Bank Umum dan Bank Sentral Peran Ban dalam Perekonomian Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berperan penring dalam penyediaan likuiditas keuangan dalam perekonomian Bank dapat berperan dalam menjembatani (intermediary function) antar pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana. Defisit Unit Intermediasi Keuangan Surplus Unit Bank dapat mendorong masyarakat untuk meningkatkan kegiatan di sektor keuangan melalui kegiatan dalam menyimpan dana maupun kegiatan dalam meminjam dana Bank dapat memfasilitasi pedanaan kepada peminjam dengan peluang investasi yang produktif. Tiga Isu Utama dalam Perbankan Menurut Matthews dan Thompson (2005) bank di negara maju akan menghadi tiga isu utama, yaitu: 1. Deregulasi 2. Inovasi Keuangan 3. Globalisasi Menurut Handa (2009) lembaga keuangan dapat melakukan mediasi dalam proses keuangan antara peminjam (ultimate borrowers) dan pemberi pinjaman (ultimate lenders) dalam perekonomian. Ultimate borrowers meliputi: 1. Konsumen yang membutuhkan pinjaman uang untuk kegiatan konsumsinya 2. Perusahaan yang melakukan pinjaman untuk berinvestasi dalam pembentukan modal fisik 3. Pemerintah apabila ingin melakukan pinjaman untuk membiayai difisit anggaran Ultimate lenders adalah unit ekonomi yang menyimpan pendapatannya dengan cara membelanjakan uangnya lebih sedikit dan sisanya digunakan untuk melakukan penyimpanan di lembaga keuangan pada periode waktu tertentu. Ultimate lenders adalah pelaku-pelaku ekonomi yang memiliki pendapatan berlebih yang kemudian melakukan penyimpanan dana di bank atau lembaga keuangan lainnya. Insentif utama dari bank dalam melakukan fungsi intermediasi adalah suku bunga. Bank dapat menerima keuntungan dari selisih suku bunga simpanan dan suku bunga pinjaman (spread of interest rate) dan bentuk Net Interest Margin (NIM). Semakin besar selisih bunga simpanan dan bunga pinjaman akan semakin besar NIM. Kaitan Bank dengan Kegiatan Ekonomi Sistem Lembaga Keuangan Pertumbu han Ekonomi Instrumen Kebijakan Pasar Keuangan Bank Produk Pelaku Likuiditas Fungsi Internedia si Sistem keuangan dan moneter suatu negara akan mempengaruhi derajat/intensitas lembaga keuangan bank dalam menjalankan kegiatannya. Peran penting bank dalam kegiatan ekonomi menjadikan bank sebagai jantung sektor keuangan. Bank dapat menjaga stabilitas sektor keuangan dan stabilitas perekonomian secara makro. Bank dapat ikut serta dalam menjaga likuiditas keuangan yang dibutuhkan oleh perekonomian Fleksibilitas usaha yang dimiliki bank menjadikan lebaga keuangan bank mampu memberikan pelayanan yang semakin bervariasi seiring dengan beraneka ragam pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Bank-Internediasi KeuanganPenawaran dan Permintaan Uang Pendapatan Suku Bunga Penawaran Uang Lembaga Keuangan: Bank Permintaan Uang Fungsi Intermediasi Kegiatan Ekonomi Kesempatan Kerja Pertumbuhan Ekonomi Pencapaian pertumbuhan ekonomi di suatu negara dapat dipengaruhi secara signifikan oleh keberadaan bank. Menurut Palaez dan Palaez (2009) fungsi bank tersebut adalah: 1. Melakukan pengawasan terhadap peminjam 2. Penyediaan layanan likuiditas 3. Mentransformasikan aset likuid menjadi aset likuid langsung Bentuk Bank Umum di Indonesia 1. Bank Umum 2. Bank Syariah 3. Bank Pembangunan Dearah (BPD) 4. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Dari aspek kepemilikan 1. Pemerintah Pemerintah RI, pemerintah provinsi, pemerintah kota/kabupaten 2. Swasta Nasional 3. Swasta Asing Perkembangan bisnis dabnak dapat dilhat dari: 1. Pembukaan kantor cabang/kantor cabang pembantu/kantor unit/kantor kas 2. Perluasan jaringan pelayanan melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) 3. Diversifikasi layanan nasabah 4. Kerja sama dengan bank lain dalam memberikan layanan kepada nasabah Literasi Keuangan Upaya untuk membuat masyarakat semakin memahami lembaga keuangan, khususnya bank Meningkatkan interaksi masyarakat dengan bank Pembukaan kantor cabang/kantor kas akan semakin mendekatkan masyarakat dengan bak dan meningkatkan interaksi masyarakat dengan bank. Kegiatan Operasional Bank Kegiatan operasional bank yang paling dasar adalah: 1. Menerima simpanan 2. Menyalurkan pinjaman Kegiatan operasional yang lain seperti: 1. Penerbitan kartu kredit 2. Pembayaran transaksi belanja 3. Pembayaran biaya pendidikan 4. Pembayaran pajak 5. Pembayaran tagihan listrik dan telepon 6. Dan lain-lain Masalah dalam Bank Masalah utama adalah asimetri informasi Asimetri informasi akan menyebabkan 1. Moral hazard 2. Adverse selection Kedua masalah tersebut akan menyebabkan berkurangnya efisiensi transfer dana dari pihak yang kelebihan dana ke pihak yang kekurangan dana Kedua masalah tersebut dapat menyebabkan meningkatnya kredit macet dan memperbesar Non Performing Loan (NPL) Upaya mengurangi Asimetri Informasi Menurut Matthews dan Thompson (2005): 1. Bank adalah subyek skala ekonomi dalam kegiatan peminjaman/pemberian dana, sehingga bank dapat mempertimbangkan koalisi pembagian informasi 2. Bank melakukan pengawasan terhadap perusahaan yang diberi dana pinjaman 3. Bank menyediakan komitmen dalam jangka panjang Indikator Kinerja Bank Beberapa indikator kinerja bank: Return on Assets (ROA) Return on Equity (ROE) Net Interest Margin (NIM) Loan to Deposit Ratio (LDR) Capital Adequacy Ratio (CAR) Non Performing Loan (NPL) Bank Sentral Bank sentral berperan dalam: 1. Menjaga stabilitas harga 2. Menjaga nilai tuklar mata uang 3. Mengatur Jumlah Uang Beredar 4. Menetapkan tingkat suku bunga Bank sentral juga berperan dalam menjaga harmonisasi operasional sektor perbankan dalam negeri dan menyediakan likuiditas keuangan dalam perekonomian Bank sentral dapat berperan dalam menjalankan fungsi stabilisasi perekonomian secara makro Peran tersebut dijalankan melalui instrumen kebijakan moneter Bank Indonesai sebagai bank sentral memiliki lima peran utama: 1. Menjaga stabilitas moneter antara lain melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka 2. Menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat, khususnya perbankan 3. Memiliki kewenangan untuk mengatur dan manjga kelancaran sistem pembayaran 4. Mellakukan riset dan pemantauan 5. Peran sebagai jaring pengaman sistem keuangan melalui fungsi sebagai lender of the last resort. Mekanisme Kebijakan Moneter Intrumen Kebijakan 1. Operasi pasar terbuka 2. Dicount rate 3. Reserve Requirements Target Operasi Tingkat bunga jangka pendek Reserves Aggregate Target Antara Indikator moneter (M1, M2, dll), tingkat bunga, aggregate deman Tujuan Pengangguran rendah, inflasi rendah, stabilitas pasar keuangan, stabilitas nilai tukar mata uang Suku Bunga Simpanan dan Kredit Kredit yang disalurkan Suku Bunga BI Konsumsi Investasi Harga aset (saham dan Obligasi) Nilai Tukar Rupiah Ekspektasi Inflasi Produk Domestik Bruto Ekspor Inflasi Kebijakan Moneter Ekspansif Dilakukan pada saat kondisi perekonomian: 1. Sedang mengalami kelesuan 2. Tingkat likuiditas keuangan mengalami kemacetan 3. Sektor usaha di sektor riil tidak berkembang 4. Daya beli masyarakat berkurang 5. Pengangguran yang semakin meningkat Dilakukan dengan menurukan suku bunga acuan Kebijakan Moneter Kontraktif Kebijakan ini dilakukan pada saat kondisi perekonomian: 1. Sedang mengalami booming 2. Tingkat likuiditas keuangan berlebih 3. Sektor usaha di sektor riil berkembang secara tidak terkendali 4. Daya beli masyarakat tinggi 5. Pengangguran sedikit Dilakukan dengan menaikkan suku bunga acuan