BAB II DASAR TEORI 2.1. Gambaran Umum sistem. Pada perancangan kali ini, penulis melakukan pencatatan dowtime mesin AOI ( Auto Optic Inpection ) pada industri perakitan pesawat televisi PT Toshiba Consumer Product Indonesia, Tempat penulis bekerja. AOI ( Auto Optic Inpection ) adalah sebuah mesin yang dapat melakukan pengecekan atau pengawasan terhadap hasil penyolderan otomatis yang dilakukan oleh mesin solder bath. AOI ini dapat menganalisa hasil solderan setelah proses solder bath apakah ada kesalahan seperti less solder, missing solder ataupun bridge solder dengan menggunakan teknologi capture gambar menggunakan lensa kamera dan membandingkannya dengan kondisi real. Mesin AOI ini sangat krusial dalam industri perakitan pesawat televisi karena bisa menjadi botlle neck untuk proses perakitan selanjutnya jika tidak mendapatkan perhatian yang memadai, untuk itu kita harus memperhatikan efektivitas dari mesin AOI ini dengan salah satu caranya adalah dengan memonitoring setiap downtime dan lead time dari mesin ini agar mencapai efektifitas yang diharapkan. Manual Insert Solder Bath AOI Function Test Gambar 2.1. Mesin AOI ( Auto Optic Inpection ) 2.2. Pandangan Umum Bahasa Pemrograman 2.2.1. Pendahuluan Suatu sistem komputer harus memiliki 3 komponen untuk dapat berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan sumber daya manusia (brainware). Perangkat keras (hardware) komputer adalah komputer dalam wujud fisik yang terdiri dari CPU, Memory, dan pheriferal I/O. Perangkat lunak komputer merupakan sebuah program yang ditulis dan dikemas sedemikian rupa untuk mengendalikan perangkat keras sehingga dapat melakukan tugas-tugas tertentu. Brainware merupakan subjek yang menjalankan komputer. Manusia yang menulis program (software), menjalankan program dan memerintahkan program agar perangkat keras melakukan sesuatu. 2.2.2. Penggolongan Perangkat Lunak Secara umum perangkat lunak dapat dibedakan atas lima golongan, yaitu sistem operasi (operating sistem), program bantu (utility), program paket (package program), program aplikasi (programming language). (aplication program) dan bahasa pemrograman 1. Sistem Operasi Sistem operasi merupakan perangkat lunak yang menangani fungsi-fungsi dan menyediakan fasilitas-fasilitas tertentu sehingga golongan perangkat lunak lainnya dapat bekerja. Tanpa sistem operasi, komputer dan golongan perangkat lunak lainya tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya. 2. Program Bantu / Program Utilitas Program utilitas merupakan perangkat lunak yang bertugas untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan minor dalam pengoperasian suatu sistem, seperti manajemen berkas (mengkopi dan menghapus berkas, membatalkan penghapusan berkas, mengelompokan berkas ke dalam suatu direktori), diagnosa dan perbaikan berkas yang rusak, fragmentasi media penyinpanan, dan lain-lain. 3. Paket Program Paket program adalah sebuah perangkat lunak yang kompleks untuk menjalankan keperluan-keperluan tertentu. Paket program masih dapat digolongkan lagi kedalam beberapa golongan : 1. Pengolah kata (word processor), merupakan paket program yang memanfaatkan komputer sebagai mesin ketik canggih. 2. SpreadSheet, Merupakan paket program yang membuat komputer dapat berfungsi sebagai kertas kerja yang dilengkapi dengan fasilitas perhitungan–perhitungan otomatis. 3. Publisher, Merupakan paket program yang diciptakan untuk keperluan settimg percetakan (mengatur tampilan halaman surat kabar, majalah, tabloid, buku). 4. Computer Aided Design, Merupakan paket program yang diciptakan khusus untuk keperluan desain (perancangan). 