BAB 5 KESIMPULAN PENELITIAN 5.1 Simpulan Penelitian Beberapa kesimpulan dari bahasan diatas, antara lain bahwa: (I) Informasi kos (akuntansi) yang dipergunakan untuk menghitung kos produk PT XYZ masih belum memadai, khususnya berkenaan dengan akurasi dan kredibilitas. Agar supaya mampu memperoleh informasi dengan tingkat akurasi memadai dan kredibel, baik yang bersifat kuantitatif (akuntansi) maupun kualitatif (non akuntansi), diperlukan suatu sistem kos yang sesuai dengan karakter, kemampuan SDM dalam PT ZYZ. (2) ABC yang sesuai bagi PT ZYZ tidak selalu harus merupakan upaya yang mahal atau mendetil. Dalam keadaan tertentu, informasi kos yang diperoleh bisa jadi kurang akurat, namun ada pakem yang membuatnya menjadi sahih untuk dipergunakan, yakni pertimbangan materialitasnya ('tidak signifikan') dan saran Hansen dan Mowen (2007: 36) bahwa it is better to be approximately correct than precisely inaccurate. (3) Tidak diragukan lagi bahwa informasi kos bagi kepentingan manajemen PT XYZ yang diolah berdasarkan konsep ABC relatif lebih akurat, namun dalam memutuskan harga guna diajukan kepada (caJon) pembeli, diperlukan pertimbangan yang lebih dari sekedar kos produk ditambah profit semata, demikian pula keputusan menerima atau menolak harga-counter dari (caJon) pembeli terdahulu, atau order tertentu yang baru diterima, memerlukan pertimbangan komprehensif dari aspek perusahaan secara keseluruhanlsystem optima, dengan bantuan konsep TOC. (4) Sinergi konsep ABC 99 100 dan TOC yang sesuai bagi PT XYZ, di1akukan dengan cara menerapkan konsep ABC pada upaya mendapatkan informasi kos kuantitatif, sebagai dasar menerapkan konsep TOC didalam pengambilan keputusan. 5.2 Implikasi Penelitian Hasil penelitian diatas, memberikan masukan praktis bagi perusabaan wood working pada khususnya dan perusabaan manufaktur pada mnumnya, babwasanya dalam peran sebagai penyedia informasi, seorang akuntan manajemen yang memiliki pengetabuan hal ikhwal teori akuntansi yang memadai, seyogyanya banyak teijun ke lapangan agar memperoleh deskripsi yang lengkap, komprehensif, tentang proses yang berlangsung (shop knowledge), sebab adalab kenyataan yang sering dijumpai, seorang akuntan sama sekali tidak memabami proses aktivitas yang berlangsung dalam produksi (Gantt, 1915: 151). Disamping itu, diperoleh pemahaman mengenai contingency theory yang mengatakan babwa tiada sistem akuntansi manajemen yang berlaku umum, namun dikatakan bahwa sesuatu sistem dapat disebut tepat, apabila cocok bagi perusabaan bersangkutan, bergantung sepenuhnya pada keadaan spesifik yang sedang dihadapi (Schoute, 2009: 34). 5.3 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini mengandung keterbatasan keterbatasan, yang diantaranya: (1) berfokuskan pada penghitungan kos produk belaka, sehingga data akuntansi yang dikumpulkan dari sumber penelitian, terutama hanya meliputi kos, data produksi serta 101 data relevan lainnya, tanpa data nilai penjualan, sehingga tidak melakukan simulasi untuk throughput. (2) Analisis aktivitas guna pembentukan cost pool nya dilakukan tidak terlalu mendetil, berhubung tujuan analisis adalah untuk menunjukkan bahwa dengan memanfaatkan konsep ABC, akan diperoleh keyakinan terhadap informasi kos yang (relatif) akurat, yang meniadakan (atau minimal mengurangi) distorsi pada hasil penghitungan kos yang selama ini dilakukan PT XTZ (praktika).