60 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flow Chart Tugas Akhir 61 Gambar 3.1 Flow Chart Tugas Akhir (Lanjutan) • Wawancara dan Observasi Lapangan Wawancara dilakukan untuk mengetahui alur proses bisnis perusahaan dan kendala-kendala yang selama ini dialami oleh perusahaan yang mengganggu kelancaran aktivitas bisnisnya. Kemudian, pada tahap ini juga dilakukan observasi pada pelaksanaan aktivitas bisnis di PT. Panpan Namlapan Indonesia untuk mengamati keseluruhan kegiatan yang dijalankan perusahaan. Tujuan dilakukannya tahap ini adalah untuk membantu penulis dalam mengembangkan 62 ide mengenai masalah yang akan dibahas dan diteliti dalam upaya membantu perusahaan memecahkan masalah yang dihadapi. • Identifikasi dan Rumusan Masalah Pada tahap ini, dilakukan pengidentifikasian masalah dari wawancara dan pengamatan yang dilakukan dan merumuskan masalah yang ditemui tersebut menjadi beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1. Apakah metode yang digunakan untuk menghitung jarak tempuh pengiriman dan rute pengiriman dapat menghasilkan solusi optimal bagi pengiriman pesanan barang setiap harinya? 2. Berapakah tingkat efisiensi dengan menerapkan ACS dalam penentuan rute dan jarak terpendek dalam pengiriman barang? 3. Berapakah tingkat efisiensi pencatatan pemesanan barang dengan menggunakan sistem dan secara manual? 4. Berapakah tingkat efisiensi perhitungan jarak dan urutan rute pengiriman barang dengan menggunakan sistem dan secara manual? • Studi Pustaka Pada tahap ini, dilakukan pembelajaran dan pendalaman teori dan literatur yang mendukung penulis dalam memecahkan masalah yang dihadapi, yaitu dengan membandingkan masalah yang dihadapi dengan teori dan menerapkan teori tersebut ke dalam masalah yang dihadapi sehingga diperoleh solusi optimal dalam memecahkan permasalahan perusahaan. Studi pustaka ini dapat diperoleh dari buku, jurnal, internet, dan sumber literatur lainnya. Tahapan studi pustaka 63 ini menjadi dasar dalam melakukan pembahasan, analisa, dan pengembangan sistem dalam memecahkan permasalahan di PT. Panpan Namlapan Indonesia. • Batasan Masalah Pada tahap ini, dilakukan pembatasan terhadap masalah yang ditemui agar solusi yang diberikan kepada PT. Panpan Namlapan Indonesia, yang berlokasi di Kampung Gusti TPI Blok N no. 56, Jakarta Utara, dapat menjadi solusi yang optimal dan dapat membantu memecahkan masalah dalam proses pencatatan pesanan barang dan proses pengiriman mainan anak-anak yang dihadapi perusahaan. Pemecahan masalah pada proses pencatatan pesanan barang dapat diselesaikan dengan pembuatan sistem perusahaan yang terintegrasi dengan database perusahaan. Sedangkan pemecahan masalah pada proses pengiriman barang tersebut dapat diselesaikan dengan metode NN sebagai metode inisialisasi dan metode ACS sebagai metode lanjutan. Batasan lainnya adalah dalam hal ruang lingkup area customer yang dibatasi hanya dalam area Jakarta dan ditujukan hanya untuk customer mainan anak-anak. Pembuatan program aplikasi pengiriman barang dibangun dengan bahasa pemograman Java. • Pengumpulan Data Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data mengenai PT. Panpan Namlapan Indonesia. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam tahapan ini adalah wawancara dengan pelaku aktivitas bisnis perusahaan untuk mengetahui alur proses bisnis yang dijalankan dalam perusahaan dan juga mengetahui tumbuh 64 dan berkembangnya perusahaan seiring berjalannya waktu. Kegiatan obervasi pun dilakukan untuk melihat dan mengetahui aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh PT. Panpan Namlapan Indonesia. Data perusahaan yang diperlukan berupa struktur organisasi, tugas dan wewenang untuk masing-masing jabatan dalam struktur organisasi, data customer PT. Panpan Namlapan Indonesia, dan data histori pemesanan barang. Selain itu, pengumpulan data primer (secara langsung) juga dilakukan dalam pengalaman pengukuran jarak tempuh pengiriman barang antar customer dengan menggunakan tachometer yang ada di kendaraan pengangkut mainan anak-anak. Data customer yang akan dikirimi barang diperoleh dari data customer yang memesan barang pada hari tersebut. Oleh sebab itu, pengumpulan data pemesanan barang menentukan data pengiriman yang akan dilakukan. • Pembahasan dan Analisa Hasil Tahapan ini dilakukan dengan mencari rute dan jarak terpendek menggunakan metode nearest neighbor sebagai algoritma awal. Langkahlangkah pada nearest neighbor ini, antara lain: 1. Mengalokasikan customer pada node pertama dengan memasukkan customer yang memiliki jarak tempuh terdekat dari PT. Panpan Namlapan Indonesia. 