MODUL PERKULIAHAN / MODUL-10 ETIK UMB Etika Dan Perilaku Profesional Sarjana Kepemimpinan dan Kerjasama Tim (Team) Fakultas Program Studi Ekonomi dan Bisnis S1 /Manajemen Tatap Muka 10 Kode MK Disusun Oleh 90004 Ryani Dhyan Parashakti.SE.MM Abstract Kompetensi Dalam materi ini akan dijelaskan arti dari kepemimpinan, sifat-sifat pemimpin, sampai dengan penjelasan mengenai kerjasama tim. Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan dan memaknai apa itu pemimpin dan kepemimpinan, sekaligus memahami arti dari kerjasama tim, karena sebagai individu ataupun kelompok mahasiswa mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin di masa yang akan datang. Kepemimpinan dan Kerjasama Tim (Team) Pertemuan-11 Tatap Muka Dalam hal kerjasama tim, mari kita ingat kembali kejadian atau peristiwa pada tanggal 1 Juli 2012, tim nasional sepak bola Spanyol membuat sejarah sepak bola ketika mereka mengalahkan Italia dengan skor telak 4-0 di final euro 2012. Spanyol akhirnya menjadi tim pertama yang memenangkan dua kejuaraan eropa berturut-turut dan tim sepak bola pertama yang memenangkan tiga turnamen besar berturut-turut (Euro 2008, Piala Dunia 2010 dan Euro 2012). Dalam hal ini tentunya para pemain melakukan kerjasama tim yang sangat kompak, dan pelatih Vicente del Bosque telah menunjukkan kepemimpinannya atas tim Spanyol dengan menerapkan strategi permainan untuk dimainkan oleh para pemain di dalam tim. sumber foto : google.com Pembahasan Dalam berkehidupan, manusia tidak bisa hidup sendiri. Manusia satu membutuhkan manusia yang lainnya, demikian pula sebaliknya, sehingga pada akhirnya beberapa manusia yang saling membutuhkan dan memiliki kesamaan tujuan akah hidup secara berkelompok. Hal itu disebabkan karena secara alamiah manusia adalah makhluk sosial yang akan selalu hidup dalam kelompok-kelompok. Kelompok-kelompok terbentuk berdasarkan berbagai maksud dan tujuan. Dalam satu kelompok terdapat beberapa anggota yang masing-masing memiliki kemampuan yang berbeda yang biasanya saling bersinergi untuk mencapai tujuannya. Kelompok-kelompok seperti ini kemudian disebut sebagai tim. Namuan tujuan tidak akan tercapai bila tidak ada ‘seseorang’ yang mampu menggerakkan dan mensinergikan potensipotensi yang dimiliki oleh anggota tim. Orang inilah yang disebut sebagai ‘Pemimpin’ dan anggota tim yang saling bersinergi disebut sebagai tim yang bekerja sama. 2016 2 Etik UMB Ryani Dhyan Parashakti SE., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan dalam bahasa Inggris disebut ‘Leadership’. Leadership memiliki arti yang luas meliputi ilmu tentang kepemimpinan, ciri kepemimpinan, teknik kepemimpinan, seni memimpin (Iensufiie, 2012). Sedangkan menurut Getol, 2012, Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi sekelompok orang yang memiliki kebutuhan yang sama dan mengarahkan mereka agar mereka bersedia melakukan pekerjaan sesuai dengan pengarahan dan pada akhirnya mencapai tujuan yang sudah ditetapkan bersamasama tersebut. Kepemimpinan berasal dari kata dasar ‘Pemimpin’ yaitu seseorang yang mampu menggerakkan pengikut untuk mencapai tujuan organisasi (Iensufiie, 2012). Iensufiie juga menyebutkan bahwa Pemimpin merupakan salah satu komponen dalam struktur kepemimpinan. Komponen Kepemimpinan terdiri dari: Pemimpin Pemimpin adalah perekat organisasi. Pemimpin adalah orang yang mapu menggerakkan pengikut (anggota organisasi) dalam mewujudkan Tujuan Organisasi. Kemampuan menggerakkan Kemampuan menggerakkan adalah energi dalam diri seorang pemimpin yang merupakan motor penggerak sebuah struktur kepemimpinan, kemampuan menggerakkan dapat berbentuk perintah, paksaan, otoritas, himbauan, sistem transaksional, motivasi, pemberian contoh, dan lain-lain. Pengikut Pengikut adalah unsur yang penting dalam komponen kepemimpinan. Namun kepemimpinan juga dimungkinkan tanpa adanya pengikut karena seorang dapat memimpin dirinya sendiri dalam meraih mimpi dan cita-cita pribadinya. Tujuan