model product of quality dan marit pay terhadap customer loyality

advertisement
MODEL PRODUCT OF QUALITY DAN MARIT PAY TERHADAP CUSTOMER
LOYALITY MELALUI CUSTOMER SATISFICATION PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR DI WILAYAH SURABAYA BARAT
Chandra Kartika,SE.,MM/ NIDN. 0713048304
Fakultas Ekonomi, Universitas Wijaya Putra Surabaya
Email : [email protected]
Dr. Soenarmi, SE.,MM/ NIDN. 0729104701
Fakultas Ekonomi, Universitas Wijaya Putra Surabaya
Email : [email protected]
ABTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan sebagian besar jawaban nasabah atas permasalahan
tentang hubungan Kualitas produk dan marit pay yang diberikan kepada pihak pelanggan
perusahaan manufakture di Surabaya Barat, dikarenakan secara pengamatan dan ukuran di luar
semakin banyak nilai –nilai yang turun pada dimensi Kualitas Produk di Perusahaan Manufakture
Surabaya Barat , semakin banyak suatu komplain yang timbul dari para pelanggan tentang
hubungan kualitas dan marit pay yang diberikan ke pelanggan, sehingga tingkat kepuasan dan
loyalitas pelangganpun mempengaruhinya, maka dari itu peneliti akan meneliti permasalahan yang
sangat krausal untuk meningkatkan tingkat hubungan kualitas produk dan marit pay dalam
perusahaan manufaktur dan untuk meningkatkan nilai kepuasan dan loyalitas pelanggan
khususnya pelanggan di perusahaan manufaktur masing-masing dan akan menguji Model
keterkaitan dari demensi Kualitas produk dengan Marit Pay terhadap pengaruhnya kepuasan dan
loyalitas pelanggan perusahaan Manufakture di Surabaya Barat.
Pertama untuk mengetahui dimensi keterkaitan pemasaran dengan mengkomper situasi
yang ada di Perusahaan manufaktur sehingga dapat meningkatkan suatu kualitas tersebut dengan
cara pembentukan suatu karakter pelanggan untuk merasakan suatu jasa, pengembangan
sistem informasi yang berhubungan dengan marketing, edukasi kepada pelanggan perusahaan
tentang kualitas produk dan marit pay yang ada di perusahaan. serta mengumpulkan data primer
dan sekunder melalui observasi,survey, kuisioner. Kedua untuk memberikan analisa suatu
penyempurnaan konsep dimensi yang berkaitan dengan kualitas produk dan marit pay, dengan
peningkatan layanan marketing yang berhubungan dengan keterkaitan Kualitas produk dan
Marit Pay, d a n pembentukan model pemasaran serta memberikan penyempurnaan dimensi
marketing. Metode Pelaksanaan yang diterapkan adalah dengan menggunakan ukuran sampel
pada penelitian ini sebanyak 100 responden yang diambil dari pelanggan yang pernah datang di
Perusahaan Masing-masing dari 1 tempat ke tempat penelitian yang lain serta sudah ditentukan
dalam penelitian yaitu di Perusahaan Manufaktur Surabaya Barat .
Penelitian ini
menggunakan analisis kuantitatif
melalui pendekatan- pendekatan metoda analisis
explanatory atau penelitian penjelas, path analisis statistik, regresi linier berganda dan
menggunakan perangkat lunak SPSS for Windows 20.0, dan IBM Amous dari suatu temuan
diharapkan untuk ditemukan hasil yang positif dan dapat menggambarkan tingkat kualitas
produk yang lebih baik dan kepastian ma r i t p a y ya n g j el a s agar dapat membantu
memperbaiki tingkat k e p u a s a n d a n l o y a l i t a s pelanggan Perusahaan Manufakture di
Surabaya Barat. Serta memunculkan konsep model terbaru secara axiologi dari variabel yang
diajukan.
Key Word : Product Of Quality, Marit Pay, Customer Loyality, Customer Satisfication
BAB I : PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi yang semakin dinamis membuat manusia dituntut dengan
cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah bersaing. Melihat kondisi tersebut
menyebabkan pembisnis semakin dituntut untuk mempunyai strategi pemasaran yang tepat
dalam memenuhi target volume penjualan. Dengan demikian, setiap perusahaan harus
memahami perilaku konsumen pada pasar sasarannya, karena kelangsungan hidup
perusahaan tersebut sebagai organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan
para konsumen sangat tergantung pada perilaku konsumennya. (Nafillah, 2012)
Semakin banyak pilihan produk yang dijual di pasar, maka semakin banyak pula
pilihan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan harapannya. Tentu
hal ini sangat menguntungkan para konsumen, sehingga konsekuensi dari kondisi tersebut
adalah konsumen menjadi lebih cermat dan pintar dalam menghadapi setiap produk yang
diluncurkan di pasar. Perusahaan harus bisa bersaing untuk menunjukkan nilai - nilai positif
produknya. Kualitas produk yang dimiliki perusahaan merupakan aspek penting yang harus
dimiliki dan dipertahankan nilai positifnya dimata konsumen maupun calon konsumen.
