Volume : 1 No: 1 ISSN : 2548-3137 e-ISSN : 2548-3145 ii Volume 1 Nomor 1 tahun 2016 ISSN : 2548-3137 e-ISSN : 2548-3145 REDAKSI JURNAL PUSDIKLAT PERDAGANGAN Jaringan Informasi Diklat dan Kebijakan Perdagangan Diterbitkan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perdagangan, Kementerian Perdagangan RI dua kali setahun. Penanggung Jawab : R. Sapuratwi, S.Sos, M.Si Pemimpin Redaksi : Drs. M.Hadi Adji Susanto, MM Editor : Sunang Kori, SE, MM Mitra Bestari : Dr. Parluhutan Tado Sianturi, SE Dr. Teja Primawati Utami, S.TP, MM Dr. Miftah Farid, S.Tp, MSE Dr. Azis Muslim, ST, MSE Dudi Adi Firmansyah, Ph.d Dr. Sukoco, S.Tp, MSE Dr. Wahyu Widji Pamungkas, S.KOM, MM Design Grafis : Nasrudin Fotografer : Suaip Rizal, ST Penerbit : Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perdagangan Alamat : Gedung Pusdiklat Perdagangan, Jalan Abdul Wahab No. 8, Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa Barat Telp/fax : 021-7422570, e-mail : [email protected] ii Volume 1 Nomor 1 tahun 2016 ISSN : 2548-3137 e-ISSN : 2548-3145 PENGANTAR REDAKSI Jurnal Pusdiklat Perdagangan merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perdagangan, Kementerian Perdagangan. Maksud dan tujuan diterbitkannya Jurnal Pusdiklat Perdagangan adalah sebagai sarana pertukaran ilmu pengetahuan dan informasi yang berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan aparatur dan non aparatur, keilmuan di bidang perdagangan dan kebijakan di sektor perdagangan. Jurnal ini diharapkan dapat menumbuhkan kreativitas dan pertukaran gagasan para widyaiswara, peneliti, akademisi dan pemangku kebijakan sektor perdagangan. Jurnal Pusdiklat Perdagangan berisi pokok-pokok permasalahan baik dalam pengembangan kerangka teoritis, implementasi maupun pengembangan sistem pendidikan dan pelatihan perdagangan serta pengkajian kebijakan di sektor perdagangan secara keseluruhan. Dalam Vol. 1 No.1, Desember 2016 Jurnal Cendekia Niaga memuat 14 tulisan ilmiah. Diharapkan setiap naskah yang diterbitkan didalam jurnal ini memberikan kontribusi yang nyata bagi peningkatan sumberdaya penelitian didalam bidang ilmu pendidikan dan perdagangan. Tim redaksi membuka pintu lebih lanjut untuk masukan baik kritik, saran dan pembahasan. Semoga jurnal Pusdiklat Perdagangan dapat bermanfaat bagi kita semua Selamat menyimak dan semoga bermanfaat. Salam redaksi iii Volume 1 Nomor 1 tahun 2016 ISSN : 2548-3137 e-ISSN : 2548-3145 DAFTAR ISI PERAN PUSAT LOGISTIK MENURUNKAN DWELLING INDONESIA Aviv Haryana BERIKAT (PLB) DALAM TIME DI PELABUHAN 1-10 PENGARUH FAKTOR MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SURABAYA AUTOCOMP INDONESIA MOJOKERTO Budi Mulyadi Muslim 11-20 DAMPAK KERJASAMA EKONOMI DAN PERDAGANGAN INDONESIA-YORDANIA DALAM KERANGKA ASEAN JORDAN FREE TRADE AREA (FTA) Dian Dwi Laksani 21-27 PENERAPAN MARKETING PUBLIC RELATIONS PADA PERTUMBUHAN INDUSTRI FARMASI Dwi Putri Destiani 28-34 ANALISIS EKSPORT MAKROEKONOMI Edy Purwoto INDIKATOR 35-47 ANALISIS KETERBUKAAN DAN DAYA SAING UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN INVESTASI DI INDONESIA Ilham Winoto 48-57 ANALISIS FAKTOR PENINGKATAN NILAI EKSPOR INDONESIA UNTUK PRODUK BERBASIS DESIGN Noto Yuhartono 58-68 PENTINGNYA KEBERADAAN PASAR FISIK KOMODITI UNTUK PENGEMBANGAN PERDAGANGAN BERJANGKA DI INDONESIA Nurlisa Arfani 69-82 IMPORT SEBAGAI iv Volume 1 Nomor 1 tahun 2016 ISSN : 2548-3137 e-ISSN : 2548-3145 DAFTAR ISI DESAIN STRATEGIS UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING INDONESIA DALAM KOMPETISI PASAR GLOBAL 83-103 Azman Ridha VIDEO PRODUCTION AS A LEARNING TOOL TO INCREASE TRAINING PARTICIPANTS’ LEARNING MOTIVATION IN ACHIEVING LEARNING GOAL Ratnaningsih Hidayati 104-113 MENGUKUR KESIAPAN PEMBELAJARAN DIGITAL PADA INSTITUSI PEMERINTAHAN Reni Sri Marliani 114-124 POTENSI PASAR INTERNASIONAL DALAM INDUSTRI PRODUK BERBASIS DESAIN: DAMPAK DARI FAKTOR PERMINTAAN DAN GAYA HIDUP MASYARAKAT Teguh Sayekti 125-138 DAMPAK KEBIJAKAN UU NOMOR 