Modal Sendiri - E

advertisement
MATERI
 Pendahuluan
 Bentuk-bentuk Laporan Keuangan
 Analisa Perbandingan Laporan Keuangan
 Analisa Ratio Keuangan
 Analisa Sumber dan Penggunaan Kas
 Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
 Analisa Break Even
 Analisis Leverage
 Analisis Kinerja Perbankan
 Analisa Perubahan Laba Kotor
BUKU
 Bernstein, Leopold A., dan John J. Wild, Financial Staement
Analysis, Theory, Application, and Interpretation., Mc Graw Hill
 Munawir, Slamet., Analisa Laporan Keuangan, BPFE
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
PENILAIAN
Dasar Penilaian
 Ujian Tengah Semester
 Ujian Akhir Semester
 Tes dan Tugas
Pedoman Penilaian
A
75 ke atas
B
60 - 75
C
50 - 60
D
40 - 50
E
kurang 40
40 poin
40 poin
20 poin
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
CURRICULUM VITAE
Nama
: SUTRISNO, DRS, MM
Tempat Lahir : Banyuwangi, 26 Agustus 1960
Alamat
: Perum Candi gebang, Timur Masjid No. 3
0274-883188 HP 081 392 44 25 25
Pendidikan
S1
Fakultas ekonomi UII 1984
S2
Magiste Manajemen UGM 1991
S3
Universitas Airlangga (proses)
Pengalaman Kerja
1986 – sekarang
1992 – 1994
1994 – 1998
1997 – 2003
Dosen FE UII
Direktur SBI
Ketua STIE SBI
Direktur PT Ekonisia
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
ARTI PENTING LAPORAN KEUANGAN
 Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan
 Untuk mengetahui kesehatan perusahaan
 Untuk mengetahui perkembangan perusahaan
PIHAK-PIHAK YANG MEMBUTUHKAN LAPORAN KEUANGAN
 Pemilik Perusahaan
 Untuk mengetahui keberhasilan perusahaannya
 Untuk menilai prestasi manajer
 Manajer atau Pimpinan perusahaan
 Untuk mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perush
 Untuk mengukur efisiensi tiap-tiap bagian
 Untuk mengukur hasil kerja tiap individu
 mengambil kebijkan dan prosedur baru untuik mencapai hasil
terbaik
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
PIHAK-PIHAK YANG MEMBUTUHKAN LAPORAN KEUANGAN
 Para Investor
 Untuk mengetahui tingkat keuntungan yang diperoleh
 Untuk mengetahui kemanan dana yang ditanamkan
 Kreditor
 Untuk memutuskan menerima atau menolak pengajuan kredit
 Untuk mengukur kemampuan membayar perusahaan
 Untuk kepentingan keamanan dana yang dipinjamkan
 Pemerintah
 Untuk keperluan perpajakan
 Untukmengetahui kemampuan perush dalam membayar upah
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN
Akuntansi adalah suatu proses mulai dari
o pencatatan
o penggolongan
o peringkasan, dan
o pelaporan, serta
o interpretasi atas transaksi keuangan perusahaan.
LAPORAN KEUANGAN
Adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir
periode untuk suatu perusahaan (Myer).
Dua daftar tersebut adalah NERACA yang menujukkan
posisi keuangan perusahaan dan LAPORAN LABA-RUGI yang
menunjukkan hasil operasi perusahaan.
Pada umumnya ditambahkan laporan ketiga yakni
LAPORAN PERUBAHAN MODAL atau laporan laba yang
ditahan (untuk perusahaan berbentuk PT)
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
SIFAT LAPORAN KEUANGAN
 Fakta yang telah dicatat
 Dibuat atas dasar fakta dari catatan akuntansi
 LK tidak mencerminkan posisi keuangan terkini
 Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dlm akuntansi
 Untuk memudahkan pencatatan atau untuk keseragaman
 Dianggap perusahaan akan berjalan terus
 Daya beli uang dianggap tetap, stabil atau konstan
 Pendapat Pribadi
 Walaupun sudah ada konvensi penerapan tergantung pribadi
 Misalnya penentuan metode penyusutan
 Penentuan metode penilaian persediaan
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN
 LK dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan interim
report (sementara) dan bukan merupakan laporan final.
 LK menunjukkan angka dlm rupiah yang kelihatannya
bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dasar
penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda
atau berubah-ubah
 LK disusun berdasar transaksi keuangan atau nilai rupiah
berbagai waktu, di mana daya beli uang tersebut semakin
menurun. Misalnya kenaikan penjualan tidak mencerminkan
kenaikan volume penjualan
 LK tidak dpt mencerminkan berbagai faktor yang dapat
mempengaruhi posisi keuangan yang tidak dapat dikuantifisir.
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
NERACA
Adalah laporan yang menunjukkan posisi keuangan
perusahaan pada suatu saat tertentu.
Neraca menunjukkan:
 Kekayaan perusahaan atau disebut aktiva (Assets) dan
 Sumber kekayaan yang berasal dari kemampuan sendiri
atao Modal dan dari pinjaman atau Hutang sering disebut
PASIVA
AKTIVA
Merupakan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang
tidak hanya kekayaan yang berujud saja, tetapi juga kekayaan
yang tidak berujud (intangible asset)
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
KLASIFIKASI AKTIVA
 AKTIVA LANCAR (Current Asset) adalah kas atau aktiva
lainnya yang masa perputarannya (menjadi kas lagi) kurang
dari satu tahun.
Kelompok aktiva lancar berdasar urutan likuidasinya
 Kas
 Surat Berharga (efek)
 Piutang Wesel
 Piutang Dagang
 Persediaan
 Piutang Penghasilan
 Porsekot Biaya
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
KLASIFIKASI AKTIVA
 AKTIVA TIDAK LANCAR adalah aktiva yang masa
manfaatnya lebih dari satu tahun atau jangka panjang
Kelompok aktiva tidak lancar adalah
 Investasi Jangka Panjang
o Saham dari perusahaan
o Obligasi
o Penempatan dana lain berjangka panjang
 Aktiva Tetap (Fixed Asset)
o Tanah
o Mesin-mesin
o Bangunan Gedung dan pabrik
o Kendaraan
o Inventaris
 Aktiva Tetap Tidak Berujud
o Goodwill, Linsensi
o Hak Paten, Merk, dll
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
PASIVA
HUTANG
Adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada
pihak lain yang belum terpenuhi, di mana hutang ini
merupakan sumber dana bagi perusahaan yang berasal dari
kreditor.
