BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi merupakan sebuah fenomena yang memberikan dampak signifikan bagi kehidupan manusia. Salah satu kemajuan teknologi yang memiliki pencapaian tinggi dan dalam waktu yang cukup singkat yaitu di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Kemajuan teknologi informasi kian hari semakin meningkat di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari bertambahnya pengguna internet di Indonesia, bertambahnya permintaan konsumen akan produk telepon genggam, personal computer, dan notebook. Dengan seiringnya perkembangan teknologi informasi, manusia semakin maju dan mulai bekerja dengan menggunakan personal computer. Di Indonesia sudah banyak penduduknya yang mengenal komputer dan menggunakannya untuk kepentingan umum dan kepentingan pribadinya. Berbagai macam produk hasil pengembangan teknologi di bidang ini antara lain adalah teknologi komputasi, digitalisasi, telekomunikasi, media, dan juga tentunya internet. Teknologi-teknologi ini cukup memberikan dampak dan perubahan dari kultur kehidupan masyarakat modern di seluruh dunia saat ini. Kemajuan teknologi di bidang informasi dan komunikasi ini memberikan pengaruh besar terhadap bagaimana cara atau kultur kehidupan manusia yang sudah ada selama ini. Digitalisasi, komputasi, dan khususnya internet memberikan perubahan dan memunculkan berbagai macam bentuk aktivitas baru dengan berbasis teknologi ini. Salah satu di antaranya adalah aktivitas perdagangan. Perdagangan yang pada awalnya merupakan sebuah aktivitas dimana bertemunya penjual dan juga pembeli dalam sebuah tempat dan waktu yang sama untuk melakukan kesepakatan dan juga bertransaksi. Dengan adanya teknologi telekomunikasi dan internet, kini aktivitas perdagangan dapat dilakukan melalui dunia maya. Antara penjual dan pembeli tidaklah harus saling bertemu dan bertatap muka secara langsung terlebih dahulu, namun dapat dilakukan melalui media telekomunikasi yang ada. Tentu saja dengan begini memberikan banyak 1 sekali kemudahan bagi aktivitas perdagangan, baik itu bagi penjual maupun pembeli. Hadirnya teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia perdagangan memunculkan istilah-istilah seperti e-business, e-commerce, dan webstore. Ebusiness sendiri, seperti yang terlansir pada websitewikipedia.org, adalah aktivitas atau kegiatan yang berkaitan dengan proses pertukaran barang maupun jasa, yang dilakukan melalui dunia maya, atau media internet 1 . Terminologi e-business sendiri juga meliputi cakupan yang lebih luas lagi mulai dari bagaimana proses produksi dan pengembangannya, distribusi, riset pasar dan konsumen, dan sebagainya. Sedangkan e-commerce atau perdagangan elektronik adalah salah satu bentuk praktek dari e-business, yang hanya mencakup bidang perniagaan. Webstore adalah toko yang berada di dunia maya. Webstore dapat dikatakan sama dengan toko-toko pada umumnya, dapat menampilkan etalase produk-produk yang dijual, juga lengkap dengan berbagai macam informasi yang dibutuhkan, namun menggunakan website sebagai medianya. Di dalam webstore juga terjadi transaksi berupa pembayaran yang dilakukan oleh pembeli. Webstore sendiri memiliki keunggulan dan kelebihan. Keunggulan yang dimiliki antara lain adalah tidak ada lagi aspek geografis yang bisa menghambat, karena dengan menggunakan internet sebagai medianya. Pembeli tidak lagi harus pergi ke suatu toko yang menjual barang kebutuhannya tapi tinggal mengakses melalui situs web. Untuk penjual, tidak lagi harus mempromosikan produk barang atau jasanya ke tempat-tempat target pasarnya yang juga memakan banyak biaya, tetapi hanya tinggal mengembangkan dan menggunakan webstore sebagai sarana promosi dan juga media memamerkan produk barang atau jasa yang ditawarkan. Untuk kelemahan yang dimiliki webstore adalah dibutuhkannya trust atau kepercayaan dari konsumen untuk benar-benar membeli dari pihak penyedia barang maupun jasa. Penipuan dan segala bentuk cybercrime memang sudah kerap kali terjadi. Untuk itu, dibutuhkan waktu pula agar kepercayaan terhadap perusahaan tersebut mulai tumbuh di masyarakat/konsumen. Di Indonesia, pengusaha-pengusaha maupun perusahaan-perusahaan sudah mulai banyak yang memanfaatkan adanya kemudahan yang ditawarkan melalui e-business, namun sedikit yang benar-benar pada akhirnya memanfaatkan 1Diperoleh dari http://id.wikipedia.org/wiki/E-­‐business 2 webstore sebagai “ujung tombak” dalam melakukan usaha dan bisnisnya. Memang kemudian hanya pengusaha atau perusahaan yang menyediakan produk barang maupun jasa tertentu yang sesuai dan tepat jika menggunakan webstore untuk berbisnis, memasarkan produk-produknya, dan mendapatkan keuntungan dari penjualan. Melihat fenomena ini, peneliti tertarik untuk melihat bagaimana manajemen media yang dilakukan oleh pihak pengusaha ataupun perusahaan yang menggunakan webstore. Tentunya untuk memenangi kompetisi pasar, menarik pelanggan atau konsumen, serta mempertahankan eksistensi perusahaan diperlukan berbagai upaya yang dilakukan perusahaan di webstore mereka. Zonaniaga.com adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan kosmetik dan alat kecantikan. Perusahaan ini tidak memiliki outlet secara offline, sistem penjualan yang mereka gunakan selama ini hanyalah secara online. Dalam pemasarannya perusahaan ini menggunakan media webstore. Webstore dari zonaniaga.com diberi nama yang sama dengan nama webstore-nya yaitu Zona Niaga, dan dapat diakses melalui www.zonaniaga.com. Berikut halaman muka webstore zonaniaga.com: Gambar 1.1 Layout laman beranda