Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DI KAMPUS UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA Muhammad Joko Susilo, M.Pd. dan Risanti Dhaniaputri, M.Sc. Progam Studi Pendidikan Biologi, Universitas Ahmad Dahlan Kampus III, Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH, Yogyakarta, 55164 Indonesia surat elektronik: [email protected] CP. 08122586080 Abstrak Akhir-akhir ini pemerintah giat menggalakkan program pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di pusat kota, kantor pemerintahan, sekolah, maupun universitas. Tujuannya untuk menyediakan lingkungan nyaman dan aman sehingga mendukung kinerja dan aktivitas masyarakat. Penelitian analisis RTH di kampus Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi jenis-jenis tanaman yang tumbuh di wilayah kampus Universitas Ahmad Dahlan, (2) mengetahui manfaat dari bagian vegetatif dan generatif tanaman, (3) mengetahui tingkat kesesuaian letak penanaman pohon terhadap lingkungan peruntukannya di wilayah kampus, dan (4) menganalisis tingkat pelapukan pohon yang diamati dari segi sisi biotik dan abiotiknya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplorasi. Tahap penelitian meliputi observasi awal, identifikasi jenis pohon, dokumentasi, studi literatur, dan analisis pelapukan pohon. Penelitian dilakukan di area Kampus 1, 2, 3, dan 5 UAD pada bulan Desember 2014-April 2015. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 17 jenis tanaman yang tumbuh di wilayah Kampus UAD, antara lain: Terminalis catappa L., Ficus lyrata Warb., Euphoria longana Lamk., Mangifera indica L., Persea americana L., Spondias pinnata (L. f) Kurz., Roystonea regia (H. B. K) O. F. Cook., Chrysophyllum cainito L., Polyalthia longifolia (Sonnerat) Thwait., Manilkara kauki (L) Dubard., Thuja orientalis L., Michelia alba DC, Swietenia mahagoni Jacq., Muntingia calabura L., Arundinaria japonica Sieb & Zusc ex Steud., Artocarpus integra Merr., dan Peronema canescens Jack. Masing-masing bagian tanaman tersebut memiliki manfaat yang berarti, baik dari segi artistik maupun aspek farmakologis. Secara keseluruhan pohon di Kampus UAD memiliki kesesuaian letak tanam terhadap lingkungan peruntukan. Dari segi sisi biotik dan abiotik pohon yang ditemukan tidak mengalami kelapukan. Kata Kunci: Analisis Potensi, Ruang Terbuka Hijau, UAD Yogyakarta. PENDAHULUAN Vegetasi alami maupun buatan yang ditanam di suatu wilayah dapat mempengaruhi tingkat produktifitas masyarakat karena mampu menghasilkan pemandangan yang indah dan sirkulasi udara yang baik.Program pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RHT) di pusat kota, kantor pemerintahan, sekolah, universitas, dan sector-sektor public lainnya, dengan tujuan menyediakan lingkungan nyaman dan aman sehingga mendukung kinerja dan aktivitas masyarakat. Karakteristik vegetasi akan memberikan kesan alami dan berbeda pada lingkungan, sehingga diperlukan pengenalan jenis-jenis tanaman. Hal ini merupakan langkah yang baik dalam menganalisis vegetasi penyusun RTH.Keberadaan elemen vegetasi merupakan unsur yang dapat ditata sedemikian rupa sehingga mampu berfungsi sebagai pengendali 782 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 suhu udara, mencegah longsor, dan kerusakan tanah, serta memperindah kondisi lingkungan (Dirjen Penataan Ruang, 2008). Universitas Ahmad Dahlan (UAD) merupakan salah satu Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Yogyakarta yag sangat dinamis perkembangannya. Saat ini UAD mulai mencoba untuk mengimplementasikan perkembangan RHT di wilayah kampus.UAD memiliki 5 kampus aktif.UAD memiliki jumlah mahasiswa yang sangat banyak, berasal dari berbagai wilayah Indonesia.Banyaknya jumlah mahasiswa dan letak kampus yang berdekatan dengan rumah warga menyebabkan terbatasnya lahan untuk penanaman dan pengembangan RHT, sehingga diperlukan strategi yang sangat tepat untuk mengatasinya.Kenyamanan, produktifitas dalam belajar, dan kinerja dosen karyawan diharapkan dapat meningkat setelah lingkungan kampus lebih tertata rapi dan vegetasinya memberikan sirkulasi udara yang baik. Dalam penelitian ini diidentifikasi beberapa persoalan, antara lain: kampus UAD memiliki keanekaragaman jenis pohon yang belum teridentifikasi; UAD yang dikenal dengan kampus urban (urban university) memiliki potensi untuk dirancang dan dikembangkan ruang terbuka hijau (RTH); fenomena banyak motor mahasiswa dan dosen yang berkontribusi suplay CO2 semakin banyak dan minimnya O2 sehingga mulai bermunculan tingkat stress yang tinggi dikalangan mahasisw karena minimnya cadangan O2 di lingkungan kampus. Dengan begitu persoalan yang diangkat dalam kegiatan penelitian ini adalah 1) Jenis-jenis tanaman apa saja yang tumbuh di wilayah Kampus Universitas Ahmad Dahlan?2) Apa saja manfaat dari bagian-bagian tanaman yang tumbuhan di wilayah Kampus Universitas Ahmad Dahlan? 3) Bagaimana tingkat kesesuaian letak penanaman pohon tersebut terhadap lingkungan peruntukannya di wilayah Kampus UAD? METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplorasi dan deskripsi.Penelitian meliputi observasi awal, identifikasi jenis pohon, dokumentasi, studi literatur, dan analisis pelapukan pohon.Tempat Penelitian: penelitian dilakukan di area kampus 1, 2, 3, dan 5 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.Waktu Penelitian: Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2014-April 2015. Aktivitas penelitian yang dilakukan dengan menggunakan prosedur kerja sebagai berikut: 1) Melakukan observasi pendahuluan utuk mengetahui letak pohon dan bangunan yang berada di area kampus 1, 2, 3, dan 5 UAD. 2) Mengumpulkan dan mengidentifikasi jenis-jenis pohon yang sudah didapatkan. Identifikais pohon dilakukan dengan studi literatur dan menggunakan buku kunci determinasi tumbuhan.3) Mendokumentasikan hasil yang diperoleh dalam bentuk foto dan memasukan data-data dalam tabel pengamatan.Datadata penelitian yang diperoleh dikumpulkan dan dianalisis deskriptif dengan dukungan referensi yang dapat dipertanggungjawabkan. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan dan identifikasi tanaman, terdapat 17 spesies tanaman yang ditemukan di area Kampus 1, 2, 3, dan 5 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Adapun macam-macam spesies tersebut adalah Terminalis catappa L., Ficus lyrata Warb., 783 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 Euphoria longana Lamk., Mangifera indica L., Persea americana L., Spondias pinnata (L. f) Kurz., Roystonea regia (H. B. K) O. F. Cook., Chrysophyllum cainito L., Polyalthia longifolia (Sonnerat) Thwait., Manilkara kauki (L) Dubard., Thuja orientalis L., Michelia alba DC, Swietenia mahagoni Jacq., Muntingia calabura L., Arundinaria japonica Sieb & Zusc ex Steud., Artocarpus integra Merr., dan Peronema canescens Jack. Ciri Morfologi Pohon yang Ditemukan di Kampus 1, 2, 3, dan 5 UAD disajikan dalam tabel berikut. 784 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 Tabel 1. Data Hasil Pengamatan Ciri Morfologi Daun Pada Pohon yang Terdapatdi Area Kampus 1, 2, 3 dan 5 UAD Bagian Daun yang Diamati No. Nama Spesies Permukaa Bangun Ujung Pangkal Tepi Pertulangan Warna n Bulat Merunci 1. Terminalia catappa L. telur Tumpul Rata Menyirip Berbulu Hijau ng terbalik Bulat Beromba 2. Ficus lyrata Warb. Tumpul Berlekuk Menyirip Licin Hijau tua telur k Euphoria longana 3. Lanset Runcing Runcing Rata Menyirip Licin Hijau Lamk. Meman 4. Mangifera indica L. Tumpul Tumpul Rata Menyirip Licin Hijau jang Bulat 5. Persea americana L. telur Runcing Runcing Rata Menyirip Licin Hijau terbalik Spondias pinnata (L.f) Lonjon Merunci Menyirip 6. Meruncing Rata Licin Hijau Kurz. g ng ganjil Roystonea regia (H. B. 7. Lanset Runcing Tumpul Rata Sejajar Licin Hijau K) O. F. Cook. Bulat Hijau tua permukan Crysophyllum cainito 8. telur Tumpul Tumpul Rata Menyirip Licin atas, coklat L. terbalik permukaan bawah Bulat telur Hijau tua permukan Manilkara kauki (L) sungsan 9. Tumpul Meruncing Rata Menyirip Licin atas, coklat Dubard. g permukaan bawah (obovat us) 785 Duduk Daun Tersebar Tersebar Berselin g Berselin g Tersebar Tersebar Roset batang Berselin g Berselin g Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 Polyalthia longifolia 10. (Sonnerat) Thwait. 