BAB 11 Akuntansi Multinasional : Transaksi mata Uang Asing dan Instrumen Keuangan Perusahaan yang beroperasi di pasar internasional dipengaruhi oleh risiko bisnis normal, seperti kurangnya permintaan atas produk mereka di pasar luar negeri, unjuk rasa buruh, dan transportasi yang tertunda dalam pengiriman produk mereka kepada pelanggan luar negeri. Perusahaan juga dapat mengalami risiko mata uang asing ketika melakukan transaksi dalam mata uang lain. Perusahaan-perusahaan multinasional seringkali melakukan transaksi dalam berbagai mata uang sebagai dampak atas aktivitas ekspor dan impor. Ada sekitar 150 jenis mata uang diseluruh dunia tapi sebagian besar perdagangan internasional dilakukan dalam enam mata uang utama yaitu : dolar AS, poundsterling Inggris, dolar Kanada, euro, yen Jepang dan franc Swiss. PERMASALAHAN AKUNTANSI Bab ini menjelaskan prosedur akuntansi untuk pencatatan dan pelaporan transaksi dalam mata uang asing. PSAK 10 "Transaksi Mata Uang Asing" , diterbitkan tahun 1994, mengatur prosedur akuntansi untuk piutang dan utang dagang dengan mata uang asing - yaitu transaksi yang membutuhkan pembayaran ataupun menerima pembayaran dalam mata uang asing.PSAK 50 " Instrumen Keuangan Penyajian dan Pengungkapan"dan PSAK 55 "Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran " diterbitkan pada 2006.mengatur prosedur akuntansi untuk instrumen keuangan khususnya transaksi derivatif dengan tujuan melakukan lindung nilai (hedging). KURS MATA UANG ASING Sebelum tahun 1972, sebagian besar mata uang dinilai dari standar logam emas yang mempunyai nilai tetap secara internasional setiap onsnya. namun pada tahun 1972 sebagian besar negara menandatangani suatu perjanjian yang memperbolehkan nilai mata uang mereka"mengambang ( float)" berdasarkan permintaan dan penawaran terhadap mata uang tersebut. Kurs mata uang asing (foreign currency exchange rate) ditentukan setiap hari oleh pedagang mata uang asing yang bertindak sebagai agen untuk individu atau negara yang memperdagangkan mata uang asing.Beberapa negara seperti Cina menetapkan kurs tetap resmi dan kurs tetap untuk dividen yang dikirimkan ke luar negeri.Kurs resmi ini dapat berubah sewaktu-waktu dan perusahaan yang beroperasi diluar negeri perlu berkomunikasi dengan pemerintah negara tersebut untuk memastikan bahwa perusahaannya telah memenuhi setiap ketentuan pembatasan pertukaran mata uang. Penentuan Kurs Mata uang suatu negara mirip dengan komoditas lain dan kursnya berupa karena sejumlah faktor ekonomi yang mempengaruhi permintaan dan penewaran terhadap mata uang tersebut. Faktor lain yang menyebabkan fluktuasi kurs adalah neraca pembayaran, perubahan suku bunga, dan tingkat investasi negara tersebut serta stabilitas dan proses tata kelola (governance). Kurs Langsung Dan Tidak Langsung Nilai reratif suatu mata uang terhadap mata uang yang lain dapat dinyatakan dalam dua cara yang berbeda langsung atau tidak langsung. Kurs Langsung (direct exchange rate/DER) adalah banyaknya unit mata uang lokal (local currency units - LCUs) yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang asing ( foreign currency unit - FCU). Dari sudut pandang entitas Indonesia, kurs langsung dapat dipandang sebagai besarnya rupiah untuk diperoleh satu unit mata uang asing.Rasio dari kurs langsung dinyatakan : nilai setara rupiah -----------------------1 FCU DER = contoh, jika dengan Rp 11.500,- dapat diperoleh 1 dolar AS ,kurs langsung dari rupiah terhadap dolar As adalah sebesar Rp 11.500,- seperti ditunjukkan sebagai berikut : Rp 11.500 ------- ----$1 = Rp 11.500,- Kurs Tidak Langsung (indirect exchange rate - IER) adalah kebalikan dari kurs langsung . Dari sudut pandang entitas Indonesia, kurs tidak langsung adalah : IER = 1 FCU ------- ----Nilai setara rupiah Kurs tidak langsung untuk contoh dolar As diatas adalah : 1 ------- ----= 0,00008695652 Rp 11.500 Cara lain untuk merumuskan hal ini : jumlah unit mata uang asing IER = ------------------------------- ----Rp 1 $0,00008695652 --------------------Rp 1 Perubahan Kurs Perubahan kurs mengacu pada semakin menguat atau melemahnya suatu mata uang dibandingkan dengan mata uang lain. contoh : 2 Januari 2005 1 Juli 2005 2 Januari 2006 1 Juli 2006 Kurs langsung (setara rupiah dari 1 FCU) Rp 9.350,Rp 9.200,Rp 9.180,Rp 9.280,Kurs tidak langsnug (setara FCU per Rp 1,-) $0,0001070 $0,0001087 S0.0001089 $0.0001078 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Menguatnya Rupiah - Penurunan Kurs Langsung Antara tanggal 2 Januari 2005 dan 1 Juli 2005 , kurs langsung turun dari Rp 9.350,- = $1 menjadi Rp 9.200,- = $1. Ini menunjukkan bahwa lebih sedikit mata uang rupiah yang diperlukan untuk memperoleh $1 AS. Untuk memperoleh 1 dolar As diperlukan nilai rupiah sebesar Rp 9.350,pada tanggal 2 Januari 2005 namun berkurang menjadi Rp 9.200,- pada tanggal 1 Juli. Berarti nilai mata uang rupiah menguat terhadap dolar AS. Ingatlah bahwa menguatnya rupiah berarti : Lebih sedikit mata uang rupiah yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang asing Satu rupiah memperoleh lebih banyak unit mata uang asing Impor dari Amerika akan lebih murah untuk konsumen Indonesia pada tangal 1 Juli dibandingkan 2 Januari karena menguatnya rupiah. Contoh : Perusahaan manufaktur Amerika menjual mobil buatan Amerika seharga $ 25,000 digunakan perhitungan : Nilai setara rupiah = Unit mata uang asing x kurs langsung Rp 233.750.000,- = $ 25,000 x Rp 9.350,- Antara tangal 1 Juli dan 2 Januari kurs langsung turun saat dolar menguat relatif terhadap uero. tanggal 1 Juli, nilai setara rupiah dari $ 25,000 adalah : Nilai setara rupiah = Unit mata uang asing x kurs langsung Rp 230,000.000,- = $ 25,000 x Rp 9.200,- Meskipun menguatnya rupiah akan menguntungkan bagi perusahaan Indonesia yang membeli barang dari negara lain , penguatan ini mempunyai dampak negatif pada perusahaan Indonesia yang menjual produk ke negara tersebut.Bersamaan dengan menguatnya rupiah eksport Indonesia ke Amerika akan lebih mahal bagi pelanggan Amerika. Contoh : Perusahaan manufaktur Indonesia menjual mesin buatan Indonesia seharga Rp 100.000.000,digunakan perhitungan : Nilai setara mata uang asing = Unit mata uang rupiah x kurs tidak langsung $ 10,700 = Rp 100.000.000,- x $0.0001070 tanggal 1 Juli, setelah terjadi penguatan dolar , mesin akan membebankan pelanggan Amerika US $ 10,870 dengan perhitungan : Nilai setara mata uang asing = Unit mata uang rupiah x kurs tidak langsung $ 10,870 = Rp 100.000.000,- x $0.0001087 Melemahnya Rupiah - Peningkatan Kurs Langsung Antara tanggal 1 Juli 2005 dan 1 Juli 2006 , kurs langsung meningkat dari Rp 9.200,- = $1 menjadi Rp 9.280,- = $1. Ini menunjukkan bahwa lebih banyak mata uang rupiah yang diperlukan untuk memperoleh $1 AS. tanggal 1 Juli 2005 Nilai relatif 1 dolar AS adalah Rp 9.200,00 namun tanggal 1 Juli 2006 , biaya untuk satu dolar AS meningkat menjadi Rp 9.280,.Ini berarti nilai mata uang rupiah turun terhadap dolar AS dan diistilahkan dengan melemahnya rupiah terhadap dolar AS. Cara lain untuk melihat perubahan ini adalah dengan melihat bahwa kurs tidak langsung mengalami penurunan. Ini ditunjukkan bahwa pada tanggal 1 Juli 2006, Rp 1 memperoleh lebih sedikit dolar dibandingkan dengan tanggal 1 Juli 