BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Pengertian Komunikasi Komunikasi

advertisement
BAB II
URAIAN TEORITIS
2.1.
Pengertian Komunikasi
Komunikasi merupakan dasar dari eksistensi suatu masyarakat dan
menentukan pula struktur masyarakatnya. Hubungan antar manusia didasarkan
kepada komunikasi. Komunikasi merupakan meknisme ataupun alat dalam
pengoperasian rangsangan yang mempunyai arti didalam hubungan yang terjadi
dan berlangsung di dalam masyarakat. Baik didalam kehidupan sosial ataupun
dalam proses sosial. Di saat proses komunikasi, saling pengaruh mempengaruhi
merupakan bagian yang terpenting untuk membentuk persamaan pengertian yang
disebabkan karena adanya perbedaan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki
oleh masing-masing pihak. Dengan mekanisme komunikasi, maka manusia
memberitahukan dan menyebarkan apa yang dirasakan dan apa yang
diinginkannya (Susanto, 1993:1).
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris “communication” berasal
dari kata Latin: communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti
sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna (Effendi, 1992:9).
Pengertian komunikasi yang dipaparkan diatas sifatnya dasariah, dalam
arti bahwa komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan makna antara
pihak-pihak yang terkait. Dikatakan minimal karena kegiatan makna komunikasi
tidak hanya bersifat informatif, yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi
juga persuasif, yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau
keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Charles H. Cooley (Effendy, 1992 : 40), komunikasi adalah
mekanisme yang menyebabkan terjadinya hubungan antar manusia dan yang
mengembangkan semua lambang pikiran bersama-sama dengan alat untuk
menyiarkan dalam ruang dan merekamnya dalam waktu, kata-kata tertulis,
percetakan, telegram, dan apa saja yang merupakan penemuan mutakhir untuk
ruang dan waktu.
Banyak pakar yang menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan
yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. Profesor
Wilbur Schramm menyebutnya bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua
kata kembar yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa
komunikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat
maka manusia tidak mungkin dapat mengembangkan komunikasinya (Cangara,
2006:3).
Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan
secara efektif, para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang
dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function
of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk
menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who Says
What in Which Channel to Whom with What Effect ?
Paradigma Lasswell diatas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima
unsur sebagai jawaban yang diajukan itu, yakni :
Komunikator
Pesan
Media
Komunikan
Efek
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan paradigma ini dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah
proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media
yang menimbulkan efek tertentu (Mulyana, 2001:136).
Komunikasi dapat dibagi dalam dua pengertian, yaitu pengertian
komunikasi secara umum dan pengertian komunikasi secara paradigmatis.
Pengertian komunikasi secara umum dapat dilihat dari dua segi :
a.
Pengertian Komunikasi secara etimologis
Secara etimologis atau menurut asal katanya, istilah komunikasi berasal
dari bahasa Latin communicatio, yang berasal dari kata communis yang berarti
sama atau kesamaan makna.
Jadi, komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat
terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. Jelasnya,
jika seseorang mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan orang lain kepadanya
maka komunikasi yang sedang berlangsung tersebut bersifat komunikatif.
b.
Pengertian Komunikasi secara terminologis
Secara terminologis komunikasi berarti proses penyampaian suatu
pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.
Selain itu, pengertian komunikasi secara paradigmatis adalah komunikasi
yang mengandung tujuan tertentu; ada yang dilakukan secara lisan, secara tatap
muka, atau melalui media, baik media massa seperti suratkabar, radio, televisi,
film, maupun media non massa seperti surat, telepon, papan pengumuman, poster,
spanduk, dan sebagainya. Sehingga dapat disimpulkan komunikasi secara
paradigmatis adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain
untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap (attitude), pendapat (opinion),
Universitas Sumatera Utara
atau perilaku (behavior), baik langsung secara lisan maupun tidak langsung
melalui media massa (Effendy, 2004 : 2-4).
Seiring dengan perkembangan teknologi, komunikasi kemudian dilakukan
dengan menggunakan media, baik itu media cetak maupun media elektronik. Hal
tersebut menyebabkan proses pengiriman pesan dalam komunikasi dapat
dilakukan secara serempak dan dapat diterima khalayak dalam jumlah yang besar
dalam satu waktu tertentu. Kegiatan komunikasi semacam ini kemudian disebut
juga sebagai komunikasi massa.
2.2.
Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah komunikasi dengan menggunakan media massa
modern, yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, radio dan
televisi yang siarannya ditujukan kepada umum, dan film yang dipertunjukkan di
gedung-gedung bioskop (Effendy, l992:13).
Alexis Tan menyatakan bahwa komunikasi massa adalah (Rahkmat, 1999 :
189) “The communicator is a social organization capable of reproducing the
message and sending it simultaneosly to large number of people who are spetialy
separated” (komunikator adalah organisasi sosial yang mampu mereproduksi
kembali pesan-pesan dan mengirimkannnya secara simultan ke banyak orang yang
berbeda tempat).
Ahli komunikasi lainnya, Joseph A.Devito
merumuskan definisi
komunikasi massa yang pada intinya merupakan penjelasan tentang pengertian
massa, serta tentang media yang digunakannya. Ia mengemukakan definisinya
dalam dua item, yakni “pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang
Universitas Sumatera Utara
ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak
berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang
menonton televisi, tetapi ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya
agak sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi
yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio dan visual. Komunikasi
massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis apabila didefinisikan menurut
bentuknya : televisi, radio siaran, surat kabar, majalah dan film” (Ardianto dkk,
2004:6).
