BAB II URAIAN TEORITIS 2.1. Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan dasar dari eksistensi suatu masyarakat dan menentukan pula struktur masyarakatnya. Hubungan antar manusia didasarkan kepada komunikasi. Komunikasi merupakan meknisme ataupun alat dalam pengoperasian rangsangan yang mempunyai arti didalam hubungan yang terjadi dan berlangsung di dalam masyarakat. Baik didalam kehidupan sosial ataupun dalam proses sosial. Di saat proses komunikasi, saling pengaruh mempengaruhi merupakan bagian yang terpenting untuk membentuk persamaan pengertian yang disebabkan karena adanya perbedaan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh masing-masing pihak. Dengan mekanisme komunikasi, maka manusia memberitahukan dan menyebarkan apa yang dirasakan dan apa yang diinginkannya (Susanto, 1993:1). Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris “communication” berasal dari kata Latin: communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna (Effendi, 1992:9). Pengertian komunikasi yang dipaparkan diatas sifatnya dasariah, dalam arti bahwa komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan makna antara pihak-pihak yang terkait. Dikatakan minimal karena kegiatan makna komunikasi tidak hanya bersifat informatif, yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasif, yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara Menurut Charles H. Cooley (Effendy, 1992 : 40), komunikasi adalah mekanisme yang menyebabkan terjadinya hubungan antar manusia dan yang mengembangkan semua lambang pikiran bersama-sama dengan alat untuk menyiarkan dalam ruang dan merekamnya dalam waktu, kata-kata tertulis, percetakan, telegram, dan apa saja yang merupakan penemuan mutakhir untuk ruang dan waktu. Banyak pakar yang menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. Profesor Wilbur Schramm menyebutnya bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat mengembangkan komunikasinya (Cangara, 2006:3). Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara efektif, para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The Structure and Function of Communication in Society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who Says What in Which Channel to Whom with What Effect ? Paradigma Lasswell diatas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban yang diajukan itu, yakni : Komunikator Pesan Media Komunikan Efek Universitas Sumatera Utara Berdasarkan paradigma ini dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu (Mulyana, 2001:136). Komunikasi dapat dibagi dalam dua pengertian, yaitu pengertian komunikasi secara umum dan pengertian komunikasi secara paradigmatis. Pengertian komunikasi secara umum dapat dilihat dari dua segi : a. Pengertian Komunikasi secara etimologis Secara etimologis atau menurut asal katanya, istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio, yang berasal dari kata communis yang berarti sama atau kesamaan makna. Jadi, komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. Jelasnya, jika seseorang mengerti tentang sesuatu yang dinyatakan orang lain kepadanya maka komunikasi yang sedang berlangsung tersebut bersifat komunikatif. b. Pengertian Komunikasi secara terminologis Secara terminologis komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Selain itu, pengertian komunikasi secara paradigmatis adalah komunikasi yang mengandung tujuan tertentu; ada yang dilakukan secara lisan, secara tatap muka, atau melalui media, baik media massa seperti suratkabar, radio, televisi, film, maupun media non massa seperti surat, telepon, papan pengumuman, poster, spanduk, dan sebagainya. Sehingga dapat disimpulkan komunikasi secara paradigmatis adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap (attitude), pendapat (opinion), Universitas Sumatera Utara atau perilaku (behavior), baik langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui media massa (Effendy, 2004 : 2-4). Seiring dengan perkembangan teknologi, komunikasi kemudian dilakukan dengan menggunakan media, baik itu media cetak maupun media elektronik. Hal tersebut menyebabkan proses pengiriman pesan dalam komunikasi dapat dilakukan secara serempak dan dapat diterima khalayak dalam jumlah yang besar dalam satu waktu tertentu. Kegiatan komunikasi semacam ini kemudian disebut juga sebagai komunikasi massa. 2.2. Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah komunikasi dengan menggunakan media massa modern, yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, radio dan televisi yang siarannya ditujukan kepada umum, dan film yang dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop (Effendy, l992:13). Alexis Tan menyatakan bahwa komunikasi massa adalah (Rahkmat, 1999 : 189) “The communicator is a social organization capable of reproducing the message and sending it simultaneosly to large number of people who are spetialy separated” (komunikator adalah organisasi sosial yang mampu mereproduksi kembali pesan-pesan dan mengirimkannnya secara simultan ke banyak orang yang berbeda tempat). Ahli komunikasi lainnya, Joseph A.Devito merumuskan definisi komunikasi massa yang pada intinya merupakan penjelasan tentang pengertian massa, serta tentang media yang digunakannya. Ia mengemukakan definisinya dalam dua item, yakni “pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang Universitas Sumatera Utara ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang menonton televisi, tetapi ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang audio dan visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis apabila didefinisikan menurut bentuknya : televisi, radio siaran, surat kabar, majalah dan film” (Ardianto dkk, 2004:6). Berdasarkan definisi diatas, komunikasi massa berbeda dengan bentukbentuk komunikasi lainnya. Perbedaan tersebut meliputi komponen-komponen yang terlibat didalamnya, juga proses berlangsung nya komunikasi tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah karakteristik komunikasi massa : a. Komunikator Terlembagakan Karena komunikasi massa adalah bentuk komunikasi yang menggunakan media massa untuk menyampaikan pesan-pesannya maka komunikasi massa melibatkan lembaga dan kommunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks untuk mendistribusikan pesan-pesannya kepada khalayak. Sebagai contoh, pesan-pesan yang disajikan dalam suratkabar baik dalam bentuk berita, feature, karikatur, tajuk rencana, dan lainnya melibatkan banyak orang dalam proses pembuatannya mulai dari wartawan, editor, lay-outer, sampai pada proses pencetakannya melibatkan banyak orang. b. Pesan Bersifat Umum Komunikasi massa bersifat terbuka dalam artian komunikasi massa ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang Universitas Sumatera Utara tertentu. Oleh karenanya pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini yang memenuhi kriteria tertentu dan menarik. c. Komunikannya Anonim dan Heterogen Dalam proses komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka dan terdiri dari lapisan masyarakat yang berbeda. d. Media Massa Menimbulkan Keserempakan Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula. Sebagai contoh, suatu tayangan ditelevisi ditonton oleh jutaan pemirsa diseluruh Indonesia pada waktu yang serempak, namun mereka berada ditempat yang berbeda diseluruh Indonesia. e. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan Setiap kominikasi melibatkan unsur isi dan unsur hubungan sekaligus. Dalam komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan digunakan. f. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah Secara singkat, komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan atau melalui media massa. Karena melalui media massa maka komunikator dan komunikannya tidak dapat menggunakan kontak langsung. Komunikator aktif Universitas Sumatera Utara menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namundiantara keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana halnya terjadi dalam komunikasi antarpersona. Dengan demikian, komunikasi massa itu bersifat satu arah. g. Stimulasi Alat Indra “Terbatas” Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis media massa. Pada suratkabar dan majalah, pembaca hanya melihat. Pada radio siaran dan rekaman auditif, khalayak hanya mendengar. Sedangkan pada media televisi dan film, kita menggunakan indra penglihatan dan pendengaran. h. Umpan Balik Tertunda (Delayed) Apapun bentuk komunikasinya, umpan balik atau feedback adalah faktor yang paling penting. Karena efektivitas komunikasi seringkali dilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikannya. Komunikan dalam komunikasi memberikan umpan balik yang tertunda dikarenakan komunikator dan komunikannya tidak melakukan komunikasi secara tatap muka. Sedangkan fungsi komunikasi massa bagi masyarakat menurut Dominick yang dikutip dalam buku Komunikasi Massa Suatu Pengantar, terdiri dari surveillance (pengawasan), interpretation (penafsiran), linkage (keterkaitan), transmission of values (penyebaran nilai-nilai) dan entertainment (hiburan). a. Surveillance (Pengawasan) Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam dua bentuk; (1) warning or beware surveillance (pengawasan peringatan); (2) instrumental surveillance (pengawasan instrumental). Universitas Sumatera Utara Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikan kejadian-kejadian penting dalam jangka panjang tentang ancaman yang harus diketahui orang banyak seperti meletusnya gunung berapi, kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan inflasi, atau adanya serangan militer. Peringatan seperti ini serta merta dapat menjadi ancaman. Fungsi pengawasan instrumental adalah penyampain atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari. b. Interpretation (Penafsiran) Media tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting. Contoh nyata penafsiran media dapat dilihat pada halaman tajuk rencana (editorial) suratkabar. Penafsiran ini berbentuk komentar dan opini yang ditujukan kepada khalayak pembaca, serta dilengkapi persepektif (sudut pandang) terhadap berita yang disajikan pada halaman lainnya. Tujuan penafsiran media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut. c. Linkage (Keterkaitan) Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam sehingga membentuk keterikatan berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. d. Transmission of Values (Penyebaran Nilai-Nilai) Fungsi penyebaran nilai ini disebut juga sozialization (sosialisasi). Sosialisasi mengacu pada cara dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai Universitas Sumatera Utara kelompok. Media massa mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar dan dibaca. Media massa memperlihatkan bagaimana mereka bertindak dan apa yang diharapkan mereka. Dengan perkataan lain, media mewakili model peran yang diamati masyarakat dan harapan untuk menirunya. e. Entertainment (Hiburan) Sulit dibantah lagi bahwa pada kenyataanya hampir semua media menjalankan fungsi hiburan. Televisi adalah salah satu media massa yang mengutamakan sajian hiburan, hampir tiga perempat bentuk siaran televisi setiap hari merupakan tayangan hiburan. Fungsi media massa sebagai fungsi hiburan tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan membaca berita-berita ringan atau melihat tayangan hiburan ditelevisi dapat membuat pikiran khalayak segar kembali. 2.3. Komunikasi Pemasaran Dasar dari kegiatan pemasaran adalah komunikasi. Komunikasi menciptakan adanya interaksi antara perusahaan dengan konsumen. Dengan adanya komunikasi akan memudahkan konsumen dalam memilih program, ide dan pelayanan yang ditawarkan perusahaan. Dalam proses pertukaran, komunikasi memegang peranan yang sangat penting. Efendy (1993 : 216) menjelaskan bahwa komunikasi pemasaran adalah komunikasi yang dilakukan perusahaan atau lembaga baik secara bertatap muka maupun bermedia dalam rangka upaya meningkatkan penjualan, jasa atau hasil produksi. Pendapat lain mengatakan komunikasi pemasaran adalah kegiatan yang mempresentasikan gabungan semua unsur dalam gabungan pemasaran merek Universitas Sumatera Utara yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada kliennya (Shimp, 2003 :4). Sedangkan menurut Laura Schneider, komunikasi pemasaran adalah suatu perencanaan, implementasi dan pengendalian yang sangat terencana mengenai bauran kegiatan usaha yang bertujuan untuk mempertemukan pembeli dan penjual dalam suatu kegiatn pertukaran atau pengiriman produk yang saling menguntungkan (www.marketing.about.com/cs/advertising/a/marketvsad). Berdasarkan defenisi komunikasi pemasaran di atas, maka dapat dikatakan bahwa komunikasi pemasaran adalah usaha untuk menyampaikan pesan-pesan kepada khalayak sasaran tentang segala hal mengenai produk, ide, jasa ataupun perusahaan yang meluncurkan produk tersebut sehingga dapat memuaskan individu dan lembaga itu. Komunikasi pemasaran merupakan komunikasi yang dilakukan perusahaan yang sifatnya membujuk serta membantu konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan pembelian dalam usaha meningkatkan penjualan, jasa atau hasil produk. Dalam kajian pemasaran, jika ditilik dari uraian pengertian komunikasi pemasaran menurut Shimp, dikenal suatu konsep penting dalam pemasaran modern, yaitu bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran (Kotler dan Armstrong, jilid 1 2001 : 71). Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh E. Jerome McCarthy, yang kemudian dikembangkan oleh Philip Kotler dan kini dipergunakan secara luas oleh praktisi pemasaran (Jefkins, 1997 : 8), yang terdiri dari : Universitas Sumatera Utara 1. The product to be market (produk yang dipasarkan) 2. The price of the product (harga produk) 3. The channels of distribution through wich the product is sold to be placed (saluran produksi produk/penempatan) Promosi sebagai faktor keempat dalam bauran pemasaran inilah yang biasanya secara simultan dan terintegrasi oleh para pemasar dalam suatu rencana promosi produk. Konsep ini dikenal dengan istilah bauran promosi (promotion mix). Hubungan antara marketing mix dan promotion mix dapat diperhatikan dalam bagan yang dikemukakan oleh Rhenald Kasali (1992:10) Marketing mix Promotion mix Product Advertising Price Personal selling Place Sales promotion Promotion Publicity Berikut ini adalah penjelasan tiap elemen dalam bauran promosi, yaitu : - Periklanan (advertising) : segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi non pribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa. Contohnya, iklan