BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata bank berasal dari bahasa Italia yaitu Banca. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dan masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank sebagai agent of development bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraaan rakyat banyak melalui pemberian kredit kepada masyarakat. Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankkan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Fungsi utama dari bank adalah menyediakan jasa menyangkut penyimpanan nilai dan perluasan kredit. Setiap bank memilki produk yang diunggulkan untuk menarik perhatian masyarakat untuk memperoleh nasabah, maka ada beberapa hal yang dilakukan 1 2 oleh pihak bank diantaranya memberikan pelayanan yaang terbaik, memberikan kepuasan kepada nasabah serta keamanan dan kenyamanan kepada nasabah. Perbankkan adalah badan usaha yang menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat, sehingga saat ini banyak sekali usaha perbankan bermunculan dan menimbulkan persaingan yang sangat ketat. Persaingan usaha dalam bidang perbankkan sangat mempengaruhi perolehan nasabah yang dihimpun oleh suatu bank. Dengan demikian pihak perbankkan berlomba-lomba dalam mencapai tujuannya dengan memberikan pelayanan dan kepuasan terhadap pelanggan. Aktivitas perbankan tersebut dilandasai dengan komunikasi yang baik dengan nasabah, agar nasabah akan loyal kepada pihak bank. Selain bank melakukan komunikasi juga adanya pihak komunikator untuk dapat berkomunikasi secara efektif, bank merancang program-program komunikasi yang menarik bagi nasabah untuk mendidik wiraniaga supaya bersikap ramah dan mampu memberikan informasi yang jelas. Penulis melakukan Kuliah Kerja Media (KKM) yang merupakan sebuah kegiatan yang wajib dilakukan oleh mahasiswa DIII Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam meraih gelar Ahli Madya. Kegiatan KKM dilaksanakan agar dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa, sebab kegiatan ini merupakan pengaplikasian ilmu yang telah diterima mahasiswa selama pembelajaran perkuliahan dan bagaimana penerapaannya dalam dunia kerja. 3 Melalui kegiatan KKM ini dapat diperoleh kecocokan materi yang telah dipelajari oleh mahasiswa di bangku kuliah dengan pelaksanaan sesungguhnya di dunia kerja. Di sisi lain akan diperlukan suatu kerjasama antara dunia kerja khususnya dalam jasa Public Relations di perbankkan dengan lembaga pendidikan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kegiatan Kuliah KKM ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang kemudian dituangkan dalam bentuk tugas akhir, sebagai persyaratan dalam menyelesaikan Program Studi Diploma III Komunikasi Terapan Hubungan Masyarakat pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Selain itu mahasiswa juga dapat mengetahui bagaimana bentuk dan aktivitas kerja seorang Public Relations khususnya di dunia perbankan selama proses kegiatan magang berlangsung. Sebagai mahasiswa Jurusan Public Relations KKM adalah usaha untuk menambah pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman tentang seluk beluk Public Relations, khususnya Public Relations pada PD. BPR BKK KABUPATEN WONOGIRI yang memiliki peranan yang komplek, yaitu sebagai sumber informasi formal bagi nasabah dan pemerintahan daerah, media komunikasi perusahaan daerah perbankkan dengan masyarakat, antar warga masyarakat dan sebagai motivator tumbuhya dinamika masyarakat di Kabupaten Wonogiri, untuk itu para pegawai Public Relations harus mampu menjadi pelayan informasi yang baik kepada masyarakat sehingga dapat menjalankan visi dan misinya. Hal ini sangat penting bagi PD. BPR BKK WONOGIRI karena dengan adanya Public Relations masyarakat akan lebih mudah mengetahui bagaimana perusahaan 4 tersebut melayani masyarakat dengan kegiatan maupun aktivitas yang dijalani di Public Relations khususnya, dan PD. BPR BKK WONOGIRI pada umumnya dapat terus terjaga dengan baik untuk seterusnya. Dalam pelaksanaan Magang/KKM Penulis ditempatkan dibagian Kantor Pusat Operasional divisi Pelayanan (Customer Service) yang merupakan salah satu fungsi Public Relations. Dalam melakukan kegiatan Public Relations di dalam pelayanan, PD. BPR BKK WONOGIRI berupaya meningkatkan kualitas Customer Relations dengan mengadakan kegiatan-kegiatan untuk menjaring konsumen baru, memperluas langganan, memperkenalkan produk, ataupun mencari modal dan relasi. Sehingga dengan memberikan pelayanan prima terhadap masyarakat, maka dengan itu mampu meningkatkan pelayanan. Sehingga masyarakat juga akan loyal terhadap perusahaan. Agar hal ini terus berkembang, sudah saatnya perusahaan menyadari pentingnya peran Public Relations terutama di bidang Customer Relations dalam meningkatkan pemasaran untuk meningkatkan volume penjualan, diantaranya membantu memperkenalkan dan memasarkan produk di PD. BPR BKK WONOGIRI. Keberadaan Public Relations akan sangat membantu tugas-tugas Divisi Kantor Pusat Operasional terutama dalam menyampaikan informasi produk yang utuh dan representatif dalam mencapai target penjualan yang diharapkan melalui pengembangan relasi. Sehubungan dengan makin berkembangnya dunia pemasaran yang menimbulkan semakin tingginya tingkat persaingan dalam dunia perbankan di Indonesia. Strategi pemasaran yang efektif digunakan adalah 5 Customer Relations. Customer Relations yang handal harus melakukan hubungan komunikasi yang efektif dengan para nasabah. Dengan terus adanya upaya peningkatan kualitas Customer Relations tersebut, di harapakan nasabah akan semakin loyal dalam menggunakan produk dan jasa bank tersebut. Maka dari itu, dikarenakan peranan sebagai Public Relations sangatlah penting untuk berhubungan dengan masyarakat luas, dan berpengaruh terhadap pelayanan, penulis mengangkat judul “PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM KEGIATAN CUSTOMER RELATIONS DI KANTOR PUSAT PD. BPR BKK WONOGIRI” B. Tujuan dan Manfaat Kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) yang dilaksanakan Penulis di PD. BPR BKK WONOGIRI memiliki beberapa tujuan: 1. Tujuan Umum a. Memenuhi kewajiban penulis sebagai mahasiswa Diploma III Universitas Sebelas Maret Surakarta untuk mendapatkan gelar sebagai Ahli Madya; b. Memberikan kesempatan penulis untuk merasakan dunia kerja secara langsung; c. Menumbuhkan kreativitas penulis pada bidang Public Relations; d. Meningkatkan daya public speaking penulis dalam berinteraksi dengan masyarakat. 6 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh PD. BPR BKK WONOGIRI untuk meningkatkan kualitas kerja perusahaan; b. Memepelajari cara kerja Public Relations dalam berhubungan dengan nasabah; c. Mempelajari cara kerja Kantor Pusat Operasional khususnya dalam bidang Public Relation; 3. Manfaat Kuliah Kerja Media a. Untuk mengaplikasikan teori yang didapatkan di bangku perkuliaha; b. Memperkenalkan penulis dengan dunia pekerjaan sebagai bekal nantinya penulis dalam memasuki dunia kerja; c. Ikut membantu kegiatan harian di Public Relations PD. BPR BKK WONOGIRI; d. Melatih mahasiswa untuk bertanggung jawab dan profesional dalam melakukan suatu pekerjaan. C. WAKTU DAN PELAKSANAAN KKM Dalam pelaksaan KKM penulis melakukan berbagai kegiatan di bidang Public Relations yang berada di Kantor Pusat Operasional PD. BPR BKK WONOGIRI. Kegiatan tersebut meliputi apel pagi sebelum memulai kegiatan setiap harinya, jalan santai setiap hari Jumat pagi. Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan Customer Relations berupa : Loan service, BI Checking, OTS Perusahaan, Entry Data, Out Going Call Debitur, Sertifitcate Mapping, Out 7 Going Call Collection. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang penulis lakukan selama melaksanakan magang. Namun, tidak hanya meliputi kegiatan dalam hal Customer Relations, penulis juga melakukan kegiatan lainnya seperti : Menangani pengelolaan perjanjian kerjasama pihak luar, merapikan filefile kerjasama dengan pihak luar, membuat daftar klasifikasi MoU pihak eksternal mengikuti kegiatan penarikan tabungan, dan lain sebagainya. Waktu : 9 Februari s.d 7 April 2016 Jam Kerja : 07.30 WIB s.d 14.00 WIB ( lima hari kerja) Tempat : PD. BPR BKK WONOGIRI Kantor Pusat PD. BPR BKK WONOGIRI Jalan Jendral Sudirman 234 Wonogiri. Telp (0273) 322214, 322747, Fax : 3322742 Email : [email protected] [email protected] Website : http://www.bpr.bkk.co.id BAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST A. Kerangka Teori 1. Public Relations a. Pengertian dan Konsep Dasar Public Relations Istilah Public Relations sering diartikan menjadi “hubungan masyarakat (humas)”. Sebenarnya istilah hubungan masyarakat tidak tepat. Arti kata “public” dalam Public Relations berbeda dengan kata “masyarakat” dalam hubungan masyarakat. Istilah masyarakat terlalu luas, sedangkan public (publik) hanyalah bagian dari masyarakat yang luas tersebut. Publik merupakan sekumpulan orang atau kelompok dalam masyarakat yang memiliki kepentingan yang sama terhadap satu hal. (Kriyantono; 2008:3) Publik sendiri mempunyai kepentingan atau perhatian yang sama terhadap suatu isu atau obyek tertentu. Kepentingan dan atau perhatian ini yang mengikat anggotanya secara emosional. Publik juga tidak harus berada dalam satu wilayah geografis. Publik bisa berada dalam tempat yang berjauhan dan tidak saling mengenal. (Kriyantono, 2008:6) Menurut Onong Uchjana Effendy, “Ada banyak pendapat di dunia ini tentang pengertian Public Relations. Sekitar 200 lebih pendapat yang 8 9 dikemukakan oleh para ahli di Amerika. Berikut merupakan beberapa definisi diantaranya: a) Roberto Simoes (1984) “Public Relations merupakan fungsi manajemen. Public Relations menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga atau organisasi dengan publiknya, baik internal maupun eksternal. Hal ini merupakan unsur yang sangat penting dalam manajemen untuk mencapai tujuan organisasi”. (Rumanti; 2002:7) b) J.C. Seidel dan W. Emerson Rech “Public Relations adalah proses yang berkesinambungan, seni menanamkan suatu rencana dan sebagainya”. (Cutlip, Center, dan Broom; 2006:11) c) Onong Uchjana Effendy “Humas adalah komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dengan menigkatkan pembinaan kerja sama dan pemenuhan kepentingan bersama”. (Effendy; 1993:105) d) Cutlip, center & Broom “Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan baik dan bermanfaat antara organisasi 10 dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut”. (Cutlip, Center dan Broom; 2006:6) e) International Public Relations Association (IPRA) “Public Relations merupakan fungsi manajemen yang khas yang mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya mengenai komunikasi, pengertian, penerimaan, dan kerja sama, melibatkan manajemen dalam permasalahan dan persoalan; membantu manajemen memberikan penerangan dan tanggapan dalam hubungan dengan opini publik; menetapkan dan menekankan tanggung jawab manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan yang dini dalam membantu mendahului kecenderungan; dan menggunakan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama”. (Effendy; 1993:107) Dapat disimpulkan Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan memertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. b. Fungsi Public Relations Fungsi Public Relations adalah harapan publik terhadap apa yang seharusnya dilakukan oleh Public Relations sesuai dengan kedudukannya 11 sebagai Public Relations. Jadi, Public Relations dikatakan berfungsi apabila dia mampu melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik, berguna atau tidak dalam menunjang tujuan perusahaan dan menjamin kepentingan publik. Secara garis besar fungsi Public Relations adalah : a. Memlihara komunikasi yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya; b. Melayani kepentingan publik dengan baik; c. Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik. Sedangkan Cutlip, Center dan Broom menyebutkan fungsi Public Relations sebagai berikut: 1. Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi; 2. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada perusahaan; 3. Melayani publik dan memberikan informasi kepada pimpinan perusahaan mengenai kepentingan umum; 4. Membina hubungan secara harmonis antara perusahaan dan publik baik internal maupun eksternal. 12 c. Tujuan Public Relations Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai, dituju, atau diraih. Tujuan merupakan sesuatu yang mengarahkan kegiatan Public Relations, sehingga tidak melenceng atau salah sasaran. Karena Public Relations adalah fungsi manajemen dalam melaksanakan kegiatan komunikasi, maa pada dasar tujuan Public Relations adalah tujuan-tujuan komunikasi. Seperti yang diungkapkan Rachmat Kriyantono dalam bukunya “Public Relations Writing”, maka tujuan-tujuan Public Relations adalah sebagai berikut: 1. Membangun Citra Korporat (Corporate Image) Citra adalah gambaran presepsi publik tentang perusahaan menyangkut pelayanannya, kualitas produk, budaya perusahaan, perilaku perusahaan maupun individu-individu dalam perusahaan. Pada akhirnya presepsi akan mempengaruhi sikap dan opini publik terhadap perusahaan. Untuk mencegah adanya opini publik yang buruk terhadap perusahaan, maka dibutuhkan campur tangan Public Relations. 2. Citra Korporat Melalui Program CSR Corporate Social Responsibility (CSR) adalah program Public Relations untuk melibatkan mengatasi persoalan-persoalan sosial di lingkungannya. Dengan kata lain, CSR adalah pengintegrasian kepedulian terhadap 13 masalah sosial dan lingkungan hidup ke dalam operasi bisnis perusahaan dan interaksi sukarela antara perusahaan dan para stakeholder-nya. 3. Menciptakan Pemahaman Antara Perusahaan Dengan Publiknya Tugas Public Relations adalah berupaya menciptakan saling pengertian antara perusahaan dengan publiknya. Melalui kegiatan komunikasi diharapkan terjadi kondisi kecukupan informasi ini merupakan dasar untuk mencegah kesalahan presepsi. 4. Membentuk Opini Publik yang Favorable Sikap publik terhadap perusahaan dapat juga disebut opiini publik. Opini publik ini dapat dibagi menjadi 3, yaitu opini positif, opini negatif, dan netral. Dalam hal ini praktisi Public Relations dituntut untuk dapat memelihara opini publik yang favorable (positif). 5. Membentuk Good Will dan Kerjasama Good will dan kerjasama dapat terwujud karena ada inspiratif yang dilakukan berulang-ulang Public Relations perusahaan untuk menanamkan saling pengertian dan kepercayaan kepada publiknya. Kemudian diikuti tindakan nyata perusahaan untuk komitmen mewujudkan kepentingan publik. 14 d. Hubungan Internal dan Eksternal Public Relations Proses komunikasi dalam aspek kerja Public Relations dapat dibedakan menjadi dua kategori, yakni komunikasi internal dan komunikasi ekstenal. Kedua proses komunikasi tersebut tentu berbeda sasaran komunikasinya. Berikut sedikit penjabarannya. a. Hubungan Internal Hubungan internal pada umumnya adalah hubungan dengan komponen internal perusahaaan saham. Sebagai wakil perusahaan, praktisi Public Relations harus menciptakan dan selanjutnya membina komunikasi dua arah baik secara vertikal maupun horizontal. Secara vertikal di satu pihak Ia menyebarkan informasi seluas-luasnya kepada para karyawan, dilain pihak Ia menampung segala keluhan, tanggapan serta keinginan para karyawan, kemudian menyampaikan kepada para pimpinan atau direksi perusahaan untuk mencari solusi yang terbaik. Disitulah peran Public Relations sebagai mediator untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Onong Uchjana Effendy; 2004:135) b. Hubungan Eksternal Hubungan eksternal adalah hubungan yang dilakukan oleh khalayk/publik diluar organisasi. Publik yang menjadi sasaran komunikasi pada hal ini tergantung pada bidang yang digeluti oleh perusahaan. Meskipun demikian ada beberapa publik global yang menjadi sasaran sebagai komunikasi, yakni; 15 1. Hubungan dengan masyarakat sekitar; 2. Hubungan dengan pemerintah; 3. Hubungan dengan pers. 2. Customer Relations a. Pengertian Customer Relations Hubungan antara konsumen dengan praktisi Public Relarions dalam sebuah organisasi atau perusahaan adalah sebuah hal yang alamiah, karena konsumen adalah bagian dari masyarakat yang harus direspon oleh perusahaan. Penanganan kompalin dari konsumen harus cepat dan efektif. Tidak hanya itu, praktisi Public Relations juga dituntut untuk mampu mengimprovisasi komunikasi duaarah perusahaan dengan konsumennya. Inforamsi seputar komplain harus dikomunikasikan secara baik dan tepat kepada perusahaan, sehingga komplain tersebut dapat segera diatasi dan tida akan menimbulkan opini publik yang buruk dan mungkin akan menjatuhkam citra perusahaan itu sendiri. Praktisi Public Relations menggunakan kemampuan mereka untuk membantu perusahaan dalam menangani konsumen dengan baik. Menurut Rusady Ruslan dalam bukunya Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi (2006:275-276), memberikan dua definsisi tentang Customer Relations, sebagai berikut: 16 a. Customer Relations, adalah kehidupan sistem informasi yang terintegrasi yang direncanakan, menjadwalkan dan mengendalikan aktivitas-aktivitas pra penjualan dan paska penjualan sebuah perusahaan atau organisasi, melingkupi aspek yang berhubungan dengan calon pelanggan dan pelanggan saar ini. b. Customer Relations merupakan manajemen yang secara khusus membahas teori mengenai penanganan hubungan antara perusahan dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan dimata para pelanggannya. Karena peran penting pelanggan dalam mewujudkan keberhasilan perusahaan, menurut Prof. Drs Onong Uchajana Effendy, MA, dalam bukunya yang berjudul “Human Relations dan Public Relations”, para pelanggan tetap harus selalu “dipegang”, jangan sampai pindah perhatiannya dan menjadi pelanggan perusahaan lain. Dalam hal itu pelanggan yang baru satu atau dua kali membeli harus diusahakan agar menjadi pelanggan tetap. Sedang mereka yang belum pernah membeli sama sekali diusahakan agar tertarik perhatiannya dan mencoba. Untuk kemudian digerakkan sehingga menjadi pelanggan tetap. Inilah tugas seorang Public Relations dalam hubungannya dengan pelanggan. b. Tujuan Customer Relations Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya yang berjudul “Human Relations dan Public Relations” seorang praktisi Public 17 Relations dalam perusahaan harus mampu menerapkan tujuan Customer Relations yang meliputi: a) Terciptanya hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan para pelanggan; b) Terbentuknya citra positif perusahaan di benak para pelanggannya yang pada akhirnya mampu mengkukuhkan loyalitas pelanggan terhadap perusahaan; c) Perusahaan mampu mempertahankan ekstensinya. c. Fungsi Customer Relations Dalam hal ini Customer Relations memiliki beberapa fungsi, diantaranya : 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi konsumen; 2. Mengusung falsafah customer oriented (customer centric); 3. Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang konsumen; 4. Membangun proses ujung ke ujungg dalam melayani konsumen; 5. Menyediakan dukungan pelangggan yang sempurna; 6. Menangani keluhan/komplain pelanggan; 7. Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan; 8. Membuat informasi holistik tentang informasi layanan dan penjualan dari pelanggan. 18 d. Faktor Penunjang Keberhasilan Customer Relations Guna tercapainnya tujuan Customer Relations, maka perlu diperhatikan pula faktor-faktor penunjangnya antara lain adalah sebagai berikut: 1. Menghargai kepentingan dan kebutuhan konsumen; 2. Menjaga sopan santun dalam berkomunikasi, sikap tindak dan perilaku dalam hal melayani kepentingan atau kebutuhan konsumen; 3. Mengedepankan keluhan-keluhan serta komplain konsumen; 4. Memiliki disiplin kerja yang tinggi, sehingga dapat diandalkan dan dipercaya dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya secara profesional; 5. Memiliki loyalitas tinggi; 6. Memiliki sikap dan penampilan diri yang positif, yaitu sopan, ramah, dan terbukaserta mampu menghadapi berbagai macam psikologi konsumen; 7. Mengedepankan kepentingan perusahaan dari pada kepentingan pribadi dalam melaksanakan fungsi dan kewajiban sebagai seorang Public Relations yang profesional dalam upaya memberikan pelayanan yang terbaik dan memuaskan konsumen. e. Sasaran Customer Relations Sasaran untuk menjalankan strategi Customer Relations harus mempertimbangkan situasi spesifik yang dihadapi perusahaan dan juga 19 kebutuhan dan harapan konsumen. Informasi yang didapat melalu inisiasi Customer Relations dapat mendukung pengembangan strategi pemasaran dengan mengembangkan pengetahuan pada area-area tertentu seperti identifikasi segmen konsumen, peningkatan retensi konsumen, perbaikan produk yang disampaikan, juga identifikasi pelanggan blue chip (yang paling menguntungkan). Sasaran ini dilakukan dengan melakukan manipulasi informasi yang terkait yang selanjutnya dimanfaatkan bersama untuk ditransformasikan menjadi pengetahuan. Pengetahuan ini merupakan pengetahuan yang memungkinkan perusahaan dapat lebih memahami konsumen, dan digunakan untuk menyesuaikan kapabilitas organisasi agar dapat memberikan nilai yang lebih baik bagi pelanggan. Strategi Customer Relations bervariasi dalam besaran, komplesitas, cakupanya. Hal ini akan berpengaruh pada tipe apa Customer Relations dikembangkan. Strategi Customer Relations yang efektif akan fokus pada berbagai saluran. Perusahaan harus secara efektif mengelola saluran ini untuk perbaikan pelayanan. B. Focus Of Interest 1. Peran Public Relations Menurut Dozier & Broom (Ruslan, 2006: 20-21), peranan Public Relations dalam suatu organisasi dapat dibagi menjadi empat kategori, yaitu: 20 a. Penasehat ahli (expert presciber) Seorang Public Relations dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (public relationship). Hubungan praktisi Public Relations dengan manajemen organisasi seperti hubungan antara “dokter dengan pasiennya”. Artinya, pihak manajemen bertindak pasif untuk menerima dan mempercayai apa yang telah disarankan atau usulan dari Public Relations tersebut dalam memecahkan dan mengatasi permasalahan yang tengah dihadapi oleh organisasi. b.Fasilitator komunikasi (communication fasilitator) Praktisi Public Relations bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengarkan apa yang diinginkan serta diharapkan oleh publiknya. Selain itu, Public Relations juga dituntut mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan, dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Adanya komunikasi timbal balik tersebut membuat tercipta saling pengertian, percaya, menghargai, mendukung, serta toleransi yang baik dari kedua pihak. c. Fasilitator proses pemecahan masalah (problem solving process fasilitator) Peranan praktisi Public Relations dalam proses pemecahan persoalan Public Relations merupakan bagian dari tim manajemen. 21 Hal tersebut dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasehat (adviser) hingga mengambil tindakan eksekusi atau keputusan dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional. Umumnya dalam menghadapi suatu krisis yang terjadi, maka dibentuk suatu tim yang dikoordinir praktisi ahli Public Relations dengan melibatkan berbagai departemen dan keahlian dalam satu tim khusus untuk membantu organisasi, atau perusahaan yang tengah menghadapi atau mengatasi krisis tertentu. d.Teknisi komunikasi (communication technician) Peranan Public Relations sebagai communication technician ini menjadikan Public Relations sebagai journalist in resident yang menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan method of communication in organization. Peran Public Relations dalam teknisi komunikasi mencakup didalamnya melakukan komunikasi customer relations. Aktivitas Public Relations seharihari adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik (two way trafic communications) antara lembaga. 2. Kegiatan Customer Relations Customer Relations memiliki peranan yang penting dalam upaya menjalin hubungan yang baik antara perusahaan dengan pelanggan. Sebisa mungkin Customer Relations dituntut untuk bisa mempertahankan hubungan baik dengan pelanggannya, karena mereka 22 merupakan aset perusahaan. Dimana dampak baik dari hubungan tersebut akan meningkatkan reputasi dan kredibilitas perusahaan dimata masyarakat. Maka dari itu, pemenuhan keinginan konsumen serta pelayanan yang prima kepada pelanggan sangat diutamakan demi tercapainya kepuasan konsumen terhadap perusahaan. Melalui sistem yang menerapkan peran Public Relations dalam kegiatan Customer Relations perusahaan dapat membentuk hubungan yang lebih dekat dengan pelanggannya. Dari peran Public Relations dalam kegiatan Customer Relations tersebut perusahaan dapat mengetahui kebutuhan pelanggan dan menyediakan produk atau layanan yang sesuai dengan permintaan pelanggan. Terdapat dua kegiatan dalam Customer Relations (Wilcox et all, 2003: 108): a. Consumer Information Informasi memegang peran penting untuk membantu pelanggan dalam menjatuhkan pilihannya atas suatu produk atau jasa yang akan digunakan. Informasi yang diberikan kepada pelanggan haruslah sesuai dengan produk yang ditawarkan. Informasi tersebut harus benar, jujur, jelas dalam penyampaiannya karena informasi merupakan kebutuhan pokok yang diperlukan pelanggan sebelum mereka menentukan suatu produk yang akan digunakan. Konsumen memproses informasi produk dengan atribut-atributnya, merk, perbandingan dengan merk lain, atau kombinasi beberapa faktor tersebut. Jika informasi yang 23 didapatkan dianggap kurang, dapat mengakibatan salah penggunaan. Hal tersebut sangat menekankan bahwa sebelum pelanggan memilih salah satu produk atau jasa yang ditawarkan, sebelumnya pelanggan harus mendapatkan informasi yang sejelasjelasnya mengenai produk atau jasa tersebut. Kegiatan consumer information ini berkaitan erat dengan consumer education. Namun consumer education lebih mengarah kepada hak penuh konsumen mengenai informasi suatu produk atau jasa. Perlunya consumer education pada sebuah perusahaan dapat menjadi solusi tepat untuk mencegah penyalahgunaan produk atau jasa. b. Complaint Handling Complaint merupakan suatu wujud rasa ketidakpuasan konsumen. Complaint sangat berpengaruh besar dalam kemajuan sebuah perusahaan. Complaint yang terselesaikan dengan baik dan profesional akan berdampak positif nantinya bagi perusahaan tersebut, karena dengan begitu pelanggan tersebut merasa sangat di hargai pendapatnya. Hal itu merupakan hak bagi para konsumen untuk menyampaikan rasa ketidak puasannya. Tetapi alangkah baiknya kalau kita bisa mencegah complaint itu terjadi dengan memperhatikan hal-hal yang sedetail mungkin, dan mengetahui apa yang di butuhkan oleh konsumen sebelum mereka sendiri yang meminta. 