1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan teknologi merupakan sebuah fenomena yang memberikan
dampak signifikan bagi kehidupan manusia. Salah satu kemajuan teknologi yang
memiliki pencapaian tinggi dan dalam waktu yang cukup singkat yaitu di bidang
teknologi informasi dan komunikasi. Kemajuan teknologi informasi kian hari
semakin meningkat di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari bertambahnya
pengguna internet di Indonesia, bertambahnya permintaan konsumen akan produk
telepon genggam, personal computer, dan notebook. Dengan seiringnya
perkembangan teknologi informasi, manusia semakin maju dan mulai bekerja
dengan
menggunakan
personal computer.
Di
Indonesia
sudah
banyak
penduduknya yang mengenal komputer dan menggunakannya untuk kepentingan
umum dan kepentingan pribadinya. Berbagai macam produk hasil pengembangan
teknologi di bidang ini antara lain adalah teknologi komputasi, digitalisasi,
telekomunikasi, media, dan juga tentunya internet. Teknologi-teknologi ini cukup
memberikan dampak dan perubahan dari kultur kehidupan masyarakat modern di
seluruh dunia saat ini.
Kemajuan teknologi di bidang informasi dan komunikasi ini memberikan
pengaruh besar terhadap bagaimana cara atau kultur kehidupan manusia yang
sudah ada selama ini. Digitalisasi, komputasi, dan khususnya internet memberikan
perubahan dan memunculkan berbagai macam bentuk aktivitas baru dengan
berbasis teknologi ini. Salah satu di antaranya adalah aktivitas perdagangan.
Perdagangan yang pada awalnya merupakan sebuah aktivitas dimana bertemunya
penjual dan juga pembeli dalam sebuah tempat dan waktu yang sama untuk
melakukan kesepakatan dan juga bertransaksi. Dengan adanya teknologi
telekomunikasi dan internet, kini aktivitas perdagangan dapat dilakukan melalui
dunia maya. Antara penjual dan pembeli tidaklah harus saling bertemu dan
bertatap muka secara langsung terlebih dahulu, namun dapat dilakukan melalui
media telekomunikasi yang ada. Tentu saja dengan begini memberikan banyak
1 sekali kemudahan bagi aktivitas perdagangan, baik itu bagi penjual maupun
pembeli.
Hadirnya teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia perdagangan
memunculkan istilah-istilah seperti e-business, e-commerce, dan webstore. Ebusiness sendiri, seperti yang terlansir pada websitewikipedia.org, adalah aktivitas
atau kegiatan yang berkaitan dengan proses pertukaran barang maupun jasa, yang
dilakukan melalui dunia maya, atau media internet 1 . Terminologi e-business
sendiri juga meliputi cakupan yang lebih luas lagi mulai dari bagaimana proses
produksi dan pengembangannya, distribusi, riset pasar dan konsumen, dan
sebagainya. Sedangkan e-commerce atau perdagangan elektronik adalah salah satu
bentuk praktek dari e-business, yang hanya mencakup bidang perniagaan.
Webstore adalah toko yang berada di dunia maya. Webstore dapat dikatakan sama
dengan toko-toko pada umumnya, dapat menampilkan etalase produk-produk
yang dijual, juga lengkap dengan berbagai macam informasi yang dibutuhkan,
namun menggunakan website sebagai medianya. Di dalam webstore juga terjadi
transaksi berupa pembayaran yang dilakukan oleh pembeli. Webstore sendiri
memiliki keunggulan dan kelebihan. Keunggulan yang dimiliki antara lain adalah
tidak ada lagi aspek geografis yang bisa menghambat, karena dengan
menggunakan internet sebagai medianya. Pembeli tidak lagi harus pergi ke suatu
toko yang menjual barang kebutuhannya tapi tinggal mengakses melalui situs
web. Untuk penjual, tidak lagi harus mempromosikan produk barang atau jasanya
ke tempat-tempat target pasarnya yang juga memakan banyak biaya, tetapi hanya
tinggal mengembangkan dan menggunakan webstore sebagai sarana promosi dan
juga media memamerkan produk barang atau jasa yang ditawarkan. Untuk
kelemahan yang dimiliki webstore adalah dibutuhkannya trust atau kepercayaan
dari konsumen untuk benar-benar membeli dari pihak penyedia barang maupun
jasa. Penipuan dan segala bentuk cybercrime memang sudah kerap kali terjadi.
Untuk itu, dibutuhkan waktu pula agar kepercayaan terhadap perusahaan tersebut
mulai tumbuh di masyarakat/konsumen.
Di Indonesia, pengusaha-pengusaha maupun perusahaan-perusahaan
sudah mulai banyak yang memanfaatkan adanya kemudahan yang ditawarkan
melalui e-business, namun sedikit yang benar-benar pada akhirnya memanfaatkan
1Diperoleh dari http://id.wikipedia.org/wiki/E-­‐business 2 webstore sebagai “ujung tombak” dalam melakukan usaha dan bisnisnya.
Memang kemudian hanya pengusaha atau perusahaan yang menyediakan produk
barang maupun jasa tertentu yang sesuai dan tepat jika menggunakan webstore
untuk berbisnis, memasarkan produk-produknya, dan mendapatkan keuntungan
dari penjualan.
Melihat fenomena ini, peneliti tertarik untuk melihat bagaimana
manajemen media yang dilakukan oleh pihak pengusaha ataupun perusahaan yang
menggunakan webstore. Tentunya untuk memenangi kompetisi pasar, menarik
pelanggan atau konsumen, serta mempertahankan eksistensi perusahaan
diperlukan berbagai upaya yang dilakukan perusahaan di webstore mereka.
Zonaniaga.com adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
penjualan kosmetik dan alat kecantikan. Perusahaan ini tidak memiliki outlet
secara offline, sistem penjualan yang mereka gunakan selama ini hanyalah secara
online. Dalam pemasarannya perusahaan ini menggunakan media webstore.
Webstore dari zonaniaga.com diberi nama yang sama dengan nama webstore-nya
yaitu Zona Niaga, dan dapat diakses melalui www.zonaniaga.com. Berikut
halaman muka webstore zonaniaga.com:
Gambar 1.1
Layout laman beranda webstore zonaniaga.com
Fakta unik dari zonaniaga.com adalah salah satu dari webstore yang
khusus menyediakan keperluan kosmetik, fashion dan kesehatan wanita. Keadaan
ini menjadikan zonaniaga.com sebagai salah satu toserba online bagi wanita.