4. Program Aplikasi Program aplikasi merupakan program yang siap pakai untuk beberapa aplikasi tertentu. Beberapa program yang tergolong sebagai program aplikasi adalah DEA (Dac Easy Accounting), FormTool, Print Shop, dan lain-lain. 5. Bahasa Pemrograman Bahasa pemrograman sebenarnya merupakan sebuah perangkat lunak yang diciptakan khusus untuk membuat perangkat lunak golongan lainnya. Berdasarkan kedekatannya dengan bahasa manusia, bahasa pemrograman dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu sebagai berikut : 1 Bahasa pemrograman Tingkat Tinggi, merupakan bahasa pemrograman yang instruksinya paling dekat dengan bahasa manusia (dalam hal ini bahasa inggris) seperti bahasa BASIC, Fortran, Pacsal, dan lain-lain. Program yang dihasilhan dengan pemrograman tingkat ini lebih lambat dibandingkan dengan program pemrograman yang yang dihasilkan lebih rendah tingkatannya, dengan bahasa tapi lebih mudah pemrogramannya. 2 Bahasa pemrograman tingkat menengah merupakan bahasa pemrograman yang instruksinya masih dekat dengan bahasa manusia tapi program yang dihasilkan mempunyai kecepatan yang lebih baik dari bahasa program tingkat tinggi. Contoh bahasa program tingkat menengah adalah bahasa C. 3 Bahasa pemrograman tingkat rendah merupakan bahasa dasar komputer (disebut juga sebagai bahasa rakitan). Pemrograman dengan bahasa tingkat rendah memerlukan logika yang cukup rumit disamping instruksiinstruksinya jauh berbeda dengan bahasa manusia. Program yang dihasilkan dengan bahasa pemrograman tingkat ini mempunyai kecepatan yang paling baik.. 2.3. Pengenalan Bahasa Pemrograman Visual Basic Bahasa basic merupakan bahasa pemrograman yang paling banyak digunakan bagi pemrogram pemula. Microsoft telah mengembangkan suatu compiler bahasa basic untuk pemrograman Windows, dimana pada awalnya didominasi oleh compiler yang menggunakan bahasa C. Pemrograman dalam Visual Basic berbeda dengan pembuatan programprogram yang berbasis DOS umumnya atau disebut juga dengan pemrograman konvensional. Dalam Visual Basic, pembuatan aplikasi dimulai dengan memperkirakan kebutuhan, merancang tampilan program terlebih dahulu, dan selanjutnya diikuti dengan pembuatan kode untuk program tersebut. 2.3.1. Lingkungan Pemrograman Visual Basic Area kerja pada Visual Basic dikenal juga dengan istilah integrated development enviromnent (atau disingkat IDE) karena area ini mengintegrasikan beberapa fungsi yang berbeda seperti design, editting, compiling, dan debugging. IDE memberikan semua hal yang kita butuhkan untuk membuat aplikasi yang besar, menuliskan kode programnya, mengetes dan memperbaikinya, dan pada akhirnya menghasilkan file-file yang dapat diekesekusi (executable files). Gambar 2.2. Integrated Development Environment (IDE) pada Visual Basic 6.0 2.3.2. Teknik Pemrograman Visual Basic Visual Basic berisi komponen-komponen berupa objek. Setiap objek memiliki event dan method. Jika user memanipulasi suatu objek (misalnya mengklik, mengetik, meletakkan kursor, dan sebagainya) itu adalah event-event yang akan memicu method yang ada pada objek tersebut. Kemudian method tersebut akan menghasilkan aksi tertentu pada aplikasi. EVENT (Tindakan User) METODE (Kode Program) AKSI (Hasil Program) Gambar 2.3. Hubungan Kode Program Dalam Aplikasi 2.3.3 Tipe Data dan Variabel Data adalah nilai-nilai yang dapat dimanipulasi dalam pembuatan program. Visual Basic menyediakan beberapa tipe data standar yang dapat dipergunakan oleh programmer untuk membuat suatu program aplikasi. Tabel 1 akan menunjukkan tipe data standar yang ada pada Visual Basic Tipe Data Ukuran Kisaran Integer 2 byte -32,768 sampai 32,767 Long Integer 4 byte -2,147,483,648 sampai 2,147,483,648 Single 4 byte -3.402823E38 sampai 3.402823E38 Double 8 byte -1.79769313486232D308 sampai 1.79769313486232D308 Currency 8 byte -922337203685477.5808 sampai 922337203685477.5808 String 1 byte 0 sampai 65,535 Boolean 2 byte True atau False Date 8 byte 1 Januari 100 sampai 31 Desember 9999 Variant 16 byte Semua tipe data Tabel 2.1. Tipe Data standar pada Visual Basic Contoh Pemakaian Dim Birds Birds = 37 Dim Loan& Loan& = 350,000 Dim Price! Price! = 899.99 Dim Pi# Pi# = 3.1415926535 Dim Debt@ Debt@ = 7600300.50 Dim Dog$ Dog$ = “pointer” Dim Flag as Boolean Flag = True Dim Birthday as Date Birthday = #3-163# Dim Total Total = 289.13 Variabel adalah lokasi penyimpanan sementara untuk data dalam suatu program aplikasi. Pada kode program variabel dapat digunakan satu atau banyak variabel, dan variabel dapat mengandung