Kualitas produk merupakan cara masyarakat mempersepsi (memikirkan) perusahaan atau
produknya. Dengan demikian, kualitas produk merupakan persepsi dan keyakinan konsumen,
seperti tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam ingatan konsumen mengenai kualitas dari
suatu produk yang dilihat, dipikirkan, dan dibayangkannya. Konsumen akan tetap memilih
produk yang berkualitas dan sudah terjamin mutunya, dimana produk yang dipilih akan
menjamin kualitas produknya . (Suharno dan Sutarso, 2010)
Menurut (Kotler dan Amstrong, 2012) kualitas produk merupakan kemampuan
sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal tersebut termasuk keseluruhan
durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, dan reparasi produk juga
atribut produk lainnya. Menciptakan kualitas yang tepat untuk suatu produk, tentunya akan
sangat berguna bagi pemasar, karena kualitas produk akan mempengaruhi penilaian
konsumen atas produk yang diharapkan, yang bukan hanya dapat memenuhi kebutuhan
konsumen, tetapi dapat memberikan kepuasan yang lebih baik dan lebih terjamin. (Phlip
Kotler dan Keller, 2008).
Marit Pay juga merupakan salah satu faktor konsumen untuk menjadikan puas dan
loyal pada produk yang dibeli. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya persaingan harga dari
berbagai macam produk yang tersedia di perusahaan - perusahaan lainnya, sehingga
konsumen yang sensitif terhadap perubahan marit pay cenderung akan beralih ke perusahaan
lain yang lebih murah. Namun konsumen yang loyal terhadap produk yang diminatinya pasti
tidak akan beralih ke produk yang lain. Pengaruh Marit Pay terhadap kepuasan dan loyalitas
pelanggan sangatlah penting, kerena dengan tingkat Marit Pay yang ditetapkan oleh
perusahaan dapat menjadi tolak ukur akan permintaan suatu produk. Penetapan marit pay
yang salah atas suatu produk dapat mengakibatkan jumlah penjualan pada suatu produk tidak
dapat maksimal yang mengakibatkan penjualan menurun dan pangsa pasarnya berkurang.
Oleh sebab itu, dalam penetapan marit pay perusahaan harus dapat menentukan marit pay
penjualan sesuai dengan pangsa pasar yang dituju agar penjualan produk semakin meningkat
dan pelanggan akan merasa puas dengan kualitas produk dan Marit pay yang telah ditetapkan.
Kepuasan menurut (Widodo, 2012) menyatakan bahwa seseorang yang kembali
membeli, dan akan memberitahu yang lain tentang pengalaman baiknya dengan produk
tersebut dapat dikatakan pelanggan tersebut merasa puas. Para konsumen membeli suatu
produk bukan karena fisik produk semata - mata tetapi karena maanfaat yang ditimbulkan
dari produk yang dibeli. (Lovelock dan Wright, 2007) mengungkapkan bahwa kepuasan
adalah keadaan emosional, reaksi pasca - pembelian seseorang, dapat berupa kemarahan,
ketidakpuasan, netralitas, kegembiraan, atau kesenangan. Pelanggan yang merasa puas dan
loyal akan melakukan pembelian ulang secara berkala di waktu yang akan datang.
Loyalitas pelanggan adalah komitmen yang kuat dari pelanggan untuk berlangganan
kembali atau melakukan pembelian ulang produk atau jasa yang disukai secara konsisten di
masa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha - usaha pemasaran mempunyai
potensi untuk menimbulkan perilaku untuk berpindah. Sebagaimana diketahui bahwa tujuan
dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan merasa puas. Terciptanya
kepuasan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan
dengan pelanggannya menjadi harmonis sehingga memberikan dasar yang baik bagi
pembelian ulang dan terciptanya kesetiaan terhadap kualitas produk serta harga yang
menguntungkan bagi perusahaan. (Tjiptono, 2008).
Rumusan Masalah Penelitian
Bagaimana pengaruh Quality Of Product serta Marit Pay dalam meningkatkan loyalitas
pelanggan melalui kepuasan pelanggan pada perusahaan manufakture di Wilayah Surabaya
Barat ?
Rap Mad Penelitian
Penelitian tentang model Formulasi Quality Of Product serta Marit Pay tersebut sejalan dengan
roadmap penelitian sebagai berikut :
PERMASALAHAN
1.
2.
3.
4.
5.
SUBJEK
a.
