tingkat pengetahuan akseptor baru kb mini pil tentang efek samping

advertisement
TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR BARU KB
MINI PIL TENTANG EFEK SAMPING KB
MINI PIL DI RB HARAPAN KITA
SUMBERLAWANG SRAGEN
TAHUN 2015
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh :
LINA DEWI TUSTIYANI
NIM B12 136
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI IMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2015
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Akseptor Baru KB Mini
Pil Tentang Efek Samping KB Mini Pil Di RB Harapan Kita Sumberlawang
Sragen Tahun 2015”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk
memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D
III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu dra.Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, Selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan
Kusuma Husada Surakarta
3. Ibu Naila Faizah, S,ST,M.kes selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
4. Ibu M Sri Nyukupi, selaku Bidan pemilik RB Harapan Kita Sumberlawang,
yang telah bersedia memberikan izin kepada penulis dalam pengambilan data.
5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta atas segala bantuan yang diberikan.
6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta,
Juni 2015
Penulis
iv
Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015
Lina Dewi Tustiyani
B12 136
TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR BARU KB
MINI PIL TENTANG EFEK SAMPING KB
MINI PIL DI RB HARAPAN KITA
SUMBERLAWANG SRAGEN
TAHUN 2015
Xii + 45 halaman + 17 lampiran + 6 tabel + 2 gambar
ABSTRAK
Latar Belakang : Mini pil termasuk salah satu jenis kontrasepsi efektif yang
menjadi pilihan dan merupakan salah satu bagian dari program KB Nasional saat
ini. Keuntungan KB mini pil yaitu tidak mengganggu senggama atau hubungan
suami istri, aman, cocok bagi ibu menyusui karena tidak mempengaruhi kuantitas
atau jangka waktu laktasi dan tidak berpengaruh buruk terhadap bayi.
Tujuan : Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat
pengetahuan akseptor baru tentang efek samping KB mini pil di RB Harapan Kita
Sumberlawang tahun 2015. Sedangkan tujuan khususnya untuk mengetahui
tingkat pengetahuan akseptor baru tentang efek samping KB mini pil di RB
Harapan Kita Sumberlawang pada tingkat baik, cukup, kurang.
Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Lokasi dan
waktu penelitian di RB Harapan Kita Sumberlawang pada bulan April 2015.
Populasi penelitian 16 responden, dengan tehnik pengambilan sampel
menggunakan teknik sampling jenuh. Alat pengumpulan data yang digunakan
adalah kuesioner, sedangkan tehnik analisa data univariat dengan distribusi
frekuensi.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian terhadap 16 responden KB mini pil di RB
Harapan Kita Sumberlawang akseptor dalam kategori baik sebanyak 2 akseptor
(12.5%) yaitu mayoritas pada umur 20-30 tahun sebanyak 2 responden (12.5%),
pada pada tingkat pendidikan perguruan tinggi sebanyak 2 responden (12.5%),
akseptor dalam kategori cukup sebanyak 12 akseptor (75%) yaitu mayoritas pada
umur 20-30 tahun sebanyak 7 responden (70%), pada tingkat pendidikan SMP
sebanyak SMA sebanyak 7 responden (43.75%), dan akseptor dalam kategori
kurang sebanyak 2 akseptor (12,5%) yaitu mayoritas pada umur 31-40 tahun
sebanyak 1 responden (16,6667%), pada tingkat pendidikan SD sebanyak SD
sebanyak 1 responden (50%).
Kesimpulan : Tingkat pengetahuan akseptor KB mini pil pada kategori baik yaitu
7 akseptor (12,5%), pada kategori cukup yaitu 12 akseptor (75%), dan pada
kategori kurang yaitu 2 akseptor (12,5%).
Kata Kunci
: Pengetahuan, efek samping, akseptor KB mini pil.
v
Kepustakaan : 16 literatur (tahun 2006 sampai dengan 2015)
MOTTO
1. Ingatlah untuk bahagia, bagaimanapun keadaanmu saat ini, bertahanlah
berjuanglah untuk tetap merasakan kebahagiaan itu dengan caramu sendiri,
karena tidak ada kata terlambat untuk bahagia (penulis).
2. Penghargaan tertinggi untuk kerja keras seseorang bukanlah apa yang ia
hasilkan, tetapi bagaimana ia berkembang karenanya (John Ruskin).
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahan untuk :
1. Allah SWT, yang telah memberikan kesehatan dan kemudahan dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Ayah, ibu dan kakak tercinta, terima kasih atas kasih sayang dan doa yang
selalu mengiringi langkahku.
3. Pembimbing ibu Naila Faizah, terima kasih selalu sabar dalam membimbing
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Teman-teman kelas 3C Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
5. Almamaterku tercinta.
vi
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................
iv
ABSTRAK………………………………………………………………… .
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN………………………………………….
vi
CURICULUM VITAE…………………………………………………….....
vii
DAFTAR ISI .................................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
ix
DAFTAR TABEL…………………………………………………………. .
xi
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………. .
xii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................
1
B. Perumusan Masalah ...............................................................
3
C. Tujuan Penelitian ....................................................................
3
D. Manfaat Penelitian .................................................................
4
E. Keaslian Penelitian …………………………………………
5
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori .......................................................................
7
B. Kerangka Teori ......................................................................
23
C. Kerangka Konsep Penelitian .................................................
24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian..............................................
25
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................
25
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel .............
26
D. Variabel Penelitian .................................................................
27
E. Definisi Operasional ...............................................................
27
F. Instrumen Penelitian ...............................................................
28
G. Teknik Pengumpulan data ......................................................
32
viii
H. Metode Pengolahan dan Analisi Data ....................................
32
I. Etika Penelitian .......................................................................
35
J. Jadwal Penelitian ....................................................................
36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ……………………….
37
B. Hasil Penelitian ……………………………………………...
37
C. Pembahasan …………………………………………………. 41
D. Keterbatasan ………………………………………………… 42
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………….. 44
B. Saran ………………………………………………………… 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kerangka Teori ………………………………………………… 23
Gambar 2 Kerangka Konsep ……………………………………………… 24
x
DAFTAR TABEL
Tabel
3.1 Definisi Operasional .................................................................
28
Tabel
3.2 Kisi-Kisi Kuesioner ..................................................................
29
Tabel
4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur ………….
38
Tabel
4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan ……
38
Tabel
4.3 Tabel Mean Dan Standar Deviasi …………………………… .
39
Tabel
4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Akseptor …………
40
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Jadwal Penelitian (dalam bentuk tabel)
Lampiran 2.
Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3.
Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 4.
Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 5.
Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 6.
Surat Permohonanan Ijin Penggunaan Lahan
Lampiran 7.
Surat balasan ijin penggunaan lahan
Lampiran 8.
Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 9.
