EFEKTIFITAS LAYANAN KONSELING PERORANGAN YANG DILAKUKAN GURU BK DALAM PENCAPAIAN KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK DI SMP N 30 PADANG Oleh: Yopirizal* Fitria Kasih** Rahma Wira Nita** Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This research is motivated by the implementation of individual counseling services conducted counselor teacher. Based on the initial survey found students still problem and has not appointed its independence after doing individual counseling with counselor teacher. This study aimed to look at how the effectiveness of individual counseling services are performed in the attainment of independence counselor teacher learners, the research problem definition, namely :1) Effectiveness of individual counseling services are conducted on understanding and self-acceptance in a positive and dynamic, 2) Effectiveness of individual counseling services towards understanding and acceptance objectively and dynamic environment, 3) Effectiveness of individual counseling services to the appropriate decision-making, 4) Effectiveness of individual counseling services for self-direction in accordance with the decision taken, 5) Effectiveness of individual counseling services for optimal self-realization. This research is a descriptive study. Sampling was done by using purposive sampling. As the sample of students who have done individual counseling with counselor teachers. Data were collected through filling questionnaires by learners. The data were processed by using percentages. The findings of the study revealed that the effectiveness of individual counseling services are performed in the attainment of independence counselor teacher learners effective. Keyword: Effectiveness, Counseling Individuals, Independence Achievement PENDAHULUAN Keberadaan bimbingan dan yang tidak mampu mengentaskan permasalahan yang dialami dalam konseling di sekolah harus menjadi kehidupan yang suatu layanan yang khusus dalam masalah menangani masalah peserta didik, hal dalam pergaulan, maupun masalah ini dikarenakan banyak peserta didik terhadap perkembangan yang sedang dalam ia jalani, belajar, baik masalah ia jalani. Permasalahan seperti ini Prayitno (2005:17), yang merupakan kerja dari guru BK menyatakan (konselor sekolah) dan guru lainnya. memfokuskan kepada pengentasan Menurut Furqon (2005:24) konseling perorangan masalah individu. Inti pengentasan guru BK adalah “seorang guru yang masalah berperan memberikan pengarahan individu dengan lima ciri yaitu : dan orientasi dalam rangka belajar 1. efektif, dan menelaah peserta didik untuk menemukan kekuatan, 2. kelemahan, kebiasaan dan kesulitan yang dihadapinya, informasi tentang pendidikan”. sebelum menyajikan masalah Dengan guru BK demikian memberikan pelayanan bimbingan dan konseling, 3. 4. 5. itu ialah kemandirian Pemahaman dan penerimaan diri sendiri secara positif dan dinamis Pemahaman dan penerimaan lingkungan secara obyektif dan dinamis Pengambilan keputusan secara tepat Pengarahan sesuai dengan keputusan yang telah diambil Perwujudan diri secara optimal Kemandirian sebagai hasil terlebih dahulu guru BK melakukan konseling need asesment untuk mengetahui keseluruhan proses konseling dan hal kebutuhan-kebutuhan apa saja yang itu disadari baik oleh konselor dibutuhkan maupun peserta didik dalam menjadi klien. arah dari Kemandirian rangka pengentasan masalah yang merupakan tujuan akhir dari kegiatan dialaminya. bimbingan dan konseling dalam Salah bimbingan satu dan dari layanan konseling yang memberikan pelayanan guru BK hendaknya selalu menghidupkan berpusat pada masalah pribadi yang kemandirian peserta didik asuhnya dialami oleh individu adalah layanan jangan menjadikan peserta didik konseling Dimana tergantung pada guru BK atau orang layanan ini sangat membantu peserta lain. Dengan demikian, berhasil atau didik dalam pengentasan masalah tidaknya proses yang perorangan dapat perorangan. dialami sehingga terjadi konseling dilihat dari perubahan terhadap perilaku yang kemandirian klien atau peserta didik selama ini bermasalah. dalam menyikapi kehidupannya. Selama peneliti melakukan PPLBK-S dan PPLBK-Kependidikan di SMP N 30 Padang, proses diri sesuai dengan keputusan yang telah diambil oleh peserta didik. 