Keberadaan menu customer service online juga menjadi nilai tambah tersendiri
3 bagi zonaniaga.com dalam kualitas pelayanan konsumen yang sekaligus
mempercepat komunikasi pemasaran produk kepada konsumen melalui chat
online. Menu keranjang belanja otomatis, pengecekan ongkos kirim secara
otomatis
dan
pengecekan
nomer
resi
pengiriman
semakin
menambah
kesempurnaan pelayanan pra dan purna pembelian pada webstore ini. Dari menumenu yang tersaji tersebut menjadikan manajemen pelayanan customer
terorganisir dan menciptakan kepercayaan customer melalui komunikasi media.
Saat ini zonaniaga.com yang mempunyai slogan “Tempat Belanja
Terpercaya” dikenal sebagai webstore dengan rating dalam dan luar negeri yang
cukup baik menurut versi alexa, yaitu sebuah pemeringkat terhadap sebuah
website atau blog berdasarkan trafik atau banyaknya pengunjung. Zonaniaga.com
didirikan pada tahun 2010, dalam kurun waktu 3 tahun, rating penjualan dan
kunjungan webstore ini sudah mengalahkan beberapa perusahaan kosmetik yang
telah
berdiri
beberapa
tahun
sebelumnya
seperti
medankosmetik.com,
desinatalia.com dan lain sebagainya, sebagaimana gambaran rating alexa berikut
ini:
Gambar 1.2
Rating Alexa webstore zonaniaga.com
4 Gambar 1.3
Rating Alexa webstore medankosmetik.com dan desinatalia.com
Kecepatan peningkatan rating yang signifikan itu menggambarkan
tingkat pengelolaan manajemen webstore yang bagus dari zonaniaga.com,
khususnya dalam pengemasan informasi dan proses penataan webstore yang
menarik minat pembeli dibandingkan dengan penataan/pengemasan informasi
pada toko konvensional yang hanya memajang produk tanpa menunjukkan
informasi detail kecuali yang tertera didalam produk. Faktor lain yang
menyebabkan konsumen lebih suka belanja secara online adalah hemat waktu dan
tenaga dibandingkan belanja di toko fisik yang menuntut konsumen berkeliling
untuk melihat keseluruhan produk, sedangkan pada toko online semua produk
sudah ditampilkan per kategori pada etalase. Pengemasan dan penataan informasi
produk itulah yang dinilai konsumen dalam sebuah toko online khususnya
webstore zonaniaga.com jika dibandingkan dengan toko online lain sehingga
perusahaan ini bisa dijadikan sebagai objek penelitian yang dinilai signifikan,
sehigga
peneliti
berinisiatif
untuk
melakukan
penelitian
dengan
judul
“Manajemen Webstore Sebagai Pasar Virtual (Studi Kasus Manajemen Webstore
dalam zonaniaga.com)”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, peneliti
menemukan permasalahan yang menarik untuk diteliti. Adapun permasalahan
tersebut yang akan dicoba untuk dijawab oleh penulis dirumuskan dengan
Bagaimanakah Manajemen Webstore Zonaniaga.com Sebagai Pasar Virtual?
5 C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan bagaimana praktek manajemen webstore yang
dilakukan oleh zonaniaga.com.
2. Untuk mengetahui peran dan fungsi manajemen dalam pengelolaan webstore
Zona Niaga oleh zonaniaga.com.
3. Untuk mengidentifikasi aspek-aspek penting yang berpengaruh pada
manajemen media di webstore Zona Niaga oleh zonaniaga.com.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, untuk memperluas pengetahuan peneliti terkait dengan
manajemen sebuah webstore sebagai pasar virtual, disamping itu sebgai
penambah pengalaman peneliti dalam praktek langsung pengelolaan suatu
media pemasaran webstore.
2. Bagi akademisi, sebagai tambahan referensi akademik terkait dengan media
pemasaran virtual khususnya webstore
3. Bagi tim manajemen webstore zonaniaga.com, sebagai suatu wacana dan
gambaran secara detail mengenai sistem manajemen yang selama ini
diterapkan sehingga bisa diketahui kekurangan yang memungkinkan suatu
perbaikan demi peningkatan kualitas dan pelayanan.
E. Kerangka Pemikiran
1. New Media
Perkembangan internet selama beberapa tahun ini telah membentuk
media baru menjadi media yang sangat berbeda dengan media konvensional.
Terlebih saat internet masuk ke dalam format web 2.0, karakteristik media
baru menjadi semakin unik. Secara lebih rinci Lister (2003) mengemukakan
sejumlah karakteristik yang dimiliki media baru pada masa kini. Karakteristik
tersebut antara lain: (dalam Nahason, 2013: 28-29)
a. Digital
Berbeda dengan media tradisional yang proses penyimpanan datanya
berbentuk fisik. Pada media baru, data disimpan dalam bentuk digital.
b. Interaktifitas
6 Media baru telah membuat manusia dapat berkomunikasi secara lebih
baik. Komunikasi yang terjalin di media baru dapat berjalan secara dua arah.
Pesan tidak sekedar ditransmisikan namun juga memperoleh feedback yang
cepat.
c. Hypertext
Ciri lain dari media baru adalah keberadaan dari hypertext. Hypertext
merupakan sebuah teks yang merujuk atau menyediakan link kepada teks
tulisan yang berada di luar. Keberadaan hypertext akan menghubungkan satu
bagian dengan bagian lain dalam sebuah tulisan atau menghubungkan dengan
bagian di luar tulisan tersebut.
d. Dispersal
Dispersal merupakan salah satu sifat dari media baru dimana proses
dan distribusi dilakukan secara desentralisasi, tidak terpusat atau dengan kata
lain adalah terpencar.
e. Virtual
Ciri lain dari media baru adalah sifatnya yang virtual atau maya.
Komunikasi yang terjadi seolah terjadi secara nyata namun sebenarnya tidak
terjadi secara nyata.
f. Cyberspace
Dalam media baru, ruang yang digunakan untuk berkomunikasi berada
di ruang maya. Berbeda dengan media lama yang menggunakan ruang nyata
untuk berkomunikasi.
