BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Organisasi Industrial Pendekatan Organisasi Industrial (Industrial Organization) terhadap keunggulan kompetitif menyatakan bahwa faktor-faktor industri eksternal lebih penting dari berbagai faktor internal dalam upaya sebuah perusahaan mencapai keunggulan kompetitif. Dengan menggunakan Pendekatan Analisis 5 Kekuatan Porter (Porter’s 5 Forces Analysis), dan Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) yang berfokus pada analisis berbagai kekuatan eksternal dan variabel industri Sebagai Landasan untuk memperoleh dan mempertahankan keunggulan kompetitif. 4.1.1 Analisis 5 Kekuatan Porter (Porter’s 5 Forces Analysis) Model 5 kekuatan Porter (Porter’s 5 Forces Model) tentang analisis kompetitif adalah pendekatan yang digunakan secara luas untuk mengembangkan strategi didalam industri. Menurut Porter hakikat persaingan disuatu industri adalah perpaduan dari lima kekuatan yaitu: Persaingan antar perusahaan pesaing, Potensi masuknya pesaing baru, Potensi pengembangan produk-produk pengganti, Daya tawar pemasok dan daya tawar konsumen. a. Persaingan antar Perusahaan Pesaing Persaingan antar perusahaan saingan merupakan yang paling penting dari lima kekuatan kompetitif Porter. Strategi yang dijalankan oleh sebuah perusahaan dapat berhasil jika menghasilkan keunggulan kompetitif atas strategi yang dijalankan perusahaan pesaing. Dalam industri tenun terdapat banyak UMKM yang beroperasi didalamnya. Dalam era informasi yang bebas di Internet memampukan konsumen untuk membandingkan product, price, promotion and place perusahaan sejenis. Persaingan dapat terjadi ketika satu perusahaan merasa tertekan sehingga perusahaan tersebut mulai melakukan berbagai macam strategi untuk mempertahankan posisinya. b. Potensi masuknya pesaing baru Perusahaan baru terkadang masuk ke industri dengan produk berkualitas lebih tinggi, harga lebih rendah dan sumber daya pemasaran yang lebih subtansial. Perusahaan yang telah ada harus secara dini mengidentifikasi perusahaan baru yang berpotensi masuk kepasar, memonitor strategi perusahaan saingan baru, menyerang balik jika diperlukan dan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada. Dalam Industri tenun terdapat beberapa hal yang dapat meningkatkan halangan bagi para pesaing baru untuk masuk kedalam industri. Hal tersebut antara lain adalah kebutuhan untuk menguasai ketrampilan dan trik-trik paktis, kurangnya pengalaman untuk mengelola sumber daya, loyalitas konsumen yang kuat, modal yang diperlukan besar, kurangnya akses ke bahan baku, dan kurangnya saluran distribusi yang memadai. Beberapa hal diatas mengakibatkan resiko untuk masuk ke industri tenun semakin besar. c. Potensi pengembangan produk-produk pengganti Barang subtitusi adalah suatu produk atau jasa yang dapat dijadikan sebagai barang pengganti oleh pembeli. Faktor yang membuat pembeli untuk menggunakan barang subtitusi adalah faktor harga, harga yang lebih murah akan membuat pembeli pindah ke barang subtitusi. Faktor pendorong lain bagi pelanggan untuk menggunakan barang subtitusi adalah selera pelanggan. Oleh karena itu perusahaan harus inovatif untuk mengikuri selera pasar. Selain itu Faktor yang dapat mengakibatkan produk dapat dijadikan sebagai barang subtitusi adalah kemudahan memperoleh produk, oleh sebab itu perusahaan harus dapat memenuhi kebutuhan pasar dengan menyediakan produk dipasar yang lebih luas. Dalam Industri kerajinan tenun terdapat banyak barang subtitusi, yang menjadi pembeda adalah bahan bakunya. Banyak produk subtitusi produk sejenis yang bahan bakunya bukan tenun. Produk tenun