7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 State of The Art

advertisement
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 State of The Art
Pada penelitian ini menggunakan beberapa state of the art (penelitian
sebelumnya) sebagai referensi untuk penelitian ini. Adapun state of the art yang
digunakan berupa jurnal untuk dijadikan acuan penelitian, yaitu:
Tabel 2.1 Jurnal State Of The Art
Nama dan
Tahun
Bambang
Judul
Persamaan
Perbedaan
Hasil Penelitian
Penelitian
Penelitian
Penelitian
Is
Social Penelitian ini Pada penelitian ini, Peran
Sukma
Media
Wijaya,
Impactful for tentang betapa informasi
Dianingtya
University’s
membahas
keterbukaan
sebuah (openness)
kuatnya peran instansi
s M. Putri Brand Image? media
(2013)
keterbukaan
sosial berpengaruh
tidak percakapan
(conversation)
(Vol. 12, No. dalam
signifikasi
tidak
3, 2013)
membangun
terhadap
berpengaruh
citra.
pembentukan citra signifikan
merk.
dan
terhadap
pembentukan
citra.
Namun
Peran komunitas
dan konektivitas
bermanfaat
terhadap
peningkatan
citra.
7
8
Afendi
The Use of
Penelitian
ini Peneliti
mencari Hasil penelitian
Hamat,
Social
menyatakan
tahu
Mohamed
Networking
bahwa
pembelajaran
Amin
Sites among
masyarakat era melalui
Embi,
Malaysian
sekarang
Haslinda
University
cenderung
meningkatkan
Abu
Students (Vol.
menggunakan
minat
mahasiswa sosial
media
Hassan
5, No. 3, June
media
sosial dalam
hal (SNS)
untuk
(2012)
2012)
dalam
apakah menunjukkan
bahwa
media mahasiswa
ini sosial (SNS) dapat cenderung
menggunakan
akademis.
bersosialisasi
kesehariannya.
daripada belajar.
Zainal
Facebook
Pada penelitian Pada penelitian ini, Dengan
Muttaqin
Marketing
ini,
(2011)
Dalam
sosial
hanya
Komunikasi
Facebook
pada
Pemasaran
dianggap
yang
media pemasaran
tidak Facebook,
didasarkan perusahaan tidak
media
dipakai, melakukan
Modern (Vol. sebagai media tetapi
1,
No.
2, yang
2011)
apa hanya
juga proses
oleh pemasaran
efisien dipengaruhi
dan juga trend penetapan harga.
bisnis,
setter
juga
yang
namun
baik digunakan
berkomunikasi
dalam
dengan
sebuah
perusahaan.
pelangganpelanggannya.
Tito
Optimalisasi
Siswanto
Sosial Media mengungkapka
(2013)
Sebagai
n
Media
berkembangny
Pemasaran
a teknologi dan sosial
Usaha
Penelitian
dalam Dengan
menyampaikan
bahwa informasi
Kecil informasi,
Menengah
UKM
mendorong
penggunaan
media
memerlukan media pada
lainnya mereka
seperti
potential
(Vol. 2, No. 1, perusahaan
Facebook
customer
Januari-Juni
memiliki
luas.
2013, hlm. 80- berpindah dari keterbatan
UKM,
dapat
blog, menjangkau
dikarenakan
untuk
sosial
dalam
lebih
9
86)
komunikasi
menyuguhkan
tradisional
ke informasi mereka.
modern seperti
sosial
media
Facebook.
Suzy
Azeharie
(2014)
Penggunaan
Dalam
Tujuan
dari Facebook
Media Sosial penelitian ini, penggunaan media memiliki
pengaruh yang
Oleh Peserta Partai
sosial ini bukan
besar
dalam
untuk
financial berkomunikasi
Konvensi
Demokrat
Partai
menggunakan
profit, melainkan dengan
masyarakat luas,
Demokrat
media
sosial murni
untuk
sekaligus dalam
(Vol.1, No. 1, seperti
memperkenalkan
menyukseskan
diri kepada publik. peningkatkan
2014)
Facebook
image.
untuk
memperkenalk
an diri kepada
publik.
Sama
halnya dengan
Flomart.
2.2 Ilmu Komunikasi
Manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya pasti melakukan
interaksi/komunikasi
dengan
manusia
lain.