kata-kata, angka, tanggal, atau properti. Variabel sangat berguna karena dengan variabel, programmer bisa menggunakan nama yang singkat dan mudah diingat untuk setiap data yang ingin digunakan. Variabel bisa menyimpan informasi yang dimasukkan oleh user pada saat program dijalankan, hasil dari perhitungan tertentu, atau data yang ingin ditampilkan pada form. Singkatnya, variabel adalah sarana yang sederhana yang bisa digunakan untuk menyimpan hampir semua jenis informasi. Aturan-aturan dalam pemberian nama variabel adalah sebagai beikut : 1. Setiap nama variabel dimulai dengan huruf. Nama variabel panjangnya harus kurang dari 256 karakter dan tidak boleh mengandung tanda titik. 2. Hindari penggunaan kata-kata kunci, objek, properti milik Visual Basic untuk nama variabel dan karakter yang tidak diperbolehkan untuk digunakan, misalnya karakter yang dipakai untuk operator (+, -, *, /, <, > dan lain-lain), titik dua, koma dan lainlain. 3. (Opsional) Mulailah setiap nama variabel dengan dua atau tiga singkatan karakter yang sesuai dengan tipe data yang disimpan pada variabel tersebut. Sebagai contoh, gunakanlah strName untuk menunjukkan bahwa variabel Name mengandung tipe data string. 2.3.4. Pernyataan Berkondisi dan Loop Pernyataan berkondisi (conditional statement) adalah sebuah pernyataan yang menganalisa suatu keadaan dan mengambil keputusan berdasarakan hasil pada analisa tersebut. Jika kondisi benar maka akan dijalankan instuksi tertentu, dan jika kondisi salah maka akan dijalankan instruksi yang lain. 1. If... Statement Digunakan untuk membandingkan suatu kondisi tertentu. Jika kondisi tersebut benar maka akan dijalankan ekspresi tertentu, dan jika salah maka ekspresi di dalam if akan dijalankan. Sintak pernyataan If ... Statement adalah sebagai berikut: If (kondisi) Then ...ekspresi ...ekspresi End If 2. Select Case Digunakan untuk melakukan pemilihan kondisi yang jumlahnya banyak atau bertingkat. Sintak pernyataan Select Case adalah sebagai berikut: Select Case ekspresi Case nilai : ...ekspresi 1 Case nilai : ...ekspresi 2 End Select Loop adalah instruksi program yang akan memerintahkan untuk melakukan pengulangan berdasarkan kondisi tertentu. 3. Do While Do While adalah loop yang akan melakukan pengulangan secara terusmenerus selama (while) suatu kondisi memenuhi syarat (bernilai benar). Sintak pernyataan Do While adalah sebagai berikut: Do While (kondisi) ...ekspresi Loop 4. For Next Loop For Next digunakan untuk mengulangi suatu perintah dalam jumlah yang ditentukan. Sintak pernyataan For Next adalah sebagai berikut: For counter = nilai awal To nilai akhir [step kenaikan] ...ekspresi... Next counter 2.3.5. Prosedur dan Fungsi Pada sebuah module standar, selain digunakan untuk menyimpan variabel Public, juga bisa digunakan untuk menyimpan procedure general purpose yang bisa dipanggil dari mana saja dalam program. Procedure general purpose (procedure umum) tidak sama seperti event procedure karena tidak berhubungan dengan event atau object yang dibuat menggunakan komponen kontrol dari toolbox. Procedure general purpose mirip dengan pernyataan build-in (yang sudah disediakan) pada Visual Basic; tinggal dipanggil namanya, bisa menerima argumen, dan masing-masing melakukan tugas tertentu. Procedure general purpose dapat menghemat waktu, tidak memerlukan pengetikan ulang, mengurangi kemungkinan error, membuat ukuran program menjadi lebih kecil dan lebih mudah ditangani, serta membuat event procedure lebih mudah dibaca. Procedure general purpose ini mengijinkan untuk menghubungkan rutin yang sering digunakan dengan nama yang dikenali pada module standar. Procedure general purpose memiliki manfaat sebagai berikut : 1. Menghilangkan baris yang berulang. Dapat mendefinisikan procedure sekali saja dan program dapat menjalankannya berulang kali. 2. Membuat program lebih mudah dibaca. Program yang terbagi ke dalam sekumpulan bagian-bagian yang kecil lebih mudah dipilah dan dipahami daripada program yang terbuat dari satu bagian yang besar. 