11. Thuja orientalis L. 12. Michelia alba DC. Peronema canescens Jack. Swietenia mahagoni 14. Jacq. 13. 15. Muntingia calabura L. Arundinaria 16. japonica Sieb & Zusc ex Steud. Artocarpus integra 17. Merr. Menyirip Licin mengkila t Hijau Berselin g Runcing Tumpul Beromba k Runcing Runcing Rata Bentuk jala Berbulu kasar Hijau tua Berselin g Runcing Runcing Rata Menyirip Licin Hijau Berselin g Runcing Runcing Beromba k Menyirip Licin Hijau Runcing Runcing Rata Menyirip Licin Hijau Runcing berlekuk Bergerigi Menyirip Berbulu halus Hijau Berselin g Lanset Runcing Tumpul Rata Sejajar Kasap Hijau Berselin g Jorong Merunci ng Menyirip Licin mengkila t Hijau tua Berselin g Lanset Berbent uk jarum Bulat telur bentuk lanset Lanset Bulat telur Bulat telur bentuk lanset Tumpul Rata 786 Berselin g Berselin g Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 Tabel 2. Data Hasil Pengamatan Ciri Morfologi Akar dan Batang Pada Pohon yang Terdapat Di Area Kampus 1, 2, 3 dan 5 UAD Bagian Akar yang Bagian Batang yang Diamati Diamati No. Nama Spesies Sifat Perakaran Bentuk Arah Tumbuh Sifat Permukaan 1. Terminalia catappa L. Tunggang Bulat Tegak Berkayu Kasar 2. Ficus lyrata Warb. Tunggang Bulat Tegak Berkayu Kasar 3. Euphoria longana Lamk. Tunggang Bulat Tegak Berkayu Kasar 4. Mangifera indica L. Tunggang Bulat Tegak Berkayu Kasar 5. Persea americana L. Tunggang Bulat Tegak Berkayu Kasar 6. Spondias pinnata (L.f) Kurz. Tunggang Bulat Tegak Berkayu Halus Berkayu (tidak Memperlihatkan Roystonea regia (H. B. K) O. F. 7. Serabut Bulat Tegak memiliki kambium bekas-bekas daun Cook. sejati) (Ortostik) 8. Crysophyllum cainito L. Tunggang Silindris Tegak Berkayu Kasar Beralur 9. Manilkara kauki (L) Dubard. Tunggang Bulat Tegak Berkayu (Sulcatus) Polyalthia longifolia (Sonnerat) 10. Tunggang Bulat Tegak Berkayu Kasar Thwait. 11. Thuja orientalis L. Tunggang Bulat Tegak Berkayu Kasap 12. Michelia alba DC. Tunggang Bulat Tegak Berkayu Kasar 13. Peronema canescens Jack. Tunggang Bulat Tegak Berkayu Kasar 14. Swietenia mahagoni Jacq. Tunggang Bulat Tegak Berkayu Kasar 15. Muntingia calabura L. Tunggang Bulat Tegak Berkayu Berbulu halus Arundinaria japonica Sieb & Tegak 16. Serabut Bulat Berkayu Kasar Zusc ex Steud. berbuku 17. Artocarpus integra Merr. Tunggang Bulat Tegak Berkayu Kasar 787 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 Tabel 3. Data Hasil Pengamatan Ciri Morfologi Bunga dan Buah Pada Pohon yang Ada Di Area Kampus 1, 2, 3 dan 5 UAD Bagian buah yang diamati No. Nama spesies Bunga Jenis Bentuk Bunga majemuk, Bunga berkelamin dua, 1. Terminalia catappa L. Buah batu Bulat telur Bentuk tandan 2. Ficus lyrata Warb. Bunga berumah dua, Buah majemuk Bulat Bunga majemuk, bunga berumah satu, Buni Bola 3. Euphoria longana Lamk. bentuk malai Bunga Majemuk,Berkelamin dua, 4. Mangifera indica L. Buah batu Bulat telur Bentuk Malai Bunga majemuk, Bunga berkelamin dua, 5. Persea americana L. Buni Bulat Lonjong bentuk malai 6. Spondias pinnata (L.f) Kurz. Bunga Majemuk, Bentuk Malai Buni Lonjong Roystonea regia (H. B. K) O. F. 7. Bunga berumah satu Buah batu Bulat Cook. 8. Crysophyllum cainito L. Bunga majemuk, Bunga berkelamin dua Buni Bulat 9. Manilkara kauki (L) Dubard. Bunga majemuk, Bunga berkelamin dua Buni Bulat Polyalthia longifolia (Sonnerat) 10. Bunga majemuk Buni Bulat Thwait. 11. Thuja orientalis L. Bunga Tunggal, Bunga berumah satu Buni Bulat pipih 12. Michelia alba DC. Bunga tungal Buah sejati ganda bulat telur 13. Peronema canescens Jack. Bentuk malai Buah kering Bulat Bulat telur 14. Swietenia mahagoni Jacq. Bunga majemuk Kotak berlekuk lima 15. Muntingia calabura L. Bunga majemuk Buni Bulat Arundinaria japonica Sieb & Zusc ex 16. Bunga majemuk, bentuk malai Steud. Bunga Majemuk, Bunga berkelamin dua, Buah semu Bulat atau 17. Artocarpus integra Merr. Bentuk Bulir majemuk lonjong 788 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 Tabel 4. Manfaat Pohon dan Bagian-Bagian Tanaman yang Dimanfaatkan No. Nama Spesies Manfaat Pohon peneduh 1. Terminalia catappa L. Antidiabetes Pohon peneduh dan tepi jalan 2. Ficus lyrata Warb. Pakan unggas Pohon peneduh 3. Euphoria longana Lamk. Penyembuhan luka pasca pencabutan gigi Pohon tepi jalan 4. Mangifera indica L. Saluran pencernaan, antioksidan Pohon tepi jalan 5. Persea americana L. Antioksidan 6. Spondias pinnata (L.f) Kurz. Antituberkulosis Roystonea regia (H. B. K) O. F. 7. Tanaman hias Cook. Pohon tepi jalan 8. Crysophyllum cainito L. Menurunkan tekanan darah tinggi, diabetes, magh, menjaga kesehatan tulang, dan gigi Pohon tepi jalan 9. Manilkara kauki (L) Dubard. Diare dan diabetes Patung, ukiran, dan tiang penyangga Pohon tepi jalan, tanaman pagar dan penghias taman Polyalthia longifolia (Sonnerat) 10. Thwait. Akumulator zat pencemar di udara Tanaman hias 11. Thuja orientalis L. obat batuk, demam, dan diare Pohon tepi jalan 12. Michelia alba DC. Antioksidan Dieuretik memecah batu ginjal 789 Bagian Tanaman Buah Buah Kulit dan biji Buah Biji Daun - Buah Buah Batang Daun Daun Bunga Bunga, batang, Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 daun Pohon tepi jalan Antiplasmodium dan obat demam Pohon peneduh Menurunkan kadar gula darah Antioksidan, antiinflamasi, antibakteri 13. Peronema canescens Jack. 14. Swietenia mahagoni Jacq. 15. Muntingia calabura L. Arundinaria japonica Sieb & Zusc ex Tanaman hias dapat dijadikan pagar tanaman Steud. Pohon tepi jalan dan peneduh Obat batuk, tonik Artocarpus integra Merr. Anti kanker, antivirus, antiinflamasi, diuretik dan antihipertensi 16. 17. 790 Daun Biji Daun Biji Kulit batang kayu Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 Data Klasifikasi, Deskripsi, dan Manfaat Bagian-Bagian Tanaman yang Tumbuh Di Wilayah Kampus Universitas Ahmad Dahlan Berikut adalah klasifikasi, deskripsi, dan manfaat dari masing-masing jenis pohon yang ditemukan. a. Terminalia catappa L. Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Aagiospermae Class : Magnoliopsida Ordo : Myrtales Gambar 1. Terminalia catappa L. Family : Combretaceae Genus : Teminalia Species : Terminalia catappa L. Deskripsi Tanaman Terminalia catappa L. mempunyai persebaran ke Indo-China dan Asia tenggara, di Indonesia spesies ini dikenal dengan nama ketapang (Samsoedin, 2010: 125). Pohon ketapang ini bangun daunnya bulat telur terbalik, ujung runcung, pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan daun menyirip, permukaan berbulu, warna daun hijau, dan duduk daun tersebar. Sifat perakarannya tunggang, batangnya tumbuh tegak, berkayu, dan permukaan batangnya kasar. Tipe bunga majemuk, bentuk tandan dan berkelamin dua. Tipe buah batu dengan bentuk bulat telur. Manfaat Tanaman Pohon ketapang dapat digunakan sebagai pohon peneduh atau pohon tepi jalan karena dilihat dari arah batang yang tegak menjulang keatas, daun-daun yang rimbun dan ranting-ranting yang bertingkat dan melebar sehingga pohon ketapang ini dapat menghalangi sinar matahari dan dapat menaungi area di bawahnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sofawati (2012), tentang uji aktivitas antidiabetes fraksi-fraksi buah ketapang (Terminalia catappa L.) dengan metode penghambatan aktivitas α-glikosidase dan identifikasi golongan senyawa kimia dari fraksi lain hasil penelitian menunjukkan buah ketapang memiliki penghambatan aktivitas α-glikosidase tertinggi. Penghambatan α-glikosidase merupakan salah satu golongan obat antidiabetes oral yang secara kompetitif menghambat kerja maltase, isomaltase, glukoamilase dan sukrase sehingga dapat menunda penguraian sukrosa dan karbohidrat kompleks di usus halus sehingga dapat mengurangi kadar glukosa darah postprandial (Sofawati, 2012). Hasil identifikasi golongan kimia menunjukan bahwa fraksi etil asetat buah ketapang mengandung terpen, flavonoid, dan glikosida. 