24 3. Keterkaitan Peran Public Relations dengan Kegiatan Customer Relations Pada dasarnya peran seorang Public Relations dalam menjalin hubungan dengan publik pelanggannya. Dalam membina perannya tersebut, seorang Public Relations harus mampu mengatur dan menjaga hubungan antara perusahaan dan pelanggan maupun calon pelanggan dengan komunikasi efektif dan pelayanan sebagai kegiatan utamanya. Ketika melaksanakan hubungan atau Customer Relations, seorang Public Relations dituntut untuk mampu menyajikan informasi dan pelayanan yang benar-benar memuaskan konsumennya, sehingga upaya yang diakukan Public Relations tersebut mampu mempersuasif dan mempertahankan loyalitas konsumen dan pelanggan terhadap perusahaan. Seperti yang diungkapkan Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management, bahwa ketika suatu perusahaan memlihara atau membina hubungan dengan pelanggan maka perusahaan tersebut akan dapat berjalan, bahkan perusahaan tersebut akan mampu meningkatkan profitnya dengan pemeliharaan pelanggan yang jauh lebih efektif dan efisien dibanding mencari pelanggan baru. Bentuk-bentuk dari upaya Customer Relations itu sendiri pun beragam, seperti melalui publisitas, iklan, dan sales promotion. 25 Menurut Djaja (1985:35). Customer Relations bisa berorientasi kepada banyak hal seperti promosi, memperluas langganan, memperoleh suatu data secara langsung, serta mengukur minat dan atensi publik ataupun pelanggan. BAB III PROFIL PD. BPR BKK WONOGIRI A. Gambaran Umum PD. BPR BKK WONOGIRI PD. BPR BKK WONOGIRI mengalami perkembangan yang luar biasa yang tidak terlepas dari peran penting pengurus, pemilik pegawai, mitra kerja, dan para steakholder yang mempunyai komitmen tinggi terhadap kemajuan dan perkembangan perusahaan baik pada saat ini maupun di masa yang akan datang. Langkah demi langkah telah menunjukkan perubahan yang berarti untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Perkembangan yang berarti kemajuan pada PD. BPR BKK WONOGIRI tidak terlepas dari dukungan sumber daya manusia terdiri dari 3 (tiga) direksi dan 187 karyawan yang berada di kantor pusat, kantor operasional, 11 kantor cabang dan kantor kas di seluruh Wilayah Wonogiri. Sarana operasional yang memadai serta dukungan infrastruktur yang berbasis teknologi informasi membantu memperlancar jalannya pelayanan dan operasional. Peran penting sumber daya manusia akan terus diberdayakan dan ditingkatkan melalui pendidikan pelatihan yang direncanakan agar siap berkompetisi baik di ruang lingkup lokal maupun nasional. Biaya pendidikan yang telah dialokasikan diharapkan mampu memberikan motivasi dan 26 27 dorongan untuk terus-menerus melakukan peningkatan pengetahuan di segala bidang. B. SEJARAH PD. BPR BKK WONOGIRI PD. BPR BKK WONOGIRI pada mulanya bernama Badan Kredit Kecamatan (BKK) yang tersebar diseluruh kecamatan di Kabupaten Wonogiri, yang modal awalnya berupa pinjaman dari APBD JAWA TENGAH. Kondisi pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan terus meningkat memerlukan peran serta masyarakat dan pemerintahan untuk bahu-membahu bekerja sama dalam peningkatan percepatan perekonomian. Oleh karena itu sebagai wujud peran serta pemerintah dalam rangka pemerataan pendapatan dan kesejahteraan serta percepatan pertumbuhan perekonomian tersebut terbentuklah suatu lembaga keuangan BKK. Awal pendiriannya di bawah pengawasan dan kerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Wonogiri. Sebelum dikukuhkan menjadi Bank Perkreditan Rakyat bernama Badan Kredit Kecamatan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah No. Dsa, 236/1969 jo. Dsa. 323/1970 tanggal 19 Nopermber 1970. Agar BKK dapat beroperasi secara lebih profesional dan dapat berkembang lebih leluasa sesuai dengan bidang usahanya, maka diterbitkanlah Peraturan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 11 tahun 1981. Salah satu hal yang penting dalam PERDA tersebut adalah bahwa BKK berstatus sebagai BUMD (Badan Usaha Milik Daerah). 28 Pengukuhan menjadi Bank Perkreditan Rakyat, dilakukan berdasarkan SK Direksi Bank Indonesia No.32/194/KEP/DIR tanggal 14 Mei 1994 tentang pemberian izin usaha sebagai Bank Perkreditan Rakyat. PD. BPR BKK WONOGIRI Kota sebagai salah satu lembaga keuangan di Kabupaten Wonogiri yang bergerak dalam bidang perbankan dengan kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana dari dan untuk masyarakat sesuai dengan Undang-undang No. 7 tahun 1997 jo. Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan. Untuk menghadapi tantangan ke depan yang lebih kompleks, khususya menghadapi persaingan dengan lembaga perbankan dan lembaga keuangan non bank lain, maka merger (penggabungan usaha) adalah salah satu jawaban untuk menghadapi tantangan tersebut. Dalam merger tersebut telah terbentuk suatu komitmen untuk menggali dan menyatukann potensi sumber daya dalam kemajemukan demi kemajuan dan kesejahteraan bersama yaitu dengan semboyan “MERAIH SUKSES BERSAMA, BERSAMA MERAIH SUKSES”. Dasar Hukum berdasarkan Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia Nomor 7/17/Kep.DpG/2005,12 PD. BPR BKK Se-Kabupaten Wonogiri secara resmi diberi izin untuk merger ke dalam PD. BPR BKK WONOGIRI dan disetujui oleh Gubernur Jawa Tengah melalui Surat Keputusan Nomor 503/78.2005 tanggal 30 Desember 2005. 29 C. Visi dan Misi Perusahaan 1. Visi: Menjadi bank yang sehat, besar, mandiri dan mampu bersaing Penjabaran Visi tersebut adalah, bank PD. BPR BKK manjadi bank yang sesuai dengan apa yang ditentukan oleh OJK ( Otorisasi Jasa Keuangan) dan Bank Indonesia sehingga mampu berkembang menjadi bank yang tidak merugikan nasabahnya. Menjadi bank besar yang bisa melakukan ekspansi di lingkungan internal maupun eksternal. Menjadi bank yang mandiri, dimana dapat menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat sehingga akhirnya meningkatkan perekonomian daerah dan nasional. Mampu bersaingan dengan dengan kompetitor perbankan yang lain. 2. Misi: a. Menjalankan Usaha sebagai Bank Perkreditan Rakyat, sesuai dengan ketentuan perundang – undangan yang berlaku; b. Membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan Pembangunan Daerah disegala bidang; c. Sebagai Mitra Usaha Masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup melalui layanan jasa BPR yang profesional; d. Mengupayakan Sumber Pendapatan Asli Daerah. 30 D. Legalitas PD. BPR BKK WONOGIRI, saat ini adalah hasil penggabungan usaha (MERGE) dari 12 (dua belas) PD.BPR BKK di Kabupaten Wonogiri berdasarkan legalitas sebagai berikut: 1. Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 7/17/KEP.DpG/2005 tanggal 8 Desember 2005, tentang pemberian izin penggabungan Usaha (Merger); 2. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 503/78/2005 tanggal 30 Desember 2005, tentang persetujuan izin Penggabungan Usaha (merger); 3. Anggaran Dasar PD. BPR BKK Wonogiri Kota No 04 Tanggal 03 September 2005 dan Perubahannya yang disahkan Notaris di Wonogiri Noor Saptanti,SH,MH; 4. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No 11 Tahun 2008 tanggal 23 Juni 2008 tentang PD.BPR BKK di Provinsi Jawa Tengah. E. Budaya Perusahaan 1. Pelayanan prima, pelayanan merupakan kunci keberhasilan perusahaan dan untuk memberikan pelayanan prima kepada nasabah dengan cara memberikan nilai lebih dari apa yang telah diberikan, sehingga nasabah puas dan menimbulkan kesan yang mendalam; 31 2. Profesionalisme, pengelolaan usaha bank dilaksanakan sesuai kompetensi SDM dibandingnya yang menguasai pengetahuan dan ketrampilan perbankan serta kode etik banker yang dilandasi integritas yang tinggi; 3. Tim yang solid, perusahaan akan memberdayakan seluruh potensi SDM untuk berpartisipasi aktif dan melakukan koordinasi yang efektif dalam memberikan kontribusi bagi peningkatan kinerja perusahaan dengan mengembangkan iklim kerjasama tim yang kondusif dan konstruktif; 4. Wawasan kepemimpinan, wawasan dan pandangan yang luas ke depan dari pemimpin untuk mendorong SDM dalam melakukan proses kreativitas dan inovasi dalam pengelolaan kegiatan perusahaan yang berfokus pada manajemen kualitas dan manajemen resiko; 5. Integritas, pengelolaan perusahaan tercermin dari sikap dan kepribadiaan yang ramah, sopan santun dan bertingkah laku dan tulus dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat / nasabah serta dengan tegas dan transparan dalam memberlakukan penghargaan dan sanksi kepada pegawai yang tidak sesuai dengan peraturan perusahaan. Statement budaya perusahaan “Meraih Sukses Bersama, Bersama Meraih Sukses”. Makna statement budaya tersebut adalah perusahaan ingin menciptakan suatu bentuk kerjasaman dengan masyarakat untuk menciptakan kesusksesan bersama dengan bergabung menjadi nasabah PD. BPR BKK WONOGIRI. 