5 TAHUN 2014 TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI PPC DI ERA PASAR BEBAS Sang Saniaka Tajul Fitri 139-147 PENGGUNAAN INTERNET OF THINGS (IOT) DAN TEKNOLOGI RFID DALAM MENINGKATKAN VISIBILITAS MANAJEMEN RANTAI PASOKAN 148-164 Victor Tulus Pangapoi Sidabutar v Jurnal Cendekia Niaga, Vol. 1 No. 1, DESEMBER 2016 : 48-57 KETERBUKAAN DAN DAYA SAING UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN INVESTASI DI INDONESIA Ilham Winoto Bank Indonesia Jakarta Abstract Maintaining investment has become main concern for Indonesian government. However, determining the investment rate needs to understand the variables impacting the investment rate. The purpose of this study was to determine the effect of investment in Indonesia which measured by the Gross Domestic Product variable, degree of openness, Foreign Investment, Investment Affairs, rates, number of workers, number of production and government policy. The research method is quantitative research featuring the OLS regression in the E-views software. The results showed that based on the results of OLS regression analysis, there was a significant relationship between GDP, degree of openness, Foreign Investment, total employment, and government policies on the investment whereas exchange rates and domestic product were insignificant. It is suggested that the government can maintain stability of the foreign exchange rate against the rupiah through selective allocation of domestic investment. Priority is given to programs that bring productive and vital effect. Keywords: Gross Domestic Product, openness level, Foreign Direct Investment, Exchange Rate, Total employment, total production and government policies Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh investasi di Indonesia yang di ukur dengan variable Pendapatan Domestik Bruto, Derajat tingkat keterbukaan Indonesia, Investasi Penanaman Modal Asing, Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri, Kurs, Jumlah tenaga kerja, jumlah produksi dan kebijakan pemerintah. Metode penelitian adalah penelitian kuantitatif regresi OLS dengan menggunakan software Eviews. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan hasil regresi OLS pada hasil analisis disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara variable Pendapatan Domestik Bruto, Derajat tingkat keterbukaan Indonesia, Investasi Penanaman Modal Asing, Jumlah tenaga kerja , dan kebijakan pemerintah terhadap nilai investasi, sedangkan untuk variable Kurs dan Product terbukti tidak signifikan. Hal ini dibuktikan dari nilai probabilitas variabel yang lebih besar dari taraf signifikansi 5% ataupun 10%.Saran dalam penelitian ini adalah diharapkan pemerintah dapat menjaga kestabilan kurs dollar AS terhadap rupiah, Diharapkan pemerintah dapat lebih selektif dalam pengalokasian PMDN. Prioritas diberikan untuk program-program yang produktif dan vital. Kata kunci :Pendapatan Domestik Bruto, Derajat tingkat keterbukaan Indonesia, Investasi Penanaman Modal Asing, Kurs, Jumlah tenaga kerja, jumlah produksi dan kebijakan pemerintah Pendahuluan internal Indonesia antara lain adalah rendahnya pemahaman masyarakat terhadap AEC, ketidaksiapan daerah menghadapi AEC, tingkat pembangunan daerah yang masih sangat bervariasi dan kondisi SDM dan ketenagakerjaan Indonesia (Soesastro, 2004). Dalam menghadapi implementasi AEC 2015, Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan baik eksternal maupun internal. Tantangan eksternal yang dihadapi antara lain adalah tingkat persaingan perdagangan yang semakin ketat, semakin besarnya defisit neraca perdagangan Indonesia dengan negara ASEAN lainnya, dan bagaimana Indonesia dapat meningkatkan daya tarik investasi. Sementara itu, tantangan Disamping tantangan yang ada, Indonesia tetap memiliki peluang besar untuk dapat mengambil manfaat dari implementasi MEA bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.Sampai saat ini, Indonesia masih menjadi tujuan 48 