Cisco Systems, Inc

advertisement
Cisco Systems, Inc
Review
MITI Kelas C
4/11/14
MITI Kelas C
Disusun oleh:
A Fajar Zazuly
115060801111026
Widya Wulaning Suci
115060801111058
Ahmad Dzulfikar SR
115060801111060
Kemal Wibisono
115060800111092
Manajemen Industri Teknologi Informasi
Kelas C
Cisco System
Pendahuluan
Cisco System didirikan pada tahun 1984 oleh dua orang eks-staf sekaligus pasangan
suami istri yang bekerja di Universitas Stanford, yaitu Leonard Bosack dan Sandra Lerner. Di
Stanford, Leonard Bosack bekerja sebagai hardware engineer yang bertanggung jawab
mengelola Lab Komputer di Departemen Ilmu Komputer, sedangkan Sandra Lerner adalah
Direktur Lab Komputer di Sekolah Bisnis Standford. Dari situlah cikal bakal dibentuknya
Cisco lahir. Bosack dan Lerner mencoba mencari cara bagaimana menghubungkan komputer
di departemen tempat mereka bekerja (yang jaraknya sekitar 500 yard), supaya mereka bisa
saling berkirim pesan. Kemudian Bosack dan Lerner mengembangkan router multi-protocol
pertama – sebuah microcomputer khusus yang dapat menghubungkan dua jaringan atau lebih
sehingga jaringan-jaringan tersebut dapat berkomunikasi antar satu dengan lainnya – dan
mencobanya pada jaringan komputer Stanford. Percobaan tersebut ternyata berhasil.
Bosack dan Lerner berniat menjual teknologi ciptaan mereka tersebut ke Stanford,
namun ditolak. Dari situlah akhirnya mereka memutuskan untuk mendirikan perusahaan
mereka sendiri, yang mereka namai Cisco. Nama tersebut diambil dari nama kota: San
Francisco, terinspirasi ketika Bosack dan Lerner melewati Golden Gate Bridge.
Desember 1984
Tahun 1985
 Kantor Pusat Cisco Systems pindah ke
Atherton, California
 Dibuat Logo Perusahaan Pertama
Sandra Lerner dan Leonard Bosack
mendirikan Cisco System.
 Sistem pertama buatan Cisco yaitu
Massbus-Ethernet Interface Subsystem
(MEIS) dijual ke pasaran.
Tahun 1986
 Cisco merekrut karyawan untuk pertama
kalinya
 Cisco
tergabung
dalam
Internet
Engineering Task Force (IETF). IETF
merupakan komunitas internasional
untuk para network designer, operator,
vendor, dan peneliti yang peduli dengan
perkembangan arsitektur Internet
 Cisco merubah era industri komunikasi
jaringan
dan
Internet
dengan
meluncurkan inovasi routing, AGS multiprotocol router.
Tahun 1987
Cisco mendapat kucuran dana dari
perusahaan Sequoia Capital
Tahun 1988
Tahun 1989
Hanya dengan 3 produk dan 111
karyawan, pendapatan Cisco mencapai 27
juta dolar.
16 Februari 1990
John Morgridge bergabung dengan Cisco
dan ditunjuk sebagai Presiden & CEO
Cisco Goes Public: Cisco diperkenalkan
ke khalayak umum, terdaftar sebagai
CSCO di NASDAQ
Ditahun yang sama:
28 Agustus 1990
 Sandra Lerner dipecat dari Cisco oleh
Morgridge.
 Bosack yang mendengar bahwa
istrinya dipecat kemudian memutuskan
mengundurkan diri dari Cisco.
 Harga Cisco di pasar saham mencapai
224 juta dolar.
 Cisco mengadakan Networkers Users
Symposium
 Cisco mengenalkan FGS, Remote
Access Router Pertama di Dunia.
Tahun 1991
Tahun 1992
 Cisco membuka kantor cabang di
Toronto, Canada dan Tokyo, Jepang.
 Cisco meluncurkan Cisco Information
Online, sebuah website yang dirancang
untuk memberikan informasi tentang
bug dan informasi teknis kepada
pelanggan dan partner Cisco.
 Cisco mendapatkan paten (pertama)
untuk teknologi dan peralatan
komunikasi routing antar jaringan
komputer (Interior Gateway Routing
Protocol).
 Cisco mengeluarkan tiga produk baru
(Router, Software, dan Server)
 Cisco membuka kantor cabang di
Uxbridge, London (Stockley Park dan
London City), Courtabeof, Prancis, dan
Menlo Park, California
 John Chambers bergabung dengan
Cisco sebagai Senior Vice President,
Worldwide Sales and Operations.
 Harga saham Cisco mencapai 1 Milyar
dolar
Tahun 1993
 Cisco membuka kantor cabang di
Brussel, Belgia; Mexico City, Mexico;
dan Hong Kong.
 Cisco meng-akuisisi Crescendo
Communications dan Mario Mazzola
bergabung dengan Cisco.
Tahun 1994
 Cisco menjadi perusahan penyuplai
produk Multiprotocol Internetworking
pertama yang mendapatkan sertifikat
ISO 9001.
 Cisco meng-akuisisi tiga perusahaan.
(Newport System; Kalpana, Inc;
LightStream Corp)
Tahun 1995
Tahun 1996
 Cisco mengganti logo perusahaan
 John Chambers ditunjuk sebagai CEO
 Larry Carter sebagai CFO
 John Morgridge sebagai Chairman of
the Board
 Ed Kozel sebagai CTO
Tahun 1998
Tahun 1999
 Cisco 1600 menjadi produk routing
dengan penjualan tercepat dalam
sejarah perusahaan.
 Harga Cisco di pasar saham 300 Milyar
Dolar
 Cisco meng-akuisisi 17 perusahaan.
 Cisco menjadi perusahaan pertama
dalam sejarah yang mencapai nilai 100
Milyar dalam kurun waktu 14 tahun.
 Cisco meng-akuisisi 9 perusahaan.
 Cisco mendapatkan paten atas Sistem
Keamanan untuk NAT System.
Tahun 2000
Tahun 2001 - sekarang
 Cisco terus memperluas perusahaannya
ke berbagai penjuru dunia
 Cisco tak pernah berhenti berinovasi
mengembangkan teknologi-teknologi
baru yang berhubungan dengan
jaringan.
 Di tahun 2006 Cisco kembali
mengubah logo perusahaan
 Cisco menjadi perusahaan paling
bernilai di dunia.
 Per 27 Maret, harga Cisco di Pasar
Saham mencapai nilai 569 Milyar
dolar.
 Mike Volpi dipromosikan menjadi
Chief Strategic Officer
 Cisco meng-akuisisi 26 perusahaan
Struktur Organisasi Cisco
Struktur Organisasi adalah susunan
dan hubungan-hubungan antar komponen
bagian-bagian dan posisi-posisi dalam
suatu perusahaan. Dalam kasus ini akan
dibahas mengenai struktur organisasi
apakah yang diterapkan dalam perusahaan
besar seperti CISCO.
CISCO
menerapkan
struktur
organisasi Struktur Divisional. Jenis
struktur organisasi ini yang berdasarkan
divisi yang berbeda dalam organisasi.
Struktur-struktur ini dibagi ke
dalam:
1. Struktur produk – struktur sebuah
produk
berdasarkan
pada
pengelolaan karyawan dan kerja
yang berdasarkan jenis produk yang
berbeda.
Jika
perusahaan
memproduksi tiga jenis produk
yang berbeda, mereka akan
memiliki tiga divisi yang berbeda
untuk produk tersebut.
2. Struktur pasar – struktur pasar
digunakan untuk mengelompokkan
karyawan
berdasarkan
pasar
tertentu
yang
dituju
oleh
perusahaan. Sebuah perusahaan
bisa memiliki 3 pangsa pasar yang
digunakan dan berdasarkan struktur
ini, maka akan membedakan divisi
dalam struktur.
3. Struktur geografis – organisasi
besar memiliki kantor di tempat
yang berbeda, misalnya ada zona
utara, zona selatan, barat, dan timur.
Struktur organisasi mengikuti
struktur zona wilayah.
Kelebihan struktur Divisional
 Paling sesuai untuk lingkungan
yang tidak stabil dengan perubahan
cepat.
 Penanggung jawab produk jelas.
 Koordinasi antar fungsi baik.

Mudah beradaptasi dengan tuntutan
luar.
 Sesuai untuk organisasi berukuran
besar.
 Baik
bagi
organisasi
yang
menghasilkan banyak jenis produk.
Kekurangan struktur Divisional:
 Tidak mampu mencapai efisiensi
ekonomis
 Koordinasi antar produk sulit
 Keahlian teknis hilang karena tidak
ada spesialisasi fungsional.
 Integrasi ataupun standardisasi
antar produk sulit tercapai.
