PENGARUH IKLAN AUDIO TERHADAP PENGETAHUAN TB PARU PADA PASIEN TB PARU Widhi Sumirat, Ahmad Nohawi Akademi Keperawatan Pamenang Pare – Kediri ABSTRAK TB Paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis yang menyerang parenkim paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya, penularan TB Paru dapat terjadi bila pasien kurang memperhatikan penanggulangan penyakit dengan baik, atau perilaku yang kurang baik dari penderita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklan audio terhadap pengetahuan responden. Desain yang digunakan adalah One- group- pra-post test design yaitu mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subyek diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah intervensi. Sampel diambil sebanyak 9 responden dengan teknik Accidental Sampling. Analisa data dilakukan dengan membandingkan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan, dianalisis secara skala interval dengan penentuan ratarata dan standar deviasi. Pengetahuan responden tentang TB Paru sebelum dan sesudah pemutaran Iklan Audio di Pukesmas Bendo dari 9 responden memiliki pengetahuan tentang penyakit TB Paru dengan rata-rata (mean) nilai pengetahuan dari 72,59 menjadi 80,74. Hasil penelitian menunjukan terjadi perubahan pengetahuan setelah dilakukan pemutaran iklan audio; dimana saat sebelum diputarkan iklan audio didapat nilai rata-rata pengetahuan 77,59 dan setelah diputarkan iklan audio didapat nilai rata-rata pengetahuan 80,74, hasil menunjukan bahwa Iklan Audio berpengaruh terhadap pengetahuan responden. Dari uraian diatas dapat disimpulakan bahwa Iklan Audio dapat meningkatkan pengetahuan responden, sehingga pemutaran Iklan Audio dapat digunakan di Puskesmas Bendo Kabupaten Kediri untuk meningkatkan pengetahuan responden. Kata Kunci : Kata Kunci: Iklan audio, Pengetahuan, TB Paru ABSTRACT Tuberculosis is defined as infected disease caused by Mycobacterium Tuberculosis that attacks lung parenchyma and also could attacks other body organs. tuberculosis infection could happen if pattiens have less attention in disease overcoming well or bad behaviour from sufferer of tuberculosis. The purpose of this research is to identify the influence of audio advertisement to the knowledge about Tuberculosis to the patients of Tuberculosis at Bendo Public Health Center in the working Area of Health Official of Kediri Regency Government. Research design was One- group- pre-post test design by revealing causal correlation involved one subject group. Subject group was oberved pre-intervention, then being observed again after intervention. Sample size consisted of 9 respondents taken by using accidental sampling technique. Data analysis was implemented by comparing knowledge pre-post guidance, being analyzed as interval scale by determining mean and deviation standard. The knowledge of respondents about Tuberculosis pre-post audio advertisement at Bendo Public Health Centershowed from 9 respondents had knowledge about Bendo Public Health Center with mean 72,59 became 80,74. It has indicated that there was difference in knowledge level pre-post Jurnal AKP 41 Vol. 7 No.1; 1 Januari – 30 Juni 2016 audio advertisement, where with audio advertisement would make knowledge increase. It meant that audio advertisement influenced knowledge of respondents. From explanation above, it can be concluded that audio advertisement is able to increase knowledge of respondents, therefore audio advertisement can be used at Bendo Public Health Center to increase knowledge of respondents. Keywords : Tuberculosis, knowledge, audio advertisment. hasil studi pendahuluan di Puskesmas Bendo pada 10 orang penderita TB paru yang di wawancarai di peroleh 4 orang dengan pengetahuan kurang, 4 orang dengan pengetahuan cukup dan 2 orang dengan pengetahuan baik. Kuman TB ditularkan dari orang ke orang melalui kontak yang bersumber dari penderita TB, yaitu ketika pendrerita TB bersin atau batuk tanpa menutup hidung atau mulutnya kuman akan menyebar ke udara dalam bentuk percikan dahak (droplet). (Triwibowo, 