III-1 BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1

advertisement
Proyek Apartemen The Nest Dipuri
BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek
BAB III
SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
3.1
Manajemen Proyek
Manajemen Proyek adalah sebagai suatu proses dari perencanaan,
pengaturan, kepemimpinan dan pengendalian dari suatu proyek oleh para
anggotanya dengan memanfaatkan sumber daya seoptimal mungkin untuk
mencapai sasaran yang telah ditentukan. Fungsi dasar manajemen proyek terdiri
dari pengelolaan-pengelolaan lingkup kerja, waktu, biaya dan mutu. Pengelolaan
aspek-aspek tersebut dengan benar merupakan kunci keberhasilan dalam
penyelenggaraan suatu proyek.
Dengan adanya manajemen proyek maka akan terlihat batasan mengenai
tugas, wewenang dan tanggung jawab dari pihak-pihak yang terlibat dalam proyek
baik langsung maupun tidak langsung, sehingga tidak akan terjadi adanya tugas
dan tanggung jawab yang dilakukan secara bersamaan.
Hubungan keseluruhan antara owner (PT. Karya Cipta Sukses Anugerah),
Konsultan Perencana, Konsultan Manajemen Kontruksi, Konsultan Quantity
Surveyor, Konsultan ME dan Kontraktor dimaksudkan agar terdapat suatu
keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Hubungan kerja antara owner,
III-1
Proyek Apartemen The Nest Dipuri
BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek
Konsultan Perencana, Konsultan Manajemen Kontruksi, Konsultan Quantity
Surveyor, Konsultan ME dan Kontraktor adalah:
1.
Hubungan ikatan kontrak kerja.
2.
Kontraktor melaksanakan pekerjaan proyek, kemudian menyerahkan
hasil pekerjaannya kepada Owner.
3.
Owner membayar biaya pelaksanaan dan imbalan jasa kontruksi
kepada Kontraktor.
4.
Konsultan Perencana memberikan hasil perencanaannya kepada
Owner.
5.
Owner memberikan imbalan jasa kepada Konsultan Perencana.
6.
Konsultan Manajemen Kontruksi memberikan pengendalian teknis
pelaksanaan proyek.
Pada pelaksanaan proyek pembangunan Apartemen The Nest Dipuri secara
umum tahapan kegiatan pekerjaan tersebut terbagi menjadi, yaitu perencanaan
(planning) dilaksanakan oleh PT. Megatika Internasional sebagai perencana
arsitektur, PT. Ketira Engineering Consultants sebagai perencana struktur dan PT.
Mecco System Internusa sebagai perencana ME, administrasi (administrative)
dilakukan oleh PT. Korra Antarlestari, pengorganisasian (organizing) dan
pengawasan (controlling) dilaksanakan oleh PT. Tripanoto Sri Konsultan,
pelaksanaan pekerjaan (actuating) dilaksanakan oleh PT. Caisson Dimensi.
1. Perencanaan (Planning)
Pada kegiatan perencanaan ini didalamnya terdapat kegiatan
perencanaan meliputi perumusan persyaratan dari bangunan yang akan
III-2
Proyek Apartemen The Nest Dipuri
BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek
dibangun, termasuk pembuatan gambar-gambar perencanaan lengkap
dengan persyaratan teknis yang dibutuhkan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Kegiatan pengorganisasian berupa kegiatan untuk mengatur dan
menyusun organisasi yang akan melaksanakan pembangunan, termasuk
mengatur hubungan kerja diantara unsur-unsur organisasi.
Penyusunan organisasi akan melibatkan unsur-unsur pelaksana
pembangunan yang terdiri dari: pemberi tugas (owner), konsultan
(designer, supervisor) dan pelaksana (contractor) yang masing-masing
mempunyai tugas, kewajiban, tanggung jawab serta wewenang sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
3. Pelaksanaan (Actuating)
Kegiatan pelaksanaan dalam proyek Apartemen The Nest Dipuri
dilakukan oleh PT. Caisson Dimensi, kegiatan pelaksanaan meliputi
pekerjaan di lapangan dalam rangka mewujudkan bangunan yang akan
dibangun. Dalam kegiatan pelaksanaan ini hubungan kerja antara unsurunsur pelaksana pekerjaan pembangunan perlu diatur sehingga masingmasing unsur dapat bekerja sesuai dengan bidangnya serta taat sesuai
peraturan dan ketentuan yang telah disepakati bersama.
4. Pengawasan (Controlling)
Kegiatan pengawasan dilaksanakan oleh PT. Tripanoto Sri
Konsultan dengan tujuan agar hasil pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
persyaratan biaya dan waktu yang telah ditetapkan. Untuk keperluan ini
III-3
Proyek Apartemen The Nest Dipuri
BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek
tugas unsur pengawas sangat penting, terutama dalam membimbing dan
mengarahkan pelaksanaan pekerjaan. Hasil akhir dari pelaksanaan
pembangunan pada umumnya ditentukaan oleh hasil kegiatan pengawasan.