5. Efektifitas layanan konseling konseling yang dilaksanakan oleh perorangan terhadap perwujudan guru BK terhadap peserta didik diri secara optimal oleh peserta sudah bisa dikatakan baik, namun didik. guru BK yang melakukan proses konseling tersebut belum memahami tujuan sebenarnya yang akan dicapai dalam proses konseling, mereka hanya tahu untuk mengatasi masalah peserta didik bukan peserta didik itu sendiri yang mengatasi masalah yang ia alami, sehingga perilaku dan tindakan peserta didik tersebut masih bermasalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Efektifitas layanan konseling perorangan terhadap pemahaman dan penerimaan diri sendiri secara positif dan dinamis oleh peserta didik. 2. Efektifitas layanan konseling perorangan terhadap pemahaman dan penerimaan lingkungan secara objektif dan dinamis oleh peserta didik. 3. Efektifitas layanan konseling perorangan terhadap pengambilan keputusan oleh peserta didik. 4. Efektifitas layanan konseling perorangan terhadap pengarahan Tujuan dari penelitian ini dalah untuk keefektifan mendeskripsikan layanan konseling perorangan yang dilakukan guru BK dalam pencapian kemandirian peserta didik di SMP N 30 Padang. Yang terkait dengan lima ciri kemandirian yaitu pemahaman dan penerimaan diri secara positif dan dinamis, pemahaman dan penerimaan lingkungan secara objektif dan dinamis, pengambilan keputusan secara tepat, pengarahan diri sesuai dengan keputusan dan perwujudan diri secara optimal. METODE PENELITIAN Penelitian penelitian ini merupakan deskriptif. Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktafakta dan sifat populasi tertentu. Populasi yang menjadi penelitian ini adalah semua peserta didik di SMP N 30 Padang. Sesuai yang tertera dalam tabel sebagai gambaran hasil sebagai berikut: berikut: 1. Peserta didik dalam memahami Kelas Jumlah dan menerima diri secara positif VII.1-VII.7 224 Orang dan dinamis setelah mendapatkan VIII.1-VIII.8 256 Orang layanan IX.1-IX.8 280 Orang dengan guru BK berada pada Jumlah 760 Orang kriteria sangat efektif. Dengan penelitian ini adalah Purposive Sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 45 orang peserta didik. Sesuai yang tertera dalam tabel sebagai berikut: Peserta Peserta didik yang didik melakukan L Total mampu untuk memberikan gambaran tentang dirinya sendiri. Hal tersebut pendapat senada John W. dengan Santrock (2003:333) bahwa pemahaman diri adalah “gambaran kognitif remaja mengenai dirinya, dasar dan isi dari konsep diri remaja”. 2. Pemahaman P dan penerimaan lingkungan secara positif dan konseling objektif oleh peserta didik setelah perorangan Kelas VIII 11 9 20 Kelas IX 15 10 25 Jumlah 45 Pengolahan data dilakukan dengan perorangan demikian peserta didik sudah Teknik pengambilan sampel dalam konseling menggunakan rumus persentase yang dikemukakan oleh A. Muri Yusuf dengan rumus: perorangan berada pada guru kriteria BK sangat efektif. Dengan demikian peserta didik telah mampu mengenal lingkungannya dengan baik. Menurut Elly M. Setiadi, dkk (2007:179) hidup HASIL DAN PEMBAHASAN analisis dengan lingkungan adalah suatu media dimana makhluk P= ×100 Berdasarkan mendapatkan layanan konseling tinggal, dan mencari penghidupannya, dan memiliki data yang telah dilakukan maka diperoleh karakter serta fungsi yang khas. 3. Pengambil keputusan dalam megatasi masalah yang dilakukan peserta didik kemampuan menunda kepuasan untuk mendapat yang lebih baik. setelah 5. Kemampuan mengaktualisasi diri mendapatkan layanan konseling yang dilakukan peserta didik perorangan setelah berada dengan pada guru kriteria BK efektif. mendapatkan layanan perorangan dengan konseling Perbuatan dan tindakan peserta guru BK berada pada kriteria didik efektif. Dengan demikian peserta setelah konseling melakukan perorangan dengan didik telah mengenal dan bakat, dan guru BK sudah dapat dikatakan memahami baik. Sesuai dengan pendapat kemampuan lain yang ia miliki Desmita (2012:198) dalam dirinya, sehingga mereka keputusan bereaksi sesuai dengan persepsi “pengambilan merupakan salah satu bentuk tentang diri dan dunianya. perbuatan dan hasil perbuatan itu disebut dengan keputusan”. 