Sejumlah karakteristik tersebut telah membuat media baru sebagai
media yang unik. Bisa disebut unik, karena karakteristik itu membuat media
baru berbeda dengan media yang telah ada sebelumnya. Proses komunikasi
yang berada di dalam media berjalan berbeda. Baik itu dari sisi pembuat pesan
atau penerima pesan. Pola konsumsi pesan yang dilakukan masyarakat juga
berbeda saat mereka memasuki media baru. Mereka tidak hanya menjadi
konsumen pesan yang pasif. Sifatnya yang interaktif membuat mereka bisa
secara aktif memberikan feedback kepada pembuat pesan.
Berdasarkan Poster (dalam Miller, 2011: 12-13) perbedaan utama
antara media baru dengan media konvensional adalah media baru yang bersifat
‘aktif’ sementara media konvensional bersifat ‘pasif’. Media baru memiliki
model komunikasi yang berjalan secara dua arah serta interaktif sehingga
7 mampu meruntuhkan batasan antara produsen dan konsumen. Sementara
media konvensional berjalan satu arah dan bersifat heriarkis.
Penjelasan lebih lanjut dari Poster dapat dilihat pada bagan berikut ini:
A. Media Baru Pengirim Banyak Arah Komunikasi Penerima Banyak B. Media Konvensional Pengirim Sedikit Arah Komunikasi Penerima Banyak Bagan 1.1
Model Komunikasi Poster
2. Manajemen New Media
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang
memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki
definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet,
misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas
mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Sementara itu, Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan
sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif
berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara
8 efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir,
dan sesuai dengan jadwal; dalam berbagai bidang seperti industri, pendidikan,
kesehatan, bisnis, finansial dan sebagainya. Dengan kata lain efektif
menyangkut tujuan dan efisien menyangkut cara dan lamanya suatu proses
mencapai tujuan tersebut. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI: 553, 1990)
menyebutkan, manajemen adalah proses penggunaan sumber daya secara
efektif untuk mecapai sasaran.
Manajemen media komunikasi dapat diartikan proses antar orang yang
merupakan satu kesatuan secara efektif dalam sebuah organisasi media massa
untuk mencapai tujuan atau sasaran. Manajemen media komunikasi adalah
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadap
pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi dan pemeliharaan orangorang dengan tujuan membantu mencapai tujuan organisasi, individual dan
masyarakat. Paling penting adalah bagaimana individu-individu yang terlibat
dalam organisasi harus mampu terlebih dahulu memanajemen pribadinya
masing-masing. Manajemen pribadi tersebut meliputi beberapa hal antara lain:
perencanaan kegiatan, pengorganisasian kegiatan, pelaksanaan kegiatan,
evaluasi kegiatan dan pengawasan kegiatan dengan pemanfaatan waktu
seefektif dan seefisien mungkin. Bila tiap individu di dalam organisasi
menyadari betul akan posisi masing-masing dengan job description (deskripsi
tugas) yang jelas dan tegas, maka perencanaan akan mudah dibangun dan
diterapkan.
Pada tahun 1960, hubungan antara komputerisasi dan seni radikal
mulai tumbuh kuat sampai tahun 1980-an media yang mengandalkan pada
media cetak dan model siaran analog, seperti televisi dan radio telah melihat
transformasi yang cepat dalam media yang ditautkan pada penggunaan
teknologi digital, seperti internet dan video game. Berdasarkan Neuman,
"Media baru menyediakan evolusi jaringan interkoneksi universal audio,
video, dan komunikasi teks elektronik yang akan mengaburkan perbedaan
antara komunikasi interpersonal dan massa serta antara komunikasi publik dan
swasta" (Croteau dan Hoynes 2003). Neuman berpendapat bahwa new media
akan memberikan berbagai manfaat sebagai berikut:
a. Mengubah arti jarak geografis.
b. Memungkinkan untuk peningkatan besar dalam volume komunikasi.
9 c. Memberikan kemungkinan meningkatkan kecepatan komunikasi.
d. Memberikan kesempatan untuk komunikasi interaktif.
e. Memungkinkan bentuk komunikasi yang sebelumnya terpisah untuk
tumpang tindih dan interkoneksi.
Munculnya new media telah meningkatkan komunikasi antara orang di
seluruh
dunia
dan
internet
ini
telah
memungkinkan
orang
untuk
mengekspresikan diri melalui blog, situs web, gambar, dan media usergenerated lainnya
New media sebagai teknologi komputer digunakan sebagai platform
distribusi dan obyek budaya yang menggunakan teknologi komputer digital
untuk distribusi dan pameran, misalnya internet, situs web, multimedia
komputer, blu-ray disk dan lain sebagainya. New media sebagai data digital
dikendalikan oleh software yang bisa menjadikan data digital yang dapat
dimanipulasi oleh perangkat lunak sebagai data lainnya. Sekarang operasi
media dapat membuat beberapa versi dari objek yang sama. Contohnya adalah
gambar disimpan sebagai data matriks yang dapat dimanipulasi dan diubah
sesuai dengan algoritma tambahan yang diimplementasikan, seperti inversi
warna, abu-abu, kombinasi dua gambar dan lain sebagainya.
Manajemen new media bertanggung jawab untuk pengembangan dan
pelaksanaan semua inisiatif pemasaran digital: iklan mobile, jejaring sosial,
dan semua kampanye online lainnya. Seorang ahli pemasaran dalan new media
harus mulai dengan menulis rencana rinci yang menggambarkan penyebaran
internet dan aset bergerak untuk mendukung artis atau produk, bekerja sama
dengan pers, penjualan, dan bagian iklan internal untuk mengidentifikasi
peluang kemitraan promosi. Manajer mengawasi penempatan rilis dan bekerja
dengan produsen untuk membuat konten, termasuk media sosial interaktif
seperti laman Facebook atau forum web. Manajer harus mengawasi
koordinator yang bertugas memelihara website dan melaporkan secara berkala
mengenai efektivitas kampanye.
Tujuan utama dari manajemen new media baru adalah untuk
menemukan metode inovatif di mana produk dapat dipasarkan melalui
teknologi baru, dan mengkoordinasikan kegiatan lintas promosi tepat waktu.