yang baik Tujuan adalah alasan utama mengapa organisasi dibentuk Organisasi Organisasi adalah wadah untuk mencapai tujuan atau mewujudkan visi. Organisasi adalah tempat kepemimpinan berada. Sifat-sifat Pemimpin 1. Memiliki Visi Atau Pandangan Jauh Ke Depan Yang menjadi cita-cita organisasi yang harus dicapai. Pemimpin kemudian menterjemahkan visinya menjadi misi dan rencana kerja dan mengkomunikasikannya 2016 3 Etik UMB Ryani Dhyan Parashakti SE., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kepada pengikut untuk dapat diwujudkan bersama pengikut. Dalam menetapkan visi atau tujuan organisasi, pemimpin harus menetapkan tujuan yang realistis (dapat dicapai) dan membuat target pencapaiannya secara bertahap. 2. Memiliki Spirit (Semangat) Pemimpin haruslah memiliki semangat. Daya dorong atau energi yang besar ditularkannya kepada para pengikut (anggota organisasi) untuk dapat mewujudkan visinya. 3. Memiliki Integritas Integritas adalah sikap jujur, konsisten, komitmen, berani dan dapat dieprcaya. Integritas tinggi muncul dari kesadaran diri yang bersumber dari suara hati (Agustian, 2001). Integritas adalah penyatuan diri seseorang dengan apa yang diyakininya baik untuk dilakukan secara menyeluruh (Iensufiie, 2012) Kejujuran, konsistensi, dan komitmen dalam pencapaian tujuan organisasi akan menuai tingkat kepercayaan yang tinggi dari anggota organisasi. Para anggota kelompok akan termotivasi untuk bersama-sama mewujudkan tujuan organisasi. Dengan demikian tujuan organisasi dapat dipastikan akan terwujud sesuai rencana pencapaiannya. Pemimpin yang jujur akan mudah menegur anak buahnya yang tidak jujur, sedangkan pemimpin yang tidak jujur akan sulit menegur ketidak-jujuran anak buahnya, karena dia sendiri tidak dapat memberikan contoh perilaku jujur. Pemimpin seperti ini tidak memiliki integritas, dan sulit memperoleh pengikut. 4. Memiliki Kemampuan Berkomunikasi Dalam mewujudkan visi dan cita-cita organisasi seorang pemimpin dibantu oleh anggota tim atau kelompok atau organisasi. Komunikasi yang jelas dan efektif akan memudahkan anggota kelompok memahami tugas-tugasnya dalam pencapaian cita-cita. Komunikasi terdiri dari dua komponen yaitu ‘menyampaikan’ dan ‘mendengar’. Mendengar adalah sarana komunikasi yang penting. Dengan mendengar pemimpin bersedir mengerti keadaan orang lain sebelum minta dimengerti. Pemimpin yang mendengar lebih mudah menangkap aspirasi pengikutnya untuk memperoleh umpan balik dan akan lebih menghargai ide-ide mereka. Dalam menyampaikan gagasan, pemimpin dapat menggunakan metode persuasif yang bernada membujuk, tidak menonjolkan kekuasaan sehingga dapat mempengaruhi pikiran pengikutnya dengan ide-idenya. 5. Bersikap Obyektif Pemimpin dituntut untuk mengambil keputusan berdasarkan data dan fakta bukan berdasarkan emosi. Pemimpin harus bersikap netral, tidak pilih kasih dan memihak. Pemimpin juga harus bersikap mengayomi anak buah, memantau dan menilai hasil kerja anak buah menggunakan alat ukur yang sama yang telah disepakati, memberi 2016 4 Etik UMB Ryani Dhyan Parashakti SE., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id penghargaan bagi keberhasilan yang dicapai, dan menelaah penyebab kegagalan untuk melakukan perbaikan. 6. Kreatif Pemimpin harus memiliki pengetahuan dan wawasan yangluas tentang berbagai hal. Dengan demikian pemimpin dapat memberikan alternatif pemecahan masalah secara lebih kreatif. Pemimpin juga harus kreatif dalam berpikir, berstrategi terutama dalam mencari cara-cara baru untuk mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan. 7. Mampu Menyusun Skala Prioritas Dalam pencapaian tujuan banyak hal yang harus dilakukan. Kadang-kadang tidak semua hal dapat dilakukan pada waktu yang sama karena banyaknya keterbatasan. Ketika dihadapkan pada pilihan-pilihan, seorang pemimpin harus dapat menentukan skala prioritas dan dapat menganalisa berdasarkan tingkat kepentingan dan resikonya sebelum menetapkan urutan prioritas yang paling tepat dalam menyelesaikan suatu masalah. 