2005.Pada tangal 1 Juli 2005, satu rupiah Indonesia dapat memperoleh $ 0.0001087 sedangkan 1 Juli 2006 , satu rupiah Indonesia hanya memperoleh $ 0.0001078. Ingatlah bahwa melemahnya rupiah berarti : Lebih banyak mata uang rupiah yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang asing Satu rupiah memperoleh lebih sedikit unit mata uang asing Kurs Tunai (Spot Rate) dan Kurs Sekarang (Current Rate) PSAK 10 mengacu pada penggunaan kurs tunai maupun kurs sekarang untuk untuk mengukur operasi luar negeri. Kurs Tunai (Spot Rate) adalah kurs yang digunakan dalam penyerahan segera suatu mata uang. Kurs Sekarang (Current Rate) di definisikan secara sederhana sebagai kurs tunai pada tanggal neraca suatu entitas. Kurs Masa Depan (Forward Exchange Rate) adalah kurs untuk pertukaran mata uang di masa mendatang . Kurs masa depan pada suatu tanggal tertentu tidak sama dengan kurs tunai pada tanggal yang sama. Ekspektasi yang berbeda terhadap nilai kurs di masa depan menentukan tingkat kurs tersebut. Selisih antara kurs masa depan dengan kurs tunai pada suatu tanggal tertentu dinamakan spread. Spread memberikan informasi tentang kemungkinan penguatan atau pelemahan dari suatu mata uang. contoh : Kurs tunai dari uero Rp 14.860,- dan kurs masa depan yang jatuh tempo 30 hari Rp 13,870,spread adalah selisih dari ke dua nilai tersebut sebesar Rp 990,-.Oleh karena kurs masa depan nilainya lebih rendah dari kurs tunai maka hal ini memberikan ekspektasi bahwa rupiah akan menguat terhadap uero dalam 30 hari ke depan.Aktual kurs tunai pada 30 hari kemudian dapat saja lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan kurs masa depannya . Dengan melakukan kontrak masa depan (forward contract) , perusahaan Indonesia tidak hanya memperoleh kesempatan untuk menerima nilai tukar yang lebih baik tetapi sekaligus menghindari kemungkinan terjadinya rugi akibat nilai tukar.Hal ini mengurangi risiko bagi perusahaan Indonesia. TRANSAKSI MATA UANG ASING Transaksi Mata Uang Asing ( foreign currency transactions) adalah aktivitas ekonomi yang dinyatakan selain dari mata uang pencatatan suatu entitas. Transaksi tersebut meliputi : 1. Pembelian atau penjualan barang/jasa (impor atau ekspor) , dimana harganya dinyatakan dalam mata uang asing. 2. Utang atau piutang pinjaman dalam mata uang asing 3. Pembelian atau penjualan kontrak kurs masa depan 4. Pembelian atau penjualan unit mata uang asing. Untuk tujuan laporan keuangan, transaksi dalam mata uang asing harus ditranslasikan ke dalam mata uang pelaporan yang digunakan perusahaan.Pada setiap tanggal neraca - interim maupun tahunan - saldo akun yang dinyatakan dalam mata uang selain mata uang pelaporan dari suatu entitas harus disesuaikan untuk mencerminkan perubahan kurs selama periode tersebut sejak tanggal neraca terakhir atau sejak tanggal transaksi mata uang asing jika transaksi tersebut terjadi pada periode yang bersangkutan.Penyesuaian ini menyatakan kembali akun mata uang asing dalam nilai setara dolar AS pada tanggal neraca.Penyesuaian dalam nilai setara dolar AS ini merupakan keuntungan atau kerugian mata uang asing (foreign currency transaction gain or loss) untuk entitas tersebut pada saat kurs berubah. Contoh : Perusahaan Indonesia memperoleh € 5,000 dari bank pada tanggal 2 Januari 20X1, untuk digunakan dalam pembelian barang di masa depan suatu perusahaan Jerman. Kurs langsung sebesar Rp 14.200 = €1 sehingga perusahaan membayar bank sebesar Rp 71.000.000,- untuk €5,000 dengan perhitungan : Nilai setara dolar AS Rp 71.000.000,- = Unit mata uang asing = € 5,000 x x kurs langsung Rp 14.200,- Jurnal berikut mencatat pertukaran mata uang tersebut : (1) Mata Uang Asing (€) Rp 71.000.000,Kas Rp 71.000.000,Pada tanggal 1 Juli 20X1, kurs sebesar Rp 14.100,- menjadi setara dengan €1. Jika pada saat tersebut dibuat laporan interim maka jurnal : (2) Kerugian Transaksi Mata Uang Asing Rp 500.000,Unit Mata Uang Asing (€) Rp 500.000,----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Nilai setara dolar dari € 5,000 pada tanggal 2 Januari € 5,000 x Rp 14.200,Rp 71.000.000,Nilai setara dolar dari € 5,000 pada tanggal 1 Juli € 5,000 x Rp 14.100,Rp 70.500.000,Kerugian transaksi mata uang asing Rp 500.000,-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Kerugian transaksi mata uang asing disebabkan oleh transaksi dalam mata uang asing dan dimasukkan dalam laporan laba rugi periode berjalan, pada umumnya disajikan terpisah dalam "keuntungan dan kerugian lain-lain" ,Beberapa akuntan menggunakan istilah rugi kurs daripada Rugi Transaksi Mata Uang Asing yang lebih panjang. Pada contoh sebelumnya. perusahaan Indonesia menggunakan rupiah sebagai mata uang utama dalam melakukan fungsi keuangan dan operasi utama yaitu sebagai mata uang fungsional (functional currency). Selain itu, perusahaan Indonesia juga menyiapkan laporan keuangannya dalam rupiah sebagai mata uang pelaporan (reporting currency) Setiap transaksi yang dinyatakan dalam mata uang selain rupiah memerlukan translasi menjadi nilai setara rupiah. Secara umum, sebagian besar transaksi tunai bisnis dilakukan dalam mata uang lokal negara dimana entitas tersebut beroperasi. Rupiah adalah mata uang fungsional bagi hampir semua perusahaan di Indonesia. Sedangkan perusahaan yang beroperasi di Jerman mungkin akan menggunakan uero (€) sebagai mata uang fungsionalnya. Transaksi Ekspor Impor Dalam Mata Uang Asing Utang dan piutang yang timbul dalam transaksi mata uang asing dengan entitas luar negeri harus diukur dan dinyatakan dalam mata uang asing, harus diukur dan dinyatakan oleh entitas AS dalam mata uang yang digunakan untuk pencatatan akuntansinya - yaitu rupiah.Kurs yang relevan bagi penyelesaian transaksi dalam suatu mata uang asing adalah kurs tunai (spot rate) pada tanggal penyelesaian. Pada tanggal diselesaikan, utang - piutang dalam unit mata uang asing harus disesuaikan dengan nilai setara rupiah saat itu. Jika laporan keuangan disusun sebelum utang atau piutang dalam mata uang asing dilunasi maka saldo akun utang - piutang tersebut harus disesuaikan pada tanggal neraca dalam setara rupiah menggunakan kurs sekarang ( current rate ) pada tanggal neraca. Gambaran umum atas akuntansi yang diharuskan untuk transaksi impor dan ekspor dalam mata uang asing secara kredit sbb.: 1. 2. 3. Tanggal transaksi. Mencatat transaksi pembelian atau penjualan pada nilai setara dolar AS menggunakan kurs langsung tunai pada tanggal tersebut. Tanggal neraca. Menyesuaikan utang atau piutang menjadi nilai setara rupiah pada setiap akhir periode menggunakan kurs langsung sekarang.Mengakui keuntungan atau kerugian sebagai akibat perubahan kurs antara tanggal transaksi dengan tanggal neraca. Tanggal pelunasan.Pertama-tama menyesuaikan utang atau piutang untuk setiap perubahan mata uang asing antara tanggal neraca (atau tanggal transaksi jika transaksi tersebut terjadi setelah tanggal neraca ) dengan tanggal pelunasan. Mencatat keuntungan atau kerugian sebagai akibat perubahan kurs yang terjadi, kemudian mencatat pelunasan utang atau piutang dalam mata uang asing tersebut. Ilustrasi pembelian dari luar negeri. 1 Oktober 20X1 PT Induk, sebuah perusahaan Indonesia memperoleh barang secara kredit dari Tokyo Industries , perush. Jepang sebesar Rp 160.000.000.