BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata bank berasal dari

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata bank berasal dari bahasa Italia yaitu Banca. Bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dan masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank sebagai agent of
development bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam
rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional
ke arah peningkatan kesejahteraaan rakyat banyak melalui pemberian kredit
kepada masyarakat.
Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998
Tanggal 10 November 1998 tentang perbankkan, yang dimaksud dengan bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Fungsi
utama dari bank adalah menyediakan jasa menyangkut penyimpanan nilai dan
perluasan kredit.
Setiap bank memilki produk yang diunggulkan untuk menarik perhatian
masyarakat untuk memperoleh nasabah, maka ada beberapa hal yang dilakukan
1
2
oleh pihak bank diantaranya memberikan pelayanan yaang terbaik, memberikan
kepuasan kepada nasabah serta keamanan dan kenyamanan kepada nasabah.
Perbankkan adalah badan usaha yang menghimpun dan menyalurkan dana
kepada masyarakat, sehingga saat ini banyak sekali usaha perbankan bermunculan
dan menimbulkan persaingan yang sangat ketat. Persaingan usaha dalam bidang
perbankkan sangat mempengaruhi perolehan nasabah yang dihimpun oleh suatu
bank. Dengan demikian pihak perbankkan berlomba-lomba dalam mencapai
tujuannya dengan memberikan pelayanan dan kepuasan terhadap pelanggan.
Aktivitas perbankan tersebut dilandasai dengan komunikasi yang baik dengan
nasabah, agar nasabah akan loyal kepada pihak bank. Selain bank melakukan
komunikasi juga adanya pihak komunikator untuk dapat berkomunikasi secara
efektif, bank merancang program-program komunikasi yang menarik bagi
nasabah untuk mendidik wiraniaga supaya bersikap ramah dan mampu
memberikan informasi yang jelas.
Penulis melakukan Kuliah Kerja Media (KKM) yang merupakan sebuah
kegiatan yang wajib dilakukan oleh mahasiswa DIII Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta dalam meraih gelar Ahli Madya.
Kegiatan KKM dilaksanakan agar dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa,
sebab kegiatan ini merupakan pengaplikasian ilmu yang telah diterima mahasiswa
selama pembelajaran perkuliahan dan bagaimana penerapaannya dalam dunia
kerja.
3
Melalui kegiatan KKM ini dapat diperoleh kecocokan materi yang telah
dipelajari oleh mahasiswa di bangku kuliah dengan pelaksanaan sesungguhnya di
dunia kerja. Di sisi lain akan diperlukan suatu kerjasama antara dunia kerja
khususnya dalam jasa Public Relations di perbankkan dengan lembaga pendidikan
dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kegiatan Kuliah KKM ini
dilakukan untuk memperoleh informasi yang kemudian dituangkan dalam bentuk
tugas akhir, sebagai persyaratan dalam menyelesaikan Program Studi Diploma III
Komunikasi Terapan Hubungan Masyarakat pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Selain itu mahasiswa juga dapat mengetahui
bagaimana bentuk dan aktivitas kerja seorang Public Relations khususnya di
dunia perbankan selama proses kegiatan magang berlangsung.
Sebagai mahasiswa Jurusan Public Relations KKM adalah usaha untuk
menambah pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman tentang seluk beluk Public
Relations, khususnya Public Relations pada PD. BPR BKK KABUPATEN
WONOGIRI yang memiliki peranan yang komplek, yaitu sebagai sumber
informasi formal bagi nasabah dan pemerintahan daerah, media komunikasi
perusahaan daerah perbankkan dengan masyarakat, antar warga masyarakat dan
sebagai motivator tumbuhya dinamika masyarakat di Kabupaten Wonogiri, untuk
itu para pegawai Public Relations harus mampu menjadi pelayan informasi yang
baik kepada masyarakat sehingga dapat menjalankan visi dan misinya. Hal ini
sangat penting bagi PD. BPR BKK WONOGIRI karena dengan adanya Public
Relations masyarakat akan lebih mudah mengetahui bagaimana perusahaan
4
tersebut melayani masyarakat dengan kegiatan maupun aktivitas yang dijalani di
Public Relations khususnya, dan PD. BPR BKK WONOGIRI pada umumnya
dapat terus terjaga dengan baik untuk seterusnya.
Dalam pelaksanaan Magang/KKM Penulis ditempatkan dibagian Kantor Pusat
Operasional divisi Pelayanan (Customer Service) yang merupakan salah satu
fungsi Public Relations. Dalam melakukan kegiatan Public Relations di dalam
pelayanan, PD. BPR BKK WONOGIRI berupaya meningkatkan kualitas
Customer Relations
dengan mengadakan kegiatan-kegiatan untuk menjaring
konsumen baru, memperluas langganan, memperkenalkan produk, ataupun
mencari modal dan relasi. Sehingga dengan memberikan pelayanan prima
terhadap masyarakat, maka dengan itu mampu meningkatkan pelayanan. Sehingga
masyarakat juga akan loyal terhadap perusahaan.
Agar hal ini terus berkembang, sudah saatnya perusahaan menyadari
pentingnya peran Public Relations terutama di bidang Customer Relations dalam
meningkatkan pemasaran untuk meningkatkan volume penjualan, diantaranya
membantu memperkenalkan dan memasarkan produk di PD. BPR BKK
WONOGIRI. Keberadaan Public Relations akan sangat membantu tugas-tugas
Divisi Kantor Pusat Operasional terutama dalam menyampaikan informasi produk
yang utuh dan representatif dalam mencapai target penjualan yang diharapkan
melalui pengembangan relasi. Sehubungan dengan makin berkembangnya dunia
pemasaran yang menimbulkan semakin tingginya tingkat persaingan dalam dunia
perbankan di Indonesia. Strategi pemasaran yang efektif digunakan adalah
5
Customer Relations. Customer Relations yang handal harus melakukan hubungan
komunikasi yang efektif dengan para nasabah. Dengan terus adanya upaya
peningkatan kualitas Customer Relations tersebut, di harapakan nasabah akan
semakin loyal dalam menggunakan produk dan jasa bank tersebut.
Maka dari itu, dikarenakan peranan sebagai Public Relations sangatlah penting
untuk berhubungan dengan masyarakat luas, dan berpengaruh terhadap pelayanan,
penulis
mengangkat
judul
“PERAN
PUBLIC
RELATIONS
DALAM
KEGIATAN CUSTOMER RELATIONS DI KANTOR PUSAT PD. BPR
BKK WONOGIRI”
B. Tujuan dan Manfaat
Kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM) yang dilaksanakan Penulis di PD. BPR
BKK WONOGIRI memiliki beberapa tujuan:
1. Tujuan Umum
a. Memenuhi kewajiban penulis sebagai mahasiswa Diploma III Universitas
Sebelas Maret Surakarta untuk mendapatkan gelar sebagai Ahli Madya;
b. Memberikan kesempatan penulis untuk merasakan dunia kerja secara
langsung;
c. Menumbuhkan kreativitas penulis pada bidang Public Relations;
d. Meningkatkan daya public speaking penulis dalam berinteraksi dengan
masyarakat.
6
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh PD. BPR BKK
WONOGIRI untuk meningkatkan kualitas kerja perusahaan;
b. Memepelajari cara kerja Public Relations dalam berhubungan dengan
nasabah;
c. Mempelajari cara kerja Kantor Pusat Operasional khususnya dalam
bidang Public Relation;
3. Manfaat Kuliah Kerja Media
a. Untuk mengaplikasikan teori yang didapatkan di bangku perkuliaha;
b. Memperkenalkan penulis dengan dunia pekerjaan sebagai bekal
nantinya penulis dalam memasuki dunia kerja;
c. Ikut membantu kegiatan harian di Public Relations PD. BPR BKK
WONOGIRI;
d. Melatih mahasiswa untuk bertanggung jawab dan profesional dalam
melakukan suatu pekerjaan.
C. WAKTU DAN PELAKSANAAN KKM
Dalam pelaksaan KKM
penulis melakukan berbagai kegiatan
di bidang
Public Relations yang berada di Kantor Pusat Operasional PD. BPR BKK
WONOGIRI. Kegiatan tersebut meliputi apel pagi sebelum memulai kegiatan
setiap harinya, jalan santai setiap hari Jumat pagi. Melakukan kegiatan yang
berhubungan dengan Customer Relations berupa : Loan service, BI Checking,
OTS Perusahaan, Entry Data, Out Going Call Debitur, Sertifitcate Mapping, Out
7
Going Call Collection. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang
penulis lakukan selama melaksanakan magang. Namun, tidak hanya meliputi
kegiatan dalam hal Customer Relations, penulis juga melakukan kegiatan lainnya
seperti : Menangani pengelolaan perjanjian kerjasama pihak luar, merapikan filefile kerjasama dengan pihak luar, membuat daftar klasifikasi MoU pihak eksternal
mengikuti kegiatan penarikan tabungan, dan lain sebagainya.
Waktu
: 9 Februari s.d 7 April 2016
Jam Kerja
: 07.30 WIB s.d 14.00 WIB ( lima hari kerja)
Tempat
: PD. BPR BKK WONOGIRI
Kantor Pusat PD. BPR BKK WONOGIRI
Jalan Jendral Sudirman 234 Wonogiri.
Telp (0273) 322214, 322747, Fax : 3322742
Email
: [email protected]
[email protected]
Website
: http://www.bpr.bkk.co.id
BAB II
KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST
A. Kerangka Teori
1. Public Relations
a. Pengertian dan Konsep Dasar Public Relations
Istilah Public Relations sering diartikan menjadi “hubungan
masyarakat (humas)”. Sebenarnya istilah hubungan masyarakat tidak tepat.
Arti kata “public” dalam Public Relations berbeda dengan kata
“masyarakat” dalam hubungan masyarakat. Istilah masyarakat terlalu luas,
sedangkan public (publik) hanyalah bagian dari masyarakat yang luas
tersebut. Publik merupakan sekumpulan orang atau kelompok dalam
masyarakat yang memiliki kepentingan yang sama terhadap satu hal.
