Bab 1 Pengantar Umum Bagian Pertama

advertisement
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
Bab 1
Pengantar Umum
Bagian Pertama: Sengsara Anak Manusia
Katekismus tentang Pengajaran Iman Kristen Baptis
P = Pertanyaan
J = Jawaban
P.1. Apa yang menjadi penghiburan Anda dalam hidup saat ini, maupun saat meninggal
nanti?
J. Bahwa baik tubuh dan jiwaku (a), baik aku hidup atau mati (b), aku bukanlah milikku lagi,
melainkan milik Tuhan dan Penyelamatku yang paling setia, Yesus Kristus (c). Yang oleh
darah-Nya yang sangat berharga, telah membayar seluruh dosaku (d), melepaskanku dari
semua kuasa si jahat (e), serta menjagaku (f), sehingga tanpa kehendak Bapa di surga, tidak
ada sesuatu pun dapat menimpaku. Bahkan sehelai rambut tidak akan gugur dari kepalaku
(g). Segalanya disiapkan untuk kebaikanku (h), dan dengan pertolongan Roh Kudus Ia
menjamin akan hidup kekal (i) dan mempersiapkan aku (j) untuk hidup hanya untuk Dia
mulai dari sekarang.
(a) 1 Kor. 6:19; 1 Tes. 5:10. (b) Rom. 14:8. (c) 1 Kor. 3:23.
(d) 1 Pet. 1:18-19; 1 Yoh. 1:7; 2:2. (e) 1 Yoh. 3:8; Ibr. 2:14-15. (f) Yoh. 6:39.
(g) Mat. 10:30; Luk. 21:18. (h) Rom. 8:28. (i) 2 Kor. 1:12; 5:5; Ef. 1:13-14.
(j) Rom. 8:24-25.
P.2. Berapa banyak pertanyaan yang ingin Anda ketahui jawabannya, supaya Anda bisa
hidup dan meninggal dalam kebahagiaan?
J. Tiga hal. Pertama, seberapa serius dosa dan kesengsaraan dalam hidupku (a).
Kedua, bagaimana caranya saya bisa terbebas dari semua dosa dan penderitaan ini (b).
Ketiga, seberapa besar hutang syukurku kepada Allah atas karya pembebasan-Nya (c).
(a) Luk. 24:47; Rom. 3:23. (b) Rom. 8:15; 1 Kor. 6:11; Titus 3:3-8.
(c) Mat. 5:16; Rom. 6:11-13; Ef. 5:10; Titus 2:11-12; 1 Pet. 2:9; 3:10-12.
1
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
BAGIAN PERTAMA
Kesengsaraan Manusia
P.3. Dari mana Anda tahu soal penderitaan dan kesengsaraan?
J. Dari hukum Taurat (a).
(a) Rom. 3:20; 5:20; 7:5, 13.
P.4. Apa tuntutan hukum Taurat terhadap kita?
J. Seperti yang dirangkum Kristus ketika mengajar murid-murid-Nya dalam Matius 22:37-40,
kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu, dan dengan
segenap akal budimu (a). Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang
kedua, yang sama dengan itu, kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua
hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
(a) Luk. 10:27.
P.5. Mampukah Anda melakukan semuanya ini dengan sempurna?
J. Tidak (a). Secara alami aku cenderung membenci Allah dan sesama (b).
(a) Rom. 3:10, 23; 1 Yoh. 1:8. (b) Rom. 8:7; Ef. 2:3; Titus 3:3.
P.6. Jadi, apakah Allah memang sengaja menciptakan manusia yang jahat dan suka
memberontak?
J. Tidak demikian (a). Ia menciptakan manusia baik adanya dan menurut gambar dan rupaNya (b), memahkotainya dengan kebenaran dan kemuliaan (c), sehingga ia dapat mengenal
Allah penciptanya dan mengasihi-Nya dengan sepenuh hati, hidup selamanya dalam berkat
bersama Dia, meninggikan dan memuliakanAllah (d).
(a) Kej. 1:31. (b) Kej. 1:26-27. (c) Ef. 4:24; Kol. 3:10. (d) 2 Kor. 3:18.
P.7. Dari mana datangnya kejahatan manusia?
J. Dari kejatuhan dan ketidaktaatan nenek moyang kita, Adam dan Hawa (a). Akibatnya
kemanusiaan kita menjadi rusak total dan kita semua diperanakan dan dilahirkan dalam dosa
(b).
(a) Rom. 5:12, 18-19. (b) Kej. 5:3; Maz. 51:5.
P.8. Apakah kita begitu rusaknya sehingga tidak mampu melakukan kebaikan, dan cenderung
berbuat jahat?
J. Benar sekali. Kecuali jika kita dilahirkan kembali oleh Roh Kudus (a).
(a) Kej. 6:5; Ayub 14:4; 15:16; Yes. 53:6; Yoh. 3:5.
2
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
P.9. Bukankah dengan begitu Allah menyiksa manusia yang tidak mampu memenuhi tuntutan
hukum Taurat?
J. Tidak. Allah menciptakan manusia dengan kemampuan untuk memenuhinya (a). Namun,
dengan pengaruh si jahat dan kedegilan hatinya, manusia telah mencampakkan anugrah ilahi
dari hidupnya dan dari keturunannya (c).
(a) Peng. 7:29. (b) Kej. 3. (c) Rom. 5:12-21.
P.10. Apakah Allah membiarkan saja kedegilan dan kejatuhan manusia ini tanpa hukuman?
J. Tidak. Allah sangat murka (a) kepada dosa keturunan, maupun terhadap dosa yang kita
perbuat sendiri. Melalui keputusan-Nya yang sangat adil, Ia menjatuhkan vonis yang berlaku
saat ini dan selamanya, saat Ia berfirman, ―Terkutuklah orang yang tidak menepati perkataan
hukum Taurat ini dengan perbuatan‖ (b).
(a) Rom. 5:12. (b) Ul. 27:26; Gal. 3:10.
P.11. Bukankah Allah itu maha pengampun?
J. Ya, benar sekali, Ia sungguh maha pengampun (a). Namun di sisi lain Ia juga maha adil (b),
dan keadilan-Nya menuntut pembalasan bagi siapa saja yang melawan keagungan Tuhan,
dengan hukuman abadi atas tubuh dan jiwa.
(a) Kel. 34:6; Maz. 5:4-6. (b) Kel. 20:5
3
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
Bab 2
Bagian Kedua:
Penebusan Manusia
(Pertanyaan Pengantar)
BAGIAN KEDUA
Penebusan Manusia
P.12. Menurut hukum Allah yang adil itu, kita semua layak dihukum di dunia ini maupun di
akhirat nanti. Jika demikian, adakah cara atau jalan supaya kita terlepas dari hukuman ini dan
berdamai dengan Allah?
J. Allah pasti memenuhi tuntutan keadilan-Nya (a). Karena itu tuntutan itu harus dipenuhi
oleh kita atau oleh pihak lain (b).
(a) Kel. 20:5, 7; 23:7. (b) Rom. 8:3.
P.13. Mampukah kita, dengan kekuatan sendiri, memenuhi tuntutan keadilan Allah?
J. Tidak mungkin. Malahan setiap hari kejahatan kita kepada-Nya terus bertambah (a).
(a) Ayub 9:2-3; 15:15; Mat. 6:12.
P.14. Apakah ada mahluk ciptaan, baik yang di dunia maupun di sorga, yang mampu
memenuhi tuntutan itu untuk kita?
J. Tidak ada. Karena, pertama: Allah tidak akan menimpakan hukuman atas dosa manusia
kepada mahluk lain. Kedua: tidak ada satu mahluk ciptaan yang sanggup bertahan
menghadapi murka Allah terhadap dosa, dan membebaskan manusia dari hukuman tersebut
(a).
(a) Ayub 4:18; 25:5; Maz. 130:3; Ibr. 2:14-18; 10:5-10.
P.15. Jadi, persyaratan apa yang harus dimiliki si penengah dan penebus tersebut?
J. Pihak tersebut haruslah sepenuhnya manusia dan sempurna dalam hal keadilan, sekaligus
sepenuhnya Allah yang punya kuasa atas seluruh mahluk (a).
(a) Yes. 7:14; 53:11; Yer. 23:6; Rom. 8:3; 1 Kor. 15:25; 2 Kor. 5:14; Ibr. 7:16.
P.16. Mengapa sang mediator harus sepenuhnya manusia dan harus sempurna dalam
keadilan?
J. Sebab tuntutan keadilan Allah mensyaratkan, bahwa hanya yang memiliki kodrat yang
sama seperti manusia berdosalah yang bisa melakukan mediasi sekaligus menebus dosa (a).
Sedangkan orang yang berdosa tidak mungkin menebus dosa sesamanya (b).
(a) Rom. 5:12, 17
(b) 1 Pet. 3:18; Ibr. 7:26.
P.17. Mengapa ia juga harus sepenuhnya Allah?
4
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
J. Supaya dengan kuasa keilahian-Nya, Ia mampu menanggung murka Allah dalam dagingNya (a) dan memulihkan serta mengembalikan kebenaran dan kehidupan kepada kita (b).
(a) Yes. 55:3, 8; Kis. 2:24; 1 Pet. 3:18.
(b) Yoh. 3:16; Kis. 20:28; 1 Yoh. 1:2; 4:9-10.
P.18. Siapakah perantara ini, yang sepenuhnya Allah sekaligus sepenuhnya manusia?
J. Dialah Tuhan kita Yesus Kristus (a), yang telah dikaruniakan Allah untuk menjadi hikmat
yang membenarkan, menguduskan dan menebus kita (b).
(a) Mat. 1:23; Luk. 2:11; Yoh. 14:16; 1 Tim. 2:5; 3:16.
(b) 1 Kor. 1:30.
P.19. Dari mana Anda tahu semua ini?
J. Dari Injil Tuhan Yesus yang diwartakan pertama-tama di Taman Eden (a), kemudian
disebar luaskan oleh para bapa leluhur dan nabi-nabi (b), yang masih dibayang-bayangi oleh
berbagai macam kurban dan peraturan upacara (c), dan akhirnya digenapi oleh Anak-Nya
yang tunggal, Kristus Tuhan kita (d).
(a) Kej. 3:15
(b) Kej. 22:18; 49:10-11; Kis. 3:22; 10:43; Rom. 1:2; Ibr. 1:1.
(c) Yoh. 5:46; Ibr. 10:7.
(d) Rom. 10:4; Gal. 3:24; 4:4; Ibr. 13:8.
P.20. Jadi, apakah dengan demikian keselamatan dianugerahkan kepada seluruh manusia
yang binasa karena dosa Adam?
J. Tidak demikian. Keselamatan berlaku hanya bagi mereka yang, karena iman yang benar,
dicangkokkan ke dalam, atau, dipersatukan dengan Allah (a).
(a) Maz. 2:12; Yes. 53:11; Yoh. 1:12; 3:36; Rom. 11:20; Ibr. 4:2; 10:39.
P.21. Apakah ―iman‖ itu?
J. Iman bukan sekedar pengetahuan yang aku pahami dari segala hal yang Allah nyatakan
melalui Firman-Nya (a), namun juga sebuah keyakinan yang dijamin (b) yang dilahirkan oleh
Roh Kudus di dalam hatiku (c) melalui Injil (d). Di dalamnya aku menaruh percaya kepada
Allah, bahwa pengampunan dosa ku sudah pasti dan abadi, dan hidup abadi tidak hanya
berlaku untuk orang lain tetapi juga untuk aku, yang dianugerahkan dengan cuma-cuma oleh
Allah hanya karena kasih karunia dalam Kristus (e).
(a) Ibr. 11:1-3; Gal. 2:20; Yak. 2:19. (b) Rom. 4:16; 5:1; 10:10.
(c) Mat. 16:17; Yoh. 3:5; Kis. 10:45; Gal. 5:22; Fil. 1:19.
(d) Mar. 16;16; Kis. 16:14; Rom. 1:16; 10:17; 1 Kor. 1:21. (e) Kis. 10:42-43; Rom. 3:24-25.
P.22. Apa saja yang harus diimani oleh seorang Kristen?
J. Semua janji yang terdapat dalam Alkitab. Semuanya itu telah dirangkum di dalam tulisan
gereja am yang diakui oleh semua orang Kristen, yang dikenal dengan Pengakuan Iman
Rasuli.
5
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
Aku percaya kepada Allah, Bapa yang mahakuasa, pencipta khalik langit dan bumi; dan
kepada Yesus Kristus, Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung dari Roh Kudus,
dilahirkan dari perawan Maria; yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus
disalibkan, mati, dan dikuburkan; yang turun ke alam maut*), pada hari ketiga bangkit pula
dari antara orang mati; yang naik ke surga, dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi
orang yang hidup dan yang mati. Aku percaya kepada Roh Kudus, Gereja yang am**) yang
kudus, persekutuan orang kudus, pengampunan dosa, kebangkitan badan, dan kehidupan
kekal. Amin.
*) bukan berarti Kristus hanya turun ke tempat penghukuman, melainkan Ia sungguhsungguh pergi ke dunia orang mati. Lihat tulisan Dr. Usher tentang Kristus Body of Divinity,
halaman 174 dan tulisan Perkins tentang Pengakuan Iman.
**) Gereja Am atau universal, yaitu orang-orang yang dipilih Allah dari antara umat manusia
untuk masuk dalam hidup kekal, oleh Firman dan Roh Kudus.
P.23. Pengakuan Iman Rasuli ini dibagi menjadi berapa bagian?
J. Dibagi menjadi tiga: yang pertama tentang Bapa yang kekal dan penciptaan manusia; yang
kedua tentang Sang Anak, dan penebusan manusia; dan yang ketiga tentang Roh Kudus dan
pengudusan kita.
P.24. Jika memang hanya ada satu Allah (a), mengapa Anda memanggil Allah: Bapa, Putra
dan Roh Kudus?
J. Karena Allah menunjukkan dalam Firman-Nya bahwa ketiga Pribadi ini adalah Allah yang
esa (b).
(a) Ul. 6:4; Yes. 44:6; 1 Kor. 8:4; Ef. 4:6.
(b) Maz. 110:1; Yes. 61:1; Mat. 3:16-17; 28:19; Luk. 4:18; Yoh. 14:26; 15:26; 2 Kor. 13:14;
Gal. 4:6; Ef. 2:18; Titus 3:5-6; 1 Yoh. 5:7.
6
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
Bab 3
Bagian Kedua:
Penebusan Manusia (Allah Bapa)
Allah Bapa
P.25. Apa yang Anda imani ketika mengucapkan pengakuan, ―Aku percaya kepada Allah,
Bapa yang mahakuasa, pencipta khalik langit dan bumi?‖
J. Aku percaya kepada Bapa yang kekal dari Tuhan kita Yesus Kristus, yang menciptakan
langit dan bumi dari kehampaan (a), beserta seluruh isinya dan menopang serta berkuasa
atasnya dengan firman dan pemeliharaan-Nya. Inilah Allah dan Bapa yang aku imani di
dalam Kristus (c) dan Dialah yang aku percayai dan andalkan (d) tanpa keraguan, bahwa Dia
akan menyediakan semua yang aku butuhkan, baik itu kebutuhan tubuh maupun jiwa (e).
Segala kesesakan yang Ia ijinkan terjadi dalam hidup ku, akan diubah-Nya menjadi kebaikan
(f). Sebab Ia sanggup melakukan keduanya, yaitu Allah yang berkuasa, sekaligus Bapa yang
menggendongku (g).
(a) Kej. 1:1-2; Ayub 33:4; Maz. 33:6; Yes. 45:7; Kis. 4:24; 14:15.
(b) Maz. 104:3; 115:3; Mat. 10:29; Rom. 11:36; Ibr. 1:3.
(c) Yoh.1:12; Rom. 8:15; Gal. 4:5-6; Ef. 1:5. (d) Maz. 55:23.
(e) Mat. 6:26; Luk. 12:22. (f) Rom. 8:28. (g) Yes. 46:4; Rom. 8:38-39; 10:12.
P.26. Apa arti ―pemeliharaan Allah‖?
J. Allah yang maha kuasa dan maha hadir (a) dari dahulu hingga sekarang, menopang dan
memerintah langit dan bumi (b) dengan seluruh mahluk di dalamnya, sehingga semua yang
terjadi di bumi, seperti hujan dan kemarau, musim berbuah dan kegersangan, makan dan
minum, sehat dan sakit, kaya dan miskin, tidak ada yang berlangsung tanpa rencana atau
kebetulan. Semua berlangsung dalam keputusan dan kehendak-Nya sebagai Bapa (c).
(a) Maz. 94:9; Yes. 29:15; Yeh. 8:12; Kis. 17:25. (b) Ibr. 1:2-3.
(c) Ams. 22:2; Yer. 5:24; Yoh. 9:3; Kis. 14:17.
P.27. Apa manfaatnya bagi kita mengerti tentang ciptaan dan pemeliharaan Allah?
J. Bahwa, di dalam masa kesesakan kita bisa menghadapinya dengan kesabaran (a), dan
bersyukur ketika masa kelimpahan (b), dan punya pengharapan akan kehidupan setelah
kematian (c) di dalam Tuhan, Bapa kita yang setia. Kita dapat yakin bahwa tidak ada yang
dapat memisahkan kita dari kasih-Nya (d). Karena semua mahluk berada di bawah kuasaNya, sehingga tanpa kehendak-Nya, mereka bukan saja tidak dapat berbuat apa-apa, tetapi
juga tidak dapat bergerak sedikitpun(e).