Berdasarkan definisi diatas, komunikasi massa berbeda dengan bentukbentuk komunikasi lainnya. Perbedaan tersebut meliputi komponen-komponen
yang terlibat didalamnya, juga proses berlangsung nya komunikasi tersebut.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah karakteristik komunikasi massa :
a.
Komunikator Terlembagakan
Karena komunikasi massa adalah bentuk komunikasi yang menggunakan
media massa untuk menyampaikan pesan-pesannya maka komunikasi massa
melibatkan lembaga dan kommunikatornya bergerak dalam organisasi yang
kompleks untuk mendistribusikan pesan-pesannya kepada khalayak. Sebagai
contoh, pesan-pesan yang disajikan dalam suratkabar baik dalam bentuk berita,
feature, karikatur, tajuk rencana, dan lainnya melibatkan banyak orang dalam
proses pembuatannya mulai dari wartawan, editor, lay-outer, sampai pada proses
pencetakannya melibatkan banyak orang.
b.
Pesan Bersifat Umum
Komunikasi massa bersifat terbuka dalam artian komunikasi massa
ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang
Universitas Sumatera Utara
tertentu. Oleh karenanya pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan
komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini yang memenuhi
kriteria tertentu dan menarik.
c.
Komunikannya Anonim dan Heterogen
Dalam proses komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan
karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka dan terdiri dari
lapisan masyarakat yang berbeda.
d.
Media Massa Menimbulkan Keserempakan
Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya
adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relatif banyak
dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara
serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula.
Sebagai contoh, suatu tayangan ditelevisi ditonton oleh jutaan pemirsa diseluruh
Indonesia pada waktu yang serempak, namun mereka berada ditempat yang
berbeda diseluruh Indonesia.
e.
Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan
Setiap kominikasi melibatkan unsur isi dan unsur hubungan sekaligus.
Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan
sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan
digunakan.
f.
Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah
Secara singkat, komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan
atau melalui media massa. Karena melalui media massa maka komunikator dan
komunikannya tidak dapat menggunakan kontak langsung. Komunikator aktif
Universitas Sumatera Utara
menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namundiantara
keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana halnya terjadi dalam
komunikasi antarpersona. Dengan demikian, komunikasi massa itu bersifat satu
arah.
g.
Stimulasi Alat Indra “Terbatas”
Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis
media massa. Pada suratkabar dan majalah, pembaca hanya melihat. Pada radio
siaran dan rekaman auditif, khalayak hanya mendengar. Sedangkan pada media
televisi dan film, kita menggunakan indra penglihatan dan pendengaran.
h.
Umpan Balik Tertunda (Delayed)
Apapun bentuk komunikasinya, umpan balik atau feedback adalah faktor
yang paling penting. Karena efektivitas komunikasi seringkali dilihat dari
feedback yang disampaikan oleh komunikannya. Komunikan dalam komunikasi
memberikan umpan balik yang tertunda dikarenakan komunikator dan
komunikannya tidak melakukan komunikasi secara tatap muka.
Sedangkan fungsi komunikasi massa bagi masyarakat menurut Dominick
yang dikutip dalam buku Komunikasi Massa Suatu Pengantar, terdiri dari
surveillance (pengawasan), interpretation (penafsiran), linkage (keterkaitan),
transmission of values (penyebaran nilai-nilai) dan entertainment (hiburan).
a.
Surveillance (Pengawasan)
Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam dua bentuk; (1)
warning or beware surveillance (pengawasan peringatan); (2) instrumental
surveillance (pengawasan instrumental).
Universitas Sumatera Utara
Fungsi
pengawasan
peringatan
terjadi
ketika
media
massa
menginformasikan kejadian-kejadian penting dalam jangka panjang tentang
ancaman yang harus diketahui orang banyak seperti meletusnya gunung berapi,
kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan inflasi, atau adanya serangan militer.
Peringatan seperti ini serta merta dapat menjadi ancaman.
Fungsi pengawasan instrumental adalah penyampain atau penyebaran
informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam
kehidupan sehari-hari.
b.
Interpretation (Penafsiran)
Media tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan
penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Contoh nyata penafsiran media
dapat dilihat pada halaman tajuk rencana (editorial) suratkabar. Penafsiran ini
berbentuk komentar dan opini yang ditujukan kepada khalayak pembaca, serta
dilengkapi persepektif (sudut pandang) terhadap berita yang disajikan pada
halaman lainnya.
Tujuan penafsiran media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk
memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut.
c.
Linkage (Keterkaitan)
Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam
sehingga membentuk keterikatan berdasarkan kepentingan dan minat yang sama
tentang sesuatu.
d.
Transmission of Values (Penyebaran Nilai-Nilai)
Fungsi penyebaran nilai ini disebut juga sozialization (sosialisasi).
Sosialisasi mengacu pada cara dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai
Universitas Sumatera Utara
kelompok. Media massa mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar
dan dibaca. Media massa memperlihatkan bagaimana mereka bertindak dan apa
yang diharapkan mereka. Dengan perkataan lain, media mewakili model peran
yang diamati masyarakat dan harapan untuk menirunya.
e.