(Kriyantono; 2008:3)
Publik sendiri mempunyai kepentingan atau perhatian yang sama
terhadap suatu isu atau obyek tertentu. Kepentingan dan atau perhatian ini
yang mengikat anggotanya secara emosional. Publik juga tidak harus
berada dalam satu wilayah geografis. Publik bisa berada dalam tempat
yang berjauhan dan tidak saling mengenal. (Kriyantono, 2008:6)
Menurut Onong Uchjana Effendy, “Ada banyak pendapat di dunia
ini tentang pengertian Public Relations. Sekitar 200 lebih pendapat yang
8
9
dikemukakan oleh para ahli di Amerika. Berikut merupakan beberapa
definisi diantaranya:
a) Roberto Simoes (1984)
“Public Relations merupakan fungsi manajemen. Public Relations
menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga
atau organisasi dengan publiknya, baik internal maupun eksternal. Hal
ini merupakan unsur yang sangat penting dalam manajemen untuk
mencapai tujuan organisasi”. (Rumanti; 2002:7)
b) J.C. Seidel dan W. Emerson Rech
“Public Relations adalah proses yang berkesinambungan, seni
menanamkan suatu rencana dan sebagainya”. (Cutlip, Center, dan
Broom; 2006:11)
c) Onong Uchjana Effendy
“Humas adalah komunikasi dua arah antara organisasi dengan publik
secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan
manajemen dengan
menigkatkan pembinaan kerja
sama
dan
pemenuhan kepentingan bersama”. (Effendy; 1993:105)
d) Cutlip, center & Broom
“Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan
mempertahankan hubungan baik dan bermanfaat antara organisasi
10
dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan
organisasi tersebut”. (Cutlip, Center dan Broom; 2006:6)
e) International Public Relations Association (IPRA)
“Public Relations merupakan fungsi manajemen yang khas yang
mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur bersama antara
organisasi dengan publiknya mengenai komunikasi, pengertian,
penerimaan,
dan
kerja
sama,
melibatkan
manajemen
dalam
permasalahan dan persoalan; membantu manajemen memberikan
penerangan dan tanggapan dalam hubungan dengan opini publik;
menetapkan dan menekankan tanggung jawab manajemen dalam
mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak
sebagai sistem peringatan yang dini dalam membantu mendahului
kecenderungan; dan menggunakan penelitian serta teknik komunikasi
yang sehat dan etis sebagai sarana utama”. (Effendy; 1993:107)
Dapat disimpulkan Public Relations adalah fungsi manajemen
yang membangun dan memertahankan hubungan yang baik dan
bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi
kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.
b. Fungsi Public Relations
Fungsi Public Relations adalah harapan publik terhadap apa yang
seharusnya dilakukan oleh Public Relations sesuai dengan kedudukannya
11
sebagai Public Relations. Jadi, Public Relations dikatakan berfungsi apabila
dia mampu melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik, berguna atau
tidak dalam menunjang tujuan perusahaan dan menjamin kepentingan publik.
Secara garis besar fungsi Public Relations adalah :
a. Memlihara komunikasi yang harmonis antara perusahaan dengan
publiknya;
b. Melayani kepentingan publik dengan baik;
c. Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik.
Sedangkan Cutlip, Center dan Broom menyebutkan fungsi Public
Relations sebagai berikut:
1. Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi;
2. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan
menyebarkan
informasi
dari
perusahaan
kepada
publik
dan
menyalurkan opini publik kepada perusahaan;
3. Melayani publik dan memberikan informasi kepada pimpinan
perusahaan mengenai kepentingan umum;
4. Membina hubungan secara harmonis antara perusahaan dan publik
baik internal maupun eksternal.
12
c. Tujuan Public Relations
Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai, dituju, atau diraih.
Tujuan merupakan sesuatu yang mengarahkan kegiatan Public Relations,
sehingga tidak melenceng atau salah sasaran.
Karena
Public
Relations
adalah
fungsi
manajemen
dalam
melaksanakan kegiatan komunikasi, maa pada dasar tujuan Public Relations
adalah tujuan-tujuan komunikasi. Seperti yang diungkapkan Rachmat
Kriyantono dalam bukunya “Public Relations Writing”, maka tujuan-tujuan
Public Relations adalah sebagai berikut:
1. Membangun Citra Korporat (Corporate Image)
Citra adalah gambaran presepsi publik tentang perusahaan menyangkut
pelayanannya, kualitas produk, budaya perusahaan, perilaku perusahaan
maupun individu-individu dalam perusahaan. Pada akhirnya presepsi akan
mempengaruhi sikap dan opini publik terhadap perusahaan. Untuk
mencegah adanya opini publik yang buruk terhadap perusahaan, maka
dibutuhkan campur tangan Public Relations.
2. Citra Korporat Melalui Program CSR
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah program Public Relations
untuk melibatkan mengatasi persoalan-persoalan sosial di lingkungannya.
Dengan kata lain, CSR adalah pengintegrasian kepedulian terhadap
13
masalah sosial dan lingkungan hidup ke dalam operasi bisnis perusahaan
dan interaksi sukarela antara perusahaan dan para stakeholder-nya.
3. Menciptakan Pemahaman Antara Perusahaan Dengan Publiknya
Tugas Public Relations adalah berupaya menciptakan saling pengertian
antara perusahaan dengan publiknya. Melalui kegiatan komunikasi
diharapkan terjadi kondisi kecukupan informasi ini merupakan dasar untuk
mencegah kesalahan presepsi.
4. Membentuk Opini Publik yang Favorable
Sikap publik terhadap perusahaan dapat juga disebut opiini publik. Opini
publik ini dapat dibagi menjadi 3, yaitu opini positif, opini negatif, dan
netral. Dalam hal ini praktisi Public Relations dituntut untuk dapat
memelihara opini publik yang favorable (positif).
5. Membentuk Good Will dan Kerjasama
Good will dan kerjasama dapat terwujud karena ada inspiratif yang
dilakukan berulang-ulang Public Relations perusahaan untuk menanamkan
saling pengertian dan kepercayaan kepada publiknya. Kemudian diikuti
tindakan nyata perusahaan untuk komitmen mewujudkan kepentingan
publik.
14
d. Hubungan Internal dan Eksternal Public Relations
Proses komunikasi dalam aspek kerja Public Relations dapat dibedakan
menjadi dua kategori, yakni komunikasi internal dan komunikasi ekstenal.
Kedua proses komunikasi tersebut tentu berbeda sasaran komunikasinya.
Berikut sedikit penjabarannya.
a.
Hubungan Internal
Hubungan internal pada umumnya adalah hubungan dengan
komponen internal perusahaaan saham. Sebagai wakil perusahaan, praktisi
Public Relations harus menciptakan dan selanjutnya membina komunikasi
dua arah baik secara vertikal maupun horizontal. Secara vertikal di satu
pihak Ia menyebarkan informasi seluas-luasnya kepada para karyawan,
dilain pihak Ia menampung segala keluhan, tanggapan serta keinginan para
karyawan, kemudian menyampaikan kepada para pimpinan atau direksi
perusahaan untuk mencari solusi yang terbaik. Disitulah peran Public
Relations sebagai mediator untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
(Onong Uchjana Effendy; 2004:135)
b. Hubungan Eksternal
Hubungan eksternal adalah hubungan yang dilakukan oleh
khalayk/publik diluar organisasi. Publik yang menjadi sasaran komunikasi
pada hal ini tergantung pada bidang yang digeluti oleh perusahaan.
Meskipun demikian ada beberapa publik global yang menjadi sasaran
sebagai komunikasi, yakni;
15
1. Hubungan dengan masyarakat sekitar;
2. Hubungan dengan pemerintah;
3. Hubungan dengan pers.
2. Customer Relations
a. Pengertian Customer Relations
Hubungan antara konsumen dengan praktisi Public Relarions
dalam sebuah organisasi atau perusahaan adalah sebuah hal yang
alamiah, karena konsumen adalah bagian dari masyarakat yang harus
direspon oleh perusahaan. Penanganan kompalin dari konsumen harus
cepat dan efektif. Tidak hanya itu, praktisi Public Relations juga
dituntut
untuk
mampu
mengimprovisasi
komunikasi
duaarah
perusahaan dengan konsumennya.
Inforamsi seputar komplain harus dikomunikasikan secara baik dan
tepat kepada perusahaan, sehingga komplain tersebut dapat segera
diatasi dan tida akan menimbulkan opini publik yang buruk dan
mungkin akan menjatuhkam citra perusahaan itu sendiri. Praktisi Public
Relations
menggunakan
kemampuan
mereka
untuk
membantu
perusahaan dalam menangani konsumen dengan baik.
Menurut Rusady Ruslan dalam bukunya Manajemen Public
Relations dan Media Komunikasi (2006:275-276), memberikan dua
definsisi tentang Customer Relations, sebagai berikut:
16
a. Customer Relations, adalah kehidupan sistem informasi yang
terintegrasi yang direncanakan, menjadwalkan dan mengendalikan
aktivitas-aktivitas pra penjualan dan paska penjualan sebuah
perusahaan atau organisasi, melingkupi aspek yang berhubungan
dengan calon pelanggan dan pelanggan saar ini.
b. Customer Relations merupakan manajemen yang secara khusus
membahas teori mengenai penanganan hubungan antara perusahan
dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan dimata para
pelanggannya.
Karena peran penting pelanggan dalam mewujudkan keberhasilan
perusahaan, menurut Prof. Drs Onong Uchajana Effendy, MA, dalam
bukunya yang berjudul “Human Relations dan Public Relations”, para
pelanggan tetap harus selalu “dipegang”, jangan sampai pindah
perhatiannya dan menjadi pelanggan perusahaan lain. Dalam hal itu
pelanggan yang baru satu atau dua kali membeli harus diusahakan agar
menjadi pelanggan tetap. Sedang mereka yang belum pernah membeli
sama sekali diusahakan agar tertarik perhatiannya dan mencoba. Untuk
kemudian digerakkan sehingga menjadi pelanggan tetap. Inilah tugas
seorang Public Relations dalam hubungannya dengan pelanggan.
b. Tujuan Customer Relations
Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya yang berjudul
“Human Relations dan Public Relations” seorang praktisi Public
17
Relations dalam perusahaan harus mampu menerapkan tujuan Customer
Relations yang meliputi:
a) Terciptanya hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan para
pelanggan;
b) Terbentuknya citra positif perusahaan di benak para pelanggannya
yang pada akhirnya mampu mengkukuhkan loyalitas pelanggan
terhadap perusahaan;
c) Perusahaan mampu mempertahankan ekstensinya.
c. Fungsi Customer Relations
Dalam hal ini Customer Relations memiliki beberapa fungsi,
diantaranya :
1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi konsumen;
2. Mengusung falsafah customer oriented (customer centric);
3. Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang konsumen;
4. Membangun proses ujung ke ujungg dalam melayani konsumen;
5. Menyediakan dukungan pelangggan yang sempurna;
6. Menangani keluhan/komplain pelanggan;
7. Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan;
8. Membuat informasi holistik tentang informasi layanan dan
penjualan dari pelanggan.
