jenis ini terbentuk melelehnya lapisan pada es dan dibawah gletser. Gua ini juga terpengaruhi oleh aliran es yang sangat lambat yang dapat menutup gua. • Gua Laut Gua jenis ini dapat ditemukan di sepanjang pesisir di seluruh dunia. Gua ini terbentuk oleh kekuatan ombak yang menghantam tebing pantai. Biasanya gua ini memiliki panjang 5 sampai 15 meter, namun ditemukan juga yang panjangnya lebih dari 300 meter. • Gua Lereng Gua ini merupakan celah antar bebatuan yang runtuh membentuk gua, • Anchihaline Gua ini biasanya terdapat di pesisir yang berisi campuran air tawar dan air asin. Serdadu Rimba http://www.serdadurimba.co.cc AWAN Mengenali bentuk dan formasi awan dapat membantu kita mengenali cuaca yang akan datang dalam waktu dekat. Cumulus Awan cumulus merupakan jenis awan yang memiliki tampilan cerah dalam formasi vertikal. Awan ini juga biasa disebut awan kapas karena tampilannya. Awan cumulus terkadang terlihat dalam bongkahan terpisah yang menandakan cuaca cerah. Namun bila arus angin membuat bongkahan awan menjadi berkumpul menjadi bongkahan besar, maka akan terjadi hujan. Awan ini biasanya berada pada ketinggian dibawah 2.000 meter (6.000 ft). Namun terkadang ditemukan juga pada pada ketinggian menengah, tergantung kelembaban udara. Simbol Genus Cumulus Ketinggian Di bawah 2.000 m (6.000 ft) Family D1 (Moderate vertical) – Klasifikasi D2 (Towering vertical) Stratus Awan keabu-abuan ini terkadang menutupi seluruh langit. Bentuk awan ini menyerupai kabut yang tidak menyentuh permukaan tanah. Biasanya awan ini tidak menandakan hujan, namun dapat memproduksi gerimis. Awan ini berada pada ketinggian dibawah 2.000 meter (6.000 ft). Simbol Genus Stratus Ketinggian Di bawah 2.000 m (6.000 ft) Klasifikasi Family C (Low-level) Serdadu Rimba http://www.serdadurimba.co.cc Nimbostratus Awan berbentuk selimut tebal yang berwarna abu-abu gelap yang menandakan akan turun hujan dalam waktu 4-5 jam mendatang. Awan ini berada pada ketinggian dibawah 3.000 meter (10.000 ft). Simbol Genus Nimbostratus Ketinggian Di bawah 3.000 m (10.000 ft) Klasifikasi Family D (Vertically developed) Stratocumulus Awan dengan formasi besar dan berombak, biasanya dijumpai dalam kelompok. Awan ini biasanya berada pada ketinggian dibawah 2.400 meter (8.000 ft). Biasanya awan ini tidak menandakan akan turun hujan lebat, dan jika hujan pun biasanya hanya gerimis. Namun awan ini terkadang menandakan cuaca yang buruk seperti badai dengan guntur dan angin ribut akan terjadi. Cara mudah di lapangan untuk membedakan awan ini dengan awan altocumulus adalah dengan mengarahkan telapak tangan ke arah awan. Jika ukuran awan tampak seukuran ibu jari, maka itu awan altocumulus. Namun jika ukuran awan tampak seukuran dengan telapak tangan, maka itu awan stratocumulus. Simbol Genus Ketinggian Di bawah 2.400 m (8.000 ft) Klasifikasi Family C (Low-level) Altostratus Tampilan awan ini menyerupai awan stratus. Awan dengan karakteristik warna abu-abu sampai abu-abu kebiruan. Awan ini lebih cerah dari awan nimbostratus dan lebih gelap dari awan cirrostratus. Sinar matahari masih dapat terlihat pada awan yang tipis, namun pada awan yang tebal sinar matahari sulit menembusnya. Awan altostratus terbentuk dari naiknya massa udara dalam jumlah besar yang berkumpul membentuk awan. Pada awan yang tebal biasanya menandakan akan turun hujan. Awan ini biasanya berada pada ketinggian 2.400 sampai 6.100 meter (6,500–20,000 feet). Simbol Genus Altostratus 2.400 - 6.100 meter (6.500 Ketinggian 20.000 ft) Serdadu Rimba http://www.serdadurimba.co.cc Altocumulus Awan ini