791 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 b. Ficus lyrata Warb. Gambar 2. Ficus lyrata Warb. Klasifikasi Kingdom Divisi Sub divisi Class Ordo Family Genus Species : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Magnoliopsida : Urticales : Moraceae : Ficus : Ficus lyrata Warb. Deskripsi Tanaman Di Indonesia, tanaman ini terkenal dengan nama ketapang brazil. Ficus lyrata Warb. mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun berbentuk bulat telur, ujung daun meruncing, pangkal berlekuk, tepi daun berombak, pertulangan daun menyirip, permukaan daun licin, warna hijau tua, dan duduk daun tersebar. Sifat perakaran tanaman ini tunggang, batangnya berbentuk bulat, arah tumbuh batang tegak, sifat batang berkayu, dan permukaan batang kasar. Ketapang brazil termasuk mempunyai bunga berumah dua, jenis buah majemuk dan bentuknya bulat. Manfaat Tanaman Biola cantik (Ficus lyrata Warb.) berasal dari family Moraceae dan biasanya berfungsi sebagai pohon peneduh dan pohon tepi jalan (Samsoedin, 2010). Selain itu, penelitian yang dilakukan Lunar (2014), nutrein yang terkandung dalam buah ini yaitu protein kasar 4, 89%, lemak kasar 3, 62% serat kasar 14,96%, abu 6,58%, dan energi bruto 3934 kkal/kg sehingga buah dari pohon ini memiliki nutrein yang cukup baik dan dapat dijadikan bahan pangan sumber energi untuk unggas. c. Euphoria longana Lamk. Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Aangiospermae Class : Magnoliopsida : Sapindales Gambar 3. Euphoria longana Lamk. Ordo Family : Sapindaceae Genus : Euphoria Species : Euphoria longana Lamk. Deskripsi Tanaman Euphoria longana Lamk. yaitu biasa dikenal dengan nama pohon lengkeng yang berasal dari China (daerah subtropics) pohon ini termasuk pohon buah yang sering dikonsumsi. Euphoria longana Lamk. Pohon lengkeng ini mempunyai bangun daun lanset, ujung runcing, pangkal runcing, tepi rata, 792 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 pertulangan daun menyirip, permukaan licin, warna hijau, dan duduk daun berseling. Sifat perakaran tanaman ini tunggang, mempunyai bentuk batang bulat, arah tumbuh tegak, berkayu, dan permukaan kasar. Bunga berumah satu, bunga majemuk, dan berbentuk malai serta termasuk jenis buah buni yang berbentuk bola. Manfaat Tanaman Menurut Samsoedin (2010), pohon lengkeng dapat dimanfaatkan sebagai pohon peneduh pada daerah perkantoran, perumahan, dan kawasan industri karena pohon ini mempunyai daun yang rimbun dan ranting yang kuat. Penelitian yang dilakukan oleh Susilawati (2013), tentang potensi kulit dan biji kelengkeng (Euphoria longan) sebagai gel tropikal mempercpat pertumbuhan luka pasca ekstraksi gigi hasil penelitian menunjukan kulit dan biji kelengkeng dapat mempercepat penyembuhan luka ekstraksi gigi yang ditandai dengan meningkatnya jumlah sel fibroblast dan sel pembuluh yang menyebabkan proses epitelisasi pada luka dapat sembuh dengan cepat. Ekstrasi gigi merupakan prosedur pencabutan gigi yang sering terjadi pendarahan, sedangkan kulit dan biji kelengkeng diketahui mengandung fenolik seperti corilagin, antimikroba, antioksidan, antiinflamasi yang akan mencegah terjadinya pendarahan (infeksi sekunder) pada daerah luka yang berpengaruh pada proses penyembuhan. d. Mangifera indica L. Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Class : Magnoliopsida Ordo : Sapindales Gambar 4. Mangifera indica L. Family : Anacardiaceae Genus : Mangifera Species : Mangifera indica L. Deskripsi Tanaman Mangifera indica L. di Indonesia biasa disebut dengan pohon mangga. Tanaman ini memiliki bangun daun memanjang, ujung tumpul, pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan daun menyirip, permukaan licin, warna hijau, dan duduk daun berseling. Akarnya mempunyai tipe perakaran tunggang, pada bagian batang bentuknya bulat, arah tumbuh tegak, sifat batang tumbuhan berkayu, dan permukaannya kasar. Tipe bunga tanaman ini bunga majemuk, berkelamin dua, dan bentuk malai sedangkan untuk bagian buahnya termasuk jenis buah batu dan berbentuk bulat telur. Manfaat Tanaman Pohon mangga dapat digunakan sebagai pohon tepi jalan seperti di kawasan pemukiman, industri, dan perkantoran. Pohon mangga juga bermanfaat bagi 793 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 kesehatan karna buah mangga kaya akan vitamin, kandungan asam galat sangat baik untuk saluran pencernaan dan terdapat antioksidan seperti vitamin C dan E. Penelitian yang dilakukan oleh Kusumawati (2014), tentang perbedaan kadar malondialdehid darah sebelum dan sesudah pemberian jus mangga (Mangifera indica) pada perokok di sekeloa Bandung menunjukan bahwa asap rokok dapat menyebabkan berbagai macam penykit salah satunya peningkatan radikal bebas, buah mangga terdapat antioksidan yang dapat menurunkan radikal bebas. Menurut Priyanto (Kusumawati, 2014), radikal bebas yang tinggi dan antioksidan yang rendah akan meningkatkan kadar malondialdehid (peroksidasi lemak tak jenuh) darah dalam tubuh. Hasil penelitian menunjukan sebelum pemberian jus mangga pada perokok kadar malondialdehid tinggi yaitu 923,309, sedangkan sesudah pemberian jus mangga pada perokok di Sekeloa Bandung tetap dalam kadar malondialdehid tinggi tetapi mengalami penurunan yaitu 839,973. e. Persea americanaMill. Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Class : Magnoliopsida Ordo : Laurales Gambar 5. Persea americana Mill. Family : Lauraceae Genus : Persea Species : Persea americana Mill. Deskripsi Tanaman Persea americana Mill. di Indonesia biasa disebut dengan pohon alpukat atau di daerah Jawa biasa disebut juga pohon alpokat dengan ke khasan tanaman ini mempunyai bentuk buah bulat lonjong. Persea americana Mill. mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun bulat telur terbalik, ujung runcing, pangkal runcing, tepi rata, pertulangan daun menyirip, permukaan licin, warna hijau, dan duduk daun tersebar. Tipe perakaran tanaman ini tunggang, pada bagian batang bentuknya bulat, arah tumbuh batang tegak, sifat perakaran berkayu dan permukaan kasar. Tipe bunga tanaman ini termasuk bunga majemuk, berkelamin dua dan bentuk malai sedangkan pada bagian buah termasuk jenis buni dan berbentuk bulat lonjong. Manfaat Tanaman Pohon alpukat yang paling banyak digemari yaitu pada bagian buahnya karena selain rasanya yang enak buah alpukat banyak juga manfaatnya seperti kaya antioksidan dan zat gizi seperti lemak sehingga banyak dijumpai pohon ini ditanam di halaman rumah maupun tepi jalan. Sebagian masyarakat memanfaatkan alpukat pada buahnya saja, sedangkan pada bagian lain seperti bijinya kurang dimanfaatkan. Penelitian tentang penentuan kandungan tanin 794 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 dan uji aktivitas antioksidan ekstrak biji buah alpukat (Persea americana Mill.) yang dilakukan oleh Liberty (2010), membuktikan bahwa ekstrak biji alpukat kering memiliki kandungan antioksidan yang relatif tinggi karena kandungan tanin yang ada didalam biji alpukat sebagai antioksidan. Semakin banyak kandungan tanin maka semakin besar aktivitas antioksidannya karena tanin memiliki aktivitas penangkap radikal bebas. f. Spondias pinnata (L.f) Kurz. Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Class : Magnoliopsida Gambar 6. Spondias pinnata (L.f) Ordo : Sapindales Kurz. Family : Anacardiaceae Genus : Spondias Species : Spondias pinnata (L.f) Kurz. Deskripsi Tanaman Spondias pinnata (L.f) Kurz. di Indonesia biasa disebut dengan pohon kedondong. Tanaman ini memiliki bangun daun lonjong, ujung meruncing, pangkal meruncing, tepi rata, pertulangan daun menyirip ganjil, permukaan licin, warna hijau, dan duduk daun tersebar. Akarnya mempunyai tipe perakaran tunggang. Pada bagian batang bentuknya bulat, arah tumbuh tegak, sifat batang tumbuhan berkayu, dan permukaannya halus. Tipe bunga tanaman ini bunga majemuk dan bentuk malai sedangkan untuk bagian buahnya termasuk jenis buah buni dan berbentuk lonjong. Manfaat Tanaman Menurut Dwija (2013) berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukannya, tentang aktivitas antituberkulosis ekstrak metanol daun kedondong hutan (Spondias pinnata (L.f) Kurz.) menyatakan bahwa daun kedondong hutan ekstrak metanolnya mampu berpotensi sebagai antituberkulosis terhadap isolat Mycobacterium tuberculosis strain multidrug resistant (MDR) dan perlakuan kombinasi ekstrak rifampisin mampu meningkatkan aktivitas antituberkulosis. g. Roystonea regia (H. B. K) O. F. Cook. Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Class : Liliopsida : Arecales Gambar 7. Roystonea regia(H. B. K) O. F. Ordo Family : Arecaceae Cook. 795 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 Genus Species : Roystonea : Roystonea regia (H. B. K) O. F. Cook. Deskripsi Tanaman Roystonea regia (H. B. K) O. F. Cook. biasa disebut dengan pohon palem raja. Tanaman ini mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun berbentuk lanset, ujung daun runcing, pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan daun sejajar, permukaan daun licin, warna hijau, dan duduk daun roset batang. Sifat perakaran tanaman ini serabut, batangnya berbentuk bulat, arah tumbuh batang tegak, sifat batang berkayu (tidak memiliki kambium sejati), dan permukaan batang memperlihatkan berkas-berkas daun (Ortostik). Pohon palem raja termasuk mempunyai bunga berumah satu, jenis buah batu dan bentuknya bulat. Manfaat Tanaman Roystonea regia (H. B. K) O. F. Cook. mempunyai manfaat sebagai tanaman hias dari family Araceceae (Palmae). Pohon palem bersifat kosmopolitan keberadaannya ditemukan di daerah tropis dan subtropis, di dataran rendah dan tinggi, di pegunungan dan di pantai, di tanah subur dan gersang (Ariana, 2011). Oleh karena itu, palem raja juga cocok ditanam dimana saja karena batangnya yang kokoh dan daun yang berwarna hijau segar biasanya tanaman ini ditanam di luar rumah yang dimanfaatkan sebagai penghias jalan. h. Crysophyllum cainito L. Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Class : Magnoliopsida Ordo : Ebenales Gambar 8. Crysophyllum cainito L. Family : Sapotaceae Genus : Crysophyllum Species : Crysophyllum cainito L. Deskripsi Tanaman Crysophyllum cainito L. biasa di Indonesia dikenal dengan pohon sawo duren dan di daerah jawa dikenal juga dengan pohon sawo beludru. Tanaman ini mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun berbentuk bulat telur terbalik, ujung daun tumpul, pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan daun menyirip, permukaan daun licin, warna bagian atas berwarna hijau tua bagian bawah coklat, dan duduk daun berseling. Sifat perakaran tanaman ini tunggang, batangnya berbentuk silindris, arah tumbuh batang tegak, sifat batang berkayu dan permukaan batang kasar. Crysophyllum cainito L. termasuk mempunyai bunga bunga majemuk, bunga berkelamin dua, jenis buah buni, dan bentuknya bulat. 796 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 Manfaat Tanaman Pohon sawo duren (Crysophyllum cainito L.) di Indonesia sudah mulai banyak ditanam penghijauan tepi jalan maupun komplek perkantoran hingga kampus seperti yang terdapat pada kampus UAD. Buah dari pohon ini mempunyai banyak manfaat beberapa riset sebelumnya menurut Handayani (Pratiwi, 2012), menunjukan bahwa buah sawo ini memberikan manfaat bagi kesehatan manusia antara lain menurunkan tekanan darah tinggi, diabetes, dan menyembuhkan penyakit magh. Komposisi dari buah sawo duren mengandung air sebesar 78,4-85,7 gram, kalori berfungsi sebagai sumber tenaga, karbohidrat sebesar 14,65 gram yang di dalamnya terdapat glukosa dan fruktosa yang berfungsi sebagai sumber tenaga juga, selain itu buah ini juga mangandung kalsium dan phosphor yang dibutuhkan tubuh untuk mencegah tekanan darah tinggi, menjaga kesehatan tulang dan gigi (Pratiwi, 2012). i. Manilkara kauki (L) Dubard Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Class : Magnoliopsida : Ebenales Gambar 9. Manilkara kauki (L) Ordo Family : Sapotaceae Dubard Genus : Manilkara Species : Manilkara kauki (L) Dubard Deskripsi Tanaman Manilkara kauki (L) Dubard biasa di Indonesia dikenal dengan pohon sawo kecik dan di daerah jawa dikenal juga dengan nama pohon sawo jawa. Tanaman ini mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun berbentuk bulat telur sungsang (obovatus), ujung daun tumpul, pangkal meruncing, tepi rata, pertulangan daun menyirip, permukaan daun licin, warna bagian atas berwarna hijau tua bagian bawah coklat, dan duduk daun berseling. Sifat perakaran tanaman ini tunggang, batangnya berbentuk bulat, arah tumbuh batang tegak, sifat batang berkayu dan permukaan batang kasar. Manilkara kauki (L) Dubard termasuk mempunyai bunga majemuk, bunga berkelamin dua, jenis buah buni, dan bentuknya bulat. Manfaat Tanaman Manilkara kauki (L) Dubard yang biasa dikenal dengan sawo kecik mempunyai manfaat tidak jauh beda dengan jenis sawo lainnya yaitu tanaman peneduh tepi jalan atau tanaman hias. Buah sawo kecik berukuran jauh lebih kecil dibandingkan dengan jenis sawo lainnya, rasa dari buah ini tidak terlalu manis bahkan terkadang rasa sawonya sedikit sepet meskipun 797 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 warnanya sudah berubah merah, namun demikian buah ini sudah ada yang memanfaatkannya untuk dijadikannya produk berupa sirup yang berkhasiat mencegah diare dan diabetes oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa Jerman dalam program kreativitas mahasiswa kewirausahaan (PKM-K) (Nugraha, 2011). Selain buahnya, batang sawo kecik juga dapat dimanfaatkan digunakan untuk membuat patung, ukiran dan tiang penyangga yang nilai jualnya mahal. j. Polyalthia longifolia (Sonnerat) Thwait. Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Class : Magnoliopsida Ordo : Magnoliidae Gambar 10. Polyalthia longifolia Family : Annonaceae (Sonnerat) Thwait. Genus : Polyalthia Species : Polyalthia longifolia (Sonnerat) Thwait. Deskripsi Tanaman Polyalthia longifolia (Sonnerat) Thwait. biasa di Indonesia dikenal dengan pohon Glodogan tiang. Tanaman ini mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun berbentuk lanset, ujung daun runcing, pangkal tumpul, tepi berombak, pertulangan daun menyirip, permukaan daun licin mengkilat, warna hijau, dan duduk daun berseling. Sifat perakaran tanaman ini tunggang, batangnya berbentuk bulat, arah tumbuh batang tegak, sifat batang berkayu, dan permukaan batang kasar. Tanaman ini termasuk mempunyai bunga majemuk, jenis buah buni, dan bentuknya bulat. Manfaat Tanaman Jenis tanaman yang banyak digunakan sebagai tanaman penghijauan tepi jalan salah satunya adalah glodogan tiang (Polyalthia longifolia (Sonnerat) Thwait.). Pohon glodogan tiang selain untuk pohon peneduh, pohon ini juga dapat sebagai tanaman pagar dan penghias taman karena jenis tanaman ini dapat berukuran besar maka akan cocok jika ditanam sebagai peneduh di luar. Menurut Saputra (Rachmawati, 2006), tanaman glodogan berpotensi sebagai penyerap atau pereduksi pencemaran di udara. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Solihin (2014) tentang morfologi daun, kadar klorofil, dan stomata glodogan (Polyalthia longifolia) pada daerah dengan tingkat paparan emisi kendaraan yang berbeda di Yogyakarta menyatakan bahwa daun berperan sebagai akumulator zat pencemar yang terdapat di udara sehingga menyebabkan akumulasi emisi kendaraan didalam jaringan daun. Ciri-ciri daun glodogan yang dengan tingkat emisi kendaraan yang tinggi memliki warna daun menguning, terdapat bercak coklat, dan lubang kecil diantara tulang daun serta semakin tinggi tingkat emisi kendaraan maka 798 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 rata-rata kandungan kadar klorofil semakin rendah (Solihin, 2014). k. Thuja orientalis L. Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Gymnospermae Class : Pinopsida Ordo : Pinales Gambar 11. Thuja orientalis L. Family : Cupresaceae Genus : Thuja Species : Thuja orientalis L. Deskripsi Tanaman Thuja orientalis L. di Indonesia dikenal dengan nama pohon cemara kipas. Tanaman ini mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun berbentuk jarum, ujung daun runcing, pangkal runcing, tepi rata, pertulangan daun bentuk jala, permukaan daun berbulu kasar, warna hijau tua, dan duduk daun berseling. Sifat perakaran tanaman ini tunggang, batangnya berbentuk bulat, arah tumbuh batang tegak, sifat batang berkayu dan permukaan batang kasap. Tanaman ini termasuk mempunyai bunga berumah satu, bunga tunggal, jenis buah buni, dan bentuknya bulat pipih. Manfaat Tanaman Pohon cemara kipas (Thuja orientalis L.) ini merupakan salah satu pohon yang baik untuk ditanam secara formal baik individual maupun kelompok dan juga pohon ini cocok ditanam di halaman rumah dan taman-taman. Menurut Sugiarso (1997), bagian dari pohon cemara kipas seperti daun dan akar juga mengandung saponin dan polifenol, sedangkan akar dan buahnya mengandung flavonoida dan tanin. Sehingga di masyarakat sekitar daun pohon ini sudah banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional yaitu untuk obat batuk, demam, dan diare karena terdapat kandungan polifenol di dalam daun tersebut. l. Michelia alba DC. Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Class : Magnoliopsida Ordo : Magnoliales Gambar 12. Michelia alba DC. Family : Magnoliaceae Genus : Michelia Species : Michelia alba DC. Deskripsi Tanaman Michelia alba DC. di Indonesia dikenal dengan nama pohon cempaka putih. Tanaman ini di daerah jawa dikenal juga dengan nama pohon kantil yang 799 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun bulat telur bentuk lanset, ujung daun runcing, pangkal runcing, tepi rata, pertulangan daun menyirip, permukaan daun licin, warna hijau, dan duduk daun berseling. Sifat perakaran tanaman ini tunggang, batangnya berbentuk bulat, arah tumbuh batang tegak, sifat batang berkayu dan permukaan batang kasar. Tanaman ini termasuk bunga tunggal, jenis buah sejati ganda, dan bentuknya bulat telur. Manfaat Tanaman Pohon cempaka putih (Michelia alba DC.) tergolong dalam family Magnoliaceae, pohon ini banyak ditanam di halaman rumah dan pada saat ini banyak dimanfaatkan sebagi pohon tepi jalan. Bagian tanaman dari pohon ini seperti bunga, batang, dan daunnya mengandung alkaloid, mikelarbina, dan liriodenina yang mempunyai khasiat dan bersifat diuretik sehingga dapat memecah batu ginjal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bawa (2011), tentang aktivitas antioksidan dan antijamur senyawa atsiri bunga cempaka putih (Michelia alba) bahwa bunga cempaka putih juga memiliki aktivitas antioksidan yang besar yaitu 79,14% karena bunga ini mengandung 0,2 % minyak atsiri yang terdiri dari alkaloid, flavonoid, dan saponin. m. Peronema canescens Jack. Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Class : Magnoliopsida Ordo : Lamiales Gambar 13. Peronema canescens Family : Verbenaceae Jack. Genus : Peronema Species : Peronema canescens Jack. Deskripsi Tanaman Peronema canescens Jack. di Indonesia biasa dikenal dengan pohon sungkai. Tanaman ini mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun lanset, ujung runcing, pangkal runcing, tepi berombak, pertulangan daun menyirip, permukaan daun licin, warna hijau, dan duduk daun berseling. Pohon sungkai mempunyai sifat perakaran tunggang, batangnya berbentuk bulat, arah tumbuh batang tegak, sifat batang berkayu dan permukaan batang kasar. Tanaman ini termasuk bunga bentuk malai, jenis buah kering, dan bentuknya bulat. Manfaat Tanaman Pohon sungkai (Peronema canescens Jack.) dapat digunakan sebagai pohon tepi jalan, pohon peneduh seperti di kawasan industri, pemukiman, dan perkantoran serta pohon sungkai akhir-akhir ini di Indonesia banyak dimanfaatkan sebagai salah satu tanaman obat. Menurut Hermida (Ningsih, 2014), pada bagian daun pohon sungkai sebagian masyarakat di Sumatera Selatan dan Lampung memanfaatkannya sebagai antiplasmodium dan obat 800 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 demam. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Suwandi (Ningsih, 2014) ekstrak etanol daun sungkai memiliki aktivitas peghambatan pertumbuhan Plasmodium berghei yang diuji cobakan pada mencit jantan dan terbukti daun sungkai mempunyai sifat antiparasitik. n. Swietenia mahagoni Jacq. Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Class : Magnoliopsida : Sapindales Gambar 14. Swietenia mahagoni Jacq Ordo Family : Meliaceae Genus : Swietenia Species : Swietenia mahagoni Jacq. Deskripsi Tanaman Swietenia mahagoni Jacq. di Indonesia dikenal dengan nama pohon mahoni. Tanaman ini mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun bulat telur, ujung daun runcing, pangkal runcing, tepi rata, pertulangan daun menyirip, permukaan daun licin, warna hijau, dan duduk daun berseling. Sifat perakaran tanaman ini tunggang, batangnya berbentuk bulat, arah tumbuh batang tegak, sifat batang berkayu, dan permukaan batang kasar. Tanaman ini termasuk bunga majemuk, jenis buah kotak, dan bentuknya bulat telur berlekuk lima. Manfaat Tanaman Pohon mahoni sebagai salah satu pohon peneduh, pohon mahoni mempunyai kemampuan sebagai media penyerapan pencemaran udara khususnya Pb selain itu juga bagian yang bermanfaat yang dapat digunakan dari tanaman tersebut adalah bijinya. Menurut Hariana (Raja, 2008), biji mahoni mengandung saponin, flavonoid, dan alkaloid sehingga mempunyai efek farmakologis antipiretik antijamur, menurukan hipertensi, kurang napsu makan, rematik, demam, masuk angin, eksim, dan diabetes militus. Penelitian yang dilakukan oleh Raja (2008) menguji tentang uji efek ekstrak etanol biji mahoni (Swietenia mahagoni Jacq.) terhadap penurunan kadar gula darah tikus putih, penelitian ini menyimpulkan bahwa ekstrak etanol biji mahoni memberikan efek menurunkan kadar gula darah dengan uji toleransi glukosa. o. Muntingia calabura L. Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Class : Magnoliopsida Ordo : Malvales Gambar 15. Muntingia calabura L. 801 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 Family Genus Species : Tiliaceae : Muntingia : Muntingia calabura L. Deskripsi Tanaman Muntingia calabura L. di Indonesia dikenal dengan nama pohon kersen. Tanaman ini di daerah jawa dikenal juga dengan nama pohon talok yang mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun bulat telur bentuk lanset, ujung daun runcing, pangkal berlekuk, tepi bergerigi, pertulangan daun menyirip, permukaan daun berbulu, warna hijau, dan duduk daun berseling. Sifat perakaran tanaman ini tunggang, batangnya berbentuk bulat, arah tumbuh batang tegak, sifat batang berkayu, dan permukaan batang berbulu halus. Tanaman ini termasuk bunga majemuk, jenis buah buni dan bentuknya bulat. Manfaat Tanaman Kersen dengan nama ilmiah Muntingia calabura L. merupakan salah satu tumbuhan yang banyak digunakan dalam masyarakat sebagai salah satu sumber makanan karna buahnya yang manis dan bagian pohon kersen lainnya juga memiliki manfaat bagi kesehatan, seperti daun kersen. Daun kersen mengandung senyawa flavonoid yang merupakan senyawa obat dapat digunakan sebagai antioksidan, antiinflamasi dan antibakteri. Dapat dibuktikan dari penelitian yang dilakukan oleh Arum (2012), untuk mengetahui daya antimikroba ekstrak daun kersen terhadap bakteri yang diujikan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa isolasi daun kersen menggunakan ekstrak etanol dan methanol memiliki senyawa flavonoid yang terdiri dari jenis senyawa auron, flavonol, dan flavon sehingga mempunyai daya antibakteri terhadap bakteri E. coli, P. aeruginosa, S. aureus, B. subtilis dengan konsentrasi tinggi memiliki daya hambat yang besar juga (Arum, 2012). p. Arundinaria japonica Sieb & Zusc ex Steud. Klasifikasi ingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Class : Liliopsida : Poales Gambar 16. Arundinaria japonica Ordo : Poaceae Sieb & Zusc ex Steud. Family Genus : Arundinaria Species : Arundinaria japonica Sieb & Zusc ex Steud. Deskripsi Tanaman Arundinaria japonica Sieb & Zusc ex Steud.di Indonesia dikenal dengan nama bambu jepang. Tanaman ini mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun lanset, ujung daun runcing, pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan daun 802 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 sejajar, permukaan daun kasap, warna hijau, dan duduk daun berseling. Sifat perakaran tanaman ini serabut, batangnya berbentuk bulat, arah tumbuh batang tegak beruas berbuku, sifat batang berkayu dan permukaan batang halus. Tanaman ini termasuk bunga majemuk, bentuk malai. Manfaat Tanaman Arundinaria japonica Sieb & Zusc ex Steud. adalah jenis bambu bukan asli Indonesia karena jenis ini tumbuh di Jepang Utara sehingga di Indonesia dikenal sebagai bambu Jepang (Setiadi, 2009). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Werdiningsih (2007) tentang kajian penggunaan tanaman sebagai alternatif pagar rumah, tanaman jenis bambu jepang ini sering digunakan sebagai pembatas area taman dengan jalan umum. Pada tanaman ini daunnya yang kecil-kecil dan rapat serta pertumbuhannya bermanfaat mampu menghalau debu dan meredam suara. Oleh karena itu, bambu jepang (Arundinaria japonica Sieb & Zusc ex Steud.) sebagai jenis bambu hias yang dapat dijadikan pagar tanaman. q. Artocarpus integra Merr. Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Spermatopyta Sub divisi : Angiospermae Class : Magnoliopsida Ordo : Urticales Family : Moraceae Gambar 17. Artocarpus integra Genus : Artocarpus Merr. Species : Artocarpus integra Merr. Deskripsi Tanaman Artocarpus integra Merr.di Indonesia dikenal dengan nama pohon nangka. Tanaman ini mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun jorong, ujung daun meruncing, pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan daun menyirip, permukaan daun licin mengkilat, warna hijau tua, dan duduk daun berseling. Sifat perakaran tanaman ini tunggang, batangnya berbentuk bulat, arah tumbuh batang tegak, sifat batang berkayu dan permukaan batang kasar. Tanaman ini termasuk bunga majemuk, bentuk bulir, berkelamin dua, jenis buah semu majemuk dan bentuknya lonjong. Manfaat Tanaman Pohon nangka (Artocarpus integra Merr.) dapat digunakan sebagai pohon tepi jalan maupun pohon peneduh. Pohon ini memiliki buah yang cukup terkenal di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Heyne (Swantara, 2014), tentang bagian buah nangka yang umumnya dikonsumsi adalah nangka muda untuk disayur yang mengandung albuminoid dan karbohidat, nangka matang yang biasanya dimakan segar dan diolah untuk berbagai macam makanan, dan biji buah nangka dapat digunakan sebagai obat batuk dan tonik. Bagian dari batang kayu pohon nangka juga dapat bermanfaat, kandungan kimia dalam 803 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 kayunya adalah morin, sianomaklurin (zat samak), flavon, dan tannin. Selain itu, dikulit kayunya juga terdapat senyawa flavonoid bioaktivitasnya terbukti sebagai anti kanker, antivirus, antiinflamasi, diuretik dan antihipertensi (Swantara, 2014)). Kesesuaian Letak Penanaman Pohon Terhadap Lingkungan Peruntukannya Kenyamanan lingkungan mempengaruhi kesesuian jenis pohon yang ada di suatu lokasi. Kenyamanan lingkungan akan tercipta apabila tersedianya kawasan hijau. Selain sebagai sumber oksigen, juga memiliki peranan fungsi jasa-bio-eko-hidrologis. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota, jenis-jenis pohon yang akan dikembangkan harus dipilih, diseleksi, dan ditetapkan sebagai jenis potensial pada suatu kawasan tertentu (Samsoedin, 2010: 4-5). Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa di Kampus 1 UAD terdapat 2 lokasi yang banyak ditanami pohon, yaitu area depan hall dan parkiran tengah. Area depan hall ditanami 3 pohon ketapang dengan luas tajuk yang paling besar yaitu pada ketapang 3 sebesar 93.76 m, dengan diameter tajuk 11 m. Area parkiran tengah yang memiliki diameter tajuk paling lebar yaitu pohon ketapang sebesar 11.49 m dengan luas tajuk sebesar 103.64 m. terbesar kedua setelah itu adalah biola cantik 2 dengan diameter tajuk 8.75 dan luas tajuk sebesar 60.10 m. Sedangkan sisanya masih banyak terdapat pohon lain seperti palem, glodongan, kantil, dan pohon cemara. Rata-rata diameter tajuk kisaran 5.77-0.60 m dan memiliki luas tajuk sekitar 26.13-0.28 m. Dari keseluruhan jenis pohon yang tumbuh di Kampus 1 UAD, pohon yang paling luas tajuknya adalah pohon ketapang, kemudian disusul oleh pohon biola cantik 2 yang tumbuh di area parkiran tengah. Pohon yang memiliki tajuk yang paling kecil yaitu pohon glodogan 13 dengan diameter tajuk 0.60 m dan memiliki luas tajuk 0.28 m. Pohon ini tumbuh di area parkiran tengah pula. Pohon glodogan yang ada di Kampus 1 memiliki jarak penanaman yang rapat sehingga pada beberapa glodogan kondisinya sangat kecil, daunnya hampir 90% mengalami keguguran.Meskipun demikian pohon glodogan memiliki kesesuaian tata letak terhadap fungsinya, dalam hal ini yaitu sebagai peneduh.Selain itu, pohon glodogan ini juga sering digunakan sebagai penghias.Pohon ini memiliki tajuk yang kecil dengan percabangan semakin ke atas semakin mengecil menyerupai pyramid.Secara keseluruhan pohon yang tumbuh di area parkiran tengah Kampus 1 UAD memiliki kesesuaian tata letak, kecuali pada cemara 1 dan cemara 2.Hal ini terjadi karena keberadaan pohon cemara di area parkir tengah tersebut tidak memberikan kesan estetik maupun kerindangan. Berdasarkan data hasil pengamatan di Kampus 2 UAD terdapat 2 lokasi yang banyak ditanami pohon, yaitu area depan hall dan parkiran tengah. Area depan hall ditanami 3 jenis pohon, yaitu palem kuning, ketepeng, dan biola cantik. Dari keempat pohon yang ditemukan tersebut yang memiliki luas tajuk yang paling besar yaitu pada ketapang 2 sebesar 33.99 m, dengan diameter tajuk 6.58 m. Selanjutnya area parkiran tengah yang memiliki diameter tajuk paling lebar yaitu biola cantik 2 sebesar 10.07 m dengan luas tajuk sebesar 79.60 m. Pohon ketepeng dan biola memiliki tajuk yang melebar sehingga menciptakan suasana yang teduh/rindang. Meskipun demikian, dari seluruh pohon yang dijumpai di Kampus 2 UAD yang memiliki tajuk yang paling lebar 804 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 adalah pohon biola cantik 2 yang berada di parkiran tengah. Sedangkan pohon yang memiliki lebar tajuk paling kecil dijumpai pada biola cantik yang tumbuh di area depan hall. Meskipun dengan tajuk yang kecil pohon biola cantik tersebut memiliki kesesuaian letak peruntukkan. Secara keseluruhan dari pohon yang dijumpai di Kampus 2 UAD tersebut memiliki kesesuaian letak penanaman, kecuali pada palem kuning.Meskipun demikian, pohon yang tumbuh di area Kampus 2 UAD termasuk kategori kurang banyak, karena lahan terbatas.Kondisi tersebut disiasati dengan menanam tanaman ke dalam pot atau pot gantung sehingga suasana yang ditimbulkan lebih sejuk dari sebelumnya. Berdasarkan data hasil pengamatan di Kampus 3 UAD terdapat 4 lokasi yang banyak ditanami pohon, yaitu area depan hall, green hall, parkiran tengah, dan parkiran belakang. Area depan hall terdapat 4 pohon sawo bludru. Dari keempat pohon tersebut yang memiliki luas tajuk paling besar yaitu sawo bludru 4 sebesar 33.68 m, dengan diameter tajuk 6.55 m. Area Green Hall terdapat 14 pohon palem raja, dengan diameter terlebar terdapat pada palem raja 6 yaitu 5.07 m, dengan luas tajuk mencapai 20.18 m. Selanjutnya area parkiran tengah terdapat 2 pohon ketepeng dengan diameter ketepeng terlebar pada ketepeng 2 yaitu sebesar 4.60 m dengan luas tajuk 16.61 m. Sedangkan area parkiran belakang memiliki pohon yang bervariasi jenisnya antara lain, pohon kelengkeng, nangka, mangga, alpukat lonjong, alpukan bulat, dan kedondong. Dari keenam pohon tersebut yang memiliki diameter tajuk paling lebar adalah pohon nangka sebesar 12.45 m dengan luas tajuk mencapai 121.98 m. Pohon sawo bludru, ketepeng, dan nangka memiliki tajuk yang besar dan rimbun, sehingga dapat memberi keteduhan yang ada di bawahnya. Di Kampus 3 UAD, dari keseluruhan pohon yang ditemukan yang memiliki tajuk yang paling besar adalah pohon nangka, kemudian, disusul oleh pohon mangga dan alpukat lonjong. Ketiga jenis pohon tersebut berada di area parkiran belakang.Hal ini mengindikasikan bahwa habitat mereka cocok, cukup terkena sinar matahari, jarak tumbuhnya sesuai, serta memperoleh nutrisi yang cukup sehingga pohon terlihat subur dan rimbun. Sedangkan pohon yang memiliki luas tajuk paling kecil adalah palem raja 14 dengan diameter tajuk 1.58 m, luas tajuk 1.96 m, dan tumbuh di area Green Hall. Pohon palem di Kampus 3 UAD lebih cocok dijadikan sebagai penghias, karena perawakan tubuhnya yang berbatang tunggal, dan memiliki daun yang sejajar.Namun keberadaan pohon palem yang terdapat di green hall Kampus 3 UAD kurang sesuai jika dijadikan sebagai peneduh.Hal ini karena sering kali pohon palem menjatuhkan pelepahnya jika sudah kering, sehingga sedikit membahayakan kendaraan di bawahnya. Kebanyakan pohon yang tumbuh di Kampus 3 UAD merupakan jenis pohon yang berbuah.Keberadaan pohon tersebut sebagian besar dijadikan sebagai peneduh, karena memiliki tajuk yang besar.Selain itu, pula memberikan banyak manfaat terutama jika sudah berbuah maka dapat dikonsumsi buahnya.Secara keseluruhan dari pohon yang ditemukan di area Kampus 3 UAD memiliki kesesuaian letak penanaman, kecuali pada pohon kelengkeng, alpukat bulat, dan kedondong.Dalam hal ini alpukat bulat sudah dalam kondisi ditebang, sedangkan kelengkeng dan kedondong dianggap tidak memberikan pengaruh yang signifikan.Hal ini terjadi karena keduanya berada pada lokasi 805 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 tumbuh yang kurang strategis, kurang