BAB I MAKHLUK HIDUP Perhatikanlah makhluk hidup berikut ini! Apakah ciri yang dimiliki makhluk hidup..? Coba amatilah! Gambar 1.1. Beraneka bunga Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti bernapas, bergerak, dan berkembang biak. Seperti yang diketahui bahwa tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup sendiri di alam kehidupan ini, tetapi selalu terjadi saling ketergantungan di antara makhluk hidup tersebut. Makhluk hidup sangat erat kaitannya dengan lingkungan. Semua makhluk menjalani hidup dan semua kegiatannya akan berkaitan dengan lingkungan. Makhluk hidup bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Makhluk hidup makan, minum, dan melakukan kegiatannya semuanya memerlukan lingkungan. Renungkanlah firman Allah Ta’ala berikut ini! 1 Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat. (QS: Faathir : 27) Kemudian masih dalam surat yang sama pada ayat 28 Allah berfirman: Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatangbinatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS: Faathir : 28) Dari kedua ayat tersebut ditunjukan sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah yaitu diturunkannya hujan, ditumbuhkannya tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan buah-buahan yang beraneka ragam. Demikian juga manusia, binatang-binatang diciptakan Allah bermacam-macam warna dan jenisnya sebagai tanda kekuasaanNya. Dalam ayat di atas telah memberikan gambaran adanya makhluk hidup diantaranya tumbuhan, manusia, dan binatang, dan juga memberikan gambaran tentang tentang lingkungan yaitu air hujan, gunung-gunung, dan yang lainnya seperti udara, tanah, suhu. Tentu Allah ciptakan itu semua bukan tanpa hikmah, tapi dengan hikmah yang besar diantaranya agar saling ketergantungan satu sama lain. Makhluk hidup adalah suatu organisme yang mempunyai ciri–ciri bernapas, bergerak, selain begerak dan bernapas, mahkluk hidup juga membutuhkan makanan. Bagi makhluk hidup makanan itu brfungsi sekali karena dapat menghasilkan energi dan energi itu penting bagi makhluk hidup untuk membantu mereka dalam beraktifitas. Selain itu, ciri yang lain adalah respirasi, menerima dan peka terhadap rangsang. Kemampuan makhluk hidup untuk menerima dan menanggapi rangsangan ini disebut Iritabilitas. Manusia dan hewan menanggapi rangsang 2 dengan cara menggunakan alat indera. Sedangkan tumbuhan memiliki kepekaan terhadap rangsangan tertentu, seperti peka terhadap rangsangan cahaya, air dan sentuhan. Makhluk hidup juga mempunyai ciri mengeluarkan zat sisa yang disebut ekskresi. Pada hewan dan manusia yang dimaksud dengan zat–zat sisa, misalnya karbon dioksida atau sisa respirasi yang dikeluarkan melalui alat–alat pernapasan. Makhluk hidup juga mengalami pertumbuhan, dan berkembang biak. Berkembang biak dilakukan untuk menghasilkan keturunan. Renungkanlah firman Allah dalam surat Al-An’am berikut ini! Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuhtumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkaitangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. (QS: Al-An’am : 99). Diantara bunyi ayat di atas yaitu: Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu 3 butir yang banyak. Ayat di atas menerangkan proses penciptaan buah yang tumbuh berkembang. Hal ini menunjukan adanya perkembangbiakan yang Allah kehendaki yang merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Dan ciri yang lebih detail diuraikan di bawah ini! A. Ciri-Ciri Makhluk Hidup Semua makhluk hidup memiliki persamaan ciri-ciri