Chief Executive Officer Cisco
John Chambers adalah Chairman
dan CEO Cisco. Dia telah membantu
mengembangkan perusahaan dari $
70.000.000 ketika ia bergabung dengan
Cisco pada Januari 1991, menjadi $ 1,2
miliar ketika ia berperan sebagai CEO,
untuk mencatat pendapatan dari $
48600000000 di FY13. Pada tahun 2006,
Chambers bernama Ketua Dewan, di
samping peran CEO-nya.
Chambers telah menerima berbagai
penghargaan untuk kepemimpinannya
selama 18 tahun terakhir di kemudi dari
Cisco, termasuk 2012 Bower Award untuk
Kepemimpinan Bisnis dari Franklin
Institute,
"100
Orang
Paling
Berpengaruh,".
Executive Vice President dan Chief
Financial Officer (CFO)
Frank Calderoni adalah Executive
Vice President dan Chief Financial Officer
(CFO) di Cisco, mengelola strategi
keuangan dan operasi dari sebuah
perusahaan dengan lebih dari 72.000
karyawan dan total pendapatan untuk tahun
fiskal 2012 dari $ 46000000000. Calderoni
berkomitmen untuk memaksimalkan nilai
pemegang
saham
jangka
panjang,
memastikan portofolio yang seimbang dari
inisiatif
pertumbuhan,
dan
mempertahankan tingkat tinggi integritas
dan transparansi yang Cisco dikenal.
Sebelumnya seperti Cisco Senior
Vice President, Customer Solutions
Finance, Calderoni mampu membawa
pertumbuhan
yang
menguntungkan,
pengambilan keputusan disiplin, dan
transparansi dalam pelaporan Cisco. Dia
memimpin upaya untuk menciptakan dan
mendefinisikan rantai nilai untuk model
penjualan dan jasa.
Chief Marketing Officer Cisco
Blair Christie adalah Chief
Marketing Officer Cisco, dengan tanggung
jawab untuk perusahaan Pemasaran Global,
Corporate Communications, dan Urusan
Pemerintah kelompok. Cisco terintegrasi
kelompok-kelompok ini pada tahun 2011
untuk mengawasi pendekatan pemasaran
holistik dan strategi merek untuk merek
sangat diakui. Organisasinya bertanggung
jawab untuk posisi strategi pertumbuhan
Cisco, budidaya peluang di pasar baru dan
yang sudah ada, dan meningkatnya
permintaan untuk solusi Cisco secara
global.
Posisi Christie menggabungkan
tanggung jawab perannya sebelumnya
sebagai Senior Vice President of Global
Corporate Communications, yang meliputi
aktivitas global Cisco dalam hubungan
investor, hubungan dengan media,
hubungan analis industri. Sebelumnya di
Cisco , Christie memimpin tim global
hubungan investor , di mana ia dan
organisasi menerima berbagai penghargaan
industri .
Sebelum bergabung dengan Cisco,
Christie memegang beberapa peran dalam
hubungan investor, / urusan publik
pemerintah,
dan
upaya
pemberian
perusahaan
di
InterDigital
Communications
Corporation,
Aqua
Amerika, dan Peco Energy.
Di Cisco, Christie adalah Pejabat
Eksekutif dan duduk di Cisco Komite
Operasional, tim kepemimpinan 12 anggota bertanggung jawab untuk
menetapkan strategi perusahaan, tujuan,
dan target tahunan bagi perusahaan. Dia
juga menjabat sebagai anggota dewan dari
San Jose Museum Teknologi, duduk di
Dewan Pimpinan Presiden di Drexel
University, dan merupakan anggota dari
Arthur Halaman Society. Dia diakui
sebagai salah satu pemasar top oleh B ke B
Magazine dan disebut oleh Majalah Forbes
sebagai salah satu dari 2012 Top 20 Most
Social CMO dalam Fortune 100. Pada
tahun 2009, Christie disebut oleh majalah
Working Mother sebagai Working Mother
of Tahun.
Christie memegang gelar sarjana di
bidang pemasaran dan administrasi bisnis
dan gelar master administrasi bisnis,
berkonsentrasi dalam manajemen investasi,
dari Drexel University.
Presiden Cabang Eropa , Timur Tengah,
Afrika , Rusia
Dedicoat bertanggung jawab untuk
penjualan EMEAR, operasi, inisiatif
pertumbuhan dan investasi di aliansi
strategis di seluruh wilayah.
Keberhasilan pelanggan adalah
prioritas pertama dan landasan budaya
untuk organisasinya . Passionate tentang
membantu pelanggan mencapai tingkat
tinggi inovasi dan produktivitas melalui
teknologi, Dedicoat adalah anggota pendiri
dari Inggris Informasi Usia Kemitraan dan
anggota dari Komisi Eropa ICT Taskforce
untuk membentuk inisiatif dan kebijakan
pemerintah , menggabungkan berpikir
jangka panjang dengan fokus pada kiriman
jangka pendek.
Penekanan
Dedicoat
pada
kepemimpinan dan pengembangan sumber
daya manusia diarahkan menciptakan
inklusif, beragam tempat kerja di mana
setiap orang dapat berkontribusi dan
mencapai potensi penuh mereka. Tim ini
telah memenangkan nomor satu ' Great
Place To Work ' di beberapa negara di
seluruh wilayah serta pengakuan industri
antara tim kepemimpinan untuk bakat
mereka, semangat dan dedikasi profesional
untuk wawasan sosial dan bisnis, dan
inovasi strategis.
Dedicoat adalah pembicara yang
sering di industri dan pemerintah kegiatan
untuk potensi inovasi teknologi untuk
mengubah bisnis dan masyarakat. Dia
adalah komentator media dan tamu
presenter reguler di CNBC. Dia terlibat
dengan para pemimpin politik penting di
seluruh wilayah, menasihati mereka pada
agenda transformasi untuk mengubah
tantangan ekonomi dan sosial utama
menjadi peluang.
Mark Chandler Senior Vice President,
General Counsel dan Sekretaris, dan
Chief Compliance Officer
Mark Chandler adalah Senior Vice
President, General Counsel dan Sekretaris,
dan Chief Compliance Officer, Cisco, di
mana ia mengelola sebuah tim 450
profesional, termasuk hukum, hubungan
karyawan, etika, investigasi dan tim
perlindungan merek. Sebelumnya, beliau
menjabat sebagai Managing Jaksa untuk
Eropa, Timur Tengah dan Afrika, yang
berbasis di Paris. Chandler bergabung
dengan Cisco pada tahun 1996 atas akuisisi
StrataCom, Inc, di mana ia telah penasihat
umum. Sebelum bekerja di StrataCom ia
bekerja selama enam tahun sebagai wakil
presiden untuk pengembangan perusahaan
dan penasihat umum dari Maxtor
Corporation, produsen hard disk drive.
Chandler juga merupakan anggota
dari Dean Advisory Council of Stanford
Law School, Dewan Pembina Belmont Hill
School di Belmont, Massachusetts, US
Department of Commerce Council
Manufaktur, dan Dewan Penasehat dari
Woodrow Wilson International Center for
Scholars di Washington. Dia sebelumnya
menjabat sebagai anggota dan ketua
Komisi Perencanaan Kota Alto Palo, dan
sebagai anggota Utilities Penasehat Komisi
Palo Alto. Pada tahun 2010, The National
Law Journal menamainya salah satu dari 40
Pengacara Paling Berpengaruh Dekade dan
pada tahun 2013, Amerika Pengacara
nomor dia di antara " Top 50 Hukum Big
Inovator dari 50 Tahun Terakhir."
Chandler meraih gelar sarjana di
bidang ekonomi , summa cum laude (1978)
dari Harvard College, di mana ia terpilih
sebagai anggota Phi Beta Kappa , dan gelar
dokter juris dari Stanford Law School
(1981).
Wim Elfrink Executive Vice President,
Industry Solutions & Chief Globalisasi
Officer
Wim Elfrink bertanggung jawab
untuk tiga fungsi global pada Cisco : Cisco
Solusi Industry Group , Muncul Negara
Inisiatif
serta
strategi
globalisasi
perusahaan.
Elfrink bergabung dengan Cisco
pada tahun 1997 dengan asumsi tanggung
jawab global untuk Cisco Layanan Eropa .
Pada tahun 2000 , ia dipromosikan menjadi
Senior Vice President Cisco Layanan mana
di bawah kepemimpinannya bisnis tumbuh
dari $ 3300000000 menjadi lebih dari $ 7,6
milyar pada 2010 dengan margin industri
terkemuka dan kepuasan pelanggan.
Pada tahun 2006 , Elfrink diangkat
Kepala Globalisasi Officer dan bernama
Executive
Vice
President
setahun
kemudian. Dia kemudian mendirikan Cisco
Globalisasi Centre East ( GCE ) di
Bangalore, India. Selama empat tahun,
Elfrink tumbuh GCE untuk menjadi pusat
inovasi dan menjadi perusahaan paling
cerdas dan paling berkelanjutan kampus
menawarkan solusi global skala. Selama
waktu ini, Elfrink memimpin Konfederasi
Komite Pengarah Indian Industry pada
Cerdas Urbanisasi, yang pada tahun 2010
merekomendasikan Kerangka Urbanisasi
Berkelanjutan untuk India.