Surat Persetujuan Responden (Informed Consent)
Lampiran 10. Kuesioner Penelitian
Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner
Lampiran 12. Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 13. Data Hasil Uji Validitas
Lampiran 14. Data Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 15. Data Tabulasi Hasil Penelitian
Lampiran 16. Dokumentasi Penelitian (Foto)
Lampiran 17. Lembar Konsultasi (Pada Lampiran Terakhir)
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah unit terkecil kehidupan bangsa yang berorientasi
pada catur warga dengan pertumbuhan seimbang. Gerakan keluarga
berencana nasional Indonesia sejak tahun 1970 dan masyarakat menganggap
Indonesia telah berhasil menurunkan angka kelahiran. Masyarakat dapat
menerima semua metode media teknis keluarga berencana yang dicanangkan
oleh pemerintah (Sulistyowati, 2011).
Di Indonesia terdapat bermacam – macam metode kontrasepsi guna
mendukung program Keluarga Berencana (KB) yang dicanangkan oleh
pemerintah. Macam – macam metode KB tersebut antara lain : Metode
kontrasepsi sederhana dengan alat seperti kondom dan diafragma, metode
kontrasepsi efektif mekanis seperti IUD dan kontrasepsi efektif hormonal
seperti susuk, suntikan, dan pil (oral) (Manuaba, 2010).
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2014).
Prevalensi kontrasepsi menurut alat atau cara kontrasepsi hasil survey peserta
aktif 2014, menunjukkan bahwa prevalensi pengguna kontrasepsi mini pil di
Indonesia adalah 25,81%. Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
(2014), peserta aktif KB mini pil adalah 17,83%. Menurut Dinas Kesehatan
Kabupaten Sragen (2014), peserta aktif KB mini pil adalah 16,5% Peserta
aktif KB mini pil di RB Harapan Kita Sumberlawang tahun 2014) adalah
9,4% (BKKBN, 2014).
1
2
Penggunaan kontrasepsi hormonal oral seperti Mini Pil memiliki
banyak efek samping, tetapi efek samping tersebut banyak berkurang sejak di
mulainya dosis yang lebih rendah. Kurang lebih 40% wanita pengguna pil
merasa mengalami efek samping. Keadaan ini harus ditanggapi dengan serius
dan bidan harus menjelaskan antisipasi kepada wanita pengguna pil untuk
menentukan penyebab gejala atau menggunakan metode kontrasepsi lain,
karena alat kontrasepsi ini lebih banyak digunakan daripada alat kontrasepsi
lainnya maka setiap wanita harus mengetahui tentang pentingnya efek
samping KB mini pil (Sulistyowati, 2011).
Mini pil termasuk salah satu jenis kontrasepsi efektif yang menjadi
pilihan dan merupakan salah satu bagian dari program KB Nasional saat ini,
Keuntungan KB mini pil yaitu kontrasepsi mini pil tidak mengganggu
senggama atau hubungan suami istri, aman, cocok bagi ibu menyusui karena
tidak mempengaruhi kuantitas atau jangka waktu laktasi dan tidak
berpengaruh buruk terhadap bayi. Namun KB mini pil juga memiliki efek
samping antara lain efek samping yang sering timbul pada akseptor KB mini
pil adalah perubahan pola haid (Hartanto, 2010).
Berkaitan dengan gerakan program KB Nasional maka pendidikan
diartikan sebagai kegiatan yang mendorong terjadinya proses perubahan,
pengetahuan, sikap, dan praktik masyarakat tentang KB Nasional secara
wajar sebagai perilaku yang sehat dan bertanggung jawab. Ibu dengan
pendidikan tinggi atau pengetahuan yang luas, lebih mudah menyerap konsep
kesehatan sehingga pengetahuan tentang kesehatan akan lebih tinggi di
3
bandingkan ibu berpendidikan rendah (Notoatmodjo, 2010).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 7
November 2014 di RB Harapan Kita Sumberlawang, diperoleh data dari
bulan Maret 2013 sampai dengan Maret 2014 terdapat 279 akseptor. IUD 10
akseptor, implant 15 akseptor, KB suntik 200 akseptor, KB pil 54 akseptor.
Akseptor KB pil terdiri dari : pil kombinasi 19 akseptor dan mini pil 35
akseptor.
Dari studi pendahuluan yang dilakukan dengan metode wawancara
pada 15 akseptor KB mini pil tentang efek samping, sebanyak 6 akseptor
tidak tahu mengenai efek samping KB mini pil dan 9 akseptor tahu mengenai
efek samping KB mini pil. Dari data di atas maka penulis mengambil Karya
Tulis Ilmiah dengan judul “ Tingkat Pengetahuan Akseptor Baru Tentang
Efek Samping KB Minipil Di RB Harapan Kita Sumberlawang”.
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana tingkat
pengetahuan akseptor baru tentang efek samping KB mini pil di RB Harapan
Kita Sumberlawang?”
C. Tujuan Penelitian
1.
Tujuan umum
Mengetahui tingkat pengetahuan akseptor baru tentang efek samping KB
mini pil di RB Harapan Kita Sumberlawang.
4
2.
Tujuan khusus
a.
Mengetahui tingkat pengetahuan akseptor baru
tentang efek
samping KB minipil di RB Harapan kita Sumberlawang dalam
tingkat baik.
b.
Mengetahui tingkat pengetahuan akseptor baru tentang efek samping
KB minipil di RB Harapan kita Sumberlawang dalam tingkat cukup.
c.
Mengetahui tingkat pengetahuan akseptor baru tentang efek samping
KB minipil di RB Harapan kita Sumberlawang dalam tingkat
kurang.
D. Manfaat Penelitian
1.
Bagi ilmu pengetahuan
Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan dan
wawasan, serta dapat memberikan informasi bagi akseptor baru KB
minipil.
2.
Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi peneliti dan
memahami lebih dalam tentang KB mini pil.
3.
Bagi RB Harapan Kita Sumberlawang
Penelitian ini diharapkan memberikan masukan untuk tenaga kesehatan
khususnya bidan dalam peningkatan pelayanan dan konseling KB
khususnya KB minipil.
5
E. Keaslian Penelitian
1.
Permatasari (2012) dengan judul “Gambaran Pengetahuan tentang Efek
Samping pada Akseptor KB Pil Oral Kombinasi Di Pondok Bersalin
Lestari Parangjoro Sukoharjo”. Dengan tujuan untuk mengetahui
gambaran pengetahuan tentang efek samping pada akseptor KB pil oral
kombinasi serta dengan sampel 38 responden. Jenis penelitian ini adalah
deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian sebanyak 38 responden,
dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh.
Hasilnya didapatkan bahwa ibu dengan gambaran pengetahuan baik 6
akseptor (15,79%), ibu dengan gambaran pengetahuan cukup sebanyak
25 akseptor (65,79%), dan ibu dengan gambaran pengetahuan kurang 7
akseptor (18,42%).
2.
Zumrotun (2010) dengan judul “Tingkat Pengetahuan Akseptor KB Pil
Oral Kombinasi tentang Efek Samping Pil Oral Kombinasi di RB Budi
Rahayu
Semarang”.