Keterbukn dan Daya Saing untuk...,Ilham Winoto investasi pemodal dalam negeri ataupun luar negeri. Tingginya investasi tersebut telah mendorong pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya. ekonomi modern, keterbukaan ekonomi diyakini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara (Al Arif, et al., 2006). Potensi lain yang dimiliki oleh Indonesia adalah jumlah penduduk. Jumlah penduduk Indonesia yang besar ini (bonus demografi) dapat menjadi kunci sukses bagi peningkatan daya saing Indonesia. Dengan dukungan peningkatan pendidikan dan ketrampilan, maka produktivitas tenaga kerja akan meningkat. Peningkatan produktivitas tenaga kerja ini pada akhirnya mendorong peningkatan daya saing nasional. Menurut proyeksi OECD, kawasan ASEAN dalam kurun waktu 2012-2016 akan menjadi kawasan yang dinamis dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 5,6% - sedikit di bawah ratarata pertumbuhan pra krisis 2008 sebesar 6,1%. Kawasan ASEAN menjadi salah satu kawasan yang pertama pulih dari imbas krisis 2008.Prospek ekonomi ASEAN yang cerah ditambah tingkat suku bunga yang relatif tinggi sejalan dengan tren peningkatan arus modal portofolio ke pasar modal negara-negara ASEAN. Salah satu faktor sektoral yang menentukan dalam hal ini adalah tingkat keterbukaan dan daya saing pasar modal dari suatu Negara (Setiawan, 2012). Menurut Grossman dan Helpman (1991) pengaruh dari keterbukaan ekonomi terhadap pertumbuhan ekonomi tergantung dari sempurna atau tidaknya pengaruh eksternalitas . Eksternalitas pengetahuan yang dimaksud adalah keuntungan yang diperoleh negaranegara berkembang atas sejumlah barang dan jasa yang diimpor dari negara-negara maju. Levine dan Renelt (1992) menunjukkan bahwa pengaruh dari keterbukaan perdagangan pada pertumbuhan ekonomi tidak jelas.Mereka menjelaskan bahwa keterbukaan perdagangan mendorong Foreign Direct Invesment atau investasi asing langsung meningkat karena adanya tindakan pengurangan tarif. Keterbukaan ekonomi adalah faktor penting yang berkontribusi pada pertumbuhan di negara-negara maju.Keterbukaan ekonomi dapat memberikan peluang pada setiap negara untuk mengekspor barang yang faktor produksinya menggunakan sumber daya berlimpah dan mengimpor barang yang faktor produksinya langka atau mahal jika diproduksi di dalam negeri.Menurut teori pertumbuhan Gambar 1. Investasi asing langsung Miliar USD dan persen dari PDB Sumber: Bank Indonesia. 49 Jurnal Cendekia Niaga, Vol. 1 No. 1, DESEMBER 2016 : 48-57 Namun, keterbukaan ekonomi di Indonesia bertolak belakang dengan pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari data tingkat keterbukaan dan data PDB negara-negara anggota ASEAN. Jika dilihat dari gambar 2 , tingkat keterbukaan Indonesia tergolong rendah diantara negara-negara anggota ASEAN lainnya. Tetapi jika dilihat dari data PDB di bawah ini terlihat bahwa PDB Indonesia paling tinggi dari pada PDB negara-negara anggota ASEAN lainnya. Sumber : IMF, PDB negara anggota ASEAN, 2015 Gambar 2. PDB Negara Anggota ASEAN Tahun 2009-2013 LANDASAN TEORI Negara yang memiliki perekonomian terbuka tidak hanya akan Pengertian Daya saing memperoleh aliran modal dari luar negeri tetapi juga akan masuk dalam Daya saing suatu negara selalu pasar dunia sehingga harus melakukan menjadi bahan pembicaraan yang ekspor impor. Ekspor maupun impor menarik, baik di ekonomi, politik, sosial, merupakan faktor penting dalam maupun teknologi.Daya saing suatu merangsang pertumbuhan ekonomi negara dianggap sebagai salah satu suatu negara.Dengan adanya ekspor, sumber dari ketahanan suatu negara negara dapat menjalankan usaha menghadapi segala rintangan dalam pembangunan mereka melalui promosi membangun peradaban serta penguatan sektor-sektor ekonomi bangsa.Peradaban yang hanya bisa yang mengandung keunggulan dibangun melalui kekuatan ekonomi, komparatif.Ekspor juga dapat membantu politik, dan budaya yang unggul.Dengan semua negara dalam mengambil daya saing yang