5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Pemasaran Istilah

advertisement
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Komunikasi Pemasaran
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris Communication berasal
dari kata Latin Communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti
sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna.1
Untuk mempelajari masalah promosi lebih dalam, lebih dulu akan
dibahas masalah komunikasi pemasaran. Meskipun kedua istilah promosi dan
komunikasi pemasaran ini sering di anggap sama, tetapi sebenanrnya mempunyai
arti yang berbeda2. Komunikasi pemasaran merupakan pertukaran informasi dua
arah antara pihak-pihak atau lembaga-lembaga yang terlibat dalan pemasaran.
Pertukaran dua arah ini kadang-kadang disebut sebagai dialog pemasaran atau
secara luas komunikasi pemasaran dapat didefinisikan sebagai kegiatan
komunikasi yang dilakukan pembeli dan penjual, dan merupakan kegiatan yang
membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan
agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih
baik 3. Sedangkan menurut Swastha (1999), promosi merupakan arus informasi
atau persuasi satu arah, dan hanya dilakukan oleh satu organisasi atau individu
tertentu. Ini berbeda dengan komunikasi pemasaran yang bertujuan untuk
memuaskan semua pihak.
Semua pihak yang terlibat dalam
proses komunikasi pemasaran
melakukan cara yang sama, yaitu mendengarkan, bereaksi, dan berbicara sampai
tercipta hubungan pertukaran yang memuaskan. Pertukaran informasi, penjelasanpenjelasan yang bersifat membujuk, dan negosiasi merupakan seluruh bagian dari
proses tersebtu. Komunikasi pemasaran dapat membantu mempertemukan
pembeli dan penjual bersama-sama dalam suatu hubungan pertukaran,
menciptakan arus informasi antara pembeli dan penjual yang membuat kegiatan
1
Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy MA, Ilmu Komunikasi Teori dan Prakter, PT. Remaja Rosda Karya. Bandung 1994 (11)
Swasta, Basu. Azas-azaz Marketing. Liberty, Yogyakarta, 1999
3
Ibid, Swastha, Basu. Hal 48
2
6
pertukaran lebih efisien, dan memungkinkan semua pihak untuk mencapai
persetujuan pertukaran yang memuaskan.
Salah satu bagian dari proses komunikasi adalah promosi. Promosi
dapat membantu pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran untuk memperbaiki
hubungan pertukaran dengan lainnya. Bagian lain dari proses komunikasi adalah
umpan balik. Umpan balik ini menunjukkan tentang apa pengaruh dari
komunikasi yang dilakukan serta memberi kemungkinan untuk menyesuaikan
usaha promosi terhadap keinginan pasar.
Sumber sebagai pihak yang mempunyai inisiatif untuk mengadakan
komunikasi dapat mengirimkan sesuatu berupa berita kepada suatu objek atau
pihak yang dituju (disebut penerima). Tentang seberapa jauh efektifitas umpan
balik kepada sumbernya.
Telah disebutkan di muka bahwa komunikasi pemasaran merupakan
pertukaran informasi dua arah antara pihak-pihak yang terlibat di dalam
pemasaran. Strategi diartikan sebagai rencana yang disatukan, menyeluruh dan
tepadu yang
mengaitkan
keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan
lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama
perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.4
Sedangkan promosi menurut William J Stanton adalah usaha menyampaikan
pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di
pasar.
Di dalam bukunya Chriss Fill mengatakan bahwa hal pertama yang
dianggap penting untuk membedakan strategi pemasaran dengan strategi
komunikasi adalah peran komunikasi dalam pemasaran dapat terlihat. Peran
strategi komunikasi adalah untuk mendukung dan mengkomunikasikan strategi
pemasaran. Hal kedua adalah strategi komunikasi harus membangun jalan terbaik
untuk mengkomunikasikan intensi pemasaran dari suatu organisasi terhadap
berbagai target pasar dan stakeholder.5 Masih menurut Chris Fill, dalam
Marketing Communication juga mengatatkan, komunikasi pemasaran merupakan
4
Lawrence R. Jauch & William F. Glueck. Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan, edisi Ketiga. Erlangga, Jakarta. 1996 Hal.
12
5
Chriss Fill, Marketing Communication, Frmae works, Theories and Application, Prentice Hall University, International Limited,
1995, hal 06
7
suatu proses dimana pihak perusahaan harus mempunyau suatu rencana
pemasaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga pencapaian akankontribusi
pada strategi korporasi dan dapat dilakukan melalui penggunaan sumber daya
perusahaan secara efketif.6
Suatu produk tidak akan diketahui khalayak sasarannya bila mana
produk tersebut tidak didukung oleh strategi pemasarannya. Hal kedua adalah
strategi komunikasi tersebut harus dapat mengkomunikasikan intensi pemasaran
dari suatu organisasi terhadap berbagai mengkonsumsikan intensi pemasaran dari
suatu organisasi terhadap berbagai target pasar dan stakeholder.
Chriss Fill juga mendefinisikan komunikasi pemasaran seabagai berikut
: “The process of presenting an integrated set of stimuli to a market with the
intens of evoking a desire set of responses within that market set and setting up
channels to receive. Interpret and act up massages from the market for the
purpose of modifying present company message and identifying new
communication opportunities”7
Maksud dari definisi tersebut adalah bahwa komunikasi pemsaran
merupakan suatu proses seperangkat stimuli yang terintegrasi pada sebuah pasar
dengan
tujuan mendapatkan seperangkat respon dari pasar dalam
rencana
promosi produk. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar bagan berikut :
6
Chriss Fill, Marketing Communication : Framework, theories and application, prentise hall University, International limited 1995,
Hal 5
7
Ibid
8
Gambar 1.1
Bagan A System of Marketing Communication
Sumber : Chriss Fill. Marketing Communication: Framework theories and
application, prentise hall University, International Limited, 1995, Hal. 18
Bagan di atas menggambarkan tentang suatu sistem komunikasi
pemasaran yang melingkupi strategi komunikasi yang di dalamnya terdapat unsurunsur komunikasi pemsaran beruoa periklanan, promosi penjualan, penjualan
tatap muka, publisitas dan penjualan pos langsung dengan beberapa faktor penting
yang mempengaruhinya yaitu : key factor analysis (SWOT), promotion,
objectives, positioning, communication budget dan research and evaluation.