 HUTANG LANCAR atau hutang jangka pendek yakni
kewajiban kepada pihak lain yang masa pembayarannya
kurang dari satu tahun.
Kelompok hutang lancar adalah
 Hutang Dagang
 Hutang Wesel
 Hutang Pajak
 Biaya yang Masih Harus Dibayar
 Hutang Jangka panjang yang Segera Jatuh Tempo
 Penghasilan Diterima Dimuka
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
PASIVA
 HUTANG JANGKA PANJANG adalah kewajiban keuangan
perusahaan yang jangka waktu pembayarannya masih jangka
panjang (lebih dari satu tahun).
Kelompok hutang jangka panjang adalah
 Hutang Obligasi
 Hutang Hipotik
 Pinjaman jangka panjang lain
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
PASIVA
MODAL
Merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik
perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal
saham), surplus dan laba ditahan.
 Modal Saham
 Agio Saham
 Laba Ditahan
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
BENTUK NERACA
 Bentuk Skontro (account form)
Suatu bentuk neraca di mana semua aktiva dicantumkan
disebelah debit atau kiri dan hutang serta modal
dicantumkan disebelah kredit/kanan
 Bentuk Vertikal
Dalam bentuk ini semua aktiva tampak di bagian atas yang
selanjutnya diiukuti dengan hutang jangka pendek, hutang
jangka panjang dan modal di bagian bawahnya
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
BENTUK SKONTRO
PT. RAJAWALI
NERACA
31 Desember 2007
AKTIVA LANCAR
Kas
Surat Berharga
Piutang Wesel
Piutang Dagang
Persediaan Barang Dagangan
Total Aktiva Lncar
AKTIVA TETAP
Tanah
Gedung
Mesin
Kendaraan
Inventaris
Total Aktiva Tetap
TOTAL AKTIVA
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
HUTANG LANCAR
Hutang Dagang
Hutang Wesel
Hutang Pajak
Total Hutang Lncar
HUTANG JANGKA PANJANG
Hutang Obligasi
Hutang Hipotik
Total Hutang Jangka Panjang
MODAL
Modal Saham
Laba Ditahan
Total Modal
TOTAL HUTANG DAN MODAL
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
BENTUK VERTIKAL
PT. RAJAWALI
NERACA
31 Desember 2007
AKTIVA LANCAR
Kas
Surat Berharga
Piutang Wesel
Piutang Dagang
Persediaan Barang Dagangan
Total Aktiva Lncar
AKTIVA TETAP
Tanah
Gedung
Mesin
Kendaraan
Inventaris
Total Aktiva Tetap
TOTAL AKTIVA
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
HUTANG LANCAR
Hutang Dagang
Hutang Wesel
Hutang Pajak
Total Hutang Lncar
HUTANG JANGKA PANJANG
Hutang Obligasi
Hutang Hipotik
Total Hutang Jangka Panjang
MODAL
Modal Saham
Laba Ditahan
Total Modal
TOTAL HUTANG DAN MODAL
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
LAPORAN LABA-RUGI
Adalah suatu laporan yang menunjukkan hasil operasional
perusahaan berhubungan dengan penghasilan, biaya-niaya
dan rugi/laba yang diperoleh perusahaan selama periode
tertentu.
ISI LAPORAN LABA-RUGI
 Penghasilan
 Biaya Operasional
 Penghasilan dan biaya non operasi
 Laba atau rugi
BENTUK LAPORAN LABA-RUGI
 Single Step
 Multiple Step
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
BENTUK SINGLE STEP
PT. RAJAWALI
LAPORAN LABA RUGI
TAHUN 2007
Penghasilan Operasi
Penghasilan Non Operasi
Total Penghasilan
Harga Pokok Penjualan
Biaya Operasional
Biaya non Operasional
Total Biaya
Laba (Rugi)
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
BENTUK MULTIPLE STEP
PT. RAJAWALI
LAPORAN LABA RUGI
TAHUN 2007
Penjualan kotor
Potongan Penjualan
Penjualan Bersih
Harga Pokok Penjualan
Laba Kotor
Biaya-Biaya Operasi:
Biaya Pemasaran
Biaya Administrasi dan Umum
Total Biaya Operasi
Laba Bersih Operasi
Penghasilan dan Biaya non Operasi:
Penghasilan non operasi
Biaya non operasi
Laba (Rugi)
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
JENIS USAHA
 PERUSAHAANJASA
 PERUSAHA AN DAGANG
 PERUSAHAAN MANUFAKTUR
 PERUSAHAAN JASA
Perusahaan yang usahanya berupa jasa atau barang abstrak, seperti usaha
salon menjual jasa mempercantik orang, hotel menjual kenyaman tinggal,
perusahaan penerbangan menjual jasa berupa pemindahan orang/barang secara
cepat.
Pada perusahaan jasa tidak ada harga pokok penjualan atau harga pokok
produksi, yang ada biaya operasi.
Laporan Rugi-Labanya nampak sebagai berikut:
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
TUJUAN ANALISIS
 Memperoleh gambaran tentang kinerja keuangan pada suatu
periode
 Menilai kinerja manajemen
 FAKTOR UTAMA YANG DIANALISA
Likuiditas
Adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangannya yang segera harus dipenuhi atau kemampuan membayar
hutang jangka pendeknya.
Jenis kewajiban keuangan tersebut adalah berhubungan
 dengan pihak luar atau kreditor
 dengan proses produksi (pihak intern)
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
Solvabilitas
Menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
semua kewajiban finansialnya baik jangka pendek maupun
jangka panjang jika perusahaan tersebut dilikuidasi.