18
d. Faktor Penunjang Keberhasilan Customer Relations
Guna tercapainnya tujuan Customer Relations, maka perlu
diperhatikan pula faktor-faktor penunjangnya antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Menghargai kepentingan dan kebutuhan konsumen;
2. Menjaga sopan santun dalam berkomunikasi, sikap tindak dan
perilaku dalam hal melayani kepentingan atau kebutuhan konsumen;
3. Mengedepankan keluhan-keluhan serta komplain konsumen;
4. Memiliki disiplin kerja yang tinggi, sehingga dapat diandalkan dan
dipercaya dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya secara
profesional;
5. Memiliki loyalitas tinggi;
6. Memiliki sikap dan penampilan diri yang positif, yaitu sopan, ramah,
dan terbukaserta mampu menghadapi berbagai macam psikologi
konsumen;
7. Mengedepankan kepentingan perusahaan dari pada kepentingan
pribadi dalam melaksanakan fungsi dan kewajiban sebagai seorang
Public Relations yang profesional dalam upaya memberikan
pelayanan yang terbaik dan memuaskan konsumen.
e. Sasaran Customer Relations
Sasaran untuk menjalankan strategi Customer Relations harus
mempertimbangkan situasi spesifik yang dihadapi perusahaan dan juga
19
kebutuhan dan harapan konsumen. Informasi yang didapat melalu inisiasi
Customer Relations dapat mendukung pengembangan strategi pemasaran
dengan mengembangkan pengetahuan pada area-area tertentu seperti
identifikasi segmen konsumen, peningkatan retensi konsumen, perbaikan
produk yang disampaikan, juga identifikasi pelanggan blue chip (yang
paling menguntungkan). Sasaran ini dilakukan dengan melakukan
manipulasi informasi yang terkait yang selanjutnya dimanfaatkan
bersama untuk ditransformasikan menjadi pengetahuan. Pengetahuan ini
merupakan pengetahuan yang memungkinkan perusahaan dapat lebih
memahami konsumen, dan digunakan untuk menyesuaikan kapabilitas
organisasi agar dapat memberikan nilai yang lebih baik bagi pelanggan.
Strategi Customer Relations bervariasi dalam besaran, komplesitas,
cakupanya. Hal ini akan berpengaruh pada tipe apa Customer Relations
dikembangkan. Strategi Customer Relations yang efektif akan fokus pada
berbagai saluran. Perusahaan harus secara efektif mengelola saluran ini
untuk perbaikan pelayanan.
B. Focus Of Interest
1. Peran Public Relations
Menurut Dozier & Broom (Ruslan, 2006: 20-21), peranan Public
Relations dalam suatu organisasi dapat dibagi menjadi empat kategori,
yaitu:
20
a. Penasehat ahli (expert presciber)
Seorang Public Relations dapat membantu mencarikan solusi
dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (public
relationship).
Hubungan
praktisi
Public
Relations
dengan
manajemen organisasi seperti hubungan antara “dokter dengan
pasiennya”. Artinya, pihak manajemen bertindak pasif untuk
menerima dan mempercayai apa yang telah disarankan atau usulan
dari Public Relations tersebut dalam memecahkan dan mengatasi
permasalahan yang tengah dihadapi oleh organisasi.
b.Fasilitator komunikasi (communication fasilitator)
Praktisi Public Relations bertindak sebagai komunikator atau
mediator
untuk
membantu
pihak
manajemen
dalam
hal
mendengarkan apa yang diinginkan serta diharapkan oleh
publiknya. Selain itu, Public Relations juga dituntut mampu
menjelaskan kembali keinginan, kebijakan, dan harapan organisasi
kepada pihak publiknya. Adanya komunikasi timbal balik tersebut
membuat
tercipta
saling
pengertian,
percaya,
menghargai,
mendukung, serta toleransi yang baik dari kedua pihak.
c. Fasilitator proses pemecahan masalah (problem solving process
fasilitator)
Peranan praktisi Public Relations dalam proses pemecahan
persoalan Public Relations merupakan bagian dari tim manajemen.
21
Hal tersebut dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi
baik sebagai penasehat (adviser) hingga mengambil tindakan
eksekusi atau keputusan dalam mengatasi persoalan atau krisis
yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional. Umumnya
dalam menghadapi suatu krisis yang terjadi, maka dibentuk suatu
tim yang dikoordinir praktisi ahli Public Relations dengan
melibatkan berbagai departemen dan keahlian dalam satu tim
khusus untuk membantu organisasi, atau perusahaan yang tengah
menghadapi atau mengatasi krisis tertentu.
d.Teknisi komunikasi (communication technician)
Peranan Public Relations sebagai communication technician ini
menjadikan Public Relations sebagai journalist in resident yang
menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan
method of communication in organization. Peran Public Relations
dalam teknisi komunikasi mencakup didalamnya melakukan
komunikasi customer relations. Aktivitas Public Relations seharihari adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik (two way
trafic communications) antara lembaga.
2. Kegiatan Customer Relations
Customer Relations memiliki peranan yang penting dalam upaya
menjalin hubungan yang baik antara perusahaan dengan pelanggan.
Sebisa
mungkin
Customer
Relations
dituntut
untuk
bisa
mempertahankan hubungan baik dengan pelanggannya, karena mereka
22
merupakan aset perusahaan. Dimana dampak baik dari hubungan
tersebut akan meningkatkan reputasi dan kredibilitas perusahaan
dimata masyarakat. Maka dari itu, pemenuhan keinginan konsumen
serta pelayanan yang prima kepada pelanggan sangat diutamakan demi
tercapainya kepuasan konsumen terhadap perusahaan.
Melalui sistem yang menerapkan peran Public Relations dalam
kegiatan Customer Relations perusahaan dapat membentuk hubungan
yang lebih dekat dengan pelanggannya. Dari peran Public Relations
dalam kegiatan Customer Relations tersebut perusahaan dapat
mengetahui kebutuhan pelanggan dan menyediakan produk atau
layanan yang sesuai dengan permintaan pelanggan. Terdapat dua
kegiatan dalam Customer Relations (Wilcox et all, 2003: 108):
a. Consumer Information
Informasi memegang peran penting untuk membantu
pelanggan dalam menjatuhkan pilihannya atas suatu produk atau
jasa yang akan digunakan. Informasi yang diberikan kepada
pelanggan haruslah sesuai dengan produk yang ditawarkan.
Informasi tersebut harus benar, jujur, jelas dalam penyampaiannya
karena informasi merupakan kebutuhan pokok yang diperlukan
pelanggan sebelum mereka menentukan suatu produk yang akan
digunakan. Konsumen memproses informasi produk dengan
atribut-atributnya, merk, perbandingan dengan merk lain, atau
kombinasi
beberapa
faktor
tersebut.
Jika
informasi
yang
23
didapatkan
dianggap
kurang,
dapat
mengakibatan
salah
penggunaan. Hal tersebut sangat menekankan bahwa sebelum
pelanggan memilih salah satu produk atau jasa yang ditawarkan,
sebelumnya pelanggan harus mendapatkan informasi yang sejelasjelasnya mengenai produk atau jasa tersebut. Kegiatan consumer
information ini berkaitan erat dengan consumer education. Namun
consumer education lebih mengarah kepada hak penuh konsumen
mengenai informasi suatu produk atau jasa. Perlunya consumer
education pada sebuah perusahaan dapat menjadi solusi tepat untuk
mencegah penyalahgunaan produk atau jasa.
b. Complaint Handling
Complaint merupakan suatu wujud rasa ketidakpuasan
konsumen. Complaint sangat berpengaruh besar dalam kemajuan
sebuah perusahaan. Complaint yang terselesaikan dengan baik dan
profesional akan berdampak positif nantinya bagi perusahaan
tersebut, karena dengan begitu pelanggan tersebut merasa sangat di
hargai pendapatnya. Hal itu merupakan hak bagi para konsumen
untuk menyampaikan rasa ketidak puasannya. Tetapi alangkah
baiknya kalau kita bisa mencegah complaint itu terjadi dengan
memperhatikan hal-hal yang sedetail mungkin, dan mengetahui apa
yang di butuhkan oleh konsumen sebelum mereka sendiri yang
meminta.
24
3. Keterkaitan Peran Public Relations dengan Kegiatan Customer
Relations
Pada dasarnya peran seorang Public Relations dalam
menjalin hubungan dengan publik pelanggannya. Dalam membina
perannya tersebut, seorang Public Relations harus mampu mengatur
dan menjaga hubungan antara perusahaan dan pelanggan maupun
calon pelanggan dengan komunikasi efektif dan pelayanan sebagai
kegiatan utamanya.
Ketika melaksanakan hubungan atau Customer Relations,
seorang Public Relations dituntut untuk mampu menyajikan
informasi
dan
pelayanan
yang
benar-benar
memuaskan
konsumennya, sehingga upaya yang diakukan Public Relations
tersebut mampu mempersuasif dan mempertahankan loyalitas
konsumen dan pelanggan terhadap perusahaan. Seperti yang
diungkapkan
Philip
Kotler
dalam
bukunya
Marketing
Management, bahwa ketika suatu perusahaan memlihara atau
membina hubungan dengan pelanggan maka perusahaan tersebut
akan dapat berjalan, bahkan perusahaan tersebut akan mampu
meningkatkan profitnya dengan pemeliharaan pelanggan yang jauh
lebih efektif dan efisien dibanding mencari pelanggan baru.
Bentuk-bentuk dari upaya Customer Relations itu sendiri
pun beragam, seperti melalui publisitas, iklan, dan sales promotion.
25
Menurut Djaja (1985:35). Customer Relations bisa berorientasi
kepada banyak hal seperti promosi, memperluas langganan,
memperoleh suatu data secara langsung, serta mengukur minat dan
atensi publik ataupun pelanggan.
