analisis tingkat kesehatan bank bumn sebelum dan setelah privatisasi

advertisement
1
RESOURCE MODEL FOR AGENT USE AS A TOOL EVENT IN
INFORMATION SYSTEM DEVELOPMENT IN INSTITUTIONS
NON-FORMAL PAYROLL
Leo SukmaWijaya
Undergraduate Program, Economy Faculty, 2010
Gunadarma University
http://www.gunadarma.ac.id
Keywords: REA, Payroll Information Systems.
ABSTRACT
This research’s aimed to provide a description of the accounting information system
design techniques using REA diagram for payroll cycle Primagama Education
Institutions Branch Cilandak KKO and making the early stages database be in the form
of tables, attributes, and programs.
The data used are observation, interview and literature study. In this study, the author
uses descriptive analysis is to analyze problems with a way to describe through the use
of REA model in the diagrams.
Based on the results of REA model making can we know that to create charts REA
through the stages (1). They need to note the activities that occurred at the Primagama
Education Institutions Branch Cilandak KKO, (2). Identify the event and organizing
these activities, (3). Identify resources and agents involved in these activities, and (4).
Identify the relationship between resource, event and agent. The events that happened is
the service request guidance, to do teach, and receive payment. Further, resources are
influenced by events, namely the student guidance, teacher’s resources, and also the
cash resources. While agents that involved are student’s guidance, marketing, academic,
and staff. After maked with the REA model formed tables amount 16, the number of
tables were calculated from the number of entities which amounted to 10 and 6
relationship N: M.
.
2
PENDAHULUAN
Kebutuhan akan informasi pada saat ini sangat penting dalam semua kegiatan,
salah satunya adalah kegiatan bisnis. Manfaat dari informasi yang didapatkan untuk
kegiatan bisnis adalah sebagai dasar dari pengambilan keputusan. Dengan adanya
sistem informasi, penyajian informasi yang sangat dibutuhkan tersebut bisa dengan
cepat didapat / tepat waktu, akurat, dan relevan. Sampai saat ini telah banyak literature
sistem informasi yang membahas mengenai keunggulan metodologi berorientasi objek
dalam berbagai aplikasi sistem informasi, termasuk didalamnya proses dalam
melakukan analisis dan perancangan sistem informasi, bahkan dunia pemrogramanpun
mulai beralih dari pendekatan terstruktur menjadi pendekatan objek.
Para pengembang sistem yang telah berpengalaman dalam menggunakan
metodologi pengembangan sistem mengakui keunggulan dari metodologi ini, yaitu
pemodelan menjadi lebih mudah dan lebih efisien karena dapat dipergunakan kembali
(reusability), dan dapat mengintegrasikan berbagai aplikasi dari berbagai sumber
(interoperability). Walaupun metode ini masih terhitung baru, tetapi dalam
perkembangannya metode ini telah banyak digunakan untuk kepentingan pembuatan
program berbasis objek. Melihat telah meluasnya program-program aplikasi maupun
bahasa pemrograman yang berbasis objek dan pendekatan pengembangan sistem
mempunyai hubungan yang erat dengan implementasi sistem yang diwujudkan di dalam
bentuk pemrograman, sehingga dipandang perlu untuk memperkenalkan metode
berorientasi objek dalam sistem informasi akuntansi terutama untuk pengelolaan
database perusahaan.
Pendekatan yang umum digunakan dalam pengembangan sistem sejak tahun
1950-an sampai dengan 1970-an adalah pendekatan yang menekankan pada
pengembangan terstruktur dengan menggunakan alat-alat pembuatan model proses
seperti diagram alir (flowchart), dan diagram arus data (Data flow diagram) yang
kemudian berkembang pada tahun 1980-an bergeser menjadi pendekatan model data
menggunakan Diagram hubungan entitas (Entity Relationship Diagram) dan dilengkapi
dengan pembuatan kamus data (Data Dictionary). Namun sejak tahun 1990-an
kecenderungan telah berubah pengembangan sistem melakukan kombinasi antara model
proses dan data menjadi model objek (object oriented). Dapat dikatakan bahwa
metodologi pendekatan objek merupakan hasil evolusi dari banyak metodologi
sebelumnya, seperti metodologi prosedural, sekuensial, konkurensi maupun modular.
Perananan sistem informasi untuk akuntansi sangat besar, karena merubah dari
pencatatan yang manual ke pencatatan yang terkomputerisasi. Pada organisasi kecil
yang hanya mengolah data keuangan saja, SIA (sistem informasi akuntansi) hampir
mewakili semua SIM (sistem informasi manajemen). Pada organisasi besar, SIA
merupakan subsistem dari SIM dan merupakan subsistem yang terbesar dari SIM.
Penggunaan model untuk merancang sistem informasi sangat diperlukan sebagai
dasar , yaitu : model Entity Relationship Diagrams, Data Flow Diagrams (DFD),
flowchart, dll. Dimana dimasing-masing model mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Dari berbagai model tersebut tidak satupun yang bisa menangkap data yang bersifat non
keuangan.Pada tahun 1982 , McCarthy mengembangkan model REA (Resources Events
Agents) yang digunakan untuk merancang sistem informasi akuntansi. Dimana model
ini dapat menangkap infomasi keuangan, non keuangan, dan relasi antara proses bisnis.
