Gathering pertemuan Komunitas

advertisement
Jadwal Rutin DOJCC Bali
Gathering
pertemuan Komunitas
setiap minggu kecuali minggu ke - 4
di Basement Gereja FX pk. 11.30 Wita
diawali makan siang bersama
Sharing Group sebulan 2 x
Formation Teaching sebulan sekali
Celebration Meal
(Makan malam bersama)
Setiap Sabtu terakhir dalam bulan
pk. 18.30 bergantian di rumah anggota
Tugas Koor Misa English
Setiap Minggu ke - 3 pk. 18.00
di Gereja St. Fransiskus Xaverius Kuta
Tugas Tatib di Gereja FX Sebulan sekali
DOA Kontemplasi (Taize, Adorasi, dll)
Setiap Rabu ke -3 Ruang Pastoran Gereja FX pk. 18.30
www.DOJCC.com
KEGIATAN DOJ
JUNI 2014
Retret Awal di Bedugul 6-8 Juni 2014
Gathering Minggu 15 Juni 2014
Pelayanan Koor
di Gereja FX Kuta
15 Juni 2014
Sharing Group St Paulus
Selasa 17 Juni
Workshop Doa 19 Juni 2014
Foto bersambung ke halaman 36
Fresh JUICE ! refresh your soul
Fresh JUICE !
Syalooommmm...
Para sahabat Fresh Juice
Kritik dan saran : [email protected]
Dua bulan terakhir Gereja merayakan hari raya
besar, Paskah dan Pentakosta. Kita merayakan
kemenangan Yesus atas mau, kemenangan
atas dosa dan Yesus mengutus kita semua
menjadi perpanjangan tangannya dengan
memberi penolong yaitu Roh Kudus.
Fresh Juice adalah buku renungan
harian berdasarkan penanggalan
liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com).
Terbit sebulan sekali di awal bulan.
Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0361 - 85 11223)
Fresh JUICE ! Team
Moderator: Rm. Hady Setiawan,Pr
Penasehat : Yovie Setiawan
Pemimpin Redaksi : Nathasa
Editor : Nathasa, Yovie
Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi,
Martina,
Agatha,
Fransiska,
Hanz, Franky, Yovie, Rm. Vincent MGL, Ardhi, Jeff, Rina,
Rm. Joseph MGL, Rm Wenz
MGL, Sr. Benedicta, Fr. Mattheus, Maia, Fr David, Alin, Yudi,
Betty, Fr. Anis, MGL, Betty, Daniel,
Yance, Pras, Iwan Setiawan,
Yustina, Rita, Lia, Siska
Langganan & Marketing Iklan :
Nathasa (0361- 85 11223)
Distribusi : Anggota DOJ Bali
Seluruh hasil Fresh Juice akan
disumbangkan untuk pembangunan Rumah Retret di Bedugul
Sumbangan dapat disalurkan ke :
BCA
No Rek: 4040400007
An: H B Hady Setiawan
Harap sms / telpon
0361 - 8511223 untuk konfirmasi.
Fresh JUICE !
managed by : www.DOJCC.com
Pasti pada saat ini pun hati kita masih
merasakan kobaran api Roh Kudus yang
memberikan semangat untuk mewartakan
kasih Allah.
Bulan ini DOJCC Bali diberikan kepercayaan
dari DOJ Pusat untuk mengadakan APSE (Asia
Pasific School of Evangelisation). Suatu acara
tahunan yang biasanya diadakan di negara
asal DOJ, Australia. Tapi sekarang diadakan
di Kuta, Bali. Para pembicara akan langsung
datang dari Australia, Fr. Ken Barker, MGL
(pendiri kongregasi MGL), Tim Kirk (ketua DOJCC
Pusat), Sr. Therese Mill, MGL, dan banyak lagi
juga beberapa anak muda yang mengambil
misi evangelisasi ke Bali dan Maumere.
Evangelisasi atau pewartaan, memberitakan
tentang
Yesus, membagikan kasih dan
persaudaraan.
Memberitakan tentang
sesuatu, kelihatannya mudah, kita sering
menceritakan tentang sesuatu yang menarik,
film yang menarik, ber-gosip, semakin digosok
makin sip....he he he
Tetapi membagikan kasih Allah terkadang
lumayan sulit dilakukan. Malu, bingung, dan
banyak alasan lain.
Maka....kesempatan yang baik ini, mari ikuti
sekolah pewartaan ini, kita akan mendapat
pemahaman yang baru dan belajar untuk
menjadi perpanjangan tangan Tuhan.
Salam Fresh Juice
Nathasa
Percaya
Am. 3:1-8; 4:11-12;
Mzm. 5:5-6,7,8;
Mat. 8:23-27.
Selasa 1 Juli 2014
Mat 8 : 26
Ia berkata kepada mereka:
“Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?”
Dua tahun lalu, saat di rumah sakit Istanbul, dokter memprediksikan kalau penyembuhan
maksimal bagi kaki ku hanya sampai 2 tahun. “Kalau sudah 2 tahun, berarti itu hasil
yang maksimal”, katanya.
Tanggal 25 Mei 2014 kemarin adalah tepat saat 2 tahun itu berlalu.
Saat ini aku berada di pegunungan Himalaya, Nepal. Bukan untuk mendaki gunung,
tapi untuk memberi penghargaan pada diri sendiri, atas perjuangan 2 tahun ini.
Saat membeli tiket ini beberapa bulan yang lalu, rencana ke Nepal terdengar gila.
Dengan keterbatasan yang aku miliki saat ini, rasanya tidak mungkin berada di puncak
pegunungan tertinggi di dunia. Tapi mendaki bukan tujuan utamaku. Tujuanku adalah
menaklukan keputusasaan. Angka 2 tahun yang menjadi momok menakutkan yang
harus bisa aku hadapi.
Banyak teman dan keluarga yang mempertanyakan dan meragukan bahwa aku bisa
pergi sendiri ke Nepal. Tidak mudah, tapi semua bisa dilewati.
Di ulang tahun yang ke 42, keputusan untuk bisa menerima diri sendiri, menjadi berarti.
Jeff yang sekarang, adalah Jeff yang sama, apapun kondisinya.
Inilah dia saatnya, apapun yang terjadi padaku saat ini, aku akan menerimanya
dengan suka cita. Saya akan menjalankan hidup seperti biasanya.
Ketika saya jatuh dari gunung, dan tersesat, saya percaya Tuhan akan menyelamatkan
saya. Kini, saya pun yakin Tuhan Yesus akan menyelamatkan hidup saya, dan saya tidak
perlu takut. Yang saya butuhkan hanyalah PERCAYA bahwa Tuhan Yesus punya rencana
besar untuk saya.
Tahun depan kemungkinan saya akan berkelana lagi ke Afrika selama 2 tahun.
Doakan
17 Juni 2014
Pokhara – Nepal
Jeff
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
5
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 56 / 2014
Rasa Tenang dan Nyaman
Rabu 2 Juli 2014
Mat 8:29 “Apa urusan-Mu dengan
kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau
kemari untuk menyiksa kami sebelum
waktunya?”
Antonius Baldinucci
Am. 5:14-15,21-24;
Mzm. 50:7,8-9,10-11,12-13,16bc-17;
Mat. 8:28-34.
Pada bacaan hari ini diceritakan kuasa Tuhan Yesus dalam mengusir kuasa roh jahat.
Dua orang pemuda yang kerasukan setan dalam bacaan Injil merasakan ketakutan
ketika bertemu dengan Tuhan Yesus. Pada umumnya para penjahat akan merasakan
ketakutan ketika berjumpa dengan petugas keamanan atau polisi. Sering terjadi
perubahan pada tingkah laku untuk membela diri mereka. Begitulah juga yang terjadi
dengan setan yang bertemu dengan Yesus dan berteriak “Apa urusanMu dengan kami,
hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya? Jika
Engkau mengusir kami, suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu”. Apa yang
diminta dikabulkan oleh Tuhan Yesus dan setan-setan itupun masuk ke dalam babi-babi.
(Mat 8:32 Yesus berkata kepada mereka: “Pergilah!” Lalu keluarlah mereka dan masuk
ke dalam babi-babi itu. Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang ke
dalam danau dan mati di dalam air.)
Sama sepertinya pada diri kita, ketika melakukan kesalahan atau berbuat dosa. Kita
sering merasa tidak nyaman dan berusaha untuk mencari pembelaan diri sendiri
untuk membenarkan perbuatan kita. Semakin melindungi diri, semakin kita merasakan
ketidaknyamanan pada diri kita. Rasa tidak nyaman itu akan terus ada sebelum kita
bertobat dan memohon ampun kepada Tuhan.
Bertobat dan mengakui dosa kita serta berjanji untuk tidak mengulangi nya lagi. Minta
ampun kepada Tuhan Yesus agar kita bisa dipulihkan kembali, seperti halnya Tuhan
Yesus yang mengabulkan permintaan para setan untuk masuk ke dalam kawanan babi.
Maka permintaan ampun kita pun pasti akan dikabulkan oleh Tuhan Yesus dan Puji
Tuhan kita akan mendapatkan rasa tenang dan nyaman kembali dalam hidup kita.
-Santo-
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
6
Fresh Juice !
Vol. 56 / 2014
www.DOJCC.com
Siapa Pernah Melihat Yesus bangkit?
Kamis 3 Juli 2014
Pesta St. Tomas, Rasul
Yoh 20:29 “Berbahagialah
Ef. 2:19-22;
Mzm. 117:1,2;
Yoh. 20:24-29
mereka yang tidak melihat,
namun percaya”
Pernahkah anda ditanya, mengapa percaya pada Kristus? Minggu lalu saya bertemu dengan
dua anak muda pengikut Mormon. Kami ngobrol sedikit panjang. Mereka juga percaya akan
Yesus, tetapi bukanYesus sebagai Tuhan yang satu dan sederajat dengan Bapa. Mereka juga
percaya bahwa sejak para rasul (yang adalah saksi-saksi kebangkitan Yesus) dibunuh, gereja telah
kehilangan kebenaran dari Kristus. Alhasil mereka percaya bahwa Yesus menampakan diri pada
Joseph Smith (pendiri Mormon) di Amerika di tahun 1820an dan memberikan dia kebenaran yang
sepenuhnya. Kalau anda jadi saya, bagaimana respons anda?
Saya katakan bahwa saya percaya bahwa melalui kekuatan Roh Kudus, ajaran dan contoh
yang Yesus berikan itu tidak pernah terputus. Saksi hidup para martir adalah bukti yang sangat
nyata! Para rasul, setelah menyaksikan Yesus bangkit dan menerima Roh Kudus di hari Pantekosta,
semua merelakan hidupnya untuk menyebarkan kabar keselamatan dari Kristus bahkan sampai
rela dibunuh!! Lalu, para pengikut mereka pun juga banyak yang mati sebagai martir, dan ini
terus berlanjut, bahkan sampai di abad ini. Contohnya di tahun 1942 Santo Maximilian Kolbe
menawarkan dirinya untuk ditembak mati oleh tentara Nazi, sehingga seorang ayah muda yang
sama-sama di penjara dengannya bisa hidup. Contoh lain adalah Uskup Oscar Romero yang saat
merayakan Misa Kudus mati ditembak di tahun 1980 karena menentang penindasan kaum miskin
di El Savador.
Pengalaman pribadi saya sebagai pengikut Kristus juga sangat diperkaya oleh seorang romo yang
baru saja meninggal empat bulan yang lalu karena menderita kanker selama 12 tahun. Romo inilah
yang merubah hidup saya perlahan-lahan. Dia dengan sabar mendengarkan pengakuan dosa
saya sejak 16 tahun yang lalu. Saat itu saya sudah 8 tahun jarang gereja, apalagi ke pengakuan.
Tidak hanya sekali, dua kali, tapi berjam-jam selama beberapa bulan! Dia juga menerima saya
apa adanya dan memakai saya sebagai pemimpin koor dan umat untuk bernyanyi. Selama 16
tahun ini dia selalu meluangkan waktunya kalau saya perlu konsultasi, padahal sebagai pemimpin
komunitas gereja tersibuk di Australia, banyak sekali perkerjaannya.