8. Mampu Menjadi Pembimbing Aggota organisasi terdiri dari banyak orang dengan kompetensi yang berbeda-beda dan karakter yang berbeda-beda pula. Pemimpin berperan untuk mengarahkan anak buahnya sesuai dengan kompetensi masing-masing dan membimbing mereka agar potensi yang dimiliki anak buahnya dapat muncul dan bermanfaat bagi kemajuan organisasi. Dalam pembimbingan pemimpin dapat membantu anak buahnya untuk melihat permasalahan dari sudut pandang yang lain. Dengan cara ini pemimpin juga membantu anak buahnya memikirkan sendiri alternatif pemecahan masalah dan pada akhirnya mereka dapat termotivasi untuk mengembangkan cara-cara berpikir baru. Peran dan Tanggung Jawan Pemimpin Dalam memimpin organisasi baik berupa perusahaan, organisasi sosial, organisasi kemahasiswaan, organisasi politik, atau organisasi lainnya, pemimpin memiliki peran dan tanggung jawab dalam hal-hal sebagai berikut: 1. Pengambilan Keputusan Seorang pemimpin harus berani mengambil keputusan. Pemimpin mengambil keputusan berdasarkan data dan fakta, memutuskan berdasarkan pertimbangan rasional bukan emosional, melakukan analisis dan memperhitungkan resiko. Keputusan yang diambil juga harus realistis, sesuai kemampuan organisasi dan tujuan yang ingin dicapai. Sebagai pemimpin ia harus mempertimbangkan berbagai hal dalam mengambil keputusan yang terbaik. 2016 5 Etik UMB Ryani Dhyan Parashakti SE., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. Mendelegasikan Tugas dan Wewenang Seorang pemimpin organisasi tidak bekerja sendiri untuk mencapai tujuan besar organisasi, tetapi dibantuk oleh anggota organisasi yang akan melakukan pekerjaanpekerjaan operasional sesuai dengan kompetensi masing-masing anggota. Dalam hal ini Pemimpin akan menginventaris pekerjaan apa saja yang harus dilakukan dalam pencapaian tujuan tersebut kemudian membagi-bagikan pekerjaan tersebut kepada para anggota organisasi sesuai dengan kompetensi masing-masing anggota. Hal ini disebut sebagai Pendelegasian Tugas. Tidak hanya tugas yang didelegasikan tetapi juga wewenang dalam pengambilan keputusan dalam lingkup tugas yang menjadi tanggung jawab anggota yang telah ditunjuk. 3. Melakukan Pengawasan Setelah menetapkan tujuan dan membagi pekerjaan, Pemimpin harus melaksanakan fungsi kontrol atau pengawasan terhadap kinerja anak buahnya untuk memastikan tercapainya tujuan. Setiap penanggung jawab pekerjaan harus melaporkan kemajuan pekerjaan kepada pemimpin secara berkala, apabila muncul hambatan dan masalah, akan didiskusikan cara-cara penyelesaian masalah. 4. Mengembangkan Partisipasi Anggota Partisipasi aktif anggota organisasi yang tinggi meningkatkan kemajuan dan keberhasilan perusahaan. Peran serta anggota organisasi juga meningkatkan motivasi dan rasa memiliki anggota untuk bersama-sama mencapai tujuan organisasi. 5. Melakukan Evaluasi Evaluasi atau penilaian hasil kerja bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan pekerjaan. Apabila ternyata hasil evaluasi menunjukkan tingkat keberhasilan yang rendah, perlu dicara cara-cara untuk melakukan perbaikan. Hasil evaluasi perlu disampaikan kepada para anggota. Bagi para anggota yang pencapaiannya baik diberi penghargaan, misalnya bonus, promosi jabatan, kenaikan penghasilan, atau bahkan selembar sertifikat. Sedangkan bagi yang tidak berprestasi diberikan sanksi. Cara seperti ini dapat meningkat motivasi berprestasi bagi anggota organisasi. 6. Menunjukkan Perhatian Kepada Anggota Organisasi Setiap orang membutuhkan pengakuan atas keberadaannya. Pemimpin yang baik perlu mengenal, memperhatikan, dan menunjukkan perhatiannya kepada setiap anggota organisasi meskipun anggota tersebut memiliki peran yang kurang penting dalam organisasi. Perhatian yang ditunjukkan oleh pemimpin sangat berharga bagi setiap anggota organisasi, karena mereka akan merasa bahwa keberadaan mereka penting bagi organisasi. Akibatnya mereka akan lebih termotivasi mendukung pencapaian organisasi. 