Individu
yang
tidak
pernah
berkomunikasi dengan manusia lain dipastikan akan “tersesat”. Tanpa melibatkan
diri dalam komunikasi, seseorang tidak akan tahu bagaimana cara makan, minum,
atau bahkan berbicara sebagai manusia dan memperlakukan manusia lain secara
beradab, karena cara-cara berperilaku tersebut harus dipelajari melalui pengasuhan
keluarga dan pergaulan dengan orang lain yang intinya adalah komunikasi (Mulyana,
2008: 6)
10
2.2.1 Definisi Komunikasi
Kata komunikasi atau communication berasal dari kata Latin communis
yang artinya “sama”. Kata lain yang mirip dengan komunikasi adalah komunitas
(community). Komunitas adalah sekelompok orang yang berkumpul atau hidup
bersama untuk mencapai tujuan tertentu dimana mereka saling berbagi makna.
Tanpa ada komunikasi maka komunitas tidak akan ada. Komunitas sendiri
terbentuk dari pengalaman bersama masing-masing individu di dalamnya, dan
komunikasi berperan dalam menjelaskan kebersamaan tersebut, contohnya
komunitas mahasiswa marketing komunikasi di Bina Nusantara Himmarcomm
(Mulyana, 2008: 46).
Susanne K. Langer, mendefinisikan komunikasi sebagai suatu simbol yang
digunakan untuk menunjuk suatu hal, berdasarkan kesepakatan komunitas.
Lambang tersebut bisa meliputi pesan verbal (kata-kata), perilaku non verbal, dan
objek, misalnya memasang bendera di halaman rumah untuk menyatakan
penghormatan terhadap negara. (Mulyana, 2008: 92).
Berdasarkan definisi komunikasi diatas, komunikasi adalah sebuah proses
penyampaian pesan yang dapat berupa simbol, dimana proses tersebut dilakukan
untuk
membentuk
sebuah
kesamaan
pendapat
dalam
sebuah
komunitas/kelompok, agar pesan dapat dimengerti komunikan dengan baik.
2.2.2 Unsur-unsur dan Model Komunikasi
Berikut adalah proses komunikasi yang dikonstruksikan ke dalam sebuah
model komunikasi dari Harold Lasswell (Mulyana, 2008: 147):
Gambar 2.1 Model Komunikasi Lasswell
11
Pengertian dari masing-masing unsur proses komunikasi Lasswell sebagai
berikut:
1. Who
Adalah pihak yang merupakah sumber dari sebuah pesan dan merangsang
terjadinya sebuah komunikasi. Pihak tersebut biasanya adalah seorang
komunikator yang ingin menyampaikan sesuatu dari pikirannya. Pihak juga
dapat berupa kelompok, organisasi, atau bahkan sebuah negara.
2. Say What
Merupakan
inti
dari
sebuah
komunikasi yang
ingin
disampaikan
komunikator kepada komunikan atau dapat disebut isi pesan. Pesan tersebut
dapat berupa simbol verbal/non verbal yang mewakili pemikiran, gagasan,
dan maksud sumber.
3. In Which Channel
Adalah saluran komunikasi atau media apa yang digunakan komunikator
untuk menyampaikan pesannya kepada komunikan. Media tersebut tidak
hanya media elektronik/cetak, namun dapat dilakukan secara face to face
dengan komunikan. Saluran komunikasi yang dipilih disesuaikan dengan
keadaan. Contoh pesan dari presiden untuk masyarakat Indonesia pastinya
akan menggunakan media cetak dan elektronik karena tidak memungkinkan
untuk melakukan face to face.
4. To Whom
Merupakan target dari terjadinya sebuah proses komunikasi. Target ini bisa
terdiri dari satu orang atau lebih. Pesan verbal/non verbal yang disampaikan
akan diterjemahkan oleh audiens berdasarkan tingkat pengetahuan dan
persepsi masing-masing individu dan menjadi sebuah gagasan yang dapat
dimengerti.
5. With What Effect
Pengaruh yang terjadi pada komunikan yang merupakan dampak dari pesan
yang didapat dari komunikator. Perubahan tersebut dapat berupa
bertambahnya pengetahuan, perubahan perilaku, hiburan.
12
Model komunikasi di atas merupakan bentuk komunikasi dasar yang dilakukan
oleh Flomart (PT Persada Asri Mandiri). Dimana Flomart mengirimkan pesan
atau informasi berupa profile perusahaan dan produk Flomart yang ingin
disampaikan melalui Facebook Fan Page kepada masyarakat terutama target
market seperti decorator dan florist, dengan harapan setelah pembaca menerima
informasi tersebut, mereka mendapatkan sebuah pengetahuan baru tentang
Flomart sehingga adanya peningkatan citra perusahaan atau bahkan melakukan
perubahan sikap dengan terjadinya pembelian, dan lain sebagainya.