(a) Ayub 1:21; Rom. 5:3. (b) Ul. 8:10; 1 Tes. 5:18. (c) Rom. 5:4-5.
(d) Rom. 8:19, 38. (e) Ayub 1:12; 2:6; Ams. 21:1; Kis. 17:27.
7
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
Bab 4
Bagian Kedua:
Penebusan (Allah Anak)
Allah Anak
P.28. Mengapa Allah Anak disebut ―Yesus‖ –yang artinya ―Penyelamat‖?
J. Sebab Dialah yang menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita (a); dan keselamatan tidak ada
di dalam siapapun (b) dan tidak di manapun.
(a) Mat. 1:21. (b) Kis. 4:21; Ibr. 7:25.
P.29. Jika demikian, apakah orang-orang yang mengejar kebahagiaan dan keselamatan
melalui orang-orang kudus (biasa disebut santo atau santa), atau melalui jalan lain, juga
percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya penyelamat?
J. Tidak. Karena walaupun di dunia mereka mengaku-ngaku bahwa mereka percaya kepada
Yesus Kristus sebagai penyelamat, namun sesungguhnya mereka mengingkari-Nya (a).
Pilihannya adalah: mereka menganggap Yesus sebagai Juru Selamat yang kurang sempurna ,
atau, mereka sungguh berpegang kepada Yesus sebagai juru selamat dengan iman yang
benar, dan menerima segala hal (b) yang dibutuhkan untuk keselamatannya.
(a) 1 Kor. 1:13, 30. (b) Yes. 9:6; 43:11, 25; Yoh. 1:16; Kol. 1:19-20; 2:10; Ibr. 12:2.
P.30. Mengapa Dia juga disebut ―Kristus‖—yang artinya ―yang diurapi‖?
J. Karena Dialah yang menerima kuasa dari Bapa dan urapan Roh Kudus sebagai Nabi Besar
dan Guru (b), yang telah membuka seluruh rahasia dan kehendak Bapa berkenaan dengan
penebusan kita (c). Ia telah menerima kuasa dan urapan sebagai Imam Agung (b), yang telah
mempersembahkan tubuh-Nya sendiri satu kali untuk selamanya sebagai penebusan bagi kita
(e), dan terus bersyafaat bagi kita kepada Bapa (f). Dia juga diberi kuasa dan diurapi sebagai
Raja (g) yang memerintah kita dengan Firman dan Roh, serta menjaga dan memelihara
keselamatan yang telah Ia bayar lunas bagi kita (h).
(a) Maz. 45:7; Ibr. 1:9. (b) Ul. 18:15; Kis. 3:22. (c) Mat. 11:27; Yoh. 1:18; 15:15.
(d) Ibr. 7:21. (e) Rom. 3:24; 5:9-10; Ibr. 10:12. (f) Ibr. 7:25. (g) Maz. 2:6; Luk. 1:33.
(h) Mat. 28:18.
P.31. Lalu, mengapa Anda disebut orang Kristen?
J. Karena melalui iman aku telah menjadi anggota dalam Yesus Kristus (a) dan mendapat
bagian dalam urapan-Nya (b), sehingga aku mampu menyaksikan nama-Nya (c) dan
mempersembahkan diri sebagai persembahan yang hidup dengan ucapan syukur (d). Dengan
demikian aku mampu melawan dosa dan iblis dengan hati nurani yang bersih dan bebas (e),
dan menikmati hidup dalam kerajaan kekal bersama Kristus (f).
(a) Kis. 11:26; 1 Kor. 6:15. (b) 1 Yoh. 2:27. (c) Mat. 10:32. (d) Rom. 12:1; Ibr. 13:15; 1 Pet.
2:5; Why. 5:8. (e) Rom. 6:12-13; 1 Tim. 1:18-19. (f) 2 Tim. 2:12; Wah. 1:6.
8
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
P.32. Kenapa Yesus Kristus disebut ―Anak Tunggal Allah,‖ padahal kita juga disebut sebagai
anak-anak Allah?
J. Sebab Kristus kekal dan Dia adalah Anak Bapa yang kekal (a), sementara kita adalah anakanak yang diadopsi Bapa melalui anugerah-Nya (b).
(a) Yoh. 1:1,14; 3:16; Rom. 8:3; Ibr. 1:2-3. (b) Yoh. 1:12; Gal. 4:5; Ef. 1:6; 1 Yoh. 1:3
P.33. Mengapa kita menyebut Yesus Kristus ―Tuhan kita‖?
J. Sebab Dia telah menebus dan membebaskan baik tubuh dan jiwa kita, bukan dengan emas
atau perak, tetapi dengan darah-Nya yang mahal, dan melepaskan kita dari kuasa iblis, supaya
kita bebas melayani Dia (a).
(a) Rom. 14:9; 1 Kor. 6:20; Ef. 1:7; 1 Tim. 2:5-6; 1 Pet. 1:18.
P.34. Apa yang Anda imani, ketika mengucapkan, ―yang dikandung dari Roh Kudus,
dilahirkan dari perawan Maria?‖
J. Bahwa Anak Allah, yang adalah Allah sejati dan abadi (a) telah mengambil rupa manusia
(b), di dalam darah dan daging perawan Maria (c), melalui karya Roh Kudus (d) sehingga Ia
dapat mewarisi benih Daud (e), dan menjadi sama seperti saudara-saudara-Nya dalam segala
hal, kecuali dalam hal dosa (f).
(a) Yoh. 20:28; Rom. 9:5; 1 Yoh. 5:20. (b) Yes. 7:14; 9:6; Yoh. 1:14. (c) Gal. 4:4.
(d) Mat. 1:20. (e) Rom. 1:3. (f) Fil. 2:7; Ibr. 4:15; 7:26.
P.35. Apa manfaat kesucian Kristus dan proses kelahiran-Nya bagi Anda?
J. Bahwa Dia telah menjadi Pengataraku yang, melalui kesucian dan kemuliaan-Nya yang
sempurna, telah mendamaikan dosa (a)—dimana aku dikandung—supaya Allah tidak lagi
memperhitungkannya (b).
(a) Ibr. 2:16-17; 4:15. (b) Maz. 32:1; Rom. 8:3-4; 1 Kor. 1:30; Rom. 8:3-4.
P.36. Apa yang Anda imani ketika mengucapkan, ―Ia telah menderita?‖
J. Bahwa sepanjang hidup yang Yesus Kristus jalani di dunia—khususnya di penghujung
hidupnya—Ia menanggung murka Allah di dalam daging dan jiwa-Nya (a), yaitu murka
terhadap seluruh dosa umat manusia yang ditanggung-Nya atas kehendak-Nya, sebagai satusatunya cara meredakan murka Allah (b) dan membebaskan tubuh dan jiwa kita dari
hukuman kekal dan menganugerahkan kepada kita kasih karunia Allah, kebenaran dan hidup
kekal.
(a) Yes. 53:12; 1 Pet. 2:4; 3:18. (b) 1 Yoh. 2:2; 4:10.
P.37. Mengapa Yesus Kristus harus menerima hukuman dari Pilatus?
J. Supaya Ia, meskipun tidak berdosa (a) dan harus menerima hukuman oleh pengadilan
manusia (b), bisa membebaskan kita dari hukuman berat oleh Allah yang berlaku atas semua
manusia (c).
9
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
(a) Luk. 23:14; Yoh. 19:4. (b) Maz. 69:4; Yoh. 15:25. (c) Yes. 53:4-5; 2 Kor. 5:21; Gal. 3:13.
P.38. Apakah kematian Yesus Kristus melalui kayu salib punya makna yang lebih dalam,
dibanding jika Ia mati dengan cara lain?
J. Ya. Dengan cara kematian demikian aku diyakinkan bahwa Dia juga telah menanggung
kutuk—yang seharusnya aku tanggung—dalam diri-Nya, karena Allah mengutuk siapapun
yang mati di kayu salib (a).
(a) Ul. 21:23; Gal. 3:13.
P.39. Mengapa Kristus harus merendahkan diri-Nya sampai mati?
J. Karena tuntutan keadilan dan kebenaran Allah terhadap dosa kita (a) tidak dapat dipenuhi
selain dengan kematian Anak Allah (b).
(a) Kej. 2:17. (b) Fil. 2:8; Ibr. 2:9, 14-18.
P.40. Mengapa Dia harus dikuburkan?
J. Untuk menunjukkan bahwa Dia benar-benar mati (a).
(a) Mat. 27:59-60; Luk. 23:53; Yoh. 19:38; Kis. 13:29.
P.41. Jika Kristus telah mati untuk kita, mengapa kita juga harus mati?
J. Kematian kita bukan untuk memenuhi tuntutan atas dosa kita, melainkan untuk
menghentikan dosa dan merupakan jalan peralihan kepada hidup kekal (a).
(a) Yoh. 5:24; Rom. 7:24; Fil. 1:23.
P.42. Kebaikan apa lagi yang kita terima melalui kematian Kristus?
J. Melalui kuasa kematian-Nya maka manusia lama kita ikut disalibkan, dimatikan dan
dikuburkan bersama Dia (a), yang digambarkan dalam baptisan yang mematikan kuasa nafsu
dan keinginan daging di dalam kita (b), supaya kita dapat mempersembahkan diri kita sebagai
korban ucapan syukur (c).
(a) Rom. 6:6. (b) Rom. 6:12. (c) Rom. 12:1
P.43. Mengapa dikatakan, ―Ia turun ke alam maut?‖
J. Bahwa ketika aku berada dalam penderitaan atau menghadapi cobaan yang sangat berat,
penghiburanku adalah dengan mengingat bahwa Yesus Kristus Tuhanku telah
membebaskanku dari kesesakan dan siksa alam maut—dengan jalan memasukkan diri-Nya
ke dalam kesengsaraan, siksaan dan teror yang tak terkatakan, sebelum dan sesudah
disalibkan (a).
(a) Yes. 53:10; Mat. 27:46. Ini bukan berarti Kristus hanya sekedar turun ke tempat hukuman,
melainkan Ia sungguh-sungguh pergi ke dunia orang mati. Lihat tulisan Dr. Usher tentang
Kristus Body of Divinity, halaman 174 dan tulisan Perkins tentang Kredo.
10
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
P.44. Apa manfaat kebangkitan Kristus bagi kita?
J. Pertama, kebangkitan-Nya telah menaklukkan maut (a) dan menjadikan kita bagian dari
kebenaran bahwa Ia telah menebus kita dengan kematian-Nya. Kedua, sekarang hidup kita
ada di bawah kendali kuasa-Nya, masuk dalam hidup baru (b). Ketiga, kebangkitan Kristus
sebagai kepala kita, merupakan sebuah jaminan akan kebangkitan kita yang mulia (c).
(a) Rom. 4:25; 1 Pet. 1 Pet. 1:3-4, 21. (b) Rom. 6:4; Kol. 3:1. (c) Rom. 8:11; 1 Kor. 15:22-23.
P.45. Bagaimana pemahaman Anda tentang naiknya Yesus Kristus ke surga?
J. Bahwa Kristus, disaksikan para murid, telah diangkat dari dunia ke surga (a), dan tetap
akan ada di sana untuk kepentingan kita (b), sampai kedatangan-Nya kembali untuk
menghakimi mereka yang hidup dan yang mati (c).
(a) Mar. 16:19; Luk. 24:51; Kis. 1:9. (b) Rom. 8:34; Ef. 4:10; Kol. 3:1; Ibr. 4:14; 7:25; 9:11.
(c) Mat. 24:30; Kis. 1:11.
P.46. Bukankah seharusnya Kristus beserta kita sampai akhir zaman, seperti yang dijanjikanNya?
J. Kristus adalah sepenuhnya Allah sekaligus sepenuhnya manusia. Jadi berdasarkan
kemanusiaan-Nya, Ia tidak ada di dunia saat ini (a). Tetapi menurut keilahian-Nya,
keagungan-Nya, anugerah dan Roh-Nya, Ia selalu menyertai kita (b).
(a) Mat. 26:11; Yoh. 16:18; 17:11; Kis. 3:21. (b) Mat. 28:20; Yoh. 14:17; 16:13; Ef. 4:8.
P.47. Bukankah ini berarti dua kondisi ini—keilahian-Nya dan kemanusiaan-Nya—saling
bertentangan, mengingat kemanusiaan-Nya tidak dapat hadir bersamaan dengan keilahianNya?
J. Tidak. Keilahian Kristus itu maha hadir dan tak dapat dipahami (a). Ia hadir tanpa terikat
pada bentuk kemanusian yang telah dipilih-Nya sendiri, namun keilahian-Nya itu berdiam
dan menyatu di dalam-Nya (b).
(a) Yer. 23:23-24; Kis. 7:48-49; 17:27. (b) Mat. 28:6; Kol. 2:9.
P.48. Apa manfaat kenaikan Yesus Kristus ke surga bagi kita?
J. Pertama, Dia menjadi perantara kita dengan Bapa-Nya di surga (a). Kedua, sekarang kita
punya tubuh di surga sebagai jaminan pasti bahwa Dia yang adalah kepala kita, akan
mengangkat kita semua—anggota tubuh-Nya—ke surga (b), bertemu dengan-Nya. Ketiga,
Dia telah mengutus Roh-Nya ke dalam kita sebagai jaminan antara kita dengan Dia (c), yang
melalui kuasa-Nya kita mencari perkara-perkara di atas (d), di mana Dia duduk di sebelah
kanan Allah (e).
(a) Rom. 8:34; 1 Yoh. 2:1-2. (b) Yoh. 14:2; 20:17; Ef. 2:6. (c) Yoh. 14:16; 16:7; 2 Kor. 5:5;
Ef. 1:13-14. (d) Fil. 3:14; Kol. 3:1. (e) Ef. 1:20; Fil. 3:20.
11
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
P.49. Mengapa dikatakan ‖Ia duduk di sebelah kanan Allah?‖
J. Sebab kenaikan-Nya ke surga menunjukkan bahwa Dia adalah kepala gereja-Nya (a), di
mana Bapa memerintah segalanya (b).
(a) Ef. 1:20-23; 5:23; Kol. 1:18. (b) Mat. 28:18; Yoh. 5:22.
P.50. Apa keuntungannya bagi kita dengan Yesus Kristus dipermuliakan sebagai kepala?
J. Pertama, melalui Roh-Nya Ia mencurahkan kepada kita anugerah surgawi (a). Kedua, Ia
membentengi serta membela kita dengan kuasa-Nya terhadap musuh-musuh kita (b).
(a) Ef. 4:16. (b) Maz. 2:9; 110:2; Yoh. 10:28; Ef. 4:8.
P.51. Sukacita seperti apa yang Anda terima ketika Kristus datang kembali untuk
menghakimi mereka yang hidup dan yang mati?
J. Bahwa dalam segala penderitaan dan penganiayaan yang aku alami aku bisa
memandangnya dengan kepala tegak (a) sebab Kristus, sebelum membela dan memenangkan
perkaraku di hadapan Bapa, akan datang terlebih dahulu sebagai hakim yang mengadili dan
mencampakkan semua musuhku ke dalam penderitaan abadi (b). Dia juga akan membawaku
dan semua orang pilihan ke dalam sukacita surgawi dan kemuliaan abadi (c).
(a) Luk. 21:28; Rom. 8:23; Fil. 3:20; Titus 2:13. (b) Mat. 25:41; 2 Tes. 1:6-10.
(c) Mat. 25:34; 1 Tes. 4:16-18; Yud. 24-25.
12
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
Bab 5
Bagian keDua:
Penebusan Manusia (Allah Roh Kudus)
Allah Roh Kudus
P.52. Apa yang Anda imani tentang Roh Kudus?
J. Pertama, bahwa Roh Kudus sungguh ada dan merupakan pribadi ke tiga Allah, bersama
Allah Bapa dan Allah Anak yang kekal (a). Kedua, Ia menolongku (b) untuk mendapat
bagian dalam Kristus dan anugerah-Nya melalui iman yang murni (c), menghibur (b) dan
menyertai saya senantiasa sampai selamanya (e).
(a) Kej. 1:2; Yes. 48:16; Mat. 28:19; Kis. 5:3-4; 1 Kor. 3:16; 6:19. (b) Yoh. 14:16.
(c) 1 Kor. 6:17; 1 Pet. 1:2; 4. (d) Kis. 9:31. (e) Yoh. 14:16; 1 Pet. 4:14.
P.53. Apa yang Anda imani tentang gereja Kristus yang Am?
J. Saya percaya bahwa Anak Allah (a) sejak dunia dijadikan sampai dengan akhir zaman (b),
sedang mengumpulkan, menjaga dan memelihara sebuah umat pilihan—melalui kuasa Roh
dan Firman-Nya (c)--, dari antara umat manusia (d) untuk menerima hidup kekal (e)
berdasarkan iman yang benar (f). Dan saya tahu bahwa saya juga bagian dari umat tersebut
(g) yang akan hidup dalam kekekalan (h).
(a) Ef. 1:10-13. (b) Yoh. 10:10; Rom. 3:25. (c) Yes. 59:21; Mat. 16:18; Rom. 1:16; 10:14-17;
Ef. 5:26. (d) Kej. 26:4. (e) Rom. 8:29-30. (f) Mat. 16:16-18; Ef. 4:3-6. (g) 2 Kor. 13:5; 1 Yoh.