tinggi, perekonomian keuntungan dari skala ekonomi yang dapat menjaga pertumbuhan mereka miliki. ekonominya dan mulai membangun kehidupan negara yang teratur dan saat Tujuan penelitian itu pembangunan peradaban dimulai Tujuan penelitian ini adalah untuk (Tylor, 1887). mengetahui pengaruh Pendapatan Sementara itu untuk analisis daya Domestik Bruto, Derajat tingkat saing sektor pasar modal digunakan keterbukaan Indonesia, Investasi metode komparatif kuantitatif beberapa Penanaman Modal Asing, Kurs , Jumlah indikator, yang dipilih berdasarkan tenaga kerja , jumlah produksi dan relevansi dan ketersediaan data. kebijakan pemerintah terhadap nilai Indikator-indikator tersebut adalah (1) investasi di Indonesia. turnover velocity dan stock market turnover; (2) stock traded to GDP; (3) 50 Analisis Faktor-Faktor yang..., Edy Purwoto jumlah perusahaan tercatat; (4) indeks bursa; (5) nilai kapitalisasi pasar; dan (6) kapitalisasi pasar terhadap GDP. orientasi pertumbuhan perekonomian daerah 5. Mempertahankan standar hidup yang tinggi mengharuskan integrasi dengan ekonomi internasional (Daryanto,2004). Keterbukaan Ekonomi Menurut Nopirin (1999: 239) keterbukaan ekonomi melalui perdagangan internasional dapat dilihat dari dua komponen yaitu ekspor dan impor.Ekspor diartikan sebagai pengiriman dan penjualan barangbarang yang diproduksi di dalam negeri ke luar negeri. Pengiriman ini akan menimbulkan aliran pendapatan yang masuk ke sektor perusahaan. Ekspor merupakan injeksi ke dalam aliran pendapatan sama seperti investasi. Sedangkan impor merupakan kebocoran dari pendapatan karena menimbulkan aliran modal ke luar negeri. Oleh karena itu pendapatan yang ditimbulkan dari proses produksi dapat digunakan untuk membeli barang dan jasa dalam negeri (C). Atau keluar dari aliran pendapatan sebagai tabungan (S) atau pembelian barang dari luar negeri (M). Ekspor neto (X-M) adalah jembatan yang menghubungkan antara pendapatan nasional dengan transaksi internasional. Menurut Grossman dan Helpman (1991) pengaruh dari keterbukaan ekonomi terhadap pertumbuhan ekonomi tergantung dari sempurna atau tidaknya pengaruh eksternalitas pengetahuan. Eksternalitas pengetahuan yang dimaksud adalah keuntungan yang diperoleh negaranegara berkembang atas sejumlah barang dan jasa yang diimpor dari negara-negara maju.Barang dan jasa impor tersebut mengandung teknologi modern. Negara-negara berkembang dapat mempelajari teknologi modern tersebut untuk meningkatkan efisiensi yang akhirnya dapat meningkatkan produksi. Penanaman modal asing Penanaman modal asing (PMA) atau Foreign direct investment (FDI) lebih banyak mempunyai kelebihan. Selain sifatnya yang permanen/jangka panjang, penanaman modal asing memberi andil dalam alih teknologi, alih keterampilan manajemen dan membuka lapangan kerja baru. Lapangan kerja ini penting diperhatikan, mengingat bahwa masalah menyediakan lapangan kerja merupakan masalah yang cukup memusingkan pemerintah. Keterbukaan merupakan ukuran seberapa jauh perekonomian suatu daerah berhubungan dengan daerah lain yang tercermin dari perdagangan daerah tersebut dengan daerah lain dalam cakupan nasional dan internasional, indikator ini menentukan daya saing melalui prinsip-prinsip sebagai berikut: Vernon (1966) menjelaskan penanaman modal asing dengan model yang disebut Model Siklus Produk (Pandji Anoraga, 1995: 53). Dalam model ini, introduksi dan pengembangan produk baru di pasar mengikuti tiga tahap.Pendorong untuk mengembangkan produk baru diberikan oleh kebutuhan dan peluang pasar. 1. Keberhasilan suatu daerah dalam perdagangan internasional merefleksikan daya saing perekonomian daerah tersebut. 2. Keterbukaan suatu daerah baik dalam perdagangan domestik maupun internasional meningkatkan kinerja perekonomiannya. 3. Investasi internasional mengalokasikan sumber daya secara lebih efisien ke seluruh penjuru dunia. 