2016 6 Etik UMB Ryani Dhyan Parashakti SE., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pemimpin di Abad 21 Seiring dengan dunia yang terus berubah, menurut Rhenald Kasali dalam bukunya Cracker Zone, di abad 21 akan dibutuhkan pemimpin yang disebut sebagai Cracker. Ketika muncul retakan-retakan dibutuhkan seseorang yang mampu memperbaharui industri/organisasi, yaitu para Cracker. Cracker mampu mengeluarkan jurus-jurus setingkat atau dua tingkat di atas Pemimpin (Kasali, 2011). Perbedaan Manajer, Pemimpin (Leader), dan Cracker Manager Manajer bekerja dengan sistem ideologi yang lama, menganut asas wait and see, mengambil keputusan dengan justifikasi lengkap (cenderung lamban), menghindari resiko, menunggu perintah dan telepon, cenderung mengamankan karir pribadinya. Pemimpin (Leader) Pemimpin bergerak mengubah haluan, mengajak bawahannya keluar dari belenggubelenggu lama, memasuki dunia baru dan melompat ke kurva ke dua. Pantang menungu, lebih suka ‘see and do’ atau ‘see and action’, mengangkat telepon dan memberi perintah, menggerakkan ke bawah, mengarahkan atasan dan mengendalikan ritme. Menciptakan retakan-retakan baru dan menantang bawahannya dengan gagasan baru, dan terbuka terhadap gagasan yang lebih baik. Cracker Craker berada di atas Pemimpin. Cracker tidak sekedar mengubah haluan organisasi atau perusahaan tetapi membongkar industri. Mereka adalah inventor (penemu) seperti Thomas Alfa Edison, Bill Gates, Albert Einstein. Mereka mampu mengubah warna-warna industri. Kerjasama Tim Peribahasa Tionghoa : “Dibalik setiap orang yang handal selalu ada orang-orang handal lainnya”. “Satu adalah jumlah yang terlalu sedikit untuk mencapai kebesaran” (Maxwell, 2002) Pengertian Tim dan Kerjasam Tim Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mengkoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu (Widiastutidyah, 2011). Katzanbach dan Smith mendefinisikan tim sebagai “Sekelompok kecil orang dengan ketrampilan yang saling melengkapi yang berkomitmen untuk maksud bersama (common 2016 7 Etik UMB Ryani Dhyan Parashakti SE., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id purpose), menghasilkan tujuan-tujuan dan pendekatan bersama di mana mereka mengikatkan diri dalam kebersamaan tanggung jawab (mutually accountable)” (Goa, 2007). Kata-kata yang bergaris miring, yaitu: Sekelompok Kecil Orang, ketrampilan yang saling melengkapi, maksud bersama, menghasilkan tujuan-tujuan bersama dan tanggung jawab bersama adalah kata-kata kunci dalam pengertian tim. Kata Kunci Kerjasama Tim • Kelompok Kecil: adalah kelompok dengan jumlah anggota 2-25 orang. Tetapi 5-9 orang dianggap paling optimal. • Ketrampilan Yang Saling Melengkapi: mensinergikan ketrampilan anggota membentuk kekuatan baru. • Maksud Bersama: merupakan motor penggerak sebuah Tim • Tujuan : kekuatan yang mendorong dan menggerakkan Tim. • Pendekatan Bersama: Kesepakatan cara para anggota melakukan kesepakatan bagaimana mereka akan bekerja dalam satu kesatuan. • Tanggung Jawab Bersama, harus dikembangkan dalam kerjasama tim, yaitu berbagi tanggung jawab dan rasa kepemilikan terhadap pencapaian tujuan Sinergi Sinergi adalah penggabungan berbagai kekuatan atau potensi menjadi satu kekuatan baru yang hebat. Sinergi akan tercapai ketika 2 orang atau lebih bekerjasama untuk menciptakan solusi yang lebih baik dibandingkan bila bekerja sendiri; bukan caramu atau cara saya, tetapi cara/jalan kita yang lebih baik. (Srijanti, dkk, 2006). Dengan memanfaatkan dan memberdayakan potensi yang beragam akan muncul kekuatan baru. Inilah filosofi dari Sinergi. ---oOo--- 2016 8 Etik UMB Ryani Dhyan Parashakti SE., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id PUSTAKA Etika dan Perilaku Profesional Sarjana, Dr Ir. Arissetyanto Nugroho, MM 2016 9 Etik UMB Ryani Dhyan Parashakti SE., MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id