Hari ini, Elfrink diakui sebagai
Pengusaha Perusahaan Cisco di kediaman
dan bertanggung jawab untuk mendorong
era berikutnya dari internet yang dikenal
sebagai " The Internet of Everything " ( IOE
) dan " The Internet of Things " ( IOT ) .
Mengatasi negara-negara berkembang yang
mengalami perubahan ekonomi, sosial dan
lingkungan yang signifikan adalah bagian
dari piagam globalnya bertujuan mengubah
masyarakat fisik masyarakat terhubung
(Smart + Terhubung Masyarakat - S + CC)
menggunakan inovasi sentris jaringan
untuk mengaktifkan keberlanjutan. Saat ini,
ada lebih dari 90 proyek + S + CC seluruh
dunia.
Seorang petugas dari perusahaan,
Elfrink juga anggota dewan AS India
Business Council , anggota Dewan Silatech
di Qatar, Kota Pengurus Yayasan Baru dan
Walikota
Chongqing
International
Economic Advisory Group . Pada tahun
2009 Berita & Analysis Daily, surat kabar
terkemuka India , bernama Elfrink salah
satu dari Bangalore 50 Orang Paling
Berpengaruh, salah satu dari 12 dari dunia
usaha dan satu-satunya non - India akan
tampil. Pada 2013, dia adalah penerima dari
Duta Besar Howard C. Wilkins, Jr Award
dari Belanda - Amerika Foundation.
Rebecca Jacoby Chief Information
Officer dan Senior Vice President
master dalam administrasi bisnis dari Santa
Clara University.
Robert Lloyd, Presiden Pengembangan
dan Penjualan
Rebecca Jacoby adalah Cisco Chief
Information Officer ( CIO ) dan Senior
Vice President. Pemahaman luas mengenai
operasi
bisnis,
infrastruktur,
dan
penyebaran aplikasi serta pengetahuan
tentang produk, perangkat lunak, dan
layanan membantu bisnis muka nya Cisco
melalui penggunaan teknologi Cisco.
Sebagai CIO, dia telah membuat
organisasi TI Cisco mitra bisnis strategis,
menghasilkan nilai bisnis yang signifikan
untuk Cisco dalam bentuk kinerja
keuangan,
kepuasan
dan
loyalitas
pelanggan, pangsa pasar, dan produktivitas.
Komitmen yang kuat untuk keunggulan
operasional, pendekatan inovatif untuk
masalah bisnis, dan bakat untuk bermitra
lintas fungsional telah mengubah bentuk
dan peningkatan peran TI di Cisco,
sehingga sinergi besar IT and Engineering
melalui sejarah Cisco pada penyebaran
Cisco.
Sejak bergabung dengan Cisco pada
tahun 1995, Jacoby telah mengadakan
berbagai peran kepemimpinan dalam
operasi, manufaktur, dan IT. Sebelum
bergabung
dengan
Cisco,
Jacoby
mengadakan berbagai perencanaan dan
operasi posisi dengan perusahaan lain di
Silicon Valley.
Jacoby meraih gelar sarjana
ekonomi dari Universitas Pasifik dan gelar
Robert Lloyd bertanggung jawab
untuk pengembangan Cisco dan usaha
penjualan, karena perusahaan menciptakan
hubungan erat antara kebutuhan pelanggan
dan inovasi. Lloyd mengelola keselarasan
dan percepatan inovasi teknologi Cisco
untuk memungkinkan respon yang lebih
cepat untuk transisi pasar, peningkatan
relevansi pelanggan, dan pertumbuhan.
Lloyd juga merupakan anggota
Komite Eksekutif Cisco, yang menetapkan
arah strategis untuk masing-masing segmen
pasar Cisco.
Dengan 18 tahun pengalaman
kepemimpinan global di Cisco, Lloyd telah
berhasil mayoritas bisnis Cisco di seluruh
dunia. Sebelum perannya saat ini, ia
memegang posisi Executive Vice President
, Operations Worldwide dan Senior Vice
President, AS, Kanada dan Jepang,
mengawasi dua dari Cisco lima besar
"bioskop." Lloyd juga menjabat sebagai
Presiden Cisco Eropa, Timur Tengah dan
Afrika ( EMEA ) wilayah selama lebih dari
empat tahun . Dia adalah eksekutif negara
sponsor Cisco untuk Brasil dan saat ini
melayani di Dewan Brazil -AS Business
Council.
Lloyd bergabung dengan Cisco
pada tahun 1994 sebagai General Manager
anak perusahaan Kanada Cisco. Dia
memegang gelar sarjana commerce dari
University of Manitoba.
Gary Moore, Presiden
Operating Officer
dan
Chief
Gary B. Moore adalah Presiden dan
Chief
Operating
Officer
Cisco,
bertanggung jawab untuk memungkinkan
keunggulan operasional di seluruh
perusahaan dan membangun kemampuan
untuk pertumbuhan Cisco di masa depan.
Sebagai pemimpin dari pemasaran,
operasional, sumber daya manusia,
teknologi informasi
jasa, kantor
transformasi, dan kelompok perencanaan
perusahaan, Moore membantu untuk
mengaktifkan Cisco visi, strategi, dan
inovasi dengan mengelola prioritas,
kepemilikan
keputusan,
keselarasan
sumber daya yang efektif, pengukuran, dan
akuntabilitas di seluruh perusahaan.
Timnya meliputi pemimpin dalam fungsi
perusahaan termasuk Layanan Cisco;
Pemasaran, Corporate, Communications,
Urusan Pemerintah; Sumber Daya
Manusia; IT; dan Operasi, Proses, dan
Sistem
kelompok,
yang
meliputi
manufaktur, tanggung jawab sosial
perusahaan, operasi pelanggan di seluruh
dunia, layanan bersama, dan tim hukum.
Sebelumnya Moore memimpin
Cisco Services, sebuah divisi dengan
10.000 karyawan yang membantu bisnis
pelanggan bekerja lebih cerdas. Di bawah
kepemimpinannya, Layanan Cisco tumbuh
menjadi lebih dari $ 8 miliar pada
pendapatan tahunan.
Moore bergabung dengan Cisco
pada tahun 2001 dari perusahaan konsultan
jaringan Netigy, di mana sebagai CEO ia
memperluas bisnis secara global melalui 22
bulan pertumbuhan pendapatan yang
berkelanjutan. Sebelumnya ia memiliki
karir 26 tahun di Electronic Data Systems (
EDS ), di mana ia menduduki berbagai
posisi eksekutif senior. Dia menciptakan
dan tumbuh e - solusi unit bisnis global,
organisasi yang tumbuh paling cepat
perusahaan dengan lebih dari 20.000
karyawan, dan menjabat sebagai salah satu
dari enam eksekutif kelompok EDS yang
diadakan laba rugi tanggung jawab untuk
beberapa unit bisnis strategis dengan
tanggung jawab di seluruh dunia untuk
semua manufaktur, pelanggan ritel, dan
distribusi. Sementara di EDS, Moore
berperan dalam penciptaan dari Hitachi
Data Systems, menjabat sebagai presiden
dan CEO dari tahun 1989 sampai 1992.
Moore juga menjabat pada EDS
Global Operasional Dewan , bertugas di
dewan AT Kearny dan Hitachi Data
Systems , dan Wakil Ketua Dewan
Unigraphic Solutions Direksi.
Edzard Overbeek Senior Vice President
Edzard Overbeek adalah Wakil
Presiden Senior untuk Layanan Cisco . Dia
mengelola portofolio bisnis layanan Cisco ,
yang memberikan konsultasi yang unik dan
strategis , platform, maju dan solusi layanan
teknis kepada pelanggan dan mitra di
seluruh dunia . Fokusnya adalah untuk
membantu pelanggan kami mengubah
bisnis mereka melalui penawaran layanan
cerdas berbasis jaringan yang mendukung
tujuan bisnis mereka dan meningkatkan
daya saing mereka, serta memastikan bisnis
dan teknis operasional yang efisien di
seluruh siklus hidup jaringan.
Sebelum mengambil perannya saat
ini, Overbeek adalah Presiden Cisco Asia
Pasifik, Jepang dan wilayah Greater China.
Ada dia bertanggung jawab untuk
keberhasilan keseluruhan wilayah strategis
ini untuk semua segmen pelanggan dan
kegiatan keterlibatan mitra dengan
merancang
,
menerapkan
,
dan
melaksanakan strategi untuk wilayah yang
memberikan hasil dipercepat selama
periode kepemimpinannya.
Sebelumnya, Overbeek adalah
Presiden Cisco Jepang. Ia juga Wakil
Presiden Eropa, Timur Tengah dan Afrika
(EMEA) wilayah, di mana ia mengawasi
merancang dan melaksanakan garis
komersial
bisnis.