2.3 Definisi New Media
Dennis McQuail (Rendro, 2010:243) mengatakan new media adalah sebuah
teknologi komunikasi yang memiliki fitur terbaru dibandingkan teknologi lainnya,
dibuat dengan cara digital dan banyak tersedia untuk digunakan oleh personal
sebagai sebuah alat komunikasi. McQuail menyebutkan media yang digunakan
dalam new media adalah internet. Penggunaan internet sebagai media memiliki
beberapa fungsi seperti memberikan hiburan dan memberikan informasi yang telah
menyebar ke seluruh dunia serta dapat menghubungkan orang-orang dari belahan
dunia untuk bisa berkomunikasi dan berinteraksi sosial secara jauh tanpa terkendala
oleh waktu dan tempat.
2.4 Teori Uses and Gratifiation
Dalam penelitian ini, salah satu pendekatan yang digunakan dalam melihat
penggunaan media atau internet di khalayak adalah pendekatan uses and
gratification.Teori uses and gratification seperti dirintis oleh Jack M. Leod (Pawito,
2007: 207) memberikan penekanan pada kecenderungan khalayak yang aktif dalam
mengkonsumsi media, dimana individu akan mengikuti keinginan mereka dalam
memilih isi media yang mereka butuhkan dan lewat media apa mereka ingi
mendapatkan informasi tersebut.
2.4 Media Sosial
Menurut e-book Asdani Kindarto (2010: 1) yang berjudul Efektif Blogging
Dengan Aplikasi Facebook, di abad 20 sekarang ini pemanfaatan media sosial telah
menjadi gaya hidup sebagian besar masyarakat di dunia. Dan dengan didukung oleh
13
kemunculan internet yang semakin pesat, media sosial lama-kelamaan menjadi
sarana komunikasi utama bagi masyarakat. Di samping sebagai sarana komunikasi
dengan kerabat, kegunaan sosial media berkembang menjadi tempat orang-orang
mengekspresikan diri, mencari teman baru, memberikan informasi kegiatan seharihari, menuangkan ide, serta menjadi media peningkatan citra perusahaan.
Berdasarkan e-book Zarella Dan (2010: 1) yang berjudul The Social Media
Marketing Book, Media sosial adalah sebuah teknologi baru yang memberikan
banyak keuntungan lebih dari media tradisional seperti televisi, koran, radio, dan
majalah. Seperti contoh ketika perusahaan ingin memasang iklan di sebuah majalah,
mereka harus mengeluarkan biaya yang sangat besar. Sedangkan memasang iklan
melalui teknologi media sosial lebih praktis (ekonomis) bagi perusahaan, hanya
cukup memasukan konten menarik yang ingin disampaikan dengan bebas (tanpa
batasan kata), dan konten tersebut dalam sekejap dapat dilihat oleh ribuan bahkan
jutaan viewers dengan jangkauan yang luas (worldwide). Yang terpenting adalah
viewers dapat memberikan feedback langsung kepada perusahaan tanpa harus
menulis surat kepada editorial seperti di majalah. Berikut adalah beberapa sosial
media sosial terpopuler sekarang ini antara lain Facebook, YouTube, Twitter,
Instagram.
Kini banyak perusahaan yang mulai sadar akan pentingnya media sosial dan
pengaruh positifnya dalam meningkatkan citra mereka, sehingga mereka mulai
mengalihkan
strategi
peningkatan
citra
perusahaan
melalui
media
sosial
dibandingkan media konvensional dikarenakan scope media sosial yang jauh lebih
luas. Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa media sosial memiliki peran
yang sangat penting dalam membantu meningkatkan citra perusahaan.
2.5 Manfaat Komunikasi Media Sosial
Dalam media sosial sering terbentuk komunitas online salah satunya seperti
Facebook Fan Page Flomart. Berikut adalah beberapa manfaat dari komunikasi
melalui media sosial (Zakaria, 2011: 12):
A. Tempat berkumpul (connecting)
Media
sosial memberikan
kesempatan
bagi
orang-orang untuk saling
berkomunikasi dimana pun dan kapanpun, baik dalam skala besar atau kecil.