2013) Pencegahan penularan TB paru dapat dilakukan dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat yang dimulai dari lingkungan rumah seperti sirkulasi udara, pengaturan kepadatan persatuan rumah, gizi yang baik, imunisasi atau vaksin BCG (Bacille Calmette Geurin). (Widyanto, 2013). Menurut Lawrence Green perilaku dipengaruhi oleh faktor predisposisi (predisposing factors), faktor pemungkin (enabling factors), dan faktor pendorong (reinforcing factors). Untuk masyarakat diharapkan mempunyai pemahaman (pengetahuan) yang benar tentang kesehatan, dengan pengetahuan yang benar tentang kesehatan ini mereka akan mempunyai sikap positif tentang kesehatan, dan selanjutnya diharapkan akan terjadi perubahan perilaku, dan Pendidikan kesehatan adalah upya agar masyarakat berperilaku atau mengadopsi perilaku kesehatan dengan sara persuasi, bujukan, imbauan, ajakan, memberikan informasi, memberikan kesadaran, dan sebagainya, melalui kegiatan yang disebut pendidikan atau promosi kesehatan (Notoatmodjo, 2012). Pendidikan kesehatan dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu dengar (audio aids), yaitu alat yang PENDAHULUAN Tuberculosa (TB Paru) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis, yang sering di jumpai pada paruparu atau juga dapat terjadi pada organ seluruh tubuh antara lain; usus, kelenjar limfa (kelenjar getah bening, tulang, kulit, otak, ginjal, dan lainlain) (Utomo, 2005). Penyakit TB paru dapat ditularkan oleh kuman melalui udara, dan juga melalui makanan yang terkontaminasi dengan penderita TBC (Triwibowo, 2013). Penyakit TB dapat dicegah dengan melakukan peubahan perilaku diantanya menutup mulut dengan sapu tangan saat batuk, tidak meludah atau mengeluarkan dahak disembarang tempat dan menyediakan tempat ludah yang di beri lysol (disinfektan) atau bahan lain, yang dianjurkan dan untuk mengurangi aktivitas kerja serta menenangkan pikiran. perubahan perilaku dapat dilakukan dengan memberikan penerangan pendidikan kesehatan kepada penderita (Utomo, 2005). Berdasarkan survei WHO dalam Global Tuberculosis Control tahun 2009 pernah merilis bahwa Indonesia pernah menempati urutan ketiga sebagai negara dengan jumlah kasus TB paru terbanyak setelah India dan China sampai Takhir periode 2007. Wilayah Jawa timur, khususnya Kabupaten Kediri pada tahun 2012 menempati 10 besar penyakit yang ada di Kabupaten Kediri dengan jumlah penderita 19314, di antaranya bayi dengan usia 1BL-1TH dengan jumlah 37 kasus, 1-4 Tahun 185 kasus, 5-9 Tahun 74 kasus, 15-19 Tahun 592 kasus, 20-44 Tahun 7215 kasus, 45-54 Tahun 3441 kasus, 55-59 Tahun 1184 kasus, 6069 Tahun 4921 kasus dan >70 Tahun adalah 1665 kasus.(Dinkes Kabupaten Kediri) Berdasarkan Jurnal AKP 42 Vol. 7 No.1; 1 Januari – 30 Juni 2016 membantu menstimulasikan indra pendengar pada waktu proses penyampaian bahan pendidikan atau pengajaran, misalnya piringan hitam, radio, pita suara, kepingan CD, dan sebagainya (Hamdani, 2013). Apabila TB tidak segera di atasi, maka akan menimbulkan dampak yang tidak baik, seperti kemungkinan seseorang untuk tertular sangat tinggi terutama di daerah yang berpenduduk padat, dan dampak bagi individu itu sendiri terjadinya komplikasi seperti kerusakan paru-paru, penyumbatan usus, infeksi otak, ginjal dan tulang, bahkan kematian (Utomo, 2005). Penyakit TB paru dapat dicegah dengan berbagai cara, mulai dari perbaikan lingkungan rumah seperti sirkulasi udara, pengaturan kepadatan persatuan rumah, gizi yang baik, serta imunisasi atau vaksin BCG (Basille CalmetteGeurin) (Triwibowo, 2013). Menurut Utomo (2005) TBC dapat dicegah salah satunya adalah dengan cara memberi penerangan pada penderita Untuk merubah perilaku, seperti menutup mulut dengan sapu tangan bila batuk/bersin serta tidak meludah/mengeluarkan dahak si sembarang tempat dan menyediakan tempat ludah yang diberi lisol atau bahan lain yang dianjurkan. Tapi walaupun upaya sudah dilakukan angka kejadian terus meningkat setiap tahunnya maka melihat uraian di atas masalah yang ada adalah upaya pemanfaatan media audio dalam pendidikan kesehatan