berbentuk bulatan awan berarak dengan ukuran bongkahan yang lebih besar dan lebih gelap dari awan cirrocumulus, namun lebih kecil dari awan stratocumulus. Awan ini biasanya berada pada ketinggian 1.200 sampai 1.600 meter (6.500 - 20.000 ft). Awan ini biasanya menandakan cuaca cerah. Simbol Genus Altocumulus 1.200 - 1.600 meter (6.500 Ketinggian 20.000 ft) Klasifikasi Family B (Medium-level) Cirrostratus Awan ini merupakan awan yang tipis. Biasanya awan ini terdiri dari kristal es yang dapat membentuk halos (lingkaran cincin di sekitar matahari). Awan ini biasanya berada pada ketinggian di atas 5.500 m. Awan yang cukup tebal dan dapat dilihat berwarna keputih-putihan. Dan pada awan yang sangat tipis dan sulit dilihat terdapat embun yang cukup banyak pada bagian atas atmosphere. Awan cirrostratus terkadang menandakan awal arus udara panas yang mengisyaratkan akan turunnya hujan selama 12 sampai 24 jam ke depan. Simbol Genus Cirrus dan Stratus Ketinggian Di atas 6.000 meter (20.000 ft) Klasifikasi Family A (High-level) Cirrocumulus Awan ini berbentuk berkas putih pada ketinggian di atas 5.000 sampai 12.000 meter. Tidak seperti awan cirrus, jumlah air yang dikandung awan lebih sedikit dari awan cirrus. Awan ini di dominasi kristal es dimana biasanya kristal es ini menyebabkan air pada awan membeku secara acak yang merubah awan cirrocumulus menjadi cirrostratus. Meskipun awan cirrocumulus dan awan altostratus memiliki kesamaan bentuk, namun perbedaan mendasar awan ini adalah : cirrocumulus biasanya berada lebih tinggi dari altostratus. Awan cirrocumulus tidak memiliki bayangan dan biasanya terlihat diantara awan cirrus. Awan cirrocumulus cenderung memantulkan cahaya merah dan kuning saat sunset dan sunrise. Simbol Genus Cirrus dan Cumulus Ketinggian Di atas 6.000 meter (20.000 ft) Klasifikasi Family A (High-level) Serdadu Rimba http://www.serdadurimba.co.cc Cirrus Awan cirrus termasuk golongan awan atmospheric dengan karakteristik bentuk awan yang tipis beruntai, seringkali terlihat berkumpul dalam berkas awan. Awan ini biasanya berwarna putih sampai abu-abu pucat. Awan ini terbentuk dari uap air yang berada pada ketinggian diatas 5.000 meter pada daerah iklim sedang dan ketinggian 6.100 pada daerah tropis. Awan ini juga dapat terbentuk dari angin siklon tropis pada awan cumulonimbus. Jika awan ini terbentuk dari angin siklon tropis, maka mengindikasikan keadaan cuaca akan memburuk dalam beberapa jam mendatang. Cumulonimbus Awan ini berbentuk gumpalan besar yang membumbung dari ketinggian 2.000 sampai 6.000 meter (6.500 – 60.000 ft). Awan ini biasanya menandakan akan datangnya hujan lebat dengan angin kencang disertai gemuruh guntur dan kilat. Simbol Genus Cumulonimbus Ketinggian 2.000-6.000 meter (6.500-20.000 ft) Klasifikasi Family D (Vertically developed) Serdadu Rimba http://www.serdadurimba.co.cc NOTABENE Panduan ini hanya sekedar membahas intisari dasar iklim dan medan. Kemampuan dan ketrampilan mengenali iklim dan menguasai medan sesungguhnya hanya akan kita dapat di lapangan dengan praktek dan latihan. Jelas panduan ini memiliki banyak kekurangan, dan bagi pihak yang ingin memberi tambahan atau sekedar saran dan kritik silakan kunjungi situs kami di http://www.serdadurimba.co.cc Salam Juang…! SAVE OUR PLANET STOP GLOBAL WARMING STOP ILEGAL LOGGING Iwan GAOK Digitally signed by Iwan GAOK DN: cn=Iwan GAOK, c=ID, o=Serdadu Rimba, ou=Serdadu Rimba, email=serdadurimba@serdadurimba. co.cc Reason: I am the author of this document Date: 2011.08.15 18:06:33 +07'00' Serdadu Rimba http://www.serdadurimba.co.cc