Dia
memimpin
pertengahan sampai perencanaan strategis
jangka panjang untuk teater Eropa,
mengambil perusahaan, penyedia layanan,
sektor publik, dan pasar komersial melalui
periode waktu
yang berkelanjutan
pertumbuhan selama menantang masa
ekonomi. Sebelum itu, sebagai Wakil
Presiden
EMEA
Channels,
ia
mengembangkan bisnis ekosistem mitra
dan aliansi strategis di Eropa. Dia
bertanggung jawab untuk kegiatan Linksys
di EMEA, termasuk posisi dan pelaksanaan
Linksys menjadi pelanggan bisnis
konsumer dan kecil / menengah. Dia
bergabung dengan Cisco pada tahun 2000
sebagai Managing Director dari Belanda ,
dan dua kali bernama General Manager
tahun.
Sebelum bergabung dengan Cisco,
Overbeek memegang posisi manajemen
dalam Fortune 500 perusahaan seperti
Fujitsu dan Siemens, mengembangkan
teknologi, go- to-market model , dan solusi
untuk kedua konsumen dan pasar businessto -business.
Overbeek memegang gelar master
dalam administrasi bisnis dari NIMBAS,
University of Bradford, Inggris.
Pankaj Patel, Executive Vice President
dan Chief Development Officer
Pankaj Patel adalah Executive Vice
President dan Chief Development Officer
di Cisco. Dia bertanggung jawab untuk
memimpin pengembangan dan pelaksanaan
36300000000 $ portofolio teknologi Cisco
di seluruh tim global lebih dari 28.000
karyawan . Dia juga membantu
menentukan strategi inovasi teknologi
Cisco untuk mengubah cara manusia
berhubungan,
berkomunikasi
dan
berkolaborasi melalui perangkat keras dan
perangkat lunak yang terintegrasi platform
dan arsitektur dari Cisco routing itu ,
switching, keamanan, mobilitas, video,
kolaborasi, data center dan penawaran
cloud.
Dalam peran sebelumnya di Cisco,
Patel menjabat sebagai Senior Vice
President dan General Manager untuk
bisnis penyedia layanan perusahaan , yang
mencapai segmen kepemimpinan pasar
dalam routing, video dan mobilitas di
bawah kepemimpinannya. Dia adalah
seorang pemimpin pendiri unit bisnis akses
multi
- layanan
pertama Cisco,
mengembangkan strategi untuk router
akses dan teknologi voice -over - paket dan
pengiriman. Ia juga bertanggung jawab
untuk lini produk Cisco IGX dan
pengembangan perangkat lunak untuk
semua switch ATM Cisco. Patel bergabung
Cisco melalui akuisisi perusahaan dari
Stratacom pada tahun 1996.
Sebelumnya, Patel adalah Senior
Vice President of Engineering di Redback
Networks, di mana dia bertanggung jawab
untuk pengembangan dan pengiriman dari
semua produk Redback . Pada awal
karirnya, Patel mendirikan sebuah
perusahaan konsultan yang berfokus pada
aplikasi-spesifik sirkuit terpadu (ASIC)
desain, perangkat lunak, dan alat-alat CAD.
Pelanggan termasuk EMC, Hewlett Packard, dan perusahaan besar lainnya
yang tampak ke perusahaan Patel untuk
merancang
teknologi
ASIC
untuk
komputasi, storage dan jaringan produk
mereka. Dia juga memegang berbagai
posisi manajemen senior di Apollo
Komputer / HP dan Digital Equipment
Corporation.
Patel adalah anggota industri
Komite Penasihat Dekan dari UCLA
School
of
Engineering
dan
mempertahankan keterlibatan yang sedang
berlangsung di Universitas Duke Pratt
School of Engineering. Dia juga menjabat
di Dewan Direksi The Addario Lung
Cancer
Medical
Institute,
yang
didedikasikan
untuk
katalis
dan
mempercepat penemuan, pengembangan,
dan pengiriman pilihan pengobatan baru
dan lebih efektif untuk pasien kanker paruparu.
Patel meraih gelar sarjana di bidang
teknik dari Birla Institute of Technology
dan Sains di Pilani, India, dan gelar master
di bidang teknik listrik dari Universitas
Wisconsin - Madison. Pada tahun 2003, ia
dianugerahi paten di bidang arsitektur multi
-service.
Randy
Tambak
Executive
Vice
President, Operations, Proses, dan
Sistem
Sebagai Wakil Presiden Eksekutif
Operasi, Proses, dan Sistem di Cisco,
Randy kolam mengawasi fungsi operasi
bisnis terhubung, urusan perusahaan,
operasi rantai suplai, go- to-market operasi,
go- to-market layanan bersama, sumber
daya manusia, informasi teknologi, dan
layanan hukum. Dia juga co - memimpin
Pengalaman Komite Pengarah Kualitas.
Untuk membantu pertumbuhan bahan
bakar , mempromosikan inovasi, dan
meningkatkan produktivitas Cisco, kolam
saat ini memimpin transformasi bisnis yang
komprehensif di seluruh operasi Cisco
dengan rekayasa ulang proses bisnis,
rearchitecting
sistem
TI,
dan
mendefinisikan
kembali
peran
kepemimpinan Cisco.
Sebelumnya Pond Senior Vice
President of West Coast dan Asia
Operations, di mana ia memegang
tanggung jawab untuk semua operasi
manufaktur di seluruh dunia, termasuk
pemenuhan produk dan logistik. Sebelum
itu,
sebagai
Vice
President
of
Manufacturing, ia mengawasi semua aspek
operasi manufaktur, termasuk pengenalan
produk baru, perencanaan, pengadaan,
operasi produksi, dan distribusi dan
logistik. Dia bergabung dengan Cisco pada
tahun 1993 sebagai Direktur Manufaktur
Operasi melalui akuisisi Crescendo
Communications.
Prestasi kunci Ponds di Cisco
mencakup penetapan proses yang konsisten
bisnis dan metrik operasional di seluruh
perusahaan, pertumbuhan produktivitas
dua digit, mendefinisikan ulang model
manufaktur, memberikan model bisnis baru
Cisco ke dalam operasi, dan mendesain
ulang nilai proposisi karyawan.
Sebelum bergabung dengan Cisco,
Pond Wakil Presiden Keuangan, Chief
Financial Officer, dan Wakil Presiden
Operasi di Crescendo Communications.
Dia juga telah menjabat berbagai posisi
keuangan dan operasi di Versatec, David
Systems,
Xerox
Corporation,
Schlumberger, dan Arthur Andersen.
Kolam kursi dewan March of
Dimes of Silicon Valley, dan berfungsi
sebagai anggota dewan untuk CARE USA
dan Jaringan Islam Group. Dia adalah
seorang penasihat untuk Miller College of
Dewan Penasehat Bisnis, dan Trustee
Foundation Ball State University.
Padmasree prajurit Chief Technology &
Strategy Officer, Cisco
Chief Technology Cisco & Strategy
Officer Padmasree Warrior dibebankan
dengan menyelaraskan pengembangan
teknologi dan strategi perusahaan untuk
memungkinkan
Cisco
untuk
mengantisipasi , bentuk, dan memimpin
transisi pasar utama . Dia membantu
teknologi direct dan inovasi operasional di
seluruh perusahaan dan mengawasi
kemitraan strategis, merger dan akuisisi,
integrasi model bisnis baru, inkubasi
teknologi baru, dan budidaya bakat teknis
kelas dunia.
Dalam perannya sebelumnya,
Prajurit
menjabat
sebagai
Chief
Technology Officer (CTO) dan juga co memimpin organisasi rekayasa Cisco di
seluruh dunia. Sebagai Senior Vice
President, Engineering, dia bertanggung
jawab untuk beralih inti, kolaborasi,
komputasi awan dan data center /
virtualisasi, keamanan, dan arsitektur untuk
transformasi bisnis.
Prajurit bergabung dengan Cisco
pada tahun 2007. Sebelum itu, ia adalah
wakil presiden eksekutif dan CTO di
Motorola. Di bawah kepemimpinannya,
Motorola dianugerahi National Medal of
Technology 2004.
Prajurit telah diakui secara luas
untuk kreatif, kepemimpinan visioner nya.
Forbes telah menamai dia salah satu dari
"100 Wanita Paling Berpengaruh di Dunia"
selama dua tahun berjalan. Pada 2013, The
International Alliance for Women
memberinya Dunia Selisih Award, Silicon
Valley SVForum menghormatinya dengan
Visionary Award, American Society of
Engineers of Indian Origin memberinya
Excellence in Engineering, Sains dan
Teknologi
Award,
dan
Museum
Internasional Perempuan disajikan dengan
Innovator Award untuk Perempuan dalam
Teknologi . Pada tahun 2012, Business
Insider memanggilnya salah satu dari "25
Wanita Paling Berpengaruh di Wireless,
"Aspen
Institute
memberinya
Kepemimpinan pertama di Sains dan
Teknologi Award, National Association
India dari Software & Layanan Perusahaan
menamai dia pemenang global CTO
Award, dan CloudNOW mengenalinya
dengan pertama Top 10 Wanita di Cloud
Award. The Wall Street Journal menyebut
prajurit satu dari "50 Perempuan to Watch,"
Fast Company memasukkan dirinya dalam
"100 Orang Paling Kreatif di Bisnis, " dan
The Economic Times terdaftar sebagai "ke11 Paling Berpengaruh global India."
