WORKING PAPER Created by: Jason Immanuel / 1401102934 Hotel Management BINUS University Jakarta 2014 1 2 1.1 Latar belakang Dalam menghadapi era pasar bebas yang penuh tantangan, para pelaku ekonomi baik di dunia industri maupun dunia usaha menjadi terdorong untuk saling bersaing menjadi yang terbaik di bidangnya masing-masing. Mereka harus bersaing dengan meningkatkan produktivitas, efisiensi, efisiensi, dan kinerja perusahaan dengan caranya masing-masing. Salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi itu semua adalah sumber daya manusia. Menurut Gary Dessler (2013:4) “Human resource management is the process of acquiring, training, appraising, and compensating employees, and of attending to their labor relations, health and safety, and fairness concerns.” yang artinya manajemen sumber daya manusia adalah proses memperoleh, melatih, menilai, dan mengkompensasi karyawan, dan melayani masalah-masalah hubungan kerja, kesehatan dan keselamatan, dan keadilan para karyawan tersebut. Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting. Tenaga kerja merupakan aset penting dalam sebuah perusahaan karena mereka memiliki akal, peraasan, keinginan, kemampuan, serta dorongan untuk maju yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut untuk mencapai tujuan yang diharapkan semaksimal mungkin. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya tergantung pada sarana dan prasarana yang modern dan lengkap, tetapi justru lebih tergantung pada manusia yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja individu karyawannya. Setiap organisasi ataupun perusahaan akan selalu berusaha 3 untuk meningkatkan kinerja karyawannya dengan harapan tujuan perusahaan dapat tercapai dengan sebaik mungkin. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, diperlukan sosok pemimpin atau seorang atasan, untuk memengaruhi segala sesuatu yang akan terjadi di perusahaan tersebut, baik segala sesuatu yang baik maupun sesuatu yang buruk. Hal ini dapat terjadi karena pemimpin memiliki gaya kepemimpinannya masing-masing dalam mengorganisir seluruh bawahannya untuk menjaga kinerja karyawannya. Pada masa sekarang ini pimpinan dituntut untuk mampu membawa bawahannya agar tetap waspada terhadap masa depan dan tugas merekalah untuk mencari jalan, serta menghadapi tantangan dan mencari segala peluang yang ada. Pemimpin dapat mempengaruhi moral, kepuasan kerja, dan kinerja karyawan. Kemampuan dan keterampilan kepemimpinan adalah faktor penting dari efektivitas manajer. Untuk itu para pemimpin dalam suatu perusahaan dituntut untuk bisa menjadi motivasi bagi para karyawan. Kemampuan yang dimiliki karyawan adalah potensi, untuk itu karyawan harus mengerahkan segenap potensi yang dimilikinya untuk mencapai hasil yang optimal. Untuk itu diharapkan dengan adanya gaya kepemimpinan yang baik dapat meningkatkan produktivitas perusahaan yang dapat diukur dengan kinerja karyawan dalam perusahaan. Peningkatan kinerja karyawan dalam sebuah perusahaan sangatlah penting, karena akan berdampak positif bagi perusahaan dan diharapkan mampu untuk meningkatkan keefektifan dan efisiensi perusahaan. Salah satu caranya melalui penciptaan gaya kepemimpinan yang efektif. Hubungan yang saling berkaitan ini sangat menarik untuk dikaji dan diteliti lebih dalam. 4 Melt Dine & Wine merupakan salah satu restoran dan bar yang berlokasi di Jakarta Pusat dan sudah berdiri sejak tahun 2007. Restoran ini menghadirkan makanan fusion dan memiliki desain restoran yang unik dan menarik. Produk yang dijual bervariasi dan fasilitas yang tersedia cukup memadai. Di dalam menjalankan kegiatan usahanya, Melt Dine & Wine dinilai secara garis besar sudah baik. Namun para manajer berkeinginan untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Restoran Melt Dine & Wine berupaya secara terus-menerus untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya sehingga dapat menghasilkan kinerja yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan dengan pencapaian sumber daya manusia yang handal dan berkualitas inilah, diharapkan perusahaan mampu menjalankan kegiatan dengan seoptimal mungkin sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, karena dalam kenyataannya restoran menghadapi berbagai tantangan kedepan yang harus dihadapinya. Salah satu tantangan tersebut adalah gaya kepemimpinan yang diterapkan pada karyawan. Serta perusahaan pun perlu memperhatikan tingkat kinerja para karyawan, sehingga perusahaan mampu meninjau sejauh mana gaya kepemimpinan mampu meningkatkan kinerja karyawannya. Sebelum melakukan penelitian ini, saya telah berbicara dengan pemilik restoran Melt Dine & Wine. Mencari informasi tentang gaya kepemimpinan dan kinerja para karyawannya restoran tersebut. Beliau menginformasikan masih ada karyawan yang kinerjanya kurang maksimal, seperti kurang kooperatif, kurang inisiatif dan kreatif dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi, dan juga kurang bisa berkomunikasi 5 dengan baik antara satu dengan yang lainnya. Hal-hal tersebut terjadi dikarenakan manajer di restoran Melt Dine & Wine kurang dapat memantau para karyawannya dengan baik dan kurang tegas dalam menyampaikan peringatan. Gaya kepemimpinan yang di pakai di restoran Melt Dine & Wine adalah Demokratis. Dalam hal tersebut menimbulkan kinerja karyawan yang berdampak kurang baik karena kurang cocoknya gaya kepemimpinan tersebut. Dari penelitian sebelumnya gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh atasan sangat berpengaruh terhadap para karyawannya, para karyawan dengan sendirinya akan mencontoh atasannya dan berdampak terhadap kinerja para karyawan. Jadi, saya tertarik untuk melakukan penelitian di restoran Melt Dine & Wine dengan judul "PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN MELT DINE & WINE" 1.2 Formulasi Masalah Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas, maka penulis mengambil suatu formulasi permasalahan sebagai berikut : • Bagaimana gaya kepemimpinan di restoran Melt Dine & Wine? • Bagaimana kinerja karyawan Melt Dine & Wine? • Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan Melt Dine & Wine? 6 1.3 Hipotesis Berdasarkan formulasi permasalahan masalah diatas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut : H0 : Tidak adanya hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan di restoran Melt Dine & Wine H1 : Ada hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan di restoran Melt Dine & Wine 1.4 Batasan Masalah Agar pembahasan tidak menyimpang dari formulasi masalah yang ada, maka penulis membatasi masalah pada : • Variabel X (Gaya Kepemimpinan) : a. Teori-teori kepemimpinan b. Gaya-gaya kepemimpinan • Variabel Y (Kinerja) : a. Proses penilaian kinerja b. Metode penilaian kinerja c. Indikator-indikator penilaian kinerja 7 Locus atau tempat penelitian yang dipakai oleh penulis adalah : Nama : Melt Dine & Wine Alamat : BRI II Center Park, Lt.9, Jl. Jend. Sudirman Kav.42-43, Sudirman, 10210 No telpon 1.5 : (021) 2512731 Tujuan dan Manfaat 1.5.1 Tujuan Formal Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi program Diploma IV Fakultas Ekonomi dan Komunikasi jurusan Hotel Management. 1.5.2 Tujuan Operasional Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : • Mengetahui gaya kepemimpinan yang dipakai di restoran Melt Dine & Wine • Mengetahui bagaimana keadaan kinerja karyawan pada restoran Melt Dine & Wine. • Mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan Melt Dine & Wine. 8 1.5.3 Manfaat Penelitian 1.5.3.1 Bagi Penulis Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat mengaplikasikan dan mensosialisasikan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan. 1.5.3.2 Bagi Peneliti Selanjutnya Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi wahana pengetahuan mengenai gaya kepemimpinan dan kinerja bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti tentang manajemen lebih dalam. 