BAB III
PROFIL PD. BPR BKK WONOGIRI
A. Gambaran Umum PD. BPR BKK WONOGIRI
PD. BPR BKK WONOGIRI mengalami perkembangan yang luar biasa
yang tidak terlepas dari peran penting pengurus, pemilik pegawai, mitra kerja,
dan para steakholder yang mempunyai komitmen tinggi terhadap kemajuan
dan perkembangan perusahaan baik pada saat ini maupun di masa yang akan
datang.
Langkah demi langkah telah menunjukkan perubahan yang berarti untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Perkembangan yang
berarti kemajuan pada PD. BPR BKK WONOGIRI tidak terlepas dari
dukungan sumber daya manusia terdiri dari 3 (tiga) direksi dan 187 karyawan
yang berada di kantor pusat, kantor operasional, 11 kantor cabang dan kantor
kas di seluruh Wilayah Wonogiri.
Sarana operasional yang memadai serta dukungan infrastruktur yang
berbasis teknologi informasi membantu memperlancar jalannya pelayanan dan
operasional. Peran penting sumber daya manusia akan terus diberdayakan dan
ditingkatkan melalui pendidikan pelatihan yang direncanakan agar siap
berkompetisi baik di ruang lingkup lokal maupun nasional. Biaya pendidikan
yang telah dialokasikan diharapkan mampu memberikan motivasi dan
26
27
dorongan untuk terus-menerus melakukan peningkatan pengetahuan di segala
bidang.
B. SEJARAH PD. BPR BKK WONOGIRI
PD. BPR BKK WONOGIRI pada mulanya bernama Badan Kredit
Kecamatan (BKK) yang tersebar diseluruh kecamatan di Kabupaten Wonogiri,
yang modal awalnya berupa pinjaman dari APBD JAWA TENGAH. Kondisi
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan terus meningkat memerlukan peran
serta masyarakat dan pemerintahan untuk bahu-membahu bekerja sama dalam
peningkatan percepatan perekonomian. Oleh karena itu sebagai wujud peran
serta pemerintah dalam rangka pemerataan pendapatan dan kesejahteraan serta
percepatan pertumbuhan perekonomian tersebut terbentuklah suatu lembaga
keuangan BKK.
Awal pendiriannya di bawah pengawasan dan kerja sama dengan Bank
Pembangunan Daerah Jawa Tengah dengan Pemerintah Daerah Kabupaten
Wonogiri. Sebelum dikukuhkan menjadi Bank Perkreditan Rakyat bernama
Badan Kredit Kecamatan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah
No. Dsa, 236/1969 jo. Dsa. 323/1970 tanggal 19 Nopermber 1970. Agar BKK
dapat beroperasi secara lebih profesional dan dapat berkembang lebih leluasa
sesuai dengan bidang usahanya, maka diterbitkanlah Peraturan Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 11 tahun 1981. Salah satu hal yang penting
dalam PERDA tersebut adalah bahwa BKK berstatus sebagai BUMD (Badan
Usaha Milik Daerah).
28
Pengukuhan menjadi Bank Perkreditan Rakyat, dilakukan berdasarkan SK
Direksi Bank Indonesia No.32/194/KEP/DIR tanggal 14 Mei 1994 tentang
pemberian izin usaha sebagai Bank Perkreditan Rakyat. PD. BPR BKK
WONOGIRI Kota sebagai salah satu lembaga keuangan di Kabupaten
Wonogiri
yang bergerak dalam bidang perbankan
dengan
kegiatan
menghimpun dan menyalurkan dana dari dan untuk masyarakat sesuai dengan
Undang-undang No. 7 tahun 1997 jo. Undang-undang No. 10 tahun 1998
tentang perbankan.
Untuk menghadapi tantangan ke depan yang lebih kompleks, khususya
menghadapi persaingan dengan lembaga perbankan dan lembaga keuangan non
bank lain, maka merger (penggabungan usaha) adalah salah satu jawaban untuk
menghadapi tantangan tersebut. Dalam merger tersebut telah terbentuk suatu
komitmen untuk menggali dan menyatukann potensi sumber daya dalam
kemajemukan demi kemajuan dan kesejahteraan bersama yaitu dengan
semboyan “MERAIH SUKSES BERSAMA, BERSAMA MERAIH
SUKSES”. Dasar Hukum berdasarkan Keputusan Deputi Gubernur Bank
Indonesia Nomor 7/17/Kep.DpG/2005,12 PD. BPR BKK Se-Kabupaten
Wonogiri secara resmi diberi izin untuk merger ke dalam PD. BPR BKK
WONOGIRI dan disetujui oleh Gubernur Jawa Tengah melalui Surat
Keputusan Nomor 503/78.2005 tanggal 30 Desember 2005.
29
C. Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi:
Menjadi bank yang sehat, besar, mandiri dan mampu bersaing
Penjabaran Visi tersebut adalah, bank PD. BPR BKK manjadi bank yang
sesuai dengan apa yang ditentukan oleh OJK ( Otorisasi Jasa Keuangan) dan
Bank Indonesia sehingga mampu berkembang menjadi bank yang tidak
merugikan nasabahnya. Menjadi bank besar yang bisa melakukan ekspansi di
lingkungan internal maupun eksternal. Menjadi bank yang mandiri, dimana
dapat menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat sehingga akhirnya
meningkatkan perekonomian daerah dan nasional. Mampu bersaingan dengan
dengan kompetitor perbankan yang lain.
2. Misi:
a. Menjalankan Usaha sebagai Bank Perkreditan Rakyat, sesuai
dengan ketentuan perundang – undangan yang berlaku;
b. Membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan
Pembangunan Daerah disegala bidang;
c. Sebagai Mitra Usaha Masyarakat dalam meningkatkan taraf hidup
melalui layanan jasa BPR yang profesional;
d. Mengupayakan Sumber Pendapatan Asli Daerah.
30
D. Legalitas
PD. BPR BKK WONOGIRI, saat ini adalah hasil penggabungan usaha
(MERGE) dari 12 (dua belas) PD.BPR BKK di Kabupaten Wonogiri
berdasarkan legalitas sebagai berikut:
1. Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 7/17/KEP.DpG/2005
tanggal 8 Desember 2005, tentang pemberian izin penggabungan
Usaha
(Merger);
2. Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 503/78/2005 tanggal 30
Desember
2005,
tentang
persetujuan
izin
Penggabungan
Usaha
(merger);
3. Anggaran Dasar PD. BPR BKK Wonogiri Kota No 04 Tanggal 03
September 2005 dan Perubahannya yang disahkan Notaris di Wonogiri
Noor Saptanti,SH,MH;
4. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No 11 Tahun 2008 tanggal 23
Juni 2008 tentang PD.BPR BKK di Provinsi Jawa Tengah.
E. Budaya Perusahaan
1. Pelayanan prima, pelayanan merupakan kunci keberhasilan perusahaan dan
untuk memberikan pelayanan prima kepada nasabah dengan cara
memberikan nilai lebih dari apa yang telah diberikan, sehingga nasabah
puas dan menimbulkan kesan yang mendalam;
31
2. Profesionalisme, pengelolaan usaha bank dilaksanakan sesuai kompetensi
SDM dibandingnya yang menguasai pengetahuan dan ketrampilan
perbankan serta kode etik banker yang dilandasi integritas yang tinggi;
3. Tim yang solid, perusahaan akan memberdayakan seluruh potensi SDM
untuk berpartisipasi aktif dan melakukan koordinasi yang efektif dalam
memberikan kontribusi bagi peningkatan kinerja perusahaan dengan
mengembangkan iklim kerjasama tim yang kondusif dan konstruktif;
4. Wawasan kepemimpinan, wawasan dan pandangan yang luas ke depan dari
pemimpin untuk mendorong SDM dalam melakukan proses kreativitas dan
inovasi dalam pengelolaan kegiatan perusahaan yang berfokus pada
manajemen kualitas dan manajemen resiko;
5. Integritas, pengelolaan perusahaan tercermin dari sikap dan kepribadiaan
yang ramah, sopan santun dan bertingkah laku dan tulus dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat / nasabah serta dengan tegas dan transparan
dalam memberlakukan penghargaan dan sanksi kepada pegawai yang tidak
sesuai dengan peraturan perusahaan.
Statement budaya perusahaan “Meraih Sukses Bersama, Bersama
Meraih Sukses”. Makna statement budaya tersebut adalah perusahaan ingin
menciptakan suatu bentuk kerjasaman dengan masyarakat untuk menciptakan
kesusksesan bersama dengan bergabung menjadi nasabah PD. BPR BKK
WONOGIRI.
32
F. Prestasi dan Penghargaan
Prestasi dan penghargaan yang telah diraih PD.BPR BKK Wonogiri:
1. Wajib Pajak Badan Pembayar Besar Tahun 2006 Se-Kabupaten Wonogiri;
2. Peringkat 5 Besar PD. BPR BKK Se-Jawa Tengah;
3. Piagam Penghargaan Citra Pelayanan Prima Tahun 2011.
G. Kantor Cabang PD. BPR BKK WONOGIRI
Dalam menjalankan aktivitas perbankan, PD BPR BKK WONOGIRI
dibantu oleh beberapa cabang yaitu:
1.
Kantor Cabang Ngadirojo;
2.
Kantor Cabang Girimarto;
3.
Kantor Cabang Jatipurno;
4.
Kantor Cabang Jatiroto;
5.
Kantor Cabang Slogohimo;
6.
Kantor Cabang Purwantoro;
7.
Kantor Cabang Tirtomoyo;
8.
Kantor Cabang Baturetno;
9.
Kantor Cabang Batuwarno;
10. Kantor Cabang Giriwoyo;
11. Kantor Cabang Giritontro.
H. STRUKTUR ORGANISASI
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PD. BPR BKK WONOGIRI
Sumber : Dokumentasi Seksi Pelayanan PD. BPR BKK WONOGIRI
33
34
I. TUGAS DAN WEWENANG PD. BPR BKK WONOGIRI
Pembagian tugas dan tanggung jawab bagian-bagian yang ada dalam
struktur organisasi Bank PD. BPR BKK WONOGIRI adalah sebagai berikut :
1. Dewan Pengawas
1) Melakukan pengawasan terhadap kinerja karyawan;
2) Memantau jalannya setiap aktivitas yang ada di perusahaan;
3) Melakukan tinjauan terhadap suku bunga bank;
4) Melakukan pengecekan terhadap setiap transaksi perkreditan yang
dilakukan.
