Kumpulan Abstrak Jurnal Psikologika Nomor 7 Tahun IV - 1999 Hubungan Antara Religiusitas dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah Umum R. Rachmy Diana Yayasan Insan Kamil Intisari Tulisan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dengan kreativitas siswa Sekolah menengah Umum. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan yang positif antara religiusitas dengan kreativitas siswa Sekolah Menengah Umum. Subjek penelitian ini adalah siswa SMU Negeri 3 Sukabumi yang berusia 15-18 tahun, beragama Islam dan memiliki tingakt intelegensi rata-rata dan di atas rata-rata. Subjek penelitian 80 orang. Alat ukur yang digunakan untuk mengambil data dalam penelitian ini adalah (a) tes Kreativitas verbal dari utami Munandar; (b) tes Intelegensi dari j.C raven; (c) Angket religiusitas yang terdiri atas Angket Religiusitas I yang mengukur dimensi akidah, ibadah, akhlaq dan ihsan dan Angket Religiusitas II yang mengukur dimensi ilmu agama. Dengan menggunakan analisis product moment (Pearson) diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan yang posistif antara religiusitas dengan kreativitas siswa Sekola Menengah Umum. Kata kunci : religiusitas, kreativitas, intelegensi, siswa. Belajar Implisit? Tidak Tahukah Kita Bahwa Kita Tahu? Dicky Hastjarjo Universitas Gadjah Mada Intisari Tulisan ini bermaksud membentangkan definisi belajar implisit, perbedaan belajar implisit dan eksplisit, serta paradigma eksperimental dalam mempelajari belajar implisit. Dalam belajar implisit seseorang tidak menyadari bahwa dirinya telah memperoleh pengetahuan tentang lingkungan stimulus tertentu. Untuk mengetahuinya secara eksperimental, yaitu belajar tata bahasa artifisial, kontrol sistem-sistem kompleks, dan belajar sekuen. Kata kunci : belajar implisit, belajar eksplisit, paradigma eksperimental. Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif dalam Paradigma Penelitian Perilaku Siri dan Kesehatan Mental Syamsul Bachri Thalib IKIP Negeri Ujung Pandang Intisari Tulisan ini bermaksud mengintegrasikan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam amsalah perilaku siri dan kesehatan mental, isu dan kontroversi bahwa dasar psikologi dan paradigma yang berbeda sehinga keduanya tidak dapat dipadukan tidaklah akurat, karena keduanya menunjukkan unsur-unsur yang dapat memadukan kedua pendekatan itu. Perpaduan dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu pendekatan kualitatif sebagai fasilitaor pendekatan kualitatif dan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dilakukan secara seimbang. Kata kunci : pendekatan kualitatif, pendekatan kuantitatif, perilaku siri, kesehatan mental Dua Visi Psikologi Islami H. Fuad Nashori Yayasan Insan Kamil Intisari Tulisan ini bermaksud membentangkan salah satu persoalan pokok dalam wacana psikologi Islami. Secara khusus tulisan ini bermaksud mengungkapkan dua visi psikologi Islami. Visi utama psikologi Islami adalah sebagai mazhab kelima dalam pelataran psikologi modern. Visi kedua psikologi Islami adalah sebagai salah satu pembentuk peradaban baru umat manusia, suatu peradapaban yang dibangun nilai-nilai ketuhanan. Katakunci : visi, mazhab kelima, peradaban baru Hubungan antara Berpikir Positif dan jenis kelamin dengan Kecenderungan Agresi Reaktif Remaja Yuli Fajar Susetyo Universitas Gadjah Mada Intisari Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara berpikir positif dan jenis kelamin dengan kecenderungan agresi reaktif remaja. Hipotesis yang diajukan adalah semakin tinggi tingakt berpikir positif seseorang, maka kecenderungan agresi reaktifnya semakin rendah. Jenis kelamin laki-laki mempunyai kesiapan untuk mempunyai kecenderungan agresi raktif yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Subjek penelitian adalah 81 siswa kelas I dan kelas II SMU ”17” I Bantul, Yogyakarta, yang mempunyai usia 15:06 sampai 18:06 tahun. Alat ukur yang digunakan ada dua, yaitu Skala Berpikir Positif dan Skala Kecenderungan Agresi reaktif. Melalui analisis korelasi product moment dan Uji-t diketahui bahwa ada hubungan negatif yang sangat significant antara berpikir positif dengan kecenderungan agresi reaktif remaja dengan nilai r = -0,564 (p < 0,01), dan ada perbedaan kecenderungan agresi reaktif antara laki-laki dan perempuan. Hasil uji-t = -2,960 (p<0,01). Kata kunci : berpikir positif, kecenderungan agresi reaktif, remaja, jenis kelamin, laki-laki, perempuan Perbedaan Tingkat Konformitas Ditinjau Dari Gaya Hidup pada Remaja Farkhan Adi Surya Universitas Islam Indonesia Intisari Penelitian ini bertujuan untuk melihat aoakah ada perbedaan tingkat konformitas ditinjau dari gaya hidup pada remaja. Penelitian ini melibatkan sebanyak 90 responden yang berusia antara 1821 tahun, akan tetapi yang terpakai selanjutnya hanya 54 dengan rincian 33 responden masuk dalam Kelompok Gaya Hidup yang tidak terdefinisi dan tiga lainnya memiliki skor ekstrim yang mengganggu. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua buah skala yaitu skala konformitas dan skala gaya hidup. Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah mempergunakan analisis varians satu jalur dari Kruskal-Wallis kemudian dilanjutkan dengan perbandingan mean dari Mann-Whitney U. Pengelompokan gaya hidup pada subjek dilakukan dengan teknik pemecahan median untuk masing-masing data aitem gaya idup. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan tingkat konformitas ditinjau dari gaya hidup pada remaja diterima dengan H = 8,2149 (p<0,05). Analisis lebih lanjut menghasilkan perbandingan antar gaya hidup dengan nilai U sebagai berikut : gaya hidup sportif dengan gaya hidup rumahan menghasilkan U = 33,45 (p>0,05), gaya hidup sportif dengan sosial ,menghasilkan nilai U = 82,5 (p>0,05), gaya hidup sportif dengan kebanyakan menghasilkan nilai U = 28,5 (p<0,05), gaya hidup rumahan dengan gaya hidup sosial menghasilkan nilai U = 51,5 (p>0,05), gaya hidup rumahan dengan kebanyakan menghasilkan nilai U = 14,0 (p>0,05), dan gaya hidup sosial dengan kebanyakan mendapatkan nilai U = 115,5 (p>0,05). Dari analisis tersebut juga didapatkan adanya peringkat mean dari gaya hidup sportif sebesar 36,88; gaya hidup rumahan sebesar 33,17; gaya idup sosial sebesar 23,10 dan gaya hiup kebanyakan sebesar 22,89. Kata kunci : konformitas, gaya hidup, remaja