dampak serangan amerika serikat kepada irak

advertisement
No.5/42/BGub/Humas
DAMPAK SERANGAN AMERIKA SERIKAT KEPADA IRAK
TERHADAP PEREKONOMIAN NASIONAL
Menanggapi kemungkinan dampak serangan Amerika Serikat terhadap Irak,
Gubernur Bank Indonesia, Syahril Sabirin, menghargai sikap masyarakat yang tidak
bereaksi berlebihan sehingga sampai dengan saat ini tidak terjadi gejolak di bidang
ekonomi dan moneter yang berlebihan.
Dari sisi makro, fundamental perekonomian Indonesia saat ini dalam kondisi yang
cukup baik, sehingga dampak perang tersebut diperkirakan tidak akan terlalu
signifikan bagi pertumbuhan ekonomi, demikian Syahril Sabirin menambahkan.
Dalam minggu terakhir nilai tukar rupiah relatif lebih stabil volatilitasnya
dibandingkan dengan mata uang regional lainnya, meskipun sempat menembus level
di atas Rp9.000 terhadap dollar AS, yang kemudian mengalami penguatan kembali
pada hari ini (Jum’at, 21 Maret 2003). Tekanan terhadap rupiah lebih disebabkan
karena kebutuhan riel dibandingkan dengan kebutuhan untuk spekulasi. Di sisi lain,
cadangan devisa pada saat ini berada dalam jumlah yang cukup aman, tegas Syahril
Sabirin.
Aktivitas transaksi perbankan kliring sampai dengan saat ini tetap berjalan normal,
yaitu jumlah nominal transaksi melalui Real Time Gross Settlement (RTGS) per hari
sebesar Rp76,1 triliun dan transaksi melalui kliring per hari sebesar Rp2,13 tirliun.
Syahril Sabirin juga menegaskan bahwa secara internal Bank Indonesia telah
memiliki sistem dan mekanisme yang memungkinkan tindakan antisipasi terhadap
hal-hal yang memerlukan perhatian khusus, diantaranya back-up system untuk
sistem pembayaran nasional serta pengawasan terhadap Systematically Important
Bank (SIB) yang saat ini sudah berjalan akan dapat menunjang stabilitas sistem
keuangan .
Jakarta, 21 Maret 2003
BIRO KOMUNIKASI
Rizal A. Djafaara
Deputi Kepala Biro
Download