Warrior disajikan pada inisiatif
pemerintah, dewan penasihat industri, dan
organisasi amal dan masyarakat. Dia
menerima Amerika Serikat Pan Asian
American Chamber of Commerce
Excellence
Award
dan
YWCA
Metropolitan Chicago Outstanding Woman
of Achievement Award. Pada tahun 2007 ia
dilantik ke dalam Women in Information
Technology International Hall of Fame. Dia
adalah anggota Dewan Pembina untuk
Cornell University dan melayani di Dewan
Gap Inc Direksi . Dia juga duduk di Dewan
Direksi untuk Thorn (sebelumnya DNA
Foundation).
Prajurit memegang gelar sarjana di
bidang teknik kimia dari Indian Institute of
Technology di New Delhi dan master di
bidang ilmu teknik kimia dari Cornell
University.
Chuck Robbins Senior Vice President,
Worldwide Operasi Lapangan
Sebagai Senior Vice President
Worldwide Bidang Operasi untuk Cisco,
Chuck Robbins mengarah Penjualan
Worldwide Organisasi perusahaan dan
Organisasi Worldwide Partner.
Robbins memiliki lebih dari 20
tahun
pengalaman
penjualan
kepemimpinan. Sebelum perannya saat ini,
ia adalah Senior Vice President of The
Americas, wilayah geografis terbesar
Cisco, di mana dia memimpin lebih dari
8500 karyawan di Amerika Serikat,
Kanada, dan Amerika Latin.
Sebelum memimpin The Americas,
Robbins adalah Senior Vice President of
US Enterprise, Commercial dan Kanada,
dan dari 2007 sampai 2009, ia memimpin
organisasi AS Commercial penjualan, salah
satu segmen pertumbuhan terbesar dalam
perusahaan.
Dari tahun 2003 sampai 2007,
Robbins memimpin organisasi channel AS
dan Kanada, di mana ia berperan dalam
membangun program mitra kelas dunia
untuk Cisco. Dia diakui di CRN Magazine
sebagai salah satu dari atas Channel Chiefs
pada tahun 2008, dan VARBusiness
menamainya salah satu Top 100 Saluran
Eksekutif tahun pada 2005 dan 2006.
Robbins bergabung dengan Cisco
pada tahun 1997 sebagai account manager
dan cepat maju ke peran manajer regional
dan direktur operasi.
Di luar dari Cisco, Robbins
melayani di papan untuk Eksekutif Bisnis
untuk Keamanan Nasional, MS Society of
California Utara, dan Tech Dewan
Penasehat Georgia untuk Presiden Georgia
Tech.
Sebelum bergabung dengan Cisco,
ia memegang posisi manajemen di Bay
Networks dan Ascend Communications.
Robbins meraih gelar sarjana di bidang
matematika dengan konsentrasi ilmu
komputer dari University of North
Carolina.
Kathleen (Kath) Weslock Senior Vice
President dan Chief Human Resource
Officer
Kath Weslock adalah Cisco Chief
Human Resources Officer. Dia memimpin
tim SDM global Cisco dalam menyediakan
dukungan dan layanan HR kepada
karyawan dan bertanggung jawab atas
strategi keseluruhan orang Cisco. Dia juga
bertanggung jawab untuk strategi global
perusahaan untuk dimasukkan dan
keragaman serta desain bakat dan
manajemen kinerja, kompensasi dan
manfaat program, sistem penghargaan
karyawan, dan menyelaraskan tujuan
bisnis.
Weslock membawa perspektif
bisnis optimis dan rasional untuk fungsi HR
dalam pelaksanaan Cisco direncanakan
perubahan transformasional di perusahaan
selama tahun fiskal 2013-2015. Tanggung
jawabnya meliputi memungkinkan budaya
Cisco dan menilai kebutuhan karyawan
melalui transformasi.
Weslock memiliki lebih dari 20
tahun pengalaman HR. Sebelum bergabung
dengan Cisco pada tahun 2012, ia
memegang posisi kepemimpinan HR di
SunGard Data Systems, Deloitte & Touche,
Shearman & Sterling, Covance, Lehman
Brothers, dan William M. Perusahaan
Mercer. Sementara di SunGard, dia adalah
Chief HR Officer dan Senior Vice President
Komunikasi internal di mana ia menarik
bersama-sama program yang berbeda
manfaat, proses akuisisi, dan rencana
kompensasi seluruh perusahaan. Dia juga
menciptakan Center of Excellence
menyatukan layanan yang tepat menjadi
model bersama memproduksi efisiensi
operasional HR.
Weslock memegang gelar sarjana
dalam bahasa Spanyol dan psikologi dari
Hood College, gelar master dalam
hubungan kerja dari Cornell University dan
gelar doktor juris dari Pace University.
I’m The
CEO...
Biodata
Nama : John Chambers
TTL : Ohio, 23 Agustus 1949
Ayah : John Turner ‘Jack’
Ibu : June Chambers
Saudara : Cindy dan Patty
Pendidikan :


Sarjana Bisnis dan
Hukum di Universitas
Virgina Barat
Master Finansial dan
Manajemen di
Universitas Indiana
Karir :



Bekerja di IBM sebagai
sales teknologi dari 1976
-1983
Vice President di Wang
Laboratories dari1987 1990
CEO Cisco dari 1995 –
hingga sekarang
Penghargaan:

Bower Award for
Siapa
yang tidak kenal dengan John
Chambers, seorang CEO yang selalu dipuja di
bidang teknologi industri. Sifat leadership yang
dimilikinya sekarang merupakan warisan yang
paling berharga dari John Turner ‘Jack’, yang tak
lain adalah ayah dari John Chambers. Ketika kecil
ayahnya sudah mengajarkan cara leadership saat
mereka berdua berada di restoran pribadi sederhana
didaerah Charleston.
Ketika Chambers berumur 9 tahun, dia
didiagnosa disleksia, yakni ketidakmampuan
belajar pada seseorang yang disebabkan oleh
kesulitan dalam melakukan aktifitas membaca dan
menulis. Dibantu dengan seorang terapis bernama
Lorene Anderson-Walters, Chambers melawan
ketidakmampuannya. Walters mengatakan bahwa
“Dia (John Chambers) memiliki sifat optimis pada
hal apapun. Dia tidak akan jatuh. Suatu hal yang
saya perhatikan dan saya dengan dia sekarang di
TV, dia tetap optimis”(Walters, 2002).
Setelah berhasil mendapat gelar MBA, John
Chambers memulai karirnya di IBM. Pada umur
34, John pindah ke Wang Laboratories. Pada tahun
1989 John berhasil menekan angka kerugian yang
dialami oleh Wang Laboratories dari 2 miliar dolar
menjadi 700 juta dolar pada tahun 1990. Kemudian
John Pindah ke Cisco pada tahun 1991. Dengan
Businnes Leadership
2012 dari Institut
Franklin







100 Most Influental
People dari Time
World Best CEO dari
Barron
Best Boss in America
dari 20/20
Top 25 Executive
Worldwide dari Bussines
Week
CEO of the Year dari
Chief Executive
Magazine
Award for Corporate
Leadership dari Business
Council
Best Investor Relations
by a CEO dari Investor
Relation Magazine
perkembangan karir yang baik ditunjang dengan
rekomendasi oleh John Morgridge, selaku CEO
kedua Cisco. Pada tahun 1995, John Chambers
diangkat menjadi CEO Cisco. Hingga saat ini dia
telah membantu perusahaan Cisco berkembang
dari 70 juta dollar ketika ia bergabung pada
january 1991, menjadi 1,2 miliar dollar ketika ia
memegang peranan CEO.
John Chambers juga memiliki jiwa sosial
yang tinggi. John Chambers memiliki peranan
penting didalam membangun tanggung jawab
sosial di berbagai belahan dunia. Kerjasama yang
dilakukan sekarang ini termasuk dengan sektor ICT
Palestina. Sektor tersebut berkembang pendapatan
per kapitanya dari 0,8% menjadi diatas 5% dalam
2 tahun. Connecting Sichuan, sebuah program
dimana berusaha untuk membangun kembali pusat
kesehatan dan pendidikan di Sichuan, Bagian
China yang terkena dampak gempa bumi pada
tahun 2008. Chambers juga mensponsori Jordan
Education Initiative, dimana Cisco bekerjasama
dengan raja mereka Raja Abdullah II. Pada akhir
2006 Chambers memimpin delegasi dari pemimpin
bisnis U.S. bekerja sama dengan negara bagian
U.S. sebagai bentuk kerja sama untuk Lebanon,
mengembangkan sumberdaya yang sedang dalam
proses pembangunan di Lebanon. Chambers juga
mengepalai beberapa Instansi pendidikan,
termasuk
21st
Century Schools,
untuk
mengembangkan pendidikan dan peluan anak-anak
di daerah Gulf Coast akibat dari badai Katrina.