Entertainment (Hiburan)
Sulit dibantah lagi bahwa pada kenyataanya hampir semua media
menjalankan fungsi hiburan. Televisi adalah salah satu media massa yang
mengutamakan sajian hiburan, hampir tiga perempat bentuk siaran televisi setiap
hari merupakan tayangan hiburan. Fungsi media massa sebagai fungsi hiburan
tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak,
karena dengan membaca berita-berita ringan atau melihat tayangan hiburan
ditelevisi dapat membuat pikiran khalayak segar kembali.
2.3.
Komunikasi Pemasaran
Dasar
dari kegiatan
pemasaran
adalah
komunikasi.
Komunikasi
menciptakan adanya interaksi antara perusahaan dengan konsumen. Dengan
adanya komunikasi akan memudahkan konsumen dalam memilih program, ide
dan pelayanan yang ditawarkan perusahaan. Dalam proses pertukaran, komunikasi
memegang peranan yang sangat penting.
Efendy (1993 : 216) menjelaskan bahwa komunikasi pemasaran adalah
komunikasi yang dilakukan perusahaan atau lembaga baik secara bertatap muka
maupun bermedia dalam rangka upaya meningkatkan penjualan, jasa atau hasil
produksi. Pendapat lain mengatakan komunikasi pemasaran adalah kegiatan yang
mempresentasikan gabungan semua unsur dalam gabungan pemasaran merek
Universitas Sumatera Utara
yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang
disebarluaskan kepada kliennya (Shimp, 2003 :4).
Sedangkan menurut Laura Schneider, komunikasi pemasaran adalah suatu
perencanaan, implementasi dan pengendalian yang sangat terencana mengenai
bauran kegiatan usaha yang bertujuan untuk mempertemukan pembeli dan penjual
dalam suatu kegiatn pertukaran atau pengiriman produk
yang
saling
menguntungkan (www.marketing.about.com/cs/advertising/a/marketvsad).
Berdasarkan defenisi komunikasi pemasaran di atas, maka dapat dikatakan
bahwa komunikasi pemasaran adalah usaha untuk menyampaikan pesan-pesan
kepada khalayak sasaran tentang segala hal mengenai produk, ide, jasa ataupun
perusahaan yang meluncurkan produk tersebut sehingga dapat memuaskan
individu dan lembaga itu. Komunikasi pemasaran merupakan komunikasi yang
dilakukan perusahaan yang sifatnya membujuk serta membantu konsumen dalam
mengambil keputusan untuk melakukan pembelian dalam usaha meningkatkan
penjualan, jasa atau hasil produk.
Dalam kajian pemasaran, jika ditilik dari uraian pengertian komunikasi
pemasaran menurut Shimp, dikenal suatu konsep penting dalam pemasaran
modern, yaitu bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran adalah
seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan
untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran (Kotler dan Armstrong,
jilid 1 2001 : 71). Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh E. Jerome
McCarthy, yang kemudian dikembangkan oleh Philip Kotler dan kini
dipergunakan secara luas oleh praktisi pemasaran (Jefkins, 1997 : 8), yang terdiri
dari :
Universitas Sumatera Utara
1. The product to be market (produk yang dipasarkan)
2. The price of the product (harga produk)
3. The channels of distribution through wich the product is sold to be
placed (saluran produksi produk/penempatan)
Promosi sebagai faktor keempat dalam bauran pemasaran inilah yang
biasanya secara simultan dan terintegrasi oleh para pemasar dalam suatu rencana
promosi produk. Konsep ini dikenal dengan istilah bauran promosi (promotion
mix). Hubungan antara marketing mix dan promotion mix dapat diperhatikan
dalam bagan yang dikemukakan oleh Rhenald Kasali (1992:10)
Marketing mix
Promotion mix
Product
Advertising
Price
Personal selling
Place
Sales promotion
Promotion
Publicity
Berikut ini adalah penjelasan tiap elemen dalam bauran promosi, yaitu :
-
Periklanan (advertising) : segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor
untuk melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk
gagasan, barang atau jasa. Contohnya, iklan di media cetak, elektronik
dan kemasan, gambar bergerak, brosur dan buklet, poster dan leaflet,
direktor, billboard, display, materi audiovisual, logo dan simbol,
videotape.
-
Penjualan Pribadi (personal Selling) : presentasi pribadi oleh para
wiraniaga perusahaan dalam rangka menyukseskan penjualan dan
membangun hubungan dengan pelanggan. Contohnya, presentasi
Universitas Sumatera Utara
penjualan, pertemuan penjualan, program insentif, contoh, dan
pameran perdagangan.
-
Promosi penjualan (sales Promotion) : insentif jangka pendek untuk
mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.
Contohnya, kontes, permainan, undian, hadiah, pameran, eksibisi,
demonstrasi, kupon, rabat, pembiayaan, bunga rendah dan hiburan.
-
Humas (Public Relation) : usaha yang betujuan untuk membina
hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan,
membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani atau
menyingkirkan gosip, cerita, peristiwa yang dapat merugikan. Contoh :
press kits, pidato, seminar, laporan tahunan, donasi dan amal,
sponsorship, publikasi, relasi kommunitas, lobi, media identitas,
majalah perusahaan, dan peristiwa. (Kotler dan Armstrong, 2001 : 112
; Peter dan Olson, 1996 : 538 – 541 ; Sutisna, 2002 : 268)
Menurut Terence A Shimp (2003 :160) ada empat tujuan kegiatan
komunikasi pemasaran, yaitu :
1. Membangkitkan keinginan akan suatu kategori produk. Agar konsumen
memiliki keinginan untuk membeli suatu produk, pemasar harus terlebih
dahulu menciptakan suatu kategori produk yang baru.