yang dapat membedakannya dengan benda tak hidup. Ciri-ciri makhluk hidup adalah : a. Bernafas (bernafas) Perhatikanlah gambar berikut ini! Gambar 1.2. Sistem pernafasan manusia Semua makhluk hidup membutuhkan oksigen dari lingkungan untuk bernafas. Bernafas atau respirasi adalah proses pengambilan oksigen dari luar tubuh untuk proses pembakaran bahan makanan di dalam tubuh. Proses pembakaran tersebut akan menghasilkan energi atau tenaga. Energi yang dihasilkan untuk digunakan untuk kegiatan atau aktivitas tubuh. Selain menghasilkan energi, pernafasan juga menghasilkan zat sisa yaitu karbon dioksida (CO2) dan uap air akan dikeluarkan dari tubuh makhluk hidup ke lingkungannya. Semua makhluk hidup memiliki perbedaan bernafas, seperti halnya manusia. Manusia bernafas dengan paru-paru sedangkan ikan bernafas dengan insang, tetapi ada juga ikan yang bernafasan dengan paru-paru contohnya paus dan lumba-lumba karena paus dan lumba-lumba merupakan mamalia yang hidup di dalam air. 4 Tumbuhan juga merupakan sebagai mahkluk hidup dan juga melakukan pernafasan. Tumbuhan tidak memiliki paru-paru atau insang sebagai alat pernafasan. Tumbuhan mengambil oksigen untuk respirasi melalui lubang-lubang kecil pada daun yang disebut dengan stomata atau mulut daun. Selain melalui stomata oksigen juga dapat masuk melalui lubang-lubang kecil yang terdapat pada permukaan kulit batang yang disebut lentisel. b. Bergerak Perhatikanlah gambar berikut ini! Gambar 1.3. Bergeak Untuk melakukan gerak berpindah tempat, makhluk hidup memiliki alat gerak tertentu. Gerak yang dilakukan bukan hanya berpindah tempat. Sapi atau kerbau yang menggerak-gerakkan ekornya untuk mengusir lalat yang yang ada di tubuhnya juga merupakan gerak. Semua aktivitas yang dilakukan manusia dan sebagian besar hewan, umumnya merupakan gerak. Apakah tumbuhan juga bergerak ? Seperti manusia dan hewan, tumbuhan juga melakukan gerak. Akan tetapi, gerak tumbuhan sangat lambat sehingga gerakannya tidak terlihat oleh mata kita. Tumbuhan bergerak ketika tumbuh, misalnya gerak membukanya kelopak bunga ketika mekar, gerak akar menembus tanah, dan gerak batang serta ujung tunas kearah datangnya cahaya matahari 5 Jadi, semua makhluk hidup memiliki kemampuan untuk bergerak. Gerak pada makhluk hidup dapat terjadi karena dilakukan oleh makhluk hidup itu sendiri. c. Memerlukan makanan Perhatikanlah gambar berikut ini! Gambar 1.4. Memerlukan makanan Tumbuhan sebagai mahkluk hidup juga memerlukan makanan. Tumbuhan memperoleh makanan melalui proses fotosintesis. Untuk proses fotosintesis, tumbuhan mengambil air dan zat mineral dari dalam tanah serta karbon dioksida dari udara untuk diolah menjadi makanan. Proses fotosintesis hanya terjadi pada tumbuhan hijau, yaitu tumbuhan yang memiliki klorofil (zat hijau daun) Semua makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan diperlukan oleh mahkluk hidup untuk memperoleh energi (tenaga). Energi digunakan untuk aktivitas tubuhnya. Makanan bagi makhluk hidup juga diperlukan untuk membangun tubuhnya dan untuk mengganti bagian-bagian tubuh atau sel-sel tubuh yang rusak. d. Tumbuh Perhatikanlah gambar berikut ini! 6 Gambar 1.5. Pertumbuhan manusia Dalam pertumbuhan terjadi penambahan ukuran tubuh mahkluk hidup. Artinya, dari ukuran tubuh yang semula kecil menjadi lebih besar. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan ukuran sel yang membangun tubuh mahkluk hidup. Pertumbuhan pada mahkluk hidup dipengaruhi oleh faktor dalam, yaitu faktor dalam tubuh makhluk hidup itu sendiri, misalnya adanya zat tubuh (hormon) dan faktor keturunan. Sedangkan faktor luar misalnya faktor lingkungan. e. Berkembang biak (reproduksi) Perhatikanlah gambar berikut ini! Gambar 1.6. Berkembangbiak Makhluk hidup berkembang biak secara seksual (kawin) atau secara aseksual (tak kawin). Hewan umumnya berkembangbiak secara seksual. Hewan bertulang belakang seperti ikan, katak, kura-kura dan tikus berkembangbiak secara seksual, beberapa hewan tidak bertulang belakang dapat berkembangbiak secara aseksual, yaitu dengan membentuk tunas seperti hydra dan ubur-ubur. Perkembangbiakan seksual dilakukan dengan biji misalnya pada tanaman 7 mangga, sedangkan perkembangbiakan aseksual seperti pembentukan tunas pada pisang dan bambo. Bila suatu jenis mahkluk hidup sudah tidak mampu berkembangbiak, makhluk hidup itu akan punah. Dalam proses perkembangbiakan, keturunan yang dihasilkan tetap memiliki ciri yang menjadi ciri jenisnya. f. Peka terhadap rengsangan (iritabilita) Semua mahkluk hidup peka terhadap rangsangan, karena kemampuan mahkluk hidup menerima dan menanggapi suatu rangsangan atau disebut juga iritabilita. Misalnya tumbuhan putri malu akan mengatupkan daunnya bila disentuh. Gambar 1.7. Daun putri malu g. Mengeluarkan zat-zat sisa (ekskresi) Urin yang diproduksi didalam ginjal dialirkan ke kantung air seni atau kantung kemih, kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui saluran kencing. Urin yang mengandung urea dan karbokdioksida hasil pernapasan harus dikeluarkan dari tubuh kita karena dapat bersifat racun bagi tubuh. Zat-zat tersebut merupakan zat sisa dari proses metabolisme tubuh. Metabolisme adalah proses pertukaran zat yang terjadi didalam tubuh mahkluk hidup, misalnya proses pernapasan dan pencernaan makanan. Seperti halnya manusia, hewan dan tumbuhan juga mengeluarkan zat sisa metabolisme. Pada hewan sisa zat metabolisme dapat bersifat racun sehingga harus dikeluarkan melalui saluran tertentu. Sedangkan pada tumbuhan zat sisa 8 berupa karbondioksida sebagai sisa proses pernapasan dan oksigen sebagai sisa proses fotosintesis, zat sisa tersebut dikeluarkan melalui stomata yang terdapat pada daun atau melalui lentisel yang terdapat pada batang. Jadi, setiap mahkluk hidup memerlukan proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme dari tubuhnya dan proses pengeluaran zat-zat sisa atau disebut juga ekskresi. B. Bentuk-Bentuk Adaptasi a. Adaptasi Morfologi Tujuan Adaptasi pada Hewan 1) Untuk mencari makan a. Burung Setiap jenis burung makanannya berbeda-beda. Ada yang berupa cairan madu (nektar), biji-bijian, atau daging. Oleh karena itu, bentuk paruh setiap jenis burung juga berbeda-beda. Bentuk paruh burung sesuai dengan jenis makanannya. Perhatikan gambar berikut! Gambar 1.8. Berbagai bentuk paruh burung Burung pelatuk mempunyai paruh yang panjang, kuat, dan runcing. Paruh burung pelatuk untuk mencari serangga yang bersembunyi di kulit pohon, dalam lubang pohon, atau pada batang pohon yang lapuk. Burung kalibri mempunyai paruh berbentuk panjang dan runcing. Bentuk paruh seperti itu memudahkan burung kolibri mengisap nektar.Burung 9 pelikan mempunyai paruh berkantong. Paruh demikian memudahkannya untuk menangkap ikan dalam air. Burung elang memiliki paruh yang besar dan runcing untuk merobek mangsanya. Ujung paruhnya berbentuk seperti kait yang tajam. Bentuk paruh tersebut sesuai untuk burung pemakan daging. Burung pipit memiliki paruh yang pendek dan kuat. Bentuk paruh tersebut sesuai untuk memecah