Turunya Kualitas
pada produk
Tingginya tingkat
komplain
Tidak seimbang marit
pay dengan produk
yang ada
Turunnya tingkat
kepuasan dan
loyalitas pelanggan
Turunnya omset
setiap perusahaan
b.
c.
Pembentukan
elemen Kualitas
Produk dengan marit
pay
Perilaku pelanggan
untuk meningkatkan
kepuasan
Keserasian interaksi
perorangan untuk
membantu
peningkatantarget
atau omset
OUTPUT
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Buku ajar
Pembentukan model
teoritik
Pembentukan
Konsep secara
Axiology
Jurnal Internasional
Reaksi pelanggan
Nilai harapan
Pelanggan
Perubahan pada
tingkat kepuasan dan
Loyalitas
Gambar 1.1 Road Map Masalah Penelitian
Tujuan Masalah Penelitian
Menganalisa esensi dari pengaruh Quality Of Product serta Marit Pay dalam meningkatkan loyalitas
pelanggan melalui kepuasan pelanggan pada perusahaan manufakture di Wilayah Surabaya Barat
Tujuan Jangka Panjang
Dalam penelitian ini diharapkan untuk memperbaiki misi jangka panjang pada seluruh perusahaan
manufaktur di Suarabaya, agar dapat mengarahkan korelasi tidak linear antara sekedar rasa puas saja
dengan loyalitas, dan dapat memperbaiki status psicografis terhadap tingkat targeting pada pelanggan.
Urgensi Penelitian
Berdasarkan tujuan yang ditetapkan maka output dalam penelitian ini terdiri dari dua macam
output yaitu output antara dan output akhir, output antara dimaksudkan adalah merupakan hasil dari
pelaksanaan penelitian tahun pertama, dimana akan dijadikan materi dasar analisis pada penelitian
tahun kedua output pertama yaitu :
1. Data base pengaruh dan berhubungan antara variabel
2. Model struktual pengaruh variabel terhadap tingkat kepuasan dan loyalitas Pelanggan
Perusahaan Manufaktur di Wilayah Surabaya Barat
3. Mampu memberikan sumbangan pemikiran faktor-faktor mana yang paling berpengaruh
terhadap keberhasilan merubah dimensi marketing dalam pelayanan sehingga dari variabel
idependen akan dapat berpengaruh positif.
Luaran Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi secara teoritis melalui analisis
yang
rigorous terhadap nilai pendukung dimensi Quality Product dan Marit Pay terhadap tingkat kepuasan
dan loyalitas pelanggan sehingga diperoleh faktor–faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan dan
loyalitas pelanggan. Penelitian ini diharapkan juga dapat membuktikan sebagai kebaharuan bagi
pengembangan bahan ajar terkait dengan pemasaran.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Loyalitas Pelanggan
Menurut (Phlip Kotler dan Keller, 2007), Loyalitas atau kesetiaan didefinisikan
sebagai komitmen yang dipegang kuat untuk membeli atau berlangganan lagi produk atau
jasa tertentu di masa depan. Loyalitas pelanggan akan menjadi kunci sukses, tidak hanya
dalam jangka pendek tetapi keunggulan bersaing secara berkelanjutan, meskipun ada
pengaruh situasi dan usaha pemasaran yang berpotensi menyebabkan perubahan perilaku.
Menurut (Ali Hasan, 2008), menyatakan bahwa : Loyalitas pelanggan sebagai orang
yang membeli, khususnya yang membeli secara teratur dan berulang – ulang. Loyalitas
berarti pelanggan yang terus melakukan pembelian secara berkala. Pelanggan yang dianggap
loyal akan berlangganan atau melakukan pembelian ulang selama jangka waktu tertentu.
Pelanggan yang loyal sangat berarti bagi badan usaha karena biaya untuk mendapatkan
pelanggan baru lebih mahal daripada memelihara pelanggan lama (Peter dan Olson, 2009).
Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang
lebih baik, lebih efesien dan lebih efektif. Apabila pelanggan merasa tidak puas terhadap
suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan
tidak efisien. Hal ini sangat penting bagi pelayanan publik. Mencapai tingkat kepuasan
pelanggan tertinggi adalah tujuan utama pemasaran. Ketika pelanggan merasa puas atas
pelayanan yang didapatkan, maka besar kemungkinan mereka akan kembali lagi dan
melakukan pembelian - pembelian yang lain dan mereka juga akan merekomendasikan pada
teman - teman dan keluarganya tentang perusahaan tersebut. Pemasaran bukanlah semata mata membuat penjualan, melainkan tentang bagaimana memuaskan pelanggan terus menerus.
Kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan bahwa harapannya telah terpenuhi
atau terlampaui (Gerson, 2004). Kepuasan pelanggan bermakna perbandingan antara apa
yang diharapkan konsumen dengan apa yang dirasakan konsumen ketika menggunakan
produk tersebut. Bila konsumen merasakan performa produk sama atau melebihi
ekspektasinya, berarti mereka puas. Sebaliknya jika performa produk kurang dari
ekspektasinya, berarti mereka tidak puas. Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakannya dengan harapannya. Kepuasan adalah
hasil penelitian dari konsumen bahwa pelayanan telah memberikan tingkat kenikmatan
dimana tingkat pemenuhan ini bisa lebih atau kurang. Kepuasan pelanggan dapat diketahui
setelah pelanggan menggunakan produk atau jasa pelayanan. Kepuasan pelanggan merupakan
evaluasi purna beli atau hasil evaluasi setelah membandingkan apa yang dirasakan dengan
harapannya ( Zulian, 2008).
Kualitas Produk ( Quality Of Product )
Pengertian produk (product) menurut (Phlip Kotler dan Keller, 2009) adalah segala
sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau
dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Secara konseptual
produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas suatu yang bisa ditawarkan sebagai
usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan
konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.
Sedangkan produk menurut (Tjiptono, 2006) Produk adalah semua yang bisa
ditawarkan dipasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi
yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen. Kualitas merupakan suatu
produk dan jasa yang melalui beberapa tahapan proses dengan memperhitungkan nilai suatu
produk dan jasa tanpa adanya kekurangan sedikitpun nilai suatu produk dan jasa guna
menghasilkan produk dan jasa sesuai harapan tinggi dari pelanggan. Untuk mencapai kualitas
produk yang diinginkan maka diperlukan standarisasi kualitas.
Kualitas Produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu produk untuk
melaksanakan fungsinya meliputi daya tahan keandalan, ketepatan kemudahan operasi dan
perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan
dapat menerapkan program “Total Quality Manajemen (TQM)”. Selain mengurangi
kerusakan produk, tujuan pokok kualitas total adalah untuk meningkatkan nilai konsumen.
Marit Pay
Marit Pay merupakan faktor utama dalam penentuan posisi dan harus diputuskan
sesuai dengan pasar sasaran, bauran ragam produk, dan pelayanan, serta persaingan (Phlip
Kotler dan Amstrong, 2008). Menurut (Tjiptono, 2012), Marit Pay memiliki dua peranan
utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli yaitu peranan alokasi dan peranan
informasi. Marit Pay adalah jumlah uang yang dibebankan atau dikenakan atas sebuah
produk atau produk. Dengan kata lain Marit Pay merupakan sebuah nilai yang harus
ditukarkan dengan produk yang dikehendaki konsumen. Marit Pay merupakan satu - satunya
elemen yang menghasilkan pendapatan sedangkan elemen lain menimbulkan biaya. Marit
Pay merupakan salah satu elemen yang paling flexibel, harga dapat diubah dengan cepat.
Namun ada beberapa perusahaaan yang tidak menangani penetapan marit pay yang terlalu
berorientasi biaya, marit pay kurang sering di variasi untuk mengambil keuntungan dari
perubahan pasar, harga ditetapkan secara independen dan bukannya sebagi unsur instrinsik
dari strategi penentuan posisi pasar, serta marit pay kurang cukup bervariasi untuk berbagai
macam poduk, segmen pasar, dan saat pembelian (Phlip Kotler dan Keller, 2011).
BAB III : METODE PENELITIAN
RERANGKA KONSEPTUAL
Penelitian tentang Quality Of Product dan Marit Pay selama ini telah banyak dilakukan
khususnya oleh perusahaan manufaktur dan jasa
yang telah go publik ataupun non go publik.
Variabel-variabel dan uji yang dilakukan para peneliti independen sebelumnya biasanya
menggunakan ukuran-ukuran yang berbeda. Sebagian bukti menunjukkan bahwa berbagai variabel
Quality Of Product dan Marit Pay akan mempengaruhi tingkat kepuasan dan loyalitas di organisasi
sektor manufaktur. Namun, beberapa hasil penelitian lainnya menunjukkan hasil yang bertolak
belakang. Dari penelitian yang sudah ada, masih sulit disimpulkan mengenai antara kedua variabel
dalam tema penelitian ini. Sehingga dibutuhkan suatu kajian yang akan melakukan sintesa dari hasilhasil penelitian sebelumnya.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh seluruh pengunjung yang pernah menjadi
supplyer di Perusahaan Manufaktur di wilayah Surabaya Barat, dimana berdasarkan data masing –
masing perusahaan manufaktur di Surabaya Dalam Angka, untuk Tahun 2014 jumlah pelanggan yang
pernah menjadi suppliyer adalah sebanyak 20.000 ribu orang. Metode penentuan sampel penelitian
menggunakan porposive sample karena pertimbangan dana, tenaga dan waktu (Arikunto, 2006:140).