2. Menciptakan kesadaran akan merek (brand awareness). Pemasar harus
bisa membuat produk dan merek merekalah yang diingat oleh konsumen
dan membedakannya dengan produk pesaing lain.
Universitas Sumatera Utara
3. Mendorong sikap positif terhadap produk dan mempengaruhi niat
(intentions). Pemasar harus membuat calon konsumen pasaran memiliki
sikap yang positif terhadap produk serta mendorong niat untuk membeli.
4. Memfasilitasi pembelian. Pemasar harus berusaha menciptakan rangkaian
kegiatan pemasaran yang menarik dan efektif, menciptakan display yang
menarik di toko atau supermarket, serta menciptakan kegiatan distribusi
yang baik.
Model komunikasi pemasaran meliputi sumber atau komunikator. Dalam
pemasaran sumber berarti pihak yang mengirim pesan kepada konsumen, yaitu
pemasar (marketers). Proses selanjutnya pemasar menentukan bagaimana pesan
itu disusun agar bisa dipahami dan direspon secara positif oleh penerimanya
dalam hal ini konsumen. Pada proses tersebut ditentukan pula jenis komunikasi
yang akan digunakan, apakah melalui iklan, penjualan perorangan, promosi
penjualan, public relations atau cara lainnya. Keseluruhan proses perancangan
pesan sampai penentuan jenis promosi yang akan dipakai disebut proses encoding.
Proses ini disebut juga sebagai proses menerjemahkan tujuan-tujuan komunikasi
ke dalam bentuk-bentuk pesan yang akan dikirimkan kepada penerima.
Selanjutnya penyampaian pesan melalui media. Proses penyampaian pesan
bisa melalui media cetak maupun elektronik, proses ini disebut prosses transmisi.
Pesan yang disampaikan melalui media akan ditangkap oleh penerima. Ketika
pesan diterima, penerima akan memberikan respons terhadap pesan yang
disampaikan, bisa berupa respons positif, negatif maupun netral. Proses
memberikan respons dan menginterpretasikan pesan yang diterima disebut
Universitas Sumatera Utara
decoding. Proses ini akan dilanjutkan dengan tindakan membeli maupun menolak
produk yang disampaikan.
Proses terakhir yaitu umpan balik (feedback) atas pesan yang dikirimkan.
Di sini pemasar mengevaluasi apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan
harapan, artinya mendapat respon dan tindakan yang positif dari konsumen, atau
justru pesan tidak sampai secara efektif. Pengukuran efektivitas pesan tentu saja
harus melalui proses penelitian. Namun indikator yang dengan mudah bisa dipakai
adalah tingkat penjualan yang ditawarkan ke pasar (Sutisna, 2002 : 269 – 270 ;
Setiadi, 2003 : 251 – 252).
2.4.
Teknologi Komunikasi
Pada
awal
kehidupan
di
dunia,
komunikasi
digunakan
untuk
mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal
digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyalsinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi
dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin
pada ikan.
Pada binatang, selain untuk seks, komunikasi juga dilakukan untuk
menunjukkan keunggulan, biasanya dengan sikap menyerang. Munurut sejarah
evolusi sekitar 250 juta tahun yang lalu munculnya “otak reptil” menjadi penting
karena otak memungkinkan reaksi-reaksi fisiologis terhadap kejadian di dunia luar
yang kita kenal sebagai emosi. Pada manusia modern, otak reptil ini masih
terdapat pada sistem limbik otak manusia, dan hanya dilapisi oleh otak lain
“tingkat tinggi”.
Universitas Sumatera Utara
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman.
Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, lisan,
“gesture” dan ”broadcasting”. Komunikasi dapat berupa intekaktif, transaktif,
betujuan atau tak bertujuan.. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang
atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi
hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh
penerima pesan tersebut.
Dewasa ini komunikasi menjadi lebih cepat, efektif, dan efisien dengan
kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi telah menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia zaman sekarang. Bahkan
dapat dikatakan, seluruh aspek kehidupan seperti bidang sosial, politik, dan
ekonomi, telah bersentuhan dengan teknologi. Dalam bidang sosial, teknologi
telah mempercepat terjadinya komunikasi dan mampu mempererat hubungan
manusia dari berbagai belahan dunia.
Menurut Robert l. Mathis dan Jhon H. Jackson (2004) kontributor utama
globalisasi adalah perkembangan dan evolusi telekomunikasi dan teknologi yang
membantu pengiriman informasi yang cepat. Teknologi komunikasi seperti satelit
telah menghadirkan televisi dan layanan telepon nirkabel ke desa-desa terpencil di
Afrika, India, China, dan Amerika Latin. Pertumbuhan pengunaan internet di
seluruh dunia telah menjadikan orang-orang dan perusahaan-perusahan dapat
dengan mudah berkomunikasi dan memiliki akses data dalam jumlah yang sangat
besar.
