I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Negara Indonesia

advertisement
1
I. PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memiliki wilayah
perairan yang sangat luas. Dengan luasnya wilayah perairan yang dimiliki oleh
negara Indonesia menyebabkan Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat
melimpah dari kawasan laut, dan Indonesia juga memiliki keuntungan dengan
memanfaatkan potensi dan keindahan laut bahari untuk menjadikan tempat-tempat
wisata. Wilayah perairan di Indonesia merupakan wilayah perairan yang memiliki
ekosistem yang sangat beragam.
Menurut Pasal 1 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan
dan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
menyatakan
bahwa
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan
terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan
mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang
meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan dan
penegakan hukum. Dengan demikian, akan dihasilkan sumber daya manusia yang
handal untuk mengelola dan melindungi kekayaan sumber daya alam secara
profesional. Melalui persiapan sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi
dan kompetensi yang standar maka bangsa Indonesia akan bertahan dalam
2
menghadapi era kompetisi dan perdagangan bebas yang sedang terjadi saat ini
(Nommy Horas Thombang Siahaan, 2008: 16).
Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil menyatakan bahwa
pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil adalah suatu proses
perencanaan, pemanfaatan, pengawasan dan pengendalian sumber daya pesisir
dan pulau-pulau kecil antara sektor pemerintah dan pemerintah daerah, antara
ekosistem darat dan laut, serta antara ilmu pengetahuan dan manajemen untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan adanya
pelestarian dan perlindungan ekosistem laut di pesisir.
Aset dan potensi sumber daya alam kelautan dan perikanan Indonesia yang luar
biasa diperlukan pengelolaan yang profesional dan kredibel yang dilakukan oleh
instansi yang menangani kelautan dan perikanan. Karena itu, untuk mengelola
sumber daya alam tersebut diperlukan sumber daya manusia yang kompeten dan
paham akan tugasnya. Guna mendorong dan mendapatkan sumber daya manusia
yang kompeten tersebut harus dipersiapkan dan dirancang secara sistematis antara
lain dalam sistem diklat dan perangkat-perangkat pendukungnya.
Laut yang ada merupakan suatu ekosistem yang kaya dengan sumber daya alam
yang dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran dan juga untuk kesejahteraan
manusia. Sebagaimana diketahui bahwa 70% permukaan bumi ditutupi oleh
perairan dan lebih dari 90% kehidupan bio massa yang hidup di laut. Oleh karena
itu, lautan merupakan bagian penting bagi kehidupan manusia. Sebagian besar
wilayah indonesia yang wilayahnya terdiri dari perairan laut memiliki letak yang
3
sangat strategis. Perairan laut di Indonesia selain dimanfaatkan sebagai sarana
penghubung lokal maupun internasional juga memiliki sumber daya laut yang
sangat kaya dan penting antar lain sumber daya perikanan, terumbu karang,
mangrove, bahan tambang, dan dareah pesisirnya dapat dimanfaatkan sebagai
obyek wisata yang menarik.
Masalah kelestarian ekosistem pesisir laut merupakan salah satu masalah
lingkungan yang serius. Ekosistem hutan mangrove yang sudah dieksploitasi oleh
aktivitas ekonomi penduduk biasanya tidak dilakukan upaya pelestariannya
sehingga ekosistem hutan mangrove akan terus-menerus mengalami kerusakan
dan akhirnya menjadi punah. Hal ini dapat dilihat dari berkurangnya keragaman
hayati laut dan penurunan daya dukung ekosistem laut dan pesisir, seperti
kerusakan terumbu karang di wilayah pesisir kepulauan yang saat ini mencapai
23,08%.
Dengan adanya kerusakan terumbu karang tersebut, diupayakan agar kerusakan
yang lebih parah lagi dapat dicegah. Untuk ekosistem hutan mangrove yang
mengalami kerusakan yang disebabkan oleh aktivitas ekonomi penduduk perlu
dilakukan upaya pelestarian ekosistem hutan mangrove oleh pemerintah dan
masyarakat dengan konservasi, reboisasi dan rehabilitasi hutan mangrove. Upaya
pelestarian ekosistem hutan mangrove yang dilakukan oleh pemerintah biasanya
dilakukan oleh Kementerian Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan
maupun dari pemerintah daerah setempat kemudian dibantu oleh masyarakat yang
ikut berpartisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan alam.