Tiga tahun lalu para dokter menemukan kanker otak dan memvonis dia tidak lebih dari enam
sampai dua belas bulan untuk hidup. Tetapi dia tidak berubah dan malah menerima permintaan
saya untuk menjadi spiritual director saya. Saat keluar dari operasi 18 bulan lalu karena kanker
lainnya di tulang belakang, dia tetap meluangkan waktu, walaupun sudah lumpuh di kursi roda
dan sering kesakitan. Dia meninggal sehari sebelum saya berangkat ditugaskan ke kota Darwin.
Saya merasa sepertinya romo ini hidup hanya untuk saya.
Saya membayangkan, pastilah kematian Yesus sangat dalam membekas di hati para Rasul, seperti
kematian romo ini di hati saya. Inilah bukti untuk saya pribadi bahwa kasih Yesus sungguh nyata
untuk saya, melalui hidup romo ini. Walaupun dia sudah meninggal, tetapi dia hidup di hati saya,
dan dia hidup tak lain sabagai saksi kasih pengampunan Yesus!
Berbahagialah saya karena saya tidak melihat namun percaya! Bagaimana Yesus menyentuh
hidup anda?
Frater David Lemewu mgl
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
7
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 56 / 2014
Jumat 4 Juli 2014
Perpanjanngan Tangan Tuhan
Mat.9:12 Yesus
mendengarnya dan berkata:
“Bukan orang sehat yang
memerlukan tabib, tetapi
Pierre Georges Frassati, Maria
Crocifissa Curcio
Am. 8:4-6,9-12;
Mzm. 119:2,10,20,30,40,131;
Mat. 9:9-13.
Sedikit cerita dari Retret Awal yang diselenggarakan DOJCC Bali bulan Juni lalu. Buat
saya pribadi saat SHB adalah saat yang paling ngangenin. Walaupun statusnya panitia
yang melayani peserta tapi saya percaya setiap dari kita yang menjadi panitia pasti
merasa terlayani juga dengan cara kita masing-masing. Bagi saya pribadi Retret “Ada
Kuasa dalam NamaMu” memberikan pengalaman baru, karena inilah kali pertama
saya menjadi pendoa saat pencurahan Roh Kudus. Jujur, ada ketakutan dan beban
yang saya rasakan saat saya harus menjadi pendoa, karena beberapa waktu sebelum
SHB ada beberapa masalah yang membuat saya harus meyakinkan diri saya bahwa
saya layak untuk menjadi perpanjangan tangan Tuhan menjamah para peserta.
Bukannya saya tidak pernah mendoakan orang, tapi saat itu saya benar-benar merasa
deg – degan ketika detik – detik menjelang pencurahan. Saya masuk ke ruang doa
dan saya bilang ke Tuhan saya mau mengampuni orang – orang yang memberikan
kesulitan dalam hidup saya, karena terlebih dulu Tuhan sudah mengampuni saya terus
menerus, saya mau kosongkan diri saya, untuk Tuhan isi dengan kuasa Roh Kudus. Dan
saat ketika satu persatu peserta mulai maju untuk didoakan, saya merasa Tuhan bekerja
luar biasa dan Roh Kudus benar – benar berkarya.
Tuhan memberikan pengertian pada saya sekali lagi bahwa Dia yang memilih
sendiri setiap orang menjadi alatNya, tidak peduli kita berpikir seberapa pantaskah
kita dihadapanNya. Ingatkah kita bahwa Tuhan merelakan satu – satuNya AnakNya
untuk menyelamatkan manusia yang berdosa, kita yang sebenarnya tidak pantas
ini. Yesus datang bukan untuk menyelamatkan orang yang sudah selamat, Dia bukan
menyembuhkan orang yang sehat, tapi kita yang sakit ini, yang berdosa ini. Jadi ketika
Tuhan memilih anda, bawa semua sakit dan ketidaklayakan anda kepadaNya, Dia
akan menyembuhkan dan melayakkan kita semua menjadi alatNya.
Maia
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
8
Fresh Juice !
Vol. 56 / 2014
www.DOJCC.com
Tuhan adalah Setia
Antonius Maria Zakkaria
Am. 9:11-15;
Mzm. 85:9,11-12,13-14;
Mat. 9:14-17.
Sabtu 5 Juli 2014
Amsal: 9:11 “Pada hari itu
Aku akan mendirikan kembali pondok
Daud yang telah roboh;
Adalah suatu kepastian bahwa Allah selalu setia pada janjiNya. Ini adalah harapan dan
iman kita. Bebarapa waaktu yang lalu aku diminta oleh seorang Ibu untuk merayakan
Misa Requem untuk Ibundanya. Dia meninggal karena penyakit kanker. “Ibuku sangat
menderita saat itu ketika itu. Aku bisa merasakan sakit pedih yang diderita Ibu,” Katanya
lanjut: “Romo, aku berdoa setiap hari kepada Tuhan, semoga Ibuku meninggal dengan
penuh kedamaian. Ternyata Ia mendengarkan doa dan keluhan hati ku. Sungguh luar
biasa, saat itu menyaksikan Ibu dalam saat-saat terakhir. Puji Tuhan atas kesetiaan dan
keajaibanNya.”
Ketika aku membaca dan merenungkan bacaan bacaan hari ini,aku tersentuh
dengan pewartaan Amos tentang kasih setia Tuhan. Di akhir dari Nubuatnya ini, Nabi
Amos mewartakan suatu harapan baru, “Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali
pondok Daud yang telah roboh; Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan
mendirikan kembali reruntuhannya; Aku akan membangunnya kembali seperti di
zaman dahulu kala… (Am. 9:11). Allah berfirman bahwa Dia akan akan membangun
kembali umatNya. Dia, sekali lagi akan membawa umatNya suatu kemenangan atas
musuh-musuh. Selanjutnya Allah mengatakan, ya saatnya telah tiba, pembajak akan
tepat menyusul penuai dan pengirik buah anggur penabur benih; gunung-gunung
akan meniriskan anggur baru dan segala bukit akan kebanjiran.
Tuhan memberikan suatu harapan dan hidup baru kepada umatNya. Dia selalu
menepati janjiNya itu. JanjiNya itu terwujud lewat Yesus, Putera TunggalNya yang hadir
di antara kita. Yesus datang untuk merealisasikan harapan dan hidup baru dengan
memberikan damai dan kelegahan kepada setiap orang.
Seperti cerita sang Ibu tetang keadaan Ibundanya sebelum meninggal. Ibu itu selalu
memohon bantuan Yang Maha Kuasa untuk memberikan damai yang sungguh.
Ternyata Tuhan itu selalu setia pada kita.
Rm. Joseph, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
9
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 56 / 2014
Citra Allah
Minggu 6 Juli 2014
Za. 9:9-10; Mzm. 145:1-2,8-9,1011,13cd-14; Rm. 8:9,11-13; Mat.
11:25-30
Mat. 11:27 “Semua telah
diserahkan kepada-Ku oleh
Bapa-Ku dan tidak seorang pun
mengenal Anak selain Bapa....”
Manusia diciptakan seturut gambaran atau citra Allah. Pertanyaannya sekarang adalah;
gambaran seperti apa? Citra seperti apa? Apakah citra atau gambaran itu sama artinya
dengan penampilan fisik? Atau mungkin lebih berhubungan dengan watak dan kepribadian?
Sejak sekian lama manusia mencoba menemukan arti yang lebih dalam tentang asal mula
hidupnya tetapi selalu menemukan jalan buntu, sampai pada kedatangan seorang manusia
bernama Yesus yang disebut Kristus. Sebenarnya dia hanyalah seorang pemuda Yahudi yang
biasa-biasa saja. Ia anak tukang kayu, walaupun masih termasuk dalam rumpun keluarga
Daud, tetapi ia tidak terhitung sebagai golongan bangsawan. Namun dalam rentang waktu
hidupnya yang singkat itu, Yesus berhasil meninggalkan kesan bahwa ada yang lain dari
dalam diri pemuda ini. Ada kualitas tertentu yang tidak dimiliki oleh manusia kebanyakan.
Pola pikir dan tindakannya seolah menunjukkan bahwa ia bukan berasal dari dunia ini. Ada
citra keilahian dalam dirinya.
Ia membebaskan pelacur dari jerat hukum rajam hanya dengan satu kalimat sederhana.
Ia makan bersama pemungut cukai yang adalah sampah masyarakat. Lebih-lebih lagi
ia melakukan banyak mukjizat dan membangkitkan orang mati. Kemana ia pergi selalu
saja mendatangkan damai di tempat itu, seolah masalah hidup yang berat sirna ketika
Yesus datang berkunjung. Orang Saduki dan orang Farisi memang kurang menyukainya,
tetapi mereka juga mengikuti kemanapun ia pergi. Singkatnya, kehadiranYesus seolah
menampilkan suatu kuasa ilahi tertentu yang dirasakan orang-orang yang ada disekitarnya.
Awalnya mereka tidak yakin, tetapi ketika Yesus membangkitkan orang mati, baru mereka
mulai berpikir lain, sebab hanya Yahweh seorang yang bisa menghidupkan orang mati,
bukan Allah lain. Karena itu kesimpulannya adalah, Yesus pasti berasalah dari Allah, dari
Yahweh.
Dalam diri Yesus seorang pemuda biasa dari Nazareth itu Allah Bapa kita menunjukkan
kasih-Nya yang luar biasa untuk kita. Kita adalah orang yang diperkenankan Yesus sendiri
untuk mengenal Allah Bapa melalui Sabda-Nya dan perbuatan-perbuatan-Nya. Karena
itu kita sebenarnya harus bangga juga memperoleh kepercayaan yang sedimikian besar.
Bayangkan dari antara sekian milyar manusia, kita secara pribadi boleh mengenal Kasih
Allah, boleh merasakan bagaimana dikasihi oleh Allah. Nah, lalu apa tanggapan kita?
Apakah kita akan diam-diam saja? Atau mau mewartakannya kepada teman-teman kita
bahwa saya tahu bagaiamana rasanya dikasihi Allah. Kasih yang membuat saya sadar akan
siapa diri saya sebenarnya, darimana saya berasal, dan apa tujuan hidup saya di dunia ini.
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
10
Fresh Juice !
Vol. 56 / 2014
www.DOJCC.com
Imanmu, menyelamatkan engkau !
Hos. 2:13,14b-15,18-19;
Mzm. 145:2-3,4-5,6-7,8-9;
Mat. 9:18-26.
Senin 7 Juli 2014
Matius 9:22 “Teguhkanlah
hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah
menyelamatkan engkau.
Dua orang sahabat saya, berbagi cerita kehidupan mereka. Setelah kelulusan dari
bangku kuliah, kami kembali ke daerah asal masing-masing. Teman saya Kevin, hidup
bersama ayah, dua saudara laki-lakinya, dan ibu tiri bersama dua anaknya. Ibu
kandung Kevin sudah lama meninggal, ketika Kevin masih SMP. Dua tahun sebelum
kelulusan, tepatnya saat kami sedang bimbingan skripsi, ayah Kevin meninggal.
Kemudian Kevin bersama dua saudaranya ditelantarkan oleh keluarga, tidak lagi
dianggap, seperti janji-janji mereka kepada ayahnya sebelum meninggal. Dengan
segala upaya Kevin membiayai sisa kuliahnya, dan adiknya yang baru lulus SMA.
Setelah Kevin lulus, dia kembali ke rumahnya. Masalah baru harus dihadapinya, ibu
tirinya sudah menggadaikan rumah ke pihak Bank. Jatuh dempo satu tahun kemudian,
ya tepatnya tahun ini.
Salah seorang teman saya juga memiliki cerita yang sama, bedanya ayah ibunya
masih ada. Karena ada beberapa kesalahpahaman, kebun kelapa sawitnya di rampas
orang, dan harus membayar sejumlah uang untuk mendapatkan kembali sertifikat itu.
Sebenarnya setiap kita memiliki permasalahan yang berbeda dalam kehidupan. Ketika
kami saling berbagi cerita, yang terlontar adalah ternyata hidup itu tidak segampang
yang dipikirkan. Disini lah, saat diuji dengan berbagai masalah, saat kita masih percaya
pada keajaiban-Nya, saat kita masih berserah pada-Nya, kita akan naik kelas. Kita
anak-Nya, yang akan selalu dijaga-Nya, dan tidak akan pernah ditinggalkan.