Dengan demikian Responden yang menjadi sampel penelitian ini adalah 100 responden dari masingmasing perusahaan manufaktur yang ada di wilayah Surabaya Barat, yang sudah ditentukan koutanya.
Model Penelitian
Model penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menitik beratkan
pada pengajaran hipotesis data yang digunakan harus dapat diukur dan menghasilkan kesimpulan
yang dapat digeneralisasikan (Sugiyono 2004:22). Penelitian ini juga menggunakan model penelitian
comperative dan causal comperative . model penelitian comperative karena ingin mengetahui adanya
perbedaan perlakuan untuk masing-masing variabel pada obyek penelitian (Arikunto, 2006: 36).
model penelitian causal comperative karena ingin mengetahui hubungan sebab akibat dari variabel
bebas.
Gambar 2. Kerangka Konseptual Model Penelitian
Hipotesis Penelitian
H1 :
Terdapat Pengaruh Signifikan Product Of Quality terhadap Customer Satisfication
H2 :
Terdapat Pengaruh Signifikan Marit Pay terhadap Customer Satisfication
H3 :
Terdapat Pengaruh Signifikan Customer Satisfication terhadap Customer Loyality
H4 :
Terdapat Pengaruh Signifikan Product Of Quality dan Marid Pay secara tidak
langsung terhadap Loyalitas Pelanggan malalui Kepuasan Pelanggan
H5 :
Terdapat Pengaruh Signifikan Product Of Quality dan Marid Pay secara langsung
terhadap Loyalitas Pelanggan malalui Kepuasan Pelanggan
Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menitik
beratkan pada pengajaran hipotesis data yang digunakan harus dapat diukur dan menghasilkan
kesimpulan yang dapat digeneralisasikan (Sugiyono 2004:22). Penelitian ini bersifat kausal
(hubungan sebab akibat) dari rumusan masalah dan kemudian ditarik suatu hipotesa dan teori-teori,
langkah selanjutnya adalah membuat model analisis mengidentifikasikan variabel keterkaitan atau
intervening, membuat membuat definisi operasional, mengumpulkan data (baik primer maupun
sekunder) berdasarkan populasi dan sampel serta melakukan analisis data pada Perusahaan
Manufaktur di Wilayah Surabaya Barat.
Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini akan dilakukan pengambilan sampel di tempat perusahaan manufaktur yang ada
di wilayah Surabaya Barat.
Rancangan Penelitian
Penelitian ini bersifat uji perbedaan dan kausal (hubungan sebab akibat) dari rumusan masalah dan
kemudian ditarik suatu hipotesa dan teori-teori, langkah selanjutnya adalah membuat model analisis
keterkaitan dengan mengidentifikasikan variabel, membuat membuat definisi operasional,
mengumpulkan data (baik primer maupun sekunder) berdasarkan populasi dan sampel serta
melakukan analisis, pengukuran dari rekapitulasi mempunyai jenjang terendah dengan skala likerts
yang mempunyai nilai terendah dengan skor 1 (satu) hingga jenjang tertinggi dengan skor 5(lima)
Menurut Sugiyono (2004), sebagai berikut : SS : Sangat Setuju skor 5; S : Setuju skor 4; R :
Ragu-ragu skor 3; TS : Tidak Setuju skor 2 dan STS : Sangat Tidak Setuju skor 1. Analisis
selanjutnya akan menggunakan regresi linier berganda dan path analisis untuk mengetahui kontribusi
keterkaitan variabel dari Product Of Quality (variabel bebas) terhadap Marit Pay (variabel terikat)
pada Perusahaan Manufaktur Surabaya Barat. Dari hasil analisis data akan bisa ditarik suatu
kesimpulan dan kemudian dibuat suatu rekomendasi/saran dari hasil penelitian. Secara sistematis
dapat dibuat bagan gambar rancangan penelitian sebagai berikut :
Gambar 3. Rancangan Penelitian
Metode Analisa Data
Uji Validitas
Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya. Tes instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang
tinggi apabila hasil ukur yang diberikan sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut
(Ghozali, 2011: 235). Ada dua macam validitas yang dinilai yaitu validitas konvergen dan
validitas diskriminan. Validitas konvergen dapat dinilai dari measurement model yang
dikembangkan dalam penelitian dengan menentukan apakah setiap indikator yang diestimasi secara
valid mengukur dimensi dari konsep yang diujinya. Suatu indikator
menunjukkan
validitas
konvergen yang signifikan apabila koefisien variabel indikator itu lebih besar dari dua kali
standar
errornya
(nilai
C.R.>2.S.E.). Hal ini menunjukkan bahwa indikator itu secara valid
mengukur apa yang seharusnya diukur dalam model yang disajikan (Anderson & Gerbing, 1998
dalam Ferdinand, 2002: 187). Validitas diskriminan dapat dilakukan untuk menguji apakah dua
atau lebih konstruk yang diuji memang berbeda dan masing-masing merupakan sebuah konstruk
independen (Ferdinand, 2002: 187).