Dengan
tujuan
untuk
mengetahui
tingkat
pengetahuan tentang efek samping pada akseptor KB pil oral kombinasi
serta dengan sampel 35 responden. Jenis penelitian ini adalah deskriptif.
Populasi dalam penelitin sebanyak 35 orang dengan teknik sampling
yang digunakan adalah sampel jenuh. Hasilnya didapatkan bahwa ibu
yang
berpengetahuan
baik
sebanyak
17
orang
(48,57%),
ibu
berpengetahuan cukup 12 orang (34,29%), dan yang berpengetahuan
kurang sebanyak 6 orang (17,14%). Dengan demikian sebagian besar
tingkat pengetahuan ibu dinyatakan berpengetahuan baik.
6
Perbedaan dengan penelitian ini terletak pada waktu, tempat,
populasi, sampel, variable, analisa data. Persamaan dengan penelitian ini
adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORI
1.
Pengetahuan
a.
Definisi pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia atau hasil
tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya
(mata, hidung, telinga dan sebagainya). Dengan sendirinya pada
waktu pengindraan sehingga menghasilkan pengetahuan tersebut
sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap
objek (Notoatmodjo, 2010).
b.
Cara memperoleh pengetahuan
Menurut (Notoatmodjo, 2012), untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu cara tradisional
(non alamiah) yaitu tanpa melaui penelitian dan cara modern
(ilmiah) yaitu melalui proses penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1) Cara Tradisional (non ilmiah) terdiri dari
a)
Cara coba-salah (Trial and error)
Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan
kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan
apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba
7
8
kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan kedua ini
gagal pula, maka dicoba dengan kemungkinan ketiga,
dan
apabila
kemungkinan
ketiga
gagal
dicoba
kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah
tersebut dipecahkan. Itulah sebabnya maka cara ini disebut
metode trial (coba) and error (gagal atau salah) atau
metode coba-salah coba- coba.
b) Cara kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi
karena tidak disengaja oleh yang bersangkutan.
c)
Cara kekuasaan atau otoritas
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak
sekali kebiasaan- kebiasaan dan tradisi-tradisi
yang
dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran apakah
yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaankebiasaan ini biasanya diwariskan turun temurun dari
generasi ke generasi berikutnya, dengan kata lain
pengetahuan
tersebut
diperoleh
berdasarkan
pada
otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah,
otoritas pemimpin agama, maupun ahli - ahli ilmu
pengetahuan.
Prinsip ini adalah, orang lain menerima pendapat
uang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas,
9
tanpa
terlebih
dulu
menguji
atau
membuktikan
kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris ataupun
berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini disebabkan karena
orang yang menerima pendapat tersebut menganggap
bahwa yang dikemukakannya adalah benar.
d) Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman adalah guru terbaik, oleh sebab itu
pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya
memperoleh pengetahuan.
e)
Cara akal sehat (Common Sense)
Kadang kadang dapat menemukan teori atau
kebenaran. Misalnya pemberian hadiah dan hukuman
merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang
untuk mendisiplinkan anak dan konteks pendidikan.
f)
Kebenaran secara intuiti
Diperoleh manusia secara cepat sekali melaui proses
diluar kesadaran tanpa melalui proses penalaran/berpikir.
Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif sukar dipercaya
karena kebenaran ini tidak menggunakkan cara cara yang
rasional dan sistematis. Kebenaran ini diperoleh seseorang
hanya berdasarkamn intuisi adtau suara hati / bisikan hati
saja.
10
g) Melalui jalan pikiran
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat
manusia, cara berpikir manusia pun ikut berkembang. Dari
sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya
dalam memperolah pengetahuannya. Dengan kata lain,
dalam memperolah kebenaran pengetahuan manusia telah
menggunakan jalan pikirannya, baik melelui induksi
maupun deduksi. Induksi dan deduksi pada dasarnya
merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak
langsung
melalui
pernyataan
pernyataan
yang
dikemukakan, kemudian dicari hubungannya sehingga
dapat dibuat suatu kesimpulan. Apabila proses pembuatan
kesimpulan itu melalui pernyataan – pernyataan khusus
kepada yang umum dinamakan induksi. Sedangkan deduksi
adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan – pernyataan
umum kepada yang khusus.
h) Induksi
Proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari
pernyataan pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat
umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan
kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman pengalaman
empiris yang ditangkap oleh indra kemudian disimpulkan
11
kedalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang
untuk memahami suatu gejala.
i)
Deduksi
Pembuatan kesimpulan dari pernyataan pernyataan
umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi berlaku
bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada
kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua
peristiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam
kelas itu.
2) Cara ilmiah / modern
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan
pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini
disebut “metode penelitian ilmiah”, atau lebih populer disebut
metodologi penelitian (research methodology). Pencatatan ini
mencakup 3 hal pokok:
a)
Segala sesuatu yang positif yaitu gejala tertentu yang
muncul pada saat dilakukakan pengamatan.
b) Segala sesuatu yang negatif yaitu gejala tertentu yang tidak
muncul pada saat dilakukakan pengamatan.
c)
Gejala gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala
gejala yang berubah ubah ubah pada kondisi kondisi
tertentu.
12
c.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
Menurut Mubarak (2007), ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu :
1) Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang
pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat
memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi
pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima
informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan
yang
dimilikinya.
Sebaliknya
jika
seseorang
tingkat
pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap
seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilai-nilai yang
baru diperkenalkan.
2) Pekerjaan
Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang
memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung
maupun tidak langsung.
3) Umur
Dengan bertambahnya umur seseorang akan terjadi
perubahan pada aspek fisik dan psikologis. Pertumbuhan pada
fisik secara garis besar ada 4 kategori pertumbuhan. Pertama,
perubahan ukuran; kedua, perubahan proporsi; ketiga, hilangnya
ciri-ciri lama; keempat, timbulnya ciri-ciri baru. Ini terjadi
13
akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologis atau
mental taraf berpikir seseorang semakin matang dan dewasa.
4) Minat
Sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi
terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba
dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh
pengetahuan yang lebih mendalam.
5) Pengalaman
Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dioalami
seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada
kecenderungan pengalaman yang kurang baik seseorang akan
berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman terhadap
objek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akan
timbul kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam
emosi kejiwaannya, dan akhirnya dapat pula membentuk sikap
positif dalam kehidupannya.
6) Kebudayaan lingkungan sekitar
Kebudayaan
dimana
kita
hidup
dan
dibesarkan
mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita.
Apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk menjaga
kebersihan lingkungan maka sangat mungkin masyarakat
sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu menjaga kebersihan
14
lingkungan, karena lingkungan sangat berpengaruh dalam
pembentukan sikap, pribadi atau sikap seseorang.
7) Informasi
Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat
membantu
mempercepat
seseorang
untuk
memperoleh
pengetahuan yang baru.
d.