Seperti bacaan hari ini, iman telah menyembuhkan wanita yang telah mengalami
pendarahan selama 12 tahun. Hal-hal kecil yang tidak kita duga, justru membawa kita
pada keselamatan.
Coba pejamkan mata anda sesaat, semua pasti akan terasa gelap khan ? Ya
gelap,seperti itulah iman. Saat semua tidak bisa kita lihat, namun ketika kita percaya
padaNya, mengandalkan dan berjalan bersamaNya, cahaya kasihNya yang akan
menerangi setiap jalan kita.
HILDA
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
11
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 56 / 2014
Diberkati untuk menjadi berkat
Selasa 8 Juli 2014
Matius 9 : 37 :
Eugenius III
Hos. 8:4-7,11-13;
Mzm. 115:3-4,5-6,7ab-8,9-10;
Mat. 9:32-38.
Tuaian memang banyak,
tapi pekerja sedikit
Tuhan tidak akan mengisi sebuah kepalan yang tertutup. Tuhan adalah pemberi, dan kita akan
sama seperti Tuhan jika kita memberi.
Tuhan berjanji pada Bapa Abraham: “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar
dan memberkati engkau serta membuat namamu masyur dan engkau akan menjadi berkat.
Bahkan seringkali kita membaca perjanjian seperti itu kemudian berkata, “ Baiklah Tuhan Ayo
curahkanlah berkat-berkatMu padaku!” Tetapi perhatikanlah ada suatu syarat. Kita harus
melakukan sesuatu, lebih lagi menjadi sesuatu. Tuhan tidak sedang mengesankan kita, bahwa
kita tidak diberkati untuk hidup memuaskan diri sendiri. Tetapi kita akan diberkati untuk menjadi
suatu berkat bagi orang lain.
Tetapi aku tidak punya apapun untuk diberikan?? Mungkin tidak, namun semua tergantung pada
sikap kita. Kita harus setia dalam hal kecil yang kita miliki saat ini sebelum Tuhan memberkati
kita dengan lebih banyak lagi. Banyak orang berkata,” Tuhan, kapankah engkau akan
memberkatiku? Tapi jika kita mendengarkan lebih teliti lagi, mungkin kita akan mendengarkan
Tuhan mengatakan, kapankah engkau mulai menjadi suatu berkat??
Saudara yang terkasih firman Tuhan hari ini kembali mengingatkan kita akan tugas perutusan
kita. Bahwa kita semua diutus dimanapun kita berada. Dalam keluarga, tempat kerja, lingkungan
sekitar kita, dalam komunitas, kehidupan menggereja. Memberi diri, waktu, tenaga, perhatian
bahkan dana. Dimulai dari hal kecil, memberikan senyuman, keramah-tamahan yang tidak
membutuhan biaya untuk melakukannya.
Memberi adalah sebuah prinsip rohani. Apapun yang kita berikan akan diberikan kembali
pada kita. Jika kita bermurah hati pada orang lain dalam masa kebutuhan mereka, Tuhan akan
memastikan bahwa orang lain akan bermurah hati pada kita pada masa kebutuhan kita.
Sekarang adalah waktu untuk mengembangkan suatu sikap memberi. Seseorang membutuhkan
apa yang anda bisa berikan. Itu mungkin bukan uang anda, waktu anda. Itu mungkin telinga
anda untuk mendengarkan. Itu mungkin motivasi dan senyum anda untuk mendorong
membangkitkan semangat bagi orang lain.
Semoga...
Lulu
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
12
Fresh Juice !
Vol. 56 / 2014
www.DOJCC.com
Setia Kepada Allah
Gregorius Grassi
Hos. 10:1-3,7-8,12;
Mzm. 105:2-3,4-5,6-7;
Mat. 10:1-7.
Rabu 9 Juli 2014
Hos. 10:3 “Sungguh, sekarang mereka
berkata : “Kita tidak mempunyai raja lagi,
sebab kita tidak takut kepada Tuhan....”
Membaca yang tertulis dalam kisah Hosea, saya teringat akan apa yang pernah saya
ucapkan kepada teman saya beberapa waktu lalu, kapan yah Tuhan mengirimkan hukuman
kepada manusia manusia yang sudah berlaku jahat, berlaku sombong, dan lupa diri. Maunya
setiap yang sudah berbuat jahat langsung menuai hukuman sehingga bisa menjadi contoh
buat yang lain, dan kejahatan manusia bisa berkurang , hehehe… pikiran saya masih sangat
dangkal bukan? Allah itu sabar, kasihNya tidak berbatas tidak bersyarat, setia menanti manusia
mau bertobat dan kembali kepada kasih karunia Allah. Meski tidak habis habisnya manusia
seolah olah tidak pernah kapok mengingkari TuhanNya.
Bila kita ikuti kisah perjanjian lama, dimana bangsa israel dibawa keluar dari perbudakan
bangsa mesir, tetapi balasannya… ? mereka malah membuat anak lembu emas sebagai
ganti Allah, sujud menyembah dan mempersembahkan korban bakaran untuk benda buatan
tangan manusia itu. Mereka lupa semua kebaikan Tuhan, mereka lupa siapa yang memberikan
makan manna dari surgawi, mereka lupa siapa yang memberi minum saat kehausan, mereka
lupa siapa yang berperang bagi mereka saat dikejar tentara Firaun di sungai nil. Lupa
kebaikan Tuhan adalah sudah menjadi kebiasaan manusia bukan hanya di jaman sekarang,
sudah terjadi sejak jaman dahulu kala.
Saat sudah berada di masa keemasan, puncak popularitas kita, doa doa yang sudah dijawab
Tuhan.. ujian terberat adalah apakah kita ingat bahwa kita sudah meminta itu semua kepada
Tuhan dan dikabulkan, ataukah kita mengKlaim bahwa itu adalah hasil usaha diri tanpa campur
tangan Tuhan... Ingatlah bahwa tidak ada yang terjadi dalam hidup ini, semuanya terlepas
dari campur tangan Tuhan. Tuhan selalu bekerja melalui ide ide yang kita ciptakan, melalui
hasil pencapaian kerja kita dikantor, diusaha atau bisnis kita, di setiap langkah hidup kita…
tidak pernah lepas dari campur tangan Tuhan. Bila kita mampu memberikan penghargaan
dan penghormatan yang tinggi kepada manusia lain, kenapa kita tidak mampu melakukan
buat Tuhan.. Tuhan jauh diatas segala galanya. Melebihi kehebatan manusia manapun dibumi
ini, melebihi diri kita. Karena Dia yang menciptakan kita, Dia mencintai kita tanpa syarat
dan batas, karena Dia Tuhan kita, yang sudah melakukan segalanya buat kita, bahkan rela
mati untuk menebus semua dosa dosa kita. Dosa yang kita perbuat terhadapNya.. Tuhan,
ampunilah kami orang orang yang tidak tahu menghargai semua cintaMu…
Rita
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
13
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 56 / 2014
Membawa Kasih Allah
Kamis 10 Juli 2014
Hos. 11:1
Veronika Yuliani, Nikolaus PickHos.
11:1,3-4,8c-9;
Mzm. 80:2ac,3b,15-16;
Mat. 10:7-15.
Dari Mesir,
aku memanggil putra-Ku
Nabi Hosea dikenal dalam sejarah sebagai nabi yang tidak pernah berhenti mencintai
istrinya yang sering bermain curang (Hos. 1-3). Allah memanggilnya untuk berbicara atas
nama-Nya, kepada semua penyembah berhala dan kepada semua yang mencintai harta.
Dalam diri para nabi, Allah secara nyata dan pribadi mengungkapkan cinta-Nya kepada
kita dalam Bahasa manusia.
Dalam bacaan injil hari ini, kita mendengar suara Allah, lewat Putra-Nya Tuhan Yesus yang
datang untuk berbicara kepada saya dan anda mengenai rencana dan kehendak BapaNya bagi dunia dan manusia. Bapa telah mengutus Putra-Nya ke dunia kita dan Putra juga
mengutus rasul-rasul-Nya. Sebagaimana, Tuhan Yesus memanggil, mengajar dan mengutus
murid-murid-Nya kepada orang-orang Israel, kita pun juga dipanggil, diberikan iman dan
karunia untuk mewartakan rencana dan kehendak Bapa-Nya kepada dunia saat ini.
Kita dipanggil dan diutus Tuhan Yesus melalui Gereja-Nya untuk menjadi terang dan garam
bagi dunia dalam kehidupan umat manusia saat ini. Kita menjumpai pelbagai peristiwa
hidup yang terus menghantui sejarah dan perjalanan hidup manusia sejak jaman para nabi,
Tuhan Yesus hingga kini. Peristiwa hidup itu bisa menyangkut dengan persoalan hidup moral,
politik, ekonomi, agama dan lain sebagainya.
Salah satu contoh konkret dari persoalan hidup misalnya, ketidakadilan, kekerasan atau
peperangan yang merenggut nyawa manusia dianggap sebagai rencana dan kehendak
Allah oleh pelbagai kelompok dan group tertentu saat ini. Berhadapan dengan situasi
tersebut, bagaimana sikap Gereja (saya dan anda) untuk berbicara bahwa Allah bukanlah
pencinta kekerasan atau kematian tapi yang mencintai dan merangkum semua orang
sebagai anak-anak-Nya serta saudara dan saudari dari Tuhan Yesus Putra-Nya.
Sejauhmana Gereja telah menjadi garam dan terang bagi dunia kita saat ini? Langkah
knokret apa yang dapat saya dan anda lakukan hari ini dalam mengatasi persoalan tersebut
di atas?
Tuhan Yesus, semoga Gereja-Mu menjadi nabi-nabi atau utusan-Mu untuk membawa kasih
Allah kepada dunia dan masyarakat kami kini dan sepanjang masa. Amin
Fr. Anis, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
14
Fresh Juice !
Vol. 56 / 2014
www.DOJCC.com
Melihat Pertolongan saat Penderitaan
Peringatan Wajib St. Benediktus
Hos. 14:2-10;
Mzm. 51:3-4,8-9,12-13,14,17;
Mat. 10:16-23
Jumat 11 Juli 2014
Mat 10:20 Karena bukan kamu yang
berkata-kata, melainkan Roh Bapamu;
Dia yang akan berkata-kata
di dalam kamu.
Seorang imam sedang duduk bersantai ketika ia mendengar sesuatu seperti ledakan.
Ternyata bendungan desa jebol dan mengakibatkan sungai meluap.
Imam melihat air semakin tinggi dijalanan bawah. Ketika air sudah sampai jendela,
perahu penuh orang lewat. “Naiklah, pastor,” teriak mereka. “Ah tidak anak,” kata pastor
penuh percaya. “Aku percaya TUHAN akan menolong aku.”
Ketika air naik sampai seukuran atap-atap rumah, beberapa orang dalam perahu
lewat, mendesak pastor agar naik, sekali lagi ia menolak.
Kemudian pastor ini naik ke puncak menara lonceng. Ketika air sampai di lututnya,
seorang petugas dalam perahu motor dikirim untuk menolongnya. “Terimakasih,
saudara,” kata Pastor dengan senyum tenang. Aku percaya kepada TUHAN. Ia tidak
akan meninggalkan aku.”
Dan akhirnya Pastor itupun mati tenggelam.
Ketika Pastor itu naik ke surga, pertama-tama yang ia lakukan adalah mengeluh kepada
TUHAN. “Aku percaya kepadaMu mengapa Engkau tidak berbuat apa-apa menolong
aku.”
“Ah,” kata TUHAN. “Aku sudah mengirim perahu tiga kali.
Teman-Teman terkasih, Allah melengkapi kita dengan akal budi. IA pun mengajak kita
untuk cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Saat kesulitan datang menghampiri
kita, ketulusan hati yang sungguh percaya akan PenyertaanNya yang tak pernah putus
dan penggunaan kecerdikan melalui akal budi yang telah IA berikan kepada kita, akan
membimbing kita sehingga kita mampu melihat tanganNya yang terulur menggapai
dan menolong kita. Amin.
Siska
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
15
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 56 / 2014
Mengakui Tuhan Yesus
Sabtu 12 Juli 2014
Mat10:32-33:” Setiap orang yang
mengakui Aku di depan manusia, Aku
juga akan mengakuinya di depan
Bapa-Ku yang di sorga
Yohanes Gaulbertus, Yohanes Jones,
Yohanes Wall.