3
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem
“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.” Menurut Moscove, “ suatu sistem adalah
suatu entitiy ( kesatuan) yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan
(disebut subsistem) yang bertujuan untuk mencapai tujuantujuan tertentu.” Menurut
Murdick, “suatu sistem adalah kumpulan elemenelemen yang dijadikan satu untuk
tujuan umum.” Sedangkan menurut penulis, sistem adalah “kumpulan jaringan kerja
dari bagian-bagian yang saling berhubungan dan menjadi satu untuk menyelesaikan
sasaran tertentu”.
Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen merupakan penerapan sistem informasi di dalam
organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkat
manajemen. “Suatu SIM adalah kumpulan dari interaksi-interaksi sistem-sistem
informasi yang menyediakan informasi baik untuk kebutuhan manajerial maupun
kebutuhan operasi”. Menurut Frederick H. Wu “ SIM adalah kumpulan-kumpulan dari
sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen.”
Sistem Informasi Akuntansi
Akuntansi merupakan bahasa dalam bisnis. Setiap perusahaan menerapkan
sebagai alat komunikasi. SIA adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan,
mengklasifikasikan, memproses, menganalisis, mengkomunikasikan informasi
pengambilan keputusan dengan orientasi finansial yang relevan bagi pihak-pihak luar
dan pihak-pihak dalam perusahaan (secara prinsip adalah manajemen).
DFD
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau
sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan
lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telpon, surat dan
sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan
alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem terstruktur. DFD digunakan
oleh analis untuk mendokumentasikan desain logika suatu sistem yang dapat memenuhi
kebutuhan pengguna.DFD memungkinkan pengguna mengetahui konsep analis sistem
mengenai masalah yang dihadapi pengguna.
ERD
Model E-R diperkenalkan oleh Peter Chen pada tahun 1976 dan digunakan serta
dikembangkan oleh Kroenke. Model E-R didokumentasikan dengan E-R Diagram
(ERD). Kroenke berpendapat bahwa model data digunakan untuk mendokumentasikan
kebutuhan user dan kebijakan perusahaan dalam rangka merancang database secara
logis dengan menggunakan model E-R atau Semantic-Object.
4
Contoh ERD
Elemen ERD
Model REA
Model REA adalah suatu alat pemodelan konseptual yang khusus dirancang
untuk melengkapi struktur dalam perancangan database SIA. Dalam model REA
ditentukan : entitiy apa yang harus disertakan dalam database SIA dan bagaimana
susunan relationship antara entitiy dalam database SIA.
Tipe entitiy dalam model REA dibedakan dalam tiga kategori, yaitu : Resources,
Event, dan Agents. Resources didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki nilai
ekonomis bagi organisasi tersebut. Contoh resources adalah kas, inventaris, peralatan,
persediaan, gudang, pabrik, dan tanah. Events menunjukkan aktivitas-aktivitas bisnis,
dimana manajemen ingin mengumpulkan informasi untuk tujuan perencanaan atau
pengawasan. Sebagai contoh, aktivitas penjualan akan mengurangi persediaan dan
aktivitas penerimaan kas akan menambah jumlah kas. SIA harus dirancang untuk
memperoleh dan menyimpan informasi aktivitas tersebut. Sedangkan agents adalah
orang dan organisai yang berpartisipasi dalam aktivitas dan kepada siapa informasi
diserahkan untuk tujuanperencanaan, pengawasan, dan pengevaluasiaan. Contoh agents
adalah pegawai, pelanggan, dan pemasok.
5
The REA Pattern
Menyusun Diagram REA
Dalam rangka menyusun diagram REA diperlukan informasi tentang: resource,
event, agent dan kebijaksanaan perusahaan. Informasi tersebut dapat diperoleh dengan
mewawancarai pihak manajemen. Karena aktivitas perencanaan, pengawasan, dan
pengevaluasian yang ditangani manajemen untuk setiap perusahaan berbeda. Untuk
menggambarkan diagram REA, kertas dibagi tiga kolom, satu kolom untuk setiap entity.
Gunakan kolom kiri untuk resource, kolom tengah untuk event, dan kolom kanan untuk
agent. Penggambaran event sebaiknya diurutkan dari atas ke bawah berdasarkan
aktivitas.
Langkah-langkah untuk menyusun diagram REA suatu siklus transaksi adalah :
1. Tentukan pasangan aktivitas yang saling memberi dalam siklus tersebut.
Model REA terdiri dari sepasang event, satu menambah resource dan yang
lain mengurangi resource. Tentukan eventevent bisnis yang perlu dimodelkan
dalam siklus tersebut.
2. Tentukan resource yang dipengaruhi oleh event dan agent yang berpartisipasi
pada event tersebut. Setelah event ditentukan, resource yang dipengaruhi oleh
event tersebut ditentukan. Resource digambarkan pada kolom resource.
Kemudian gambarkan relationship antara entity resource dengan entity event.
Langkah selanjutnya menentukan agent yang berpartisipasi dalam event.
Akan selalu terdapat paling sedikit satu internal agent dan external agent
yang terlibat dalam event. Gambarkan relationship untuk menunjukkan agent
mana yang berpartisipasi dalam event tertentu. Sedapat mungkin
penggambaran agent tidak ganda.