3:21. (h) 1 Yoh. 5:20.
P.54. Apa arti ―persekutuan orang kudus‖?
J. Pertama, bahwa semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus telah menjadi bagian dari
diri-Nya dan anugerah-Nya (a), dan setiap anggota harus selalu siap untuk berbagi karunia
dan anugerah yang mereka terima, dengan anggota yang lainnya untuk kepentingan bersama
(b).
(a) Rom. 8:32; 1 Kor. 1:2; 6:17; 12:21; 1 Yoh. 1:3. (b) 1 Kor. 12:21; Fil. 2:4-6.
P.55. Apa yang Anda imani tentang pengampunan dosa?
J. Bahwa dengan penebusan oleh Yesus Kristus (a) maka Allah tidak lagi mengingat-ingat
semua dosaku (b) serta semua kesalahan dalam hidupku yang harus aku hadapi seumur
hidupku, dan memberkatiku dengan kebenaran Kristus dan terbebas dari penghakiman (c).
(a) 2 Kor. 5:19, 21; 1 Yoh. 2:2. (b) Maz. 103:3-4; 10-12; Yer. 31:34; Rom. 7:24-25.
(c) Yoh. 3:18; Rom. 8:1-3.
13
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
P.56. Penghiburan apa yang Anda terima dengan adanya kebangkitan tubuh?
J. Bahwa, bukan hanya jiwaku dibawa menghadap Yesus Kristus setelah lepas dari tubuh (a),
tetapi tubuhku pun akan diangkat dengan kuasa Kristus, disatukan kembali dengan jiwa dan
diubahkan menjadi serupa dengan tubuh kemuliaan Kristus (b).
(a) Luk. 23:43; Fil. 1:23. (b) Ayub 19:25-26; 1 Kor. 15:53; Fil. 3:21; 1 Yoh. 3:2.
P.57. Penghiburan apa yang Anda dapat dari pengetahuan tentang hidup kekal?
J. Bahwa perasaan rinduku akan hidup kekal itu (a) akan terbayarkan penuh ketika hidupku
berakhir dan masuk dalam sukacita sempurna (b), dimana aku akan memuliakan Allah
selamanya—sesuatu yang tidak pernah dilihat mata, didengar telinga, ataupun timbul dalam
hati manusia (c).
(a) 2 Kor. 5:1-3. (b) Yoh. 17:3; Yud. 24-25. (c) 1 Kor. 2:9.
P.58. Apa yang Anda dapatkan dari semua hal yang Anda percayai ini?
J. Bahwa aku, di dalam Kristus, telah dibenarkan di hadapan Allah dan mewarisi hidup yang
kekal (a)
(a) Yoh. 3:36; Rom. 1:17; 3:22, 24, 25, 28; 5:1; Gal. 2:16; Ef. 2:8-9.
P.59. Bagaimana Anda bisa dibenarkan di hadapan Allah?
J. Hanya melalui Kristus Yesus. Walaupun hatiku menuduh bahwa aku telah melanggar
seluruh perintah Allah, gagal memelihara satu perintah pun (a) dan condong kepada
kejahatan (b), namun jika aku menerima kasih karunia Kristus dengan penuh keyakinan dan
pikiran yang diubahkan (c) maka kepuasan sempurna dan penuh, kebenaran, dan kekudusan
Kristus (d) yang tidak dinodai kebaikan manusia (e) melainkan karena kebaikan Allah
semata, akan mengalir ke dalam hidupku (g). Aku menerima itu semua seolah-olah saya tidak
pernah melakukan dosa atau kecemaran, dan telah taat sampai akhir. Padahal Kristuslah yang
telah mengerjakannya untukku (h).
(a) Rom. 3:9. (b) Rom. 7:23. (c) Yoh. 3:18; Rom. 3:22. (d) 1 Yoh. 2:1. (e) Rom. 3:24; Ef.
2:8-9; 1 Yoh. 2:2. (f) Titus 3:5. (g) Rom. 4:4-5; 2 Kor. 5:19. (h) 2 Kor. 5:21.
P.60. Bagaimana Anda bisa yakin bahwa Anda dibenarkan hanya oleh iman?
J. Bukan semata karena iman maka Tuhan disenangkan, melainkan melalui penggenapan,
kebenaran dan kekudusan Yesus Kristus sebagai pembenaranku di hadapan Allah (a) yang
tidak mungkin aku dapatkan atau kerjakan kecuali dengan iman (b).
(a) 1 Kor. 1:30; 2:2. (b) 1 Yoh. 5:10.
14
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
P.60. Mengapa perbuatan baik kita tidak dapat dibenarkan, atau setidaknya layak
mendapatkan sedikit pembenaran di hadapan Allah?
J. Karena untuk dapat bertahan di hadapan penghakiman Allah, kebenaran itu haruslah
sempurna dalam segala hal dan sesuai dengan hukum Allah (a). Sementara perbuatan baik
kita yang termulia sekalipun, tidaklah sempurna dan telah dicemari oleh dosa (b).
(a) Ul. 27:26; Gal. 3:10. (b) Yes. 64:6.
P.62. Mengapa perbuatan baik kita tidak diperhitungkan dalam janji Tuhan yang mengatakan,
Dia akan memberi upah dalam hidup saat ini maupun yang akan datang?
J. Karena upah tidak diberikan berdasarkan perbuatan baik, melainkan berdasarkan anugerah
(a).
(a) Luk. 17:10.
P.63. Tetapi bukankah doktrin ini mendorong manusia hidup sembarangan dan hidup dalam
kenajisan?
J. Sama sekali tidak. Mereka yang bersatu dengan Yesus Kristus melalui iman akan hidup
dan menghasilkan buah-buah ucapan syukur (a).
(a) Mat. 7:18; Yoh. 15:5.
15
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
Bab 6
Bagian Kedua:
Penebusan Manusia (Upacara Gereja)
Upacara Gereja
P.64. Jika karena iman maka kita mendapat bagian dalam Yesus Kristus dan anugerah-Nya,
maka iman itu datangnya dari mana?
J. Dari Roh Kudus (a). Ia melahirkan iman itu dalam hati kita melalui pendengaran akan Injil
(b) dan melalui cara-cara lainnya (c) yang diteguhkan di dalam upacara gereja (d).
(a) Yoh. 3:5; Ef. 2:8; 3:16-17; Fil. 1:29. (b) Rom. 10:17. (c) Ef. 3:16-17; Ibr. 4:16.
(d) 1 Kor. 10:16; 1 Pet. 3:21.
P.65. Apakah arti upacara gereja?
J. Upacara gereja adalah tanda suci dan meterai bagi kita dan telah ditetapkan Allah untuk
menyatakan dan menegaskan penggenapan janji akan Injil atas kita, yaitu bahwa Allah telah
dengan cuma-cuma mengaruniakan pengampunan dosa dan hidup kekal bagi siapa yang
percaya akan pengorbanan Kristus di kayu salib, sekali untuk selamanya (a).
(a) Mat. 28:19-20; 1 Kor. 10:16; Rom. 6:3-6; Ibr. 10:10.
P.66. Apakah firman dan upacara gereja membawa iman kita kepada pengertian bahwa
pengorbanan Kristus di atas kayu salib adalah satu-satunya dasar keselamatan?
J. Ya. Roh Kudus mengajar kita menggunakan dasar firman (Alkitab) dan upacara gereja
menjamin bahwa keselamatan kita dikerjakan satu kali untuk selamanya melalui karya
Kristus di salib, (a).
(a) Rom. 6:3; 1 Kor. 11:23-26; Gal. 3:27.
P.67. Ada berapa macam upacara gereja yang ditetapkan Yesus Kristus dalam Perjanjian
Baru?
J. Dua macam, yaitu baptisan dan perjamuan Tuhan.
16
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
Bab 7
Bagian Kedua:
Penyelamatan Manusia (Baptisan)
Baptisan
P.68. Apakah baptisan itu?
J. Baptisan adalah, mencelupkan atau menenggelamkan seseorang ke dalam air di dalam
nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus, sebagaimana yang diamanatkan Yesus Kristus (a).
(a) Mat. 3:16; 28:19-20; Yoh. 3:23; Kis. 8:38-39; Rom. 6:4.
P.69. Siapa yang layak menjalani amanat ini?
J. Mereka yang mengaku bertobat kepada Allah dan beriman serta taat kepada Tuhan kita
Yesus Kristus (a).
(a) Kis. 2:38; 8:36-37.
P.70. Apakah bayi bisa dibaptis?
J. Sama sekali tidak. Karena tidak ada perintah maupun contoh dalam Alkitab berkaitan
dengan praktek ini.
P.71. Adakah bagian dalam Alkitab yang melarang baptisan bayi?
J. Cukup banyak bukti bahwa perintah Tuhan adalah membaptis orang yang sudah percaya
(a), kecuali jika kita merasa lebih tahu dari pada apa yang tertulis di Alkitab. Nadab dan
Abihu memang tidak dilarang mempersembahkan api yang asing, namun dengan
perbuatannya itu mereka telah membangkitkan murka Allah. Sebab seharusnya mereka
mengambil api dari altar (b).
(a) Mat. 28:18-19; Mar. 16:16. (b) Imamat 9:24; 10:1-3.
P.72. Bukankah baptisan bayi dari orang beriman sama dengan penyunatan oleh Abraham
terhadap anaknya yang masih bayi menurut hukum sunat?
J. Tidak. Abraham memang menerima perintah dari Allah untuk menyunatkan anaknya yang
masih bayi. Tetapi kita sebagai orang beriman tidak menerima perintah dalam Injil, untuk
membaptis anak-anak kita yang masih bayi (a).
(a) Kej. 17:9-12.
17
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
P.73. Ada pendapat yang mengatakan bahwa anak-anak atau bayi dari keluarga orang
beriman otomatis berada di bawah perjanjian anugerah orang tuanya. Jika demikian, mengapa
anak-anak mereka tidak dibaptis sebagaimana Abraham menyunat anaknya berdasarkan
hukum yang sama?
J. Dengan menerima pandangan bahwa anak-anak orang beriman otomatis berada dibawah
perjanjian anugerah maka itu artinya perjanjian anugerah itu bisa dikompromikan. Jika
demikian maka tidak ada yang murtad terhadap perjanjian tersebut dari kalangan keturunan
orang beriman. Artinya mereka semua pasti selamat (a).
(a) Yer. 32:38-40; Yoh. 10:28.
Atau, ini adalah situasi bersyarat, dimana ketika anak-anak tersebut mencapai usia dewasa
maka mereka berhak atas anugerah tersebut berdasarkan iman yang benar, kasih dan
kekudusan hidup. Jika ini yang dimaksud oleh pandangan tersebut maka pertanyaannya, apa
keistimewaan keturunan orang beriman dibandingkan keturunan orang tidak beriman yang,
ketika dewasa, sama-sama hidup dalam anugerah berdasarkan iman yang benar dan kasih?
Lebih dari itu, bukankah keturunan orang tidak beriman juga berhak atas perjanjian tersebut
sama seperti keturunan orang beriman? Ya! Sebab sangat mungkin keturunan orang tidak
beriman akhirnya memilih untuk berpegang pada anugerah itu, sementara keturunan orang
beriman tidak. Dan inilah yang seringkali menjadi pergumulan di kalangan orang tua Kristen
(b).
(b) Yes. 56:3-8; Yoh. 3:16; Kis. 10:34-35.
Anggaplah bahwa keturunan orang beriman masuk dalam anugerah ini, tetap saja orang
tuanya tidak bisa membaptis anak mereka, karena Lot juga tidak menyunat anak-anaknya—
seandainya ia punya anak laki-laki—walaupun ia punya hubungan keluarga dengan Abraham
yang adalah ―bapa orang beriman,‖ dan ia termasuk dalam perjanjian anugerah. Sebab
peraturan sunat hanya berlaku di dalam lingkup keluarga inti Abraham saja. Dan jika benar
keturunan orang beriman otomatis masuk dalam perjanjian anugerah ini maka kita boleh
membawa anak-anak kita ke Perjamuan Tuhan, karena untuk inilah baptisan diadakan, yaitu
sebagai syarat ikut Perjamuan Tuhan (c).
(c) Kis. 2:41-42
Perjanjian antara Allah dengan Abraham terdiri dari dua bagian:
Pertama, aspek spiritual, yaitu Allah berjanji menjadi Allah bagi Abraham dan bagi semua
keturunan rohaninya, entah mereka disunat atau tidak, dengan cara yang khusus (d), asalkan
memiliki iman yang sama dengan Abraham (e). Hal ini diawali dengan berkenannya Allah
terhadap orang-orang yang bukan keturunan langsung Abraham—yaitu orang-orang
upahannya, dan ditandai Abraham dengan sunat—dan diteruskan melalui iman kepada Yesus
Kristus (yang dilambangkan oleh Ishak), sehingga orang-orang non Yahudi, yang tidak
bersunat tetapi percaya, imannya akan diperhitungkan sebagai kebenaran. Sama seperti iman
Abraham saat ia belum disunat (g).
(d) Kej. 17:19, 21; 21:10; Gal. 4:30. (e) Kis. 2:39; Rom. 9:7-8. (f) Gal. 3:16, 28-29.
(g) Rom. 4:9-14.
Kedua, janji ini juga mengandung bagian yang bersifat temporal. Memang benar bahwa Allah
berjanji bahwa keturunan Abrahamlah yang harus menikmati tanah Kanaan dengan berkatberkatnya yang melimpah (h), dan Ia menyegel perjanjian ini dengan sunat (i). Sunat juga
18
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
merupakan tanda yang membedakan orang Yahudi sebagai umat Allah, dari bangsa-bangsa
lain yang bukan merupakan keturunan Abraham. Tetapi, ketika orang non Yahudi percaya
dan melalui imannya menjadi bagian dari umat Allah—sama seperti orang Yahudi—maka
sunat, yang tadinya adalah pembeda, menjadi tidak bermakna lagi. Sekarang tanda sebagai
anak Allah adalah iman kepada Yesus Kristus dan sunat hati (j). Jadi alasan apapun yang
digunakan sebagai dasar baptisan keturunan orang beriman tidaklah bermakna apa-apa, entah
mereka adalah keturunan orang beriman, atau temasuk dalam perjanjian, atau bahkan anak itu
adalah keturunan Abraham, sekaligus anak orang beriman dan telah disunat. Sunat berlaku
tebatas dalam keluarga Abraham saja. Sementara yang lain, meskipun orang beriman, tidak
temasuk. Sunat juga baru sah jika dilakukan pada usia delapan hari, dan tidak oleh dilakukan
sebelum itu, apapun alasannya. Ia juga hanya berlaku untuk pria—jika baptisan yang adalah
segel perjanjian dibawah Injil, disamakan dengan sunat yang berada dibawah hukum Taurat,
maka hanya pria saja yang boleh dibaptis. Sama seperti sunat adalah peraturan yang khusus
dalam hukum Taurat, demikian juga baptisan di dalam Injil. Perintah tentang baptisan ini
murni berasal dari Sang Pembuat Hukum, yaitu Sang Nabi yang perkataan-Nya kita taati (k).
Dialah yang menetapkan kepada siapa, kapan, dan bagaimana baptisan dilaksanakan.
(h) Kej. 12:6-7; 13:15-17; 15:16, 18. (i) Kej. 17:8-11. (j) Yoh. 1:12; Rom. 2:28; Gal. 3:26-28;
Fil. 3:3. (k) Kis. 3:22.
P.74. Bagaimana Anda diyakinkan dan diteguhkan bahwa Anda sudah mendapat bagian
dalam pengorbanan Yesus Kristus, melalui baptisan?
J. Kristus memerintahkan untuk membaptiskan tubuh saya dengan air (a), sebagai lambang
bahwa saya mengambil bagian dalam perjanjian itu, dan sebagai bukti tidak adanya keraguan
sedikitpun bahwa segala kecemaran dan dosa saya telah dibaptis dengan darah dan Roh-Nya
(b) sama seperti tubuh fisik yang dibersihkan dengan dari segala kotoran.
(a) Mat. 28:19; Kis. 2:38. (b) Mat. 3:11; Mar. 1:4; 16:16; Luk. 3:3; Rom. 6:3.
P.75. Apa artinya ―dibaptis dengan darah dan Roh-Nya?‖
J. Artinya, kita menerima pengampunan Allah secara cuma-cuma melalui penumpahan darah
dan pengorbanan Kristus di salib (a), diperbaharui oleh Roh Kudus dan disucikan sebagai
anggota tubuh Kristus, supaya kita mampu terus menerus mati terhadap dosa serta hidup
kudus tanpa perasan tertuduh (b).
(a) Yeh. 36:25; Zak. 13:1; Ibr. 12:24; 1 Pet. 1:2; Wah. 1:5.
(b) Yoh. 1:33; 3:5; Rom. 6:4; 1 Kor. 6:11; 12:13; Kol. 2:12.
P.76. Kapan Kristus pernah berjanji akan membaptis kita dengan darah dan Roh-Nya ketika
kita dibaptis dengan air?
J. Dalam baptisan terkandung perintah untuk pergi, mengajar segala bangsa, dan membaptis
mereka dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus (a), dan barangsiapa percaya dan dibaptis
akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum (b). Janji ini diulang lagi
ketika Alkitab menyebut baptisan sebagai permandian untuk kelahiran baru (c) serta
pengampunan dosa (d).