- atau 2.000.000 yen. PT Induk menyusun laporan keuangan pada akhir tahun per 31 Desemberr 20X1 Pelunasan utang dilakukan pada tanggal 1 April 20X2 Kurs tunai langsung untuk nilai setara dolar AS dari 1 yen adalah : -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Tanggal Kurs langsung -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------1 Oktober 20X1 (Transaksi pembelian) Rp 80,31 Desember 20X1 ( tanggal neraca) Rp 90,1 April 20X2 (tanggal pelunasan) Rp 86,------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Pemahaman revaluasi dapat lebih mudah dengan melihat prosesnya dari akun T (T - account) : Utang Usaha ¥ ============================================================================== ! 20X1 ! 1 Okt ! 31 Des ! 31 Des 20X2 1 April (¥2.000.000 x (90=86) Rp 8.000.000 1 April Pelunasan 160.000.000 (¥2.000.000 x Rp 80,-) 20.000.000 (¥2.000.000 x (Rp90 - Rp 80) 180.000.000 ((¥2.000.000 x Rp 90,-) ! ! ! (¥2.000.000 x Rp 86=Rp 172.000.000 ! 2 April Saldo 0 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Perbandingan Ayat Jurnal untuk Perusahaan AS untuk transaksi pembelian dari dan luar negeri dalam rupiah dan dalam unit mata uang asing. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Jika dalam rupiah Jika dalam yen Jepang -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------1 Oktober 20X1 (tanggal pembelian) -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Persediaan 160.000.000 Persediaan 160.000.000 Utang Usaha 160.000.000 Utang Usaha (¥) 160.000.000 Rp 160.000.000 ( ¥2.000.000 x Rp 90 ) ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ ------31 Desember 20X1 ( tanggal neraca) ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Tidak ada jurnal Rugi Transaksi Mata Uang Asing 20.000.000 Utang Usaha (¥) 20.000.000 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------1 April 20X2 (Pelunasan utang) -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Utang Usaha 160.000.000 Utang Usaha (¥) 8.000.000 Kas 160.000.000 Keuntungan Transaksi MUA 8.000.000 Unit MUA (¥) Kas 172.000.000 172.000.000 Utang Usaha ( ¥) 172.000.000 Unit MUA (¥) 172.000.000 --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 1 April 20X2 Ayat Jurnal : (3) Unit Mata Uang Asing (¥) Kas Memperoleh mata uang asing 172.000.000 (4) 172.000.000 Utang Usaha (¥) Unit Mata Uang Asing (¥) Menyelesaikan utang dalam mata uang asing dan mengakui keuntungan dari perubahan kurs sejak tanggal 31 Desember 20X1. 172.000.000 172.000.000 MENGELOLAH RISIKO MATA UANG INTERNASIONAL DENGAN INSTRUMEN INTERNASIONAL PERTUKARAN MATA UANG MASA DEPAN (FOREIGN CURRENCY FORWARD EXCHANGE) Entitas multinasional mengelola risiko MUA mereka dengan menggunakan beberapa jenis keuangan seperti : 1. Kontrak masa depan dalam mata uang asing(foreign currency - denominated forward exchange contract) 2. Opsi mata uang asing ( foreign currency option) 3. Mata uang asing berjangka ( ( foreign currency future) Akuntansi untuk derivatif dan aktivitas lindung nilai (hedging)berpedoman pada dua standar : PSAK 50 , : Instrumen Keuangan : " Penyajian dan pengungkapan" PSAK 55, : Instrumen Keuangan " Pengakuan dan Pengukuran" , mendefinisikan derivatif dan menetapkan aturan umum dalam pengakuan derivatif baik sebagai aset atau kewajiban dalam neraca dan mengukur instrumen keuangan tersebut pada nilai wajar. Instrumen keuangan (financial instrument) adalah kontrak yang akan meningkatkan nilai aset dari suatu entitas dan instrumen utang atau ekuitas pada entitas lain. contoh, bukti kepemilikan, wesel bayar dan wesel tagih serta berbagai jenias kontrak keuangan lainnya. Derivatif (derivative) adalah suatu instrumen keuangan yang : 1. Memiliki satu atau lebih variabel pokok yang mendasarinya (underlying) dan satu atau lebih jumlah nosional (notional amount) .Di mana nilainya mengalami perubahan karena ada perubahan variabel yang mendasarinya seperti tingkat bunga, harga komoditas, atau surat berharga atau index. 2. Tidak memerlukan investasi awal neto atau kalaupun memerlukan investasi maka nilainya lebih kecil bila dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan oleh jenis perjanjian lainnya yang diperkirakan akan menghasilkan efek yang sama terhadap perubahan dalam faktor-faktor pasar. 3. Persyaratan perjanjian mengharuskan adanya settlement (pelunasan) pada tanggal tertentu di masa yang akan datang. contoh, derivatif adalah kontrak pertukaran mata uang asing masa depan yang nilainya diturunkan dari perubahan kurs mata uang asing sepanjang kontrak. Perlu dicatat bahwa tidak semua instrumen keuangan adalah derivatif. Definisi spesifik dari derivatif adalah suatu instrumen keuangan atau kontrak yang mempunyai semua karakteristik berikut : 1. Memiliki satu atau lebih variabel pokok yang mendasarinya (underlying) dan satu atau lebih jumlah nosional (notional amount) yang menentukan persyaratan instrumen keuangan tersebut. a. Variabel pokok yang mendasari (underlying) adalah variabel keuangan atau variabel fisik yang mempunyai perubahan yang dapat dipantau atau yang dapat diverifikasi secara obyektif. Kurs mata uang asing, harga komoditas, indeks atau tingkat harga, jumlah hari-hari yang hangat pada musim dingin atau variabel lain yang mencakup peristiwa yang terjadi maupun tidak terjadi seperti pembayaran yang dijadualkan dalam suatu kontrak. b. Jumlah nosional (notional amount) adalah banyaknya unit mata uang , saham, ukuran kapasitas, berat atau unit lain yang ditetapkan dalam instrumen keuangan. 2. Instrumen keuangan atau kontrak lain tidak memerlukan investasi awal neto atau jikapun ada maka investasi neto awal dari pada yang diperlukan untuk jenis kontrak yang diharapkan mempunyai tanggapan yang serupa pada perubahan faktor pasar. 3. Persyaratan kontrak : a. memerlukan atau memperbolehkan suatu penyelesaian neto (neto settlement) b. menyediakan penyerahan aset yang menempatkan penerima dalam posisi ekonomi yang secara substansial tidak berbeda dengan penyelesaian neto atau c. kontrak yang siap untuk diselesaikan neto oleh pasar atau mekanisme lain diluar kontak. contoh, sebuah kontrak masa depan (forward contract) mengharuskan penyerahan atas sejumlah saham namun ada mekanisme pasar opsi yang menawarkan kesempatan untuk siap menjual kontrak atau untuk masuk ke dalam suatu kontrak yang saling menghapuskan atau saling mengompensasi ( offsetting contract). Adakalanya instrumen keuangan mempunyai derivatif yang melekat (embedded derivative) yang harus dipisahkan atau dipindahkan dari kontrak utamanya. contoh, penawaran utang perusahaan yang mencakup bunga reguler namun disertai pula dengan adanya kemungkinan pembayaran premi berdasarkan harga masa depan komoditas seperti halnya minyak mentah.Dalam hal ini fitur pembayaran bersyarat tersebut adalah derivatif. contoh lain, perjanjian utang yang menetapkan pokok pinjaman namun tingkat bunganya berdasarkan pada LIBOR (London Interbank offered rate) yang bersifat variabel. Dalam hal ini, bunga tersebut derivatif yang ditempelkan karena sifat variabelnya yang diturunkan dari pasar. Derivatif Yang Ditujukan Sebagai Lindung Nilai Derivatif dapat ditujuhkan untuk melindungi nilai atau mengurangi risiko . Beberapa perusahaan menggunakan derivatif bukan