webstore zonaniaga.com Fakta unik dari zonaniaga.com adalah salah satu dari webstore yang khusus menyediakan keperluan kosmetik, fashion dan kesehatan wanita. Keadaan ini menjadikan zonaniaga.com sebagai salah satu toserba online bagi wanita. Keberadaan menu customer service online juga menjadi nilai tambah tersendiri 3 bagi zonaniaga.com dalam kualitas pelayanan konsumen yang sekaligus mempercepat komunikasi pemasaran produk kepada konsumen melalui chat online. Menu keranjang belanja otomatis, pengecekan ongkos kirim secara otomatis dan pengecekan nomer resi pengiriman semakin menambah kesempurnaan pelayanan pra dan purna pembelian pada webstore ini. Dari menumenu yang tersaji tersebut menjadikan manajemen pelayanan customer terorganisir dan menciptakan kepercayaan customer melalui komunikasi media. Saat ini zonaniaga.com yang mempunyai slogan “Tempat Belanja Terpercaya” dikenal sebagai webstore dengan rating dalam dan luar negeri yang cukup baik menurut versi alexa, yaitu sebuah pemeringkat terhadap sebuah website atau blog berdasarkan trafik atau banyaknya pengunjung. Zonaniaga.com didirikan pada tahun 2010, dalam kurun waktu 3 tahun, rating penjualan dan kunjungan webstore ini sudah mengalahkan beberapa perusahaan kosmetik yang telah berdiri beberapa tahun sebelumnya seperti medankosmetik.com, desinatalia.com dan lain sebagainya, sebagaimana gambaran rating alexa berikut ini: Gambar 1.2 Rating Alexa webstore zonaniaga.com 4 Gambar 1.3 Rating Alexa webstore medankosmetik.com dan desinatalia.com Kecepatan peningkatan rating yang signifikan itu menggambarkan tingkat pengelolaan manajemen webstore yang bagus dari zonaniaga.com, khususnya dalam pengemasan informasi dan proses penataan webstore yang menarik minat pembeli dibandingkan dengan penataan/pengemasan informasi pada toko konvensional yang hanya memajang produk tanpa menunjukkan informasi detail kecuali yang tertera didalam produk. Faktor lain yang menyebabkan konsumen lebih suka belanja secara online adalah hemat waktu dan tenaga dibandingkan belanja di toko fisik yang menuntut konsumen berkeliling untuk melihat keseluruhan produk, sedangkan pada toko online semua produk sudah ditampilkan per kategori pada etalase. Pengemasan dan penataan informasi produk itulah yang dinilai konsumen dalam sebuah toko online khususnya webstore zonaniaga.com jika dibandingkan dengan toko online lain sehingga perusahaan ini bisa dijadikan sebagai objek penelitian yang dinilai signifikan, sehigga peneliti berinisiatif untuk melakukan penelitian dengan judul “Manajemen Webstore Sebagai Pasar Virtual (Studi Kasus Manajemen Webstore dalam zonaniaga.com)” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, peneliti menemukan permasalahan yang menarik untuk diteliti. Adapun permasalahan tersebut yang akan dicoba untuk dijawab oleh penulis dirumuskan dengan Bagaimanakah Manajemen Webstore Zonaniaga.com Sebagai Pasar Virtual? 5 C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mendeskripsikan bagaimana praktek manajemen webstore yang dilakukan oleh zonaniaga.com. 2. Untuk mengetahui peran dan fungsi manajemen dalam pengelolaan webstore Zona Niaga oleh zonaniaga.com. 3. Untuk mengidentifikasi aspek-aspek penting yang berpengaruh pada manajemen media di webstore Zona Niaga oleh zonaniaga.com. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti, untuk memperluas pengetahuan peneliti terkait dengan manajemen sebuah webstore sebagai pasar virtual, disamping itu sebgai penambah pengalaman peneliti dalam praktek langsung pengelolaan suatu media pemasaran webstore. 2. Bagi akademisi, sebagai tambahan referensi akademik terkait dengan media pemasaran virtual khususnya webstore 3. Bagi tim manajemen webstore zonaniaga.com, sebagai suatu wacana dan gambaran secara detail mengenai sistem manajemen yang selama ini diterapkan sehingga bisa diketahui kekurangan yang memungkinkan suatu perbaikan demi peningkatan kualitas dan pelayanan. E. Kerangka Pemikiran 1. New Media Perkembangan internet selama beberapa tahun ini telah membentuk media baru menjadi media yang sangat berbeda dengan media konvensional. Terlebih saat internet masuk ke dalam format web 2.0, karakteristik media baru menjadi semakin unik. Secara lebih rinci Lister (2003) mengemukakan sejumlah karakteristik yang dimiliki media baru pada masa kini. Karakteristik tersebut antara lain: (dalam Nahason, 2013: 28-29) a. Digital Berbeda dengan media tradisional yang proses penyimpanan datanya berbentuk fisik. Pada media baru, data disimpan dalam bentuk digital. b. Interaktifitas 6 Media baru telah membuat manusia dapat berkomunikasi secara lebih baik. Komunikasi yang terjalin di media baru dapat berjalan secara dua arah. Pesan tidak sekedar ditransmisikan namun juga memperoleh feedback yang cepat. c. Hypertext Ciri lain dari media baru adalah keberadaan dari hypertext. Hypertext merupakan sebuah teks yang merujuk atau menyediakan link kepada teks tulisan yang berada di luar. Keberadaan hypertext akan menghubungkan satu bagian dengan bagian lain dalam sebuah tulisan atau menghubungkan dengan bagian di luar tulisan tersebut. d. Dispersal Dispersal merupakan salah satu sifat dari media baru dimana proses dan distribusi dilakukan secara desentralisasi, tidak terpusat atau dengan kata lain adalah terpencar. e. Virtual Ciri lain dari media baru adalah sifatnya yang virtual atau maya. Komunikasi yang terjadi seolah terjadi secara nyata namun sebenarnya tidak terjadi secara nyata. f. Cyberspace Dalam media baru, ruang yang digunakan untuk berkomunikasi berada