3. Webstore sebagai Pasar Virtual
10 Virtual Marketing di sebut juga e-marketing atau e-pemasaran
(electronic) dan tidak jauh berbeda dengan pemasaran secara offline. Cuma
bedanya kita melakukan kegiatan itu memanfaatkan media internet (online).
Virtual Marketing di optimasi dari mesin pencari, penayangan iklan,
pemasaran via e-mail, affiliate marketing, interactive advertising and viral
marketing.
Definisi ini sangat cocok untuk perusahaan yang berbasis dunia nyata
yang menjadikan Internet hanya sebagai sebuah media. Sebagai “sarana baru”
atau “pasar baru”. Di sini internet hanya sebagian kecil dari sebuah upaya
marketing perusahaan yang jangkauannya sangat luas. Dalam pengertian ini,
e-marketing mungkin sangat dekat dengan fungsi promosi dan penjualan
(sales) di dalam pengertian marketing tradisional. Akan tetapi bagi
perusahaan-perusahaan yang beroperasi sepenuhnya di Internet (pasar, produk,
layanan, interaksi, transaksi), seperti perusahaan mesin pencari (search
engine), layanan hosting, social networking, dan lain sebagainya, pengertian emarketing tersebut terlalu sempit. Bahkan, untuk sebuah situs pribadi atau
blog yang sepenuhnya hidup di dunia virtual, kebutuhan akan e-marketing
jauh lebih luas daripada sekedar promosi dan penjualan.
Perkembangan teknologi informasi telah berhasil menciptakan
infrastruktur informasi baru. Internet memiliki beberapa daya tarik dan
keunggulan bagi para konsumen maupun organisasi, misalnya dalam hal
kenyamanan, kecepatan data, akses 24 jam sehari, efisiensi, alternatif ruang
dan pilihan yang tanpa batas, personalisasi, sumber informasi dan teknologi
yang potensial dan lain-lainnya. Dalam konteks bisnis, internet membawa
dampak transformasional yang menciptakan paradigma baru dalam dunia
bisnis berupa Digital Marketing
Pada awal penerapan electronic commerce yang bermula di awal tahun
1970-an dengan adanya inovasi semacam Electronic fund Transfer (EFT).
Saat itu penerapan sistem ini masih sangat terbatas pada perusahaan berskala
besar, lembaga keuangan pemerintah dan beberapa perusahaan menengah
kebawah yang nekat, kemudian berkembang hingga muncul istilah yang
dinamakan EDI (Electronic Data Interchange). Bermula dari transaksi
keuangan ke pemprosesan transaksi lainnya yang membuat perusahaanperusahaan lain ikut serta, mulai dari lembaga-lembaga keuangan hingga ke
11 manufacturing, ritel, jasa dan lainnya. Kemudian terus berkembang aplikasiaplikasi lain yang memiliki jangkauan dari trading saham sampai ke sistem
reservasi perjalanan. Pada waktu itu sistem tersebut dikenal sebagai aplikasi
telekomunikasi.
Awal tahun 1990-an komersialisasi di internet mulai berkembang pesat
mencapai jutaan pelanggan, maka muncullah istilah baru electronic commerce
atau lebih dikenal e-Commerce. Riset center e-Commerce di Texas University
menganalisa 2000 perusahaan yang online di internet, sektor yang tumbuh
paling cepat adalah e-Commerce, naik sampai 72% dari $99,8 Milyar menjadi
$171,5 Milyar. Di tahun 2006 pendapatan di Internet telah mencapai angka
triliunan dollar, benar-benar angka yang menakjubkan (M. Suyanto, 2003)
Salah satu alasan pesatnya perkembangan bisnis online adalah adanya
perkembangan jaringan protokol dan sofware dan tentu saja yang paling
mendasar adalah meningkatnya persaingan dan berbagai tekanan bisnis.
Electronic commerce merupakan konsep dari pemasaran global yang di
gambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada dunia online atau
pertukaran informasi melalui jaringan informasi internet (Turban, Lee, King,
Chung, 2000).
Sebagian orang mengartikan istilah commerce (perdagangan) sebagai
transaksi yang dilakukan antar perusahaan yang berekanan/berpartner. Sebab
inilah yang membuat istilah e-Commerce menjadi terkesan sempit dari
sebagian orang tertentu. Kemudian muncul istilah e-Business, yang
didefinisikan mengacu pada e-Commerce yang lebih luas, yang tidak hanya
sekedar proses menjual dan membeli tapi juga berarti melayani pelanggan,
berkolaborasi dengan partner bisnis dan dalam lingkungan suatu organisasi
Sejarah perkembangan E-commerce di dunia di mulai dari kemunculan
internet yang kemudian terus berkembang sehingga timbulah E-commerce.
Internet mulai lahir pada tahun 1969 kelompok peneliti Amerika berhubungan
dengan empat komputer di UCLA, Stanford Research Institute, Universitas
Utah, dan Universitas California di Santa Barbara. Mereka menciptakan
sebuah jaringan untuk berkomunikasi antara satu dengan yang lain.
Jaringan ini dikenal dengan istilah ARPAnet – ARPA merupakan
singkatan dari Advanced Research Project Agency yang merupakan bagian
dari Departemen Keamanan AS. Tiga tahun kemudian, lebih dari lima puluh
12 universitas telah terhubung bersama-sama dalam jaringan (network), dan
jaringan komputer yang lain mulai muncul di sekitar negara bagian dan dunia.
Seiring dengan perkembangan ARPAnet, yang diikuti pula dengan kerjasama
jaringan antara kaum pendidik, dan eksperimen NASA mengenai jaringan
komputer, jaringan ini mulai terhubungkan satu dengan yang lain
interconnected, inilah awal mula dipakai istilah “Internet”.
Istilah perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial,
seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik. Berkembang melalui
aktivitas yang mempunyai istilah “perdagangan web” melakukan transaksi
pembelian dan penjualan barang dan jasa melalui World Wide Web melalui
sebuah server yang dianggap aman (HTTPS).