B. Tempat berdiskusi (creating opinion)
14
Media sosial seringkali menjadi tempat untuk para users berdiskusi dalam artian
media sosial memberi kesempatan kepada orang-orang yang memiliki opini dan
mau membaginya. Melalui media ini masyarakat dapat berperan sebagai
jurnalistik, penulis sekaligus komentator.
C. Tempat belajar (content sharing)
Melalui media sosial, orang-orang dapat belajar hal yang baru. Hal ini mereka
dapatkan dari content sharing melalui media sosial dimana user dapat
mengunduh suatu konten dan mempublikasikannya dengan tujuan berbagi kepada
orang lain yang memiliki minat yang sama. Contoh sosial media yang memiliki
ciri ini adalah Facebook.
D. Tempat bersosialisasi
Banyak orang yang merasa nyaman melakukan komunikasi melalui internet
dibandingkan berkomunikasi secara langsung atau offline.
E. Relationship building
Membangun komunitas orang-orang yang mempunyai ketertarikan atau
kepentingan yang sama terhadap sesuatu.
F. Team building
Melalui media sosial, orang-orang dapat saling berkolaborasi untuk membangun
tin dalam rangka menyelesaikan target proyek bersama-sama.
2.6 Facebook
Gambar 2.2 Facebook
Sumber: www.facebookbrand.com (Agustus 2015)
15
Menurut e-book Zarella Dan (2010: 67) yang berjudul Social Media Marketing
Book, Facebook adalah sebuah situs social networking yang paling popular di era
sekarang ini dengan jumlah pengguna yang mencapai 500 juta orang dan terus
bertambah. Situs yang dibuat oleh Mark Zuckerberg sejak tahun 2004 ini awalnya
hanya berorientasi untuk mahasiswa di Universitas Harvard dan dengan bantuan
perkembangan teknologi Facebook sekarang dikenal luas oleh hampir semua orang
di seluruh dunia untuk menghubungkan users dari negara atau benua berbeda.
Dengan Facebook masyarakat bisa saling berbagi informasi dengan user lainnya, dan
hal ini dilihat sangat menguntungkan serta ideal bagi perusahaan untuk melakukan
peningkatan citra. Hingga hari ini, Facebook dianggap memiliki audience lebih
banyak dibandingkan dengan media massa televisi dan koran. Oleh karena itu
Facebook dikategorikan sebagai saluran media massa yang mempunyai taraf
kompetitif tinggi dan pergerakan yang cepat.
Berikut adalah beberapa keuntungan yang didapat perusahaan dengan
menggunakan Facebook sebagai sarana pemasaran produk atau jasa mereka, antara
lain:
A. Branding
Dengan Facebook, merek sebuah perusahaan dapat lebih dikenal oleh masyarakat
luas melalui posting mereka. Dan hal paling utama yaitu Facebook dapat
menciptakan merek mereka dan menanamkannya ke dalam pikiran para calon
konsumen.
B. Keterlibatan Pelanggan
16
Melalui penawaran khusus yang ditawarkan perusahaan melalui iklan pada
Facebook Fan Page, hal tersebut dapat menimbulkan keterlibatan calon
konsumen untuk membeli produk atau jasa perusahaan.
C. Drive Web Traffic
Dengan
perusahaan
menyisipkan
official
website,
hal
tersebut
dapat
meningkatkan rasa ingin tahu calon konsumen tentang perusahaan dan mereka
akan mengunjungi website tersebut.
D. Klien
Dengan Facebook Fan Page, perusahaan dapat berinteraksi langsung dengan
konsumennya melalui share foto dan informasi, serta penerimaan kritik dan
saran.
E. Pemasaran virus
Seperti virus, Facebook bisa dengan cepat menjangkau audience dengan radius
yang luas dan berpengaruh untuk meningkatkan brand awareness.
F. Iklan Ekonomis
Memasang iklan di Facebook jauh lebih ekonomis dibandingkan memasang iklan
di media cetak atau elektronik lainnya. Di sisi lain Facebook sudah memiliki
banyak user sehingga penyebaran iklan sangat luas dan cepat.
Keuntungan-keuntungan tersebut bisa didapat oleh perusahaan apabila perusahaan
melakukan penanganan rutin akun Facebook Fan Page. Karena apa yang tertera di
Facebook Fan Page merupakan refleksi dari sebuah perusahaan. Apabila ada
konsumen yang memberikan complain maka hal tersebut harus segera ditangani,
karena jika tidak hal tersebut dapat menimbulkan penilaian negatif dari konsumen
lain atau potential customer yang membaca konten tersebut. Oleh karena itu, konten
yang selalu diperbaharui secara berkala dan fresh merupakan salah satu hal penting
dalam rangka meningkatkan citra perusahaan.