Yes 6:1-8, Mzm 93:1ab,1c-2,5;
Mat 10:24-33.
Sudah selayaknya kita mengakui Tuhan Yesus dalam seluruh aspek kehidupan kita, karena
Dialah yang berkuasa dan yang memelihara hidup kita kini dan selamanya. Sangat mudah
sekali bagi orang percaya untuk mengaku Tuhan Yesus saat berada di gereja atau persekutuan,
akan tetapi tidak mudah melakukan hal itu saat kita berada ditengah masyarakat umum.
Petrus adalah murid Tuhan Yesus yang pernah menyatakan bahwa dia rela mati bagi Tuhan
Yesus, namun selang beberapa jam kemudian, ternyata dia menyangkal Tuhan Yesus sampai
tiga kali.
Mungkin kita berpikir bahwa kita bukan Petrus, tapi mari kita simak situasi berikut ini :
Sebagai penganut kepercayaan yang berbeda dengan kaum mayoritas terkadang
menyulitkan bagi sebagian orang. Contoh sederhana seperti membuat tanda salib sebelum
berdoa ketika makan diluar bersama teman yang tidak seiman, ada yang tidak berani untuk
melakukannya. . Contoh lain yang mungkin paling sering adalah ketika tengah mendekati
seseorang. yang berbeda keyakinan. Ada yang menutupi jati dirinya, malu untuk mengakui
bahwa mereka adalah pengikut Tuhan Yesus, bahkan tidak jarang ada yang memilih untuk
putus hubungan dengan Tuhan Yesus demi mendapatkan pasangan hidupnya. Tidakah sikap
ini identik dengan penyangkalan Petrus ?!. Dalam kehidupan sehari-hari ada situasi yang
mungkin timbul dimana kita harus menentukan sikap dan harus memilih, namum hendaklah
kita bijaksana dalam mengambil keputusan jangan sampai lebih memilih kepentingan dunia
ketimbang perkara surgawi.
Ketika Tuhan Yesus menggenapi rencana Allah Bapa mengenai penyelamatan umat manusia
Tuhan Yesus harus menghadapi malu yang demikian besar karena dihina sehabis-habisnya
dan penderitaan yang sangat mengerikan, semua ini ditanggungNya dengan rela dan penuh
kasih demi untuk menebus segala dosa kita dan menyelamatkan kita dari kematian yang kekal.
Apapun hal yang kita hadapi yang mungkin bisa mendatangkan peyangkalan atau rasa malu
untuk mengkui Dia, hendaklah kita sadari tidak ada hal apapun juga yang sebanding dengan
apa yang telah dialami oleh Tuhan Yesus ketika menyelamatkan kita semua.
Jika harus malu, maka kita layak merasa malu ketika melakukan dosa, karena telah
menyakitkan hati Tuhan Yesus . Tidak pada tempatnya kita merasa malu untuk mengakui
bahwa Tuhan kita adalah Tuhan Yesus, sebaliknya dan seharusnya kita malah merasa gembira
dan bersukacita karena telah menemukan sang Gembala yang akan menuntun kita menuju
kehidupan kekal di sisi Bapa Surgawi. Dalam kondisi dan situasi apapun, banggalah menjadi
pengikut Tuhan Yesus, Tuhan yang begitu luar biasa mengasihi kita dan menginginkan kita
semua beroleh keselamatan dan tidak satupun binasa.
Doa:Bapa yang kekal kami bersyukur dan berterimaksih padaMu karena Engkau telah
berkenan mengutus Putra TunggalMu ke dunia ini untuk menanggung banyak penghinaan
dan penderitaan demi menyelamatkan kami. Kami mohon rachmatMu yang berlimpah bagi
kami semua, agar dimanapun dan dalam keadaan dan siuasi apapun juga kami berani untuk
mengakui Tuhan Yesus. Amin.
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
16
Fresh Juice !
Vol. 56 / 2014
www.DOJCC.com
Punyakah kita waktu ?
Yes 55: 10-11;
Mzm 65:10-14;
Rm. 8:18-23;
Mat. 13:1-23
Minggu 13 Juli 2014
Mat. 13:12 , “Karena siapa yang
mempunyai, kepadanya akan diberi,
sehingga ia berkelimpahan;
Kalau kita melihat kutipan di atas kita pasti bingung, “Kok yang gak punya malah diambil
sampai habis-habisnya, terus yang punya malah dikasi sampai berkelimpahan??? Itu
namanya penjarahan atau perampokan!” Anda harus melihat konteksnya untuk memahami
kutipan ayat di atas. Konteks di atas adalah Yesus memberikan penjelasan tentang Kerajaan
Allah yang diumpamakan seperti seorang penabur yang menaburkan benihnya dan jatuh
di berbagai tanah yang berbeda-beda.
Seperti yang kita ketahui, benih itu ada yang terjatuh di tanah berbatu, semak berduri dan
akhir ada juga di tanah yang baik. Yang lainnya mati, tetapi yang jatuh ditanah yang baik
menghasilkan panenan yang berlipat ganda.
Lalu apa hubungannya dengan pernyataan yang disebut di akhir perumpamaan tersebut
bahwa “siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi
siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil daripadanya?”
Perlu diingat bahwa Sang Penabur menaburkan benih yang sama, benih yang mempunyai
mutu tinggi yakni Firman Allah itu sendiri. Dan setelah benih itu jatuh, itu menjadi tanggung
jawab dari setiap pribadi yang menerima benih tersebut. Kalau yang jatuh di tanah yang
berbatu-batu, hendaknya dia menyingkirkan batu-batu tersebut dan menaruh tanah yang
subur sehingga benih bisa tumbuh. Kalau yang jatuh di semak berduri hendaklah semak duri
itu dipotong-potong dan disingkirkan sehingga kalau sudah mulai tumbuh tidak ada yang
menghimpitnya dan bisa menghasilkan buah. Dan di tanah yang baikpun perlu dipupuk dan
disirami air supaya bisa menghasilkan buah juga.
Nah, intinya adalah siapa yang mempunyai WAKTU yang sudah Tuhan berikan yakni 24 jam
sehari FOR FREE dan menggunakan waktu tersebut dengan baik akan menumbuhkan benihbenih Firman Tuhan diterima. Atau kita TIDAK PUNYA WAKTU untuk benih Firman Tuhan sehingga
benih itu mati dan tidak menghasilkan apa-apa. Sehingga waktu yang Tuhan sudah berikan
“sudah diambil” oleh dunia ini dengan segala kekawatiran, kesibukan dan hal-hal yang tidak
berguna sehingga habislah “waktu kita” sehingga secara tidak sadar kita mengatakan “wah,
saya gak ada waktu” buat ini atau itu. “Waktu saya habis” untuk kerja dan mencari uang dan
lain sebagainya.
Nah, apakah kita mempunyai WAKTU untuk Firman Tuhan sehingga kita akan mendapatkan
sesuatu yang baik dari waktu yang kita sediakan ataukah kita tidak ada waktu lagi sehingga
habislah kita? Jawaban ada di antara Anda sekalian.
Rm. Vicent, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
17
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 56 / 2014
Santo Bonaventura
Senin 14 Juli 2014
Pesta pelindung 15 Juli
Kamillus dr Lellis, Fransiskus Solanus
Yes. 1:11-17; Mzm. 50:8-9,16bc17,21,23; Mat. 10:34 - 11:1.
Bonaventura artinya “untung”. St. Bonaventura dilahirkan pada tahun 1221 di Tuscany, Italia
dan dibaptis dengan nama Yohanes. Bonaventura bergabung dengan Ordo Fransiskan
(O.F.M. = Ordo Saudara-saudara Dina) yang pada waktu itu masih baru. St. Fransiskus dari
Asisi yang mendirikan Ordo Fransiskan hidup antara tahun 1181 hingga 1226. Jadi, St.
Fransiskus masih hidup ketika Bonaventura lahir.
Sebagai seorang biarawan muda, Bonaventura harus meninggalkan negerinya untuk belajar
di Universitas Paris di Perancis. Ia menjadi seorang penulis tentang hal-hal ketuhanan yang
hebat. Kasihnya kepada Tuhan demikian besar sehingga orang memanggilnya dengan
sebutan “Doctor Seraphicus”. Seraphicus artinya seperti malaikat.
Salah seorang sahabat Bonaventura yang terkenal ialah St. Thomas Aquinas. Thomas bertanya
kepada Bonaventura dari manakah ia mendapatkan semua hal-hal mengagumkan yang ia
tulis. Bonaventura membimbing temannya itu ke meja tulisnya. Ia menunjuk sebuah salib
besar yang selalu ada di atas mejanya. “Dialah yang mengatakan segalanya kepadaku. Dialah satu-satunya Guru-ku.” Di lain waktu, ketika sedang menuliskan kisah hidup St. Fransiskus
dari Asisi, Bonaventura menjadi begitu bersemangat sehingga St. Thomas berseru: “Mari kita
biarkan seorang kudus menulis tentang seorang kudus.” Bonaventura selalu bersikap rendah
hati, meskipun buku-bukunya telah menjadikannya terkenal.
Pada tahun 1265, Paus Klemens IV ingin menjadikan Bonaventura seorang Uskup Agung.
Tetapi, Bonaventura menyatakan keberatannya kepada Paus. Bapa Suci menghormati
keputusannya. Meskipun menolak diangkat menjadi Uskup Agung, Bonaventura setuju
diangkat menjadi pembesar umum Ordo Fransiskan. Tugas berat ini dilaksanakannya selama
tujuhbelas tahun.
Pada tahun 1273, Beato Paus Gregorius X mengangkat Bonaventura menjadi Kardinal. Dua
orang utusan Paus mendapatkan Bonaventura sedang berada di sebuah bak cuci yang
besar. Ia sedang mendapat giliran tugas menggosok setumpuk panci dan wajan. Para
utusan Paus menunggunya dengan sabar hingga Bonaventura selesai menggosok pancinya
yang terakhir, membasuh serta mengeringkan tangannya. Kemudian para utusan itu dengan
khidmat menyerahkan topi merah besar yang melambangkan jabatannya yang baru.
Kardinal Bonaventura memberikan bantuan yang amat besar kepada Paus yang pada
tahun 1274 mengadakan Konsili Lyon. Thomas Aquinas wafat dalam perjalanannya menuju
Konsili, tetapi Bonaventura berhasil tiba di sana. Ia memberikan pengaruh yang besar pada
konsili tersebut. Tetapi, sekonyong-konyong Bonaventura wafat secara mendadak pada
tanggal 14 Juli 1274 dalam usia lima puluh tiga tahun. Paus berada di sisinya ketika ia wafat.
Bonaventura dinyatakan santo pada tahun 1482 oleh Paus Sixtus IV. Pada tahun 1588, Paus
Sixtus V memberinya gelar Pujangga Gereja.
“Jika kamu bertanya bagaimana hal-hal semacam itu dapat terjadi, carilah jawabnya
dengan rahmat Tuhan, bukan dengan ajaran; dengan kerinduan hati, bukan dengan
pengetahuan, dengan keluh-kesah doa, bukan dengan penyelidikan.” ~ St. Bonaventura
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
18
Fresh Juice !
Vol. 56 / 2014
www.DOJCC.com
Tanggungan
Peringatan Wajib St. Bonaventura
Yes 7:1-9,
Mzm 48:2-3a, 3b-4, 5-6, 7-8,
Mat 11:20-24
Selasa 15 Juli 2014
Mat 11:24, Tetapi Aku berkata
kepadamu: Pada hari Penghakiman,
tanggungan negeri Sodom akan lebih
ringan dari pada tanggunganmu.
Kadang sebagai manusia kita sering lupa diri. Kita merasa apa yang saat ini kita miliki,
baik berupa kekayaan, teman-teman yang banyak, kepandaian, karunia-karunia rohani,
jabatan/posisi, semua itu sering membuat kita tanpa sadar bangga pada diri kita. Merasa
itu kemampuan kita. Terlebih lagi kalau sampai sering dipuji/dibutuhkan orang lain karena
hal tersebut.