3. Tetapkan cardinality untuk setiap relationship. Cardinality yang ditentukan
harus mencerminkan perusahaan dan praktek bisnis yang dimodelkan.
Manfaat REA
Diagaram REA digunakan sebagai dokumentasi pelengkap, yang berguna untuk
mendokumentasikan pembentukan advanced SIA. Diagram REA menyediakan dua
informasi database SIA, yang tidak ditujukan oleh bentuk dokumentasi lain. Informasi
yang disajikan oleh diagram REA adalah relationship antara data dan praktek bisnis
perusahaan. Diagram REA secara tegas menggambarkan relationship antara bermacammacam data item yang disimpan dalam database akuntansi.
Kardinalitas diagram REA menyajikan informasi yang berguna untuk
menggambarkan prinsip dan kebijaksanaan perusahaan yang dimodelkan. Menaksirkan
6
dengan benar cardinality diagram REA membutuhkan pemahaman secara tepat yang
menunjukkan orang atau organisasi tertentu. Hal yang sama setiap kejadian dari entity
agent menunjukkan orang atau organisasi tertentu. Hal yang sama setiap kejadian suatu
entitiy event menunjukkan aktivitas atau transaksi bisnis spesifik.
Kardinalitas (Cardinality)
Hubungan kardinalitas menunjukkan berapa banyak kejadian pada suatu entitas
dalam suatu hubungan yang dapat dihubungkan dengan satu kejadian dari entitas lain
dalam hubungan tersebut. Kardinalitas sering dinyatakan sebagai pasangan bilangan
(X:Y). X menyatakan hubungan kardinalitas minimum dan Y menyatakan hubungan
kardinalitas maksimum. Hubungan kardinalitas minimum menunjukkan jumlah baris
yang paling sedikit dalam suatu hubungan.
Kardinalitas minimum bisa 0 atau 1. Kardinalitas minimum 0 maksudnya setiap
baris dalam tabel tidak perlu dihubungkan ke beberapa baris pada tabel lain.
Kardinalitas minimum 1 menunjukkan bahwa setiap baris dalam tabel tersebut harus
dihubungkan dengan paling sedikit satu baris dari tabel lain. Hubungan kardinalitas
maksimum menunjukkan jumlah baris terbanyak dalam hubungan.
Kardinalitas maksimum bisa 1 atau N, simbol tersebut menunjukkan setiap baris
dalam tabel dapat dihubungkan dengan beberapa baris pada tabel lain. Kardinalitas
maksimum 1 menunjukkan bahwa satu baris dari tabel dapat dihubungkan ke paling
banyak satu baris dari tabel lain. Kardinalitas maksimum N menunjukkan bahwa satu
baris dari tabel dapat dihubungkan dengan lebih dari satu baris dari tabel lain. Tipe
hubungan tergantung pada kardinalitas maksimum yang menghubungkan setiap entity,
ada lima tipe ralationship yaitu:
1. Ralationship zero-to-one (0:1) pada saat kardinalitas masksimum dari suatu
entitas adalah 0 dan kardinalitas maksimum dari entitas lain adalah 1.
2. Relationship zero-to-many (0:N) pada kardinalitas maksimum dari suatu
entitas adalah 0 dan kardinalitas maksimum dari entitas lain adalah N.
3. Relationship one-to-one (1:1) pada saat kardinalitas maksimum setiap entitas
adalah 1.
4. Relationship one-to-many (1:N) pada saat kardinalitas maksimum dari suatu
entitas adalah 1 dan kardinalitas maksimum dari entitaslai adalah N.
5. Relationship many-to-many (N:N) pada saat kardinalitas maksimum kedua
entitas adalah N.
METODE PENELITIAN
Pembahasan dan Hasil Penelitian
Bagian Yang Terlibat dan Pekerjaan
Bagian-bagian yang ada di
Pekerjaan bagian
Lembaga Pendidikan Primagama
1. Marketing
- Mempromosikan juga data jumlah siswa bimbingan
2. Akademik
- Mangatur belajar mengajar
3. Staff
- Mendata kegiatan atau transaksi yang berlangsung
Lembaga Pendidikan Primagama Cabang Cilandak KKO rincian penggajian
pada pengajar adalah dari ; (1) grade, (2) Kelas mengajar, (3) tambahan.
Sedangkan dokumen yang digunakan kartu hadir, sebagai bukti telah hadir selama
7
mengajar.
Alur kegiatan layanan dimulai oleh pendaftaran yang datang dengan
menanyakan pengenalan yang terjadi pada jasa yang ditawarkan mereka pada
bagian pendaftaran, kemudian pendaftaran memberitahukan pada bagian konsultasi
perihal penempatan kelas siswa baru hingga berlangsung kegiatan belajar yang ikuti
oleh siswa sampai akhir program yang menhasilkan siswa yang siap dalam menghadapi
masalah belajar disekolahnya.
