Jadwal Rutin DOJCC Bali Gathering pertemuan Komunitas setiap minggu kecuali minggu ke - 4 di Basement Gereja FX pk. 11.30 Wita diawali makan siang bersama Sharing Group sebulan 2 x Formation Teaching sebulan sekali Celebration Meal (Makan malam bersama) Setiap Sabtu terakhir dalam bulan pk. 18.30 bergantian di rumah anggota Tugas Koor Misa English Setiap Minggu ke - 3 pk. 18.00 di Gereja St. Fransiskus Xaverius Kuta Tugas Tatib di Gereja FX Sebulan sekali DOA Kontemplasi (Taize, Adorasi, dll) Setiap Rabu ke -3 Ruang Pastoran Gereja FX pk. 18.30 www.DOJCC.com KEGIATAN DOJ JUNI 2014 Retret Awal di Bedugul 6-8 Juni 2014 Gathering Minggu 15 Juni 2014 Pelayanan Koor di Gereja FX Kuta 15 Juni 2014 Sharing Group St Paulus Selasa 17 Juni Workshop Doa 19 Juni 2014 Foto bersambung ke halaman 36 Fresh JUICE ! refresh your soul Fresh JUICE ! Syalooommmm... Para sahabat Fresh Juice Kritik dan saran : [email protected] Dua bulan terakhir Gereja merayakan hari raya besar, Paskah dan Pentakosta. Kita merayakan kemenangan Yesus atas mau, kemenangan atas dosa dan Yesus mengutus kita semua menjadi perpanjangan tangannya dengan memberi penolong yaitu Roh Kudus. Fresh Juice adalah buku renungan harian berdasarkan penanggalan liturgi Katolik. Dibuat oleh para anggota DOJ Bali. (www.DOJCC.com). Terbit sebulan sekali di awal bulan. Untuk informasi berlangganan hubungi : Nathasa (0361 - 85 11223) Fresh JUICE ! Team Moderator: Rm. Hady Setiawan,Pr Penasehat : Yovie Setiawan Pemimpin Redaksi : Nathasa Editor : Nathasa, Yovie Penulis : Nathasa, Lulu, Adhi, Martina, Agatha, Fransiska, Hanz, Franky, Yovie, Rm. Vincent MGL, Ardhi, Jeff, Rina, Rm. Joseph MGL, Rm Wenz MGL, Sr. Benedicta, Fr. Mattheus, Maia, Fr David, Alin, Yudi, Betty, Fr. Anis, MGL, Betty, Daniel, Yance, Pras, Iwan Setiawan, Yustina, Rita, Lia, Siska Langganan & Marketing Iklan : Nathasa (0361- 85 11223) Distribusi : Anggota DOJ Bali Seluruh hasil Fresh Juice akan disumbangkan untuk pembangunan Rumah Retret di Bedugul Sumbangan dapat disalurkan ke : BCA No Rek: 4040400007 An: H B Hady Setiawan Harap sms / telpon 0361 - 8511223 untuk konfirmasi. Fresh JUICE ! managed by : www.DOJCC.com Pasti pada saat ini pun hati kita masih merasakan kobaran api Roh Kudus yang memberikan semangat untuk mewartakan kasih Allah. Bulan ini DOJCC Bali diberikan kepercayaan dari DOJ Pusat untuk mengadakan APSE (Asia Pasific School of Evangelisation). Suatu acara tahunan yang biasanya diadakan di negara asal DOJ, Australia. Tapi sekarang diadakan di Kuta, Bali. Para pembicara akan langsung datang dari Australia, Fr. Ken Barker, MGL (pendiri kongregasi MGL), Tim Kirk (ketua DOJCC Pusat), Sr. Therese Mill, MGL, dan banyak lagi juga beberapa anak muda yang mengambil misi evangelisasi ke Bali dan Maumere. Evangelisasi atau pewartaan, memberitakan tentang Yesus, membagikan kasih dan persaudaraan. Memberitakan tentang sesuatu, kelihatannya mudah, kita sering menceritakan tentang sesuatu yang menarik, film yang menarik, ber-gosip, semakin digosok makin sip....he he he Tetapi membagikan kasih Allah terkadang lumayan sulit dilakukan. Malu, bingung, dan banyak alasan lain. Maka....kesempatan yang baik ini, mari ikuti sekolah pewartaan ini, kita akan mendapat pemahaman yang baru dan belajar untuk menjadi perpanjangan tangan Tuhan. Salam Fresh Juice Nathasa Percaya Am. 3:1-8; 4:11-12; Mzm. 5:5-6,7,8; Mat. 8:23-27. Selasa 1 Juli 2014 Mat 8 : 26 Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?” Dua tahun lalu, saat di rumah sakit Istanbul, dokter memprediksikan kalau penyembuhan maksimal bagi kaki ku hanya sampai 2 tahun. “Kalau sudah 2 tahun, berarti itu hasil yang maksimal”, katanya. Tanggal 25 Mei 2014 kemarin adalah tepat saat 2 tahun itu berlalu. Saat ini aku berada di pegunungan Himalaya, Nepal. Bukan untuk mendaki gunung, tapi untuk memberi penghargaan pada diri sendiri, atas perjuangan 2 tahun ini. Saat membeli tiket ini beberapa bulan yang lalu, rencana ke Nepal terdengar gila. Dengan keterbatasan yang aku miliki saat ini, rasanya tidak mungkin berada di puncak pegunungan tertinggi di dunia. Tapi mendaki bukan tujuan utamaku. Tujuanku adalah menaklukan keputusasaan. Angka 2 tahun yang menjadi momok menakutkan yang harus bisa aku hadapi. Banyak teman dan keluarga yang mempertanyakan dan meragukan bahwa aku bisa pergi sendiri ke Nepal. Tidak mudah, tapi semua bisa dilewati. Di ulang tahun yang ke 42, keputusan untuk bisa menerima diri sendiri, menjadi berarti. Jeff yang sekarang, adalah Jeff yang sama, apapun kondisinya. Inilah dia saatnya, apapun yang terjadi padaku saat ini, aku akan menerimanya dengan suka cita. Saya akan menjalankan hidup seperti biasanya. Ketika saya jatuh dari gunung, dan tersesat, saya percaya Tuhan akan menyelamatkan saya. Kini, saya pun yakin Tuhan Yesus akan menyelamatkan hidup saya, dan saya tidak perlu takut. Yang saya butuhkan hanyalah PERCAYA bahwa Tuhan Yesus punya rencana besar untuk saya. Tahun depan kemungkinan saya akan berkelana lagi ke Afrika selama 2 tahun. Doakan 17 Juni 2014 Pokhara – Nepal Jeff Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 5 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 56 / 2014 Rasa Tenang dan Nyaman Rabu 2 Juli 2014 Mat 8:29 “Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau kemari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?” Antonius Baldinucci Am. 5:14-15,21-24; Mzm. 50:7,8-9,10-11,12-13,16bc-17; Mat. 8:28-34. Pada bacaan hari ini diceritakan kuasa Tuhan Yesus dalam mengusir kuasa roh jahat. Dua orang pemuda yang kerasukan setan dalam bacaan Injil merasakan ketakutan ketika bertemu dengan Tuhan Yesus. Pada umumnya para penjahat akan merasakan ketakutan ketika berjumpa dengan petugas keamanan atau polisi. Sering terjadi perubahan pada tingkah laku untuk membela diri mereka. Begitulah juga yang terjadi dengan setan yang bertemu dengan Yesus dan berteriak “Apa urusanMu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya? Jika Engkau mengusir kami, suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu”. Apa yang diminta dikabulkan oleh Tuhan Yesus dan setan-setan itupun masuk ke dalam babi-babi. (Mat 8:32 Yesus berkata kepada mereka: “Pergilah!” Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu. Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang ke dalam danau dan mati di dalam air.) Sama sepertinya pada diri kita, ketika melakukan kesalahan atau berbuat dosa. Kita sering merasa tidak nyaman dan berusaha untuk mencari pembelaan diri sendiri untuk membenarkan perbuatan kita. Semakin melindungi diri, semakin kita merasakan ketidaknyamanan pada diri kita. Rasa tidak nyaman itu akan terus ada sebelum kita bertobat dan memohon ampun kepada Tuhan. Bertobat dan mengakui dosa kita serta berjanji untuk tidak mengulangi nya lagi. Minta ampun kepada Tuhan Yesus agar kita bisa dipulihkan kembali, seperti halnya Tuhan Yesus yang mengabulkan permintaan para setan untuk masuk ke dalam kawanan babi. Maka permintaan ampun kita pun pasti akan dikabulkan oleh Tuhan Yesus dan Puji Tuhan kita akan mendapatkan rasa tenang dan nyaman kembali dalam hidup kita. -Santo- Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 6 Fresh Juice ! Vol. 56 / 2014 www.DOJCC.com Siapa Pernah Melihat Yesus bangkit? Kamis 3 Juli 2014 Pesta St. Tomas, Rasul Yoh 20:29 “Berbahagialah Ef. 2:19-22; Mzm. 117:1,2; Yoh. 20:24-29 mereka yang tidak melihat, namun percaya” Pernahkah anda ditanya, mengapa percaya pada Kristus? Minggu lalu saya bertemu dengan dua anak muda pengikut Mormon. Kami ngobrol sedikit panjang. Mereka juga percaya akan Yesus, tetapi bukanYesus sebagai Tuhan yang satu dan sederajat dengan Bapa. Mereka juga percaya bahwa sejak para rasul (yang adalah saksi-saksi kebangkitan Yesus) dibunuh, gereja telah kehilangan kebenaran dari Kristus. Alhasil mereka percaya bahwa Yesus menampakan diri pada Joseph Smith (pendiri Mormon) di Amerika di tahun 1820an dan memberikan dia kebenaran yang sepenuhnya. Kalau anda jadi saya, bagaimana respons anda? Saya katakan bahwa saya percaya bahwa melalui kekuatan Roh Kudus, ajaran dan contoh yang Yesus berikan itu tidak pernah terputus. Saksi hidup para martir adalah bukti yang sangat nyata! Para rasul, setelah menyaksikan Yesus bangkit dan menerima Roh Kudus di hari Pantekosta, semua merelakan hidupnya untuk menyebarkan kabar keselamatan dari Kristus bahkan sampai rela dibunuh!! Lalu, para pengikut mereka pun juga banyak yang mati sebagai martir, dan ini terus berlanjut, bahkan sampai di abad ini. Contohnya di tahun 1942 Santo Maximilian Kolbe menawarkan dirinya untuk ditembak mati oleh tentara Nazi, sehingga seorang ayah muda yang sama-sama di penjara dengannya bisa hidup. Contoh lain adalah Uskup Oscar Romero yang saat merayakan Misa Kudus mati ditembak di tahun 1980 karena menentang penindasan kaum miskin di El Savador. Pengalaman pribadi saya sebagai pengikut Kristus juga sangat diperkaya oleh seorang romo yang baru saja meninggal empat bulan yang lalu karena menderita kanker selama 12 tahun. Romo inilah yang merubah hidup saya perlahan-lahan. Dia dengan sabar mendengarkan pengakuan dosa saya sejak 16 tahun yang lalu. Saat itu saya sudah 8 tahun jarang gereja, apalagi ke pengakuan. Tidak hanya sekali, dua kali, tapi berjam-jam selama beberapa bulan! Dia juga menerima saya apa adanya dan memakai saya sebagai pemimpin koor dan umat untuk bernyanyi. Selama 16 tahun ini dia selalu meluangkan waktunya kalau saya perlu konsultasi, padahal sebagai pemimpin komunitas gereja tersibuk di Australia, banyak sekali perkerjaannya. Tiga tahun lalu para dokter menemukan kanker otak dan memvonis dia tidak lebih dari enam sampai dua belas bulan untuk hidup. Tetapi dia tidak berubah dan malah menerima permintaan saya untuk menjadi spiritual director saya. Saat keluar dari operasi 18 bulan lalu karena kanker lainnya di tulang belakang, dia tetap meluangkan waktu, walaupun sudah lumpuh di kursi roda dan sering