4. Daya saing yang di dorong oleh ekspor terkait dengan 51 Jurnal Cendekia Niaga, Vol. 1 No. 1, DESEMBER 2016 : 48-57 Kurs sistem kurs yang dianut oleh suatu negara. Mankiw (2003: 123-125) menyebutkan bahwa kurs/nilai tukar (exchange rate) antara dua negara adalah tingkat harga yang disepakati penduduk kedua negara untuk saling melakukan perdagangan. METODE PENELITIAN Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena informasi atau data diwujudkan dalam bentuk angka dan dianalisis berdasarkan analisis statistik.Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian uji stasioner, uji integrasi dan uji kointegrasi. Penelitian ini menggunakan data time series untuk 1 negara yaitu Indonesia selama periode 2008 sampai 2015. Kurs (exchange rate) adalah harga sebuah mata uang dari suatu negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang lainnya. Kurs memainkan peranan penting dalam keputusan-keputusan pembelanjaan, karena kurs memungkinkan kita menerjemahkan harga-harga dari berbagai negara kedalam satu bahasa yang sama. Metode regresi yang digunakan yaitu OLS (Ordinary Least Square). Model OLS sesuai dengan penelitian ini karena penelitian ini menganalisis pengaruh satu arah dari tiga variabel bebas (PDB, derajat tingkat keterbukaan, PMA, PMDN, kurs, jumlah tenaga kerja, produksi dan kebijakan pemerintah) terhadap satu variabel terikat (pertumbuhan investasi). Secara sederhana kurs atau nilai tukar didefinisikan sebagai harga mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain (Pilbeam, 2006). Sedangkan definisi lainnya mengartikan kurs adalah harga sebuah mata uang dari suatu negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang lain. Pergerakan kurs di pasar dapat dipengaruhi oleh faktor fundamental tercermin dari variabelvariabel ekonomi makro, seperti pertumbuhan ekonomi, laju inflasi, perkembangan ekspor impor (Krugman, 2000). Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda (Multiple Regression Model) untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda karena melibatkan dua atau lebih variabel bebas. Samuelson (1995) mendefinisikan kurs sebagai “The price of one unit foreign is currency in term of domestic currency is determined, and the price is called the foreign exchange rates”. Sedangkan menurut Sawaldjo Puspopranoto (2004:212) definisi kurs adalah harga dimana mata uang suatu negara dipertukarkan dengan mata uang negara lain disebut nilai tukar (kurs). Invest = βo + β1 PDBt-1 + β2 OPENt + β3 PMAt + β4 PMDNt + β5 KURSt + β6 TENAGA KERJAt + β7 Produksit+ β8 Kebijakan + ut Sumber : (Vijil, et al.,2011; Salvatore, 1996; Chang dan Mendy, 2012) Pentingnya peranan kurs mata uang baik bagi negara maju maupun negara sedang berkembang, mendorong dilakukannya berbagai upaya untuk menjaga posisi kurs mata uang suatu negara berada dalam keadaan yang relatif stabil.Stabilitas kurs mata uang juga dipengaruhi oleh Keterangan: PDBt-1 : Pendapatan Domestik Bruto Indonesia pada tahun t ut 52 : Konstanta Analisis Faktor-Faktor yang..., Edy Purwoto OPEN : Derajat tingkat keterbukaan Indonesia pada tahun ke t jangka pendek dengan ECM dapat dilakukan dengan cara melakukan regresi menggunakan variabel-variabel yang telah stasioner ditambah varians residual tahun sebelumnya yang disebut sebagai ECT (Error Correction Term). Jika variabel stasioner pada derajat pertama maka regresi dilakukan dengan menggunakan variabel yang sudah diturunkan satu kali.Dan jika variabel stasioner pada derajat kedua maka regresi dilakukan dengan menggunakan variabel yang sudah diturunkan dua kali.Dalam penelitian ini berdasarkan uji derajat integrasi didapatkan bahwa semua variabel penelitian stasioner pada derajat integrasi kedua. Hasil estimasi pengujian dengan regresi OLS dapat dilihat pada table 1. PMAt : Investasi Penanaman Modal Asing pada tahun ke t PMDNt : Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri pada tahun ke t KURSt : Kurs terhadap dollar AS terhadap rupiah pada tahun ke t. Tekert : Jumlah tenaga kerja yang bekerja disemua sektor di