di ruang maya. Berbeda dengan media lama yang menggunakan ruang nyata untuk berkomunikasi. Sejumlah karakteristik tersebut telah membuat media baru sebagai media yang unik. Bisa disebut unik, karena karakteristik itu membuat media baru berbeda dengan media yang telah ada sebelumnya. Proses komunikasi yang berada di dalam media berjalan berbeda. Baik itu dari sisi pembuat pesan atau penerima pesan. Pola konsumsi pesan yang dilakukan masyarakat juga berbeda saat mereka memasuki media baru. Mereka tidak hanya menjadi konsumen pesan yang pasif. Sifatnya yang interaktif membuat mereka bisa secara aktif memberikan feedback kepada pembuat pesan. Berdasarkan Poster (dalam Miller, 2011: 12-13) perbedaan utama antara media baru dengan media konvensional adalah media baru yang bersifat ‘aktif’ sementara media konvensional bersifat ‘pasif’. Media baru memiliki model komunikasi yang berjalan secara dua arah serta interaktif sehingga 7 mampu meruntuhkan batasan antara produsen dan konsumen. Sementara media konvensional berjalan satu arah dan bersifat heriarkis. Penjelasan lebih lanjut dari Poster dapat dilihat pada bagan berikut ini: A. Media Baru Pengirim Banyak Arah Komunikasi Penerima Banyak B. Media Konvensional Pengirim Sedikit Arah Komunikasi Penerima Banyak Bagan 1.1 Model Komunikasi Poster 2. Manajemen New Media Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Sementara itu, Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara 8 efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal; dalam berbagai bidang seperti industri, pendidikan, kesehatan, bisnis, finansial dan sebagainya. Dengan kata lain efektif menyangkut tujuan dan efisien menyangkut cara dan lamanya suatu proses mencapai tujuan tersebut. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI: 553, 1990) menyebutkan, manajemen adalah proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mecapai sasaran. Manajemen media komunikasi dapat diartikan proses antar orang yang merupakan satu kesatuan secara efektif dalam sebuah organisasi media massa untuk mencapai tujuan atau sasaran. Manajemen media komunikasi adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi dan pemeliharaan orangorang dengan tujuan membantu mencapai tujuan organisasi, individual dan masyarakat. Paling penting adalah bagaimana individu-individu yang terlibat dalam organisasi harus mampu terlebih dahulu memanajemen pribadinya masing-masing. Manajemen pribadi tersebut meliputi beberapa hal antara lain: perencanaan kegiatan, pengorganisasian kegiatan, pelaksanaan kegiatan, evaluasi kegiatan dan pengawasan kegiatan dengan pemanfaatan waktu seefektif dan seefisien mungkin. Bila tiap individu di dalam organisasi menyadari betul akan posisi masing-masing dengan job description (deskripsi tugas) yang jelas dan tegas, maka perencanaan akan mudah dibangun dan diterapkan. Pada tahun 1960, hubungan antara komputerisasi dan seni radikal mulai tumbuh kuat sampai tahun 1980-an media yang mengandalkan pada media cetak dan model siaran analog, seperti televisi dan radio telah melihat transformasi yang cepat dalam media yang ditautkan pada penggunaan teknologi digital, seperti internet dan video game. Berdasarkan Neuman, "Media baru menyediakan evolusi jaringan interkoneksi universal audio, video, dan komunikasi teks elektronik yang akan mengaburkan perbedaan antara komunikasi interpersonal dan massa serta antara komunikasi publik dan swasta" (Croteau dan Hoynes 2003). Neuman berpendapat bahwa new media akan memberikan berbagai manfaat sebagai berikut: a. Mengubah arti jarak geografis. b. Memungkinkan untuk peningkatan besar dalam volume komunikasi. 9 c. Memberikan kemungkinan meningkatkan kecepatan komunikasi. d. Memberikan kesempatan untuk komunikasi interaktif. e. Memungkinkan bentuk komunikasi yang sebelumnya terpisah untuk tumpang tindih dan interkoneksi. Munculnya new media telah meningkatkan komunikasi antara orang di seluruh dunia dan internet ini telah memungkinkan orang untuk mengekspresikan diri melalui blog, situs web, gambar, dan media usergenerated lainnya New media sebagai teknologi komputer digunakan sebagai platform distribusi dan obyek budaya yang menggunakan teknologi komputer digital untuk distribusi dan pameran, misalnya internet, situs web, multimedia komputer, blu-ray disk dan lain sebagainya. New media sebagai data digital dikendalikan oleh software yang bisa menjadikan data digital yang dapat dimanipulasi oleh perangkat lunak sebagai data lainnya. Sekarang operasi media dapat membuat beberapa versi dari objek yang sama. Contohnya adalah gambar disimpan sebagai data matriks yang dapat dimanipulasi dan diubah sesuai dengan algoritma tambahan yang diimplementasikan, seperti inversi warna, abu-abu, kombinasi dua gambar dan lain sebagainya. Manajemen new media bertanggung jawab untuk pengembangan dan pelaksanaan semua inisiatif pemasaran digital: iklan mobile, jejaring sosial, dan semua kampanye online lainnya. Seorang ahli pemasaran dalan new media harus mulai dengan menulis rencana rinci yang menggambarkan penyebaran internet dan aset bergerak untuk mendukung artis atau produk, bekerja sama dengan pers, penjualan, dan bagian iklan internal untuk mengidentifikasi peluang kemitraan promosi. Manajer mengawasi penempatan rilis dan bekerja dengan produsen untuk membuat konten, termasuk media sosial interaktif seperti laman Facebook atau forum web. Manajer harus mengawasi koordinator yang bertugas memelihara website dan melaporkan secara berkala mengenai efektivitas kampanye. Tujuan utama dari manajemen new media baru adalah untuk menemukan metode inovatif di mana produk dapat dipasarkan melalui teknologi baru, dan mengkoordinasikan kegiatan lintas promosi tepat waktu. 