The 18th FSTPT International Symposium, Unila, Bandar Lampung,August 28, 2015 RANCANG BANGUNDETEKSI OVERLOAD SEBAGAI KENDALI AUTOMATIC ENGINE CUT OFFDENGAN MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN SENSOR POTENSIOMETER Setyo Bhahak Fendi Baihaqi Program Studi DIV Teknik Keselamatan Otomotif–PKTJ Tegal Telp: 085 708 342 608 [email protected] Seti Atmawan Program Studi DIV Teknik Keselamatan Otomotif – PKTJ Tegal Telp: 085 747 079 135 [email protected] M. Beny Dwifa Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan Jl. Semeru No. 3 Tegal Telp: 085 798 099 429 [email protected] Sigit Setijo Budi Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan Jl. Semeru No. 3 Tegal Telp. (0283) 351061 [email protected] Abstract Various casesof accidentscaused by theimpact ofoverloadoftenbe oneexample ofan accidentfactorinfreight vehiclesthat occurredinIndonesia. The impactofexcessiveloadoroverloadis notonly feltdirectly by thevehicle itself, butalsohave an impact onroad damage. Overloaddetectionsystemusinga potentiometersensorthat functionsas a detectorof overloading thevehicle. This systemusesa microcontrollerasprocessingdata from sensors. The system workswhen thevehicle is subjected toexcessiveloadson thestatic state. The change ofload on thevehiclemakesensordata capture andwillturn on thebuzzer. Thesignalwill automatically activate theenginecutoff. Theoverloaddetection systemcanprovidea warning tothe driver of thetransportvehicleload. Keywords:Overload, Sensor, Engine Cut Off Abstrak Berbagai macam kasus kecelakaan yang timbul akibat dampak overload sering menjadi salah satu contoh faktor kecelakaan pada kendaraan angkutan barang yang terjadi di Indonesia. Dampak dari beban berlebih atau overload tidak hanya dirasakan secara langsung oleh kendaraan itu sendiri, tetapi juga berdampak pada kerusakan jalan. Sistem deteksi overload menggunakan sensor potensiometer yang berfungsi sebagai pendeteksi beban berlebih pada kendaraan. Sistem ini menggunakan mikrokontroler sebagai pengolah data dari sensor. Sistem ini bekerja saat kendaraan mengalami beban berlebih pada keadaan statis. Adanya perubahan beban pada kendaraan membuat sensor menangkap data dan akan menyalakan buzzer. Dari sinyal tersebut secara otomatis akan mengaktifkan engine cut off. Sistem deteksi overload ini dapat memberikan peringatan kepada pengemudi mengenai beban angkutan kendaraan. Kata Kunci: Overload, Sensor, Engine Cut Off LATAR BELAKANG Berbagai macam kasus kecelakaan yang timbul akibat dampak overload sering menjadi salah satu contoh faktor kecelakaan pada kendaraan angkutan barang yang terjadi di Indonesia. Salah satunya adalah kasus kecelakaan overload yang terjadi di Pandaan, Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Sebuah truk engkel penuh muatan dengan pelat nomor W 9239 UY, terguling di simpang empat Kasri, Petungasri, kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, kemarin. Meski tidak ada korban jiwa, insiden yang berlangsung The 18th FSTPT International Symposium, Unila, Bandar Lampung,August 28, 2015 pukul 05.15, itu menyebabkan antrean panjang kendaraan. Sopir truk malang itu diketahui bernama Moch. Eko Sugainto, 31, warga Desa Warung, Kecamatan Balungbendo, Kabupaten Sidoarjo. SUTDI PUSTAKA 1. Daya Angkut Daya angkut (Iswanto, 2013) “berat orang ditambah berat muatan”. Penjelasan Pengukuran Dimensi dan Berat Kendaraan Bermotor JBB =Jumlah berat yang dibolehkan JBI =Jumlah berat yang diizinkan S1 =Berat sumbu satu S2 =Berat sumbu dua P =Jarak antara sumbu depan dengan titik berat ruangan tempat duduk pengemudi (titik berat kabin) q = Jarak antara sumbu depan dengan titik berat muatan atau titik berat bak muatan a =Jarak antara sumbu depan dengan sumbu belakang (kendaraan sumbu tunggal atau MID point kendaraan sumbu roda ganda/tronton) G =Berat orang L = Berat muatan atau berat barang Menurut (Iswanto, 2013) Batasan-batasan Dalam Perhitungan Daya Angkut adalah : MST tidak boleh melebihi Kelas Jalan, maksimal sama, JBI tidak boleh melebihi JBB, maksimal sama, MST tidak boleh melebihi kemampuan ban, maksimal sama. Jumlah Beban Reaksi Sumbu tidak boleh melebihi ban, maksimal sama, MST tidak boleh melebihi kemampuan rancangan sumbu, maksimal sama. Salah satu contoh rumus daya angkut pada jenis kendaraan PickUp Panther