782 ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN

advertisement
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DI
KAMPUS UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA
Muhammad Joko Susilo, M.Pd. dan Risanti Dhaniaputri, M.Sc.
Progam Studi Pendidikan Biologi, Universitas Ahmad Dahlan
Kampus III, Jl. Prof. Dr. Soepomo, SH, Yogyakarta, 55164 Indonesia
surat elektronik: [email protected]
CP. 08122586080
Abstrak
Akhir-akhir ini pemerintah giat menggalakkan program pengembangan Ruang
Terbuka Hijau (RTH) di pusat kota, kantor pemerintahan, sekolah, maupun universitas.
Tujuannya untuk menyediakan lingkungan nyaman dan aman sehingga mendukung kinerja
dan aktivitas masyarakat. Penelitian analisis RTH di kampus Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi jenis-jenis tanaman yang tumbuh di
wilayah kampus Universitas Ahmad Dahlan, (2) mengetahui manfaat dari bagian vegetatif
dan generatif tanaman, (3) mengetahui tingkat kesesuaian letak penanaman pohon terhadap
lingkungan peruntukannya di wilayah kampus, dan (4) menganalisis tingkat pelapukan
pohon yang diamati dari segi sisi biotik dan abiotiknya.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplorasi. Tahap penelitian meliputi observasi
awal, identifikasi jenis pohon, dokumentasi, studi literatur, dan analisis pelapukan pohon.
Penelitian dilakukan di area Kampus 1, 2, 3, dan 5 UAD pada bulan Desember 2014-April
2015. Analisis data dilakukan secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 17 jenis tanaman yang tumbuh di wilayah
Kampus UAD, antara lain: Terminalis catappa L., Ficus lyrata Warb., Euphoria longana
Lamk., Mangifera indica L., Persea americana L., Spondias pinnata (L. f) Kurz.,
Roystonea regia (H. B. K) O. F. Cook., Chrysophyllum cainito L., Polyalthia longifolia
(Sonnerat) Thwait., Manilkara kauki (L) Dubard., Thuja orientalis L., Michelia alba DC,
Swietenia mahagoni Jacq., Muntingia calabura L., Arundinaria japonica Sieb & Zusc ex
Steud., Artocarpus integra Merr., dan Peronema canescens Jack. Masing-masing bagian
tanaman tersebut memiliki manfaat yang berarti, baik dari segi artistik maupun aspek
farmakologis. Secara keseluruhan pohon di Kampus UAD memiliki kesesuaian letak
tanam terhadap lingkungan peruntukan. Dari segi sisi biotik dan abiotik pohon yang
ditemukan tidak mengalami kelapukan.
Kata Kunci: Analisis Potensi, Ruang Terbuka Hijau, UAD Yogyakarta.
PENDAHULUAN
Vegetasi alami maupun buatan yang ditanam di suatu wilayah dapat mempengaruhi
tingkat produktifitas masyarakat karena mampu menghasilkan pemandangan yang indah
dan sirkulasi udara yang baik.Program pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RHT) di
pusat kota, kantor pemerintahan, sekolah, universitas, dan sector-sektor public lainnya,
dengan tujuan menyediakan lingkungan nyaman dan aman sehingga mendukung kinerja
dan aktivitas masyarakat.
Karakteristik vegetasi akan memberikan kesan alami dan berbeda pada lingkungan,
sehingga diperlukan pengenalan jenis-jenis tanaman. Hal ini merupakan langkah yang baik
dalam menganalisis vegetasi penyusun RTH.Keberadaan elemen vegetasi merupakan
unsur yang dapat ditata sedemikian rupa sehingga mampu berfungsi sebagai pengendali
782
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
suhu udara, mencegah longsor, dan kerusakan tanah, serta memperindah kondisi
lingkungan (Dirjen Penataan Ruang, 2008).
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) merupakan salah satu Perguruan Tinggi
Muhammadiyah di Yogyakarta yag sangat dinamis perkembangannya. Saat ini UAD mulai
mencoba untuk mengimplementasikan perkembangan RHT di wilayah kampus.UAD
memiliki 5 kampus aktif.UAD memiliki jumlah mahasiswa yang sangat banyak, berasal
dari berbagai wilayah Indonesia.Banyaknya jumlah mahasiswa dan letak kampus yang
berdekatan dengan rumah warga menyebabkan terbatasnya lahan untuk penanaman dan
pengembangan RHT, sehingga diperlukan strategi yang sangat tepat untuk
mengatasinya.Kenyamanan, produktifitas dalam belajar, dan kinerja dosen karyawan
diharapkan dapat meningkat setelah lingkungan kampus lebih tertata rapi dan vegetasinya
memberikan sirkulasi udara yang baik.
Dalam penelitian ini diidentifikasi beberapa persoalan, antara lain: kampus UAD
memiliki keanekaragaman jenis pohon yang belum teridentifikasi; UAD yang dikenal
dengan kampus urban (urban university) memiliki potensi untuk dirancang dan
dikembangkan ruang terbuka hijau (RTH); fenomena banyak motor mahasiswa dan dosen
yang berkontribusi suplay CO2 semakin banyak dan minimnya O2 sehingga mulai
bermunculan tingkat stress yang tinggi dikalangan mahasisw karena minimnya cadangan
O2 di lingkungan kampus. Dengan begitu persoalan yang diangkat dalam kegiatan
penelitian ini adalah 1) Jenis-jenis tanaman apa saja yang tumbuh di wilayah Kampus
Universitas Ahmad Dahlan?2) Apa saja manfaat dari bagian-bagian tanaman yang
tumbuhan di wilayah Kampus Universitas Ahmad Dahlan? 3) Bagaimana tingkat
kesesuaian letak penanaman pohon tersebut terhadap lingkungan peruntukannya di wilayah
Kampus UAD?
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplorasi dan deskripsi.Penelitian meliputi
observasi awal, identifikasi jenis pohon, dokumentasi, studi literatur, dan analisis
pelapukan pohon.Tempat Penelitian: penelitian dilakukan di area kampus 1, 2, 3, dan 5
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.Waktu Penelitian: Penelitian dilakukan pada bulan
Desember 2014-April 2015.
Aktivitas penelitian yang dilakukan dengan menggunakan prosedur kerja sebagai
berikut: 1) Melakukan observasi pendahuluan utuk mengetahui letak pohon dan bangunan
yang berada di area kampus 1, 2, 3, dan 5 UAD. 2) Mengumpulkan dan mengidentifikasi
jenis-jenis pohon yang sudah didapatkan. Identifikais pohon dilakukan dengan studi
literatur dan menggunakan buku kunci determinasi tumbuhan.3) Mendokumentasikan hasil
yang diperoleh dalam bentuk foto dan memasukan data-data dalam tabel pengamatan.Datadata penelitian yang diperoleh dikumpulkan dan dianalisis deskriptif dengan dukungan
referensi yang dapat dipertanggungjawabkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan identifikasi tanaman, terdapat 17 spesies tanaman
yang ditemukan di area Kampus 1, 2, 3, dan 5 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Adapun macam-macam spesies tersebut adalah Terminalis catappa L., Ficus lyrata Warb.,
783
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
Euphoria longana Lamk., Mangifera indica L., Persea americana L., Spondias pinnata (L.
f) Kurz., Roystonea regia (H. B. K) O. F. Cook., Chrysophyllum cainito L., Polyalthia
longifolia (Sonnerat) Thwait., Manilkara kauki (L) Dubard., Thuja orientalis L., Michelia
alba DC, Swietenia mahagoni Jacq., Muntingia calabura L., Arundinaria japonica Sieb &
Zusc ex Steud., Artocarpus integra Merr., dan Peronema canescens Jack.
Ciri Morfologi Pohon yang Ditemukan di Kampus 1, 2, 3, dan 5 UAD disajikan
dalam tabel berikut.
784
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah
Malang
Malang, 26 Maret 2016
Tabel 1. Data Hasil Pengamatan Ciri Morfologi Daun Pada Pohon yang Terdapatdi Area Kampus 1, 2, 3 dan 5 UAD
Bagian Daun yang Diamati
No.
Nama Spesies
Permukaa
Bangun Ujung
Pangkal
Tepi Pertulangan
Warna
n
Bulat
Merunci
1. Terminalia catappa L.
telur
Tumpul
Rata
Menyirip
Berbulu
Hijau
ng
terbalik
Bulat
Beromba
2. Ficus lyrata Warb.
Tumpul
Berlekuk
Menyirip
Licin
Hijau tua
telur
k
Euphoria longana
3.
Lanset Runcing
Runcing
Rata
Menyirip
Licin
Hijau
Lamk.
Meman
4. Mangifera indica L.
Tumpul
Tumpul
Rata
Menyirip
Licin
Hijau
jang
Bulat
5. Persea americana L.
telur
Runcing
Runcing
Rata
Menyirip
Licin
Hijau
terbalik
Spondias pinnata (L.f) Lonjon Merunci
Menyirip
6.
Meruncing
Rata
Licin
Hijau
Kurz.
g
ng
ganjil
Roystonea regia (H. B.
7.
Lanset Runcing
Tumpul
Rata
Sejajar
Licin
Hijau
K) O. F. Cook.
Bulat
Hijau tua permukan
Crysophyllum cainito
8.
telur
Tumpul
Tumpul
Rata
Menyirip
Licin
atas, coklat
L.
terbalik
permukaan bawah
Bulat
telur
Hijau tua permukan
Manilkara kauki (L)
sungsan
9.
Tumpul Meruncing
Rata
Menyirip
Licin
atas, coklat
Dubard.
g
permukaan bawah
(obovat
us)
785
Duduk
Daun
Tersebar
Tersebar
Berselin
g
Berselin
g
Tersebar
Tersebar
Roset
batang
Berselin
g
Berselin
g
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah
Malang
Malang, 26 Maret 2016
Polyalthia longifolia
10.
(Sonnerat) Thwait.
11. Thuja orientalis L.
12. Michelia alba DC.
Peronema canescens
Jack.
Swietenia mahagoni
14.
Jacq.
13.