3. Webstore sebagai Pasar Virtual 10 Virtual Marketing di sebut juga e-marketing atau e-pemasaran (electronic) dan tidak jauh berbeda dengan pemasaran secara offline. Cuma bedanya kita melakukan kegiatan itu memanfaatkan media internet (online). Virtual Marketing di optimasi dari mesin pencari, penayangan iklan, pemasaran via e-mail, affiliate marketing, interactive advertising and viral marketing. Definisi ini sangat cocok untuk perusahaan yang berbasis dunia nyata yang menjadikan Internet hanya sebagai sebuah media. Sebagai “sarana baru” atau “pasar baru”. Di sini internet hanya sebagian kecil dari sebuah upaya marketing perusahaan yang jangkauannya sangat luas. Dalam pengertian ini, e-marketing mungkin sangat dekat dengan fungsi promosi dan penjualan (sales) di dalam pengertian marketing tradisional. Akan tetapi bagi perusahaan-perusahaan yang beroperasi sepenuhnya di Internet (pasar, produk, layanan, interaksi, transaksi), seperti perusahaan mesin pencari (search engine), layanan hosting, social networking, dan lain sebagainya, pengertian emarketing tersebut terlalu sempit. Bahkan, untuk sebuah situs pribadi atau blog yang sepenuhnya hidup di dunia virtual, kebutuhan akan e-marketing jauh lebih luas daripada sekedar promosi dan penjualan. Perkembangan teknologi informasi telah berhasil menciptakan infrastruktur informasi baru. Internet memiliki beberapa daya tarik dan keunggulan bagi para konsumen maupun organisasi, misalnya dalam hal kenyamanan, kecepatan data, akses 24 jam sehari, efisiensi, alternatif ruang dan pilihan yang tanpa batas, personalisasi, sumber informasi dan teknologi yang potensial dan lain-lainnya. Dalam konteks bisnis, internet membawa dampak transformasional yang menciptakan paradigma baru dalam dunia bisnis berupa Digital Marketing Pada awal penerapan electronic commerce yang bermula di awal tahun 1970-an dengan adanya inovasi semacam Electronic fund Transfer (EFT). Saat itu penerapan sistem ini masih sangat terbatas pada perusahaan berskala besar, lembaga keuangan pemerintah dan beberapa perusahaan menengah kebawah yang nekat, kemudian berkembang hingga muncul istilah yang dinamakan EDI (Electronic Data Interchange). Bermula dari transaksi keuangan ke pemprosesan transaksi lainnya yang membuat perusahaanperusahaan lain ikut serta, mulai dari lembaga-lembaga keuangan hingga ke 11 manufacturing, ritel, jasa dan lainnya. Kemudian terus berkembang aplikasiaplikasi lain yang memiliki jangkauan dari trading saham sampai ke sistem reservasi perjalanan. Pada waktu itu sistem tersebut dikenal sebagai aplikasi telekomunikasi. Awal tahun 1990-an komersialisasi di internet mulai berkembang pesat mencapai jutaan pelanggan, maka muncullah istilah baru electronic commerce atau lebih dikenal e-Commerce. Riset center e-Commerce di Texas University menganalisa 2000 perusahaan yang online di internet, sektor yang tumbuh paling cepat adalah e-Commerce, naik sampai 72% dari $99,8 Milyar menjadi $171,5 Milyar. Di tahun 2006 pendapatan di Internet telah mencapai angka triliunan dollar, benar-benar angka yang menakjubkan (M. Suyanto, 2003) Salah satu alasan pesatnya perkembangan bisnis online adalah adanya perkembangan jaringan protokol dan sofware dan tentu saja yang paling mendasar adalah meningkatnya persaingan dan berbagai tekanan bisnis. Electronic commerce merupakan konsep dari pemasaran global yang di gambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada dunia online atau pertukaran informasi melalui jaringan informasi internet (Turban, Lee, King, Chung, 2000). Sebagian orang mengartikan istilah commerce (perdagangan) sebagai transaksi yang dilakukan antar perusahaan yang berekanan/berpartner. Sebab inilah yang membuat istilah e-Commerce menjadi terkesan sempit dari sebagian orang tertentu. Kemudian muncul istilah e-Business, yang didefinisikan mengacu pada e-Commerce yang lebih luas, yang tidak hanya sekedar proses menjual dan membeli tapi juga berarti melayani pelanggan, berkolaborasi dengan partner bisnis dan dalam lingkungan suatu organisasi Sejarah perkembangan E-commerce di dunia di mulai dari kemunculan internet yang kemudian terus berkembang sehingga timbulah E-commerce. Internet mulai lahir pada tahun 1969 kelompok peneliti Amerika berhubungan dengan empat komputer di UCLA, Stanford Research Institute, Universitas Utah, dan Universitas California di Santa Barbara. Mereka menciptakan sebuah jaringan untuk berkomunikasi antara satu dengan yang lain. Jaringan ini dikenal dengan istilah ARPAnet – ARPA merupakan singkatan dari Advanced Research Project Agency yang merupakan bagian dari Departemen Keamanan AS. Tiga tahun kemudian, lebih dari lima puluh 12 universitas telah terhubung bersama-sama dalam jaringan (network), dan jaringan komputer yang lain mulai muncul di sekitar negara bagian dan dunia. Seiring dengan perkembangan ARPAnet, yang diikuti pula dengan kerjasama jaringan antara kaum pendidik, dan eksperimen NASA mengenai jaringan komputer, jaringan ini mulai terhubungkan satu dengan yang lain interconnected, inilah awal mula dipakai istilah “Internet”. Istilah perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik. Berkembang melalui aktivitas yang mempunyai istilah “perdagangan web” melakukan transaksi pembelian dan penjualan barang dan jasa melalui World Wide Web melalui sebuah server yang dianggap aman (HTTPS). WEB mulai dikenal