ABSENSI PENGAJAR
TINGKATAN PENGAJAR
STAF
GAJI PENGAJAR
Alur Penggajian
Alur kegiatan penggajian dimulai oleh absensi pengajar yang h a di r dengan
mengisi form hadir masuk karyawan sesuai tingkatan mengajar yg telah ditetapkan
bagian akademik sesuai grade mengajar kemudian staff merekap absensi kehadiran
pengajar untuk gaji pengajar setiap bulannya.
Proses Layanan Utama
Proses Layanan utama yang terdapat pada Lembaga Pendidikan Primagama adalah:
1. Proses Layanan Marketing
Karena layanan utama dari Lembaga Pendidikan Primagama adalah jasa
bimbingan belajar maka, proses marketing ini berperan penting untuk
membayar gaji pengajar dan karyawan.
2. Proses Layanan Akademik
Lembaga Pendidikan Primagama, dalam mengatur jadwal mengajar membagi
sesuai tingkatan kemampuan pengajar sehingga mendapatkan tenaga dari
pengajar dan dari tenaga tersebut menghasilkan jasa.
3. Proses Layanan Staff
Dengan mendata setiap kegiatan yang berlangsung, maka imbal balik yang
didapatkan oleh perusahaan adalah Laporan keuangan yang disampaikan ke
pada manajemen untuk mengambil keputusan.
8
ENTERPRISE VALUE CHAIN
LEVEL
INFLOW
JASA
BIMBINGAN
SISWA
OUTFLOW
BUSINESS PROCESS
DECOMPOTITION
LEVEL
MARKETING
PENGAJAR
AKADEMIK
STAFF
KONSULTAN
TASK LEVEL
SPECIFICATION
1. PERENCANAAN PENGAJAR
2. SUPERVISI PENGAJAR
3. EVALUASI PENGAJAR
1. PERENCANAAN KONSULTAN
2. SUPERVISI KONSULTAN
3. EVALUASI KONSULTAN
Dekomposisi Dari Proses Bisnis
Rancangan Sistem Informasi
Pembahasan rancangan sistem informasi layanan ini terfokus pada perancangan
database konseptual menggunakan model REA dan aplikasi program. Perancangan
diawali dengan penjabaran aktivitas-aktivitas yang terjadi pada siklus penggajian.
Aktivitas Penggajian Lembaga Pendidikan Primagama
1. Pengajar datang untuk mendapatkan kelas mengajar pada tingkatan kelas yang
sudah ditetapkan dari bagian akademik Lembaga Pendidikan Primagama.
2. Untuk pengajar melakukan pengecekan jadwal mengajar yang ada di bagian
akademik.
3. Setelah diketahui jadwal mengajar pada bagian akademik, pengajar mengajar
pada kelas yang sudah dijadwalkan.
4. Setiap selesai mengajar, pengajar disarankan untuk mengisi kartu hadir pengajar
yang dibuatkan oleh bagian akademik.
5. Selanjutnya setiap minggu ke – 4, bagian akademik menyerahkan kartu hadir
pengajar pada staff.
6. Kartu hadir yang diterima staff dari bagian akademik direkap untuk diserahkan
oleh pengajar.
7. Setelah melakukan rekap oleh staff, pengajar dapat mengambil gajinya stiap
tanggal 25 akhir bulan secara tunai.
Model REA Aktivitas
Sebelum mengambarkan model REA, ada beberapa langakah yang perlu
dilakukan.Langkah-langkah membuat model REA adalah:
A. Mengidentifikasi dan mengorganisir peristiwa-peristiwa operasi (events) yang
harus dimasukkan kedalam model tersebut menurut urutan kejadiannya.
Peristiwa-peristiwa operasi dalam aktivitas jasa ini adalah :
1. Adanya permintaan jasa dari siswa bimbingan
2. Mengatur jadwal pengajar
3. Mengajar sesuai tingkatan yang telah ditetapkan
4. Menerima pembayaran
Dari empat peristiwa operasi tersebut kita padatkan menjadi tiga kegiatan, yaitu :
1. Permintaan jasa dari siswa bimbingan (2 kegiatan, yaitu permintaan jasa dari siswa
bimbingan dan Mengatur jadwal dijadikan satu)
9
2. Mengajar sesuai tingkatan yang telah ditetapkan
3. Menerima pembayaran
M
AKADEMIK
1
MODUL
M
TENTOR
MENGAJAR
1
GIVE
……………………………………………………………………
M
SHIFT
DUALITY
BIMBINGAN
………………………………………
1
SISWA
TAKE
1
KAS
1
LAP. KEU
1
KWITANSI
M
PEMBAYARAN
1
REKAP
M
STAFF
Peristiwa Yang Terjadi
B. Mengidentifikasi sumber daya (resources) dan agen-agen (agents) yang terlibat
dalam setiap peristiwa operasi.
Dari proses jasa pelayanan Lembaga Pendidikan Primagama, dapat kita lihat
sumber daya yang dipengaruhi oleh peristiwa mengajar adalah penggunaan siswa
bimbingan , sumber daya pengajar, dan juga sumber daya kas yang bertambah akibat
peristiwa ini. Adapun, agen-agen yang terlibat dalam aktivitas jasa pelayanan Lembaga
Pendidikan Primagama adalah:
1. Siswa bimbingan
2. Marketing
3. Akademik
4. Staff
C. Mengidentifikasi hubungan diantara sumber daya, peristiwa dan agen.
Dalam tahap ini dibangun rancangan model REA aktivitas jasa Lembaga
Pendidikan Primagama. Dalam rancangan ini terdapat tiga sumber daya yaitu siswa
bimbingan, sumber daya pengajar, dan juga sumber daya kas. Didalam pandangan
rantai nilai, relasi antara tiga sumber daya tersebut identik dengan give-get relationship,
apabila salah satu sumber daya mengalami perubahan maka akan berdampak sama pada
peubahan sumber daya yang lainnya.