Universitas Sumatera Utara
Kata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa Latin ”texere” yang
berarti menyusun atau membangun. Sehingga istilah teknologi seharusnya tidak
terbatas pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Roger (1983) teknologi adalah
suatu rancangan (desain) untuk alat bantu tindakan yang mengurangi
ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu hasil yang
diinginkan. Suatu teknologi biasanya mempunyai dua aspek yaitu aspek hardware
(terdiri dari material atau objek fisik) dan aspek software (Jacques Ellul (1967)
mengartikan teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional
mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia. Gary J.
Anglin (1991) mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku
dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem, untuk
memecahkan masalah (Yusufhadi Miarso, 2004).
Menurut Rogers (1986) terdapat empat era (zaman) evolusi komunikasi
manusia yaitu:
a. Era komunikasi tulisan (4000 SM s.d. sekarang)
b. Era Komunikasi cetak (1456 M s.d. sekarang)
c. Era Telekomunikasi (1844 M s.d. sekarang) dan
d. Era Komunikasi interaktif (1946 M s.d. sekarang)
Teknologi komunikasi dan informasi sebagai suatu produk dan proses
telah berkembang sedemikian rupa sehingga mempengaruhi segenap kehidupan
manusia dalam berbagai bentuk aplikasi. Tofler yang dikutif oleh Yusufhadi
Miarso (2004) menggambarkan perkembangan itu sebagai revolusi yang
berlangsung dalam tiga gelombang, yaitu: Gelombang ke-1: timbul dalam bentuk
Universitas Sumatera Utara
teknologi pertanian yangh telah berlangsung ribuan tahun, Gelombang ke-2:
teknologi industri yang berlangsung hanya dalam masa 300 tahun, dan
Gelombang ke-3: merupakan revolusi teknologi elektronik dan informatik, yang
berlangsung hanya dalam kurun waktu puluhan tahun saja.
Rujukan penting yang terkandung dalam teknologi komunikasi, sebagai
berikut:
1.
Proses harus rasional dan efisien
2. Harus menyistem karena segala sesuatu akan mempunyai dampak dan
dipengaruhi oleh hal-hal lain dalam lingkungannya
3. Harus bersistem, yaitu mempertimbangkan segala variabel yang mungkin
berpengaruh dalam menentukan prosedur tindakan agar proses itu efektif
4. Melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan
5. Mengarah pada pemecahan masalah bersama
6. Memadukan berbagai prinsip, konsep, dan gagasan
7. Mempertimbangkan
kondisi
lingkungan
(lokal,
nasional,
maupun
internasional) untuk mencapai tujuan.
Menurut Harry Oshima (1976) teknologi komunikasi dalam masyarakat
yang menganut strategi pembangunan ”labor intensive” akan mempunyai peranan:
1. Menimbulkan revolusi pertanian
2. Mempromosikan industri kecil
3. Pengembangan sosial politik
4. Mengatasi oposisi
Universitas Sumatera Utara
Alvin Tofler (1980) berpendapat bahwa industri elektronik dan komputer
sebagai ”tool of tomorrow” merupakan tulang punggung industri dalam era
Gelombang ke-3, dan yang akan membawa perubahan besar dalam perekonomian
dan sosial politik. Lebih jauh dia mengemukakan bahwa teknologi komunikasi
telah mampu mengurangi transportasi, dan berakibat pada gerakan de-urbanisasi,
bahkan telah mendorong tumbuhnya telecommunity. Menurutnya keputusan
Presiden Soeharto untuk membangun sistem komunikasi dengan satelit domestik
merupakan lambang bahwa Gelombang ke-3 memberikan kemungkinan pilihan
bagi negara yang melakukan transformasi.Teknologi komunikasi di Indonesia
mendapat perhatian yang sangat besar dari pemerintah terbukti dengan adanya
undang undang yang mengatur tentang telekomunikasi yaitu UU. No. 36 tahun
1999. Bobot misi telekomunikasi/ telematika tertuang pada pasal 3 yang berbunyi:
”Telekomunikasi diselenggarakan dengan tujuan untuk mendukung
persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan kesejahteraan, dan kemakmuran
rakyat secara adil dan merata, mendukung kehidupan ekonomi dan kegiatan
pemerintahan, serta meningkatkan hubungan antar bangsa”
Dari bunyi pasal 3 di atas telekomunikasi yang merupakan bagian dari
teknologi komunikasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara di Indonesia, karena dapat menjadi alat pemersatu bangsa dan
masuk ke berbagai ranah kehidupan.
Teknologi Komunikasi telah memberikan dua dampak yang sangat besar
artinya dalam pola pembangunan, yaitu percepatan sejarah dan mobilisasi
lingkungan (Daniel Lerner, 1976).
Universitas Sumatera Utara
Teknologi Komunikasi telah memberikan dua dampak yang sangat besar
artinya dalam pola pembangunan, yaitu percepatan sejarah dan mobilisasi
lingkungan (Daniel Lerner, 1976, dikutif oleh Yusufhadi Miarso, 2004).
Dampak dari teknologi komunikasi yaitu terjadinya perubahan pada
tingkah laku individual yang meliputi pengetahuan, sikap, atau tindakan yang
terjadi sebagai akibat dari penyampaian pesan komunikasi (Rogers, 1986).