2. Kemudian secara terus-menerus mengalokasikan pengisian node selanjutnya dengan menempatkan customer ke-i yang memiliki jarak tempuh minimum dari customer pada node sebelumnya. Ulangi tahapan ini sampai seluruh node n terisi semua, dimana n merupakan jumlah total customer yang akan dikirimi barang pada saat tertentu. Hal yang perlu diperhatikan bahwa satu 65 customer hanya akan ditempatkan satu kali dalam node pada sebuah tour, sehingga apabila customer k telah terisi pada node kedua, maka kemungkinan bagi customer k untuk dapat mengisi node ketiga, keempat, dan selanjutnya sama dengan nol pada sebuah tour yang sama. 3. Customer yang terakhir terisi pada node terakhir merupakan customer yang akan kembali ke PT. Panpan Namlapan Indonesia untuk mengakhiri perjalanan pengirimannya. 4. Meringkas rute pengiriman barang menjadi sebuah urutan yang dimulai dari PT. Panpan Namlapan Indonesia sampai kembali lagi ke PT. Panpan Namlapan, yang terhitung sebagai sebuah tour perjalanan. Jumlahkan jarak tempuh yang diperlukan dalam tour tersebut. Jarak tempuh tersebut kemudian akan menjadi masukan bagi metode lanjutan (meta-heuristik), yaitu ACS. Pencarian rute terpendek ini dilanjutkan dengan menggunakan metode ACS yang juga digunakan untuk mencari rute terpendek dengan perhitungan yang lebih mendalam. Sehingga diharapkan dapat membantu PT. Panpan Namlapan Indonesia mencapai keefisienan dalam pengiriman mainan anak-anak. Adapun langkah-langkah pencarian rute terpendek menggunakan metode ACS adalah sebagai berikut: 1. Menghitung nilai invers dari masing-masing jalur pengiriman yang merupakan nilai perbandingan jarak tempuh pengiriman barang. 2. Menghitung nilai temporary yang memulai pengurutan dari titik awal atau pengurutan dapat juga dimulai dari titik akhir pengiriman. Kemudian 66 menghitung nilai peluang rute pengiriman barang dengan membagi antara nilai temporary titik tersebut dengan total nilai temporary. 3. Mencari urutan pengiriman barang dengan membandingkan nilai random (q) dengan nilai parameter q0. Apabila nilai q < q0, maka pencarian urutan pengiriman barang dilakukan dengan memasukkan titik dengan nilai temporary terbesar yang tersedia dan belum dialokasikan ke node lain. Ulangi tahapan ini sampai seluruh titik pengiriman barang selesai dialokasikan ke node. 4. Melakukan perhitungan pembaharuan feromon lokal dengan mempertimbangkan penggunaan parameter ρ yang merupakan koefisien penguapan feromon. Pembaharuan feromon lokal ini juga mempertimbangkan adanya perubahan nilai feromon (Δτ). Jalur yang memiliki nilai Δτ hanyalah jalur terbaik yang dilewati dalam urutan rute pengiriman, selain jalur-jalur tersebut maka nilai Δτ sama dengan nol. 5. Melakukan perhitungan pembaharuan feromon global dengan mempertimbangkan penggunaan parameter α. Pembaharuan feromon global ini juga mempertimbangkan adanya perubahan nilai feromon Δτ. Jalur yang memiliki nilai Δτ hanyalah jalur terbaik yang dilewati dalam urutan rute pengiriman, selain jalur-jalur tersebut maka nilai Δτ sama dengan nol. 6. Ulangi langkah 2 sampai 5 sampai ditemukan nilai jarak terpendek yang stagnan (sama) dari tiga kali perulangan. Perhatikan bahwa nilai temporary pada langkah 2 akan dihitung dengan menggunakan nilai feromon yang dihasilkan dari langkah 5 pada iterasi sebelumnya. 67 Kemudian dilanjutkan dengan penganalisisan dan interpretasi hasil berdasarkan pengolahan data nearest neighbor dan ACS yang diperoleh. • Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan sistem informasi pada PT. Panpan Namlapan Indonesia diselaraskan dengan tahapan metode SDLC, yaitu: Planning, Analysis, dan Design. Pada tahap planning, dilakukan system definition dengan activity diagram, kriteria FACTOR, dan Rich Picture untuk mendefinisi alur kegiatan bisnis perusahaan mulai dari customer mendaftarkan diri sampai pengiriman atas pemesanan barang dilakukan. Pada tahap analysis, dilakukan analisis pada problem domain dan application domain yang berhubungan dengan objek, behavior, struktur, para pelaku proses bisnis, dan proses bisnisnya. Analisis problem domain dilakukan dengan menggunakan class diagram dan statechart diagram. Sedangkan analisis application domain dilakukan dengan menggunakan use case diagram dan sequence diagram. Pada tahap design, dilakukan perancangan arsitektur dan komponen untuk mengatur pengaksesan model, fungsi, dan user interface antara client dan server, serta hardware yang dibutuhkan untuk mendukung fungsi-fungsi yang dijalankan dengan menggunakan component diagram, deployment diagram, model component, dan function component. 68 • Pembangunan Sistem Aplikasi Pada tahap ini dilakukan pembuatan sistem aplikasi untuk melakukan pendaftaran, pemesanan barang, pengiriman barang, dan pendataan barang dengan menggunakan bahasa pemograman Java yang diintegrasikan dengan database perusahaan dengan menggunakan Microsoft Access 2007. • Kesimpulan dan Saran Pada tahap ini dilakukan penarikan jawaban dan kesimpulan dari analisis hasil yang digunakan untuk menjawab perumusan masalah yang telah dibuat pada tahapan sebelumnya. Tahapan ini juga menuliskan saran-saran dan solusisolusi terhadap PT. Panpan Namlapan Indonesia dari masalah yang dihadapi dan penulis juga mengungkapkan kekurangan-kekurangan dalam penulisan tugas akhir ini dan mengharapkan tugas akhir ini dapat menjadi referensi pengembangan dan perbaikan bagi pembaca.