2. Direksi
a.
Pengembangan bisnis
1) Mengelola hubungan baik dengan nasabah;
2) Menyiapkan rencana bisnis untuk cabang;
3) Membimbing kampanye promosi dan upaya-upaya pemasaran.
b.
Perencanaan dan penyusunan kebijakan
1) Menyusun kebijakan cabang sesuai dengan kebijakan yang telah
diatur;
2) Menetapkan target kerja untuk seluruh unit kerja pusat dan cabang.
c.
Pengawasan dan persetujuan bisnis
1) Mengambil keputusan bisnis;
2) Memotivasi bawahan dan rekan kerja;
3) Memberikan persetujuan terhadap transaksi yang tidak lazim.
35
3. Bidang Manajemen Resiko
Merupakan bidang yang membawahi tiga unit satuan kerja yaitu, Sub
Bidang NPL, Sub Bidang Likuiditas, dan Sub Bidang APU, PPT dan
Hukum. Adapun kinerja yang mereka lakukan dalam Bidang Manajemen
Resiko antara lain:
a. Sub Bidang NPL ( Non Performing Loan)
1) Meminimalisasi resiko kredit;
2) Menggambarkan tingkat risiko kredit yang dihadapi bank;
3) Penyelamatan kredit bermasalah;
4) Penyelesaian kredit bermasalah.
a. Sub Bidang Likuiditas
1) Mengurus kewajiban jangka pendek bank;
2) Memenuhi kewajiban untuk pembayaran utang yang segera harus
dibayar.
b. Sub Bidang APU, PPT dan Hukum
1) Mengurus tentang perjanjian antara pihak bank dengan pihak
eksternal bank.
2) Menyusun dan membuat daftar persyaratan pengajuan kredit;
3) Mengklasifikasikan jenis perjanjian menurut jenisnya.
36
4. Bidang Lap TI dan Akuntansi
Dalam Bidang Lap TI dan Akuntansi dibagi menjadi dua bagian,
yaitu: Sub bidang Lap dan TI dan Sub Bidang Akuntansi. Pada kedua
bidang ini memiliki kinerja yang berbeda diantara lain:
a. Sub Bidang Lap dan TI
1) Menangani permasalahan teknologi informasi yang ada di bank;
2) Membuat up date tentang perkembangan bank;
3) Membuat promosi di media sosial tentang produk yang dimiliki oleh
bank.
b. Sub Bagian Akuntansi
1) Mempersiapkan laporan keuangan;
2) Menganalisis laporan keuangan;
3) Menerima dan mengecek kebenaran laporan keuangan;
4) Mengelola buku besar perusahaan;
5) Mengkooordinasi data tindak lanjut pemeriksaan;
6) Memantau dan merekonsiliasi rekening cabang.
5. Bidang Umum
Dalam Bidang Umum dibagi menjadi dua bagian, yaitu: Sub Bagian
SDM dan Sekretariatan dan Sub Bidang Perencanaaan dan Pengembangan.
Pada kedua bidang ini memiliki kinerja yang berbeda diantaranya:
a. Sub Bagian SDM & Sekretariatan
1) Membantu pihak ekternal untuk melakukan kerjasama dengan pihak
bank;
37
2) Membuat perencanaan dalam hal promosi perusahaan;
3) Menerima sponsor yang mengajukan kepada pihak bank.
b. Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan
1) Membuat perencanaan kegiatan bagi karyawan;
2) Membuat daftar pengembangan fasilitas kantor;
3) Merencanakan kegiatan sosialisasi maupun kegiatan lain diluar
perusahaan.
6. Pemimpin KPO
Dalam Pempimpin KPO terdiri dari Seksi Dana, Seksi Kredit, Seksi
Pembukuan, Seksi Kas, dan Seksi AO. Beberapa bidang tersebut memilki
kinerja masing-masing, diantaranya:
a. Seksi Dana
1) Bertugas mengatur keuangan yang berada di bank;
2) Menyiapkan dana untuk debitur yang akan melakukan kredit;
3) Memberikan dana bagi petugas yang akan melakukan penarikan
tabungan keliling.
b. Seksi Kredit
1) Memberikan jaminan terhadap debitur yang akan melakukan kredit;
2) Memberikan syarat-syarat pengajuan kredit. terhadap debitur;
3) Melakukan pengecekan syarat pengajuan kredit.
c. Seksi Pembukuan
1) Melakukan rekap data yang dilakukan petugas;
2) Membuat neraca dalam satu hari;
38
3) Penghitungan laba rugi dalam satu hari.
d. Seksi Kas
1) Melakukan penyisihan dana untuk keperluan bank;
2) Penyimpanan dana dalam batas waktu yang telah ditentukan.
e. Seksi AO
1) Bertugas melakukan pengecekan slip;
2) Memilih slip menurut pengunaannya.
7. Pemimpin Cabang
Dalam Pimpinan Cabang dibagi beberapa bagian yaitu, Seksi
Pelayanan (Customer Service), Seksi Pemasaran, dan Kantor Kas. Dalam
beberapa bagian tersebut memiliiki kinerja masing-masing antaralain:
a. Seksi Pelayanan (Customer Service)
Secara umum customer service tidak hanya menjadi aspek kerja
Public Relations. Walaupun sebenarnya customer service memang
menjadi lingkup kerja Public Relations, namun tidak menutup
kemungkinan untuk bisa dilakukan oleh semua elemen perusahaan yang
berhubungan langsung dengan konsumen. Seperti contohnya marketing,
front office, dan customer service dan customer relations.
Implementasi Customer Relations di Kantor Pusat PD. BPR BKK
WONOGIRI dilakukan oleh Kantor Pusat Operasional. Divisi ini selalu
berupaya untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi
konsumen melalui pemetaan (mapping) potensi pasar. Mapping potensi
pasar adalah uraian informasi mengenai target pasar (prospek) dan
39
kapasitas sumber daya yang dimiliki untuk mencapai target. Setelah
mapping potensi diperoleh maka akan disusun rencana aktivitas,
sehingga target pasar yang dituju sebagai sasaran menjadi lebih fokus.
Berikut beberapa kegiatan customer relations yang dilakukan oleh
Kantor Pusat PD. BPR BKK WONOGIRI.
1) Rapat Mingguan
Adalah aktivitas pemantauan yang dilakukan oleh koordinator
pimpinan cabang kantor operasional terhadap pelaksanaan rencana
aktivitas operasional dari setiap individu selling officer.
2)
Personal Direct Sellling
Merupakan strategi yang bertujuan menjual langsung kepada
perorangan. Namun, tetap berpendoman terhadap mapping potensi
yang telah dibuat. Diprioritaskan kepada target pasar yang sudah di
masukan dalam list hasil mapping kegiatan pemasaran, dan menjadi
tugas/tanggungjawab masing-masing sesuai hasil mapping. Hal-hal
yang dipersiapkan melakukan kunjungan, antara lain: Data prospek
yang akan dikunjungi, brosur, tabel suku bunga, from data nasabah,
souvenir (bila diperlukan). Menginformasikan produk-produk atau
fitur-fitur produk PD. BPR BKK WONOGIRI sesuai target pasar yang
dituju (bundling, penawaran bebrapa produk sekaligus karena bersifat
saling berkaitan).
40
3)
Promosi Produk PD.BPR BKK WONOGIRI
Mengorganisir segala seseuat yang berhubungan dengan produk
yang dimiliki oleh PD. BPR BKK WONOGIRI sehingga dapat dijual
kepada nasabah. Sehingga nasabah mampu mengetahui jenis produk
dan manfaatnya bagi nasabah.
4)
Telemarketing
Menelepon dan menawarkan program bank dan meminta waktu
untuk diwawancarai oleh sales officer dari bank. Ataupun menelepon
nasabah untuk mengkonfirmasi tentang jumlah tagihan angsuran yang
dimiliki. Namun, kontak per telepon ini harus memperhatikan
beberapa hal-hal berikut:
a) Prospek sudah diketahui data awalnya, yaitu untuk prospek
perorangan
minimal data-data demografi seperti: nama, umur,
jenis kelamin, pekerjaan;
b) Prospek lembaga juga sudah diketahui hal-hal berikut ini: contac
person, bisnis utama lembaga dan bank. Harus sudah disiapkan
pula produk atau jasa apa yang dapat ditawarkan.
5)
Direct Mailing
Mengirim direct mail atau e-mail untuk memperkenalkan
perusahaan dan produk yang dimiliki untuk ditawarkan. Direct Mail
merupakan salah satu bentuk aktivitas pemasaran yang digunakan
untuk menyampaikan informasi secara langsung kepada konsumen
41
melalui surat menyurat. Hal ini juga sebagai penghubung awalnya
kerjasama dengan pihak terkait.
6)
Evaluasi
Merupakan aktivitas terhadap pelaksanaan kegiatan
yang
dilakukan sesuai maaping potensi. Mengetahui apakah maaping
yang selama ini dibuat sudah berjalan lancar atau belum, jika belum
segera dilakukan maaping kembali.
c) Seksi Pemasaran
a) Bertugas melakukan promosi tentang program yang di buat oleh bank;
b) Memberikan pelayanan terhadap debitur yang akan melakukan kredit.
d) Kantor Kas
Merupakan kantor yang digunakan untuk transaksi perbankan yang
merupakan kantor pelayanan ini berpusat di kantor cabang. Kantor kas
ini beraktivitas untuk melayani pemasukan dan pengeluaran tabungan
serta melakukan kredit. Adanya kantor kas ini membantu masyarakat di
wilayah yang jauh dari kantor pusat maupun kantor cabang untuk
melakuan transaksi.
J. LAYANAN TABUNGAN
1. SICIPTA (Simpanan Cocok Idola Pelajar dan Wiraswasta)
Kebutuhan biaya pendidikan ke depan semakin tinggi, demikian
juga kebutuhan lainnya, maka kebiasaan hemat dan gemar menabung sejak
dini bagi para pelajar adalah tindakan yang bijak. Hal inilah yang
menginspirasi kami untuk berinovasi produk simpanan yang dapat
42
mengakomodir permintaan kalangan pelajar
dan wiraswasta
yang
menghendaki adanya tabungan dengan bunga harian, SICIPTA yang
merupakan produk simpanan menjawab kebutuhan tersebut.
a. KETENTUAN UMUM SICIPTA :
1) SICIPTA diperuntukkan bagi penabung perorangan, badan, dan
yayasan;
2) Setiap penabung memperoleh buku tabungan yang sah setelah di
tandatangi pejabat PD. BPR BKK WONOGIRI;
3) Setoran pertama sekurang-kurangnya Rp 2.500,00 untuk penabung
umum dan Rp 1.000,00 untuk pelajar;
4) Setoran berikutnya dapat dilakukan pada setiap kantor buka kas PD.