Menurut Eric Ashby (1972) teknologi komunikasi telah menimbulkan
revolusi yang keempat. Revolusi pertama terjadi ribuan tahun yang lalu sejak
masyarakat membedakan tanggung jawab orang dewasa, dan tugas mendidik para
muda beralihdari orang tua ke guru dan dari rumah ke sekolah. Revolusi kedua
terjadi dengan dipergunakannya bahasa tulisan sebagai sarana pendidikan.
Revolusi ketiga berlangsung dengan ditemukannya teknik percetakan yang
memungkinkan tersedianya buku secara meluas. Revolusi keempat ditandai
dengan perkembangan elektronik terutama dalam bentuk radio, televisi, pita
rekanman, dan komputer.
2.5.
Gaya Hidup
Gaya hidup memiliki bermacam-macam arti dan dapat diinterpretasikan
bermacam-macam oleh para pemasar dan teorisi. Namun pendapat tersebut pada
umumnya dapat dijadikan dasar dalam penelitian. Adapun beberapa teori atau
pendapat yang mengemukakan tentang gaya hidup :
Menurut Kotler (1989:189) : “Gaya hidup seseorang adalah pola hidup
seseorang dalam kehidupan sehari- hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat
dan pendapat (opini) yang bersangkutan.”
Universitas Sumatera Utara
Menurut Berkowitz dan Kerin (1986:105) : “Gaya hidup adalah pola hidup
seseorang yang diidentifikasikan dari bagaimana penggunaan waktu (aktivitas);
minat tentang pentingnya lingkungannya; dan pendapat tentang dirinya sendiri
dan dunia sekelilingnya.”
Dari beberapa pendapat atau teori dari pada teorisi pemasaran itu dapat
diambil pokok dari gaya hidup, yaitu :
1. Pola hidup seseorang.
2. Aktivitas, minat dan pendapat.
Berdasarkan pokok itu, dapat dikemukakan gaya hidup untuk penelitian ini
adalah :“Gaya hidup adalah pola hidup bagaimana orang menggunakan uang,
waktu, minat dan pendapatnya terhadap hal-hal yang ada di lingkungannya.”
Dari pengertian gaya hidup inilah kemudian diciptakan segmen pasar
berdasarkan values and life style (VALS), yang diperkenalkan pada tahun 1978.
Lalu VALS dikembangkan lagi menjadi VALS 2, yang mengelompokkan orang
berdasarkan kecenderungan konsumsinya dan bagaimana cara menggunakan
waktu dan uangnya. Menurut Kotler, Bowen dan Makens (1996:190-191)
konsumen dibagi dalam 2 segmen utama :
a.
Self Orientation.
Dalam segmen ini terdapat 3 perilaku pembelian :
1. Principle oriented (orientasi prinsip).
Konsumen melakukan pembelian berdasarkan pandangannya sendiri,
dimana pembelian suatu produk atau jasa dilakukan menurut pendapat
atau pikirannya sendiri tanpa dipengaruhi oleh pandangan dari luar
atau orang lain.
Universitas Sumatera Utara
2. Status oriented (orientasi status).
Konsumen melakukan pembelian berdasarkan pada tindakan dan opini
dari orang lain. Pembelian akan dilakukan karena adanya masukan dari
orang lain yang telah menggunakan atau mencoba suatu produk atau
jasa tersebut.
3. Action oriented (orientasi tindakan).
Konsumen terdorong oleh keinginan untuk berkegiatan, bervariasi, dan
mengambil resiko. Konsumen ingin mencoba produk atau jasa yang
belum pernah digunakan sebelumnya baik oleh konsumen itu sendiri
atau orang lain, dan ingin mengetahui baik buruknya produk atau jasa
tersebut melalui pengalaman sendiri. Kelompok konsumen yang
termasuk dalam segmen ini adalah fulfilled, believers, achievers,
strivers, experiencers, dan makers.
b.
Resources (sumber daya).
Konsumen dikelompokkan berdasarkan tingkat pendapatan, pendidikan,
kesehatan, kepercayaan diri, dan energi. Yang termasuk dalam segmen ini adalah
kelompok : actualizers dan stugglers.
Kelompok-kelompok konsumen yang telah disebutkan akan dijelaskan
kemudian secara terperinci pada bagian 8 kelompok konsumen. Berikut ini adalah
8 kelompok konsumen berdasarkan gaya hidup VALS 2 :
1) Fullfilleds (pemenuhan). Konsumen yang memiliki gaya hidup mandiri,
bertanggung jawab, dan tingkat pendidikan yang baik. Selain itu juga
terbuka untuk ide-ide baru dan perubahan sosial, juga memiliki
Universitas Sumatera Utara
pendapatan tinggi, praktikal, dan merupakan konsumen yang value
oriented.
2) Believers (pengikut). Konsumen yang tingkat pendapatannya menengah ke
atas, konservatif dan mudah ditebak, menyukai produk Amerika dan
merek terkenal.
3) Achievers (pencapai).Konsumen yang cukup sukses dan berorientasi pada
pekerjaan, konservatif, dan menyukai produk dan jasa yang terkenal dan
dapat menunjukkan kesuksesan mereka.
4) Strivers (pekerja keras). Konsumen dengan nilai yang mirip dengan
achievers, namun memiliki tingkat ekonomi, sosial, dan psikologis yang
lebih rendah.
5) Experiencers (pencoba). Konsumen yang ingin mempengaruhi lingkungan
mereka, dan juga kelompok yang termuda dari kelompok lainnya.
Konsumen ini banyak mengkonsumsi produk yang disukai oleh kalangan
anak muda.