untuk lindung nilai namun sebagai instrumen keuangan yang bersifat spekulatif. Contoh, perusahaan dapat menandatangi kontrak masa depan yang tidak mempunyai tujuan untuk saling menghapuskan nilai apapun. Dalam hal ini, kerugian atau keuntungan derivatif dicatat dalam laba periode berjalan. PSAK 55 memberikan persyaratan spesifik dalam pengklasifikasian derivatif sebagai suatu aktivitas lindung nilai . Akuntansi lindung nilai menghapuskan (kerugian) atas pos yang dilindungi atas kerugian (keuntungan) dari instrumen lindung nilai. Lindung nilai dapat digunakan untuk : 1. risiko kurs mata uang asing dimana kurs dapat berubah setiap saat 2. risko tingkat bunga khususnya untuk perusahaan yang mempunyai utang yang bersifat variabel 3. risiko komoditas dimana harga masa depan dapat berbeda dari harga tunai. Suatu instrumen derivatif dapat diklasifikasikan sebagai instrumen lindung nilai jika dan hanya jika seluruh kriteria berikut dipenuhi : 1. Dokumentasi yang cukup harus disajikan pada awal jangka waktu lindung nilai untuk menentukan tujuan dan sasaran dari lindung nilai. Instrumen lindung nilai dan hal-hal yang dilindungi serta bagaimana aktivitas lindung nilai tersebut akan dievaluasi secara berkesinambungan. 2. Lindung nilai harus sangat efektif dalam mengompensasi seluruh perubahan dalam nilai wajar maupun arus kas yang dihubungkan dengan nilai yang dilindungi dan seluruh strategi manajemen untuk melakukan lindung nilai tersebut secara konsisteen harus didokumentasikan selama jangka waktu lindung nilai. 3. Untuk lindung nilai arus kas, transaksi yang diperkirakan sebagai subjek lindung nilai harus dapat memiliki kemungkinan yang sangat tinggi (highly probable) dan harus menunjukkan adanya eksposur yang tinggi pada arus kas yang dapat menyebabkan timbulnya untung dan rugi akibat risiko tersebut. 4. Efektivitas lindung nilai harus dapat dihitung dengan meyakinkan, seperti lindung nilai atas nilai wajar atau arus kas harus dapat dihubungkan dengan risiko lindung nilai dan instrumen lindung nilai tersebut dapat dihitng dengan tepat. 5. Lindung nilai ditentukan secara berkesinambungan dan nilai pada bagian efektifnya ditentukan secara aktual sepanjang periode pelaporan keuangan. Efektivitas dipandang sebagai kemampuan instrumen derivatif untuk menghapuskan perubahan dalam nilai wajar atas arus kas barang yang dilindungi antara 80 sampai 125 % dari perubahan nilai barang yang dilindungi. Derivatif yang memenuhi persyaratan untuk lindung nilai dan digunakan oleh manajemen perusahaan untuk memenuhi tujuan tersebut diatur dalam PSAK 55 sebagai berikut : 1. Lindung nilai atas nilai wajar (fair value hedges) digunakan untuk melindungi risiko perubahan nilai wajar dari kewajiban atau aset atau komitmen (firm commitment) yang belum diakui untuk membeli atau menjual aset pada harga tetap atau porsi tertentu seperti aset, kewajiban aqtau komitmen yang dapat dikaitkan dengan risiko tertentu dan dapat menyebabkan timbulnya keuntungan dan kerugian.Keuntungan dan kerugian neto dari dari perubahan nilai wajar instrumen lindung nilai diakui pada laporan laba rugi periode berjalan. Pada saat yang sama nilai terbawa dari nilai lindung tersebut akan disesuaikan untuk untuk atau rugi dengan risiko lindung nilai , dimana hal ini juga langsung diakui pada laporan laba rugi periode berjalan..Contoh lindung nilai atas nilai wajar disajikan dalam lampiran 11B dengan menggunakan suatu kontrak opsi untuk melindungi efek/surat berharga yang tersedia untuk dijual. 2. Lindung nilai arus kas (cash flow hedges) digunakan untuk melindungi risiko perubahan nilai arus kas yang diantisipasi yang masuk atau keluar dari perusahaan untuk aset dan kewajiban yang diakui seperti (pembayaran bunga masa depan atau utang bunga dengan tingkat bunga variabel) atau transaksi yang diperkirakan sangat pasti terjadi dan dapat memengaruhi laba dan rugi. Bagian laba atau rugi atas instrumen keuangan yang ditetapkan sebagai bagian efektif harus dilaporkan sebagai bagian dari ekuitas dan akan dipindahkan dalam laporan laba rugi ketiks trsndskdi lindung nilai ketika lindung nilai tersbut memengaruhi laba rugi berjalan.Bagian efektif didefinisikan sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian instrumen lindung nilai yang menghapuskan kerugian atau keuntungan pada pos yang dilindungi.Bagian perubahan nilai pasar wajar ini berkaitan dengan nilai intrinsik dari perubahan variabel pokok yang mendasari.Sisa keuntungan atau kerugian pada instrumen lindung nilai didefinisikan sebagai bagian yang tidak efektif.Perubahan pada nilai pasar wajar derivatif ini berkaitan dengan nilai waktu derivatif tersebut dan menjadi nol pada tanggal masa berlaku derivatif tersebut habis.Jika lindung nilai atas transaksi yang diperkirakan akan menyebabkan pengakuan aset atau kewajiban keuangan maka setiap untung atau rugi dari setiap instrumen keuangan yang sebelumnya diakui langsung sebagai bagian ekuitas - langsung dipindahkan dalam laporan laba rugi pada periode yang sama dimana aset atau kewajiban keuangan tersebut menghasilkan laba atau rugi. contoh penentuan bagian efektif dan tidak efektif dari perubahan nilai derivatif disajikan dalam lampiran 11B sehubungan dengan lindung nilai arus kas yang menggunakan opsi untuk melindungi nilai pembelian persediaan yang diantisipasi di masa depan. 3. lindung nilai dari investasi neto operasi di luar negeri Derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai untuk jenis risiko mata uang asing ini mempunyai keuntungan atau kerugian yang dilaporkan dalam pendapatan komprehensip lainnya sebagai bagian dari penyesuaian translasi kumulatif . Kontrak Pertukaran Masa Depan Untuk laporan keuangan yang berakhir pada bulan Oktober 2005, Komite nilai tukar mata uang asing (foreign exchange committe) dari Badan reserve federal new york melaporkan bahwa volume rata-rata harian pada instrumen nilai tukar adalah sebesar $440 miliar sedangkan volume rata-rata harian transaksi opsi MUA sebesar $37 miliar. The Chicago Mercantile Exchange (CME) adalah pasar perdagangan mata uang asing terbesar di dunia dan juga sangat teratur. CME juga tempat pertemuan pembeli dan penjual baik melalui sistem perdagangan elektronik (CME Globec) maupun melalui pasar bursa yang terbesar . Selama tahun 2005 lebih dari 84 juta kontrak MUA dengan nilai perdagangan sebesar $10,2 triliun diperdagangkan di CME . Pada bulan Mei 2006 produk pertukaran MUA CME rata-rata mencatat 501.000 kontrak perhari dan naik 69% dibanding tahun sebelumnya. Produk pertukaran MUA melalui sistem perdagangan elektronik mencatat 451.000 kontrak per hari meningkat 90 % dari tahun sebelumnya. Perusahaan yang beroperasi di mancanegara seringkali menggunakan kontrak pertukaran masa depan (foreign exchange contract) dengan pedagang MUA untuk menukarkan berbagai mata uang pada kurs dan tanggal tertentu di masa depan. Kasus 1 Mengelola Posisi Aset Atau Kewajiban Neto Yang Terkena Eksposur Mata Uang Asing : Bukan Instrumen Lindung Nilai Penggunaan paling umum dari kontrak pertrukaran mata uang asing adalah untuk mengelola posisi mata ang asing, baik posisi aset neto yang terkena eksposur maupun kewajiban neto.Kontrak pertukaran mata uang asing akan menyeimbangkan antara kewajiban dalam