BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berkembang pesatnya kegiatan ekonomi dan keuangan syariah telah menarik banyak pihak untuk mengetahui lebih dalam tentangnya. Hal ini terlihat dari tindakan bank – bank konvensional untuk membuka sistembaru yaitu syariah dan menawarkan produk-produk bank syariah. Syariah bersifat komprehensif dan universal. Komprehensif, berarti mencakup seluruh aspek kehidupan manusia dengan Allah SWT. Didalamnya meliputi ibadah mahdhah mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT dan ibadah muamalah mengatur hubungan antara sesama manusia. Sedangkan universal, bermakna dapat diterapkan bagi semua manusia dalam setiap waktu dan keadaan. Islam membekali pengikutnya aturan dan pegangan lengkap dalam menjalankan ibadah sekaligus kehidupan di dunia ini. Aturan tersebut terdiri dari tiga hal yaitu akidah, syariah dan akhlak, yang merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan. Umat yang beriman harus menjalankan syariah sebagai bukti keimanannya. Salah satu bagian dari syariah adalah mengatur bagaimana melakukan kegiatan ekonomi, termasuk didalamnya kewajiban melakukan transaksi ekonomi secara syariah. 1 2 Sistem keuangan syariah bukan hanya berbicara mengenai larangan riba yang juga dilarang oleh agama samawi seperti di agama yahudi dan nasrani. Sistem ini juga mengatur mengenai larangan tindak penipuan, pelarangan tindak spekulasi, larangan suap, larangan transaksi yang melibatkan barang haram, larangan menimbun barang (ihtikar), dan larangan monopoli. Filosofi sistem keuangan syariah “bebas bunga” (larangan riba) tidak hanya melihat interaksi antara faktor produksi dan perilaku ekonomi seperti yang dikenal pada sistem keuangan konvensional, melainkan juga harus menyeimbangkan berbagai unsur etika, moral, sosial dan dimensi keagamaan untuk meningkatkan pemerataan dan keadilan menuju masyarakat yang sejahtera dan menyeluruh. “Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia bertambah, maka tidak menambah dalam pandangan Allah SWT. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk memperoleh keridhoan Allah, maka itulah orang-orang yang melipat gandakan pahalanya”(QS. Ar-Ruum : 39). Prinsip bagi hasil (profit sharing) merupakan karakteristik umum dan landasan dasar operasional bank syari'ah secara keseluruhan. Produk bank yang menggunakan prinsip bagi hasil yang paling banyak digunakan adalah Mudharabah dan Musyarakah. Mudharabah adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih dimana salah satu pihak menyediakan dana seluruhnya dan pihak lain menjadi pengelola dan 3 apabila terjadi kerugian di tanggung oleh pihak yang mempunyai modal selama kerugian bukan kelalaian atau disengaja oleh pengelola, sedangkan Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan. Keuntungan dan resiko akan di tanggung bersama sesuai dengan kesepakatan ditentukan di awal perjanjian. Melalui sistem kerjasama bagi hasil maka akan ada pembagian resiko. Resiko yang timbul dalam aktivitas keuangan tidak hanya ditanggung penerima modal atau pengusaha saja, namun juga akan diterima oleh pemberi modal. Pemberi modal maupun penerima modal harus saling berbagi resiko. Bank syariah berfungsi sebagai mitra, baik dengan penabung, dengan pengusaha yang meminjam dana. Dengan penabung, bank akan bertindak sebagai mudharib (pengelola), sedangkan penabung bertindak sebagai shohibul maal (penyandang dana). Berbeda dengan bank konvensional yang hanya hubungannya sebatas hubungan kreditur dan debitur. Untuk menghindari pengoperasian bank dengan sistem bunga, islam memperkenalkan prinsip - prinsip muamalah. Dengan kata lain, bank syariah lahir sebagai salah satu alternatif pertentangan antara bunga dan riba. terhadap persoalan 4 Rasio profitabilitas merupakan perbandingan antara laba perusahaan dengan investasi atau ekuitas yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut. Rasio profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri. Semakin tinggi profitabilitas perusahaan semakin tinggi efisiensi perusahaan tersebut dalam memanfaatkan fasilitas perusahaan. Bank syariah tidak membebankan bunga kepada nasabahnya, melainkan mengajak partisipasi dalam bidang usaha yang didanai. Dan memberikan keuntungan berdasarkan sistem bagi hasil yaitu keuntungan yang diberikan kepada nasabah sesuai nisab yang telah ditetapkan oleh bank. Sistem ini berbeda dengan bank konvensional yang pada intinya meminjam dana dan memberikan pinjaman dengan membayar bunga. Berkembang pesatnya transaksi syariah dalam kegiatan usaha dan lembaga keuangan seperti bank, asuransi, pasar modal, dana pensiun dan lain sebagainya dalam tiga dekade terakhir dan mengingat betapa pentingnya laba bagi suatu bank, maka penulis dalam menyusun skripsi ini mencoba mempelajari dan melakukan penelitian dengan judul: 5 “PENGARUH SISTEM MUDHARABAH BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA PT. BANK SYARIAH MUAMALAT INDONESIA, TBK.” B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis mengajukan permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini yaitu: Apakah sistem bagi hasil pembiayaan mudharabah berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan pada PT. Bank Syariah Muamalat Indonesia, Tbk ? C. Pembatasan Masalah Batasan masalah ini bertujuan memberikan batasan yang paling jelas dari permasalahan yang ada untuk memudahkan pembahasan, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian hanya pada satu jenis produk bank yaitu mudharabah, sedangkan untuk mengukur tingkat profitabilitas penulis hanya menggunakan tiga rasio profitabilitas (Net profit Margin, Return On Asset, Retur On Equity). 6 D. Tujuan dan Kegunaan 1. Tujuan dari skripsi ini adalah : a. Untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem bagi hasil di bank. b. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh bagi hasil terhadap profitabilitas pada suatu perusahaan. 2. Kegunaan skripsi ini adalah : a. Bagi pihak bank, merupakan bahan acuan dalam penerapan sistem bagi hasil. b. Bagi Masyarakat, menambah pengetahuan bahwa sistem bagi hasil juga dapat memperoleh keuntungan. c. Bagi peneliti selanjutnya, untuk memperoleh informasi tentang pembiayaan bagi hasil Mudharabah.