6) Makers (pembuat). Kelompok konsumen ini suka mempengaruhi
lingkungannya melalui pengalaman dan penemuan mereka akan kegunaan
dan kepraktisan suatu produk atau jasa. Oleh karena itu, produk yang
praktis dan memiliki kegunaan amat menarik perhatian konsumen macam
ini.
7) Actualizers (pewujud). Konsumen dengan tingkat pendapatan yang
tertinggi dan memiliki banyak sumber, sehingga dapat menuruti keinginan
dirinya sendiri. Imej atau pandangan amat penting bagi mereka, sehingga
cenderung membeli produk yang lebih baik dalam hidup.
Universitas Sumatera Utara
8) Strugglers (pejuang). Konsumen dengan tingkat pendapatan terendah dan
sumber yang sedikit untuk diikutkan pada orientasi konsumen. Karena
sarana yang terbatas, mereka cenderung menjadi konsumen yang setia
pada merek.
2.6.
Persepsi
Definisi persepsi banyak diberikan oleh para ahli diantaranya Winardi
(1992:42) yang menyatakan bahwa : ” Persepsi merupakan proses kognitif,
dimana seseorang individu memberikan arti pada lingkungan ”. Menurut Mulyana
(2000:167) yang dimaksud persepsi adalah : ” Proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan dan menafsirkan rangsangan dari
lingkungan kita dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita ”.
Sedang
Desiderato (dalam Rakhmat, 1999:51) mendefinisikan yaitu : ” Pengalaman
tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan
menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi inilah memberikan
makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli) ”. Robbins (1996: 24) memberikan
definisi persepsi yaitu : ” Sebagai suatu proses dengan mana individu-individu
mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna
kepada lingkungan mereka ”
Beberapa definisi lain yang dikemukakan oleh para ahli (dalam Mulyana,
2000:167) yaitu: Rudillph F. Verderber: ”adalah proses menafsirkan informasi
inderawi”. J. Cohen menyebutkan bahwa: ”Persepsi didefinisikan sebagai
interpretasi bermakna atas sensasi sebagai refresentatif objek ekternal”. Brian
Fellows: ”Persepsi adalah proses yang memungkinkan suatu orgasme menerima
dan menganalisa informasi”. Kenneth Asereno dan Edwar M. Bodaken: ”Persepsi
Universitas Sumatera Utara
adalah sarana yang memungkinkan kita memperoleh kesadaran akan sekeliling
dan lingkungan kita”. Philip Goodarce dan Jennifer Follers: ”Persepsi adalah
proses mental yang digunakan untuk mengenali rangsangan ”. Definisi lainnya
(Gitosudarmo
dan
Sudita,
2000:16)
persepsi
adalah:
“Suatu
proses
memperhatikan dan menyeleksi, mengorganisasikan dan menafsirkan stimulus
lingkungan. Proses memperhatikan dan menyeleksi terjadi karena setiap saat
panca indera kita (pendengar, perasa, penglihatan, penciuman dan peraba)
dihadapkan kepada begitu banyak stimulus lingkungan”.
Berdasarkan beberapa definisi persepsi itu maka dapat dikatakan bahwa
persepsi sebagai proses internal yang bertujuan untuk membantu individu dalam
memperhatikan, menyeleksi dan menginterpretasikan rangsangan (stimulus)
menjadi gambaran dunia yang utuh dan berarti. Setiap orang (individu) memberi
arti sendiri-sendiri terhadap stimuli yang ditangakapnya, sehingga setiap individu
yang berbeda melihat hal yang sama dengan cara yang berbeda menghasilkan
persepsi yang berbeda pula.
Persepsi menurut proses terjadinya, dapat dijabarkan menjadi dua
(Mulyana, 2000:171) yang menjelaskan sebagai berikut: Persepsi terbagi dua
yaitu persepsi terhadap objek (lingkungan fisik) dan persepsi terhadap manusia.
Persepsi terhadap manusia lebih sulit dan komplek karena manusia bersifat
dinamis. Persepsi terhadap manusia sering disebut persepsi sosial, meskipun
kadang-kadang manusia disebut juga objek. Perbedaan kedua persepsi tersebut
yaitu: 1) Persepsi terhadap objek melalui lambang-lambang fisik sedangkan
persepsi terhadap orang melalui lambang-lambang verbal dan non-verbal. Orang
lebih aktif daripada kebanyakan objek dan sulit diramalkan. 2) Persepsi terhadap
Universitas Sumatera Utara
objek menanggapi sifat-sifat luar sedangkan persepsi terhadap orang menanggapi
terhadap sifat-sifat luar dan dalam (perasaan, motif, harapan dan sebagainya).
Kebanyakan objek mempersepsi anda ketika anda mempersepsi objek itu akan
tetapi orang mempersepsi anda pada saat anda mempersepsi mereka. Dengan kata
lain persepsi terhadap manusia bersifat interaktif.
Individu mempersepsikan lingkungan mereka yang terorganisir yang telah
mereka bentuk berdasarkan pengalaman dan nilai mereka sendiri. Dengan kata
lain persepsi merupakan pandangan seseorang tentang lingkungan. Dari
pandangan individu tersebut akan mempengaruhi perilaku dan membentuk sikap.
Dengan demikian persepsi dapat mempengaruhi perilaku dan membentuk sikap .
2.7.