4
Di Indonesia, dikenal instansi yang menangani tentang ekosistem dan hasil laut
yaitu Dinas Kelautan dan Perikanan. Instansi pemerintah ini yang menangani
permasalahan tentang pelestarian ekosistem laut dan budi daya hasil laut yang
hampir punah. Adapun salah satu fungsi DKP yang diatur dalam Pasal 300
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 adalah:
a. melakukan pengkajian kebijakan perencanaan pembangunan nasional di
bidang kelautan dan perikanan; pemantauan, evaluasi, dan penilaian
kinerja pelaksanaan rencana pembangunan nasional di bidang kelautan dan
perikanan;
b. penyusunan rencana kerja pelaksanaan tugas dan fungsinya serta evaluasi
dan pelaporan pelaksanaannya;
c. melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan-kegiatan pejabat fungsional
perencana di lingkungan direktoratnya.
Dinas kelautan dan Perikanan untuk menjalankan fungsi tersebut, memiliki peran
mengambil langkah-langkah kebijaksanaan dengan cara mengembangkan budi
daya dan pelestarian ekosistem laut yang tentunya sangat perlu mendapatkan
perhatian. Pengembangan produksi perikanan, pemanfaatan potensi perikanan
,serta produksi terumbu karang dan tanaman laut yang masih belum mampu
digarap secara optimal, pembinaan dan juga pengawasan mutu serta pemasaran
hasil-hasil laut dan pengembangan agro bisnis secara efisien dan terpadu.
Dinas Kelautan dan Perikanan memiliki tugas dan fungsi yang sangat penting
dalam menjaga kelangsungan ekosistem laut. Dinas Kelautan dan Perikanan dapat
melakukan sosialiasasi kepada masyarakat pesisir pantai yang sebagian besar mata
5
pencahariannya sebagai nelayan untuk tidak menangkap ikan dengan putas
ataupun bom ikan. Dinas Kelautan dan Perikanan juga bisa memberikan
sosialisasi kepada masyarkat pesisir bagaimana cara untuk melakukan budi daya.
Dinas Kelautan dan Perikanan juga mempunyai tugas untuk budi daya ikan-ikan
laut dan terumbu karang yang sudah hampir punah. Tujuan dari budi daya yang
dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan adalah untuk memperpanjang
kelangsungan makhluk hidup yang ada, karena hasil budi daya yang dilakukan
akan langsung dikembalikan ke habitat awalnya, yaitu di perairan laut.
Meskipun sudah dilakukan sosialisasi betapa penting dan berharganya menjaga
ekosistem laut, tetapi masih ada saja oknum yang tidak memperdulikan hal
tersebut dan tetap saja melakukan pengrusakan terhadap ekosistem laut yang ada.
Oleh karena itu, Dinas Kelautan dan Perikanan harus berusaha dan mencari tahu
faktor apa yang telah menyebabkan semakin parahnya kerusakan yang di alami
oleh ekosistem laut yang telah disebabkan oleh manusia. Dinas Kelautan dan
Perikanan juga harus segera mencari cara dan berusaha untuk menjaga ekosistem
laut yang sudah rusak.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, peneliti tertarik untuk membahas dan meneliti
permasalahan ini sebagai penelitian karya ilmiah dengan judul: “Peran Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung Terhadap Pelestarian Ekosistem di
Pesisir dan Laut”.
6
1. 2 Permasalahan dan Ruang Lingkup Penelitian
1. 2. 1 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang, permasalahan dalam tulisan ini adalah:
a. Bagaimanakah peran Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung
terhadap pelestarian ekosistem di pesisir laut?
b. Apakah faktor penghambat Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung
terhadap pelestarian ekosistem di pesisir laut?
c. Apakah Upaya Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung dalam
pelestarian ekosistem di pesisir laut?
1. 2. 2 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah kajian di bidang Hukum Administrasi
Negara tentang Peran Dinas Kelautan dan Perikanan terhadap pelestarian
ekosistem di pesisir laut.
1. 3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. 3. 1 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas, maka tujuan dari penelitian ini,
adalah:
a. Mengetahui dan menganalisis peran Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Lampung terhadap pelestarian ekosistem di pesisir laut.
b. Mengetahui faktor penghambat peran Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Lampung dalam pelestarian ekosistem di pesisir laut.
7
c. Mengetahui dan menganalisis upaya Dinas Kelauatan dan Perikanan Provinsi
Lampung dalam melestarikan ekosistem di pesisir laut.
1. 3. 2 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini, yaitu:
a. Kegunaan teoritis, yaitu memperluas dan memperdalam ilmu Hukum
Administrasi Negara khususnya mengenai peran Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Lampung terhadap pelestarian ekosistem di pesisir laut.
b. Kegunaan praktis, yaitu menambah pengetahuan masyarakat dan pelaku
dunia usaha serta sebagai sumber informasi bagi para pengaji ilmu hukum
ataupun rekan-rekan mahasiswa lain yang ingin melakukan penelitian dalam
bidang yang sama.
Download