Tingkat pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2012), pengetahuan yang tercakup
dalam domain kognitif sangat penting menentukan tindakan
seseorang. Pengetahuan yang termasuk dalam domain kognitif
mempunyai enam tingkatan, yaitu:
1) Tahu (Knowledge)
Diartikan sebagain recall (memanggil) memori yang
telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu.
2) Memahami (Comprehension)
Diartikan sebagai memahami suatu objek bukan sekedar
tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan,
tapi orang tersebut harus dapat mengintrepretasikan secara benar
tentang objek yang diketahui tersebut.
3) Menerapkan (Application)
Diartikan apabila orang yang telah memahami objek
yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan
prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain.
15
4) Analisa (Analisys)
Adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan
atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antar komponen
komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang
diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang itu sudah
sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah
dapat membedakan, atau memisahkan, mengelompokkan,
membuat diagram (bagan) terhadap pengetahuan atas objek
tersebut.
5) Sintesis (Syntesis)
Menunjukkan
suatu
kemampuan
seseorang
untuk
merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis
dari komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain
sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
baru dari formulasi formulasi yang telah ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan seseorang
untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek
tertentu. Penilaian ini berdasarkan suatu kriteria kriteria yang
ditentukan
masyarakat.
sendiri
atau
norma-norma
yang
berlaku
di
16
2.
Keluarga Berencana
a. Pengertian Keluarga Berencana
1) Upaya peningkatan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan
keluarga kecil yang bahagia sejahtera menurut Undang-undang No.
10/1992 (Anggraini, 2011).
2) Keluarga
berencana
(family
planning/planned
parenthood)
merupakan suatu usaha menjarangkan atau merencanakan jumlah
dan
jarak
kehamilan
dengan
menggunakan
kontrasepsi
(Sulistyawati, 2011).
3) Menurut WHO (Expert Comitte, 1970), tindakan yang membantu
individu
untuk
mendapatkan
objektif-objektif
tertentu,
menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan
kelahiran yang diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan,
dan menentukan jumlah anak dalam keluarga (Anggraini, 2011).
b.Tujuan Keluarga Berencana
Tujuan KB menurut Anggraini (2011) adalah:
1) Tujuan umum adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan
kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan
kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan
sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
2) Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia
perkawinan, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keuarga.
17
Kesimpulan
dari
program
KB
adalah
memperbaiki
kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa.
Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat
dan bangsa.
c. Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra berarti mencegah atau
melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur (sel
wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yang mengakibatkan
kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah
terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang
matang dengan sel sperma (Anggraini, 2011).
3.
Kontrasepsi Hormonal Mini-Pil
a. Teori Tentang Akseptor KB Mini Pil
Menurut Manuaba (2010), akseptor KB adalah pasangan usia
subur yang sedang menggunakan salah satu metode kontrasepsi dan
tidak dalam keadaan hamil.
b. Macam-macam akseptor KB Pil
1) Akseptor KB baru adalah pasangan usia subur yang baru pertama
kali menggunakan alat/cara kontrasepsi atau pasangan usia subur
yang kembali menggunakan metode kontrasepsi setelah mengalami
kehamilan/keguguran.
18
2) Akseptor KB lama adalah peserta KB yang sedang menggunakan
salah satu metode kontasepsi secara terus-menerus.
3) Akseptor ganti cara adalah peserta KB yang pindah cara dari satu
metode kontrasepsi atau alat/cara kontrasepsi maupun pelayanan
lainnya tanpa diselingi kehamilan.
c. Hal yang diketahui Akseptor
1)
Minum mini pil setiap hari pada saat yang sama.
2)
Minum pil yang pertama pada hari pertama haid.
3)
Bila minum pil terlambat lebih dari 3 jam, segera minum setelah
ingat dan gunakan pelidung selama 48 jam.
4)
Terjadi perubahan pola haid pada 2-3 bulan pertama
(BKKBN, 2012)
d.
Definisi Mini Pil
Mini pil adalah pil kontrasepsi yang mengandung progestin saja,
tanpa estrogen. Dosis progestinnya kecil yaitu 0,5 mg atau kurang.
Minipil bukan menghambat kesuburan karena selama memakai pil
mini ini kadang-kadang masih dapat terjadi. Efek utamanya adalah
terhadap lendir serviks yang mengental sehingga tidak bisa terjadi
pembuahan (Anggraini, 2011).
e. Jenis KB Mini-Pil
1) Pil mini dalam kemasan dengan isi 28 pil. Pil ini mengandung 75
mikrogram desogestrel (BKKBN, 2012).
19
2) Pil mini dalam kemasan dengan isi 35 pil. Pil ini mengandung 300
mikrogram
levonogestrel
atau
350
mikrogram
noretindon
(BKKBN, 2012).
f. Mekanisme kerja
Mekanisme kerja minipil menurut Anggraini (2011) adalah:
1)
Mencegah terjadinya ovulasi, pencegahan ovulasi disebabkan
gangguan pada sekresi hormon.
2) Mengubah transpor ovum melalui saluran tuba mungkin
dipercepat
sehingga
mengurangi
kemungkinan
terjadinya
pembuahan.
3) Perubahan, fungsi korpus luteum menjadi abnormal karena
jumlah progesterone yang sangat sedikit.
g. Efektifitas
Tingkat kegagalan pil mini dalam mencegah kehamilan (98,5%)
kecuali akseptor tidak mengikuti aturan pakai atau lupa. Senggama
sebaiknya dilakukan 3-20 jam setelah penggunaan pil (Arum, 2011).
Menurut BKKBN (2012) agar didapatkan kehandalan yang tinggi,
maka:
1) Jangan sampai ada tablet yang lupa
2) Tablet digunakan pada jam yang sama (malam hari)
Senggama sebaiknya dilakukan 3-20 jam setelah penggunaan
minipil.
20
h. Keuntungan
Keuntungan utama penggunaan pil yang hanya mengandung
progestin ialah pil tersebut sama sekali tidak mengandung esterogen
sehingga dapat digunakan oleh wanita sebagai kontrasepsi hormonal
ketika penggunaan pil kombinasi dikontraindikasikan baginya karena
alas an yang terkait dengan esterogen. Aliran darah yang keluar pada
periode menstruasi serta desminorea akan berkurang jika wanita
menggunakan pil yang hanya mengandung progestin saja. Wanita
akan kembali ke fase kesuburan dengan cepat setelah menghentikan
penggunaan pil progestin saja (Varney, 2007).
1) Keuntungan dari kontrasepsi minipil menurut Saifuddin (2006),
adalah: Keuntungan kontrasepsi : tidak mengganggu hubungan
seksual, tidak mempengaruhi jumlah ASI, kesuburan cepat
kembali, nyaman dan mudah digunakan, sedikit efek samping,
dan dapat dihentikan setiap saat.