Sehingga diketahui keefktifan komunikasi pemasaran yang dilakukan. 8
Penjelasan mengenai indikator-indikator strategi komunikasi pemasaran
pada bagan di atas adalah sebagai berikut :
1) Analisa faktor kunci (Key factor analysis)
Menganalisa tentang kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness),
peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats)
2) Tujuan
Menganalisa tujuan dari komunikasi pemasaran terhadap produknya
3) Strategi
Menganalisa
strategi-strategi
yang
digunakan
dalam
mengkomunikasikan pemasaran produknya.
4) Pelaksanaan
Menganalisa
tentang
pelaksanaan
strategi
promosi
yang
direncanakan terhadap produknya
5) Anggaran
Menganalisa berapa besar anggaran yang akan dikeluarkan dalam
melaksanakan strategi pemasarannya.
Komunikasi pemasaran bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan
keberhasilan suatu usaha tetapi, merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan
8
Chriss Fill. Marketing Communication: Framework theories and application, prentise hall University, International Limited, 1995,
Hal. 18
9
perusahaan, cara yang ditempuh dalam memasarkan produk harus melihat dan
memahami situasi dan kondisi pasar serta mampu menggunakan media yang tepat
sebagai saluran komunikasi.
Chriss Fill berpendapat mengenai sistem komuniksi pemasaran yang
mengatakan bahwa di dalam sistem komunikasi pemasaran terdapat bauran
pemasaran, yang mana bauran pemasaran tersebut adalah bagian penting dari
setiap perencanaan pemasaran di dalam sebuah perusahaan sebagai salah satu
faktor kunci keberhasilan. Namun semua hal tersebut tidak terlepas dari peran
penting sebuah komunikasi dalam pemasaran atau biasa disebut juga dengan
komunikasi pemasaran yang dilakukan antara produsen kepada konsumennya
dalam menyampaikan informasi tentang produk perusahaan agar diketahui oleh
khalayak sasaran dan bagaimana cara yang ditempuh itu berhasil dilakukan yaitu
dengan membuat suatu perencanaan baik dari segi strategi pemasarannya maupun
strategi komunikasinya dengan anggaran biaya yang sesuai.9
Dengan menggunakan kegiatan komunikasi pemasaran yang tepat dan
efektif maka pihak perusahaan dapat meningkatkan hasil penjualan dan menjaga
hubungan yang terjalin di dalam benak konsumen terhadap produk yang
konsumen
gunakan.
Untuk
lebih
meningkatkan
penjualan
produk
dan
mempertahankan keberadaan produk dipasaran, maka perlu adanya peningkatan
kegiatan promosui seperti memberikan bonus, hadiah, demo dan aktifitas pameran
lainnya
yang
dapat
diadakan
di
tempat-tempat
tertentu
seperti
di
supermarket/hypermarket, mal-mal maupun tempat-tempat berpotensi lainnya.
2.2
Komunikasi Pemasaran Terpadu
Asosiasi Biro Iklan Amerika (American Asoosiciation of Advertising
Agencies) berhasil menyusun definisi komunikasi pemasaran terpadu yang
menjadi salah satu definisi pertama di bidang ini yaitu : “A concept of marketing
communication planning that recognizes the added value of communication
disciplines – for example, general advertising, direct response, sales promotion,
and public relations – and combines there disciplinies to provide claritym
9
Chriss Fill, Marketing Communication: Framework, theories and application, prentise hall University, International Limited, 1995,
hal 66
10
consistency, and maximum communications impact.10 (Suatu konsep perencanaan
komunikasi pemasaran yang mengakui nilai tambah dari suatu rencana
komprehensif – misalnya, iklan umum, respon langsung, promosi penjualan, dan
hubungan masyarakat – dan menggabungkan berbagai disiplin tersebut guna
memberikan kejelasan, konsistensi serta dampak komunikasi yang maksimal).
Definisi tersebut memusatkan perhatiaanya pada proses penggunaan
seluruh promosi untuk mencapai dampak atau efek komunikasi yang maksimal,
Namun beberapa pihak, antara lain Don Schultz dan rekan, menilai definisi
tersebut masih sempit atau bersifat terbatas yang tidak menggambarkan
komunikasi pemasaran terpadu yang sebenarnya. Schultz menginginkan
perspektif yang lebih luas yang mempertimbangkan seluruh sumber daya yang
tersedia menurutnya persepsi konsumen terdapat perusahaan dan/atau merek
dagangnya merupakan suatu sistensis dari berbagai pesan yang mereka terima
atau kontak yang mereka miliki seperti : iklan produk di media massa, harga
produk, desain atau bentuk produk, publikasi, promosi penjualan, pemasaran
langsung, websites, peragaan (display) produk dan bahkan bentuk toko atau outlet
dimana produk itu dijual. Dengan demikian perusahaan harus mengembangkan
suatu strategi komunikasi pemasaran yang menyeluruh (total).11
Instrumen dasar yang digunakan untuk mencapai tujuan komunikasi
perusahaan disebut dengan bauran pemasaran atau promotion mix.12
Secara tradisional, bauran promosi mencakup empat elemen yaitu :
iklan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), publik/humas dan
personal selling. Namun George dan Michael Belch menambahkan dua elemen
dalam promotion mix yaitu direct marketing dan interactive media. Dua elemen
yang terakhir ini telah digunakan secara luas oleh pengelola pemasaran dewasa ini
untuk berkomunikasi dengan khalayak sasarannya sebagaimana empat elemen
sebelumnya.13 Masing-masing elemen dari promotion mix tersebut dipandang
10
Don E. Schulz, Integrated Marketing Communication: Maybe Definition Is in the point of view, Marketing News, 1993 dalam
George E Belch & Michael A. Belch hal 11.
11
Don E. Schultz, Integrated Marketing Communication, Ibid.
12
George E. Belch & Micahel A. Belch, Advertising and Promotion, hal 14
13
George E. Belch & Michael A. Belc, Ibid, hal 14
11
sebagai suatu instrument komunikasi pemasaran terpadu yang memainkan peran
penting dalam program IMC.
2.2.1
Bauran Strategi Komunikasi Pemasaran (Promotion Mix)
Promosi ini bisa terdiri dari 4 (empat) macam kebijakan yaitu
mengenai produk, harga, saluran distribusi dan promosi. Salah satu dari
bauran pemasaran yaitu promosi yang dapat dipandang sebagai suatu
proses informasi dalam mengarahkan seseorang atau organisasi kepada
tindakan-tindakan
yang
dapat
menciptakan
pertukaran
dalam
pemasaran. Dalam hubungannya dengan pelaksanaan promosi ini yang
terpenting dan perlu untuk diperhatikan adalah dengan memilih dan
juga menentukan kombinasi yang baik dari variabel-variabel promosi
antara lain periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan
personal selling. Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan ini dapat
dimaksudkan untuk mempertahankan pasar yang telah dikuasai (market
share), selain itu juga di dalam kegiatan pemasaran dan promosi ini
tidak hanya mampu untuk menaikkan penjualan saja, tetapi juga akan
memberikan
keuntungan
sampingan
lain,
contohnya
dapat
menimbulkan biaya yang lebih rendah, keuntungan yang lebih tinggi,
dan lain sebagainya.