2.7 Citra
2.7.1 Definisi Citra
(Ruslan, 2008: 75) Dalam dunia humas, citra merupakan tujuan utama dan
sekaligus sebuah reputasi dan prestasi yang hendak dicapai. Citra itu sendiri
sifatnya abstrak, namun citra dapat dirasakan wujudnya melalui penilaian baik
atau buruk, seperti penerimaan tanggapan positif atau negatif yang diberikan
17
publik atau khalayak terhadap sebuah organisasi. Citra pada dasarnya berasal dari
nilai kepercayaan yang diberikan secara individual oleh khalayak. Nilai-nilai
kepercayaan tersebut diakumulasikan dan dalam waktu cepat atau lambat akan
membentuk sebuah opini publik yang lebih luas, yaitu citra. Secara logika, ketika
sebuah organisasi mengalami krisis kepercayaan hal tersebut dapat berdampak
negative terhadap citra dimana dapat terjadi penurunan citra sampai pada titik
terendah yaitu lost of image.
Citra dibentuk bukan hanya melalui iklan yang menyatakan dirinya sebagai
yang terbesar dan terbaik, namun citra tidak terlepas dari bentuk kualitas barang
atau jasa yang diberikan kepada konsumen. Contohnya seperti jasa angkutan
penerbangan, meskipun mereka memasarkan citra secara elegan melalui media
massa, hal tersebut tetap harus mereka buktikan dengan kualitas pelayanannya
yang selalu ontime dan yang paling penting tidak adanya peristiwa pesawat jatuh
hingga terekspos oleh media. Karena apabila hal itu terjadi, maka proses
pemulihan kepercayaan dan citra akan membutuhkan proses waktu yang cukup
lama, dan bahkan mereka bisa kehilangan citra perusahaan.
Berikut adalah beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan oleh
perusahaan untuk mendapatkan citra yang baik atau positif (Febriani, 2008: 41):
A. Recognition
Mencerminkan tingkatan atau level dari kesadaran merek (brand awareness).
Kesadaran (awareness) menggambarkan keberadaan merek di dalam benak
konsumen, yang dapat menjadi penentu pembelian. Meningkatkan kesadaran
adalah mekanisme untuk memperluas pasar merk. Kesadaran juga
mempengaruhi persepsi dan tingkah laku.
B. Reputation
Reputation merupakan status yang dibentuk oleh perusahaan terhadap suatu
produk dengan cara meningkatkan kualitas keseluruhan produk itu sendiri.
Dengan kata lain reputation merupakan kualitas yang dirasakan oleh
konsumen yang dibentuk perusahaan.
C. Affinity
Yang dimaksud dengan affinity adalah emotional relationship yang timbul
antara sebuah merk dengan konsumennya. Affinity sejajar dengan asosiasi
positif yang membuat konsumen menyukai suatu produk. Pada umumnya
18
asosiasi positif merk (terutama yang membentuk citra merk) menjadi acuan
konsumen dalam keputusan pembelian dan loyalitas pada merek tersebut.
D. Domain
Domain menyangkut seberapa besar luas jangkuan yang didapat suatu merk
di masyarakat (scope).
2.7.2 Jenis-jenis Citra
Beberapa jenis citra yang ada di dunia Public Relation menurut Frank
Jefkins (Ruslan, 2008: 77)
A. Citra cermin (mirror image)
Perbedaan antara citra yang diyakini anggota atau pemimpin organisasi
dengan dan citra yang diyakini oleh masyarakat mengenai tanggapan
organisasi tersebut.
B. Citra kini (current image)
Pandangan khalayak tentang sebuah organisasi berdasarkan pengalaman dan
pengetahuan yang mereka dapat baik pengalaman pribadi atau semata-mata
dari orang luar yang terbatas. Hal tersebut membentuk citra organisasi masa
kini.
C. Citra keinginan (wish image)
Citra yang ingin dicapai oleh pihak manajemen terhadap organisasi. Citra
yang diharapkan adalah kesan yang selalu positif di mata publik. Namun
citra keinginan biasanya berbeda dengan kenyataan yang ada.