suatu mata uang asing dalam piutang mata uang asing yang sama sehingga akan menghapuskan risiko fluktuasi mata uang asing . Contoh, perusahaan Indonesia membeli barang dari perusahaan Amerika yang mengaruskan pembayaran dalam dolar AS. Jika transaksi didenominasi dalam dolar AS, maka perusahaan Indonesia terkena risiko perubahan nilai kurs antara rupiah dan dolar.Agar dapat terlindungi dari dampak fluktuasi nilai dolar, maka perusahaan Indonesia memasuki kontrak pertukaran mata uang asing untuk menerima dolar pada tanggal pelunasan di masa depan .Perusahaan Indonesia kemudian menggunakan dolar tersebut untuk menyelesaikan komitmen mata uang asing yang timbul dari transaksi pembelian. Alternatif lain, perusahaan Indonesia dapat mempunyai piutang yang didonominasi dalam mata uang asing yang juga dapat dikelola dengan kontrak pertukaran mata uang asing. Dalam kasus ini perusahaan Indsonesia melakukan kontrak untuk unit mata uang asing keppada pedagang mata uang asing di masa depan untuk ditkarkan dengan rupiah. PSAK 55 menjelaskan aturan umum bahwa kurs yang relevan untuk menilai kontrak pertukaran mata uang asing adalah kontrak masa depan pada tiap tanggal penilaian . Ingat bahwa PSAK 10 menjelaskan bahwa piutang usaha atau utang usaha yang didenominasi dalam mata uang asing dinilai dengan menggunakan kurs tunai pada tanggal penilaian. Kontrak pertukaran harus disesuaikan atas perubahan nilai wajarna. Karena dua kurs yang digunakan berbeda-kurs tunai dan kurs masa depan - umumnya akan timbul perbedaan antara jumlah keuntungan atau kerugian.Perbedaan ini tidak terlalu besar namun akan menimbulkan sedikit volatilitas dalam arus laba. Nilai Waktu (time value) dan arus kas masa depan adari kontrak pertukaran PSAK 55 mengharuskan pengakuan faktor bunga jika bunga yang kenakan signifikan.jika bunga signifikan maka perusahaan harus menggunakan nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diperkirakan untuk menilai kontrak pertukaran secara wajar. Dengan menggunakan nilai sekarang maka perusahaan secara eksplisit mengakui nilai waktu dari ang. . Nilai bunga yang disajikan pada contoh berikut(untuk memfokuskan point utama untuk akuntansi lindung nilai ) dianggap tidak signifikan.Contoh, comprehensip terhadap penggunaan nilai waktu dari uang untuk menilai kontrak masa depan disajikan di lampiran 11A. Ilustrasi mengelola posisi kewajiban neto yang terkena eksposur. 1 Pada tangal 1 Oktober 2011, Pt Induk membeli barang secara kredit dari Tokyo Industries dengan nilai 2.000.000 yen 2 Transaksi tersebut didenominasi dalam yendan PT Induk menhapuskan risiko dalam kewajiban mata uang asingnya dengan kontrak pertukaran untuk menerima 2.000.000 ywn dari pedagang mata uang asing. 3 Jangka waktu kontrak pertukaran MUA = periode kredit 6 bulan yang diberikan oleh Tokyo Industries 4. Tanggal akhir tahun PT induk adalah 31 Desember sementara utang akan dilunasi pada tanggal 1 April 2012. Kurs langsung yang relevan adalah : --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Nilai setara rupiah dari 1 yen Tanggal Kurs Tunai Kurs Masa Depan -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------1 Okt 2011(tanggal transaksi) Rp 80,Rp 85 (240 hari) 31 Desember 2011 (tanggal neraca) 90,Rp 87 ( 90 hari) 1 April 2012 (tanggal pelunasan) 86,----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Ayat Jurnal yang diperlukan : 1 Oktober 2011 (5) Persediaan Utang Usaha (¥) 160.000.000,= 160.000.000,- membeli persediaan secara kredit Rp 160.000.000,- (¥2.000.000 x Rp 80,-) (6) Piutang mata uang asing dari Broker (¥) 170.000.000 Utang rupiah ke broker 170.000.000,- Membeli kontrak masa depan untuk menerima ¥2.000.000 (170.000.000 =¥2.000.000 x Rp 85,- kurs masa depan. Jurnal penyesuaian PT Induk per 31 Desember 2011 : (7) Piutang MUA dari Broker (¥) 4.000.000 Keuntungan transaksi MUA 4.000.000,- Menyesuaikan piutang yang didenominasi dalam yen menjadi nilai setara dolar AS sekarang menggunakan kurs masa depan sesuai dengan PSAK 55. Rp 174.000.000 = ¥2.000.000 x Rp 87,- Kurs masa depan 90 hari pada 31 Desember 2011 Rp 170.000.000 = ¥2.000.000 x Rp 85,- kurs masa depan 180 hhr sejak tgl. 1 Oktober Rp 4.000.000 = ¥2.000.000 x (87-85) (8) Kerugian Transaksi MUA Utang Usaha (¥) 20.000.000,20.000.000,- Menyesuaikan utang usaha yang didenominasi dalam yen menjadi nilai setara dolar AS sekarang menggunakan kurs tunai sesuai dengan PSAK 55. Rp 180.000.000 = ¥2.000.000 x Rp 90,- Kurs tunai pada 31 Desember 2011 Rp 160.000.000 = ¥2.000.000 x Rp 80,- kurs tunai pada tgl. 1 Oktober Rp 20.000.000 = ¥2.000.000 x (90-80) Fitur 11 - 4 Akun T untuk ilustrasi manajemen kewajiban noto yang terkena eksposur Piutang MUA (¥) dari Broker Utang Usaha (¥) ------------------------------------------------------------- ---------------------------------------------------------------(6) 170.000.000 ! ! (5) 160.000.000 (7) 4.000.000 ! ! (8) 20.000.000 31/12 S174.000.000 ! ! 31/12S180.000.000 !(9) !(12) 172.000.000 (10) 8.000.000 ! 2.000.000 (13)172.000.000 ! Unit MAU (¥) ----------------------------------------------------------(12) 172.000.000! (13) 172.000.000 ! ! Unit Rupiah ke Broker (rp) -------------------------------------------------------!(6) 170.000.000 !31/12S170.000.000 (11) 170.000.000 ! Ayat jurnal yang diharuskan pada tanggal 1 April 2012 : (9) Kerugian Transaksi MUA Piutang MUA (¥) dari Broker 2.000.000,2.000.000,- Menyesuaikan piutang menggunakan kurs tunai pada tanggal pelunasan. (10) Utang Usaha (¥) Keuntungan transaksi MUA 8.000.000,8.000.000,- Menyesuaikan utang di denominasi yen sesuai kurs tunai tanggal pelunasan (11) Utang Rupiah ke Broker Kas 170.000.000 170.000.000 Menyerahkan rupiah ke Broker sebagaimana ditentukan kontrak masa depan (12) Unit MUA (¥) Piutang MUA dariBroker(¥) 172.000.000,172.000.000 Menerima yen dari broker, dinilai kurs tunai 1 April 2012 (13) Utang Usaha (¥) Unit MUA (¥) 172.000.000 172.000.000 Membayar ¥2.000.000 ke Tokyo industries, sebagai pelunasan utang usaha Pelaporan Formal Neraca Atas Jumlah Neto Kontrak Masa Depan PSAK 55 mengharuskan pengakuan semua derivatif dalam neraca pada nilai wajarnya. Ini berarti neraca menyajikan piutang neto dalam kontrak masa depan dari broker terhadap utang rupiah ke broker.Beberapa perusahaan mencatat kontrak masa depan hanya menggunakan memorandum , berdasarkan filosofi bahwa kontrak hanyalah sat pertukaran mata uang asing dengan MUA lainnya. Piutang usaha atau utang usaha yang di denominasi MUA yang mendasari tetap disajikan. contoh: neraca formal yang disajikan per 1 Oktober 2011 , setelah pencatatan transaksi di ayat jurnal (5) dan (6) maka jumlah neto yang dilaporkan adalah : ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Aset Kewajiban ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Persediaan 160.000.000 ! Utang Usaha (¥) 160.000.000 --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Dalam metode neto pelaporan kontrak masa depan, keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai kontrak masa depan harus dicatat dan dilaporkan di neraca. Neraca yang disusun pada tanggal 31 Desember 2011 , setelah mengikhtisarkan ayat jurnal (7) dan (8) , memiliki akun berikut : ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Aset