32 F. Prestasi dan Penghargaan Prestasi dan penghargaan yang telah diraih PD.BPR BKK Wonogiri: 1. Wajib Pajak Badan Pembayar Besar Tahun 2006 Se-Kabupaten Wonogiri; 2. Peringkat 5 Besar PD. BPR BKK Se-Jawa Tengah; 3. Piagam Penghargaan Citra Pelayanan Prima Tahun 2011. G. Kantor Cabang PD. BPR BKK WONOGIRI Dalam menjalankan aktivitas perbankan, PD BPR BKK WONOGIRI dibantu oleh beberapa cabang yaitu: 1. Kantor Cabang Ngadirojo; 2. Kantor Cabang Girimarto; 3. Kantor Cabang Jatipurno; 4. Kantor Cabang Jatiroto; 5. Kantor Cabang Slogohimo; 6. Kantor Cabang Purwantoro; 7. Kantor Cabang Tirtomoyo; 8. Kantor Cabang Baturetno; 9. Kantor Cabang Batuwarno; 10. Kantor Cabang Giriwoyo; 11. Kantor Cabang Giritontro. H. STRUKTUR ORGANISASI Gambar 3.1 Struktur Organisasi PD. BPR BKK WONOGIRI Sumber : Dokumentasi Seksi Pelayanan PD. BPR BKK WONOGIRI 33 34 I. TUGAS DAN WEWENANG PD. BPR BKK WONOGIRI Pembagian tugas dan tanggung jawab bagian-bagian yang ada dalam struktur organisasi Bank PD. BPR BKK WONOGIRI adalah sebagai berikut : 1. Dewan Pengawas 1) Melakukan pengawasan terhadap kinerja karyawan; 2) Memantau jalannya setiap aktivitas yang ada di perusahaan; 3) Melakukan tinjauan terhadap suku bunga bank; 4) Melakukan pengecekan terhadap setiap transaksi perkreditan yang dilakukan. 2. Direksi a. Pengembangan bisnis 1) Mengelola hubungan baik dengan nasabah; 2) Menyiapkan rencana bisnis untuk cabang; 3) Membimbing kampanye promosi dan upaya-upaya pemasaran. b. Perencanaan dan penyusunan kebijakan 1) Menyusun kebijakan cabang sesuai dengan kebijakan yang telah diatur; 2) Menetapkan target kerja untuk seluruh unit kerja pusat dan cabang. c. Pengawasan dan persetujuan bisnis 1) Mengambil keputusan bisnis; 2) Memotivasi bawahan dan rekan kerja; 3) Memberikan persetujuan terhadap transaksi yang tidak lazim. 35 3. Bidang Manajemen Resiko Merupakan bidang yang membawahi tiga unit satuan kerja yaitu, Sub Bidang NPL, Sub Bidang Likuiditas, dan Sub Bidang APU, PPT dan Hukum. Adapun kinerja yang mereka lakukan dalam Bidang Manajemen Resiko antara lain: a. Sub Bidang NPL ( Non Performing Loan) 1) Meminimalisasi resiko kredit; 2) Menggambarkan tingkat risiko kredit yang dihadapi bank; 3) Penyelamatan kredit bermasalah; 4) Penyelesaian kredit bermasalah. a. Sub Bidang Likuiditas 1) Mengurus kewajiban jangka pendek bank; 2) Memenuhi kewajiban untuk pembayaran utang yang segera harus dibayar. b. Sub Bidang APU, PPT dan Hukum 1) Mengurus tentang perjanjian antara pihak bank dengan pihak eksternal bank. 2) Menyusun dan membuat daftar persyaratan pengajuan kredit; 3) Mengklasifikasikan jenis perjanjian menurut jenisnya. 36 4. Bidang Lap TI dan Akuntansi Dalam Bidang Lap TI dan Akuntansi dibagi menjadi dua bagian, yaitu: Sub bidang Lap dan TI dan Sub Bidang Akuntansi. Pada kedua bidang ini memiliki kinerja yang berbeda diantara lain: a. Sub Bidang Lap dan TI 1) Menangani permasalahan teknologi informasi yang ada di bank; 2) Membuat up date tentang perkembangan bank; 3) Membuat promosi di media sosial tentang produk yang dimiliki oleh bank. b. Sub Bagian Akuntansi 1) Mempersiapkan laporan keuangan; 2) Menganalisis laporan keuangan; 3) Menerima dan mengecek kebenaran laporan keuangan; 4) Mengelola buku besar perusahaan; 5) Mengkooordinasi data tindak lanjut pemeriksaan; 6) Memantau dan merekonsiliasi rekening cabang. 5. Bidang Umum Dalam Bidang Umum dibagi menjadi dua bagian, yaitu: Sub Bagian SDM dan Sekretariatan dan Sub Bidang Perencanaaan dan Pengembangan. Pada kedua bidang ini memiliki kinerja yang berbeda diantaranya: a. Sub Bagian SDM & Sekretariatan 1) Membantu pihak ekternal untuk melakukan kerjasama dengan pihak bank; 37 2) Membuat perencanaan dalam hal promosi perusahaan; 3) Menerima sponsor yang mengajukan kepada pihak bank. b. Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan 1) Membuat perencanaan kegiatan bagi karyawan; 2) Membuat daftar pengembangan fasilitas kantor; 3) Merencanakan kegiatan sosialisasi maupun kegiatan lain diluar perusahaan. 6. Pemimpin KPO Dalam Pempimpin KPO terdiri dari Seksi Dana, Seksi Kredit, Seksi Pembukuan, Seksi Kas, dan Seksi AO. Beberapa bidang tersebut memilki kinerja masing-masing, diantaranya: a. Seksi Dana 1) Bertugas mengatur keuangan yang berada di bank; 2) Menyiapkan dana untuk debitur yang akan melakukan kredit; 3) Memberikan dana bagi petugas yang akan melakukan penarikan tabungan keliling. b. Seksi Kredit 1) Memberikan jaminan terhadap debitur yang akan melakukan kredit; 2) Memberikan syarat-syarat pengajuan kredit. terhadap debitur; 3) Melakukan pengecekan syarat pengajuan kredit. c. Seksi Pembukuan 1) Melakukan rekap data yang dilakukan petugas; 2) Membuat neraca dalam satu hari; 38 3) Penghitungan laba rugi dalam satu hari. d. Seksi Kas 1) Melakukan penyisihan dana untuk keperluan bank; 2) Penyimpanan dana dalam batas waktu yang telah ditentukan. e. Seksi AO 1) Bertugas melakukan pengecekan slip; 2) Memilih slip menurut pengunaannya. 7. Pemimpin Cabang Dalam Pimpinan Cabang dibagi beberapa bagian yaitu, Seksi Pelayanan (Customer Service), Seksi Pemasaran, dan Kantor Kas. Dalam beberapa bagian tersebut memiliiki kinerja masing-masing antaralain: a. Seksi Pelayanan (Customer Service) Secara umum customer service tidak hanya menjadi aspek kerja Public Relations. Walaupun sebenarnya customer service memang menjadi lingkup kerja Public Relations, namun tidak menutup kemungkinan untuk bisa dilakukan oleh semua elemen perusahaan yang berhubungan langsung dengan konsumen. Seperti contohnya marketing, front office, dan customer service dan customer relations. Implementasi Customer Relations di Kantor Pusat PD. BPR BKK WONOGIRI dilakukan oleh Kantor Pusat Operasional. Divisi ini selalu berupaya untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen melalui pemetaan (mapping) potensi pasar. Mapping potensi pasar adalah uraian informasi mengenai target pasar (prospek) dan 39 kapasitas sumber daya yang dimiliki untuk mencapai target. Setelah mapping potensi diperoleh maka akan disusun rencana aktivitas, sehingga target pasar yang dituju sebagai sasaran menjadi lebih fokus. Berikut beberapa kegiatan customer relations yang dilakukan oleh Kantor Pusat PD. BPR BKK WONOGIRI. 1) Rapat Mingguan Adalah aktivitas pemantauan yang dilakukan oleh koordinator pimpinan cabang kantor operasional terhadap pelaksanaan rencana aktivitas operasional dari setiap individu selling officer. 2) Personal Direct Sellling Merupakan strategi yang bertujuan menjual langsung kepada perorangan. Namun, tetap berpendoman terhadap mapping potensi yang telah dibuat. Diprioritaskan kepada target pasar yang sudah di masukan dalam list hasil mapping kegiatan pemasaran, dan menjadi tugas/tanggungjawab masing-masing sesuai hasil mapping. Hal-hal yang dipersiapkan melakukan kunjungan, antara lain: Data prospek yang akan dikunjungi, brosur, tabel suku bunga, from data nasabah, souvenir (bila diperlukan). Menginformasikan produk-produk atau fitur-fitur produk PD. BPR BKK WONOGIRI sesuai target pasar yang dituju (bundling, penawaran bebrapa produk sekaligus karena bersifat saling berkaitan). 40 3) Promosi Produk PD.BPR BKK WONOGIRI Mengorganisir segala seseuat yang berhubungan dengan produk yang dimiliki oleh PD. BPR BKK WONOGIRI sehingga dapat dijual kepada nasabah. Sehingga nasabah mampu mengetahui jenis produk dan manfaatnya bagi nasabah. 4) Telemarketing Menelepon dan menawarkan program bank dan meminta waktu untuk diwawancarai oleh sales officer dari bank. Ataupun menelepon nasabah untuk mengkonfirmasi tentang jumlah tagihan angsuran yang dimiliki. Namun, kontak per telepon ini harus memperhatikan beberapa hal-hal berikut: a) Prospek sudah diketahui data awalnya, yaitu untuk prospek perorangan minimal data-data demografi seperti: nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan; b) Prospek lembaga juga sudah diketahui hal-hal berikut ini: contac person, bisnis utama lembaga dan bank. Harus sudah disiapkan pula produk atau jasa apa yang dapat ditawarkan. 5) Direct Mailing Mengirim direct mail atau e-mail untuk memperkenalkan perusahaan dan produk yang dimiliki untuk ditawarkan. Direct Mail merupakan salah satu bentuk aktivitas pemasaran yang digunakan untuk menyampaikan informasi secara langsung kepada konsumen 41 melalui surat menyurat. Hal ini juga sebagai penghubung awalnya kerjasama dengan pihak terkait. 