Chambers telah megabdi sebanyak dua
kali kepada mantan presiden Amerika Serikat
George W. Bush. Pertama Chambers menjadi Vice
Chairman dari National Infrastructure Advisory
Council (NIAC), dia memberikan pengalamannya
di bidang industri dan kepemimpinan untuk
melindungi infrastuktur Amerika Serikat yang
kritis. Kedua dia ikut serta dalam Transition Team
dan Education Commitee yang di pimpin sendiri
langsung oleh mantan presiden George W. Bush’s.
ohn Chambers memberikan
filosofinya dalam menjadi
seorang CEO. “Saya membagi
menjadi 3 bagian utama, vision
and strategy, development and recruitment
of team untuk mengimplementasikan
strategi dan visi dan harus saling
berkomunikasi, dan yang terakhir adalah
strategi. Dalam 4 sampai 5 tahun saya
menyadari bahwa semua diantara kita tidak
mengerti ketika memengang peran sebagai
pemimpin : budaya. Perusahaan besar
memiliki budaya yang sangat kuat dan
sangat hebat. Sebagian besar peran dari
kepemimpinan adalah mengendalikan
budaya dan memperkuat budaya tersebut.
Peran yang lain adalah memberikan
perintah dan mengawasi untuk kolaborasi
dan bekerjasama dalam tim”.
J
John juga mengatakan “penting
bahwa mengetahui hal yang kamu tidak
ketahui. Kamu boleh tidak mengakuinya
didalam tim, para pemegang saham atau
dewan pengurus, tetapi pemimpin yang
kuat selalu tahu bahwa perusahaan sedang
dalam kondisi yang kuat atau perusahaan
sedang dalam ketidakjelasan. Saya tidak
pernah mengeluarkan suara saya selama 20
tahun, bukan berarti tidak ada komunikasi
secara langsung, akan tetapi kamu mencoba
memperlakukan orang lain seperti kamu
memperlakukan dirimu sendiri”.
Berikut ini adalah beberapa
pemikiran dari John Chamber yang
diterapkan pada Cisco: Cisco memiliki
ambisi hanya akan bersain di pasar dimana
kita dapat menjadi perusahaan nomer satu
dan menetapkan minimal 40% market
Share. Dalam urusan membeli perusahaan
lain, Cisco selalu mengambil resiko. Ketika
gagal, Cisco harus cepat bangkit untuk
kembali sukses agar para pemegang saham
dan konsumen tetap untung. John
Chambers
mengingatkan
kepada
suksesornya di masa depan bahwa
rintangan akan semakin berat baik internal
ataupun eksternal. dan siapapun bisa
menjadi CEO di kemudian hari termasuk
musuh bebuyutannya
Selain Kepemimpinannya yang hebat dan
meraih banyak penghargaan, John
Chambers juga memberikan
berdampak
positif
untuk
banyak orang. “Analogi yang
digunakan oleh Cisco adalah
“Happy Wife, Happy Life”.
Maksudnya adalah “Wife” =
kerja keras pegawai Cisco.
Diasumsikan bahwa jajaran dan
eksekutif
untuk
memprioritaskan
seluruh
karyawannya akan “Wife”
untuk hidup mereka. Berfokus
pada jangka pendek maupun
panjang dan semuanya akan
memiliki garis kehidupan yang
bahagia.” Ujar salah satu
karyawan Cis
M
eskipun telah mendapat
banyak pujian dari berbagai
kalangan, akan tetapi menurut situs berita
ternama, www.businessinsider.com, John
Chambers telah mengalami kegagalan
sebagai CEO dalam sedekade belakangan
ini.
Kegagalan John Chambers
Dalam 1 dekade lebih, John
Chamber telah gagal. Strategi Shareholdervalue-creation yang dimiliki oleh chambers
gagal. Struktur manajemen juga gagal.
Hasilnya adalah saham yang dimiliki cisco
tenggelam lebih dari satu dekade, bahkan
ketika diukur dari level terbawah kegagalan
NASDAQ.
Sepuluh tahun merupakan waktu
yang banyak untuk mengevaluasi kinerja
seorang CEO. Dan berdasarkan kinerja
Chambers, dimulai dari awal cisco memulai
re-organisasi dan perombakan ulang, ini
adalah saatnya dewan pengurus CEO
bersikap serius untuk memberikan John
chambers surat pemecatan.
Pasar Meledak, Saham Mati
Salah satu tugas utama CEO adalah
membuat kebijakan dengan para pemegang
saham. Dalam kasus ini kegagalan
Chambers tidak dapat di tolerir lagi.
Dalam membuat kebijakan dengan
pemegang saham tidak sama dengan
meningkatkan penghasilan. Setiap orang
dapat meningkatkan penghasilan mereka
terutama akuisisi. Hal yang harus dilakukan
untuk meningkatkan penghasilan adalah
membeli perusahaan. Tidak masalah apa
yang kamu bayar untuk perusahaan
tersebut.
Untuk membuat kebijakan dengan
pemegang saham, kita harus melakukan hal
berikut:

Mengembangkan
pemerataan
income
 Meyakinkan para investor bahwa
kita tetap dapat mengembangkan
pemerataan income pada kondisi
yang kurang stabil
Chambers telah mengembangkan
pemerataan income Cisco selama sedekade
terakhir. Pemerataan naik dari 0.36 dolar
pada tahun 2000 menjadi 1,36 dolar pada
tahun 2010, akan tetapi Cisco malah makin
kehilangan kepercayaan pasar (Dalam
kurun 5 tahun terakhir, perkembangan
pemerataan income Cisco pincang: Cisco
mendapatkan 0.89 dolar pada tahun 2006).
Hal yang gagal dilakukan oleh
Chambers adalah meyakinkan pasar bahwa
pemerataan income Cisco akan naik atau
turun.
Dampaknya
saham
Cisco
dimampatkan. Akibatnya, saham Cisco flat
selama lebih dari 1 dekade, sedangkan
NASDAQ dan S&P 500 melambung tinggi.
Berikut ini adalah grafik yang
menyatakan performa saham yang dimiliki
oleh Cisco selama beberapa periode pada
masa jabatan John Chambers.
Selama masa jabatannya, dia telah
melakukan dengan baik: saham Cisco naik
500% atau 2x dari saham NASDAQ
Akan tetapi Cisco mengalami penurunan dalam 5 tahun terakhir. Dalam 10 tahun
terakhir saham cisco mulai dibuntuti bahkan ditinggal oleh NASDAQ
Parahnya, Chambers tidak dihukum akibat meledaknya gagasan teknologinya. Saham
Cisco turun 80% dari puncaknya pada tahun 2000. Tapi itu bukan masalah (bukan kesalahan
Chambers). Masalahnya adalah Cisco ‘underperformed’ dari dasar kebangkrutan.
Strategi Perkembangan Cisco Telah
Gagal
Satu alasan bahwa pasar tidak mempercayai
bahwa cisco memiliki perkembangan
pendapatan yang kuat di masa depan karena
perkembangan penghasilan perusahaan
tidak lagi stabil.
Cisco sebenarnya sudah melipatkgandakan
pendapatan mereka selama 10 tahun
terakhir, dari 19 miliar dolar pada tahun
2000 menjadi 40 miliar dolar di 2010.
Melipatgandakan lebih dari satu dekade
ketika kamu membeli perusahaan sebanyak
mungkin seperti cisco dan mengoperasikan
di pasar sebagai keterpaksaan tidaklah baik.
Pada tiga tahun kebelakangan ini,
pendapatan cisco cenderung flat.
Salah satu alasan perkembangan cisco
lemah, menurut pendapat dari penulis,
yakni chambers serakah: untuk menyerang
pasar yang perkembangannya cepat,
chambers telah memindahkan cisco dari
bisnis perlengkapan inti jaringan menjadi
pasar para konsumen, padahal keduanya
adalah bisnis yang sangat berbeda. Kedua
bisnis tersebut susah dan tidak sinergis.
Malapertaka
yang
melanda
Cisco
belakangan ini adalah pembelian dan
penutupan bisnis kamera ‘Flip’ handheld,
cisco jauh dari kata kompeten didalam
pasar konsumen.
Struktur Manajemen Chamber Gagal
Dua tahun lalu, Jurnal Wall Street
memberikan gambaran mengenai struktur
manajemen Cisco yang diluar nalar
(Chambers memaksa ribuan top manajer
Cisco untuk menghabiskan waktu mereka
setidaknya tiga kali untuk duduk di komite).
dan itu merubah Chambers menjadi
kehilangan akal.
Sekarang ini, perusahaan mengumumkan
bahwa Cisco telah meninggalkan sistem
yang tidak jelas tersebut, yang diduga
berkontribusi dalam perkembangan buruk
yang dialami Cisco belakangan ini.