D. Citra perusahaan (coorperate image)
Sebuah bentuk citra yang jauh lebih besar dari hanya sekedar citra produk
atau jasa sebuah organisasi. Citra perusahaan adalah citra secara keseluruhan
sebuah organisasi, mulai dari sejarahnya, kualitas pelayanan, keberhasilan
finansial, hingga tanggung jawab organisasi terhadap lingkungan sosial
(CSR).
E. Citra majemuk (multiple image)
Citra yang melupakan pelengkap citra perusahaan. Dimana seorang PR
memperkenalkan identitas organisasi melalui logo, nama brand, seragam
karyawan, tampilan serta dekorasi gedung. Hal-hal tersebut kemudian
diintegrasikan ke dalam citra perusahaan.
19
F. Citra penampilan (performance image)
Citra yang terbentuk dari hasil kinerja atau penampilan para karyawan dan
professional organisasi, seperti kualitas pelayanan yang harus serba
menyenangkan serta memberikan kesan selalu positif. (Ruslan, 2008: 77):
2.8 Citra Merek
2.8.1 Definisi Citra Merek
(Wijarnako, 2005:80) Dalam dinamika pasar yang penuh persaingan, citra
merek mempunyai peran yang sangat penting karena membedakan suatu
perusahaan atau produk dengan yang lain. Produk mudah sekali ditiru, tetapi
merek khususnya citra merek yang terekam dalam benak konsumen, tidak dapat
ditiru. Citra merek adalah apa yang dipersepsikan oleh konsumen. Tanpa citra
yang kuat dan positif, sangatlah sulit bagi perusahaan untuk menarik pelanggan
baru, mempertahankan pelanggan yang sudah ada, serta meminta mereka
membayar dengan harga tinggi. Citra merek yang kuat harus bisa mencapai
ketiga sasaran di atas.
Citra merek sendiri dapat dibentuk melalui upaya kegiatan pemasaran yang terus
menerus dan konsisten agar terbentuk citra yang mantap dari merek produk atau
jasa perusahaan.
2.9 Hubungan Antara Variabel Media Sosial dan Citra
Di masa modern sekarang ini, media sosial sangat mendominasi masyarakat,
salah satunya media sosial Facebook. Hal ini juga dikemukakan oleh Zarella Dan
(2010: 67) dalam bukunya yang berjudul Social Media Marketing Book, bahwa
Facebook adalah sebuah situs social networking yang paling popular di era sekarang
ini dengan jumlah user hingga 500 juta orang dan terus bertambah. Dengan kemajuan
teknologi ini, banyak perusahaan yang mengalihkan strategi peningkatan citra
mereka dari media konvensial menjadi media modern seperti Facebook.
Hal ini juga dibuktikan dalam penelitian sebelumnya oleh Tito Siswanto (2013)
dalam bentuk jurnal yang berjudul “Optimalisasi Sosial Media Sebagai Media
Pemasaran Usaha Kecil Menengah”. Dalam jurnal ini dijelaskan bahwa pesatnya
perkembangan dunia teknologi dan informasi dalam beberapa tahun terakhir
menjadikan internet sebagai alat komunikasi yang banyak diminati masyarakat. Hal
20
inilah yang melatarbelakangi perubahan komunikasi konvensional menjadi modern
dan serba digital. Sosial media dengan segala kelebihan dan fiturnya terbukti mampu
memberikan fasilitas yang tidak kalah dengan media lain yang membutuhkan biaya
tinggi. Sehingga bukan tidak mungkin jika media sosial digunakan secara optimal
dapat meningkatkan citra perusahaan.
2.10 Kerangka Pemikiran
Tabel 2.2 Kerangka Pemikiran
Sumber: (Zakaria, 2011: 12), (Nurudin, 2009: 65), (Febriani, 2008: 41):
Media Sosial Facebook
(Variabel X)
1. Connecting
2. Informative
3. Persuasive
4. Creating Opinion
5. Content Sharing
1.
2.
3.
4.
Citra Flomart
(Variabel Y)
Recognition
Reputation
Affinity
Domain
Dalam kerangka pemikiran, terdapat tiga
teori
yang dijadikan acuan untuk melakukan
penelitian ini. Pada variabel Media Sosial Facebook (X) teori yang digunakan yaitu
menurut (Zakaria, 2011: 12) dan (Nurudin, 2009: 65) mengenai manfaat komunikasi
melalui media sosial. Sedangkan pada variabel Citra Flomart (Y) digunakan teori
(Febriani, 2008: 41) mengenai faktor penting untuk meraih citra positif.
Download