6) Evaluasi Merupakan aktivitas terhadap pelaksanaan kegiatan yang dilakukan sesuai maaping potensi. Mengetahui apakah maaping yang selama ini dibuat sudah berjalan lancar atau belum, jika belum segera dilakukan maaping kembali. c) Seksi Pemasaran a) Bertugas melakukan promosi tentang program yang di buat oleh bank; b) Memberikan pelayanan terhadap debitur yang akan melakukan kredit. d) Kantor Kas Merupakan kantor yang digunakan untuk transaksi perbankan yang merupakan kantor pelayanan ini berpusat di kantor cabang. Kantor kas ini beraktivitas untuk melayani pemasukan dan pengeluaran tabungan serta melakukan kredit. Adanya kantor kas ini membantu masyarakat di wilayah yang jauh dari kantor pusat maupun kantor cabang untuk melakuan transaksi. J. LAYANAN TABUNGAN 1. SICIPTA (Simpanan Cocok Idola Pelajar dan Wiraswasta) Kebutuhan biaya pendidikan ke depan semakin tinggi, demikian juga kebutuhan lainnya, maka kebiasaan hemat dan gemar menabung sejak dini bagi para pelajar adalah tindakan yang bijak. Hal inilah yang menginspirasi kami untuk berinovasi produk simpanan yang dapat 42 mengakomodir permintaan kalangan pelajar dan wiraswasta yang menghendaki adanya tabungan dengan bunga harian, SICIPTA yang merupakan produk simpanan menjawab kebutuhan tersebut. a. KETENTUAN UMUM SICIPTA : 1) SICIPTA diperuntukkan bagi penabung perorangan, badan, dan yayasan; 2) Setiap penabung memperoleh buku tabungan yang sah setelah di tandatangi pejabat PD. BPR BKK WONOGIRI; 3) Setoran pertama sekurang-kurangnya Rp 2.500,00 untuk penabung umum dan Rp 1.000,00 untuk pelajar; 4) Setoran berikutnya dapat dilakukan pada setiap kantor buka kas PD. BPR BKK WONOGIRI baik dikantor Pusat, Cabang maupum di Kantor Kas; 5) Besarnya suku bunga SICIPTA disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku di PD. BPR BKK WONOGIRI; 6) Setiap penabung berhak mengikuti undian penyaringan hadiah TAMADES dengan ketentun saldo Rp 50.000,00 mendapat satu kupon undian. b. KETENTUAN MENABUNG SICIPTA : 1) Suku bunga kompetitif; 2) Dapat digunakan sebagai agunan kredit;. 3) Berlaku bunga harian; 43 4) Berhak mengikuti undian (berlaku saldo minimum) dengan hadiah spektakuler; 5) Layanan antar jemput rumah; 6) Ada hadiah langsung yang menarik untuk setiap pembukaan rekening (selama persediaan masih ada); 7) Bebas biaya administrasi; 8) Setoran awal yang sangat ringan, minimal Rp 2.500,00 (untuk umum) dan Rp 1.000,00 (untuk pelajar). 2. TAMADES (Tabungan Masyarakat Desa) Adalah simpanan yang diperuntukkan bagi masyarakat umum dan pegawai serta pelajar agar dana simpanan memberikan manfaat yang maksimal dan berhadiah yang diundi setiap tahun. a. Ketentuan Umum Tamades: 1) TAMADES diperuntukkan bagi penabung perorangan, badan, yayasan; 2) Setiap penabng memperoleh buku tabungan yang sah setelah ditandatangi pejabat PD. BPR BKK WONOGIRI; 3) Setoran pertama sekurang-kurangnya Rp 10.000,00 untuk penabung umum dan Rp 5.000,00 untuk pelajar; 4) Setoran berikutnya dapat dilakukan pada setiap kantor buka kas PD.BPR BKK WONOGIRI; 44 5) Pengambilan dapat dilakukan setiap saat dengan batasan saldo minimum yang ditetapkan PD. BPR BKK WONOGIRI, sebesar Rp10.000,00 kecuali tutup rekening; 6) Besarnya suku bunga TAMADES disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku di PD. BPR BKK WONOGIRI; 7) Bunga dihitung atas dasar saldo setiap akhir bulan dengan batasan minimum Rp 10.000,00; 8) Setiap penabung berhak mengikuti undian penyaringan hadiah TAMADES dengan ketentuan saldo minimum Rp 10.000,00 mendapat satu kupon undian; 9) Setiap penabung yang akan tutup rekening dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 5.000,00. b. Keuntungan Menabung TAMADES : 1) Buku bunga kompetitif; 2) Dapat dijadikan agunan kredit; 3) Berhak mengikuti undian berhadiah satu tahun sekali; 4) Pelayanan antar jemput di tempat. 3. TAWA (Tabungan Wajib) Tabungan wajib merupakan produk simpanan yang bersifat mengikat bagi nasabah kredit, pembukaan rekening tabungan wajib dibuat ketika nasabah memanfaatkan fasilitas kredit. Tabungan ini dimaksudkan untuk mempermudah nasabah menyisihkan sebagian angsuran atau menutup angsuran kredit ketika jatuh tempo. Tabungan ini diberlakukan aturan sesuai 45 dengan ketentuan kredit yang diambil termasuk besaran nominal setoran tiap bulan dan juga mendapatkan hasil bunga tiap bulan. Tabungan ini tetap bisa dipergunakan walaupun nasabah tidak memiliki pinjaman. a. Nasabah dapat menyisihkan sebagian uangnya ketika melakukan angsuran kredit; b. Bila jumlah mencukupi bisa digunakan untuk pembayaran angsuran apabila nasabah sedang mengalami kesulitan dana; c. Bisa digunakan untuk tambahan atau mencukupi setoran angsuran terakhir bila sudah jatuh tempo; d. Mendapatkan hasil bunga tiap bulan. 4. DEPOSITO Produk Simpanan berjangka yaitu Deposito, merupakan jenis simpanan berjangka yang menjadikan investai aman dan berkembang, karena suku bunga yang kompetitif dengan keuntungan dan kemudahan yang bisa dinikmati. a. Keuntungan yang di dapat: 1. Memperoleh tingkat suku bunga kompetitif; 2. Deposito dapat digunakan sebagai jaminan kredit; 3. Dapat memilih jangka waktu simpanan 1, 3, 6, dan 12 bulan; 4. Mendapatkan souvenir bila melakukan pembukuan rekening (selama persediaaan masih ada); 5. Penjamin simpanan (LPS). 46 K. LAYANAN KREDIT Produk layanan kredit bagi masyarakat yang membutuhkan dana tunai untuk memenuhi kebutuhan produktif ataupun konsumtif untuk masyarakat umum pelaku usaha mikro maupun pegawai negeri atau swasta yang digunakan untuk modal usaha dan kebutuhan lainnya. Kredit PD. BPR BKK WONOGIRI memberikan keuntungan maksimal antara lain: a. Jangka waktu yang fleksibel dapat ditentukan sesuai rencana keuangan nasabah; b. Persayaratan mudah dan proses cepat; c. Varian produk yang lengkap yang disesuaikan kebutuhan masyarakat. Macam-macam kredit yang diberikan PD.BPR BKK WONOGIRI : a. Kredit Umum Kredit yang diperuntukkan bagi perorangan, kelompok usaha, perusahaan, lembaga pemerintahan, swasta atau yayasan b. Kredit Usaha Rakyat Produktif (Kurp) Kredit yang diperuntukkan bagi usaha mikro, kecil dan menengah yang sumber dananya berasal dari lingkage program. 47 c. Kredit Pundi Kredit untuk perkuatan modal usaha dalam bidang perdagangan, industri, agrobisnis dan jasa dengan sasaran dan kriteria tertentu yang sumber dananya dari Yayasan Damandiri. d. Kredit Kelompok Kredit yang diperuntukkan bagi kelompok usaha mikro,kecil, dan menengah. e. Kredit Bersubsidi Kredit yang diperuntukkan bagi pelaku usaha industri kecil,pedagang golongan ekonomi lemah dan koperasi RT yang mendapat subsidi bunga dari APBD Pemerintah Kabupaten Wonogiri. f. Kredit Kepemilikan Barang (Kkb) Kredit yang diperuntukkan untuk perorangan, kelompok usaha, perusahaan lembaga pemerintahan, swasta dan yayasan dalam rangka pengadaan atau kepemilikan barang. g. Kredit Khusus Perangkat Desa (Super) Kredit yang diperuntukkan bagi perangkat desa yang mendapatkan tambahan penghasilan dari Pemerintah Kabupaten Wonogiri. h. Kredit Berpenghasilan Tetap (Profesi) Kredit yang diperuntukkan bagi PNS, TNI/Polri, anggota legislatif, pegawai BUMN/BUMD, guru swasta, organisasi profesi, karyawan perusahaan swasta, pegawai honorer/kontrak dan suami/istri pegawai internal bank. 48 i. Kredit Karyawan Kredit yang diperuntukkan bagi pegawai internal bank. 49 BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA (KKM) A. Kegiatan Magang Selama melaksanakan magang penulis tidak hanya ditempatkan disatu divisi saja melainkan beberapa divisi yang lain, namun penulis hanya fokus terhadap satu divisi saja, beberapa kegiatan di divisi lain masih ada sangkut pautnya dengan Public Relations. Karena adanya sistem rolling bagi mahasiswa magang, hal ini dilakukan agar mahasiswa magang dapat mengetahui proses kerja pada divisi perbankan. Berikut beberapa kegiatan yang dilakukan penulis selama magang: 1. Apel Pagi Setiap hari pukul 07.30 WIB semua karyawan PD. BPR BKK WONOGIRI melakukan apel bersama dan doa bersama sebagai wujud dari budaya perusahaan sendiri. Dalam hal ini kesulitan minggu pertama yang dialami oleh penulis adalah belum bisa beradaptasi dengan pegawai yang lain. Namun, penulis dapat mengatasi kesulitan tersebut dengan memperkenalkan diri dihadapan para karyawan perusahaan. Kemajuan yang dicapai penulis yaitu, mampu beradapatasi dengan karyawan di minggu-minggu selanjutnya. 50 2. Jumat sehat Setiap hari Jumat diadakan jalan sehat maupun kerja bakti. Karyawan PD. BPR BKK WONOGIRI masuk pukul 06.30 WIB untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk refreshing para karyawan dalam bekerja dan terjalinnya komunikasi antara karyawan. Dalam kegiatan ini Penulis mengikuti serangkaian acara Jumat Sehat yang diadakan oleh PD. BPR BKK WONOGIRI yang dimana sebagai salah satu budaya perusahaan yang ada. Penulis juga mendokumentasikan kegiatan ini, gambar tertera di lampiran 1.1. 3. Loan service Merupakan sebuah kegiatan memberikan informasi dan penjelasan kepada calon debitur tentang bagaimana sistem pengajuan kredit. Baik secara langsung bertatap muka maupun melalui telepon, sehingga calon debitur mengetahui secara jelas tentang proses pengajuan kredit. Kegiatan ini tertera di lampiran 1.2. Penulis disini membantu petugas untuk memberikan informasi tentang syarat pengajuan kredit kepada calon debitur. Kesulitan yang dihadapi penulis di minggu pertama adalah belum mampu menjelaskan dengan baik bagaimana sistem pengajuan kredit yang harus dilakukan oleh calon debitur. Maka, penulis bertanya kepada petugas dan membaca dokumen lama untuk mempelajari serta mengatasi kesulitan yang dialami. Dengan bertanya dan membaca dokumen lama, penulis dapat menjelaskan bagaimana proses pengajuan kredit kepada calon debitur dengan baik dan jelas. 