15. Muntingia calabura L.
Arundinaria
16. japonica Sieb & Zusc
ex Steud.
Artocarpus integra
17.
Merr.
Menyirip
Licin
mengkila
t
Hijau
Berselin
g
Runcing
Tumpul
Beromba
k
Runcing
Runcing
Rata
Bentuk
jala
Berbulu
kasar
Hijau tua
Berselin
g
Runcing
Runcing
Rata
Menyirip
Licin
Hijau
Berselin
g
Runcing
Runcing
Beromba
k
Menyirip
Licin
Hijau
Runcing
Runcing
Rata
Menyirip
Licin
Hijau
Runcing
berlekuk
Bergerigi
Menyirip
Berbulu
halus
Hijau
Berselin
g
Lanset
Runcing
Tumpul
Rata
Sejajar
Kasap
Hijau
Berselin
g
Jorong
Merunci
ng
Menyirip
Licin
mengkila
t
Hijau tua
Berselin
g
Lanset
Berbent
uk
jarum
Bulat
telur
bentuk
lanset
Lanset
Bulat
telur
Bulat
telur
bentuk
lanset
Tumpul
Rata
786
Berselin
g
Berselin
g
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah
Malang
Malang, 26 Maret 2016
Tabel 2. Data Hasil Pengamatan Ciri Morfologi Akar dan Batang Pada Pohon yang Terdapat Di Area Kampus 1, 2, 3 dan 5 UAD
Bagian Akar yang
Bagian Batang yang Diamati
Diamati
No.
Nama Spesies
Sifat Perakaran
Bentuk Arah Tumbuh
Sifat
Permukaan
1. Terminalia catappa L.
Tunggang
Bulat
Tegak
Berkayu
Kasar
2. Ficus lyrata Warb.
Tunggang
Bulat
Tegak
Berkayu
Kasar
3. Euphoria longana Lamk.
Tunggang
Bulat
Tegak
Berkayu
Kasar
4. Mangifera indica L.
Tunggang
Bulat
Tegak
Berkayu
Kasar
5. Persea americana L.
Tunggang
Bulat
Tegak
Berkayu
Kasar
6. Spondias pinnata (L.f) Kurz.
Tunggang
Bulat
Tegak
Berkayu
Halus
Berkayu (tidak
Memperlihatkan
Roystonea regia (H. B. K) O. F.
7.
Serabut
Bulat
Tegak
memiliki kambium bekas-bekas daun
Cook.
sejati)
(Ortostik)
8. Crysophyllum cainito L.
Tunggang
Silindris
Tegak
Berkayu
Kasar
Beralur
9. Manilkara kauki (L) Dubard.
Tunggang
Bulat
Tegak
Berkayu
(Sulcatus)
Polyalthia longifolia (Sonnerat)
10.
Tunggang
Bulat
Tegak
Berkayu
Kasar
Thwait.
11. Thuja orientalis L.
Tunggang
Bulat
Tegak
Berkayu
Kasap
12. Michelia alba DC.
Tunggang
Bulat
Tegak
Berkayu
Kasar
13. Peronema canescens Jack.
Tunggang
Bulat
Tegak
Berkayu
Kasar
14. Swietenia mahagoni Jacq.
Tunggang
Bulat
Tegak
Berkayu
Kasar
15. Muntingia calabura L.
Tunggang
Bulat
Tegak
Berkayu
Berbulu halus
Arundinaria japonica Sieb &
Tegak
16.
Serabut
Bulat
Berkayu
Kasar
Zusc ex Steud.
berbuku
17. Artocarpus integra Merr.
Tunggang
Bulat
Tegak
Berkayu
Kasar
787
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah
Malang
Malang, 26 Maret 2016
Tabel 3. Data Hasil Pengamatan Ciri Morfologi Bunga dan Buah Pada Pohon yang Ada Di Area Kampus 1, 2, 3 dan 5 UAD
Bagian buah yang diamati
No.
Nama spesies
Bunga
Jenis
Bentuk
Bunga majemuk, Bunga berkelamin dua,
1. Terminalia catappa L.
Buah batu
Bulat telur
Bentuk tandan
2. Ficus lyrata Warb.
Bunga berumah dua,
Buah majemuk
Bulat
Bunga majemuk, bunga berumah satu,
Buni
Bola
3. Euphoria longana Lamk.
bentuk malai
Bunga Majemuk,Berkelamin dua,
4. Mangifera indica L.
Buah batu
Bulat telur
Bentuk Malai
Bunga majemuk, Bunga berkelamin dua,
5. Persea americana L.
Buni
Bulat Lonjong
bentuk malai
6. Spondias pinnata (L.f) Kurz.
Bunga Majemuk, Bentuk Malai
Buni
Lonjong
Roystonea regia (H. B. K) O. F.
7.
Bunga berumah satu
Buah batu
Bulat
Cook.
8. Crysophyllum cainito L.
Bunga majemuk, Bunga berkelamin dua
Buni
Bulat
9. Manilkara kauki (L) Dubard.
Bunga majemuk, Bunga berkelamin dua
Buni
Bulat
Polyalthia longifolia (Sonnerat)
10.
Bunga majemuk
Buni
Bulat
Thwait.
11. Thuja orientalis L.
Bunga Tunggal, Bunga berumah satu
Buni
Bulat pipih
12. Michelia alba DC.
Bunga tungal
Buah sejati ganda
bulat telur
13. Peronema canescens Jack.
Bentuk malai
Buah kering
Bulat
Bulat telur
14. Swietenia mahagoni Jacq.
Bunga majemuk
Kotak
berlekuk lima
15. Muntingia calabura L.
Bunga majemuk
Buni
Bulat
Arundinaria japonica Sieb & Zusc ex
16.
Bunga majemuk, bentuk malai
Steud.
Bunga Majemuk, Bunga berkelamin dua, Buah semu
Bulat atau
17. Artocarpus integra Merr.
Bentuk Bulir
majemuk
lonjong
788
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah
Malang
Malang, 26 Maret 2016
Tabel 4. Manfaat Pohon dan Bagian-Bagian Tanaman yang Dimanfaatkan
No. Nama Spesies
Manfaat
Pohon peneduh
1.
Terminalia catappa L.
Antidiabetes
Pohon peneduh dan tepi jalan
2.
Ficus lyrata Warb.
Pakan unggas
Pohon peneduh
3.
Euphoria longana Lamk.
Penyembuhan luka pasca pencabutan gigi
Pohon tepi jalan
4.
Mangifera indica L.
Saluran pencernaan, antioksidan
Pohon tepi jalan
5.
Persea americana L.
Antioksidan
6.
Spondias pinnata (L.f) Kurz.
Antituberkulosis
Roystonea regia (H. B. K) O. F.
7.
Tanaman hias
Cook.
Pohon tepi jalan
8.
Crysophyllum cainito L.
Menurunkan tekanan darah tinggi, diabetes, magh, menjaga
kesehatan tulang, dan gigi
Pohon tepi jalan
9.
Manilkara kauki (L) Dubard.
Diare dan diabetes
Patung, ukiran, dan tiang penyangga
Pohon tepi jalan, tanaman pagar dan penghias taman
Polyalthia longifolia (Sonnerat)
10.
Thwait.
Akumulator zat pencemar di udara
Tanaman hias
11. Thuja orientalis L.
obat batuk, demam, dan diare
Pohon tepi jalan
12. Michelia alba DC.
Antioksidan
Dieuretik memecah batu ginjal
789
Bagian Tanaman
Buah
Buah
Kulit dan biji
Buah
Biji
Daun
-
Buah
Buah
Batang
Daun
Daun
Bunga
Bunga, batang,
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah
Malang
Malang, 26 Maret 2016
daun
Pohon tepi jalan
Antiplasmodium dan obat demam
Pohon peneduh
Menurunkan kadar gula darah
Antioksidan, antiinflamasi, antibakteri
13.
Peronema canescens Jack.
14.
Swietenia mahagoni Jacq.
15.
Muntingia calabura L.
Arundinaria japonica Sieb & Zusc ex
Tanaman hias dapat dijadikan pagar tanaman
Steud.
Pohon tepi jalan dan peneduh
Obat batuk, tonik
Artocarpus integra Merr.
Anti kanker, antivirus, antiinflamasi, diuretik dan
antihipertensi
16.
17.
790
Daun
Biji
Daun
Biji
Kulit batang kayu
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
Data Klasifikasi, Deskripsi, dan Manfaat Bagian-Bagian Tanaman yang Tumbuh Di
Wilayah Kampus Universitas Ahmad Dahlan
Berikut adalah klasifikasi, deskripsi, dan manfaat dari masing-masing jenis pohon
yang ditemukan.
a. Terminalia catappa L.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub divisi : Aagiospermae
Class
: Magnoliopsida
Ordo
: Myrtales
Gambar 1. Terminalia catappa L.
Family
: Combretaceae
Genus
: Teminalia
Species
: Terminalia catappa L.
Deskripsi Tanaman
Terminalia catappa L. mempunyai persebaran ke Indo-China dan Asia
tenggara, di Indonesia spesies ini dikenal dengan nama ketapang (Samsoedin,
2010: 125). Pohon ketapang ini bangun daunnya bulat telur terbalik, ujung
runcung, pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan daun menyirip, permukaan
berbulu, warna daun hijau, dan duduk daun tersebar. Sifat perakarannya
tunggang, batangnya tumbuh tegak, berkayu, dan permukaan batangnya
kasar. Tipe bunga majemuk, bentuk tandan dan berkelamin dua. Tipe buah
batu dengan bentuk bulat telur.