1.6 Landasan Teori 1.6.1 Gaya Kepemimpinan Menurut Nawawi dan Hadari, (2012 : 94-102) ada 3 tipe pokok gaya kepemimpinan, yaitu : • Otoriter, tipe kepemimpinan yang menempatkan kekuasaan di tangan satu orang atau sekelompok kecil orang yang di antara mereka tetap ada seseorang yang paling berkuasa. Pemimpin bertindak sebagai penguasa tunggal. • Demokratis, tipe kepemimpinan yang menempatkan manusia sebagai faktor utama dan terpenting dalam setiap kelompok dan diwarnai dengan usaha mewujudkan dan mengembangkan hubungan manusiawi (human relationship) yag efektif berdasarkan prinsip saling menghormati dan menghargai antara yang satu dengan yang lain. 9 • Bebas (Laissez Faire), tipe kepemimpinan yang dimana pemimpinnya berkedudukan sebagai symbol dan kepemimpinannya dijalankan dengan memberi kebebasan penuh pada orang yang dipimpin dalam mengambil keputusan dan melakukan kegiatan. 1.6.2 Kinerja Karyawan Menurut Hasibuan (2003 : 95), beberapa unsur-unsur yang dinilai dalam kinerja karyawan adalah sebagai berikut : • Prestasi : Penilai menilai hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat dihasilkan karyawan tersebut dari uraian pekerjaannya. • Kecakapan : Penilai menilai kecakapan karyawan dalam menyatukan dan menyelaraskan bermacam-macam elemen yang semuanya terlibat di dalam penyusunan kebijaksanaan dan di dalam situasi manajemen. • Kreativitas : Penilai menilai kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreativitasnya untuk menyelesaikan pekerjaannya, sehingga bekerja lebih berdaya guna dan berhasil guna. • Kerja sama : Penilai menilai kesediaan karyawan berpartisipasi dan bekerja sama denkaryawan lainnya secara vertikal atau horizontal di dalam maupun di luar pekerjaan sehingga hasil pekerjaan akan semakin baik. • Tanggung jawab : Penilai menilai kesediaan karyawan dalam mempertanggungjawabkan kebijaksanaannya, pekerjaan, dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang dipergunakannya, serta perilaku kerjanya. 10 • Prakarsa : Penilai menilai kemampuan berpikir yang orisinal dan berdasarkan inisiatif sendiri untuk menganalisis, menilai, menciptakan, memberikan alasan, mendapatkan kesimpulan, dan membuat keputusan penyelesaian masalah yang dihadapinya. • Kepribadian : Penilai menilai karyawan dari sikap perilaku, kesopanan, periang, disukai, member kesan menyenangkan, memperlihatkan sikap yang baik, serta berpenampilan simpatik dan wajar. 1.7 Metode Penelitian 1.7.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dipakai oleh penulis adalah penelitian kuantitatif. Metode Penelitian Kuantitatif, sebagaimana dikemukana oleh Sugiyono (2009:14) dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 1.7.2 Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2013 : 80) pengertian populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja di restoran Melt Dine & Wine. Pengertian sampel menurut Sugiyono (2013 : 81) adalah ”bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” sampel harus benar 11 benar mewakili jumlah dari populasi yang ada. Teknik sampling sendiri dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Teknik Probability Sampling menurut Sugiyono (2013 : 82) adalah “teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.” 2. adalah Teknik NonProbability sampling menurut sugiyono (2013 : 84) “teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.” Pada penelitian ini penulis akan menggunakan teknik nonprobability sampling yang salah satunya adalah teknik Sampling Jenuh. Pengertian teknik Sampling Jenuh menurut Sugiyono (2013 : 85) adalah “teknik penentuan bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel” Penulis menggunakan teknik ini dikarenakan populasi yang akan diteliti relatif kecil jumlahnya, yaitu 25 orang. 