Padahal semua itu boleh terjadi hanya karena kemurahan dan karya Tuhan dalam hidup
kita.
Disaat kita terjebak dalam kesombongan rohani tersebut, kita merasa begitu terberkati,
merasa layak mendapat semua kebaikan dan berkat Tuhan. Bukannya menggunakan berkat
dan karunia Tuhan untuk memuliakan nama Tuhan dengan semakin merendahkan hati,
semakin “memikul salib”, justru kita sibuk menjadi “sok benar”. Kita kehilangan pengertian
dan empati terhadap orang lain. Tanpa sadar menghakimi orang-orang disekitar kita dan
lambat laun semua itu akan menyeret pada dosa-dosa yang lain.
Walau kita rajin pelayanan, rajin mengikuti Misa, mempunyai Karunia Roh, tetapi tetap
tidak akan luput dari hukuman Tuhan jika kita berdosa dan tidak mau bertobat. Pada
hari Penghakiman, semua dosa kita akan diperhitungkan dan masing-masing harus
mempertanggung jawabkannya.
Seperti dalam Matius 11:20, dimana Yesus mengecam kota-kota yang tidak bertobat,
sekalipun disitu Ia paling banyak melakukan mujizat-Nya.
Mari teman-teman, dalam bertumbuh didalam Kristus, setinggi apapun Tuhan menempatkan
kita, hendaklah tetap menjaga hati kita dalam segala kewaspadaan. Agar kehidupan kita
berkenan bagiNya.
Jesus Bless Us
Lia
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
19
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 56 / 2014
Rabu 16 Juli 2014
Jadilah selalu orang kecil yang takut akan Allah
Matius 11 : 25 : “ Pada waktu itu berkatalah Yesus
: “ Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan
bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi
orang yang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau
nyatakan kepada orang kecil “
Santa Maria dr Gunung Karmel
Yes 10 : 5-7, 13-16 ;
Mzm 94 : 5-6, 7-8, 9-10, 14-15 ;
Mat 11 : 25 – 27
Membaca injil hari ini, mencoba mencari makna , apa arti dari kata orang bijak dan
orang pandai, sempat membuat termenung sekian lama. Bukankah orang bijak itu bisa
diartikan sebagai orang yang bisa memilih saat akan melakukan apapun. Di katakanan
bijaksana karena mampu memilih tindakan apa yang tepat. Orang pandai adalah
orang yang memiliki pengetahuan lebih di atas rata-rata dibandingkan dengan orang
yang lain. Dari segi pengetahuan lebih pandai dibanding orang lain.
Lalu kenapa dikatakan dalam firman hari ini : karena semuanya itu Engkau sembunyikan
bagi orang yang bijak dan orang yang pandai , tetapi Engkau nyatakan kepada orang
kecil. Bukankah lebih enak kita mengajarkan sesuatu kepada orang bijak dan pandai
karena mereka akan lebih mudah menerima sebuah pengajaran ?
Lebih dalam lagi, akhirnya bisa menemukan, yang dimaksud orang bijak dan orang
pandai dalam firman hari ini, bukanlah arti kata harifiah saja. Lebih jauh lagi, maksudnya
adalah Tuhan tidak akan menyatakan diriNya kepada orang bijak dan orang pandai
karena orang bijak dan orang pandai tidak akan mencari Dia lagi. Sedangkan orang
kecil, diartikan sebagai orang yang selalu merasa kecil sehingga orang itu akan selalu
mencari Tuhan dan berlindung kepada Tuhan karena merasa bahwa dia merupakan
orang kecil.
Seperti dalam kehidupan kita sehari-hari, kebanyakan orang yang sudah merasa
pandai, dia akan merasa bisa melakukan sesuatu, sedangkan orang yang masih
merasa kecil, dia akan selalu bersandar pada Tuhan dalam segala ha karena selalu
merasa takut. Sama seperti dalam Ayub 4:6 : Bukankah takutmu akan Allah yang
menjadi sandaranmu, dan kesalehan hidupmu menjadi sandaranmu.
alin
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
20
Fresh Juice !
Vol. 56 / 2014
www.DOJCC.com
Kuk mana yang kamu pilih ?
Matius 11:28
Kamis 17 Juli 2014
Magdalena Albrici dr Como,
Marilah kepadaTeresia dr S. Agustinus
Ku,
semua
yang
letih lesu dan
Yes. 26:7-9,12,16-19;
berbeban
berat,
Aku akan
Mzm. 102:13-14ab,15,16-18,19-21;
Mat. 11:28-30.
memberi kelegaan kepadamu
‘Kuk’ adalah sebatang kayu yang dipasangkan di atas leher atau pundak dua ekor kerbau untuk
membuat mereka tunduk bekerja di ladang. Apakah kelihatan gampang untuk kedua kerbau itu
bergerak bebas? Pastilah tidak!
Kuk adalah lambang KERJA PAKSA, opresi dan penindasan dari para penguasa. Bagaimana
rasanya kalau kita dipasangkan kuk seperti itu? Film terbaru berjudul 12 Years of Slavery memberikan
ilustrasi sejarah bangsa Amerika yang bahkan sulit dipandang mata: sangat menyayat hati dan
tidak manusiawi bagaimana orang kulit hitam diperbudak. Hampir setiap bangsa memiliki noda
sejarah kerja paksa. Bangsa Israel pun pernah ditindas oleh bangsa Mesir selama lebih dari 400
tahun. Bangsa Indonesia juga pernah dijajah oleh Belanda selama 350 tahun. Penindasan, kerja
paksa dan penjajahan adalah contoh nyata betapa mudahnya manusia dikuasai oleh kekuatan
sang iblis yang mau menghancurkan segala kebaikan yang Tuhan sudah ciptakan.
Tetapi ada KERJA PAKSA lainnya yang bahkan lebih keji daripada ini, yaitu DOSA!
Apa itu DOSA? Dosa bukan hanya sekedar pelanggaran aturan atau perintah Allah. Dosa adalah
penolakan cinta kasih Allah. Sebagai manusia ciptaan-Nya, kita malah memilih tawaran si Setan
yang hanya nikmat sesaat. Kita tidak memberikan Tuhan kesempatan untuk mengasihi kita. Dalam
kenikmatan dosa kita dibohongi oleh Setan, sang Raja Penipu.
Setan dengan kepandaiannya mengelabui kita karena ingin mencuri kedamaian jiwa kita.
“Pencuri datang hanya untuk mencuri, dan membunuh, dan membinasakan.” (Yoh. 10:10) Dalam
belenggu dosa jiwa kita dijerat dan kebahagiaan kita diremukan. Kata ‘Setan’ berasal dari bahasa
Ibrani yang artinya adalah musuh penuduh di pengadilan hukum. Bayangkan! Setelah dikelabui,
lalu dijerumuskan, dan setelah itu malah dituduh habis habisan. Curang banget! Dasar Setan
bermuka dua! Alhasil kita kehilangan kebebasan untuk hidup dalam kasih Tuhan. Siapa yang
mampu bertahan? Siapa yang mampu membebaskan dirinya sendiri dari kekejian kuk DOSA?
Santo Paulus menyadarinya. Dia berkata,“…Aku suka akan hukum Allah, tetapi di dalam anggotaanggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan
membuat aku menjadi TAWANAN HUKUM DOSA… Aku manusia celaka. Siapakah yang akan
melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.” (Rom
7:23-25) Teman-teman, jangan mau dibelenggu dosa. Jangan mau diperdaya oleh nikmat dosa
yang semu. Jangan mau menjalani hidup ini sebagai budaknya. Didalam film 12 Years of Slavery
Solomon Northup yang diperankan oleh Chiwetel Ejiofor berseru: “I don’t want to survive. I want to
live!!” Mari kita juga mau berseru kepada Tuhan, “Yesus, kami tidak mau hanya bertahan hidup
dalam DOSA, kami mau hidup! Kami mau hidup dalamMU Yesus, hidup penuh dalam sukacitaMU!!!
Tuhan Yesus sudah mengalahkan kekuatan dosa. Dia sudah memikul kuk dosa kita dikayu salibNya.
Dia sudah mengorbankan nyawanya dan mematahkan belenggu dosa dengan darahNya yang
kudus. Oleh bilur-bilur-Nya kita diselamatkan dan memperoleh pengampunan akan dosa-dosa
kita. Dengan kebangkitan-Nya Yesus menawarkan hidup baru dalam Roh KudusNya. Kuk yang
Yesus tawarkan tak lain hanyalah kerendahan hati kita untuk mau memohon ampun kepadaNya,
sebuah kuk yang enak dan ringan. Kuk yang mana yang kamu pilih? Frater David Lemewu MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
21
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 56 / 2014
Benar dan Salah
Jumat 18 Juli 2014
Matius 12:1-8 “Jika memang kamu
mengerti maksud firman ini: Yang
Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan
persembahan, tentu kamu tidak menghukum
orang yang tidak bersalah.”
Odila
Yes. 38:1-6,21-22,7-8;
MT Yes. 38:10,11,12abcd,16;
Mat. 12:1-8.
Dalam bacaan injil hari ini menceritakan pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang
gandum dan karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya.
Sederhana kegiatan ini tapi dampaknya luas. Sabat adalah hari istirahat, ada banyak
larangan di hari sabat. Sebagai contoh ada larangan bekerja pada hari sabat yang
ditetapkan oleh para Rabi Yahudi di kitab. Sikap murid murid Yesus salah menurut
orang Yahudi (aturan hari sabat). Yesus juga menyadari bahwa apa yang dilakukan
murid-muridnya adalah melanggar aturan sabat tapi dengan tegas Yesus menyatakan
bahwa mereka tidak bersalah.
Kita sebagai manusia cenderung memberi nilai benar dan salah, karena itu adalah
nilai yang akan kita pakai meneruskan hidup di dunia. Kalau kita katakan benar maka
akan kita jalankan, kalau kita nilai salah maka akan kita hindarkan. Disini Yesus lebih
mengajarkan pada belas kasihan. Salah dan benar membuat dunia ini guncang
karena peperangan, konflik antar agama, kehancuran keluarga, dendam, perselisihan
dengan teman dll. Maka kedua nilai yang disampaikan Yesus yakni pengetahuan dan
belas kasihan menjadi pembungkus dari nilai aturan.
Melalui pengajaran firman hari ini marilah kita belajar terus tapi tidak menjadi sombong
dan giatkan terus dalam hati sifat belas kasihan.
Gunawan
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
22
Fresh Juice !
Vol. 56 / 2014
www.DOJCC.com
Kekejaman Di balas Dengan Kelembutan Hati
Sabtu 19 Juli 2014
Mi. 2:1-5;
Mzm. 10:1-2,3-4,7-8,14;
Mat. 12:14-21.
Mat. 12:20 “Buluh yang patah terkulai tidak
akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar
nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai
Ia menjadikan hukum itu menang”
Orang-orang Faris adalah sekelompok orang yang selalu taat kepada hukum taurat dan
tradisi. Kaum Farisi digambarkan sebagai pengamat dan penegak hukum yang sangat teliti.
Mereka suka mencari dan memperhatikan hal-hal yang sangat kecil. Mereka sangat teliti
karena mereka berpikir bahwa Allah mencintai hanya orang-orang yang mentaati hukum
dan menghukum yang melanggar hukum. Mereka selalu berprihatin kepada pembaharuan
Israel.
Karena itu ketika Yesus muncul dan membuat sesuatu yang berlainan, mereka berusaha
untuk menghalang Dia. Pada ayat-ayat sebelumnya dari Injil hari ini, mengisahkan peristiwa
di mana Yesus menyembuhkan seorang yang mati tangan sebelahnya di hadapan para
Farisi. Mereka membuat suatu pertanyaan-apakah diperbolehkan untuk menyembuhkan
pada hari Sabbath dengan maksud untuk mempersalahkan Yesus. Tetapi Yesus memberikan
suatu perumamaan yang membuat mereka tidak berani untuk berbicara. Lalu Yesus
menyembuhkan orang itu.
Kisah Injil hari ini mengisahkan reaksi dari Yesus ketika mereka berusaha untuk menangkap
dan membunuh Dia. Dikatakan bahwa, Dia tidak akan membantah dan tidak berteriak
dan orang tidak akan mendengarkan suaranya di jalan. Buluh yang terkulai tidak akan
diputuskanNya dan sumbuh yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkanNya. Para orang
Farisi selalu mencari kesempatan untuk mempersalahkan Dia dengan suatu kekerasan.