di media cetak, elektronik dan kemasan, gambar bergerak, brosur dan buklet, poster dan leaflet, direktor, billboard, display, materi audiovisual, logo dan simbol, videotape. - Penjualan Pribadi (personal Selling) : presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka menyukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan. Contohnya, presentasi Universitas Sumatera Utara penjualan, pertemuan penjualan, program insentif, contoh, dan pameran perdagangan. - Promosi penjualan (sales Promotion) : insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Contohnya, kontes, permainan, undian, hadiah, pameran, eksibisi, demonstrasi, kupon, rabat, pembiayaan, bunga rendah dan hiburan. - Humas (Public Relation) : usaha yang betujuan untuk membina hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita, peristiwa yang dapat merugikan. Contoh : press kits, pidato, seminar, laporan tahunan, donasi dan amal, sponsorship, publikasi, relasi kommunitas, lobi, media identitas, majalah perusahaan, dan peristiwa. (Kotler dan Armstrong, 2001 : 112 ; Peter dan Olson, 1996 : 538 – 541 ; Sutisna, 2002 : 268) Menurut Terence A Shimp (2003 :160) ada empat tujuan kegiatan komunikasi pemasaran, yaitu : 1. Membangkitkan keinginan akan suatu kategori produk. Agar konsumen memiliki keinginan untuk membeli suatu produk, pemasar harus terlebih dahulu menciptakan suatu kategori produk yang baru. 2. Menciptakan kesadaran akan merek (brand awareness). Pemasar harus bisa membuat produk dan merek merekalah yang diingat oleh konsumen dan membedakannya dengan produk pesaing lain. Universitas Sumatera Utara 3. Mendorong sikap positif terhadap produk dan mempengaruhi niat (intentions). Pemasar harus membuat calon konsumen pasaran memiliki sikap yang positif terhadap produk serta mendorong niat untuk membeli. 4. Memfasilitasi pembelian. Pemasar harus berusaha menciptakan rangkaian kegiatan pemasaran yang menarik dan efektif, menciptakan display yang menarik di toko atau supermarket, serta menciptakan kegiatan distribusi yang baik. Model komunikasi pemasaran meliputi sumber atau komunikator. Dalam pemasaran sumber berarti pihak yang mengirim pesan kepada konsumen, yaitu pemasar (marketers). Proses selanjutnya pemasar menentukan bagaimana pesan itu disusun agar bisa dipahami dan direspon secara positif oleh penerimanya dalam hal ini konsumen. Pada proses tersebut ditentukan pula jenis komunikasi yang akan digunakan, apakah melalui iklan, penjualan perorangan, promosi penjualan, public relations atau cara lainnya. Keseluruhan proses perancangan pesan sampai penentuan jenis promosi yang akan dipakai disebut proses encoding. Proses ini disebut juga sebagai proses menerjemahkan tujuan-tujuan komunikasi ke dalam bentuk-bentuk pesan yang akan dikirimkan kepada penerima. Selanjutnya penyampaian pesan melalui media. Proses penyampaian pesan bisa melalui media cetak maupun elektronik, proses ini disebut prosses transmisi. Pesan yang disampaikan melalui media akan ditangkap oleh penerima. Ketika pesan diterima, penerima akan memberikan respons terhadap pesan yang disampaikan, bisa berupa respons positif, negatif maupun netral. Proses memberikan respons dan menginterpretasikan pesan yang diterima disebut Universitas Sumatera Utara decoding. Proses ini akan dilanjutkan dengan tindakan membeli maupun menolak produk yang disampaikan. Proses terakhir yaitu umpan balik (feedback) atas pesan yang dikirimkan. Di sini pemasar mengevaluasi apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan harapan, artinya mendapat respon dan tindakan yang positif dari konsumen, atau justru pesan tidak sampai secara efektif. Pengukuran efektivitas pesan tentu saja harus melalui proses penelitian. Namun indikator yang dengan mudah bisa dipakai adalah tingkat penjualan yang ditawarkan ke pasar (Sutisna, 2002 : 269 – 270 ; Setiadi, 2003 : 251 – 252). 2.4. Teknologi Komunikasi Pada awal kehidupan di dunia, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyalsinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan. Pada binatang, selain untuk seks, komunikasi juga dilakukan untuk menunjukkan keunggulan, biasanya dengan sikap menyerang. Munurut sejarah evolusi sekitar 250 juta tahun yang lalu munculnya “otak reptil” menjadi penting karena otak memungkinkan reaksi-reaksi fisiologis terhadap kejadian di dunia luar yang kita kenal sebagai emosi. Pada manusia modern, otak reptil ini masih terdapat pada sistem limbik otak manusia, dan hanya dilapisi oleh otak lain “tingkat tinggi”. Universitas Sumatera Utara Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, lisan, “gesture” dan ”broadcasting”. Komunikasi dapat berupa intekaktif, transaktif, betujuan atau tak bertujuan.. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut. Dewasa ini komunikasi menjadi lebih cepat, efektif, dan efisien dengan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia zaman sekarang. Bahkan dapat dikatakan, seluruh aspek kehidupan seperti bidang sosial, politik, dan ekonomi, telah bersentuhan dengan teknologi. Dalam bidang sosial, teknologi telah mempercepat terjadinya komunikasi dan mampu mempererat hubungan manusia dari berbagai belahan dunia. Menurut Robert l. Mathis dan Jhon H. Jackson (2004) kontributor utama globalisasi adalah perkembangan dan evolusi telekomunikasi dan teknologi yang membantu pengiriman informasi yang cepat. Teknologi komunikasi seperti satelit telah menghadirkan televisi dan layanan telepon nirkabel ke desa-desa terpencil di Afrika, India, China, dan Amerika Latin. Pertumbuhan pengunaan internet di seluruh dunia telah menjadikan orang-orang dan perusahaan-perusahan dapat dengan mudah berkomunikasi dan memiliki akses data dalam jumlah yang sangat besar. Universitas Sumatera Utara Kata teknologi secara harfiah berasal dari bahasa Latin ”texere” yang berarti menyusun atau membangun. Sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Roger (1983) teknologi adalah suatu rancangan (desain) untuk alat bantu tindakan yang mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu hasil yang diinginkan. Suatu teknologi biasanya mempunyai dua aspek yaitu aspek hardware (terdiri dari material atau objek fisik) dan aspek software (Jacques Ellul (1967) mengartikan teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia. Gary J. Anglin (1991) mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem, untuk memecahkan masalah (Yusufhadi Miarso, 2004). Menurut Rogers (1986) terdapat empat era (zaman) evolusi komunikasi manusia yaitu: a. Era komunikasi tulisan (4000 SM s.d. sekarang) b. Era Komunikasi cetak (1456 M s.d. sekarang) c. Era Telekomunikasi (1844 M s.d. sekarang) dan d. Era Komunikasi interaktif (1946 M s.d. sekarang) Teknologi komunikasi dan informasi sebagai suatu produk dan proses telah berkembang sedemikian rupa sehingga mempengaruhi segenap kehidupan manusia dalam berbagai bentuk aplikasi. Tofler yang dikutif oleh Yusufhadi Miarso (2004) menggambarkan perkembangan itu sebagai revolusi yang berlangsung dalam tiga gelombang, yaitu: Gelombang ke-1: timbul dalam bentuk Universitas Sumatera Utara teknologi pertanian yangh telah berlangsung ribuan tahun, Gelombang ke-2: teknologi industri yang berlangsung hanya dalam masa 300 tahun, dan Gelombang ke-3: merupakan revolusi teknologi elektronik dan informatik, yang berlangsung hanya dalam kurun waktu puluhan tahun saja. Rujukan penting yang terkandung dalam teknologi komunikasi, sebagai berikut: 1. Proses harus rasional dan efisien 2. Harus menyistem karena segala sesuatu akan mempunyai dampak dan dipengaruhi oleh hal-hal lain dalam lingkungannya 3. Harus bersistem, yaitu mempertimbangkan segala variabel yang mungkin berpengaruh dalam menentukan prosedur tindakan agar proses itu efektif 4. Melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan 5. Mengarah pada pemecahan masalah bersama 6. Memadukan berbagai prinsip, konsep, dan gagasan 7. Mempertimbangkan kondisi lingkungan (lokal, nasional, maupun internasional) untuk mencapai tujuan. Menurut Harry Oshima (1976) teknologi komunikasi dalam masyarakat yang menganut strategi pembangunan ”labor intensive” akan mempunyai peranan: 1. Menimbulkan revolusi pertanian 2. Mempromosikan industri kecil 3. Pengembangan sosial politik 4. Mengatasi oposisi Universitas Sumatera Utara Alvin Tofler (1980) berpendapat bahwa industri elektronik dan komputer sebagai ”tool of tomorrow” merupakan tulang punggung industri dalam era Gelombang ke-3, dan yang akan membawa perubahan besar dalam perekonomian dan sosial politik. Lebih jauh dia mengemukakan bahwa teknologi komunikasi telah mampu mengurangi transportasi, dan berakibat pada gerakan de-urbanisasi, bahkan telah mendorong tumbuhnya telecommunity. Menurutnya keputusan Presiden Soeharto untuk membangun sistem komunikasi dengan satelit domestik merupakan lambang bahwa Gelombang ke-3 memberikan kemungkinan pilihan bagi negara yang melakukan transformasi.Teknologi komunikasi di Indonesia mendapat perhatian yang sangat besar dari pemerintah terbukti dengan adanya undang undang yang mengatur tentang telekomunikasi yaitu UU. No. 36 tahun 1999. Bobot misi telekomunikasi/ telematika tertuang pada pasal 3 yang berbunyi: ”Telekomunikasi diselenggarakan dengan tujuan untuk mendukung persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan kesejahteraan, dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata, mendukung kehidupan ekonomi dan kegiatan pemerintahan, serta meningkatkan hubungan antar bangsa” Dari bunyi pasal 3 di atas telekomunikasi yang merupakan bagian dari teknologi komunikasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, karena dapat menjadi alat pemersatu bangsa dan