51 4. BI Checking Merupakan kegiatan checking data calon debitur melalui sistem komputer dengan jaringan khusus yang tersedia dan terhubung langsung dengan sistem informasi debitur bagi debitur yang mengajukan kredit pinjaman. Sehingga dari data tersebut dapat dilihat persyaratan dari debitur sudah lengkap atau belum. BI Checking ini juga membantu para karyawan untuk mengetahui apakah calon debitur sebelumnya sudah pernah meminjam kredit atau tidak. Sehingga dapat terlihat riwayat kredit calon debitur tersebut. Gambar tidak tersedia di lampiran karena hal tersebut merupakan rahasia perusahaan. Penulis disini melakukan checking calon debitur melalui pengecekan daftar nama yang telah di print out oleh petugas. Kesulitan yang dihadapi oleh penulis adalah melakukan pengecekan satu persatu dan ada nama yang sama sehingga penulis merasa kebingungan. Cara yang dilakukan penulis adalah melakukan pengecekan alamat calon debitur yang benar untuk mencocokkan data yang benar. Kemajuan yang dicapai penulis adalah mampu mengecek dokumen calon debitur dengan baik apakah sudah terpenuhi atau belum. Dalam melakukan kegiatan ini, penulis terkesan saat meangani calon debitur Samsul Hadi yang mengajukan kredit dengan agunan sertifikat tanah yang dimiliki. Data yang dimiliki Samsul Hadi cukup signifikan sehingga penulis tidak mengalami kendala yang cukup sulit dalam melakukan BI Checking tersebut. Data yang dimiliki Samsul Hadi 52 termasuk data debitur yang mengalami kredit lancar pada PD. BPR BKK WONOGIRI, karena Samsul Hadi sudah pernah meminjam kredit kepada pihak bank. 5. OTS Perusahaan Melakukan survei tempat kerja maupun rumah debitur untuk mengetahui kondisi agunan yang digunakan sebagai jaminan serta melengkapi data yang ada sehingga tidak terjadi kesalahan mengenai tempat kerja maupun rumah debitur. Gambar tetera pada lampiran 1.3. Penulis disini melakukan survei jaminan agunan debitur dengan petugas yang sudah ditunjuk pihak bank. Agenda yang dilakukan adalah pengecekan kondisi agunan yang dijaminkan pihak debitur kepada pihak bank apakah sah sesuai dengan syarat yang diajukan atau tidak. Kendala selama melakukan kegiatan tersebut adalah pihak debitur tidak melengkapi surat jaminan agunan yang akan dipakai sehingga memperlampat proses pengecekan data. Cara mengatasi hal tersebut dengan memberitahukan kepada debitur untuk melengkapi surat jaminan yang diperlukan guna keperluan kredit. Kemajuan yang dicapai oleh penulis adalah mampu memberikan informasi kepada debitur kekurangan dalam kelengkapan data agunan yang dijaminkan kepada pihak bank. 6. Entry Data Setelah debitur melakukan wawancara dengan petugas bank yang melayani kredit kemudian dari hasil wawancara tersebut kemudian hasil wawancara diberikan kepada penulis untuk diberi kode dan nomer debitur. 53 Setelah itu melakukan pengecekan pada sistem komputer yang telah terhubung untuk melengkapi data calon debitur setelah itu akan disahkan kepada tim analisis kredit yang bertanggung jawab. Dalam hal ini penulis tidak mengalami kendala apapun dalam melakukan kode dan penomeran debitur. Kemajuan yang dicapai penulis adalah dapat mengetahui kode jenis yang digunakan untuk penulisan kode dan nomer debitur. Pada kegiatan ini tidak disertai lampiran karena merupakan rahasia perusahaan. 7. Out Going Call Debitur Menghubungi debitur yang syarat pengajuan kreditnya belum lengkap sehingga dapat segera dilengkapi agar proses pengajuan kredit dapat di proses oleh tim analisis kredit. Serta menghubungi debitur untuk mempersiapkan akad kredit yang akan dilakukan. Gambar tertera di lampiran 1.4. Penulis disini membantu petugas untuk pengecekan dokumen debitur apakah sudah lengkap atau belum, jika belum lengkap penulis melaporkan kepada petugas terkait tentang hal tersebut dan petugas akan segera menghubungi debitur untuk melengkapi syarat tersebut. Jika dokumen debitur sudah lengkap penulis memberitahukan kepada petugas bahwa dokumen debitur sudah lengkap dan petugas akan meghubungi debitur untuk mempersiapkan akad kredit yang akan dilakukan. Dalam hal ini penulis tidak mengalami kendala apapun sehingga dapat melakukan tugas yang berikan dengan baik. Kemajuan yang dicapai penulis adalah mampu 54 memilah dengan baik dokumen debitur yang sudah lengkap maupun belum. 8. Sertificate Mapping Meminta pengesahan kepada pejabat bank yang terkait untuk melakukan pengeluaran sertifikat pelunasan kredit debitur untuk debitur yang ingin mengambil sertifikat jaminan kredit, karena sudah melunasi semua angsuran yang dibuktikan dengan bukti pelunasan kredit, dan persyaratan lainnya. Gambar tidak tersedia karena merupakan rahasia perusahaan. Penulis ditugaskan untuk membantu petugas melakukan pengecekan bukti dan persyaratan pelunasan kredit debitur kepada pihak bank. Jika syarat tersebut sudah lengkap penulis meminta pengesahan kepada pejabat bank untuk mengeluarkan sertifikat pelunasan kredit. Kendala yang dialami oleh penulis adalah debitur tidak melengkapi dokumen pelunasan, sehingga cara mengatasi kendala tersebut penulis harus bertanya kepada petugas apakah syarat tersebut benar harus dilampirkan atau tidak. Kemajuan yang dicapai penulis adalah mampu menginformasikan kepada debitur persayaratan pengeluaran sertifikat agar memudahkan pihak bank untuk mengeluarkan sertifikat jaminan tersebut. 9. Out going call collection Menangani tunggakan angsuran kredit debitur dengan batas tunggakan selama lebih dari 3 bulan melalui telepon bagi debitur yang mengalami kredit macet untuk proses penagihan melalui telepon untuk memudahkan 55 menghubungi debitur yang mengalami kredit macet agar segera dilunasi. Jika melalui telepon tidak membuahkan hasil pihak bank dapat mengirimkan surat kepada debitur ataupun mendatangi rumah debitur atau tempat kerja. Gambar tertera pada lampiran 1.5. Penulis bertugas untuk membantu mendatangi ke rumah debitur yang mengalami tunggakan angsuran kredit untuk memberi informasi bahwa angsuran yang dilakukan oleh debitur sudah menunggak selama beberapa bulan. Kendala yang dialami penulis adalah debitur tidak mengetahui bahwa debitur mengalami tunggakan tersebut, sehingga penulis harus melakukan pengecekan daftar angsuran yang telah dibayar oleh debitur apakah sudah dibayarkan atau belum, adapun kendala lain yang dialami penulis adalah debitur yang mengalami tunggakan angsuran kredit sering tidak adanya di rumah atau lokasi kerja sehingga menyulitkan petugas untuk memberikan informasi tunggakan tersebut. Cara mengatasi kendala yang penulis lakukan adalah memberikan surat panggilan kembali kepada debitur tersebut. 10. Menangani pengelolaan perjanjian kerjasama pihak luar Pengelolaan kerjasama pihak luar dilakukan dengan menangani surat perjanjian MoU (Memorandum of Understanding) yang dikirim langsung ke Sekertariatan PD. BPR BKK WONOGIRI maupun melalui kantor cabang PD. BPR BKK WONOGIRI yang diteruskan ke kantor pusat. Fungsi Public Relations disini sebagai penghubung penyampaian proposal 56 yang ditujukan dalam bidang kerjasama. Gambar tertera pada lampiran 1.6. Peran penulis adalah menangani keseluruhan proses penerimaan dan konfirmasi ke Direksi tentang file kerjasama tersebut. Penulis juga mengelola perjanjian tersebut sesuai dengan jenis kerjasama yang diajukan. Kendala yang dialami penulis adalah kurang memahami jenis perjanjian apa saja sehingga sering keliru memasukkan file kerjasama tersebut diantaranya: File Kredit Potongan Gaji, File Kredit Super, File Kerjasama Pengelolaan Kredit, dan File Kerjasama dalam bidang lainnya. Cara mengatasi hal tersebut penulis bertanya kepada petugas macammacam file perjanjian yang ada serta fungsinya. Kemajuan yang dicapai penulis di hari-hari berikutnya mampu mengklasifikasikan file kerjasama tersebut menurut jenisnya. 11. Merapikan file-file kerjasama dengan pihak luar Untuk memudahkan dalam mencari data Mou yang sudah berlangsung maupun dalam proses, surat-surat tersebut dibedakan menurut instansi dan tahunnya dan dimasukkan ke dalam map. Gambar tidak tertera di lampiran karena pekerjaan yang dilakukan Penulis terlalu banyak sehingga tidak sempat untuk mengambil gambar. Penulis ditugaskan untuk merapikan file-file kerjasama yang sudah disetujui oleh pihak bank. File-file tersebut dipisahkan menurut instansi dan tahun pengajuan kerjasama. Kendala yang di alami penulis adalah sering terjadinya kekeliruan memasukkan instansi yang terkait, contoh 57 halnya file perjanjian kerjasama penarikan tabungan Sekolah Dasar (SD) masuk kedalam file perjanjian kredit potongan gaji Sekolah Dasar (SD). Cara yang dilakukan penulis untuk menangulangi kekeliruan tersebut adalah dengan meneliti ulang file-file tersebut sehingga jika ada kekeliruan dapat segera dipindahkan. Dihari berikutnya kemajuan yang dicapai penulis adalah mampu merapikan file tersebut tanpa adanya kekeliruan karena sudah mengetahui tempatnya masing-masing. 