leluasa, sedikit bahkan tidak mendapatkan cahaya matahari, serta diapit oleh bangunan sehingga wajar apabila pertumbuhannya terhambat. Berdasarkan data hasil pengamatan di Kampus 5 UAD terdapat 2 lokasi yang ditanami pohon, yaitu area pos satpam, parkiran tengah, dan halaman belakang. Area pos satpam terdapat 2 jenis pohon, yaitu cemara dan palem raja. Dari keduanya, pohon yang memiliki diameter paling lebar adalah pohon palem raja sebesar 2.45 m, dengan luas tajuk 4.71 m. Selanjutnya pada area parkiran tengah terdapat 5 jenis pohon, antara lain pohon nangka, mangga, biola cantik, sawo kecik, dan ketepeng. Pohon yang memiliki diameter tajuk paling lebar yaitu ketepeng 1 sebesar 11.30 m dengan luas tajuk sebesar 100.24 m. Area halaman belakang terdapat 3 jenis pohon, yaitu pohon kersen, mahoni, dan pohon mangga. Dari ketiga pohon tersebut yang memiliki diameter tajuk paling lebar terdapat pada pohon kersen 1 sebesar 5.60 m, dengan luas tajuk 32.15 m. Secara keseluruhan pohon yang memiliki tajuk paling luas adalah ketepeng yang tumbuh di parkiran tengah.Sedangkan pohon yang luas tajuknya paling kecil yaitu pohon sawo kecik 2 yang tumbuh di parkiran tengah dengan diameter tajuk 1.27 m dan luas tajuk 2.39.Meskipun demikian, sawo kecik memiliki kesesuaian letak penanaman.Keseluruhan pohon yang tumbuh di Kampus 5 UAD memiliki kesesuaian letak penanaman, kecuali pada pohon cemara, palem raja, dan pohon nangka. Berdasarkan hasil pengamatan kesesuaian jenis pohon terhadap peruntukannya di Kampus 1, 2, 3, dan 5 UAD dapat diketahui bahwa semakin besar diameter pohon, maka semakin besar pula luas tajuknya.Dari keseluruhan jenis pohon yang ditemukan di Kampus UAD tersebut pohon yang memiliki tajuk yang paling luas adalah pohon ketepeng.Karakteristik dari pohon ketepeng yaitu memiliki cabang yang bertingkat dan melebar dengan daun-daun yang rimbun, sehingga mampu memberi kerindangan.Sesuai pendapat Alamendah (2011), bahwa pohon ketapang sering ditemukan ditanam di pinggir jalan sebagai peneduh.Hal ini sangat cocok karena bentuk tajuk yang lebar, rantingnya yang besar, dan pertumbuhannya cepat.Habitat pohon ketapang yang disukai untuk bisa tumbuh dengn baik yaitu daerah dataran rendah termasuk daerah pantai hingga ketinggian 500 meter dpl.Pohon ini menggugurkan daunnya setahun hingga dua kali sehingga mampu menghadapi bulan-bulan yang kering (Alamendah, 2011). Pohon terluas tajuknya setelah ketepeng adalah pohon biola cantik.Pohon ini memiliki tajuk yang cukup besar sehingga terlihat sangat rimbun dan dapat digunakan sebagai peneduh.Daunnya yang lebat juga mampu memberikan kesejukan tersendiri bagi organisme di bawahnya, termasuk manusia.Hal ini karena gas Oksigen (O2) yang dihasilkan semakin banyak.Dikatakan biola cantik karena pohon ini terlihat indah dan cantik.Keberadaan tajuk pohon sangat erat kaitannya dengan keberadaan dengan penyediaan RTH (ruang terbuka hijau).Penyediaan ruang terbuka ialah persentasi perbandingan antara luas seluruh ruang terbuka di luar bangunan gedung yang diperuntukkan bagi pertamanan/penghijauan dan luas tanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan.Penyedian RTH pada kawasan perkantoran, pertokoan, dan tempat usaha adalah sebagai berikut. 1. Untuk dengan tingkat KDB 70%-90% perlu menambahkan tanaman dalam pot. 806 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 2. Perkantoran, pertokoan, dan tempat usaha dengan KDB di atas 70 %, memiliki minimal 2 (dua) pohon kecil atau sedang yang ditanam pada lahan atau pada pot berdiameter diatas 60 cm. 3. Persyaratan penanaman pohon pada perkantoran, pertokoan, dan tempat usaha dengan KDB dibawah 70% berlaku persyaratan pada RTH pekarangan rumah, dan ditanam pada area luar KDB yang telaah ditentukan (Anonim, 2014). Kampus UAD memiliki halaman yang cukup sempit sehingga ruang terbuka yang ada dimanfaatkan sebaik mungkin untuk dijadikan sebagai RTH.Untuk memaksimalkan konsep RTH maka UAD banyak memberdayakan dengan menanam tanaman di pot maupun media tanam gantung. Tidak hanya itu, lahan terbuka yang dimiliki UAD diberdayakan dengan ditanami pohon, baik sebagai peneduh penghias, maupun sebagai taman baca.Pohon merupakan tumbuhan berkayu yang mencapai tinggi sekurangkurangnya 6 meter pada saat dewasa di lokasi tertentu (tidak selalu) memiliki batang tunggal. Tumbuhan berkayu sendiri mempunyai ciri-ciri: 1) tumbuhan bersalur (vascular plant) yaitu memiliki jaringan pengangkut khusus, yaitu terdiri atas xilem (kayu) dan floem (kulit); 2) tumbuhan perennial, yaitu tumbuhan yang hidupnya lebih dari dua tahun; 3) tumbuhan berkayu memiliki batang yang hidup dari tahun ke tahun; 4) tumbuhan berkayu tertentu, termasuk semua kayu perdagangan (Yunianti dan Muin, 2009). Dalam rangka mewujudkan lingkungan kampus yang ramah lingkungan bukanlah hal yang sederhana. Selain rindang, teduh, dan nyaman, pepohonan juga dapat meningkatkan daya dukung air tanah melalui proses infiltrasi. Atas dasar itulah perlunya spesifikasi jenisjenis pohon yang dinilai tepat dan mampu menjamin kelestarian tanpa mengurangi prinsipprinsip tatanan lansekap lingkungan. Beberapa persyaratan jenis-jenis pohon menurut Samsoedin (2010: 33) yaitu: 1. Pohon berperawakan sedang, mampu tumbuh pada tanah yang padat, kurang subur, dan tidak memerlukan perawatan khusus. 2. Sistem perakarannya dalam, tidak berbanir, serta tidak memiliki sistem perakaran datar dipermukaan tanah. 3. Pohon memiliki dahan (cabang) dan ranting tidak mudah patah, serta membentuk tajuk yang mampu menaungi lingkungan dibawahnya. 4. Pohon berbunga indah sepanjang tahun, tetapi tidak menggugurkan daunnya sepanjang masa, dan mampu menghasilkan buah, sehingga memberikan manfaat. 5. Pohon mampu tumbuh di bawah naungan ringan, atau memiliki porsi sebagai tatanan komunitas strata tajuk (pelapis) kedua. 6. Pohon menghasilkan oksigen tinggi. 7. Pohon tidak mengeluarkan zat alelopati. 8. Pohon memiliki umur panjang lebih dari 70 tahun, dengan tipe perawakan pohon yang tidak banyak berubah, serta tahan terhadap hama dan penyakit. Penanaman tumbuhan dengan mempertimbangkan aspek arsitektural akan lebih meningkatkan fungsi RTH. Penggolongan tanaman berdasarkan aspek arsitektural berarti tanaman itu fungsinya lebih ditingkatkan dalam konsep pembentukan ruang luar/space. Membentuk space berarti mengolah tanaman sebagai pembatas maupun pengisi space, fungsi tanaman dalam pembentuk dan pengisi ruang menurut Ardiansyah (2013) meliputi: 807 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 1. Tanaman pelantai (Ground cover), merupakan tanaman yang membentuk kesan lantai. Contohnya rerumputan, lumut, portulaka dan kacang hias. 2. Tanaman pedinding, pembatas, dan pengarah, merupakan tanaman yang membentuk kesan dinding. 3. Tanaman pengatap atau peneduh, merupakan tanaman yang mempunyai percabangan melebar kesamping dan dapat memberikan keteduhan dan menahan silau cahaya matahari. Contohnya bougenvile dan stefanot. 4. Tanaman sebagai ornamen dan pengisi ruang, tanaman yang mempunyai warna menarik pada bunga, daun dan kulit batang atau dahan, serta bertajuk indah. Berdasarkan Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 penataan ruang pasal 29 ayat 2, ruang terbuka hijau yang ideal paling sedikit 30% dari luas wilayah kota. Pembinaan ruang terbuka hijau harus mengikuti stuktur nasional atau daerah dengan standar-standar yang ada.Manfaat RTH dapat dibedakan berdasarkan fungsinya yaitu manfaat langsung dan tidak langsung.Manfaat langsung yang bisa diperoleh diantaranya mendapatkan bahanbahan untuk dijual (kayu, daun, bunga), kenyamanan fisik, keinginan.Manfaat tidak langsung seperti untuk perlindungan tata air dan konservasi hayati atau keanekaragaman hayati (Adiastari, 2010).Keberhasilan pembangunan RTH dapat dilakukan dengan cara pemilihan tanaman yang sesuai dan mempertimbangkan tujuan penanaman dan dapat menanggulangi masalah lingkungan yang muncul. Aspek holtikultural dan desain estetika menjadi hal yang sangat penting dalam pemilihan jenis tanaman untuk RTH (Anonim, 2014). KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian Analisis Potensi Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kampus Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Terdapat 17 jenis tanaman yang tumbuh di wilayah Kampus