Promosi harus dilakukan dengan cara profesional sebagaimana
halnya bila kita mengelola bisnis yang lain. Begitu banyak perusahaan
yang mengurangi kegiatan promosinya disaat bisnis di dalam
perusahaan tersebut sedang mengalami penurunan, sebenarnya hal ini
merupakan sesuatu yang salah, karena dimana dengan mengurangi
biaya itu juga tidak dapat membantu dalam meningkatkan angka
penjualan, malah sebaliknya akan mempercepat penjualan sehingga
tidak akan menguntungkan atau juga akan menaikkan keuntungan dari
suatu perusahaan.
Dalam mementukan strategi bauran promosi yang tepat bagi
perusahaan, pemasar perlu mengetahui lima komponen dalam bauran
promosi yaitu :
12
2.2.1.1 Periklanan (advertising)
Periklanan merupakan suatu bentuk presentasi non
personal atau massal dan promosi ide, barang dan jasa dalam
media massa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.14
Mengenai pengertian iklan banyak dikemukakan oleh
para ahli marketing diantaranhya, adalah Advertising is often
regarded as a process of relatively persuasion based on
information about product benefits, which is designed to create
favorable mental impressions that “turn the mind toward”
purchase.15 (iklan kerap kali mengenai proses membujuk
dengan
menginformasikan
menggunakan
produk,
terlebih
yang
dahulu
mana
keuntungan
didesain
agar
menyenangkan dan menarik kesan agar pemikiran khalayak
dapat kearah membeli).
Any paid on non personal presentation of ideas, goods or
services by an identified sponsor16 (siapa yang membayar
bukan personal penyajian ide, barang atau jasa oleh yang
membiayai).
Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
Marketing adalah bentuk pemberitahuan secara terbuka baik
secara tertulis ataupun gambar, melalui tempat, ruang dan alat
penghubung untuk pengenal, pemberitahuaan, membujuk
untuk berbuat atau percaya pada satu hal. Dalam kegiatan
periklanan terdapat dua keputusan penting yang harus diambil
yaitu menentukan iklan yang harus disampaikan kepada pasar
yang dituju serta memilih media yang paling sesuai.
Pembuatan periklanan dimulai dengan merumuskan
sasaran pasar, kemudian membuat lima keputusan
14
utama
David W. Cravens. Strategi Marketing (Burr Ridge, Illionis : Richard D. Irwin, inc 1994) hal 499
Rossiter, John R. 1987. Advertising & Promotion Management, Singapore: McGraw-Hill Book Co. Hal 4
16
Kotler, Philips. Marketing Management Analysis, Planning, Implementationan & Control, Prentice-Hall International Inc. Hal. 569
15
13
dalam membuat program periklanan dan kelima keputusan
tersebut adalah :
1)
Mission (Misi) : Apakah tujuan periklanan
2)
Money (Uang) : Berapa banyak yang dibelanjakan
3)
Message (Pesan) : Pesan apa yang disampaikan
4)
Media : Media apa yang digunakan
5)
Measurement : Bagaimana mengevaluasi hasilnya
Dari lima keputusan tersebut dimaksudkan dalam
menyusun
pembangunan
program
periklanan
dimulai
menentukan misi yaitu tujuan periklanan apakah iklan tersebut
telah ditetapkan, maka kemudian ditentukan sejumlah uang
yaitu besarnya anggaran untuk periklanan tersebut dan setelah
itu baru dilakukan evaluasi guna mengetahui pengaruh iklan
terhadap volume penjualan.
Keuntungan dari periklanan adalah rendahnya biaya
dalam tiap pemunculan iklan (low cost per exposure), media
yang bervariasi (surat, majalah, televisi, radio dan sebagainya),
isi pesan yang konsisten, dan kesempatan untuk mendesain
pesan yang kreatif. Selain itu daya tarik dan pesan dapat
disesuaikan bila tujuan komunikasi berubah. Kerugian
periklanan adalah tidak terjadinya interaksi secara langsung
dengan pembeli dan mungkin saja tidak berhasil menarik
perhatian. Di samping itu, isi pesan juga cenderung tetap
selama periode atau durasi tertentu. Dalam membuat program
periklanan, manajer pemasaran harus selalu dimulai dengan
mengidentifikasikan pasar sasaran dan motif pembeli, setelah
itu manajer pemasaran baru membuat kepurtusan
1) Menentukan Tujuan Periklanan
Langkah pertama dalam pembuatan program periklanan
adalah menentukan tujuan periklanan. Tujuan ini harus berasal
dari keputusan sebelumnya mengenai pasar sasaran, penentuan
14
posisi pasar dan bauran pemasaran. Tujuan periklanan dapat
digolongkan
menurut
sasarannya,
apakah
ini
untuk
menginformasikan, membujuk atau mengingatkan. 17
Periklanan infiormatif berarti pemasar harus merancang
iklan sedemikian rupa sehingga hal-hal penting mengenai
produk bisa disampaikan dalam pesan iklan. Iklan yang
menonjolkan aspek manfaat produk biasanya dikategorikan
sebagai iklan bersifat informatif. Pesan iklan untuk peluncuran
produk
juga
biasanya
bersifat
informative
yaitu
memberitahukan pasar tentang suatu produk, dalam hal ini
pihak produsen harus menjelaskan pelayanaan apa saja yang
tersedia,
mengusulkan
kegunaan
baru
suatu
produk,
memberitahukan pasar tentang perubahan harga, menjelaskan
cara kerja suatu produk.
Periklanan yang bersifat membujuk berperan penting
bagi perusahaan dengan tingkat persaingan tinggi. Tujuan
pemasar adalah mencoba meyakinkan konsumen bahwa merek
yang ditawarkan adalah pilihan yang tepat. Iklan yang bersifat
membujuk biasanya dituangkan dalam pesan-pesan iklan
perbandingan. Pemasar berusaha membandingkan kelebihan
produk yang ditawarkan dengan produk lain yang sejenis.
Produk-produk konsumsi sangat sering menggunakan iklan
perbandingan dengan tujuan membujuk.