Total Aktiva
SOLV = ------------------Total Hutang
 Solvabel
 Solvabiltas > 1
 Insolvabel  Solvabilitas < 1
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
Rentabilitas
Merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan dengan semua modal yang bekerja di dalamnya
Laba
Rentabilitas = --------------- x 100%
Modal
Macam Rentabilitas
Rentabilitas Ekonomi
Merupakan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan
laba dengan semua modal yang bekerja di dalamnya baik
modal sendiri maupun modal asing
Laba
RE = ----------------------------------------- x 100%
Modal Sendiri + Modal Asing
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
Rentabilitas Modal Sendiri
Merupakan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan
laba dengan hanya modal sendiri yang bekerja di dalamnya
Laba
RE = ------------------------ x 100%
Modal Sendiri
LABA YANG MANA ?
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
STRUKTUR LAPORAN LABA-RUGI
Penjualan
Harga Pokok Penjualan
Laba Kotor
Biaya Operasi
Earning Before Intersest & Tax
Bunga
Earning Before Tax
Bunga
Earning After Tax
EBIT
EBT
EAT
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
= Laba sebelum bunga dan pajak
= Laba sebelum Pajak
= Laba Setelah pajak
 EBIT
 EBT
 EAT
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
Rentabilitas Ekonomi
EBIT
RE = ----------------------------------------- x 100%
Modal Sendiri + Modal Asing
Rentabilitas Modal Sendiri
EAT
RMS = ---------------------- x 100%
Modal Sendiri
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
CONTOH 1
Sebuah perusahaan mempunyai data sebagai berikut:
Neraca 31 Desember 2007
Kas
Efek
Piutang Dagang
Prsediaan Brg Dag
Aktiva Tetap
Total Aktiva
20.000
60.000
80.000
65.000
275.000
500.000
Hutang Dagang
Hutang Pajak
Hutang Jk Pjg
Modal saham
Total Pasiva
75.000
15.000
130.000
280.000
500.000
Penjualan tahun 2007 sebesar Rp 750.000.000,-, besarnya harga pokok
penjualan 70% biaya operasi sebesar Rp 135.000.000,- dan bunga 18%
dari hutang jangka panjang, dan pajak 20%.
Diminta utk menghitung:
a. Likuiditas
b. Solvabilitas dan
c. Rentabilitas (ekonomis dan modal sendiri)
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
ANALISIS PEMILIHA SUMBER DANA
Bila perusahaan membutuhkan tambahan dana, sebaiknya
dipilih dari mana??
 MS atau MA ?
Pertimbangan dalam memilih sumber dana adalah
kesejahteraan pemilik.
Kesejahteraan pemilik diukur dengan RMS atau EPS (Earning
Per Share)
Jika RE > bunga  pilih MA
Jika RE < bunga  pilih MS
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
CONTOH 2
PT. MEGAHRIA pada tahun 2007 bekerja dengan
modal sendiri Rp 200.000.000,- yang terdiri dari 10.000 lembar
saham. Pada tahun tersebut perusahaan memperoleh EBIT Rp
30.000.000,Pada tahun 2008 perusahaan akan mengadakan
ekspansi yang membutuhkan tambahan dana sebesar Rp
100.000.000,-. Atas ekspansi ini diproyeksikan akan
mendapatkan EBIT sebesar Rp 54.000.000,- Pajak 30%
Ada dua alternarif sumber dana yang dapat dipilih
untuk memenuhi tambahan dana tersebut, yakni:
a. Mengeluarkan saham biasa (MS) sebesar 5.000 lembar
b. Menggunakan hutang (modal asing) dengan bunga 16% per
tahun
Sumber dana yang sebaiknya digunakan ?
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
INDIFFERENT POINT
Indifferent point adalah tingkat EBIT yang dapat menyamakan
keuntungan bagi pemegang saham antara bila dipenuhi
dengan modal sendiri maupun dengan modal asing
Pada saat IP, dipenuhi MS atau MA sama saja, tapi jika EBIT
lebih besar dibanding IP lenih baik menggunakan MA
sebaliknya jika EBIT lebih kecil dibanding IP pilih MS
X (1 - T)
(X – C)(1 – T)
----------- = ---------------------S1
S2
X
C
T
S1
S2
= EBIT pada saat IP
= Bunga hutang
= Tingkat Pajak
= Jumlah lembar saham bila dibelanjai modal sendiri
= Jumlah lembar saham bila dibelanjai modal asing
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
CONTOH 3
PT. NAKULA pada saat ini bekerja dengan modal sendiri Rp
300.000.000,- @ Rp 10.000,- dan modal asing Rp 100.000.000,dengan bunga 15% per tahun. Pada tahun tersebut perusahaan
memperoleh EBIT Rp 60.000.000,Pada tahun yang akan datang perusahaan akan menambah
dananya sebesar Rp 200.000.000,- dan diharapkan akan
mendapatkan EBIT sebesar Rp 110.000.000,- Pajak 25%
Ada dua alternarif sumber dana yang dapat dipilih untuk
memenuhi tambahan dana tersebut, yakni:
a. Mengeluarkan saham biasa (MS) @ Rp 10.000,b. Menggunakan hutang (modal asing) dengan bunga 16% per
tahun
Sumber dana yang sebaiknya digunakan ?
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
Formulasi jika sebelumnya sudah mempunyai modal asing
adalah
(X-C1) (1 - T)
(X – C2)(1 – T)
------------------ = ---------------------S1
S2
C1
C2
= Bunga hutang
= Bunga hutang
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
TUJUAN ANALISIS
 Mengetahui perkembangan keuangan perusahaan dari tahun
ke tahun
PROSEDUR ANALISA
Sebelum mengadakan analisa, penaganalisa harus:
 Benar-benar memahami laporan keuangan ybs
 Dapat menggambarkan aktivitas perush dlm LK tersebut
 Mempunyai kemampuan dan kebiajakan dlm mengambil kesimpulan
 Memperhatikan perubahan-perubahan kondisi perusahaan
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
METODE DAN TEKNIK ANALISIS
Ada dua metode analisis
 Metode Horisontal
Mengadakan pembandingan laporan keuangan untuk beberapa
periode, sehingga bisa diketahui perkembangan perusahaan
Analisis Dinamis
 Metode Vertikal
Membandingkan laporan keuangan hanya dalam satu periode saja,
sehingga hanya diketahui kondisi keuangan dalam periode yang
bersangkutan saja  Analisis Statis
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
TEKNIK ANALISIS
 AnalisaisPerbandingan laporan keuangan, yakni teknik yang
membandingkan 2 laporan keuangan atau lebih
 Data Absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah
 Kenaikan atau penurunan dalam rupiah
 Kenaikan atau penurunan dalam prosentase
 Perbandingan yang dinyatakan dengan ratio
 Prosentase dari total
 Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan yang
dinyatakan dalam prosentase
 Laporan dengan prosentase per komponen atau common
size statement.