Blackberry
Survei mengatakan bahwa Blackberry begitu digandrungi karena
kelebihannya di tombol QWERTY dan fitur messaging yang mengakomodasi
para remaja menyalurkan keranjingan mereka terhadap pesan instant pesan
pendek (SMS). Sementara, Apple iPhone menjadi perangkat yang unggul dalam
hal pengalaman berselancar web, dan fungsi multimedianya.
Di Indonesia, gejala seperti ini memang sudah terjadi sejak sekitar dua
tahun belakangan. Namun, di negara maju seperti Inggris, tren seperti ini turut
dipicu oleh krisis ekonomi. Akibat dari resesi global, orang-orang kini telah
beralih kepada SMS ketimbang menelepon, agar mereka bisa lebih mengirit
biaya.. Selain itu Blackberry juga menyediakan software Messenger built-in
sehingga memungkinkan penggunanya bisa menggunakannya sepuasnya, dengan
tarif flat, sehingga lebih irit daripada menelepon secara langsung.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa bulan belakangan ini ponsel Blackberry sedang naik daun,
karena tidak hanya para artis dan tokoh ternama, tetapi para netter (pengunjung
Internet) dan blogger (penyaji informasi) sudah mulai terkena demam Blackberry
(atau sering disingkat dengan BB).. Sebenarnya, apa keunggulan Blackberry,
sampai mampu memunculkan demam atau mode baru di dunia komunikasi? Apa
bedanya dengan ponsel biasa? Haruskah Anda menggunakannya sebagai solusi
berbagai masalah komunikasi bisnis, atau hanya sekadar mode? Blackberry adalah
perangkat selular yang memiliki kemampuan layanan Push E-Mail, telepon, sms,
menjelajah internet, dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya. Penggunaan
gadget canggih ini begitu fenomenal belakangan ini sehingga menjadi suatu
kebutuhan untuk Fashion. Blackberry pertama kali diperkenalkan pada tahun
1997 oleh perusahaan Kanada, Research In Motion (RIM). Kemampuannya
menyampaikan informasi melalui jaringan data nirkabel dari layanan perusahaan
telepon genggam hingga mengejutkan dunia.
Blackberry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan
Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub. Perusahaan
Starhub merupakan pengejewantahan dari RIM yang merupakan rekan utama
Blackberry. Di Indonesia, Starhub menjadi bagian dari layanan dalam segala hal
teknis mengenai instalasi Blackberry melalui operator Indosat. Indosat
menyediakan layanan Blackberry Internet Service dan Blackberry Enterprise
Server.
Pasar Blackberry kemudian diramaikan oleh dua operator besar lainnya di
tanah
air
yakni
Excelkomindoindo
dan
Telkomsel.
Excelkomindoindo
menyediakan dua pilihan layanan yaitu Blackberry Internet Service dan
Universitas Sumatera Utara
Blackberry Enterprise Server+ (BES+). BES+ adalah layanan gabungan dari BES
dan BIS, ditujukan bagi pelanggan korporasi sehingga pelanggan dapat menerima
dan mengirim email kantor yang berbasis Microsoft Exchange, Novel Wise, Lotus
Domino dan 10 akun e-mail berbasis POP3/IMAP melalui telepon genggam.
Sementara, operator Telkomsel hanya menyediakan Blackberry sebagai bagian
dari layanan korporasi dengan Blackberry Enterprise Server. Pada awalnya,
layanan Blackberry hanya bisa diakses melalui smartphone Blackberry saja.
Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, ketiga operator ini telah menyediakan
fasilitas Blackberry Connect yang memungkinkan Blackberry Internet Solution
diakses melalui smartphone jenis lain seperti Nokia (N-9500, N-9300, N-9300i,
E61. E71), Sony Ericsson P910i, M600i, Palm Treo, Dopod, dan sebagainya.
Gambar 2. Produk unggulan Blackberry
Fasilitas lain yang menjadi andalan Blackberry adalah pesan instan. Yahoo
Messenger, Google Talk dan Skype kini telah menjadi rekanan dengan
Blackberry. Teknologi terkini memang memungkinkan kita untuk “mengobrol”
Universitas Sumatera Utara
(chatting) di internet melalui telepon genggam dan Personal Digital Assistant
(PDA). Tetapi yang berbeda pada Blackberry adalah proses instalasi lengkap yang
bisa dilakukan nya melalui jaringan nirkabel.
Melihat
fenomena Blackberry yang digemari masyarakat
karena
keunggulan fasilitas komunikasinya, membuat banyak perusahaan IT berkembang
dan berlomba-lomba menciptakan aplikasi yang paling mutakhir untuk pengguna
Blackberry.
Keunggulan
lain
juga
hadir
melalui
teknologi
kompresi
yang
menyebabkan biaya akses menjadi murah dan pemberitahuan jawaban pesan
melalui tanda getar pada Blackberry. Penggunaan Blackberry semakin meluas
dengan hadirnya fasilitas koneksi Blackberry (Blackberry Connect). Dengan
Blackberry Connect, pengguna tidak lagi harus menggunakan perangkat genggam
Blackberry untuk memanfaatkan Blackberry Internet Solution. Pengguna hanya
perlu menginstalasi Blackberry Connect pada smartphone merek apapun yang
dimiliki, kita bisa memanfaatkan Blackberry Internet Solution.
Universitas Sumatera Utara
Download