Kesimpulan: John Chambers Telah
Gagal
John Chambers telah gagal untuk membuat
kebijakan dengan pemegang saham dan
menjalankan
strateginta.
saatnya
memberikan orang lain kepercayaan untuk
memegang kemudi Cisco.
C
EO
Cisco
John
Chambers
mengidentifikasi beberapa pemimpin
perusahaan dimana dia dan para jajaran
perusahaan
mempertimbangkan
untuk
menggantikannya ketika ia pensiun dua atau 4
tahun lagi.Chambers telah menjadi CEO Cisco
sejak 1995, yang paling lama masa jabatannya
diera pergeseran teknologi industri yang cepat, dan
dia menerangkan bahwa adannya pengganti di
level tertinggi perusahaan. Chambers, 63 tahun,
mengendalikan Cisco melewati sebuah tanjakan yang membuat Cisco menjadi perusahaan
paling berharga dengan cepat. Dia juga membimbing Cisco melewati masa krisis dan
kemunduran.
Seperti yang dikatakan John Chambers pada sebuah interview di Bloomberg, terdapat 10
kandidat yang dapat menggantikannya. Beberapa diantaranya seperti:
Robert Lloyd, Presiden, Development dan Sales
Robert Lloyd bertanggung jawab akan usaha pengembangan dan sales
pada perusahaan Cisco, sebagai perusahaan membuat koneksi yang baik
antara kebutuhan konsumen dengan inovasi selama sesuai dengan
kebutuhan pasar
Chuck Robbins, senior vice president, Worldwide Field Operations
Sebagai Wakil senior presiden dari Worldwide Field Operations di
Cisco, Chuck Robbins memimpin sales organization dan partner
organization perusahaan di seluruh dunia.
Edzard Overbeek, senior vice president, Cisco Service
Seorang senior wakil presiden di Cisco Service. Dia mengatur
portofolio service bisnisnya Cisco. Fokusnya adalah membantu para
konsumen mentransformasi bisnis mereka menjadi servis intelejen
berbasis jaringan
yang menawarkan bantuan untuk mencapai
tujuan bisnis mereka dan meningkatkan persaingan.
Gary Moore, menjabat chief operating officer, akan mengambil peran CEO apabila Chambers
tidak dapat melanjutkan secara mendadak, dimana Chambers menyebutnya “skenario ditabrak
bus”. CEO selanjutnya kemungkinan berasal dari dalam perusahaan, kata Chambers.
ORGANIZATION CULTURE
@ CISCO Sytems Inc.
B
udaya perusahaan merupakan nilai-nilai yang dianut dan cara bertindak dalam
perusahaan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan pihak dalam maupun luar
perusahaan.
Disebutkan
bahwa
keberhasilan
dalam
memahami
dan
mengaplikasikan budaya perusahaan berpengaruh terhadap kesuksesan perusahaan. Seperti
yang diungkapkan oleh Chambers sebagai berikut :
“Ketika saya mulai (Pada Cisco pada tahun 1995), saya melihat pekerjaan saya
sebagai tiga bidang utama: visi dan strategi perusahaan, pengembangan dan
perekrutan tim untuk mengimplementasikan visi dan strategi, dan kebutuhan
untuk berkomunikasi semua hal di atas. Dalam waktu empat atau lima tahun
saya menyadari ada sesuatu yang banyak dari kita tidak mengerti ketika kita
mengambil peran kepemimpinan: yaitu, BUDAYA. Perusahaan besar memiliki
budaya yang sangat kuat dan besar. Sebagian besar peran kepemimpinan
adalah untuk mendorong budaya perusahaan dan untuk memperkuatnya.” ~
John Chambers: CEO of Cisco Systems (June 2010 interview)
Cisco systems merupakan salah satu
perusahaan
yang
sukses
dalam
industry perusahaan
global
internet,
cukup dikenal oleh
kalangan perusahaan-perusahaan besar
lainnya.
Didirikan oleh sepasang suami istri
Leonard Bosack dan Sandy Lerner di
Standford University tahun 1984. Bentuk
strategi bisnis perusahaan Cisco adalah
bagaimana untuk bisa menggabungkan dua
perusahaan (merger/akuisisi) menjadi satu
kekuatan agar dapat meminimalkan
persaingan global, seperti dalam artian
bagaimana untuk bisa menyamakan satu
visi dan misi untuk memperoleh suatu
keuntungan bisnis (value). Pesan yang
disampaikan oleh Chambers sebagai
pemimpin yang mendorong Cisco untuk
segera menjalin mitra dengan perusahaan
lain (akuisisi) dan berpendapat bahwa
perusahaan yang muncul sebagai pemimpin
industri adalah perusahaan yang memiliki
kemampuan
untuk
mengakuisisi
perusahaan
lain.
Cisco
Systems
mendapatkan keuntungan $100 juta pada
tahun 1998 yang hanya dilewati hanya 14
tahun sejak tahun 1984. Pada tanggal 10
Desember 1999 Cisco hanya diurutan
ketiga mengikuti General Electric dan
Microsoft yang hanya mendapatkan
keuntungan pasar $300 juta. Sejak go
public pada tahun 1990 pendapatan tahunan
Cisco dari $69 juta menjadi $18,9 milyar di
tahun 2000 – hampir 275 kali lipatan
keuntungan dalam 10 tahun.
Trend industri dan bisnis yang
mendorong
Cisco
Systems
untuk
melakukan perubahan demi perubahan
untuk segera mengikuti revolusi teknologi
informasi. Dengan mengikuti perubahan
teknologi
informasi
Cisco
selalu
mempersiapkan
untuk
dapat
mengendalikan segala aspek perubahaan
dalam teknologi informasi. Dengan cepat
mengikuti
perkembangan,
mencoba
mengikuti sesuatu hal yang baru dan
berusaha untuk dapat segera mengetahui
aspek bisnis yang akan terjadi. Sehingga
pada tahun 1987 Sandy dan Leonard
mendekati Don Valentine, seorang kapitalis
venture yang setuju untuk mengambil 32
persen saham di perusahaan sebesar $ 2,5
juta. Keikutsertaan Don Valentine dalam
saham
Cisco
Systems,
Don
Valentine
memulai
suatu
perencanaan yang
merubah struktur
manajemen
eksekutif Cisco.
Banyak
yang
bertentangan pada
keputusan
Don
Don Valentine
Sumber
:.sequoiacap.com
Valentine karena
dia dianggap sebagai orang baru dan belum
mengenal kebudayaan perusahaan Cisco
namun keputusan tetap dibuat dimana
Cisco kini memiliki seorang CEO yaitu
John P. Morgridge yang diterima pada
pertengahan tahun 1988.
Ditangan John P. Morgridge, Cisco tidak punya rencana 5-tahun tetapi lebih mengikuti rencana
1-tahun Morgridge percaya bahwa itu semangat tinggi dan tujuan perusahaan dalam fokus.
Menurut Morgridge:
“Di Cisco kami membuat rencana satu tahun
dengan jaminan 80-90 persen kita akan
memenuhi tujuan kita, sehingga tidak sulit.”
Dan dengan pimpinan John P. Morgridge Pada tahun 1989 saham
Cisco mulai dibuka untuk umum dan membuat IPO (Initial Public
Offering). Sesudah enam bulan setelah IPO, beberapa eksekutif
manajemen Cisco menyampaikan kesan kepada Jhon P. Morgridge
tentang Sandy (pendiri Cisco Systems) dimana para eksekutif
manajemen
Cisco
tidak
menyukai cara sikap Sandy dan para
eksekutif juga memberi suatu keputusan
kepada Jhon P. Morgridge, apabila Sandy
tidak segera keluar dari perusahaan maka
para eksekutif yang akan keluar dari
manajemen Cisco serta Don Valentine pun
tahu tentang hal tersebut. Pada bulan
Agustus tahun 1990, akhirnya Sandy
dipecat sesudah itu Leonard juga berhenti.
Setelah Sandy dan Leonard keluar dari
Cisco, Jhon P. Morgridge mulai
membangun budaya baru dalam Cisco,
merubah metode operasional, fokus pada
customer dan berbagai strategi lainnya.
Mulai dari sinilah mulai dibangun budaya
CISCO didasarkan pada prinsip-prinsip
fokus pelanggan, komunikasi yang
transparan, pemberdayaan karyawan,
integritas, dan berhemat Kasus ini berfokus
pada budaya organisasi Cisco dan melihat
pertumbuhan Ciscos selama bertahuntahun, driver budaya Cisco, dan
karakteristik budaya kerja di Cisco. CISCO
telah memberikan budaya pendekatan
inovatif dan futuristik dengan pelanggan
sebagai prioritas utama.
Peran manager yang membawa ke arah perubahan dalam strategi perusahaan. Para
eksekutif manajemen Cisco merupakan orang-orang yang telah memiliki knowledge yang baik
untuk perkembangan perusahaan Cisco, khususnya dalam persiapan menerapkan visi dan misi
yang akan dituju.