Kegiatan pengawasan dilakukan dari bahan dasar dan proses olah
data output yang diaplikasikan dalam bentuk antara lain: pelaksana tes/uji
terhadap material untuk menjaga kualitas dari material yang akan
digunakan, pembuatan master schedule (daily/weekly/monthly report), ’S’
curve actual dan sebagainya untuk pengendalian waktu serta cost control
untuk pengendalian biaya.
5. Administrasi (Administrative)
Kegiatan administrasi dilaksanakan oleh PT. Korra Antarlestari
yang meliputi pengelolaan atas aspek kontraktual pekerjaan konstruksi,
pengadaan sumber daya dan manajemen pengendalian biaya. Selain itu
juga bertanggung jawab atas perhitungan biaya
selama proyek
berlangsung.
3.2
Organisasi Proyek
Organisasi proyek adalah sistem hubungan kerjasama dari berbagai
pihak yang terlibat pada suatu proyek pembangunan dalam mengatur
pelaksanaan berbagai pekerjaan untuk mencapai suatu hasil yang sesuai
dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Dengan adanya organisasi
proyek ini maka kegiatan masing-masing pihak yang terlibat dalam suatu
proyek pembangunan jelas tidak berbenturan satu dengan lainnya. Ada
tugas dan wewenang sesuai dengan jabatan atau kedudukannya masingIII-4
Proyek Apartemen The Nest Dipuri
BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek
masing yang harus dipertanggung jawabkan kepada pihak-pihak yang
terkait, dalam hal ini orang yang kedudukannya dalam organisasi berada
diatasnya.
3.2.1
Struktur Organisasi Proyek
Struktur organisasi proyek merupakan perwujudan dari suatu
sistem organisasi dalam pelaksanaan suatu proyek pembangunan atau
dengan kata lain merupakan suatu kerangka penjabaran dari keseluruhan
tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak yang terkait, sehingga
jelas batasan wewenang dan tanggung jawabnya.
Dengan adanya sistem dan struktur organisasi yang baik dan jelas,
maka suatu pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik dan tujuan
pembangunan proyek dapat tercapai sesuai dengan persyaratan waktu,
biaya, dan mutu yang telah disepakati sebelumnya.
Termasuk juga pada proyek Apartemen The Nest Dipuri, pada
proyek ini pun sistem organisasi dan struktur organisasi merupakan suatu
bagian yang terpenting. Hal ini dikarenakan didalam pelaksanaan
pembangunan
proyek
tersebut
melibatkan
banyak
instansi/badan
hukum/perorangan yang masing-masing memiliki tugas, tangggung jawab
serta kewajiban yang berbeda-beda dan diharapkan dengan adanya sistem
organisasi dan struktur organisasi yang baik pada proyek pembangunan
tersebut dapat mengakomodasikan seluruh tugas, tanggung jawab serta
III-5
Proyek Apartemen The Nest Dipuri
BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek
kewajiban masing-masing pihak yang terlibat sehingga pelaksanaan
proyek dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
Adapun unsur – unsur pelaksanaan pembangunan Apartemen The
Nest Dipuri antara lain:
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek Apartemen The Nest Dipuri
3.2.1.1 Pemberi Tugas (Pemilik)
Pemberi tugas adalah pihak yang mempunyai dana dan ingin
mendirikan suatu bangunan. Adapun pelaksanaan dari tujuan tersebut
dapat dilakukan sendiri atau dengan alasan tertentu dapat meminta pihak
lain untuk melaksanakan sesuai dengan yang diinginkan.
Pemberi
Tugas
(Pemilik)
dapat
perseorangan,
badan/instansi/lembaga baik pemerintah ataupun swasta yang mempunyai
dana untuk mendirikan bangunan baik dengan dilaksanakan sendiri atau
III-6
Proyek Apartemen The Nest Dipuri
BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek
meminta pihak lain untuk melaksanakannya sesuai dengan yang
diinginkan.
 Tugas dan kewajiban pemilik meliputi :
a. Menyediakan dan membayar semua biaya proyek sesuai
dengan kebutuhan.
b. Menyediakan lahan atau tempat pembangunan proyek.
c. Mengadakan pembebasan lahan.
d. Mengusahakan izin yang diperlukan untuk pembangunan
proyek konstruksi tersebut (IMB).
e. Mengadakan pembayaran atas pekerjaan yang telah selesai
dilaksanakan sesuai kontrak.
f. Melakukan pemilihan konsultan dan kontraktor dengan
pelelangan maupun penunjukan langsung serta mengadakan
perjanjian dengan mereka (kontrak).
g. Menyetujui
dan
menolak
perubahan
pekerjaan
(tambahan/pengurangan pekerjaan).
h. Memberikan keputusan dan instruksi yang berkaitan pada
perubahan pekerjaan, waktu dan biaya.
i. Menghadiri rapat-rapat koordinasi dengan pelaksanaan
konsultan dan pengawas proyek untuk mempelancar
pelaksanaan proyek tersebut.