Namun seperti yang dikatakan di dalam Kitab Yesaya bahwa Dia akan membalas dengan
suatu kelembutan hati.
Banyak kali kita berbuat sesuatu yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Kita melakukan
sesuatu yang menyakitkan hati sesama dan juga diri kita sendiri. Namun Tuhan tidak pernah
akan membalasnya. Dia membalasnya dengan kasih dan cinta. Marilah kita membenahi diri
dan selalu berbalik kepada Tuhan dan sesama dengan tulus hati.
Rm. Joseph, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
23
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 56 / 2014
Kerajaan Surga
Minggu 20 Juli 2014
Mat.
13:35
“Supaya genaplah
firman yang disampaikan oleh Nabi:.....
Aku mau mengucapkan hal yang
tersembunyi sejak dunia dijadikan.“
Keb. 12:13,16-19;
Mzm. 86:5-6,9-10,15-16a;
Rm. 8:26-27;
Mat. 13:24-43
Hari ini ada tiga perumpamaan yang diberikan Yesus untuk menjelaskan apa itu „Kerajaan
Sorga“. Pertama, perumpamaan tentang lalang dan gandum; ceritanya ada seoarang
petani gandum yang baru menanam benih gandum lalu musuhnya menebar juga benih
lalang, supaya dia gagal panen. Kedua, perumpamaan tentang biji sesawi yang tumbuh
menjadi pohon besar, bahkan burung-burung pun datang bersarang di situ. Ketiga,
perumpamaan tentang ragi yang sedikit saja dipakai tapi bisa menentukan enak atau
tidaknya sebuah roti.
Ada satu kesamaan dari ketiga perumpamaan tersebut tentang Kerajaan Sorga, yaitu
„pertumbuhan“. Kerajaan Sorga sama halnya seperti benih yang ditaburkan di dalam hati
kita. Kerajaan Sorga sama seperti biji sesawi, yang kelihatan tidak ada artinya tetapi kalau
sudah tumbuh bisa menjadi kuat dan besar. Kerajaan Sorga sama seperti ragi atau bibit roti
atau baking powder, memang kecil jumlahnya tapi bisa membuat adonan kue atau roti
menjadi enak dan mengembang.
Iman atau yang Yesus bilang „Hal Kerajaan Sorga“ sudah ada ditanamkan di dalam diri
setiap orang. Setiap orang, entah beragama atau tidak, punya suara hati yang kita percayai
sebagai suara Allah sendiri tertanam dalam diri kita sejak lahir dan kemudian menjadi aktif
ketika kita mencapai usia dimana kita bisa membedakan mana yang baik dan mana
yang jahat (the age of reason). Suara hati manusia selalu berbicara tentang melakukan
(perbuatan) yang baik dan menghindari (perbuatan) yang jahat. Awalnya sederhana tetapi,
ketika kita mulai beranjak dewasa, keputusan apa pun yang akan kita buat dipengaruhi
bukan saja oleh suara hati, tetapi oleh berbagai macam informasi yang kita terima dari luar.
Kita mulai menimbang-nimbang dan akhirnya lebih sering kita mengabaikan suara hati,
sampai akhirnya suara hati kita menjadi tumpul, tidak berkembang, lalu mati. Nah saat itu
kita mengalami neraka sesungguhnya.
Yesus sendiri jelas-jelas menunjukkan bahwa kalau kita mau mengikuti suara hati kita terusmenerus maka suara hati kita akan menjadi kuat dan menghasilkan buah. Kalau kita tidak
sering mengikuti apa yang dikatakan dalam hati kita, kita akan menjadi manusia yang labil,
yang ikut saja kemana arus zaman ini membawa kita. Kita tidak punya pendirian, tidak
punya prinsip hidup, karena itu kita akan gampang terpengaruh, bahkan di-hipnotis. Kita
mulai ketakutan karena merasa tidak aman hidup di dunia ini. Lalu kita mulai mencari-cari
pesugihan untuk berbagai macam tujuan.
Karena itu Tuhan, kami mohon kuatkanlah kami untuk selalu mengikuti suara hati kami masingmasing, suara yang Engkau sendiri tanamkan di dalam diri kami sejak kami diciptakan sesuai
dengan gambaran dan citra-Mu sendiri. Amin.
Rm. Wenz, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
24
Fresh Juice !
Vol. 56 / 2014
www.DOJCC.com
“The Sign of the Lord always on time”
Laurensius dr Brindisi
Mi. 6:1-4,6-8;
Mzm. 50:5-6,8-9,16bc-17,21,23;
Mat. 12:38-42. Mat 12:38Pada
Senin 21 Juli 2014
waktu itu berkatalah
beberapa ahli Taurat dan orang Farisi
kepada Yesus: “Guru, kami ingin melihat
suatu tanda dari pada-Mu.”
Ketika kita dilahirkan, beberapa pasti ada yang mempunyai tanda lahir di bagian
badannya. Entah itu di tangan, kaki, leher, atau bagian tubuh lainnya. Beranjak anakanak, memakai seragam dan membawa tas, menandakan bahwa kita sudah mulai
masuk sekolah untuk menimba ilmu. Pertumbuhan badan yang menjulang tinggi ke
atas, dan bentuk badan yang semakin besar, serta perubahan fisik lainnya menandakan
kita sudah memasuki masa remaja. Masa – masa pacaran, dimulai dengan setangkai
mawar merah dan satu bungkus cokelat untuk dambaan hati kita. Usia yang semakin
bertambah, ditandai dengan rambut yang sudah mulai memutih dan ingatan yang
cenderung menurun. Semua proses di atas, dapat kita lihat secara nyata (riil), karena
ada dalam bentuk tanda-tanda atau petunjuk.
Ketika tanda – tanda tersebut bisa kita lihat dan rasakan, tidak ada yang bisa mengelak
dan tidak mempercayainya. Coba bayangkan, kalau kita bilang ke teman “Eh bro aku
ngantuk nich !”, tetapi wajah kita masih segar bugar sehabis mandi pagi. Teman kita
pasti menjawab, “baru aja mandi kok ngantuk, nguap aja belum !!”. Semua orang akan
menjadi percaya, ketika bisa melihat tanda-tanda yang terjadi langsung di hadapan
matanya.
Bacaan hari ini, ahli Taurat dan orang-orang Farisi mencobai Yesus dan meminta tanda
dari Dia.
Yesus pun menjawab dengan bijaksana dengan perumpamaan Nabi Yunus. Yesus
sudah mengetahui bahwa niat mereka tidak baik, dan mengatakan bahwa angkatan
tersebut adalah angkatan yang jahat. Terkadang, kita juga seperti orang Farisi yang
selalu menuntut tanda-tanda dari Allah. “Katanya Engkau maha pemberi dan maha
penyayang, tapi mengapa hari ini aku tidak mendapatkan rejeki apa-apa, dan semua
orang bersikap membenciku ! “begitulah kita “menantang” Yesus. Tetapi sebenarnya
Yesus sudah berbuat mukjizat dan tanda-tanda kehidupan di setiap kita, hanya kita
belum mampu merasakan dan mengimaninya. Yesus juga berkarya melalui sesama di
sekitar kita, dan rahmat ataupun tanda kehadiran Dia, dapat kita rasakan dan percayai
melalui orang-orang yang kita jumpai setiap hari. Mari kita belajar dari hari ke hari untuk
semakin melihat tanda-tanda kebesaran Tuhan yang sungguh nyata, hidup dan tinggal
di dalam hati kita masing-masing.
KRIS
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
25
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 56 / 2014
Selasa 22 Juli 2014
Bertemu Santa Maria Magdalena
Yoh. 20:18, “Maria Magdalena berkata
kepada murid-murid: “Aku telah melihat Tuhan!”
dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal
itu kepadanya.”
Peringatan Wajib
St. Maria Magdalena
Kid. 3:1-4a atau 2Kor. 5:14-17;
Mzm. 63:2,3-4,5-6,8-9;
Yoh. 20:1,11-18
Hari ini Gereja mengkhususkan untuk menghormati Santa maria Magdalena. Santa Maria
Magdalena ini adalah yang dikisahkan dalam Kitab Suci. Ketika saya dan teman-teman
baru saja memulai pelayanan di PD Algonz, dianjurkan kepada kami sie Doa untuk mencari
pelindung orang Kudus. Salah satu teman kami langsung menemukan dalam bacaan Injil
hari ini, bagaimana sebagai sahabat para rasul, Maria Magdalena justru yang pertama
kali bertemu Yesus setelah Yesus bangkit, walau pun awalnya, seperti yang dikisahkan
dalam Kitab Suci, Maria Magdalena adalah pendosa berat yang baru bertobat. Sebagai
pendosa yang bertobat karena merasa dicintai Tuhan, Maria Magdalena, kemudian
sangat mengasihi Yesus. Bahkan di bagian Injil lain, dikisahkan Maria Magdalena, yang
terus duduk di kaki Yesus untuk mendengarkan Yesus, sampai lupa membantu saudarinya
Martha untuk melayani tamu. Berdasarkan kecintaan Maria Magdalena kepada Yesus
yang terus setia duduk di kaki Yesus untuk mendengarkan setiap perkataan Yesus, kami
sebagai sie Doa yang harus dengan setia berdoa bagi kegiatan PD, memilih Santa Maria
Magdalena sebagai pelindung. Ketika ada yang tidak setuju dan menjadi perdebatan,
kami diberi kesempatan seminggu untuk memikirkan lagi.
Tanpa kami sadari, setiap dari kami, anggota sie doa, mengalami pengalaman, seolah
Tuhan berbicara kepada kami untuk tetap memilih St. Maria Magdalena. Ada yang bisa
membuat lagu dengan syair yang bagus tentang Maria Magdalena, yang satunya yang
sedang bepergian, melewati sebuah gereja cantik di tengah padang Sabana, yang
bertuliskan Gereja Katolik Sta. Maria Magdalena. Sayalah orang terakhir yang akhirnya
mengalaminya juga. Minggu siang sedang menunggu teman-teman untuk Pertemuan
Tim, tiba-tiba, seorang gadis bertubuh kecil, berambut halus dan kuning keemasan,
memarkir sepedanya di dekat saya, kami lalu berkenalan, dia menyebut namanya Maria
Magdalena. Dan dia mengatakan beberapa hal yang kemudian menjadi kenyataan bagi
PD Algonz hingga hari ini. Sebelum kami berpisah, waktu itu, dia berjanji akan datang setiap
hari Sabtu waktu PD Algonz, tetapi saya tidak pernah melihatnya. Lalu dengan iman saya
percaya, dia hadir dalam roh sebagai pelindung bersama Santo Aloysius Gonzaga.
Orang-orang Kudus, dipilih Tuhan untuk membantu kita melakukan karya Tuhan yang
melebihi kemampuan manusiawi kita. Alangkah bagusnya bila kita memilih pelindung
dari Orang Kudus, ketika harus melaksanakan proyek besar dari Tuhan yang kita ingini itu
berjalan terus turun temurun?
Narita
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
26
Fresh Juice !
Vol. 56 / 2014
www.DOJCC.com
Saat Indah Menanti RahmatMU
Rabu 23 Juli 2014
Matius 13:7 “Dan sebagian
Birgitta, Kunigunda
Yer. 1:1,4-10;
Mzm.71:1-2,3-4a,5-6ab,15ab,17;
Mat. 13:1-9.
jatuh di tanah yang baik lalu
berbuah…”
Tanah yang baik adalah tanah yang subur. Ada lirik lagu “tongkat kayu dan batu jadi
tanaman” untuk menggambarkan betapa suburnya tanah Indonesia, namun secara umum
benih tidak hanya ditabur di atas permukaan tanah, namun tanah disiapkan secara khusus,
dibajak dan dicangkul.
