BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran atau Marketing Mix adalah kumpulan alat-alat yang dapat digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi penjualan. Perusahaan dapat menggunakan kombinasi dari unsur-unsur dalam bauran pemasaran agar keberhasilan tersebut dapat tercapai. Formula tradisional dari bauran pemasaran ini disebut sebagai 4P yaitu : 1. Product (Produk) 2. Price (Harga) 3. Place (Tempat menjual) 4. Promotion (Promosi) Penjelasannya adalah sebagai berikut : a. Product (Produk) Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Produk tidak hanya bentuk fisik yang bisa dilihat namun cangkupan lebih luas meliputi jasa, orang, acara, tempat, organisasi, idea dan lain sebagainya.2 2 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 12, (Jakarta: Erlangga, 2008), hlm. 266 http://digilib.mercubuana.ac.id/ http://digilib.mercubuana.ac.id/ b. Place (Distribusi) Secara garis besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempemudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat dan saat dibutuhkan).3 c. Promotion (Promosi) Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal terhadap produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.4 d. Price (Harga) Price atau harga adalah jumlah yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa. Dalam arti luas harga adalah jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.5 3 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 1997), hlm. 185 4 Ibid, hlm. 219 5 Philip Kotler & Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran Jilid 12, (Jakarta: Erlangga, 2008), hlm. 345 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 9 2.2 Promosi Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memperkenalkan produk. Produk meskipun bermanfaat, akan tetapi jika tidak dikenal oleh konsumen maka produk tersebut tidak akan diketahui kemanfaatannya dan mungkin tidak akan dibeli. Menurut Mc Carty promosi adalah: Penyampaian informasi dari penjual kepada pembeli untuk mempengaruhi sikap dan tingkah laku dilakukan konsumen. Dalam kegiatan promosi dapat dengan memanfaatkan sarana periklanan, personal selling, publisitas, dan promosi penjualan. 6 Menurut Stanton dalam Hadiyati, promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, penjualan personal, dan alat promosi yang lain, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.7 Alma mendefinisikan promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa. Menurut Tjiptono ada tiga tujuan utama dari promosi8, yaitu: 1. Menginformasikan (informing), meliputi: a. Menginformasikan pasar mengenai keberadaan suatu produk b. Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan c. Membangun citra perusahaan 2. Memengaruhi/membujuk (persuading) a. Membentuk pilihan merek b. Mengubah persepsi pelanggan c. Mendorong konsumen untuk menggunakan jasa perusahaan saat itu juga 3. Mengingatkan (reminding) a. Menjaga agar ingatan pertama konsumen jatuh pada jasa yang disediakan oleh perusahaan 6 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 1997), hlm. 221 Marius P. Angipora, Dasar-Dasar Pemasaran, (Jakarta: Penerbit: PT Raja Grafindo Persada, 1999) hlm. 61 8 Ibid 7 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 10 Sedangkan fungsi promosi menurut Basu Swastha adalah sebagai berikut9 : 1. Memberikan informasi Promosi dapat menambah nilai suatu barang dengan memberikan informasi kepada konsumen. Promosi dapat memberikan informasi baik tentang barangnya, harganya, ataupun informasi lain yang mempunyai kegunaan kepada konsumen. Nilai yang diciptakan oleh promosi tersebut dinamakan faedah informasi. Tanpa adanya informasi seperti itu orang segan atau tidak akan mengetahui banyak tentang suatu barang. Dengan demikian promosi merupakan suatu alat bagi penjual dan pembali untuk memberitahu kepada pihak lain tentang kebutuhan dan keinginan mereka, sehingga kebutuhan dan keinginan tersebut dapat dipengaruhi dengan mengadakan pertukaran yang memuaskan. 2. Membujuk dan memengaruhi Promosi selain bersifat memberitahukan juga bersifat untuk membujuk terutama kepada pembeli-pembeli potensial, dengan mengatakan bahwa suatu produk adalah lebih baik daripada produk yang lainnya. 3. Menciptakan kesan (image) Promosi dapat memberikan kesan tersendiri bagi calon konsumen untuk produk yang diiklankan, sehingga pemasar menciptakan promosi sebaik-baiknya misalnya untuk promosi advertising dengan menggunakan warna, ilustrasi, bentuk dan lay out yang menarik. 9 Basu Swastha, Manajemen Pemasaran Modern, ed.8 (Yogyakarta: Penerbit Liberty, 2000) hlm. 245-246 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 4. Promosi merupakan suatu alat mencapai tujuan Promosi dapat digunakan untuk mencapai tujuan, yaitu untuk menciptakan pertukaran yang efisien melalui komunikasi, sehingga keinginan mereka dapat terpenuhi dengan cara yang efisien dan efektif. Dalam hal ini komunikasi dapat menunjukan cara-cara untuk mengadakan pertukaran yang saling memuaskan. Secara singkat, promosi berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian akhirnya mengonsumsi dan selalu ingat akan produk tersebut. 2.3. Strategi Promosi Istilah strategi berasal dari kata Yunani yaitu strategia (stratos: militer, ag: memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal. strategi juga bisa diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert, strategi lebih diarahkan pada pengelolaan kegiatan dan operasi suatu bisnis tertentu dan berupaya menentukan pendekatan yang sebaiknya digunakan oleh suatu bisnis terhadap pasarnya dan melaksanakan pendekatan tersebut dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada dan dalam kondisi pasar tertentu.10 Menurut Fandy Tjiptono, strategi dapat didefinisikan sebagai program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan misinya, atau dapat diartikan sebagai pola tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu.11 Pernyataan strategi secara eksplisit merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis. Strategi memberikan kesatuan arah 10 11 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 1997), hlm. 3 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, ed.3 (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2008), hlm. 4 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 bagi semua anggota organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang diambil akan bersifat subjektif atau berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan yang lain. Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya strategistrategi yang kita terapkan, diantaranya: 1. Pedoman yang konsisten bagi pelaksanaan peka terhadap keputusan- keputusan dalam perusahaan 2. Perusahaan menjadi lebih lingkungan c. Membantu dalam mengambil keputusan 3. Menekan terjadinya peluang-peluang kesalahan dalam penerapan tujuan 4. Meminimalkan efek-efek dari kondisi dan perubahan yang merugikan. Strategi promosi menurut Moekijat adalah kegiatan perusahaan untuk mendorong penjualan dengan mengarahkan komunikasi- komunikasi yang meyakinkan kepada para pembeli. 12 Sedangkan menurut Lamb, Hair, McDaniel strategi promosi adalah rencana untuk penggunaan yang optimal dari elemen- elemen promosi : periklanan, hubungan masyarakat, penjualan pribadi dan promosi strategi promosi penjualan”.13 Dari defenisi diatas dapat dilihat bahwa merupakan kegiatan yang direncanakan dengan maksud membujuk, merangsang konsumen agar mau membeli produk perusahaan sehingga tujuan untuk meningkatkan penjualan diharapkan dapat tercapai. Strategi promosi berkaitan dengan masalah-masalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian komunikasi persuasif dengan konsumen. Adapun langkah-langkah dalam penyusunan strategi promosi adalah sebagai berikut: 12 Moekijat, Manajemen Pemasaran. (Bandung : Penerbit Mandar Maju, 2000) Hal 443 Charles W. Lamb, Joseph F. Hair, Carl Mcdaniel, Pemasaran. Ed.1 (Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2001) Hal 146 13 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 1. Penentuan Misi dan Tujuan Penentuan misi dan tujuan merupakan tanggung jawab manajer puncak, penentuan ini dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dibawa manajer. Nilai- nilai ini bisa mencakup masalah sosial dan etika atau masalah umum seperti ragam jasa yang ditawarkan serta cara pengoperasian perusahaan. 2. Analisis Internal Perusahaan Tujuan proses analisis internal ini adalah untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan strategi yang penting untuk menjadi dasar penentuan strategi promosi perusahaan. 3. Analisis Lingkungan Eksternal Analisis ini untuk mengidentifikasi cara-cara dalam perubahan lingkungan ekonomi, teknologi, sosial budaya, dan politik yang secara tidak langsung dapat memengaruhi perusahaan. Disamping itu, yang lebih penting adalah mengidentifikasi pasar dan pesaing perusahaan. 4. Identifikasi Kesempatan dan Ancaman Strategi Melihat kesempatan dan ancaman apa yang ada dapat menjadi faktor penentu strategi promosi yang akan diambil oleh perusahaan. 5. Pembuatan Keputusan dan Pelaksanaan Strategi Dengan ditetapkannya keputusan strategi, maka perusahaan memiliki kejelasan dalam menentukan langkah-langkah yang akan dilaksanakan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 6. Evaluasi Proses ini sering disebut sebagai strategic control. Setelah strategi dijalankan, manajer senantiasa memonitorik secara periodik untuk melihat apakah strategi promosi yang dijalankan mencapai tujuannya atau tidak. Berdasarkan beberapa konsep dasar strategi dan promosi, dapat dijelaskan bahwa strategi promosi adalah program yang direncanakan secara fundamental dalam melaksanakan promosi agar mampu memengaruhi pengetahuan, sikap, dan perilaku konsumen sehingga dapat mencapai tujuan promosi. Dalam strategi promosi ada dua strategi pokok yang menjadi kunci terlaksananya promosi dengan baik dan tercapainya tujuan promosi tersebut, yaitu bauran promosi dan pemilihan kategori media. 1. Bauran Promosi Menurut Kotler dan Gary A. dalam Alexander Sindoro. Bauran promosi adalah ramuan khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya.14 Menurut Basu Swastha dalam Marius P. Angipora (1999), bauran promosi adalah kombinasi Strategi yang paling baik dari variabel- variabel periklanan, personal selling dan alat promosi lainnya, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.15 Dalam melakukan promosi agar dapat efektif perlu adanya bauran promosi, yaitu kombinasi yang optimal bagi berbagai jenis kegiatan atau pemilihan jenis kegiatan promosi yang paling efektif dalam meningkatkan penjualan. Bauran promosi terdiri dari: 14 Kotler, Philip, dan Gary Armstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, Ed.7, Jilid 2, dialih bahasakan oleh Alexander Sindoro, (Jakarta: Penerbit Prenhallindo, 1997) hlm. 48 15 Angipora, Marius P., Dasar-Dasar Pemasaran, Ed .1 (Jakarta : Penerbit Raja Grafindo Persada 1999) hlm. 54 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 a. Advertising Pengertian periklanan menurut Lamb, Hair, McDaniel adalah komunikasi bukan pribadi, satu arah mengenai sebuah produk atau organisasi yang dibayar oleh seorang pemasar.16 Suatu iklan harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut: 1) Public presentation. Iklan memungkinkan setiap orang menerima pesan yang sama tentang produk yang diiklankan. 2) Pervasiveness. Pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk memantapkan penerimaan informasi. 3) Amplified expressiveness. Iklan mampu mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui gambar dan suara untuk menggugah dan memengaruhi perasaan khalayak. 4) Impersonality. khalayak Iklan tidak untuk bersifat memaksa memperhatikan dan menanggapinya, karena merupakan komunikasi yang monolog (satu arah). Peranan periklanan adalah untuk membangun kesadaran (awareness) terhadap keberadaan jasa yang ditawarkan, untuk menambah pengetahuan konsumen tentang jasa yang ditawarkan, dan untuk membujuk calon konsumen. Tujuan iklan yaitu: 1) Iklan yang bersifat memberi Informasi 2) Iklan membujuk 3) Iklan pengingat 16 Charles W. Lamb, Joseph F. Hair, Carl Mcdaniel. Pemasaran. Ed. 1, (Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2001) hlm.147 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 4) Iklan pemantapan b. Personal Selling Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon konsumen untuk memperkenalkan produk dan membentuk pemahaman sehingga konsumen menggunakan produknya. Penjualan personal (wiraniaga) mempunyai peranan yang penting dalam pemasaran jasa, karena : 1) Interaksi secara personal antar penyedia jasa dan konsumen sangat penting. 2) Jasa tersebut disediakan oleh orang bukan oleh mesin. 