(a) Mat. 28:19. (b) Mar. 16:16. (c) Titus 3:5. (d) Kis. 22:16.
19
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
P.77. Jadi, apakah proses pembaptisan tubuh jasmani itu yang menghapus dosa?
J. Tidak (a). Hanya darah Kristus yang membasuh kita dari segala dosa (b).
(a) Ef. 5:25-26; 1 Pet. 3:21. (b) 1 Kor. 6:11; 1 Yoh. 1:7.
P.78. Kalau begitu mengapa Roh Kudus menyebut baptisan sebagai permandian untuk
kelahiran baru dan pengampunan dosa?
J. Allah mengatakan itu bukan tanpa dasar yang kuat. Ini bukan sekedar pengajaran bahwa:
sama seperti kotoran di tubuh kita dibersihkan oleh air, demikian juga dosa-dosa kita dibasuh
oleh darah dan Roh Kristus (a). Namun lebih dari itu bahwa ini menjadi tanda ilahi serta
jaminan akan pembasuhan kita dari dosa melalui pembersihan batin, ketika tubuh kita
dibasuh oleh air (b).
(a) 1 Kor. 6:11; Wah. 1:5; 7:14. (b) Mar. 16:16; Gal. 3:27.
20
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
Bab 8
Bagian Kedua:
Penebusan Manusia (Perjamuan Tuhan)
Perjamuan Tuhan
P.79. Jelaskan bagaimana Perjamuan Tuhan mengingatkan dan meyakinkan bahwa Anda
telah mendapat bagian dalam pengorbanan Kristus di salib dan berhak atas anugerah-Nya?
J. Kristus memerintahkan aku dan semua orang percaya untuk mengingat Dia dengan cara
makan roti yang telah dipecahkan dan minum dari cawan. Bersama dengan itu Dia
menambahkan janji lain yaitu, sebagaimana mataku melihat roti Tuhan yang dipecahkan dan
cawan yang diberikan kepadaku, demikianlah tubuh-Nya yang telah dipecah-pecahkan dan
darah-Nya dicurahkan bagiku melalui karya salib. Selain itu, sebagaimana aku menerima dari
pelayan, roti dan anggur, sebagai tanda dari tubuh dan darah Tuhan kita, serta mengecapnya
dengan mulutku, sepasti itu pula Dia memberi makan dan minum jiwaku dengan tubuh-Nya
yang telah disalibkan dan dengan darah-Nya yang telah dicurahkan untukku, sehingga aku
beroleh hidup kekal (a).
(a) Mat. 26:27-28; Mar. 14:22-24; Luk. 22:16, 20; 1 Kor. 10:16-17; 11:23-25; 12:13.
P.80. Apa makna dari ―makan tubuh Yesus Kristus?‖
J. Maknanya, kita bukan hanya menerima seluruh penderitaan dan kematian Kristus untuk
mendapatkan pengampunan dosa dan hidup kekal dengan keyakinan akal budi semata (a),
melainkan juga dengan kuasa Roh Kudus yang tinggal di dalam Kristus dan dalam kita,
supaya semakin lama semakin banyak orang yang dicangkokkan ke dalam tubuh-Nya yang
kudus (b). Supaya, walaupun Ia bertahta di surga dan kita di bumi, namun kitalah yang
menjadi daging dan tulangnya (d). Sebagaimana seluruh anggota tubuh disatukan oleh satu
jiwa, demikian juga kita semua disatukan dan dibimbing oleh Roh yang sama (e).
(a) Yoh. 6:35, 40, 47, 48, 50, 53, 54. (b) Yoh. 6:56. (c) Kis. 1:9; 3:21; 1 Kor. 11:26.
(d) Yoh. 14:23; 1 Kor. 6:15, 17, 19; Ef. 5:29, 30, 32; 1 Yoh. 3:24; 4:13.
(e) Yoh. 6:56-58; 15:1-6; Ef. 4:15-16.
P.81. Kapan Yesus Kristus pernah berjanji bahwa Ia pasti memberikan tubuh dan darah-Nya
ketika mereka makan roti yang dipecah-pecahkan dan minum dari cawan perjamuan?
J. Ketika Ia menetapkan Perjamuan Tuhan yang berbunyi, ―Sebab apa yang telah kuteruskan
kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia
diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecahmecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini
menjadi peringatan akan Aku!" Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu
berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini,
setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!" Sebab setiap kali kamu
makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang
(a).
21
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
(a) Mat. 26:26b; Mar. 14:22b; Luk. 22:19; 1 Kor. 11:23.
Janji ini diulang oleh rasul Paulus, yang berkata, ―Bukankah cawan pengucapan syukur, yang
atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang
kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus? Karena roti adalah satu, maka
kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti
yang satu itu .― (b)
(b) 1 Kor. 10:16-17.
P.82. Apakah roti dan anggur itu benar-benar berubah menjadi tubuh dan darah Kristus?
J. Tidak. Sebagaimana air baptisan tidak berubah menjadi darah Kristus, melainkan hanya
tanda dan jaminan dari segala yang dijanjikan bagi kita dalam baptisan, demikian juga roti
perjamuan Tuhan bukanlah tubuh Kristus yang sebenarnya. Meskipun, sesuai dengan tradisi
upacara gereja dan cara penyebutannya yang sering dihubungkan dengan Roh Kudus, roti itu
disebut Tubuh Yesus Kristus (a).
(a) Mat. 26:28; Mar. 14:24; 1 Kor. 10:16-17.
P.83. Kalau begitu, mengapa Kristus menyebut roti sebagai ‗tubuh-Nya‘ dan anggur sebagai
‗darah-Nya‘, atau ‗Perjanjian Baru dalam darah-Nya‘, dan rasul Paulus menyebutnya
‗persekutuan dengan tubuh dan darah Kristus‘?
J. Ini semua dikatakan Kristus bukan tanpa dasar yang kuat. Di sini Dia mengajarkan kepada
kita bahwa, seperti roti dan anggur memelihara hidup kita, demikian juga tubuh dan darahNya yang telah disalibkan dan dicurahkan itu adalah sungguh-sungguh makanan dan
minuman yang memelihara jiwa kita untuk hidup yang kekal (a). Tetapi yang lebih mendasar
lagi, lewat tanda dan jaminan yang dapat dilihat ini, yaitu melalui karya Roh Kudus lewat
tanda kudus yang kita kecap untuk mengingat Dia, Ia memastikan bahwa kita sungguhsungguh mendapat bagian dalam tubuh dan darah-Nya (b), dan penderitaan dan ketaatan-Nya
menjadi bagian kita seolah-olah kitalah yang menderita dan dihukum oleh karena dosa-dosa
kita untuk membayar hutang dosa kepada Allah.
(a) Yoh. 6:51, 55, 56. (b) 1 Kor. 10:16-17.
P.84. Apa bedanya antara Perjamuan Tuhan dengan ekaristi yang diselenggarakan gereja
Katolik Roma?
J. Perjamuan Tuhan menegaskan kepada kita bahwa kita telah menerima pengampunan
sempurna atas dosa-dosa kita melalui pengorbanan Yesus Kristus satu-satunya, yang
dipersembahkan-Nya satu kali di kayu salib (a). Perjamuan juga menjamin bahwa oleh iman,
kita telah dicangkokkan ke dalam tubuh Kristus (b) yang sekarang—menurut sifat
kemanusiaan-Nya—berada di surgadi sebelah kanan Bapa (c) dan yang kita sembah (d).
Sebaliknya, ekaristi adalah penyangkalan terhadap adanya pengampunan dosa bagi orang
yang hidup dan yang mati melalui penderitaan Kristus, kecuali jika Dia dikorbankan setiap
hari oleh penyelenggara ekaristi. Ia juga mengajarkan tubuh Kristus hadir dalam rupa roti dan
anggur, sehingga roti dan anggur tersebut harus disembah. Jadi inti dari ekaristi adalah
penyangkalan akan pengorbanan dan penderitaan satu-satu-Nya Kristus, dan merupakan
bentuk penyembahan berhala yang terkutuk.
22
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
(a) Mat. 26:28; Luk. 22:19-20; Yoh. 19:30; Ibr. 7:27; 9:12, 26, 28; 10:10, 12, 14.
(b) 1 Kor. 6:17; 10:16-17; 12:13.
(c) Luk. 24:5; Yoh. 20:17; Kis. 7:55-56; Fil. 3:20; Kol. 3:1; 1 Tes. 1:9-10; Ibr. 1:3.
(d) Yoh. 4:21-24; Ibr. 1:6, 8.
P.85. Siapa yang layak datang ke Perjamuan Tuhan?
J. Siapa saja yang telah berdosa kepada Allah, namun percaya bahwa dosa mereka telah
diampuni oleh karena Yesus Kristus; dan bahwa segala kelemahan daging mereka yang
masih ada ditutupi oleh penderitaan dan kematian-Nya; mereka juga punya kerinduan
bertumbuh dalam iman dan integritas. Sebaliknya, bagi orang-orang munafik yang tidak
sungguh bertobat, makan dan minum dalam perjamuan sama dengan menghadirkan hukuman
atas diri mereka sendiri (a).
(a) 1 Kor. 10:21-22; 11:27.
P.86. Bagaimana dengan mereka yang dalam praktek hidupnya ternyata adalah orang fasik,
tidak beriman dan tidak bermoral, apakah layak ikut perjamuan?
J. Tidak! Karena dengan demikian maka perjanjian Allah telah dinajiskan dan murka-Nya
akan bangkit atas seluruh jemaat (a). Oleh karenanya sesuai dengan mandat dari Kristus dan
rasul-Nya yang diinspirasi oleh Roh Kudus untuk menggunakan kunci-kunci kerajaan Allah,
gereja harus mengucilkan mereka dari perjamuan sampai mereka terbukti telah bertobat dan
berubah.
(a) 1 Kor. 11:20-22, 34; bandingkan dengan Maz. 50:1; Yes. 1:11; 66:3; Yer. 7:21.
P.87. Bagaimana sebaiknya sebuah perjamuan diakhiri?
J. Dengan mengucapkan syukur secara bersuara serta menyanyikan puji-pujian kepada Allah
dalam himne dan mazmur (a) atas segala rahmat dan berkat-Nya atas gereja-Nya, dan untuk
darah Anak-Nya yang berharga yang telah dicurahkan untuk menghapus dosa kita, yang
diperingati melalui upacara gereja. Jika Kristus saja—dipenghujung hidup-Nya—memujimuji Allah, selayaknya kitapun menaikkan pujian untuk Allah dipenghujung Perjamuan
Tuhan. Sebab Yesus Kristus hanya mati sementara saja, dan dihidupkan kembali dan dalam
kekekalan bersama Bapa dan Roh Kudus dalam puncak kemuliaan.
(a) Mat. 26:30.
P.88. Tadi Anda menyinggung tentang ‗kunci-kunci kerajaan Allah‘ dalam kaitannya dengan
pengucilan orang-orang orang fasik, tidak beriman dan tidak bermoral dari perjamuan. Apa
itu ‗kunci-kunci kerajaan Allah‘?
J. Kunci kerajaan Allah adalah pemberitaan Injil dan disiplin gerejawi. Dengan kedua alat
inilah kerajaan Allah terbuka bagi orang percaya, dan tertutup bagi mereka yang tidak
percaya (a).
(a) Mat. 16:19; 18:17-18.
23
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
P.89. Bagaimana kerajaan Allah dibuka dan ditutup melalui pemberitaan Injil?
J. Kerajaan Allah dinyatakan terbuka untuk semua orang berdasarkan hukum Kristus, yaitu
untuk mereka yang percaya bahwa dosa mereka sudah diampuni oleh Allah karena karya
Yesus Kristus menurut janji Injil sesuai dengan iman yang benar. Sebaliknya, bagi semua
orang fasik dan munafik diberitakan bahwa murka Allah berlaku atas mereka dan mereka
akan binasa dalam kejahatan mereka. Menurut kesaksian Injil, Allah akan menghukum
mereka dalam hidup sekarang ini maupun di hidup yang akan datang (a).
(a) Ayub 20:21-23; Mat. 16:19; Yoh. 12:48.
P.90. Bagaimana kerajaan Allah dibuka dan ditutup melalui disiplin gereja?
J. Yaitu terhadap mereka yang mengaku sebagai orang Kristen namun, ketika hidup mereka
dinilai menurut pengakuan iman, nyata bahwa mereka berlawanan dengan Yesus Kristus, dan
walaupun sudah dinasehati namun tetap tidak bertobat dari ajaran sesat atau kejahatan
mereka, bagi merekalah kerajaan Allah tertutup. Jika teguran gereja tidak mereka indahkan,
maka dengan otoritas dari Kristus dan dari Allah, gereja harus melarang mereka ikut upacara
gereja, mengucilkan mereka dari jemaat, dan kerajaan Allah tertutup bagi mereka (a).
(a) Mat. 18:15-17; 1 Kor. 5:3-5; 2 Tes. 3:14-15.
Tetapi kerajaan Allah akan kembali terbuka bagi orang-orang ini jika mereka bertobat dan
tidak didapati cela ketika diselidiki dengan saksama. Dan mereka juga akan menerima
kembali perhatian dan kasih dari sesama anggota tubuh Kristus dan gereja (b).
(b) 2 Kor. 2:6-7, 10, 11.
24
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
Bab 9
Bagian ketiga:
Ucapan Syukur (Pertanyaan Penuntun)
Pengucapan Syukur
P.91. Jika benar Yesus Kristus telah membebaskan kita dari seluruh dosa dan kesengsaraan
tanpa sedikitpun usaha kita, melainkan karena pengampunan Allah oleh karena Kristus, lalu
mengapa kita tetap harus melakukan perbuatan baik?
J. Sebab, setelah Kristus menebus kita dengan darah-Nya Ia juga membarui kita melalui RohNya menjadi serupa dengan gambar-Nya, sehingga dengan kelimpahan ini kita mengucap
syukur dan menghormati Allah dengan seluruh hidup kita (a). Kedua, supaya setiap orang
percaya dikuatkan imannya lewat buah Roh yang dihasilkan (b). Yang terakhir, supaya kita
bisa memenangkan orang lain bagi Kristus melalui kehidupan kita yang saleh (c).
(a) Rom. 6:1-4; 12:1-2; 1 Kor. 6:20; 1 Pet. 2:5, 9, 12.
(b) Mat. 7:17-18; Gal. 5:22; 2 Pet. 1:10.
(c) Mat. 5:16; 1 Pet. 3:1-2.
P.92. Bisakah orang-orang yang tidak tahu bersyukur, tidak peduli dengan dosa-dosanya, dan
yang tidak bertobat dari kejahatan mereka, diselamatkan?
J. Sama sekali tidak! Sebab Alkitab berkata, orang cabul, penyembah berhala, orang
berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak
akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah (a).
(a) 1 Kor. 6:9-10; Ef. 5:5-6; 1 Yoh. 3:14-15.
P.93. Pertobatan terdiri dari berapa bagian?
J. Dua bagian, yaitu mematikan atau menanggalkan manusia lama, dan membaharui atau
mengenakan manusia baru (a).
(a) Rom. 6:4-6; 1 Kor. 5:7; 2 Kor. 7:11; Ef. 4:22-24; Kol. 3:5-10.
P.94. Apa arti ‗mematikan atau menanggalkan manusia lama‘?
J. Artinya, saya menyesal dengan sepenuh hati atas dosa-dosa saya dan makin hari makin
membenci dosa tersebut serta menjauhinya (a).
(a) Yoel 2:13; Rom. 8:13.
25
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
P. 95. Apa arti ‗membaharui atau mengenakan manusia baru‘?
J. Artinya, bersukacita di dalam Tuhan karena Yesus Kristus (a) dan dengan rela hati hidup
menurut kehendak Allah serta melakukan perbuatan baik (b).
(a) Rom. 5:1; 14:17. (b) Rom. 6:10-11; 12:1-2; Gal. 2:20; Ef.2:10
P.96. Apa itu ‗perbuatan baik‘?
J. Perbuatan baik adalah perbuatan yang lahir dari iman yang benar (a) berdasarkan hukum
Taurat (b), dan mempermuliakan Allah (c). Ini tidak didasarkan pada apa yang manusia
anggap baik (d) atau atas dasar keinginan dan perintah manusia (e).
(a) Rom. 14:23. (b) 1 Sam. 15:22. (c) 1 Kor. 10:31. (d) Ef. 2:10.
(e) Ul. 11:32; Yes. 29:13; Yeh. 20:18-19; Mat. 15:9.
26
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
Bab 10
Bagian ke Tiga:
Ucapan Syukur (Hukum Taurat)
Hukum Taurat
P.97. Apa itu Hukum Taurat?
J. Yaitu Sepuluh Perintah Allah (a).
(a) Kel. 20; Ul. 5.
P.98. Sepuluh Perintah Allah ini terdiri dari berapa bagian?
J. Dibagi menjadi dua bagian utama (a); empat perintah pertama berbicara tentang bagaimana
kita seharusnya bersikap terhadap Allah; enam perintah selanjutnya berbicara tentang
tanggung jawab kita terhadap sesama manusia (b).
(a) Kel. 34:28; Ul. 4:13; 10:3-4. (b) Mat. 22:37-39.
P.99. Apa inti dari Sepuluh Perintah Allah?
J. Aku adalah TUHAN Allahmu, yang membawamu keluar dari tanah perbudakan, Mesir.
P.100. Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari inti ajaran ini?