memiliki peminat khusus sehingga kekuatan barang subtitusi dalam mempengaruhi pembeli dalam industri tidak begitu kuat. d. Daya tawar pemasok Daya tawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan di suatu industri, khususnya ketika terdapat sejumlah besar pemasok, atau ketika hanya terdapat sedikit bahan baku pengganti yang bagus, atau ketika biaya peralihan ke bahan baku lain yang sangat tinggi. Akan menguntungkan kepentingan baik pemasok maupun produsen untuk saling membantu dengan harga yang masuk akal, kualitas yang baik, pengembangan layanan yang baru, ketepatan pengiriman dan biaya persediaan yang rendah sehingga meningkatkan profitabilitas jangka panjang. Dalam Industri tenun, pemasok bahan baku bagi produksi berjumlah sedikit. Selain itu lokasi pemasok yang tersebar diberbagai tempat di Jawa Tengah. Hal ini yang menyebabkan sulitnya perusahaan dalam industri tenun untuk mendapatkan bahan baku dalam jumlah banyak. Para pemasok sebagian besar merupakan pengrajin yang tidak memproduksi dalam jumlah yang besar. Faktor-faktor tersebut yang membuat pemasok memiliki kekuatan yang sangat besar untuk mengendalikan harga. Dewi Sambi Tenun saat ini selain selalu melakukan observasi ke beberapa daerah guna mencari pemasok yang dapat memberikan harga yang paling menguntungkan bagi perusahaan juga menjalankan Strategi integrasi kebelakang. Strategi Integrasi kebelakang merupakan sebuah strategi yang mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pemasok perusahaan. Strategi tersebut sangat tepat ketika pemasok perusahaan yang ada saat ini tidak bisa diandalkan, terlampau mahal, atau tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan. Strategi Integrasi kebelakang dapat menjadi sebuah strategi yang efektif pada Dewi Sambi Tenun untuk memenuhi kebutuhan produksi karena permintaan pasar yang besar. e. Daya tawar Pembeli Daya tawar konsumen dapat menjadi kekuatan terpenting yang mempengaruhi keunggulan kompetitif. Konsumen memiliki daya tawar yang semakin besar dalam kondisi-kondisi (David R Fred:2008) antara lain: 1. Jika Pembeli dapat dengan mudah dan murah beralih ke merek atau produk pengganti pesaing. 2. Jika pembeli menduduki tempat yang sangat penting bagi penjual. 3. Jika penjual menghadapi masalah menurunnya permintaan konsumen. 4. Jika pembeli memegang informasi tentang produk, harga, dan biaya penjual 5. Jika pembeli memegang kendali mengenai apa dan kapan mereka akan membeli produk Dewi Sambi tenun mempunyai kekuatan lebih tinggi dari pembeli. Hal ini dikarenakan pembeli dalam industri ini merupakan orang-orang yang memiliki minat khusus terhadap kain tenun, sehingga pembeli jarang mengganti pilihan mereka kepada produk dengan bahan dasar selain tenun. Permintaan pasar tehadap produk kerajinan tenun masih tinggi. Informasi tentang produk, harga dan biaya produk kerajinan masih sulit diketahui oleh Pembeli karena bahan baku dan proses produksi memerlukan keterampilan khusus. Hal ini yang membuat perusahaan mendapatkan loyalitas dari konsumen. Kekuatan Pemasok Tinggi Jumlah pemasok yang terbatas Kapasitas produksi yang kecil Permintaan yang cukup besar ANCAMAN MASUKNYA PESAING BARU SEDANG/TINGGI PERSAINGAN ANTAR PESAING TINGGI Kebutuhan modal yang cukup besar Keterampilan khusus Sulit menjangkau pemasok Harga jual produk yang stabil Pertumbuhan industri yang lambat Informasi internet yang terbuka ANCAMAN BARANG SUBSTITUSI SEDANG/TINGGI Barang dengan bahan dasar selain tenun Perubahan model life style KEKUATAN PEMBELI SEDANG Pembeli biasanya para penggemar tenun Daya beli cukup tinggi Gambar 4.1. Forces Analysis Sumber: Data diolah peneliti berdasarkan Freddy R. David (2009) 4.1.2 Analisis SWOT (Strengts, Weakness, Opportunities, Threats) Matriks SWOT adalah sebuah alat pencocokan yang penting yang membantu perusahaan mengembangkan 4 jenis strategi: Strategi SO (kekuatan dan peluang), Strategi WO (kelemahan dan Peluang), Strategi ST (kekuatan dan ancaman) dan Strategi WT (kelemahan dan ancaman). Strategi SO memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang eksternal. Secara umum, organisasi akan menjalankan starategi WO, ST dan WT untuk mencapai situasi dimana mereka akan dapat melaksanakan strategi SO Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambil keuntungan dari peluang eksternal. Terkadang, peluang-peluang besar muncul tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang menghalanginya memanfaatkan peluang tersebut. Strategi ST menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Hal ini bukan berarti bahwa suatu organisasi yang kuat harus selalu menghadapi ancaman secara langsung, di dalam lingkungan eksternal. Strategi WT merupakan taktik defensif untuk mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi yang menghadapi berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal benar-benar dalam posisi yang membahayakan. Dalam kenyataannya, perusahaan semacam itu mungkin harus berjuang untuk bertahan hidup, melakukan merger, penciutan, menyatakan diri bangkrut, atau memilih likuidasi. Tabel. 4.1. Matriks SWOT Kekuatan (S) 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kelemahan (W) Memiliki pelanggan 1. Sistem Administrasi tetap yang kurang efektif pada Memiliki produk 2. Tergantung pihak ketiga (EO) yang berkualitas Loyalitas karyawan untuk pameran Sudah mempuyai 3. Proses produksi yang brand image lama dikalangan pecinta tenun Promosi iklan untuk meningkatkan penjualan Sistem Pemasaran Jemput Bola Peluang (O) 1. Peluang pasar yang 1. Membuat counter/ 1. Mempekerjakan luas didaerah cabang didaerah (S4, SDM Administrasi 2. Banyak peminat tenun O1) yang berkualitas yang kesulitan men- 2. Membuat jaringan (W1, O1) dapatkan produk distributor dan agen 2. Membuat Saluran 3. Pemekaran produksi diseluruh indonesia Distribusi didaerah bahan baku (S6, O1, O2) (W2, O1, O2) 3. Memperbaiki kinerja 3. Menambah SDM integrasi kebelakang dibidang produksi (S2,O3) (W3, O3) 4. Membuat Saluran Ganda (S1, S5, S6, O1, O2) Ancaman (T) 1. Persaingan tidak sehat 1. Membuat Inovasi 1. Bekerja sama dengan dari pelaku bisnis produk (S1, S2, S5, pesaing (W2, T2) 2. Pemasok yang kurang O1) 2. Operasional produksi siap dalam penyediaan 2. Melakukan Integrasi harus lebih efisien bahan baku kebelakang (S3, O2) dan efektif (W3, T2) 3. Barang subtitusi china 3. Membuat produk dengan nuansa tradisional Indonesia (S2, S5, O3) Hal yang penting adalah dengan menuliskan lambang “S4, 01” pada strategi dalam matriks SWOT. Lambang ini menunjukkan dasar pemikiran untuk setiap strategi alternatif. Strategi tidak muncul dari kekosongan. Pada Tabel 4.1 lambang tersebut menunjukkan faktor-faktor internal/eksternal yang disesuaikan untuk merumuskan strategi yang diinginkan. Dari Analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa selama ini Dewi Sambi Tenun telah dapat memiliki kekuatan yang dapat dijadikan sebagai modal bagi perusahaan untuk terus berkembang. Selain itu peluang perusahaan untuk melakukan ekspansi pasar sangat luas karena besarnya pembeli potensial yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun perusahaan harus tetap memperhatikan faktor-faktor yang dapat menghambat perkembangan perusahaan seperti kelemahan internal dan ancaman eksternal. 