WEB mulai dikenal masyarakat luas pada tahun 1994, jurnalis banyak
beranggapan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi yang
nantinya akan berkembang dengan pesat. Baru kurang lebih empat tahun
protocol HTTPS memasuki tahap matang dan mulai banyak digunakan oleh
masyarakat luas. Antara tahun 1998 dan tahun 2000 banyak pebisnis dari
Negara AS dan Eropa mengembangkan situs web ini.
Secara terminologi website adalah kumpulan dari laman-laman situs,
yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang
tempatnya berada di dalam World Wide Website (WWW) di Internet. WWW
terdiri dari seluruh websiteyang tersedia kepada publik. Laman-laman sebuah
website (websitepage) diakses dari sebuah URL yang menjadi “akar” (root),
yang disebut homepage (laman induk; sering diterjemahkan menjadi
“beranda”, “laman muka”), URL ini mengatur laman website untuk menjadi
sebuah hirarki, meskipun hyperlink-hyperlink yang ada di laman tersebut
mengatur para pembaca dan memberitahu mereka susunan keseluruhan dan
bagaimana arus informasi ini berjalan.
Sebuah website pageadalah dokumen yang ditulis dalam format HTML
(Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui
HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk
ditampilkan kepada para pemakai melalui website browser. Semua publikasi
dari situs-situs tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang
sangat besar. Laman Website layaknya sebuah buku yang dapat menampung
berbagai informasi tentang banyak hal baik bersifat komersil maupun non
13 komersil. Melalui media website inilah seseorang dapat memberikan informasi
tertentu kepada orang lain yang berada di seluruh dunia.
Website mulai dikenal di Indonesia sekitar tahun 1998, dimana hanya
perusahaan besar saja yang mampu memilikinya. Pada saat itu, website
merupakan sebuah teknologi yang cukup mahal untuk dimiliki. Sehingga
banyak pengusaha maupun produsen mengurungkan niat untuk dapat memiliki
media promosi ini. Langkanya penyedia jasa pembuatan website yang
menawarkan harga murah membuat keinginan perusahaan-perusahaan tersebut
untuk memiliki sebuah website murah hanya menjadi sebuah mimpi.
Sekarang ini terdapat hampir milyaran laman website yang
memeriahkan dunia maya. Sebagian besar dari website tersebut adalah website
komersial yang bersifat bisnis dan perdagangan. Rupanya media promosi
dalam bentuk website sangat berperan penting dalam dunia usaha. Buktinya
akhir-akhir ini banyak pengusaha besar maupun kecil telah menggunakan
website sebagai salah satu media promosi dalam memasarkan produk ataupun
jasa. Fungsi website yang tidak hanya sebagai sarana promosi melainkan juga
sebagai upaya untuk meningkatkan prestise (gengsi) dari suatu perusahaan
telah membuat banyak pengusaha berani mengeluarkan biaya yang cukup
tinggi untuk memiliki media online ini.
Penemu website adalah Sir Timothy John ¨Tim¨ Berners-Lee,
sedangkan website yang tersambung dengan jaringan pertamakali muncul pada
tahun 1991. Maksud dari Tim ketika merancang website adalah untuk
memudahkan tukar menukar dan memperbarui informasi pada sesama peneliti
di tempat ia bekerja. Pada tanggal 30 April 1993, CERN (tempat dimana Tim
bekerja) mengumumkan bahwa WWW dapat digunakan secara gratis oleh
publik.
Sebuah website bisa berupa hasil kerja dari perorangan atau individu,
atau menunjukkan kepemilikan dari suatu organisasi, perusahaan. biasanya
pembahasan dalam sebuah website merujuk pada sebuah ataupun beberapa
topik khusus, atau kepentingan tertentu. Sebuah website bisa berisi pranala
yang menghubungkan ke website lain, demkian pula dengan website lainnya.
Hal ini terkadang membuat perbedaan antara website yang dibuat oleh
individu ataupun perseorangan dengan website yang dibuat oleh organisasi
bisnis menjadi tidak begitu jelas.
14 Website biasanya ditempatkan pada server website. Sebuah server
website umumnya telah dilengkapi dengan perangkat-perangkat lunak khusus
untuk menangani pengaturan nama ranah, serta menangani layanan atas
protokol HTTP yang disebut sebagai Server HTTP seperti Apache HTTP
Server, atau Internet Information Services
Website mempunyai fungsi yang bermacam-macam, tergantung dari
tujuan dan jenis website yang dibangun, tetapi secara garis besar dapat
berfungsi sebagai:
a. Media Promosi
Sebagai media promosi dapat dibedakan menjadi media promosi
utama, misalnya website yang berfungsi sebagai search engine atau toko
Online, atau sebagai penunjang promosi utama, namun website dapat
berisi informasi yang lebih lengkap daripada media promosi offline seperti
koran atau majalah.
b. Media Pemasaran
Setelah fungsinya sebagai media promosi umum, maka selanjutnya
website bisa berfungsi secara spesifik sebagai media pemasaran. Pada toko
online atau sistem afiliasi, website merupakan media pemasaran yang
cukup baik, karena dibandingkan dengan toko sebagaimana di dunia nyata,
untuk membangun toko online diperlukan modal yangr relatif lebih kecil,
dan dapat beroperasi 24 jam walaupun pemilik website tersebut sedang
istirahat atau sedang tidak ditempat, serta dapat diakses darimana saja.
c. Media Informasi
Baik sebagai media promosi maupun media pemasaran, website
didalmnya selalu mengandung informasi yang berkaitan dengan hal yang
ingin di publikasikan. Website portal dan radio atau tvonline menyediakan
informasi yang bersifat global karena dapat diakses dari mana saja selama
dapat terhubung ke internet, sehingga dapat menjangkau lebih luas
daripada media informasi konvensional seperti koran, majalah, radio atau
televisi yang bersifat lokal.
15 d. Media Pendidikan
Selain bersifat afiliati maupun pengenalan publik sebagaimana
fungsi diatas, website disini juga bisa berfungsi sebagai media pendidikan.
Ada komunitas yang membangun website khusus berisi informasi atau
artikel yang sarat dengan informasi ilmiah misalnya wikipedia.