2) Keuntungan nonkontrasepsi : mengurangi nyeri haid, mengurangi
jumlah darah haid, mencegah kanker endometrium, tidak
meningkatkan pembekuan darah, dan berkurangnya efek samping
akibat penggunaan estrogen.
i. Kerugian
Kerugian memakai KB pil menurut Manuaba (2012) adalah:
1) Harus minum pil secara teratur
2) Dalam waktu panjang dapat menekan fungsi ovarium
21
3) Penyulit ringan (berat badan bertambah, rambut rontok, tumbuh
akne, mual sampai muntah)
4) Mempengaruhi fungsi hati dan ginjal
j. Keterbatasan
Keterbatasan dari penggunaan minipil menurut BKKBN (2012),
adalah:
1) Hampir 30-60% mengalami gangguan menstruasi (spotting dan
amenorea).
2) Peningkatan berat badan.
3) Kurang efektif jika dibandingkan dengan pil KB kombinasi.
4) Harus digunakan setiap hari pada waktu yang sama.
5) Payudara menjadi tegang.
6) Resiko kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan) lebih tinggi.
7) Hirsutisme (tumbuh rambut/bulu berlebihan di bagian wajah).
8) Tidak melindungi diri dari infeksi menular seksual dan
HIV/AIDS.
k. Efek Samping
Efek samping dari penggunaan kontrasepsi minipil menurut
Anggraini (2011) adalah:
1) Perubahan pola menstruasi
2) Siklus haid memendek atau bahkan memanjang.
3) Kenaikan berat badan
4) Payudara menjadi sensitif
22
l. Indikasi
Indikasi dari penggunaan kontrasepsi minipil menurut Anggraini
(2011), adalah :
1) Wanita dalam usia reproduksi
2) Wanita yang telah atau belum memiliki anak
3) .Wanita yang menginginkan kontrasepsi efektif selama menyusui
4) Wanita pasca keguguran atau abortus
5) wanita yang memiliki tekanan darah kurang dari 180/110mmHg
6) Wanita yang kontra indikasi terhadap pemakaian estrogen atau
lebih senang senang tidak menggunakan estrogen
m. Kontra indikasi
Kontra indikasi dari penggunaan mini pil menurut Anggraini (2011),
adalah:
1) Hamil atau diduga hamil.
2) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
3) Penderita TBC yang sedang menjalani pengobatan
4) Akseptor yang sedang menggunakan obat untuk epilepsi
5) Riwayat stroke.
n. Hal yang harus diketahui Akseptor
1) Minum mini pil setiap hari pada saat yang sama.
2) Minum pil yang pertama pada hari pertama haid.
3) Bila minum pil terlambat lebih dari 3 jam, segera minum setelah
ingat dan gunakan pelidung selama 48 jam.
23
4) Terjadi perubahan pola haid pada 2-3 bulan pertama
B. Kerangka teori
Tingkat Pengetahuan
1. Definisi pengetahuan
2. Cara memperoleh
pengetahuan
3. Faktor yang mempengaruhi
pengetahuan
4. Tingkat pengetahuan
Keluarga Berencana
1. Pengertian Keluarga
Berencana
2. Tujuan Keluarga
Berencana
3. Kontrasepsi
Kontrasepsi Hormonal
mini pil
1. Definisi
2. Jenis KB Mini Pil
3. Mekanisme Kerja
4. Efektifitas
5. Keuntungan
6. Kerugian
7. Keterbatasan
8. Efek samping
9. Indikasi
10. Kontra indikasi
Gambar 2.1. Kerangka teori
Sumber : Notoadmojo (2010), Anggraeni(2011), BKKBN(2012), Varney (2007)
24
C. Kerangka Konsep
Tingkat Pengetahuan
Baik
Akseptor Baru KB Mini pil
Cukup
Tentang Efek samping KB
Mini pil
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan
1. Pendidikan
2. Pengalaman
3. Informasi
4. Lingkungan
budaya
5. Sosial ekonomi
Keterangan
: Diteliti
: Tidak Diteliti
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Kurang
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif.
Deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,
kondisi atau hal-hal lain, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan
penelitian (Arikunto, 2013). Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
bertujuan
untuk
mengolah
data
penelitian
berupa
angka-angka
(Sugiyono, 2012). Penelitian yang dilakukan menggambarkan tingkat
pengetahuan akseptor baru KB mini pil tentang efek samping KB mini pil di
RB Harapan Kita Sumberlawang.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1.
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat yang dilakukan oleh penelitian
dalam melaksanakan kegiatan penelitian (Notoatmodjo, 2012). Lokasi
yang digunakan untuk penelitian ini adalah RB Harapan Kita
Sumberlawang.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk
pelaksanaan penelitian (Notoadmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan april tanggal 1 sampai 30 april 2015.
25
26
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi
adalah
wilayah
generalisasi
yang
terdiri
atas
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari (Sugiyono, 2012). Populasi
dalam penelitian ini adalah sebanyak 16 orang akseptor baru minipil, dari
data yang diperoleh pada bulan April 2015 terdapat 16 akseptor KB mini
pil di RB Harapan Kita Sumberlawang.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel
itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu
sampel yang diambil dari populasi harus representatif (mewakili)
(Sugiyono, 2012). Jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil
semua, (Arikunto, 2013). Dalam penelitian ini hanya akseptor baru KB
mini pil yang dijadikan sampel dan berjumlah 16 orang.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini dilakukan
secara Accidental Sampling adalah dalam tehnik ini pengambilan sampel
tidak ditetapkan lebih dahulu peneliti langsung mengumpulkan data dari
27
unit sampling yang ditemui. (Arikunto, 2013).
D. Variabel Penelitian
Variabel Penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011).
Variabel dalam penelitian ini merupakan variabel pada penelitian ini adalah
variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan akseptor KB baru mini pil di RB
Harapan Kita Sumberlawang.
E. Definisi Operasional
Definisi
Operasional
adalah
mendefinisikan
variabel
secara
operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti
untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu
obyek atau fenomena. Ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan
ukuran dalam penelitian. Sedangkan cara pengukuran merupakan cara dimana
variabel dapat diukur dan ditentukan karakteristiknya (Hidayat, 2010).
28
Definisi pada penelitian ini dijabarkan sebagai berikut :
Variabel
Definisi Operasional
Alat ukur
Tingkat
Kemampuan atau
Kuesioner
pengetahuan
pengetahuan dalam
Akseptor baru menjawab
KB mini pil pertanyaan
tentang efek tentang:
samping KB 1 Pengertian KB
mini pil di RB
Mini pil
Harapan kita 2 Jenis KB Mini
Sumberlawang
pil
3 Mekanisme
Kerja
4 Efektifitas
5 Keuntungan
6 Efek kerugian
7 Keterbatasan
8 Efek samping
9 Indikasi
10 Kontra Indikasi
11 Hal yang harus
di ketahui
(Sumber : Riwidikdo,2013)
Skala
ukur
Ordinal
indikator
a Baik, bila nilai
responden
yang diperoleh
(x) > mean + 1
SD
b Cukup : bila
nilai
responden
mean -1 SD <
x < mean + 1
SD
c Kurang : bila
responden
yang diperoleh
(x) < mean -1
SD
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Instrumen penelitian ini dapat berupa kuesioner,
formulir observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan
data dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012). Pada penelitian ini instrumen yang
digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner.
Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data atau suatu penelitian
mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan
umum (orang banyak), digunakan untuk mengedarkan suatu daftar pertanyaan
yang berupa formulir-formulir, diajukan secara tertulis kepada subjek untuk
29
mendapatkan
tanggapan,
informasi,
jawaban,
dan
sebagainya
(Notoatmodjo, 2012).
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan akseptor baru tentang efek
samping KB mini pil, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup
dimana sudah terdapat jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Jenis
pernyataan dalam kuesioner tersebut ialah favourable (+) yaitu pernyataan
yang jawabannya benar, jika dijawab benar mendapat skor 1, jika dijawab
salah mendapat skor 0 dan pernyataan unfavourable (-) yaitu pernyataan yang
jawabannya salah, jika dijawab salah maka mendapat skor 1, jika dijawab
benar mendapat skor 0 (Notoatmodjo, 2010). Pengisian kuesioner tersebut
dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap benar.
1. Kisi-kisi kuesioner
Tabel 3.1
Kisi-kisi Kuesioner
Variable
Tingkat
pengetahuan
Akseptor baru
KB mini pil
tentang
efek
samping
KB
mini pil di RB
Harapan
kita
Sumberlawang
Indikator
1
Pengertian KB
mini pil
2
Jenis
KB mini
pil
3
Mekanisme kerja
4
Efektifitas
5
Keuntungan
6
Efek kerugian
7
Keterbatasan
8
Efek samping
9
Indikasi
10
Kontra indikasi
11
Hal yang harus di
ketahui
Jumlah Item
* = tidak valid
Favorable
Unfavorable
1, 21
Jumlah Item
valid Tidak
valid
2
-
32*, 33*
-
2
34*,25
29
13,14,26*, 27*
23, 24
*
19 ,35* ,38,18
1
4
8
3
2
3
4
3
1
1
2
2
19
30
8
2, 36
4,5,9,17,37
7, 8, 28
11
12
15, 16,
22
19
3, 10, 30*
6, 20, 31,
30
Untuk mengetahui kuesioner penelitian ini berkualitas, terlebih
dahulu harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik
sejenis di luar lokasi penelitian, yaitu pada pengguna akseptor KB mini pil,
di RB.Hj. Sri Sulistyowati dengan 35 responden dilaksanakan pada tanggal
8 Maret 2015.
2. Uji Validitas
Validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen
pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (Riwidikdo, 2012).
Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus korelasi pearson
product moment dengan bantuan program SPSS 16. Instrumen ini
dikatakan valid jika nilai rhitung> rtabel.
Rumus :
Keterangan :
N
: Jumlah Responden
rxy
: Koefisien korelasi pearson product moment
x
: Skor pertanyaan
y
: Skor total
xy
: Skor pertanyaan dikalikan skor total
Uji Validitas ini di laksanakan di RB.Hj. Sri Sulistyowati. Item valid
memiliki rhitung > rtabel (0,334) dan item yang tidak valid memiliki rhitung <
rtabel (0,334). Setelah dilakukan uji validitas diketahui 8 pernyataan yang
tidak valid yaitu pernyataan negative (-) nomor 19, 26, 27, 30, 35, dan
31
untuk pernyataan positif (+) nomor 32, 33 Item yang tidak valid dihapus
tetapi tidak ada pernyataan indicator. Sedangkan nomor 34 tidak valid
tidak dihapus karena sudah ada pernyataan lainnya dalam indicator, jadi
jumlah pernyataan kuesioner yang akan diijinkan sebanyak 30 pernyataan.
3. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat
dipercaya. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu
tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap
gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama
(Notoatmodjo, 2012).
Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan Alpha Cronbach
yaitu :
Keterangan :
ri
: Reliabilitas Instrument
k
: Banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ si2
: Jumlah varian butir
st2
: Varians total
Menurut Riwidikdo (2012) instrumen dikatakan reliabel bila nilai
Alpha Cronbach > r
kriteria
(0.70). dari data diperoleh Alpha Cronbach
(0,847) > rkriteria (0,7) sehingga kuesioner penelitian tersebut reliabel. Uji
Relibialitas ini di laksanakan di RB.Hj. Sri Sulistyowati pada tanggal 8
Maret 2015.
32
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan kegiatan penelitian untuk
mendapatkan
data (Sugiyono, 2012). Cara pengumpulan data dilakukan
dengan cara memberikan lembar pertanyaan persetujuan dan membagikan
kuesioner atau angket pada pengguna akseptor KB mini pil, kemudian
menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden dipersilakan mengisi
angket sampai selesai dan angket diambil pada saat itu juga oleh peneliti.
Maka data yang diperoleh, yaitu :
1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui
pengisian kuesioner. Data primer diperoleh dari jawaban kuesioner tentang
efek samping KB mini pil.
2. Data sekunder adalah pengumpulan data yang diperoleh dari orang atau
tempat lain bukan dilakukan oleh peneliti sendiri. Data sekunder dalam
penelitian ini diperoleh dari bagian Tata Usaha (TU), yaitu data jumlah
pengguna yang ada di RB Harapan Kita Sumberlawang.
H. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data
1. Metode Pengolahan Data
Menurut Notoadmodjo (2012), setelah data terkumpul, maka
langkah yang akan dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses
pengolahan data ada 4, yaitu :
a. Editing
Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan
33
isian formulir atau kuesioner. Kegiatan ini dilakukan dengan cara
memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan
kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah
terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan di tempat penelitian
sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera
dilengkapi.
b. Coding
Coding merupakan mengubah data berbentuk kalimat atau huruf
menjadi data angka atau bilangan. Kegiatan ini memberi kode angka
pada kuesioner terhadap tahap-tahap dari jawaban responden agar
lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya. Untuk tingkat
pengetahuan akseptor baru KB mini pil tentang efek samping KB mini
pil :
1) Untuk jawaban benar diberi skor 1
2) Untuk jawaban salah diberi skor 0
c. Memasukkan data (Data Entry) atau Processing
Jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam
bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program
SPSS 16.
d. Pembersihan data (Cleaning)
Semua data dari setiap sumber data atau responden setelah
selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinankemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan
34
dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.
2. Analisa Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan analisis univariate. Analisis univariate adalah
menganalisis terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk
menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel
(Notoatmodjo, 2012).