masyarakat luas pada tahun 1994, jurnalis banyak beranggapan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi yang nantinya akan berkembang dengan pesat. Baru kurang lebih empat tahun protocol HTTPS memasuki tahap matang dan mulai banyak digunakan oleh masyarakat luas. Antara tahun 1998 dan tahun 2000 banyak pebisnis dari Negara AS dan Eropa mengembangkan situs web ini. Secara terminologi website adalah kumpulan dari laman-laman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Website (WWW) di Internet. WWW terdiri dari seluruh websiteyang tersedia kepada publik. Laman-laman sebuah website (websitepage) diakses dari sebuah URL yang menjadi “akar” (root), yang disebut homepage (laman induk; sering diterjemahkan menjadi “beranda”, “laman muka”), URL ini mengatur laman website untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun hyperlink-hyperlink yang ada di laman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu mereka susunan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan. Sebuah website pageadalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui website browser. Semua publikasi dari situs-situs tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar. Laman Website layaknya sebuah buku yang dapat menampung berbagai informasi tentang banyak hal baik bersifat komersil maupun non 13 komersil. Melalui media website inilah seseorang dapat memberikan informasi tertentu kepada orang lain yang berada di seluruh dunia. Website mulai dikenal di Indonesia sekitar tahun 1998, dimana hanya perusahaan besar saja yang mampu memilikinya. Pada saat itu, website merupakan sebuah teknologi yang cukup mahal untuk dimiliki. Sehingga banyak pengusaha maupun produsen mengurungkan niat untuk dapat memiliki media promosi ini. Langkanya penyedia jasa pembuatan website yang menawarkan harga murah membuat keinginan perusahaan-perusahaan tersebut untuk memiliki sebuah website murah hanya menjadi sebuah mimpi. Sekarang ini terdapat hampir milyaran laman website yang memeriahkan dunia maya. Sebagian besar dari website tersebut adalah website komersial yang bersifat bisnis dan perdagangan. Rupanya media promosi dalam bentuk website sangat berperan penting dalam dunia usaha. Buktinya akhir-akhir ini banyak pengusaha besar maupun kecil telah menggunakan website sebagai salah satu media promosi dalam memasarkan produk ataupun jasa. Fungsi website yang tidak hanya sebagai sarana promosi melainkan juga sebagai upaya untuk meningkatkan prestise (gengsi) dari suatu perusahaan telah membuat banyak pengusaha berani mengeluarkan biaya yang cukup tinggi untuk memiliki media online ini. Penemu website adalah Sir Timothy John ¨Tim¨ Berners-Lee, sedangkan website yang tersambung dengan jaringan pertamakali muncul pada tahun 1991. Maksud dari Tim ketika merancang website adalah untuk memudahkan tukar menukar dan memperbarui informasi pada sesama peneliti di tempat ia bekerja. Pada tanggal 30 April 1993, CERN (tempat dimana Tim bekerja) mengumumkan bahwa WWW dapat digunakan secara gratis oleh publik. Sebuah website bisa berupa hasil kerja dari perorangan atau individu, atau menunjukkan kepemilikan dari suatu organisasi, perusahaan. biasanya pembahasan dalam sebuah website merujuk pada sebuah ataupun beberapa topik khusus, atau kepentingan tertentu. Sebuah website bisa berisi pranala yang menghubungkan ke website lain, demkian pula dengan website lainnya. Hal ini terkadang membuat perbedaan antara website yang dibuat oleh individu ataupun perseorangan dengan website yang dibuat oleh organisasi bisnis menjadi tidak begitu jelas. 14 Website biasanya ditempatkan pada server website. Sebuah server website umumnya telah dilengkapi dengan perangkat-perangkat lunak khusus untuk menangani pengaturan nama ranah, serta menangani layanan atas protokol HTTP yang disebut sebagai Server HTTP seperti Apache HTTP Server, atau Internet Information Services Website mempunyai fungsi yang bermacam-macam, tergantung dari tujuan dan jenis website yang dibangun, tetapi secara garis besar dapat berfungsi sebagai: a. Media Promosi Sebagai media promosi dapat dibedakan menjadi media promosi utama, misalnya website yang berfungsi sebagai search engine atau toko Online, atau sebagai penunjang promosi utama, namun website dapat berisi informasi yang lebih lengkap daripada media promosi offline seperti koran atau majalah. b. Media Pemasaran Setelah fungsinya sebagai media promosi umum, maka selanjutnya website bisa berfungsi secara spesifik sebagai media pemasaran. Pada toko online atau sistem afiliasi, website merupakan media pemasaran yang cukup baik, karena dibandingkan dengan toko sebagaimana di dunia nyata, untuk membangun toko online diperlukan modal yangr relatif lebih kecil, dan dapat beroperasi 24 jam walaupun pemilik website tersebut sedang istirahat atau sedang tidak ditempat, serta dapat diakses darimana saja. c. Media Informasi Baik sebagai media promosi maupun media pemasaran, website didalmnya selalu mengandung informasi yang berkaitan dengan hal yang ingin di publikasikan. Website portal dan radio atau tvonline menyediakan informasi yang bersifat global karena dapat diakses dari mana saja selama dapat terhubung ke internet, sehingga dapat menjangkau lebih luas daripada media informasi konvensional seperti koran, majalah, radio atau televisi yang bersifat lokal. 