belum optimal di lakukan, sedangkan penderita TB Paru tiap tahun meningkat akibat kurangnya pengetahuan tebtang TB paru, Maka penulis tertarik untuk meneliti “Pengaruh Iklan Audio Terhadap Pengetahuan Tb Paru Pada Penderita Tb Paru Di Puskesmas Bendo Kabupaten Kediri” menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen (program). Penelitian dilaksanakan dalam waktu 1 minggu pada bulan April 2014, di Puskesmas Bendo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penderita TB paru yang berobat di Puskesmas Bendo Kecamatan Pare Kabupaten Kediri. Sampel pada penelitian ini adalah sebagian pasien THB paru yang berkunjung ke Puskesmas Bendo; dengan teknik pengambilan sampel jenis accidental sampling. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan pengetahuan sebelum dilakukan treatment dan setelah dilakukan treatment; dengan membandingkan antara mean pengetahuan sebelum dan setelah treatment. HASIL 1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Karakteristik responden berdasakan jenis kelamin pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1 22% 78% Perempuan Diagram 1 Diagram Pie Distribusi jenis kelamin responden dengan penyakit TB Paru di Puskesmas Bendo wilayah kerja Dinas kesehatan Kabupaten Kediri. METODE PENELITIAN Desain dalam penelitian ini adalah desain eksperimen dengan rancangan One group prepost test design, dimana dalam rancangan ini tidak ada kelompok pembanding (control), tetapi paling tidak sudah dilakukan observasi pertama (pretest) yang memungkinkan peneliti dapat Jurnal AKP Laki-laki Dari diagram pie diatas menunjukkan bahwa dari 9 responden sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 7 responden (78%) dan 43 Vol. 7 No.1; 1 Januari – 30 Juni 2016 sebagian kecil berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 2 responden (22%). Tabel 1 Tabulasi nilai pengetahuan sebelum pemberian iklan audio di UPTD Puskesmas Bendo Kabupaten kediri Tanggal 17 April sampai 24 April 2014. Jumlah Responden jawaban benar Nilai Pre iklan audio 5001 8 53,33 5002 14 93,33 5003 13 86,66 5004 14 93,33 5005 3 20 5006 9 60 5007 11 73,33 5008 14 93,33 5009 12 80 2. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan Karakteristik responden berdasakan tingkat pendidikan pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2 33% 56% 11% SD SMP SMA Diagram 2 Diagram Pie Distribusi pendidikan responden dengan penyakit TB paru di Puskesmas Bendo wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri. Min Max Mean Median Range St. Deviasi Dari diagram diatas diketahui dari 9 responden sebagian besar responden yan lulus SD dengan jumlah 5 responden (56%), yang lulus SMP 1 responden (11%), sedangkan yang lulus SMA 3 responden (33%). 20 93,33 72,59 80 73,33 24,59 Dari tabel diatas dapat diketahui pengetahuan responden tentang TB paru sebelum penyuluhan di Puskesmas Bendo Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dari 9 responden memiliki pengetahuan tentang TB paru dengan nilai di atas 50 sebanyak 8 responden dan dibawah 50 sebanyak 1 responden, nilai rata-rata (mean) 72,59, nilai minamal 20, nilai maksimal 93,33, nilai tengah (Median) 80, nilai interval (range) 73,33 dan nilai standart deviasi 24,59. 3. Pengetahuan pasien TB paru sebelum diputarkan iklan audio tentang TB paru Tingkat pengetahuan responden sebelum diputarkan ilan audio atau pretest dapat dilihat pada tabel 1 Jurnal AKP 3 14 10,88 12 11 3,68 44 Vol. 7 No.1; 1 Januari – 30 Juni 2016 93,33 nilai interval (range) 60 dan nilai standart deviasi 20,93. 