BPR BKK WONOGIRI baik dikantor Pusat, Cabang maupum di
Kantor Kas;
5) Besarnya suku bunga SICIPTA disesuaikan dengan ketentuan yang
berlaku di PD. BPR BKK WONOGIRI;
6) Setiap penabung berhak mengikuti undian penyaringan hadiah
TAMADES dengan ketentun saldo Rp 50.000,00 mendapat satu
kupon undian.
b. KETENTUAN MENABUNG SICIPTA :
1) Suku bunga kompetitif;
2) Dapat digunakan sebagai agunan kredit;.
3) Berlaku bunga harian;
43
4) Berhak mengikuti undian (berlaku saldo minimum) dengan hadiah
spektakuler;
5) Layanan antar jemput rumah;
6) Ada hadiah langsung yang menarik untuk setiap pembukaan rekening
(selama persediaan masih ada);
7) Bebas biaya administrasi;
8) Setoran awal yang sangat ringan, minimal Rp 2.500,00 (untuk umum)
dan Rp 1.000,00 (untuk pelajar).
2. TAMADES (Tabungan Masyarakat Desa)
Adalah simpanan yang diperuntukkan bagi masyarakat umum dan
pegawai serta pelajar agar dana simpanan memberikan manfaat yang
maksimal dan berhadiah yang diundi setiap tahun.
a. Ketentuan Umum Tamades:
1) TAMADES diperuntukkan bagi penabung perorangan, badan,
yayasan;
2) Setiap penabng memperoleh buku tabungan yang sah setelah
ditandatangi pejabat PD. BPR BKK WONOGIRI;
3) Setoran pertama sekurang-kurangnya Rp 10.000,00 untuk penabung
umum dan Rp 5.000,00 untuk pelajar;
4) Setoran berikutnya
dapat dilakukan pada setiap kantor buka kas
PD.BPR BKK WONOGIRI;
44
5) Pengambilan dapat dilakukan setiap saat dengan batasan saldo
minimum yang ditetapkan PD. BPR BKK WONOGIRI, sebesar
Rp10.000,00 kecuali tutup rekening;
6) Besarnya suku bunga TAMADES disesuaikan dengan ketentuan yang
berlaku di PD. BPR BKK WONOGIRI;
7) Bunga dihitung atas dasar saldo setiap akhir bulan dengan batasan
minimum Rp 10.000,00;
8) Setiap penabung berhak mengikuti undian penyaringan hadiah
TAMADES dengan ketentuan saldo minimum Rp 10.000,00
mendapat satu kupon undian;
9) Setiap penabung yang akan tutup rekening dikenakan biaya
administrasi sebesar Rp 5.000,00.
b. Keuntungan Menabung TAMADES :
1) Buku bunga kompetitif;
2) Dapat dijadikan agunan kredit;
3) Berhak mengikuti undian berhadiah satu tahun sekali;
4) Pelayanan antar jemput di tempat.
3. TAWA (Tabungan Wajib)
Tabungan wajib merupakan produk simpanan yang bersifat mengikat
bagi nasabah kredit, pembukaan rekening tabungan wajib dibuat ketika
nasabah memanfaatkan fasilitas kredit. Tabungan ini dimaksudkan untuk
mempermudah nasabah menyisihkan sebagian angsuran atau menutup
angsuran kredit ketika jatuh tempo. Tabungan ini diberlakukan aturan sesuai
45
dengan ketentuan kredit yang diambil termasuk besaran nominal setoran
tiap bulan dan juga mendapatkan hasil bunga tiap bulan. Tabungan ini tetap
bisa dipergunakan walaupun nasabah tidak memiliki pinjaman.
a. Nasabah dapat menyisihkan sebagian uangnya ketika melakukan
angsuran kredit;
b. Bila jumlah mencukupi bisa digunakan untuk pembayaran angsuran
apabila nasabah sedang mengalami kesulitan dana;
c. Bisa digunakan untuk tambahan atau mencukupi setoran angsuran
terakhir bila sudah jatuh tempo;
d. Mendapatkan hasil bunga tiap bulan.
4. DEPOSITO
Produk Simpanan berjangka yaitu Deposito, merupakan jenis
simpanan berjangka yang menjadikan investai aman dan berkembang,
karena suku bunga yang kompetitif dengan keuntungan dan kemudahan
yang bisa dinikmati.
a. Keuntungan yang di dapat:
1. Memperoleh tingkat suku bunga kompetitif;
2. Deposito dapat digunakan sebagai jaminan kredit;
3. Dapat memilih jangka waktu simpanan 1, 3, 6, dan 12 bulan;
4. Mendapatkan souvenir bila melakukan pembukuan rekening
(selama persediaaan masih ada);
5. Penjamin simpanan (LPS).
46
K. LAYANAN KREDIT
Produk layanan kredit bagi masyarakat yang membutuhkan dana tunai
untuk
memenuhi
kebutuhan
produktif
ataupun
konsumtif
untuk
masyarakat umum pelaku usaha mikro maupun pegawai negeri atau swasta
yang digunakan untuk modal usaha dan kebutuhan lainnya. Kredit PD.
BPR BKK WONOGIRI memberikan keuntungan maksimal antara lain:
a. Jangka waktu yang fleksibel dapat ditentukan sesuai rencana keuangan
nasabah;
b. Persayaratan mudah dan proses cepat;
c. Varian produk yang lengkap yang disesuaikan kebutuhan masyarakat.
Macam-macam kredit yang diberikan PD.BPR BKK WONOGIRI :
a. Kredit Umum
Kredit yang diperuntukkan bagi perorangan, kelompok usaha,
perusahaan, lembaga pemerintahan, swasta atau yayasan
b. Kredit Usaha Rakyat Produktif (Kurp)
Kredit yang diperuntukkan bagi usaha mikro, kecil dan menengah
yang sumber dananya berasal dari lingkage program.
47
c. Kredit Pundi
Kredit untuk perkuatan modal usaha dalam bidang perdagangan,
industri, agrobisnis dan jasa dengan sasaran dan kriteria tertentu yang
sumber dananya dari Yayasan Damandiri.
d. Kredit Kelompok
Kredit yang diperuntukkan bagi kelompok usaha mikro,kecil, dan
menengah.
e. Kredit Bersubsidi
Kredit
yang
diperuntukkan
bagi
pelaku
usaha
industri
kecil,pedagang golongan ekonomi lemah dan koperasi RT yang
mendapat subsidi bunga dari APBD Pemerintah Kabupaten Wonogiri.
f. Kredit Kepemilikan Barang (Kkb)
Kredit yang diperuntukkan untuk perorangan, kelompok usaha,
perusahaan lembaga pemerintahan, swasta dan yayasan dalam rangka
pengadaan atau kepemilikan barang.
g. Kredit Khusus Perangkat Desa (Super)
Kredit yang diperuntukkan bagi perangkat desa yang mendapatkan
tambahan penghasilan dari Pemerintah Kabupaten Wonogiri.
h. Kredit Berpenghasilan Tetap (Profesi)
Kredit yang diperuntukkan bagi PNS, TNI/Polri, anggota legislatif,
pegawai BUMN/BUMD, guru swasta, organisasi profesi, karyawan
perusahaan swasta, pegawai honorer/kontrak dan suami/istri pegawai
internal bank.
48
i. Kredit Karyawan
Kredit yang diperuntukkan bagi pegawai internal bank.
49
BAB IV
PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA (KKM)
A. Kegiatan Magang
Selama melaksanakan magang penulis tidak hanya ditempatkan disatu
divisi saja melainkan beberapa divisi yang lain, namun penulis hanya fokus
terhadap satu divisi saja, beberapa kegiatan di divisi lain masih ada sangkut
pautnya dengan Public Relations. Karena adanya sistem rolling bagi
mahasiswa magang, hal ini dilakukan agar mahasiswa magang dapat
mengetahui proses kerja pada divisi perbankan. Berikut beberapa kegiatan
yang dilakukan penulis selama magang:
1. Apel Pagi
Setiap hari pukul 07.30 WIB semua karyawan PD. BPR BKK
WONOGIRI melakukan apel bersama dan doa bersama sebagai wujud dari
budaya perusahaan sendiri.
Dalam hal ini kesulitan minggu pertama yang dialami oleh penulis
adalah belum bisa beradaptasi dengan pegawai yang lain. Namun, penulis
dapat mengatasi kesulitan tersebut dengan memperkenalkan diri dihadapan
para karyawan perusahaan. Kemajuan yang dicapai penulis yaitu, mampu
beradapatasi dengan karyawan di minggu-minggu selanjutnya.
50
2. Jumat sehat
Setiap hari Jumat diadakan jalan sehat maupun kerja bakti. Karyawan
PD. BPR BKK WONOGIRI masuk pukul 06.30 WIB untuk melaksanakan
kegiatan tersebut. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk refreshing para
karyawan dalam bekerja dan terjalinnya komunikasi antara karyawan.
Dalam kegiatan ini Penulis mengikuti serangkaian acara Jumat Sehat
yang diadakan oleh PD. BPR BKK WONOGIRI yang dimana sebagai salah
satu budaya perusahaan yang ada. Penulis juga mendokumentasikan
kegiatan ini, gambar tertera di lampiran 1.1.
3. Loan service
Merupakan sebuah kegiatan memberikan informasi dan penjelasan
kepada calon debitur tentang bagaimana sistem pengajuan kredit. Baik
secara langsung bertatap muka maupun melalui telepon, sehingga calon
debitur mengetahui secara jelas tentang proses pengajuan kredit. Kegiatan
ini tertera di lampiran 1.2.
Penulis disini membantu petugas untuk memberikan informasi tentang
syarat pengajuan kredit kepada calon debitur. Kesulitan yang dihadapi
penulis di minggu pertama adalah belum mampu menjelaskan dengan baik
bagaimana sistem pengajuan kredit yang harus dilakukan oleh calon debitur.