masuk ke berbagai ranah kehidupan. Teknologi Komunikasi telah memberikan dua dampak yang sangat besar artinya dalam pola pembangunan, yaitu percepatan sejarah dan mobilisasi lingkungan (Daniel Lerner, 1976). Universitas Sumatera Utara Teknologi Komunikasi telah memberikan dua dampak yang sangat besar artinya dalam pola pembangunan, yaitu percepatan sejarah dan mobilisasi lingkungan (Daniel Lerner, 1976, dikutif oleh Yusufhadi Miarso, 2004). Dampak dari teknologi komunikasi yaitu terjadinya perubahan pada tingkah laku individual yang meliputi pengetahuan, sikap, atau tindakan yang terjadi sebagai akibat dari penyampaian pesan komunikasi (Rogers, 1986). Menurut Eric Ashby (1972) teknologi komunikasi telah menimbulkan revolusi yang keempat. Revolusi pertama terjadi ribuan tahun yang lalu sejak masyarakat membedakan tanggung jawab orang dewasa, dan tugas mendidik para muda beralihdari orang tua ke guru dan dari rumah ke sekolah. Revolusi kedua terjadi dengan dipergunakannya bahasa tulisan sebagai sarana pendidikan. Revolusi ketiga berlangsung dengan ditemukannya teknik percetakan yang memungkinkan tersedianya buku secara meluas. Revolusi keempat ditandai dengan perkembangan elektronik terutama dalam bentuk radio, televisi, pita rekanman, dan komputer. 2.5. Gaya Hidup Gaya hidup memiliki bermacam-macam arti dan dapat diinterpretasikan bermacam-macam oleh para pemasar dan teorisi. Namun pendapat tersebut pada umumnya dapat dijadikan dasar dalam penelitian. Adapun beberapa teori atau pendapat yang mengemukakan tentang gaya hidup : Menurut Kotler (1989:189) : “Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang dalam kehidupan sehari- hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat (opini) yang bersangkutan.” Universitas Sumatera Utara Menurut Berkowitz dan Kerin (1986:105) : “Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang diidentifikasikan dari bagaimana penggunaan waktu (aktivitas); minat tentang pentingnya lingkungannya; dan pendapat tentang dirinya sendiri dan dunia sekelilingnya.” Dari beberapa pendapat atau teori dari pada teorisi pemasaran itu dapat diambil pokok dari gaya hidup, yaitu : 1. Pola hidup seseorang. 2. Aktivitas, minat dan pendapat. Berdasarkan pokok itu, dapat dikemukakan gaya hidup untuk penelitian ini adalah :“Gaya hidup adalah pola hidup bagaimana orang menggunakan uang, waktu, minat dan pendapatnya terhadap hal-hal yang ada di lingkungannya.” Dari pengertian gaya hidup inilah kemudian diciptakan segmen pasar berdasarkan values and life style (VALS), yang diperkenalkan pada tahun 1978. Lalu VALS dikembangkan lagi menjadi VALS 2, yang mengelompokkan orang berdasarkan kecenderungan konsumsinya dan bagaimana cara menggunakan waktu dan uangnya. Menurut Kotler, Bowen dan Makens (1996:190-191) konsumen dibagi dalam 2 segmen utama : a. Self Orientation. Dalam segmen ini terdapat 3 perilaku pembelian : 1. Principle oriented (orientasi prinsip). Konsumen melakukan pembelian berdasarkan pandangannya sendiri, dimana pembelian suatu produk atau jasa dilakukan menurut pendapat atau pikirannya sendiri tanpa dipengaruhi oleh pandangan dari luar atau orang lain. Universitas Sumatera Utara 2. Status oriented (orientasi status). Konsumen melakukan pembelian berdasarkan pada tindakan dan opini dari orang lain. Pembelian akan dilakukan karena adanya masukan dari orang lain yang telah menggunakan atau mencoba suatu produk atau jasa tersebut. 3. Action oriented (orientasi tindakan). Konsumen terdorong oleh keinginan untuk berkegiatan, bervariasi, dan mengambil resiko. Konsumen ingin mencoba produk atau jasa yang belum pernah digunakan sebelumnya baik oleh konsumen itu sendiri atau orang lain, dan ingin mengetahui baik buruknya produk atau jasa tersebut melalui pengalaman sendiri. Kelompok konsumen yang termasuk dalam segmen ini adalah fulfilled, believers, achievers, strivers, experiencers, dan makers. b. Resources (sumber daya). Konsumen dikelompokkan berdasarkan tingkat pendapatan, pendidikan, kesehatan, kepercayaan diri, dan energi. Yang termasuk dalam segmen ini adalah kelompok : actualizers dan stugglers. Kelompok-kelompok konsumen yang telah disebutkan akan dijelaskan kemudian secara terperinci pada bagian 8 kelompok konsumen. Berikut ini adalah 8 kelompok konsumen berdasarkan gaya hidup VALS 2 : 1) Fullfilleds (pemenuhan). Konsumen yang memiliki gaya hidup mandiri, bertanggung jawab, dan tingkat pendidikan yang baik. Selain itu juga terbuka untuk ide-ide baru dan perubahan sosial, juga memiliki Universitas Sumatera Utara pendapatan tinggi, praktikal, dan merupakan konsumen yang value oriented. 2) Believers (pengikut). Konsumen yang tingkat pendapatannya menengah ke atas, konservatif dan mudah ditebak, menyukai produk Amerika dan merek terkenal. 