 Wewenang pemilik meliputi :
III-7
Proyek Apartemen The Nest Dipuri
BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek
a. Mengeluarkan SPK (Surat Perintah Kerja) kepada pihak
konsultan kontraktor dan Nominated Sub Contraktor (NSC).
b. Mengeluarkan
instruksi
kepada
kontraktor
mengenai
pembangunan proyek yang sesuai dengan dokumen kontrak.
c. Menandatangani perizinan (PLN, Telkom, PDAM, dll).
d. Menyetujui atau menolak perubahan pekerjaan.
e. Menerima proyek yang telah dikerjakan oleh kontraktor
setelah selesai dilaksanakan.
3.2.1.2 Konsultan Manajemen Proyek & Manajemen Konstruksi (PM & CM)
Konsultan manajemen proyek dan manajemen konstruksi adalah pihak
yang diberi kepercayaan oleh pemberi tugas (owner) untuk mengelola serta
mengawasi proses pelaksanaan pembangunan dari mulai sampai dengan akhir
pelaksanaan pekerjaan pembangunan. Dengan kata lain, konsultan manajemen
proyek dan manajemen konstruksi mewakili atau bertindak sebagai koordinator
atas nama pemberi tugas (owner) dalam mengelola pelaksanaan pembangunan
dan bertanggung jawab atas hasil pelaksanaan pekerjaan kepada pemberi tugas
(owner).
Pada proyek pembangunan proyek Apartemen The Nest Dipuri yang
bertindak selaku konsultan manajemen proyek dan konstruksi adalah PT.
Tripanoto Sri Konsultan.
 Tugas dan wewenang dari konsultan manajemen proyek dan
manajemen konstruksi meliputi:
III-8
Proyek Apartemen The Nest Dipuri
BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek
a. Melakukan pengawasan secara berkala terhadap pelaksanaan
pekerjaan kontraktor dilapangan terutama standart mutu
kesesuaian dengan spesifikasi teknis, rencana kerja dan
syarat-syarat (RKS) seperti yang digariskan sebelumnya.
b. Melakukan proses pengawasan dan memberi penilaian
terhadap laju pelaksanaan dan tingkat perkembangan
pekerjaan kontraktor dilapangan serta ketepatannya dengan
jadwal rencana penyelesaian.
c. Melakukan proses pengawasan produktivitas terhadap aspek
waktu
biaya
proyek,
termasuk
juga
dampak
yang
ditimbulkan.
d. Melakukan pengawasan dan membuat persetujuan terhadap
kemungkinan
adanya
revisi-revisi,
perubahan
dan
penyesuaian hasil perencanaan baik berupa pertimbangan
maupun permintaan owner supaya mendapat hasil pekerjaan
yang lebih baik.
e. Melakukan proses penelitian dan pemeriksaan terhadap hasilhasil
pelaksanaan
pekerjaan
yang
telah
diselesaikan
kontraktor dilapangan, baik dari segi waktu, mutu maupun
biaya.
f. Memberikan peringatan dan pengarahan kepada kontraktor
jika terdapat penyimpangan teknis maupun RKS dalam
pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
III-9
Proyek Apartemen The Nest Dipuri
BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek
g. Meminta penjelasan kepada kontraktor sehubungan dengan
rencana pekerjaan ataupun hasil-hasilnya demi kepastian
pelaksanaan proyek.
h. Menilai dan mensahkan surat-surat berita acara laju
pelaksanaan dan perkembangan/kemajuan pekerjaan, berita
acara penyerahan pekerjaan.
Adapun struktur organisasi dari Manajemen Proyek PT. Tripanoto Sri
Konsultan serta tugas dan tanggung jawab masing-masing personil
tersebut pada pelaksanaan pembangunan proyek Apartemen The Nest
Dipuri yaitu sebagai berikut :
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Tripanoto Sri Konsultan
III-10
Proyek Apartemen The Nest Dipuri
BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek
1. Project Manager
Project manager mempunyai tugas serta tanggung jawab serta dalam hal
perencanaan, penjadwalan proyek dan juga aspek koordinasi dalam hubungan
pembangunan proyek Apartemen The Nest Dipuri dengan PT. Karya Cipta
Sukses Anugerah yang didalamnya mencakup administrasi teknis dan kontrak
proyek.
