1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini, Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin pesat. Pengguna komputer sekarang semakin membutuhkan aplikasi yang spesifik. Di sisi lain, Sistem Operasi Linux tidak lagi asing bagi pengguna komputer. Sejak dipublikasikan oleh Linus Torvald, kernel Linux terus dikembangkan oleh programmer-programmer di seluruh dunia untuk digunakan dan dikembangkan lagi. Oleh sebab itu, dewasa ini distro Linux memiliki banyak varian. Apabila disederhanakan, kernel Linux merupakan inti dari sistem operasi Linux, sedangkan distro adalah sistem yang berinteraksi dengan kernel tersebut. Karena itu, dengan kernel yang sama, distro-distro dapat dikembangkan dan diciptakan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Hal ini dikarenakan pengguna Linux diberi hak seluas-luasnya untuk mengekplorasi kemampuan dari Linux itu sendiri. Efeknya adalah semakin banyaknya distribusi Linux yang beredar. Karena kelenturan ini pula maka banyak dibangun sistem Linux yang dikhususkan untuk keperluan tertentu seperti untuk kebutuhan hiburan, Tanpa hiburan kita tidak akan bisa menyeimbangkan hidup ini. Coba bayangkan jika hidup selalu saja serius, tidak akan enak bukan. Salah satu media hiburan yang sering banyak digunakan adalah film. Dengan film kita terhibur bisa dari alur cerita, pemeran film ataupun oleh tatanan suara yang dihasilkan di film tersebut. Untuk film yang biasanya dikemas dengan sebuah 2 lempengan cd atau dvd, diperlukan sebuah alat khusus untuk menjalankan film yang terdapat di dalam cd / dvd tersebut. Sebuah dvd player adalah alat terbaru untuk menjalankan film yang terdapat dalam kepingan cd / dvd. Terdiri dari sebuah optik untuk membaca cd / dvd, lalu beberapa lubang kabel masukkan dan lubang kabel keluaran untuk memudahkan pengguna memasukkan atau mengeluarkan suara. Dvd player saat ini juga dilengkapi dengan teknologi USB ( Universal Serial Bus ), yang digunakan untuk menjalankan file musik berekstensi mp3. Namun dvd player tidak dapat diperbarui mesinnya jika suatu saat terdapat teknologi baru dalam pengkompresian film atau musik. Seperti beberapa file yang tidak dapat dijalankan di dvd player hasil dari kompresi, seperti mkv, flv, atau avi dengan kompresi terbaru. File-file tersebut memerlukan sebuah codec untuk menjalankannya. Codec tersebut tidak dapat ditambahkan kedalam dvd player, karena sistem operasi yang tertempel di dalam mesin dvd tidak dapat dirubah. Sehingga harus membeli dvd player terbaru jika ingin menjalankan file-file dengan kompresi terbaru. Hal ini menyebabkan pemborosan. Selain itu mesin dvd player juga memerlukan daya listrik yang cukup tinggi, sekitar 30 – 50 W. Hal ini seharusnya dapat diperkecil, dengan sebuah mesin induk ( motherboard ) yang dapat menjalankan sebuah sistem operasi tertanam dan hanya memiliki daya listrik 12 W. Hal ini merupakan salah satu cara untuk mendukung green computing. 3 Tugas Akhir ini bertujuan membuat sebuah distro Linux dengan ukuran file tidak besar, yang berisikan aplikasi pemutar multimedia atau sering disebut dengan multimedia player yang dapat dijalankan tanpa perlu diinstalasi terlebih dahulu. 1.2 Permasalahan Distro-distro yang beredar di pasaran tidak dikategorikan sebagai Sistem Operasi baru, tetapi merupakan turunan dari kernel Linux yang berisikan aplikasiaplikasi dan keunggulan-keunggulan yang berbeda satu sama lain. Dengan latar belakang aplikasi yang dapat berjalan di Linux sangat banyak, dan tujuan penggunaan Linux yang sangat bervariasi berdampak kepada heterogenitas kebutuhan kustomasi Linux itu sendiri. Berdasarkan rumusan tersebut, adalah suatu hal yang sangat sulit untuk membuat suatu distro yang dapat mengakomodir semua kebutuhan pengguna, sebab setiap distro Linux memiliki suatu sifat dan karakter sendiri sesuai dengan tujuan pengembangnya. Mesin dari DVD Player yang tidak dapat dirubah atau ditambahkan codec terbaru, dan besarnya daya listrik yang digunakan oleh mesin tersebut, membuat penulis berpikir apakah ada sistem operasi tertanam yang bisa beroperasi memyerupai aplikasi di dalam DVD Player? Pertanyaan di atas dimungkin terjawab dengan distro Linux yang khusus dibuat untuk sistem tertanam. Linux-linux yang memiliki ukuran data yang kecil ditambahkan dengan sebuah aplikasi menyerupai dvd player dan akan langsung jalan ketika pertama kali sistem operasi dijalankan. 