Pada umumnya iklan yang bersifat mengingatkan
digunakan untuk produk-produk yang sudah mapan dan
mempunyai kelompok konsumen tertentu.18 Mengingatkan
pembeli bahwa produk mungkin akan dibutuhkan kemudian
hari walau tidak sedang musimnya dan mengingatkan pembeli
dimana dapat membelinya.
17
18
Ibid Hal 159
Ibid hal 277
15
2)
Membeli Pesan Periklanan
Pesan iklan harusnya bermula dari konsep produk yang
kuat karena sudah semestinya yang hendak di komunikasikan
dalam pesannya adalah benefit produk. Dengan semakin
banyaknya konsep alternatif iklan-iklan yang dibuat sebelum
kita menetapkan pilihan akan memperoleh hasil yang lebih
baik namun jika semakin banyak waktu yang dihabiskan oleh
pekerja kreatif untuk menghasilkan sejumlah alternatif iklan
maka akan semakin banyak biaya yang dikeluarkan dalam
pemb uatan iklan tersebut.
3)
Pembentukan Pesan
Pada prinsipnya pesan produk, manfaat utama yang
ditawarkan merek harus diputuskan sebagai bagian dari
pengembangan konsep produk. Dalam konsep ini terdapat
sejumlah kemungkinan pesan.
4) Keputusan Tentang Media
Perencana media harus tahu kemampuan masingmasing jenis media dan setelah memilih pesan iklan, tugas
pengiklan berikutnya adalah memilih media periklanan untuk
menyampaikan pesan iklannya. Tahap-tahapannya adalah
memutuskan jangkauan, frekuensi dan dampak, pemilihan
media merupakan upaya untuk menemukan media yang paling
efektif dan efisien untuk menyampaikan jumlah paparan yang
diinginkan kepada audiens sasaran memilih jenis-jenis media
utama. 19
Jenis media iklan terdiri atas iklan lini atas (above the
line) dan iklan lini bawah (below the line). Iklan lini atas
dikuasai oleh lima media yang berhak mengatur pengakuan
dan pembayaran komisi kepada biro-biro iklan, yaitu : Pers
19
Ibid hal 162
16
(koran dan majalah), radio, televisi, lembaga jasa iklan luar
ruang dan sinema/bioskop. 20
Diluar media-media itu adalah media-media yang tidak
memberikan komisi dan pembayaran sepenuhnya berdasarkan
biaya-biaya operasi plus sekian persen keuntungan yaitu mulai
dari
directmail,
pameran-pameran,
perangkat-perangkat
peragaan (display) di tempat-tempat penjualan langsung,
selebaran dan pengumuman penjualan serta berbagai media
lainnya.21
Iklan lini bawah lainnya adalah literatur penjualan
seperti leaflet, folder, brosur/booklet, broadsheet (peta, atlas,
poster) katalog dan sebagainya; benda-benda pajangan
ditempat penjualan seperti alat peraga bergerak, poster, stiker,
contoh kemasan, produk sisa, sample dan sebagainya; iklan di
udara seperti pesawat, balon udara dan sebagainya; kalender,
tas iklan; bendera; cindera mata; lencana; iklan buku; jepitan
kertas dan lain-lain. 22
2.2.1.2 Penjualan Personal (Personal Selling)
Kegiatan penjualan perorangan terutama berkaitan
dengan persuasi pada kontrak pertama produsen dan pasar.
Bagi perusahaan yang menjual lewat saluran distribusi,
kegiatan ini diarahkan kepada pedagang besar, pengecer,
distributor, agen dan sebagainya.
Personal selling is face to face interaction with one or
more prospective purchase for the purpose of making sales.
(penjualan perorangan adalah interaksi tatap muka dengan satu
20
Ibid hal 163
Frank Jefkins, Periklanan (Jakarta Erlangga 1996) hal 86
22
Ibid hal 164
21
17
atau lebih calon pembeli dengan maksud membuat jumlah
penjualan).23
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa personal
selling merupakan presentasi lisan dalam suatu percakapan
dengan satu atau lebih calon pembeli ditujukan untuk
menciptakan
penjualan.
Tujuan
pemasaran
bagi
suatu
perusahaan adalah untuk menambah jumlah penjualan yang
menguntungkan dengan menawarkan pemenuhan kebutuhan
dalam jangka panjang dan penjualan personal merupakan cara
promosi yang paling penting untuk mencapai tujuan ini
dibandingkan dengan cara-cara promosi lainnya. Dalam
operasi penjualan persorangan memiliki sifat-sifat sebagai
berikut :
1)
Personal Confrontation adalah berhadapan langsung
dengan
pembeli
dimana
penjualan
tatap
muka
melibatkan segala macam hubungan secara langsung.
2)
Cultivation adalah penjualan tatap muka memungkinkan
berkembangnya segala macam hubungan
3)
Respons penjualan tatap muka membuat pembeli seolaholah berkewajiban mendengarkan percakapan tenaga
penjual, karena penjualan ini merupakan komunikasi dua
arah.
2.2.1.3 Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan atau disingkat promo merupakan
unsur utama dalam kampanye pemasaran. Secara luas promosi
penjualan
dapat
didefinisikan
sebagai
bentuk
persuasi
langsung melalui penggunaan berbagai intensif umumnya
berjangka pendek yang dapat diatur untuk merangsang
23
Kotler,Philip. Op Cit. Hal 344
18
pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah
barang yang dibeli konsumen atau pedagang. 24
Promosi penjualan dicapai secara luas oleh berbagai
organisasi termasuk produsen, distributor, pengecer, asosiasi
pedagang, dan organisasi non profit. Belakangan ini promosi
penjualan makin poluler sehingga proporsinya terhadap total
anggaran iklan dan promosi terus meningkat dari tahun ke
tahun.