4.2 Kondisi yang Mendukung penerapan Rancangan Saluran Distribusi Multi Channel Marketing Terdapat beberapa faktor yang dapat mendukung penerapan rancangan Saluran Distribusi Multi Channel Marketing pada Dewi sambi Tenun, antara lain adalah: a. Dukungan dan minat perusahaan untuk melakukan multi channel marketing b. Peluang perusahaan untuk melakukan ekspansi bisnis besar c. Persaingan bisnis yang semakin meningkat d. Peminat produk kerajinan tenun yang sulit mendapatkan produk 4.3 Perancangan Saluran Distribusi Multi channel Marketing Setelah melakukan analisis terhadap lingkungan industri yang dihadapi oleh perusahaan dan keadaan perusahaan itu sendiri, maka hal-hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan telah dapat diketahui. Teori di balik keunggulan strategi yang terpusat pada saluran (channel centrict) adalah sangat sederhana dan dapat memberdayakan orang. Perusahaan–perusahaan umumnya memiliki sejumlah pilihan untuk menghubungkan produk dengan pelanggan mereka, dari armada penjualan hingga distributor dari direct mail hingga internet dan yang lainnya. Tinggi Mitra yang Bernilai Tambah Nilai Tambah Penjualan Distributor Saluran Penjuakan Langsung Pengecer Pemasaran Jarak Jauh Internet Rendah Rendah Saluran Pemasaran Langsung Armada Penjualan Saluran tidak Langsung Biaya Per Transaksi Gambar 4.2 Saluran penjualan - menghubungkan produk dengan pelanggan sumber Oxford Associates, di adopsi dari Dr. Rowland T. Moriarty, Cubex corp Tinggi Masing–masing saluran ini memiliki kekuatan unik misalnya armada penjualan langsung biasanya optimal untuk transaksi yang berbiaya tinggi dan kompleks dimana interaksi tatap muka diharapkan dan dibutuhkan. Saluran lainnya juga bermanfaat dalam hal keloyalan pelanggan. Mitra bisnis dan distributor dapat secara otomatis mengembangkan pasar melalui penetrasi dan akses lokal kepasar. Internet dapat digunakan untuk mengirimkan pesan kejutaan orang dengan biaya yang sangat kecil. Pada sisi lain, setiap saluran memiliki keterbatasan dan tradeoffs yang signifikan. Armada penjualan dapat menangani transaksi yang panjang dan kompleks dengan baik, tetapi sangat mahal. Internet bekerja dengan baik untuk beberapa jenis produk, tetapi tidak untuk yang lainnya. Internet tidak cocok untuk penjualan yang membutuhkan banyak pelatihan atau penanganan langsung (handholding). Distributor dapat secara dramatis meningkatkan cakupan pasar, tetapi juga dapat semakin menjauhkan perusahaan dari pelanggan akhir yang memiliki keloyalan terhadap merk dan yang memiliki persyaratan sekecil–kecilnya yang mungkin harus dipahami. Intinya adalah bahwa penggunaan satu saluran tunggal membatasi kinerja pasar perusahaan terhadap apapun yang dapat dilakukan dengan baik oleh suatu saluran tertentu. Jika perusahaan menggunakan hanya satu armada penjualan, mungkin perusahaan dapat menyediakan layanan pelanggan dengan baik, tetapi perusahaan akan berada pada keadaan yang merugi bila pesaing memutuskan untuk menjual melalui saluran yang lain. Jika hanya menggunakan internet, Perusahaan mungkin akan dibatasi hanya menjual produk–produk yang sederhana dan berbiaya rendah, dan kemungkinan akan mempunyai tantangan yang signifikan dalam mengembangkan hubungan dengan pelanggan yang loyal. Tidak satupun saluran tunggal melakukan segalanya dengan baik atau kompetitif. Dewi Sambi Tenun memilih dan mengintegrasikan bauran saluran yang tepat dan membangun sistem penetrasi pasar yang merespon dengan optimal setiap permintaan produk dan pasar. Keunggulan kompetitif yang sederhana tidak sulit untuk ditemukan dan dieksploitasi. Keunggulan