 Analisa sumber dan penggunakan kas
 Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
 Analisa Ratio
 Analisa Break Even
 Analisa Laba Kotor
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
ANALISIS PEMBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN
Dengan pembandingan LK akan diperoleh data
perkembangan perusahaan, yang mungkin disebabkan
 Laba atau rugi operasional atau insidentil
 Diperolehnya aktiva baru atau perubahan bentuk aktiva
 Timbulnya atau lunasnya hutang
 Adanya penambahan atau pengurangan modal
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
CONTOH PEMBANDINGAN
31 Desember
Pos-pos
Neraca
Kas
Barang Dagangan
Piutang
Tanah
Bangunan
AT lainnya
Jumlah Aktiva
Naik/Turun
2006
2007
Rp
%
(A)
(B)
(C)
(D)
8.000
40.000
20.000
75.000
50.000
40.000
16.000
30.000
5.000
90.000
75.000
50.000
233.000 266.000
Ratio
(E)
% dari total
2006
2007
(F)
(G)
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
TAHUN PEMBANDING
a. Membandingkan dengan tahun awal
Pos-pos
Neraca/LabaRugi
31 Desember
2005
Kas
Brg Dagangan
Piutang
Tanah
Bangunan
AT lainnya
25.000
80.000
40.000
120.000
40.000
15.000
15.000
100.000
50.000
120.000
75.000
10.000
30.000
125.000
45.000
150.000
75.000
25.000
320.000
370.000
450.000
2006
Bertambah/Berkurang
2007
2006 atas 2005
Rp
%
Ratio
2007 atas 2005
Rp
%
Ratio
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
b. Membandingkan dengan tahun sebelumnya
Pos-pos
Neraca/LabaRugi
Penjualan
Harga Pokok
31 Desember
2005
2006
Bertambah/Berkurang
2007
2006 atas 2005
Rp
380.000 420.000 475.000
290.000 310.000 350.000
Laba Kotor
90.000 110.000 125.000
Biaya Pemas
Biaya Umum
25.000
30.000
30.000
35.000
35.000
35.000
Total Bi Operasi
55.000
65.000
70.000
Laba Bersih
35.000
45.000
55.000
%
Ratio
2007 atas 2006
Rp
%
Ratio
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
Membandingkan dengan Jumlah rata-rata atau kumulatif
Pos-pos
Neraca/Laba-Rugi
31 Desember
2005
2006
2007
Penjualan
Harga Pokok Penjualan
7.500.000
6.000.000
9.000.000
7.200.000
12.000.000
9.600.000
Laba Kotor
1.500.000
1.800.000
2.400.000
Biaya Pemasaran
Biaya Administrasi & Umum
500.000
400.000
700.000
500.000
900.000
700.000
Jumlah Biaya Operasi
900.000
1.200.000
1.600.000
Laba Bersih
600.000
600.000
900.000
Jumlah
Kumulatif
Rata-rata
per tahun
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
ANALISIS TREND DALAM PROSENTASE
 Jika data LK hanya tiga tahun, maka analisa kenaikan atau
penurunan tersebut praktis untuk digunakan
 Jika data LK lebih dari 3 tahun akan semakin kurang
praktis, maka lebih baik dengan menggunakan angka indek,
semua data Lk yang dianalisis dihubungkan dengan angka
indek dan dinyatakan dalam prosentase
 Akan diperoleh angka kecenderungan (trend) baik kenaikan
maupun penurunan
 Perlu menentukan tahun dasar sebagai angka indek,
biasanya tahun awal sebagai tahun dasar, namun tidak
menutup kemungkinan tahun yang lain
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
CONTOH
Pos-pos
Neraca/Laba-Rugi
31 Desember
(Jutaan Rupiah)
Trend dalam %
2003 = 100%
2003
2004
2005
2006
2007
Penjualan
Harga Pokok Penjualan
350
210
420
260
540
325
690
415
760
465
Laba Kotor
140
160
215
275
295
Biaya Pemasaran
Biaya Administrasi & Umum
60
30
65
35
75
45
90
65
95
70
Jumlah Biaya Operasi
90
110
120
155
165
Laba Bersih
50
60
95
120
130
2004
2005
2006
2007
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
 Laporan keuangan yang sudah disusun harus
diinterpretasikan agar lebih mempunyai arti
 Dalam menginterpreasikan bisa dengan mengadakan
analisa hubungan dari berbagai pos-pos yang ada dalam
laporan keuangan yang disebut ratio keuangan
 Ratio keuangan mempunyai ‘future oriented, oleh karena itu
penganalisa harus mampu menyesuaikan dengan faktorfaktor yang mempengaruhi posisi keuangan
CARA PEMBANDINGAN
 Membandingkan ratio sekarang dengan ratio yang lalu, misalnya
ratio keuangan tahun 2007 dengan tahun 2006 atau 2005
 Membandingkan ratio perusahaan dengan ratio perusahaanperusahaan lain yang sejenis (ratio industri)
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
Ratio Industri bisa digunakan sebagai standar dalam
menilai ratio keuangan perusahaan.
Namun demikian standar ratio tersebut tidak bisa
digunakan sebagai ukuran yang pasti, sebab adanya
perbedaan diantara perusahaan2 tersebut.
Perbedaan tersebut bisa dikarenakan






Perbedaan letak perusahaan
Jumlah aktiva tetap yang dimiliki (ukuran perusahaan)
Perbedaan umur aktiva
Kebijakan struktur modal
Perbedaan dalam menaksir umur aktiva
Perbedaan sistem dan prosedur akuntansi
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
PENGGOLONGAN RATIO
Berdasar sumber datanya
 Ratio-rati Neraca (balance sheet ratios), yakni ratio yang semua
datanya diambil dari pos-pos yang ada di dalam neraca.