3) Achievers (pencapai).Konsumen yang cukup sukses dan berorientasi pada pekerjaan, konservatif, dan menyukai produk dan jasa yang terkenal dan dapat menunjukkan kesuksesan mereka. 4) Strivers (pekerja keras). Konsumen dengan nilai yang mirip dengan achievers, namun memiliki tingkat ekonomi, sosial, dan psikologis yang lebih rendah. 5) Experiencers (pencoba). Konsumen yang ingin mempengaruhi lingkungan mereka, dan juga kelompok yang termuda dari kelompok lainnya. Konsumen ini banyak mengkonsumsi produk yang disukai oleh kalangan anak muda. 6) Makers (pembuat). Kelompok konsumen ini suka mempengaruhi lingkungannya melalui pengalaman dan penemuan mereka akan kegunaan dan kepraktisan suatu produk atau jasa. Oleh karena itu, produk yang praktis dan memiliki kegunaan amat menarik perhatian konsumen macam ini. 7) Actualizers (pewujud). Konsumen dengan tingkat pendapatan yang tertinggi dan memiliki banyak sumber, sehingga dapat menuruti keinginan dirinya sendiri. Imej atau pandangan amat penting bagi mereka, sehingga cenderung membeli produk yang lebih baik dalam hidup. Universitas Sumatera Utara 8) Strugglers (pejuang). Konsumen dengan tingkat pendapatan terendah dan sumber yang sedikit untuk diikutkan pada orientasi konsumen. Karena sarana yang terbatas, mereka cenderung menjadi konsumen yang setia pada merek. 2.6. Persepsi Definisi persepsi banyak diberikan oleh para ahli diantaranya Winardi (1992:42) yang menyatakan bahwa : ” Persepsi merupakan proses kognitif, dimana seseorang individu memberikan arti pada lingkungan ”. Menurut Mulyana (2000:167) yang dimaksud persepsi adalah : ” Proses internal yang memungkinkan kita memilih, mengorganisasikan dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita ”. Sedang Desiderato (dalam Rakhmat, 1999:51) mendefinisikan yaitu : ” Pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi inilah memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli) ”. Robbins (1996: 24) memberikan definisi persepsi yaitu : ” Sebagai suatu proses dengan mana individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka ” Beberapa definisi lain yang dikemukakan oleh para ahli (dalam Mulyana, 2000:167) yaitu: Rudillph F. Verderber: ”adalah proses menafsirkan informasi inderawi”. J. Cohen menyebutkan bahwa: ”Persepsi didefinisikan sebagai interpretasi bermakna atas sensasi sebagai refresentatif objek ekternal”. Brian Fellows: ”Persepsi adalah proses yang memungkinkan suatu orgasme menerima dan menganalisa informasi”. Kenneth Asereno dan Edwar M. Bodaken: ”Persepsi Universitas Sumatera Utara adalah sarana yang memungkinkan kita memperoleh kesadaran akan sekeliling dan lingkungan kita”. Philip Goodarce dan Jennifer Follers: ”Persepsi adalah proses mental yang digunakan untuk mengenali rangsangan ”. Definisi lainnya (Gitosudarmo dan Sudita, 2000:16) persepsi adalah: “Suatu proses memperhatikan dan menyeleksi, mengorganisasikan dan menafsirkan stimulus lingkungan. Proses memperhatikan dan menyeleksi terjadi karena setiap saat panca indera kita (pendengar, perasa, penglihatan, penciuman dan peraba) dihadapkan kepada begitu banyak stimulus lingkungan”. Berdasarkan beberapa definisi persepsi itu maka dapat dikatakan bahwa persepsi sebagai proses internal yang bertujuan untuk membantu individu dalam memperhatikan, menyeleksi dan menginterpretasikan rangsangan (stimulus) menjadi gambaran dunia yang utuh dan berarti. Setiap orang (individu) memberi arti sendiri-sendiri terhadap stimuli yang ditangakapnya, sehingga setiap individu yang berbeda melihat hal yang sama dengan cara yang berbeda menghasilkan persepsi yang berbeda pula. Persepsi menurut proses terjadinya, dapat dijabarkan menjadi dua (Mulyana, 2000:171) yang menjelaskan sebagai berikut: Persepsi terbagi dua yaitu persepsi terhadap objek (lingkungan fisik) dan persepsi terhadap manusia. Persepsi terhadap manusia lebih sulit dan komplek karena manusia bersifat dinamis. Persepsi terhadap manusia sering disebut persepsi sosial, meskipun kadang-kadang manusia disebut juga objek. Perbedaan kedua persepsi tersebut yaitu: 1) Persepsi terhadap objek melalui lambang-lambang fisik sedangkan persepsi terhadap orang melalui lambang-lambang verbal dan non-verbal. Orang lebih aktif daripada kebanyakan objek dan sulit diramalkan. 2) Persepsi terhadap Universitas Sumatera Utara objek menanggapi sifat-sifat luar sedangkan persepsi terhadap orang menanggapi terhadap sifat-sifat luar dan dalam (perasaan, motif, harapan dan sebagainya). Kebanyakan objek mempersepsi anda ketika anda mempersepsi objek itu akan tetapi orang mempersepsi anda pada saat anda mempersepsi mereka. Dengan kata lain persepsi terhadap manusia bersifat interaktif. Individu mempersepsikan lingkungan mereka yang terorganisir yang telah mereka bentuk berdasarkan pengalaman dan nilai mereka sendiri. Dengan kata lain persepsi merupakan pandangan seseorang tentang lingkungan. Dari pandangan individu tersebut akan mempengaruhi perilaku dan membentuk sikap. Dengan demikian persepsi dapat mempengaruhi perilaku dan membentuk sikap . 