kesakitan. Dia meninggal sehari sebelum saya berangkat ditugaskan ke kota Darwin. Saya merasa sepertinya romo ini hidup hanya untuk saya. Saya membayangkan, pastilah kematian Yesus sangat dalam membekas di hati para Rasul, seperti kematian romo ini di hati saya. Inilah bukti untuk saya pribadi bahwa kasih Yesus sungguh nyata untuk saya, melalui hidup romo ini. Walaupun dia sudah meninggal, tetapi dia hidup di hati saya, dan dia hidup tak lain sabagai saksi kasih pengampunan Yesus! Berbahagialah saya karena saya tidak melihat namun percaya! Bagaimana Yesus menyentuh hidup anda? Frater David Lemewu mgl Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 7 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 56 / 2014 Jumat 4 Juli 2014 Perpanjanngan Tangan Tuhan Mat.9:12 Yesus mendengarnya dan berkata: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi Pierre Georges Frassati, Maria Crocifissa Curcio Am. 8:4-6,9-12; Mzm. 119:2,10,20,30,40,131; Mat. 9:9-13. Sedikit cerita dari Retret Awal yang diselenggarakan DOJCC Bali bulan Juni lalu. Buat saya pribadi saat SHB adalah saat yang paling ngangenin. Walaupun statusnya panitia yang melayani peserta tapi saya percaya setiap dari kita yang menjadi panitia pasti merasa terlayani juga dengan cara kita masing-masing. Bagi saya pribadi Retret “Ada Kuasa dalam NamaMu” memberikan pengalaman baru, karena inilah kali pertama saya menjadi pendoa saat pencurahan Roh Kudus. Jujur, ada ketakutan dan beban yang saya rasakan saat saya harus menjadi pendoa, karena beberapa waktu sebelum SHB ada beberapa masalah yang membuat saya harus meyakinkan diri saya bahwa saya layak untuk menjadi perpanjangan tangan Tuhan menjamah para peserta. Bukannya saya tidak pernah mendoakan orang, tapi saat itu saya benar-benar merasa deg – degan ketika detik – detik menjelang pencurahan. Saya masuk ke ruang doa dan saya bilang ke Tuhan saya mau mengampuni orang – orang yang memberikan kesulitan dalam hidup saya, karena terlebih dulu Tuhan sudah mengampuni saya terus menerus, saya mau kosongkan diri saya, untuk Tuhan isi dengan kuasa Roh Kudus. Dan saat ketika satu persatu peserta mulai maju untuk didoakan, saya merasa Tuhan bekerja luar biasa dan Roh Kudus benar – benar berkarya. Tuhan memberikan pengertian pada saya sekali lagi bahwa Dia yang memilih sendiri setiap orang menjadi alatNya, tidak peduli kita berpikir seberapa pantaskah kita dihadapanNya. Ingatkah kita bahwa Tuhan merelakan satu – satuNya AnakNya untuk menyelamatkan manusia yang berdosa, kita yang sebenarnya tidak pantas ini. Yesus datang bukan untuk menyelamatkan orang yang sudah selamat, Dia bukan menyembuhkan orang yang sehat, tapi kita yang sakit ini, yang berdosa ini. Jadi ketika Tuhan memilih anda, bawa semua sakit dan ketidaklayakan anda kepadaNya, Dia akan menyembuhkan dan melayakkan kita semua menjadi alatNya. Maia Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 8 Fresh Juice ! Vol. 56 / 2014 www.DOJCC.com Tuhan adalah Setia Antonius Maria Zakkaria Am. 9:11-15; Mzm. 85:9,11-12,13-14; Mat. 9:14-17. Sabtu 5 Juli 2014 Amsal: 9:11 “Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; Adalah suatu kepastian bahwa Allah selalu setia pada janjiNya. Ini adalah harapan dan iman kita. Bebarapa waaktu yang lalu aku diminta oleh seorang Ibu untuk merayakan Misa Requem untuk Ibundanya. Dia meninggal karena penyakit kanker. “Ibuku sangat menderita saat itu ketika itu. Aku bisa merasakan sakit pedih yang diderita Ibu,” Katanya lanjut: “Romo, aku berdoa setiap hari kepada Tuhan, semoga Ibuku meninggal dengan penuh kedamaian. Ternyata Ia mendengarkan doa dan keluhan hati ku. Sungguh luar biasa, saat itu menyaksikan Ibu dalam saat-saat terakhir. Puji Tuhan atas kesetiaan dan keajaibanNya.” Ketika aku membaca dan merenungkan bacaan bacaan hari ini,aku tersentuh dengan pewartaan Amos tentang kasih setia Tuhan. Di akhir dari Nubuatnya ini, Nabi Amos mewartakan suatu harapan baru, “Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh; Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya; Aku akan membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala… (Am. 9:11). Allah berfirman bahwa Dia akan akan membangun kembali umatNya. Dia, sekali lagi akan membawa umatNya suatu kemenangan atas musuh-musuh. Selanjutnya Allah mengatakan, ya saatnya telah tiba, pembajak akan tepat menyusul penuai dan pengirik buah anggur penabur benih; gunung-gunung akan meniriskan anggur baru dan segala bukit akan kebanjiran. Tuhan memberikan suatu harapan dan hidup baru kepada umatNya. Dia selalu menepati janjiNya itu. JanjiNya itu terwujud lewat Yesus, Putera TunggalNya yang hadir di antara kita. Yesus datang untuk merealisasikan harapan dan hidup baru dengan memberikan damai dan kelegahan kepada setiap orang. Seperti cerita sang Ibu tetang keadaan Ibundanya sebelum meninggal. Ibu itu selalu memohon bantuan Yang Maha Kuasa untuk memberikan damai yang sungguh. Ternyata Tuhan itu selalu setia pada kita. Rm. Joseph, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 9 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 56 / 2014 Citra Allah Minggu 6 Juli 2014 Za. 9:9-10; Mzm. 145:1-2,8-9,1011,13cd-14; Rm. 8:9,11-13; Mat. 11:25-30 Mat. 11:27 “Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa....” Manusia diciptakan seturut gambaran atau citra Allah. Pertanyaannya sekarang adalah; gambaran seperti apa? Citra seperti apa? Apakah citra atau gambaran itu sama artinya dengan penampilan fisik? Atau mungkin lebih berhubungan dengan watak dan kepribadian? Sejak sekian lama manusia mencoba menemukan arti yang lebih dalam tentang asal mula hidupnya tetapi selalu menemukan jalan buntu, sampai pada kedatangan seorang manusia bernama Yesus yang disebut Kristus. Sebenarnya dia hanyalah seorang pemuda Yahudi yang biasa-biasa saja. Ia anak tukang kayu, walaupun masih termasuk dalam rumpun keluarga Daud, tetapi ia tidak terhitung sebagai golongan bangsawan. Namun dalam rentang waktu hidupnya yang singkat itu, Yesus berhasil meninggalkan kesan bahwa ada yang lain dari dalam diri pemuda ini. Ada kualitas tertentu yang tidak dimiliki oleh manusia kebanyakan. Pola pikir dan tindakannya seolah menunjukkan bahwa ia bukan berasal dari dunia ini. Ada citra keilahian dalam dirinya. Ia membebaskan pelacur dari jerat hukum rajam hanya dengan satu kalimat sederhana. Ia makan bersama pemungut cukai yang adalah sampah masyarakat. Lebih-lebih lagi ia melakukan banyak mukjizat dan membangkitkan orang mati. Kemana ia pergi selalu saja mendatangkan damai di tempat itu, seolah masalah hidup yang berat sirna ketika Yesus datang berkunjung. Orang Saduki dan orang Farisi memang kurang menyukainya, tetapi mereka juga mengikuti kemanapun ia pergi. Singkatnya, kehadiranYesus seolah menampilkan suatu kuasa ilahi tertentu yang dirasakan orang-orang yang ada disekitarnya. Awalnya mereka tidak yakin, tetapi ketika Yesus membangkitkan orang mati, baru mereka mulai berpikir lain, sebab hanya Yahweh seorang yang bisa menghidupkan orang mati, bukan Allah lain. Karena itu kesimpulannya adalah, Yesus pasti berasalah dari Allah, dari Yahweh. Dalam diri Yesus seorang pemuda biasa dari Nazareth itu Allah Bapa kita menunjukkan kasih-Nya yang luar biasa untuk kita. Kita adalah orang yang diperkenankan Yesus sendiri untuk mengenal Allah Bapa melalui Sabda-Nya dan perbuatan-perbuatan-Nya. Karena itu kita sebenarnya harus bangga juga memperoleh kepercayaan yang sedimikian besar. Bayangkan dari antara sekian milyar manusia, kita secara pribadi boleh mengenal Kasih Allah, boleh merasakan bagaimana dikasihi oleh Allah. Nah, lalu apa tanggapan kita? Apakah kita akan diam-diam saja? Atau mau mewartakannya kepada teman-teman kita bahwa saya tahu bagaiamana rasanya dikasihi Allah. Kasih yang membuat saya sadar akan siapa diri saya sebenarnya, darimana saya berasal, dan apa tujuan hidup saya di dunia ini. Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 10 Fresh Juice ! Vol. 56 / 2014 www.DOJCC.com Imanmu, menyelamatkan engkau ! Hos. 2:13,14b-15,18-19; Mzm. 145:2-3,4-5,6-7,8-9; Mat. 9:18-26. Senin 7 Juli 2014 Matius 9:22 “Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Dua orang sahabat saya, berbagi cerita kehidupan mereka. Setelah kelulusan dari bangku kuliah, kami kembali ke daerah asal masing-masing. Teman saya Kevin, hidup bersama ayah, dua saudara laki-lakinya, dan ibu tiri bersama dua anaknya. Ibu kandung Kevin sudah lama meninggal, ketika Kevin masih SMP. Dua tahun sebelum kelulusan, tepatnya saat kami sedang bimbingan skripsi, ayah Kevin meninggal. Kemudian Kevin bersama dua saudaranya ditelantarkan oleh keluarga, tidak lagi dianggap, seperti janji-janji mereka kepada ayahnya sebelum meninggal. Dengan segala upaya Kevin membiayai sisa kuliahnya, dan adiknya yang baru lulus SMA. Setelah Kevin lulus, dia kembali ke rumahnya. Masalah baru harus dihadapinya, ibu tirinya sudah menggadaikan rumah ke pihak Bank. Jatuh dempo satu tahun kemudian, ya tepatnya tahun ini. Salah seorang teman saya juga memiliki cerita yang sama, bedanya ayah ibunya masih ada. Karena ada beberapa kesalahpahaman, kebun kelapa sawitnya di rampas orang, dan harus membayar sejumlah uang untuk mendapatkan kembali sertifikat itu. Sebenarnya setiap kita memiliki permasalahan yang berbeda dalam kehidupan. Ketika kami saling berbagi cerita, yang terlontar adalah ternyata hidup itu tidak segampang yang dipikirkan. Disini lah, saat diuji dengan berbagai masalah, saat kita masih percaya pada keajaiban-Nya, saat kita masih berserah pada-Nya, kita akan naik kelas. Kita anak-Nya, yang akan selalu dijaga-Nya, dan tidak akan pernah ditinggalkan. Seperti bacaan hari ini, iman telah menyembuhkan wanita yang telah mengalami pendarahan selama 12 tahun. Hal-hal kecil yang tidak kita duga, justru membawa kita pada keselamatan. Coba pejamkan mata anda sesaat, semua pasti akan terasa gelap khan ? Ya gelap,seperti itulah iman. Saat semua tidak bisa kita lihat, namun