CISCO CULTURE under
JOHN CHAMBERS Leader @ CISCO Systems Inc.
John Chambers bergabung dengan Cisco pada tahun 1991, diangkat menjadi Senior Vice
President dimana mengatur tentang operasional dan penjualan dibawah pengaruh John
Morgridge dan John Chambers lah yang memainkan perannya dalam perkembangan Cisco.
Beberapa pemikiran yang ada didalam benak Chambers sesudah ia menjadi CEO adalah
memprioritaskan sebuah tim kerjasama (teamwork) dengan membuka suatu komunikasi bebas
antar team dan mengarah pada paham desentralisasi yang merupakan jalan satu-satunya bagi
pertumbuhan bisnis yang lebih fleksibel
dan bisa lebih mendekatkan atau
mempererat ikatan perusahaan dengan
customer (Customer Focus).
Beliau memainkan peran penting
dalam membangun budaya di cisco
dengan dampak ikut campur tangannya .
Di bawah kepemimpinannya, Cisco
mendominasi
jaringan
komputer,
memperluas ke pasar baru yang kritis,
dan muncul sebagai salah satu bisnis
paling penting dan kuat di dunia.
"Budaya Cisco didorong oleh standar integritas yang tinggi oleh perusahaan
dan dengan memberikan kembali menggunakan sumber daya kami untuk
dampak global yang positif. Melalui filantropi perusahaan dan kerjasama publik
/ swasta kita sedang membangun masyarakat global yang kuat dan produktif di
mana setiap individu memiliki sarana untuk hidup, kesempatan untuk belajar,
dan kesempatan untuk memberikan kembali. "John T. Chambers, Presiden dan
CEO, Cisco Systems Inc
JHON
CHAMBERS
->
5
PILLAR
COLLABORATION
APPROACH
Dalam penerapan system collaboration yang Chamber usung juga memberikan dampak yang
besar pada perkembangan culture di CISCO. Berikut adalah culture yang terbentuk :
 Employee involvement
 ‘Work / Life’
 High Level of Trust
 Flexible Schedules and paid
 Decision Making Team
time-off
 Employee Empowerment
 Frugal Spending
 Absence of Micromanagement
 Perk and Incentives
 Authority, Responsibility, and
 Fun loving environment
the Acountability
 Recreational activities
DRIVERS of CISCO’s CULTURE
 Customer Feedback :: tanggapan dan reaksi pelanggan atas pelayanan Cisco
merupakan hal yang paling penting.
 Kesuksesan sangat erat hubungannya dengan bagaimana kita bisa menjaga
hubungan dengan coustumer. Berperkiblat CISCO Culture “Customer comes
first”
 Kepuasan pelanggan dijadikan sebagai asset penting dalam perusahaan.
 Fokus dalam pengidentifikasian masalah lapangan dengan customer.
 Analisa mendalam dalam melakukan transaksi yang membantu untuk
memahami pelanggan dan mempertahankan loyalitas.
TOP MANAGEMENT SUPPORT
Dukungan dari para petinngi juga sangat
mempengaruhi terciptanya culture yang ada
dalam sebuah perusahaan. System support
ini juga diterapkan dalam penciptaan
culture di CISCO. Dalam hal persaingan
support difokuskan untuk persaingan
internal dari pada persaingan yang terjadi di
sisi external. Sehingga terjadi budaya
persaingan yang bersih dan produktif di
dalam perusahaan. Untuk sesi karyawan
baru dengan Chamber juga biasa diadakan,
hal ini dilakukan untuk membentuk
komunikasi yang transparan. Regular
support yang dilakukan oleh executive
staff, vice president, director, manager dan
kayawan lainnya dilakukan melalui via
internet, ini dilakukan untuk efisiensi.
WORK CULTURE
Cara kerja Cisco adalah mengubah cara
dunia dalam bekerja, hidup, bermain, dan
belajar. Karyawan disana mendorong
perubahab dalam bagaimana dunia bekerja
sama, berinovasi, berkomunikasi dan
membangun masyarakat. “The Internet is
Everything” hal ini yang mendorong dan
memotivasi Cisco dalam transisi pasar
terbesar bagi Cisco dan para Coustumernya
untuk membuat koneksi jaringan yang lebih
berharga dari sebelumnya.
Idea yang dipakai dalam pengembangan
Cisco semua harus melibatkan karyawan (
employee involvement )
“very often it’s the most efficient to work with just the person involved, without the formality of
passing through every layer of management”
Jadi setiap keputusan datang dari konsep Keputusan yang dibuat oleh sebuah Team, bukan
hasil karya dari satu invidual. Cisco hidup dengan menandalkan motto kekuatan dan sumber
daya karyawannya
“Don’t ask for permissions, ask for forgiveness later”
Di dalam Cisco The Authority, Responsibility dan The Accountability dipandang dalam level
yang sama untuk semua employee. Dan ini membuat Cisco sebagai 10 perusahaan sebagai
tempat bekerja paling berkualitas di dunia.
“when there is a problem --- it is taen up as a challenge; rather than a dictating
task… “
Karyawan didorong untuk mengurus sumber daya perusahaan seolah-olah mereka mengurus
diri sendiri
“We are proud of the fact that we do more with less”
“Continuous Learning” merupakan salah satu dari budaya yang diterapakan dalam Cisco.
CISCO
Environtment
ada tahun 2008, Fortune
mengeluarkan
daftar
100
perusahaan terbaik di seluruh Amerika
Serikat. Peringkat yang dirilis berdasarkan
evaluasi kebijakan dan budaya setiap
perusahaan. Perusahaan dinilai dari lima
aspek, yakni: kredibilitas, rasa hormat,
kejujuran, rasa bangga, dan rasa
persahabatan. Dalam daftar tersebut, Cisco
menempati peringkat ke-6 atas dasar
keunggulan Cisco pada bidang Work/life
integration, Gaji dan bonus yang
kompetitif, dan komuniasi yang inovatif.
P
Seperti pada banyak lingkungan
kerja perusahaan lainnya, mayoritas
pegawai cisco membiasakan diri dengan
ruang kerja standar dan terpencil. Tetapi di
lingkungan kerja Cisco dan Cisco IT
dipaksa untuk didesain lingkungan kerja
yang fleksibel agar para pegawai dapat
membuat kolaborasi dan komunikasi lebih
mudah dan meningkatkan produktifitas.
Fitur di lingkungan kerja Cisco terbuka,
fleksibel, fungsional dan mengandalkan
produk dan teknologi Cisco seperti IP
Telephony, Cisco IP Phone Extension
Mobility, Cisco IP Communicator, dan
WLAN Mobility.
“Kuncinya
terletak
pada
komunikasi akan kebutuhan para pegawai,
dan kemampuan kami dalam menggunakan
teknologi
untuk
meningkatkan
komunikasi” ujar Annmarie Neal VP,
Talent@cisco. “Lingkungan kerjanya
fleksibel dan menawarkan para pegawai
kemudahan untuk saling membagi ide
antara bawahan dengan pemimpin
perusahaan” tambahnya.
Salah satu karyawan Cisco
mengatakan bahwa Cisco merupakan
tempat yang sangat baik untuk bekerja,
dengan etika yang dijunjung tinggi dan
leadership menjadikan cisco merupakan
tempat
kerja
yang
seimbang.
Pemberdayaan pergawai yang sangat baik
mulai dari kebutuhan pegawai itu sendiri
hingga karir yang menjanjikan. Tempat
kerja yang fleksibel, termasuk waktu yang
fleksibel dan ketersediaan telekomunikasi
merupakan kelebihan lainnya. Walaupun
terdapat sisi negatif, akan tetapi sisi positif
mengalahkan sisi negatifnya tersebut
termasuk budaya cisco dan reputasinya
yang baik.
Cisco telah menerima lamaran
pekerjaan sebanyak 80 ribu lamaran. Selain
itu Cisco juga memiliki pemimpin yang
beretika dan bertanggung jawab.
Sumber:
http://money.cnn.com/magazines/fortune/best-companies/2012/snapshots/90.html
http://newsroom.cisco.com/dlls/2008/ts_012308.html
http://www.cisco.com/web/about/ciscoitatwork/collaboration/connected_workplace.html
Siddhart Amritha , Senior Consultant at Capgemini India 2013.
http://www.slideshare.net/amrithasiddharth/ciscos-organization-culture15830432#btnNext diakses pada Kamis 10 April 2014
Khatri Gaurav, Student 2012. http://www.slideshare.net/gauravgolu/ciscos-organizationculture diakses pada Kamis 10 April 2014
http://www.glassdoor.com/Overview/Working-at-Cisco-Systems-EI_IE1425.11,24.htm
diakses pada Kamis 10 April 2014
http://kaban.blog.binusian.org/2010/04/10/cisco-systems-inc-growth-through-acquisitions/
diakses pada Kamis 10 April 2014
Download