biji-bijian. Burung bangau memiliki paruh panjang dan besar. Bentuk tersebut memudahkannya untuk mencari ikan di rawa-rawa atau daerah lumpur. Bebek memiliki paruh berbentuk pipih dan lebar. Bentuk ini sesuai untuk mencari makanan di dalam lumpur. Bebek biasanya mencari makanan berupa cacing di dalam lumpur. Berbagai bentuk kaki burung merupakan salah satu bentuk penyesuaian terhadap cara memperoleh makanan. Bentuk kaki burung sesuai dengan lingkungan tempat hidupnya (habitat) dan makanannya. Perhatkan berbagai bentuk kaki burung berikut ini! Gambar 1.9. Berbagai bentuk kaki burung Kaki elang (c) memiliki empat jari. Setiap jari memiliki kuku yang sangat kuat. Fungsi bentuk kaki seperti ini untuk mencengkeram mangsanya dan untuk bertengger di pohon. Burung elang digolongkan ke dalam burung pencengkeram. Bebek (e) memiliki kaki yang berselaput. Bentuk kaki seperti ini memudahkannya untuk berjalan di atas tanah berlumpur. Selain itu, kaki berselaput berfungsi untuk berenang. Bebek termasuk ke dalam burung perenang. 10 Kaki burung kakatua (a) untuk memanjat. Selain itu, juga untuk memegang makanan. Kaki ayam (b) untuk mengais tanah saat mencari makanan. Burung pelatuk (f) pandai memanjat karena bentuk kakinya sesuai untuk memanjat. Kaki burung pipit (d) mempunyai jari-jari yang panjang, terletak dalam bidang datar, dan berfungsi untuk untuh hinggap pada ranting-ranting pohon. b. Serangga Salah satu bentuk penyesuaian dirinya adalah bentuk mulut yang berbedabeda sesuai dengan jenis makanannya. Bedasarkan jenis makanan yang dimakannya, jenis mulut serangga dibedakan menjadi empat, yaitu mulut pengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut penyerap. Perhatikan gambar berikut! Gambar 1.10. Berbagai bentuk mulut serangga Mulut pengisap pada serangga bentuknya seperti belalai yang dapat digulung dan dijulurkan. Contoh serangga yang memiliki mulut pengisap adalah kupu-kupu. Kupu-kupu menggunakan mulut pengisap untuk mengisap madu dari bunga. Mulut penusuk dan penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk yang tajam dan panjang. Contoh serangga yang memiliki mulut penusuk dan penghisap adalah nyamuk. Nyamuk menggunakan mulutnya untuk 11 menusuk kulit manusia kemudian menghisap darah. Jadi, selain mulutnya berfungsi sebagai penusuk juga berfungsi sebagai pengisap. Mulut penjilat pada serangga memiliki ciri terdapatnya lidah yang panjang dan berguna untuk menjilat makanan berupa nektar dari bunga, contoh serangga yang memiliki mulut penjilat adalah lebah. Mulut penyerap pada serangga memiliki ciri terdapatnya alat penyerap yang mirip spons (gabus). Alat ini digunakan untuk menyerap makanan terutama yang berbentuk cair. Contoh serangga yang memiliki mulut penyerap adalah lalat. c. Unta Unta hidup di daerah padang pasir yang kering, gersang, dan panas. Bentuk dan susunan tubuh unta sesuai dengan keadaan alam di padang pasir. Pada saat minum, unta mampu meneguk air dalam jumlah banyak. Air tersebut disimpan sebagai cairan tubuh. Unta memiliki punuk. Punuk unta berisi makanan cadangan. Makanan cadangan tersebut berupa lemak. Jika tidak memperoleh makanan, unta akan menggunakan makanan cadangan tersebut. Dengan demikian, unta dapat tetap hidup meskipun kekurangan makanan. Perhatikan gambar berikut! Gambar 1.11. Unta d. Landak 12 Landak memiliki kulit berduri dan kaku yang berfungsi untuk melindungi diri dari musuhnya. Saat terancam bahaya landak akan mengembangkan durinya. Musuh akan terkena duri tersebut ketika menyerang landak. Perhatikan gambar berikut! Gambar 1.12. Landak e. Trenggiling Trenggiling menggulung tubuhnya jika mendapat gangguan dari luar. Saat menggulung, perut trenggiling akan terlindungi oleh bagian punggung yang bersisik keras. Perhatikan gambar berikut! Gambar 1.13. Trenggiling f. Kalajengking, Lebah, dan Kelabang Ketiga hewan ini mempunyai sengat. Sengat ini digunakan untuk melukai musuh saat hewan tersebut diserang atau terancam bahaya. g. Belalang daun 13 Belalang daun mempunyai warna tubuh hijau mirip daun. Keadaan tersebut berguna untuk menyamarkan diri dari musuh. h. Bunglon Bunglon mampu mengubah warna tubuhnya sesuai dengan warna lingkungannya. Dengan demikian bunglon dapat menyamarkan dirinya sehingga dapat terhindar dari serangan pemangsa. Perhatikan gambar berikut! Gambar 1.14. Trenggiling Tujuan Adaptasi pada Tumbuhan Adaptasi pada tumbuhan dapat menyebabkan perbedaan yang sangat nyata pada tumbuhan. Berdasarkan morfologi tubuhnya, tumbuhan dibagi menjadi tiga macam, antara lain tumbuhan hidrofit, higrofit, dan xerofit. 1) Tumbuhan hidrofit Tumbuhan hidrofit adalah tumbuhan yang hidup di air dalam waktu yang lama. Tumbuhan ini mengapung di permukaan air, berdaun lebar dan tipis, memiliki lapisan kutikula yang tipis dan mudah ditembus air. Contohnya adalah teratai dan enceng gondok. a) Teratai Bunga teratai memiliki daun yang lebar-lebar dan tipis. Daun teratai yang tipis berguna untuk mengapung di permukaan air, sedangkan daunnya yang lebar berfungsi menangkap cahaya matahari lebih banyak sehingga penguapan air lebih 14 banyak. Teratai juga memiliki akar panjang dan melekat di dasar air. Bentuk akar ini membantu teratai memperoleh mineral dari dasar air dan memancangkan dirinya agar tidak lepas. Gambar 1.15. Teratai b) Eceng gondok Tumbuhan eceng gondok akarnya tidak menancap di dasar perairan. Akar tumbuhan ini sangat lebat dan berguna untuk menjaga keseimbangan agar tidak terbalik. Eceng gondok dapat terapung di atas air karena tangkai daunnya yang menggembung berisi udara. Selain untuk mengapungkan tubuhnya, rongga udara tersebut juga berfungsi untuk bernapas. Gambar 1.16. Enceng Gondok 2) Tumbuhan higrofit Tumbuhan higrofit adalah tumbuhan yang hidup di lingkungan yang basah. Contohnya adalah keladi. Tumbuhan ini memiliki ciri daun yang lebar untuk mempercepat penguapan. 15 Gambar 1.17. Tumbuhan hidrofit 3) Tumbuhan xerofit Tumbuhan xerofit adalah tumbuhan yang hidup di daerah yang sedikit air, seperti gurun pasir. Contohnya adalah kaktus. Ciri-ciri tumbuhan ini adalah berdaun tebal dan berduri untuk mengurangi penguapan. Tumbuhan xerofit memiliki jaringan penyimpan air di dalam batangnya yang tebal dan dilapisi oleh lapisan lilin. Perhatikan gambar berikut! Gambar 1.18. Tumbuhan hidrofit Tanaman kaktus tempat hidup aslinya sebenarnya adalah tanah yang kering seperti gurun. Tumbuhan kaktus menyesuaikan diri dengan memiliki daun yang kecil-kecil seperti duri yang berfungsi untuk mengurangi penguapan air, batangnya tebal berair dan berlapis lilin yang berfungsi untuk menyimpan cadangan air, akarnya yang panjang untuk mencari air. b. Adaptasi Fisiologi 16 Adaptasi fisiologi adalah adaptasi yang meliputi fungsi alat-alat tubuh. Adaptasi fisiologi (fungsi organ tubuh) merupakan penyesuaian fungsi alat-alat tubuh organisme terhadap lingkungannya. Adaptasi ini bisa berupa enzim yang dihasilkan suatu organisme. Adapun contohnya sebagai berikut: Bunga raflesia mengeluarkan zat yang berbau busuk/bangkai untuk menarik serangga. Kantong semar mengeluarkan enzim untuk membunuh serangga. Unta yang punya kantung air di punuknya untuk menyimpan air agar tahan tidak minum di padang pasir dalam jangka waktu yang lama. Anjing laut yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan di daerah dingin dengan menahan panas tubuh tetap tertahan. Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain atau melindungi diri terhadap herbivor. Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga mempunyai bunga yang berbau khas dengan corolla menyolok. Jumlah Hemoglobin pada sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tinggal di pantai/ dataran rendah mengingat semakin tinggi tempat semakin menurun kadar oksigennya. Ikan air laut yang hidupnya pada lingkungan berkedar garam tinggi, ikan akan kehilangan air secara osmosis. Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang ia banyak minum dan sedikit mengeluarkan urine. 3. Adaptasi Tingkah Laku Adaptasi tingkah laku adalah adaptasi berupa perubahan tingkah laku. Dengan kata lain adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian organisme terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Perhatikan contoh berikut! Ikan paus yang sesekali menyembul ke permukaan untuk mengambil udara. 17 Bunglon merubah warna kulitnya menyerupai tempat yang dihinggapi (mimikri). Cecak memutuskan ekornya saat ditangkap musuh (aoutotomi). Putri malu mengatupkan tinta/cairan hitam ketika ada bahaya yang mengancamnya. Pada saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk suku jahe-jahean akan mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah. Pada musim kemarau, tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu menggugurkan daunnya. Putri malu mengatupkan daunnya bila disentuh. Hewan yang bertahan hidup pada musim dingin dengan terlelap dalam suatu tidur khusus yang dinamakan hibernasi (beruang, ular, kura-kura, ikan). Hewan yang bertahan hidup pada musim panas dengan tidur khusus yang dinamakan Estivasi (kelelawar, lemur kerdil, beberapa jenis tupai). Secara periodik, rayap mengalami pengelupasan kulit. Pada saat kulit mengelupas, usus bagian belakang ikut terkelupas, sehingga flagellata turut terbawa oleh usus. Untuk mendapatkan kembali flagellata, rayap biasa memakan kembali kelupasan kulitnya sedangkan rayap yang baru menetas suka menjilati dubur rayap dewasa untuk mendapatkan flagellata. Pada walang sangit, musang, dan hewan-hewan yang mengeluarkan bau, untuk menghindarkan diri dari musuhnya. Ketika musim kemarau kerbau akan mencari kubangan lumpur untuk mengurangi dehidrasi. C. Daur Hidup Hewan Perhatikanlah berbagai hewan di sekitar kita! Kita akan mendapati hewan seperti nyamuk, kecoa, kupu-kupu, katak, burung, kucing dan lain-lain. Kamu juga mungkin sering melihat jentik-jentik nyamuk, kecoa kecil, ulat, kecebong, 18 anak burung dan anak kucing. Dapatkah kamu membedakan bentuk muda dan dewasa dari hewan-hewan tersebut? Ya, sebagian hewan memiliki bentuk yang serupa ketika muda dengan dewasa, sebagian hewan lainnya memiliki bentuk muda yang sangat berbeda dengan ketika dewasa. Sekarang akan kita pelajari daur hidup hewan yaitu tahapan perubahan bentuk tubuh hewan sepanjang hidupnya. 