BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi saat ini menghadapi persaingan yang cukup ketat dan semakin tidak bisa diprediksi. Persaingan ini membuat para pelaku dunia usaha harus mampu menunjukkan jati diri produk maupun perusahaannya. Seluruh pihak yang bertanggung jawab pada bidang penjualan di masing-masing perusahaan berusaha meningkatkan kinerja agar mereka tidak ditinggalkan pelanggannya. Setiap pelaku dunia usaha, khususnya pemasar, harus dapat melihat setiap peluang bisnis berdasarkan permintaan yang ada di pasar dan tepat menetapkan target pangsa pasar agar dapat bersaing dengan pelaku dunia usaha yang sejenis. Pengetahuan akan keinginan dan atau kebutuhan konsumen merupakan syarat mutlak bagi para pelaku dunia usaha sebelum merancang, memproduksi, mempromosikan, dan atau memasarkan suatu produk. Pelaku dunia usaha yang terkait dengan bisnis olahraga golf tidak sebanyak dengan pelaku dunia usaha yang terkait dengan kebutuhan masyarakat akan pangan, sandang, dan papan. Para pelaku usaha ini meliputi perusahaan penyedia lapangan golf dengan fasilitas klub golf (golf club) atau kursus golf (golf course) dan perusahaan penyedia perlengkapan dan peralatan lapangan golf. Pelanggan olahraga golf dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu: pemain golf professional dan pemain golf perseorangan atau pribadi (personal). Bagi pemain 1 2 golf profesional, biaya pelatihan selama menjadi atlet golf biasanya sudah ditanggung oleh para pihak sponsor, sedangkan pemain golf perseorangan identik dengan masyarakat kalangan “atas” atau mampu secara materi atau ekonomi. Kalangan “atas” atau mampu secara materi atau ekonomi biasanya menjadikan golf tidak hanya sekedar olahraga, namun menjadikan golf sebagai bagian dari gaya hidup (life style) untuk ajang pertemuan dan membicarakan masalah yang terkait bisnis. Kalangan “atas” ini tidak terlalu terpengaruh dengan ketidakstabilan kondisi perekonomian di Indonesia yang akan mempengaruhi biaya yang terkait dengan keanggotaan klub golf dan pembelian perlengkapan golf yang mahal. Hal ini disebabkan olahraga golf memang membutuhkan biaya yang cukup mahal, mulai dari biaya pembelian peralatan golf, biaya kursus golf, maupun biaya keanggotaan di klub golf, yang sangat terpengaruh oleh nilai tukar mata uang Rupiah terhadap dollar Amerika. Biaya keanggotaan klub golf di Indonesia tergantung dengan kondisi lapangan golf dan fasilitas yang diberikan klub golf. Kondisi lapangan golf dipengaruhi oleh kontur tanah yang menjadi tantangan bagi pemain pada saat melakukan olahraga golf, dan yang tidak kalah pentingnya adalah kondisi rumput lapangan golf yang terawat. Fasilitas yang diberikan oleh perusahaan pengelola klub golf dan atau kursus golf secara umum hampir sama antara klub golf dan atau kursus golf yang satu dengan yang lainnya, seperti mobil golf, kafe, pembimbing/pelatih dan caddy yang berpengalaman. Namun kondisi fasilitas dan atau pelayanan yang diberikan oleh masing-masing perusahaan pengelola klub 3 golf dan atau kursus golf kepada pelanggannya berbeda-beda, didasarkan pada nilai keanggotaan klub golf dan atau kursus golf, serta kebijakan yang diterapkan oleh masing-masing pengelola klub golf dan atau kursus golf. Kesan ekslusifitas atas olahraga golf tetap menjadi daya tarik bagi para pelaku usaha di bidang penjualan peralatan dan perlengkapan olahraga golf. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa klub golf dan atau kursus golf di Indonesia masih bertahan dan memiliki anggota klub dan atau kursus golf yang setia meskipun olahraga golf dikenal sebagai olahraga berbiaya mahal. Kondisi ini menggambarkan bahwa klub golf dan atau kursus golf menjadi pangsa pasar yang potensial bagi pelaku usaha di bidang penjualan peralatan dan perlengkapan olahraga golf. Jumlah klub golf dan atau kursus golf di Indonesia Berdasarkan informasi dari PT Floratine Mitra Indonesia, klub golf dan atau kursus golf di Indonesia berjumlah 48 (empat puluh delapan) klub golf dan atau kursus golf, dimana lebih dari 50% (lima puluh persen) klub golf dan atau kursus golf tersebut merupakan konsumen atau pelanggan loyal dari pupuk rumput Floratine. Pupuk rumput merupakan perlengkapan lapangan golf yang dibutuhkan secara kontinyu untuk merawat dan menjaga rumput lapangan golf agar tetap segar, tidak kering, tidak mati, dan tidak rusak. Perawatan rumput lapangan golf diberikan secara