15 d. Media Pendidikan Selain bersifat afiliati maupun pengenalan publik sebagaimana fungsi diatas, website disini juga bisa berfungsi sebagai media pendidikan. Ada komunitas yang membangun website khusus berisi informasi atau artikel yang sarat dengan informasi ilmiah misalnya wikipedia. Salah satu fungsi website sebagai media promosi dan pemasaran seringkali dijadikan sebagai media penjualan secara online yang seringkali disebut dengan istilah webstore. Belanja online atau ritel online adalah suatu bentuk perdagangan elektronik yang memungkinkan konsumen untuk langsung membeli barang atau jasa dari penjual melalui Internet menggunakan browser web. Nama alternatif adalah: e-web-toko, e-toko, e-toko, toko internet, web-toko, web-store, toko online, dan toko virtual. Sebuah toko online membangkitkan analogi fisik membeli produk atau jasa di toko batadan-mortir atau pusat perbelanjaan, proses ini disebut business-to-consumer (B2C) belanja online. Dalam kasus di mana bisnis membeli dari bisnis lain, proses ini disebut business-to-business (B2B) belanja online. Pertama server World Wide Web dan Browser dibuat oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1990, dibuka untuk penggunaan komersial pada tahun 1991. Setelah itu, inovasi teknologi berikutnya muncul pada tahun 1994: online banking, pembukaan toko pizzaonline dengan Pizza Hut, SSL standar enkripsi v2 Netscape untuk aman transfer data, dan sistem belanja online pertama Intershop itu. Segera setelah itu, Amazon.com meluncurkan situs belanja online di tahun 1995 dan eBay juga diperkenalkan pada tahun 1995 Perusahaan ritel online terbesar adalah eBay dan Amazon.com. Keduanya berbasis di Amerika Serikat. Keberhasilan ritel tidak lagi semua tentang toko fisik, ini terbukti karena peningkatan pengecer kini menawarkan antarmuka toko online bagi konsumen. Dengan pertumbuhan belanja online, datang banyak kesempatan cakupan tapak pasar baru bagi toko-toko yang tepat dapat memenuhi permintaan pasar luar negeri dan persyaratan layanan Dalam perkembangannya yang semakin diminati, webtore mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut : 16 a. Mendapatkan penghasilan, penghasilan yang didapatkan dari webstore tidak terlihat secara real tetapi sesungguhnya ketika bisnis ini ditekuni, hasil yang didapatkan melebihi dari pekerjaan utama seseorang. b. Mendapatkan pengunjung, besar pengunjung suatu website berbanding lurus dengan uang yang di dapatkan pemilik. c. Membangun komunitas, adanya perkumpulan atau komunitas produksangat penting. Karena dengan begitu, mereka ikut menjadi motor penggerak kemajuan bisnis online. Semakin besar komunitas online, otomatis semakin maju bisnis toko yang bersangkutan. d. Berkomunikasi, pemilik webstoreharus mampu memastikan tampilan dan isi website agar dapat di mengerti dengan baik oleh customer karena hal itulah yang menjadi media komunikasi sebuah webstore. e. Mendapatkan iklan, seseorang juga bisa mendapatkan penghasilan daripengiklan. Selain dari pembeli kita juga bisa mendapatkan hasil dari para pengiklan. f. Menentukan suatu bisnis, dalam artian segala bisnis yang ada bisa dikembangkan, asalkan tidak melanggar aturan-aturan yang telah ditentukan. Karena bila hal itu dilanggar, bisa mengakibatkan bisnis dikelola di dapat oleh penyedia layanan akses internet. g. Jaringan dalam mengirim dan menerima informasi sangat luas sertadalam bertransaksi pun juga mudah. Kita bisa melakukan research diberbagai kota, provinsi dan negara-negara yang ada. h. Peluang seseorang untuk menjadi pembisnis online profesional pun bisa terealisasikan dengan menciptakan usaha-usaha yang dimiliki, membuka jasa, dan bahkan dapat membuat perusahaan bisnis online sendiri. Perkembangan bisnis online seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia belum disertai dengan sikap pemerintah terkait regulasi kebijakan. Sejauh ini Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK), banyak menampung keluhan masyarakat karena merasa dirugikan oleh pihak penjual dan juga keluhan terkait penjual tidak mempunyai toko fisik. Ditinjau dari definisi perdagangan versi pemerintah idealnya dan wajib punya tempat usaha di lokasi setelah mendaftarkan usahanya ke DISPERDAGIN. Hal tersebut diperkuat dengan UU No 3 tahun 1983 tentang wajib daftar perusahaan 17 dan UU No 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen. Artinya jika kegiatan bisnis tidak sesuai UU tersebut maka termasuk dalam kategori bisnis ilegal. Untuk regulasi saat ini bisnis segala bentuk yang terkait dengan aktivitas online termasuk bisnis masih terakomodir di dalam UU tentang ITE yang belum mengatur sepenuhnya tentang kebijakan, kewajiban dan hak pemilik webstore. F. Kerangka Konsep Penelitian Konsep penelitian yang disajikan dan mejadi pokok dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manajemen Media Manajemen media yang akan diteliti meliputi kegiatan manajemen pemilihan produk/desain produk, penataan fungsi produk, pengelolaan produk dan pembayaran serta pengeloaan pengiriman serta follow up pengiriman dan pengecekan rating penjualan. 2. Webstore Sebagai media komunikasi baru, webstore menjadi suatu unsur yang sangat penting untuk diteliti, sebagaimana dengan hal tersebut westore zonaniaga.com juga menjadi salah satu hal yang diperhatikan dan menjadi obyek dalam penelitian ini, khususnya dari segi fungsi dan tampilan yang telah disajikan. 3. Pasar Virtual Bisa diartikan sebagai kumpulan dari beberapa webstore dengan berbagai karakteristik. Pengamatan pasar virtual dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menilai kesesuaian webstore zonaniaga.com dengan karakteristik dan kondisi pasar virtual. 