2.7. Blackberry Survei mengatakan bahwa Blackberry begitu digandrungi karena kelebihannya di tombol QWERTY dan fitur messaging yang mengakomodasi para remaja menyalurkan keranjingan mereka terhadap pesan instant pesan pendek (SMS). Sementara, Apple iPhone menjadi perangkat yang unggul dalam hal pengalaman berselancar web, dan fungsi multimedianya. Di Indonesia, gejala seperti ini memang sudah terjadi sejak sekitar dua tahun belakangan. Namun, di negara maju seperti Inggris, tren seperti ini turut dipicu oleh krisis ekonomi. Akibat dari resesi global, orang-orang kini telah beralih kepada SMS ketimbang menelepon, agar mereka bisa lebih mengirit biaya.. Selain itu Blackberry juga menyediakan software Messenger built-in sehingga memungkinkan penggunanya bisa menggunakannya sepuasnya, dengan tarif flat, sehingga lebih irit daripada menelepon secara langsung. Universitas Sumatera Utara Beberapa bulan belakangan ini ponsel Blackberry sedang naik daun, karena tidak hanya para artis dan tokoh ternama, tetapi para netter (pengunjung Internet) dan blogger (penyaji informasi) sudah mulai terkena demam Blackberry (atau sering disingkat dengan BB).. Sebenarnya, apa keunggulan Blackberry, sampai mampu memunculkan demam atau mode baru di dunia komunikasi? Apa bedanya dengan ponsel biasa? Haruskah Anda menggunakannya sebagai solusi berbagai masalah komunikasi bisnis, atau hanya sekadar mode? Blackberry adalah perangkat selular yang memiliki kemampuan layanan Push E-Mail, telepon, sms, menjelajah internet, dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya. Penggunaan gadget canggih ini begitu fenomenal belakangan ini sehingga menjadi suatu kebutuhan untuk Fashion. Blackberry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan Kanada, Research In Motion (RIM). Kemampuannya menyampaikan informasi melalui jaringan data nirkabel dari layanan perusahaan telepon genggam hingga mengejutkan dunia. Blackberry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub. Perusahaan Starhub merupakan pengejewantahan dari RIM yang merupakan rekan utama Blackberry. Di Indonesia, Starhub menjadi bagian dari layanan dalam segala hal teknis mengenai instalasi Blackberry melalui operator Indosat. Indosat menyediakan layanan Blackberry Internet Service dan Blackberry Enterprise Server. Pasar Blackberry kemudian diramaikan oleh dua operator besar lainnya di tanah air yakni Excelkomindoindo dan Telkomsel. Excelkomindoindo menyediakan dua pilihan layanan yaitu Blackberry Internet Service dan Universitas Sumatera Utara Blackberry Enterprise Server+ (BES+). BES+ adalah layanan gabungan dari BES dan BIS, ditujukan bagi pelanggan korporasi sehingga pelanggan dapat menerima dan mengirim email kantor yang berbasis Microsoft Exchange, Novel Wise, Lotus Domino dan 10 akun e-mail berbasis POP3/IMAP melalui telepon genggam. Sementara, operator Telkomsel hanya menyediakan Blackberry sebagai bagian dari layanan korporasi dengan Blackberry Enterprise Server. Pada awalnya, layanan Blackberry hanya bisa diakses melalui smartphone Blackberry saja. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, ketiga operator ini telah menyediakan fasilitas Blackberry Connect yang memungkinkan Blackberry Internet Solution diakses melalui smartphone jenis lain seperti Nokia (N-9500, N-9300, N-9300i, E61. E71), Sony Ericsson P910i, M600i, Palm Treo, Dopod, dan sebagainya. Gambar 2. Produk unggulan Blackberry Fasilitas lain yang menjadi andalan Blackberry adalah pesan instan. Yahoo Messenger, Google Talk dan Skype kini telah menjadi rekanan dengan Blackberry. Teknologi terkini memang memungkinkan kita untuk “mengobrol” Universitas Sumatera Utara (chatting) di internet melalui telepon genggam dan Personal Digital Assistant (PDA). Tetapi yang berbeda pada Blackberry adalah proses instalasi lengkap yang bisa dilakukan nya melalui jaringan nirkabel. Melihat fenomena Blackberry yang digemari masyarakat karena keunggulan fasilitas komunikasinya, membuat banyak perusahaan IT berkembang dan berlomba-lomba menciptakan aplikasi yang paling mutakhir untuk pengguna Blackberry. Keunggulan lain juga hadir melalui teknologi kompresi yang menyebabkan biaya akses menjadi murah dan pemberitahuan jawaban pesan melalui tanda getar pada Blackberry. Penggunaan Blackberry semakin meluas dengan hadirnya fasilitas koneksi Blackberry (Blackberry Connect). Dengan Blackberry Connect, pengguna tidak lagi harus menggunakan perangkat genggam Blackberry untuk memanfaatkan Blackberry Internet Solution. Pengguna hanya perlu menginstalasi Blackberry Connect pada smartphone merek apapun yang dimiliki, kita bisa memanfaatkan Blackberry Internet Solution. Universitas Sumatera Utara