Promosi
penjualan
merupakan
salah
satu
jenis
komunikasi yang sering dipakai oleh pemasar. Sebagai salah
satu elemen bauran promosi, promosi penjualan merupakan
unsur penting dalam kegiatan promosi produk. Promosi
penjualan merupakan upaya pemasaran yang bersifat media
dan non media untuk merangsang coba-coba dari konsumen,
meningkatkan
permintaan
dari
konsumen
atau
untuk
memperbaiki kualitas produk. Upaya pemasaran melalui
promosi penjualan dilakukan dalam jangka pendek. Promosi
penjualan tidak bisa dilakukan terus menerus sepanjang tahun
karena selain akan menimbulkan kerugian bagi pemasar juga
konsumen tidak akan lagi mampu membedakan periode
promosi penjualan dan hasilnya juga tidak akan efektif.25
Walaupun alat promosi pernjualan sangat beragam
semuanya memberikan tiga manfaat yang berbeda, yaitu :
Pertama, Komunikasi, promosi penjualan menarik perhatian
dan biasanya memberikan informasi yang dapat mengarahkan
konsumen kepada produk. Kedua, Intensif, promosi penjualan
menggabungkan
sejumlah
kebebasan,
dorongan
atau
kontribusi yang memberi nilai bagi konsumen. Ketiga, Ajakan,
24
25
Ibid hal 109
Teddy Pawitra, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran Pengantar, Penrtbut Remaja Rosdakarya, Bandung hal 297
19
promosi penjulan merupakan ajakan untuk melakukan
transaksi pembelian sekarang. 26
Keuntungan lain dari promosi penjualan adalah bersifat
responsif terhadap peristiwa-peristiwa khusus. Misalnya pada
hari raya, hadiah yang diberikan dapat disesuaikan dengan
tema hari raya tersebut. Namun demikian biaya yang
dikeluarkan lebih besar dibandingkan dengan periklanan.
Meskipun demikian promosi penjualan bukan tidak memiliki
kelemahan. Dalam banyak kesempatan promosi penjualan
lebih
mendukung
upaya-upaya
promosi
dibandingkan
menggantikan periklanan dan penjualan personal.
Pengendalian perlu dilakukan untuk mencegah orangorang tertentu pengambil keuntungan dari penawaran bebas,
kupon dan intensif lainnya. Selain itu promosi dapat
mengurangi kesetiaan jangka panjang karena konsumen
cenderung lebih menggantungkan diri pada promosi khusus
daripada iklan.
2.2.1.4 Humas dan Marketing Public Relation
Publik adalah semua kelompok yang langsung atau
secara
potensial
berkepentingan
atau
berdampak
pada
kemampuan perusahaan mencapai tujuannya. Public Relations
mencakup berbagai program yang dirancangkan
untuk
mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau
produk-produknya. Dan fungsi utama Humas adalah : pertama,
hubungan dengan pers dengan menjanjikan berita dan
informasi tentang perusahaan dengan cara sepositif mungkin.
Kedua, Publisitas produk dengan mensponsori berbagai
program yang dapat memplubikasikan produk tertentu. Ketiga,
Komunikasi
26
Ibid hal 172
korporat
:
mengingkatkan
kesepahaman
20
organisasi melalui komunikasi internal dan ekternal. Keempat,
Lobi : menjalin hubungan erat dengan para penentu kebijakan
dana kalangan legislatif untuk mendukung atau justru
menggagalkan peraturan dan undang-undang tertentu. Kelima,
Konseling : memberi saran manajemen tentang isu-isu publik
dan bagaimana perusahaan mesti menyikapinya serta tentang
citra perusahaan.27
Manajer perusahaan dan humas tidak selalu sepakat.
Manajer pemasaran lebih berorientasi laba, sementara praktisi
humas melihat fungsi utamanya adalah menyiapkan dan
menyebarkan
komunikasi
Marketing
Public
Relations
berfungsi lebih jauh dari sekedar publisitas dan punya peran
penting dalam : mendukung peluncuran produk, membantu
repositioning, mempopulerkan kategori produk ternentu,
mempengarahui kelompok sasararn tertentu, membela produk
yang sedang dalam masalah. 28
Daya
tarik
publisitas
dan
hubungan
masyarakat
didasarkan pada tiga sifat khusus, yaitu :
1.
Kreditibiltas yang tinggi
Berita dan gambar lebih otentik dan dapat
dipercaya oleh pembaca dibandingkan dengan
iklan.
2.
Kesempatan menangkap pembeli yang tidak
menduga
Humas dapat menjangkau banyak calon pembeli
yang cenderung menghindari wiraniaga dan iklan.
Pesan diterima oleh pembeli lebih sebagai berita
bukan
sebagai
penjualan.
27
28
Ibid hal 123
Ibid hal 126
komunikasi
dengan
tujuan
21
3.
Dramatisasi
Seperti
halnya
periklanan,
kemampuan-kemampuan
suatu
perusahaan
atau
Humas
memiliki
untuk mendramatisasi
produk.
Keuntungan
publisitas dan humas terletak pada efisiensi biaya
karena perusahaan tidak membayar media massa
sebagai sarana promosi tersebut.
2.2.1.5 Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Secara garis besar pemasaran langsung memiliki empat
karakteristik, yaitu : Non Publik, pesan biasanya ditujukan
kepada orang tertentu. Disesuaikan, pesan dapat disesuaikan
untuk menarik orang yang dituju. Terbaru, sesuatu pesan dapat
disiapkan sangat cepat untuk diberikan kepada seseorang.
Interaktif, pesan dapat diubah tergantung pada tanggapan
orang tersebut.
Pemasaran langsung juga berhubungan dengan basis data
pelanggan dan basis data pemasaran. Basis data pelanggan
adalah kumpulan data komprehensif yang terogranisasi tentang
pelanggan atau calon pembeli individual yang terkini,
terjangkau, dan dapat dilakasanakan untuk mencapai tujuantujuan pemasaran (seperti produksi unggulan, penjualan
produk dan jasa, atau pemeliharaan hubungan pelanggan).
Basis
Data
Pemasaran
adalah
proses
pembentukan,
pemeliharaan dan pemakaian basis data pelanggan dan basis
data lain untuk berhubungan dan bertransaksi.
Perusahaan menggunakan basis data mereka dalam
empat cara, yaitu Pertama, mengidentifikasikan calon pembeli,
banyak
perusahaan
menghasilkan
penjualan
dengan
mengiklankan produk dan penawaran mereka. Iklan tersebut
biasanya memilih beberapa bentuk tanggapan seperti kartu pos
22
balasan atau nomor telepon bebas pulsa. Kedua, memutuskan
pelanggan mana yang harus mendapatkan penawaran tertentu.
Perusahaan
menetapkan
kriteria
yang
menggambarkan
pelanggan sasaran ideal untuk suatu penawaran. Ketiga,
memperdalam
membangun
kesetiaan
minat
mengingatkan
dan
pelanggan,
perusahaan
antusiasme
pelanggan
kembali
prefensi
mereka.
dapat
dengan
Keempat,
mengaktifkan kembali pembeli pelanggan. Perusahaan dapat
memasang
surat
oromatis
(pemasaran
otomatis)
yang
menigirimkan kartu ucapan selamat ulang tahun, selamat hari
raya dan sebagainya.