Contoh:
Current ratio, cash ratio
Debt to equity ratio, dll
 Ratio-ratio Laporan Rugi-Lba (income statement ratios),
merupakan ratio-ratio yang semua datanya diambil dari laporan
Rugi-laba
Profit margin
Operating ratio
 Ratio-ratio antar laporan (interstatement ratio), dimana ratio-ratio
yang datanya diperoleh dari pos neraca dan rugi-laba.
Return on asset, Total Asset turn over
Receivable turn over
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
Berdasar Tujuan analisa
 Ratio Likuiditas, ratio yang berhubungan dengan kemampuan
dalam membayar kewajiban (hutang) jangka pendek
(1) Current Ratio
(2) Cash Ratio
(3) Quick ratio (Acid Test Ratio)
(4) Working Capital to total asset ratio
 Ratio Leverage, ratio yang berhubungan dengan sumber dana yang
berasal dari hutang
(1) Total Debt to total assets ratio
(2) Total debt to equity ratio
(3) Long term debt to equity ratio
(4) Time interst earned ratio
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
Berdasar Tujuan analisa
 Ratio aktivitas, ratio yang berhubungan dengan tingkat efisiensi
pemanfaatan aktiva perusahaan
(1) Total asset turnover
(2) Receivable turnover
(3) Average collection period
(4) Inventory turnover
(5) Average day’s inventory
(6) Working capital turover
 Ratio Profitabilitas, merupakan ratio yang berhubungan dengan
kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan
(1) Gross profit margin
(2) Profit margin
(3) Net profit margin
(4) Operating income ratio
(5) Return on Assets
(6) Return on Equity
(7) Return on Investment
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
RATIO LIKUIDITAS
Ratio ini menginterpretasikan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban finansialnya yang berjangka pendek, dan
membantu perusahaan dalam manajemen modal kerjanya
Beberapa pertanyaan yang perlu ditemukan dalam ratio ini:
(1)
(2)
(3)
(4)
Apakah perusahaan mampu membayar hutangnya tepat waktu?
Apakah manajemen sudah menggunakan modal kerja secara efektif?
Apakah modal kerja sudah, kurang atau berlebihan?
Apakan posisi keuangan jangka pendek berkembang
MACAM RATIO LIKUIDITAS
1. CURRENT RATIO
Ratio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban financial jangka pendeknya
Ditunjukkan dengan perbandingan aktiva lancar dengan hutang
lancarnya
Total Aktiva
CR = --------------------Hutang Lancar
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
 CR menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditor jangka pendek,
semakin tinggi CR semakin bagus bagi kreditor jk pendek.
 Namun, CR yang tinggi belum menjamin segera dibayarnya hutang
jangka pendek jika jatuh tempo, jika proporsi aktiva lancarnya tidak
menguntungkan, misalnya terlalu banyaknya persediaan
 CR yang terlalu tinggi kurang baik bagi perusahaan, hal ini
menunjukkan terjadinya kelebihan uang kas.
AKTIVA LANCAR
Kas
Piutang Dagang
Piutang Wesel
Persediaan
Porsekot Biaya
Jumlah AL
500.000
1.250.000
1.000.000
2.500.000
750.000
6.000.000
HUTANG LANCAR
Hutang Dagang
Hutang Wesel
Hutang Pajak
Hutang Gaji
Jumlah HL
1.250.000
1.000.000
500.000
250.000
3.000.000
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
2. ACID TEST RATIO (QUICK RATIO)
 Kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka
pendeknya dengan tidak memperhitungkan persediaan.
 QR merupakan perbandingan antara Aktiva Lancar dikurang
persediaan dengan hutang lancar
Total Aktiva - Persediaan
CR = ------------------------------------Hutang Lancar
Kas
Surat Berharga
Piutang Dagang
Persediaan
Total hutang lancar
2006
2.100.000
3.600.000
2.800.000
3.200.000
11.700.000
7.150.000
2007
1.800.000
4.200.000
3.400.000
3.100.000
12.500.000
7.200.000
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
3. CASH RATIO
 Mencerminkan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang
jangka pendeknya dengan uang kas yang dipunyai
 Semakin tinggi ratio ini bagi kreditor semakin baik, namun bagi
perusahaan menunjukkan idle fund yang besar
 Merupakan perbandingan antara kas atau yang dapat disamakan
dengan kas dengan hutang lancar
Kas + Surat Berharga
CR = -------------------------------Hutang Lancar
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
4. WORKING CAPITAL TO TOTAL ASSETS RATIO
 Mencerminkan perimbangan dana yang digunakan untuk modal
kerja dengan semua kekayaan yang dimiliki
 Semakin tinggi ratio ini menunjukkan semakin besar modal kerja
yang dimiliki
Aktiva Lancar
WC to TA = ---------------------------Total Aktiva
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
RATIO LEVERAGE
Menunjukkan seberapa besar dana yang dimiliki oleh perusahaan
yang berasal dari hutang.
1. Total Debt to total assets ratio
Ratio ini menujukkan besarnya hutang yang dimiliki
perusahaan sdibanding dengan semua kekayaan yang
dimiliki.
Semakin besar ratio ini semakin tinggi ketergantungan
perusahaan terhadap kreditor
Total Hutang
TD to TA = ---------------------Total Aktiva
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
2. Total Debt to total equtiy ratio
Ratio ini menujukkan besarnya hutang yang dimiliki
perusahaan dibanding dengan modal sendiri yang dimiliki.
Semakin besar ratio ini semakin tinggi ketergantungan
perusahaan terhadap kreditor
Total Hutang
TDE = ---------------------Modal Sendiri
3. Long Term Debt to total equtiy ratio
Ratio ini menujukkan besarnya hutang jabgkan panjang
yang dimiliki perusahaan dibanding dengan modal sendiri
yang dimiliki.
Hutang Jk Panjang
LTDE = ---------------------------Modal Sendiri
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
4. Time Interest Earned ratio
Ratio ini menujukkan kemampuan perusahaan untuk
membayar bunga hutang dengan laba yang diperoleh.
Semakin besar ratio ini semakin besar kemampuan
perusahaan memenuhi pembayaran bunga
EBIT
TIER = ------------Bunga
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
RATIO AKTIVITAS
Menunjukkan tingkat efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam
memanfaatkan aset yang dipunyai.