J. Tiga hal. Pertama, Allah menunjukkan bahwa Dialah yang berhak memegang segala kuasa,
sesuai dengan firman-Nya: Akulah Tuhan yang membebaskan. Kedua, Dialah Allah atas
umat-Nya yang dengan janji kemurahan-Nya akan memikat mereka untuk taat. Ketiga, Dia
yang telah menuntun mereka keluar dari Mesir, hendak menyatakan bahwa Ia sudah
menunjukkan keberadaan-Nya dan mencurahkan anugerah melimpah atas mereka, sehingga
selayaknya mereka mengucap syukur dan taat kepada-Nya (a).
(a) Kel. 20:2.
P.101. Apakah perintah ini juga berlaku untuk kita?
J. Ya. Sebab ini semua adalah kiasan dan bayangan dari pembebasan gereja-Nya. Lebih
spesifik lagi, ini adalah gambaran pembebasan yang luar biasa dari dosa, yang dikerjakan
oleh Kristus.
P.102. Apa isi perintah pertama?
J. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
27
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
P.103. Apa yang Allah tuntut dari perintah pertama ini?
J. Sebagaimana aku teguh berpegang pada keselamatan yang ku terima, maka dengan ikhlas
aku menjauhkan dan menghindari semua penyembahan berhala (a), praktek sihir (b), mantramantra, cerita-cerita tahayul, arwah orang mati, penyembahan orang suci, atau penyembahan
kepada mahluk lain (c), dan hanya mengakui Tuhan sebagai satu-satunya Allah (d), percaya
kepada-Nya (e), tunduk dan menghambakan diriku sepenuhnya dengan segala kerendahan
hati (f), sepenuh kesabaran (g), menerima segala kebaikan dari-Nya (h), dan mengasihi,
menghormati, dan menyembah-Nya dengan sepenuh hati (i). Dan aku siap untuk hidup
mengutamakan Allah dan melupakan yang lain (j).
(a) 1 Kor. 6:9-10; 10:7, 14. (b) Im. 19:31; Ul. 18:11. (c) Mat. 4:10; Wah. 19:10; 22:8-9.
(d) Yoh. 17:3. (e) Yer. 17:5. (f) 1 Pet. 5:5-6.
(g) Rom. 5:3-4; 1 Kor. 10:10; Fil. 2:14; Kol. 1:11; Ibr. 10:36.
(h) Yes. 45:7; Yak. 1:17. (i) Ul. 6:5; Maz. 10:4; Mat. 22:37.
(j) Ul. 6:2; Maz. 111:10; Mat. 4:20; 5:29; 10:37-38.
P.104. Apa arti ‗penyembahan berhala‘?
J. Menciptakan atau mereka-reka sesuatu yang menggantikan Allah yang esa dan yang benar,
yang sudah menyatakan diri-Nya melalui firman dan karya-Nya, kemudian mempercayainya
serta menaruh harapan dan keyakinanku padanya (a).
(a) Yoh. 5:23; Gal. 4:8; Fil. 3:19; Ef. 2:12; 5:5; 1 Yoh. 2:23.
P.105. Apa isi perintah kedua?
J. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau
yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud
menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah
Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada
keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku
menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan
yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
P.106. Apa yang Allah tuntut dari perintah kedua ini?
J. Bahwa kita dilarang membuat sesuatu yang menyerupai atau mewakili Allah dalam bentuk
gambar, atau wujud apapun (a), atau menyembah Dia dengan cara selain dari tata cara
penyembahan yang telah Ia tetapkan melalui firman-Nya (b)
(a) Ul. 4:15; Yes. 40:18; Kis. 17:29; Rom. 1:23. (b) Ul. 12:30; 1 Sam. 15:23; Mat. 15:9.
P.107. Jadi tidak diperbolehkan membuat gambar atau sesuatu yang mirip Allah?
J. Tuhan tidak boleh dan tidak bisa diwakili dengan cara apapun. Juga terhadap mahluk
ciptaan-Nya, walaupun diijinkan untuk membuat tiruannya, namun dilarang dipakai sebagai
media untuk menyembah atau menghormati Allah (a).
(a) Kel. 23:24; 34:13-14, 17; Bil. 33:52; Ul. 7:5; 12:13; 16:22; 2 Raj. 18:4.
28
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
P.108. Tetapi bukankah ada toleransi untuk memasang gambar-gambar di gereja yang bisa
digunakan untuk membantu orang awam?
J. Tidak! Sebab ini sama saja menganggap diri kita lebih bijaksana daripada Allah. Padahal
Allah menghendaki umat-Nya diajar oleh firman-Nya yang hidup dan bukan oleh gambargambar bisu (b).
(a) 2 Tim. 3:16-17; 2 Pet. 1:19. (b) Yer. 10:8; Hab. 2:18-19.
P.109. Apa isi perintah ke tiga?
J. Jangan menyebut nama TUHAN Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan
memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
P.110. Apa yang Allah tuntut dalam perintah ke tiga ini?
J. Kita tidak boleh menyebut nama-Nya dengan sembarangan atau tanpa tujuan. Bukan cuma
dalam bentuk umpatan atau sumpah palsu (a), tetapi juga dengan bersumpah sembarangan
(b). Jika sesama kita melakukannya, kita tidak boleh ambil bagian dalam dosa mengerikan ini
dengan cara mendiamkan atau membiarkan dosa itu terjadi. Kita harus mengucapkan nama
Allah yang suci dengan penuh hormat dan khidmat (c), supaya kita bisa menyembah dan
menghormati Dia dengan benar dan dengan penuh keyakinan di dalam nama-Nya (d). Ini
semua harus tergambar dalam seluruh ucapan dan tindakan kita (e).
(a) Im. 19:12; 24:11. (b) Mat. 5:37; Yak. 5:12. (c) 1 Tim. 2:8. (d) Mat. 10:32.
(e) Rom. 2:24; Kol. 3:17; 1 Tim. 6:1.
P.111. Benarkah bersumpah dengan sia-sia atau mengumpat menggunakan nama Allah
adalah dosa yang sangat keji, dan Allah memurkai mereka yang tidak melarang atau
mencegahnya?
J. Ya, ini dosa yang sangat keji (a). Tidak ada dosa yang lebih besar dan menyakitkan bagi
Allah dari pada penistaan terhadap nama-Nya yang kudus, dan untuk dosa ini Allah
mengganjar hukuman mati (b).
(a) Im. 5:1. (b) Im. 24:15:16.
P.112. Bolehkah seseorang bersumpah demi nama Allah untuk tujuan kebaikan?
J. Ya, jika memang itu adalah tuntutan hukum yang berlaku atau, karena kondisinya
menuntut demikian. Supaya dengan demikian dengan iman dan kebenaran, demi kemuliaan
nama Allah dan kebaikan orang lain, ditegakkan. Sumpah yang semacam ini direstui Allah
(a), dan dipraktekkan oleh para pahlawan iman, baik dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru (b).
(a) Ul. 6:13; 10:20; Yes. 48:1; Ibr. 6:16.
(b) Kej. 21:24; 31; Yos. 9:15, 19; 2 Sam. 3:35; 1 Raj. 1:29; Rom. 1:9.
29
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
P.113. Bolehkah bersumpah demi orang kudus atau demi mahluk lainnya?
J. Tidak. Sebab sumpah yang benar adalah berseru kepada Allah, supaya harapan kita agar Ia,
yang menyelidiki hati manusia, menyatakan kebenaran dan menjatuhkan hukuman jika kita
bersumpah palsu (a). Tidak ada mahluk lain yang berhak menerima kehormatan ini (b).
(a) 2 Kor. 1:23. (b) Mat. 5:34-36; Yak. 5:12.
P.114. Apa bunyi perintah keempat?
J. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan
melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu;
maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu
perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang
asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan
bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN
memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
P.115. Apa yang Allah ajarkan dalam perintah keempat?
J. Bahwa harus ada satu hari dari tujuh hari yang dikhususkan untuk memuliakan Allah.
Menurut Perjanjian Lama hari tersebut adalah hari terakhir dalam seminggu. Namun dalam
berdasarkan Injil, diubah menjadi hari pertama dalam seminggu. ‗Hari Tuhan‘ itu harus diisi
dengan perenungan dan ibadah, baik secara pribadi maupun secara bersama-sama, mendengar
firman Allah, mempraktekkan upacara gereja berdasarkan Injil dengan rajin, memberikan
persembahan, dan berhenti dari semua pekerjaan (kecuali untuk urusan darurat). Inilah
perbuatan terpuji yang dikerjakan para Rasul yang kudus, yang mengenal dengan baik pikiran
Kristus melalui waktu penyembahan. Kita tak akan menemukan dalam bagian Perjanjian
Baru dimana gereja mula-mula di masa para rasul menetapkan hari lain untuk menyembah
Allah, selain pada hari pertama. Ini adalah ketetapan yang benar. Sebab jika Israel, yang
adalah keturunan langsung Abraham, berpegang pada hari ke tujuh untuk memperingati
pembebasan mereka dari perbudakan yang sifatnya sementara itu, terlebih lagi kita harus
berpegang pada hari pertama sebagai peringatan akan pembebasan Yesus Kristus dari
perbudakan dosa kekal (a).
(a) Ul. 5:15; Maz. 40:9-10; Yes. 66:23; Yoh. 20:19-20; Kis. 2:42, 46; 20:7; 1 Kor. 11:33;
14:16, 19, 29, 31; 16:1-2; 1 Tim. 2:1-3, 8-9; Wah. 1:10.
P.116. Apa isi perintah ke lima?
J. Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN
Allahmu, kepadamu.
30
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
P.117. Apa yang Allah tuntut dari perintah kelima ini?
J. Bahwa kita harus sungguh-sungguh menghormati, mengasihi, tunduk dalam ketaatan dan
setia terhadap orang tua kita dan otoritas di atas kita, sesuai dengan perintah dan sanksi yang
mereka tetapkan (a). Dengan penuh kesabaran kita menjaga perilaku kita (b) dengan
mengingat bahwa Allah memakai mereka untuk mengatur dan menuntun hidup kita (c).
(a) Kel. 21:17; Am. 1:8; 4:1; 15:20; 20:20; Rom. 13:1; Ef. 5:22; 6:1-2, 5; Kol. 3:20, 22-24.
(b) Am. 23:22; 1 Pet. 2:18. (c) Mat. 22:21; Rom. 13:1; Kol. 3:18-25.
P.118. Apa isi perintah ke enam?
J. Jangan membunuh.
P.119. Apa yang Allah tuntut dari perintah ketujuh ini?
J. Bahwa, entah oleh diri sendiri atau dengan bantuan orang lain, baik lewat pikiran atau
bahasa tubuh, terlebih lagi dalam tindakan, aku tidak boleh membunuh, menyakiti, atau
membunuh sesamaku. Dan aku harus membuang jauh-jauh keinginan untuk balas dendam
(a). Lebih dalam lagi, aku pun tidak boleh menyakiti diri sendiri atau membawa diri sendiri
dalam bahaya (b). Untuk alasan inilah Allah telah memberi mandat kepada pemerintah, yaitu
untuk mencegah pembunuhan (c).
(a) Mat. 5:21-22; 18:35; 26:52; Rom. 12:19; Ef. 4:26. (b) Mat. 4:7; Rom. 13:14; Kol. 2:23.
(c) Kej. 9:6; Kel. 21:14; Mat. 26:52; Rom. 13:4.
P.120. Apakah perintah ini cuma melarang pembunuhan?
J. Tidak hanya pembunuhan. Allah juga mengajarkan bahwa Ia membenci akar pembunuhan,
yaitu kemarahan (a), iri hati (b), kebencian (c), maupun hasrat membalas dendam. Allah
menganggap semua itu sebagai pembunuhan.
(a) Gal. 5:20-21; Yak. 1:20. (b) Rom. 1:29. (c) 1 Yoh. 2:9, 11.
(d) Mat. 5:21-22; 1 Yoh. 3:15.
P.121. Apakah perintah ini hanya berbicara soal larangan menyakiti orang lain?
J. Tidak. Ketika Allah mengutuk kemarahan, iri hati, dan kebencian, di saat yang sama Ia
menuntut agar kita mengasihi sesama kita seperti kita mengasihi diri sendiri (a). Kita harus
lemah lembut, sopan, sabar dan penuh pengampunan terhadap mereka (b). Kita juga harus
sebisa mungkin melindungi mereka dari segala hal yang bisa menyakiti mereka (c). Dan kita
tidak boleh ragu melakukan perbuatan baik, termasuk terhadap orang yang memusuhi kita
(d).
(a) Mat. 7:12; 22:39. (b) Mat. 5:5, 7; Luk. 6:36; Rom. 12:10, 18; Gal. 6:1-2; Ef. 4:2.
(c) Kel. 23:5. (d) Mat. 5:43-45; Rom. 12:20.
P.122. Apa isi perintah ke tujuh?
J. Jangan berzinah.
31
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
P.123. Apa arti perintah ke tujuh ini?
J. Artinya, Allah membenci dan jijik terhadap semua bentuk kemesuman (a), dan karenanya
kita pun harus membenci dan jijik terhadap hal demikian (b). Ini juga berarti kita harus
menjaga hidup kita tetap sederhana, rendah hati dan suci, apapun status kita—entah kita
sudah menikah atau masih lajang (c).
(a) Im. 18.
(b) Yud. 22-23. (c) 1 Kor. 7:1-5; 1 Tes. 4:3-4; Ibr. 13:4.
P.124. Apakah hanya soal perzinahan dan dosa seksual saja yang dilarang dalam perintah ke
tujuh ini?
J. Tidak. Tubuh dan jiwa kita adalah bait Roh Kudus, karenanya Allah menginginkan kita
menjaganya tetap murni dan kudus (a). Karena itu, segala perbuatan, gerak tubuh, perkataan,
pikiran, nafsu kotor, dan segala hal yang menggoda kita ke arah dosa ini, termasuk dalam
larangan ini (c).
(a) 1 Kor. 6:18-20. (b) Mat. 5:27-28. (c) Ayub 31:1; Maz. 39:1; Ef. 5:18.
P.125. Apa isi perintah ke delapan?
J. Jangan mencuri.
P.126. Apa yang Allah tuntut dari perintah ke delapan ini?
J. Bahwa bukan hanya perkara pencurian (a) dan perampokan yang harus dihukum
pemerintah, namun juga segala jenis siasat dan alat yang digunakan untuk merampas harta
sesama dengan kekerasan (b) atau dengan tipu daya untuk memperdaya orang lain
menyerahkan miliknya kepada kita. Ini termasuk: timbangan yang dipalsukan, ukuran yang
direkayasa, iklan yang menipu, uang palsu, bunga investasi yang tidak masuk akal (c), atau
cara apapun yang tujuannya adalah memperkaya diri sendiri dengan cara yang dilarang Allah
(d). Disamping itu juga sifat rakus (e), serta segala tindakan pemborosan dan menyia-nyiakan
pemberian Allah.
(a) 1 Kor. 6:10. (b) Yeh. 45:9. (c) Maz. 15:5; Luk. 6:35.
(d) Ul. 25:13-15; Ams. 11:1; 1 Kor. 5:10-13; 6:10; 1 Tes. 4:6. (e) Ams. 5:15; Luk. 3:14.
P.127. Jadi apa yang Allah kehendaki untuk aku perbuat melalui perintah ini?
J. Bahwa dengan segala upaya, aku membantu sesamaku mendapat keuntungan dalam
berusaha. Dan aku akan berlaku sama seperti aku ingin mereka memperlakukanku (a). Aku
akan bekerja dengan jujur dan tekun, supaya aku bisa membantu orang lain yang tertekan
atau tertimpa musibah (b).
(a) Mat. 7:12. (b) Ef. 4:28.
32
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
P.128. Apa isi perintah ke sembilan?
J. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
P.129. Apa yang Allah tuntut dari perintah ke sembilan ini?
J. Bahwa aku tidak boleh mengucapkan kesaksian palsu mengenai sesamaku (a), atau
memutar balikkan ucapan orang lain, atau ‗bermuka dua‘ (b), atau mencela orang lain, atau
menghakimi sesuatu yang masih kabur atau belum jelas kebenarannya (c). Aku harus
menjauh dan menghindar dari semua godaan untuk berbohong dan menipu yang merupakan
pekerjaan si jahat (d), supaya aku terluput dari murka Allah yang mengerikan (e). Di hadapan
pengadilan atau dalam urusan lain aku harus selalu berpedoman kepada kebenaran dan
menyuarakannya dengan bebas dan terus menerus sambil tetap bertanggung jawab untuk
membela dan mengutamakan kehormatan dan nama baik sesamaku (h).
(a) Ams. 19:5, 9; 21:28. (b) Maz. 15:3; Rom. 1:29, 30. (c) Mat. 7:1; Luk. 6:37.
(d) Yoh. 8:44. (e) Ams. 12:22; 13:5. (f) Ef. 4:24-25; 1 Pet. 4:8.
P.130. Apa bunyi perintah ke sepuluh?
J. Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini istrinya, atau hambanya laki-laki,
atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai
sesamamu."
P.131. Apa yang dilarang dalam perintah ke sepuluh ini?
J. Agar hati kita tidak dikendalikan oleh nafsu atau pikiran yang menentang perintah Allah,
melainkan selalu membenci semua dosa dan gemar melakukan kebenaran (a).