ketika kita percaya padaNya, mengandalkan dan berjalan bersamaNya, cahaya kasihNya yang akan menerangi setiap jalan kita. HILDA Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 11 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 56 / 2014 Diberkati untuk menjadi berkat Selasa 8 Juli 2014 Matius 9 : 37 : Eugenius III Hos. 8:4-7,11-13; Mzm. 115:3-4,5-6,7ab-8,9-10; Mat. 9:32-38. Tuaian memang banyak, tapi pekerja sedikit Tuhan tidak akan mengisi sebuah kepalan yang tertutup. Tuhan adalah pemberi, dan kita akan sama seperti Tuhan jika kita memberi. Tuhan berjanji pada Bapa Abraham: “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar dan memberkati engkau serta membuat namamu masyur dan engkau akan menjadi berkat. Bahkan seringkali kita membaca perjanjian seperti itu kemudian berkata, “ Baiklah Tuhan Ayo curahkanlah berkat-berkatMu padaku!” Tetapi perhatikanlah ada suatu syarat. Kita harus melakukan sesuatu, lebih lagi menjadi sesuatu. Tuhan tidak sedang mengesankan kita, bahwa kita tidak diberkati untuk hidup memuaskan diri sendiri. Tetapi kita akan diberkati untuk menjadi suatu berkat bagi orang lain. Tetapi aku tidak punya apapun untuk diberikan?? Mungkin tidak, namun semua tergantung pada sikap kita. Kita harus setia dalam hal kecil yang kita miliki saat ini sebelum Tuhan memberkati kita dengan lebih banyak lagi. Banyak orang berkata,” Tuhan, kapankah engkau akan memberkatiku? Tapi jika kita mendengarkan lebih teliti lagi, mungkin kita akan mendengarkan Tuhan mengatakan, kapankah engkau mulai menjadi suatu berkat?? Saudara yang terkasih firman Tuhan hari ini kembali mengingatkan kita akan tugas perutusan kita. Bahwa kita semua diutus dimanapun kita berada. Dalam keluarga, tempat kerja, lingkungan sekitar kita, dalam komunitas, kehidupan menggereja. Memberi diri, waktu, tenaga, perhatian bahkan dana. Dimulai dari hal kecil, memberikan senyuman, keramah-tamahan yang tidak membutuhan biaya untuk melakukannya. Memberi adalah sebuah prinsip rohani. Apapun yang kita berikan akan diberikan kembali pada kita. Jika kita bermurah hati pada orang lain dalam masa kebutuhan mereka, Tuhan akan memastikan bahwa orang lain akan bermurah hati pada kita pada masa kebutuhan kita. Sekarang adalah waktu untuk mengembangkan suatu sikap memberi. Seseorang membutuhkan apa yang anda bisa berikan. Itu mungkin bukan uang anda, waktu anda. Itu mungkin telinga anda untuk mendengarkan. Itu mungkin motivasi dan senyum anda untuk mendorong membangkitkan semangat bagi orang lain. Semoga... Lulu Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 12 Fresh Juice ! Vol. 56 / 2014 www.DOJCC.com Setia Kepada Allah Gregorius Grassi Hos. 10:1-3,7-8,12; Mzm. 105:2-3,4-5,6-7; Mat. 10:1-7. Rabu 9 Juli 2014 Hos. 10:3 “Sungguh, sekarang mereka berkata : “Kita tidak mempunyai raja lagi, sebab kita tidak takut kepada Tuhan....” Membaca yang tertulis dalam kisah Hosea, saya teringat akan apa yang pernah saya ucapkan kepada teman saya beberapa waktu lalu, kapan yah Tuhan mengirimkan hukuman kepada manusia manusia yang sudah berlaku jahat, berlaku sombong, dan lupa diri. Maunya setiap yang sudah berbuat jahat langsung menuai hukuman sehingga bisa menjadi contoh buat yang lain, dan kejahatan manusia bisa berkurang , hehehe… pikiran saya masih sangat dangkal bukan? Allah itu sabar, kasihNya tidak berbatas tidak bersyarat, setia menanti manusia mau bertobat dan kembali kepada kasih karunia Allah. Meski tidak habis habisnya manusia seolah olah tidak pernah kapok mengingkari TuhanNya. Bila kita ikuti kisah perjanjian lama, dimana bangsa israel dibawa keluar dari perbudakan bangsa mesir, tetapi balasannya… ? mereka malah membuat anak lembu emas sebagai ganti Allah, sujud menyembah dan mempersembahkan korban bakaran untuk benda buatan tangan manusia itu. Mereka lupa semua kebaikan Tuhan, mereka lupa siapa yang memberikan makan manna dari surgawi, mereka lupa siapa yang memberi minum saat kehausan, mereka lupa siapa yang berperang bagi mereka saat dikejar tentara Firaun di sungai nil. Lupa kebaikan Tuhan adalah sudah menjadi kebiasaan manusia bukan hanya di jaman sekarang, sudah terjadi sejak jaman dahulu kala. Saat sudah berada di masa keemasan, puncak popularitas kita, doa doa yang sudah dijawab Tuhan.. ujian terberat adalah apakah kita ingat bahwa kita sudah meminta itu semua kepada Tuhan dan dikabulkan, ataukah kita mengKlaim bahwa itu adalah hasil usaha diri tanpa campur tangan Tuhan... Ingatlah bahwa tidak ada yang terjadi dalam hidup ini, semuanya terlepas dari campur tangan Tuhan. Tuhan selalu bekerja melalui ide ide yang kita ciptakan, melalui hasil pencapaian kerja kita dikantor, diusaha atau bisnis kita, di setiap langkah hidup kita… tidak pernah lepas dari campur tangan Tuhan. Bila kita mampu memberikan penghargaan dan penghormatan yang tinggi kepada manusia lain, kenapa kita tidak mampu melakukan buat Tuhan.. Tuhan jauh diatas segala galanya. Melebihi kehebatan manusia manapun dibumi ini, melebihi diri kita. Karena Dia yang menciptakan kita, Dia mencintai kita tanpa syarat dan batas, karena Dia Tuhan kita, yang sudah melakukan segalanya buat kita, bahkan rela mati untuk menebus semua dosa dosa kita. Dosa yang kita perbuat terhadapNya.. Tuhan, ampunilah kami orang orang yang tidak tahu menghargai semua cintaMu… Rita Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 13 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 56 / 2014 Membawa Kasih Allah Kamis 10 Juli 2014 Hos. 11:1 Veronika Yuliani, Nikolaus PickHos. 11:1,3-4,8c-9; Mzm. 80:2ac,3b,15-16; Mat. 10:7-15. Dari Mesir, aku memanggil putra-Ku Nabi Hosea dikenal dalam sejarah sebagai nabi yang tidak pernah berhenti mencintai istrinya yang sering bermain curang (Hos. 1-3). Allah memanggilnya untuk berbicara atas nama-Nya, kepada semua penyembah berhala dan kepada semua yang mencintai harta. Dalam diri para nabi, Allah secara nyata dan pribadi mengungkapkan cinta-Nya kepada kita dalam Bahasa manusia. Dalam bacaan injil hari ini, kita mendengar suara Allah, lewat Putra-Nya Tuhan Yesus yang datang untuk berbicara kepada saya dan anda mengenai rencana dan kehendak BapaNya bagi dunia dan manusia. Bapa telah mengutus Putra-Nya ke dunia kita dan Putra juga mengutus rasul-rasul-Nya. Sebagaimana, Tuhan Yesus memanggil, mengajar dan mengutus murid-murid-Nya kepada orang-orang Israel, kita pun juga dipanggil, diberikan iman dan karunia untuk mewartakan rencana dan kehendak Bapa-Nya kepada dunia saat ini. Kita dipanggil dan diutus Tuhan Yesus melalui Gereja-Nya untuk menjadi terang dan garam bagi dunia dalam kehidupan umat manusia saat ini. Kita menjumpai pelbagai peristiwa hidup yang terus menghantui sejarah dan perjalanan hidup manusia sejak jaman para nabi, Tuhan Yesus hingga kini. Peristiwa hidup itu bisa menyangkut dengan persoalan hidup moral, politik, ekonomi, agama dan lain sebagainya. Salah satu contoh konkret dari persoalan hidup misalnya, ketidakadilan, kekerasan atau peperangan yang merenggut nyawa manusia dianggap sebagai rencana dan kehendak Allah oleh pelbagai kelompok dan group tertentu saat ini. Berhadapan dengan situasi tersebut, bagaimana sikap Gereja (saya dan anda) untuk berbicara bahwa Allah bukanlah pencinta kekerasan atau kematian tapi yang mencintai dan merangkum semua orang sebagai anak-anak-Nya serta saudara dan saudari dari Tuhan Yesus Putra-Nya. Sejauhmana Gereja telah menjadi garam dan terang bagi dunia kita saat ini? Langkah knokret apa yang dapat saya dan anda lakukan hari ini dalam mengatasi persoalan tersebut di atas? Tuhan Yesus, semoga Gereja-Mu menjadi nabi-nabi atau utusan-Mu untuk membawa kasih Allah kepada dunia dan masyarakat kami kini dan sepanjang masa. Amin Fr. Anis, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 14 Fresh Juice ! Vol. 56 / 2014 www.DOJCC.com Melihat Pertolongan saat Penderitaan Peringatan Wajib St. Benediktus Hos. 14:2-10; Mzm. 51:3-4,8-9,12-13,14,17; Mat. 10:16-23 Jumat 11 Juli 2014 Mat 10:20 Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu. Seorang imam sedang duduk bersantai ketika ia mendengar sesuatu seperti ledakan. Ternyata bendungan desa jebol dan mengakibatkan sungai meluap. Imam melihat air semakin tinggi dijalanan bawah. Ketika air sudah sampai jendela, perahu penuh orang lewat. “Naiklah, pastor,” teriak mereka. “Ah tidak anak,” kata pastor penuh percaya. “Aku percaya TUHAN akan menolong aku.” Ketika air naik sampai seukuran atap-atap rumah, beberapa orang dalam perahu lewat, mendesak pastor agar naik, sekali lagi ia menolak. Kemudian pastor ini naik ke puncak menara lonceng. Ketika air sampai di lututnya, seorang petugas dalam perahu motor dikirim untuk menolongnya. “Terimakasih, saudara,” kata Pastor dengan senyum tenang. Aku percaya kepada TUHAN. Ia tidak akan meninggalkan aku.” Dan akhirnya Pastor itupun mati tenggelam. Ketika Pastor itu naik ke surga, pertama-tama yang ia lakukan adalah mengeluh kepada TUHAN. “Aku percaya kepadaMu mengapa Engkau tidak berbuat apa-apa menolong aku.” “Ah,” kata TUHAN. “Aku sudah mengirim perahu tiga kali. Teman-Teman terkasih, Allah melengkapi kita dengan akal budi. IA pun mengajak kita untuk cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Saat kesulitan datang menghampiri kita, ketulusan hati yang sungguh percaya akan PenyertaanNya yang tak pernah putus dan penggunaan kecerdikan melalui akal budi yang telah IA berikan kepada kita, akan membimbing kita sehingga kita mampu melihat tanganNya yang terulur menggapai dan menolong kita. Amin. Siska Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 15 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 56 / 2014 Mengakui Tuhan Yesus Sabtu 12 Juli 2014 Mat10:32-33:” Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga Yohanes Gaulbertus, Yohanes Jones, Yohanes Wall. Yes 6:1-8, Mzm 93:1ab,1c-2,5; Mat 10:24-33. Sudah selayaknya kita mengakui Tuhan Yesus dalam seluruh aspek kehidupan kita, karena Dialah yang berkuasa dan yang memelihara hidup kita kini dan selamanya. Sangat mudah sekali bagi orang percaya untuk mengaku Tuhan Yesus saat berada di gereja atau persekutuan, akan tetapi tidak mudah melakukan hal itu saat kita berada ditengah masyarakat umum. Petrus adalah murid Tuhan Yesus yang pernah menyatakan bahwa dia rela mati bagi Tuhan Yesus, namun selang beberapa jam kemudian, ternyata dia menyangkal Tuhan Yesus sampai tiga kali. Mungkin kita berpikir bahwa kita bukan Petrus, tapi mari kita simak situasi berikut ini : Sebagai penganut kepercayaan yang berbeda dengan kaum mayoritas terkadang menyulitkan bagi sebagian orang. Contoh sederhana seperti membuat tanda salib sebelum berdoa ketika makan diluar bersama teman yang tidak seiman, ada yang tidak berani untuk melakukannya. . Contoh lain yang mungkin paling sering adalah ketika tengah mendekati seseorang. yang berbeda keyakinan. Ada yang menutupi jati dirinya, malu untuk mengakui bahwa mereka adalah pengikut Tuhan Yesus, bahkan tidak jarang ada yang memilih untuk putus hubungan dengan Tuhan Yesus demi mendapatkan pasangan hidupnya. Tidakah sikap ini identik dengan penyangkalan Petrus ?!. Dalam kehidupan sehari-hari ada situasi yang mungkin timbul dimana kita harus menentukan sikap dan harus memilih, namum hendaklah kita bijaksana dalam mengambil keputusan jangan sampai lebih memilih kepentingan dunia ketimbang perkara surgawi. Ketika Tuhan Yesus menggenapi rencana Allah Bapa mengenai penyelamatan umat manusia Tuhan Yesus harus menghadapi malu yang demikian besar karena dihina sehabis-habisnya dan penderitaan yang sangat mengerikan, semua ini ditanggungNya dengan rela dan penuh kasih demi untuk menebus segala dosa kita dan menyelamatkan kita dari kematian yang kekal. Apapun hal yang kita hadapi yang mungkin bisa mendatangkan peyangkalan atau rasa malu untuk mengkui Dia, hendaklah kita sadari tidak ada hal apapun juga yang sebanding dengan apa yang telah dialami oleh Tuhan Yesus ketika menyelamatkan kita semua. Jika harus malu, maka kita layak merasa malu ketika melakukan dosa, karena telah menyakitkan hati Tuhan Yesus . Tidak pada tempatnya kita merasa malu untuk mengakui bahwa Tuhan kita adalah Tuhan Yesus, sebaliknya dan seharusnya kita malah merasa gembira dan bersukacita karena telah menemukan sang Gembala yang akan menuntun kita menuju kehidupan kekal di sisi Bapa Surgawi. Dalam kondisi dan situasi apapun, banggalah menjadi pengikut Tuhan Yesus, Tuhan yang begitu luar biasa mengasihi kita dan menginginkan kita semua beroleh keselamatan dan tidak satupun binasa. Doa:Bapa yang kekal kami bersyukur dan berterimaksih padaMu karena Engkau telah berkenan mengutus Putra TunggalMu ke dunia ini untuk menanggung banyak penghinaan dan penderitaan demi menyelamatkan kami. Kami mohon rachmatMu yang berlimpah bagi kami semua, agar dimanapun dan dalam keadaan dan siuasi apapun juga kami berani untuk mengakui Tuhan Yesus. Amin. Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 16 Fresh Juice ! Vol. 56 / 2014 www.DOJCC.com Punyakah kita waktu ? Yes 55: 10-11; Mzm 65:10-14; Rm. 8:18-23; Mat. 13:1-23 Minggu 13 Juli 2014 Mat. 13:12 , “Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; Kalau kita melihat kutipan di atas kita pasti bingung, “Kok yang gak punya malah diambil sampai habis-habisnya, terus yang punya malah dikasi sampai berkelimpahan??? Itu namanya penjarahan atau perampokan!” Anda harus melihat konteksnya untuk memahami kutipan ayat di atas. Konteks di atas adalah Yesus memberikan penjelasan tentang Kerajaan Allah yang diumpamakan seperti seorang penabur yang menaburkan benihnya dan jatuh di berbagai tanah yang berbeda-beda. Seperti yang kita ketahui, benih itu ada yang terjatuh di tanah berbatu, semak berduri dan akhir ada juga di tanah yang baik. Yang lainnya mati, tetapi yang jatuh ditanah yang baik menghasilkan panenan yang berlipat ganda. Lalu apa hubungannya dengan pernyataan yang disebut di akhir perumpamaan tersebut bahwa “siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil daripadanya?” Perlu diingat bahwa Sang Penabur menaburkan benih yang sama, benih yang mempunyai mutu tinggi yakni Firman Allah itu sendiri. Dan setelah benih itu jatuh, itu menjadi tanggung jawab dari setiap pribadi yang menerima benih tersebut. Kalau yang jatuh di tanah yang berbatu-batu, hendaknya dia menyingkirkan batu-batu tersebut dan menaruh tanah yang subur sehingga benih bisa tumbuh. Kalau yang jatuh di semak berduri hendaklah semak duri itu dipotong-potong dan disingkirkan sehingga kalau sudah mulai tumbuh tidak ada yang menghimpitnya dan bisa menghasilkan buah. Dan di tanah yang baikpun perlu dipupuk dan disirami air supaya bisa menghasilkan buah juga. Nah, intinya adalah siapa yang mempunyai WAKTU yang sudah Tuhan berikan yakni 24 jam sehari FOR FREE dan menggunakan waktu tersebut dengan baik akan menumbuhkan benihbenih Firman Tuhan diterima. Atau kita TIDAK PUNYA WAKTU untuk benih Firman Tuhan sehingga benih itu mati dan tidak menghasilkan apa-apa. Sehingga waktu yang Tuhan sudah berikan “sudah diambil” oleh dunia ini dengan segala kekawatiran, kesibukan dan hal-hal yang tidak berguna sehingga habislah “waktu kita” sehingga secara tidak sadar kita mengatakan “wah, saya gak ada waktu” buat ini atau itu. “Waktu saya habis” untuk kerja dan mencari uang dan lain sebagainya. Nah, apakah kita mempunyai WAKTU untuk Firman Tuhan sehingga kita akan mendapatkan sesuatu yang baik dari waktu yang kita sediakan ataukah kita tidak ada waktu lagi sehingga habislah kita? Jawaban ada di antara Anda sekalian. Rm. Vicent, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 17 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 56 / 2014 Santo Bonaventura Senin 14 Juli 2014 Pesta pelindung 15 Juli Kamillus dr Lellis, Fransiskus Solanus Yes. 1:11-17; Mzm. 50:8-9,16bc17,21,23; Mat. 10:34 - 11:1. Bonaventura artinya “untung”. St. Bonaventura dilahirkan pada tahun 1221 di Tuscany, Italia dan dibaptis dengan nama Yohanes. Bonaventura bergabung dengan Ordo Fransiskan (O.F.M. = Ordo Saudara-saudara Dina) yang pada waktu itu masih baru. St. Fransiskus dari Asisi yang mendirikan Ordo Fransiskan hidup antara tahun 1181 hingga 1226. Jadi, St. Fransiskus masih hidup ketika Bonaventura lahir. Sebagai seorang biarawan muda, Bonaventura harus meninggalkan negerinya untuk belajar di Universitas Paris di Perancis. Ia menjadi seorang penulis tentang hal-hal ketuhanan yang hebat. Kasihnya kepada Tuhan demikian besar sehingga orang memanggilnya dengan sebutan “Doctor Seraphicus”. Seraphicus artinya seperti malaikat. Salah seorang sahabat Bonaventura yang terkenal ialah St. Thomas Aquinas. Thomas bertanya kepada Bonaventura dari manakah ia mendapatkan semua hal-hal mengagumkan yang ia tulis. Bonaventura membimbing temannya itu ke meja tulisnya. Ia menunjuk sebuah salib besar yang selalu ada di atas mejanya. “Dialah yang mengatakan segalanya kepadaku. Dialah satu-satunya Guru-ku.” Di lain waktu, ketika sedang menuliskan kisah hidup St. Fransiskus dari Asisi, Bonaventura menjadi begitu bersemangat sehingga St. Thomas berseru: “Mari kita biarkan seorang kudus menulis tentang seorang kudus.” Bonaventura selalu bersikap rendah hati, meskipun buku-bukunya telah menjadikannya terkenal. Pada tahun 1265, Paus Klemens IV ingin menjadikan Bonaventura seorang Uskup Agung. Tetapi, Bonaventura menyatakan keberatannya kepada Paus. Bapa Suci menghormati keputusannya. Meskipun menolak diangkat menjadi Uskup Agung, Bonaventura setuju diangkat menjadi pembesar umum Ordo Fransiskan. Tugas berat ini dilaksanakannya selama tujuhbelas tahun. Pada tahun 1273, Beato Paus Gregorius X mengangkat Bonaventura menjadi Kardinal. Dua orang utusan Paus mendapatkan Bonaventura sedang berada di sebuah bak cuci yang besar. Ia sedang mendapat giliran tugas menggosok setumpuk panci dan wajan. Para utusan Paus menunggunya dengan sabar hingga Bonaventura selesai menggosok pancinya yang terakhir, membasuh serta mengeringkan tangannya. Kemudian para utusan itu dengan khidmat menyerahkan topi merah besar yang melambangkan jabatannya yang baru. Kardinal Bonaventura memberikan bantuan yang amat besar kepada Paus yang pada tahun 1274 mengadakan Konsili Lyon. Thomas Aquinas wafat dalam perjalanannya menuju Konsili, tetapi Bonaventura berhasil tiba di sana. Ia memberikan pengaruh yang besar pada konsili tersebut. Tetapi, sekonyong-konyong Bonaventura wafat secara mendadak pada tanggal 14 Juli 1274 dalam usia lima puluh tiga tahun. Paus berada di sisinya ketika ia wafat. Bonaventura dinyatakan santo pada tahun 1482 oleh Paus Sixtus IV. Pada tahun 1588, Paus Sixtus V memberinya gelar Pujangga Gereja. “Jika kamu bertanya bagaimana hal-hal semacam itu dapat terjadi, carilah jawabnya dengan rahmat Tuhan, bukan dengan ajaran; dengan kerinduan hati, bukan dengan pengetahuan, dengan keluh-kesah doa, bukan dengan penyelidikan.” ~ St. Bonaventura Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 18 Fresh Juice ! Vol. 56 / 2014 www.DOJCC.com Tanggungan Peringatan Wajib St. Bonaventura Yes 7:1-9, Mzm 48:2-3a, 3b-4, 5-6, 7-8, Mat 11:20-24 Selasa 15 Juli 2014 Mat 11:24, Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari Penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu. Kadang sebagai manusia kita sering lupa diri. Kita merasa apa yang saat ini kita miliki, baik berupa kekayaan, teman-teman yang banyak, kepandaian, karunia-karunia rohani, jabatan/posisi, semua itu sering membuat kita tanpa sadar bangga pada diri kita. Merasa itu kemampuan kita. Terlebih lagi kalau sampai sering dipuji/dibutuhkan orang lain karena hal tersebut. Padahal semua itu boleh terjadi hanya karena kemurahan dan karya Tuhan dalam hidup kita. Disaat kita terjebak dalam kesombongan rohani tersebut, kita merasa begitu terberkati, merasa layak mendapat semua kebaikan dan berkat Tuhan. Bukannya menggunakan berkat dan karunia Tuhan untuk memuliakan nama Tuhan dengan semakin merendahkan hati, semakin “memikul salib”, justru kita sibuk menjadi “sok benar”. Kita kehilangan pengertian dan empati terhadap orang lain. Tanpa sadar menghakimi orang-orang disekitar kita dan lambat laun semua itu akan menyeret pada dosa-dosa yang lain. Walau kita rajin pelayanan, rajin mengikuti Misa, mempunyai Karunia Roh, tetapi tetap tidak akan luput dari hukuman Tuhan jika kita berdosa dan tidak mau bertobat. Pada hari Penghakiman, semua dosa kita akan diperhitungkan dan masing-masing harus mempertanggung jawabkannya. Seperti dalam Matius 11:20, dimana Yesus mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun disitu Ia paling banyak melakukan mujizat-Nya. Mari teman-teman, dalam bertumbuh didalam Kristus, setinggi apapun Tuhan menempatkan kita, hendaklah tetap menjaga hati kita dalam segala kewaspadaan. Agar kehidupan kita berkenan bagiNya. Jesus Bless Us Lia Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 19 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 56 / 2014 Rabu 16 Juli 2014 Jadilah selalu orang kecil yang takut akan Allah Matius 11 : 25 : “ Pada waktu itu berkatalah Yesus : “ Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang yang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil “ Santa Maria dr Gunung Karmel Yes 10 : 5-7, 13-16 ; Mzm 94 : 5-6, 7-8, 9-10, 14-15 ; Mat 11 : 25 – 27 Membaca injil hari ini, mencoba mencari makna , apa arti dari kata orang bijak dan orang pandai, sempat membuat termenung sekian lama. Bukankah orang bijak itu bisa diartikan sebagai orang yang bisa memilih saat akan melakukan apapun. Di katakanan bijaksana karena mampu memilih tindakan apa yang tepat. Orang pandai adalah orang yang memiliki pengetahuan lebih di atas rata-rata dibandingkan dengan orang yang lain. Dari segi pengetahuan lebih pandai dibanding orang lain. Lalu kenapa dikatakan dalam firman hari ini : karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang yang bijak dan orang yang pandai , tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Bukankah lebih enak kita mengajarkan sesuatu kepada orang bijak dan pandai karena mereka akan lebih mudah menerima sebuah pengajaran ? Lebih dalam lagi, akhirnya bisa menemukan, yang dimaksud orang bijak dan orang pandai dalam firman hari ini, bukanlah arti kata harifiah saja. Lebih jauh lagi, maksudnya adalah Tuhan tidak akan menyatakan diriNya kepada orang bijak dan orang pandai karena orang bijak dan orang pandai tidak akan mencari Dia lagi. Sedangkan orang kecil, diartikan sebagai orang yang selalu merasa kecil sehingga orang itu akan selalu mencari Tuhan dan berlindung kepada Tuhan karena merasa bahwa dia merupakan orang kecil. Seperti dalam kehidupan kita sehari-hari, kebanyakan orang yang sudah merasa pandai, dia akan merasa bisa melakukan sesuatu, sedangkan orang yang masih merasa kecil, dia akan selalu bersandar pada Tuhan dalam segala ha karena selalu merasa takut. Sama seperti dalam Ayub 4:6 : Bukankah takutmu akan Allah yang menjadi sandaranmu, dan kesalehan hidupmu menjadi sandaranmu. alin Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 20 Fresh Juice ! Vol. 56 / 2014 www.DOJCC.com Kuk mana yang kamu pilih ? Matius 11:28 Kamis 17 Juli 2014 Magdalena Albrici dr Como, Marilah kepadaTeresia dr S. Agustinus Ku, semua yang letih lesu dan Yes. 26:7-9,12,16-19; berbeban berat, Aku akan Mzm. 102:13-14ab,15,16-18,19-21; Mat. 11:28-30. memberi kelegaan kepadamu ‘Kuk’ adalah sebatang kayu yang dipasangkan di atas leher atau pundak dua ekor kerbau untuk membuat mereka tunduk bekerja di ladang. Apakah kelihatan gampang untuk kedua kerbau itu bergerak bebas? Pastilah tidak! Kuk adalah lambang KERJA PAKSA, opresi dan penindasan dari para penguasa. Bagaimana rasanya kalau kita dipasangkan kuk seperti itu? Film terbaru berjudul 12 Years of Slavery memberikan ilustrasi sejarah bangsa Amerika yang bahkan sulit dipandang mata: sangat menyayat hati dan tidak manusiawi bagaimana orang kulit hitam diperbudak. Hampir setiap bangsa memiliki noda sejarah kerja paksa. Bangsa Israel pun pernah ditindas oleh bangsa Mesir selama lebih dari 400 tahun. Bangsa Indonesia juga pernah dijajah oleh Belanda selama 350 tahun. Penindasan, kerja paksa dan penjajahan adalah contoh nyata betapa mudahnya manusia dikuasai oleh kekuatan sang iblis yang mau menghancurkan segala kebaikan yang Tuhan sudah ciptakan. Tetapi ada KERJA PAKSA lainnya yang bahkan lebih keji daripada ini, yaitu DOSA! Apa itu DOSA? Dosa bukan hanya sekedar pelanggaran aturan atau perintah Allah. Dosa adalah penolakan cinta kasih Allah. Sebagai manusia ciptaan-Nya, kita malah memilih tawaran si Setan yang hanya nikmat sesaat. Kita tidak memberikan Tuhan kesempatan untuk mengasihi kita. Dalam kenikmatan dosa kita dibohongi oleh Setan, sang Raja Penipu. Setan dengan kepandaiannya mengelabui kita karena ingin mencuri kedamaian jiwa kita. “Pencuri datang hanya untuk mencuri, dan membunuh, dan membinasakan.” (Yoh. 10:10) Dalam belenggu dosa jiwa kita dijerat dan kebahagiaan kita diremukan. Kata ‘Setan’ berasal dari bahasa Ibrani yang artinya adalah musuh penuduh di pengadilan hukum. Bayangkan! Setelah dikelabui, lalu dijerumuskan, dan setelah itu malah dituduh habis habisan. Curang banget! Dasar Setan bermuka dua! Alhasil kita kehilangan kebebasan untuk hidup dalam kasih Tuhan. Siapa yang mampu bertahan? Siapa yang mampu membebaskan dirinya sendiri dari kekejian kuk DOSA? Santo Paulus menyadarinya. Dia berkata,“…Aku suka akan hukum Allah, tetapi di dalam anggotaanggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan membuat aku menjadi TAWANAN HUKUM DOSA… Aku manusia celaka. Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.” (Rom 7:23-25) Teman-teman, jangan mau dibelenggu dosa. Jangan mau diperdaya oleh nikmat dosa yang semu. Jangan mau menjalani hidup ini sebagai budaknya. Didalam film 12 Years of Slavery Solomon Northup yang diperankan oleh Chiwetel Ejiofor berseru: “I don’t want to survive. I want to live!!” Mari kita juga mau berseru kepada Tuhan, “Yesus, kami tidak mau hanya bertahan hidup dalam DOSA, kami mau hidup! Kami mau hidup dalamMU Yesus, hidup penuh dalam sukacitaMU!!! Tuhan Yesus sudah mengalahkan kekuatan dosa. Dia sudah memikul kuk dosa kita dikayu salibNya. Dia sudah mengorbankan nyawanya dan mematahkan belenggu dosa dengan darahNya yang kudus. Oleh bilur-bilur-Nya kita diselamatkan dan memperoleh pengampunan akan dosa-dosa kita. Dengan kebangkitan-Nya Yesus menawarkan hidup baru dalam Roh KudusNya. Kuk yang Yesus tawarkan tak lain hanyalah kerendahan hati kita untuk mau memohon ampun kepadaNya, sebuah kuk yang enak dan ringan. Kuk yang mana yang kamu pilih? Frater David Lemewu MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 21 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 56 / 2014 Benar dan Salah Jumat 18 Juli 2014 Matius 12:1-8 “Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah.” Odila Yes. 38:1-6,21-22,7-8; MT Yes. 38:10,11,12abcd,16; Mat. 12:1-8. Dalam bacaan injil hari ini menceritakan pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum dan karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Sederhana kegiatan ini tapi dampaknya luas. Sabat adalah hari istirahat, ada banyak larangan di hari sabat. Sebagai contoh ada larangan bekerja pada hari sabat yang ditetapkan oleh para Rabi Yahudi di kitab. Sikap murid murid Yesus salah menurut orang Yahudi (aturan hari sabat). Yesus juga menyadari bahwa apa yang dilakukan murid-muridnya adalah melanggar aturan sabat tapi dengan tegas Yesus menyatakan bahwa mereka tidak bersalah. Kita sebagai manusia cenderung memberi nilai benar dan salah, karena itu adalah nilai yang akan kita pakai meneruskan hidup di dunia. Kalau kita katakan benar maka akan kita jalankan, kalau kita nilai salah maka akan kita hindarkan. Disini Yesus lebih mengajarkan pada belas kasihan. Salah dan benar membuat dunia ini guncang karena peperangan, konflik antar agama, kehancuran keluarga, dendam, perselisihan dengan teman dll. Maka kedua nilai yang disampaikan Yesus yakni pengetahuan dan belas kasihan menjadi pembungkus dari nilai aturan. Melalui pengajaran firman hari ini marilah kita belajar terus tapi tidak menjadi sombong dan giatkan terus dalam hati sifat belas kasihan. Gunawan Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 22 Fresh Juice ! Vol. 56 / 2014 www.DOJCC.com Kekejaman Di balas Dengan Kelembutan Hati Sabtu 19 Juli 2014 Mi. 2:1-5; Mzm. 10:1-2,3-4,7-8,14; Mat. 12:14-21. Mat. 12:20 “Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang” Orang-orang Faris adalah sekelompok orang yang selalu taat kepada hukum taurat dan tradisi. Kaum Farisi digambarkan sebagai pengamat dan penegak hukum yang sangat teliti. Mereka suka mencari dan memperhatikan hal-hal yang sangat kecil. Mereka sangat teliti karena mereka berpikir bahwa Allah mencintai hanya orang-orang yang mentaati hukum dan menghukum yang melanggar hukum. Mereka selalu berprihatin kepada pembaharuan Israel. Karena itu ketika Yesus muncul dan membuat sesuatu yang berlainan, mereka berusaha untuk menghalang Dia. Pada ayat-ayat sebelumnya dari Injil hari ini, mengisahkan peristiwa di mana Yesus menyembuhkan seorang yang mati tangan sebelahnya di hadapan para Farisi. Mereka membuat suatu pertanyaan-apakah diperbolehkan untuk menyembuhkan pada hari Sabbath dengan maksud untuk mempersalahkan Yesus. Tetapi Yesus memberikan suatu perumamaan yang membuat mereka tidak berani untuk berbicara. Lalu Yesus menyembuhkan orang itu. Kisah Injil hari ini mengisahkan reaksi dari Yesus ketika mereka berusaha untuk menangkap dan membunuh Dia. Dikatakan bahwa, Dia tidak akan membantah dan tidak berteriak dan orang tidak akan mendengarkan suaranya di jalan. Buluh yang terkulai tidak akan diputuskanNya dan sumbuh yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkanNya. Para orang Farisi selalu mencari kesempatan untuk mempersalahkan Dia dengan suatu kekerasan. Namun seperti yang dikatakan di dalam Kitab Yesaya bahwa Dia akan membalas dengan suatu kelembutan hati. Banyak kali kita berbuat sesuatu yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Kita melakukan sesuatu yang menyakitkan hati sesama dan juga diri kita sendiri. Namun Tuhan tidak pernah akan membalasnya. Dia membalasnya dengan kasih dan cinta. Marilah kita membenahi diri dan selalu berbalik kepada Tuhan dan sesama dengan tulus hati. Rm. Joseph, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 23 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 56 / 2014 Kerajaan Surga Minggu 20 Juli 2014 Mat. 13:35 “Supaya genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi:..... Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan.“ Keb. 12:13,16-19; Mzm. 86:5-6,9-10,15-16a; Rm. 8:26-27; Mat. 13:24-43 Hari ini ada tiga perumpamaan yang diberikan Yesus untuk menjelaskan apa itu „Kerajaan Sorga“. Pertama, perumpamaan tentang lalang dan gandum; ceritanya ada seoarang petani gandum yang baru menanam benih gandum lalu musuhnya menebar juga benih lalang, supaya dia gagal panen. Kedua, perumpamaan tentang biji sesawi yang tumbuh menjadi pohon besar, bahkan burung-burung pun datang bersarang di situ. Ketiga, perumpamaan tentang ragi yang sedikit saja dipakai tapi bisa menentukan enak atau tidaknya sebuah roti. Ada satu kesamaan dari ketiga perumpamaan tersebut tentang Kerajaan Sorga, yaitu „pertumbuhan“. Kerajaan Sorga sama halnya seperti benih yang ditaburkan di dalam hati kita. Kerajaan Sorga sama seperti biji sesawi, yang kelihatan tidak ada artinya tetapi kalau sudah tumbuh bisa menjadi kuat dan besar. Kerajaan Sorga sama seperti ragi atau bibit roti atau baking powder, memang kecil jumlahnya tapi bisa membuat adonan kue atau roti menjadi enak dan mengembang. Iman atau yang Yesus bilang „Hal Kerajaan Sorga“ sudah ada ditanamkan di dalam diri setiap orang. Setiap orang, entah beragama atau tidak, punya suara hati yang kita percayai sebagai suara Allah sendiri tertanam dalam diri kita sejak lahir dan kemudian menjadi aktif ketika kita mencapai usia dimana kita bisa membedakan mana yang baik dan mana yang jahat (the age of reason). Suara hati manusia selalu berbicara tentang melakukan (perbuatan) yang baik dan menghindari (perbuatan) yang jahat. Awalnya sederhana tetapi, ketika kita mulai beranjak dewasa, keputusan apa pun yang akan kita buat dipengaruhi bukan saja oleh suara hati, tetapi oleh berbagai macam informasi yang kita terima dari luar. Kita mulai menimbang-nimbang dan akhirnya lebih sering kita mengabaikan suara hati, sampai akhirnya suara hati kita menjadi tumpul, tidak berkembang, lalu mati. Nah saat itu kita mengalami neraka sesungguhnya. Yesus sendiri jelas-jelas menunjukkan bahwa kalau kita mau mengikuti suara hati kita terusmenerus maka suara hati kita akan menjadi kuat dan menghasilkan buah. Kalau kita tidak sering mengikuti apa yang dikatakan dalam hati kita, kita akan menjadi manusia yang labil, yang ikut saja kemana arus zaman ini membawa kita. Kita tidak punya pendirian, tidak punya prinsip hidup, karena itu kita akan gampang terpengaruh, bahkan di-hipnotis. Kita mulai ketakutan karena merasa tidak aman hidup di dunia ini. Lalu kita mulai mencari-cari pesugihan untuk berbagai macam tujuan. Karena itu Tuhan, kami mohon kuatkanlah kami untuk selalu mengikuti suara hati kami masingmasing, suara yang Engkau sendiri tanamkan di dalam diri kami sejak kami diciptakan sesuai dengan gambaran dan citra-Mu sendiri. Amin. Rm. Wenz, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 24 Fresh Juice ! Vol. 56 / 2014 www.DOJCC.com “The Sign of the Lord always on time” Laurensius dr Brindisi Mi. 6:1-4,6-8; Mzm. 50:5-6,8-9,16bc-17,21,23; Mat. 12:38-42. Mat 12:38Pada Senin 21 Juli 2014 waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: “Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu.” Ketika kita dilahirkan, beberapa pasti ada yang mempunyai tanda lahir di bagian badannya. Entah itu di tangan, kaki, leher, atau bagian tubuh lainnya. Beranjak anakanak, memakai seragam dan membawa tas, menandakan bahwa kita sudah mulai masuk sekolah untuk menimba ilmu. Pertumbuhan badan yang menjulang tinggi ke atas, dan bentuk badan yang semakin besar, serta perubahan fisik lainnya menandakan kita sudah memasuki masa remaja. Masa – masa pacaran, dimulai dengan setangkai mawar merah dan satu bungkus cokelat untuk dambaan hati kita. Usia yang semakin bertambah, ditandai dengan rambut yang sudah mulai memutih dan ingatan yang cenderung menurun. Semua proses di atas, dapat kita lihat secara nyata (riil), karena ada dalam bentuk tanda-tanda atau petunjuk. Ketika tanda – tanda tersebut bisa kita lihat dan rasakan, tidak ada yang bisa mengelak dan tidak mempercayainya. Coba bayangkan, kalau kita bilang ke teman “Eh bro aku ngantuk nich !”, tetapi wajah kita masih segar bugar sehabis mandi pagi. Teman kita pasti menjawab, “baru aja mandi kok ngantuk, nguap aja belum !!”. Semua orang akan menjadi percaya, ketika bisa melihat tanda-tanda yang terjadi langsung di hadapan matanya. Bacaan hari ini, ahli Taurat dan orang-orang Farisi mencobai Yesus dan meminta tanda dari Dia. Yesus pun menjawab dengan bijaksana dengan perumpamaan Nabi Yunus. Yesus sudah mengetahui bahwa niat mereka tidak baik, dan mengatakan bahwa angkatan tersebut adalah angkatan yang jahat. Terkadang, kita juga seperti orang Farisi yang selalu menuntut tanda-tanda dari Allah. “Katanya Engkau maha pemberi dan maha penyayang, tapi mengapa hari ini aku tidak mendapatkan rejeki apa-apa, dan semua orang bersikap membenciku ! “begitulah kita “menantang” Yesus. Tetapi sebenarnya Yesus sudah berbuat mukjizat dan tanda-tanda kehidupan di setiap kita, hanya kita belum mampu merasakan dan mengimaninya. Yesus juga berkarya melalui sesama di sekitar kita, dan rahmat ataupun tanda kehadiran Dia, dapat kita rasakan dan percayai melalui orang-orang yang kita jumpai setiap hari. Mari kita belajar dari hari ke hari untuk semakin melihat tanda-tanda kebesaran Tuhan yang sungguh nyata, hidup dan tinggal di dalam hati kita masing-masing. KRIS Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 25 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 56 / 2014 Selasa 22 Juli 2014 Bertemu Santa Maria Magdalena Yoh. 20:18, “Maria Magdalena berkata kepada murid-murid: “Aku telah melihat Tuhan!” dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.” Peringatan Wajib St. Maria Magdalena Kid. 3:1-4a atau 2Kor. 5:14-17; Mzm. 63:2,3-4,5-6,8-9; Yoh. 20:1,11-18 Hari ini Gereja mengkhususkan untuk menghormati Santa maria Magdalena. Santa Maria Magdalena ini adalah yang dikisahkan dalam Kitab Suci. Ketika saya dan teman-teman baru saja memulai pelayanan di PD Algonz, dianjurkan kepada kami sie Doa untuk mencari pelindung orang Kudus. Salah satu teman kami langsung menemukan dalam bacaan Injil hari ini, bagaimana sebagai sahabat para rasul, Maria Magdalena justru yang pertama kali bertemu Yesus setelah Yesus bangkit, walau pun awalnya, seperti yang dikisahkan dalam Kitab Suci, Maria Magdalena adalah pendosa berat yang baru bertobat. Sebagai pendosa yang bertobat karena merasa dicintai Tuhan, Maria Magdalena, kemudian sangat mengasihi Yesus. Bahkan di bagian Injil lain, dikisahkan Maria Magdalena, yang terus duduk di kaki Yesus untuk mendengarkan Yesus, sampai lupa membantu saudarinya Martha untuk melayani tamu. Berdasarkan kecintaan Maria Magdalena kepada Yesus yang terus setia duduk di kaki Yesus untuk mendengarkan setiap perkataan Yesus, kami sebagai sie Doa yang harus dengan setia berdoa bagi kegiatan PD, memilih Santa Maria Magdalena sebagai pelindung. Ketika ada yang tidak setuju dan menjadi perdebatan, kami diberi kesempatan seminggu untuk memikirkan lagi. Tanpa kami sadari, setiap dari kami, anggota sie doa, mengalami pengalaman, seolah Tuhan berbicara kepada kami untuk tetap memilih St. Maria Magdalena. Ada yang bisa membuat lagu dengan syair yang bagus tentang Maria Magdalena, yang satunya yang sedang bepergian, melewati sebuah gereja cantik di tengah padang Sabana, yang bertuliskan Gereja Katolik Sta. Maria Magdalena. Sayalah orang terakhir yang akhirnya mengalaminya juga. Minggu siang sedang menunggu teman-teman untuk Pertemuan Tim, tiba-tiba, seorang gadis bertubuh kecil, berambut halus dan kuning keemasan, memarkir sepedanya di dekat saya, kami lalu berkenalan, dia menyebut namanya Maria Magdalena. Dan dia mengatakan beberapa hal yang kemudian menjadi kenyataan bagi PD Algonz hingga hari ini. Sebelum kami berpisah, waktu itu, dia berjanji akan datang setiap hari Sabtu waktu PD Algonz, tetapi saya tidak pernah melihatnya. Lalu dengan iman saya percaya, dia hadir dalam roh sebagai pelindung bersama Santo Aloysius Gonzaga. Orang-orang Kudus, dipilih Tuhan untuk membantu kita melakukan karya Tuhan yang melebihi kemampuan manusiawi kita. Alangkah bagusnya bila kita memilih pelindung dari Orang Kudus, ketika harus melaksanakan proyek besar dari Tuhan yang kita ingini itu berjalan terus turun temurun? Narita Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 26 Fresh Juice ! Vol. 56 / 2014 www.DOJCC.com Saat Indah Menanti RahmatMU Rabu 23 Juli 2014 Matius 13:7 “Dan sebagian Birgitta, Kunigunda Yer. 1:1,4-10; Mzm.71:1-2,3-4a,5-6ab,15ab,17; Mat. 13:1-9. jatuh di tanah yang baik lalu berbuah…” Tanah yang baik adalah tanah yang subur. Ada lirik lagu “tongkat kayu dan batu jadi tanaman” untuk menggambarkan betapa suburnya tanah Indonesia, namun secara umum benih tidak hanya ditabur di atas permukaan tanah, namun tanah disiapkan secara khusus, dibajak dan dicangkul. Bagaimana dengan lahan hidup kita, lahan hati kita? Bagaimana kita menyiapkannya sehingga benih yang berupa firman Tuhan, peristiwa hidup kita, talenta kita bisa bertumbuh subur dan menghasilkan buah? dan hati bisa kita siapkan utamanya adalah dengan pertobatan. Pertobatan bukan melulu berarti bahwa kita berdosa namun esensi pertobatan sesungguhnya bahwa kita menanggapi