adalah sebagai berikut: Pick Up Panther Berat Kendaraan (BK) BK = S1 + S2 L = JBB – (BK + G) Daya Angkut DA = L + G The 18th FSTPT International Symposium, Unila, Bandar Lampung,August 28, 2015 Gambar 1. Pick Up Panther 2. Overload Beban berlebih (overloading) adalah suatu kondisi beban gandar (as) kendaraan melampaui batas beban maksimum yang diijinkan (Hikmat Iskandar, Jurnal Perencanaan Volume Lalu-lintas Untuk Angkutan Jalan,2008). Beban berlebih (overloading) adalah beban lalu-lintas rencana (jumlah lintasan operasional rencana) tercapai sebelum umur rencana perkerasan,atau sering disebut dengan kerusakan dini (Hikmat Iskandar, Jurnal Perencanaan Volume Lalu-lintas Untuk Angkutan Jalan,2008). 3. Engine Cut Off Adalah katup elektromagnetik yang dioperasikan untuk memotong aliran bahan bakar ke mesin. Fuel cut off solenoid bekerja ketika solenoid dialiri energi. Ketika plunyer bergerak akan memendekkan pegas katup dan bahan bakar melewati katup tersebut. Ketika solenoid tidak diaktifkan katup akan menutup dan aliran bahan bakar secara otomatis akan terputus. 4. Sensor Potensiometer Potensiometer linier digunakan sebagai pengukur sudut atau posisi dari pergerakan antara chassis dengan poros axle kendaraan. Perubahan jarak antara poros axle dengan chassis akan ikut mempengaruhi perubahan resistansi pada kaki potensiometer liner. 5. Mikrokontroler ATMega 16 Salah satu mikrokontroler yang banyak digunakan saat ini yaitu mikrokontroler AVR. Mikrokontroler ATMega16 terdiri atas unit-unit fungsionalnya Arithmetic and Logical Unit (ALU), himpunan register kerja, register dan dekoder instruksi, dan pewaktu beserta komponen kendali lainnya.Pada sistem ini menggunakan mikrokontroler ATMega 16 untuk mengolah data input dari sensor. Pemrograman mikrokontroler ini menggunakan bahasa C++ dan pembuatan programnya menggunakan Code Vision AVR untuk menulis bahasa pemrogramannya. The 18th FSTPT International Symposium, Unila, Bandar Lampung,August 28, 2015 METODE PENELITIAN Piranti keselamatan pada kendaraan terbagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu passive safety dan active safety. Seatbelt yang dibahas pada penelitian ini termasuk dalam piranti keselamatan passive safety. Studi Sederhana Objek penelitian adalah membuat perangkat keselamatan yang berupa sensor pendeteksi overload dengan sensor potensiometer pada kendaraan angkutan barang. Bahan yang digunakan adalah sensor potensiometer, batang pengubah jarak,buzzer, dan emergency lamp. Sensor overload ini dibuat sesederhana mungkin, tanpa mengubah konstruksi suspensi kendaraan, dan tidak mengubah sistem kelistrikan yang ada pada kendaraan. Sistem pada sensor overload hanya merupakan sistem tambahan yang tidak menganggu kinerja sistem kendaraan yang berakibat pada kerusakan sistem asli pada kendaraan. Sistem cut off engine hanya berfungsi jika sensor potensiometer mendeteksi kelebihan beban (overload) pada kendaraan.Timer yang telah diprogram dalam mikrokontroler, akan bekerja mematikan kendaraan dalam rentang waktu 5 (lima) detik mulai dari pengemudi menghidupkan kendaraan. Untuk memberikan informasi overload beban kendaraan, emergency lamp pada dashboardakan menyala serta buzzer akan mengeluarkan sinyal berupa suara (alarm). Tahapan Perancangan Berikut ini tahapan desain perancangan deteksi overload. Kecelakaan Lalu lintas Faktor Jalan dan Lingkungan Faktor Manusia Faktor Kendaraan Piranti Keselamatan Deteksi Overload Overload Tidak Ya . Engine Cut Off Aktif Gambar 2. Tahapan Perencanaan The 18th FSTPT International Symposium, Unila, Bandar Lampung,August 28, 2015 HASIL DAN PEMBAHASAN Desain deteksi overload Deteksi overload dibuat dengan desain sederhana tanpa mengubah sistem pada kendaraan dan konstruksi sistem suspensi kendaraan itu sendiri. Aplikasi deteksi overload digunakan pada mobil angkutan barang (pick up panther) yang memiliki sistem kelistrikan 12 volt. LCD SENSOR POTENSIOMETER INPUT DRIVER MIKROKONTROLER SYSTEM OUTPUT DRIVER Engine Cut Off Gambar 3. Rangkaian diagram deteksi overload Gambar 3 merupakan rangkaian deteksi overload secara keseluruhan jika dihubungkan dengan rangkaian kelistrikan yang ada pada kendaraan. Pada konstruksi ini dibedakan menjadi beberapa kelompok komponen yaitu sensor unit, prosesor unit dan aktuator unit. Sesuai dengan