Project manager adalah penanggung jawab utama dalam hal menjamin
bahwa setiap persyaratan yang ditetapkan dalam “project quality plan” yang
mungkin diisyaratkan sesuai dengan syarat-syarat mutu untuk proyek.
Tugas dan tanggung jawab dari project manager, meliputi :
1. Memahami lingkup dan persyaratan pekerjaan yang tercakup dalam
dokumen kontrak.
2. Menyusun project team dan mendefinisikan tugas dan tanggung jawab
dari masing-masing personil di lingkungan proyek.
3. Menyusun rencana pelaksanaan konstruksi proyek (project planning).
4. Menyusun rencana jadwal waktu pelaksanaan konstruksi serta sistem
pengendaliannya.
5. Mendelegasikan detail rencana kerja dan melakukan kontrol secara
periodik dari seluruh bawahannya.
6. Memonitor program pengendalian mutu, waktu dan biaya pelaksanaan
proyek termasuk SOP.
III-11
Proyek Apartemen The Nest Dipuri
BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek
7. Melaporkan progres pelaksanaan proyek serta menentukan sistem
pelaporannya.
8. Mengkoordinir seluruh pihak yang terkait dalam pelaksanaan proyek.
2. Construction Manager
Tugas dan tanggung jawab dari construction manager, meliputi :
1. Penguasaan lingkup tugas dan tanggung jawab sebagai CM.
2. Penguasaan dokumen kontrak kontraktor dengan pemberi tugas.
3. Pembuatan struktur organisasi dan SOP (Standard Operation
Procedure) proyek.
4. Penyusunan master schedule proyek/network planning.
5. Penyusunan struktur organisasi intern personil konsultan.
6. Penyusunan RAPBP (Rencana Anggaran Pendapatan/Biaya Proyek)
intern konsultan.
7. Persiapan dokumen intern konsultan.
8. Melaksanakan pengelolaan dan pengendalian pelaksana proyek
(Kontraktor).
9. Pembinaan dan control intern staf konsultan proyek.
3. Field Coordinator
Tugas dan tanggung jawab dari field coordinator meliputi :
1. Penguasaan struktur organisasi proyek secara keseluruhan.
2. Penguasaan struktur organisasi intern konsultan di proyek tersebut.
3. Penguasaan lingkup layanan jasa konsultan di proyek tersebut.
III-12
Proyek Apartemen The Nest Dipuri
BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek
4. Peguasaan hak dan kewajiban sebagai field coordinator.
5. Penguasaan SOP proyek.
6. Penguasaan SOP internal konsultan.
7. Penguasaan dokumen kontrak seluruh paket pekerjaan yang ada
dibawah tanggung jawabnya.
8. Menyiapkan form-form standard yang diperlukan.
9. Persiapan check list dan defect list untuk pengawasan pekerjaan.
10. Rapat pra pelaksanaan paket pekerjaan.
11. Rapat koordinasi mingguan.
12. Rapat masalah teknis/design.
13. Pemeriksaan schedule paket pelajaran.
14. Evaluasi material.
15. Monitoring schedule.
16. Pembuatan construction site plan.
17. Evaluasi usulan perubahan.
18. Evaluasi usulan perpanjangan waktu.
19. Koordinasi dan monitoring tugas-tugas inspector.
4. Admin Teknik
Tugas dan tanggung jawab dari admin teknik, meliputi :
1.
Membuat laporan harian/mingguan/bulanan.
2.
Menyiapkan form-form standard yang diperlukan.
3.
Penguasaan dokumen kontrak paket pekerjaan yang ditangani.
III-13
Proyek Apartemen The Nest Dipuri
4.
BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek
Membuat dan melakukan verifikasi bukti-bukti pekerjaan yang
akan dibayar oleh owner.
5.
Melayani tamu-tamu intern perusahaan maupun ekstern dan
melakukan tugas umum.
6.
Membantu project manager dalam hal keuangan dan sumber daya
manusia sehingga kegiatan pelaksanaan proyek dapat berjalan
dengan baik.
7.
Mencatat seluruh aktivitas proyek.
3.2.1.3 Quantity Surveyor
Quantity Surveyor (QS) adalah sebuah profesi yang mempunyai keahlian
dalam perhitungan volume, penilaian pekerjaan konstruksi, administrasi kontrak
sedemikian sehingga suatu pekerjaan dapat dijabarkan dan biayanya dapat
diperkirakan, direncanakan, dianalisa, dikendalikan dan dipercayakan. Quantity
surveyor dapat berupa perseorangan ataupun perseroan yang berbadan hukum.
Pada proyek pembangunan proyek Apartemen The Nest Dipuri yang
bertindak selaku Quantity Surveyor adalah PT. Korra antarlestari.