Maka, penulis bertanya kepada petugas dan membaca dokumen lama untuk
mempelajari serta mengatasi kesulitan yang dialami. Dengan bertanya dan
membaca dokumen lama, penulis dapat menjelaskan bagaimana proses
pengajuan kredit kepada calon debitur dengan baik dan jelas.
51
4. BI Checking
Merupakan kegiatan checking data calon debitur melalui sistem
komputer dengan jaringan khusus yang tersedia dan terhubung langsung
dengan sistem informasi debitur bagi debitur yang mengajukan kredit
pinjaman. Sehingga dari data tersebut dapat dilihat persyaratan dari debitur
sudah lengkap atau belum. BI Checking ini juga membantu para karyawan
untuk mengetahui apakah calon debitur sebelumnya sudah pernah
meminjam kredit atau tidak. Sehingga dapat terlihat riwayat kredit calon
debitur tersebut. Gambar tidak tersedia di lampiran karena hal tersebut
merupakan rahasia perusahaan.
Penulis disini melakukan checking calon debitur melalui pengecekan
daftar nama yang telah di print out oleh petugas. Kesulitan yang dihadapi
oleh penulis adalah melakukan pengecekan satu persatu dan ada nama
yang sama sehingga penulis merasa kebingungan. Cara yang dilakukan
penulis adalah melakukan pengecekan alamat calon debitur yang benar
untuk mencocokkan data yang benar. Kemajuan yang dicapai penulis
adalah mampu mengecek dokumen calon debitur dengan baik apakah
sudah terpenuhi atau belum.
Dalam melakukan kegiatan ini, penulis terkesan saat meangani calon
debitur Samsul Hadi yang mengajukan kredit dengan agunan sertifikat
tanah yang dimiliki. Data yang dimiliki Samsul Hadi cukup signifikan
sehingga penulis tidak mengalami kendala yang cukup sulit dalam
melakukan BI Checking tersebut. Data yang dimiliki Samsul Hadi
52
termasuk data debitur yang mengalami kredit lancar pada PD. BPR BKK
WONOGIRI, karena Samsul Hadi sudah pernah meminjam kredit kepada
pihak bank.
5. OTS Perusahaan
Melakukan survei tempat kerja maupun rumah debitur untuk
mengetahui kondisi agunan yang digunakan sebagai jaminan serta
melengkapi data yang ada sehingga tidak terjadi kesalahan mengenai
tempat kerja maupun rumah debitur. Gambar tetera pada lampiran 1.3.
Penulis disini melakukan survei jaminan agunan debitur dengan
petugas yang sudah ditunjuk pihak bank. Agenda yang dilakukan adalah
pengecekan kondisi agunan yang dijaminkan pihak debitur kepada pihak
bank apakah sah sesuai dengan syarat yang diajukan atau tidak. Kendala
selama melakukan kegiatan tersebut adalah pihak debitur tidak melengkapi
surat jaminan agunan yang akan dipakai sehingga memperlampat proses
pengecekan data. Cara mengatasi hal tersebut dengan memberitahukan
kepada debitur untuk melengkapi surat jaminan yang diperlukan guna
keperluan kredit. Kemajuan yang dicapai oleh penulis adalah mampu
memberikan informasi kepada debitur kekurangan dalam kelengkapan data
agunan yang dijaminkan kepada pihak bank.
6. Entry Data
Setelah debitur melakukan wawancara dengan petugas bank yang
melayani kredit kemudian dari hasil wawancara tersebut kemudian hasil
wawancara diberikan kepada penulis untuk diberi kode dan nomer debitur.
53
Setelah itu melakukan pengecekan pada sistem komputer yang telah
terhubung untuk melengkapi data calon debitur setelah itu akan disahkan
kepada tim analisis kredit yang bertanggung jawab. Dalam hal ini penulis
tidak mengalami kendala apapun dalam melakukan kode dan penomeran
debitur. Kemajuan yang dicapai penulis adalah dapat mengetahui kode
jenis yang digunakan untuk penulisan kode dan nomer debitur. Pada
kegiatan ini tidak disertai lampiran karena merupakan rahasia perusahaan.
7. Out Going Call Debitur
Menghubungi debitur yang syarat pengajuan kreditnya belum lengkap
sehingga dapat segera dilengkapi agar proses pengajuan kredit dapat di
proses oleh tim analisis kredit. Serta menghubungi debitur untuk
mempersiapkan akad kredit yang akan dilakukan. Gambar tertera di
lampiran 1.4.
Penulis disini membantu petugas untuk pengecekan dokumen debitur
apakah sudah lengkap atau belum, jika belum lengkap penulis melaporkan
kepada petugas terkait tentang hal tersebut dan petugas akan segera
menghubungi debitur untuk melengkapi syarat tersebut. Jika dokumen
debitur sudah lengkap penulis memberitahukan kepada petugas bahwa
dokumen debitur sudah lengkap dan petugas akan meghubungi debitur
untuk mempersiapkan akad kredit yang akan dilakukan. Dalam hal ini
penulis tidak mengalami kendala apapun sehingga dapat melakukan tugas
yang berikan dengan baik. Kemajuan yang dicapai penulis adalah mampu
54
memilah dengan baik dokumen debitur yang sudah lengkap maupun
belum.
8. Sertificate Mapping
Meminta pengesahan kepada pejabat bank yang terkait untuk
melakukan pengeluaran sertifikat pelunasan kredit debitur untuk debitur
yang ingin mengambil sertifikat jaminan kredit, karena sudah melunasi
semua angsuran yang dibuktikan dengan
bukti pelunasan kredit, dan
persyaratan lainnya. Gambar tidak tersedia karena merupakan rahasia
perusahaan.
Penulis ditugaskan untuk membantu petugas melakukan pengecekan
bukti dan persyaratan pelunasan kredit debitur kepada pihak bank. Jika
syarat tersebut sudah lengkap penulis meminta pengesahan kepada pejabat
bank untuk mengeluarkan sertifikat pelunasan kredit. Kendala yang
dialami oleh penulis adalah debitur tidak melengkapi dokumen pelunasan,
sehingga cara mengatasi kendala tersebut penulis harus bertanya kepada
petugas apakah syarat tersebut benar harus dilampirkan atau tidak.
Kemajuan yang dicapai penulis adalah mampu menginformasikan kepada
debitur persayaratan pengeluaran sertifikat agar memudahkan pihak bank
untuk mengeluarkan sertifikat jaminan tersebut.
9. Out going call collection
Menangani tunggakan angsuran kredit debitur dengan batas tunggakan
selama lebih dari 3 bulan melalui telepon bagi debitur yang mengalami
kredit macet untuk proses penagihan melalui telepon untuk memudahkan
55
menghubungi debitur yang mengalami kredit macet agar segera dilunasi.
Jika melalui telepon tidak membuahkan hasil pihak bank dapat
mengirimkan surat kepada debitur ataupun mendatangi rumah debitur atau
tempat kerja. Gambar tertera pada lampiran 1.5.
Penulis bertugas untuk membantu mendatangi ke rumah debitur yang
mengalami tunggakan angsuran kredit untuk memberi informasi bahwa
angsuran yang dilakukan oleh debitur sudah menunggak selama beberapa
bulan. Kendala yang dialami penulis adalah debitur tidak mengetahui
bahwa debitur mengalami tunggakan tersebut, sehingga penulis harus
melakukan pengecekan daftar angsuran yang telah dibayar oleh debitur
apakah sudah dibayarkan atau belum, adapun kendala lain yang dialami
penulis adalah debitur yang mengalami tunggakan angsuran kredit sering
tidak adanya di rumah atau lokasi kerja sehingga menyulitkan petugas
untuk memberikan informasi tunggakan tersebut. Cara mengatasi kendala
yang penulis lakukan adalah memberikan surat panggilan kembali kepada
debitur tersebut.
10. Menangani pengelolaan perjanjian kerjasama pihak luar
Pengelolaan kerjasama pihak luar dilakukan dengan menangani surat
perjanjian MoU (Memorandum of Understanding) yang dikirim langsung
ke Sekertariatan PD. BPR BKK WONOGIRI maupun melalui kantor
cabang PD. BPR BKK WONOGIRI yang diteruskan ke kantor pusat.
Fungsi Public Relations disini sebagai penghubung penyampaian proposal
56
yang ditujukan dalam bidang kerjasama. Gambar tertera pada lampiran
1.6.
Peran penulis adalah menangani keseluruhan proses penerimaan dan
konfirmasi ke Direksi tentang file kerjasama tersebut. Penulis juga
mengelola perjanjian tersebut sesuai dengan jenis kerjasama yang
diajukan. Kendala yang dialami penulis adalah kurang memahami jenis
perjanjian apa saja sehingga sering keliru memasukkan file kerjasama
tersebut diantaranya: File Kredit Potongan Gaji, File Kredit Super, File
Kerjasama Pengelolaan Kredit, dan File Kerjasama dalam bidang lainnya.
Cara mengatasi hal tersebut penulis bertanya kepada petugas macammacam file perjanjian yang ada serta fungsinya. Kemajuan yang dicapai
penulis di hari-hari berikutnya mampu mengklasifikasikan file kerjasama
tersebut menurut jenisnya.
11. Merapikan file-file kerjasama dengan pihak luar
Untuk memudahkan dalam mencari data Mou yang sudah berlangsung
maupun dalam proses, surat-surat tersebut dibedakan menurut instansi dan
tahunnya dan dimasukkan ke dalam map. Gambar tidak tertera di lampiran
karena pekerjaan yang dilakukan Penulis terlalu banyak sehingga tidak
sempat untuk mengambil gambar.
Penulis ditugaskan untuk merapikan file-file kerjasama yang sudah
disetujui oleh pihak bank. File-file tersebut dipisahkan menurut instansi
dan tahun pengajuan kerjasama. Kendala yang di alami penulis adalah
sering terjadinya kekeliruan memasukkan instansi yang terkait, contoh
57
halnya file perjanjian kerjasama penarikan tabungan Sekolah Dasar (SD)
masuk kedalam file perjanjian kredit potongan gaji Sekolah Dasar (SD).
Cara yang dilakukan penulis untuk menangulangi kekeliruan tersebut
adalah dengan meneliti ulang file-file tersebut sehingga jika ada kekeliruan
dapat segera dipindahkan. Dihari berikutnya kemajuan yang dicapai
penulis adalah mampu merapikan file tersebut tanpa adanya kekeliruan
karena sudah mengetahui tempatnya masing-masing.