4. Manajemen New media Munculnya new media telah meningkatkan komunikasi antara orang di seluruh dunia dan internet ini telah memungkinkan orang untuk mengekspresikan diri melalui blog, situs web, gambar, dan media user-generated lainnya. Dalam penelitian ini manajemen new media difokuskan pada manajemen pengelolaan webstore zonaniaga.com. 5. Karakteristik Pembeli Online Belanja online menjadi pilihan sebagian besar orang, terutama bagi mereka yang sibuk dan tidak sempat pergi ke toko konvensional. Selain itu beberapa 18 orang beranggapan bahwa belanja online mempunyai manfaat meminimalisisr pengeluaran, hemat tenaga dan hemat waktu. Dalam melakuan pembelanjaan online masing-masing pembeli mempunyai karakteristik tersendiri, antara lain sebagai berikut: a. Price Oriented Berorientasi kepada harga. Tipe pembeli ini orientasi utamanya mencari harga murah. Terkadang kualitas tidak begitu dipedulikan asal tampilan luar oke. Pembeli ini akan mencari perbandingan harga sebanyak banyaknya sampai ditemukan harga yang semurah mungkin. b. Quality Oriented Harga merupakan prioritas utama pada beberapa orang, tetapi disisi lain orang juga berorientasi kepada Kualitas. Merk mungkin tidak begitu dipedulikan, asal kualitasnya bagus. Mereka akan mencari informasi yang dalam mengenai suatu produk sebeum membelinya. Mereka akan mencari pendapat atau testimoni para pengguna sebelumnya melalui forum, milist atau social media. Bagi konsumen tipe ini, harga nomor dua, yang terpenting produk yang akan dibelinya sudah banyak yang pakai dan komentarnya positif. c. Fanatic Buyer/Irrasional Buyer Lain halnya dengan dua tipe pembeli yang berorientasi pada harga dan merk diatas, beberapa dari pembeli juga kurang mempedulikan harga dan bahkan mungkin kualitas. Yang terpenting bagi mereka adalah mendapatkan produk dengan merk tertentu yang sudah biasa mereka pakai. Pembeli tipe ini akan rela antri berjam-jam demi mendapatkan produk baru merk yang diinginkannya. G. Definisi Operasional 1. Aspek Manajemen a. Planning merupakan fungsi manajemen yang berkenaan dgn pendefinisian sasaran untuk kinerja organisasi, bisa juga diartikan sebagai perencanaan awal sebuah aktivitas. Dalam operasional ini, planning diartikan sebagai pemilihan produk/ desain produk pada sebuah webstore zona niaga.com 19 b. Organizing merupakan fungsi manajemen yang berkenaan dengan penugasan mengelompokkan tugas-tugas ke dalam departemendepartemen dan mengalokasikan sumber daya ke departemen. Dalam arti luas organizing diartikan juga sebagai penataan fungsi yang telah ditetapkan pada planning sebelumnya. Dalam konteks ini organizing diartikan sebagai pengelolaan produk oleh zona niaga.com yang telah dipilih didesain pada langkah sebelumnya c. Actuating fungsi manajemen yang berkenaan penindaklanjutan suatu kegiatan atau aktualisasi suatu perencanaan yang telah terorganisasi. Dalam penelitian ini, operasionalitas actuating ditunjukkan melalui pengelolaan produk, pengelolaan pembayaran dan pengelolaan pengiriman. d. Controlling fungsi manajemen yang berkenaan dengan pengawasan terhadap aktualisasi kegiatan. Dalam hal ini, webstore melakukan kontrol berupa follow up pengiriman dan rating penjualan. 2. Aspek Penerapan Majamen dalam Webstore a. Desain Produk, merupakan suatu pemikiran dan kreatifitas dari zonaniaga.com dalam memilih jenis produk yang akan dijual dan mampu menarik minat pembeli. b. Pengelolaan produk. Dalam hal ini adalah bagaimana zonaniaga.com dalam mengelola produk yang sudah dijual di toko online. Mulai dengan mengedit produk, menambah item dan kategori atau malah menghapusnya dari shopping cart zonaniaga.com. c. Pengelolaan order, aspek ini lebih mengarah ke teknis. Ada tiga macam status order dalam hal ini, yaitu, status pending, confirmed atau cancelled, asumsi ini digunakan karena pada zonaniaga.com sudah menggunakan shopping cart. d. Pengelolaan pembayaran. Aspek yang ditinjua dalam pengelolaan pembayaran adalah jenis pemayaran yang digunakan, baik itu menggunakan paypal, transfer bank, credit card atau yang lain-lain. 20 e. Pengelolaan pengiriman. Disini setiap webstore perlu menentukan biaya kirim yang akan dikenakan dengan melakukan pengecekan biaya secara up-to-date melalui jasa pengiriman yang digunakan. f. Follow up pengiriman, merupakan tindak lanjut yang dilakukan zonaniaga.com pasca dilakukan pengiriman barang, indikator yang digunakan dalam hal ini adalah penyediaan nomer resi, pengecekan status barang dan lapran penerimaan barang. g. Follow up rating penjualan, hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat persaingan zonaniaga.com dengan webstore dengan penjualan produk sejenis. H. Metode Penelitian 1. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan model studi kasus. Umar Husein (2009) mengungkapkan bahwa penelitian studi kasus adalah penelitian di mana dilakukan sebuah eksplorasi dan analisa secara rinci, mendalam, dan menyeluruh mengenai suatu objek tertentu dalam sebuah lingkungan sosial, dalam kurun waktu tertentu. Ditambahi pula dalam bukunya, bahwa melakukan riset dengan menggunakan metode studi kasus, maka peneliti akan menemukan faktor-faktor dominan yang berhubungan dengan permasalahan penelitiannya, dan juga akan menemukan hubunganhubungan yang tadinya tidak terpikirkan atau belum direncanakan sebelumnya. Penerapan penelitian dengan studi kasus pada webstore zonaniaga.com berpijak pada unsur rata–rata kunjungan zonaniaga.com yang mencapai angka 925 kunjungan/hari, unsur lainnya yaitu sistem pelayanan komunikasi konsumen yang fast response. Dua unsur tersebut menjadikan suatu pertanyaan yang terkait dengan manajemen yang telah dilakukan oleh webstore zonaniaga.com sebagai sebuah webstore. Melalui penggunaan metode penelitian studi kasus ini, maka tujuantujuan penelitian ini, seperti mengidentifikasi dan mendeskripsikan praktek manajemen webstore Zona Niaga oleh zonaniaga.com, elemen-elemen, peran dan fungsi dari manajemen zonaniaga.com dapat dicapai. 