(a) Rom. 7:7.
P.132. Mampukah orang yang sudah bertobat mengerjakan semua perintah ini dengan
sempurna?
J. Tidak mungkin. Bahkan bagi orang yang paling saleh sekalipun, selama ia masih hidup di
dunia, ia hanya memiliki ketaatan pemula (a). Namun orang-orang ini telah memulai hidup
sesuai seluruh perintah Allah dengan niat yang tulus dan murni (b).
(a) Peng. 7:22; Rom. 7:14-15; Yak. 2:10. (b) Rom. 7:22.
P.133. Mengapa Allah menuntut agar hukum-hukum-Nya ini diajarkan dengan ketat, padahal
tidak ada seorangpun yang di dunia ini yang mampu melaksanakannya dengan sempurna?
J. Pertama, agar kita makin mengerti akan kecenderungan sifat berdosa kita dan makin
berharap kepada pengampunan dan pembenaran dalam Yesus Kristus (a). Kedua, kita
mengerjakannya agar kita terus mengejar anugerah dari Bapa melalui Roh Kudus (b). Hanya
anugerah Allah yang dapat memperbaharui kita dari ke hari supaya semakin serupa dengan
Dia (c). Ketika kita meninggalkan dunia ini, kita akan memperoleh sukacita sempurna yang
telah dijanjikan itu (d).
33
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
(a) Rom. 7:24; 1 Yoh. 1:9. (b) Ams. 22:5; Luk. 11:13; Ef. 3:16.
(c) 1 Kor. 9:24-27; Ef. 4:17-24; Fil. 3:12-14; Kol. 3:5-14.
(d) Fil. 3:20-21; 1 Yoh. 3:2; Yud. 24-25.
34
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
Bab 11
Bagian ke Tiga
Mengucap Syukur (Berdoa)
Berdoa
P.134. Mengapa doa itu penting bagi hidup orang Kristen?
J. Doa adalah bagian terutama dalam ucapan syukur yang Allah kehendaki dari kita, dan
Allah hanya memberikan anugerah-Nya dan Roh Kudus kepada mereka yang berseru-seru
tanpa henti kepada-Nya, dan yang mengucap syukur karenanya (a).
(a) Maz. 50:15; Mat. 7:7-8; Luk. 11:9-13.
P.135. Doa seperti apa yang menyenangkan dan didengar oleh Allah?
J. Yaitu doa yang ditujukan hanya kepada Allah yang benar, yang telah menyatakan diri-Nya
dalam Sang Firman (a), yaitu di dalam nama-Nya dimana semua permohonan dipanjatkan (a).
Hal ini harus dilakukan dengan sepenuh hati dan jiwa (c). Kita juga harus sadar akan
kekurangan dan kesengsaraan kita, supaya kita merendahkan diri di hadapan kemuliaan-Nya
(d) kita dibangun di atas dasar yang teguh, yaitu bahwa meskipun kita tidak layak, namun
Allah berkenan kepada kita demi Yesus Kristus (e) sesuai dengan janji-Nya dalam firmanNya (f).
(a) Yoh. 4:22-24. (b) Rom. 8:26; 1 Yoh. 5:14. (c) Maz. 145:18.
(d) Maz. 2:11; 34:19; Yes. 66:2. (e) Maz. 143:1; Rom. 8:15-16; 10:13-17; Yak. 1:6.
(f) Dan. 9:17-19; Yoh. 14:13; 15:16; 16:23.
P.136. Hal apa saja yang Allah perintahkan untuk kita pinta pada-Nya?
J. Segala kebutuhan bagi jiwa dan tubuh, sebagaimana isi doa Tuhan kita Yesus Kristus yang
telah Ia ajarkan kepada kita (a).
(a) mat. 6:9-13; Yak. 1:17.
P.137. Apa isi doa tersebut?
J. Doanya berbunyi:
―Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang
secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang
yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi
lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa
dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.‖
35
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
P.138. Apakah semua orang Kristen hanya terikat model doa ini?
J. Tidak. Disini Tuhan sedang menunjukkan contoh kepada gereja-Nya tentang bagaimana
kita memanjatkan permohonan kepada Allah. Kristus mengijinkan kita memohon hal-hal
khusus atau hal lain yang bermanfaat. Model yang diperkenalkan adalah serangkaian kategori
yang bersifat umum, di mana di dalamnya terkandung pemeliharaan atas tubuh dan jiwa.
Namun semua bentuk doa haruslah sejalan dan merujuk kepada model doa ini. Kita tidak
terikat pada modelnya, sebagaimana tergambar dalam Yakobus 1:5, dimana sang rasul
mendorong orang percaya yang kekurangan hikmat, untuk memintanya kepada Allah yang
memberikannya secara cuma-cuma. Meskipun ayat ini berbentuk doa seperti yang
diperkenalkan Tuhan, namun di dalamnya tersirat doa tersebut. Ada banyak contoh doa
dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, yang bentuknya tidak seperti model yang Yesus
Kristus perkenalkan, namun seluruh isinya telah terangkum dalam doa ini. Jadi model yang
diperkenalkan Kristus ini bukanlah hal yang baru.
P.139. Mengapa Kristus memerintahkan untuk memanggil Allah dengan sebutan ―Bapa
kami‖ di awal doa?
J. Agar dalam diri kita lahir rasa hormat dan keyakinan terhadap Allah, sebagaimana anak
terhadap bapaknya. Hal ini adalah pondasi doa kita, yaitu, melalui Yesus Kristus, Allah telah
menjadi Bapa kita. Dan Allah lebih rindu untuk memenuhi permohonan yang kita naikkan
kepada-Nya dengan iman yang benar, daripada bapak jasmani kita yang melimpahi kita
dengan barang-barang dunia (a).
(a) Mat. 7:9-11; Luk. 11:11-13.
P.140. Mengapa ditambahkan ―yang di sorga?‖
J. Supaya kemuliaan surgawi Allah tidak kita bayangkan menurut cara pandang dunia. Dan
supaya kita mencari dan berharap segala kebutuhan jiwa dan jasmani kita hanya kepada
kemahakuasaan-Nya semata (a).
(a) Yer. 23:24; Kis. 17:24-27; Rom. 10:12.
P.141. Apa isi bagian pertama?
J. ―Dikuduskanlah nama-Mu.‖ Artinya, kami memohon agar Engkau membiarkan kami
mengenal-Mu lebih dalam lagi (a), menyembah, memuji, dan meninggikan kebaikan,
keadilan, kemurahan dan kebenaran-Mu yang mulia, yang terpancar dalam semua karya-Mu
(b). Kami juga memohon kepada-Mu untuk mengarahkan seluruh hidup, pikiran, perkataan
dan karya kami supaya tidak mempermalukan nama-Mu, melainkan memuliakan nama-Mu
dengan kehormatan dan pujian (c).
(a) Maz. 119:105; Yer. 9:23-24; 31:33-34; Mat. 16:17; Yoh. 17:3; Yak. 1:5.
(b) Kel. 34:5-7; Maz. 119:137-138; 143:1-2, 5, 10-12; 145:8-9, 17; Yer. 31:3; 32:18-19, 4041; 33:11, 20-21; Mat. 19:17; Luk. 1:45-55, 68-79; Rom. 3:3-4; 11:22-23; 2 Tim. 2:19.
(c) Maz. 115:1; 71:8.
36
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
P.142. Apa bunyi bagian yang kedua?
J. ―Datanglah kerajaan-Mu.‖ Pada bagian ini kami memohon agar Engkau memerintah kami
dengan Firman dan Roh-Mu, supaya kami semakin rendah hati dan tunduk kepada-Mu (a).
Kami juga memohon agar Engkau memelihara dan membesarkan gereja-Mu (b),
menghancurkan pekerjaan si jahat (c), maupun seluruh kuasa yang menyaingi kemuliaan-Mu.
Rendahkanlah kuasa-kuasa itu dan gagalkan semua kutuk yang melawan Engkau, sampai
kerajaan-Mu hadir dengan sempurna (d), yaitu ketika Engkau menjadi semua di dalam semua
(e).
(a) Maz. 119:5; 143:10; Mat. 6:33. (b) Maz. 51:18; 122:6-7. (c) Rom. 16:20; 1 Yoh. 3:8.
(d) Rom. 8:22-23; Wah. 22:17, 20. (e) 1 Kor. 15:28.
P.143. Apa bunyi bagian ke tiga?
J. ―Jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di sorga.‖ Kami memohon agar Engkau
memampukan kami melepas dan menyangkal keinginan diri sendiri (a), selalu siap sedia dan
tanpa berbantah (b) taat kepada kehendak-Mu yang kudus. Dengan demikian kami semua
mampu melaksanakan panggilan ini dengan kesetiaan dan kerelaan seperti yang dilakukan
para malaikat di sorga, dan seperti yang Engkau tunjukkan kepada kami (d).
(a) Mat. 16:24; Titus 2:12. (b) Luk. 22:42. (c) 1 Kor. 7:24. (d) Maz. 103:20-21.
P. 144. Apa bunyi bagian ke empat?
J.―Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.‖ Kami memohon kepadaMu untuk memenuhi segala kebutuhan hidup kami, agar dengan demikian kami dapat
mengakui dan bersaksi bahwa Engkaulah satu-satunya sumber kebaikan (a). Kami juga
mengakui bahwa segala upaya dan kepedulian kami, bahkan pemberian dari-Mu sekalipun,
tidak berguna apa-apa jika Engkau tidak memberkatinya (b). Dengan demikian, kami tidak
lagi menaruh harapan kepada siapapun, selain kepada Allah saja (c).
(a) Maz. 10:4; 145:15-16; Mat. 6:25-34. (b) Kis. 14:16-17. (c) Ul. 8:3; Maz. 27:13; 62:11.
P.145. Apa bunyi bagian ke lima?
J. ―Ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang
bersalah kepada kami.‖ Kami memohon agar dengan darah Yesus Kristus, kami diluputkan
dari segala kesalahan dan dosa yang masih melekat dalam diri kami sebagai orang-orang
berdosa yang malang (a). Melalui anugerah-Mu dalam hati kami, maka kami akan mampu
dengan sungguh-sungguh mengampuni mereka yang pernah menyakiti kami (b).
(a) Maz. 32:1-2; 143:2. (b) Mat. 6:14.
P.146. Apa bunyi bagian ke enam?
J. ―Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat.‖
Kami mengakui bahwa kami sangat rentan dan lemah (a) dan tidak dapat bertahan sedetik
pun menghadapi musuh utama kami, si iblis (b), dunia ini (c), dan kedagingan kami sendiri
(c) yang terus merongrong dan menyerang kami. Karena itu, kami mohon, kuatkan dan
topanglah kami dengan kuasa Roh-Mu, sehingga kami tidak dikalahkan oleh musuh kami,
37
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
melainkan selalu menghadapinya dengan berani sambil terus berjaga-jaga (e) sampai
kemenangan sempurna itu kami terima (f).
(a) Maz. 103:14; Yoh. 15:5. (b) Ef. 6:12; 1 Pet. 5:8. (c) Yoh. 15:19.
(d) Rom. 7:23; Gal. 5:17. (e) Mat. 26:41; Mar. 13:33. (f) 1 Tes. 3:13; 5:23.
P.147. Bagaimana bagian akhir doa ini?
J. ―Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selamalamanya.‖ Kami meminta dan mendambakan semuanya ini karena Engkau adalah Raja kami
dan Yang Maha Kuasa, yang rela dan dapat mengaruniakan semuanya itu kepada kami (a).
Semuanya ini kami naikkan supaya Nama-Mu yang kudus dipermuliakan (b).
(a) Rom. 8:32; 10:11-12; 2 Pet. 2:9. (b) Maz. 115:1; Yer. 33:8-9.
P.148. Apa arti kata ―Amin‖?
J. Bahwa semuanya ini pasti dan tak diragukan lagi. Karena doa kita pasti telah didengar oleh
Allah, jauh lebih pasti daripada perasaan kita yang mengharapkan hal-hal tersebut dari-Nya
(a).
(a) 2 Kor. 1:20; 2 Tim. 2:13.
38
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
Bab 12
Pengakuan Iman Nicea dan Atanasius
Pengakuan Iman Nicea, 325 M
Aku percaya kepada satu Allah Bapa yang mahakuasa, pencipta langit dan bumi, dan segala
yang kelihatan dan yang tidak kelihatan.
Dan kepada satu Tuhan Yesus Kristus, satu-satunya Anak Allah yang diperanakkan,
diperanakkan dari Bapa sebelum alam semesta, Allah dari Allah, terang dari terang, Allah
yang sejati dari Allah yang sejati, diperanakkan, bukan dicipta, sehakekat dengan sang Bapa,
oleh siapa segala sesuatu dicipta; yang untuk kita manusia dan untuk keselamatan kita telah
turun dari sorga, dan diinkarnasikan oleh Roh Kudus dari anak dara Maria, dan dijadikan
manusia; Ia telah disalibkan, juga bagi kita, di bawah pemerintahan Pontius Pilatus. Ia
menderita dan dikuburkan; dan pada hari ketiga Ia bangkit kembali, sesuai dengan kitab suci,
dan naik ke sorga; dan duduk di sebelah kanan Bapa. dan Ia akan datang kembali dengan
kemuliaan untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati; yang kerajaanNya takkan
berakhir.
Dan aku percaya kepada Roh Kudus, Tuhan dan pemberi kehidupan, yang keluar dari Bapa
dan Anak, yang bersama-sama dengan Bapa dan Anak disembah dan dimuliakan, yang telah
berfirman dengan perantaraan para nabi.
Dan aku percaya satu gereja yang am dan rasuli, aku mengakui satu baptisan untuk
pengampunan dosa, dan aku menantikan kebangkitan orang mati, dan kehidupan di dunia
yang akan datang. Amin
Pengakuan Iman Atanasius
Barangsiapa yang ingin diselamatkan, adalah perlu baginya di atas segala-galanya untuk
mempercayai iman am. Yang, kecuali setiap orang memeliharanya secara sempurna dan tidak
diganggu gugat, ia pasti akan binasa selama-lamanya.
Tetapi iman am adalah ini, bahwa kami menyembah satu Allah dalam tritunggal, dan
tritunggal dalam kesatuan. Tidak ada percampuran pribadi-pribadi ataupun pemisahan.
Karena pribadi dari Bapa adalah satu, dari Anak adalah pribadi yang lain, dan dari Roh
Kudus adalah pribadi yang lain. Tetapi dari Bapa, dari Anak, dan dari Roh Kudus ada satu
keilahian, kemuliaan yang sama dan keagungan kuasa yang berdaulat yang sama kekalnya.
Apa adanya Bapa itu, demikian juga dengan Anak, dan juga Roh Kudus. Bapa tidak
diciptakan, Anak tidak diciptakan, Roh Kudus tidak diciptakan. Bapa itu maha besar, Anak
itu maha besar, Roh Kudus itu maha besar. Bapa itu kekal, Anak itu kekal, Roh Kudus itu
kekal. Tetapi tidak ada tiga yang kekal, tetapi satu yang kekal.
Demikian juga tidak ada tiga yang tidak dicipta, juga tidak tiga yang maha besar, tetapi satu
yang tidak dicipta, dan satu yang maha besar.
39
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
Dengan cara yang sama Bapa adalah maha kuasa, Anak adalah maha kuasa, Roh Kudus
adalah maha kuasa. Tetapi tidak ada tiga yang maha kuasa, tetapi satu yang maha kuasa.
Demikian juga Bapa adalah Allah, Anak adalah Allah, Roh Kudus adalah Allah. Tetapi tidak
ada tiga Allah, tetapi satu Allah.
Demikian pula Bapa adalah Tuhan, Anak adalah Tuhan, dan Roh Kudus adalah Tuhan.
Tetapi tidak ada tiga Tuhan, tetapi satu Tuhan.
Karena sebagaimana kami didorong seperti itu oleh kebenaran Kristen untuk mengakui setiap
pribadi secara terpisah sebagai Allah dan Tuhan; demikian pula kami dilarang oleh gereja
yang am untuk mengatakan bahwa ada tiga Allah atau Tuhan.
Bapa tidak dibuat dari apapun, tidak diciptakan, tidak diperanakkan. Anak itu dari Bapa saja,
tidak dibuat, tidak dicipta, tetapi diperanakkan. Roh Kudus itu dari Bapa dan Anak, tidak
dibuat, tidak dicipta, tidak diperanakkan, tetapi keluar.
Karena itu ada satu Bapa, bukan tiga bapa, satu Anak, bukan tiga anak, satu Roh Kudus,
bukan tiga Roh Kudus.
Dan dalam tritunggal ini tidak ada yang pertama atau terakhir, tidak ada yang lebih besar atau
lebih kecil. Tetapi ketiga pribadi yang sama-sama kekal dan setara di antara mereka sendiri;
sehingga mereka semua secara keseluruhan, seperti dikatakan di atas, baik kesatuan dalam
tritunggal, maupun tritunggal dalam kesatuan, harus disembah.
Karena itu, ia yang ingin diselamatkan harus berpikir demikian tentang tritunggal.
Tetapi adalah perlu untuk keselamatan kekal bahwa ia juga percaya dengan setia dan benar
inkarnasi dari Tuhan kita Yesus Kristus.