12. Membuat Daftar Klasifikasi MoU pihak eksternal
Penulis bertugas mengerjakan daftar klasifikasi MoU yang bertujuan
memudahkan
dalam
mencari
dokumen
yang
sesuai
dengan
penggolongannya. Kesulitan yang dialami penulis tidak ada karena daftar
tersebut dibuat sesuai dengan file-file kerjasama yang sudah ditempatkan
di dalam map sehingga hanya perlu mengecek ulang saja. Kemajuan yang
dicapai penulis adalah mampu dengan baik membuat daftar klasifikasi
MoU tersebut. Gambar tidak tertera di lampiran karena merupakan rahasia
perusahaan.
13. Mengikuti kegiatan penarikan tabungan
Kegiatan ini berupa penarikan tabungan ke para karyawan maupun
pemilik toko kelontong. Tugas penulis adalah menanyakan kepuasan
nasabah terhadap pelayanan yang diberikan selama menabung di PD. BPR
BKK WONOGIRI sehingga penulis mampu membuat daftar kepuasan
nasabah dalam hal menabung. Kendala yang dihadapi penulis adalah
58
kurangnya nasabah dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
penulis sehingga kurangnya data untuk membuat daftar kepuasan nasabah.
Cara yang dilakukan penulis adalah memberikan pertanyaan secara jelas
dan dapat dipahami oleh nasabah tersebut sehingga diperoleh data yang
cukup untuk membuat daftar. Kemajuan penulis dalam melakukan
kegiatan ini adalah mampu dengan baik memberikan pertanyaan kepada
setiap nasabah yang menabung. Gambar tidak tersedia di lampiran karena
hal penarikan ini dilakukan secara cepat.
14. Mengikuti kegiatan sosialisasi tabungan ke Pelajar
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan sebagai sosialisasi
dimana para pelajar mampu dan memahami apa manfaat dan fungsi dari
menabung. Penulis disini menjelaskan pada pelajar manfaat dan fungsi
menabung serta memperkenalkan jenis tabungan yang khusus bagi pelajar.
Penulis melakukan kegiatan tersebut di berbagai sekolah dasar,
diantaranya SD BULUSULUR, SD GIRIPURWO, SD 3 GIRIWONO, SD
SENDANG. Kendala yang dialami penulis diawal melakukan kegiatan ini
adalah masih sulit untuk memahami kondisi yang ada, sehingga sulit untuk
menjelaskan pentingnya menabung kepada para siswa sekolah tersebut.
Cara mengatasi kendala tersebut dengan memberikan games kepada para
siswa sehingga mereka tertarik untuk mendegarkan sosialisasi tersebut.
Kemajuan yang dicapai oleh penulis adalah mampu mengontrol keadaan
para siswa dengan baik sehingga sosialisasi berjalan dengan lancar.
Gambar tersedia di lampiran 1.7. dan 1.8.
59
15. Memahami
isi
website
PD.
BPR
BKK
WONOGIRI
(www.bprbkk.co.id)
Dalam kegiatan ini Penulis diajarkan oleh petugas untuk memahami
bagaimana isi website www.bprbkk.co.id berjalan. Seperti halnya isi
konten yang tersedia di website tersebut. Cara memposting berita baru ke
dalam website tersebut. Dalam hal ini, penulis cukup mengalami kendala
untuk memahami cara memposting berita baru tersebut karena sistem
website yang sedikit membingungkan dan cara posting berita tersebut
menggunakan kode yang cukup rumit. Untuk mengatasi kendala tersebut
penulis bertanya kepada petugas cara untuk posting berita tersebut.. untuk
hari-hari berikutnya penulis sudah dapat memahami dengan jelas proses
untuk memposting berita tersebut. Gambar tersedia di lampiran 1.9.
16. Mengisi blangko rekening nasabah baru
Kegiatan ini berupa pembukaan rekening baru oleh calon nasabah
yang ingin menabung. Penulis bertugas untuk mengecek data yang ditulis
calon nasabah sudah terisi sesuai perintah ataupun belum. Penulis juga
melengkapi data nasabah yang belum lengkap. Kendala yang dialami
penulis adalah tidak sesuainya daftar alamat yang tertera pada KTP dengan
KK nasabah. Sehingga cara untuk mengatasi hal tersebut penulis harus
bertanya kepada petugas untuk mengetahui kebenaran data tersebut.
Kemajuan yang dicapai penulis adalah mampu melengkapi daftar nasabah
baru dengan baik dan benar. Gambar tidak tersedia karena merupakan
rahasia perusahaan.
60
17. Mengisi daftar nasabah baru
Kegiatan ini merupakan pengisian nama calon nasabah serta nomor
surat yang telah disetujui oleh pihak bank. Penulis bertugas mencatat ke
buku agenda yang sudah disediakan. Dalam hal ini penulis tidak
mengalami kesulitan apapun, sehingga penulis mampu melakukan tugas
tersebut dengan baik. Gambar tidak tersedia karen amerupakan rahasia
perusahaan.
18. Membuat daftar potongan gaji instansi
Kegiatan ini merupakan pembuatan daftar nama instansi yang mengikuti
kredit melalui potongan gaji. Penulis disini membantu petugas untuk
membuat daftar nama tersebut sehingga petugas mudah untuk menyusun
data tersebut. Penulis juga melakukan pengecekan jumlah angsuran yang
dibebankan kepada pihak yang terkait. Dalam melakukan kegiatan ini
penulis tidak mengalami kendala apapun, sehingga penulis mampu
melakukan kegiatan tersebut dengan baik. Gambar tidak tersedia di
lampiran karena rahasia perusahaan.
61
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Customer Relations dalam sebuah perusahaan terutama perbankkan
memang sangatlah penting. Karena dengan adanya hubungan baik antara
pihak bank dengan konsumen akan dapat menjaga image maupun citra
perusahaan itu sendiri, sehingga hal tersebut mutlak dilakukan oleh semua
perusahaan demi terjaganya citra perusahan. Setelah melakukan Kuliah
Kerja Media (KKM) selama 2 bulan. Penulis telah dapat memahami
beberapa hal mengenai Customer Relations. Berikut merupakan hal apa
saja yang penulis dapatkan:
1. Pentingnya Customer Relations dalam sebuah perusahaan.
Hal ini dapat menjaga hubungan baik antara perusahaan dan konsumen
atau sebaliknya, dan juga meningkatkan citra perusahaan.
2. Peran dan fungsi Public Relations
Dalam aspek Customer Relations ini peran Public Relations
sangatlah
penting. Hal itu mengingat Customer Relations sebagai
manajemen yang secara khusus membahas teori mengenai penanganan
hubungan antara perusahaan dengan konsumennya, dengan tujuan
meningkatkan nilai perusahaan dimata konsumennya.
62
3. Lebih mengerti tentang fungsi dan tugas Public Relations di luar
aspek Customer Relations.
Tidak hanya memegang peranan Customer Relations namun juga
beberapa fungsi dan peran lain, seperti Penanganan Surat Perjanjian
dan Pengelolaan Website.
Customer Relations yang handal mampu melakukan hubungan
komunikasi yang efektif dengan konsumen pada khususnya maupun
kalangan publik pada umumnya. Peran Customer Relations di dalam
kegiatan pelayanan dan pemasaran yaitu meningkatkan volume penjualan,
menyampaikan informasi produk yang utuh dan representatif dalam
mencapai target penjualan dan kepuasan pelanggan yang diharapkan
melalui pengembangan relasi saat ini sehigga mendapatkan hasil yang
memuaskan.
B. SARAN
Pelaksanaan KKM sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk lebih
mengenal, mengetahui, beradaptasi dunia kerja dan seluk beluk dunia
Public Relations. Sehingga dapat menyiapkan mahasiswa sebagai tenaga
ahli yang handal dan profesional pada bidang Public Relations.
Namun dalam pelaksanaan KKM ini tidak terlepas dari berbagai
kekurangan. Sebagai akhir dari penulisan Tugas Akhir ini, Penulis
memberikan saran yang baik dan bersifat membangun kepada pihak bank
PD. BPR BKK WONOGIRI dan kepada pihak Prodi Komunikasi Terapan.
63
1. Saran bagi bank PD. BPR BKK WONOGIRI
a.
Saat ada mahasiswa magang sebelum melakukan tugas magang
agar terlebih dahulu diberi pengarahan mengenai divisi-divisi yang
ada beserta job desknya dan diperkenalkan kepada lingkungan
kerja bank. Sehingga ketika mahasiswa magang tidak bingung
dengan lingkungan sekitar perusahaan maupun penempatan
magang di setiap divisi.
b. Pembagian divisi magang yang tidak sesuai dengan apa yang di
butuhkan oleh mahasiswa magang. Sehingga mahasiswa magang
mengalami kebingungan dengan job desk yang dikerjakan karena
tidak sesuai dengan keilmuan.
c. Pengelolaan magang antara mahasiswa dengan peserta magang
dari SMA seharusnya juga dibedakan job desknya sehingga apa
yang didapat mahasiswa dan peserta magang dari SMA berbeda.
d. Apabila ada tugas untuk mahasiswa magang yang sekiranya
kurang dipahami dan dikuasai mahasiwa magang supaya diberi
penjelasan terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan.
2. Saran Bagi Prodi Komunikasi Terapan
a. Kerjasama antara Prodi Komunikasi Terapan dan peserta KKM
dirasa kurang begitu kompak, sehingga sering terjadinya
kesalahpahaman antara pihak Prodi Komunikasi Terapan dan
peserta
KKM.
Informasi
mengenai
syarat-syarat
untuk
64
melaksanakan KKM juga kurang jelas, sehingga peserta KKM
harus berkali-kali menghubungi pihak admin prodi. Penjelasan
tentang syarat-syarat magang seharusnya diberikan diawal
pembekalan magang, jadi mahasiswa mempersiapkan sedini
mungkin segala syarat tersebut.
b. Untuk Prodi Komunikasi Terapan sebaiknya segala informasi
untuk peserta KKM di tempelkan pada mading, sehingga tidak
terjadi penumpukan mahasiswa yang ingin bertanya kepada
panitia.
Demikian kesimpulan dan saran yang dapat penulis sampaikan,
semoga dapat menjadi masukan yang bermanfaat dan membangun, supaya
KKM berikutnya semakin baik.
Download