4 1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meyediakan sebuah distro yang mampu menjadi mesin sebagaimana kerja dari dvd player. Selain itu, sistem ini dapat diperbarui atau ditambahkan codecnya sehingga menjadikan sistem yang mendukung program green computing. 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah dari penelitian ini adalah sebatas membuat sebuah distro Linux kecil yang meyerupai aplikasi dvd, dan bagaimana menyediakan distro Linux tersebut dalam Stick USB dan Bootable serta tidak memerlukan instalasi. 1.5 Metodelogi Rekayasa Remastering merupakan proses pembungkusan ulang paket aplikasi software di linux. Bisa dikatakan bahwa remastering merupakan proses pembuatan sistem operasi baru dengan paket aplikasi yang berbeda dari sistem aslinya (default). Dengan remastering memungkinkan kita untuk menambah atau mengurangi paket aplikasi di sistem operasi linux dengan paket aplikasi yang baru. Remaster atau Membuat distro dari turunan distro besar yang sudah mapan. Biasanya distro tersebut banyak dipakai sebagai basis atau rujukan pembuatan distro. Turunan disini bukan diartikan sebagai memodifikasi distro induk yang sudah ada lalu memberinya nama baru begitu saja , namun bisa juga diartikan mengambil sebagian teknologi yang ada pada Distro induk ( bisa diartikan sifat ), seperti Ubuntu yang mengimplementasikan manageman paket 5 .deb apt , Mandriva yang menggunakan manajemen paket .rpm RedHat, dan banyak contoh lainnya. Perkembangan distro Linux sangat pesat berkat adanya komunitas seperti halnya bukan masalah mudah atau sulit, tetapi apa yang dapat kita berikan untuk kehidupan yang lebih baik. Begitu juga halnya pembuatan distro, bukan hanya untuk diri sendiri walau itu legal akan tetapi distro diharapkan dapat dikembangkan serta dikaji kembali sehingga lebih baik dan dapat bermanfaat bagi komunitas atau masyarakat umum. Hampir 80% distro linux yang beredar saat ini di buat menggunakan konsep ini. 1.6 Sistematika Penulisan Penulisan tugas akhir ini disajikan oleh penulis dalam 5 bab pokok bahasan, yang secara singkat akan diuraikan sebagai berikut : 1. Bab I Pendahuluan Pada bab ini berisi tentang hal hal umum Mengenai maksud dan Tujuan penulisan tugas akhir yang terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan penulisan, pembatasan masalah, dan metodologi Rekayasa dan sistematika penulisan. 2. Bab II Landasan Teori Pada bab ini berisi tentang konsep dasar teori yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini. Dan menjelaskan konsep sistem operasi linux, distribusi dan tool-tools yang dipakai saat pengembangan. 3. Bab III Analisa dan Perancangan Dalam bab ini juga akan dijelaskan tentang perangkat lunak yang akan digunakan, analisis kebutuhan perangkat lunak, deskripsi kebutuhan fungsional, spesifikasi proses yang terjadi pada perancangan sistem, 6 arsitektur perangkat lunak, antar muka, algoritma serta perancangan pengujian dari pembuatan distro ini. 4. Bab IV Implementasi dan Pengujian Pada bab ini juga dijelaskan mengenai proses pembuatan distribusi Linux. teknik pengujian distro, Penjelasan script booting, prosedur dan data uji, dan juga menampilkan hasil pengujian. 5. Bab V Kesimpulan dan Saran Bab terakhir berisi kesimpulan dan saran yang diperoleh dari pembuatan sistem tersebut.