Kewajiban ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Kontrak masa depan (¥) 4.000.000 ! Utang Usaha (¥) 4.000.000 pada nilai wajar ! Saldo laba (untuk kerugian ! pertukaran neto) (16.000.000) --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Penyajian neto di neraca pada tanggal 1 April 2012 , sesaat setelah ayat jurnal (10) tetapi sebelum penyelesaian kontrak masa depan dan utang usaha adalah : ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Aset Kewajiban ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Kontrak masa depan (¥) 2.000.000 ! Utang Usaha (¥) 172.000.000 pada nilai wajar ! Saldo laba (sebesar jumlah ! premi) (10.000.000) ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Kasus 2 Lindung Nilai Komitmen Mata Uang Asing Belum Diakui : Lindung Nilai Atas Nilai Wajar Mata Uang Asing Perusahaan dapat mengalami risiko MUA sebelum terjadi transaksi pembelian atau penjualan. contoh, perusahaan dapat menandatangani pembelian yang tidak dapat dibatalkan untuk membeli barang dari entitas asing di masa depan yang akan dibayar dalam mata uang asing.Dengan menyetujui harga beli pada saat ini untuk pembelian masa depan , perusahaan telah terikat dalam komitment mata uang asing yang dapat diidentifikasi walapun pembelian belum terjadi . : yaitu kontrak pembelian masih executory (belum diakui) . Perusahaan belum mempunyai kewajiban hinga barang diserahkan tetapi perusahaan mempunyai risiko perubahan kurs sebelum tanggal transaksi (tanggal penyerahan barang). PSAK 55 menjelaskan perlakuan akuntansi untuk penggunaan kontrak masa depan atas lindung nilai komitment mata uang asing belum diakui (hedging unrecognized foreign currency firm comitment. Perusahaan dapat memisahkan komitmen menjadi aspek instrumen keuangan (kewajiban untuk membayar yen ) dan aset nonkeuangan (hak untuk menerima persediaan ). Kontrak pertukaran yang dipisahkan tersebut adalah lindung nilai atas perubahan nilai wajar dari komitmen untuk risiko mata yang asing yang dilindungi nilainya. PSAK 55 menjelaskan bahwa lindung nilai atas komitmen termasuk dalam kategori akuntansi untuk lindung nilai atas nilai wajar dan kontrak pertukaran akan dinilai pada nilai wajarnya. Menarik untuk dicatat bahwa terdapat perbedaan perlakuan akuntansi untuk lindung nilai transaksi yang diperkirakan ( lindung nilai arus kas) dibandingkan lindung nilai atas komitmen mata uang asing belum diakui (lindung nilai atas nilai wajar). Transaksi yang diperkirakan (forcasted)adalah transaksi yang diantisipasi (anticipated) namun tidak dijamin (guaranteed). Transaksi yang diperkirakan dapat terjadi sebagaimana diperkirakan , tetapi lindung nilai atas transaksi yang diperkirakan diperlakukan sebagai lindung nilai arus kas.dengan bagian efektif dari perubahan nilai wajarnya diakui dalam pendapatan komprehensif. Dilain pihak, komitmen adalah perjanjian dengan pihak yang tidak memiliki hubungan istimewa yang bersifat mengikat dan umumnya mempunyai kekuatan hukum, Perjanjian tersebut mempunyai karakteristik sbb: 1. Perjanjian menjelaskan semua hal-hal yang signifikan seperti kuantitas, harga yang tetap, dan waktu terjadinyatransaksi .Harga dapat di denominasi dalam mata uang fungsional entitas atau dalam mata uang asing. 2. Persetujuan harys berisi provisi finalti yang cukup besar hingga menyebabkan kemungkinan besar terjadi pelaksanaan perjanjian. Transaksi yang diperkirakan dapat menjadi komitmen jika perjanjian dengan karakteristik tersebut diatas dibuat antara pihak-pihak terkait. Setiap lindung nilai arus kas atas transaksi yang diperkirakan dapat berubah menjadi lindung nilai atas nilai wajar pada saat dibuatnya perjanjian komitmen. Akan tetapi semua transaksi yang dicatat dalam pendapatan komprehensif lain-lain dalam lindung nilai arus kas tidak diklarifikasi ke laba samapi transaksi yang diperkirakan tersebut memengaruhi perhitungan laba. PSAK 55 memberikan panduan untuk manajemen perusahaan untuk memilih dasar yang akan digunakan untuk pengukuran efektivitas lindung nilai.manajemen dapat memilih kurs masa depan , kurs tunai, atau nilai intrinsik untuk mengukur efektivitas.Contoh yang digunakan dalam hal ini, menggunakan kurs masa depan yang komitmen dengan aturan umum untuk penilaian kontrak masa depan yang diharuskan dalam PSAK 55.Pengukuran perubahan nilai wajar dalam kontrak masa depan menggunakan kurs masa depan selama jangka waktu kontrak dan kemudian, jika bunga signifikan, perubahan dalam kurs masa depan didiskontokan untuk mencerminkan nilai waktu dari uang. Ilustrasi Lindung Nilai Komitmen MUA Belum Diakui. Transaksi impor antara PT induk dan Tokyo Industries yang digunakan dalam bab ini akan ditambah dengan informasi berikut : 1. Pada tanggal 5 Agustus 2011, PT Induk membuat kontrak dengan Tokyo Industries untuk membeli barang yang dipesan khsusus. Pembuatan dan pengiriman barang tersebut akan memerlukan waktu 60 hari (tanggal 1 Oktober 2011).Harga kontrak adalah 2.000.000 yen , yang akan dibayar pada tanggal 1 April 2012 , yaitu 180 hari setelah pengiriman barang. 2. Pada tanggal 1 Agustus 2011, PT Induk melakukan lindung nilai atas komitmen MUA dengan kontrak masa depan untuk menerima 2.000.000 yen dalam 240 hari ( 60 hari sampai pengiriman ditambah 180 hari periode kredit) . Kurs masa depan untuk kontrak masa depan 240 hari adalah Rp 81,- untuk 1 yen.Tujuan kontrak masa depan 240 hari ini ada dua : Pertama, untuk 60 hari dari tangal 1 Agustus 2011 sampai 1 Oktober 2011, kontrak masa depan adalah untuk lindung nilai komitmen MUA yang dapat diidentifikasi. ke dua, untuk periode 180 hari dari tanggal 1 Oktober 2011 sampai 1 April 2012 , kontrak masa depan adalah untuk lindung nilai atas posisi kewajiban neto yang terkena eksposur dalam MUA. Kurs yang relevan untuk contoh ini adalah : --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Nilai setara rupiah dari 1 yen Tanggal Kurs Tunai Kurs Masa Depan -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------1 Agustus 2011 Rp 75,Rp 83 (240 hari) 1 Oktober 2011 80,Rp 85 (180 hari) ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Diasumsikan bahwa bunga tidak signifikan dan efektivitas lindung nilai diukur dengan menggunakan referensi perubahan kurs masa depan. 1 Agustus 2011 (14) Piutang MUA dari Broker (¥) Utang Rupiah ke Broker 166.000.000,166.000.000,- Menandatangani kontrak masa depan untuk menerima 2.000.000 yen dalam 240 hari Rp 166.000.000 = ¥2.000.000 x Rp 83 kuurs masa depan 240 hari pada 1 Agustus 2011 Pada tanggal 1 Oktober 2011, kontrak kontrak masa depan dinilai kembali sesuai dengan nilai wajarnya berdasarkan PSAK 55 Utang usaha dalam yen dicatat pada saat penerimaan persediaan. 1 Oktober 2011 (15) Piutang MUA dari Broker (¥) Keuntungan Transaksi MUA 4.000.000,4.000.000,- Menyesuaikan kontrak masa depan nilai wajarnyamenggunakan kurs masa depan pada tanggal tersebut dan mengakui keuntungan : Rp 170.000.000 = ¥2.000.000 x Rp 85,- kurs masa depan 180 hari pada tanggal 1 Oktober 2011 Rp 166.000.000 = ¥2.000.000 x Rp 83,- kurs masa depan 240 hari pada tanggal 1 Agustus 2011 Rp 4.000.000 = ¥2.000.000 x ( Rp 85 - Rp 83) (16) Kerugian Transaksi MUA Komitmen 4.000.000 4.000.000 Untuk mencatat kerugian dari aspek instrumen keunagn dan komitmen : Rp 170.000.000 = ¥2.000.000 x Rp 85,- kurs masa depan 180 hari pada tanggal 1 Oktober 2011 Rp 166.000.000 = ¥2.000.000 x Rp 83,- kurs masa depan 240 hari pada tanggal 1 Agustus 2011 Rp 4.000.000 = ¥2.000.000 x ( Rp 85 - Rp 83) Akun komitmen adalah akun temporer selama jjangka waktu komitmen yang belum diakui. Jika akun tersebut mempunyai saldo debit maka akan ditampilkan dalam bagian aset di neraca. Jika sebaliknya (seperti contoh ini) akan ditampilkan dalam bagian kewajiban di kredit. ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Aset Kewajiban ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Kontrak masa depan pada nilai wajar 4.000.000 ! Kewajiban 4.000.000 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Ingat bahwa keuntungan transaksi MUA Rp 4.000.000,- dihapus terhadap kerugian MUA sebesar Rp 4.000.000,sehinggga tidak ada pengaruhnya terhadap laba. Ayat jurnal berikut mencatat penerimaan persediaan dan pengakuan utang usaha dalam yen. Ingat bahwa akun temporer , Akun Komitmen, ditutup terhadap harga beli persediaan. Utang uusaha dinilai pada kurs tunai sesuai PSAK 10 : (17) Persediaan Komitmen Utang Usaha (¥) 156.000.000,4.000.000,160.000.000,- Mencatat utang usaha menggunakan kurs tunai dan mencatat pembelian persediaan Rp 160.000.000,- = ¥2.000.000 x Rp 80 kurs pada tanggal 1 Oktober. Pembahasan Penting Dari Ilustrasi Kasus 3 Lindung Nilai Komitmen Mata Uang Asing Belum Diakui : Lindung Nilai Arus Kas Mata Uang Asing Menarik untuk dicatat bahwa perbedaan perlakuan akuntansi untuk lindung nilai transaksi yang diperkirakan sebagai lindung lindung nilai arus kas dengan lindung nilai komitmen mata uang asing yang dapat diidentifikasi sebagai lindung nilai atas nilai wajar. Transaksi yang diperkirakan (forcasted) adalah transaksi yang diantisipasi (anticipated) namun tidak dijamin (guaranteed). Transaksi yang diperkirakan dapat terjadi sesuai dengan yang diperkirakan , tetapi lindung nilai atas transaksi yang diperkirakan diperlakukan sebagai lindung nilai arus kas dengan bagian efektif dari perubahan nilai wajarnya diakui dalam pendapatan komprehensif. Jenis lindung niali ini adalah lindung nilai terhadap perubahan dalam arus kas yang mungkin terjadi di masa depan yang akan timbul dari perubahan dalam kurs mata uang asing. Transaksi yang diperkirakan dapat menjadi komitmen jika pihak-pihak yang terlibat membuat perjanjian yang mengikat. contoh, Pembelian persediaan diperkirakan, tetapi tidak terdapat perjanjian yang mengikat untuk pembelian tersebut. PT Induk memasuki kontrak masa depan yang merupakan lindung nilai terhadap arus kas masa depan dari transaksi yang diperkirakan , termasuk utang usaha yang didenominasi dalam MUA yang timbul dari pembelian . Fitur 11- 6 menyajikan ayat jurnal untuk kasus ini dengan memasukkan ayat jurnal ilustrasi kasus 1 yang tidak berubah yang menidentifikasikan ayat jurnal yang akan berubah dengan huruf C di belakang nomor ayat jurnal. Ingat bahwa perbedaan utama dalam akuntansi kontrak masa depan sebagai lindung nilai arus kas dibandingkan lindung nilai atas nilai wajar di kasusu 2 adalah : 1. bagian efektif dari penilaian kembali kontrak masa depan dicatat dalam pendapatan komprehensif lainnya. 2. tidak ada akun komitmen dalam transaksi yang diperkirakan 3. tidak diharuskan ada penilaian kembali piutang kontrak masa depan pada tanggal 1 Oktober dan persediaan dicatat pada nilai setara rupiah yang dihitung menggunakan kurs tunai 4. terdapat penghapusan terhadap Pendapatan komprehensif lainnya untuk menandingi secara penuh keuntungan atau kerugian transaksi mata ang asing yang diakui dari utang usaha dalam MUA 5. sisa saldo pendapatan komprehensif lainnya sebesar Rp 6.000.000,- setelah utang usaha dibayar tanggal 1 April 2012pada akhirnya direklasifikasi ke harga pokok penjualan pada saat persediaan dijual.yang merupakan akhir proses laba yang terkait dengan lindung nilai arus kas. Fitur 11 - 5 Perbandingan Ayat Jurnal : Lindung Nilai Komitmen Belum Diakui Kontrak Masa Depan Lindung Nilai Komitmen Belum Diakui (menggunakan kurs masa depan) (menggunakan kurs masa depan) ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------1 Agustus 2011 mengakui kontrak masa depan pada kurs masa depan (14)Piutang Valuta Asing (¥) Utang Rupiah ke Broker 160.000.000,160.000.000,- 1 Oktober 2011Menilai kembali piutang valuta asing dan lindung nilai komitmen menggunakan kurs masa depan (15)Piutang MUA dari Broker (¥) 4.000.000,Keuntungan Transaksi MUA 4.000.000,- (16) Kerugian Transaksi VA4.000.000 Komitmen 4.000.000 Pengelolaan ekonomis dari utang valuta asing terkena eksposur (menggunakan kurs tunai) ---------------------------------------------------------------- 1 Oktober 2011Menerima persediaan , menutup komitmen, dan mengakui utang usaha valuta asing (17) Persediaan 156.000.000,Komitmen 4.000.000,Utang Usaha (¥) 160.000.000,31 Des.2011menilai kembali kontrak masa depan menggunakan kurs masa depan dan utang usaha dalam yen menggunakan kurs tunai (7)Piutang MUA dari Broker (¥)4.000.000 Keuntungan transaksi Val, Asing 4.000.000,- (8)Kerugian TMUA Utang Usaha (¥) 20.000.000 20.000.000 1 April 2012Menilai kembali kontrak masa depan pada tanggal jatuh tempo menggunakan kurs tunai dan utang usaha dalam yen menggunakan kurs tunai. (9) Kerugian Transaksi Valuta Asing 2.000.000,(10)Utang Usaha (¥) 8.000.000,Piutang Valuta Asing (¥) 2.000.000,Keuntungan Transaksi VA 8.000.000 1 April 2012Menyerahlkan Rp 166.000.000,- dari Broker dan menerima yen .Menggunakan yen utk melunasi utang (11)Utang Rupiah ke Broker166.000.000 Kas 166.000.000 (12) Unit Valuta Asing (¥)172.000.000,Piutang Valuta Asing(¥)172.000.000 (13) Unit Valuta Asing (¥)172.000.000 Utang Usaha (¥) 172.000.000 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Fitur 11 - 6 Ayat Jurnal Untuk Lindung Nilai Arus Kas Dari Transaksi Yang Diperkirakan Kontrak Masa Depan Ayat Jurnal untuk Utang Usaha Valuta Asing (menggunakan kurs masa depan) (menggunakan kurs masa depan) ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------1 Agustus 2011 mengakui kontrak masa depan pada kurs masa depan (14)Piutang Valuta Asing (¥) 160.000.000,Utang Rupiah ke Broker 160.000.000,1 Oktober 2011Menerima persediaanyang merupakan transaksi diperkirakan dan mengakui utang usaha valuta asing menggunakan kurs tunai (15C) Piutang Valuta Asing (¥) 4.000.000 (17C) Persediaan 180.000.000 Pend.Komprehensif lainnya 4.000.000 Utang Usaha (¥) 180.000.000 31 Des.2011menilai kembali kontrak masa depan menjadi nilai wajar akhir tahun menggunakan kurs masa depan sejak tanggal 1 Oktober dan mengakui laba dan rugi dalam pendapatan neto. Menilai utang usaha dalam yen menggunakan kurs tunai. (7)Piutang Valuta Asing (¥)4.000.000 Keuntungan transaksi Val, Asing 4.000.000,- (8)Kerugian Transaksi Val.Asing 20.000.000 Utang Usaha (¥) 20.000.000 1 April 2012Menilai kembali kontrak masa depan pada tanggal jatuh tempo menggunakan kurs tunai dan utang usaha dalam yen menggunakan kurs tunai. Menghapuskan keuntungan transaksi dari utang terhadap pendapatan komprehensif lainnya. (9) Pendapatan komprehensif lainnya2.000.000,Piutang Valuta Asing (¥) 2.000.000,- (10)Utang Usaha (¥) 8.000.000,Keuntungan Transaksi VA 8.000.000 1 April 2012Menyerahlkan Rp 