Tugas dan wewenang dari Quantity Surveyor, meliputi :
-
Memberikan
saran
yang
berkaitan
dengan
pengendalian
biaya
pembangunan/proyek agar tidak melampaui rencana anggaran yang
ditetapkan oleh pemilik proyek (owner)
-
Menangani aspek legal pelaksanaan proyek
-
Membantu pekerjaan kontraktor sebagai estimator atau manager kontrak.
III-14
Proyek Apartemen The Nest Dipuri
BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek
3.2.1.4 Konsultan Perencana
Konsultan perancana adalah pihak yang bergerak dalam bidang jasa, yang
memiliki kemampuan untuk merancang, merencanakan atau memberikan
konsultasi kepada pemilik bangunan sehingga tercipta suatu rancangan yang
sesuai dengan keinginan pemilik. Konsultan perencana dapat berupa perseorangan
atau perseroan yang berbadan hukum.
Pada proyek Apartemen The Nest Dipuri terdapat beberapa konsultan
perencana seperti telah tertera pada 2.3.1.
Tugas dan wewenang dari konsultan perencana, meliputi :
Tugas dan wewenang dari konsultan struktur :
-
Memberikan konsultasi kepada konsultan arsitektur saat perencanaan
mengenai kekuatan konstruksi yang mungkin dapat diterapkan.
-
Memberikan masukan dan usulan mengenai konstruksi pendukung bangunan
(pondasi) terhadap kondisi tanah setempat.
-
Membuat revisi atas perencanaan sebelumnya jika ada yang tidak sesuai
dengan kondisi di lapangan.
-
Memberikan usulan, saran dan pertimbangan kepada pemberi tugas maupun
pelaksana proyek tentang pelaksanaan pekerjaan.
-
Menghadiri rapat-rapat teknis dan koordinasi agar bila ada perubahanperubahan bisa cepat diketahui dan diantisipasi.
III-15
Proyek Apartemen The Nest Dipuri
BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek
Tugas dan wewenang konsultan arsitektur :
-
Membuat rancangan yang disesuaikan dengan kebutuhan dari owner.
-
Memberikan konsultasi dan pertimbangan kepada owner mengenai rancangan
yang akan dibuat.
-
Membuat gambar rancangan yang telah disepakati dengan sedetail mungkin.
Tugas dan wewenang konsultan ME :
- Merencanakan instalasi yang menggunakan tenaga mesin dan listrik sesuai
dengan kebutuhan dari owner.
- Menghadiri rapat dan memberikan penjelasan pada waktu rapat.
- Memberikan konsultasi dan pertimbangan kepada owner mengenai rancangan
yang akan dibuat.
- Melakukan pengawasan berkala dan melaporkannya kepada owner.
3.2.1.5 Kontraktor
Kontraktor adalah pihak yang menerima dan menyelenggarakan
pekerjaan pembangunan proyek menurut biaya yang telah disepakati dan
melaksanakan sesuai dengan peraturan, syarat-syarat serta gambar-gambar
rencana sesuai dengan yang tertuang dalam kontrak.
Kontraktor dapat berupa perseorangan ataupun badan hukum yang
bergerak dalam bidang pelaksanaan pembangunan. Dalam pelaksanaan proyek
Apartemen The Nest Dipuri, terdapat beberapa pihak yang bertindak sebagai
III-16
Proyek Apartemen The Nest Dipuri
BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek
kontraktor diantaranya yaitu PT. Caisson Dimensi sebagai kontraktor yang diberi
kepercayaan untuk
melaksanakan pekerjaan pondasi, dan dalam hal ini
penggunaaan pondasi bored pile.
 Tugas kontraktor meliputi :
a.
Merealisasikan
suatu
rencana
bangunan
berdasarkan
dokumen kontrak dengan menggunakan material yang sesuai
dengan standar kualitas yang disetujui bersama.
b.
Menyediakan segala bahan, tenaga kerja, peralatan kerja,
serta segala
sesuatu yang diperlukan untuk menunjang
kelancaran proyek.
c.
Mempelajari gambar kerja dengan seksama dan melaporkan
kepada pengawas setiap ada perubahan.
d.
Selalu berhubungan dengan perencana dan pengawas atau
manajemen proyek dan manajemen konstruksi bila terjadi
perubahan pelaksanaan.
