KEANEKARAGAMAN PLANKTON Ima Yudha Perwira, SPi, Mp Keanekaragaman Biodiversitas (Keanekaragaman) adalah keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik lain. Keanekaragaman di tingkat ekosistem meliputi variasi dalam komunitas biologi dan dalam ekosistem dimana komunitas berada, serta interaksi yang terjadi di antara level-level tersebut. Keanekaramgan di tingkat spesies/jenis mencakup seluruh organisme di bumi, mulai dari Monera, (Bakteria dan Cyanobacteria), Protista (Flagellata, Amoeba, dan Ciliata), serta dunia tumbuhan, hewan, dan jamur (fungi). Keanekaragaman di tingkat gen mencakup variasi genetik di dalam spesies, di antara populasi yang saling terpisah, serta di antara individu di dalam satu populasi. Keanekaragaman Jenis Plankton Jenis merupakan suatu organisme yang dapat dikenal dari bentuk atau penampilannya dan merupakan gabungan individu yang mampu saling kawin di antara sesamanya secara bebas (tetapi tidak dapat melakukannya dengan jenis lain), untuk menghasilkan keturunan yang fertil (subur). Jenis itu terbentuk oleh kesesuaian kandungan genetik yang mengatur sifat-sifat kehidupan dengan lingkungan tempat hidupnya. Karena lingkungan tempat hidup jenis itu beranekaragam, jenis yang dihasilkannya pasti akan beranekaragam pula (Simbolon, 2009). Keanekaragaman atau kekayaan jenis dapat diukur dengan berbagai cara, misalnya dengan indeks keanekaragaman. Suatu tempat dikatakan memiliki keanekaragaman jenis tinggi bila memiliki kekayaan jenis yang merata, misalnya suatu komunitas dengan 5 jenis plankton yang berjumlah 300 sel, dengan jumlah rata-rata 60 sel per jenis. Sedang pada komunitas lain terdapat 5 jenis plankton dengan jumlah individu yang sama (300 sel), tetapi ratarata ntuk keempat burung yang pertama hanya 15 sel, sedang jenis burung sisanya 240 sel. Dari contoh tersebut komunitas yang memiliki rata- rata 60 ekor per jenis burungnya dianggap lebih beranekaragam dibanding dengan komunitas yang memiliki jumlah jenis yang tidak merata. Ada enam faktor yang menentukan perubahan keanekaragaman jenis organisme dalam satu ekosistem yaitu waktu, heterogenitas ruang, persaingan, pemangsaan, stabilitas lingkungan dan produktivitas. Contoh keanekaragaman tingkat jenis adalah dalam keluarga plankton, seperti: Nitszchia sp, Navicula sp, Pleurosigma sp, Gyrosigma sp, dll. Perbedaan atau keanekaragaman plankton dapat disebabkan oleh faktor abiotik maupun oleh faktor biotik. Perubahan pada faktor abiotik dapat menyebabkan organisme berkembang dan melakukan spesialisasi (Resosoedarmo, 1990) . Faktor yang Mempengaruhi Keanekaragaman Jenis Plankton Keanekaragaman Jenis Plankton dipengaruhi oleh: waktu, heterogenitas ruang, persaingan/kompetisi, pemangsaan, stabilitas lingkungan, produktivitas. Semakin lama waktu berlangsung berarti makin banyak kesempatan bagi spesies organisme untuk beradaptasi dengan sumberdaya lingkungan dan kemudian mengalami spesialisasi. Lingkungan yang heterogen dan rumit memiliki daya dukung lebih besar tehadap keanekaragaman organisme yang ada di dalamnya. Persaingan (kompetisi) merupakan bagian dari ko- evolusi spesies, karena strategi spesies dalam persaingan merupakan arah seleksi spesies yang menentukan keberhasilan spesies tersebut dalam mempertahankan suatu tingkat kerapatan populasi tertentu dalam lingkungan hidupnya. Pemangsaan besar pengaruhnya terhadap keanekaragaman spesies-spesies yang dimangsa sedang fluktuasi keanekaragaman jenis pemangsa lebih banyak dipengaruhi oleh faktor persaingan. Komunitas di dalam lingkungan fisik yang relatif stabil mempunyai keanekaragaman jenis yang lebih tinggi daripada komunitas yang dipengaruhi oleh lingkungan fisik yang tidak stabil atau sering mengalami gangguan musiman secara periodic. Produktivitas atau arus energi dapat mempengaruhi keanekaragaman jenis dalam suatu komunitas karena makin besar produktivitas suatu ekosistem maka semakin tinggi keanekaragaman jenis suatu organisme. Komponen Keragaman Plankton Kepadatan Jenis: jumlah individu yang ada di dalam suatu ruang ekosistem yang dapat dinyatakan dengan pembagian antara jumlah individu yang berhasil dikoleksi dengan ukuran luas petak yang digunakan sebagai sampel wilayah. Dimana: Di ni A : Kepadatan jenis ke-i : Jumlah individu jenis ke-i : Luas petak pengambilan sampel Indeks Keanekaragaman: menggambarkan keanekaragaman, produktivitas, tekanan pada ekosistem, dan kestabilan ekosistem pantai yang akan diteliti. Dimana: H Pi S : Indeks Keanekaragaman : Proporsi jumlah individu jenis ke-i dengan jumlah individu total sampel : Jumlah Spesies