Salah satu fungsi website sebagai media promosi dan pemasaran
seringkali dijadikan sebagai media penjualan secara online yang seringkali
disebut dengan istilah webstore. Belanja online atau ritel online adalah suatu
bentuk perdagangan elektronik yang memungkinkan konsumen untuk
langsung membeli barang atau jasa dari penjual melalui Internet menggunakan
browser web. Nama alternatif adalah: e-web-toko, e-toko, e-toko, toko
internet, web-toko, web-store, toko online, dan toko virtual. Sebuah toko
online membangkitkan analogi fisik membeli produk atau jasa di toko batadan-mortir atau pusat perbelanjaan, proses ini disebut business-to-consumer
(B2C) belanja online. Dalam kasus di mana bisnis membeli dari bisnis lain,
proses ini disebut business-to-business (B2B) belanja online.
Pertama server World Wide Web dan Browser dibuat oleh Tim
Berners-Lee pada tahun 1990, dibuka untuk penggunaan komersial pada tahun
1991. Setelah itu, inovasi teknologi berikutnya muncul pada tahun 1994:
online banking, pembukaan toko pizzaonline dengan Pizza Hut, SSL standar
enkripsi v2 Netscape untuk aman transfer data, dan sistem belanja online
pertama Intershop itu. Segera setelah itu, Amazon.com meluncurkan situs
belanja online di tahun 1995 dan eBay juga diperkenalkan pada tahun 1995
Perusahaan ritel online terbesar adalah eBay dan Amazon.com.
Keduanya berbasis di Amerika Serikat. Keberhasilan ritel tidak lagi semua
tentang toko fisik, ini terbukti karena peningkatan pengecer kini menawarkan
antarmuka toko online bagi konsumen. Dengan pertumbuhan belanja online,
datang banyak kesempatan cakupan tapak pasar baru bagi toko-toko yang
tepat dapat memenuhi permintaan pasar luar negeri dan persyaratan layanan
Dalam perkembangannya yang semakin diminati, webtore mempunyai
tujuan dan manfaat sebagai berikut :
16 a. Mendapatkan penghasilan, penghasilan yang didapatkan dari webstore
tidak terlihat secara real tetapi sesungguhnya ketika bisnis ini ditekuni,
hasil yang didapatkan melebihi dari pekerjaan utama seseorang.
b. Mendapatkan pengunjung, besar pengunjung suatu website berbanding
lurus dengan uang yang di dapatkan pemilik.
c. Membangun
komunitas,
adanya
perkumpulan
atau
komunitas
produksangat penting. Karena dengan begitu, mereka ikut menjadi motor
penggerak kemajuan bisnis online. Semakin besar komunitas online,
otomatis semakin maju bisnis toko yang bersangkutan.
d. Berkomunikasi, pemilik webstoreharus mampu memastikan tampilan dan
isi website agar dapat di mengerti dengan baik oleh customer karena hal
itulah yang menjadi media komunikasi sebuah webstore.
e. Mendapatkan iklan, seseorang juga bisa mendapatkan penghasilan
daripengiklan. Selain dari pembeli kita juga bisa mendapatkan hasil dari
para pengiklan.
f. Menentukan suatu bisnis, dalam artian segala bisnis yang ada bisa
dikembangkan, asalkan tidak melanggar aturan-aturan yang telah
ditentukan. Karena bila hal itu dilanggar, bisa mengakibatkan bisnis
dikelola di dapat oleh penyedia layanan akses internet.
g. Jaringan dalam mengirim dan menerima informasi sangat luas sertadalam
bertransaksi pun juga mudah. Kita bisa melakukan research diberbagai
kota, provinsi dan negara-negara yang ada.
h. Peluang seseorang untuk menjadi pembisnis online profesional pun bisa
terealisasikan dengan menciptakan usaha-usaha yang dimiliki, membuka
jasa, dan bahkan dapat membuat perusahaan bisnis online sendiri.
Perkembangan bisnis online seiring dengan perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi di Indonesia belum disertai dengan sikap pemerintah
terkait regulasi kebijakan. Sejauh ini Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen
(BPSK), banyak menampung keluhan masyarakat karena merasa dirugikan oleh
pihak penjual dan juga keluhan terkait penjual tidak mempunyai toko fisik.
Ditinjau dari definisi perdagangan versi pemerintah idealnya dan wajib punya
tempat usaha di lokasi setelah mendaftarkan usahanya ke DISPERDAGIN. Hal
tersebut diperkuat dengan UU No 3 tahun 1983 tentang wajib daftar perusahaan
17 dan UU No 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. Artinya jika kegiatan
bisnis tidak sesuai UU tersebut maka termasuk dalam kategori bisnis ilegal.
Untuk regulasi saat ini bisnis segala bentuk yang terkait dengan aktivitas online
termasuk bisnis masih terakomodir di dalam UU tentang ITE yang belum
mengatur sepenuhnya tentang kebijakan, kewajiban dan hak pemilik webstore.
F. Kerangka Konsep Penelitian
Konsep penelitian yang disajikan dan mejadi pokok dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Manajemen Media
Manajemen media yang akan diteliti meliputi kegiatan manajemen pemilihan
produk/desain produk, penataan fungsi produk, pengelolaan produk dan
pembayaran serta pengeloaan pengiriman serta follow up pengiriman dan
pengecekan rating penjualan.
2. Webstore
Sebagai media komunikasi baru, webstore menjadi suatu unsur yang sangat
penting
untuk
diteliti,
sebagaimana
dengan
hal
tersebut
westore
zonaniaga.com juga menjadi salah satu hal yang diperhatikan dan menjadi
obyek dalam penelitian ini, khususnya dari segi fungsi dan tampilan yang telah
disajikan.
3. Pasar Virtual
Bisa diartikan sebagai kumpulan dari beberapa webstore dengan berbagai
karakteristik. Pengamatan pasar virtual dalam penelitian ini dimaksudkan
untuk menilai kesesuaian webstore zonaniaga.com dengan karakteristik dan
kondisi pasar virtual.
4. Manajemen New media
Munculnya new media telah meningkatkan komunikasi antara orang di seluruh
dunia dan internet ini telah memungkinkan orang untuk mengekspresikan diri
melalui blog, situs web, gambar, dan media user-generated lainnya. Dalam
penelitian ini manajemen new media difokuskan pada manajemen pengelolaan
webstore zonaniaga.com.
5. Karakteristik Pembeli Online
Belanja online menjadi pilihan sebagian besar orang, terutama bagi mereka
yang sibuk dan tidak sempat pergi ke toko konvensional. Selain itu beberapa
18 orang beranggapan bahwa belanja online mempunyai manfaat meminimalisisr
pengeluaran, hemat tenaga dan hemat waktu. Dalam melakuan pembelanjaan
online masing-masing pembeli mempunyai karakteristik tersendiri, antara lain
sebagai berikut:
a. Price Oriented
Berorientasi kepada harga. Tipe pembeli ini orientasi utamanya mencari
harga murah. Terkadang kualitas tidak begitu dipedulikan asal tampilan
luar oke. Pembeli ini akan mencari perbandingan harga sebanyak
banyaknya sampai ditemukan harga yang semurah mungkin.
b. Quality Oriented
Harga merupakan prioritas utama pada beberapa orang, tetapi disisi lain
orang juga berorientasi kepada Kualitas. Merk mungkin tidak begitu
dipedulikan, asal kualitasnya bagus. Mereka akan mencari informasi yang
dalam mengenai suatu produk sebeum membelinya. Mereka akan mencari
pendapat atau testimoni para pengguna sebelumnya melalui forum, milist
atau social media. Bagi konsumen tipe ini, harga nomor dua, yang
terpenting produk yang akan dibelinya sudah banyak yang pakai dan
komentarnya positif.
c. Fanatic Buyer/Irrasional Buyer
Lain halnya dengan dua tipe pembeli yang berorientasi pada harga dan
merk diatas, beberapa dari pembeli juga kurang mempedulikan harga dan
bahkan mungkin kualitas. Yang terpenting bagi mereka adalah
mendapatkan produk dengan merk tertentu yang sudah biasa mereka
pakai. Pembeli tipe ini akan rela antri berjam-jam demi mendapatkan
produk baru merk yang diinginkannya.
G. Definisi Operasional
1. Aspek Manajemen
a. Planning merupakan fungsi manajemen yang berkenaan dgn
pendefinisian sasaran untuk kinerja organisasi, bisa juga diartikan
sebagai perencanaan awal sebuah aktivitas. Dalam operasional ini,
planning diartikan sebagai pemilihan produk/ desain produk pada
sebuah webstore zona niaga.com
19 b. Organizing merupakan fungsi manajemen yang berkenaan dengan
penugasan mengelompokkan tugas-tugas ke dalam departemendepartemen dan mengalokasikan sumber daya ke departemen. Dalam
arti luas organizing diartikan juga sebagai penataan fungsi yang telah
ditetapkan pada planning sebelumnya. Dalam konteks ini organizing
diartikan sebagai pengelolaan produk oleh zona niaga.com yang telah
dipilih didesain pada langkah sebelumnya
c. Actuating fungsi manajemen yang berkenaan penindaklanjutan suatu
kegiatan atau aktualisasi suatu perencanaan yang telah terorganisasi.
Dalam penelitian ini, operasionalitas actuating ditunjukkan melalui
pengelolaan produk, pengelolaan pembayaran dan pengelolaan
pengiriman.
d. Controlling fungsi manajemen yang berkenaan dengan pengawasan
terhadap aktualisasi kegiatan. Dalam hal ini, webstore melakukan
kontrol berupa follow up pengiriman dan rating penjualan.
2. Aspek Penerapan Majamen dalam Webstore
a. Desain Produk, merupakan suatu pemikiran dan kreatifitas dari
zonaniaga.com dalam memilih jenis produk yang akan dijual dan
mampu menarik minat pembeli.
b. Pengelolaan produk. Dalam hal ini adalah bagaimana zonaniaga.com
dalam mengelola produk yang sudah dijual di toko online. Mulai
dengan mengedit produk, menambah item dan kategori atau malah
menghapusnya dari shopping cart zonaniaga.com.
c. Pengelolaan order, aspek ini lebih mengarah ke teknis. Ada tiga
macam status order dalam hal ini, yaitu, status pending, confirmed atau
cancelled, asumsi ini digunakan karena pada zonaniaga.com sudah
menggunakan shopping cart.
d. Pengelolaan pembayaran. Aspek yang ditinjua dalam pengelolaan
pembayaran adalah jenis pemayaran yang digunakan, baik itu
menggunakan paypal, transfer bank, credit card atau yang lain-lain.
20 e. Pengelolaan pengiriman. Disini setiap webstore perlu menentukan
biaya kirim yang akan dikenakan dengan melakukan pengecekan biaya
secara up-to-date melalui jasa pengiriman yang digunakan.
f. Follow up pengiriman, merupakan tindak lanjut yang dilakukan
zonaniaga.com pasca dilakukan pengiriman barang, indikator yang
digunakan dalam hal ini adalah penyediaan nomer resi, pengecekan
status barang dan lapran penerimaan barang.
g. Follow up rating penjualan, hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana tingkat persaingan zonaniaga.com dengan webstore dengan
penjualan produk sejenis.
H. Metode Penelitian
1. Jenis dan Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan
model studi kasus. Umar Husein (2009) mengungkapkan bahwa penelitian
studi kasus adalah penelitian di mana dilakukan sebuah eksplorasi dan analisa
secara rinci, mendalam, dan menyeluruh mengenai suatu objek tertentu dalam
sebuah lingkungan sosial, dalam kurun waktu tertentu. Ditambahi pula dalam
bukunya, bahwa melakukan riset dengan menggunakan metode studi kasus,
maka peneliti akan menemukan faktor-faktor dominan yang berhubungan
dengan permasalahan penelitiannya, dan juga akan menemukan hubunganhubungan yang tadinya tidak terpikirkan atau belum direncanakan
sebelumnya.
Penerapan penelitian dengan studi kasus pada webstore zonaniaga.com
berpijak pada unsur rata–rata kunjungan zonaniaga.com yang mencapai angka
925 kunjungan/hari, unsur lainnya yaitu sistem pelayanan komunikasi
konsumen yang fast response. Dua unsur tersebut menjadikan suatu
pertanyaan yang terkait dengan manajemen yang telah dilakukan oleh
webstore zonaniaga.com sebagai sebuah webstore.