4. Pengetahuan pasien TB paru pada penderita TB paru setelah diputarkan iklan audio tentang TB paru 5. Analisa pengaruh iklan audio terhadap pengetahuan TB paru pada penderita TB paru Berdasarkan hasil penelitian, maka pengaruh iklan audio terhadap pengetahuan dapat diketahui dengan membandingkan nilai (ratarata) debelum pemberian iklan dan sesudah pemberian iklan, hasil nilai (rata-rata) sebelum dan sesudah dapat digambarkan dengan tabel berikut: Tabel 3 Tabulasi Perbedaan sebelum dan sesudah pemberian iklan audio di UPTD Puskesmas Bendo Kabupaten kediri Respon Pre Post Nilai Nilai -den iklan iklan Pre Post audio audio 5001 8 9 53,33 60 5002 14 15 93,33 100 5003 13 15 86,66 100 5004 14 14 93,33 93,33 5005 3 6 20 40 5006 9 10 60 66,66 5007 11 12 73,33 80 5008 14 14 93,33 93,33 5009 12 14 80 93,33 Tingkat pengetahuan responden setelah diputarkan ilan audio atau posttest dapat dilihat pada tabel 2 Tabel 2 Tabulasi nilai (pengaruh) sesudah pemberian iklan audio di UPTD Puskesmas Bendo Kabupaten kediri Responden Jumlah jawaban Nilai benar Post iklan audio 5001 9 60 5002 15 100 5003 15 100 5004 14 93,33 5005 6 40 5006 10 66,66 5007 12 80 5008 14 93,33 5009 14 93,33 Min Max Mean Median Range St. Deviasi 6 15 12,11 14 9 3,14 40 100 80,74 93,33 60 20,93 Min Max Mean Median Range St. Deviasi Dari tabel diatas dapat diketahui pengetahuan responden tentang TB paru setelah penyuluhan di Puskesmas Bendo Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dari 9 responden memiliki pengetahuan tentang TB paru dengan nilai di atas 50 sebanyak 8 responden dan dibawah 50 sebanyak 1 responden, nilai rata-rata (mean) 80,74, nilai minamal 40, nilai maksimal 100, nilai tengah (Median) Jurnal AKP 3 14 10,88 12 11 3,68 6 15 12,11 14 9 3,14 20 93,33 72,59 80 73,33 24,59 40 100 80,74 93,33 60 20,93 Berdasarkan Pengujian yang dilakukan dengan uji analitik dengan mencari mean, median, modus dan standart deviasi 45 Vol. 7 No.1; 1 Januari – 30 Juni 2016 ditemukan peningkatan hasil rata-rata antara sebelum dan sesudah diberikan iklan audio tentang TB paru yaitu 10,88 menjadi 12,11, nilai minimal 20 menjadi 40, nilai maksimal 93,33 menjadi 100, nilai range (inteval) 73,33 menjadi 60, standart deviasi 24,59 menjadi 20,93. maka terjadi perubahan pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian iklan audio atau terjadi peningkatan pengetahuan yaitu sebanyak ± 2 poin untuk nilai rata-rata responden. 3. pengaruh iklan audio terhadap pengetahuan TB paru pada penderita TB paru di Puskesmas Bendo Dari 9 responden yang memiliki pengetahuan tentang TB paru dengan nilai di atas 50 sebanyak 8 responden dan dibawah 50 sebanyak 1 responden, nilai rata-rata (mean) 72,59, nilai minamal 20, nilai maksimal 93,33, nilai tengah (Median) 80, nilai interval (range) 73,33 dan nilai standart deviasi 24,59. Dan setelah dilakukan pemberian iklan audio dapat diketahui pengetahuan responden tentang TB paru di Puskesmas Bendo Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dari 9 responden memiliki pengetahuan tentang TB paru dengan nilai di atas 50 sebanyak 8 responden dan dibawah 50 sebanyak 1 responden, nilai rata-rata (mean) 80,74, nilai minamal 40, nilai maksimal 100, nilai tengah (Median) 93,33 nilai interval (range) 60 dan nilai standart deviasi 20,93. Berdasarkan Pengujian yang dilakukan dengan uji analitik dengan mencari mean, median, modus dan standart deviasi ditemukan peningkatan hasil rata-rata antara sebelum dan sesudah diberikan iklan audio tentang TB paru yaitu 10,88 menjadi 12,11, maka terjadi perubahan pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian iklan audio atau terjadi peningkatan pengetahuan yaitu sebanyak ± 2 poin. Menurut Notoadmodjo (2010), pengetahuan (Knowledge) adalah hasil penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap obyek melalui indera yang di milikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya). Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera pendengaran (telinga) dan indera penglihatan (mata). Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan salah satunya adalah Media massa atau informasi, Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau PEMBAHASAN 1. Pengetahuan penderita TB paru tentang TB paru sebelum dilakukan pemberian iklan audio tentang TB paru Dari tabel dapat diketahui pengetahuan responden tentang TB paru sebelum penyuluhan di Puskesmas Bendo Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dari 9 responden memiliki pengetahuan tentang TB paru dengan nilai di atas 50 sebanyak 8 responden dan dibawah 50 sebanyak 1 responden, nilai rata-rata (mean) 72,59, nilai minamal 20, nilai maksimal 93,33, nilai tengah (Median) 80, nilai interval (range) 73,33 dan nilai standart deviasi 24,59. 