Indonesia pada tahun ke t Produksit tahun ke t : jumlah produksi Kebijakan pemerintah : ut kebijakan Berdasarkan hasil regresi OLS pada tabel diatas disimpulkan bahwa dari 8 variabel bebas yang peneliti gunakan terdapat 2 variabel bebas yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat secara parsial. Variabel bebas yang tidak signifikan mempengaruhi nilai investasi yaitu Kurs dan Product. Hal ini dibuktikan dari nilai probabilitas variabel yang lebih besar dari taraf signifikansi 5% ataupun 10%. : error term ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini menggunakan Metode analisis Ordinary Least Square(OLS).Variabel bebas dalam penelitian ini adalah nilai Investasi di Indonesia,sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah PDBt-1 , tingkat keterbukaan, PMA, PMDN, kurs, tenaga kerja, produksi dan kebijakan dalam jangka panjang.Analisis OLS diproses dalam bantuan software EViews. Hasil analisis OLS dapat dilihat pada Tabel 1 Nilai R-Squared 0,85925 menunjukkan bahwa 85,92 % peningkatan investasi dapat dijelaskan oleh variabel independennya yaitu PDBt-1, tingkat keterbukaan, PMA, PMDN, kurs, tenaga kerja, produksi dan kebijakan dalam jangka panjang. Sedangkan sisanya sebesar 0,14% dijelaskan oleh variabel lain di luar persamaan. Nilai probabilitas F-Statistik 0,00000 kurang dari taraf signifikansi 5% menunjukkan bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas secara keseluruhan yang terdiri dari PDBt-1 , tingkat keterbukaan, PMA, PMDN kurs , tenaga kerja, produksi dan kebijakan dalam jangka panjang. Nilai DurbinWatson sebesar 3,25618 menunjukkan pada model diduga mengandung autokorelasi karena nilai Durbin-Watson lebih dari +2. Apabila variabel terikat dan variabel bebas saling berkointegrasi maka terdapat hubungan keseimbangan jangka panjang diantara kedua variabel. Namun, mungkin saja terdapat ketidakseimbangan antara variabel terikat dengan variabel bebas pada jangka pendek.Berdasarkan teori Granger Representation Theorem, jika variabel saling berkointegrasi pada jangka panjang maka bentuk model yang sesuai untuk mengetahui hubungan jangka pendeknya adalah model koreksi kesalahan Error Correction Model(ECM). Estimasi 53 Jurnal Cendekia Niaga, Vol. 1 No. 1, DESEMBER 2016 : 48-57 Table 1 Hasil Estimasi Regresi Variable C Coefficien t -2142265 PDBt-1 1.092563 Open PMA PMDN 3637,673 0.938763 -1.05407 KURS 0,462716 Std.Error tstatistic 401642,4 3,056258 0.046280 23.18311 6 4372,527 1,827829 1,928474 0,382373 0.273452 3,054676 0,172634 2,638270 2 22,07420 2,784193 0,007014 2,938100 15,90560 2,708319 Tenker 0,145804 produt 0,014981 kebij 0,304823 R-Squared Prob (F-Statistic) Durbin-Watson Stat Sumber : hasil uji eviews (2016) Prob. 0,0351 0.0000 0,0273 0,0434 0,0002 0,1104 0,0060 0,1434 0,0019 0,85925 0,00000 3,25618 PDBt-1 berpengaruh secara signifikan terhadap nilai investasi di Indonesia dalam jangka panjang. Nilai positif dari PDBt-1 dapat diartikan bahwa jika PDBt-1 meningkat 1 milyar rupiah maka akan meningkat sebesar 1,09 milyar rupiah dengan asumsi faktor lainnya tetap. Hal ini dikarenakan dalam menentukan PDB pada tahun tertentu sangat dipengaruhi oleh PDB pada tahun sebelumnya. Setelah melakukan estimasi jangka panjang atau regresi OLS pada variabel bebas terhadap variabel terikat maka langkah kedua uji kointegrasi yaitu uji stasioneritas pada varians residual yang didapatkan dari hasil regresi. Berdasarkan tabel 1 hasil estimasi dapat dibentuk persamaan regresi sebagai berikut: Invest = -2142265 +1.092563 PDBt-1 + 3637,673 Open + 0.938763 PMA -1.05407 PMDN+ 0,462716 Kurs + 0,145804 Tenker + 0,014981 produt +0,304823 kebij +ut Berdasarkan hasil pengujian regresi dengan menggunakan OLS diperoleh nilai koefisien regresi parsial Open sebesar 3637,673 dengan nilai statistic nilai t-statistik sebesar 1,827829 dan nilai probabilitas sebesar 0,0273. Dikarenakan nilai probabilitas <0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Open berpengaruh