1.7.3 Jenis Data Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dengan sumber data berupa data primer dan data sekunder. Table 1 Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis Data Sumber Data Gaya kepemimpinan Data primer dari restoran Melt Dine & Wine menggunakan kuesioner 12 Kinerja karyawan Data primer dari restoran Melt Dine & Wine menggunakan kuesioner Sejarah perusahaan dan struktur perusahaan Data sekunder dari restoran Melt Dine & Wine Sumber : Penulis 1.7.4 Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu : • Wawancara Menurut Sugiyono (2013 : 137) wawancara adalah teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Dalam penelitian ini, penulis melakukan wawancara dengan manager restoran dan pemilik restoran Melt Dine & Wine dengan beberapa pertanyaan. • Observasi Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan cara melakukan pengamatan secara langsung maupun tidak langung terhadap suatu objek. Instrumen yang dipakai dapat berupa lembar pengamatan, panduan pengamatan dan lainnya. Dalam penelitian ini, penulis akan mengamati gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh manager di restoran Melt Dine & Wine 13 • Kuesioner Menurut Sugiyono (2013 : 142), Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member sepangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dalam penelitian ini, kuesioner akan diberikan secara langsung kepada para karyawan restoran Melt Dine & Wine. Dan setelah mengumpulkan data yang diperlukan, penulis akan mengukurnya dengan menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono ( 2013 : 93-94) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban dari setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi mulai dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata – kata antara lain : 1. Sangat Baik 1. Setuju 2. Baik 2. Sering 3. Cukup 3. Kadang –kadang 4. Kurang 4. Hampir tidak pernah 5. Sangat kurang 5. Tidak pernah Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya: 1. Sangat baik / selalu / sangat positif diberi skor 5 2. Baik / sering / positif diberi skor 4 14 3. Cukup / kadang – kadang / netral diberi skor 3 4. Kurang / hampir tidak pernah / negatif diberi skor 2 5. Sangat kurang / tidak pernah / sangat negatif diberi skor 1 • Studi Kepustakaan Penulis melakukan pengumpulan data dengan mempelajari informasi-informasi yang didapat dari buku, jurnal dan referensi untuk mencari landasan teori yang bertujuan memberikan konsep teori yang digunakan dalam mendukung kegiatan penelitian untuk mendapatkan jalan pemecahan masalah. 1.7.5 Teknik Analisis Data Uji Regresi Linear Sederhana Regresi Linear sederhana berfungsi untuk menganalisis pengaruh antara dua variabel yang diteliti. Analisis ini digunakan untuk menunjukkan pengaruh antara variabel bebas (X) dengan terikat (Y). Rumus persamaan dari regresi linear sederhana sebagai berikut: Y=a+bX Keterangan: Y = Variabel terikat a dan b = Konstanta X = Variabel independen 15 1.7.6 Operasionalisasi Variabel Definisi operasional variabel penelitian ini terdiri atas : Table 2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Dimensi Gaya Kepemimpinan (X) Otokratis Indikator Utama • Penguasa tunggal • Mengekang bawahanya • Teliti dan tertib • Tunduk sepenuhnya pada peraturan yang ada Demokratis Laissez faire • Musyawarah • Bagian dari kelompok • Bersifat terbuka • Sangat menghormati orang lain • Menyerahkan tugas sepenuhnya pada bawahan • Tidak ikut campur tangan • Inisiatif dan prakarsa karyawan • Pemimpin sebagai simbol 16 Kinerja karyawan (Y) Tingkat • Prestasi keberhasilan • Kecakapan seseorang secara • Kreativitas keseluruhan • Kerja sama dalam • Tanggung Jawab melaksanakan • Prakarsa tugas sesuai • Kepribadian dengan tanggung jawab Sumber : Penulis 1.8 Kerangka Berpikir Kinerja karyawan (Y) Gaya kepemimpinan • • • • • • • (X) : • • • Otokratis Demokratis Laissez faire Gambar 1 Kerangka Pemikiran Sumber : Penulis Kuantitas kerja Kualitas kerja Kreatifitas Kooperatif Keandalan Inisiatif Kualitas pribadi 17 1.9 Jadwal Penelitian Tabel 3 Jadwal Penelitian TAHAP Maret Pengumpulan liteartur pendukung April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 x x x x x x x x x x x x Analisa data Melakukan eksperimen pembuatan x x x kue Pengumpulan data melalui kuisioner Proses penyusunan tugas akhir x x x x x x x x x x x x x x Sumber : Penulis 1.10 Sistematika Penulisan Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini terdiri dari enam bab, dengan pembagian uraian sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN a. Latar Belakang Masalah Merupakan gambaran secara besar tentang penelitian, landasan dasar melakukan penelitian ini. Penulis melakukan penelitian ini dengan melakukan pengamatan tentang gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan. b. Rumusan Permasalahan Rumusan masalah adalah rumusan pernyataan tentang masalah yang ingin diteliti oleh penulis. Dalam penelitian ini, penulis merumuskan beberapa pertanyaan tentang peranan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. c. Tujuan Penelitian Dalam bagian ini disebutkan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dengan dilaksanakannya penelitian ini, baik tujuan formal yaitu untuk 18 menyelesaikan program akademik yang dilakukan oleh penulis, maupun tujuan operasional yang merupakan pencarian jawaban untuk rumusan masalah yang sudah penulis sebutkan yang berhubungan dengan judul penelitian ini d. Teori dan Metode Penelitian Bagian ini menjelaskan mengenai tinjauan pusaka penulis dalam mengumpulkan teori kepustakaan atau literatur yang berhubungan dengan topic penulis. Teori yang ditemukan penulis tentang pengertian gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan. Di dalam bagian ini juga dijelaskan mengenai metode yang dilakukan penulis dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kepustakaan untuk mengumpulkan data – data mengenai objek penelitian yaitu gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan. e. Jadwal dan Lokasi Penelitian Bagian ini menggambarkan timeline waktu penulis dalam menyelesaikan penelitian yang dilakukan, serta lokasi penelitian dilakukan khusunya penelitian eksperimental sesuai topik yang penulis ambil. f. Sistematika Penulisan Merupakan penjabaran secara deskriptif mengenai pembahasan yang penulis tulis dalam tugas akhir ini, secara garis besar di pisahkan berdasarkan bab – bab yang sesuai dengan pembahasanya masing – masing. BAB 2 LANDASAN TEORI Bab II ini akan membahas mengenai landasan teori yang menjadi acuan dan dasar bagi penulis dalam melakukan penelitian. Pada Bab ini penulis akan membahas mengenai tipe-tipe dan gaya-gaya kepemimpinan berdasarkan buku yang diterbitkan oleh Nawawi (2014) dan juga buku mengenai kinerja karyawan yang diterbitkan oleh Dessler (2012). BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi tentang langkah – langkah yang digunakan untuk membahas permasalahan yang diambil dalam penelitian. Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan dua metodologi, yang pertama adalah studi pusaka dengan mencari 19 jurnal pendukung maupun literatur yang berhubungan dengan objek penelitian yaitu gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan. BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Berisikan bahasan teori dan analisis secara aktual antara objek – objek yang sudah diteliti dengan teori kepustakaan yang sudah dikumpulkan yaitu gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan. Dalam Bab ini penulis akan melakukan analisa perbandingan antara 3 gaya kepemimpinan dengan indikator kinerja karyawan, didukung oleh teori kepustakaan yang terlebih dahulu dikumpulkan penulis dengan aspek – aspek pendukung lainnya seperti kuisioner. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Merupakan bagian terakhir yang berisi kesimpulan tentang penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu sejauh apa peranan gaya kepemimpinan dalam mempengaruhi kinerja karyawan, serta rekomendasi pemecahan masalah yang mengacu kepada identifikasi masalah terlebih dahulu.