Perhitungan validitas diskriminan didapat dari nilai akar
kuadrat dari AVE (Angka Variance extracted) konstruk dibandingkan dengan nilai korelasi antar
konstruk, apabila lebih tinggi berarti memiliki validitas diskriminan yang baik (Ghozali, 2011:
235).Variance extracted memperlihatkan jumlah varians dari indikator yang diekstraksi oleh
variabel bentukan yang dikembangkan. Nilai variance extracted yang tinggi menunjukkan bahwa
indikator-indikator itu telah mewakili secara baik variabel bentukan yang dikembangkan. Angka
yang direkomendasi untuk nilai variance extracted >0.50. Nilai variance extracted dihitung
dengan rumus (Ghozali, 2011: 234) sebagai berikut :
Variance extracted
=
Σ standardized loading2
2
Σ standardized loading
+ Σ εj
Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah variabel
bentukan
yang
menunjukkan
derajad
sampai
dimana
masing- masing
indikator
itu
mengindikasikan sebuah variabel bentukan yang umum. Rumus yang dapat digunakan untuk
menghitung reliabilitas konstruk (Ghozali, 2011: 233) adalah sebagai berikut:
Construct Reliability = (Σ standardized loading)2
(Σ standardized loading)2 + Σ εj
Keterangan:
1. Standardized loading diperoleh langsung dari standardized loading untuk tiap-tiap
indikator (diambil dari perhitungan AMOS).
2. εj adalah measurement error = 1 – (standardized loading)2
Nilai batas yang digunakan untuk menilai sebuah tingkat reliabilitas yang dapat diterima adalah
minimal 0.70. Angka ini bukanlah ukuran mati, bila penelitian yang dilakukan bersifat
eksploratori, maka nilai di bawah 0.70 pun masih bisa diterima sepanjang disertai dengan alasan
empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi (Ferdinand, 2002: 192). Menurut Nunally &
Bernstein
(1994)
dalam Ferdinand (2002: 193) memberikan pedoman yang baik untuk
menginterpretasikan indeks reliabilitas. Penelitian eksploratori dengan reliabilitas sedang antara 0.50.6 sudah cukup untuk menjustifikasi sebuah hasil penelitian
Teknik Analisa Statistik
Teknik analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah memakai analisis SEM.
Data dianalisis dengan menggunakan SEM (Structural Equation Modeling) program AMOS
(Arbukle, 1997: 18; serta Ferdinand, 2002: 48) untuk memberikan gambaran yang jelas hubungan
antara konstruk penelitian. Model persamaan struktural dari AMOS dipakai untuk memperoleh
indikator-indikator model yang fit. Tolok ukur yang digunakan dalam menguji masingmasing hipotesis satu sampai dengan lima adalah nilai CR (Critical Ratio) pada Regression
Weights dengan nilai minimum dua secara absolut. Muller (1996: 23) dan Ferdinand (2002: 34)
menyatakan bahwa penggunaan SEM terdiri 7 tahap proses yaitu :
1. Mengembangkan model berdasarkan teori.
2. Membentuk diagram alur (path diagram) dari hubungan kausal.
3. Mengubah diagram alur (path diagram) ke dalam persamaan struktural dan model
pengukuran.
4. Memilih tipe matrik input dan estimasi model yang diajukan.
5. Menilai identifikasi dari model struktural.
6. Mengevaluasi kriteria kesesuaian model (Goodness-of Fit).
7. Interpretasi dan modifikasi model.
Arbukle
(1997:
25)
dan
Ferdinand
(2002:
55)
menyatakan
bahwa Analysis of Moment
Structure (AMOS) juga digunakan untuk mengidentifikasikan model yang diajukan memenuhi
kriteria model persamaan stuktural yang baik. Adapun kriteria tersebut adalah :
1. Derajat kebebasan (Degree of Freedom) harus positif.
2. Non signifikan chi square di atas yang disyaratkan (p=0,05) dan juga di atas
batas konservatif yang diterima (p=0,10) (Hair et al., 1998:
315; dan Ferdinand, 2002: 55).
3. Incremental fit di atas 0,90 yaitu GFI (Goodness of Fit Index) digunakan
untuk menghitung proporsi tertimbang dari varians dalam matriks kovarians
sampel yang dijelaskan oleh matriks kovarians populasi yang terestimasikan
(Bentler, 1983: 42); (Tanaka & Huba,
1989: 14); serta (Ferdinand, 2002: 57). GFI adalah sebuah ukuran non
statistikal yang mempunyai rentang nilai antara 0 (poor fit) sampai dengan
1,0 (perfect fit).