Manfaat Tanaman
Pohon ketapang dapat digunakan sebagai pohon peneduh atau pohon tepi jalan
karena dilihat dari arah batang yang tegak menjulang keatas, daun-daun yang
rimbun dan ranting-ranting yang bertingkat dan melebar sehingga pohon
ketapang ini dapat menghalangi sinar matahari dan dapat menaungi area di
bawahnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sofawati (2012),
tentang uji aktivitas antidiabetes fraksi-fraksi buah ketapang (Terminalia
catappa L.) dengan metode penghambatan aktivitas α-glikosidase dan
identifikasi golongan senyawa kimia dari fraksi lain hasil penelitian
menunjukkan buah ketapang memiliki penghambatan aktivitas α-glikosidase
tertinggi. Penghambatan α-glikosidase merupakan salah satu golongan obat
antidiabetes oral yang secara kompetitif menghambat kerja maltase,
isomaltase, glukoamilase dan sukrase sehingga dapat menunda penguraian
sukrosa dan karbohidrat kompleks di usus halus sehingga dapat mengurangi
kadar glukosa darah postprandial (Sofawati, 2012). Hasil identifikasi
golongan kimia menunjukan bahwa fraksi etil asetat buah ketapang
mengandung terpen, flavonoid, dan glikosida.
791
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
b. Ficus lyrata Warb.
Gambar 2. Ficus lyrata Warb.
Klasifikasi
Kingdom
Divisi
Sub divisi
Class
Ordo
Family
Genus
Species
: Plantae
: Spermatophyta
: Angiospermae
: Magnoliopsida
: Urticales
: Moraceae
: Ficus
: Ficus lyrata Warb.
Deskripsi Tanaman
Di Indonesia, tanaman ini terkenal dengan nama ketapang brazil. Ficus lyrata
Warb. mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun berbentuk bulat
telur, ujung daun meruncing, pangkal berlekuk, tepi daun berombak,
pertulangan daun menyirip, permukaan daun licin, warna hijau tua, dan duduk
daun tersebar. Sifat perakaran tanaman ini tunggang, batangnya berbentuk
bulat, arah tumbuh batang tegak, sifat batang berkayu, dan permukaan batang
kasar. Ketapang brazil termasuk mempunyai bunga berumah dua, jenis buah
majemuk dan bentuknya bulat.
Manfaat Tanaman
Biola cantik (Ficus lyrata Warb.) berasal dari family Moraceae dan biasanya
berfungsi sebagai pohon peneduh dan pohon tepi jalan (Samsoedin, 2010).
Selain itu, penelitian yang dilakukan Lunar (2014), nutrein yang terkandung
dalam buah ini yaitu protein kasar 4, 89%, lemak kasar 3, 62% serat kasar
14,96%, abu 6,58%, dan energi bruto 3934 kkal/kg sehingga buah dari pohon
ini memiliki nutrein yang cukup baik dan dapat dijadikan bahan pangan
sumber energi untuk unggas.
c. Euphoria longana Lamk.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub divisi : Aangiospermae
Class
: Magnoliopsida
: Sapindales
Gambar 3. Euphoria longana Lamk. Ordo
Family
: Sapindaceae
Genus
: Euphoria
Species
: Euphoria longana Lamk.
Deskripsi Tanaman
Euphoria longana Lamk. yaitu biasa dikenal dengan nama pohon lengkeng
yang berasal dari China (daerah subtropics) pohon ini termasuk pohon buah
yang sering dikonsumsi. Euphoria longana Lamk. Pohon lengkeng ini
mempunyai bangun daun lanset, ujung runcing, pangkal runcing, tepi rata,
792
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
pertulangan daun menyirip, permukaan licin, warna hijau, dan duduk daun
berseling. Sifat perakaran tanaman ini tunggang, mempunyai bentuk batang
bulat, arah tumbuh tegak, berkayu, dan permukaan kasar. Bunga berumah
satu, bunga majemuk, dan berbentuk malai serta termasuk jenis buah buni
yang berbentuk bola.
Manfaat Tanaman
Menurut Samsoedin (2010), pohon lengkeng dapat dimanfaatkan sebagai
pohon peneduh pada daerah perkantoran, perumahan, dan kawasan industri
karena pohon ini mempunyai daun yang rimbun dan ranting yang kuat.
Penelitian yang dilakukan oleh Susilawati (2013), tentang potensi kulit dan
biji kelengkeng (Euphoria longan) sebagai gel tropikal mempercpat
pertumbuhan luka pasca ekstraksi gigi hasil penelitian menunjukan kulit dan
biji kelengkeng dapat mempercepat penyembuhan luka ekstraksi gigi yang
ditandai dengan meningkatnya jumlah sel fibroblast dan sel pembuluh yang
menyebabkan proses epitelisasi pada luka dapat sembuh dengan cepat.
Ekstrasi gigi merupakan prosedur pencabutan gigi yang sering terjadi
pendarahan, sedangkan kulit dan biji kelengkeng diketahui mengandung
fenolik seperti corilagin, antimikroba, antioksidan, antiinflamasi yang akan
mencegah terjadinya pendarahan (infeksi sekunder) pada daerah luka yang
berpengaruh pada proses penyembuhan.
d. Mangifera indica L.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Class
: Magnoliopsida
Ordo
: Sapindales
Gambar 4. Mangifera indica L.
Family
: Anacardiaceae
Genus
: Mangifera
Species
: Mangifera indica L.
Deskripsi Tanaman
Mangifera indica L. di Indonesia biasa disebut dengan pohon mangga.
Tanaman ini memiliki bangun daun memanjang, ujung tumpul, pangkal
tumpul, tepi rata, pertulangan daun menyirip, permukaan licin, warna hijau,
dan duduk daun berseling. Akarnya mempunyai tipe perakaran tunggang, pada
bagian batang bentuknya bulat, arah tumbuh tegak, sifat batang tumbuhan
berkayu, dan permukaannya kasar. Tipe bunga tanaman ini bunga majemuk,
berkelamin dua, dan bentuk malai sedangkan untuk bagian buahnya termasuk
jenis buah batu dan berbentuk bulat telur.
Manfaat Tanaman
Pohon mangga dapat digunakan sebagai pohon tepi jalan seperti di kawasan
pemukiman, industri, dan perkantoran. Pohon mangga juga bermanfaat bagi
793
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
kesehatan karna buah mangga kaya akan vitamin, kandungan asam galat
sangat baik untuk saluran pencernaan dan terdapat antioksidan seperti vitamin
C dan E. Penelitian yang dilakukan oleh Kusumawati (2014), tentang
perbedaan kadar malondialdehid darah sebelum dan sesudah pemberian jus
mangga (Mangifera indica) pada perokok di sekeloa Bandung menunjukan
bahwa asap rokok dapat menyebabkan berbagai macam penykit salah satunya
peningkatan radikal bebas, buah mangga terdapat antioksidan yang dapat
menurunkan radikal bebas. Menurut Priyanto (Kusumawati, 2014), radikal
bebas yang tinggi dan antioksidan yang rendah akan meningkatkan kadar
malondialdehid (peroksidasi lemak tak jenuh) darah dalam tubuh. Hasil
penelitian menunjukan sebelum pemberian jus mangga pada perokok kadar
malondialdehid tinggi yaitu 923,309, sedangkan sesudah pemberian jus
mangga pada perokok di Sekeloa Bandung tetap dalam kadar malondialdehid
tinggi tetapi mengalami penurunan yaitu 839,973.
e. Persea americanaMill.
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Class
: Magnoliopsida
Ordo
: Laurales
Gambar 5. Persea americana Mill.
Family
: Lauraceae
Genus
: Persea
Species
: Persea americana Mill.
Deskripsi Tanaman
Persea americana Mill. di Indonesia biasa disebut dengan pohon alpukat atau
di daerah Jawa biasa disebut juga pohon alpokat dengan ke khasan tanaman
ini mempunyai bentuk buah bulat lonjong. Persea americana Mill.
mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun bulat telur terbalik,
ujung runcing, pangkal runcing, tepi rata, pertulangan daun menyirip,
permukaan licin, warna hijau, dan duduk daun tersebar. Tipe perakaran
tanaman ini tunggang, pada bagian batang bentuknya bulat, arah tumbuh
batang tegak, sifat perakaran berkayu dan permukaan kasar. Tipe bunga
tanaman ini termasuk bunga majemuk, berkelamin dua dan bentuk malai
sedangkan pada bagian buah termasuk jenis buni dan berbentuk bulat lonjong.
Manfaat Tanaman
Pohon alpukat yang paling banyak digemari yaitu pada bagian buahnya
karena selain rasanya yang enak buah alpukat banyak juga manfaatnya
seperti kaya antioksidan dan zat gizi seperti lemak sehingga banyak dijumpai
pohon ini ditanam di halaman rumah maupun tepi jalan. Sebagian masyarakat
memanfaatkan alpukat pada buahnya saja, sedangkan pada bagian lain seperti
bijinya kurang dimanfaatkan. Penelitian tentang penentuan kandungan tanin
794
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
dan uji aktivitas antioksidan ekstrak biji buah alpukat (Persea americana
Mill.) yang dilakukan oleh Liberty (2010), membuktikan bahwa ekstrak biji
alpukat kering memiliki kandungan antioksidan yang relatif tinggi karena
kandungan tanin yang ada didalam biji alpukat sebagai antioksidan. Semakin
banyak kandungan tanin maka semakin besar aktivitas antioksidannya karena
tanin memiliki aktivitas penangkap radikal bebas.
f. Spondias pinnata (L.f) Kurz.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Class
: Magnoliopsida
Gambar 6. Spondias pinnata (L.f) Ordo
: Sapindales
Kurz.
Family
: Anacardiaceae
Genus
: Spondias
Species
: Spondias pinnata (L.f)
Kurz.
Deskripsi Tanaman
Spondias pinnata (L.f) Kurz. di Indonesia biasa disebut dengan pohon
kedondong. Tanaman ini memiliki bangun daun lonjong, ujung meruncing,
pangkal meruncing, tepi rata, pertulangan daun menyirip ganjil, permukaan
licin, warna hijau, dan duduk daun tersebar. Akarnya mempunyai tipe
perakaran tunggang. Pada bagian batang bentuknya bulat, arah tumbuh tegak,
sifat batang tumbuhan berkayu, dan permukaannya halus. Tipe bunga tanaman
ini bunga majemuk dan bentuk malai sedangkan untuk bagian buahnya
termasuk jenis buah buni dan berbentuk lonjong.