Sumber daya jasa berelasi dengan beberapa peristiwa operasi, yaitu:
1. Siswa bimbingan melakukan permintaan jasa
2. Marketing melakukan jasa promosi dan pendaftaran
3. Pengajar melakukan jasa mengajar
4. Staff
Sumber daya kas berelasi dengan satu peristiwa operasi yaitu menerima pembayaran
dimana pembayaran dilakukan secara tunai.
Pembuatan DFD
10
JASA MENGAJAR
MENERIMA
SISWA
BIMBINGAN
SISWA
BIMBINGAN
AKADEMIK
JASA
KONSULTASI
SISWA
BIMBINGAN
MENERIMA
PEMBAYARAN
STAFF
KAS
GAJI PENGAJAR
Diagram Zero Untuk Proses Penggajian
Pembuatan Diagram REA
RESOURCES
EVENTS
AGENTS
MELAYANI
PERMINTAAN
SISWA
BIMBINGAN
JASA
PENGAJAR
KELAS
BIMBINGAN
PENGAJAR
KONSULTAN
MELAKUKAN
JASA
PELAYANAN
STAFF
KAS
SISWA
BIMBINGAN
MENERIMA
PEMBAYARAN
Diagram REA Berdasarkan Proses Penggajian
Setelah diketahui kegiatan / aktivitas yang terjadi, sumber daya, dan pelaku yang
terlibat, selanjutnya adalah menempatkan entity resources pada sisi kiri, entity event
ditengah, dan entitiy agents pada sisi sebelah kanan. Pada sisi kiri atau entity resources
didapatkan entity jasa, pengajar, dan kas. Untuk sisi tengah didapatkan entity events
melayani permintaan siswa bimbingan, melakukan jasa pelayanan, dan menerima
pembayaran. Sedangkan disisi kanan, didapatkan entity agents siswa bimbingan , staff,
konsultasi, dan mengajar kelas bimbingan.
11
EVENTS
RESOURCES
AGENTS
1:1
1:N
1:1
MELAYANI
PERMINTAAN
0:1
0:N
0:1
1:N
1:N
1:N
1:N
PENGAJAR
KELAS
BIMBINGAN
KONSULTAN
0:N
JASA
PENGAJAR
1:N
0:N
1:N
1:N
1:N
0:N
MELAKUKAN
JASA
PELAYANAN
1:1
1:N
STAFF
1:N
1:1
1:1
SISWA
BIMBINGAN
1:1
1:N
1:N
KAS
1:N
1:1
MENERIMA
PEMBAYARAN
1:N
Diagram REA Dengan Kardinalitas
Pembuatan Database
Diagram REA yang dihasilkan terdiri dari sepuluh entity dan enam relationship
N:M ( jasa dan melayani permintaan siswa bimbingan, pengajar dan melayani
permintaan siswa bimbingan, jasa dan melakukan jasa pelayanan, pengajar dan
melakukan jasa pelayanan, melayani permintaan siswa bimbingan dan melakukan jasa
pelayanan, melakukan jasa pelayanan dan menerima pembayaran).
Sehingga dalam menerapkan diagram REA ke database relational masingmasing entity dan relationship N:M dijadikan tabel, yang jumlahnya ada enam belas
tabel. Langkah selanjutnya mencantumkan atribut pada masing-masing tabel, tentukan
atribut primary key untuk setiap tabel. Langkah terakhir adalah mengimplementasikan
relationship 1:1 dan 1:N dengan atribut foreign key.
Tabel 4.2 Tabel dan Atribut Database Awal
NAMA TABEL
ATRIBUT ( Primary Key, foreign key, dll)
NO
1.
Jasa
Kode Jasa, Nama Jasa, Tarif
2.
Pengajar
Kode Pengajar, Nama, Alamat, pendidikan,
Tingkatan Pengajar
3.
Kas
4.
Melayani Permintaan Siswa Bimbingan
5.
Melakukan Jasa Pelayanan
6.
Menerima Pembayaran
7.
Mengajar Kelas Bimbingan
Nomor Akun, Tanggal Transaksi, DK,
Saldo
No Permintaan , Tanggal Pendafataran , No
No Siswa Bimbingan, Kelas siswa
Bimbingan, Bimbingan konsultasi
No SJP, Tanggal Pengajar, Kelas Mengajar,
Kelas Bimbingan Konsultasi, Jam mengajar
No Faktur, Tanggal Transaksi, No Pegawai
Kasir, Tingkatan Kelas, TotalPembayaran
No Pengajar, Nama Pengajar, Tanggal
Lahir, Alamat, Gaji, No Telp, No KTP
12
8.
Konsultan
9.
Staff
10.
Siswa Bimbingan
11.