Melalui penggunaan metode penelitian studi kasus ini, maka tujuantujuan penelitian ini, seperti mengidentifikasi dan mendeskripsikan praktek
manajemen webstore Zona Niaga oleh zonaniaga.com, elemen-elemen, peran
dan fungsi dari manajemen zonaniaga.com dapat dicapai.
21 2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian sebagai sumber utama informasi dalam penelitian ini
yaitu bagian internal dari zonaniaga.com yang merupakan pemilik, web
designer, serta staf zonaniaga.com.
3. Teknik Pengumpulan Data
Ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu sebagai berikut:
a. Wawancara
Melalui wawancara, peneliti dapat mendapatkan data yang lebih
mendalam mengenai objek penelitian. Wawancara yang dilakukan berisi
pertanyaan-pertanyaan yang sudah disusun terlebih dahulu dan juga
pertanyaan-pertanyaan spontan ketika melakukan wawancara. Wawancara
akan dilakukan kepada subyek penelitian yaitu orang yang berkaitan
dengan manajemen zonaniaga.com dengan uraian rinci sebagai berikut:
Tabel 1.1
Subyek Wawancara dalam zonaniaga.com
No
1.
Nama
Bingar Herwono
Posisi
Penjelasan Job Descroption
Manajer (Pemilik)
Mengawasi pelaksanaan kegiatan serta
kondisi webstore, menerima dan
memeriksa laporan bulanan, melakukan
pemesanan pembelanjaan barang
2.
Atik Wardani
Costumer Service
Melayani Tanya jawab dan pemesanan
produk
3.
Tyas Muyasaroh
Staff
pengepakan Melakukan pengepakan dan pengiriman
dan pengiriman
barang sesuai dengan terusan pemesanan
oleh costumer service
4.
Bifari Santoso
Pengelola webstore Mendesain
produk
baru
webstore,
dalam
menampilkan
etalase
online,
memeriksa kesehatan situs
Sumber: Data primer, 2013
22 b. Observasi
Observasi dilakukan secara online dan offline. Observasi online
dimaksudkan untuk menilai kelayakan webstore sebagai sebuah toko
online dan media komunikasi online.
Observasi offline dilakukan dengan mendatangi lokasi toko
zonaniaga.com dan melalukan pengamatan aktivitas di dalamnya.
Observasi ini tidak bersifat partisipatoris agar tidak mengganggu jalannya
aktivitas yang biasanya berjalan dan dapat mempengaruhi data-data acuan
dan bukti-bukti yang berguna bagi penelitian. Hasil dari pengamatan akan
dikumpulkan dan digunakan sesuai dengan kebutuhan penulisan laporan
penelitian.
c. Studi Pustaka
Data dan acuan analisis didapatkan melalui buku-buku, makalah seminar,
newsletter, sumber-sumber dari internet. Selain itu pula bahan-bahan
tertulis lainnya yang juga berkaitan dengan penelitian antara lain arsiparsip dokumen, laporan, notulensi, dan lain-lain. Untuk berbagai sumber
pustaka yang telah peneliti gunakan dalam penyususnan proposal ini
adalah sebagai berikut:
Tabel 1.2
Daftar Sumber Pustaka dan Letak Penggunaannya
No
1.
Daftar Sumber
Letak Penggunaan
Anonim, 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tim KerangkaPemikiran:
Penyusun
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia. Manajemen Media
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
2.
David Croteau and William Hoynes. 2001. Media, Kerangka Pemikiran:
Marketsand The Public Sphere. London: Pine Forge Manajemen New
Press
media
23 3.
Turban, Efraim, Jae Lee, David King dan H. Michael Kerangka Pemikiran:
Chung. (2000). Electronic Commerce: A Managerial Webstore sebagai
Perspective. Inc New Jersey: Prentice Hall
4.
Suyanto.
2003.
E-commerce
pasar virtual
Perusahaan
Top Kerangka Pemikiran:
Dunia.Yogyakarta: Andi Offset
Webstore sebagai
pasar virtual
5.
Umar, Husein. 2009. Metode Riset Bisnis. Jakarta: Metodologi penelitian:
PT. Gramedia Pustaka Utama
jenis dan metode
penelitian
6.
Moleong,
Lexy.
2002.
Metodologi
Penelitian Metodologi penelitian:
Kualitatif. Bandung: PT Remaja. Rosdakarya
Teknik Analisis Data
Sumber : Data primer, 2013
4. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan mengolah data-data kualitatif yang
tersedia yang diperoleh dari sumber-sumber yang telah ditetapkan.
Pengkategorian, penyusunan, dan penggabungan data-data yang telah
dikumpulkan
dilakukan
untuk
penyajian
data
yang
sesuai
dengan
permasalahan penelitian. Peneliti memilih analisis data deskriptif kualitatif
dengan teknik analisis domain karena dianggap relevan dan dapat menjawab
pertanyaan penelitian. Menurut Patton (dalam Lexy J. Moleong 2002)
menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan data,
mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.
Teknik analisis domain digunakan untuk menganalisis gambaran obyek
penelitian secara umum atau ditingkat permukaan namun relatif utuh tentang
obyek penelitian tersebutdengan menjelaskan dan menguraikan runtutan
deskripsi data-data penelitian yang dikumpulkan melalui teknik dokumentasi,
wawancara dan observasi. Langkah-langkah yang digunakan peneliti dalam
analisis domain dalam penelitian ini adalah sebagai beriku:
24 a. Memilih pola hubungan semantik tertentu atas dasar informasi atau fakta
yang tersedia dalam catatan harian penelitian di lapangan/ hasil observasi
b. Menyiapkan kerja analisis sesuai dengan daftar subyek yang akan
diwawancarai
yaitu
pemilik
perusahaan,
customer
service,
tim
pengepakan dan pengiriman serta pengelola webstore
c. Memilih kesamaan data dari catatan harian peneliti di lapangan dengan
hasil wawancara penelitian
d. Mendeskripsikan keseluruhan hasil wawancara dengan perbandingan hasil
observasi dengan fokus data yang telah ditetapkan yaitu planning (Desain
Produk), organizing (Pengelolaan produk), actuating (pengelolaan order,
pembayaran dan pengiriman) dan controlling (follow up pengiriman dan
rating penjualan) kemudian dideskripsikan secara umum sesuai dengan
masing-masing elemen. 25 
Download