1. Total asset turnover
Merupakan kemampuan perusahaan dalam memutarkan
kekayaannya untuk menghasilkan penjualan
Semakin cepat perutarannya menunjukkan semakin efektif
dalam memanfaatkan semua kekayaannya.
Penjualan
TATO = ---------------------Total Aktiva
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
2. Receivable Turnover
Kemampuan perusahaan dalam mengumpulkan piutang,
artinya semakin cepat perputaran piutang semakin bagus
dalam pengumpulan piutangnya.
Ukurannya
(1) Receivable Turnover
(2) Average Collection Period
Penjualan Kredit
RTO = -------------------------Rata-rata Piutang
Rata-rata Piutang
ACP = -------------------------- x 360 hari
Penjualan Kredit
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
2. Inventory Turnover
Kemampuan perusahaan dalam memutarkan persediaan
barang yang dimiliki, artinya semakin cepat perputaran
perputaran persediaan semakin cepat barang yang dimiliki
terjual
Ukurannya
(1) Inventory Turnover
(2) Average day’s Inventory
Harga Pokok Penjualan
ITO = ---------------------------------Rata-rata Persediaan
Rata-rata Persediaan
ADI = ----------------------------------- x 360 hari
Harga Pokok Penjualan
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
RATIO PROFITABILITAS
merupakan ratio yang berhubungan dengan kemampuan
perusahaan menghasilkan keuntungan
Ratio profitabilitas yang berhubungan dengan penjualan
1. Gross profit margin
2. Profit Margin
3. Net Profit Marin
Laba Kotor
GPM = ------------------ x 100%
Penjualan
EBIT
PM = ------------------ x 100%
Penjualan
EAT
NPM = ------------------ x 100%
Penjualan
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
Ratio profitabilitas yang berhubungan dengan investasi
1. Return on Assets
2. Return on Equity
3. Return on Investment
EBIT
ROA = ------------------ x 100%
Total Aktiva
EAT
ROE = -------------------- x 100%
Modal Sendiri
EAT
ROI = ------------------ x 100%
Total Aktiva
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
PRO FORMA STATEMEN
Merupakan laporan neraca dan laporan rugi laba yang
diproyeksikan ke depan.
Contoh
PT. MAYANGKARA pada tahun 2005 akan menyusun laporan
keuangan proforma dengan mengacu ratio industri sebagai
berikut:
Asset turnover
Goss Profit Margin
Inventory turnover
Debt to Equity ratio
verage collection period 40 hari
Quick ratio
Profit margin
1,5 x
30%
6x
50% (hutang lancar)
1,2
10%
Modal sendiri yang dipertahankan sebesar Rp 360 juta
BUAT NERACA DAN LAPORAN R/L PRO FORMA
ANALISIS
DU PONT
DU PONT
FORMULA
Profit Margin
EAT
Penjualan
Asset turnover
(:)
Penjualan
Penjualan
(:)
(-)
Total Biaya
Aktiva Tetap
(+)
Total Aset
Aktiva Lancar
HP
Penjualan
Biaya Operasi
Piut Dagang
Kas
Penyusutan
Bunga
persediaan
Surat
Berharga
Pajak
Penghs lain2
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN KAS
 Menunjukkan perubahaan kas selama satu periode dan
memberikan alasan mengenai perubahan kas tsb dengan
menunjukkan hal-hal yang memperbesar kas (sumber) dan
yang memperkecil kas (penggunaan)
 Dapat digunakan sebagai dasar dalam menaksir kebutuhan
kas di masa yang akan datang dan kemungkinan sumbersumber yang ada, atau
 Dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan
peramalan kebutuhan kas (cash flow) di masa yang akan
datang.
 Bagi kreditur bisa digunakan sebagai penilai kemampuan
perusahaan dalam membeyar bunga dan pengembalian
pinjaman
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
SUMBER PENERIMAAN KAS
 Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap, atau
penurunan aktiva tidak lancar.
 Adanya penurunan atau berkurangnya aktiva lancar
 Adanya emisi saham atau penambahan modal oleh pemilik
 Adanya tambahan hutang baik jangka pendek maupun jangka
panjang
 Adanya keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan
PENGGUNAAN KAS
 Bertambahnya aktiva tetap, investasi jangka panjang, aktiva tidak
lancar lainnya
 Penarikan kembali modal oleh pemilik atau divestasi
 Penambahan aktiva lancar
 Pembayaran hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang
 Pembayara dividen
 Kerugian yang diderita perusahaan
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
NERACA PT. ANDHIKA tahun 2006 dan 2007
31 Desember
2006
Kas
Piutang Dagang
Piutang Wesel
Persediaan Barang Dagangan
Tanah
Gedung
Akumulasi Penyusutan Gedung
Peralatan Kantor
Akumulasi Penyus Peral Kantor
Total Aktiva
Hutang Dagang
Hutang Wesel
Hutang Obligasi
Modal Saham
Laba Ditahan
Total Hutang & Modal
2007
14.500.000
132.400.000
60.000.000
163.800.000
100.000.000
180.000.000
(20.000.000)
75.000.000
(15.000.000)
23.300.000
112.500.000
70.000.000
183.600.000
150.000.000
180.000.000
(40.000.000)
70.000.000
(25.000.000)
690.700.000
724.400.000
98.600.000
50.000.000
210.000.000
300.000.000
32.100.000
82.400.000
70.000.000
200.000.000
300.000.000
72.000.000
690.700.000
724.400.000
Dari Laporan Rugi laba diperoleh informasi: Laba tahun 2007 sebesar
Rp 52.500.000,- dan dibayarkan sebagai dividen Rp 12.600.000,-
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
PENGERTIAN MODAL KERJA
 Modal kerja merupakan dana yang dibutuhkan perusahaan
untuk membiayai operasional perusahaan sehari-hari
seperti untuk membeli bahan baku, membayar upah,
membayar biaya iklan, dan lainnya
 Masa perputaran modal kerja paling lama satu tahun
(jangka pendek)
 Masa perputaran adalah sejak kas ditanamkan pada
elemen-elemen modal kerja hingga menjadi kas lagi
Kas  Bahan Baku  Proses  Brg Jadi  Piutang  Kas
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