Jasa-Melayani Permintaan Siswa
Bimbingan
Jasa-Melakukan Jasa Pelayanan
12.
No Pengajar, Nama Pengajar, Tanggal
Lahir, Alamat, Gaji, No Telp, No KTP
No Staff, Nama Staff, Tanggal
Lahir, Alamat, Gaji, No Telp, No KTP
No SB, Nama Siswa, Alamat, Kelas, No. Telp
Bimbingan
Kode Jasa ,No Permintaan
Kode Jasa, No SJP
13.
Pengajar -Melayani Permintaan Siswa
Bimbingan
Kode Pengajar, No Permintaan
14.
Pengajar-Melakukan Jasa Pelayanan
Kode Pengajar, No SJP
15.
Melayani Permintaan Siswa BimbinganMelakukan Jasa Pelayanan
Melakukan Jasa pelayanan-Menerima
pembayaran
No Permintaan, No SJP
16.
No SJP, No Faktur
Setelah dibuat model REA, sekarang saatnya membuat databaserelational
dengan cara membuat tabel sesuai dengan jumlah entity dalam model REA dan
relationship N:M. Setelah keenam belas tabel tersebut dibuat, maka dibuatlah atribut
dari tabel tersebut yang mewakili tabel tersebut dan atribut tabel (primary key) harus
memiliki nilai yang unik (contoh: tabel jasa, primary key-nya adalah kode jasa).
Setelah pembuatan atribut, selanjutnya adalah mengimplementasikan
relationship 1:1 dan 1:N dengan memasukan primary key suatu entity sebagai foreign
key pada entity lain, contoh pengimplementasian 1:N adalah table melayani permintaan
siswa bimbingan dengan tabel konsultan, primary key dari staff yaitu No Staff menjadi
foreign key pada tabel melayani permintaan siswa bimbingan yang ditandai dengan kata
yang ditulis miring. Contoh pengimplementasian 1:1 hampir sama dengan 1:N yakni
dengan cara membuat primary key pada suatu entity sebagai foreign key pada entity
lain. Contoh dari pengimplementasian 1:1 adalah tabel melayani permintaan siswa
bimbingan dengan tabel staff dimana primary key pada tabel satff dijadikan foreign key
pada tabel melayani permintaan siswa bimbingan yang ditandai dengan kata yang ditulis
miring pada tabel tersebut.
Perhitungan Penggajian
Perhitungan penggajian pada Lembaga Pendidikan Primagama Cabang Cilandak
KKO mempunyai 3 perbedaan dalam proses perhitungannya, yaitu : grade A, B, dan C.
Perhitungan Penggajian Secara Manual
A. grade A
Nama Tentor
Bidang Studi
Grade
Cabang Asal
Pendapatan
:
:
:
:
Ahmad Riyadi
Matematika
A
Cilandak
Tanggal
Halaman
: 7-Ags-10
: 1
13
►Jumlah Honor
1. SD
=
6
x
Rp. 43,000
=
Rp. 58,000
2. SMP
=
5
x
Rp. 43,000
=
Rp. 15,000
3. SMU
=
9
x
Rp. 45,000
=
Rp. 405,000
Jumlah Honor
=
Rp. 878,000
Potongan (Transport/Kelebihan Grade/Telat)
=
Rp.
-
Tambahan (Konsis)
=
Rp.
-
Jumlah Yang Diterima
=
Rp. 878,000
B. grade B
Nama Tentor
Bidang Studi
Grade
Cabang Asal
:
:
:
:
Ahmad Riyadi
Matematika
B
Cilandak
Tanggal
Halaman
: 7-Ags-10
: 1
Pendapatan
►Jumlah Honor
1. SD
=
6
x
Rp. 35,000
=
Rp. 210,000
2. SMP
=
0
x
Rp. 35,000
=
Rp.
-
3. SMU
=
0
x
Rp. 37,000
=
Rp.
-
Jumlah Honor
=
Rp. 210,000
Potongan (Transport/Kelebihan Grade/Telat)
=
Rp.
-
Tambahan (Konsis)
=
Rp.
-
Jumlah Yang Diterima
=
Rp. 210,000
C. Grade C
Nama Tentor
Bidang Studi
Grade
Cabang Asal
:
:
:
:
Ahmad Riyadi
Matematika
C
Cilandak
Tanggal
Halaman
: 7-Ags-10
: 1
14
Pendapatan
►Jumlah Honor
1. SD
=
2
x
Rp. 29,000
=
Rp. 58,000
2. SMP
=
5
x
Rp. 29,000
=
Rp. 145,000
3. SMU
=
2
x
Rp. 31,000
=
Rp. 62,000
Jumlah Honor
=
Rp. 265,000
Potongan (Transport/Kelebihan Grade/Telat)
=
Rp.
-
Tambahan (Konsis)
=
Rp.
-
= Rp. 265,000
Jumlah Yang Diterima
Perhitungan Penggajian Secara Program
Dalam pembuatan alur program perhitungan ini menggunakan struktur navigasi
dimana pengertian struktur navigasi adalah struktur atau alur cerita dari suatu program
yang merupakan rancangan hubungan dan rantai kerja dari beberapa area yang berbeda
dan dapat membantu mengorganisasikan seluruh elemen-elemen yang digunakan
dalam p r o g r a m p e r h i t u n ga n ga j i dengan pemberian perintah dan pesan.