Karena itu adalah iman yang benar bahwa kita percaya dan mengaku bahwa Tuhan kita
Yesus Kristus adalah Allah dan manusia. Ia adalah Allah, diperanakkan dari kekekalan dari
Sang Bapa; manusia, dilahirkan dalam waktu dari perawan Maria. Allah yang sempurna,
manusia yang sempurna, terdiri dari jiwa yang rasionil dan daging manusia. Setara dengan
Sang Bapa dalam hal keilahianNya, lebih rendah dari Sang Bapa dalam hal kemanusiaanNya.
Yang, sekalipun adalah Allah dan manusia, bukanlah dua tetapi satu Yesus Kristus. Tetapi
satu, bukan dari perubahan dari keilahianNya menjadi daging, tetapi dari pengambilan dari
kemanusiaan-Nya kepada ke dalam Allah. Satu, sama sekali bukan karena percampuran
natur, tetapi dari kesatuan pribadi. Karena sebagaimana jiwa yang rasionil dan daging adalah
satu manusia, demikian juga Allah dan manusia adalah satu Yesus Kristus.
Yang menderita untuk keselamatan kita, turun ke neraka, pada hari yang ketiga bangkit dari
antara orang mati. Naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang mahakuasa,
darimana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Pada
kedatangan siapa semua manusia akan bangkit kembali dengan tubuhnya, dan akan
mempertanggungjawabkan perbuatan mereka sendiri. Dan mereka yang telah berbuat baik
akan pergi ke dalam kehidupan kekal; mereka yang telah berbuat jahat ke dalam api yang
kekal. Inilah iman am, yang, kecuali seseorang percaya dengan setia dan teguh, ia tidak bisa
diselamatkan.
40
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
Katekisasi Puritan
Saya percaya penggunaan katekisasi yang baik akan menjadi benteng bagi keluarga
kita untuk menangkal dan melawan pengajaran sesat dan tidak bertanggung jawab di waktu
kita saat ini.
Oleh sebab itu saya mengkompilasi buku katekisasi kecil ini dari Sidang Westminster
dan Pengakuan Iman Baptis supaya digunakan di dalam gereja dan oleh setiap jemaat yang
saya gembalakan.
Mereka yang menggunakan buku katekisasi ini kepada keluarga mereka atau di dalam
kelas pengajaran Alkitab harus membawakannya dengan kejernihan; tetapi setiap firman
Allah yang diajarkan harus diajarkan dengan ketulusan hati karena hanya dengan itu pribadi
yang diajarkan oleh buku katekisasi ini akan mengerti dan melakukannya sepanjang hidup
mereka.
Tuhan Yesus Kristus menyertai dan memberkati seluruh jemaat yang adalah sahabatsahabatku beserta keluarga mereka. Inilah doa dari pendeta yang Anda kasihi.
Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak
usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu. 2 Timotius 2:15
(1834-1892)
41
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
1.
T: Apakah tujuan hidup seorang manusia?
J: Tujuan hidup seorang manusia adalah untuk memuliakan Allah (1Kor. 10:31) dan
menikmati Dia selama-lamanya (Mzm. 73:25, 26).
2.
T: Adakah pedoman yang diberikan Allah sebagai arahan supaya manusia tahu
cara memuliakan Dia?
J: Firman Allah yaitu Alkitab; Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru (Ef.2:20; 2
Tim.3:16) adalah satu-satunya pedoman yang memberikan petunjuk bagi kita agar
dapat mempermuliakan dan menikmati Allah (1 Yoh.1:3).
3.
T: Apa ajaran Alkitab yang terutama?
J: Alkitab mengajarkan kepada manusia apa yang harus ia percayai tentang Allah,
dan tugas apa yang Allah kehendaki baginya (2 Tim.1:13; Pkh. 12:13).
4.
T: Apakah Tuhan itu1?
J: Tuhan adalah Roh (Yoh.4:24), yang tak terhingga (Ayb. 11:7), kekal (Mzm. 90:2;
1 Tim.1:17), dan tak pernah berubah (Yak.1:17) di dalam hakikat-Nya (Kel.3:14), di
dalam kebijaksanaan dan kuasa-Nya (Mzm.147:5), di dalam kekudusan (Why.4:8),
keadilan, kebaikan, dan kebenaran-Nya (Kel.34:6,7).
5.
T: Apakah ada lebih dari satu Tuhan?
J: Hanya Dia satu-satunya (Ul.6:4) Allah yang hidup dan sejati (Yer.10:10).
6.
T: Ada berapa pribadi dalam ke-Allah-an2 itu?
J : Ada tiga pribadi dalam ke-Allah-an: Bapa dan Anak dan Roh Kudus, ketiganya
adalah satu Allah, sama esensinya, setara dalam kuasa dan kemuliaan-Nya (1
Yoh.5:7; Mat.28:19).
7.
T: Apakah ketetapan-ketetapan Allah itu?
J: Ketetapan-ketetapan Allah adalah maksud abadi Allah yang selaras dengan
kehendak-Nya, yaitu untuk kemuliaan-Nya, dari semula telah ditetapkan-Nya apapun
yang terjadi (Ef.1:11,12).
1
2
Dalam bahasa Inggris What is God?
Dalam bahasa Inggris Godhead
42
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
8.
T: Bagaimana cara Allah melakukan kehendak-Nya?
J: Allah melakukan kehendak-Nya lewat karya penciptaan (Why.4:11), dan karya
pemeliharaan-Nya (Dan.4:35).
9.
T: Apa yang dimaksud dengan karya penciptaan?
J: Karya penciptaan adalah Tuhan menciptakan segala sesuatu (Kej.1:1) dari
ketiadaan, dengan Firman-Nya yang berkuasa (Ibr.11:3), selama enam hari berturutturut (Kel.20:11), dan semuanya amat baik (Kej.1:31).
10. T: Bagaimana Tuhan menciptakan manusia?
J: Tuhan menciptakan manusia, laki-laki dan perempuan, menurut gambar-Nya
(Kej.1:27), diberikan pengetahuan, kebenaran, dan kekudusan (Kol.3:10; Ef.4:24)
dan berkuasa atas segala ciptaan (Kej.1:28).
11. T: Apa yang dimaksud dengan karya pemeliharaan Allah?
J : Karya pemeliharaan Allah adalah pemeliharaan dan pemerintahan Allah atas
segala ciptaan-Nya dan perbuatan mereka, dengan amat suci (Mzm.145:17),
bijaksana (Yes.28:29),dan berkuasa (Ibr.1:3), memelihara dan mengatur segala
ciptaan-Nya, dan segala perbuatan mereka (Mzm.103:19; Mat.10:29).
12. T: Tindakan pemeliharaan istimewa apa yang Tuhan lakukan terhadap
manusia saat keadaan manusia masih seperti ketika ia diciptakan?
J: Saat Tuhan menciptakan manusia, Ia mengikat perjanjian hidup dengannya dengan
syarat ketaatan yang mutlak; sekaligus melarang manusia makan buah pengetahuan
baik dan jahat, dan kematian sebagai konsekuensinya (Kej.2:17).
13. T: Apakah nenek moyang pertama kita bertahan dalam keadaan yang sama
seperti saat mereka diciptakan?
J: Nenek moyang manusia pertama diberi kebebasan dalam berkehendak (kehendak
bebas), jatuh dan kehilangan keadaan seperti saat pertama mereka diciptakan, karena
mereka melakukan dosa terhadap Tuhan (Pkh.7:29) dengan makan buah terlarang
(Kej.3:6-8).
43
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
14. T: Apakah dosa itu?
J: Dosa adalah ketidaksesuaian atau pelanggaran terhadap hukum Allah (1 Yoh.3:4).
15. T: Apakah semua umat manusia turut terbawa jatuh ke dalam pelanggaran
Adam (nenek moyang yang pertama)?
J: Perjanjian yang dibuat dengan Adam, tidak hanya berlaku untuk dirinya sendiri,
namun juga untuk semua anak cucunya, semua manusia keturunannya berdosa
bersamanya, dan terjerumus ke dalam pelanggaran pertamanya (1 Kor.15:22;
Rm.5:12).
16. T: Dengan kejatuhan tersebut, apa yang terjadi dengan kondisi umat manusia?
J: Kejatuhan tersebut membawa seluruh umat manusia masuk ke dalam keadaan
berdosa dan kesengsaraan (Rm. 5:18).
17. T: Manusia jatuh ke dalam dosa. Apa saja yang menyebabkan keadaan berdosa
itu?
J: Manusia masuk ke dalam keadaan berdosa yang disebabkan oleh dosa akibat
pelanggaran pertama Adam (Rm.5:19), hilangnya kebenaran sejati (Rm.3:10)
dan rusaknya gambaran Allah dalam diri manusia, yang dikenal sebagai dosa asal
(Ef.2:1; Mzm.51:5), juga pelanggaran-pelanggaran yang dihasilkan sebagai akibat
dari dosa asal tersebut (Mat.15:19).
18. T: Apa yang dimaksud dengan keadaan sengsara yang harus ditanggung oleh
seluruh umat manusia?
J: Karena kejatuhannya, semua umat manusia, kehilangan persekutuan dengan Allah
(Kej.3:8, 24), kena murka dan kutuk-Nya (Ef.2:3; Gal.3:10), sehingga pantas
menerima kesengsaraan dalam hidup, kematian kekal, dan siksa neraka selamanya.
19. T: Apakah Allah membiarkan umat manusia binasa dalam keadaan berdosa
dan sengsara tersebut?
J: Atas perkenanan-Nya, dalam kekekalan Allah memilih sebagian orang untuk
menerima hidup kekal (2 Tes.2:13), mengikat perjanjian anugerah untuk
membebaskan mereka dari keadaan dosa dan kesengsaraan, dan membawa mereka
masuk ke dalam keselamatan oleh seorang Penebus (Rm.5:21).
44
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
20. T: Siapakah Penebus bagi orang-orang pilihan Allah itu?
J: Satu-satunya Penebus bagi orang-orang pilihan Allah itu adalah Tuhan Yesus
Kristus (1 Tim.2:5) yang adalah Anak Allah yang kekal, mengambil rupa manusia
(Yoh.1:14), Dia adalah dan tetap adalah Allah dan manusia, dengan dua tabiat
tersendiri dan satu pribadi, untuk selamanya (1 Tim.3:16; Kol.2:9)
21. T: Bagaimana Kristus, yang adalah Anak Allah, menjadi manusia?
J: Kristus Anak Allah, menjadi manusia dengan cara mengenakan tubuh sejati
manusia (Ibr.2:14), memiliki jiwa dan perasaan seorang manusia (Mat.26:38;
Ibr.4:15), dikandung oleh Roh Kudus dalam rahim anak dara Maria, lahir dari
perawan Maria (Luk.1:31, 35), namun tidak berdosa (Ibr.7:26).
22. T: Tugas apa yang dikerjakan Kristus sebagai Penebus kita?
J: Sebagai Penebus, Kristus menjalankan tugas sebagai nabi (Kis.3:22), imam
(Ibr.5:6), dan raja (Mzm.2:6), baik saat Ia direndahkan maupun ditinggikan.
23. T: Bagaimana Kristus melakukan jabatan-Nya sebagai Nabi?
J: Kristus melakukan tugas-Nya sebagai Nabi dengan menyatakan kepada kita
(Yoh.1:18) lewat Firman-Nya (Yoh.20:31) dan Roh Kudus (Yoh.14:26) dan
kehendak-Nya bagi keselamatan kita.
24. T: Bagaimana Yesus Kristus melakukan jabatan-Nya sebagai Imam?
J: Kristus melakukan jabatan-Nya sebagai Imam, dengan memberikan diri-Nya
sendiri sebagai persembahan untuk memenuhi standar keadilan Ilahi (Ibr.9:28) dan
mendamaikan kita dengan Allah (Ibr.2:17), dan terus menerus bersyafaat bagi kita
(Ibr.7:25).
25. T: Bagaimana Kristus melakukan jabatan-Nya sebagai Raja?
J: Kristus melakukan jabatan-Nya sebagai Raja dengan membuat kita takluk kepadaNya (Mzm.110:2, 3), dengan memerintah dan membela kita (Mat.2:6; 1 Kor.15:25)
menawan dan mengalahkan semua musuh-Nya yang adalah musuh kita juga.
45
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
26. T: Bagaimana Kristus direndahkan?
J: Yesus Kristus direndahkan dengan terlahir menjadi manusia, itu pun dalam kondisi
yang hina (Luk.2:7), harus tunduk kepada hukum Taurat (Gal.4:4), mengalami
kesengsaraan dalam hidup-Nya (Yes.53:3) menerima murka Allah (Mat.27:46), dan
kutuk kematian di atas kayu salib (Flp.2:8), dan dikubur, takluk pada kuasa maut
untuk sementara waktu (Mat.12:40).
27. T: Bagaimana Kristus ditinggikan?
J: Yesus Kristus ditinggikan lewat kebangkitan-Nya dari kematian pada hari ketiga
(1 Kor.15:4), terangkat ke surga, dan duduk di sisi kanan Allah Bapa (Mrk.16:19),
dan akan datang kembali untuk menghakimi dunia ini pada hari terakhir nanti
(Kis.17:31).
28. T: Bagaimana kita diberikan bagian dalam karya penebusan yang telah
dibayar lunas Yesus Kristus?
J: Kita diberi bagian dalam karya penebusan Yesus Kristus, oleh pekerjaan Roh
Kudus (Tit.3:5,6) yang menjadikannya milik kita dengan panggilan efektif
(Yoh.1:12).
29. T: Bagaimana cara Roh Kudus menjadikan karya penebusan yang dibayar
lunas oleh Yesus Kristus itu sebagai milik kita?
J: Roh Kudus menjadikan karya penebusan Yesus Kristus itu sebagai milik kita,
dengan cara membangkitkan iman dalam diri kita (Ef.2:8), dan dengan iman itu, kita
dipersatukan dengan Kristus di dalam panggilan efektif (Ef.3:17).
30. T: Apa yang dimaksud dengan panggilan efektif?
J: Panggilan efektif adalah karya Roh Allah (2 Tim.1:9) yang meyakinkan kita akan
dosa dan kehancuran kita (Kis.2:37), menerangi pikiran kita di dalam pengenalan
akan Yesus Kristus (Kis.26:18), dan memperbaharui roh kita (Yer.36:26), Dia
mendorong dan memampukan kita menerima Yesus Kristus yang telah ditawarkan
dalam Injil kepada kita secara cuma-Cuma (Yoh.6:44,45).
46
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
31. T: Berkat apa yang diperoleh oleh mereka yang mendapat panggilan efektif?
J: Mereka yang mendapat panggilan efektif, di dalam hidupnya mendapatkan berkat:
Pembenaran (Rm.8:30), pengangkatan sebagai anak (Ef.1:5), pengudusan, dan
berbagai berkat penyerta lainnya yang dihasilkan sebagai akibat dari berkat-berkat
tersebut (1 Kor.1:30).
32. T: Apakah yang dimaksud dengan pembenaran?
J: Pembenaran adalah tindakan yang dilakukan atas dasar kasih karunia Allah. Allah
mengampuni seluruh dosa kita (Rm.3:24; Ef.1:7), dan menjadikan kita orang yang
benar dalam pandangan-Nya
(2 Kor.5:21), dan hanya kebenaran Kristus saja
yang diperhitungkan kepada kita (Rm.5:19), dan yang diterima hanya oleh iman
(Gal.2:16; Flp.3:9).
33. T: Apa yang dimaksud dengan pengangkatan sebagai anak?
J: Pengangkatan sebagai anak adalah tindakan atas dasar kasih karunia Allah (1
Yoh.3:1), yaitu kita diterima ke dalam kumpulan anak-anak Allah, dan menerima
semua hak istimewa sebagai anak-anak Allah (Yoh.1:12; Rm.8:17).
34. T: Apa yang dimaksud dengan pengudusan?
J: Pengudusan adalah karya Roh Kudus (2 Tes.2:13) yang memulihkan gambar Allah
dalam diri kita sebagai manusia seutuhnya (Ef.4:24), yang memberikan kemampuan
lebih dan lebih lagi untuk mati terhadap dosa, dan hidup bagi kebenaran (Rm.6:11).
35. T: Berkat penyerta apa saja yang termasuk dalam pembenaran, pengangkatan
sebagai anak, dan pengudusan itu?
J: Berkat yang menyertai atau yang timbul sebagai akibat dari pembenaran
(Rm.5:1,2,5), adalah keyakinan akan kasih Allah kepada kita, damai sejahtera dan
sukacita Roh Kudus (Rm.14:17), anugerah yang bertambah (Ams.4:18), dan
kesetiaan di dalamnya hingga akhir (1 Yoh.5:13; 1 Pet.1:5).
47
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
36. T: Berkat apa yang diperoleh orang-orang percaya dari Kristus pada saat
kematian mereka?
J: Jiwa3 orang-orang percaya disempurnakan dalam kekudusan pada saat kematian
mereka (Ibr.12:23), dan seketika itu masuk ke dalam kemuliaan (Flp1:23; 2 Kor.5:8;
Luk.23:43) dan sementara itu tubuh mereka yang masih tetap bersatu dengan Kristus
(1 Tes.4:14), mendapat perhentian di dalam kubur mereka (Yes.57:2) hingga tiba hari
kebangkitan (Ayb.19:26).
37. T: Berkat apa yang orang-orang percaya terima dari Kristus pada hari
kebangkitan?