3) Orang merupakan bagian dari produk jasa. Adapun sifat – sifat penjualan personal adalah : a) Personal confrontation, hubungan yaitu adanya yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih. b) Cultivation, memungkinkan macam yaitu sifat berkembangnya hubungan, mulai yang segala dari sekedar hubungan jual beli sampai dengan suatu hubungan yang lebih akrab. c) Response, yaitu situasi yang seolah – olah mengharuskan pelanggan untuk mendengar, memperhatikan dan menanggapi. c. Publisity Menurut Lamb, Hair, McDaniel, publisitas adalah informasi publik mengenai sebuah perusahaan, barang http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 atau jasa yang tampil di media massa sebagai suatu jenis baru. 17 Publisitas merupakan pemanfaatan nilai – nilai berita yang terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan. Dibandingkan dengan iklan, publisitas mempunyai kredibilitas yang lebih baik, karena pembenaran (baik langsung maupun tidak langsung) dilakukan oleh pihak lain selain pemilik iklan. Di samping itu karena publisitas dimasukkan dalam berita atau artikel surat kabar, tabloid, majalah, radio dan televisi maka khalayak tidak memandangnya sebagai komunikasi promosi. Publisitas dapat memberi informasi lebih banyak dan lebih terperinci daripada iklan. Namun demikian karena tidak ada hubungan perjanjian antara pihak yang diuntungkan dan pihak penyaji, maka pihak yang diuntungkan tidak dapat mengatur kapan publisitas itu akan disajikan atau bagaimana publisitas tersebut disajikan. Oleh karena itu, kini publisitas biasanya merupakan bagian dari departemen humas perusahaan. d. Sales Promotion Lupiyoadi menyatakan bahwa promosi penjualan adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen sampai pada penjualan akhirnya. Point of sales promotion terdiri dari brosur, information sheets, dan lain-lain. 18 17 Charles W. Lamb, Joseph F. Hair, Carl Mcdaniel. Pemasaran. Ed. 1 (Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2001) hlm. 149 18 Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa. (Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2001) hlm. 109 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 Promosi penjualan bertujuan untuk merangsang tanggapan pembeli yang cepat (quick buying response) yang antara lain adalah perlombaan, pemberian hadiah, kombinasi penawaran, kupon, dan potongan harga untuk konsumen. e. Direct Marketing Direct marketing adalah komunikasi promosi yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang Dalam direct marketing, lokasi. komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut langsung ditanggapi konsumen. Terdapat tujuh area dari direct marketing, yaitu : 1) Direct mail 2) Mail order 3) Direct response 4) Direct selling 5) Telemarketing 6) Digital marketing 7) Internet f. Public Relations Public relations merupakan menyeluruh dari suatu memengaruhi persepsi, upaya perusahaan komunikasi untuk opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Yang adalah dimaksud dengan mereka yang http://digilib.mercubuana.ac.id/ kelompok-kelompok terlibat, itu mempunyai 19 kepentingan, dan dapat memengaruhi kemampuan perusahaannya dalam mencapai tujuannya. Kelompokkelompok tersebut bisa terdiri atas karyawan dan keluarganya, pemegang saham, konsumen, khalayak, pemerintah, serta media massa. Beberapa tugas penting public relations, yaitu: 1) Membangun citra (image) 2) Mendukung aktivitas komunikasi lainnya 3) Mengatasi masalah dan isu yang ada 4) Memperkuat positioning perusahaan 5) Memengaruhi publik 2. Kategori Media Secara umum, media-media yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi media cetak, media elektronik, media lini atas, dan media lini bawah. a. Media Cetak. Merupakan media yang statis dan mengutamakan pesan- pesan dengan sejumlah kata, gambar, atau foto baik dalam tata warna maupun hitam putih. Bentuk-bentuk iklan dalam media cetak biasanya berupa iklan baris, iklan display, suplemen, pariwara, dan iklan layanan masyarakat. Jenis-jenis media cetak terdiri atas: 1) Surat kabar 2) Majalah 3) Tabloid, selebaran, dan lain-lain. b. Media elektronik. Media dengan teknologi elektronik dan hanya bisa digunakan bila ada jasa transmisi