Menentukan struktur navigasi merupakan hal yang sebaiknya dilakukan sebelum
membuat suatu aplikasi. Pada struktur navigasi user termasuk struktur navigasi non
linear karena, pada struktur non linear diperkenankan membuat penjejakan
bercabang. Percabangan ini berbeda dengan percabangan pada struktur hirarki.
Pada percabangan non linear walaupun terdapat percabangan tetapi tiap-tiap tampilan
mempunyai kedudukan yang sama tidak ada pada master page, slave page,dan halaman
pendukung.
15
LOGIN
HOME
PROFILE
PENULIS
SISTIMATIKA
PENULISAN
KALKULAKTOR
ISI PROFILE
ISI
SISTIMATIKA
HASIL
PERHITUNGAN
EXIT
PERHITUNGAN
GRADE A
PERHITUNGAN
GRADE B
PERHITUNGAN
GRADE C
HASIL
PERHITUNGAN
HASIL
PERHITUNGAN
HASIL
PERHITUNGAN
AKHIR
Struktur Navigasi Program
16
4.2.7 Struktur Penggajian
Untuk menjamin ketentuan pelaksanaan dan kegiatan dalam melaksanakan
tugasnya, maka setiap tentor dalam mengajar wajib melaksanakan dan memelihara
hubungan konsultasi dan kerja sama dengan bagian akademik. Dengan demikian sistem
penggajian harus mendapatkan penanganan dan pengawasan yang khusus agar tidak
terjadi penyimpangan dan penyalahgunaan dalam pembayaran gaji. Proses pembayaran
gaji pada pengajar yang dilakukan secara tetap per bulan dan dibayarkan setiap akhir
bulan dengan jumlah yang berbeda-beda menurut mengajar dan konsultan akan tetapi
pengajar dapat menerima gaji dipertengahan jika ada keperluan mendadak. Nilai gaji
pokok ditentukan oleh grade atau jabatan dan masa kerja. Gaji yang diterima karyawan
terdiri:
A. Honor Tentor
Grade A dengan tingkatan SD dan SMP sebesar Rp. 43.000 serta SMA Rp. 45.000
Grade B dengan tingkatan SD dan SMP sebesar Rp. 35.000 serta SMA Rp. 37.000
Grade C dengan tingkatan SD dan SMP sebesar Rp. 29.000 serta SMA Rp. 31.000
17
B. Potongan
Kebijakan master price dan kepala cabang untuk memberikan potongan
potongan kepada pengajar sangat dipertimbangkan sekali, untuk kelalaian pengajar
dikenakan potongan Rp. 10.000 untuk setiap melakukan kelalaian yang sudah
ditetapkan oleh primagama. Pengajar dapat mengambil gaji sewaktu- waktu jika dalam
keadaan tertentu dan disetujui oleh master price yang direkomendasikan oleh kepala
cabang, gaji yang akan di ambil sesuai pengajar yang sudah mengajar. Gaji yang sudah
di ambil oleh pengajar, jumlahnya akan dimasukan ke potongan sesuai jumlah yang di
terima.
C. Tambahan (Konsis)
Pengajar akan mendapatkan tambahan gaji jika sudah melakukan jasa konsultan
kepada siswa bimbingan. Untuk jadwal konsultasi sangat tidak menentu karna tidak
semua siswa melakukan jasa konsultasi. Selain menerima jasa konsultasi pengajar juga
mendapatkan tambahan gaji sebelum hari raya idul fitri dan natal, namun untuk angka
nominalnya disesuaikan dengan kondisi keuangan, kondisi seperti ini yang sering kali
dikeluhkan oleh pengajar. Untuk staf, marketing, akademik, dan karyawan diberikan
tambahan yang berbeda sesuai ketentuan yang berlaku pada setiap cabang primagama.
4.2.8 Perlakuan Akuntansi atas Gaji
A. Penilaian (Penghitungan Gaji)
Gaji dihitung dengan memformulasikan elemen-elemen yang ada pada gaji. Dari
semua elemen yang ada, hanya elemen potongan lah yang menjadi factor pengurang
besarnya nilai gaji. Sedangkan elemen lainnya merupakan faktar penambah besarnya
nilai Gaji. Gaji dapat diformulasikan sebagai berikut :
[Gaji Pokok] - [Potongan] + [Tambahan/konsis]
Dengan formula ini, besarnya biaya gaji yang akan timbul dapat ditentukan.
B. Pengakuan Atas Gaji
Gaji yang dibayarkan dengan tunai diakui pada saat pembayaran dilaksanakan,
gaji yang dibayarkan dalam bentuk tunai (cash) diakui pada saat gaji diserahkan.
Besarnya biaya gaji yang diakui adalah sebesar nilai hasil formulasi di atas.