maksimal dengan menggunakan pupuk rumput berkualitas baik untuk mencegah kerusakan rumput pada lapangan golf. Pihak pengelola lapangan golf harus mengeluarkan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan perawatan apabila rumput lapangan golf telah mengalami kerusakan dengan cara mengganti 4 bibit rumput lapangan golf yang harus diimpor dari luar negeri. Pupuk rumput selain merek Floratine juga dijual di Indonesia oleh perusahaan penyedia peralatan dan perlengkapan golf selain PT Floratine Mitra Indonesia. Khusus di Indonesia, pupuk rumput Floratine telah digunakan oleh mayoritas klub golf dan atau kursus golf yang ada di Indonesia. Penentuan pemberian jenis pupuk untuk rumput lapangan golf dilakukan dengan cara melakukan tes tanah yang digunakan sebagai lapangan golf di laboratorium khusus. Laboratorium untuk melakukan tes tanah yang menjadi langganan PT Floratine Mitra Indonesia, yaitu laboratorium di Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk di Indonesia dan Harris Laboratories di Amerika Serikat. Konsumen yang loyal menggunakan suatu merek dipengaruhi adanya kepuasan atas pemakaian produk dengan merek tersebut dan atau pelayanan yang diberikan oleh penjual kepada konsumen. Sampai dengan saat ini, mayoritas klub golf dan atau kursus golf yang ada di Indonesia masih loyal menggunakan produk pupuk rumput lapangan golf merek Floratine yang dipasarkan oleh PT Floratine Mitra Indonesia. Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut di atas, penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian dalam bidang olahraga golf, khususnya pada klub golf dan atau kursus golf, dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Ulang Konsumen Pupuk Rumput Floratine (Studi Kasus PT Floratine Mitra Indonesia)”. 5 1.2 Rumusan Masalah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen untuk melakukan minat beli ulang terhadap produk pupuk rumput lapangan golf merek Floratine. Berdasarkan uraian tersebut, permasalahan yang diteliti adalah faktor-faktor yang dinilai mempengaruhi minat beli ulang konsumen pupuk rumput Floratine. Faktor-faktor tersebut adalah kepuasan pelanggan, kompetensi bersaing, citra merek (brang image) dan pengalaman pelanggan. Berdasarkan penjelasan tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh kepuasan pelanggan, kompetensi bersaing, citra merek (brand image) dan pengalaman pelanggan terhadap minat beli ulang konsumen pupuk rumput Floratine? 2. Bagaimana pengaruh kepuasan pelanggan terhadap minat beli ulang konsumen pupuk rumput Floratine? 3. Bagaimana pengaruh kompetensi bersaing terhadap minat beli ulang konsumen pupuk rumput Floratine? 4. Bagaimana pengaruh citra merek (brand image) terhadap minat beli ulang konsumen pupuk rumput Floratine? 5. Bagaimana pengaruh pengalaman pelanggan terhadap minat beli ulang konsumen pupuk rumput Floratine? 1.3 Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1.3.1 Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 6 1. Mengetahui pengaruh kepuasan pelanggan, kompetensi bersaing, citra merek (brand image) dan pengalaman pelanggan terhadap minat beli ulang konsumen pupuk rumput Floratine? 2. Mengetahui pengaruh kepuasan pelanggan terhadap minat beli ulang konsumen pupuk rumput Floratine? 3. Mengetahui pengaruh kompetensi bersaing terhadap minat beli ulang konsumen pupuk rumput Floratine? 4. Mengetahui pengaruh citra merek (brand image) terhadap minat beli ulang konsumen pupuk rumput Floratine? 5. Mengetahui pengaruh pengalaman pelanggan terhadap minat beli ulang konsumen pupuk rumput Floratine? 1.3.2 Kontribusi penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi: 1. PT Floratine Mitra Indonesia, sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk mengembangkan dan menyempurnakan kebijakan perusahaan. Fokus dalam memperhatikan faktor yang paling mempengaruhi minat beli ulang konsumen pupuk rumput Floratine dan tetap melakukan kontrol terhadap faktor lainnya yang kurang mempengaruhi minat beli ulang pupuk rumput Floratine. 2. Bagi peneliti, untuk mengetahui dan memahami penerapan teori yang diperoleh selama masa perkuliahan dan studi perpustakaan terhadap 7 realita yang terjadi di lapangan, terkait masalah-masalah di bidang pemasaran, khususnya faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli ulang konsumen terhadap suatu produk. 3. Bagi peneliti lain, sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut.