II. Konsep Dasar Hernia A. Definisi Hernia merupakan

advertisement
II. Konsep Dasar Hernia
A. Definisi
Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek
atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan yang terdiri atas cincin,
kantong, dan isi Hernia. (Syamsul Hidayat R. dan Wim De Jong, 2005 : 523 )
Hernia adalah masuknya organ kedalam rongga yang disebabkan oleh
prosesus vaginalis berobliterasi (paten). ( Mansjoer, Arief, 200 : 382 )
Hernia adalah menonjolnya suatu organ atau struktur organ dan tempatnya
yang normal malalui sebuah defek konsenital atau yang didapat. (Long,
1996 : 24
Hernia adalah penonjolan sebuah organ, jaringan atau struktur melewati
dinding rongga yang secara normal memang berisi bagian-bagian tersebut
(Nettina, 2001 : 253).
Type-type Hernia
1) Diafragmatik : Hernia yang terjadi melalui foramen bochdalek : protrusi
bagian
organ
abdomen
melalui
lubang
pada
diafragma
2) Hiatal : Sliding : protusi struktur abdomen (biasanya lambung) melalui
hiatus oesofagus.
3) Abdominal : umbilical yaitu protusi usus dan omentum yang tertutup kulit
lembut melalui dinding abdomen yang lemah disekitar
4) Omfalokel : Protrusi visera intra abdominal kedasa korda umbilical
kantong tertutup peritoneum tanpa kulit
5) Gastroskisis : Protrusi isi intra abdomen melalui defek dinding abdomen l
ateral terhadap cincin umbilical ; tidak pernah terdapat kantong peritoneal.
Klasifikasi Hernia
1) Hernia Usus : Hernia yang terjadi karena organ masuk dan jaringan
subkutan, lapisan otot atau aponeurosis. Peritoneum
perietale dan jaringan preperitoneal, kantong hernia
dengan usus yang dibagi menjadi 4 yaitu :
a. Hernia reponibel tanpa inerserasai dan strangulasi
b. Hernia ireponibel atau hernia akreta karena perlekatan
c. Hernia interserata atau hernia akreata karena perlekatan
d. Hernia sirangulata, ileus obstruksi, terjadi nekrosis sampai
gangreng karena pendarah darah terganggu
2) Hernia Ritcher : Bila strangulasi hanya Menjepit sebagian dinding usus
3) Hernia interstisialis : Hernia yang terletak diantara lapisan otot perut
4) Hernia geser skrotalis
a) Hernia biasa dengan isi didalam kantong hernia
b) Hernia geser / sliding hernia : kantong hernia kosong
5) Hernia epigastrika : Benjolan terdiri atas penonjolan jaringan lemak
preperiteneal yang tidak dapat dibedakan dari
lipoma yang mengandung omentum dan tertutup
6) Hernia spieghel : Hernia interstisial yant terletak antara m trans versus
abdominalis dan m. eblueus abdominis internus
7) Hernia sibatrik : Terjadi pada bekas luka lapioratomy
8) Hernia ingunalis : Terjadi karena anmali kongenital yang ditandai
dengan lebarnya annulus internus sehingga dapat
dilalui oleh kantong dan isi hernia
B. ETIOLOGI
Hernia dapat terjadi karena ada sebagian dinding rongga lemah. Lemahnya
dinding ini mungkin merupakan cacat bawaan atau keadaan yang didapat sesudah
lahir, contoh hernia bawaan adalah hermia omphalokel yang terjadi karena sewaktu
bayi lahir tali pusatnya tidak segera berobliterasi (menutup) dan masih terbuka.
Demikian pula hernia diafragmatika. Hernia dapat diawasi pada anggota keluarga
misalnya bila ayah menderita hernia bawaan, sering terjadi pula pada anaknya.
Pada manusia umur lanjut jaringan penyangga makin melemah, manusia umur lanjut
lebih cenderung menderita hernia inguinal direkta. Pekerjaan angkat berat yang
dilakukan dalam jangka lama juga dapat melemahkan dinding perut (Oswari. 2000 :
217).
C. Manifestasi Klinis
a.Tampak
benjolan
di
lipat
paha.
b. Bila isinya terjepit akan menimbulkan perasaan sakit di tempat itu disertai
perasaan
mual.
c. Bila terjadi hernia inguinalis stragulata perasaan sakit akan bertambah hebat
serta
kulit
di
atasnya
menjadi
merah
dan
panas.
d. Hernia femoralis kecil mungkin berisi dinding kandung kencing sehingga
menimbulkan gejala sakit kencing (disuria) disertai hematuria (kencing darah)
disamping
benjolan
di
bawah
sela
paha.
e. Hernia diafragmatika menimbulkan perasaan sakit di daerah perut disertai sasak
nafas.
f. Bila pasien mengejan atas batuk maka benjolan hernia akan bertambah besar.
(Oswari, 2000 : 218)
D. Patofisiologi
Defek pada dinding otot mungkin kongenital karena melemahkan jaringan atau
ruang luas pada ugamen inguinal atau dapat disebabkan oleh trauma. Tekanan intra
abdominal paling umum meningkat sebagai akibat dari kehamilan atau kegemukan.
Mengangkat berat juga menyebabkan peningkatan tekanan, seperti pada batuk dan
cidera traumatik karena tekanan tumpul. Bila dua dari faktor ini ada bersama dengan
kelemahan
otot,
individu
akan
mengalami
hernia.
Hernia inguinalis indirek, hernia ini terjadi melalui cincin inguinal dan melewati
korda spermatikus melalui kanalis inguinalis. Ini umumya terjadi pada pria dari pada
wankita. Insidennya tinggi pada bayi dan anak kecil. Hernia ini dapat menjadi sangat
besar
dan
sering
turun
ke
skrotum.
Hernia inguinalis direk, hernia ini melewati dinding abdomen diarea kelemahan otot,
tidak melalui kanal seperti pada hernia inguinalis dan femoralis indirek. Ini lebih
umum pada lansia. Hernia inguinalis direk secara bertahap terjadi pada area yang
lemah
ini
karena
defisiensi
kongenital.
Hernia femoralis, hernia femoralis terjadi melalui cincin femoral dan lebih umum
pada wanita dari pada pria. Ini mulai sebagai penyumbat lemak di kanalis femoralis
yang membesar dan secara bertahap menarik peritonium dan hampir tidak dapat
dihindari kandung kemih masuk ke dalam kantung. Ada insiden yang tinggi dari inkar
serata
dan
strangulasi
dengan
tipe
hernia
ini.
Hernia embilikalis, hernia imbilikalis pada orang dewasa lebih umum pada wanita
dan karena peningkatan tekanan abdominal. Ini biasanya terjadi pada klien gemuk
dan
wanita
multipara
(Ester,
2002
:
53)
Hernia umbilicalis terjadi karena kegagalan orifisium umbilikal untuk menutup
(Nettina,
2001
:
253)
Bila tekanan dari cincin hernia (cincin dari jaringan otot yang dilalui oleh protusi
usus) memotong suplai darah ke segmen hernia dari usus, usus menjadi terstrangulasi.
Situasi ini adalah kedaruratan bedah karena kecuali usus terlepas, usus ini cepat
menjadi
gangren
karena
kekurangan
supali
darah
(Ester,
2002
:
55).
Pembedahan sering dilakukan terhadap hernia yang besar atau terdapat resiko tinggi
untuk terjadi inkarserasi. Suatu tindakan herniorrhaphy terdiri atas tindakan menjepit
defek di dalam fascia. Akibat dan keadaan post operatif seperti peradangan, edema
dan perdarahan, sering terjadi pembengkakan skrotum. Setelah perbaikan hernia
inguinal indirek. Komplikasi ini sangat menimbulkan rasa nyeri dan pergerakan
apapun akan membuat pasien tidak nyaman, kompres es akan membantu mengurangi
nyeri (Long. 1996 : 246).
D. Pemeriksaan penunjang
a. Sinar X abdomen menunjukkan abnormalnya kadar gas dalam usus/ obstruksi
usus.
b. Hitung darah lengkap dan serum elektrolit dapat menunjukkan
hemokonsentrasi (peningkatan hemotokrit), peningkatan sel darah putih dan
ketidakseimbangan elektrolit.
E. Penatalaksanaan
Pada hernia femoralis tindakan operasi kecuali ada kelainan lokal atau
umum. Operasi terdiri atas herniatomi disusul dengan hernioplastik dengan
tujuan Menjepit annulus femonialis
Bisa juga dengan pendekatan krural, hernioplastik dapat dilakukan
dengan menjahitkan ligamentum inguinale ke ligamentum cooper. Tehnik
bassini melalui region inguinalis, ligamentum inguinale di jahitkan
keligamentum lobunase gimbernati.
Hernia inguinalis reponibilis yaitu herniatomi berupa ligasi plofesis
vaginalis, soproksimal mungkin dilakukan secara efektif namun secepat
mungkin kaena resiko terjadinya inkorserata.
Hernia inguinalis inkarserata
Pada keadaan ini pasien dipuasakan, pasang NGT, infus dan disuntik
sedaiba sampai pasien tertidur dalam posisi trendelenfburg dengan tertidur
tekanan intra peritoneal.(Arif Masjoer, 2000. 383)
 Pra Operasi
- Cegah menangis
- Beri posisi semi-fowler (H. Diafragmatik), terlentang (H. Femoralis)
- Lakukan perawatan rutin jalur IV. Pengisapan NG. Puaskan
- Hindari tindakan sendiri (mis. Siagen, koin)
- Jaga agar kontong atau visera tetap lembab
- Gunakan tindakan kenyamanan
 Pasca Operasi
- Lakukan perawatan dan observasi secara rutin
- Berikan tindakan kenyamanan
- Dukungan orang tua
(Wong, 2004: 521)
F. Komplikasi
 Infeksi
 Hematoma skrotalis
 Hidrokel
 Obstruksi usus
Download