Sedangkan saluran utama pemasaran langsung antara
lain penjualan tatap muka, pemasaran direct mail, pemasaran
melalui katalog, telemarketing, pemasaran melalui televisi dan
media utama dengan tanggapan langsung lain. Pemasaran
melalui kios dan pemasaran melalui saluran online.
2.3
STP (Segmenting, Targeting & Positioning)
Dalam konsep pemasaran Strategi Komunikasi Pemasaran mutlak
diperlukan oleh suatu perusahaan. Di dalam menentukan strategi komunikasi
pemasaran tersebut, perusahaan tentunya memerlukan situasi pasar, pesaing, atau
pemain yang berkaitan dengan produk yang ditawarkan. Dengan perencanaan
strategi komunikasi pemasaran yang tepat dan sesuai, diharapkan adanya
peningkatan secara positif bagi kemajuan perusahaan.
Ada beberapa strategi dalam komunikasi pemasaran, akan tetapi dalam
penetilian ini yang menjadi landasan teori bagi penulis adalah strategi STP
(Segmentasi, Targeting, dan Positioning).29
29
Fill, Chris, 2005, Marketing Communication : engament, strategis, dan practtice. Edisi 4. Prentice Hall. Hlm. 332.
23
2.3.1 Segmentasi
Segmentasi adalah suatu strategi untuk memahami struktur pasar
dengan penempatan dan pengelompokan konsumen yang didefenisikan
dengan keinginan, daya beli, lokasi geografis, perilaku dan kebiasan
pembeli. Segmentasi pasar adalah suatu konsep yang sangat penting dalam
kehidupan ini. Bukan hanya untuk kepentingan bisnis, tetapi juga untuk
kegiatan nirlaba lainnya. Dalam kegiatan bisnis, segmentasi pasar
digunakan untuk memilih pasar sasaran, mencari peluang, menggerogoti
segmen pimpinan pasar, merumuskan pesan-pesan komunikasi. Melayani
lebih baik, menganalisis perilaku konsumen, mendesain produk dan lain
sebagainya. 30
Segmentasi pasar dapat dibagi menjadi beberapa cara, yaitu :
1)
Segmentasi Geografis, pembagian pasar menurut daerah unit
geografisnya, misalnya wilayah Jawa, Sumatera, Sulawesi, atau
luas daerah, luas kota, luas wilayah cakupannya.
2)
Segmentasi Demografis, pembagian pasar ke dalam kelompokkelompok berdasarkan variabel-variabel demografi seperti usia,
jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras,
kewarganegaraan. Variabel ini merupakan dasar yang paling
popular untuk membedakan kelompok-kelompok konsumen.
3)
Segmentasi Psikografis, para konsumen kita dibagi dalam
kelompok-kelompok yang berbeda-beda berdasarkan kelas sosial,
gaya hidup, dan ciri-ciri kerpribadian. Orang-orang dalam
kelompok demografi yang sama bisa memperlihatkan profil
psikografi yang sangat berbeda.
4)
Segmentasi Perilaku, konsumen dibagi kedalam kelompokkelompok berdasarkan pengetahuan sikap, penggunaan, atau
tanggapan mereka terhadap sebuah produk. Banyak pemasar
berpendapat bahwa variabel ini merupakan titik awal terbaik untuk
membuat segmen-segmen pasar.
30
Tjiptono, Fandy. Hal 228
24
2.3.2 Targeting
Pasar sasaran (targeting) adalah segmen yang dijadikan sasaran
pemasaran
produk.
Menurut
Rheinald
Kasali,
targeting
adalah
menetapkan target pasar untuk produk yang dihasilkan, yaitu satu atau
beberapa segmen pasar yang menjadi fokus dari kegiatan pemasaran yang
ada. Lima kriteria yang harus dipenuhi untuk mendapatkan target market
yang optmal, yaitu :
1)
Segmen yang besar, pada dasarnya sebagai seorang pemasar baru
sudah bisa menentukan produk tersebut untuk segmen yang mana,
karena tanpa segmen yang jelas kita hanya akan membuang dana
yang besar untuk promosi.
2)
Daya beli dan kesediaan membeli, disamping itu juga harus kita
lihat kemampuan daya beli dari para konsumen yang sedang kita
sasar.
3)
Perbedaan dengan segmen lain, kita harus bisa memberikan
perbedaan dengan segmen lain terutama untuk produk masyarakat.
4)
Ada tidaknya pesaing lain yang menguasi segmen tersebut, harus
kita lihat apakah produk kita merupakan produk pertama atau
hanya produk nomor dua. Hal ini akan sangat menentukan jenis
strategi yang hendak kita susun.
5)
Pasar dapat dijangkau media, sumber daya manusia memadai.
Perhatian kita terhadap sumber daya dari produk yang akan
dilempar ke pasar. 31
2.3.3 Positioning
Positioning adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan
suatu produk, merek, perusahaan, individu, atau apa saja dalam pemikiran
mereka yang dianggap sebagai sasaran konsumennya.32 Positioning
merupakan strategi komunikasi bukan strategi produk bagaimana suatu
31
32
Rhenal Kasali, op Cit. Hal 133
Rhenald Kasali. 1995. Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti Hal 153
25
produk dapat masuk dalam benak konsumennya, hal ini dilakukan agar
dapat mempengaruhi konsumennya untuk pengambilan keputusan.
Positioning ada beberapa cara yang digunakan antara lain :
1)
Penonjolan karakteristik produk
2)
Penonjolan harga dan mutu
3)
Penonjolan penggunaannya
4)
Positioning menurut kelas produk
5)
Positioning menggunakan simbol budaya
6)
Positioning langsung terhadap pesaing 33
Pada saat perusahaan memutuskan segmen mana yang harus atau
akan dimasuki perusahaan tersebut harus memutuskan posisi mana yang
ingin dikuasainya pada segmen tersebut. Seperti dituliskan sebelumnya
bahwa posisi suatu produk adalah bagaimana produk didefinisikan oleh
konsumen melalui sifat-sifat pentingnya posisi dibenak konsumen yang
ditempati oleh suatu produk relatif terhadap produk pesaingnya.
Dalam membentuk positioning suatu produk ada beberapa
kesalahan yang bisa terjadi ini harus dihindari agar tidak terjebak dalam
positioning itu sendiri, kesalahan-kesalahan itu adalah :
1)
Under Positioning, hal ini jika positioningnya tidak
dirasakan konsumen dan tidak memiliki posisi yang jelas
sehingga dianggap sama saja dengan produk lainnya di
pasar.