Manfaat Tanaman
Menurut Dwija (2013) berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukannya,
tentang aktivitas antituberkulosis ekstrak metanol daun kedondong hutan
(Spondias pinnata (L.f) Kurz.) menyatakan bahwa daun kedondong hutan
ekstrak metanolnya mampu berpotensi sebagai antituberkulosis terhadap
isolat Mycobacterium tuberculosis strain multidrug resistant (MDR) dan
perlakuan kombinasi ekstrak rifampisin mampu meningkatkan aktivitas
antituberkulosis.
g. Roystonea regia (H. B. K) O. F. Cook.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Class
: Liliopsida
: Arecales
Gambar 7. Roystonea regia(H. B. K) O. F. Ordo
Family : Arecaceae
Cook.
795
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
Genus
Species
: Roystonea
: Roystonea regia
(H. B. K) O. F.
Cook.
Deskripsi Tanaman
Roystonea regia (H. B. K) O. F. Cook. biasa disebut dengan pohon palem
raja. Tanaman ini mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun
berbentuk lanset, ujung daun runcing, pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan
daun sejajar, permukaan daun licin, warna hijau, dan duduk daun roset
batang. Sifat perakaran tanaman ini serabut, batangnya berbentuk bulat, arah
tumbuh batang tegak, sifat batang berkayu (tidak memiliki kambium sejati),
dan permukaan batang memperlihatkan berkas-berkas daun (Ortostik). Pohon
palem raja termasuk mempunyai bunga berumah satu, jenis buah batu dan
bentuknya bulat.
Manfaat Tanaman
Roystonea regia (H. B. K) O. F. Cook. mempunyai manfaat sebagai tanaman
hias dari family Araceceae (Palmae). Pohon palem bersifat kosmopolitan
keberadaannya ditemukan di daerah tropis dan subtropis, di dataran rendah
dan tinggi, di pegunungan dan di pantai, di tanah subur dan gersang (Ariana,
2011). Oleh karena itu, palem raja juga cocok ditanam dimana saja karena
batangnya yang kokoh dan daun yang berwarna hijau segar biasanya tanaman
ini ditanam di luar rumah yang dimanfaatkan sebagai penghias jalan.
h. Crysophyllum cainito L.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Class
: Magnoliopsida
Ordo
: Ebenales
Gambar 8. Crysophyllum cainito L.
Family
: Sapotaceae
Genus
: Crysophyllum
Species
: Crysophyllum cainito L.
Deskripsi Tanaman
Crysophyllum cainito L. biasa di Indonesia dikenal dengan pohon sawo duren
dan di daerah jawa dikenal juga dengan pohon sawo beludru. Tanaman ini
mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun berbentuk bulat telur
terbalik, ujung daun tumpul, pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan daun
menyirip, permukaan daun licin, warna bagian atas berwarna hijau tua bagian
bawah coklat, dan duduk daun berseling. Sifat perakaran tanaman ini
tunggang, batangnya berbentuk silindris, arah tumbuh batang tegak, sifat
batang berkayu dan permukaan batang kasar. Crysophyllum cainito L.
termasuk mempunyai bunga bunga majemuk, bunga berkelamin dua, jenis
buah buni, dan bentuknya bulat.
796
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
Manfaat Tanaman
Pohon sawo duren (Crysophyllum cainito L.) di Indonesia sudah mulai
banyak ditanam penghijauan tepi jalan maupun komplek perkantoran hingga
kampus seperti yang terdapat pada kampus UAD. Buah dari pohon ini
mempunyai banyak manfaat beberapa riset sebelumnya menurut Handayani
(Pratiwi, 2012), menunjukan bahwa buah sawo ini memberikan manfaat bagi
kesehatan manusia antara lain menurunkan tekanan darah tinggi, diabetes,
dan menyembuhkan penyakit magh. Komposisi dari buah sawo duren
mengandung air sebesar 78,4-85,7 gram, kalori berfungsi sebagai sumber
tenaga, karbohidrat sebesar 14,65 gram yang di dalamnya terdapat glukosa
dan fruktosa yang berfungsi sebagai sumber tenaga juga, selain itu buah ini
juga mangandung kalsium dan phosphor yang dibutuhkan tubuh untuk
mencegah tekanan darah tinggi, menjaga kesehatan tulang dan gigi (Pratiwi,
2012).
i. Manilkara kauki (L) Dubard
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Class
: Magnoliopsida
: Ebenales
Gambar 9. Manilkara kauki (L) Ordo
Family
: Sapotaceae
Dubard
Genus
: Manilkara
Species
: Manilkara kauki (L)
Dubard
Deskripsi Tanaman
Manilkara kauki (L) Dubard biasa di Indonesia dikenal dengan pohon sawo
kecik dan di daerah jawa dikenal juga dengan nama pohon sawo jawa.
Tanaman ini mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun berbentuk
bulat telur sungsang (obovatus), ujung daun tumpul, pangkal meruncing, tepi
rata, pertulangan daun menyirip, permukaan daun licin, warna bagian atas
berwarna hijau tua bagian bawah coklat, dan duduk daun berseling. Sifat
perakaran tanaman ini tunggang, batangnya berbentuk bulat, arah tumbuh
batang tegak, sifat batang berkayu dan permukaan batang kasar. Manilkara
kauki (L) Dubard termasuk mempunyai bunga majemuk, bunga berkelamin
dua, jenis buah buni, dan bentuknya bulat.
Manfaat Tanaman
Manilkara kauki (L) Dubard yang biasa dikenal dengan sawo kecik
mempunyai manfaat tidak jauh beda dengan jenis sawo lainnya yaitu
tanaman peneduh tepi jalan atau tanaman hias. Buah sawo kecik berukuran
jauh lebih kecil dibandingkan dengan jenis sawo lainnya, rasa dari buah ini
tidak terlalu manis bahkan terkadang rasa sawonya sedikit sepet meskipun
797
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
warnanya sudah berubah merah, namun demikian buah ini sudah ada yang
memanfaatkannya untuk dijadikannya produk berupa sirup yang berkhasiat
mencegah diare dan diabetes oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa Jerman
dalam program kreativitas mahasiswa kewirausahaan (PKM-K) (Nugraha,
2011). Selain buahnya, batang sawo kecik juga dapat dimanfaatkan
digunakan untuk membuat patung, ukiran dan tiang penyangga yang nilai
jualnya mahal.
j. Polyalthia longifolia (Sonnerat) Thwait.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Class
: Magnoliopsida
Ordo
: Magnoliidae
Gambar 10. Polyalthia longifolia
Family
: Annonaceae
(Sonnerat) Thwait.
Genus
: Polyalthia
Species
: Polyalthia longifolia
(Sonnerat) Thwait.
Deskripsi Tanaman
Polyalthia longifolia (Sonnerat) Thwait. biasa di Indonesia dikenal dengan
pohon Glodogan tiang. Tanaman ini mempunyai ciri morfologi daun dengan
bangun daun berbentuk lanset, ujung daun runcing, pangkal tumpul, tepi
berombak, pertulangan daun menyirip, permukaan daun licin mengkilat,
warna hijau, dan duduk daun berseling. Sifat perakaran tanaman ini tunggang,
batangnya berbentuk bulat, arah tumbuh batang tegak, sifat batang berkayu,
dan permukaan batang kasar. Tanaman ini termasuk mempunyai bunga
majemuk, jenis buah buni, dan bentuknya bulat.
Manfaat Tanaman
Jenis tanaman yang banyak digunakan sebagai tanaman penghijauan tepi
jalan salah satunya adalah glodogan tiang (Polyalthia longifolia (Sonnerat)
Thwait.). Pohon glodogan tiang selain untuk pohon peneduh, pohon ini juga
dapat sebagai tanaman pagar dan penghias taman karena jenis tanaman ini
dapat berukuran besar maka akan cocok jika ditanam sebagai peneduh di
luar. Menurut Saputra (Rachmawati, 2006), tanaman glodogan berpotensi
sebagai penyerap atau pereduksi pencemaran di udara. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Solihin (2014) tentang morfologi daun, kadar
klorofil, dan stomata glodogan (Polyalthia longifolia) pada daerah dengan
tingkat paparan emisi kendaraan yang berbeda di Yogyakarta menyatakan
bahwa daun berperan sebagai akumulator zat pencemar yang terdapat di
udara sehingga menyebabkan akumulasi emisi kendaraan didalam jaringan
daun. Ciri-ciri daun glodogan yang dengan tingkat emisi kendaraan yang
tinggi memliki warna daun menguning, terdapat bercak coklat, dan lubang
kecil diantara tulang daun serta semakin tinggi tingkat emisi kendaraan maka
798
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
rata-rata kandungan kadar klorofil semakin rendah (Solihin, 2014).
k. Thuja orientalis L.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub divisi : Gymnospermae
Class
: Pinopsida
Ordo
: Pinales
Gambar 11. Thuja orientalis L.
Family
: Cupresaceae
Genus
: Thuja
Species
: Thuja orientalis L.
Deskripsi Tanaman
Thuja orientalis L. di Indonesia dikenal dengan nama pohon cemara kipas.
Tanaman ini mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun berbentuk
jarum, ujung daun runcing, pangkal runcing, tepi rata, pertulangan daun
bentuk jala, permukaan daun berbulu kasar, warna hijau tua, dan duduk daun
berseling. Sifat perakaran tanaman ini tunggang, batangnya berbentuk bulat,
arah tumbuh batang tegak, sifat batang berkayu dan permukaan batang kasap.
Tanaman ini termasuk mempunyai bunga berumah satu, bunga tunggal, jenis
buah buni, dan bentuknya bulat pipih.
Manfaat Tanaman
Pohon cemara kipas (Thuja orientalis L.) ini merupakan salah satu pohon
yang baik untuk ditanam secara formal baik individual maupun kelompok dan
juga pohon ini cocok ditanam di halaman rumah dan taman-taman. Menurut
Sugiarso (1997), bagian dari pohon cemara kipas seperti daun dan akar juga
mengandung saponin dan polifenol, sedangkan akar dan buahnya mengandung
flavonoida dan tanin. Sehingga di masyarakat sekitar daun pohon ini sudah
banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional yaitu untuk obat batuk, demam,
dan diare karena terdapat kandungan polifenol di dalam daun tersebut.
l. Michelia alba DC.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Class
: Magnoliopsida
Ordo
: Magnoliales
Gambar 12. Michelia alba DC.