J: Pada saat kebangkitan, orang-orang percaya akan dibangkitkan dalam kemuliaan
(1 Kor.15:43), mereka akan mendapat pengakuan dan dibebaskan dari hukuman pada
hari penghakiman akhir (Mat.10:32), dan diberkati secara sempurna baik di dalam
jiwa maupun di dalam tubuh, dalam kepenuhan sukacita dari Allah
(1 Yoh.3:2)
sampai selama-lamanya (1 Tes.4:17).
38. T: Apa yang terjadi kepada orang-orang yang tidak percaya pada hari
kematian mereka?
J: Jiwa orang-orang yang tidak percaya di hari kematian mereka akan masuk ke
dalam siksa api neraka (Luk.16:22-24), dan tubuh mereka terbaring di dalam kubur
hingga hari kebangkitan dan hari penghakiman akhir (Mzm.49:14).
39. T: Apa yang terjadi pada orang-orang yang tidak percaya pada hari
penghakiman?
J: Pada hari penghakiman, tubuh orang-orang tidak percaya dibangkitkan dari kubur,
akan dihukum dengan dengan jiwa mereka ke dalam siksaan yang tak terkatakan
bersama dengan iblis dan malaikat-malaikatnya untuk selama-lamanya (Dan.12:2;
Yoh.5:28, 29; 2 Tes.1:9; Mat.25:41).
3
Dalam bahasa Inggris The souls
48
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
40. T: Apa yang mula-mula Allah nyatakan kepada manusia sebagai pedoman
ketaatannya?
J: Pedoman ketaatan yang mula-mula Allah nyatakan kepada manusia adalah hukum
moral (Ul.10:4; Mat.19:17), yang diringkas di dalam Sepuluh Hukum Allah.
41. T: Apa inti dari kesepuluh hukum tersebut?
J: Inti dari kesepuluh perintah tersebut adalah agar kita mengashi TUHAN Allah kita
dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap kekuatan, dan dengan segenap akal budi
kita, dan mengasihi sesama kita seperti mengasihi diri sendiri (Mat.22:37-40).
42. T:Apa bunyi hukum pertama?
J: Hukum pertama berkata, "Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku."
43. T: Apa yang diperintahkan dalam hukum pertama?
J: Hukum pertama memerintahkan kita untuk memahami
(1 Taw.28:9)
dan mengakui TUHAN sebagai satu-satunya Allah yang sejati dan Allah kita
(Ul.26:17), dan menyembah dan memuliakan Dia sesuai dengan itu (Mat.4:10).
44. T: Apakah bunyi hukum kedua?
J: Hukum kedua berkata, ―Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa
pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di
dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah
kepadanya, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang
membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga
dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih
setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang
berpegang pada perintah-perintah-Ku.‖
45. T: Apa yang diperintahkan dalam hukum kedua?
J: Hukum kedua memerintahkan kita untuk menerima, mencermati (Ul.32:46;
Mat.28:20), dan menjaga kemurnian keseluruhan ibadah dan pranatanya 4 seperti
yang telah difirmankan Tuhan (Ul.12:32).
4
sistem yg menata terselenggaranya proses dan kegiatan ibadah
49
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
46. T: Apa yang dilarang dalam hukum kedua?
J: Hukum kedua melarang kita menyembah Tuhan dalam bentuk patung dan gambar,
dan lain-lain (Ul.4:15, 16) atau dengan cara lain yang tidak ditetapkan dalam FirmanNya (Kol.2:18).
47. T: Apakah bunyi hukum ketiga?
J: Bunyi hukum ketiga:“Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan
sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang jang menyebut
nama-Nya dengan sembarangan.”
48. T: Apa yang diperintahkan dalam hukum ketiga?
J: Hukum ketiga memerintahkan untuk memberikan pengudusan dan penghormatan
terhadap penggunaan nama-nama Tuhan (Mzm.29:2), sebutan dan gelar
(Why.15:3,4), tata ibadah dan pranata yang telah ditetapkan-Nya (Pkh.5:1), Firman
(Mzm.138:2), dan perbuatan-Nya (Ayb.36:24; Ul.28:58,59).
49. T:Apakah bunyi hukum keempat?
J: Bunyi hukum keempat: “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari
lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari
ketujuh adalah hari Sabat Tuhan, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu
pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu
laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat
kediamanmu. Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan
segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya Tuhan memberkati
hari Sabat dan menguduskannya.”
50. T: Apa yang diperintahkan dalam hukum keempat?
J: Hukum keempat memerintahkan kita untuk menguduskan waktu-waktu tertentu
yang telah ditentukan dalam Firman-Nya, tepatnya satu hari penuh dalam setiap tujuh
hari, sebagai hari Sabat yang kudus bagi-Nya (Im.19:30; Ul.5:12).
50
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
51. T: Bagaimana cara menguduskan hari Sabat?
J: Menguduskan hari Sabat adalah dengan melakukan istirahat kudus sepanjang hari
itu, bahkan dari pekerjaan dan hiburan duniawi yang diperbolehkan pada hari-hari
lain (Im.23:3) dan menggunakan seluruh waktu dalam hari itu untuk beribadah
kepada Tuhan secara pribadi maupun secara bersamaan (Mzm.92:1,2; Yes.58:13,14).
Dengan pengecualian untuk melakukan pekerjaan keniscayaan dan menyangkut
kemanusiaan (Mat.12:11,12).
52. T: Apakah bunyi hukum kelima?
J: Bunyi hukum kelima: “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di
tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu.”
53. T: Apa yang diperintahkan dalam hukum kelima?
J: Hukum kelima memerintahkan kita untuk menjaga hormat kepada setiap orang,
dan agar semua orang menunaikan segala kewajiban sesuai dengan kedudukan
maupun hubungannya (Ef.5:2, 22, 25; Ef.6:1-4, 5; Rm.13:1), sebagai atasan (Ef.6:9)
dan bawahan (Ef.6:5-7) atau sederajat (Rm.12:10).
54. T: Apakah ada alasan tambahan untuk hukum kelima ini?
J: Alasan tambahan untuk hukum kelima, adalah janji umur panjang dan
kesejahteraan – selama itu mempermuliakan Tuhan dan untuk kebaikan mereka
sendiri – bagi mereka yang memelihara hukum ini (Ef.6:2,3).
55. T: Apakah bunyi hukum keenam?
J: Hukum keenam berbunyi:“Jangan membunuh.”
56. T: Apa yang dilarang dalam hukum keenam?
J: Perintah keenam melarang kita untuk mengambil nyawa diri sendiri (Kis.16:28),
atau nyawa sesama kita dengan cara yang tidak adil (Kej.9:6), atau apa pun yang
mengarah ke situ (Ams.24:11,12).
51
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
57. T: Apakah bunyi hukum ketujuh?
J: Hukum keenam berbunyi: “Jangan berzinah.”
58. T: Apa yang dilarang dalam hukum ketujuh?
J: Hukum ketujuh melarang: pikiran-pikiran (Mat.5:28; Kol.4:6), perkataan (Ef.5:4; 2
Tim.2:22), dan perbuatan (Ef.5:3) yang tidak kudus.
59. T: Apakah bunyi hukum kedelapan?
J: Hukum kedelapan berbunyi: “Jangan mencuri.”
60. T: Apa yang dilarang dalam hukum kedelapan?
J: Hukum kedelapan melarang hal apapun yang secara tidak sah mengganggu atau
dapat menganggu harta kekayaan milik sendiri
(1 Tim.5:8; Ams.28:19;
Ams.21:6), maupun milik sesama kita (Ef.4:28).
61. T: Apakah bunyi hukum kesembilan?
J: Hukum kesembilan berbunyi: ―Jangan mengucapkan saksi dusta tentang
sesamamu.‖
62. T: Apa yang diperintahkan dalam hukum kesembilan?
J: Hukum kesembilan memerintahkan untuk memelihara dan meningkatkan
kebenaran antar manusia (Za.8:16) juga nama baik diri sendiri (1 Pet.3:16;
Kis.25:10) dan nama baik sesama (3 Yoh.1:12) khususnya dalam memberi kesaksian
(Ams.14:5,25).
63. T: Apakah bunyi hukum kesepuluh?
J: Bunyi hukum kesepuluh: ―Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan
mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau
lembunya atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu.”
64. T: Apa yang dilarang dalam hukum kesepuluh?
J: Hukum kesepuluh melarang segala rasa tidak puas terhadap segala yang kita miliki
(1 Kor.10:10) cemburu maupun bersungut-sungut atas keberhasilan orang lain
52
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
(Gal.5:26), dan segala perasaan dan hawa nafsu yang berlebihan akan milik orang
lain (Kol.3:5).
65. T: Adakah seorang manusia yang dapat melakukan hukum-hukum Allah ini
dengan sempurna?
J: Tak seorang pun yang sejak kejatuhan manusia, mampu mengerjakan hukumhukum Allah dengan sempurna (Pkh.7:20) melainkan terus-menerus melanggarnya
dalam pikiran (Kej.8:21), perkataan (Yak.3:8), dan perbuatan (Yak.3:2).
66. T:Apakah semua pelanggaran terhadap hukum Allah sama jahatnya?
J: Beberapa dosa karena sifatnya yang keji, dan alasan-alasan tertentu yang
memberatkannya, membuatnya lebih jahat di mata Tuhan (Yoh.19:11; 1 Yoh.5:15).
67. T: Apakah ganjaran yang layak diterima oleh setiap perbuatan dosa?
J: Setiap perbuatan dosa layak menerima murka dan kutuk dari Allah, dalam
kehidupan yang sekarang maupun yang akan datang (Ef.5:6; Mzm.11:6).
68. T: Bagaimana caranya supaya kita bisa terhindar dari murka dan kutuk Allah
karena dosa yang kita perbuat?
J: Agar dapat terhindar dari murka dan kutuk Allah, kita harus percaya kepada Tuhan
Yesus Kristus (Yoh.3:16), percaya pada darah dan kebenaran-Nya. Iman ini
diperoleh dengan bertobat dari masa lalu (Kis.20:21) dan mengarahkan diri kepada
kekudusan di masa depan.
69. T: Apa yang dimaksud dengan iman percaya kepada Tuhan Yesus Kristus?
J: Iman kepada Tuhan Yesus Kristus adalah anugerah yang menyelamatkan
(Ibr.10:39), yang membuat kita menerima (Yoh.1:12) dan bersandar pada Dia saja
akan keselamatan (Flp.3:9), sebagaimana yang telah Dia tetapkan dalam Injil
(Yes.33:22).
70. T: Apakah yang dimaksud dengan pertobatan ke dalam hidup yang baru?
J: Pertobatan ke dalam hidup yang baru adalah anugerah yang menyelamatkan
(Kis.11:18), saat seorang pendosa sungguh-sungguh menyadari bahwa dirinya adalah
orang berdosa (Kis.2:37) dan memohon akan belas kasihan Allah dalam Kristus
53
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
(Yoel 2:13), dengan penyesalan dan kebencian akan dosanya, berbalik dari dosa itu
kepada Allah (Yer.31:18,19) dengan tujuan yang pasti, mengejar ketaatan yang baru
(Ams.119:59).
71. T: Apa sarana–sarana lahiriah dan biasa yang Roh Kudus gunakan untuk
mengkomunikasikan kepada kita akan berkat keselamatan?
J: Roh Kudus mengkomunikasikan kepada kita tentang berkat keselamatan dari
Kristus melalui Firman-Nya, yang olehnya jiwa kita terlahir bagi kehidupan rohani;
baptisan, perjamuan Tuhan, doa, dan merenungkan Firman, dengan itulah semua
orang percaya dapat terus diteguhkan dalam iman mereka yang paling suci (Kis.2:4142; Yak.1:18).
72. T: Bagaimana Firman menjadi berhasil guna demi keselamatan?
J: Roh Allah membuat pembacaan Firman, khususnya pemberitaan Firman, menjadi
sarana yang ampuh berhasil guna untuk menginsafkan dan membuat seseorang
bertobat dari dosanya (Mzm.19:9) dan membangun mereka dalam kekudusan dan
terhiburkan (1 Tes.1:6), lewat iman akan keselamatan mereka (Rm.1:16).
73. T: Bagaimana cara Firman yang dibacakan dan didengar agar dapat menjadi
berhasil guna demi keselamatan?
J: Agar Firman menjadi berhasil guna demi keselamatan, kita harus memperhatikan
Firman itu dengan bertekun (Ams.8:34), dengan persiapan diri (1 Pet.2:1, 2), dengan
berdoa (Mzm.119:18), menerimanya dengan iman (Ibr.4:2) dan kasih (2 Tes.2:10),
menyimpannya di dalam hati kita (Mzm.119:11), dan mempraktikkanya dalam hidup
sehari-hari (Yak.1:25).
74. T: Bagaimana baptisan dan perjamuan Tuhan bermanfaat bagi kehidupan
rohani?
J: Baptisan dan perjamuan Tuhan bermanfaat bagi kehidupan kerohanian seseorang,
bukan karena ada kuasa di dalamnya, atau siapa yang melakukan upacara itu (1
Kor.3:7; 1 Pet.3:21), namun hanya oleh pemberkatan Kristus semata-mata (1
Kor.3:6), dan pekerjaan Roh-Nya di dalam mereka yang menerimanya dengan iman
(1 Kor.12:13).
54
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
75. T: Apakah baptisan itu?
J: Baptisan adalah perintah dalam Perjanjian Baru, yang diamanatkan oleh Tuhan
Yesus Kristus (Mat.28:19), supaya seseorang dibaptis sebagai tanda persekutuan
dengan Dia dalam kematian, penguburan, dan kebangkitan-Nya (Rm.6:3; Kol.2:12),
dicangkokkan ke dalam-Nya (Gal.3:27), sebagai lambang penghapusan dosa
(Mrk.1:4; Kis.22:16), dan penyerahan diri kepada Allah melalui Tuhan Yesus
Kristus, untuk hidup dan menjalani hidup yang baru (Rm.6:4-5).
76. T: Kepada siapa baptisan harus dilakukan?
J: Baptisan harus dilakukan kepada mereka yang sungguh-sungguh telah mengakui
pertobatan-Nya kepada Allah (Kis.2:38; Mat.3:6; Mrk.16:16; Kis.8:12, 36-37; 10:4748), dan iman percaya di dalam Tuhan kita Yesus Kristus, tidak ada syarat lain di
luar ini.
77. T: Bagaimana dengan kanak-kanak/bayi dari orang percaya, apakah harus
dibaptis?
J: Kanak-kanak/Bayi dari orang tua yang telah mengaku percaya tidak dibaptis,
karena tidak ada perintah maupun contoh dalam Alkitab tentang baptisan kanakkanak/bayi (Kel.23:13; Ams.30:6).
78. T: Bagaimana pembaptisan dilakukan dengan benar?
J: Baptisan yang benar dilakukan dengan cara selam atau menenggelamkan seluruh
bagian tubuh seseorang ke dalam air (Mat.3:16; Yoh.3:23), dalam nama Bapa dan
Anak dan Roh Kudus, menurut ketetapan Kristus, dan teladan para rasul (Mat.28:1920), dan tidak dengan memercikkan atau menuangkan air, atau mencelup sebagian
tubuh, menurut tradisi manusia (Yoh.4:1-2; Kis.8:38-39).
79. T: Apa kewajiban dari mereka yang telah dibaptis dengan benar?
J: Tugas mereka yang telah dibaptis adalah memberikan diri sebagai anggota jemaat
lokal dari Gereja Yesus Kristus yang sesuai dengan Firman Allah (Kis.2:47; 9:26; 1
Pet.2:5), dan bahwa mereka akan melakukan seluruh hukum dan perintah Allah
dengan tidak bercacat (Luk.1:6).
55
Gereja Baptis Indonesia Getsemani Pos PI Amanat Agung
80. T: Apa yang dimaksud dengan Perjamuan Tuhan?
J: Perjamuan Tuhan adalah perintah dalam Perjanjian Baru yang dikatakan oleh
Yesus Kristus, yakni dengan memberi dan menerima roti dan anggur, sesuai dengan
amanat-Nya, kematian-Nya diberitakan (1 Kor.11:23-26) dan mereka yang layak
menerimanya bukan dengan cara yang jasmaniah dan duniawi, namun karena iman,
menjadi bagian dari tubuh dan darah-Nya dengan segala kebaikan-Nya, sebagai
makanan rohani mereka, dan bertumbuh dalam kasih karunia (1 Kor.10:16).
81. T: Apa syarat kelayakan untuk menerima Perjamuan Tuhan?
J: Adalah dengan menguji diri sendiri tentang pengetahuan mereka, mengakui tubuh
Kristus (1 Kor.11:28,29), akan keimanan mereka kepada-Nya (2 Kor.13:5), akan
pertobatan (1 Kor.11:31), kasih (1 Kor.11:18-20), dan ketaatan mereka yang baru
(1 Kor.5:8) supaya mereka jangan makan dan minum dengan cara yang tidak layak,
dan mendatangkan hukuman atas diri mereka sendiri (1 Kor.11:27-29).
82. T: Apa yang dimaksud dengan kata-kata “hingga kedatangan-Nya”, yang
digunakan Rasul Paulus saat merujuk tentang Perjamuan Tuhan?
J: Kata-kata tadi tiada lain bermaksud bahwa Tuhan Yesus Kristus akan datang lagi
kedua kalinya, itulah yang jadi suka cita dan pengharapan bagi semua orang percaya
(Kis.1:11; 1 Tes.4:16).
56
Download