C. Pencatatan (Jurnal Penggajian)
Gaji dicatat pada saat pengakuannya, yaitu : sesuai tanggal yang tertera di slip
gaji. Adapun jurnal atas gaji adalah sebagai berikut :
Biaya Gaji (debit)
Rp. 878.000
Kas (kredit)
Rp. 878.000
D. Pelaporan Gaji
Pada Laporan Rugi Laba, Gaji termasuk di dalam kelompok besar biaya
operasional dan dinyatakan di dalam akun Biaya Gaji, yang nantinya akan
mempengaruhi besar-kecilnya laba atau rugi perusahaan/instasi. Pernyataan Laba rugi
akan memberi kontribusi terhadap Akun laba ditahan (retained earning) pada Neraca.
4.3 Rangkuman Hasil Penelitian
Dari hasil pembuatan model REA dapat kita ketahui bahwa untuk membuat
diagram REA melalui tahap:
1. Perlunya diketahui aktivitas-aktivitas yang terjadi
2. Mengindentifikasi event dan mengorganisir kegiatan tersebut
3. Mengindentifikasi resource dan agent yang terlibat dalam kegiatan tersebut
4. Mengindentifikasi hubungan antara resource, event dan agent.
Dari diagram REA dapat dibuat database dengan membuat tabel-tabel sesuai
18
dengan entity yang terbentuk. Dari diagram tersebut ada sepuluh entity (jasa, pengajar,
kas, melayani permintaan siswa bimbingan, melakukan jasa pelayanan, menerima
pembayaran, staff, pengajar, mengajar kelas bimbingan, dan siswa bimbingan). Melihat
adanya enam relationship N:M, maka keenam relationship N:M tersebut harus dibuat
tabel, sehingga tabel yang akan dibuat berjumlah enam belas tabel yang nama masingmasing tabel sesuai dengan nama entity nya. Keenam belas table tersebut adalah :
Tabel 4.3 Rangkuman Nama-Nama Tabel Yang Terbentuk
NAMA TABEL
NO
1.
Jasa
2.
Pengajar
3.
Kas
4.
Melayani Permintaan Siswa Bimbingan
5.
Melakukan Jasa Pelayanan
6.
Menerima Pembayaran
7.
Mengajar Kelas Bimbingan
8.
Konsultan
9.
Staff
10.
Siswa Bimbingan
11.
Jasa-Melayani Permintaan Siswa Bimbingan
12.
Jasa-Melakukan Jasa Pelayanan
13.
Pengajar - Melayani Permintaan Siswa Bimbingan
14.
Pengajar - Melakukan Jasa Pelayanan
15.
Melayani Permintaan Siswa Bimbingan - Melakukan Jasa Pelayanan
16.
Melakukan Jasa pelayanan - Menerima pembayaran
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil pembuatan model REA dapat kita ketahui bahwa untuk
membuat diagram REA melalui tahap:
1. Perlunya diketahui aktivitas-aktivitas yang terjadi di Lembaga Pendidikan
19
Primagama Cabang Cilandak KKO.
2. Mengindentifikasi event yaitu melayani permintaan, melakukan jasa pelayanan,
dan menerima pembayaran serta mengorganisir kegiatan tersebut.
3. Mengindentifikasi resource yaitu jasa dan pengajar kemudian agent yaitu
pengajar, konsultan, siswa, dan staff yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
4. Mengindentifikasi hubungan antara resource, event dan agent.
Setelah dibuatnya model REA langkah selanjutnya membuat tabel untuk
database dengan cara mebuat 10 entity yang muncul dalam model REA dan 6
relationship N:M menjadi tabel yang sesuai dengan nama entity yang muncul, sehingga
jumlah keseluruhan ada 16 tabel yang masing-masing tabel mempunyai atribut yang
menggambarkan tabel secara jelas.
Saran
Dengan adanya sistem informasi maka dapat membantu pemilik dalam membuat
keputusan karena tepatnya informasi (akurat), relevan, dan tepat waktu. Untuk
penelitian berikutnya, dari database tersebut perlunya dilakukan normalisasi agar
menghindari dari masalah anomaly update, insert, dan delete.
20
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.
Bodnar, George H., dan Hopwood, William S. , 2006, Sistem Informasi Akuntansi, edisi
9, ANDI, Yogyakarta.
Jogiyanto H.M., 2005, Analisis & Desain Sistem Informasi : pendekatan terstruktur
teori dan praktek aplikasi bisnis, ANDI , Yogyakarta.
Kieso, Donald E., Weygandt, Jerry J.,Warfield, Terry D., 2005, Intermediate
Accounting, Eleventh Edition, John Wiley & Sons , New Jersey.
McCarthy, W, E. The REA Modelling Approach to Teaching Accounting
Information System. Issues in Accounting Education, Vol. 18, No. 4, hal 427441.
Oviliani Yenty Yuliana, Pendekatan Model REA dalam Perancangan Database
Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan, Jurnal Akuntansi &
Keuangan, Vol. 3, No. 1, Mei 2001, Universitas Kristen Petra, hal. 67-88.
Ramadhan Kurniadi, 2008, Pendekatan Model REA Dalam Perancangan Sistem
Informasi Berdasarkan Proses Bisnis Pabrik Tahu Sumedang Pa Dana Sebagai
Pemasok Kepada Carrefour, Skripsi Sarjana FE Universitas Gunadarma, Depok.
Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart, 2006, Accounting Information System
(Sistem Informasi Akuntansi), Buku Satu, Edisi Kesembilan, Salemba Empat,
Jakarta.
Download