Family
: Magnoliaceae
Genus
: Michelia
Species
: Michelia alba DC.
Deskripsi Tanaman
Michelia alba DC. di Indonesia dikenal dengan nama pohon cempaka putih.
Tanaman ini di daerah jawa dikenal juga dengan nama pohon kantil yang
799
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun bulat telur bentuk lanset,
ujung daun runcing, pangkal runcing, tepi rata, pertulangan daun menyirip,
permukaan daun licin, warna hijau, dan duduk daun berseling. Sifat perakaran
tanaman ini tunggang, batangnya berbentuk bulat, arah tumbuh batang tegak,
sifat batang berkayu dan permukaan batang kasar. Tanaman ini termasuk
bunga tunggal, jenis buah sejati ganda, dan bentuknya bulat telur.
Manfaat Tanaman
Pohon cempaka putih (Michelia alba DC.) tergolong dalam family
Magnoliaceae, pohon ini banyak ditanam di halaman rumah dan pada saat ini
banyak dimanfaatkan sebagi pohon tepi jalan. Bagian tanaman dari pohon ini
seperti bunga, batang, dan daunnya mengandung alkaloid, mikelarbina, dan
liriodenina yang mempunyai khasiat dan bersifat diuretik sehingga dapat
memecah batu ginjal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bawa
(2011), tentang aktivitas antioksidan dan antijamur senyawa atsiri bunga
cempaka putih (Michelia alba) bahwa bunga cempaka putih juga memiliki
aktivitas antioksidan yang besar yaitu 79,14% karena bunga ini mengandung
0,2 % minyak atsiri yang terdiri dari alkaloid, flavonoid, dan saponin.
m. Peronema canescens Jack.
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Class
: Magnoliopsida
Ordo
: Lamiales
Gambar 13. Peronema canescens
Family
: Verbenaceae
Jack.
Genus
: Peronema
Species
: Peronema canescens
Jack.
Deskripsi Tanaman
Peronema canescens Jack. di Indonesia biasa dikenal dengan pohon sungkai.
Tanaman ini mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun lanset,
ujung runcing, pangkal runcing, tepi berombak, pertulangan daun menyirip,
permukaan daun licin, warna hijau, dan duduk daun berseling. Pohon sungkai
mempunyai sifat perakaran tunggang, batangnya berbentuk bulat, arah tumbuh
batang tegak, sifat batang berkayu dan permukaan batang kasar. Tanaman ini
termasuk bunga bentuk malai, jenis buah kering, dan bentuknya bulat.
Manfaat Tanaman
Pohon sungkai (Peronema canescens Jack.) dapat digunakan sebagai pohon
tepi jalan, pohon peneduh seperti di kawasan industri, pemukiman, dan
perkantoran serta pohon sungkai akhir-akhir ini di Indonesia banyak
dimanfaatkan sebagai salah satu tanaman obat. Menurut Hermida (Ningsih,
2014), pada bagian daun pohon sungkai sebagian masyarakat di Sumatera
Selatan dan Lampung memanfaatkannya sebagai antiplasmodium dan obat
800
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
demam. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Suwandi (Ningsih, 2014) ekstrak
etanol daun sungkai memiliki aktivitas peghambatan pertumbuhan
Plasmodium berghei yang diuji cobakan pada mencit jantan dan terbukti daun
sungkai mempunyai sifat antiparasitik.
n. Swietenia mahagoni Jacq.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Class
: Magnoliopsida
: Sapindales
Gambar 14. Swietenia mahagoni Jacq Ordo
Family
: Meliaceae
Genus
: Swietenia
Species
: Swietenia mahagoni
Jacq.
Deskripsi Tanaman
Swietenia mahagoni Jacq. di Indonesia dikenal dengan nama pohon mahoni.
Tanaman ini mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun bulat telur,
ujung daun runcing, pangkal runcing, tepi rata, pertulangan daun menyirip,
permukaan daun licin, warna hijau, dan duduk daun berseling. Sifat perakaran
tanaman ini tunggang, batangnya berbentuk bulat, arah tumbuh batang tegak,
sifat batang berkayu, dan permukaan batang kasar. Tanaman ini termasuk
bunga majemuk, jenis buah kotak, dan bentuknya bulat telur berlekuk lima.
Manfaat Tanaman
Pohon mahoni sebagai salah satu pohon peneduh, pohon mahoni mempunyai
kemampuan sebagai media penyerapan pencemaran udara khususnya Pb
selain itu juga bagian yang bermanfaat yang dapat digunakan dari tanaman
tersebut adalah bijinya. Menurut Hariana (Raja, 2008), biji mahoni
mengandung saponin, flavonoid, dan alkaloid sehingga mempunyai efek
farmakologis antipiretik antijamur, menurukan hipertensi, kurang napsu
makan, rematik, demam, masuk angin, eksim, dan diabetes militus. Penelitian
yang dilakukan oleh Raja (2008) menguji tentang uji efek ekstrak etanol biji
mahoni (Swietenia mahagoni Jacq.) terhadap penurunan kadar gula darah
tikus putih, penelitian ini menyimpulkan bahwa ekstrak etanol biji mahoni
memberikan efek menurunkan kadar gula darah dengan uji toleransi glukosa.
o. Muntingia calabura L.
Klasifikasi
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Class
: Magnoliopsida
Ordo
: Malvales
Gambar 15. Muntingia calabura L.
801
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
Family
Genus
Species
: Tiliaceae
: Muntingia
: Muntingia calabura L.
Deskripsi Tanaman
Muntingia calabura L. di Indonesia dikenal dengan nama pohon kersen.
Tanaman ini di daerah jawa dikenal juga dengan nama pohon talok yang
mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun bulat telur bentuk lanset,
ujung daun runcing, pangkal berlekuk, tepi bergerigi, pertulangan daun
menyirip, permukaan daun berbulu, warna hijau, dan duduk daun berseling.
Sifat perakaran tanaman ini tunggang, batangnya berbentuk bulat, arah
tumbuh batang tegak, sifat batang berkayu, dan permukaan batang berbulu
halus. Tanaman ini termasuk bunga majemuk, jenis buah buni dan bentuknya
bulat.
Manfaat Tanaman
Kersen dengan nama ilmiah Muntingia calabura L. merupakan salah satu
tumbuhan yang banyak digunakan dalam masyarakat sebagai salah satu
sumber makanan karna buahnya yang manis dan bagian pohon kersen lainnya
juga memiliki manfaat bagi kesehatan, seperti daun kersen. Daun kersen
mengandung senyawa flavonoid yang merupakan senyawa obat dapat
digunakan sebagai antioksidan, antiinflamasi dan antibakteri. Dapat
dibuktikan dari penelitian yang dilakukan oleh Arum (2012), untuk
mengetahui daya antimikroba ekstrak daun kersen terhadap bakteri yang
diujikan. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa isolasi daun kersen
menggunakan ekstrak etanol dan methanol memiliki senyawa flavonoid yang
terdiri dari jenis senyawa auron, flavonol, dan flavon sehingga mempunyai
daya antibakteri terhadap bakteri E. coli, P. aeruginosa, S. aureus, B. subtilis
dengan konsentrasi tinggi memiliki daya hambat yang besar juga (Arum,
2012).
p. Arundinaria japonica Sieb & Zusc ex Steud.
Klasifikasi
ingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Class
: Liliopsida
: Poales
Gambar 16. Arundinaria japonica Ordo
: Poaceae
Sieb & Zusc ex Steud. Family
Genus
: Arundinaria
Species
: Arundinaria japonica
Sieb & Zusc ex Steud.
Deskripsi Tanaman
Arundinaria japonica Sieb & Zusc ex Steud.di Indonesia dikenal dengan nama
bambu jepang. Tanaman ini mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun
daun lanset, ujung daun runcing, pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan daun
802
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
sejajar, permukaan daun kasap, warna hijau, dan duduk daun berseling. Sifat
perakaran tanaman ini serabut, batangnya berbentuk bulat, arah tumbuh batang
tegak beruas berbuku, sifat batang berkayu dan permukaan batang halus.
Tanaman ini termasuk bunga majemuk, bentuk malai.
Manfaat Tanaman
Arundinaria japonica Sieb & Zusc ex Steud. adalah jenis bambu bukan asli
Indonesia karena jenis ini tumbuh di Jepang Utara sehingga di Indonesia
dikenal sebagai bambu Jepang (Setiadi, 2009). Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Werdiningsih (2007) tentang kajian penggunaan tanaman
sebagai alternatif pagar rumah, tanaman jenis bambu jepang ini sering
digunakan sebagai pembatas area taman dengan jalan umum. Pada tanaman ini
daunnya yang kecil-kecil dan rapat serta pertumbuhannya bermanfaat mampu
menghalau debu dan meredam suara. Oleh karena itu, bambu jepang
(Arundinaria japonica Sieb & Zusc ex Steud.) sebagai jenis bambu hias yang
dapat dijadikan pagar tanaman.
q. Artocarpus integra Merr.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi
: Spermatopyta
Sub divisi : Angiospermae
Class
: Magnoliopsida
Ordo
: Urticales
Family
: Moraceae
Gambar 17. Artocarpus integra
Genus
: Artocarpus
Merr.
Species
: Artocarpus integra Merr.
Deskripsi Tanaman
Artocarpus integra Merr.di Indonesia dikenal dengan nama pohon nangka.
Tanaman ini mempunyai ciri morfologi daun dengan bangun daun jorong,
ujung daun meruncing, pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan daun menyirip,
permukaan daun licin mengkilat, warna hijau tua, dan duduk daun berseling.
Sifat perakaran tanaman ini tunggang, batangnya berbentuk bulat, arah
tumbuh batang tegak, sifat batang berkayu dan permukaan batang kasar.