secara signifikan terhadap nilai investasi di Indonesia dalam jangka panjang. Berdasarkan hasil pengujian regresi dengan menggunakan OLS diperoleh nilai koefisien regresi parsial PMA sebesar 0.938763 dengan nilai Pembahasan Berdasarkan hasil pengujian regresi dengan menggunakan OLS diperoleh nilai koefisien regresi parsial PDBt-1 sebesar 1.092563 dengan nilai statistic nilai t-statistik sebesar 23.18311dan nilai probabilitas sebesar 0,0000. Dikarenakan nilai probabilitas < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa 54 Analisis Faktor-Faktor yang..., Edy Purwoto statistic nilai t-statistik sebesar 0,382373dan nilai probabilitas sebesar 0,0434. Dikarenakan nilai probabilitas <0,05 maka dapat disimpulkan bahwa PMA berpengaruh secara signifikan terhadap nilai investasi di Indonesia dalam jangka panjang. Berdasarkan hasil pengujian regresi dengan menggunakan OLS diperoleh nilai koefisien regresi parsial kebij sebesar 0,304823 dengan nilai statistik nilai t-statistik sebesar 2,708319dan nilai probabilitas sebesar 0,0019. Dikarenakan nilai probabilitas <0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kebij berpengaruh secara signifikan terhadap nilai investasi di Indonesia dalam jangka panjang. Berdasarkan hasil pengujian regresi dengan menggunakan OLS diperoleh nilai koefisien regresi parsial PMDN sebesar 1.05407 dengan nilai statistik nilai t-statistik sebesar 3,054676dan nilai probabilitas sebesar 0,0002. Dikarenakan nilai probabilitas <0,05 maka dapat disimpulkan bahwa PMDN berpengaruh secara signifikan terhadap nilai investasi di Indonesia dalam jangka panjang. KESIMPULAN Berdasarkan hasil estimasi regresi OLS pada tabel diatas disimpulkan bahwa dari 8 variabel bebas yang peneliti gunakan terdapat 2 variabel bebas yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat secara parsial. Variabel bebas yang tidak signifikan mempengaruhi nilai investasi yaitu Kurs dan Product. Hal ini dibuktikan dari nilai probabilitas variabel yang lebih besar dari taraf signifikansi 5% ataupun 10%. Berdasarkan hasil pengujian regresi dengan menggunakan OLS diperoleh nilai koefisien regresi parsial Kurs sebesar 0,462716 dengan nilai statistik nilai t-statistik sebesar 2,638270dan nilai probabilitas sebesar 0,1104. Dikarenakan nilai probabilitas >0,10 maka dapat disimpulkan bahwa Kurs tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai investasi di Indonesia dalam jangka panjang. Berdasarkan hasil pengujian regresi dengan menggunakan OLS diperoleh nilai koefisien regresi parsial Open berpengaruh secara signifikan terhadap nilai investasi di Indonesia dalam jangka panjang.Sedangkan PDB berpengaruh secara signifikan terhadap nilai investasi di Indonesia dalam jangka panjang. Berdasarkan hasil pengujian regresi dengan menggunakan OLS diperoleh nilai koefisien regresi parsial Tenker sebesar 0,145804 dengan nilai statistik nilai t-statistik sebesar 2,784193dan nilai probabilitas sebesar 0,0060. Dikarenakan nilai probabilitas <0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Tenker berpengaruh secara signifikan terhadap nilai investasi di Indonesia dalam jangka panjang. Berdasarkan hasil pengujian regresi dengan menggunakan OLS diperoleh nilai koefisien regresi parsial PMA berpengaruh secara signifikan terhadap nilai investasi di Indonesia dalam jangka panjang. Sedangkan PMDN berpengaruh secara signifikan terhadap nilai investasi di Indonesia dalam jangka panjang. Berdasarkan hasil pengujian regresi dengan menggunakan OLS diperoleh nilai koefisien regre siparsial produt sebesar 0,014981 dengan nilai statistic nilai t-statistik sebesar 2,938100 dan nilai probabilitas sebesar 0,1434. Dikarenakan nilai probabilitas >0,10maka dapat disimpulkan bahwa produt tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai investasi di Indonesia dalam jangka panjang. Berdasarkan hasil pengujian regresi dengan menggunakan OLS diperoleh nilai koefisien regresi parsial Kurs tidak berpengaruh secara 55 Jurnal Cendekia Niaga, Vol. 1 No. 1, DESEMBER 2016 : 48-57 signifikan terhadap nilai investasi di Indonesia dalam jangka panjang. Berdasarkan hasil pengujian regresi dengan menggunakan OLS diperoleh nilai koefisien regresi parsial Tenker berpengaruh secara signifikan terhadap nilai investasi di Indonesia dalam jangka panjang.Sedangkan produ tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai investasi di Indonesia dalam jangka panjang. 