SEJARAH BARU, PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA JUAL

advertisement
SEJARAH BARU, PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA JUAL
SURAT UTANG EURO RP16 TRILIUN
http://www.tempo.co
Pemerintah Indonesia untuk pertama kalinya menjual obligasii atau surat utang
berdenominasiii euro atau Eurobondiii. Nilai surat utang yang diterbitkan adalah 1 miliar euro
atau sekitar Rp16 triliun. Menurut Menteri Keuangan Chatib Basri, minat investor membeli
surat utang pemerintah Indonesia ini tinggi. Hal tersebut terlihat dari permintaan yang
mencapai 6,7 miliar euro, atau hampir 7 kali lipat dari nilai yang diterbitkan pemerintah.
Tenor obligasi sepanjang tujuh tahun atau jatuh tempo pada tanggal 8 Juli 2021 itu
menawarkan tingkat kupon 2,88 persen. Adapun imbal hasil dari obligasi itu sebesar 2,98
persen dan harga 99,37 persen.
"Ini menunjukkan bahwa appetite atau permintaan atau kepercayaan terhadap
Indonesia masih sangat tinggi. Imbal hasil obligasi (yield)-nya kita bisa dapat 2,9, saya lupa
2,9 berapa, itu jelas lebih rendah dibandingkan dengan kupon di dalam dolar untuk jenis bond
(surat utang) yang sama, yang sekitar 4%," tutur Chatib Basri.
Karena ongkos bunga yang murah ini, pemerintah memilih menjual surat utang
berdenominasi euro tersebut. "Sehingga biaya pinjaman lebih murah," jelas Chatib Basri. Dari
kondisi ini, Chatib Basri mengatakan, kepercayaan investor asing terhadap Indonesia masih
tinggi. Hal tersebut terlihat dari tingginya permintaan surat utang tersebut.
"Jadi kalau saya lihat dari sini, memang pelemahan rupiah dari beberapa waktu
terakhir lebih merupakan fenomena lokal," jelas Chatib Basri.
Seksi Informasi Hukum – Ditama Binbangkum
Sumber berita:
1. http://www.tempo.co, SUN dalam Euro, Tanggungan Pemerintah Mengecil, Kamis, 3 Juli
2014.
2. http://finance.detik.com, Sejarah Baru, Pemerintah RI Jual Surat Utang Euro Rp16
Triliun, Selasa, 14 Oktober 2014.
Catatan:
 Surat Utang Negara (SUN) merupakan surat berharga yang berupa surat pengakuan
utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan
pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya.
 SUN pengelolaannya diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat
Utang Negara. Selain Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002, berbagai peraturan
pelaksana untuk mendukung SUN juga telah diterbitkan antara lain:
1. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 66/KMK.01/2003 tentang Penunjukan Bank
Indonesia sebagai Agen untuk Melaksanakan Lelang Surat Utang Negara di Pasar
Perdana;
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 209/PMK.08/2009 tentang Lelang Pembelian
Kembali Surat Utang Negara;
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.08/2008 tentang Lelang Surat Utang
Negara di Pasar Perdana;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.08/2008 tentang Penjualan SUN
dalam Valuta Asing di Pasar Perdana Internasional, sebagaimana terakhir kali diubah
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 170/PMK.08/2009; dan
5. Peraturan lain yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.
 Jenis SUN :
1. Surat Berharga Negara (Treasury Bill), tenor s.d. 12 bulan, pembayaran bunga secara
diskonto (discounted paper);
2. Obligasi Negara (Treasury Bonds), tenor di atas 12 bulan dengan kupon atau
pembayaran bunga secara diskonto (zero coupon bonds).
 Tujuan penerbitan SUN :
1. Membiayai defisit APBN;
2. Menutupi kekurangan kas jangka pendek akibat ketidaksesuaian antara arus kas
penerimaan dan pengeluaran dari rekening kas negara dalam satu tahun anggaran
(cash-mismatch);
3. Mengelola portfolio hutang negara.
Seksi Informasi Hukum – Ditama Binbangkum
i
Obligasi adalah suatu istilah yang digunakan dalam dunia keuangan yang merupakan suatu pernyataan utang
dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta
kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran.
ii
Denominasi adalah nilai harga yang tercantum pada sebuah surat berharga.
iii
Eurobond adalah obligasi yang diterbitkan dalam mata uang suatu negara dan diperjualbelikan di luar negara
si peminjam atau penerbit.
Seksi Informasi Hukum – Ditama Binbangkum
Download