Universitas Ahmad Dahlan, antara lain: Terminalis catappa L., Ficus lyrata Warb., Euphoria longana Lamk., Mangifera indica L., Persea americana L., Spondias pinnata (L. f) Kurz., Roystonea regia (H. B. K) O. F. Cook., Chrysophyllum cainito L., Polyalthia longifolia (Sonnerat) Thwait., Manilkara kauki (L) Dubard., Thuja orientalis L., Michelia alba DC, Swietenia mahagoni Jacq., Muntingia calabura L., Arundinaria japonica Sieb & Zusc ex Steud., Artocarpus integra Merr., dan Peronema canescens Jack. 2. Manfaat dari bagian-bagian tanaman yang tumbuhan di wilayah UAD, antara lain: a) Terminalia catappa L. dimanfaatkan sebagai peneduh, buahnya dapat dibunakan sebagai antidiabetes. b) Ficus lyrata Warb., digunakan sebagai pohon peneduh dan tepi jalan, buahnya digunakan sebagai pakan unggas. c) Euphoria longana Lamk. digunakan sebagai pohon peneduh, kulit dan bijinya sebagai penyembuhan luka pasca pencabutan gigi. d) Mangifera indica L. digunakan sebagai pohon tepi jalan, buahnya untuk memperlancar saluran pencernaan dan antioksidan. e) Persea americanaL. digunakan sebagai pohon tepi jalan, bijinya sebagai antioksidan. f) Spondias pinnata (L.f) Kurz.daunnya dapatdigunakan sebagai antituberkulosis.g) Roystonea regia (H. B. K) O. F. Cook. digunakan sebagai tanaman hias. h) Crysophyllum cainito L. 808 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 digunakan sebagai pohon tepi jalan, buahnya dapat dibunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi, diabetes, maag, menjaga kesehatan tulang, dan gigi. i) Manilkara kauki (L) Dubard. digunakan sebagai pohon tepi jalan, buahnya untuk obat diare dan diabetes, sedangkan buah, sedangkan batangnya digunakan untuk membuat patung, ukiran, dan tiang penyangga. j) Polyalthia longifolia (Sonnerat) Thwait.digunakan sebagai pohon tepi jalan, tanaman pagar, dan penghias taman. Daunnya digunakan sebagai kumulator zat pencemar di udara. k) Thuja orientalis L. digunakan sebagai tanaman hias, daunnya dimanfaatkan sebagai obat batuk, demam, dan diare. l) Michelia albaDC. digunakan sebagai pohon tepi jalan, bunganya digunakan sebagai antioksidan, bunga, batang, daunnya dapat digunakan sebagai dieuretik memecah batu ginjal. m) Peronema canescens Jack. digunakan sebagai pohon tepi jalan, daunnya digunakan sebagai antiplasmodium dan obat demam. n) Swietenia mahagoni Jacq. digunakan sebagai pohon peneduh, bijinya digunakan untuk menurunkan kadar gula darah. o) Muntingia calabura L. daunnya digunakan sebagai antioksidan, antiinflamasi, antibakteri. p) Arundinaria japonica Sieb & Zusc ex Steud. digunakan sebagai tanaman hias dapat dijadikan pagar tanaman.q)Artocarpus integra Merr.bijinyadapat digunakan sebagai pohon tepi jalan dan peneduh, obat batuk, tonik. Kulit batang kayunya dapat digunakan sebagai anti kanker, antivirus, antiinflamasi, diuretik dan antihipertensi. 3. Secara keseluruhan pohon di Kampus UAD memiliki kesesuaian letak tanam terhadap lingkungan peruntukan. Hanya beberapa pohon yang dijumpai tidak sesuai letak penanaman, seperti pada pohon cemara 1 dan cemara 2 di parkiran Kampus 1, pohon palem kuning di depan hall Kampus 2, pohon kelengkeng dan kedondong di parkiran belakang Kampus 3, pohon cemara, palem raja, dan pohon nangka di Kampus 5. DAFTAR PUSTAKA Adiastari, Ratri, Rahmat Boedi Santoso dan Susi Agustina Wilujeng. 2010. Kajian Mengenai Kemampuan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam Menyerap Eisi Karbon di Kota Surabaya. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Alamendah. 2011. ―Pohon Ketapang‖. http://alamendah.org/2011/04/15/pohon-ketapangatau-terminalia-catappa/. Diakses tanggal 21 Agustus 2014. Anonim. 2014. ―Analisis Vegetasi Ruang Terbuka Hijau‖. http://teknik.ums.ac.id/kuliah/ruhiko/file/A5-PDF-FINAL%20buku%20teks %20ruhiko%20DIM/Fin%20A5bab%208%20vegetasi%202ars25%20sept.pdf. Diakses tanggal 10 Maret 2014. Ardiansyah, Adi. 2013. ―Public Space ditinjau dari Fungsi Ekologi dan Estetis‖. http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ARSITEKTUR/ADI_A RDIANSYAH/artikel/Taman_Cibeunying_sebagai_Public_Space.pdf Diakses Tanggal 11 Maret 2014. Ariana. 2011. ―Budidaya Pertanian‖. http://warintek.bantulkab.go.id/web .php?mod=basisdata&kat=1&sub=2&file=188. Diakses tanggal 17 Agustus 2014. Arum,YP., Supartono dan Sudarmin. 2012. Isolasi daun uji Daya Antimikroba Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura). Jurnal MIPA 35 (2): 165-174 (2012). FMIPA UNNES. 809 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 Bawa, I Gusti Agung Gede. 2011. Aktivitas Antioksidan dan Antijamur Senyawa Atsiri Bunga Cempaka Putih (Michelia Alba). Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana. Dwija,Ida Bagus Nyoman Putra, dkk. 2013. Aktivitas Antituberkulosis Ekstrak Metanol Daun Kedondong Hutan (Spondias Pinnata (L.F.) Kurz.).Jurnal Kimia 7 (1), Januari 2013 : 25-30. Universitas Udayana. Kusumawati,Diah. 2014. Perbedaan Kadar Malondialdehid Darah Sebelum dan Sesudah Pemberian Jus Mangga (Mangifera Indica) Pada Perokok di Sekeloa Bandung. Universitas Advent Indonesia. Liberty P. Malangngi,Melske S. Sangi dan Jessy J. E. Paendong. Penentuan Kandungan Tanin dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.). Jurnal MIPA UNSRAT Online 1 (1) 5-10. Universitas Sam Ratulangi. Lunar, Azi Minggusti, Hery Supratman, dan Abun. 2014. Pengaruh Dosis Inokulum dan Lama Fermentasi Buah Ketapang (Ficus lyrata) oleh Aspergillus niger terhadap Bahan Kering, Serat Kasar, dan Energi Bruto. Universitas Padjajaran. Ningsih,Ama, Subehan M., dan Natsir Djide. 2014. Potensi Antimikroba Dan Analisis Spektroskopi Isolat Aktif Ekstrak N-Heksan Daun Sungkai (Peronema Canescens.Jack) Terhadap Beberapa Mikroba Uji. Fakultas Farmasi Universitas Hasanudin. Nugraha. 2011. ―Mahasiswa PB Jerman Produksi Sirup Sawo Kecik‖. http:/fbs. uny.ac.id/printpdf/berita/mahasiswa-pb-jerman-produksi-sirup-sawo-kecik.html. Diakses tanggal 18 Agustus 2014. Pratiwi, Nurma. 2012. Studi Karakteristik Sifat Fisik dan Mekanik Buah Kenitu (Chrysophyllum cainito) Berdasarkan Varietas dan Lokasi Pertumbuhannya. Skripsi. Universitas Jember. Rachmawati. 2006. Uji Pencemaran Udara oleh Partikulat Debu di Sekitar Terminal Lebak Bulus Berdasarkan Bioindikator Stomata Pada Tanaman Glodogan (Polyalthia Longifolia). UIN Syarif Hidayatullah. Raja,Linghuat Lumban. 2008. Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Mahoni (Swietenia mahagoni Jacq) terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Tikus Putih. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Samsoedin, Ismayadi dan Tarsoem Waryono. 2010. Hutan Kota Keanekaragaman Jenis Pohon di Jabodetabek. Jakarta: Kehati Indonesia Biodiversity Foundation. Selian Aulia Rahman Khani, 2008. Analisa Kadar Unsur Hara Kalium (K) dari Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau secara Spektofotometri Serapan Atom (SSA). Tugas Akhir. Medan: USU. Setiadi, Adi. 2009. Sifat Kimia Beberapa Jenis Bambu Pada Empat Tipe Ikatan Pembuluh. Fakultas Kehutanan ITB. Sofawati, Defi. 2012. Uji Aktivitas Antidiabetes Fraksi-Fraksi Buah Ketapang (Terminalia Catappa L.) dengan Metode Penghambatan Aktivitas α-Glikosidase dan Identifikasi Golongan Senyawa Kimia dari Fraksi yang Aktif. Skripsi. Universitas Indonesia. Solihin, Ahmad. 2014. Morfologi Daun, Kadar Klorofil dan Stomata (Polyalthia Longifolia) Pada Daerah Dengan tingkat Paparan Emisi Kendaraan yang Berbeda di Yogyakarta. Skripsi. UIN Sunan Kalijaga. 810 Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 26 Maret 2016 Steenis, C.G.G.J, van. 1992. Flora untuk Sekolah di Indonesia. Jakarta : PT. Pradnya Paramita. Sugiarso, Sugeng,dkk. 1997. Inventaris Tanaman Obat Indonesia IV. Depkes Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Susilawati, dkk. 2013. Potensi Kulit dan Biji Kelengkeng (Euphoria longan) sebagai Gel Topikal untuk Mempercepat Penyembuhan Luka pasca Ekstraksi Gigi. B IMKGI Vol. 1 No. 2 Edisi Januari-Juni 2013. Swantara, I Made Dira, Ida Bagus Gede Darmayasa dan Ni Komang Ayu Kumala Dewi. 2014. Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi Kulit Batang Nangka. Universitas Udayana. Yunianti, Andi Detti dan Mus Rizal Muin. 2009. Buku Ajar Pertumbuhan Pohon dan Kualitas Kayu. Makasar: Fakultas Kehutanan Universitas Hasanudin. 811