2)
Over positioning, adakalanya positioning menjadi terlalu
sampai sehingga dapat mengurangi minat konsumen yang
masuk dalam segmen pasarnya.
3)
Confused
positioning,
terlalu
banyak
atribut
yang
digunakan dapat membuat konsumen ragu dan bingung.
4)
Doubful positioning, positioning yang didukung dengan
bukti kuat akan diragukan kebenarannnya. Dapat terjadi
33
RhenaiKasali. 2000. Membidik Pasar Indonesia, Jakarta. Gramedia Pustaka Utama. Hal 162
26
karena bauran pemasaran yang diterapkan tidak konsisten
dengan keberadaan produk. 34
2.4
Analisa SWOT
Dalam dunia bisnis hampir seluruh perusahaan dan pengamat bisnis
dalam pendekatannya banyak yang menggunakan anlisis SWOT. Yang tujuannya
tak lain ialah untuk menyusun strategi-strategi jangka panjang sehingga arah dan
tujuan perusahaan dapat dicapai dengan jelas dan dapat segera diambil keputusan,
berikut semua perubahannya dalam menghadapi sengitnya persaingan yang ada.
SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan 35. Analisa SWOT didasarkan pada suatu logika
yang
dapat
membantu
memaksimalkan
kekuatan
(Strengh),
peluang
(Opprtunities), namun secara bersamaan dapat meninimalkan kelemahan
(Weakness) dan ancaman (Threats). SWOT membandingkan antara faktor
eksternal dan ancaman dengan faktor kekuatan dan kelemahan. 36
1)
Kekuatan (Strength)
Adalah situasi perusahaan yang berupa kompetisi, kapabilitas,
memberdayakan yang dimiliki oleh perusahaan, yang dapat
digunakan sebagai alternatif untuk menangani peluang dan
ancaman yang akan terjadi.
2)
Kelemahan (Weakness)
Adalah situasi internal perusahaan dimana kompetensi, kapabilitas,
sumber daya perusahaan sulit digunakan untuk menangani
kesemaptan dan ancaman yang terjadi.
3) Peluang (Opportunities)
Adalah situasi ekternal perusahaan yang berpotensi menghasilkan
suatu keuntungan bagi perusahaan. Perusahaan yang berada dalam
suatu industri yang sama secara umum akan merasa lebih
diuntungkan bila dihadapkan pada kondisi ekternal tersebut. Misal,
34
35
36
C.M. Lingga Purnama. 2004. Strategi marketing Plan. Gramedia Pustaka Utama. Hal 102-103
Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama. 2005
Tripomo, Tedjo, Udan. Manajemen Strategi. Bandung: Rekayasa Sains. 2005
27
ada segmen pasar tertentu yang belum dimasuki oleh pesaing,
maka secara umum akan menjadi peluang bagi perusahaan
manapun yang berhasil melihat pasar tersebut untuk mendapatkan
keuntungan.
4) Ancaman (Threat)
Adalah suatu keadaan ekternal yang berpotensi menimbulkan
kesulitan dimana perusahaan-peruasahaan yang berada dalam suatu
industri yang sama secara umum akan merasa dirugikan atau
dipersulit atau terancam bila dihadapkan pada kondisi ekternal
tersebut.
2.5
Strategi
2.5.1
Definisi Strategi
Seseorang
yang terlibat dalam bisnis, khususnya pemasaran,
tentunya akan berhadapan dengan lingkungan persaingan yang amat
dinamis. Perubahan lingkungan yang dinamis ini seringkali gagal
diantisipasi dengan baik oleh para pelaku bisnis, sehingga banyak sekali
perusahaan
yang
punya
nama
besar
berjatuhan
karena
gagal
mengantisipasinya.
Antisipasi terhadap perubahan, lingkungan bisnis yang amat
dinamis dapat dirumuskan dalam suatu strategi. Strategi sebagai sebuah
kata mungkin memiliki usia kata yang lebih tua dari istilah manajemen.
Strategi sebagai sebuah kosa kata pada mulanya berasal dari bahsa Yunani,
yaitu “strategia” atau sering disebut sebagai strategos. Kata “strategos”
ini berasal dari kata “stratos” yang berarti militer dan “ag” yang artinya
mempimpin (Purnomo dan Zulkieflimansyah, 2005:8). Berdasarkan
pemaknaan ini, maka kata strategi pada awalnya bukan kosa kata disiplin
ilmu manajemen, namun lebih dekat dengan bidang kemiliteran. 37
Strategy menurut Oxford English Dictionary mengandung arti
sebagai “the art of commander-in-chief, the art of projecting and directing
37
Drs. Santoso Teguh MM, Marketing Strategi Meningkatkan Pangsa pasar dan Daya Saing. PT. ORYZA Yogyakarta 2011
28
the larger military movements and operations of a campaign” yang
memiliki terjemahan bebas antara lain : seni seorang panglima tertinggi:
seni memproyeksikan dan mengarahkan gerakan-gerakan yang lebih besar
dari militar dan pengoperasian suatu kampanye”. Arti kata ini sekilas
menunjukkan relasional yang kuat dengan penggunaannya dalam bisnis
dan manajemen. Oleh karena itu, bila mendasarkan pada pengertian
strategi dalam Oxford English Dictionary, pernyataan bahwa strategi
dalam konteks bahasa lebih dekat dengan bidang kemiliteran.
Setiap organisasi membutuhkan strategi manakala menghadapi
situasi berikut (Jain,1990,Tjiptono,1997) :
1. Sumber daya yang dimiliki terbatas
2. Ada ketidakpastian mengenai kekuatan bersaing organisasi
3. Komitmen terhadap sumber daya tidak dapat diubah lagi
4. Keputusan komitmen harus dikoordinasikan antar bagian
sepanjang waktu
5. Ada ketidakpastian mengenai pengendalian inisiatif
Strategi memberikan arah bagi semua anggota organisasi. Bila
konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang diambil cenderung
bersifat tidak jelas, maka keputusan yang diambil cenderung bersifat
subyektif atau berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan
yang lain. Kata strategi dalam bidang manajemen memang pernah
tersentuh oleh Drucker pada tahun 1955 dengan ungkapannya tentang
manfaat keputusan strategis yang didefinikan sebagai “semua keputusan
pada sasaran bisnis dan pada cara untuk mencapai sasaran tersebut”
(Amstrong, 2003), Namun konsep strategi untuk keperluan bisnis pada era
tersebut belum cukup populer di kalangan para pemerhati manajemen.