Menurut Riwidikdo (2013), untuk membuat 3 kategori yaitu
baik, cukup dan kurang maka menggunakan parameter, yaitu :
a) Baik, bila nilai responden (x) > Mean + 1 SD
b) Cukup, bila nilai Mean -1 SD ≤ x ≤ Mean + 1 SD
c) Kurang, bila nilai responden (x) < Mean -1 SD
Menurut Hidayat (2010), rumus mean yaitu :
Rumus : X =
Keterangan :
X
: Rata-rata (mean)
∑x
: Jumlah seluruh jawaban responden
n
: Jumlah responden
Dari hasil perhitungan diperoleh Mean (20,6875).
Menurut
Riwidikdo
(2013)
simpangan
baku
(standard
deviation) adalah ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat
penyebaran nilai-nilai data terhadap rata-ratanya.
35
Rumus :
SD =
Keterangan :
SD
: Standar Deviasi
x
: Nilai responden
n
: Jumlah responden
Dari hasil perhitungan diperoleh standard deviation (6,87720).
Selanjutnya, hasil unuk mengetahui tingkat pengetahuan
akseptor baru KB mini pil tentang efek samping KB mini pil di RB
Harapan Kita Sumberlawang maka, ditunjukkan dengan prosentase dan
keterangan sebagai berikut :
I. Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2010), etika penelitian merupakan masalah yang
sangat penting dalam penelitian. Mengingat penelitian berhubungan langsung
dengan manusia, maka segi etika penelitian harus selalu diperhatikan. Yang
perlu diperhatikan antara lain:
1. Informed consent
Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian
dengan memberikan lembar persetujuan yang diberikan sebelum
36
penelitian. Dilakukan dengan memberi lembar persetujuan oleh responden.
Tujuannya agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian. Jika
responden bersedia, maka harus menandatangani lembar persetujuan.
2. Anonimity (kerahasiaan nama/ identitas)
Merupakan pemberian jaminan dalam penggunaan subjek penelitian.
Dengan cara tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur
dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.
3. Confidentiality (kerahasiaan hasil)
Merupakan etika dalam pemberian jaminan kerahasiaan hasil penelitian.
Baik informasi ataupun masalah lainnya. Semua informasi yang telah
dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti. Hanya pada kelompok
data tertentu yang dilaporkan pada hasil riset.
1. Jadwal Penelitian
Dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai
menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian,
beserta waktu berjalan dan berlangsungnya tiap kegiatan tersebut
(Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian dapat dilihat di lampiran.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RB Harapan Kita Sumberlawang
selama bulan April 2015. RB Harapan Kita Sumberlawang adalah sebuah
rumah bersalin yang terletak di Dukuh Ngandul RT6, Kalurahan Ngandul,
Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen. Secara umum, keadaan
lingkungan di RB Harapan Kita Sumberlawang terlihat bersih dan rapi,
dengan luas bangunan ±3000m2. Terdapat 1 ruang untuk bersalin, 1 ruang
pemeriksaan dan 2 ruang perawatan. Pelayanan RB Harapan Kita antara lain :
ANC, Bersalin, Imunisasi, KB, Pengobatan Umum. Pada bulan April 2015
terdapat 16 orang akseptor baru minipil.
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Pada penelitian ini karakteristik responden dibagi menjadi 2, yakni :
a. Umur
Berdasarkan umur responden dibagi menjadi 3 kategori, yaitu : umur
20-30 tahun, umur 31-40 tahun, dan umur > 40 tahun. Berikut ini tabel
distribusi frekuensi responden tingkat pengetahuan akseptor baru KB
mini pil tentang efek samping KB mini pil di RB Harapan Kita
Sumberlawang berdasarkan umur pada April 2015.
37
38
Tabel 4.1.Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur.
No.
1
2
3
Kategori umur
Jumlah
20-30 tahun
10
31-40 tahun
6
> 40 tahun
0
Total
16
Sumber : Data Primer, April 2015.
Prosentase (%)
62.5
37.5
0
100
Berdasarkan tabel 4.1. diketahui sebanyak 10 responden (62.5%)
berada pada kategori umur 20-30 tahun, 6 responden (37.5%) pada
kategori umur 31-40 tahun dan 0 responden (0%) pada kategori umur
> 40 tahun.
b. Pendidikan
Pendidikan responden dibagi menjadi 4 kategori, yakni : SD, SMP,
SMA dan Perguruan Tinggi. Tabel distribusi frekuensi responden
berdasarkan pendidikan sebagai berikut :
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan
No.
1
2
3
4
Pendidikan
Jumlah
SD
2
SMP
5
SMA
7
Perguruan tinggi
2
Total
16
Sumber : Data Primer, April 2015.
Prosentase (%)
12.5
31.25
43.75
12.5
100
Menurut tabel 4.2. dapat diketahui bahwa 2 responden (12.5%)
berpendidikan SD, 5 responden (31.25%) berpendidikan SMP, 7
responden (43.75%) berpendidikan SMA dan 2 responden (12.5%)
berpendidikan Perguruan Tinggi.
39
2. Analisis Data
Setelah dilakukan analisis data terhadap tingkat pengetahuan akseptor baru
KB mini pil tentang efek samping KB mini pil di RB Harapan Kita
Sumberlawang April 2015 didapatkan mean 20,6875 dan standar deviasi
6,87720. Tabel 4.3. Mean dan Standar Deviasi
Variable
Mean
Tingkat
pengetahuan
20,6875
akseptor baru KB mini
pil
tentang
efek
samping KB mini pil di
RB
Harapan
Kita
Sumberlawang
tahun
2015
Sumber : Data primer, April 2015
Standar deviasi
6,87720
Berikut ini perhitungan kategori pengetahuan responden :
a. Baik, bila nilai yang diperoleh :
(x) > mean + 1 SD
(x) > 20,6875 + 1 x 6,87720
(x) > 27,5647
(x) > 28
b. Cukup, bila nilai yang diperoleh :
mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD
20,6875 – 1 x 6,87720≤ x ≤ 20,6875 + 1 x 6,87720
13,8103 ≤ x ≤ 27,5647
14 ≤ x ≤ 28
c. Kurang, bila nilai yang diperoleh :
(x) < mean – 1 SD
40
(x) < 20,6875 – 1 x 6,87720
(x) < 13,8103
(x) < 14
Di bawah ini tabel distribusi frekuensi tingkat pengetahuan akseptor baru
KB mini pil tentang efek samping KB mini pil di RB Harapan Kita
Sumberlawang April 2015. Tabel 4.4. Distribusi frekuensi tingkat
pengetahuan akseptor baru KB mini pil tentang efek samping KB mini pil
di RB Harapan Kita Sumberlawang tahun 2015.
No.