kompetitif mengalir secara konstan ketika para pesaing yang memusatkan pada produk biaya yang lebih rendah, Permasalahannya adalah bagaimana memelihara suatu keunggulan kompetitif yang berkesinambungan. Selama beberapa tahun differensiasi produk merupakan salah satu cara yang digunakan Dewi Sambi Tenun agar perusahaan dapat terus bertahan. Sekarang ini Dewi sambi Tenun mulai melihat differensiasi saluran sebagai suatu sumber utama keunggulan kompetitif. Bauran pemasaran adalah tentang pencakupan keseluruhan pasar perusahaan dengan menggunakan berbagai saluran. Saluran-saluran dalam bauran tidak saling bergantung dengan saluran lainnya, dan boleh tidak berinteraksi sama sekali dengan penjualan tertentu. Saluran Distribusi hanya berdampingan satu sama lain, masing-masing saluran menyediakan jalur yang berbeda kepada para pelanggan. Tujuan bauran saluran adalah untuk mempertemukan transaksitransaksi penjualan dalam lingkup yang luas dan sekaligus untuk meningkatkan pertumbuhan penjualan dan pangsa pasar. DST 1 Saluran distribusi melalui penjualan langsung 2 Saluran distribusi tidak langsung mitra bisnis 3 Saluran distribusi melalui Agen 4 Saluran distribusi melalui Distributor 5 Saluran penjualan melalui Internet Gambar 4.3: Alternatif Saluran Distribusi Multi channel Dewi Sambi Tenun Integrasi saluran menyangkut penggunaan banyak saluran (Multi Channel Marketing), yang masing masing memiliki fungsi yang berbeda dalam proses penjualan tunggal. Tujuan utama integrasi saluran adalah meningkatkan profitabilitas penjualan. Tujuan yang kedua adalah meningkatkan pencakupan pasar: saluran-saluran yang terintegrasi biasanya dapat mengakses pelanggan lebih banyak. Dengan beberapa usaha yang strategis dan ulet, sebagian besar perusahaan dapat merealisasikan profitabilitas secara signifikan dan keuntungan pencakupan pasar dengan sebuah model pasar yang terintegrasi. Walaupun lebih kompleks hal itu merupakan suatu cara yang handal untuk meningkatkan volume penjualan. 4.4 Mengelola Kinerja Multi Channel Marketing Secara umum, orang atau organisasi, atau saluran akan mencapai hasil yang tepat hanya ketika mereka dapat melihat dengan jelas apa yang akan mereka raih dan seberapa baik mereka melakukannya untuk mencapai sasaran itu. Kebijaksanaan sederhana ini adalah hal yang penting khususnya untuk menerapkan pemasaran multi saluran, karena sistem dengan multi saluran lebih kompleks daripada saluran tunggal: lebih banyak orang, lebih banyak aktivitas, lebih banyak investasi, lebih banyak inisiatif dan kebebasan, lebih banyak ruang untuk berubah. Dalam sistem penetrasi pasar, tidak setiap saluran bertanggung jawab untuk kinerja setiap tugas penjualan Sebagai hasilnya. Penting untuk menentukan ukuran kinerja yang konsisten dengan aturan dan tanggung jawab setiap saluran dalam proses penjualan. Pada kebanyakan kasus, beberapa saluran yang dipilih dengan baik, yang masing-masing mengutamakan sesuatu yang penting tentang kinerja saluran, dapat lebih efektif daripada manajemen laporan raksasa yang tumbuh dan tanpa akhir. Singkatnya, akhir dari suatu inisiatif saluran yang strategis harus meletakkan suatu kumpulan target kinerja saluran dan ukuran yang : a. Mengarahkan setiap saluran menuju kinerja yang konsisten dengan tujuan perusahaan. b. Menekan saluran menuju sesuatu yang seharusnya dikerjakan dalam proses penjualan dan menghindarkan mereka dari melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan. c. Yang sederhana, serta mudah untuk dimengerti dan diinterprestasikan. Gambar 4-4 menguraikan tentang proses untuk meraih tujuan–tujuan, seperti diperlihatkan pada