2.5.2
Tahapan Penyusunan Strategi
Penyusunan strategi memerlukan tahapan-tahapan tertentu untuk
dipenuhi. Berdasarkan rumusan pengertian strategi, maka diperlukan
sebuah tahapan, diantaranya :
29
1) Seleksi yang mendasar dan kritis terhadap permasalahan
2) Menetapkan tujuan dasar dan sasaran strategis
3) Menyusun perencanaan tindakan (action plan)
4) Mempertimbangkan keunggulan
5) Mempertimbangkan keberlanjutan
2.5.3 Tujuan Dasar Dan Sasaran Strategi
Sutau tujuan dasar dan sasaran dikatakan strategi apabila seoptimal
mungkin mampu mempertegas arah cakupan dan perspektif jangka
panjang secara keseluruhan dari suatu organisasi atau individu. Oleh
karena itu, dasar dan sasaran strategi harus benar-benar dirumuskan
melalui identifikasi yang jeli. Tujuan dasar dan sasaran strategi yang
dirumuskan jangan sampai malah bertentangan dengan arah, cakupan, dan
perspektif jangka panjang secara keseluruhan dari suatu organisasi
maupun idvidu.
Tujuan dan sasaran strategi merupakan unsur strategi yang sangat
vital karena pencapaian tujuan dasar dan sasaran strategis ini merupakan
acuan yang sangat dasar pengukuran berhasil atau tidaknya suatu strategi.
Apabila salah menentukan tujuan dasar dan sasaran strategis, maka akan
salah pula pemilihan alat ukur keberhasilan fatal dalam merumuskan
strategi karena penyusunan strategi lanjutannya hanya menjadi pekerjaan
sia-sia dan kontra produktif.
2.6
Strategi Komunikasi Pemasaran
John A. Byrne (Brannan, 2005: 2)
mendefinisikan strategi sebagai
sebuah pola yang mendasar dari sasaran yang berjalan dan yang direncanakan,
peneyebaran sumberdaya dan interaksi organisasi dengan pasar, pesaing dan
faktor-faktor lingkungan, sementara itu, Trout menjelaskan
inti dari strategi
komunikasi pemasaran adalah bagaimana bertahan hidup daam dunia kompetitif,
bagaimana membuat persepsi yang baik di bentuk konsumen, menjadi berbeda,
mengenali kekuatan dan kelemah pesaing, menjadi spesialisasi, menguasai satu
30
kata yang sederhana di kepala, kepemimpinan yang memberi arah dan memahami
realitas pasar dengan menjadi yang pertama dari pada menjadi yang lebih baik.
Ketepatan strategi yang disusun ditentukan oleh bagaimana strategi
dijabarkan dalam sebuah perencanaan kegaiatan. Analisis yang dibutuhkan
untuk membantu menyusun perencanaan marketing communication adalah “
1)
Analisa peluang pasar
Dalam beberapa aspek, analisis ini mencakup karakteristik
dan kebutuhan pasar, strategi produk, tempat daya beli masyarakat
yang memiliki maksud yaitu pendapatan. Jika permintaan dan
keinginan kuat tapi daya beli tidak ada produk dapat diistilahkan
seperti mengawang-awang. Kemudian analisis peluang pasar juga
mencakup saluran distribusi dan sebagainya. Analisis peluang
usaha dibutuhkan pada produk yang memsuki pasar baru, produk
baru ke dalam pasar atau produk baru untuk pasar baru. Peluang
pasar (market opportunities) adalah wilayah di mana terdapat
kecenderungan permintaan yang positif. Perusahaan percaya bahwa
di pasar masih terdapat kebutuhan yang belum terpuaskan, yang
dianggap sebagai peluang bagi produk baru untuk memenuhinya
dan perusahaan berpeluang memasuki pasar jika di pasar terdapat
persaingan yang efektif. Jadi dapat digambarkan bahwa peluang
pasar
ini tercipta jika di pasar terdapat tiga hal : Permintaan,
Kebutuhan dan peluang yang belum terpuaskan dan Persaingan
yang efektif
Kita selalu berusaha mengaitkan upaya pemasaran (produk)
untuk bertemu dengan kebutuhan dan kecenderungan permintaan
serta segmentasi pasar yang berbeda.
2)
Analisi pesaing
Dalam
penyusunan
strategi
perencanaan
marketing
communication bagi produk dan layanan dibutuhkan analisis
tentang kondisi persaingan di pasar yang akan dimasuki.
Pengamatan terdapat segmentasi atau pasar sasaran tiap-tiap
31
restoran pesaing akan membantu dalam melihat sejauh mana
peluang pangsa pasar yang dapat dipengaruhi, beberapa harga yang
mereka tetapkan untuk produk yang sejenis dengan produk yang
dimiliki, bagaiman mereka memberikan layanan terbaik pada tamu,
dan kemampuan financial (ekuitas) mereka. Adapun dalam
mengalisi pesaing, pesaing produk dibagi menjadi dua bagian
menurut Kennedy dan Soemanagara (2008:64) sebagai berikut :
(1) Pesaing langsung (direct competitior)
Adalah pesaing yang memiliki hubungan langsung
dengan produk kita, di mana produknya dapat beragam,
yang disajikan untuk memenuhi kebutuhan tertentu.
(2) Pesaing tidak langsung (inderect competitior)
Adalah perusahaan yang memiliki produk berbeda
dengan produk kita, tetapi keberadaan produk ini
bersifat subsitutive (produk pengganti), yang disajikan
untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang sama.
Analisa menyangkut pesaing usaha ini perlu untuk melihat
sejauh mana kemampuan dalam memposisikan produk di pasar.
Dengan melihat kondisi persaingan yang ada, dapat diputuskan
strategi marketing communication yang akan disusun.
3)
Menerapkan pasar sasaran
Setalah melalukan analisi terhadap peluang pasar dan
pesaing selanjutnya memilih satu atau lebih pasar sasaran. Langkah
ini menjadi focus dari hasil tujuan dan pencapaian yang merupakan
harapan perusahaan terhadap lain perbedaan strategi antara
perusahaan satu dengan yang lainnya ditentukan oleh pasar apa
yang digunakan, pencapaian yang diharapkan dan kemampuan
keuangan yang dimiliki.
Proses ini dapat kita tentukan melalui langkah-langkah
dasar, yaitu identifikasi pasar tentang kebutuhan yang belum
32
terpuaskan, menentukan segmentasi pasar, menyeleksi pasar
sasaran dan pemosisian perusahan melalui strategi pemasaran.
Download