 Wewenang kontraktor meliputi :
a. Melaksanakan pekerjaan konstruksi gambar kerja (shop
drawing), perhitungan dengan metode pelaksanaan dan
peraturan- peraturan yang telah ditentukan.
b. Melaksanakan pemeriksaan kembali ukuran dan kualitas
semua bahan yang akan dipakai dalam pelaksanaan
pekerjaan, apabila kontraktor meragukan ukuran dan kualitas
III-17
Proyek Apartemen The Nest Dipuri
BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek
bahan yang dipakai tidak sesuai dengan spesifikasi maupun
gambar kerja (shop drawing).
c. Menyediakan fasilitas keselamatan kerja seperti yang
diharuskan oleh peraturan-peraturan maupun ketentuan yang
berlaku, baik dari pihak departemen tenaga kerja maupun dari
pihak terkait lainnya.
d. Membuat laporan harian, mingguan maupun bulanan yang
disetujui oleh konsultan dan pemilik sekaligus mengadakan
rapat-rapat koordinasi dengan mereka.
e. Menyerahkan hasil pekerjaan apabila telah selesai secara
keseluruhan kepada pemilik.
f. Mengajukan permintaan pembayaran atas pekerjaan yang
telah dicapai sesuai waktu yang telah disepakati.
g. Mempunyai hak untuk meminta penjelasan pada konsultan
bila terdapat bagian yang tidak jelas dalam pelaksanaan
proyek.
Adapun struktur organisasi dari Kontraktor Pondasi PT. Caisson Dimensi, yaitu
sebagai berikut:
III-18
Proyek Apartemen The Nest Dipuri
BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek
Gambar 3.3 Struktur Organisasi PT. Caisson Dimensi
3.3
MANAJEMEN PELAKSANAAN PROYEK
Pada suatu proyek pembangunan rapat merupakan hal yang paling penting.
Rapat berfungsi sebagai sarana untuk berdiskusi antara pihak owner, konsultan
maupun kontraktor. Hasil dari suatu rapat disebut laporan.
Laporan proyek dibagi menjadi 3 bagian yaitu laporan harian, laporan
mingguan dan laporan bulanan. Pada proyek Apartemen The Nest Dipuri laporan
III-19
Proyek Apartemen The Nest Dipuri
BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek
harian, mingguan dan bulanan dibuat oleh kantor kemudian dilaporkan
kepengawas dan disesuaikan dengan laporan pengawas.
1. Laporan Harian
Segala sesuatu yang bahan atau keterangan tentang seluruh suatu
hasil kerja atau jalannya suatu pembangunan secara fisik yang telah
dilakukan dalam proyek konstruksi, dapat berupa berita lisan dan tertulis
pada tiap harinya pada suatu proyek konstruksi.
Laporan ini memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Pengadaan bahan dan material yang telah dilaksanakan.
b. Peralatan yang tersedia dilapangan.
c. Pekerjaan yang telah diselesaikan.
d. Keadaan cuaca.
e. Waktu atau jam kerja, jumlah tenaga kerja
2. Laporan Mingguan
Segala sesuatu yang bahan atau keterangan tentang seluruh suatu
hasil kerja atau jalannya suatu pembangunan secara fisik yang telah
dilakukan dalam proyek konstruksi, dapat berupa berita lisan dan tertulis
pada tiap harinya pada suatu proyek konstruksi.
Laporan ini memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Laporan progress dan koordinasi konstruksi.
1. Kondisi site safety.
2. Membandingkan progress dengan program (rencana vs realisasi).
III-20
Proyek Apartemen The Nest Dipuri
BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek
3. Antisipasi keterlambatan.
4. Quality control.
5. Koordinasi antar kontraktor.
6. Informasi work outstanding.
7. Shop drawing.
b. Laporan perencanaan
1. Merencanakan koordinasi dan mengontrol pekerjaan (current and
future) yang menjadi tanggung jawab konsultan.
2. Mempertimbangkan dan membuat rekomendasi terhadap usulan
perubahan desain.
3. Review, pantau dan evaluasi progress design atau produksi
dokumen,
bila
diperlukan
menerbitkan
instruksi
tindakan
perbaikan yang diperlukan.
4. Evaluasi respon konsultan terhadap informasi yang belum clear
(ex. RFI, design).
c. Laporan safety meeting
1. Meyakinkan seluruh aspek healthy safety, environment and
security dikelola dengan baik.
2. Melaksanakan audit safety pada proyek.
3. Mendiskusikan
dan
mengantisipasi
seluruh
kejadian
dan
kecelakaan yang terjadi dari unsafe activities and condition,
nearmisses, serious and minor injuries termasuk kasus first aid.
4. Menciptakan safety awareness.
III-21
Proyek Apartemen The Nest Dipuri
BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek
5. Meyakinkan bahwa standar safety dan upaya berkelanjutan selalu
dilaksankanan seiring dengan upaya-upaya healthy, safety,
environment and security (dalam rencana mingguan).
6. Meningkatkan komnikasi dalam hal safety.
7. Melaksanakan analisa terhadap informasi dari laporan kecelakaan.
3. Laporan Bulanan
Segala sesuatu yang bahan atau keterangan tentang seluruh suatu
hasil kerja atau jalannya suatu pembangunan secara fisik yang telah
dilakukan dalam proyek konstruksi, dapat berupa berita lisan dan tertulis
pada tiap harinya pada suatu proyek konstruksi.
Laporan ini memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Penjelasan atas upaya yang dilakukan proyek untuk mencegah
terjadinya ketidaksesuaian agar realisasi tercapai sesuai yang
direncanakan, termasuk penjelasan upaya antisipasi, pencegahan
dan perbaikan.
b. Realisasi pelaksanaan proyek secara fisik terhadap rencana yang
telah ditetapkan.
c. Pengaturan pendapatan biaya anggaran proyek dan biaya
pengeluaran proyek.
d. Foto-foto dokumentasi pekerjaan dari beberapa pekerjaan.
III-22
Proyek Apartemen The Nest Dipuri
3.4
BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek
PENGENDALIAN PROYEK
Pengendalian suatu proyek merupakan salah satu bagian dari siklus
manajemen
proyek,
yaitu
perencanaan,
pengorganisasian,
pengontrolan,
pelaksanaan dan pengendalian. Pengendalian proyek dimaksudkan untuk menjaga
agar pelaksanaan suatu kegiatan dapat sesuai dengan tujuan proyek tersebut
sehingga proyek dapat diselesaikan secara tepat waktu, dengan biaya yang sesuai
dan memenuhi persyaratan kualitas yang diharapkan.
Tujuan yang ingin dicapai dalam pengendalian proyek adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan efisiensi dari pekerjaan sehingga dapat meminimalkan
pengeluaran proyek (pengendalian biaya).
2. Memperoleh kualitas bangunan yang sesuai dengan perencanaan
(pengendalian mutu).
3. Waktu pelaksanaan sesuai dengan time schedule sehingga pihak pemilik
proyek maupun pelaksana tidak merasa dirugikan karena adanya
keterlambatan (pengendalian waktu).
Maka untuk dapat menciptakan tujuan-tujuan tersebut diperlukan beberapa
pertimbangan-pertimbangan agar mendapatkan rencana yang baik, teliti yaitu
sebagai berikut:
1. Metode pelaksanaan sesuai dengan tender atau rencana yang telah dibuat.
2. Dana dan tenaga kerja yang tersedia.
3. Bahan bangunan atau material dan peralatan yang tersedia.
4. Waktu yang telah ditentukan.
III-23
Proyek Apartemen The Nest Dipuri
3.4.1
BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek
Pengendalian Biaya Proyek
Pengendalian biaya proyek adalah semua upaya yang dilakukan
seluruh staff proyek, untuk mencapai biaya pelaksanaan proyek sesuai
dengan yang diharapkan. Pengendalian biaya proyek sangat dipengaruhi
oleh:
1.
Pengendalian waktu pelaksanaan karena semakin bertambahnya waktu
pelaksanaan semakin besar biaya yang dikeluarkan.
2. Pengendalian mutu dan hasil pelaksanaan proyek karena jika hasil
pelaksanaan dan mutu tidak sesuai dengan rencana maka harus
menambah biaya pekerjaan ulang, finishing dan pembongkaran.
3. Pengendalian
bersangkutan
sistem
manajemen
operasional
proyek
yang
yang kurang baik atau tidak konsisten dalam
pelaksanaanya atau penerapannya dikarenakan in-efektivitas dari cara
dan sistem kerja serta efisiensi realitas biaya pekerjaan dari yang
seharusnya yang direncanakan.
Pengendalian biaya proyek dilakukan secara rutin selama proyek
berlangsung dan hasilnya diwujudkan dalam bentuk laporan yang
berisikan rincian pemasukan dan pengeluaran operasional dan nonoperasional.
3.4.2
Pengendalian Mutu Bahan
Pengendalian mutu bahan dalam proyek dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu pengawasan pekerjaan dan uji mutu dari setiap pekerjaan
yang dilaksanakan. Pengendalian mutu bahan sangat diperlukan untuk
III-24
Proyek Apartemen The Nest Dipuri
BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek
mendapatkan hasil pekerjaan yang diinginkan sesuai dengan spesifikasi
dan mutu yang dapat dipertanggung jawabkan.
3.4.3 Pengendalian Waktu Pelaksanaan
Pengendalian waktu proyek pada umumnya dilakukan dengan
sistem penjadwalan dengan pembuatan time schedule yang merupakan
sistem pengendalian waktu dengan menetapkan alokasi waktu untuk
masing-masing tahap pekerjaan yang disesuaikan dengan urutan logika
pekerjaan.
Pengendalian waktu dilakukan dengan cara sebagi berikut:
1.
Pengendalian jumlah tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan,
apabila terjadi sebuah keterlambatan maka diperlukan penambahan
tenaga kerja atau mengadakan jam kerja tambahan (kerja lembur).
2.
Pengecekan pengadaan material dan alat yang selalu siap apabila
suatu pekerjaan akan berlangsung.
3.
Menetapkan tenaga ahli pada tiap pekerjaan sesuai dengan keahlian
masing-masing sehingga akan tercipta keselarasan pekerjaan yang
bagus dan saling membantu.
3.5
Tinjauan Kontrak
Dalam pelaksanaan proyek Apartemen The Nest Dipuri ini owner terlebih
dahulu melakukan pemilihan terhadap pihak-pihak yang terlibat dan saling
bekerja sama satu dengan yang lainnya dalam rangka pelaksanaan pembangunan
III-25
Proyek Apartemen The Nest Dipuri
BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek
proyek. Sistem pemilihan tersebut dilakukan dengan cara pelelangan. Pada
umumnya, proses pelelangan dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
1.
Pelelangan umum
Pelelangan umum merupakan jenis pelelangan yang sifatnya
terbuka untuk seluruh pihak dalam melakukan panawaran sesuai
ketentuan
yang
berlaku.
Sistem
pelelangan
ini
biasanya
diumumkan melalui media cetak atau media elektronika.
2.
Pelelangan Terbatas
Pelelangan terbatas merupakan jenis pelelangan yang hanya
memberikan
berkualitas
kesempatan
dan
bonafit,
pada
dalam
pihak-pihak
arti
telah
tertentu
yang
terpilih
untuk
memasukkan penawaran.
3.
Penunjukan langsung
Merupakan pelelangan dengan sistem penunjukan langsung oleh
rekanan owner, dimana penunjukan ini hanya berlaku pada satu
pihak yang memenuhi klasifikasi dan prestasi sebagai pihak yang
akan melaksanakan suatu proyek yang ditawarkan.
3.5.1
Tahap Kontrak
Kontrak adalah perjanjian pemborongan pekerjaan antara pihak pemberi
tugas (owner) dengan kontraktor. Kontrak ini dibuat setelah pemberi tugas
(owner) menetapkan/menunjuk pemenang pelelangan. Penetapan pemenang
III-26
Proyek Apartemen The Nest Dipuri
pelelangan
dilaksanakan
BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek
dengan
cara
mengeluarkan
surat
pelulusan
pekerjaan/surat perintah kerja (gunning).
Tahap ini merupakan tahap kesepakatan antara owner dengan kontraktor.
Kesepakatan tersebut diikat oleh surat perjanjian yang diatur dalam dokumen
kontrak beserta dan bersifat menyeluruh/lump sump. Perjanjian yang terdapat
dalam dokumen kontrak beserta dengan lampirannya merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Adapun dokumen kontrak
tersebut terdiri atas :
1. Surat perjanjian (kontrak).
2. Surat keputusan penunjukan pemenang lelang.
3. Surat keputusan penetapan pemenang lelang.
4. Surat penawaran.
5. Daftar kuantitas RAB harga penawaran yang disetujui.
6. Spesifikasi teknis dan gambar-gambar.
7. Berita acara hasil lelang.
8. Berita acara pembukaan penawaran.
9. Berita acara penjelasan.
10. Syarat-syarat umum dan khusus kontrak.
11. Jaminan pelaksanaan dan lain-lain yang dipersyaratkan.
Pada saat ini kebutuhan proyek-proyek konstruksi terdapat beberapa jenis
sistem kontrak, antara lain :
1.
Kontrak Unit Price
III-27
Proyek Apartemen The Nest Dipuri
BAB III Sistem Organisasi dan
Manajemen Proyek
Yaitu semua jenis kontrak yang harga satuan pekerjaannya sudah
ditentukan. Pembayaran dilakukan berdasarkan kuantitas pekerjaan
yang telah dikerjakan.
2.
Kontrak Lump Sump Fixed Price
Semua pekerjaan tercantum dalam dokumen kontrak dan
dilaksanakan oleh kontraktor dengan jumlah imbalan tetap. Tetapi
jika pemilik yang menyebabkan perubahan maka dipertimbangkan
dalam pekerjaan tambah kurang.
3.
Kontrak Biaya Tambah Upah yang Dinegosiasikan (Negotiated
Cost Plus and Fee Contract)
Kontraktor menyetujui untuk melaksanakan pekerjaan dengan
mendapatkan upah yang tetap ataupun bervariasi yang telah
mengandung laba dan biaya-biaya umum perkantorannya dengan
mendapatkan penggantian terhadap semua biaya lapangan sesuai
dengan biaya nyata.
4.
Kontrak Owner Builder
Merupakan jenis kontrak yang pemiliknya sekaligus sebagai
kontraktor, sehingga dapat mengerjakan proyeknya dengan
kekuatan sendiri atau dengan mensubkan pekerjaan tertentu pada
sub kontraktor.
III-28
Download