4. Kemampuan mengarahkan diri yang dilakukan peserta didik setelah mendapatkan layanan perorangan dengan konseling guru BK berada pada kriteria efektif. Pengarahan diri yang dapat diartikan sebagai regulasi diri merupakan kemampuan individu untuk mengatur dan mengendalikan perilaku terhadap suatu tujuan dalam periode tertentu yang dipengaruhi oleh keyakinan individu kemampuannya tentang melakukan tindakan, mengatur tindakan, dan Dengan pelaksanaan demikian layanan konselign perorangan yang dilakukan guru BK dalam pencapaian kemandirian peserta didik di SMP N 30 Padang berada pada kriteria efektif. Hal tersebut senada dengan pendapat Prayitno (2005:17) yang menyatakan bahwa konseling upayanya kepada memfokuskan pengentasan masalah individu. Inti pengentasan masalah itu ia kemandirian individu dengan lima ciri kemandirian yang terdiri dari: 1. Pemahaman dan penerimaan diri secara positif dan dinamis 2. Pemahaman dan penerimaan diri secara objektif dan dinamis 3. Pengambilan keputusan secara tepat berada pada efektif, 4. Pengarahan diri yang sesuai dengan keputusan yang telah diambil kriteria kemudian sangat efektif. mengambil keputusan secara tepat berada pada kriteria efektif. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian menerima lingkungan berada pada kriteria 3. Kemampuan 5. Perwujudan diri secara optimal sangat hasil mengenai efektifitas layanan konseling perorangan yang dilakukan guru BK dalam pencapaian kemandirian peserta didik di SMP N 30 Padang, dapat diambil kesimpulan bahwa efektifitas layanan konseling perorangan yang dilakukan guru BK dalam pencapaian kemandirian peserta 4. Kemampuan mengarahkan diri berkenaan dengan mengendalikan perilaku sangat berada efektif pada kriteria dan efektif, mengatur tindakan berada pada kriteria sangat efektif, menunda kepuasan berada pada kriteria efektif. 5. Perwujudan diri secara optimal berada pada kriteria efektif. didik menunjukkan kategori efektif. SARAN Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Berdasarkan hasil penelitian, maka dari masing-masing sub variabel, peneliti mengemukakan rekomendasi sebagai berikut: saran kepada: 1. Pemahaman dan penerimaan diri 1. Guru secara positif dan dinamis BK, agar mempertahankan tetap pelayanan berkenaan dengan kemampuan konseling perorangan di sekolah menilai diri berada pada kriteria serta meningkatkan pelaksanaan sangat efekti, dan kemampuan layanan konseling menyadari tersebut terutama pada aspek diri berada pada kriteria sangat efektif. 2. Pemahaman dan aktualisasi penerimaan lingkungan secara objektif dan dinamis berkenaan dengan kemampuan mengenal lingkungan diri perorangan peserta didik dalam menjalani proses belajar di sekolah. 2. Peserta didik, agar selalu memanfaatkan layanan konseling perorangan dengan guru BK dalam mengatasi masalah yang dialami. 3. Kepala sekolah, agar tetap mendukung program bimbingan dan konseling di sekolah yang telah direncanakan oleh guru BK, berupa penyediaan sarana dan prasarana yang dapat mendukung kelancaran kinerja guru BK. 4. Program studi bimbingan dan konseling, agar mempersiapkan tenaga bimbingan dan konseling yang terampil sehingga nanti di sekolah, dapat bekerja secara maksimal dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik, terutama dalam pelaksanaan layanan konseling perorangan. 5. Bagi peneliti selanjutnya penulis harapkan bisa mengkaji tentang profil keprofesionalan guru BK dalam pelaksanaan layanan konseling perorangan. KEPUSTAKAAN Ali, Muhammad dan Asrori, Muhammad. 2010. Psikologi Remaja. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Desmita. 2010. Psikologi Perkembanagan Pesera Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. _______. 2012. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. J.Walters, Donald. 2006. Rahasia Penerimaan Diri. Yogyakarta: Kanisius. Mujiran, Dkk. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Padang: UNP Press. Muri, A. Yusuf. 2005. Metodologi Penelitian Dasar 2 Penyelidikan Ilmiah. Padang: UNP Press Prayitno dan Amti, Erman. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta. PT Rineka Cipta. Setiadi M. Elly, dkk. 2007. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Bandung: Prenada Media Group.