4. Adjusted GFI (AGFI) menyatakan bahwa GFI adalah analog dari R
2
(R square) dalam regresi berganda. Fit indeks ini dapat diadjust terhadap
degrees of freedom yang tersedia untuk menguji diterima tidaknya model.
Tingkat penerimaan yang direkomendasikan adalah bila mempunyai nilai sama
atau lebih besar dari 0,90.
5. Tuker-Lewis Index (TLI) adalah sebuah alternatif incremental fit index
yang membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah baseline
model. Nilai yang direkomendasikan sebagai acuan untuk diterimanya sebuah
model adalah > atau sama dengan
0,95 dan nilai yang mendekati 1
menunjukkan a very good fit (Arbukle,
1997: 17) dan Ferdinand (2002: 59)
6. Normal Fit Index (NFI)
7. Nilai RMR (Root Mean Square Residual) dan RMSEA (Root Mean Square
Error of Approximation) yang rendah. RMSEA adalah indeks yang
dapat
digunakan
untuk
mengkompensasikan
chi-square
statistik
dalam
sampel yang besar. Nilai RMSEA menunjukkan goodness of fit yang
diharapkan bila model diestimasikan dalam populasi. Nilai RMSEA yang
lebih kecil atau sama dengan 0,08 merupaka indeks untuk dapat diterimanya
model yang menunjukkan sebuah close fit dari model itu didasarkan degress
of freedom (Brown & Cudeck, 1993: 29) dan (Ferdinand, 2002: 56).
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan marid pay
terhadap kepuasan pelanggan melalui loyalitas pelanggan. Responden dalam penelitian ini
berjumlah 100 orang yang merupakan pelanggan
dari masing-masing Perusahaan
Manufaktur di Wilayah Surabaya Barat. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan
pengujian telah dilakukan terhadap permasalahan, maka dapat diambil kesimpulan guna
menjawab rumusan masalah. Beberapa kesimpulan sebagai berikut : Hipotesis pertama
dalam penelitian ini dapat diterima. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengujian hipotesis yang
telah dilakukan. Pada pengujian hipotesis tersebut ditemukan bahwa Product Of Quality
berpengaruh secara positif terhadap Customer Satisfication pada Perusahaan Manufaktur di
Wilayah Surabaya Barat. Hipotesis kedua dalam penelitian ini dapat diterima. Hal ini dapat
dilihat pada hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan. Pada pengujian hipotesis tersebut
ditemukan bahwa marit pay berpengaruh secara positif terhadap Customer Satisfication pada
Perusahaan Manufaktur di Wilayah Surabaya Barat. Hipotesis ketiga dalam penelitian ini
dapat ditolak. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan. Pada
pengujian hipotesis tersebut ditemukan bahwa Customer Satification tidak berpengaruh
secara positif terhadap Customer Loyality pada Perusahaan Manufaktur di Wilayah Surabaya
Barat. Hipotesis keempat dalam penelitian ini dapat diterima. Hal ini dapat dilihat pada hasil
pengujian hipotesis yang telah dilakukan. Pada pengujian hipotesis tersebut ditemukan bahwa
Product Of quality dan Marit Pay berpengaruh secara tidak langsung terhadap customer
loyality melalui customer satisfication pada Perusahaan Manufaktur di Wilayah Surabaya
Barat. Hipotesis kelima dalam penelitian ini dapat ditolak. Hal ini dapat dilihat pada hasil
pengujian hipotesis yang telah dilakukan. Pada pengujian hipotesis tersebut ditemukan bahwa
Product Of Quality dan Marit Pay berpengaruh secara langsung terhadap customer loyality
melalui customer satisfication pada Perusahaan Manufaktur di Wilayah Surabaya Barat.
BAB V : KESIMPULAN
Penelitian ini menggunakan metoda analisis model yang mempengaruhi dalam antar variabel
dan yang memoderasi antar variabel. Penelitian ini menggunakan teknik analisa stastistik yang
digunakan dalam bidang ilmu ekonomi dan juga dalam penelitian-penelitian lain. Proses analisa
merupakan usaha untuk menentukan jawaban atas rumusan masalah yang ada untuk membuktikan
mengenai kebenaran dari hipotesis yang dibuat. Dalam
menganalisa data penelitian ini
menjawab permasalahan tentang product of quality dan merit pay
untuk
terhadap tingkat customer
Satisfication dan Customer Loyality pada Perusahaan Manufaktur di Wilayah Surabaya Barat.