1. Daur hidup serangga Serangga memiliki tahap-tahap pertumbuhan yang berbeda dari makhluk hidup lain. Setiap tahap pertumbuhannya memiliki bentuk yang berbeda. Tahaptahap pertumbuhan itu disebut metamorfosis. Pada serangga, metamorfosis terdiri atas 2 jenis, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Metamorfosis sempurna adalah metamorfosis yang mengalami 4 tahap pertumbuhan. Tahapan tersebut, yaitu telur, larva, pupa, dan dewasa. Adapun metamorfosis tidak sempurna adalah metamorfosis yang mengalami 3 tahap pertumbuhan, yaitu telur, nimfa, dan dewasa. a. Metamorfosis Sempurna Serangga yang mengalami metamorfosis sempurna ialah serangga yang memiliki empat tahap pertumbuhan dalam daur hidupnya. Tahap metamorfosis sempurna adalah sebagai berikut: Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupukupu. Kalian pernah melihat kupu-kupu? Di manakah kalian mendapatkan kupukupu? Amati gambar daur hidup kupu-kupu di bawah ini. 19 Gambar 1.19. Daur hidup kupu-kupu Coba kamu perhatikan kupu-kupu yang hinggap di bunga! Ketika kupukupu dewasa bertelur, telurnya akan menetas menjadi larva yang berbentuk ulat, ulat menjadi kepompong dan kepompong kemudian berubah menjadi kupu-kupu dewasa. Kupu-kupu mengalami tahap kepompong sehingga dikatakan kupu-kupu melakukan metamorfosis sempurna. b. Metamorfosis Tidak Sempurna Tahap petumbuhan pada kecoak termpada metamorfosis tidak sempurna. Kecoak mengalami tahap larva dan pupa. Tahap metamorfosis tidak sempurna adalah sebagai berikut: Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna adalah kecoa. Apakah kamu mengetahui bagaimana daur hidup kecoa? Coba perhatikan gambar berikut ini. 20 Gambar 1.20. Daur hidup kecoa Kecoa atau lipas betina bertelur dalam jumlah banyak yang diletakkan di permukaan tanah atau pada tumpukan sampah. Telur kecoa menetas menjadi anak kecoa yang disebut nimfa. Nimfa memiliki bentuk yang mirip dengan induknya. Kemudian nimfa menjadi kecoa dewasa. Karena perubahan bentuknya tidak mengalami tahap kepompong, maka kecoa disebut mengalami metamorfosis tidak sempurna. Serangga lain yang mengalami metamorfosis tidak sempurna antara lain rayap, belalang, dan walang sangit. 2. Daur hidup katak Katak merupakan hewan yang mengalami metamorfosis. Katak memiliki tahap pertumbuhan pada katak muda yang berbeda dengan katak dewasa. Pada katak muda, setelah menetas dari telur, katak muda hidup di air, memiliki ekor dan tidak memiliki kaki. katak muda disebut berudu. Menjelang dewasa, berudu mulai tumbuh kaki dan masih berekor, serta masih hidup di air. Setelah dewasa, kaki katak tumbuh sempurna dan ekor pun menyusut hingga tidak memiliki ekor lagi. Pada tahap katak dewasa, katak lebih sering berada di darat dan kembali lagi ke air untuk bertelur. Coba perhatikan gambar di bawah ini. Gambar 1.21. Daur hidup katak 21 3. Daur Hidup Unggas Apakah kamu pernah makan telur? Dari mana kah asal telur? Telur merupakan salah satu tahap pada perkembangbiakan hewan dari kelompok unggas. Contohnya adalah ayam. Ayam merupakan hewan yang termasuk dalam kelompok unggas. Ayam adalah hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur. Dalam telur ini, anak ayam tumbuh hingga siap keluar dari telur dan dapat hidup di alam bebas. Setelah keluar dari telur (menetas), anak ayam tumbuh menjadi ayam muda, kemudian menjadi ayam dewasa. Setelah dewasa, ayam siap untuk menghasilkan telur kembali. Berikut adalah daur hidup unggas: Gambar 1.22. Daur hidup unggas 4. Daur hidup kucing Apakah kamu memelihara kucing di rumah? Kucing termasuk hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan anak. Anak kucing dapat terus tumbuh jika induknya me nyusuinya. Jika anak kucing ter sebut dapat bertahan hidup,anak kucing akan tumbuh dewasa dan dapat menghasilkan keturunan (anak) kembali. Berikut adalah daur hidup kucing: 22 Gambar 1.23. Daur hidup kucing 23