siaran. Bentuk-bentuk iklan dalam media elektronik biasanya http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 berupa sponsorship, iklan partisipasi, pengumuman acara/film, iklan layanan masyarakat, jingle, sandiwara, dan lain-lain. Jenis-jenis media elektronik terdiri atas: 1) Televisi 2) Radio c. Media lini atas. Media iklan (biasanya berukuran besar) yang dipasang di tempat-tempat terbuka seperti di pinggir jalan, di pusat keramaian, atau tempat-tempat khusus lainnya. Jenis-jenis media lini atas terdiri atas: 1) Billboard 2) Baliho 3) Spanduk 4) Umbul-umbul, dan lain-lain d. Media lini bawah. Media-media minor yang digunakan untuk mengiklankan produk. Umumnya ada lima macam media yang digunakan dalam media lini bawah yaitu: a) Pameran b) Direct mail c) Point of purchase d) Merchandising schemes e) Kalender Seiring perkembangan zaman, internet hadir ditengah masyarakat memberi pilihan media baru yang disebut media online. Media online menjadi sarana promosi yang baru dan dinilai cukup efektif. Media online dipandang mampu memenuhi tujuan dari promosi itu sendiri. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 Dalam pengambilan keputusan pemilihan media, terdapat tahapan akhir yang disebut kriteria evaluasi yang bertujuan utnuk menilai objektivitas pengambil keputusan media, kriteria-kriteria tersebut adalah:19 a. Throughness, yaitu apakah pembuat keputusan benar-benar mempertimbangkan segala aspek dalam proses pemilihan media. b. Progressiveness, yakni apakah media yang dipilih itu dampaknya maksimal. c. Measure-mindedness, yakni apakah pengambil keputusan mempertimbangkan berbagai aspek dari eksposur, seperti frekuensi, kualitas khalayak, jangkauan, dan sebagainya. d. Practicality, yakni apakah pemilihan media benar-benar berdasarkan fakta, bukan atas dasar emosional. 2.3.1 Analisa Situasi Analisa situasi diperlukan untuk melihat keadaan lingkungan sekitar dimana usaha akan dirikan. Aspek-aspek yang perlu dianalisa biasanya adalah aspek peluang pasar, pesaing dan khalayak. Peluang pasar adalah wilayah di mana terdapat kecenderungan permintaan yang positif. Perusahaan percaya bahwa di pasar masih terdapat kebutuhan yang belum terpuaskan, yang dianggap sebagai peluang bagi produk baru untuk memenuhinya. Pengamatan terhadap segmentasi atau pasar sasaran tiap-tiap usaha pesaing akan membantu melihat sejauh mana peluang pangsa pasar yang dapat dipengaruhi, berapa harga yang ditetapkan pesaing untuk 19 Fandy Tjiptono ,Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 1997), hlm. 242 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 produk dapat dipengaruhi, berapa harga yang ditetapkan pesaing untuk produk sejenis, layanan dan kemampuan finansial (ekuitas) pesaing. Pesaing produk dibagi menjadi dua bagian yaitu pesaing langsung dan pesaing tidak langsung. Pesaing langsung adalah pesaing yang memiliki hubungan langsung dengan produk kita, di mana produknya dapat beragam, yang disajikan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Sedangkan pesaing tidak langsung adalah perusahaan yang memiliki produk yang berbeda dengan kita, tetapi bersifat sebagai substitutif (produk pengganti), yang disajikan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang sama. Analisa khalayak lebih melihat kepada sasaran pasar kita atau khalayak. Strategi promosi yang disusun akan berbeda dengan perusahaan lain tergantung dari segmentsi pasar, menyeleksi pasar sasaran dan pemosisian perusahaan. Oleh karena itu STP dan SWOT sangat dibutuhkan dalam menentukan strategi promosi. 2.3.1.1 STP Yang harus diperhatikan dalam menyusun strategi promosi adalah penentuan STP (Segmentasi, Targeting dan Positioning) yaitu sebagai berikut 20: 1. Segmentation 20 Kotler & Amstrong, Dasar-dasar Pemasaran Jilid 1 (Jakarta : PT. Indeks, 2003) Hlm. 281 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 Segmentation atau segmentasi adalah tindakan mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah, masing-masing segmen konsumen memiliki karakteristik, kebutuhan produk, dan bauran pemasaran tersendiri. Segmentasi pasar ini merupakan suatu filsafah yang beorientasi pada konsumen. Jadi, perusahaan yang berorientasi pada konsumen akan membagi pasarnya kedalam