Tanaman ini termasuk bunga majemuk, bentuk bulir, berkelamin dua, jenis
buah semu majemuk dan bentuknya lonjong.
Manfaat Tanaman
Pohon nangka (Artocarpus integra Merr.) dapat digunakan sebagai pohon tepi
jalan maupun pohon peneduh. Pohon ini memiliki buah yang cukup terkenal
di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Heyne (Swantara, 2014), tentang
bagian buah nangka yang umumnya dikonsumsi adalah nangka muda untuk
disayur yang mengandung albuminoid dan karbohidat, nangka matang yang
biasanya dimakan segar dan diolah untuk berbagai macam makanan, dan biji
buah nangka dapat digunakan sebagai obat batuk dan tonik. Bagian dari
batang kayu pohon nangka juga dapat bermanfaat, kandungan kimia dalam
803
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
kayunya adalah morin, sianomaklurin (zat samak), flavon, dan tannin. Selain
itu, dikulit kayunya juga terdapat senyawa flavonoid bioaktivitasnya terbukti
sebagai anti kanker, antivirus, antiinflamasi, diuretik dan antihipertensi
(Swantara, 2014)).
Kesesuaian Letak Penanaman Pohon Terhadap Lingkungan Peruntukannya
Kenyamanan lingkungan mempengaruhi kesesuian jenis pohon yang ada di suatu
lokasi. Kenyamanan lingkungan akan tercipta apabila tersedianya kawasan hijau. Selain
sebagai sumber oksigen, juga memiliki peranan fungsi jasa-bio-eko-hidrologis.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota, jenis-jenis
pohon yang akan dikembangkan harus dipilih, diseleksi, dan ditetapkan sebagai jenis
potensial pada suatu kawasan tertentu (Samsoedin, 2010: 4-5).
Berdasarkan hasil pengamatan dapat diketahui bahwa di Kampus 1 UAD terdapat 2
lokasi yang banyak ditanami pohon, yaitu area depan hall dan parkiran tengah. Area
depan hall ditanami 3 pohon ketapang dengan luas tajuk yang paling besar yaitu pada
ketapang 3 sebesar 93.76 m, dengan diameter tajuk 11 m. Area parkiran tengah yang
memiliki diameter tajuk paling lebar yaitu pohon ketapang sebesar 11.49 m dengan luas
tajuk sebesar 103.64 m. terbesar kedua setelah itu adalah biola cantik 2 dengan diameter
tajuk 8.75 dan luas tajuk sebesar 60.10 m. Sedangkan sisanya masih banyak terdapat
pohon lain seperti palem, glodongan, kantil, dan pohon cemara. Rata-rata diameter tajuk
kisaran 5.77-0.60 m dan memiliki luas tajuk sekitar 26.13-0.28 m.
Dari keseluruhan jenis pohon yang tumbuh di Kampus 1 UAD, pohon yang paling
luas tajuknya adalah pohon ketapang, kemudian disusul oleh pohon biola cantik 2 yang
tumbuh di area parkiran tengah. Pohon yang memiliki tajuk yang paling kecil yaitu pohon
glodogan 13 dengan diameter tajuk 0.60 m dan memiliki luas tajuk 0.28 m. Pohon ini
tumbuh di area parkiran tengah pula. Pohon glodogan yang ada di Kampus 1 memiliki
jarak penanaman yang rapat sehingga pada beberapa glodogan kondisinya sangat kecil,
daunnya hampir 90% mengalami keguguran.Meskipun demikian pohon glodogan
memiliki kesesuaian tata letak terhadap fungsinya, dalam hal ini yaitu sebagai
peneduh.Selain itu, pohon glodogan ini juga sering digunakan sebagai penghias.Pohon ini
memiliki tajuk yang kecil dengan percabangan semakin ke atas semakin mengecil
menyerupai pyramid.Secara keseluruhan pohon yang tumbuh di area parkiran tengah
Kampus 1 UAD memiliki kesesuaian tata letak, kecuali pada cemara 1 dan cemara 2.Hal
ini terjadi karena keberadaan pohon cemara di area parkir tengah tersebut tidak
memberikan kesan estetik maupun kerindangan.
Berdasarkan data hasil pengamatan di Kampus 2 UAD terdapat 2 lokasi yang
banyak ditanami pohon, yaitu area depan hall dan parkiran tengah. Area depan hall
ditanami 3 jenis pohon, yaitu palem kuning, ketepeng, dan biola cantik. Dari keempat
pohon yang ditemukan tersebut yang memiliki luas tajuk yang paling besar yaitu pada
ketapang 2 sebesar 33.99 m, dengan diameter tajuk 6.58 m. Selanjutnya area parkiran
tengah yang memiliki diameter tajuk paling lebar yaitu biola cantik 2 sebesar 10.07 m
dengan luas tajuk sebesar 79.60 m. Pohon ketepeng dan biola memiliki tajuk yang
melebar sehingga menciptakan suasana yang teduh/rindang. Meskipun demikian, dari
seluruh pohon yang dijumpai di Kampus 2 UAD yang memiliki tajuk yang paling lebar
804
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
adalah pohon biola cantik 2 yang berada di parkiran tengah. Sedangkan pohon yang
memiliki lebar tajuk paling kecil dijumpai pada biola cantik yang tumbuh di area depan
hall. Meskipun dengan tajuk yang kecil pohon biola cantik tersebut memiliki kesesuaian
letak peruntukkan.
Secara keseluruhan dari pohon yang dijumpai di Kampus 2 UAD tersebut memiliki
kesesuaian letak penanaman, kecuali pada palem kuning.Meskipun demikian, pohon yang
tumbuh di area Kampus 2 UAD termasuk kategori kurang banyak, karena lahan
terbatas.Kondisi tersebut disiasati dengan menanam tanaman ke dalam pot atau pot
gantung sehingga suasana yang ditimbulkan lebih sejuk dari sebelumnya.
Berdasarkan data hasil pengamatan di Kampus 3 UAD terdapat 4 lokasi yang
banyak ditanami pohon, yaitu area depan hall, green hall, parkiran tengah, dan parkiran
belakang. Area depan hall terdapat 4 pohon sawo bludru. Dari keempat pohon tersebut
yang memiliki luas tajuk paling besar yaitu sawo bludru 4 sebesar 33.68 m, dengan
diameter tajuk 6.55 m. Area Green Hall terdapat 14 pohon palem raja, dengan diameter
terlebar terdapat pada palem raja 6 yaitu 5.07 m, dengan luas tajuk mencapai 20.18 m.
Selanjutnya area parkiran tengah terdapat 2 pohon ketepeng dengan diameter ketepeng
terlebar pada ketepeng 2 yaitu sebesar 4.60 m dengan luas tajuk 16.61 m. Sedangkan area
parkiran belakang memiliki pohon yang bervariasi jenisnya antara lain, pohon
kelengkeng, nangka, mangga, alpukat lonjong, alpukan bulat, dan kedondong. Dari
keenam pohon tersebut yang memiliki diameter tajuk paling lebar adalah pohon nangka
sebesar 12.45 m dengan luas tajuk mencapai 121.98 m. Pohon sawo bludru, ketepeng,
dan nangka memiliki tajuk yang besar dan rimbun, sehingga dapat memberi keteduhan
yang ada di bawahnya.
Di Kampus 3 UAD, dari keseluruhan pohon yang ditemukan yang memiliki tajuk
yang paling besar adalah pohon nangka, kemudian, disusul oleh pohon mangga dan
alpukat lonjong. Ketiga jenis pohon tersebut berada di area parkiran belakang.Hal ini
mengindikasikan bahwa habitat mereka cocok, cukup terkena sinar matahari, jarak
tumbuhnya sesuai, serta memperoleh nutrisi yang cukup sehingga pohon terlihat subur
dan rimbun. Sedangkan pohon yang memiliki luas tajuk paling kecil adalah palem raja 14
dengan diameter tajuk 1.58 m, luas tajuk 1.96 m, dan tumbuh di area Green Hall. Pohon
palem di Kampus 3 UAD lebih cocok dijadikan sebagai penghias, karena perawakan
tubuhnya yang berbatang tunggal, dan memiliki daun yang sejajar.Namun keberadaan
pohon palem yang terdapat di green hall Kampus 3 UAD kurang sesuai jika dijadikan
sebagai peneduh.Hal ini karena sering kali pohon palem menjatuhkan pelepahnya jika
sudah kering, sehingga sedikit membahayakan kendaraan di bawahnya.
Kebanyakan pohon yang tumbuh di Kampus 3 UAD merupakan jenis pohon yang
berbuah.Keberadaan pohon tersebut sebagian besar dijadikan sebagai peneduh, karena
memiliki tajuk yang besar.Selain itu, pula memberikan banyak manfaat terutama jika
sudah berbuah maka dapat dikonsumsi buahnya.Secara keseluruhan dari pohon yang
ditemukan di area Kampus 3 UAD memiliki kesesuaian letak penanaman, kecuali pada
pohon kelengkeng, alpukat bulat, dan kedondong.Dalam hal ini alpukat bulat sudah
dalam kondisi ditebang, sedangkan kelengkeng dan kedondong dianggap tidak
memberikan pengaruh yang signifikan.Hal ini terjadi karena keduanya berada pada lokasi
805
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
tumbuh yang kurang strategis, kurang leluasa, sedikit bahkan tidak mendapatkan cahaya
matahari, serta diapit oleh bangunan sehingga wajar apabila pertumbuhannya terhambat.
Berdasarkan data hasil pengamatan di Kampus 5 UAD terdapat 2 lokasi yang
ditanami pohon, yaitu area pos satpam, parkiran tengah, dan halaman belakang. Area pos
satpam terdapat 2 jenis pohon, yaitu cemara dan palem raja. Dari keduanya, pohon yang
memiliki diameter paling lebar adalah pohon palem raja sebesar 2.45 m, dengan luas
tajuk 4.71 m. Selanjutnya pada area parkiran tengah terdapat 5 jenis pohon, antara lain
pohon nangka, mangga, biola cantik, sawo kecik, dan ketepeng. Pohon yang memiliki
diameter tajuk paling lebar yaitu ketepeng 1 sebesar 11.30 m dengan luas tajuk sebesar
100.24 m. Area halaman belakang terdapat 3 jenis pohon, yaitu pohon kersen, mahoni,
dan pohon mangga. Dari ketiga pohon tersebut yang memiliki diameter tajuk paling lebar
terdapat pada pohon kersen 1 sebesar 5.60 m, dengan luas tajuk 32.15 m.