12. Membuat Daftar Klasifikasi MoU pihak eksternal Penulis bertugas mengerjakan daftar klasifikasi MoU yang bertujuan memudahkan dalam mencari dokumen yang sesuai dengan penggolongannya. Kesulitan yang dialami penulis tidak ada karena daftar tersebut dibuat sesuai dengan file-file kerjasama yang sudah ditempatkan di dalam map sehingga hanya perlu mengecek ulang saja. Kemajuan yang dicapai penulis adalah mampu dengan baik membuat daftar klasifikasi MoU tersebut. Gambar tidak tertera di lampiran karena merupakan rahasia perusahaan. 13. Mengikuti kegiatan penarikan tabungan Kegiatan ini berupa penarikan tabungan ke para karyawan maupun pemilik toko kelontong. Tugas penulis adalah menanyakan kepuasan nasabah terhadap pelayanan yang diberikan selama menabung di PD. BPR BKK WONOGIRI sehingga penulis mampu membuat daftar kepuasan nasabah dalam hal menabung. Kendala yang dihadapi penulis adalah 58 kurangnya nasabah dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penulis sehingga kurangnya data untuk membuat daftar kepuasan nasabah. Cara yang dilakukan penulis adalah memberikan pertanyaan secara jelas dan dapat dipahami oleh nasabah tersebut sehingga diperoleh data yang cukup untuk membuat daftar. Kemajuan penulis dalam melakukan kegiatan ini adalah mampu dengan baik memberikan pertanyaan kepada setiap nasabah yang menabung. Gambar tidak tersedia di lampiran karena hal penarikan ini dilakukan secara cepat. 14. Mengikuti kegiatan sosialisasi tabungan ke Pelajar Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan sebagai sosialisasi dimana para pelajar mampu dan memahami apa manfaat dan fungsi dari menabung. Penulis disini menjelaskan pada pelajar manfaat dan fungsi menabung serta memperkenalkan jenis tabungan yang khusus bagi pelajar. Penulis melakukan kegiatan tersebut di berbagai sekolah dasar, diantaranya SD BULUSULUR, SD GIRIPURWO, SD 3 GIRIWONO, SD SENDANG. Kendala yang dialami penulis diawal melakukan kegiatan ini adalah masih sulit untuk memahami kondisi yang ada, sehingga sulit untuk menjelaskan pentingnya menabung kepada para siswa sekolah tersebut. Cara mengatasi kendala tersebut dengan memberikan games kepada para siswa sehingga mereka tertarik untuk mendegarkan sosialisasi tersebut. Kemajuan yang dicapai oleh penulis adalah mampu mengontrol keadaan para siswa dengan baik sehingga sosialisasi berjalan dengan lancar. Gambar tersedia di lampiran 1.7. dan 1.8. 59 15. Memahami isi website PD. BPR BKK WONOGIRI (www.bprbkk.co.id) Dalam kegiatan ini Penulis diajarkan oleh petugas untuk memahami bagaimana isi website www.bprbkk.co.id berjalan. Seperti halnya isi konten yang tersedia di website tersebut. Cara memposting berita baru ke dalam website tersebut. Dalam hal ini, penulis cukup mengalami kendala untuk memahami cara memposting berita baru tersebut karena sistem website yang sedikit membingungkan dan cara posting berita tersebut menggunakan kode yang cukup rumit. Untuk mengatasi kendala tersebut penulis bertanya kepada petugas cara untuk posting berita tersebut.. untuk hari-hari berikutnya penulis sudah dapat memahami dengan jelas proses untuk memposting berita tersebut. Gambar tersedia di lampiran 1.9. 16. Mengisi blangko rekening nasabah baru Kegiatan ini berupa pembukaan rekening baru oleh calon nasabah yang ingin menabung. Penulis bertugas untuk mengecek data yang ditulis calon nasabah sudah terisi sesuai perintah ataupun belum. Penulis juga melengkapi data nasabah yang belum lengkap. Kendala yang dialami penulis adalah tidak sesuainya daftar alamat yang tertera pada KTP dengan KK nasabah. Sehingga cara untuk mengatasi hal tersebut penulis harus bertanya kepada petugas untuk mengetahui kebenaran data tersebut. Kemajuan yang dicapai penulis adalah mampu melengkapi daftar nasabah baru dengan baik dan benar. Gambar tidak tersedia karena merupakan rahasia perusahaan. 60 17. Mengisi daftar nasabah baru Kegiatan ini merupakan pengisian nama calon nasabah serta nomor surat yang telah disetujui oleh pihak bank. Penulis bertugas mencatat ke buku agenda yang sudah disediakan. Dalam hal ini penulis tidak mengalami kesulitan apapun, sehingga penulis mampu melakukan tugas tersebut dengan baik. Gambar tidak tersedia karen amerupakan rahasia perusahaan. 18. Membuat daftar potongan gaji instansi Kegiatan ini merupakan pembuatan daftar nama instansi yang mengikuti kredit melalui potongan gaji. Penulis disini membantu petugas untuk membuat daftar nama tersebut sehingga petugas mudah untuk menyusun data tersebut. Penulis juga melakukan pengecekan jumlah angsuran yang dibebankan kepada pihak yang terkait. Dalam melakukan kegiatan ini penulis tidak mengalami kendala apapun, sehingga penulis mampu melakukan kegiatan tersebut dengan baik. Gambar tidak tersedia di lampiran karena rahasia perusahaan. 61 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Customer Relations dalam sebuah perusahaan terutama perbankkan memang sangatlah penting. Karena dengan adanya hubungan baik antara pihak bank dengan konsumen akan dapat menjaga image maupun citra perusahaan itu sendiri, sehingga hal tersebut mutlak dilakukan oleh semua perusahaan demi terjaganya citra perusahan. Setelah melakukan Kuliah Kerja Media (KKM) selama 2 bulan. Penulis telah dapat memahami beberapa hal mengenai Customer Relations. Berikut merupakan hal apa saja yang penulis dapatkan: 1. Pentingnya Customer Relations dalam sebuah perusahaan. Hal ini dapat menjaga hubungan baik antara perusahaan dan konsumen atau sebaliknya, dan juga meningkatkan citra perusahaan. 2. Peran dan fungsi Public Relations Dalam aspek Customer Relations ini peran Public Relations sangatlah penting. Hal itu mengingat Customer Relations sebagai manajemen yang secara khusus membahas teori mengenai penanganan hubungan antara perusahaan dengan konsumennya, dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan dimata konsumennya. 62 3. Lebih mengerti tentang fungsi dan tugas Public Relations di luar aspek Customer Relations. Tidak hanya memegang peranan Customer Relations namun juga beberapa fungsi dan peran lain, seperti Penanganan Surat Perjanjian dan Pengelolaan Website. Customer Relations yang handal mampu melakukan hubungan komunikasi yang efektif dengan konsumen pada khususnya maupun kalangan publik pada umumnya. Peran Customer Relations di dalam kegiatan pelayanan dan pemasaran yaitu meningkatkan volume penjualan, menyampaikan informasi produk yang utuh dan representatif dalam mencapai target penjualan dan kepuasan pelanggan yang diharapkan melalui pengembangan relasi saat ini sehigga mendapatkan hasil yang memuaskan. B. SARAN Pelaksanaan KKM sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk lebih mengenal, mengetahui, beradaptasi dunia kerja dan seluk beluk dunia Public Relations. Sehingga dapat menyiapkan mahasiswa sebagai tenaga ahli yang handal dan profesional pada bidang Public Relations. Namun dalam pelaksanaan KKM ini tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Sebagai akhir dari penulisan Tugas Akhir ini, Penulis memberikan saran yang baik dan bersifat membangun kepada pihak bank PD. BPR BKK WONOGIRI dan kepada pihak Prodi Komunikasi Terapan. 63 1. Saran bagi bank PD. BPR BKK WONOGIRI a. Saat ada mahasiswa magang sebelum melakukan tugas magang agar terlebih dahulu diberi pengarahan mengenai divisi-divisi yang ada beserta job desknya dan diperkenalkan kepada lingkungan kerja bank. Sehingga ketika mahasiswa magang tidak bingung dengan lingkungan sekitar perusahaan maupun penempatan magang di setiap divisi. b. Pembagian divisi magang yang tidak sesuai dengan apa yang di butuhkan oleh mahasiswa magang. Sehingga mahasiswa magang mengalami kebingungan dengan job desk yang dikerjakan karena tidak sesuai dengan keilmuan. c. Pengelolaan magang antara mahasiswa dengan peserta magang dari SMA seharusnya juga dibedakan job desknya sehingga apa yang didapat mahasiswa dan peserta magang dari SMA berbeda. d. Apabila ada tugas untuk mahasiswa magang yang sekiranya kurang dipahami dan dikuasai mahasiwa magang supaya diberi penjelasan terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan. 2. Saran Bagi Prodi Komunikasi Terapan a. Kerjasama antara Prodi Komunikasi Terapan dan peserta KKM dirasa kurang begitu kompak, sehingga sering terjadinya kesalahpahaman antara pihak Prodi Komunikasi Terapan dan peserta KKM. Informasi mengenai syarat-syarat untuk 64 melaksanakan KKM juga kurang jelas, sehingga peserta KKM harus berkali-kali menghubungi pihak admin prodi. Penjelasan tentang syarat-syarat magang seharusnya diberikan diawal pembekalan magang, jadi mahasiswa mempersiapkan sedini mungkin segala syarat tersebut. b. Untuk Prodi Komunikasi Terapan sebaiknya segala informasi untuk peserta KKM di tempelkan pada mading, sehingga tidak terjadi penumpukan mahasiswa yang ingin bertanya kepada panitia. Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis sampaikan, semoga dapat menjadi masukan yang bermanfaat dan membangun, supaya KKM berikutnya semakin baik.