undangan Allah untuk berkarya bersamaNya. Tobat bukan bearti manusia harus jera dan tidak berbuat dosa lagi tetapi bearti manusia menanggapi undangan Allah untuk memulihkan hubungan dengan Allah dan manusia. (referensi :Madah Bakti) Gereja menyediakan anugerah Sakramen Tobat. Bukan hanya untuk kita ambil saat Prapaskah maupun Advent, namun untuk setiap moment dalam hidup kita. Kalau kita punya sesuatu yang sangat mahal pasti kita jaga dengan hati-hati.Kotor sedikit langsung kita bersihkan, error sedikit langsung kita perbaiki. Pokoknya kita jaga supaya tetap bagus, terawat dan sempurna. Demikian juga dengan orang kecintaan kita, ada sedikit aja pergesekan kita langsung berusaha memulihkan relasi kita. Bagaimana dengan hati kita, hidup kita, harta yang tak ternilai ini? Bagaimana dengan kekasih jiwa : Tuhan? Setiap kesalahan dan dosa yang kita pendam akan menjadi beban bagi langkah kita ke depan, dan menggerogoti kita. Jadi apapun itu, bahkan sedikit saja, serahkan pada Tuhan dan terimalah hidup baru oleh pengampunan. Dalam moment penting hidup saya; saya selalu mendahului dengan menerima Sakramen Tobat. Menunggu memasuki ruang pengakuan adalah kesempatan rekoleksi singkat dan waktu pribadi saya dengan Tuhan. Menunggu untuk menerima anugerah yang memurnikan hati dan roh. Ampunilah dosa kami ya Tuhan agar tidak terhalang berkat dan rahmat yang boleh kami terima dariMu. (seorang temanku selalu menutup doa pagi seperti ini) Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 27 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 56 / 2014 Sahabat Allah Kamis 24 Juli 2014 Mat. 13: 12 “Sebab kepada orang yang berpunya akan diberi lagi sampai berkelimpahan” Sharbel Makhluf, Niceforus, Yohanes Soret, Luisa dr Savoyen Yer. 2:1-3,7-8,12-13; Mzm. 36:6-7ab,8-9,10-11; Mat. 13:10-17. Para sahabat Allah mengambil bagian dalam kekuasaan-Nya untuk memerintah atas peristiwa-peristiwa: Abraham (Kej. 18:16), Musa (Kel. 32:14, para martir (Why. 20:4). Yeremia adalah salah satu dari sekian banyak sahabat-sahabat Allah dalam Kitab Suci perjanjian Lama. Pemuda yang menolak, ketika Allah hendak menjadikannya sebagai duta-Nya untuk berbicara atas nama-Nya kepada bangsa Israel. Ia malah berkata, “Ah Tuhanku, Allah! Aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda” (Yer. 1:6). Dibalik penolakannya itu, Allah melihat kejujuran dan keluguan seorang anak muda yang membuat Allah melimpahkan berkat-Nya atas hidup dan pelayanan Yeremia. Sebagaimana, hari ini Tuhan Yesus berkata kepada para pendengar-Nya, bahwa kepada orang yang berpunya akan diberi lagi sampai berkelimpahan (Mat. 13:12). Sebagai sahabat-sahabat Allah mereka juga diberi karunia untuk mengetahui rahasia kerajaan surga. Hal ini tampak dalam kehidaupan dan pelayanan bagi mereka yang mendengar dan telah menanggapi panggilan Tuhan Yesus secara serius serta memutuskan untuk mengikuti Dia. Karena mereka telah datang untuk menjadi rekan kerja Tuhan Yesus, maka Bapa di surga akan menyingkapkan rahasia-rahasia-Nya. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Di sini mempunyai berarti menghasilkan atau berbuah seperti pohon. Dengan kata lain, buah akan diberi kepada mereka yang menghasilkan buah. Apakah saya dan anda saat ini, sudah masuk dalam kategori sebagai sahabat-sahabat Allah? Apa arti bagi saya dan anda untuk menjadi sahabat-sahabat Allah? Kalau saya dan anda sedang atau belum sama sekali menjadi sahabat Allah, langkah apa saja yang hendak kita lakukan hari ini untuk menjadi sahabat-sahabat-Nya? Doa: Semoga kita menjadi sahabat-sahabat Allah yang menghasilkan buah berlimpah bagi panenan surgawi yakni diberi karunia untuk mengetahui rahasia kerajaan surga dalam hidup dan pelayanan kita kini dan di sini. Fr. Anis, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 28 Fresh Juice ! Vol. 56 / 2014 www.DOJCC.com Sudahkah saya menjadi pemimpin kristiani? Pesta St. Yakobus Rasul 2Kor. 4:7-15; Mzm. 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Mat. 20:20-28. Jumat 25 Juli 2014 Mat 20:28 sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak Membaca bacaan hari ini, terutama pada ayat 21, saya teringat kejadian – kejadian yang pernah saya dengar, yaitu disaat ada orangtua yang menginginkan jabatan / pekerjaan untuk anaknya, maka dia masuk melalui koneksi yang dimilikinya dan biasanya pasti ada imbal balik tertentu, supaya anaknya dapat diterima. Diharapkan dengan memiliki jabatan / pekerjaan tertentu, anaknya memiliki suatu kuasa, yang pada akhirnya tentu saja menguntungkan anaknya tersebut. Dan ternyata hal inipun sudah terjadi di jaman Yesus :-D Si Ibu dalam bacaan tadi pasti memikirkan hal – hal yang terbaik untuk anak - anaknya. Namun ternyata, kehidupan pemimpin kristiani, tidaklah seperti pemimpin duniawi. “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;” Hal inilah yang seringkali dilupakan oleh pemimpin khas dunia ini, dimana kekuasaan = kekuatan. Biasanya, semakin besar kekuasaan, semakin jauh dia dari orang yang harusnya dilayaninya. Maka, untuk menutup renungan singkat pada hari ini, marilah kita merefleksikan hal ini : ketika saya dipercayakan dengan suatu kuasa / jabatan yang lebih tinggi, sudahkah saya berlaku sesuai dengan ajaran Yesus? Sudahkah saya semakin mendekat kepada orang yang harus saya layani? -Salam Hangat, Daniel Anugroho, S.E, C.Ht-QHI Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 29 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 56 / 2014 Sabtu 26 Juli 2014 Mendengar dan Melihat Tuhan Mat13:16 Tetapi berbahgialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Peringatan Wajib St. Yoakin dan Anna, Orangtua SP Maria. Sir. 44:1,10-15, Mzm. 132:11,13-14,17-18; Mat. 13:16-17. Hari ini adalah peringatan wajib St. Yoakim dan St. Anna, orang tua Bunda Maria, kakek dan nenek Tuhan Yesus dari pihak ibu. Bunda Maria adalah ciptaan Allah yang sangat istimewa, karena diperuntukan untuk menjadi Bunda Allah Putra dan karenanya “yang dikandung tiada bernoda”. Dan tentunya orang tua Bunda Maria juga adalah orang yang sangat istimewa, yang senantiasa mendengarkan dan menyerahkan seluruh kehidupannya bagi Allah, sehingga dipercaya untuk menjadi orang tua Bunda PutraNya sendiri, Tuhan kita Yesus Kristus. Ketika Yesus berkata kepada para murid-muridNya,” Berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar.” Yesus mengingatkan para murid-muridNya bahwa banyak orang saleh pada zaman dulu ingin melihat Mesias dan mendengarkan sabda dari padaNya, tetapi mereka tidak mendapatkannya. Justru para murid yang mempunyai kesempatan indah untuk hidup dan tinggal bersama Yesus. Kita para murid zaman sekarang juga mendapatkan kesempatan yang sama walau tidak bertatap muka langsung secara jasmani dengan Yesus. Kita dapat bertemu dengan Yesus dan bercakap-cakap denganNya dalam doa-doa kita. Walaupun tidak nampak dengan mata jasmani, tapi Yesus itu sungguh masih hadir ditengahtengah kita dalam rupa Sakramen Mahakudus. Yesus juga masih sangat perduli akan segala kesulitan dan masalah kita. Apakah anda pernah mengalami ketika sedang menghadapi suatu masalah, dan sedang pusing memikirkannya, tiba-tiba sebaris kutipan dari Injil, atau sepatah kata dari Romo ketika sedang berkhotbah, atau celotehan seorang teman dapat tiba-tiba saja memberikan pencerahan pada anda. Apakah itu selalu terjadi secara kebetulan saja. Percayalah tidak ada dalam hidup kita ini yang namanya kebetulan, tapi semua itu kita boleh mengalaminya karena Allah sangat memperhatikan dan mengasihi kita, sehingga tampa kita sadari Dia senantiasa memelihara kita dan membantu kita dalam segala kesulitan dan kebutuhan kita, mungkin hanya dari pihak kita saja yang sering kurang menyediakan waktu untuk mendengarkan rencanaNya bagi kita. Jika kita dapat mendengar dan melihat Yesus dalam diri sesama , maka kita senantiasa akan bersukacita walau apapun yang terjadi dalam hidup kita, karena Tuhan Yesus yang mengasihi kita dapat kita alami terus menerus, seperti yang terjadi dalam hidup Ibu Beata Teresa dari Calcuta. Doa:Bapa yang penuh kasih, kami mohon rachmatMu, agar kami dapat menyediakan lebih banyak waktu hening bagiMu ditengah hiruk-pikuk kehidupan ini sehingga kami dapat senantiasa lebih dekat padaMu sehingga dapat mendengarkan suaraMu. Amin Betty Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 30 Fresh Juice ! Vol. 56 / 2014 www.DOJCC.com Harta Hidup yang Kekal Minggu 27 Juli 2014 1Raj. 3:5,7-12; Mat. 13:44, “Hal Kerajaan Sorga Mzm.119:57,72,76-77,127- itu seumpama harta yang terpendam di ladang 128,129-130; Rm.8:28-30; Mat.13:44-52 Dulu semasih hangat-hangatnya saya bergabung dengan Missionaries of God’s Love (MGL) saya selalu teringat akan seluruh “harta milik” saya termasuk motor yang saya jual dan tabungan di bank yang saya kosongkan dan semua itu saya gunakan untuk membeli tiket pesawat ke Australia dan sisanya saya bagi-bagikan kepada keluarga dan saudara-saudaraku. Ada kebanggaan tersendiri yang waktu itu masih melekat di hatiku karena bisa meninggalkan “yang duniawi” untuk mengikuti Yesus. Tetapi beberapa waktu kemudian barulah aku disadarkan bahwa memang penting seperti apa yang dikatakan oleh Yesus untuk “meninggalkan” segala-galanya untuk mengikuti Yesus tetapi yang LEBIH PENTING adalah “harta surgawi” yang aku miliki sekarang yaitu YESUS sendiri. Nah, demikian pula seperti yang dikatakan dalam Injil hari ini, “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu.” Orang tersebut tidak melihat lagi ke belakang seluruh harta miliknya yang telah ia jual tetapi dikatakan BERSUKACITA karena ada harta TERPENDAM di “ladang” yang telah dibelinya. Dalam pelayanan kita sehari-hari khususnya di gereja, komunitas dan masyarakat, sangatlah penting untuk berkorban tetapi yang lebih penting adalah untuk SIAPA kita berkorban. Terkadang kita terlalu menghitung-hitung pengorbanan waktu, biaya, tenaga dan lain sebagainya untuk Kerajaan Sorga, tetapi apakah hati kita terfokuskan akan apa