4. DAFTAR PUSTAKA Al Arif, M. M., & Tohari, A. 2006.Peranan Kebijakan Moneter Dalam Menjaga Stabilitas Perekonomian Indonesia Sebagai Respon Terhadap Fluktuasi Perekonomian Dunia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, 9(2), 145-177. Berdasarkan hasil pengujian regresi dengan menggunakan OLS diperoleh nilai koefisien regresi parsial kebij berpengaruh secara signifikan terhadap nilai investasi di Indonesia dalam jangka panjang. Chang, Ching-Cheng & Mendy, Michael. 2012. Economic Growth and Openness in Africa: What is the Empirical Relationship?.Applied Economics Letters. 19. 1903-1907. Berdasarkan hasil pengujian regresi dengan OLS dapat disimpulkan bahwa kurs tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini dikarenakan sebelum tahun1998 Indonesia menganut sistem nilai tukar tetap yang menjadikan nilai tukar tidak sesuai dengan pasar dunia sehingga mengakibatkan kurs tidak terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi. Grossman, G. and E. Helpman, 1991, Innovation and growth in the global economy (MIT Press,Cambridge, MA) Grossman, G. M., & Helpman, E. 1991. Quality ladders in the theory of growth. The Review of Economic Studies, 58(1), 43-61. Selain itu besarnya produksi dalam negeri juga tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan nilai investasi di Indonesia karena di Indonesia kebanyakan hanya memproduksi bahan mentah saja. Issue.5emes Journees de Recherches en Sciences Sociales.Pp1-17. Krugman, P. R. 2000. The return of depression economics. WW Norton & Company. Saran 1. 2. 3. Indonesia masih tergantung pada bahan baku dan barang modal dari luar negeri. Diharapkan pemerintah dapat lebih selektif dalam pengalokasian PMDN. Prioritas diberikan untuk program-program yang produktif dan vital. Levine, R., & Renelt, D. 1992.A sensitivity analysis of cross-country growth regressions.The American economic review, 942-963. Pemerintah perlu menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan sehingga kualitas tenaga kerja semakin baik. Dengan semakin baiknya kualitas tenaga kerja dapat meningkatkan output dan dapat tercipta inovasiinovasi baru. Hal tersebut merupakan faktor pendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Diharapkan pemerintah dapat menjaga kestabilan kurs dollar AS terhadap rupiah karena industri Mankiw, N Gregory. 2003. Makroekonomi, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta. Mattoo, A., Rathindran, R., & Subramanian, A. 2006. Measuring services trade liberalization and its impact on economic growth: An illustration. Journal of Economic Integration, 64-9 56 Jurnal Cendekia Niaga, Vol. 1 No. 1, DESEMBER 2016 : 48-57 Liberalisasi dan Integrasi ASEAN.Policy Paper Kebijakan Fiskal, 2. Nopirin. 1992. Ekonomi Moneter. Buku II.Yogyakarta: BPFE Pilbeam K., 2006, International Finance, III ed., MacMillan Business. Soesastro, H. 2004. Kebijakan persaingan, daya saing, liberalisasi, globalisasi, regionalisasi dan semua itu.Economics. Puspopranoto, Sawaldjo., 2004.Keuangan Perbankan dan Pasar Keuangan: Konsep,Teori, dan Realita. LP3ES,Jakarta. Vernon, R. 1966. International investment and international trade in the product cycle.The quarterly journal of economics, 190-207. Salvatore, Dominick. 1997. Ekonomi Internasional. Ed. Ke5.Terjemahan.Jakarta : Erlangga. Vijil, Mariana. 2011. The Relationship between Trade Openness and Economic Growth: Some New Insights on the Openness Measurement. Setiawan, S. 2012.Analisis Sektor Pasar Modal Indonesia Menghadapi 57