gambar yang tergolong dalam sensor unit adalah sensor potensiometer, prosesor unit adalah sistem microcontroller, dan actuator unit adalah engine cut off. Integrasi Alat Deteksi Overload Gambar 4. Pemasangan sensor deteksi overload The 18th FSTPT International Symposium, Unila, Bandar Lampung,August 28, 2015 Gambar 4 merupakan rancangan dari hasil pembuatan sensor deteksi overload yang menggunakan sensor potensiometer sebagai pendeteksi beban berlebih atau overload pada kendaraan. Sensor ini mengolah data dari hasil pembacaan jarak antara axle shaft dengan rangka kendaraan. Sensor ini dihubungkan oleh 2 (dua) buah batang yang disambungkan langsung pada housing axle poros roda belakang. Mikrokontroler selanjutnya akan mengolah data dari sensor untuk mengaktifkan engine cut off ketika kendaraan mengalami overload pada keadaan statis. Tabel 1. Hasil Pengujian Alat Deteksi Overload No 1 2 3 4 5 6 Daya Angkut Kendaraan Tanpa beban ¼ Beban Penuh ½ Beban Penuh ¾ Beban Penuh Beban Penuh Over Load Sudut Potensiometer (derajat) 0 20 40 60 80 81-85 Tegangan (volt) 0,8 1,6 2,4 3,2 4,0 4,2 – 4,8 Dari hasil pengujian alat deteksi overload di atas, didapat hasil dari variasi daya angkut kendaraan terhadap sudut putar sensor potensiometer dan menghasilkan tegangan output. Pada keadaan kendaraan tanpa beban, di dapat data sudut putar potensimeter dalam keadaan 00 dan menghasilkan tegangan output sebesar 0,8 volt. Pada keadaan ¼ beban penuh, sudut putar sensor potensiometer 200 dan menghasilkan tegangan output sebesar 1,6 volt. Pada keadaan ½ beban penuh, sudut putar sensor potensiometer 400 dan menghasilkan tegangan output sebesar 2,4 volt. Pada keadaan ¾ beban penuh, sudut putar sensor potensiometer 600 dan menghasilkan tegangan output sebesar 3,2 volt. Pada keadaan beban penuh, sudut putar sensor potensiometer 800 dan menghasilkan tegangan output sebesar 4,0 volt. Pada keadaan beban overload, didapat hasil sudut putar sensor potensiometer sebesar 81-850 dan tegangan output sebesar 4,2-4,8 volt akan mengaktifkan engine cut off dalam rentang waktu 5 (lima) detik yang akan menghentikan kerja engine. KESIMPULAN Dampak dan akibat dari overload tidak hanya dirasakan secara langsung oleh kendaraan itu sendiri. Dampak yang overload juga merugikan orang lain. Dampak yang merugikan kendaraan diantaranya adalah terjadinya kerusakan pada kendaraan itu sendiri. Sedangkan dampak yang dirasakan oleh orang lain akibat overload adalah kerusakan pada jalan yang merupakan sarana bersama dalam transportasi. Dengan dibuat alat deteksi overload ini yang nantinya dikembangkan dan bisa diaplikasikan pada kendaraan akan mampu memberikan masukan dan saran kepada pengendara untuk tidak memuat angkutan yang melebihi batas angkut atau overload. Pada prinsipnya Automatic cut off engine ini hanya berperan membantu mengingatkan pengemudi, bahwa kendaraan telah menganggkut muatan melebihi daya angkut dari The 18th FSTPT International Symposium, Unila, Bandar Lampung,August 28, 2015 kendaraan itu sendiri. Karena konsep kerja dari alat ini adalah jika kendaraan overload maka kendaraan tidak akan bisa dihidupkan dan akan muncul peringatan lampu indikator overload dan suara buzzer yang menandakan kendaraan menganggkut muatan lebih. Jadi dengan alat ini kontrol pengendalian overload pada kendaraan umum angkutan barang lebih bisa dikendalikan. Harapan kedepanya maka akan semakin sedikit ditemukan kendaraan rusak dijalan akibat muatan berlebih, atau jalan yang rusak akibat dari muatan berlebih pada kendaraan. DAFTAR PUSTAKA Pardosi, R. 2010. Studi Pengaruh Beban Berlebih (Overload) terhadap pengurangan umur rencana perkerasan jalan, Tugas Akhir, Universitas Sumatra Utara. Rezki, Arsyikawati. 2013. Analisis Kerusakan Jalan Flexible Akibat Beban Overload pada Ruas Studi Antang Kassi, Tugas Akhir, Universitas Hasanuddin Makassar. Sentosa, Leo, Jurnal Analisis Dampak Beban Overloading Kendaraan pada Struktur Rigid Pavement Terhadap Umur Rencana Perkerasan, Vol. 19 No. 2 Agustus 2012 Sulih, K. 2007. Analisi Penurunan Umur Rencana Jalan Akibat Volume kendaraan dan Kelebihan Muatan (studi kasus ruas jalan Sukoharjo-Wonogiri km 23+00029+000), Tesis, Program Magister Universitas Muhammadiyah Surakarta. UU.No : 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan pasal 1 ayat 21