3. Menyederhanakan pengembangan program. Program yang dipisahkan kedalam unit-unit logikal lebih mudah dirancang, ditulis, dan dilakukan proses debugging. Selain itu, jika penulisan sebuah program dalam setting kelompok, dapat saling menukar procedure dan module. 4. Bisa digunakan kembali oleh program lain. Dapat dengan mudah memasukkan procedure module standar ke dalam proyek pemrograman yang lain. 5. Meningkatkan bahasa Visual Basic. Procedure terkadang bisa melakukan perintah tugas-tugas yang tidak bisa dilaksanakan oleh perintah-perintah Visual Basic yang sudah ada. Ada tiga jenis procedure general purpose dalam suatu module standar, yaitu : 1. Procedure Function. Procedure ini dipanggil berdasarkan namanya dari dalam event procedure atau procedure lain. Procedure ini bisa menerima argumen dan selalu mengembalikan suatu nilai dalam nama fungsinya untuk perhitungan. 2. Procedure Sub. Procedure ini dipanggil berdasarkan namanya dari dalam event procedure atau procedure lain. Bisa menerima argumen, dan juga bisa digunakan untuk melakukan tugas dalam procedure dan mengembalikan nilai. Tetapi tidak seperti fungsi, Sub tidak mengembalikan nilai yang berhubungan dengan nama Sub tertentu (walaupun bisa mengembalikan nilai melalui nama variabel). Procedure Sub biasanya digunakan untuk menerima atau memproses input, menampilkan output, atau menset property. 3. Procedure Property. Procedure ini digunakan untuk membuat dan memanipulasi property buatan dalam program. Ini adalah sarana yang bermanfaat di mana bisa mengolah kontrol Visual Basic yang sudah ada dan meningkatkan bahasa Visual Basic dengan membuat objek, property, serta metode baru. 2.3.6. Pemrograman Database 1. Mengenal Database Database adalah sebuah objek yang kompleks untuk menyimpan informasi yang terstruktur, yang diorganisir dan dismpan dalam suatu cara yang mengizinkan pemakainya dapat mengambil informasi dengan cepat dan efisien. Untuk mengelola data base diperlukan program manajer database atau lebih dikenal sebagai Database Management Sistem (DBMS). Umumnya program manajer database memiliki kemampuan : 1. Kapasitas besar - Memiliki kemampuan dalam menangani data yang besar. 2. Pencarian - Dapat menampilkan querying informasi sesuai dengan kriteria tertentu. 3. Pengurutan - Menunjuk pada kemampuan untuk menyusun informasi dengan urutan khusus. 4. Laporan - Menghasilkan laporan dengan format tertentu. Termasuk didalamnya fitur menambah headings, subheadings, summary, menghitung, fields, dan menghasilkan laporan dari query. 5. Entry data/modifikasi/menghapus - Diperlukan akurasi dan validasi dan informasi atau lebih dikenal sebagai integritas data. 2. Database Pada Visual Basic Sejak versi 3, Visual Basic sudah menyediakan tool untuk memrograman data base. Pertama adalah DAO (data access object) dalam versi 3, RDO (remote data objects) dalam versi 4, dan kemampuan dalam membuat componen ActiveX pada versi 5. Fitur database lebih ditingkatkan lagi dalam versi 6 dengan ditambahkan tools dan teknologi baru seperti ADO (activeX data object), OLE-DB (object linking and embending database), dan Microsoft Data Report Desingner Untuk Visual Basic versi terbaru yaitu Visual Basic.Net, database dikelola, menggunakan ADO .Net yang merupakan perbaikan peforma dari ADO. 3. Bagaimana Visual Basic Menangani Database Dalam manajemen database, aplikasi Visual Basic berperan sebagai front-end terhadap database, artinya aplikasi Visual Basic menyediakan antarmuka antara user dengan database. Aplikasi Visual Basic tidak secara langsung berinteraksi dengan database karena ada dua komponen diantaranya yaitu kontrol data dan engine database USER APLIKASI VISUAL BASIC Kontrol Data Engine Database : Jet Database Gambar 2.4. Komponen database pada Visual Basic Kontrol data adalah objek visual basic yang menghubungkan aplikasi dengan database melalui engine database. Engine database yang merupakan “jantung” dari sistem manajement database Visual Basic adalah program yang mengelola informasi dalam database. Engine database yang digunakan MS Visual Basic dan juga MS Access adalah engine JET (Joint Engine Technology)