Bagaimana dengan lahan hidup kita, lahan hati kita? Bagaimana kita menyiapkannya
sehingga benih yang berupa firman Tuhan, peristiwa hidup kita, talenta kita bisa bertumbuh
subur dan menghasilkan buah?
dan hati bisa kita siapkan utamanya adalah dengan pertobatan. Pertobatan bukan
melulu berarti bahwa kita berdosa namun esensi pertobatan sesungguhnya bahwa kita
menanggapi undangan Allah untuk berkarya bersamaNya. Tobat bukan bearti manusia
harus jera dan tidak berbuat dosa lagi tetapi bearti manusia menanggapi undangan Allah
untuk memulihkan hubungan dengan Allah dan manusia. (referensi :Madah Bakti)
Gereja menyediakan anugerah Sakramen Tobat. Bukan hanya untuk kita ambil saat
Prapaskah maupun Advent, namun untuk setiap moment dalam hidup kita.
Kalau kita punya sesuatu yang sangat mahal pasti kita jaga dengan hati-hati.Kotor sedikit
langsung kita bersihkan, error sedikit langsung kita perbaiki. Pokoknya kita jaga supaya tetap
bagus, terawat dan sempurna. Demikian juga dengan orang kecintaan kita, ada sedikit aja
pergesekan kita langsung berusaha memulihkan relasi kita. Bagaimana dengan hati kita,
hidup kita, harta yang tak ternilai ini? Bagaimana dengan kekasih jiwa : Tuhan?
Setiap kesalahan dan dosa yang kita pendam akan menjadi beban bagi langkah kita ke
depan, dan menggerogoti kita. Jadi apapun itu, bahkan sedikit saja, serahkan pada Tuhan
dan terimalah hidup baru oleh pengampunan.
Dalam moment penting hidup saya; saya selalu mendahului dengan menerima Sakramen
Tobat. Menunggu memasuki ruang pengakuan adalah kesempatan rekoleksi singkat dan
waktu pribadi saya dengan Tuhan. Menunggu untuk menerima anugerah yang memurnikan
hati dan roh.
Ampunilah dosa kami ya Tuhan agar tidak terhalang berkat dan rahmat yang boleh kami
terima dariMu. (seorang temanku selalu menutup doa pagi seperti ini)
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
27
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 56 / 2014
Sahabat Allah
Kamis 24 Juli 2014
Mat. 13: 12
“Sebab kepada
orang yang berpunya akan diberi
lagi sampai berkelimpahan”
Sharbel Makhluf, Niceforus,
Yohanes Soret, Luisa dr Savoyen
Yer. 2:1-3,7-8,12-13;
Mzm. 36:6-7ab,8-9,10-11;
Mat. 13:10-17.
Para sahabat Allah mengambil bagian dalam kekuasaan-Nya untuk memerintah atas
peristiwa-peristiwa: Abraham (Kej. 18:16), Musa (Kel. 32:14, para martir (Why. 20:4).
Yeremia adalah salah satu dari sekian banyak sahabat-sahabat Allah dalam Kitab Suci
perjanjian Lama. Pemuda yang menolak, ketika Allah hendak menjadikannya sebagai
duta-Nya untuk berbicara atas nama-Nya kepada bangsa Israel. Ia malah berkata,
“Ah Tuhanku, Allah! Aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda” (Yer. 1:6).
Dibalik penolakannya itu, Allah melihat kejujuran dan keluguan seorang anak muda
yang membuat Allah melimpahkan berkat-Nya atas hidup dan pelayanan Yeremia.
Sebagaimana, hari ini Tuhan Yesus berkata kepada para pendengar-Nya, bahwa
kepada orang yang berpunya akan diberi lagi sampai berkelimpahan (Mat. 13:12).
Sebagai sahabat-sahabat Allah mereka juga diberi karunia untuk mengetahui rahasia
kerajaan surga. Hal ini tampak dalam kehidaupan dan pelayanan bagi mereka
yang mendengar dan telah menanggapi panggilan Tuhan Yesus secara serius serta
memutuskan untuk mengikuti Dia. Karena mereka telah datang untuk menjadi rekan
kerja Tuhan Yesus, maka Bapa di surga akan menyingkapkan rahasia-rahasia-Nya.
Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan.
Di sini mempunyai berarti menghasilkan atau berbuah seperti pohon. Dengan kata lain,
buah akan diberi kepada mereka yang menghasilkan buah.
Apakah saya dan anda saat ini, sudah masuk dalam kategori sebagai sahabat-sahabat
Allah?
Apa arti bagi saya dan anda untuk menjadi sahabat-sahabat Allah? Kalau saya dan
anda sedang atau belum sama sekali menjadi sahabat Allah, langkah apa saja yang
hendak kita lakukan hari ini untuk menjadi sahabat-sahabat-Nya?
Doa: Semoga kita menjadi sahabat-sahabat Allah yang menghasilkan buah berlimpah
bagi panenan surgawi yakni diberi karunia untuk mengetahui rahasia kerajaan surga
dalam hidup dan pelayanan kita kini dan di sini.
Fr. Anis, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
28
Fresh Juice !
Vol. 56 / 2014
www.DOJCC.com
Sudahkah saya menjadi pemimpin kristiani?
Pesta St. Yakobus Rasul
2Kor. 4:7-15;
Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6;
Mat. 20:20-28.
Jumat 25 Juli 2014
Mat 20:28 sama seperti Anak Manusia
datang bukan untuk dilayani, melainkan
untuk melayani dan untuk memberikan
nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak
Membaca bacaan hari ini, terutama pada ayat 21, saya teringat kejadian – kejadian yang
pernah saya dengar, yaitu disaat ada orangtua yang menginginkan jabatan / pekerjaan
untuk anaknya, maka dia masuk melalui koneksi yang dimilikinya dan biasanya pasti ada
imbal balik tertentu, supaya anaknya dapat diterima.
Diharapkan dengan memiliki jabatan / pekerjaan tertentu, anaknya memiliki suatu kuasa,
yang pada akhirnya tentu saja menguntungkan anaknya tersebut.
Dan ternyata hal inipun sudah terjadi di jaman Yesus :-D
Si Ibu dalam bacaan tadi pasti memikirkan hal – hal yang terbaik untuk anak - anaknya.
Namun ternyata, kehidupan pemimpin kristiani, tidaklah seperti pemimpin duniawi.
“Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan
barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;”
Hal inilah yang seringkali dilupakan oleh pemimpin khas dunia ini, dimana kekuasaan =
kekuatan. Biasanya, semakin besar kekuasaan, semakin jauh dia dari orang yang harusnya
dilayaninya.
Maka, untuk menutup renungan singkat pada hari ini, marilah kita merefleksikan hal ini :
ketika saya dipercayakan dengan suatu kuasa / jabatan yang lebih tinggi, sudahkah saya
berlaku sesuai dengan ajaran Yesus? Sudahkah saya semakin mendekat kepada orang
yang harus saya layani?
-Salam Hangat,
Daniel Anugroho, S.E, C.Ht-QHI
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
29
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 56 / 2014
Sabtu 26 Juli 2014
Mendengar dan Melihat Tuhan
Mat13:16
Tetapi berbahgialah
matamu karena melihat dan
telingamu karena mendengar.
Peringatan Wajib St. Yoakin dan Anna,
Orangtua SP Maria.
Sir. 44:1,10-15,
Mzm. 132:11,13-14,17-18;
Mat. 13:16-17.
Hari ini adalah peringatan wajib St. Yoakim dan St. Anna, orang tua Bunda Maria, kakek dan
nenek Tuhan Yesus dari pihak ibu. Bunda Maria adalah ciptaan Allah yang sangat istimewa,
karena diperuntukan untuk menjadi Bunda Allah Putra dan karenanya “yang dikandung
tiada bernoda”. Dan tentunya orang tua Bunda Maria juga adalah orang yang sangat
istimewa, yang senantiasa mendengarkan dan menyerahkan seluruh kehidupannya bagi
Allah, sehingga dipercaya untuk menjadi orang tua Bunda PutraNya sendiri, Tuhan kita Yesus
Kristus.
Ketika Yesus berkata kepada para murid-muridNya,” Berbahagialah matamu karena melihat
dan telingamu karena mendengar.” Yesus mengingatkan para murid-muridNya bahwa
banyak orang saleh pada zaman dulu ingin melihat Mesias dan mendengarkan sabda
dari padaNya, tetapi mereka tidak mendapatkannya. Justru para murid yang mempunyai
kesempatan indah untuk hidup dan tinggal bersama Yesus. Kita para murid zaman sekarang
juga mendapatkan kesempatan yang sama walau tidak bertatap muka langsung secara
jasmani dengan Yesus. Kita dapat bertemu dengan Yesus dan bercakap-cakap denganNya
dalam doa-doa kita.
Walaupun tidak nampak dengan mata jasmani, tapi Yesus itu sungguh masih hadir ditengahtengah kita dalam rupa Sakramen Mahakudus. Yesus juga masih sangat perduli akan segala
kesulitan dan masalah kita. Apakah anda pernah mengalami ketika sedang menghadapi
suatu masalah, dan sedang pusing memikirkannya, tiba-tiba sebaris kutipan dari Injil,
atau sepatah kata dari Romo ketika sedang berkhotbah, atau celotehan seorang teman
dapat tiba-tiba saja memberikan pencerahan pada anda. Apakah itu selalu terjadi secara
kebetulan saja. Percayalah tidak ada dalam hidup kita ini yang namanya kebetulan, tapi
semua itu kita boleh mengalaminya karena Allah sangat memperhatikan dan mengasihi
kita, sehingga tampa kita sadari Dia senantiasa memelihara kita dan membantu kita dalam
segala kesulitan dan kebutuhan kita, mungkin hanya dari pihak kita saja yang sering kurang
menyediakan waktu untuk mendengarkan rencanaNya bagi kita.
Jika kita dapat mendengar dan melihat Yesus dalam diri sesama , maka kita senantiasa
akan bersukacita walau apapun yang terjadi dalam hidup kita, karena Tuhan Yesus yang
mengasihi kita dapat kita alami terus menerus, seperti yang terjadi dalam hidup Ibu Beata
Teresa dari Calcuta.
Doa:Bapa yang penuh kasih, kami mohon rachmatMu, agar kami dapat menyediakan
lebih banyak waktu hening bagiMu ditengah hiruk-pikuk kehidupan ini sehingga kami dapat
senantiasa lebih dekat padaMu sehingga dapat mendengarkan suaraMu. Amin
Betty
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
30
Fresh Juice !
Vol. 56 / 2014
www.DOJCC.com
Harta Hidup yang Kekal
Minggu 27 Juli 2014
1Raj. 3:5,7-12;
Mat. 13:44, “Hal Kerajaan Sorga
Mzm.119:57,72,76-77,127-
itu seumpama harta yang
terpendam di ladang
128,129-130;
Rm.8:28-30;
Mat.13:44-52
Dulu semasih hangat-hangatnya saya bergabung dengan Missionaries of God’s Love
(MGL) saya selalu teringat akan seluruh “harta milik” saya termasuk motor yang saya
jual dan tabungan di bank yang saya kosongkan dan semua itu saya gunakan untuk
membeli tiket pesawat ke Australia dan sisanya saya bagi-bagikan kepada keluarga
dan saudara-saudaraku. Ada kebanggaan tersendiri yang waktu itu masih melekat di
hatiku karena bisa meninggalkan “yang duniawi” untuk mengikuti Yesus.
Tetapi beberapa waktu kemudian barulah aku disadarkan bahwa memang penting
seperti apa yang dikatakan oleh Yesus untuk “meninggalkan” segala-galanya untuk
mengikuti Yesus tetapi yang LEBIH PENTING adalah “harta surgawi” yang aku miliki
sekarang yaitu YESUS sendiri.
Nah, demikian pula seperti yang dikatakan dalam Injil hari ini, “Hal Kerajaan Sorga
itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu
dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya
lalu membeli ladang itu.” Orang tersebut tidak melihat lagi ke belakang seluruh harta
miliknya yang telah ia jual tetapi dikatakan BERSUKACITA karena ada harta TERPENDAM
di “ladang” yang telah dibelinya.
Dalam pelayanan kita sehari-hari khususnya di gereja, komunitas dan masyarakat,
sangatlah penting untuk berkorban tetapi yang lebih penting adalah untuk SIAPA kita
berkorban. Terkadang kita terlalu menghitung-hitung pengorbanan waktu, biaya,
tenaga dan lain sebagainya untuk Kerajaan Sorga, tetapi apakah hati kita terfokuskan
akan apa yang kita “ambil” atau “peluk” yang menjadi harta kita yang kekal (our lasting
treasure) yaitu Yesus Kristus sendiri.
Maka marilah kita memfokuskan kepada Yesus yang sudah menjadi harta kita. Seperti
yang sering kita dengar “Carilah dahulu Kerajaan Allah, maka segala sesuatunya akan
digenapi”. AMIN
Rm Vincent Widi, MGL
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
31
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 56 / 2014
Kecil itu Indah
Senin 28 Juli 2014
Mat 13:31 Yesus membentangkan suatu
perumpamaan lain lagi kepada mereka, kataNya: “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji
sesawi, yang diambil dan ditaburkan
orang di ladangnya
Yer. 13:1-11;
MT Ul. 32:18-19,20,21;
Mat. 13:31-35.
Oh my GOD !
Ini tanganku yang kecil atau tangannya Yonathan yang udah membesar ?
Dan tangannya hampir menyamai telapak tanganku.
Sepertinya baru kemaren aku memegang tangannya yang kecil.
Tangannya yang dulu selalu berusaha menggapai tanganku.
Tangannya yang dulu terkadang menarik-narik bajuku.
Dan sekarang, OH my GOD, tangannya hampir menyamaiku!
Sungguh, melihat pertumbuhan anak-anak kami dari bayi hingga sekarang laksana melihat
langsung betapa ajaib perbuatan Tuhan yang kita miliki. Benih yang kami tanam dan
sekarang telah menjadi anak yang sebentar lagi akan beranjak remaja. Dan akhirnya akan
beranjak dewasa. (Ahh.. kami jadi menyadari betapa sebentar lagi akan bertambah tua..
dan tentunya tambah ganteng dan cantik – seperti film Benjamin Button! Ha..ha...)
Kami pun jadi teringat, saat kami awalnya punya anjing. Biasanya kami membeli anjing kecil
dan sekarang anjing kami udah besar. Udah punya anak lagi!
Sungguh sangat menarik kalau kita melihat alam di sekitar kita. Tumbuhan yang berawal dari
benih dan ternyata bisa menjadi pohon yang besar melebihi tumbuhan di sekitarnya.
Injil hari ini menjadi sangat menarik karena Yesus berbicara mengenai benih. Benih yang kecil
dan bertumbuh menjadi besar. Dan demikian lah Yesus menggambarkan perumpamaan
mengenai Kerajaan Surga. Kerajaan surga tidak dimulai dari hal-hal besar yang kita buat.
Namun berawal dari hal-hal kecil.
Bukan berawal bagaimana kita memperhatikan orang lain di gereja kita, tapi berawal
bagaimana kita memperhatikan istri dan anak-anak kita.
Bukan berawal bagaimana kita sibuk melayani sana-sini, tapi justru kita lupa ‘melayani’
(baca : mengisi) diri sendiri dan menjaga hubungan pribadi kita dengan Tuhan.
Bukan berawal dari ikut suatu kelompok dengan tujuan menyelamatkan ratusan bahkan
ribuan orang agar ikut Tuhan, tapi dimulai dari menunjukkan teladan kita kepada satu atau
dua orang di sekitar kita.
Bukan berawal dari banyaknya ‘kotbah’ yang kita katakan, tapi berawal dari ‘kotbah tanpa
kata-kata’ yang kita lakukan.
Berawal dari hal kecil ? Iya iyalah... kecil itu indah kok!
(yovie - 30 Januari 2009)
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
32
Fresh Juice !
Vol. 56 / 2014
www.DOJCC.com
Menyusahkan Diri Dengan Banyak Perkara
Lukas 10:41 “Tetapi Tuhan menjawabnya:
“Marta, Marta, engkau kuatir
dan menyusahkan diri
dengan banyak perkara”
Selasa 29 Juli 2014
Peringatan Wajib
St. Marta
Yer. 14:17-22;
Mzm. 79:8,9,11,13;
Yoh. 11:19-27, atau Luk. 10:38-42;
Pada saat kedatangan Yesus ke rumah Marta, Maria duduk dekat kaki Yesus dan terus
mendengarkan perkataan Yesus. Maka dengan demikian dapat disebutkan bahwa
Yesus pada saat itu memberikan pengajaran-pengajaranNya bagi orang-orang
yang ada dirumah tersebut (termasuk murid-murid Yesus yang juga besertaNya). Cara
mendengarkan yang disampaikan Lukas dalam Injil ini yakni dengan adanya kata
‘terus’ kata ini menunjukkan bahwa Maria mendengarkan Yesus tanpa henti atau terus
menerus dalam mendengarkan perkataan yang disampaikan oleh Yesus.
Bacaan Injil hari ini menegur saya secara pribadi. Saya sering bertindak seperti Marta
yang sering “menyusahkan diri dengan banyak perkara”. Maksudnya ialah Marta
terlalu sibuk memikirkan pelayanan yang seharusnya dilaksanakan oleh tuan rumah
bagi tamunya. Marta belum menyadari bahwa bagian pelayanan yang dilakukan oleh
Maria adalah baik atau tidak. Seperti yang ditunjukkan oleh Maria dan Marta, yang
dilaksanakan oleh Maria ialah pelayanan Rohani sedangkan yang dilaksakan oleh
Marta ialah pelayanan Jasmaniah.
Yesus berkata bahwa yang dilaksanakan oleh Maria-lah yang terbaik daripada yang
dilaksanakan oleh Marta. Maka dengan demikian Tuhan berkehendak kepada hal-hal
yang rohaniah daripada yang Jasmaniah dalam pelayanan. Intinya kita diajak untuk
mendengarkan Firman Allah pada waktu yang ada daripada mengerjakan hal-hal
yang lain dengan berbagai keperluan-keperluan sementara. Sebab ciri orang yang
percaya di dalam Allah akan mengutamakan Allah dan itulah Kasih yang terbesar.
Setelah kita mengutamakan Allah maka kekuatiran akan hilang, perkara-perkara akan
kalah, sebab Tuhan Allah itu adalah Kasih dan Kebenaran yang membawa Damai
sejahtera serta kehidupan yang Kekal.
Gunawan
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
33
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 56 / 2014
Mutiara Yang Berharga
Rabu 30 Juli 2014
Mat 13:46. Setelah ditemukannya
mutiara yang sangat berharga,ia pun
pergi menjual seluruh miliknya
lalu membeli mutiara itu”.
Petrus Krisologus,
Yer:15:10;16-21.
Mazm 59:2.5a,10-11,17-18.
Mat 13:44-46.
Kalau boleh memilih tentu kita ingin dilahirkan kedunia ini disebuah keluarga yang berada
yang kaya raya dan terpandang dimasyarakat karena kebaikannya, terhormat, atau
bahkan lahir sebagai anak raja. Tapi karena hal itu merupakan sebuah takdir ilahi yang
penuh mistery, kita tidak bisa memilih sesuai dengan kehendak hati kita.
Beda dengan sebuah usaha kita dalam mencapai suatu tujuan. Kita punya pilihan-pilihan.
Kalau kita ingin sukses dalam hidup baik itu secara duniawi maupun rohani, maka kita harus
berusaha keras untuk mewujudkannya.
Tentu tidak ada seorangpun yang ingin hidup menderita. Semua ingin hidup bahagia, cukup
pangan dan papan. Tapi kenyataan yang kita lihat banyak sekali orang yang hidupnya
penuh penderitaan, mengalami sakit penyakit tapi tidak punya uang untuk berobat,
kehidupan keluarganya berantakan, tidak ada damai sejahtera.
Tentu ada yang salah dalam hal ini. Bagaimana mau hidup sejahtera dalam materi kalau
malas bekerja, tidak tekun dan tidak bisa membawa diri. Dan bagaimana mau mengalami
damai sejahtera dalam keluarga kalau kepala keluarganya suka mabuk dan tidak punya
kasih terhadap anak isteri?
Tuhan memberikan dua pilihan dalam kehidupan kita. Mau hidup penuh sukacita atau
sengsara. Mau masuk Sorga atau masuk Neraka. Kalau mau masuk neraka silahkan
melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Tuhan. Jadi penipu, pembohong,
pemabuk, pencuri, perampok atau bahkan jadi pembunuh.
Tapi kalau mau masuk Sorga, berkumpul dengan Tuhan dan malaikat2, dengan orang yang
baik-baik saja hidupnya didalam dunia, tentu kita harus hidup sesuai dengan petunjuk
Tuhan yang sudah di firmankanNya. Melakukan perbuatan-perbuatan yang berkenan dan
menyenangkan hati Tuhan. Diantaranya berperilaku yang baik, bisa bersosialisasi dengan
baik di masyarakat, tidak malas kegereja. Bergabung dalam pelayanan dengan ikut
komunitas rohani dimana kita bisa lebih mengenal Tuhan secara pribadi.
Dan jalan menuju kesana sudah jelas tidak sulit dan berliku-liku. Alamatnya adalah Kampung
IMAN, RW HARAPAN, RT KASIH, blok Y 3 no 16. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia mengaruniakan Anak Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal”. Amin.
Iwan Setiawan.
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
34
Fresh Juice !
Vol. 56 / 2014
www.DOJCC.com
Baik dan Jahat
Mat 13:48 “setelah penuh,
pukat itupun diseret orang ke
pantai”
Kamis 31 Juli 2014
Peringatan Wajib
St. Ignasius dr Loyola
Yer. 18:1-6;
Mzm. 146:2abc,2d-4,5-6;
Mat. 13:47-53.
Beberapa kali saya mendengar keluhan sahabat sahabat saya di komunitas, baik komunitas
sekarang tempat saya melayani ataupun komunitas komunitas lain. Kebanyakan dari mereka
mengeluhkan adanya beberapa orang yang sering membuat onar, sering mengkotak
kotakan kumpulan (kumpul hanya dengan grup mereka sendiri). Saya pun dulu sempat
menjadi korban perbuatan tersebut, yang membuat saya malas sekali kumpul dikomunitas
tersebut, tetapi setelah saya pikir kembali ‘kok enak ya, saya ga salah tapi saya mengalah
dengan menjauhi komunitas itu, akhirnya saya kembali dengan pikiran yang waras ngalah,
yang buruk pasti akan tergusur dengan sendirinya, hukum alam akan berjalan kok”
Bacaan hari ini, Matis bab 13 adalah tentang perumpamaan yang baik dan yang buruk,
baik itu tentang biji yang ditabur, tentang gandum dan ilalang, dan masih ada beberapa
perumpamaan lain, yang saat ini mejadi poin saya adalah, didalam perumpamaan
tersebut ‘Sang Tuan” tidak semata mata memisahkan yang baik dan yang jahat, terlebih
diperumpamaan tentang pukat ini. dimana pukat tersebut diseret kepantai dan ikannya
dipisah disitu.
Yang saya tahu pukat itu ada yang bisa ditarik masuk kedalam perahu (jaring), dan
sepengetahuan saya biasanya didalam perahu tersebut nelayan sudah bisa memisahkan
ikan yang bisa dijual atau tidak. Tetapi diperumpamaan ini kenapa harus dibawa kepantai
terlebih dahulu?
Jadi menurut pandangan saya, memang sebagai ‘ikan’ kita diijinkan oleh “Nelayan” untuk
bercampur antara yang baik dan yang buruk, nanti pada saatnya sampai ditempat kita
akan dipisahkan. Pada saat bercampurpun kita harus berjuang jangan sampai kita menjadi
‘ikan mati’ lalu digabung dengan ikan ikan yang tidak baik.
Maka Gesekan didalam komunitas, baik itu omongan, perbuatan, dan hal yang lain janganlah
membuat kita putus asa, janganlah membuat kita mundur dari pelayanan, karena kita harus
bertahan hidup sampai dengan ‘Tuan’ kita yang memisahkan apakah kita ikan baik atau kita
termasuk ikan yang harus dibuang. Mari kita tetap bertahan didalam pelayanan!!!!
Prast
Setelah membaca renungan hari ini
Saya akan
35
www.DOJCC.com
Fresh Juice !
Vol. 56 / 2014
Tugas Tatib Minggu 22 Juni
di Gereja FX Kuta
Kunjungan ke warung Erdi
di Jimbaran
Celebration meal di Rumah Jeff
Sabtu 28 Juni 2014
Download