Ada dua konsep penegrtian modal kerja
1. Modal Kerja kuantitatif
Adalah semua elemen yang ada dalam aktiva lancar atau
sering disebut sebagai modal kerja bruto (Gross Working
Capital)
MK = AL
2. Modal Kerja Kualitatif
Adalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang
lancarnya atau sering disebut sebagai modal kerja neto
(Net Working Capital)
MK = AL - HL
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
31 Desember
2006
Kas
Piutang Dagang
Piutang Wesel
Persediaan Barang Dagangan
2007
20.000.000
50.000.000
40.000.000
160.000.000
25.000.000
70.000.000
30.000.000
170.000.000
Aktiva Lancar
260.000.000
295.000.000
Hutang Dagang
Hutang Wesel
Hutang Lancar
35.000.000
60.000.000
50.000.000
55.000.000
95.000.000
105.000.000
2006
 Kuantitatif
MK = Rp 260.000.000,Kualitatif
MK = Rp 260 – 95 = Rp 165.000.000, Kuantitatif
MK = Rp 295.000.000,Kualitatif
MK = Rp 295 – 105 = Rp 190.000.000,-
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
 Dalam analisis sumber dan penggunaan modal kerja
konsep yang digunakan adalah konsep kualitatif
 Akibatnya perubahan pada elemen modal kerja tidak akan
merubah besarnya modal kerja
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPERBESAR MK
 Berkurangnya Aktiva Tetap
 Bertambahnya Hutang Jk Panjang
 Bertambahnya Modal
 Keuntungan yang diperoleh
 Bertambahnya penyusutan
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
Aktiva Lancar
Modal Kerja
(+)
Hutang Lancar
Hutang Jangka
Panjang
(+)
Aktiva Tetap
(-)
Modal (+)
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPERKECIL MK
 Bertambahnya Aktiva Tetap
 Berkurangnya Hutang Jk Panjang
 Berkurangnyanya Modal
 Kerugian yang diderita perusahaan
 Pembayaran dividen
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
Aktiva Lancar
Modal Kerja
(-)
Hutang Lancar
Hutang Jangka
Panjang
(-)
Aktiva Tetap
(+)
Modal (-)
31-12-2006
Kas
Efek
Piutang Dagang
Persediaan barang Dagangan
Mesin
Akumulasi Penyusutan Mesin
Bangunan
Akumulasi Penyusutan Bangunan
Tanah
Total Aktiva
Hutang Dagang
Hutang Wesel
Obligasi
Modal Saham
Laba Ditahan
Total Hutang dan Modal
31-12-2007
60.000
70.000
120.000
220.000
400.000
(40.000)
400.000
(60.000)
230.000
70.000
50.000
100.000
260.000
500.000
(60.000)
400.000
(90.000)
370.000
1.400.000
1.600.000
150.000
100.000
450.000
600.000
100.000
100.000
120.000
600.000
600.000
180.000
1.400.000
1.600.000
Laba yang diperoleh tahun 2007 Rp 150.000.000,- dan dibagikan sebagai
dividen Rp 70.000.000,-
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
ANALISIS BREAK EVEN
Adalah suatu teknik analisa untuk mempelajari hubungan
antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume
kegiatan.
 sering disebut: COST, PROFIT, VOLUME ANALYSIS
BREAK EVEN POINT
Suatu keadaan dimana pada saat itu perusahaan tidak
mendapat keuntungan dan tidak menderita kergian
BEP 
LABA
= NOL
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
Dalam analisis BEP, syarat utama biaya harus bisa dipisahkan
menjadi:
BIAYA VARIABEL (Variable Cost) dan
BIAYA TETAP (Fixed Cost)
Biaya Variabel
Adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah, dima-na
perubahannya proporsional dengan satuan kegiatan.
Contohnya: Biaya Bahan Baku, Biaya tenaga Kerja
Langsung, Komisi Penjualan dll.
Biaya Tetap
Adalah biaya yang jumlahnya tetap walaupun satuan
kegiatan berubah.
Contohnya: Penyusutan, Gaji, dll
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
Biaya Semi Variabel (Semi Variable cost) merupakan biaya
yang jumlahnya berubah-ubah tetapi perubahannya tidak
proporsional dengan satuan kegiatan
 biaya ini dalam analisis tidak boleh ada, oleh karena itu
perlu dialokasikan ke dalam dua jenis biaya di atas
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
Asumsi:
a. Biaya harus bisa dipisahkan menjadi BV dan BT
b. Harga jual per unit tetap
c. Hanya memproduksi satu jenis barang
d. Harga bahan baku tidak berubah
MANFAAT:
• Perencanaan Penjualan/produksi
• Perencanaan Harga Jual
• Pemilihan alternatif mesin
• Analisis penutupan usaha
• Analisa Perluasan Pabrik
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
Penentuan tingkat BEP
• Mathematical Approach
• Graphical Approach
BEP  PENJUALAN = BIAYA
PENJUALAN = Kuantitas Penjualan (Q) x Harga (P)
BIAYA VAR
= Kuantitas Penjualan (Q) x BV/u (V)
PxQ = VxQ + BT
BT
BEP (unit) = -------P - V
BT
BEP (Rp) = ---------V
1 - --P
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
Untuk perencanaan penjualan, maka harus menambah dengan target
laba:
BEP + LABA = PENJUALAN MINIMAL (PM)
BT + L
PM (unit) = --------P - V
BT + L
PM (Rp) = ---------V
1 - --P
MARGIN OF SAFETY (M/S)
M/S ini merupakan analisis sensitivitas terhadap anggaran
penjualan, yakni batas penurunan penjualan yang ditolerir agar
perusahaan tidak menderita kerugian.
Anggaran Penjualan - BEP
M/S = ---------------------------------- x 100%
Anggaran Penjualan
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
Rp
TR
TC
BV
BEP
BT
0
Q
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
Contoh 1
PT. ANTASARI mempunyai struktur biaya sbb:
BV/unit
= Rp 12.000,BT
= Rp 200.000.000,Harga/unit
= Rp 20.000,Hitung:
1. BEP dan Grafiknya
2. Penjualan Minimal bila target laba:
a. Rp 120.000.000,b. 15% dari penjualan
3. Margin of Safety bila anggaran penjualan spt point 2b
TR
Rp jt
TC
BV
BEP
500
BT
200
0
25.000
Q
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
Contoh 2
Pada tahun 2007 PT. RAHAYU mampu menjual barangnya
sebesar 18.000 unit yang laku dijual dengan harga Rp 23.500,-.