Secara keseluruhan pohon yang memiliki tajuk paling luas adalah ketepeng yang
tumbuh di parkiran tengah.Sedangkan pohon yang luas tajuknya paling kecil yaitu pohon
sawo kecik 2 yang tumbuh di parkiran tengah dengan diameter tajuk 1.27 m dan luas
tajuk 2.39.Meskipun demikian, sawo kecik memiliki kesesuaian letak
penanaman.Keseluruhan pohon yang tumbuh di Kampus 5 UAD memiliki kesesuaian
letak penanaman, kecuali pada pohon cemara, palem raja, dan pohon nangka.
Berdasarkan hasil pengamatan kesesuaian jenis pohon terhadap peruntukannya di
Kampus 1, 2, 3, dan 5 UAD dapat diketahui bahwa semakin besar diameter pohon, maka
semakin besar pula luas tajuknya.Dari keseluruhan jenis pohon yang ditemukan di
Kampus UAD tersebut pohon yang memiliki tajuk yang paling luas adalah pohon
ketepeng.Karakteristik dari pohon ketepeng yaitu memiliki cabang yang bertingkat dan
melebar dengan daun-daun yang rimbun, sehingga mampu memberi kerindangan.Sesuai
pendapat Alamendah (2011), bahwa pohon ketapang sering ditemukan ditanam di pinggir
jalan sebagai peneduh.Hal ini sangat cocok karena bentuk tajuk yang lebar, rantingnya
yang besar, dan pertumbuhannya cepat.Habitat pohon ketapang yang disukai untuk bisa
tumbuh dengn baik yaitu daerah dataran rendah termasuk daerah pantai hingga ketinggian
500 meter dpl.Pohon ini menggugurkan daunnya setahun hingga dua kali sehingga
mampu menghadapi bulan-bulan yang kering (Alamendah, 2011).
Pohon terluas tajuknya setelah ketepeng adalah pohon biola cantik.Pohon ini
memiliki tajuk yang cukup besar sehingga terlihat sangat rimbun dan dapat digunakan
sebagai peneduh.Daunnya yang lebat juga mampu memberikan kesejukan tersendiri bagi
organisme di bawahnya, termasuk manusia.Hal ini karena gas Oksigen (O2) yang
dihasilkan semakin banyak.Dikatakan biola cantik karena pohon ini terlihat indah dan
cantik.Keberadaan tajuk pohon sangat erat kaitannya dengan keberadaan dengan
penyediaan RTH (ruang terbuka hijau).Penyediaan ruang terbuka ialah persentasi
perbandingan antara luas seluruh ruang terbuka di luar bangunan gedung yang
diperuntukkan bagi pertamanan/penghijauan dan luas tanah perpetakan/daerah
perencanaan yang dikuasai sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan
lingkungan.Penyedian RTH pada kawasan perkantoran, pertokoan, dan tempat usaha
adalah sebagai berikut.
1. Untuk dengan tingkat KDB 70%-90% perlu menambahkan tanaman dalam pot.
806
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
2. Perkantoran, pertokoan, dan tempat usaha dengan KDB di atas 70 %, memiliki
minimal 2 (dua) pohon kecil atau sedang yang ditanam pada lahan atau pada pot
berdiameter diatas 60 cm.
3. Persyaratan penanaman pohon pada perkantoran, pertokoan, dan tempat usaha dengan
KDB dibawah 70% berlaku persyaratan pada RTH pekarangan rumah, dan ditanam
pada area luar KDB yang telaah ditentukan (Anonim, 2014).
Kampus UAD memiliki halaman yang cukup sempit sehingga ruang terbuka yang
ada dimanfaatkan sebaik mungkin untuk dijadikan sebagai RTH.Untuk memaksimalkan
konsep RTH maka UAD banyak memberdayakan dengan menanam tanaman di pot
maupun media tanam gantung. Tidak hanya itu, lahan terbuka yang dimiliki UAD
diberdayakan dengan ditanami pohon, baik sebagai peneduh penghias, maupun sebagai
taman baca.Pohon merupakan tumbuhan berkayu yang mencapai tinggi sekurangkurangnya 6 meter pada saat dewasa di lokasi tertentu (tidak selalu) memiliki batang
tunggal. Tumbuhan berkayu sendiri mempunyai ciri-ciri: 1) tumbuhan bersalur (vascular
plant) yaitu memiliki jaringan pengangkut khusus, yaitu terdiri atas xilem (kayu) dan floem
(kulit); 2) tumbuhan perennial, yaitu tumbuhan yang hidupnya lebih dari dua tahun; 3)
tumbuhan berkayu memiliki batang yang hidup dari tahun ke tahun; 4) tumbuhan berkayu
tertentu, termasuk semua kayu perdagangan (Yunianti dan Muin, 2009).
Dalam rangka mewujudkan lingkungan kampus yang ramah lingkungan bukanlah hal
yang sederhana. Selain rindang, teduh, dan nyaman, pepohonan juga dapat meningkatkan
daya dukung air tanah melalui proses infiltrasi. Atas dasar itulah perlunya spesifikasi jenisjenis pohon yang dinilai tepat dan mampu menjamin kelestarian tanpa mengurangi prinsipprinsip tatanan lansekap lingkungan. Beberapa persyaratan jenis-jenis pohon menurut
Samsoedin (2010: 33) yaitu:
1. Pohon berperawakan sedang, mampu tumbuh pada tanah yang padat, kurang subur, dan
tidak memerlukan perawatan khusus.
2. Sistem perakarannya dalam, tidak berbanir, serta tidak memiliki sistem perakaran datar
dipermukaan tanah.
3. Pohon memiliki dahan (cabang) dan ranting tidak mudah patah, serta membentuk tajuk
yang mampu menaungi lingkungan dibawahnya.
4. Pohon berbunga indah sepanjang tahun, tetapi tidak menggugurkan daunnya sepanjang
masa, dan mampu menghasilkan buah, sehingga memberikan manfaat.
5. Pohon mampu tumbuh di bawah naungan ringan, atau memiliki porsi sebagai tatanan
komunitas strata tajuk (pelapis) kedua.
6. Pohon menghasilkan oksigen tinggi.
7. Pohon tidak mengeluarkan zat alelopati.
8. Pohon memiliki umur panjang lebih dari 70 tahun, dengan tipe perawakan pohon yang
tidak banyak berubah, serta tahan terhadap hama dan penyakit.
Penanaman tumbuhan dengan mempertimbangkan aspek arsitektural akan lebih
meningkatkan fungsi RTH. Penggolongan tanaman berdasarkan aspek arsitektural berarti
tanaman itu fungsinya lebih ditingkatkan dalam konsep pembentukan ruang luar/space.
Membentuk space berarti mengolah tanaman sebagai pembatas maupun pengisi space,
fungsi tanaman dalam pembentuk dan pengisi ruang menurut Ardiansyah (2013) meliputi:
807
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
1. Tanaman pelantai (Ground cover), merupakan tanaman yang membentuk kesan lantai.
Contohnya rerumputan, lumut, portulaka dan kacang hias.
2. Tanaman pedinding, pembatas, dan pengarah, merupakan tanaman yang membentuk
kesan dinding.
3. Tanaman pengatap atau peneduh, merupakan tanaman yang mempunyai percabangan
melebar kesamping dan dapat memberikan keteduhan dan menahan silau cahaya
matahari. Contohnya bougenvile dan stefanot.
4. Tanaman sebagai ornamen dan pengisi ruang, tanaman yang mempunyai warna menarik
pada bunga, daun dan kulit batang atau dahan, serta bertajuk indah.
Berdasarkan Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 penataan ruang pasal 29 ayat 2,
ruang terbuka hijau yang ideal paling sedikit 30% dari luas wilayah kota. Pembinaan ruang
terbuka hijau harus mengikuti stuktur nasional atau daerah dengan standar-standar yang
ada.Manfaat RTH dapat dibedakan berdasarkan fungsinya yaitu manfaat langsung dan
tidak langsung.Manfaat langsung yang bisa diperoleh diantaranya mendapatkan bahanbahan untuk dijual (kayu, daun, bunga), kenyamanan fisik, keinginan.Manfaat tidak
langsung seperti untuk perlindungan tata air dan konservasi hayati atau keanekaragaman
hayati (Adiastari, 2010).Keberhasilan pembangunan RTH dapat dilakukan dengan cara
pemilihan tanaman yang sesuai dan mempertimbangkan tujuan penanaman dan dapat
menanggulangi masalah lingkungan yang muncul. Aspek holtikultural dan desain estetika
menjadi hal yang sangat penting dalam pemilihan jenis tanaman untuk RTH (Anonim,
2014).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian Analisis Potensi Pengembangan Ruang Terbuka Hijau
(RTH) di Kampus Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai
berikut.
1. Terdapat 17 jenis tanaman yang tumbuh di wilayah Kampus Universitas Ahmad
Dahlan, antara lain: Terminalis catappa L., Ficus lyrata Warb., Euphoria longana
Lamk., Mangifera indica L., Persea americana L., Spondias pinnata (L. f) Kurz.,
Roystonea regia (H. B. K) O. F. Cook., Chrysophyllum cainito L., Polyalthia
longifolia (Sonnerat) Thwait., Manilkara kauki (L) Dubard., Thuja orientalis L.,
Michelia alba DC, Swietenia mahagoni Jacq., Muntingia calabura L., Arundinaria
japonica Sieb & Zusc ex Steud., Artocarpus integra Merr., dan Peronema canescens
Jack.