166.000.000,- dari Broker dan menerima yen .Menggunakan yen utk melunasi utang (11)Utang Rupiah ke Broker166.000.000 Kas 166.000.000 (12) (¥) Unit Valuta Asing (¥)172.000.000,(13) Unit Valuta Asing (¥)172.000.000 Piutang Val Kerugian Transaksi MUA uta Asing(¥)172.000.000 Utang 172.000.000 Usaha Asumsikan penjualan persediaan dan berakhirnya proses pengakuan pendapatan dari pendapatan komprehensif lainnya dari kontrak masa depan. (C) Harga Pokok Penjualan 6.000.000 Pendapatan komprehensif lainnya 6.000.000 Harga Pokok Penjualan 172.000.000 Persediaan 172.000.000 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Kasus 4 Spekulasi Di Pasar Mata Uang Asing Sebuah entitas dapat memutuskan untuk berspekulasi dalam mata uang asing sebagaimana dapat dilakukan pada komoditas lain. Contoh, perusahaan Indonesia menduga bahwa rupiah akan menguat terhadap uero yaitu kurs langsung akan menurun.Dalam kasusu ini, perusahaan Indonesia dapat berspekulasi dengan kontrak masa depan dengan menjual uero untuk penyerahan di masa depan dengan harapan dapat membeli uero dengan harga lebih rendah pada saat penyerahan. Substansi ekonomis dari spekulasi MUA adalah untuk memberikan risiko MUA kepada investor sehingga investor berharap dapat memperoleh laba. Kurs untuk penilaian akun terkait dengan kontrak MUA spekulatif adalah kurs masa depan selama jangka waktu kontrak. Keuntungan atau kerugian dari kontrak MUA spekulatif dihitung dengan menetukan perbedaan antara kurs masa depan pada tanggal kontrak (atau tanggal penilaian sebelumnya) dengan kurs masa depan yang tersedia selama jangka waktu kontrak.Kurs masa depan digunakan untuk menilai kontak masa depan. Fitur 11 - 7 Ayat Jurnal Untuk Lindung Nilai Arus Kas Dari Transaksi Yang Diperkirakan Kontrak Masa Depan Ayat Jurnal untuk Utang Usaha Valuta Asing (menggunakan kurs masa depan) (menggunakan kurs masa depan) ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------1 Agustus 2011 mengakui kontrak masa depan pada kurs masa depan (14)Piutang Valuta Asing (¥) 160.000.000,Utang Rupiah ke Broker 160.000.000,1 Oktober 2011Menerima persediaanyang merupakan transaksi diperkirakan dan mengakui utang usaha valuta asing menggunakan kurs tunai (Tidak ada penilaian kembali piutang usaha dalam MUA (17C) Persediaan 160.000.000 pada tanggal ini ) Utang Usaha (¥) 160.000.000 31 Des.2011menilai kembali kontrak masa depan menjadi nilai wajar akhir tahun menggunakan kurs masa depan sejak tanggal 1 Oktober dan mengakui abagian efektif dari perubahan nilai dalam pendapatan komprehensif lainnya.Menilai kembali utang usaha dalam yen menggunakan kurs tunai .Kemudian sesuai PSAK 55, mereklasifikasi bagian pendapatan komprehensif lainnya yang jumlahnya dihapus dengan kerugian TVA yang diakui dari utang VA yang diukur kembali menggunakan kurs tunai sesuai dengan PSAK 10. (7)Piutang Valuta Asing (¥)8.000.000 Keuntungan transaksi Val, Asing 8.000.000,- (8)Kerugian Transaksi Val.Asing 20.000.000 Utang Usaha (¥) 20.000.000 (9) Pendapatan komprehensif lainnya 20.000.000 Keuntungan TVA 20.000.000 1 April 2012Menilai kembali kontrak masa depan pada tanggal jatuh tempo menggunakan kurs tunai dari utang usaha dalam yen menggunakan kurs tunai. Menghapuskan keuntungan transaksi dari utang terhadap pendapatan komprehensif lainnya. (9) Pendapatan komprehensif lainnya2.000.000,Piutang Valuta Asing (¥) 2.000.000,(C) Kerugian Transaksi Val.Asing 8.000.000 Pendapatan komprehensif lainnya 8.000.000,- (10)Utang Usaha (¥) 8.000.000,Keuntungan Transaksi VA 8.000.000 1 April 2012Menyerahlkan Rp 166.000.000,- dalam rupiah dari Broker dan menerima yen .Menggunakan yen untuk melunasi utang usaha (11)Utang Rupiah ke Broker166.000.000 Kas 166.000.000 (12) Unit Valuta Asing (¥)172.000.000,Piutang VA (¥) 172.000.000 (13) Utang Usaha (¥) 172.000.000 Unit Valuta Asing (¥)172.000.000 Asumsikan penjualan persediaan dan berakhirnya proses pengakuan pendapatan dari pendapatan komprehensif lainnya dari kontrak masa depan. (C) Harga Pokok Penjualan 6.000.000 Pendapatan komprehensif lainnya 6.000.000 Harga Pokok Penjualan 160..000.000 Persediaan 160..000.000 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Ilustrasi Spekulasi Dengan Kontrak Masa Depan Contoh, perusahaan Indonesia yang melakukan kontrak masa depan spekulatif dalam uero (€), suatu mata uang di mana perusahaan tidak mempunyai piutang, utang dan komitmen. 1. Pada tanggal 1 Oktober 2011 PT Induk melakukan kontrak masa depan 180 hari untuk menyerahkan €4.000 pada kurs masa depan Rp 14.740 = €1saat kurs tunai adalah Rp 14,730 = €1. Oleh karenanya kontrak masa depan akan menyerahkan €4.000 dan menerima Rp 58.960.000 (€4.000 x Rp 14.740,-) 2. Pada tanggal 31 Desember 2011 tanggal neraca- kurs masa depan untuk kontrak masa depan 90 hari adalah Rp 14.780,- = €1. dan kurs tunai untuk franc adalah Rp 14.750 = €1. 3. Pada tanggal 1 April 2012 , perusahaan membeli €4.000 dan menyerahkan franc ke broker , menerima harga kontrak masa depan yang disetujui Rp 58.960.000,- .Pada tanggal tersebut kurs tunai Rp 14.770,-= €1. Ikhtisar kurs langsung untuk ilustrasi ini adalah : --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Nilai setara rupiah dari 1 yen Tanggal Kurs Tunai Kurs Masa Depan -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------1 Oktober 2011 Rp 14.730,Rp 14.740 (180 hari) 31 Desember 2011 14.750,Rp 14.780 ( 90 hari) 1 April 2012 14.770,-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Ayat jurnal untuk mencatat transaksi tersebut adalah : 1 Oktober 2011 (18) Piutang Rupiah dari Broker (Rp) Utang MUA ke Broker (€1) 58.960.000 58.960.000 31 Desember 2011 (19) Kerugian Transaksi MUA Utang MUA ke Broker (€1) 1 April 2012 (20) Utang MUA ke Broker (€1) Keuntungan Transaksi MUA (21) Unit Transaksi MUA (€1) Kas (22) Utang MUA ke Broker (€1) Unit Transaksi MUA (€1) (23) Kas Piutang Rupiah dari Broker (Rp) 160.000,160.000,- 40.000 40.000 59.080.000 59.080.000 59.080.000 59.080.000,58.960.000,58.960.000,- Walaupun contoh ini menunjukkan penyerahan unit MUA dengan menggunakan kontrak masa depan , sebuah perusahaan juga dapat melakukan perjanjian untuk menerima unit MUA . Dalam kasus ini Ayat juranl 1 Oktober 2011 : (24) Piutang Rupiah dari Broker (Rp) Utang Mata Rupiah ke Broker 58.960.000 58.960.000,- Matriks MUA Hubungan antara perubahan dalam kurs dan keuntungan dan kerugian yang timbul diikhtisarkan dalam tampilan 11-8. Figur 11-8 Perubahan kurs langsung Peningkatan kurs Penurunan kurs (Rupiah melemah) (rupiah menguat) Transaksi atau Akun didenominasi Unit MUA Posisi Aset Menoter Neto, sebagai contoh, 1 Unit MUA 2. Piutang usaha 3. Piutang MUA dari Broker Keuntungan selisih kurs Kerugian selisih kurs Posisi Kewajiban Moneter Neto, sebagai contoh, 1. Utang Usaha Kerugian Keuntungan 2. Utang Obligasi selisih kurs selisih kurs 3. Utang MUA dari Broker ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- PEMBAHASAN TAMBAHAN Catatan Untuk Pengukuran Efektivitas Lindung Nilai Alokasi Pajak Antar Periode Atas Keuntungan (Kerugian) Mata Uang Asing Lindung Nilai Investasi Neto di Entitas Asing LAMPIRAN 11A ILUSTRASI PENILAIAN KONTRAK MASA DEPAN DENGAN PENGAKUAN NILAI WAKTU DARI UANG LAMPIRAN 11B PENGGUNAAN INSTRUMEN KEUANGAN LAINNYA OLEH PERUSAHAAN MULTINASIONAL