Temuan empiris analisis dalam penelitian ini menunjukan bahwa di indonesia perusahaan
manufaktur lebih banyak mengungkapkan dimensi marketing saja tanpa memperhatikan variabel
yang mendukung lainnya dan ada indikasi perusahaan–perusahaan manufaktur di Jawa timur yang
melakukan pengungkapan dimensi product of quality dan merit pay selain untuk menilai hubungan
marketing yang sangat berkaitan dengan peningkatan penjualan , juga tergantung dari ukuran kualitas
perusahaan itu sendiri. Hal ini bukan berarti bahwa perusahaan manufaktur di kluster kecil tidak bisa
mengungkapkan product of quality dan merit pay sehingga temuan model yang didapatkan dari
turunan epitimology dan axiology bahwa model yang dapat membantu adalah ...........yang didapatkan
di interprestasikan secara hati-hati dan perlu mempertimbangkan bukti secara empiris yang ada bahwa
baik perusahaan manufaktur berukuran besar maupun perusahaan manufaktur berukuran kecil yang
mengungkapkan dimensi product of quality dan merit pay untuk mengukur tingkat kepuasan dan
loyalitas pelanggan Perusahaan Manufaktur di Wilayah Surabaya Barat.
REFERENSI
Alma, Buchari.2007.Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa: Alfabeta, Bandung.
Ferdinand.Augusty.2002, Structural Equation Modeling dalam penelitian manajemen FE
UNDIP, Semarang.
Ghozali, Imam.2011, model persamaan struktural konsep dan aplikasi dengan program amos
22.0. Cetakan empat, Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang.
Gregorius Chandra.2012 pemasaran strategik edisi 2 ANDI, Yogyakarta.
Griffin, Jill. 2005. Customer Loyalty : Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetian
Pelanggan, Alih Bahasa oleh Dwi Kartini Yahya: Erlangga, Jakarta.
Haryono, Siswoyo dan Wardoyo Parwoto.2012, Structural Equation Modeling untuk
penelitian manajemen menggunakan AMOS 18.0, Badan Penerbit PT. Intermedia
Personalia Utama, Bekasi.
Kotler, Philip; Armstrong, Garry. 2008, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, Erlangga,
Jakarta.
Kotler, Philip. 2006. Manajemen Pemasaran. Jilid 2, Alih Bahasa: Benyamin Molan. Edisi
Ketiga : Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta.
Kotler Philip., & Keller 2009 manajemen pemasaran. Edisi 13 jilid 1 erlangga, Jakarta .
___________, 2009 manajemen pemasaran. Edisi 13 jilid 2 erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip & Keller. 2012. Marketing Management, 14th Edition. New Jersey: Prentice
Hall.
Lovelock, Christoper dan Lauren K. Wright. 2007. Manajemen Pemasaran Jasa,Cetakan
Kedua, Jakarta.
Lovelock, Christopher and Wirtz, Jochen. 2011. Marketing Management; Customer behavior
7th Edition. Pearson Edication; Boston
Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani A. 2009. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi kedua :
Salemba Empat, Jakarta.
Melysa Elisabeth Pongoh, 2013, Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk Dan Harga
Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Pelanggan Kartu As Telkomsel Di Kota Manado.
Management Analysis Journal EMBA 1(4): 86-94, Manado.
Nafillah. 2012, Analisis Pengaruh Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor
Di Makasar”.
Paul J. Peter dan Jerry C. Olson, 2010, Consumer Behavior and Marketing Strategy, Ninth
Edition,(New York: McGraw-Hill Companies.)
Rifqy Purwo Adi, 2013, Pengaruh Kualitas Produk Dan Kewajaran Harga Terhadap Loyalitas
Dengan Kepuasan Konsumen. Management Analysis Journal 2(1) (2013): 110-115.
Sri Padmantyo, 2014, Pengaruh Kualitas Produk terhadap Loyalitas Pelanggan Dengan
Kepuasan Sebagai Variabel Moderasi. FEB UMS, Surakarta.
Sugiyono, 2014 metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung.
Suharno dan Sutarno, Yudi. 2010. Marketing In Practice.Graha Ilmu, Yogjakarta.
Swastha, Basu dan Irawan. 2012. “Manajemen Pemasaran Modern”. : Liberty, Yogyakarta .
Tjiptono, Fandy. 2006. Pemasaran Jasa. Bayumedia Pubhlishing, Malang.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi pemasaran. Edisi ketiga. Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy, 2012 pemasaran jasa. C,V ANDI OFFSET, Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy,. Gregorius Chandra.2012 pemasaran strategik edisi 2 ANDI, Yogyakarta.
Widodo, Okky Wenkyca. 2012. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Layanan, dan
Promosi terhadap Keputusan Pembelian (studi kasus pada 123 Design and
Photography di Semarang). Skripsi Sarjana Jurusan Manajemen pada Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.
Download