2. Manfaat dari bagian-bagian tanaman yang tumbuhan di wilayah UAD, antara lain: a)
Terminalia catappa L. dimanfaatkan sebagai peneduh, buahnya dapat dibunakan
sebagai antidiabetes. b) Ficus lyrata Warb., digunakan sebagai pohon peneduh dan
tepi jalan, buahnya digunakan sebagai pakan unggas. c) Euphoria longana Lamk.
digunakan sebagai pohon peneduh, kulit dan bijinya sebagai penyembuhan luka pasca
pencabutan gigi. d) Mangifera indica L. digunakan sebagai pohon tepi jalan, buahnya
untuk memperlancar saluran pencernaan dan antioksidan. e) Persea americanaL.
digunakan sebagai pohon tepi jalan, bijinya sebagai antioksidan. f) Spondias pinnata
(L.f) Kurz.daunnya dapatdigunakan sebagai antituberkulosis.g) Roystonea regia (H. B.
K) O. F. Cook. digunakan sebagai tanaman hias. h) Crysophyllum cainito L.
808
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
digunakan sebagai pohon tepi jalan, buahnya dapat dibunakan untuk menurunkan
tekanan darah tinggi, diabetes, maag, menjaga kesehatan tulang, dan gigi. i) Manilkara
kauki (L) Dubard. digunakan sebagai pohon tepi jalan, buahnya untuk obat diare dan
diabetes, sedangkan buah, sedangkan batangnya digunakan untuk membuat patung,
ukiran, dan tiang penyangga. j) Polyalthia longifolia (Sonnerat) Thwait.digunakan
sebagai pohon tepi jalan, tanaman pagar, dan penghias taman. Daunnya digunakan
sebagai kumulator zat pencemar di udara. k) Thuja orientalis L. digunakan sebagai
tanaman hias, daunnya dimanfaatkan sebagai obat batuk, demam, dan diare. l)
Michelia albaDC. digunakan sebagai pohon tepi jalan, bunganya digunakan sebagai
antioksidan, bunga, batang, daunnya dapat digunakan sebagai dieuretik memecah batu
ginjal. m) Peronema canescens Jack. digunakan sebagai pohon tepi jalan, daunnya
digunakan sebagai antiplasmodium dan obat demam. n) Swietenia mahagoni Jacq.
digunakan sebagai pohon peneduh, bijinya digunakan untuk menurunkan kadar gula
darah. o) Muntingia calabura L. daunnya digunakan sebagai antioksidan,
antiinflamasi, antibakteri. p) Arundinaria japonica Sieb & Zusc ex Steud. digunakan
sebagai tanaman hias dapat dijadikan pagar tanaman.q)Artocarpus integra
Merr.bijinyadapat digunakan sebagai pohon tepi jalan dan peneduh, obat batuk, tonik.
Kulit batang kayunya dapat digunakan sebagai anti kanker, antivirus, antiinflamasi,
diuretik dan antihipertensi.
3. Secara keseluruhan pohon di Kampus UAD memiliki kesesuaian letak tanam terhadap
lingkungan peruntukan. Hanya beberapa pohon yang dijumpai tidak sesuai letak
penanaman, seperti pada pohon cemara 1 dan cemara 2 di parkiran Kampus 1, pohon
palem kuning di depan hall Kampus 2, pohon kelengkeng dan kedondong di parkiran
belakang Kampus 3, pohon cemara, palem raja, dan pohon nangka di Kampus 5.
DAFTAR PUSTAKA
Adiastari, Ratri, Rahmat Boedi Santoso dan Susi Agustina Wilujeng. 2010. Kajian
Mengenai Kemampuan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam Menyerap Eisi Karbon
di Kota Surabaya. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.
Alamendah. 2011. ―Pohon Ketapang‖. http://alamendah.org/2011/04/15/pohon-ketapangatau-terminalia-catappa/. Diakses tanggal 21 Agustus 2014.
Anonim.
2014.
―Analisis
Vegetasi
Ruang
Terbuka
Hijau‖.
http://teknik.ums.ac.id/kuliah/ruhiko/file/A5-PDF-FINAL%20buku%20teks
%20ruhiko%20DIM/Fin%20A5bab%208%20vegetasi%202ars25%20sept.pdf.
Diakses tanggal 10 Maret 2014.
Ardiansyah, Adi. 2013. ―Public Space ditinjau dari Fungsi Ekologi dan Estetis‖.
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ARSITEKTUR/ADI_A
RDIANSYAH/artikel/Taman_Cibeunying_sebagai_Public_Space.pdf
Diakses
Tanggal 11 Maret 2014.
Ariana.
2011.
―Budidaya
Pertanian‖.
http://warintek.bantulkab.go.id/web
.php?mod=basisdata&kat=1&sub=2&file=188. Diakses tanggal 17 Agustus 2014.
Arum,YP., Supartono dan Sudarmin. 2012. Isolasi daun uji Daya Antimikroba Ekstrak
Daun Kersen (Muntingia calabura). Jurnal MIPA 35 (2): 165-174 (2012). FMIPA
UNNES.
809
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
Bawa, I Gusti Agung Gede. 2011. Aktivitas Antioksidan dan Antijamur Senyawa Atsiri
Bunga Cempaka Putih (Michelia Alba). Jurusan Kimia FMIPA Universitas
Udayana.
Dwija,Ida Bagus Nyoman Putra, dkk. 2013. Aktivitas Antituberkulosis Ekstrak Metanol
Daun Kedondong Hutan (Spondias Pinnata (L.F.) Kurz.).Jurnal Kimia 7 (1),
Januari 2013 : 25-30. Universitas Udayana.
Kusumawati,Diah. 2014. Perbedaan Kadar Malondialdehid Darah Sebelum dan Sesudah
Pemberian Jus Mangga (Mangifera Indica) Pada Perokok di Sekeloa Bandung.
Universitas Advent Indonesia.
Liberty P. Malangngi,Melske S. Sangi dan Jessy J. E. Paendong. Penentuan Kandungan
Tanin dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Biji Buah Alpukat (Persea americana
Mill.). Jurnal MIPA UNSRAT Online 1 (1) 5-10. Universitas Sam Ratulangi.
Lunar, Azi Minggusti, Hery Supratman, dan Abun. 2014. Pengaruh Dosis Inokulum dan
Lama Fermentasi Buah Ketapang (Ficus lyrata) oleh Aspergillus niger terhadap
Bahan Kering, Serat Kasar, dan Energi Bruto. Universitas Padjajaran.
Ningsih,Ama, Subehan M., dan Natsir Djide. 2014. Potensi Antimikroba Dan Analisis
Spektroskopi Isolat Aktif Ekstrak N-Heksan Daun Sungkai (Peronema
Canescens.Jack) Terhadap Beberapa Mikroba Uji. Fakultas Farmasi Universitas
Hasanudin.
Nugraha. 2011. ―Mahasiswa PB Jerman Produksi Sirup Sawo Kecik‖. http:/fbs.
uny.ac.id/printpdf/berita/mahasiswa-pb-jerman-produksi-sirup-sawo-kecik.html.
Diakses tanggal 18 Agustus 2014.
Pratiwi, Nurma. 2012. Studi Karakteristik Sifat Fisik dan Mekanik Buah Kenitu
(Chrysophyllum cainito) Berdasarkan Varietas dan Lokasi Pertumbuhannya.
Skripsi. Universitas Jember.
Rachmawati. 2006. Uji Pencemaran Udara oleh Partikulat Debu di Sekitar Terminal
Lebak Bulus Berdasarkan Bioindikator Stomata Pada Tanaman Glodogan
(Polyalthia Longifolia). UIN Syarif Hidayatullah.
Raja,Linghuat Lumban. 2008. Uji Efek Ekstrak Etanol Biji Mahoni (Swietenia mahagoni
Jacq) terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Tikus Putih. Skripsi. Universitas
Sumatera Utara.
Samsoedin, Ismayadi dan Tarsoem Waryono. 2010. Hutan Kota Keanekaragaman Jenis
Pohon di Jabodetabek. Jakarta: Kehati Indonesia Biodiversity Foundation.
Selian Aulia Rahman Khani, 2008. Analisa Kadar Unsur Hara Kalium (K) dari Tanah
Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau secara Spektofotometri Serapan Atom
(SSA). Tugas Akhir. Medan: USU.
Setiadi, Adi. 2009. Sifat Kimia Beberapa Jenis Bambu Pada Empat Tipe Ikatan Pembuluh.
Fakultas Kehutanan ITB.
Sofawati, Defi. 2012. Uji Aktivitas Antidiabetes Fraksi-Fraksi Buah Ketapang (Terminalia
Catappa L.) dengan Metode Penghambatan Aktivitas α-Glikosidase dan Identifikasi
Golongan Senyawa Kimia dari Fraksi yang Aktif. Skripsi. Universitas Indonesia.
Solihin, Ahmad. 2014. Morfologi Daun, Kadar Klorofil dan Stomata (Polyalthia
Longifolia) Pada Daerah Dengan tingkat Paparan Emisi Kendaraan yang Berbeda
di Yogyakarta. Skripsi. UIN Sunan Kalijaga.
810
Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016,
Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan
Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 26 Maret 2016
Steenis, C.G.G.J, van. 1992. Flora untuk Sekolah di Indonesia. Jakarta : PT. Pradnya
Paramita.
Sugiarso, Sugeng,dkk. 1997. Inventaris Tanaman Obat Indonesia IV. Depkes Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.
Susilawati, dkk. 2013. Potensi Kulit dan Biji Kelengkeng (Euphoria longan) sebagai Gel
Topikal untuk Mempercepat Penyembuhan Luka pasca Ekstraksi Gigi. B IMKGI
Vol. 1 No. 2 Edisi Januari-Juni 2013.
Swantara, I Made Dira, Ida Bagus Gede Darmayasa dan Ni Komang Ayu Kumala Dewi.
2014. Uji Aktivitas Antibakteri Fraksi Kulit Batang Nangka. Universitas Udayana.
Yunianti, Andi Detti dan Mus Rizal Muin. 2009. Buku Ajar Pertumbuhan Pohon dan
Kualitas Kayu. Makasar: Fakultas Kehutanan Universitas Hasanudin.
811
Download