FGD FH-UB: Kompleksitas Administrasi

advertisement
FGD FH-UB: Kompleksitas Administrasi
Pemerintahan Dengan Pendekatan Kebijakan
Regional
Dikirim oleh humas3 pada 11 November 2010 | Komentar : 0 | Dilihat : 4693
Senin (15/10) di ruang auditorium lantai enam, Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH-UB) akan
menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) mengkaji "Kompleksitas Administrasi Pemerintahan dengan
Pendekatan Kebijakan Regional". Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara Pusat Pengembangan Perundangundangan dan Kelembagaan Negara (P3KN) FH-UB dengan Bidang Kajian Hukum Pusat Kajian Kebijakan dan
Hukum Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI). Disampaikan Ketua P3KN,
Aan Eko Widiarto, kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kegamangan atas kondisi birokrasi Indonesia yang hingga
saat ini masih belum menampakkan perubahan keluar dari red tape bureaucracy (birokrasi yang rumit).
"Saat ini pemerintah sedang menginisiasi sebuah RUU Administrasi Pemerintahan, hal tersebut sebagai salah satu
upaya untuk mengatasi carut marut administrasi pemerintahan tersebut. Meskipun dalam perjalanannya RUU
tersebut juga terseok-seok serumit apa yang diaturnya", ujar Aan melalui email kepada PRASETYA Online. DPD
RI sebagai salah satu lembaga negara yang merupakan perwakilan dari daerah menurutnya mempunyai konsen
yang sama dalam perbaikan/reforma administrasi pemerintahan publik. "Mengingat daerah pun saat ini juga
mengalami kondisi yang sama dalam penyelenggaraan birokrasinya. Ketika birokrasi pusat sampai daerah baik
maka diharapkan akan terwujud tata pemerintahan yang baik di Indonesia", tambahnya. Disamping itu, DPD RI
menurutnya juga menggagas perbaikan administrasi di cabang kekuasaan negara yang lain yakni yudisial dan
legislatif.
Sebagai sebuah diskusi yang terfokus, peserta kegiatan ini nantinya akan terdiri dari narasumber aktif dan pasif.
Narasumber aktif membawakan pokok-pokok pikiran, dan kemudian narasumber aktif mendiskusikannya.
Bertindak sebagai narasumber aktif adalah I Nyoman Yuliarsa, SH, MH (Ketua Pengadilan Negeri Malang), Drs.
Peni Suparto, MAP (Walikota Malang), Ir. Arif Darmawan (Ketua DPRD Malang), Prof. Dr. Bambang Supriyono,
MS (Dosen Administrasi Publik FIA UB), Dr. Jazim Hamidi, SH, MH (Dosen Hukum Tata Negara FH-UB).
Sementara itu, narasumber pasif sejumlah 30 orang akan meliputi unsur tokoh masyarakat, partai politik, media
massa, perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan DPRD. "Hasil pembahasan ini diharapkan dapat menjadi referensi
dalam rangka meningkatkan kualitas dukungan administrative dan keahlian terhadap pelaksanaan tugas
konstitusional DPD RI", tukas Aan. [aan/nok]
Artikel terkait
Fakultas Hukum Gelar Konferensi Internasional Perlindungan Migrasi
FH Juara Cabang Sepakbola Olimpiade Brawijaya 2017
UB Tambah Dua Gubes di Bidang Ilmu Hukum dan Peternakan
Permasalahan Freeport Bisa dilihat dari Tiga Perspektif
PERSADA UB ingin Perbaiki Manajemen Barang Bukti di Kejaksaan
Download