segmen-segmen pasar tertentu dimana masingmasing segmen tersebut bersifat homogen. Homogenitas masing-masing segmen tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan-perbedaan dalam kebiasaan membeli, cara penggunaan barang kebutuhan pemakai, motif pembelian, tujuan pembelian dan sebagainya. Segmentasi adalah proses identifikasi sub-kelompok konsumen yang memiliki kesamaan dalam hal berkeinginan, daya beli, lokasi geografi, sikap membeli atau kebiasaan membeli. Dalam segmentasi, ada empat langkah yang harus diambil, yaitu : a. Mengidentifikasikan perangkat kebutuhan pokok b. Mengelompokkan konsumen perangkat kebutuhan yang serupa c. Mendeskripsikan suatu kelompok http://digilib.mercubuana.ac.id/ yang memiliki 24 d. Memilih satu atau lebih segmen yang akan dilayani Dasar-dasar segmentasi tidak mudah ditentukan, maka biasanya dimulai dengan pembelian- pembelian di masa yang lalu.21 2. Targetting Targetting adalah suatu tindakan memilih salah satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki. Memilih segmen pasar, terdiri dari 22: a. Bila dianalisis, data menunjukkan bahwa tidak ada segmen atau un niche yang bisa dilayani, maka perusahaan bisa memutuskan untuk tidak melayani pasar tersebut. b. Bila pasar terlalu kecil, sehingga melayani sebagian dari pasar tersebut tidak menguntungkan, atau bila pengguna produk atau jasa meliputi sebagian besar volume penualan, atau bila merek sudah menjadi sangat dominan dalam pasar, maka pemasar bisa memutuskan untuk melaksanakan pemasaran massa. c. Perusahaan bisa memilih untuk memasarkan produknya untuk hanya satu segmen pasar. 21 22 Prasetijo R, Ihalauw, John J.O.I. Perilaku Konsumen, (Yogyakarta : Andi, 2005) Hlm. 250 Ibid, Hlm. 251 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 25 d. Perusahaan bisa memutuskan untuk memasarkan produk/jasanya pada lebih dari satu segmen pasar dan merancang bauran pemasaran yang berbeda antara segmen yang satu dengan yang lainnya. 3. Positioning Positioning adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu produk, merek, perusahaan, individu atau apa saja ke dalam alam pikiran mereka yang dianggap sebagai sasaran atau konsumennya.23 Menurut pakar posisioning, Al Ries dan Jack Troit : Positioning is not what to do to the product, it is what you do to the mind!24 Positioning membentuk citra, “The total impression of what a person or group of people think and know about an object”.25 Positoning merupakan cara pemasar menanamkan citra, persepsi, imaginasi atas produk. Posisioning tidak sama dengan segmentasi baik diferensiasi ataupun konsentrasi. 23 Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia (Jakarta: Penerbit Andi, 2006) Hlm. 100 24 Kartajaya, Positioning Diferensiasi Brand: Memenangkan Persaingan dengan Segitiga Positioning – Diferensiasi – Brand (Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama, 2005) hlm. 56 25 Aaker, David A, Rajeev Batra, John G. Myers, Advertising Management, (New Jersey: Prentice Hall, 1996) hlm. 116 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 Cara-cara positioning menurut Rhenald Kasali (1999) sebagai berikut :26 a. Positioning berdasarkan perbedaan produk b. Positioning berdasarkan manfaat produk c. Positioning berdasarkan pemakaian d. Positioning berdasarkan kategori produk e. Competitive Positioning f. Positioning melalui imaginasi g. Positioning berdasarkan masalah : terutama untuk produk-produk/jasa-jasa yang belum dikenal. Produk/jasa tersebut diciptakan untuk memberi solusi kepada konsumennya, terhadap masalah yang dirasakan atau dialami konsumen. Masalah tersebut diangkat ke permukaan dan produk/jasa yang ditawarkan diposisikan untuk memecahkan persoalan tersebut. Dalam menentukan bagaimana sebenarnya posisi pasar ini, perlu diperhatikan beberapa aspek terkait seperti atribut diferensiasi utama yang digunakan perusahaan, konsep penentuan posisi, strategi penentuan posisi dan efektifitas penentuan posisi yang dilakukan. Positioning 26 Rhenald Kasali, Membidik pasar Indonesia, (Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama, 1999) hlm. 527 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 yang telah ditentukan harus didukung oleh bentuk promosi dan pemilihan media yang tepat. 2.3.1.1 SWOT SWOT adalah identifikasi faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.27 SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan Peluang (Opportunities), (Opportunities namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Hampir semua perusahaan dalam bisnisnya banyak yang menggunakan analisis SWOT karena merupakan langkah awal yang diperlukan suatu perusahaan. Tujuannya adalah untuk menyusun strategi-strategi jangka panjang sehingga arah dan tujuan perusahaan dapat dicapai dengan jelas dan dapat segera diambil keputusan, berikut semua perubahannya menghadapi pesaing. Strength dan Weakness adalah faktor internal suatu perusahaan, sedangkan Opportunity dan Threats merupakan faktor yang berasal dari luar. SWOT membandingkan 27 Rangkuti, Freddy, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005) Hlm 145 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 28 antara faktor eksternal peluang dan anacaman dengan faktor kekuatan dan kelemahan.28 a. Kekuatan (Strenght) Adalah kelebihan yang dimiliki oleh suatu produk jasa atau organisasi. b. Kelemahan (Weakness) Adalah kelemahan atau kekurangan yang dimiliki oleh suatu produk jasa atau organisasi. c. Peluang (Opportunity) Adalah kesempatan yang dimiliki oleh suatu produk jasa atau organisasi untuk suatu tujuan tertentu. d. Ancaman (Threats) Adalah hambatan atau ancaman yang dimilki oleh suatu produk, jasa atau organisasi tertentu dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Setiap perusahaan kelemahan tertentu. perusahaan dapat memiliki Kekuatan menjadi kekuatan dan dipunyai oleh pendukung guna yang faktor tercapainya tujuan usaha dan merupakan faktor penunjang dalam upaya pencapaian tujuan strategi pemasaran. Sedangkan 28 kelemahan perusahaan dapat menjadi Tripomo, Tedjo, Udan, Manajemen Strategi (Bandung : Rekayasa Sains, 2005) Hlm. 55 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 29 penghambat. Kelemahan perusahaan dapat dilihat melalui jaringan global/nasional, pelayanan dan fasilitas yang diberikan, sumber daya manusia yang tersedia kepada calon pelanggan dan pelanggan tetap di perusahaan tersebut. Peluang pemasaran adalah suatu kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan.29 Peluang dapat digolongkan menurut daya tarik dan kemungkinkan berhasilnya. Kemungkinan sukses perusahaan bergantung pada kekuatan usahanya yang tidak hanya harus sesuai dengan persyaratan berhasil dalam pasar sasaran tersebut, namun juga harus unggul dari pesaingnya. Kompetensi saja belum berarti keunggulan kompetitif. Perusahaan yang paling berhasil adalah perusahaan yang dapat menciptakan nilai pelanggan tertinggi dan mempertahankannya dalam jangka panjang. Peluang yang dimiliki oleh perusahaan lebih besar dalam meraih pangsa pasar karena dengan kelengkapan jasa yang ditawarkan dan kualitas pelayanan yang kompetitif dimana akan disukai dan dipilih oleh pelanggan. Ancaman lingkungan adalah tantangan akibat kecenderungan atau perkembangan 29 yang kurang Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi Revisi (Jakarta: PT Prentice Hall, 1997) Hal. 72 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 30 menguntungkan yang akan mengurangi penjualan dan laba jika tidak dilakukan tindakan pemasaran defensif.30 Hambatan atau ancaman yang harus dihadapi oleh perusahaan yaitu semakin banyaknya persaingan di antara perusahaan sejenis, sehingga khalayak sasaran sulit menentukan perusahaan mana yang kualitas pelayanannya tinggi dan memenuhi kebutuhan mereka. Oleh karena itu suatu perusahaan harus menentukan pada lapisan masyarakat mana perusahaan relokasi tersebut akan dipasarkan sesuai dengan jasa dan pelayanan yang ditawarkan. Segmen atau target pasar mempunyai implikasi yang sangat penting bagi pemasaran. 2.4 Pemasaran Jasa Pemasaran adalah pasar, di dalam pasar atau pemasaran yang dipasarkan adalah barang dan jasa. Memasarkan produk tidak berarti hanya menawarkan dan menjual barang atau jasa tetapi lebih luas dari itu. Di dalamnya terdapat berbagai kegiatan seperti membeli, memproduksi, menyimpan, menjual dan mendistribusikannya. Di dalam pemasaran usaha ini dikenal sebagai fungsifungsi pemasaran. Kita mengetahui bahwa yang disalurkan oleh para produsen bukan benda-benda berwujud saja, tetapi juga jasa. Sifat perusahaan yang 30 Ibid http://digilib.mercubuana.ac.id/ 31 menghasilkan jasa ialah bahwa jasa tidak dapat ditimbulkan atau ditumpuk di dalam gudang, seperti barang-barang lainnya. Penyaluran jasa pada umumnya bersifat langsung dari prosusen kepada konsumen, seperti jasa pelayanan pengobatan, hiburan, perjalanan, pemindahan rumah, penyewaan rumah dan lain sebagainya. Apabila pendapatan seseorang meningkat ada kecenderungan untuk memperbesar pengeluaran membeli jasa, contohnya masuk asuransi, membeli saham atau obligasi, melakukan perjalanan wisata, sewa atau beli rumah, jasa pemindahan rumah yang terbaik dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, pemasaran jasa makin lama makin menjadi sangat penting. Selama ini pemasaran jasa, masih belum begitu diperhatikan, tetapi melihat banyaknya jumlah uang yang dibelanjakan untuk membeli jasa tersebut, maka para produsen mulai memberi perhatian khusus. Hal ini ditambah pula dengan tingkat persaingan yang mulai ketat diantara para penghasil jasa. Seperti yang dikemukakan oleh Philip Kotler tentang jasa yang didefinisikan sebagai berikut : A service is any activity of benefit that one party can offer to another that is essentialy intangible and does not result in the ownership of anything. Its production may or may not be tied to a physical product.31 Maksud dari definisi tersebut ialah bahwa jasa adalah suatu manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak yang lainnya, dan 31 Rambat Lupiyoadi – A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi 2, (Jakarta : Penerbit Salemba Empat, 2006) hlm. 6 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 32 sifat jasa adalah tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Adapun proses produksinya mungkin dan mungkin juga tidak ada kaitannya dengan produk fisiknya. Perkembangan jasa sangat pesat dalam beberapa dasawarsa terakhir karena sejumlah faktor, seperti : perubahan teknologi, peningkatan kontribusi sektor jasa pada penciptaan peluang bisnis dan peningkatan kompleksitas kehidupan. Jasa dapat berkaitan dengan produk fisik maupun tidak. Kendati kemudian, menurut Fandy Tjiptono setidaknya ada lima karakteristik yang membedakan jasa dari barang fisik, yakni : 32 1. Intangibility Jasa berbeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat, atau benda; maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance), atau usaha. Oleh sebab itu jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dikonsumsi atau dibeli. 2. Inseparability Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat yang sama. 32 Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, Edisi pertama, (Jawa Timur : Bayumedia Publishing, 2005) hlm. 18-23 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 33 3. Variability Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non- standardized output, artinya banyak variasi dibentuk, kualitas, dan jenis tergantung kepada siapa, kapan, dan di mana jasa tersebut diproduksi. 4. Perishability Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. 5. Lack of ownership Merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penih atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya. Sedangkan pada pembeliaan jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personal atas suatu jasa untuk jangka waktu yang terbatas. 2.5 Pelanggan Pelanggan adalah seseorang yang menggunakan atau menerima produk atau jasa dari individu atau organisasi. Terdapat dua jenis pelanggan yaitu:33 1. Pelanggan Individu 33 Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran (Bogor: PT Ghalia Indonesia dengan MMA-IPB, 2002) hlm. 25 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 34 Pelanggan ini membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri. Barang dan jasa dibeli kemudian digunakan langsung oleh individu dan sering disebut sebagai pemakai akhir. 2. Pelanggan Organisasi Pelanggan ini meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintahan, dan lembaga lainnya. Semua jenis organisasi ini harus membeli produk, peralatan dan jasa-jasa lainnya unuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya. http://digilib.mercubuana.ac.id/