gambar: Mendefinisaikan/ Mengkonfirmasikan Tujuan penjualan keseluruhan Menyusun Target kinerja saluran Mengembangkan Untuk kinerja saluran Mendefinisaikan Celah kerja dan Menciptakan Rencana aksi saluran Gambar 4-4 Proses pengukuran kinerja untuk system multi saluran Lawrence G. Friedman dan Timothy R. Furey (2003) Tujuan utama Dewi sambi tenun untuk menerapkan multi channel marketing adalah untuk meningkatkan volume penjualan dan mengurangi biaya operasional, sehingga target penjualan berlaku pada seluruh saluran. Multi channel Marketing membuat lebih banyak penjualan ke banyak pelanggan, Membuat lebih banyak penjualan ke banyak pelanggan utama dan menguntungkan, Proses yang lancar untuk melayani pelanggan dengan lebih efektif dan efisien. Menginterprestasikan tujuan perusahaan dengan menerapkan multi channel marketing dan keputusan ini dibuat untuk meningkatkan volume penjualan. Tujuan Perusahaan Menjadi motor penggerak usaha mikro kecil menengah (UMKM) serta dapat mendukung program pemerintah untuk memperluas lapangan kerja bagi masyarakat usia produktif. Tujuan Unit Bisnis Tujuan Penjualan Meningkatkan pertumbuhan Laba Menjadi pemain nomor satu di pasar utama Meningkatkan pangsa pasar Meningkatkan volume penjualan keseluruhan Menurunkan biaya penjualan Mengarahkan kembali aktivitas penjualan ke penetrasi pelanggan dalam pasar strategis Gambar 4.5 Penerjemahan tujuan perusahaan kedalam tujuan penjualan (Data diolah peneliti, berdasarkan Lawrence G. Friedman dan Timothy R. Furey, 2003) Beberapa perusahaan telah memiliki tujuan penjualan yang kuat yang dengan efektif mengkomunikasikan tujuan perusahaan ke beragam saluran yang dimiliki. Tujuan perusahaan dibagi menjadi tiga kategori: pertumbuhan pendapatan, pertumbuhan keuntungan, dan loyalitas pelanggan. karena tipologi yang sederhana ini dapat membawa banyak focus pada tugas perancangan tujuan yang baik. 1. Tujuan pertumbuhan umumnya mensyaratkan tujuan penjualan difokuskan pada akuisi pelanggan baru, pertumbuhan basis pelanggan yang lebih luas, meningkatkan penetrasi pelanggan kunci yang ada. 2. Tujuan keuntungan membutuhkan tujuan penjualan yang terfokus pada peningkatan retensi pelanggan, pengurangan biaya transaksi, penargetan pelanggan yang paling menguntungkan dengan lebih baik, dan penggunaan sumber-sumber penjualan dengan lebih efisien. 3. Tujuan loyalitas pelanggan umumnya mensyaratkan tujuan penjualan yang menekankan perbaikan pelayanan pelanggan dukungan pasca penjualan yang lebih ekstensif, dan provisi sumber-sumber penjualan dalam saluran yang lebih fleksibel ke pelanggan–pelanggan kunci. Tentu saja, ketiga tipe tujuan ini tidak berdiri sendiri-sendiri. Dewi Sambi Tenun mempunyai paling tidak salah satu dari ketiganya ketika menyusun perkiraan kinerja secara keseluruhan. Meskipun memikirkan tujuan perusahaan dalam hal ketiga keunggulan dasar ini, Dewi sambi Tenun mampu membawa tugas penyusunan tujuan penjualan mereka lebih jelas. Tabel 4.2. Model Penjualan Multi Saluran Tugas Saluran Meraih mengkualifikasi prapenjualan pelanggan Menutup Penyelesaian Penjualan dukungan Penjualan Langsung Mitra bisnis Agen Distributor Internet Sumber: Data diolah peneliti berdasarkan Lawrence G. Friedman dan Timothy R. Furey (2003) Setiap saluran dalam suatu proses penjualan akan menjadi salah satu keunggulan yang unik dalam melaksanakan sebuah tugas, yaitu tentang kemampuan Melaksanakan sebuah tugas, atau tidak cocok dengan tugas tersebut. Dalam integrasi saluran yang ideal perusahaan akan menekan setiap tugas penjualan kesaluran yang berbiaya paling rendah yang masih menunjukkan kinerja yang tinggi.