yang kita “ambil” atau “peluk” yang menjadi harta kita yang kekal (our lasting treasure) yaitu Yesus Kristus sendiri. Maka marilah kita memfokuskan kepada Yesus yang sudah menjadi harta kita. Seperti yang sering kita dengar “Carilah dahulu Kerajaan Allah, maka segala sesuatunya akan digenapi”. AMIN Rm Vincent Widi, MGL Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 31 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 56 / 2014 Kecil itu Indah Senin 28 Juli 2014 Mat 13:31 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kataNya: “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya Yer. 13:1-11; MT Ul. 32:18-19,20,21; Mat. 13:31-35. Oh my GOD ! Ini tanganku yang kecil atau tangannya Yonathan yang udah membesar ? Dan tangannya hampir menyamai telapak tanganku. Sepertinya baru kemaren aku memegang tangannya yang kecil. Tangannya yang dulu selalu berusaha menggapai tanganku. Tangannya yang dulu terkadang menarik-narik bajuku. Dan sekarang, OH my GOD, tangannya hampir menyamaiku! Sungguh, melihat pertumbuhan anak-anak kami dari bayi hingga sekarang laksana melihat langsung betapa ajaib perbuatan Tuhan yang kita miliki. Benih yang kami tanam dan sekarang telah menjadi anak yang sebentar lagi akan beranjak remaja. Dan akhirnya akan beranjak dewasa. (Ahh.. kami jadi menyadari betapa sebentar lagi akan bertambah tua.. dan tentunya tambah ganteng dan cantik – seperti film Benjamin Button! Ha..ha...) Kami pun jadi teringat, saat kami awalnya punya anjing. Biasanya kami membeli anjing kecil dan sekarang anjing kami udah besar. Udah punya anak lagi! Sungguh sangat menarik kalau kita melihat alam di sekitar kita. Tumbuhan yang berawal dari benih dan ternyata bisa menjadi pohon yang besar melebihi tumbuhan di sekitarnya. Injil hari ini menjadi sangat menarik karena Yesus berbicara mengenai benih. Benih yang kecil dan bertumbuh menjadi besar. Dan demikian lah Yesus menggambarkan perumpamaan mengenai Kerajaan Surga. Kerajaan surga tidak dimulai dari hal-hal besar yang kita buat. Namun berawal dari hal-hal kecil. Bukan berawal bagaimana kita memperhatikan orang lain di gereja kita, tapi berawal bagaimana kita memperhatikan istri dan anak-anak kita. Bukan berawal bagaimana kita sibuk melayani sana-sini, tapi justru kita lupa ‘melayani’ (baca : mengisi) diri sendiri dan menjaga hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Bukan berawal dari ikut suatu kelompok dengan tujuan menyelamatkan ratusan bahkan ribuan orang agar ikut Tuhan, tapi dimulai dari menunjukkan teladan kita kepada satu atau dua orang di sekitar kita. Bukan berawal dari banyaknya ‘kotbah’ yang kita katakan, tapi berawal dari ‘kotbah tanpa kata-kata’ yang kita lakukan. Berawal dari hal kecil ? Iya iyalah... kecil itu indah kok! (yovie - 30 Januari 2009) Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 32 Fresh Juice ! Vol. 56 / 2014 www.DOJCC.com Menyusahkan Diri Dengan Banyak Perkara Lukas 10:41 “Tetapi Tuhan menjawabnya: “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara” Selasa 29 Juli 2014 Peringatan Wajib St. Marta Yer. 14:17-22; Mzm. 79:8,9,11,13; Yoh. 11:19-27, atau Luk. 10:38-42; Pada saat kedatangan Yesus ke rumah Marta, Maria duduk dekat kaki Yesus dan terus mendengarkan perkataan Yesus. Maka dengan demikian dapat disebutkan bahwa Yesus pada saat itu memberikan pengajaran-pengajaranNya bagi orang-orang yang ada dirumah tersebut (termasuk murid-murid Yesus yang juga besertaNya). Cara mendengarkan yang disampaikan Lukas dalam Injil ini yakni dengan adanya kata ‘terus’ kata ini menunjukkan bahwa Maria mendengarkan Yesus tanpa henti atau terus menerus dalam mendengarkan perkataan yang disampaikan oleh Yesus. Bacaan Injil hari ini menegur saya secara pribadi. Saya sering bertindak seperti Marta yang sering “menyusahkan diri dengan banyak perkara”. Maksudnya ialah Marta terlalu sibuk memikirkan pelayanan yang seharusnya dilaksanakan oleh tuan rumah bagi tamunya. Marta belum menyadari bahwa bagian pelayanan yang dilakukan oleh Maria adalah baik atau tidak. Seperti yang ditunjukkan oleh Maria dan Marta, yang dilaksanakan oleh Maria ialah pelayanan Rohani sedangkan yang dilaksakan oleh Marta ialah pelayanan Jasmaniah. Yesus berkata bahwa yang dilaksanakan oleh Maria-lah yang terbaik daripada yang dilaksanakan oleh Marta. Maka dengan demikian Tuhan berkehendak kepada hal-hal yang rohaniah daripada yang Jasmaniah dalam pelayanan. Intinya kita diajak untuk mendengarkan Firman Allah pada waktu yang ada daripada mengerjakan hal-hal yang lain dengan berbagai keperluan-keperluan sementara. Sebab ciri orang yang percaya di dalam Allah akan mengutamakan Allah dan itulah Kasih yang terbesar. Setelah kita mengutamakan Allah maka kekuatiran akan hilang, perkara-perkara akan kalah, sebab Tuhan Allah itu adalah Kasih dan Kebenaran yang membawa Damai sejahtera serta kehidupan yang Kekal. Gunawan Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 33 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 56 / 2014 Mutiara Yang Berharga Rabu 30 Juli 2014 Mat 13:46. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga,ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu”. Petrus Krisologus, Yer:15:10;16-21. Mazm 59:2.5a,10-11,17-18. Mat 13:44-46. Kalau boleh memilih tentu kita ingin dilahirkan kedunia ini disebuah keluarga yang berada yang kaya raya dan terpandang dimasyarakat karena kebaikannya, terhormat, atau bahkan lahir sebagai anak raja. Tapi karena hal itu merupakan sebuah takdir ilahi yang penuh mistery, kita tidak bisa memilih sesuai dengan kehendak hati kita. Beda dengan sebuah usaha kita dalam mencapai suatu tujuan. Kita punya pilihan-pilihan. Kalau kita ingin sukses dalam hidup baik itu secara duniawi maupun rohani, maka kita harus berusaha keras untuk mewujudkannya. Tentu tidak ada seorangpun yang ingin hidup menderita. Semua ingin hidup bahagia, cukup pangan dan papan. Tapi kenyataan yang kita lihat banyak sekali orang yang hidupnya penuh penderitaan, mengalami sakit penyakit tapi tidak punya uang untuk berobat, kehidupan keluarganya berantakan, tidak ada damai sejahtera. Tentu ada yang salah dalam hal ini. Bagaimana mau hidup sejahtera dalam materi kalau malas bekerja, tidak tekun dan tidak bisa membawa diri. Dan bagaimana mau mengalami damai sejahtera dalam keluarga kalau kepala keluarganya suka mabuk dan tidak punya kasih terhadap anak isteri? Tuhan memberikan dua pilihan dalam kehidupan kita. Mau hidup penuh sukacita atau sengsara. Mau masuk Sorga atau masuk Neraka. Kalau mau masuk neraka silahkan melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Tuhan. Jadi penipu, pembohong, pemabuk, pencuri, perampok atau bahkan jadi pembunuh. Tapi kalau mau masuk Sorga, berkumpul dengan Tuhan dan malaikat2, dengan orang yang baik-baik saja hidupnya didalam dunia, tentu kita harus hidup sesuai dengan petunjuk Tuhan yang sudah di firmankanNya. Melakukan perbuatan-perbuatan yang berkenan dan menyenangkan hati Tuhan. Diantaranya berperilaku yang baik, bisa bersosialisasi dengan baik di masyarakat, tidak malas kegereja. Bergabung dalam pelayanan dengan ikut komunitas rohani dimana kita bisa lebih mengenal Tuhan secara pribadi. Dan jalan menuju kesana sudah jelas tidak sulit dan berliku-liku. Alamatnya adalah Kampung IMAN, RW HARAPAN, RT KASIH, blok Y 3 no 16. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal”. Amin. Iwan Setiawan. Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 34 Fresh Juice ! Vol. 56 / 2014 www.DOJCC.com Baik dan Jahat Mat 13:48 “setelah penuh, pukat itupun diseret orang ke pantai” Kamis 31 Juli 2014 Peringatan Wajib St. Ignasius dr Loyola Yer. 18:1-6; Mzm. 146:2abc,2d-4,5-6; Mat. 13:47-53. Beberapa kali saya mendengar keluhan sahabat sahabat saya di komunitas, baik komunitas sekarang tempat saya melayani ataupun komunitas komunitas lain. Kebanyakan dari mereka mengeluhkan adanya beberapa orang yang sering membuat onar, sering mengkotak kotakan kumpulan (kumpul hanya dengan grup mereka sendiri). Saya pun dulu sempat menjadi korban perbuatan tersebut, yang membuat saya malas sekali kumpul dikomunitas tersebut, tetapi setelah saya pikir kembali ‘kok enak ya, saya ga salah tapi saya mengalah dengan menjauhi komunitas itu, akhirnya saya kembali dengan pikiran yang waras ngalah, yang buruk pasti akan tergusur dengan sendirinya, hukum alam akan berjalan kok” Bacaan hari ini, Matis bab 13 adalah tentang perumpamaan yang baik dan yang buruk, baik itu tentang biji yang ditabur, tentang gandum dan ilalang, dan masih ada beberapa perumpamaan lain, yang saat ini mejadi poin saya adalah, didalam perumpamaan tersebut ‘Sang Tuan” tidak semata mata memisahkan yang baik dan yang jahat, terlebih diperumpamaan tentang pukat ini. dimana pukat tersebut diseret kepantai dan ikannya dipisah disitu. Yang saya tahu pukat itu ada yang bisa ditarik masuk kedalam perahu (jaring), dan sepengetahuan saya biasanya didalam perahu tersebut nelayan sudah bisa memisahkan ikan yang bisa dijual atau tidak. Tetapi diperumpamaan ini kenapa harus dibawa kepantai terlebih dahulu? Jadi menurut pandangan saya, memang sebagai ‘ikan’ kita diijinkan oleh “Nelayan” untuk bercampur antara yang baik dan yang buruk, nanti pada saatnya sampai ditempat kita akan dipisahkan. Pada saat bercampurpun kita harus berjuang jangan sampai kita menjadi ‘ikan mati’ lalu digabung dengan ikan ikan yang tidak baik. Maka Gesekan didalam komunitas, baik itu omongan, perbuatan, dan hal yang lain janganlah membuat kita putus asa, janganlah membuat kita mundur dari pelayanan, karena kita harus bertahan hidup sampai dengan ‘Tuan’ kita yang memisahkan apakah kita ikan baik atau kita termasuk ikan yang harus dibuang. Mari kita tetap bertahan didalam pelayanan!!!! Prast Setelah membaca renungan hari ini Saya akan 35 www.DOJCC.com Fresh Juice ! Vol. 56 / 2014 Tugas Tatib Minggu 22 Juni di Gereja FX Kuta Kunjungan ke warung Erdi di Jimbaran Celebration meal di Rumah Jeff Sabtu 28 Juni 2014