Pada tahun 1997 tersebut perusahaan hanya menghasilkan
keuntungan sebesar Rp 12.000.000,-. Biaya variabel per unitnya
sebesar Rp 12.500,-.
Pada tahun 2008 perusahaan akan meningkatkan kinerjanya, agar bisa meningkatkan laba yang diperolehnya. Untuk itu
perusahaan akan menambah biaya iklan sebesar Rp 30.000.000
setahun. Di samping itu juga akan memberikan tambahan komisi
penjualan yang cuku besar yakni sebesar Rp 1.500,- per unit
untuk agen dan Rp 1.000,- per unit untuk tenaga penjualan. Tapi
harga juga dinaikkan menjadi Rp 25.000,- per unit.
Diminta meghitung:
1. BEP
2. Penjualan Minimal bila laba ditargetkan
• Rp 100.000.000,• 10% dari penjualan
3. M/S dengan penjualan point 2b
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
PENENTUAN HARGA JUAL
Harga jual harus mampu menutup
 Semua biaya
 Target laba
Contoh
Pada tahun 2008 perusahaan ANGGARA mempunyai
rencana penjualan sebesar 40.000 unit. Biaya yang dikeluarkan
adalah biaya variabel Rp 18.000,- per unit dan biaya tetap Rp
360.000.000,-. Tahun ini ditargetkan memperoleh laba Rp
120.000.000,Diminta meghitung:
1. Harga jual per unit
2. BEP
3. Penjualan Minimal bila laba ditargetkan 15%
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
SOAL
Pada tahun 2008 perusahaan RAHAYU mempunyai rencana
penjualan sebesar 50.000 unit. Biaya yang dikeluarkan
adalah biaya variabel Rp 24.000,- per unit dan biaya tetap Rp
500.000.000,-. Tahun ini ditargetkan memperoleh laba 15%
dari penjualan
Diminta meghitung:
1. Harga jual per unit
2. BEP
3. Penjualan Minimal bila laba ditargetkan Rp 360 juta
500.000.000 + 0,15(50.000P)
50.000 = --------------------------------------P – 24.000
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
TITIK TUTUP PABRIK (Shut Down Point)
CONTOH
Pada tahun 2008 perusahaan BAYU menjual barangnya
dengan harga jual Rp 25.000,- per unit dengan biaya variabel
per unit Rp 15.000,- dan biaya tetap Rp 600 juta (60%
merupakan biaya tetap tunai)
Hitung:
1. BEP
2. Titik tutup pabrik
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
Perusahaan beroperasi menggunakan
 Modal Kerja
 Aktiva Tetap
Sumbernya
 Modal Sendiri
 Hutang
Aktiva Tetap  menimbulkan biaya tetap nerupa penyusutan
Hutang  menimbulkan biaya tetap berupa bunga
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
LEVERAGE
Adalah penggunaan aktiva atau sumber dana di mana untuk
penggunaan tersebut perusahaan harus menanggung biaya
tetap atau membayar beban tetap
Macam Leverage
o Leverage Operasi
o Leverage Finansial
o Leverage Operasi
Adalah penggunaan aktiva yang menyebabkan perusahaan
menanggung biya tetap (penyusutan)
 diharapkan penghasilan bisa menutup biaya tetap
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
LAPORAN RUGI-LABA
Penjualan
Harga Pokok Penjualan
Laba Kotor
Biaya Operasi
EBIT
Bunga
EBT
Pajak
EAT
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
Ukuran leverage operasi adalah
DOL = Degree of Operating Leverage
Jika DOL = 2 artinya
Jika penjualan naik atau turun sebesar X, maka laba sebelum
bunga dan pajak (EBIT) akan naik atau turun 2X
% perubahan dalam EBIT
DOL = ------------------------------% perubahan dalam penjualan
S – BV
DOL = ------------S – BV – BT
Q (P – V)
= ----------------Q (P – V) - BT
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
Dimana
Q = Kuantitas penjualan
P = Harga per unit
V = Biaya Variabel per unit
BT = Biaya tetap
S = Penjualan
BV = Biaya Variabel
CONTOH
Ada dua alternatif mesin yang bisa dipilih oleh perusahaan.
Mesin A biaya tetap rendah tapi biaya variabel tinggi. Sedang
mesin B biaya tetap tinggi dan biaya variabel rendah. Berikut
data kedua mesin tersebut (volume penjualan 500.000 unit):
Mesin A
Mesin B
Harga per unit
Rp 5.000
Rp 5.000
Biaya Variabel per unit
Rp 4.000
Rp 3.000
Biaya tetap
Rp 100 juta
Rp 500 juta
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
o Leverage Finansial
Adalah penggunaan sumber dana yang menyebabkan
perusahaan menanggung beban tetap berupa bunga
Ukuran leverage operasi adalah
DFL = Degree of Financial Leverage
Jika DFL = 1,5 artinya
Jika EBIT naik atau turun sebesar X, maka laba setelah pajak
(EAT) akan naik atau turun 1,5X
EBIT
DOL = ------------EBIT – I
Q (P – V)
= ----------------Q (P – V) - BT
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
Dimana
I = Bunga
DARI CONTOH DIATAS
Mesin A menanggung beban bunga Rp 100 juta
Mesin B menanggung beban bungan Rp 300 juta
Pajak 20%
DFL ??
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
Dimana
I = Bunga
DARI CONTOH DIATAS
Mesin A menanggung beban bunga Rp 100 juta
Mesin B menanggung beban bungan Rp 300 juta
Pajak 20%
DFL ??
Bagaimana kalau EBIT
Naik
Turun
STIMIK AMIKOM - YOGYAKARTA
LEVERAGE KOMBINASI
Adalah sebesarpa besar penaruh perubahan penjualan
terhadap laba setelah pajak (EAT)
Ukurannya adalah DCL atau Degree of Combine Leverage
Jika DCL = 3 artinya
Bila penjualan naik 1 kali, EAT akan naik 3 x
S -BV
DCL = ------------EBIT – I
Q (P – V)
= --------------------Q (P – V) – BT - I
Download