2. Pengetahuan penderita TB paru tentang TB paru setelah dilakukan pemberian iklan audio tentang TB paru Dari tabel dapat diketahui pengetahuan responden tentang TB paru setelah penyuluhan di Puskesmas Bendo Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dari 9 responden memiliki pengetahuan tentang TB paru dengan nilai di atas 50 sebanyak 8 responden dan dibawah 50 sebanyak 1 responden, nilai ratarata (mean) 80,74, nilai minimal 40, nilai maksimal 100, nilai tengah (Median) 93,33 nilai interval (range) 60 dan nilai standart deviasi 20,93. Jurnal AKP 46 Vol. 7 No.1; 1 Januari – 30 Juni 2016 peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut. Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui pengetahuan responden tentang TB paru setelah penyuluhan di Puskesmas Bendo Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dari 9 responden memiliki pengetahuan tentang TB paru dengan nilai di atas 50 sebanyak 8 responden dan dibawah 50 sebanyak 1 responden. Hasil evaluasi Pengaruh iklan audio terhadap pengetahuan tentang TB paru pada penderita TB paru nilai rata-rata responden meningkat. Hal ini dikarenakan pengetahuan dipengaruhi oleh Media massa atau informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Jurnal AKP SIMPULAN 1. Pengetahuan responden sebelum diputarkan iklan audio memiliki pengetahuan tentang TB paru dengan nilai di atas 50 sebanyak 8 responden dan dibawah 50 sebanyak 1 responden, nilai rata-rata (mean) 72,59, nilai minimal 20, nilai maksimal 93,33, nilai tengah (Median) 80, nilai interval (range) 73,33 dan nilai standart deviasi 24,59. 2. Pengetahuan responden setelah diputarkan iklan audio, memiliki pengetahuan tentang TB paru dengan nilai di atas 50 sebanyak 8 responden dan dibawah 50 sebanyak 1 responden, nilai rata-rata (mean) 80,74, nilai minimal 40, nilai maksimal 100, nilai tengah (Median) 93,33 nilai interval (range) 60 dan nilai standart deviasi 20,93. 3. Analisa pengaruh iklan audio terhadap pengetahuan responden Terdapat pengaruh iklan audio terhadap pengetahuan responden dimana berdasarkan pengujian yang dilakukan dengan uji analitik, dengan mencari mean, median, modus dan standart deviasi ditemukan peningkatan hasil rata-rata antara sebelum dan sesudah diberikan iklan audio tentang TB paru yaitu 10,88 menjadi 12,11, nilai minimal 20 menjadi 40, nilai maksimal 93,33 menjadi 100, nilai range (inteval) 73,33 menjadi 60, standart deviasi 24,59 menjadi 20,93. maka terjadi perubahan pengetahuan (pengaruh) sebelum dan sesudah pemberian iklan audio atau terjadi peningkatan pengetahuan yaitu sebanyak ± 2 poin untuk nilai rata-rata responden. KEPUSTAKAAN Alimul, Aziz. (2003). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Ed. V. Jakarta: Rineka Cipta Erfandi. (2009).Teori pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Manusia. Jogjakarta. Nuha Medika 47 Vol. 7 No.1; 1 Januari – 30 Juni 2016 Hamdani.(2013). Promosi Kesehatan Untuk Bidan. Jakarta: CV Trans Info Media Kholid, Ahmad. (2012). Promosi Kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers Notoadmodjo, Soekidjo. (2010). Metode Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoadmodjo, Soekidjo. (2012).Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Ilmu Keperawatan : Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Edisi 1. Jakarta : Salemba Medika Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Jurnal AKP Nursalam. (2010). Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Ratna Wati. (2009).Teori pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Manusia. Jogjakarta. Nuha Medika Tamsuri, Anas. (2012). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Akper Pamenang. Kediri: Pamenang Pers Triwibowo, Cecep & Widyanto, Candra F. (2013). Trend Desease. Jakarta: Trans Info Media Utomo, Prayogo. (2005).Apresiasi Penyakit Pengobatan Secara Tradisional dan Modern. Jakarta: PT Rineka Cipta 48 Vol. 7 No.1; 1 Januari – 30 Juni 2016