1
2
3
Tingkat pengetahuan
Baik
Cukup
Kurang
Total
Frekuensi Responden
Umur
Umur 20-30 tahun
Umur 31-40 tahun
Umur > 40
Pendidikan SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
Sumber : Data Primer, April 2015
Jumlah
2
12
2
16
Prosentase (%)
12.5
75
12.5
100
Tingkat Pengetahuan
Baik
Cukup
Kurang
2
7
1
0
5
1
0
0
0
0
1
1
0
4
1
0
7
0
2
0
0
Berdasarkan tabel 4.4. dapat diketahui tingkat pengetahuan akseptor baru
KB mini pil tentang efek samping KB mini pil di RB Harapan Kita
Sumberlawang tahun 2015, yang berpengetahuan baik sebanyak 2 akseptor
(12.5%),
berpengetahuan
cukup
14
berpengetahuan kurang 2 akseptor (12.5%).
akseptor
(75%)
dan
yang
41
C. Pembahasan
Berdasarkan data di atas bahwa tingkat pengetahuan akseptor baru
KB mini pil tentang efek samping KB mini pil di RB Harapan Kita
Sumberlawang pada kategori baik sebanyak 2 akseptor (12.5%) yaitu
mayoritas pada umur 20-30 tahun sebanyak 2 responden (12.5%), pada pada
tingkat pendidikan perguruan tinggi sebanyak 2 responden (12.5%). Pada usia
20-30 tahun adalah usia produktif dan semakin tinggi pendidikan maka ia
akan mudah menerima hal-hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal
baru. Sehingga tingkat pengetahuan baik dan cukup pada usia 20-30 tahun
lebih banyak daripada usia 31-40 tahun. Dan semakin tinggi tingkat
pendidikan maka semakin baik tingkat pengetahuan akseptor.
Pada kategori cukup sebanyak 12 akseptor (75%) yaitu mayoritas
pada umur 20-30 tahun sebanyak 7 responden (70%), pada tingkat pendidikan
SMA sebanyak 7 responden (43.75%). Pada usia 20-30 tahun adalah usia
produktif
dengan
tingkat
pendidikan
SMA
maka
mempengaruhi
perkembangan sikap dan pengetahuan akseptor.
Pada kategori kurang sebanyak 2 akseptor (12,5%) yaitu mayoritas
pada umur 31-40 tahun sebanyak 1 responden (16,6667%), pada tingkat
pendidikan SD sebanyak 1 responden (50%). Pada usia 31-40 tahun adalah
usia tidak produktif dan tingkat pendidikan yang rendah menghambat
perkembangan sikap dan pengetahuan akseptor.
Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan merupakan hasil “tahu”
dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek
42
tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni: indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh mulai mata dan telinga. Pengetahuan atau
kognitif merupakan domain yang sangat penting akan terbentuknya tindakan
seseorang. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang
didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan.
Tingkat pengetahuan akseptor baru KB mini pil tentang efek
samping KB mini pil di RB Harapan Kita Sumberlawang April 2015
dipengaruhi oleh faktor pendidikan dan umur. Usia produktif dan semakin
tinggi pendidikan maka ia akan mudah menerima hal-hal baru dan mudah
menyesuaikan dengan hal baru tersebut. Pendidikan yang lebih tinggi berarti
mempunyai wawasan dan pengalaman yang lebih luas, lebih mudah
memahami informasi yang diterima.
D. Keterbatasan
Dalam penelitian ini mempunyai keterbatasan, yaitu ;
1.
Kendala Penelitian
Penelitian ini dilakukan bersamaan dengan ujian di kampus sehingga
peneliti sulit untuk bertemu secara langsung dengan responden yang
berada di RB Harapan Kita Sumberlawang Sragen, sehingga kuesioner
dititipkan pada bidan ataupun asisten bidan.
43
2.
Keterbatasan Penelitian
a. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner tertutup sehingga kurang
dapat menggali pengetahuan responden karena memungkinkan
responden untuk asal mengisi jawaban.
b. Variabel dalam penelitian ini adalah variable tunggal, yaitu tingkat
pengetahuan akseptor baru KB mini pil tentang efek samping KB mini
pil, sehingga penelitian ini hanya focus pada tingkat pengetahuan saja.
BAB V
PENUTUP
Sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh peneliti yaitu untuk
mengetahui Tingkat Pengetahuan Akseptor Baru Tentang Efek Samping KB
Minipil Di RB Harapan Kita Sumberlawang April 2015 maka peneliti mengambil
sampel 16 responden, dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil
kesimpulan dan saran sebagai berikut :
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian Tingkat Pengetahuan Akseptor Baru Tentang Efek
Samping KB Minipil Di RB Harapan Kita Sumberlawang April 2015 dapat
disimpulkan bahwa :
1. Tingkat Pengetahuan Akseptor Baru Tentang Efek Samping KB Minipil Di
RB Harapan Kita Sumberlawang April 2015 termasuk dalam kategori baik
yaitu 2 akseptor (12.5%).
2. Tingkat Pengetahuan Akseptor Baru Tentang Efek Samping KB Minipil Di
RB Harapan Kita Sumberlawang April 2015 termasuk dalam kategori
cukup yaitu 12 akseptor (75%).
3. Tingkat Pengetahuan Akseptor Baru Tentang Efek Samping KB Minipil Di
RB Harapan Kita Sumberlawang April 2015 termasuk dalam kategori
kurang yaitu 2 akseptor (12,5%).
44
45
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Tingkat Pengetahuan Akseptor
Baru Tentang Efek Samping KB Minipil Di RB Harapan Kita Sumberlawang,
maka saran yang dapat penulis sampaikan adalah ;
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
Agar peneliti selanjutnya untuk dapat mengembangkan variabel penelitian
dan sampel penelitian lebih banyak tentang efek samping KB minipil.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Agar dapat mengembangkan penelitian yang lebih lanjut mengenai efek
samping KB minipil.
3. RB Harapan Kita Sumberlawang
Agar meningkatkan pelayanan atau asuhan KB serta penyuluhan tentang
alat kontrasepsi minipil sehingga akseptor baru KB minipil lebih
memahami tentang alat kontrasepsi yang dipakai.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Y dan Martini. 2011. Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta
:Rohima Press.
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta
:RinekaCipta.
________. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta
:RinekaCipta.
Arum, D.N.S dan Sujiantini. 2011. Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini.
Yogyakarta : NuhaMedika.
BKKBN. 2012. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Tridasa
Printer.
Hidayat, A.A. 2010. MetodePenelitianKebidanan&TeknikAnalisis Data. Jakarta
:Salemba Medika.
Kusmiran, Eny. 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta
:Salemba Medika.
Manuaba, I. B. G, dkk.2012. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2007. Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses
Belajar Mengajar dalam Pendidikan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan.Jakarta :Rineka Cipta.
___________. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta :Rineka Cipta.
Nursalam. 2013. Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :Salemba Medika.
Priyoto. 2014. Teori Sikap & Perilaku dalam Kesehatan. Yogyakarta :Nuha
Medika.
Riwidikdo. 2013. Statistik Kesehatan Dengan Aplikasi SPSS dalam Prosedur
Penelitian. Yogyakarta :Rohma Press..
Sugiyono, 2012.Metode Penelitian Pendidikan, Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung :Alfabeta.
Sulistyawati, A. 2011. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta :Salemba Medika.
Varney, H, dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC.
Download