21 2. Subyek Penelitian Subyek penelitian sebagai sumber utama informasi dalam penelitian ini yaitu bagian internal dari zonaniaga.com yang merupakan pemilik, web designer, serta staf zonaniaga.com. 3. Teknik Pengumpulan Data Ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: a. Wawancara Melalui wawancara, peneliti dapat mendapatkan data yang lebih mendalam mengenai objek penelitian. Wawancara yang dilakukan berisi pertanyaan-pertanyaan yang sudah disusun terlebih dahulu dan juga pertanyaan-pertanyaan spontan ketika melakukan wawancara. Wawancara akan dilakukan kepada subyek penelitian yaitu orang yang berkaitan dengan manajemen zonaniaga.com dengan uraian rinci sebagai berikut: Tabel 1.1 Subyek Wawancara dalam zonaniaga.com No 1. Nama Bingar Herwono Posisi Penjelasan Job Descroption Manajer (Pemilik) Mengawasi pelaksanaan kegiatan serta kondisi webstore, menerima dan memeriksa laporan bulanan, melakukan pemesanan pembelanjaan barang 2. Atik Wardani Costumer Service Melayani Tanya jawab dan pemesanan produk 3. Tyas Muyasaroh Staff pengepakan Melakukan pengepakan dan pengiriman dan pengiriman barang sesuai dengan terusan pemesanan oleh costumer service 4. Bifari Santoso Pengelola webstore Mendesain produk baru webstore, dalam menampilkan etalase online, memeriksa kesehatan situs Sumber: Data primer, 2013 22 b. Observasi Observasi dilakukan secara online dan offline. Observasi online dimaksudkan untuk menilai kelayakan webstore sebagai sebuah toko online dan media komunikasi online. Observasi offline dilakukan dengan mendatangi lokasi toko zonaniaga.com dan melalukan pengamatan aktivitas di dalamnya. Observasi ini tidak bersifat partisipatoris agar tidak mengganggu jalannya aktivitas yang biasanya berjalan dan dapat mempengaruhi data-data acuan dan bukti-bukti yang berguna bagi penelitian. Hasil dari pengamatan akan dikumpulkan dan digunakan sesuai dengan kebutuhan penulisan laporan penelitian. c. Studi Pustaka Data dan acuan analisis didapatkan melalui buku-buku, makalah seminar, newsletter, sumber-sumber dari internet. Selain itu pula bahan-bahan tertulis lainnya yang juga berkaitan dengan penelitian antara lain arsiparsip dokumen, laporan, notulensi, dan lain-lain. Untuk berbagai sumber pustaka yang telah peneliti gunakan dalam penyususnan proposal ini adalah sebagai berikut: Tabel 1.2 Daftar Sumber Pustaka dan Letak Penggunaannya No 1. Daftar Sumber Letak Penggunaan Anonim, 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tim KerangkaPemikiran: Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. Manajemen Media Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa 2. David Croteau and William Hoynes. 2001. Media, Kerangka Pemikiran: Marketsand The Public Sphere. London: Pine Forge Manajemen New Press media 23 3. Turban, Efraim, Jae Lee, David King dan H. Michael Kerangka Pemikiran: Chung. (2000). Electronic Commerce: A Managerial Webstore sebagai Perspective. Inc New Jersey: Prentice Hall 4. Suyanto. 2003. E-commerce pasar virtual Perusahaan Top Kerangka Pemikiran: Dunia.Yogyakarta: Andi Offset Webstore sebagai pasar virtual 5. Umar, Husein. 2009. Metode Riset Bisnis. Jakarta: Metodologi penelitian: PT. Gramedia Pustaka Utama jenis dan metode penelitian 6. Moleong, Lexy. 2002. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian: Kualitatif. Bandung: PT Remaja. Rosdakarya Teknik Analisis Data Sumber : Data primer, 2013 4. Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan dengan mengolah data-data kualitatif yang tersedia yang diperoleh dari sumber-sumber yang telah ditetapkan. Pengkategorian, penyusunan, dan penggabungan data-data yang telah dikumpulkan dilakukan untuk penyajian data yang sesuai dengan permasalahan penelitian. Peneliti memilih analisis data deskriptif kualitatif dengan teknik analisis domain karena dianggap relevan dan dapat menjawab pertanyaan penelitian. Menurut Patton (dalam Lexy J. Moleong 2002) menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Teknik analisis domain digunakan untuk menganalisis gambaran obyek penelitian secara umum atau ditingkat permukaan namun relatif utuh tentang obyek penelitian tersebutdengan menjelaskan dan menguraikan runtutan deskripsi data-data penelitian yang dikumpulkan melalui teknik dokumentasi, wawancara dan observasi. Langkah-langkah yang digunakan peneliti dalam analisis domain dalam penelitian ini adalah sebagai beriku: 24 a. Memilih pola hubungan semantik tertentu atas dasar informasi atau fakta yang tersedia dalam catatan harian penelitian di lapangan/ hasil observasi b. Menyiapkan kerja analisis sesuai dengan daftar subyek yang akan diwawancarai yaitu pemilik perusahaan, customer service, tim pengepakan dan pengiriman serta pengelola webstore c. Memilih kesamaan data dari catatan harian peneliti di lapangan dengan hasil wawancara penelitian d. Mendeskripsikan keseluruhan hasil wawancara dengan perbandingan hasil observasi dengan fokus data yang telah ditetapkan yaitu planning (Desain Produk), organizing (Pengelolaan produk), actuating (pengelolaan order, pembayaran dan pengiriman) dan controlling (follow up pengiriman dan rating penjualan) kemudian dideskripsikan secara umum sesuai dengan masing-masing elemen. 25